Upload
ngothien
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 1
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Badan Pendapatan Daerah Kota Padang
Badan Pendapatan Daerah Kota Padang merupakan restrukturisasi organisasi
yang dilaksanakan pada awal tahun 2017, berdasarkan Peraturan Daerah No 6
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang dan
Peraturan Walikota Nomor 90 Tahun 2016 Tenang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah. Badan Pendapatan Daerah
Kota Padang merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, urusan pemerintahan
bidang pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
1) Tugas Pokok
Badan Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok Fungsi penunjang urusan
pemerintahan bidang keuangan (Sub Pengelolaan Pajak dan Retribusi daerah).
2) Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok, Badan Pendapatan Daerah Kota Padang
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan (sub Pengelolaan pajak dan
Retribusi Daerah);
2. Pelaksanaan Tugas dukungan bidang keuangan (sub Pengelolaan pajak dan
Retribusi Daerah);
3. Pemantau, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang
keuangan (sub Pengelolaan Pajak dan Retribusi daerah);
4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan
pemerintahan bidang keuangan (Sub Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah );
dan .
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok memimpin,
mengawasi, mengendalikan, membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijaan
teknis pengelolaan pendapatan daerah.
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 2
Untuk menyelengarakan tugas, Kepala Badan mempunyai tugas sebagai
berikut :
a. Merumuskan dan menetapkan visi dan misi badan;
b. Merumuskan dan menetapkan rencana program kerja badan;
c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis pendapatan daerah;
d. Merumuskan peraturan daerah dan Peraturan Walikota tentang Pendapatan
Daerah;
e. Menetapkan kebijakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan aset;
f. Menetapkan kebijakan pemanfaatan informasi teknologi;
g. Menetapkan standar pelayanan masyarakat;
h. Mengatur, mendistribusikan, mengkoordinasikan serta mengendalikan tugas
bawahan;
i. Melakukan pembinaan, bimbingan dan pengawasan kepada bawahan;
j. Melakukan koordinasi, evaluasi dan pembinaan pendapatan daerah dengan
organisasi perangkat daerah penghasil PAD;
k. Mengkoordinir pelaksanaan program dan kegiatan;
l. Mengkoordinir pelaksanaan pengelolaan pajak daerah dan retribusi darah yang
dikelola badan;
m. Menyelengararakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pengelolaan pendapatan daerah;
n. Membina dan melaksanakan tugas pengelolaan PAD;
o. Pengguna anggaran badan;
p. Pengguna barang badan; dan
q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Badan Pendapatan Daerah
membawahi :
1. Sekretaris,
2. Bidang Pendataan dan Penetapan,
3. Bidang Penagihan dan Pemeriksaan,
4. Bidang Penelitian, Pengembangan dan informasi
5. Bidang Pengendalian dan Pelaporan
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 3
A. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam memberikan
pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan
Badan Pendapatan dalam urusan umum, kepegawaian, keuangan perlengkapan,
perencanaan kearsipan, perpustakaan dan dokumentasi.
Sekretaris mempunyai fungsi:
a. Mengelola administrasi penatausahaan keuangan dan asset;
b. Merencanakan dan mengkoordinasikan program kerja badan;
c. Mengkoordinasikan, menggerakkan dan mengendalikan kebijakan umum,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan asset;
d. Mengelola administrasi perjalanan dinas;
e. Melakukan koordinasi dan memfasilitasi bidang dalam pelaksanaan pengelolaan
pendapatan;
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Umum
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Program
B. Bidang Pendataan dan Penetapan
Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas membantu Kepala Badan
dalam melaksanakan tugas tugas di bidang Pendataan dan Penetapan Pajak dan
Retribusi yang dikelola Badan Pendapatan Daerah.
Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai fungsi:
a. Melakukan Penyusunan dan pelaksanaan program kerja bidang pendataan dan
penetapan pendapatan daerah;
b. Mengkoordinir dan melaksanakan Pendataan, pendaftaran, penghitungan, dan
penetapan pajak daerah dan retribusi daerah;
c. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah;
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 4
d. Mengkoordinasikan dengan bidang terkait hasil pendataan dan penetapan pajak
dan retribusi daerah;
e. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program kerja
bidang pendataan dan penetapan;
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bidang Pendataan dan Penetapan membawahi:
1. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran
2. Sub Bidang Penetapan
3. Sub Bidang Keberatan dan Pengurangan
C. Bidang Penagihan dan Pemeriksaan
Bidang Penagihan dan Pemeriksaan mempunyai tugas membantu Kepala Badan
dalam melaksanakan tugas tugas di bidang Penagihan dan Pemeriksaan Pajak dan
Retribusi yang dikelola Badan Pendapatan Daerah, dan melakukan koordinasi serta
pembinaan kepada Wajib Pajak Daerah dan Wajib Retribusi daerah yang dikelola
Badan.
Bidang Penagihan dan Pemeriksaan mempunyai fungsi:
a. Merumuskan rencana program kerja Bidang penagihan dan Pemeriksaan;
b. Melaksanakan penagihan penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
dikelola Badan;
c. Melaksanakan rekonsiliasi dan verifikasi penerimaan pendapatan daerah yang
dikelola oleh Badan;
d. Melaksanakan penagihan piutang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
dikelola Bapenda;
e. Melaksanakan penerbitan Surat Tagihan Pajak Daerah;
f. Melaksanakan kegiatan pengawasan pajak daerah dan retribusi daerah;
g. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program kerja
Bidang Penagihan dan Pemeriksaan;
h. Melakukan koordinasi dan evaluasi secara berkala terhadap penerimaan daerah;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota
Padang sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 5
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bidang Penagihan dan Pemeriksaan membawahi:
1. Sub Bidang Penagihan
2. Sub Bidang Pemeriksaan
3. Sub Bidang Pembinaan Wajib Pajak / Wajib Retribusi
D. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Informasi
Bidang Penelitian dan Pengembangan dan Informasi mempunyai tugas
membantu Kepala Badan dalam melaksanakan kajian dan pengembangan potensi
pendapatan, mengelola Sistem Informasi Pendapatan Daerah, dan pelayanan pajak
daerah.
Bidang penelitian Pengembangan, dan Informasi mempunyai fungsi :
a. Menyusun kajian potensi pendapatan daerah;
b. Mengelola sistem informasi teknologi pendapatan daerah;
c. Memelihara dan mengembangkan aplikasi online pajak daerah;
d. Mengelola pelayanan informasi pajak daerah;
e. Mengelola penanganan pengaduan masyarakat;
f. Mengkaji dan menyusun peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis, dan
petunjuk pelaksanaan yang menyangkut penerimaan daerah, dan ;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bidang Penelitian dan Pengembangan
membawahi:
1. Sub Bidang Pengkajian dan Pengembangan Potensi Pendapatan.
2. Sub Bidang Informasi Pendapatan Daerah.
3. Sub Bidang Pelayanan Informasi Pendapatan.
E. Bidang Pengendalian dan Pelaporan
Bidang Pengendalian dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Kepala Badan
dalam menyusun laporan penerimaan, piutang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
serta melakukan koordinasi, evaluasi dan pengendalian terhadap penerimaan PAD.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagai mana dimaksud, Bidang Pengendalian
dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Menyusun laporan penerimaan PAD dan piutang pajak daerah;
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 6
b. Mengkoordinasikan penindakkan terhadap pelanggaran oleh wajib pajak dan
wajib retribusi dengan perangkat daerah terkait;
c. Melakukan koordinasi, evaluasi dan pengendalian terhadap penerimaan PAD;
d. Mengkoordinir penyusunan, pembukuan, penerimaan pajak daerah dan retribusi
sewa tanah;
e. Mengkoordinir penyusunan laporan penerimaan perangkat daerah penghasil
PAD; dan
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bidang Pengendalian dan Pelaporan Pendapatan
membawahi:
1. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan.
2. Sub Bidang Evaluasi dan Pengendalian
3. Sub Bidang Retribusi dan Pendapatan lain-lain
3) Struktur Organisasi
Struktur Organisasi menunjukkan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang
ada dalam menjalankan kegiatan operasional dan menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan hubungan
aktivitas sesuai dengan tupoksi dan menunjukkan adanya spesialisasi kegiatan kerja,
standarisasi kegiatan kerja, koordinasi kegiatan kerja dan besaran seluruh organisasi
untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan penjelasan uraian tugas dan fungsi di atas, maka struktur
organisasi Badan Pendapatan Daerah Kota Padang dapat disusun sebagai berikut:
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 7
Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 8
4) Aspek Strategis
isu-isu Strategis Badan Pendapatan Kota Padang dalam menjalankan Tugas
Pokok dan Fungsinya dihadapkan pada beberapa hal berikut :
a. Peningkatan pengelolaan pajak daerah;
b. Peningkatan kesadaran WP dalam membayar pajak;
c. Terurainya permasalahan-permasalahan perangkat daerah penghasil;
d. Peningkatan sistem pelayanan publik;
e. Berkurangnya pengaduan masyarakat;
5) Permasalahan Utama Badan Pendapatan Daerah
Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Badan Pendapatan Daerah Kota
Padang dihadapkan pada beberapa masalah, yaitu :
a. Belum optimalnya penerimaan dari PAD.
b. Belum optimalnya pengelolaan pajak daerah.
c. Belum optimalnya pemungutan pengelolaan pendapatan non pajak.
d. Belum terwujudnya kepuasan masyarakat atas pelayanan pajak daerah.
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 9
BAB II.
PERENCANAAN KERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Badan Pendapatan Daerah adalah merupakan dokumen
yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan
penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi
dengan potensi pendapatan yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal
ini Badan Pendapatan Daerah. Rencana Strategis Badan Pendapatan Daerah yang
ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2014-2019.
Penetapan jangka waktu 5 (lima) tahun tersebut dihubungkan dengan pola
pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana
Strategis Badan Pendepatan Daerah dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian
akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.
Renstra Badan Pendapatan Daerah tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi
dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Tahun 2014-2019, khususnya pada
Misi ke-6 RPJMD yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, Bersih dan
Melayani.
Selanjutnya, Renstra Badan Pendapatan Daerah tersebut akan dijabarkan ke
dalam Rencana Kerja (Renja) Badan Pendapatan Daerah yang merupakan dokumen
perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Di dalam Renja Badan Pendapatan
Daerah dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan
pada satu tahun mendatang.
1. VISI
Visi Organisasi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana
organisasi harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan
tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.Sebagaimana yang dijelaskan pada
bab sebelumnya, bahwa Badan Pendapatan Daerah Kota Padang mempunyai peran
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 10
strategis dalam penyediaan pembiayaan pembangunan yang dibutuhkan. Dalam
mendorong kemadirian daerah dan mensukseskan pencapaian visi dan misi walikota
dan wakil walikota terpilih,maka visi Badan Pendapatan Kota Padang adalah:
“Terwujudnya Penerimaan PAD yang Optimal Melalui Pelayanan Prima
dan Profesional”
Untuk mewujudkan penerimaan PAD yang optimal, maka seluruh aparatur
pengelolaan pendapatan daerah harus profesional dan mampu memberikan
pelayanan prima. Profesionalisme aparatur pengelola pendapatan daerah diawali dari
penempatan orang yang tepat pada jabatan yang tepat, sesuai dengan bidang ilmu
dan ketrampilan yang dimilikinya. Hanya orang yang profesional lah yang mampu
memberikan pelayanan prima.
2. MISI
Misi adalah suatu upaya yang harus diemban atau dilaksanakan oleh seluruh
perangkat organisasi untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan.
“Mewujudkan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dan Pelayanan yang
transparan dan akuntabel”
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran merupakan penjabaran dari pernyataan visi dan misi yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun yang akan datang dan
akan menjadi arah serta acuan bagi perjalanan Badan Pendapatan Daerah Kota
Padang berdasarkan kriteria dan kewenangan yang dimiliki.
Selanjutnya, untuk mencapai hasil yang optimal yang ingin dicapai selama periode
perencanaan, maka Badan Pendapatan Daerah merumuskan tujuan, sasaran dan
indikator kinerja sebagai berikut :
Tujuan : Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Indikator Kinerja Tujuan : Total Pendapatan Asli Daerah
Sasaran 1 : Meningkatnya Pajak Daerah
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 11
Indikator Kinerja Sasaran : Persentase realisasi Pajak Daerah
Sasaran 2 : Meningkatkan Pendapatan Non Pajak
Indikator Kinerja Sasaran : - Jumlah Realisasi Retribusi Daerah
- Jumlah Realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah
- Jumlah Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah
Sasaran 3 : Meningkatkan Kepuasan Atas Pelayanan Pajak Daerah
Indikator Kinerja Sasaran : Indeks Kepuasan Masyarakat
Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang
tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Badan Pendapatan Daerah Kota
Padang mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pada
dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait
dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam
upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-
kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu
program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi
bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari
satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu
rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran.
B. Perjanjian Kinerja 2017
Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat
penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan
karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa
yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi
akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber
dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam
mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik,
sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 12
Penyusunan Penetapan Kinerja Badan Pendapatan Daerah Tahun 2017
mengacu pada dokumen Renstra Badan Pendapatan Daerah Tahun 2014-2019,
dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017, dokumen Rencana Kerja
(Renja) Tahun 2017, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2017.
Badan Pendapatan Daerah telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2017 dengan
uraian sebagai berikut:
Tabel 2.1
Perjanjian Kinerja Badan Pendapatan Daerah Kota Padang Tahun 2017
No. Sasaran Kinerja Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Pajak
Daerah
Persentase peningkatan pajak
daerah
13.30%
2
Meningkatkan
Pendapatan Non
Pajak
1. Jumlah realisasi Retribusi
Daerah
2. Jumlah realisasi
pengelolaan kekayaaan
daerah
3. Jumlah realisasi lain-lain
PAD yang sah
Rp.52.585.606.243
Rp.18.718.500.000
Rp.83.724.433.681
3
Meningkatkan
kepuasan atas
pelayanan pajak
daerah
Indeks Kepuasan Masyarakat
85%
Untuk pencapaian Indikator Kinerja diatas akan dilaksanakan melalui beberapa
Program berikut :
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 13
Tabel 2.2
Program Badan Pendapatan Daerah Kota Padang
No. URAIAN PROGRAM JUMLAH ANGGARAN
(Rp)
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.760.464.651
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur 1.513.511.350
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Apatur 409.371.800
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 25.000.000
5. Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
6.894.886.574
6. Program Optimalisasi Pemanfaatan
Teknologi Informasi 2.147.571.500
Rencana Program/Kegiatan yang telah ditetapkan pada Penetapan Kinerja
Tahun 2017 merupakan Penetapan Kinerja Badan Pendapatan Daerah Kota Padang.
Anggaran Badan Pendapatan Daerah untuk tahun 2017 sebesar Rp.13.801.066.575,-
dan anggaran setelah perubahan berkurang sebesar Rp. 50.260.700,- atau 0.36%
menjadi Rp.13.750.805.875,-. Program/kegiatan yang yang ada sebanyak 6 program
dan 41 Kegiatan, sedangkan yang berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2017, 2
program dan 17 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 14
Tabel 2.3
Program dan Kegiatan Badan Pendapatan Daerah yang berkaitan
Langsung dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2017
No Program/kegiatan Anggaran (Rp)
1. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi
Informasi
1. Pengembangan Sistem Pajak Online SOPD 578.997.500
2. Pengembangan Sistem Pajak Online SIMPBB
dan SIMBPHTB
454.511.250
3. Pemeliharaan Jaringan Aplikasi 999.127.750
4. Pengembangan website 114.935.000
2. Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
Pendapatan Daerah
52.925.000
2. Pelayanan dan Informasi Pendapatan 326.984.409
3. Sosialisasi dan Penyuluhan Pajak Daerah 447.027.500
4. Operasional pelaksanaan PBB 1.650.949.990
5. Penertiban dan Pembongkaran Reklame di
Kota
134.194.000
6. Penyusunan SOP Pajak Daerah 41.777.000
7. Monitoring dan Evaluasi Pajak/Retribusi 307.866.500
8. Pengawasan Pajak Daerah 1.581.961.200
9. Pemutakhiran PBB 1.210.855.500
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 15
10. Penyediaan Sarana Pajak On line 228.678.425
11. Kajian Potensi Retribusi Daerah 233.326.500
12. Intensifikasi Pajak Daerah 455.784.000
13. Validasi Piutang PBB 222.556.550
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 16
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja digunakan untuk menilai kemampuan setiap unit organisasi
dalam melaksanakan mandat yang diberikan oleh Kepala Daerah. Pelaksanaan
mandat tersebut diwujudkan dalam prestasi kerja yang diukur berdasarkan tolok
ukur keluaran dan hasil yang diperoleh atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Untuk menilai Akuntabilitas Kinerja diperlukan tolok ukur atau indikator kinerja.
Capaian Indikator kinerja ini akan dinilai, dianalisa dan dievaluasi tingkat
keberhasilannya.
Akuntabilitas Kinerja diukur dari Indikator Kinerja melalui Pengukuran sasaran,
digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan
suatu penilaian (asessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok
indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat
dan dampak.
Sistem Akuntabilitas Kinerja (Pengukuran Kinerja) dimulai dari Sistem
Pengukuran Kinerja, kemudian Melaksanakan Kegiatan dan Mengukur Kinerja,
Capaian Kinerja (Performance Result) dan sampai pada Melaporkan Capaian Kinerja.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Capaian kinerja dihasilkan dari pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja tersebut
tidak dimaksudkan untuk memberikan penghargaan maupun hukuman kepada
pelaksana kegiatan, namun digunakan untuk menilai tingkat efektivitas hasil kerja
yang dilaksanakan oleh satuan kerja guna meningkatkan kinerja organisasi.
Selanjutnya analisa dan evaluasi kinerja diperlukan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan kinerja yang pada
akhirnya dapat disimpulkan adanya masalah kinerja sebagai bahan pengambilan
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 17
keputusan manajemen untuk meningkatkan kinerja melalui alokasi, distribusi dan
regulasi. Oleh karena Pemerintah Kota memiliki ruang lingkup yang dibagi ke dalam
urusan wajib dan urusan pilihan pemerintahan maka segala pencapaian sasaran –
sasaran Rencana Strategis Daerah tidak dapat dilepaskan dari urusan wajib dan
urusan pilihan tersebut.
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Badan Pendapatan Daerah Kota Padang
Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
REALISASI
2016 TARGET 2017 REALISASI 2017
PENCAPA
IAN
KINERJA
1 Meningkatnya
Pajak Daerah
Persentase
peningkatan Pajak Daerah
10,25% 13,30% 27,71% 208,35
2
Meningkatnya
Pendapatan
Non Pajak
Jumlah realisasi
Retirbusi
35.517.013.975
52.585.606.243
35.274.984.368,00 67,08
Jumlah
Realisasi Pengelolaan Kekayaan
Daerah
13.457.775.671
18.718.500.000
12.643.528.973,00
67,55
Jumlah
Realisasi lain-lain PAD yang sah
86.594.286.213
83.724.433.681
79.477.756.011,04 94,93
3
Meningkatnya
kepuasan atas
pelayanan
pajak daerah
Indeks Kepuasan Masyarakat
75 85 80,85
95,11
*Data belum direkonsiliasi dan diaudit BPKAD Kota Padang
Pada tahun 2017, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 3 (tiga) sasaran
dengan menggunakan 5 (lima) indikator kinerja yg ditetapkan dalam dokumen
Penetapan Kinerja Tahun 2017.
B. Evaluasi dan Analisis Kinerja
Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala
yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 18
perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu,
dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan
antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini
menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan
data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Badan
Pendapatan Daerah Kota Padang memiliki 3 (tiga) sasaran strategis dan 5 (lima)
indikator kinerja dengan rincian sebagai berikut :
Sasaran I :
Meningkatnya Pajak Daerah dengan indikator kinerja adalah sebagai
berikut :
1. Persentase peningkatan pajak daerah memiliki target 13.30 % di tahun 2017
terealisasi sebesar 27.71 % pada program peningkatan dan pengembangan
pengelolaan keuangan daerah, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun
2016
Tahun 2017 Realisasi
s.d Tahun
2017
Target
Tahun
2019
Target Realisasi % Capaian
Kinerja
(Akhir
RPJMD)
Persentase
peningkatan
Pajak Daerah
10,25% 13,30% 27,71% 208,35% 27,71% 48,17%
Persentase peningkatan pajak daerah mengalami surplus sebesar 14.41 % dari
target pencapaian sebesar 13.30% dan terealisasi sebesar 27.71 % dengan
target RPJMD di tahun 2019 sebesar 48, 17%.
Peningkatan Pencapaian Pajak di atas disebabkan karena :
Penagihan dan pengawasan Pajak Daerah (Pajak Hotel, Restoran,
Hiburan, Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Bawah
Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Mineral Bukan Logam, dan
Pajak Bumi dan Bangunan) dilakukan secara lebih intensif
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 19
Gencarnya Promosi Pajak melalui media, baik media cetak ataupun
elektronik.
Meningkatnya tingkat kesadaran/kepatuhan masyarakat akan wajib pajak
Diberikan reward dan punishment terhadap Wajib pajak dan Petugas
Pajak
Meningkatnya pemanfatan IT oleh pengelola pajak
Pemutakhiran data PBB
Dilakukannya pemeriksaan pajak kepada Wajib pajak yang tidak
memenuhi ketentuan yang ada.
Upaya yang telah dilakukan adalah :
1. Kegiatan Pemutakhiran data PBB masal dilakukan pada Kecamatan Lubuk
Kilangan, Bungus dan Pauh.
2. Intensifikasi pengawasan pajak daerah dengan peningkatan pengawasan
lapangan.
3. Melakukan penagihan pajak tahun berjalan dan tunggakan Pajak.
4. Melakukan pemasangan stiker dan plang bagi WP PBB yang menunggak
dan tidak ketahui objek/subjek.
5. Melakukan Pemasangan stiker terhadap Wajib Pajak PBB yang lunas dan
menunggak pada tahun berjalan
6. Melakukan pemasangan stiker terhadap WP Restoran dan WP Hotel yang
menunggak
7. Melakukan Sosialisasi melalui temu muka, radio dan media masa
8. Meningkatkan pembekalan dan memberdayakan pegawai yang ada
melalui pelatihan/kursus, study banding serta Group Transformation
Training (GTT) yang bersifat pemberian motivasi kerja dan mengusulkan
penambahan jumlah pegawai pemungut pajak.
9. Melakukan pemeriksaan pajak
10. Pendataan objek pajak baru dan pendataan ulang objek pajak
11. Memperbaiki dan menyusun peraturan petunjuk pelaksanaan/ petunjuk
teknis.
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 20
Keberhasilan pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program
sebagai berikut :
1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
melalui kegiatan :
a. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Pendapatan Daerah
b. Sosialisasi dan penyuluhan Pajak Daerah
c. Operasional Pelaksanaan PBB
d. Penertiban dan pembongkaran Reklame di Kota Padang
e. Penyusunan SOP Pajak Daerah
f. Pengawasan Pajak Daerah
g. Pemutakhiran PBB
h. Penyediaan Sarana Pajak Online
i. Intensifikasi Pajak Daerah
j. Validasi Piutang PBB
Sasaran II :
Meningkatnya Pendapatan Non Pajak dengan indikator kinerja adalah
sebagai berikut :
1. Jumlah Realisasi Retribusi didukung oleh program peningkatan dan
pengembangan pengelolaan keuangan daerah terealisasi sebesar
Rp. 35.274.984.368,- atau 67.08 % dari target Rp. 52.585.606.243,- , dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun 2016
Tahun 2017
Realisasi s.d
Tahun 2017
Target Tahun
2019
Target Realisasi
%
Capaian
Kinerja
(Akhir RPJMD)
Jumlah
realisasi
Retribusi
35.517.013.975 52.585.606.243 35.274.984.368 67,08% 35.274.984.368 70.000.000.000
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 21
Retribusi Daerah terealisasi sebesar Rp. 35.274.984.368,- atau 67.08%
disebabkan :
a. Sarana dan prasarana OPD yang belum memadai
b. Sumber Daya Manusia yang belum kompeten
c. Pengawasan yang kurang dalam pemungutan Retribusi
d. Perhitungan potensi Retribusi yang masih belum sesuai dengan kondisi riil
e. Banyaknya tanah ulayat yang belum optimal dalam pemungutan Retribusi.
f. Peraturan yang belum memadai.
Program yang mendukung dalam indikator kinerja tersebut adalah :
1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
melalui kegiatan :
a. Monitoring dan evaluasi Pajak/ Retribusi
b. Kajian Potensi Retribusi Daerah
2. Jumlah Realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah didukung oleh program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah terealisasi
sebesar Rp. 12.643.528.973,- atau 67.55 % dari target Rp. 18.718.500.000,- ,
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2016
Tahun 2017
Realisasi s.d Tahun 2017
Target Tahun
2019
Target Realisasi
% Capaia
n Kinerja
(Akhir RPJMD)
Jumlah Realisasi
Pengelolaan Kekayaan Daerah
13.457.775.671 18.718.500.000 12.643.528.973 67,55% 12.643.528.973 18,718.500.000
Pengelolaan Kekayaan Daerah masih devisit 32.45 % dari target
Rp. 18.718.500.000,- disebabkan :
- Pernyataan Modal Pemko berkurang
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 22
Program yang mendukung dalam indikator kinerja tersebut adalah :
- Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
melalui kegiatan :
a. Monitoring dan evaluasi Pajak/ Retribusi
b. Kajian Potensi Retribusi Daerah
3. Jumlah Realisasi Lain-lain PAD yang sah didukung oleh program peningkatan
dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah terealisasi sebesar
Rp. 79.477.756.011,- atau 94.93 % dari target Rp. 83.724.433.681,- , dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2016
Tahun 2017
Realisasi s.d Tahun 2017
Target Tahun 2019
Target Realisasi
% Capaia
n
Kinerja
(Akhir RPJMD)
Jumlah Realisasi lain-lain
PAD yang sah
86.594.286.213 83.724.433.681 79.477.756.011 94,93% 79.477.756.011 99.981.503.595
Lain-lain PAD yang sah menurun dari realisasi tahun lalu sebesar 8.22%
disebabkan :
a. Sarana dan prasarana OPD yang belum memadai
b. Sumber Daya Manusia yang belum kompeten
c. Dana Kapitasi dari DKK dan RSUD belum cair
d. SPR belum membayar Royalti karena terus merugi
Program yang mendukung dalam indikator kinerja tersebut adalah :
- Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
melalui kegiatan :
c. Monitoring dan evaluasi Pajak/ Retribusi
d. Kajian Potensi Retribusi Daerah
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 23
Sasaran III :
Meningkatnya Kepuasan atas pelayanan Pajak Daerah dengan indikator
kinerja adalah sebagai berikut :
1. Indeks Kepuasan Masyarakat dengan target indeks 85 pada Program
Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dinilai berdasarkan penghitungan
koin emoticon tiap bulan yang ada pada ruangan Pelayanan Pajak Daerah yang
dinilai oleh Wajib Pajak yang datang, dengan rincian sebagai berikut:
NO BULAN HIJAU (SANGAT
PUAS) KUNING (PUAS)
MERAH
(TIDAK
PUAS)
JUMLAH
1 JANUARI 40 4 1 45
2 FEBRUARI 38 8 0 46
3 MARET 38 9 0 47
4 APRIL 39 5 1 45
5 MEI 41 9 0 50
6 JUNI 38 7 2 47
7 JULI 41 9 0 50
8 AGUSTUS 38 11 2 51
9 SEPTEMBER 44 8 0 52
10 OKTOBER 47 4 0 51
11 NOVEMBER 36 15 3 54
12 DESEMBER 37 13 2 52
JUMLAH 477 102 11 590
INDEKS 80,85 17,29 1,86 100,00
Rekapitulasi Indeks Kepuasan Masyarakat dari Januari sampai dengan Desember
2017 untuk emoticon puas sekali sebesar 477 koin atau indeks 80,85 , untuk
Puas sebanyak 102 koin atau indeks 17,29, sedangkan untuk tidak puas 11 koin
atau 1,86 dengan persentase capaian kinerja 95,11%.
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 24
Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun 2016
Tahun 2017 Realisasi
s.d Tahun 2017
Target Tahun 2019
Target Realisasi
%
Capaian Kinerja
(Akhir
RPJMD)
Indeks Kepuasan
Masyarakat
75 85 80,85 95,11 80,85 90
Program yang mendukung dalam indikator kinerja tersebut adalah :
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
melalui kegiatan :
a. Pelayanan dan informasi pendapatan
2. Program optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi
a. Pengembangan Sistem Pajak Online SOPD
b. Pengembangan Sistem Pajak Online SIMPBB dan SIBPHTB
c. Pemeliharaan jaringan Aplikasi
d. Pengembangan Website
Berdasarkan tabel di atas, secara total dapat disimpulkan bahwa Capaian Indikator
Kinerja sasaran ( Out Put ) dari semua Program/Kegiatan adalah 106,60 % berada
dalam Kategori Capaian " Memuaskan”, Capaian ≥ 100 %.
No. Rentang Capaian Kategori Capaian
1 Capaian ≥ 100 % Memuaskan
2 85 % ≤ Capaian < 100 % Sangat Baik
3 70 % ≤ Capaian < 85 % Baik
4 55 % ≤ Capaian < 70 % Cukup
5 Capaian < 55 % Kurang
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 25
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Selama tahun 2017 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka
menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang
ingin dicapai Badan Pendapatan Daerah Kota Padang, dianggarkan melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Padang. Total Anggaran Badan
Pendapatan Daerah adalah sebesar Rp 32.247.043.949,- sedangkan realisasi
anggaran mencapai Rp 31.443.042.773,- atau dengan serapan dana APBD mencapai
97.51%. Hal ini merupakan penghematan penggunaan anggaran.
Struktur Belanja Badan Pendapatan Daerah sebesar Rp 32.247.042.773,- terdiri
dari :
1. Anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 18.496.238.074 dengan realisasi
sebesar Rp 18.216.536.824,- (98.49%);
2. Anggaran Belanja Langsung sebesar Rp 13.750.805.875,- dengan realisasi
sebesar Rp 13.226.505.949,- (96.19%) yang terbagi atas :
1) Anggaran untuk pelaksanaan 4 (empat) program untuk mendukung
pencapaian sasaran organisasi sebesar Rp. 4.708.347.801,- dengan realisasi
sebesar Rp. 4.535.506.148,- (96,33%);
2) Anggaran untuk pelaksanaan 2 (dua) program yang bersifat teknis yang
dipergunakan untuk pencapaian 3 (tiga) sasaran dengan 5 (lima) indikator
kinerja sebesar Rp. 9.042.458.074,- dengan realisasi sebesar
Rp. 8.690.999.801,- (96,19%).
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target
kinerja setiap sasaran pada Badan Pendapatan Daerah Kota Padang tahun 2017
dapat dilihat pada tabel berikut :
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 26
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
TARGET REALISASI %
1 Meningkatnya
Pajak Daerah
Persentase
peningkatan Pajak Daerah
13,3
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
Pendapatan Daerah
52.925.000
52.919.200 99,99
Sosialisasi dan Penyuluhan Pajak Daerah
447.027.500
446.827.500 99,96
Operasional Pelaksanaan Pajak Bumi dan
Bangunan
1.650.949.990
1.611.720.600 97,62
Penertiban dan
Pembongkaran Reklame di Kota Padang
134.194.000
134.144.000 99,96
Penyusunan SOP
Pajak Daerah
41.777.000
38.719.250 92,68
Pengawasan pajak Daerah
1.581.961.200
1.561.722.340 98,72
pemutakhiran data pajak bumi dan bangunan
1.210.855.500
1.173.795.350 96,94
Penyediaan Sarana Pajak On-line
228.678.425
227.995.505 99,70
Intensifikasi Pajak Daerah
455.784.000
396.254.250 86,94
Validasi Piutang PBB
222.556.550
216.131.575 97,11
2 Meningkatnya Pendapatan Non Pajak
Jumlah realisasi Retirbusi
52.585.606.243 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Jumlah Realisasi Pengelolaan
Kekayaan Daerah
18.718.500.000
Monitoring dan
Evaluasi Pajak/Retribusi
307.866.500
265.921.150 86,38
Jumlah Realisasi lain-lain PAD yang
sah
83.724.433.681 Kajian Potensi
Retribusi Daerah
233.326.500
219.531.750 94,09
3
Meningkatnya kepuasan atas
pelayanan pajak daerah
Indeks
Kepuasan Masyarakat
85
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Pelayanan dan Informasi
Pendapatan
326.984.409
302.887.750 92,63
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pengembangan
Sistem Pajak Onl-line SOPD
578.997.500
540.963.861 93,43
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 27
Pengembangan Sistem Pajak On-
line SIMPBB dan BPHTB
454.511.250
440.485.400 96,91
Pemeliharaan Jaringan Aplikasi
999.127.750
950.296.820 95,11
Pengembangan website
114.935.000
110.683.500 96,30
JUMLAH
9.042.458.074
8.690.999.801 96,19
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan
untuk pencapaian misi organisasi serta tingkat efisiensi yang telah dilakukan oleh
Badan Pendapatan Daerah Kota Padang pada tahun 2017.
Realisasi Capaian Kinerja Berdasarkan Realisasi Keuangan Penetapan Kinerja Badan
Pendapatan Daerah Kota Padang sebagai SKPD adalah :
Sasaran I :
Meningkatnya Pajak Daerah didukung oleh Program dan kegiatan sebagai
berikut:
Program Peningkatan dan pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Pendapatan Daerah
dengan target sebesar Rp. 52.925.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
52.919.200,- atau 99,99%.
2. Kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan Pajak Daerah dengan target sebesar
Rp. 447.027.500,- dan terealisasi sebesar Rp. 446.827.500,- atau 99,96%.
3. Kegiatan Operasional Pelaksanaan Pajak Bumi dan Bangunan dengan target
sebesar Rp. 1.650.949.990,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.611.720.600,-
atau 99.96%.
4. Kegiatan Penertiban dan pembongkaran Reklame di Kota Padang dengan
target sebesar Rp. 134.194.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 134.144.000,-
atau 99,96%.
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 28
5. Kegiatan Penyusunan SOP Pajak Daerah dengan target sebesar Rp.
41.777.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 38.719.250,- atau 92,68%.
6. Kegiatan Pengawasan Pajak Daerah dengan target sebesar Rp.
1.581.961.200,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.561.722.340,- atau 89,72%.
7. Kegiatan Pemutakhiran data Pajak Bumi dan Bangunan dengan target
sebesar Rp. 1.210.855.500,- dan terealisasi sebesar Rp.1.173.795.350,- atau
96.94%.
8. Kegiatan Penyedian Sarana Pajak On-line dengan target sebesar Rp.
228.678.425,- dan terealisasi sebesar Rp.227.995.505,- atau 99.70%.
9. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah dengan target sebesar Rp.
455.784.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 396.254.250,- atau 86,94%.
10. Kegiatan Validasi Piutang Pajak Bumi dan Bangunan dengan target sebesar
Rp. 222.556.550,- dan terealisasi sebesar Rp. 216.131.575,- atau 97.11%.
Grafik 1 Target dan Realisasi berdasarkan Sasaran 1 Tahun 2017
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 29
Sasaran II :
Meningkatnya Pendapatan Non Pajak didukung oleh Program dan
kegiatan sebagai berikut:
Program Peningkatan dan pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan
rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pajak /Retribusi dengan target sebesar Rp.
307.866.500,- dan terealisasi sebesar Rp. 265.921.150,- atau 86,38%.
2. Kegiatan Kajian potensi Retribusi Daerah dengan target sebesar Rp.
233.326.500,- dan terealisasi sebesar Rp. 219.531.750,- atau 94.09%.
Grafik 2 Target dan Realisasi berdasarkan Sasaran 2 Tahun 2017
Sasaran III :
Meningkatnya Kepuasan atas pelayanan Pajak Daerah didukung oleh
Program dan kegiatan sebagai berikut:
Program Peningkatan dan pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 30
1. Pelayanan dan Informasi Pendapatan dengan target sebesar
Rp. 326.984.409,- dan terealisasi sebesar Rp. 302.887.750,- atau 92.63%.
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1. Kegiatan Pengembangan Sistem Pajak online SOPD dengan target sebesar
Rp. 578.997.500,- dan terealisasi sebesar Rp. 540.963.861,- atau 93.43%.
2. Kegiatan Pengembangan Sistem Pajak online SIMPBB dan SIBPHTB dengan
target sebesar Rp. 454.511.250,- dan terealisasi sebesar Rp. 440.485.400,-
atau 96.91%.
3. Kegiatan Pemeliharaan Jaringan aplikasi dengan target sebesar
Rp. 999.127.750,- dan terealisasi sebesar Rp. 950.296.820,- atau 95.11%.
4. Kegiatan Pengembangan Website dengan target sebesar Rp.114.935.000,-
dan terealisasi sebesar Rp. 110.683.500,- atau 96.30%.
Grafik 3 Target dan Realisasi berdasarkan Sasaran 3 Tahun 2017
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 31
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Capaian Indikator Kinerja sasaran ( Out
Put ) berdasarkan Akuntabilitas Keuangan dari Program/Kegiatan Total Badan Pendapatan
Daerah Kota Padang berada dalam "Kategori Sangat Baik" karena pencapaiannya
Rp. 8.690.999.801,- dari target sebesar Rp. 9.042.458.074,- atau 96.19 %
berkisar 85 % ≤ Capaian < 100 %.
No. Rentang Capaian Kategori Capaian
1 Capaian ≥ 100 % Memuaskan
2 85 % ≤ Capaian < 100 % Sangat Baik
3 70 % ≤ Capaian < 85 % Baik
4 55 % ≤ Capaian < 70 % Cukup
5 Capaian < 55 % Kurang
Dengan pencapaian Penetapan Kinerja berdasarkan Pengukuran Sasaran Penetapan Kinerja
Tahun 2017 dan berdasarkan Realisasi Keuangan ( 96,19% ), dapat diartikan bahwa
Akuntabilitas Kinerja Instansi Badan Pendapatan Daerah Kota Padang berprediket "Analisis
Pencapaian Kinerja Kategori Memuaskan dan Akuntabilitas Keuangan Kategori
Sangat Baik", menggunakan dana secara efisien dan berupaya mendapatkan hasil yang
maksimal. Hal ini terlaksana dengan baik karena adanya dukungan dari berbagai pihak
mulai dari pimpinan, pengelola, pelaksana sampai pada aparatur pendukung kegiatan baik
petugas lapangan, petugas administrasi maupun dari instansi terkait lainnya.
BAPENDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 32
BAB. IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas kinerja Pemerintah merupakan merupakan dokumen yang berisi
gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun dan
disampaikan secara sistematik dan melembaga yang dimaksudkan sebagai instrument bagi
instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan. Lakip ini dinilai berdasarkan dari Penetapan dan Pengukuran
Kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Instansi Pemerintah.
Berdasarkan Analisis Capaian Kinerja yang dilakukan terhadap Indikator kegiatan yang
dilaksanakan oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Padang Tahun 2017 sebesar 106,60 %,
berada pada "Kategori Memuaskan (Capaian ≥ 100 %) dan Akuntabilitas Keuangan
dengan Realisasi Keuangan 96.19 % berada pada Kategori Capaian sangat baik
(berkisar 85 % ≤ Capaian < 100 %). Dengan ini berarti dalam Tahun Anggaran 2017
Badan Pendapatan Daerah berhasil melaksanakan Program dan Kegiatan, baik dari sisi
pencapaian Input, Out Put maupun Outcome.