111
[Type text] PEMERINTAH KOTA PADANG REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2014 - 2019 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PADANG

PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

[Type text]

PEMERINTAH KOTA PADANG

REVISI RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)

TAHUN 2014 - 2019

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KOTA PADANG

Page 2: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era reformasi yang membawa berbagai perubahan dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara telah mendorong pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih

bersungguh-sungguh membangun dan mengimplementasikan prinsip-prinsip

pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean

Government).

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik

merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar

mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik lokal, nasional dan global dan tetap

berada dalam tatanan sistem administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan pendekatan perencanaan strategik yang jelas dan sinergis, intansi

pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi peluang dan

kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

Dalam hal administrasi publik, termasuk diantaranya upaya membangun

akuntabilitas publik dan peningkatan sistem pengelolaan keuangan pemerintah

pusat dan daerah. Pada dasarnya perubahan tersebut mencakup dua aspek yaitu

aspek Psiko-Sosial dan Teknis-Ekonomis. Aspek psiko-sosial terdiri dari

perubahan-perubahan paradigma, perubahan visi, perubahan nilai-nilai, penguatan

komitmen untuk berubah dan pembangkit keberanian untuk berubah. Sedangkan

aspek teknis-ekonomis mencakup perubahan struktur organisasi dan sistem kerja

yang merupakan perubahan bentuk fisik organisasi. Dalam proses perubahan

tersebut, tiga pilar dari Good Governance yaitu transparansi, partisipasi dan

akuntabilitas, harus tercermin di dalamnya.

Page 3: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

2

Berkaitan dengan hal tersebut di atas sejak tahun 1999, pemerintah sudah

berusaha membangun dan menata akuntabilitas publik yaitu dengan dikeluarkannya

Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah yang antara lain mewajibkan instansi pemerintah sampai dengan tingkat

eselon II untuk menyusun Rencana Strategik. Selanjutnya penataan akuntabilitas

lebih diperkuat lagi dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam Undang-Undang No. 25

Tahun 2004 tersebut, Pemerintah Daerah diamanatkan menyusun rencana

pembangunan daerah yang sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap

perubahan. Perencanaan daerah dimaksud mencakup perencanaan daerah jangka

panjang, jangka menengah dan tahunan. Perencanaan daerah jangka panjang

tersebut nantinya dituangkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD), sedangkan perencanaan daerah jangka menengah

dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) dan perencanaan daerah tahunan nantinya dituangkan dalam bentuk

dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Mengingat RPJMD Kota Padang 2014 - 2019 telah selesai disusun, sesuai

dengan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang sebagai salah satu

Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Padang diwajibkan

menyusun Revisi Rencana Strategis (Renstra) dengan mengacu kepada Peraturan

Pemerintah di atas dan RPJMD yang telah disusun sebelumnya.

Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan salah satu kebutuhan

masyarakat yang perlu dipenuhi. Hal itu disebabkan karena keamanan dan

ketertiban adalah satu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah dan

masyarakat dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Masyarakat itu sesungguhnya

Page 4: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

3

manusia baik sebagai perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang telah

berhimpun untuk berbagai keperluan atau tujuan untuk memenuhi berbagai

keperluan atau tujuan didalam hubungan masyarakat atau pergaulan sehingga

perlu berinteraksi antar manusia dan kelompok yang saling membutuhkan dan

tergantung satu sama lain. Agar hubungan ini bisa berjalan dengan baik dibutuhkan

aturan-aturan atau kaidah-kaidah untuk melindungi kepentingannya, menghormati

kepentingannya dan hak orang lain serta memberikan rasa aman, tertib dan tentram

dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Apabila ketertiban dan keamanan dapat terwujud dengan baik sesuai harapan,

masyarakat akan dapat beraktifitas dengan baik dalam memenuhi kebutuhan

sehari-hari demi meningkatkan kesejahteraannya. Kaidah-kaidah atau aturan-aturan

yang menjadi rambu-rambu dalam kehidupan bermasyarakat perlu di kontrol oleh

alat negara atau aparat negara yang ditugaskan menurut undang-undang dan atau

peraturan dibawahnya seperti Peraturan Daerah. Aparat berfungsi menegakkan

aturan-aturan pada umumnya dan pada khususnya dalam menjaga ketentraman dan

ketertiban serta memberikan perlindungan dalam kehidupan masyarakat.

Selanjutnya bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang dan Peraturan

Walikota Padang No 71 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi,

Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja, telah dibentuk dan

dilantiknya Pejabat Struktural dilingkungan Satuan Polisi Pamong Praja, untuk itu

Renstra Satuan Polisi Pamong Praja sebelumnya perlu direvisi disesuaikan dengan

Struktur baru dari Eselon Eselon II type A setingkat Badan.

Page 5: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

4

1.2. Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Padang tahun 2014 - 2019 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom

Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara

Tahun 1956 Nomor 20) ;

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Per-Undang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4389) ;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2015 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 5679) ;

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 tentang Perubahan Batas Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Padang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Nomor 3164) ;

Page 6: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

5

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4578) ;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4815);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

12. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 01 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Nomor 01 Tahun 2008) ;

13. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2009-2014

(Lembaran Daerah Nomor 09 Tahun 2009) ;

14. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang (Lembaran Daerah Nomor 6

Tahun 2016) ;

Page 7: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

6

15. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang (Lembaran Daerah

Nomor 10 Tahun 2011) ;

16. Peraturan Walikota Padang Nomor 71 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan

Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong

Praja.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang adalah

untuk memberikan gambaran yang jelas tentang visi, misi, tujuan dan sasaran lima

tahunan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang, termasuk strategi arah kebijakan

yang diambil, yang diterjemahkan dalam program dan kegiatan dalam rangka

mencapai dan mendukung visi dan misi organisasi.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Padang Tahun 2014 – 2014 adalah mendukung pencapaian visi dan misi Kepala

Daerah yang tercantum dalam RPJMD Kota Padang Tahun 2014 – 2019, melalui

perencanaan yang terarah, terukur dan bersinergi dengan perencanaan Provinsi dan

Nasional.

I.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang tercakup dalam Renstra ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, landasan hukum, maksud dan

tujuan serta sistematika penulisan Renstra.

Page 8: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Bab ini menjelaskan indentifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok

dan Fungsi beserta Struktur Organisasi yang dimiliki Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Padang. Dan juga memaparkan tentang Sumber

Daya yang di miliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang,

menjelaskan kinerja pelayanan dan tantangan serta peluang

pengembangan pelayanan dari Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan

fungsi pelayanan. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang serta visi,

misi, program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. Bab ini

juga menjelaskan telaahan Renstra Provinsi dan Renstra Kota dan

telaahan rencana tata ruang wilayah beserta kajian lingkungan hidup

strategis. Isu-isu Strategis pun akan di bahas dalam bab ini.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Bab ini menjelaskan visi, misi, tujuan dan sasaran jangka menengah

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang, serta strategi dan kebijakan

yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang untuk tahun

2015-2019.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini menjelaskan tentang program dan kegiatan yang dimiliki oleh

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang dilengkapi dengan indikator

kinerja dan kelompok sasaran serta pendanaan indikatif yang berkaitan

dengan visi, misi, tujuan dan sasaran SKPD.

Page 9: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

8

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

Bab ini akan membahas tentang indikator kinerja Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Padang yang mengarah pada tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

Pada bab ini diuraikan mengenai penjelasan akhir terkait Renstra Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Padang tahun 2015-2019 sebagai pedoman

kerja termasuk harapan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang.

Page 10: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

9

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

Dalam rangka penegakan Perda, unsur utama sebagai pelaksana di lapangan

adalah pemerintah daerah, dalam hal ini kewenangan tersebut di emban oleh Satuan

Polisi Pamong Praja yang didalamnya juga terdapat Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang

sudah dididik, dilatih dan sudah memiliki surat keputusan sebagai penyidik.

Sebagaimana tertuang dalam Pasal 148, 149 UU No 34 tahun 2004 Tentang

Pemerintahan daerah, bahwa (1) Untuk membantu kepala daerah dalam menegakkan

Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dibentuk

Satuan Polisi Pamong Praja.

Adapun wewenang Satpol PP yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Th

2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Bab III Pasal 6, Polisi Pamong Praja

berwenang :

a. melakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap warga masyarakat,

aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau

peraturan kepala daerah

b. menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu

ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat

c. fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan

masyarakat

d. melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur, atau

badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau

peraturan kepala daerah;

Page 11: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

10

e. melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur, atau

badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan

kepala daerah.

I. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai

berikut :

1. Tugas Pokok

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok menegakkan Perda dan

menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta

perlindungan masyarakat.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja

mempunyai fungsi:

1) Penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Perda dan Peraturan

Kepala Daerah, Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;

2) Pelaksanaan kebijakan penegakkan Perda dan Peraturan Kepala Daerah;

3) Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat di daerah;

4) Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

5) Pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah serta

penyelenggaran ketertiban umumdan ketentraman masyarakat dengan

Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah,

dan aparatur lainnya;

Page 12: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

11

6) Pengawas terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi

dan mentaati penegakkan Perda dan Peraturan Kepala Daerah; dan

7) Pelaksanaan tugas lainnya.

Pelaksanaan tugas lainnya meliputi :

a. mengikuti proses penyusunan peraturan perundang-undangan serta kegiatan

pembinaan dan penyebarluasan produk hukum daerah;

b. membantu pengamanan dan pengawalan tamu VVIP termasuk pejabat negara

dan tamu negara;

c. pelaksanaan pengamanan dan penertiban aset yang belum teradministrasi

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan pemilihan umum dan

pemilihan umum kepala daerah;

e. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan keramaian daerah

dan/atau kegiatan yang berskala massal; dan

f. Pelaksanaan tugas pemerintahan umum lainnya yang diberikan oleh Walikota

sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Struktur Organisasi

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang

Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja disebutkan bahwa Satuan Polisi Pamong

Praja adalah perangkat pemerintah daerah dalam memelihara dan

menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan

Daerah. Kemudian, Polisi Pamong Praja adalah aparatur pemerintah daerah yang

melaksanakan tugas Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan

ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan

Kepala Daerah.

Page 13: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

12

Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang dipimpin oleh seorang Kepala

Satuan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui

Sekretaris Daerah sesuai Perda Kota Padang nomor 71 tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, tugas, Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Padang.

Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri dari :

1. Kepala Satuan, membawahi :

2. Sekretaris, membawahi :

1). Sub Bagian Umum

2). Sub Bagian Keuangan;dan

3). Sub Bagian Kepegawaian

3. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah, terdiri atas :

1). Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan;dan

2). Seksi Penyelidikan dan Penyidikan.

4. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masayarakat,terdiri dari :

1). Seksi Operasi dan Pengendalian;dan

2). Seksi Kerjasama;

5. Bidang Sumber Daya Aparatur, terdiri atas :

1). Seksi Pelatihan dan Pengembangan Aparatur;dan

2). Seksi Pengawasan dan Pembinaan Aparatur;

6. Bidang Perlindungan Masyarakat, terdiri dari :

1) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; dan

2) Seksi Bina Potensi Masyarakat

Page 14: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

13

7. Unit Pelaksana Teknis Satpol PP Kecamatan

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Penjabaran Organisasi sebagai berikut:

Kepala Satuan Praja Kepala Satuan mempunyai tugas memimpin, merencanakan,

mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi

pelaksanaan, pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

serta penegakan Peraturan Daerah,Peraturan Walikota, dan Keputusan Walikota.

Untuk menyelenggarakann tugas Kepala Satuan mempunyai fungsi :

a. merumuskan kebijakan teknis dibidang ketentraman dan ketertiban

umum, perlindungan masyarakat, penegakan peraturan daerah,

peraturan walikota dan keputusan walikota;

b. menyusun rencana dan program kerja Satpol PP;

c. mengkoordinasikan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum, penegakan peraturan Daerah, peraturan walikota dan

keputusan walikota dengan aparat kepolisian negara, PPNS dan atau

aparat lainnya;

d. menyelenggarakan operasi dilapangan dalam rangka pencegahan dan

penindakan terhadap pelanggaraan peraturan daerah, peraturan walikota

dan keputusan walikota;

e. melaksanakan proses administrasi penyidikan, pemeriksaan, pengusutan

dan pengajuan tuntutan terhadap pelanggaran peraturan daerah, peraturan

walikota dan keputusan walikota;

Page 15: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

14

f. melaksanakan tindakan represif non yustisial terhadap warga masyarakat atau

badan hukum yang melakukan pelanggaran peraturan daerah,

peraturan walikota dan keputusan walikota;

g. melaksanakan penghentian dan atau penyegelan dengan menggunakan garis

pembatas terhadap kegiatan yang melanggar peraturan daerah,

peraturan walikota dan keputusan walikota;

h. menyelenggarakan pemberdayaan PPNS dan pengembangan sumber

daya manusia;

i. melaksanakan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan terhadap

masyarakat dalam rangka penegakan peraturan daerah, peraturan

walikota dan keputusan walikota;

j. mengendalikan penyelenggaraan urusan pengelolaan Satpol PP

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan agar tugas-tugas

dapat dilaksanakan secara tepat guna dan tepat sasaran;

k. membina aparatur dalam penyelenggaraan urusan pengelolaan Satpol PP

berdasarkan ketentuan perundang-undangan guna mengetahui

keberhasilan pelaksanaan tugas secara komprehensif;

l. mengarahkan penyelenggaraan urusan pengelolaan Satpol PP

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan demi tercapainya

pelaksanaan tugas yang tepat sasaran;

m. mengevaluasi penyelenggaraan urusan pengelolaan Satpol PP

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan guna mengetahui

keberhasilan pelaksanaan tugas secara komprehensif;

n. melaporkan penyelenggaraan urusan pengelolaan Satpol PP

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bentuk

akuntabilitas kinerja;

o. pengguna anggaran;

Page 16: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

15

p. pengguna barang; dan

q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Satuan dalam memberikan

pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dilingkungan Satpol

PP dalam urusan umum dan aset, urusan perlengkapan, urusan keuangan,

urusan kepegawaian, urusan perpustakaan, penyusunan program, evaluasi dan

pelaporan.

Untuk menyelenggarakan tugas Sekretariat mempunyai fungsi ;

a. menyusun administrasi kepegawaian, umum, aset/perlengkapan, peralatan,

urusan rumah tangga kantor, keuangan, dokumentasi, perpustakaan dan

kearsipan;

b. mengkoordinir penyusunan rencana dan program kerja Satpol PP;

c. mengkoordinir penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;

d. menyusun anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana, serta

menyusun evaluasi dan pelaporan;

e. memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan peraturan

perundang-undangan, pelayanan administrasi keuangan, umum dan aset

serta kepegawaian;

f. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi pengajuan

pengusulan pegawai, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, kartu

pegawai, dan penerimaan penghargaan;

g. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan

anggaran, penerimaan, penyetoran, pembukuan, pertanggungjawaban dan

pelaporan keuangan berpedoman pada sistim informasi manajemen pelaporan;

Page 17: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

16

h. menyelenggarakan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan

pengendalian di bidang umum, kepegawaian, dan keuangan;

i. mengelola layanan informasi dan dokumentasi publik;

j. mengelola layanan pengaduan masyarakat, dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan

urusan pengelolaan administrasi dan aset, ketatausahaan, hubungan masyarakat serta

urusan rumah tangga Satuan.

Penjabaran tugas Sub Bagian Umum adalah :

a. mengelola tata kearsipan, surat menyurat, dan administrasi perkantoran;

b. merencanakan kebutuhan barang dan perlengkapan kantor;

c. melaksanakan pengendalian administrasi barang, aset dan perlengkapan

kantor;

d. melaksanakan persiapan bahan pelaksanaan administrasi penggunaan dan

pemakaian barang inventaris, kendaraan dinas dan penggunaan

gedung kantor;

e. melaksanakan urusan humas, pengelolaan hukum dan organisasi;

f. melaksanakan urusan pengadaan peralatan/perlengkapan kantor, pencatatan,

penyimpanan dan pendistribusiannya;

g. melaksanakan urusan pemeliharaan/perawatan alat-alat kantor;

h. membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; dan

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 18: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

17

Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu

Sekretaris melaksanakan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan serta

pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran

pendapatan dan belanja, verifikasi, perbendaharaan, dan menyusun laporan pertanggung

jawaban keuangan.

Penjabaran tugas Sub Bagian Keuangan adalah :

a. Menyiapkan dan menyusun rencana dan program kerja Satuan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

b. Melaksanakan pembahasan rencana anggaran satuan bersama dengan Kepala

Bidang/Sub Bagian/Kepala Seksi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait

dan atau Tim Anggaran Pemerintah Daerah;

c. Menyajikan data pelaksanaan tugas kegiatan satuan;

d. mengkoordinir pengadministrasian belanja administrasi umum, belanja

operasional dan pemeliharaan, serta belanja modal, baik belanja

aparatur maupun publik;

e. mempertanggungjawabkan pencairan dana;

f. meneliti kelengkapan surat perintah pembayaran uang persediaan, surat

perintah pembayaran ganti uang persediaan, surat perintah pembayaran

tambahan uang, surat perintah pembayaran langsung gaji, dan surat perintah

pembayaran langsung pengadaan barang dan jasa;

g. melaksanakan verifikasi surat perintah pembayaran dan menyiapkan bahan surat

perintah membayar;

h. menyiapkan bahan laporan pertanggungjawaban belanja administrasi umum,

belanja operasional, dan pemeliharaan belanja modal yang meliputi transaksi

jurnal, buku defisit, dan arus nota perhitungan bulanan;

i. menyiapkan bahan rencana anggaran belanja tidak langsung;

Page 19: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

18

j. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Sekretaris, yang

berkaitan dengan kegiatan perencanaan dan program satuan serta administrasi

keuangan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan;

k. melaksanakan pembahasan rencana anggaran dengan Satuan Kerja

Perangkat Daerah terkait atau dengan Tim Anggaran Pemerintah

Daerah;

l. mengkoordinasikan pelaksanaan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan

dan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi;

m. melaksanakan koordinasi dan konsultasi masalah keuangan dengan

Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait;

n. Menyusun Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan, LAKIP, LPPD dan LKPPD,

Renja dan Renstra, Laporan Semester, Laporan Fungsional serta Laporan

Tahunan Keuangan Satuan; dan

o. Melaksanakan Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Tugas/Program/Kegiatan

Satuan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam

melaksanakan urusan pengelolaan admistrasi kepegawaian.

Penjabaran tugas Sub Bagian Program adalah :

a. menyiapkan dan menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian

Kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan di bidang

urusan kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Page 20: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

19

c. menginventarisasi serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan

urusan kepegawaian, serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan

masalah;

d. menyiapkan bahan pengelolaan kepegawaian dinas dan administrasi

usulan mutasi, promosi pegawai yang meliputi kenaikan pangkat,

promosi jabatan, pindah, pensiun, dan lain-lain;

e. mengelola administrasi kepegawaian meliputi pengurusan gaji berkala, cuti,

kartu pegawai, kartu istri, kartu suami, tabungan asuransi pegawai

negeri, asuransi tabungan perumahan, asuransi kesehatan dan lain-lain;

f. menyiapkan dan menata data pegawai, bezetting dan daftar urut

kepangkatan;

g. menyiapkan bahan pembinaan dan pengendalian disiplin pegawai;

h. melakukan pemeriksaan, penilaian, dan evaluasi terhadap pegawai PNS

dan Non PNS di Lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang;

i. menghimpun program kerja dalam rangka evaluasi tugas;

j. mempersiapkan evaluasi dan pelaporan kegiatan sebagai

pertanggungjawaban pada atasan;

k. Menghimpun, mengelola dan melaporkan data, informasi serta dokumen

kepegawaian dalam rangka mendukung Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian Online;

l. Menghimpun, Mengelola dan melaporkan data, informasi serta dokumen

pendukung untuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah mempunyai

tugas membantu Kepala Satuan dalam menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan

Page 21: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

20

teknis penyidikan, menyiapkan bahan fasilitasi, pemberdayaan mitra kerja bidang

penegakan peraturan perundang-undangan daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan

Daerah mempunyai fungsi :

a. melaksanakan penegakan atas pelanggaran peraturan perundang-undangan

daerah;

b. melakukan penyuluhan, pengawasan dan teknis penyidikan penegakan

peraturan perundang-undangan daerah;

c. melakukan pemeriksaan khusus sebagai bahan dari tindakan kepolisian

dalam pencegahan serta melakukan tindakan pertama ditempat kejadian

atas pelanggaran perundang-undangan daerah;

d. memberdayakan sumber daya yang ada dan mitra kerja bidang

penegakan peraturan perundang-undangan daerah;

e. memberikan masukan dan saran kepada Kepala Satuan;

f. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

kepala para Kepala Seksi sesuai dengan tugasnya masing-masing;

g. menyusun rencana dan program kerja Bidang Penegakan Peraturan

Perundang-undangan Daerah sebagai pedoman dalam melaksanakan

tugas;

h. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan

tugas bawahan;

i. membuat laporan kepada Kepala Satuan setiap selesai melaksanakan tugas;

dan

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 22: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

21

Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang melaksanakan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan peraturan

perundang-undangan daerah.

Penjabaran tugas Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan adalah :

a. menyusun rencana kerja seksi;

b. melaksanakan penyuluhan peraturan perundang-undangan daerah yang

berkaitan dengan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

c. melaksanakan pengawasan terhadap penerapan peraturan perundang-undang

daerah yang berkaitan dengan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

d. melaksanakan penegakan atas pelanggaran pelaksanaan peraturan

perundang-undangan di daerah yang berbentuk tindakan

pembinaan/represif non yustisi;

e. melakukan koordinasi dan memberdayakan mitra kerja dibidang

penegakan peraturan perundang-undangan daerah;

f. menyusun laporan kejadian pelanggaran peraturan perundang-undangan

daerah;

g. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait terhadap

ditemukannya pelanggaran peraturan perundang-undangan daerah serta tindak

pidana;

h. melaksanakan pemeriksaaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian

dalam pencegahan serta melakukan tindakan pertama ditempat kejadian atas

pelanggaran peraturan perundang-undangan daerah;

i. melakukan pencarian keterangan dan barang bukti dalam penegakan

perundang-undangan daerah;

j. melaksanakan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan

perundang-undangan daerah;

k. membuat laporan pelaksanaan tugas dan fungsinya; dan

Page 23: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

22

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

melaksanakan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggar peraturan

perundang-undangan daerah.

Penjabaran tugas Seksi Penyelidikan dan Penyidikan adalah :

a. menyusun rencana kerja Seksi;

b. menginventasir pelanggaran peraturan perundang-undangan di daerah;

c. melaksanakan penerimaan laporan dan atau pengaduan atas pelanggaran

peraturan perundang-undangan di daerah;

d. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan kepolisian dan

lembaga/instansi terkait dalam penanganan/pelaksanaan penyidikan atas

pelanggaran perundang-undangan di daerah;

e. menyiapkan bahan fasilitasi penyusunan berkas penyidikan atas pelanggaran

peraturan perundang-undangan di daerah;

f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil penyedikan atas

pelanggaran peraturan perundanundangan di daerah;

g. menyiapkan bahan monitoring evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan

program seksi;

h. melaksanakan pemeriksaan dan tindakan pertama di tempat kejadian yang

berhubungan dengan ketertiban umum;

i. membuat laporan pelaksanaan tugas dan fungsinya; dan

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Page 24: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

23

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai

tugas membantu Kepala Satuan melaksanakan pembinaan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat, melaksanakan operasional penertiban, memimpin personil

dalam operasional lapangan dan pelaksanaan pengamanan objek vital milik pemerintah

daerah serta melakukan kerjasama dengan instansi terkait lainnya.

Untuk menyelenggarakan tugas Bidang Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat

mempunyai fungsi :

a. menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat;

b. melaksanakan pemantauan terhadap kepatuhan masyarakat mematuhi dan

melaksanakan peraturan daerah, keputusan kepala daerah dan produk hukum

daerah lainnya;

c. melakukan pengawasan terhadap usaha dan kegiatan yang dilakukan secara

masal untuk mencegah timbulnya gangguan ketentraman dan ketertiban;

d. melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat yang melakukan usaha yang

berdampak pada terganggunya ketentraman dan ketertiban umum;

e. melakukan pengkajian langkah preventiv baik sebelum maupun sesudah operasi

penertiban dan pengawasan; dan

f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas membantu kepala bidang

melaksanakan operasi rutin, penertiban, serta melakukan pengendalian kegiatan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

Page 25: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

24

Penjabaran tugas Seksi Operasi dan Pengendalian adalah :

a. melaksanakan patroli rutin dan khusus;

b. melaksanakan pengamanan unjuk rasa dan kerusuhan massa;

c. melaksanakan operasi penertiban gelandangan, pengemis dan wanita

tuna susila;

d. melaksanakan penertiban beroperasinya tempat-tempat usaha yang

menimbulkan gangguan lingkungan;

e. melaksanakan penertiban izin tempat usaha;

f. melaksanakan penertiban terhadap pengambilan bahan galian C;

g. melaksanakan penertiban izin rumah makan, kafe dan tempat karaoke;

h. melaksanakan penertiban hotel-hotel dan penginapan kelas melati;

i. melaksanakan penertiban tempat-tempat hiburan umum;

j. melaksanakan penertiban pedagang kaki lima yang mengganggu ketertiban,

kebersihan, dan keindahan;

k. melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan fasilitas umum; dan

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Seksi Kerjasama Penegakan Hukum mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

melaksanakan koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mewujudkan ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat.

Penjabaran tugas Seksi Kerjasama adalah :

a. melakukan koordinasi dengan Koordinator Pengawasan (Korwas (PPNS) dari

Kepolisian;

b. melakukan koordinasi dengan Pengadilan Negeri;

c. melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Negeri;

Page 26: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

25

d. melaksanakan kerjasama dengan TNI-Polri untuk melaksanakan penertiban;

e. menghimpun dan mengolah bahan laporan atau pengaduan dari masyarakat

mapun instansi terkait;

f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan ketentraman dan

ketertiban;

g. melakukan pengumpulan informasi langsung dari lapangan sebelumdan sesudah

pelaksanaan operasional penertiban;

h. merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengawalan terhadap pejabat negara

atau daerah yang melakukan kegiatan dan membutuhkan pengawalan; dan

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Kepala Sumberdaya Aparatur mempunyai tugas membantu Kepala Satuan

operasional pengembangan sumberdaya aparatur berdasarkan ketentuan dan prosedur

yang berlaku untuk memperlancar pelaksanaan tugas Satpol PP untuk menghasilkan

sumberdaya aparatur Satpol PP yang profesional dan handal.

Untuk menyelenggarakan tugas Bidang Sumberdaya Aparatur mempunyai fungsi :

a. melakukan penyusunan program pembinaan Sumber Daya Aparatur

dalam pelaksanaan kegiatan ketentraman dan ketertiban umum;

b. melaksanakan kebijakan dalam membina dan peningkatan kemampuan

sumber daya aparatur Satpol PP dalam penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum;

c. melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait dalam peningkatan

kemampuan aparatur Satpol PP dalam penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum;

Page 27: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

26

d. melaksanakan pengawasan terhadap anggota Satpol PP agar selalu taat dan

mentaati prosedur tetap dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat di daerah; dan

e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Seksi Pelatihan dan Pengembangan Aparatur mempunyai tugas membantu

kepala bidang melaksanakan pelatihan dan pengembangan sumberdaya

aparatur Satpol PP.

Penjabaran tugas Seksi Pelatihan Dasar adalah :

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis seksi;

b. menyusun rencana dan program kerja seksi;

c. menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di internal seksi;

d. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis peningkatan kemampuan dan

keterampilan sumber daya aparatur;

e. melaksanakan pengembangan sumber daya aparatur melalui pendidikan dan

pelatihan meliputi pelatihan baris berbaris, search and rescue, bela diri,

pengawalan, kesamaptaan dan pengamanan;

f. melaksanakan bimbingan teknis kemampuan dan keterampilan anggota Satuan

Polisi Pamong Praja;

g. melakukan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengenadalian di seksi

pelatihan dasar;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Page 28: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

27

Seksi Pengawasan dan Pembinaan Aparatur mempunyai tugas membantu kepala

bidang melaksanakan operasional pengembangan sumberdaya aparatur khususnya

dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan teknis fungsional aparatur.

Penjabaran tugas Seksi Pengawasan dan Pembinaan Aparatur adalah:

a. mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan dan pola

pengawasan dan pembinaan aparatur;

b. menyusun pedoman pemantauan, pengawasan dan pembinaan apartur

berdasarkan peraturan perundang-undangan;

c. melaksanakan pengawasan pelaksanan tugas anggota;

d. melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran yang dilakukan anggota dalam

pelaksanaan tugasnya;

e. Menganalisa hasil pemeriksaan terhadap pelanggaran yang dilakukan anggota

dalam pelaksanaan tugasnya;

f. Melaporkan dan memberikan rekomendasi upaya pembinaan pada pimpinan atas

pelanggaran anggota dalam pelaksanaan tugasnya; dan

g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala

Satuan melaksanakan operasional pengembangan perlindungan masyarakat dan

pengembangan potensi masyarakat serta melakukan koordinasi dengan instansi

terkait berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk menyelenggarakan tugas Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi:

a. melaksanakan perencanaan di Bidang Perlindungan Masyarakat;

b. melaksanakan program kegiatan di Bidang Perlindungan Masyarakat;

Page 29: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

28

c. menyusun dan melaksanakan kegiatan pengembangan sumber daya

manusia yang meliputi pendidikan, pelatihan dan penalaran serta

kebutuhan sarana dan prasarana;

d. melakukan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

perlindungan masyarakat;

e. melakukan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan bidang perlindungan

masyarakat;

f. memberi petunjuk dan arahan pada seksi-seksi baik secara lisan

maupun tertulis untuk menyelesaikan tugas-tugas disetiap seksi; dan

g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang melaksanakan penanganan masalah aktual yang mencangkup aspek-aspek

pengembangan sumberdaya masyarakat, penanggulangan bencana dan perlindungan

masyarakat.

Penjabaran tugas Satuan Perlindungan Masyarakat adalah:

a. menyiapkan pedoman mengenai penanganan masalah aktual yang mencangkup

aspek-aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan pemberdayaan aparatur;

b. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penanganan

masalah aktual;

c. merumuskan hasil pengkajian penanganan masalah aktual daearh dan tindak

lanjut kebijakan penanganan pemberdayaannya;

d. menyiapkan bahan rumusan kebijakan, koordinasi, fasilitasi dan analisa serta

pelaksanaan kerjasama penanganan kontijensi ketentraman masyarakat;

Page 30: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

29

e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan fasilitasi, sistemasi data dan informasi

yang berkaitan dengan kesiagaan, penanggulangan bencana dan pengembangan

sumberdaya perlindungan masyarakat;

f. memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan penanggulangan

bencana;

g. mengumpulkan dan menginventarisir data yang berkaitan dengan bentuk penyakit

masyarakat, termasuk penyalahgunaan dan peredaran narkoba;

h. menyiapkan pedoman pelaksanaan berbagai macam bentuk penyakit

masyarakat;

i. melaksanakan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan instansi, unit kerja

terkait dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan dalam rangka pelaksanaan kegiatan

penanganan penyakit masyarakat;

j. melaksanakan penyuluhan pencegahan peredaran/penanganan minuman keras,

narkoba, praktek prostitusi, perjudian, aksi premanisme, tindak penyeludupan

peredaran uang palsu dan eksploitasi anak dibawah umur;

k. melakukan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan penanganan penyakit

masyarakat;

Seksi Bina Potensi Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

melaksanakan pengembangan pembinaan potensi masyarakat dan memberikan

bimbingan kepada kelompok masyarakat yang bermasalah.

Penjabaran tugas Bina Potensi Masyarakat adalah:

a. mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan seksi bina potensi

masyarakat;

b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksi bina potensi masyarakat;

Page 31: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

30

c. meneliti, menganalisa, mengevaluasi dan mengembangkan pola pengembangan

pembinaan potensi masyarakat;

d. memberikan pembinaan dan bimbingan kepada kelompok masyarakat yang

bermasalah;

e. mengumpulkan dan menginventarisir data yang berkaitan pengembangan potensi

masyarakat;

f. melaksanakan koordinasi dengan dinas/instansi terkait dalam rangka

pengembangan potensi masyarakat;

g. melakukan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan pengembangan potensi

masyarakat;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan mempunyai tugas membantu Kepala Satuan

merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan

mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan, pemeliharaan dan penyelenggaraan

ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Peraturan

Walikota dan keputusan Walikota di wilayah Kecamatan.

Untuk menyelenggarakan tugas, Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan mempunyai

fungsi :

a. menyusun kebijakan teknis dibidang ketentraman dan ketertiban umum,

penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan keputusan Walikota di

wilayah Kecamatan.

Page 32: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

31

b. melaksanakan koordinasi dan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum, penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan

Keputusan Walikota dengan aparat Kepolisian Negara, PPNS dan atau aparat

lainnya;

c. melaksanakan operasi dilapangan dalam rangka pencegahan dan penindakan

terhadap pelanggaran Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan

Walikota di wilayah Kecamatan;

d. melaksanakan proses administrasi penyidikan, pemeriksaan, pngusutan dan

pengajuan tuntutan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah, Peraturan Walikota

dan Keputusan Walikota di wilayah Kecamatan;

e. melaksanakan tindakan represif non yustisial terhadap warga masyarakat atau

badan hukum yang melakukan pelanggaran Peraturan Daerah, Peraturan

Walikota dan Keputusan Walikota di wilayah Kecamatan;

f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

teknis Satpol PP sesuai keahlian dan kebutuhan serta dalam melaksanakan tugasnya

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala satuan.

Page 33: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

32

STRUKTUR ORGANISASI SAT POL PP

KASATPOL PP

SEKRETARIS

SUBAG UMUM SUBAG

KEPEGAWAIAN SUBAG KEUANGAN

BID. PENEGAKKAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

DAERAH

SIE. BINWASLUH

SIE. PENYELIDIKAN

DAN PENYIDIKAN

BID. TIBUM

TRANMAS

SIE. OPDAL

SIE. KERJASAMA

BID. SUMBER DAYA

APARATUR

SIE. PELATIHAN

DAN

PENGEMBANGAN

APARATUR

SIE. PENGAWASAN

DAN PEMBINAAN

APARATUR

BID. PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

SIE. SATUAN

LINMAS

SIE. BINA POTENSI

MASYARAKAT

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

UPT SATPOL KECAMATAN

Page 34: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

33

I. Kedudukan

Satpol PP merupakan bagian perangkat daerah dibidang penegakan perda,

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang dipimpin oleh seorang

Kepala Satuan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah

II. Sumber Daya Manusia

Susunan kepegawaian dan perlengkapan Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Padang sebagai berikut :

Tabel: II.2.1

Jumlah PNS Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang berdasarkan Tingkat

Pendidikan Tahun 2017

No BERDASARKAN

PANGKAT/GOLONGAN

No BERDASARKAN JENIS

KELAMIN

1 Pembina Utama Muda IV c 2 Org 1 LAKI-LAKI 92 Org

2 Pembina Tk.I IV/b 3 Org 2 PEREMPUAN 9 Org

3 Pembina IV/a 3 Org JU M L A H 101 Org

4 Penata Tk.I III/d 6 Org

5 Penata III/c 9 Org

6 Penata Muda Tk.I III/b 8 Org

7 Penata Muda III/a 1 Org No BERDASARKAN

PENDIDIKAN

8 Pengatur Tk.I II/d 5 Org 1 S-2 : 6 Org

9 Pengatur II/c 25 Org 2 S-1 : 19 Org

10 Pengatur Muda Tk.I II/b 26 Org 3 D-3 : 2 Org

Page 35: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

34

11 Pengatur Muda II/a 10 Org 4 D-2 : 1 Org

12 Juru Tk.I I/d 1 Org 5 SLTA : 64 Org

13 Juru I/c 1 Org 6 SLTP : 8 Org

14 Juru Muda Tk.I I/b 1 Org 7 SD : 1 Org

JUMLAH 101 Org JUMLAH 101 Org

Sumber : Subag kepegawaian Januari 2017

Berdasarkan Tabel di atas, diketahui dengan telah berubahnya Nomentelatur

Satuan Polisi Pamong Praja dari Eselon III setingkat Kantor menjadi Eselon II

setingkat Badan berdasarkan tingkat pendidikan terdiri S2 sebanyak 6 orang atau

5,94 %, S1 sebanyak 19 orang atau 18,81 %, D3 sebanyak 2 orang atau 1,98 %, D2

sebanyak 1 orang atau 0,99%, SLTA sebanyak 64 orang atau 63,37%, SLTP

sebanyak 8 orang atau 7,92 % dan SD sebanyak 1 orang atau 0,99 %, bila dilihat dari

tingkat pendidikan pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang memiliki

rata-rata masih dibawah standar karena 72,28 % memiliki rata-rata tingkat pendidikan

SMA kebawah, sebagai SKPD terdepan dalam Penegakan Peraturan Walikota

Padang dan Keputusan Walikota Padang Satuan Polisi Pamong Praja akan

berhadapan langsung dengan masyarakat Kota Padang yang belum sadar dan

melanggar Peraturan Daerah yang sudah memiliki latar belakang sosial dan

pendidikan yang bertingkat. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang akan banyak

mengalami rintangan dan hambatan bahkan tantangan dari komunitas masyarakat

Kota Padang yang memiliki latar belakang kelas sosial dan pendidikan tinggi. Ada

beberapa upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Satuan Polisi

Pamong Praja seperti Diksar Satpol PP dan Diklat PPNS namun itu semua belum

cukup untuk menghadapi keragaman dan kemajemukan Masyarakat Kota Padang.

Page 36: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

35

Tabel: II.2.2

Sarana dan Prasarana Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang Tahun 2016

NO JENIS/NAMA BARANG JML

1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1379 m2

2 Mobil Minibus 2 unit

3 Mobil Truck 3 unit

4 Mobil Pick Up 10 unit

5 Sepeda Motor 16 unit

6 Mesin Chain Saw 1 unit

7 Mesin Ketik 5 unit

8 Lemari Besi 8 unit

9 Filling Cabinet 5 buah

10 Brandkas 1 unit

11 Papan Pengumuman 1 unit

12 Mesin Absensi 3 unit

13 Genset 1 unit

14 Lemari Kayu 9 unit

15 Locker 80 box

Page 37: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

36

16 Pelbed 30 unit

17 Meja rapat 16 unit

18 Kursi Tamu Kayu 2 unit

19 Kursi Tamu Besi 1 unit

20 Kursi Putar Kecil 3 unit

21 Kursi Putar Standar 1 unit

22 Kursi Biasa Futura 134 unit

23 Meja Komputer 4 unit

24 Meja ½ biro 60 unit

25 Meja biro 12 unit

26 Sofa 9 unit

27 Mesin Potong Rumput 1 unit

28 AC 22 unit

29 Kipas Angin 2 unit

30 Exhause Fan 2 unit

31 Televisi 1 unit

32 Camera Film 5 unit

33 Mimbar/podium 1 buah

34 Handy Cam 3 unit

Page 38: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

37

35 Pembatas Ruangan 1 buah

36 Camera Digital 1 unit

37 Tab 1 unit

38 PC 13 unit

39 Notebook 9 unit

40 Printer 17 unit

41 Printer Dot Matrix 1 unit

42 CPU 2 unit

43 Monitor 2 unit

44 UPS 8 unit

45 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 7 buah

46 Meja Kerja Pejabat Eselon III 2 buah

47 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 18 buah

48 Lemari Arsip 2 unit

49 Proyektor 2 unit

50 Wireless 1 unit

51 Peralatan Studio 1 unit

52 Stand Microphone 1 unit

53 Loudspeaker 2 unit

Page 39: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

38

54 Megaphone 1 unit

55 Sound System 6 unit

56 Telp PABX 1 unit

57 Handy Talky 60 unit

58 Faximile 1 unit

59 Alat Komunikasi Lainnya (Power Mixer, Speaker

Lapangan, Connector dan Kabel)

5 buah

60 Reapiter 1 unit

61 Radio RIQ 3 unit

62 Wireless Amplifier 2 unit

63 Senjata Genggam 1 buah

64 Tameng PHH 12 buah

65 Helm PHH 3 buah

66 Rompi PHH 4 buah

67 Alat Kejut Listrik 1 unit

68 CCTV 9 unit

69 Lampu sirine tunggal 2 buah

70 Mesin Kompresor 1 unit

71 Mesin Las Listrik 1 unit

Page 40: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

39

72 Dongkrak mekanik 5 unit

73 Global positioning system 1 unit

74 Alat kantor lainnya 1 unit

75 Mesin pompa air 2 unit

76 Tenda 3 buah

77 Unit transceiver fm 2 unit

78 Alat pemadam kebakaran 5 unit

79 Sound monitor/sirine 2 unit

Sumber : Subag Umum

Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa dengan berubahnya status

Satuan Polisi Pamong Praja dari Eselon III setingkat Kantor Eselon II setingkat

Badan perlu adanya penambahan sarana dan prasarana yang memadai dan

dengan telah dilantiknya pejabat struktural baru, perlu penambahan sarana dan

prasarana kedepan, sehingga secara bertahap lima tahun kedepan sarana dan

prasarana Satuan Polisi Pamong Praja dapat terpenuhi dalam mendukung

menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi.

III. Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja

Pelaksanaan kegiatan dalam melayani kepentingan masyarakat dan daerah

ditetapkan dalam upaya mewujudkan visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Padang serta pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

sekaligus pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Padang sesuai dengan Perda Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kota Padang dimana Satpol PP Kota Padang.

Page 41: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

40

Selanjutnya Pada Tahun 2015 per tanggal 2 Januari 2015 Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Padang, telah berubah menjadi setingkat Badan Eselonering II , hal

ini dituntut Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang lebih maksimal dari

Kantor menjadi Badan, maka target/sasaran kinerja yang dicapai dalam

Pelayanan kepada Masyarakat adalah:

1. Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Padang untuk menegakan Peraturan Daerah, Keputusan Walikota dalam

rangka mewujudkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat akan

dapat dilaksanakan secara optimal.

2. Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah akan

dapat ditekan di Wilayah Kecamatan dengan adanya Unit Pelaksana Satuan

Polisi Pamong Praja Kecamatan. Kawasan yang sudah ditertibkan oleh

Satuan Polisi Pamong Praja akan diawasi secara langsung oleh Unit

Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan sehingga tidak terjadi

terulangnya terhadap pelanggaran Peraturan Daerah.

3. Pembinaan terhadap PPNS yang tersebar di seluruh SKPD dilingkungan

Pemerintah Kota Padang yang selama ini berada di Bagian Hukum

Sekretariat Daerah akan dipindahkan ke Satuan Polisi Pamong Praja

dengan membentuk Sekretariat PPNS. Hal ini sesuai dengan Surat Menteri

Dalam Negeri Nomor 182.1/857/SJ tanggal 18 Maret 2011 perihal Pedoman

Pemberdayaan PPNS Daerah.

4. Pembinaan SDM anggota Satuan Polisi Pamong Praja akan dapat

dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan dengan adanya Bidang

Sumber Daya Aparatur yang mengurus Diklat Aparatur pegawai baik Diklat

pelatihan dasar Satuan Polisi Pamong Praja dan Diklat Teknis operasional

lainnya melalui peningkatan SDM, sehingga diharapkan pegawai Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Padang dapat meningkatkan kinerja dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara profesional.

Page 42: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

41

5. Peningkatan dan Pengawasan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga

masyarakat Kota Padang atau Pelaku Usaha akan menyadari betapa

pentingnya Pendapatan Asli Daerah untuk kepentingan Pembangunan Kota

Padang.

6. Penggabungan Linmas dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang

dimana sesuai PP No 6 Tahun 2010 tentang Peraturan Satuan Polisi

Pamong Praja Pasal 4 berbunyi Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai

tugas menegakan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan Ketertiban

Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat,

sehingga Tugas Linmas merupakan bagian dari fungsi penyelenggaran

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dengan demikian fungsi

Limas yang selama ini berada pada SKPD Bidang Kesbang dan Linmas

menjadi fungsi Satuan Polisi Pamong Praja. Pembinaan Linmas untuk di

Kecamatan dan di Kelurahan di Kota Padang telah dibentuk untuk menjaga

Keamanan dan Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Kota Padang.

7. Plotting Anggota Tenaga Kontrak Satuan Polisi Pamong Praja sebanyak 357

Orang dengan Pembagian Zona Ploting :

a. Ring I ( 7 Jalur)

No Kode Ring Wilayah Jalur Jumlah

Anggota

1 Jalur I Jl. Sudirman ( Simp. Jl.

Thamrin-Simp. Ujung Gurun)

25

2 Jalur II Jl. R. Said- Tugu Adipura ( Jl.

Khatib)

60

3 Jalur III Jl. Dipenogoro – Tugu Adipura (

Simp.Didong)

70

Page 43: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

42

4 Jalur IV Jl. H. Agus Salim – Simp. Haru 20

5 Jalur V Jl. Samudra ( Dinas Pariwisata) –

Muara Lasak ( Blk. Hotel Pangeran)

30

6 Jalur VI Jl. By Pass ( Depan Ktr) – Simp.

Ketaping ( Kuranji)

15

7 Jalur VII Jl. Perintis Kemerdekaan – Lapai (

Simp. Tinju)

15

Jumlah 240

b. Ring II ( 5 Jalur)

No Kode

Ring

Wilayah Jalur Jumlah

Anggota

1 Jalur I Jl. Simpg. Haru (tugu Pdg Area) - Indarung 40

2 Jalur II Simp. Air Mancur ( Pasar raya) – Permindo

– Patimura – A. Yani – Olo Ladang

65

3 Jalur III Jl. Thamrin ( Hotel Grend Zuri) – Teluk

Bayur

80

4 Jalur IV Jl. Raden Saleh – Alai – Simp. By Pass (

Simp. Durian Tarung )

35

5 Jalur V Simp. Hadis Didong – Jl. Adi Negoro ( Batas

Kota )

80

Jumlah 300

Page 44: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

43

Terhadap Ring I dan Ring II masih kekurangan Tenaga Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Padang dengan Total dilapangan berjumlah 357 Orang

dibagi menurut Jalur masing-masing dan Jadwal operasional diatur menurut

jalur sehingga Kota Padang dalam mengamankan ketentraman dan

ketertiban umum berjalan sesuai dengan yang diharapkan bersama.

IV. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan Polisi Pamong

Praja

Sesuai dengan tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas

menegakan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat.

Sedangkan fungsinya adalah :

1. Penyusunan Program dan Pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah, penyelenggaraan Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat

2. Pelaksanaan Kebijakan Penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah

3. Pelaksanaan Kebijakan penyelenggaraan Ketertiban Umum dan

Ketentraman masyarakat di daerah

4. Pelaksanaan Kebijakan Perlindungan Masyarakat

5. Pelaksanaan Koordinasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan

Kepala Daerah serta penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat dengan Kepolisian Negara RI, Penyidik PPNS dan aparatur

lainnya.

6. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur/badan hukum agar mematuhi

dan mentaati penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.

Page 45: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

44

Wewenang Satuan Polisi Pamong Praja adalah:

a. Melakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap warga masyarakat,

aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda

dan/atau peraturan kepala daerah

b. Menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang

mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat

c. Fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan

masyarakat

d. Melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur, atau

badan hukum yang didugamelakukan pelanggaran atas Perda dan/atau

peraturankepala daerah;

e. Melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur, atau

badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan

kepala daerah.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta wewenang tersebut di atas,

Satuan Polisi Pamong Praja tidak terlepas dari Permasalahan dan

hambatan-hambatan yakni :

1. Struktural

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dan telah dilantiknya Pejabat

Struktural Eselon II, III dan IV yakni Kepala Satuan, Sekretaris, 4 Bidang,

Kasi dimasing-masing bidang ada dua dan Subag ada 3 (tiga) orang, secara

maksimal tugas pokok dan fungsi dilaksanakan oleh pejabat struktural,

namun masih perlu ditambah unsur staf yang berlatar belakang sarjana

dalam rangka membantu tugas-tugas yang diberikan dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsi sehingga masih kekurangan personil untuk tenaga

administrasi disetiap bidang-bidang. Selanjutnya untuk tenaga Operasional

dilapangan Satuan Polisi Pamong Praja sudah mulai merekrut Tenaga

Pemula Kontrak dimana kebutuhan menurut Zona Ploting masih

Page 46: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

45

membutuhkan tenaga dilapangan agar ketentraman dan ketertiban Kota

Padang dapat terjaga dengan baik dan aman.

2. Koordinasi

Permasalahan Ketentraman dan Ketertiban pada masyarakat Kota Padang

pada saat ini memerlukan penanganan secara komprehensif dengan

melibatkan seluruh lini stakeholders yang terkait, sehingga dalam rangka

menjaga keamanan dan ketertiban umum ditengah masyarakat Satuan

Polisi Pamong Praja dapat berkoordinasi secara maksimal dan dengan

berubahnya status Satuan Polisi Pamong Praja menjadi Eselonering II akan

lebih mempermudah koordinasi dengan unsur Muspida dan yang lainnya

terkait, sehingga penertiban dilapangan secara berkala dapat dilakukan

secara maksimal oleh aparat terkait dan ini merupakan salah satu tugas

pokok dari Satuan Polisi Pamong Praja dalam menjaga ketentraman dan

ketertiban masyarakat yang aman dan tertib dan teratur taat dan patuh

kepada Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.

3. Pengawasan dan Pembinaan

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang dalam mendukung kegiatan

penertiban dilapangan dibutuhkan tenaga dari luar seperti unsur Muspida

dan Tim Terpadu dalam menertibkan suatu Kawasan agar kawasan tersebut

nyaman, teratur, tertib sehingga secara berkala Satuan Polisi Pamong Praja

bersama jajaran terkait secara maksimal melakukan pengawasan dan

pembinaan kepada unsur masyarakat pelaku sosial seperti PKL, GPAO,

Waria, Jual Bunga, Jual Buah, pelanggaran Perda SITU, SIUP dll, sehingga

Kota Padang akan terlihat teratur dan nyaman, dan apabila para pelaku

sosial tidak mau diatur secara tertib Satuan Polisi Pamong Praja akan

melakukan tindakan secara persuasif dan preventif dan akan melakukan

penindakan secara hukum melalui Tindak Pidana Ringan melalui Peradilan

Cepat ditempat oleh unsur Muspida terkait seperti TNI/POLRI, Hakim dan

Jaksa, sehingga masyarakat yang melanggar Peraturan Daerah dan

Page 47: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

46

Peraturan Kepala Daerah dapat dilakukan penindakan sehingga adanya

efek jera.

4. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia di Satuan Polisi Pamong Praja perlu adanya

penambahan untuk unsur staf yang berlatar belakang Sarjana dengan

kondisi saat sekarang setelah berubah status menjadi Eselon II pendidikan

Pasca Sarjana sebanyak 4 orang, Sarjana Strata 1 sebanyak 25 Orang,

Pendidikan SLTA sebanyak 59 orang, D3 sebanyak 2 orang, SLTP 18

Orang, SD sebanyak 1 orang, Personil lapangan tenaga Kontrak Satuan

Polisi Pamong Praja sebanyak 300 Orang, Tenaga Kontrak Linmas

sebanyak 40 orang, NPD sebanyak 17 Orang sehingga total PNS sebanyak

110 orang, tenaga kontrak sebanyak 317 orang, untuk memenuhi kebutuhan

Personil dilapangan sebanyak 800 orang untuk 11 Kecamatan melalui Zona

Ploting yang sudah dibagi Jalur I dan Jalur II sehingga kekurangan personil

sebanyak 483 orang lagi, untuk memenuhi kebutuhan operasional

dilapangan dengan luas Wilayah 694,96 Km2, Jumlah Penduduk 1.000.096

Juta Jiwa, Kelurahan 104 sangat dibutuhkan personil yang memadai

sehingga dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi

Pamong Praja dapat berjalan sesuai yang diharapkan bersama.

5. Anggaran

Alokasi Anggaran Satuan Polisi pamong Praja sudah mengalami peningktan

dari tahun tahun sebelumnya dengan berubahnya status menjadi

eselonering II makin meningkat kebutuhan Satuan Polisi pamong Praja ke

depan, hal ini dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta melibatkan

unsur Muspida terkait lainnya sangatlah dibutuhkan dana yang cukup besar,

dalam rangka menertibkan dan mententramkan masyarakat Kota Padang

sehingga dalam melakukan koordinasi tersebut dapat terakomodir sehingga

secara berkala Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan kegiatan

operasi melalui Tim Terpadu berjalan dengan baik, dan diharapkan semua

Page 48: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

47

unsur terkait dilingkungan Pemerintah Kota Padang dan diluar Pemerintah

Kota Padang, selanjutnya Satuan Polisi Pamong Praja setiap tahun

mengusulkan secara bertahap melalui dana Pusat, APBD Propinsi dan

APBD Kota Padang untuk dapat dukungan dari semua pihak.

Page 49: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

48

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

III.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi pelayanan

SKPD

1. Analisa Lingkungan Internal

Pencapaian Visi Satuan Polisi Pamong Praja di masa yang akan datang

tidak terlepas dari pengaruh faktor internal seperti kekuatan dan

kelemahan yang ada pada organisasi, oleh karena itu diperlukan upaya

untuk memperbesar peranan kekuatan dan memperkecil kelemahan

mengingat begitu kompleksnya variable yang berkaitan dengan faktor

internal

a. Kekuatan

1. Perumusan kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan

Rencana Strategis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota

Padang

2. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan kebijakan

bidang pengembangan kapasitas ketentraman, ketertiban,

perlindungan masyarakat dan pengendalian operasional

3. Perumusan perencanaan, pembinaan, koordinasi, pengendalian

dan pengembangan kapasitas

4. Perumusan perencanaan, pembinaan, koordinasi, pengendalian

ketentraman dan ketertiban

5. Perumusan perencanaan, pembinaan, koordinasi, dan

pengendalian perlindungan masyarakat dan operasional

Page 50: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

49

6. Pembinaan pelaksanaan tugas bagi Polisi Pamong Praja dan

PPNS

7. Pembinaan kelompok Jabatan Fungsional

b. Kelemahan

1. Sarana dan prasarana Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Padang yang belum memadai

2. Dukungan Sumber Daya Manusia Aparatur yang berkualitas untuk

tenaga administrasi dan operasional dilapangan masih kurang

bahkan belum memiliki PNS untuk dilapangan

3. Pegawai Negeri Sipil pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Padang menurut kualifikasi pendidikan belum memadai

4. Hubungan Hirarki antara Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang

dengan Kabupaten/Kota perlu ditingkatkan

5. Koordinasi Penegakan Hukum dan Perundang-undangan perlu

ditingkatkan

6. Tim Penilai Jabatan Fungsional belum terbentuk

2. Analisa Lingkungan Eksternal

Faktor eksternal berupa peluang yang muncul perlu dilakukan disamping

dampak yang ditimbulkan dari ancaman, atas dasar itu, maka dapat

diidentifikasi peluang dan ancaman yang berdampak luas terhadap

pencapaian Visi Satuan Polisi Pamong Praja

a. Peluang

1. Keterlibatan partisipasi masyarakat untuk mengambil kebijakan,

tindakan,program dan kegiatan dalam penegakan Perda dan

Page 51: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

50

peraturan lainnya serta upaya-upaya dalam rangka mewujudkan

keberhasilan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum

2. Berubah status Satuan Polisi Pamong Praja dari Eselonering III

setingkat Kantor ke Eselonering IIb setingkat Badan

mempermudah koordinasi dengan TNI/POLRI/Hakim/Kejaksaan

dan aparat lainnya dalam rangka penertiban operasional

dilapangan untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum

masyarakat Kota Padang.

3. Dukungan Ekesekutif dan Legislatif bagi setiap kebijakan,

tindakan,program/kegiatan yang berkaitan dengan ketertiban dan

ketentraman umum serta penegakkan Perda dan Peraturan

Pelaksanaannya di Kota Padang.

b. Ancaman

1. Tuntutan kebutuhan dan harapan akan masyarakat Indonesia baru

yang ditandai dengan Iklim demokratis dan keterbukaan belum

dapat diikuti sama cepat dengan nilai-nilai dalam praktek

penyelenggaraan pemerintahan

2. Berkembangnya Reformasi ditengah masyarakat, dalam

menyampaikan keinginan dan harapan cendrung

sebebas-bebasnya.

3. Unjuk rasa disertai kekerasan, intimidasi, perebutan kekuasaan

politik nasional dan di daerah.

4. Hubungan Pemerintah dengan masyarakat yang diwarnai dengan

saling tidak komunikatif dan saling mencurigai

5. Pengambil kebijakan Pemerintah Pusat dan di daerah yang belum

sepenuhnya transparan

Page 52: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

51

6. Masyarakat belum maksimal dalam mematuhi aturan dalam

penegakan Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan

peraturan lainnya

Tabel II.2

ANALISA STRATEGIK DENGAN FAKTOR SWOT

ANALISA

LINGKUNGAN

INTERNAL (ALI)

ANALISA

LINGKUNGAN

EKSTERNAL (ALE)

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)

1. Perumusan

kebijakan Satuan

Polisi Pamong Praja

sesuai dengan

Rencana Strategis

yang telah

ditetapkan oleh

Pemerintah Kota

Padang

2. Pemberian

dukungan atas

perencanaan,

pembinaan

1. Sarana dan prasarana

Aparatur Satuan Polisi

Pamong Praja Kota

Padang yang belum

memadai

2. Dukungan Sumber

Daya Manusia

Aparatur yang

berkualitas untuk

tenaga administrasi

dan operasional

dilapangan masih

kurang bahkan belum

Page 53: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

52

kebijakan bidang

pengembangan

kapasitas

ketentraman,

ketertiban,

perlindungan

masyarakat dan

pengendalian

operasional

3. Perumusan

perencanaan,

pembinaan,

koordinasi,

pengendalian dan

pengembangan

kapasitas

4. Perumusan

perencanaan,

pembinaan,

koordinasi,

pengendalian

ketentraman dan

ketertiban

5. Perumusan

perencanaan,

pembinaan,

koordinasi, dan

pengendalian

perlindungan

memiliki PNS untuk

dilapangan

3. Pegawai Negeri Sipil

pada Satuan Polisi

Pamong Praja Kota

Padang menurut

kualifikasi pendidikan

belum memadai

4. Hubungan Hirarki

antara Satuan Polisi

Pamong Praja Kota

Padang dengan

Kabupaten/Kota perlu

ditingkatkan

5. Koordinasi

Penegakan Hukum

dan

Perundang-undangan

perlu ditingkatkan

6. Tim Penilai Jabatan

Fungsional belum

terbentuk

Page 54: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

53

masyarakat dan

operasional

6. Pembinaan

pelaksanaan tugas

bagi Polisi Pamong

Praja dan PPNS

7. Pembinaan

kelompok Jabatan

Fungsional

PELUANG (O) S + O O + W

1. Keterlibatan partisipasi

masyarakat untuk

mengambil kebijakan,

tindakan,program dan

kegiatan dalam

penegakan Perda dan

peraturan lainnya serta

upaya-upaya dalam

rangka mewujudkan

keberhasilan

pemeliharaan

ketentraman dan

ketertiban umum

2. Berubah status Satuan

Polisi Pamong Praja dari

Type B Eselonering III ke

1. Melakukan

optimalisasi

pemanfaatan Sumber

daya manusia

dengan

menggunakan ilmu

dan teknologi

2. Memacu peluang

kerjasama dalam

segala

bidang untuk

mendukung

pelaksanaan Tupoksi

Satpol PP

3. Mendapatkan porsi

dana pembangunan

Page 55: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

54

Type A Eselonering II

mempermudah

koordinasi dengan

TNI/POLRI/Hakim/Kejaks

aan dan aparat lainnya

dalam rangka penertiban

operasional dilapangan

untuk menjaga

keamanan dan ketertiban

umum masyarakat Kota

Padang.

3. Dukungan Ekesekutif

dan Legislatif bagi setiap

kebijakan,

tindakan,program/kegiata

n yang berkaitan dengan

ketertiban dan

ketentraman umum serta

penegakkan Perda dan

Peraturan

Pelaksanaannya di Kota

Padang.

yang lebih besae

untuk kesejahteraan

Satuan Polisi

Pamong Praja

4. Memanfaatkan

tenaga terampil dari

luar Satpol PP untuk

meningkatkan

kualitas sumber daya

manusi aparatur

5. Meningkatkan

pelayanan kepada

masyarakat dengan

mengedepankan

pemeliharaan

Trantibum

ANCAMAN (T) S + T W + T

1. Tuntutan kebutuhan dan

harapan akan

masyarakat Indonesia

baru yang ditandai

dengan Iklim demokratis

1. Mengelola

manajemen konflik

yang demokratis dan

terbuka

2. Menegakan

1. Terbentuknya

keterpaduan dan

keserasian

pembangunan

Trantibum Kota

Page 56: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

55

dan keterbukaan belum

dapat diikuti sama cepat

dengan nilai-nilai dalam

praktek penyelenggaraan

pemerintahan

2. Berkembangnya

Reformasi ditengah

masyarakat, dalam

menyampaikan keinginan

dan harapan cendrung

sebebas-bebasnya.

3. Unjuk rasa disertai

kekerasan, intimidasi,

perebutan kekuasaan

politik nasional dan di

daerah.

4. Hubungan Pemerintah

dengan masyarakat yang

diwarnai dengan saling

tidak komunikatif dan

saling mencurigai

5. Pengambil kebijakan

Pemerintah Pusat dan di

daerah yang belum

sepenuhnya transparan

6. Masyarakat belum

maksimal dalam

mematuhi aturan dalam

kepastian hokum

guna menciptakan

keamanan, ketertiban

masyarakat

3. Menyusun strategi

kebijakan Trantibum

untuk memacu

kegiatan dalam

pelaksanaan tugas

4. Meningkatkan

hubungan

komunikasi yang

efektif antara

pemerintah dan

masyarakat

5. Meningkatkan

transparansi

pengambil kebijakan

anatara pemerintah

pusat dan daerah

6. Menciptakan

pembangunan

sumberdaya manusia

yang beriman,

bertaqwa, berahlaq

mulia, berdaya

tahan,trampil dan

berdisiplin serta

Padang

2. Meningkatkan

kesadaran

masyarakat dalam

wilayah NKRI

3. Menegakan kepastian

hukum guna

menciptakan

keamanan, ketertiban

masyarakat di Kota

Padang

4. Meningkatkan

kesadaran hukum

masyarakat Kota

Padang

5. Meningkatkan

pengamanan pada

asset vital dan

strategis di Kota

Padang

6. Terlaksananya

penyelesaian

masalah Trantib

secara arif dan

bijaksana dengan

tetap memperhatikan

nilai-nilai budaya yang

ada

Page 57: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

56

penegakan Peraturan

Daerah, Keputusan

Kepala Daerah

memeliki

kesetiakawanan

social

Pembangunan Kota Padang sebagai bagian integral dari pembangunan regional

dan proses yang bersifat integral baik dalam tataran perencanaan, pelaksanaan

maupun pengendalian yang dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka

mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Mengingat ruang lingkupnya yang sangat

luas, kegiatan pembangunan tidak semata-mata menjadi tanggung jawab

pemerintah, melainkan harus didukung dan dilakukan oleh seluruh komponen

masyarakat. Oleh karena itu, hubungan kemitraan pemerintah dengan masyarakat

merupakan kata kunci yang sangat strategis dan harus menjadi fokus perhatian

terutama untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam pembangunan.

Kemitraan yang dijalin dan dikembangkan tentunya harus berdasar pada aspek dan

posisi kesejajaran yang bersifat demokratis dan proposional.

Dalam rangka mengantipasi perkembangan dan dinamika kegiatan masyarakat

yang seirama, proporsional dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah,

maka kondisi ketentraman dan ketertiban umum daerah yang kondusif merupakan

suatu kebutuhan mendasar bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan mutu

kehidupannya. Untuk mewujudkan kondisi umum daerah yang kondusif tersebut

sesuai dengan kedudukan, kewenangan, tugas pokok dan fungsinya, Satuan Polisi

Pamong Praja sebagai perangkat daerah mempunyai peranan yang sangat strategis

dalam membantu kepala daerah untuk menciptakan suatu kondisi daerah yang

tentram, tertib, dan teratur, sehingga penyelenggaraan roda pemerintahan dapat

berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman.

Page 58: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

57

Menumbuhkembangkan kegiatan ketentraman dan ketertiban yang sudah

terbangun selama ini adalah lebih banyak dalam bentuk kemitraan, peran serta

masyarakat diharapkan lebih ditingkatkan lagi, melalui :

a. Peningkatan pelayanan masyarakat, dalam rangka mengantisipasi dinamika

akselerasi reformasi yang demikian cepat sering bebenturan dalam memandang

kewajiban selaku pengajar masyarakat, juga perlu dikaji lebih mendalam guna

menyikapi berbagai opini dan benturan yang terjadi dalam pelayanan yang

diberikan kepada masyarakat, disamping perlunya dibangun Citra Satuan Polisi

Pamong Praja sebagai pendukung POLRI yang mahir, terampil, bersih dan

berwibawa satu sebagai pelayan, pelindung, pengayom dan pembimbing

masyarakat.

b. Pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan atau bimbingan teknis dan

pengawasan terhadap bentuk – bentuk pengawasan swakarsa sebagai

pengemban fungsi Satuan Polisi Pamong Praja yang memiliki kewenangan

terbatas pada bidangnya masing – masing. Bentuk – bentuk pengawasan

swakarsa ini diharapkan berperan aktif dalam mengantisipasi dan menanggulangi

setiap gejala yang timbul dalam masyarakat dengan cara mencermati setiap

gejala awal dan menemukan sinyal penyebabnya yang bersifat laten potensial

pada sumbernya melalui upaya – upaya yang mengutamakan tindakan – tindakan

pencegahan dan penangkalan. Usaha pencegahan atas timbulnya ancaman /

gangguan keamanan dan ketertiban melalui kegiatan pengaturan penjagaan,

pengawasan dan Patroli serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan

sehingga tercipta lingkungan yang aman, tertib dan teratur.

c. Lemahnya koordinasi sehingga upaya penegakan Peraturan Daerah yang

dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja belum maksimal dan memperoleh hasil

yang diharapkan. Upaya dalam bentuk tindakan yang didasarkan menurut cara

yang diatur dalam Undang-Undang guna mencari serta menyimpulkan barang

bukti atas dilanggar atau tidak ditaatinya peraturan Perundang-undangan yang

berlaku, tidak dapat dilaksanakan karena belum adanya tempat penyimpanan

Page 59: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

58

barang bukti dalam penindakan pelanggaran Perda dan Peraturan Kepala daerah

oleh PPNS yang telah dilatih dilingkungan Satuan Polisi Pamong Praja dan

perlunya Pembangunan sarana dan prasarana mendukung dalam rangka operasi

penertiban, sehingga sangat perlu ditingkatkan koordinasi antar PPNS POLRI

dalam Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah dalam

penertiban guna menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungan masyarakat

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah

Agenda Pembangunan Kota Padang pada Tahun 2014 – 2019 adalah:

1. Peningkatan Pendidikan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang

beriman, kreatif dan berdaya saing

2. Pengembangan Kota Padang sebagai Pusat Perdagangan

3. Pengembangan Kotas Padang sebagai Kota Wisata dan berdaya saing

4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan

5. Peningkatan keamanan dan kebersihan kota

6. Peningkatan kualitas tata kelola Pemerintah Kota Padang

Pembangunan Kota Padang Tahun 2014 – 2019, juga diarahkan pada 10

Program unggulan dan Prioritas Pembangunan Kota Padang, yaitu:

1. Percepatan pembangunan sarana perdagangan kota dan sentra ekonomi

2. Peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan

3. Peningkatan infrastruktur perkotaan dan transportasi kota

4. Pengembangan industri pariwisata dan kelautan serta pemberdayaan

masyarakat pesisir dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang

berdaya saing,

5. Penataan dan peningkatan pembangunan kawasan perumahan pemukiman

perkotaan

Page 60: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

59

6. Peningkatan dan pemerataan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat

7. Pembangunan ekonomi berbasis masyarakat dan mendorong tumbuhnya

investasi daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

penurunan tingkat kemiskinan

8. Penataan lingkungan Perkotaan yang hijau, berkelanjutan dan berbasisi mitigasi

bencana

9. Peningkatan Penataan birokrasi dan tata kelola penyelenggaraan Pemerintahan

yang baik dan bersih untuk peningkatan pelayanan public

10. Pengamalan agama dalam kehidupan masyarakat yang berbudaya

Misi 1 : Menjadikan Kota Padang Sebagai Pusat Perdagangan Wilayah Barat

Sumatera

Kondisi umum Kota Padang menunjukan bahwa struktur perekonomian

Kota Padang lebih banyak didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa.

Sedangkan kegiatan industri belum begitu berkembang dengan baik

sebagaimana dapat dilihat dari kontribusi sektor industry dalam

perekonomian kota. Berdasarkan fakta maka strategi dan arah kebijakan

pembangunan Kota Padang adalah pengembangan sector perdagangan

dan jasa. Hal ini sesuai dengan Misi Walikota dan Wakil Walikota terpilih

yaitu Menjadikan Kota Padang Sebagai Pusat Perdagangan Wilayah

Barat Sumatera. Untuk itu sasaran utama dari kebijakan pembangunan

adalah meningkatkan volume perdagangan barang dan jasa dengan

meningkatkan pedagang yang tidak mematuhi aturan

Sejalan dengan fungsi dan peranan Kota Padang yang tercantum dalam

RTRW Provinsi Sumatera Barat yang menyatakan bahwa Kota Padang

adalah salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN), maka Kota Padang

Page 61: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

60

diharapkan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Sumatera

Barat khusunya dan wilayah Barat Sumatera pada umumnya.

Dalam rangka mewujudkan sasaran utama tersebut, maka tujuan

pembangunan untuk mewujudkan misi ini adalah:

1. Terwujudnya Kota Padang sebagai pusat kegiatan perdagangan untuk

wilayah Pantai Barat Sumatera. Pengembangan kegiatan perdagangan

terutama diarahkan untuk perdagangan hasil-hasil pertanian dan

perkebunan serta produk-produk usaha kecil dan menengah lainnya.

Dengan cara demikian diharapkan Kota Padang akan berkembang

sebagai pusat pertumbuhan ekonomi untuk wilayah pantai Barat

Sumatera.

2. Terwujudnya Kota Padang sebagai Pusat pertumbuhan ekonomi di

wilayah Sumatera Barat, dengan mengembangkan industry berbasis

sumberdaya local dan didukung oleh kegiatan perdagangan yang

terpusat di Kota Padang maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi

tidak hanya bagi Kota padang tetapi juga untuk Kota dan kabupaten

sekitarnya diwilayah Sumatera Barat.

Untuk dapat mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perdagangan

wilayah Sumatera Bagian Barat, maka strategi Utama yang diperlukan

adalah meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana yang dapat

mendukung kegiatan perdagangan tersebut. Prasarana dan sarana

tersebut antara lain adalah fasilitas transportasi menuju kawasan

perdagangan, fasilitas pasar dan telekomunikasi. Bila prasarana dan

sarana tersebut dapat dipenuhi dlam jumlah yang cukup dan kualitas baik,

maka kegiatan perdagangan akan dapat ditingkatkan secara optimal.

Selanjutnya mengingat perekonomian sudah berada dalam era

perdagangan bebas (AFTA) dan globalisasi, maka tingkat persaingan

antara sesama pelaku usaha menjadi sangat tajam, maka strategi

Page 62: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

61

pembangunan yang mengarah pada peningkatan kualitas SDM pelaku

usaha dan efisiensi serta daya saing pengusaha dan mencegah terjadinya

kecurangan dan monopoli untuk usaha-usaha tertentu. Disamping

keamanan dan ketertiban pada setiap lokasi pasar perlu dijaga agar

kenyamanan para pengusaha dan konsumen dalam kegiatan perdagangan

akan dapat dijaga dengan baik.

Aktifitas perdagangan dan industri merupakan aktivitas ekonomi yang

saling berkaitan erat, oleh sebab itu untuk mewujudkan Kota Padang

sebagai pusat pertumbuhan maka perlu ditumbuhkembangkan kegiatan

produksi yang berbasis sumberdaya lokal. Untuk itu kebijakan diarahkan

untuk merevitalisasi kawasan industri Padang Industrial Park (PIP) dan

lingkungan Industri Kecil (LIK) ulu gadut dalam rangka mendukung

proses industrialisasi Kota Padang, akan difasilitasi pengembangan

Padang Techno-Park guna mengembangkan inovasi dalam bidang

industri kecil dan menengah.

Tabel 3.2

HUBUNGAN ANTARA STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PADA MISI 2

MISI 2 : Menjadikan Kota Padang Sebagai Pusat Perdagangan Wilayah Barat

Sumatera

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Terwujudnya

Kota Padang

sebagai pusat

kegiatan

perdagangan

untuk wilayah

1. Meningkatnya

Volume

Transaksi

perdagangan

barang dan jasa

1. Meningkatkan

kualitas sarana

dan prasarana

perdagangan

1. Peningkatan

kualitas sarana dan

prasarana

perdagangan

2. Peningkatan

Page 63: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

62

Pantai Barat

Sumatera Barat

kualitas SDM dan

lembaga Pengelola

Perdagangan

3. Penyediaan dan

Peningkatan

fasilitas

pergudangan

2. Meningkatkan

kualitas SDM

pelaku usaha

perdagangan

1. Pendataan dan

penataan pelaku

usaha perdagangan

berdasarkan

karakteristik usaha

2. Peningkatan

pembinaan dan

pelatihan usaha

bagi pelaku usaha

perdagangan

3. Meningkatkan

effisiensi dan

daya saing

kegiatan

perdagangan

barang dan

jasa

1. Menjaga iklim

persaingan yang

kondusif

2. Penguatan regulasi

penjamin mutu

barang

3. Peningkatan

keamanan dan

kenyamanan

dikawasan

Page 64: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

63

perdagangan

2. Meningkatnya

kontribusi sector

perdagangan

dalam

perekonomian

Kota Padang

1. Mendorong

peningkatan

aktivitas

perdagangan

1. Peningkatan skala

usaha perdagangan

2. Penganekaragaman

komoditi

perdagangan

3. Peningkatan

kuantitas dan

kualitas komoditi

perdagangan

4. Memperluas

networking (jejaring)

perdagangan

5. Peningkatan

fasilitas pelayanan

usaha ( service

bussines )

2. Mendorong

investasi sektor

perdagangan

1. Perbaikan iklim

investasi sektor

perdagangan

2. Standarisasi

pelayanan perizinan

investasi

perdagangan

3. Peningkatan

perlindungan dan

promosi investasi

Page 65: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

64

perdagangan

2. Terwujudnya

Kota

Padang

sebagai

Pusat

pertumbuha

n ekonomi

1. Meningkatkanya

kegiatan

industry

berbasis

sumberdaya

lokal

1. Pengembangan

kawasan

industry baik

skala kecil dan

besar

1. Pengembangan

Kawasan Industri

Bahan Bangunan di

LIK Ulu Gadut

2. Pengembangan

kawasan ekonomi

khusus

2. Peningkatan

pemanfaatan

bahan baku

lokal

Peningkatan

pengembangan

agroindustri, industri

perikanan, dan

industri kreatif

2. Meningkatnya

penerapan

IPTEK dan

Inovasi

1. Pengembangan

kegiatan R dan

D

Pengembangan

SIDA (Sistem

Inovasi Daerah)

2. Pengembangan

inovasi dan

penerapan

IPTEK

Pengembangan

Teknopark dan

pusat alih teknologi

Misi 2 : Menjadikan Kota Padang Sebagai Daerah Tujuan Wisata Yang Nyaman

dan Berkesan

Pengembangan Pariwisata merupakan kegiatan utama untuk

mendorong Kota Padang sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi untuk

wilayah Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan pariwisata ini dapat dijadikan

Page 66: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

65

sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi karena kegiatan ini dapat

bersinergi dengan beberapa kegiatan terkait seperti perhotelan,

perdagangan, perhubungan dan industri kerajinan rakyat (industry kreatif),

melalui kegiatan inni maka pengembangan pariwisata akan dapat

mewujudkan pengembangan pariwisata dapat pula menjadi kualitas

lingkungan hidup karena tidak melibatkan expoitasi sumber daya alam.

Kondisi goeografis dan sosial budaya daerah maka jenis pariwisata yang

akan dikembangkan adalah pariwisata bahari karena Kota Padang berada

dipinggir laut dengan kondisi pasar yang baik dan indah. Disamping itu,

pengembangan wisata alam dan kuliner juga sangat sangat potensial

dikembangkan dengan memanfaatkan kondisi alam yang indah serta jenis

makanan spesifik yang beragam, namun demikian, tentunya

pengembangan wisata tersebut perlu dijaga agar tidak bertentangan dengan

agama dan budaya serta kebiasaan masyarakat setempat.

Tujuan utama yang ingin dicapai disini adalah terwujudnya Kota Padang

sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan., dengan

demikian cara demikian diharapkan jumlah kunjungandan rata-rata lama

tinggal wisata di Kota Padang akan dapat ditingkatkan. Tujuan akhir adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan warga kota melalui peningkatan

penyediaan lapangan kerja dan pendapatan dibidang pariwisata.

Strategi untuk Misi 2

Untuk mencapai sasaran yang hendak diwujudkan pada Misi 2, diperlukan

strategi pembanguan sebagai berikut:

1. Melakukan renovasi dan pengembangan objek wisata Kota Padang

yang sudah ada seperti pantai padang, Pasir Jambak, jembatan Siti

Nurbaya, Pantai Bungus dan Pondok Carolina, permandian Lubuk

Minturun, Taman Hutan Raya Bung Hatta.

Page 67: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

66

2. Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana perhubungan menuju

objek wisata Kota Padang yang sudah ada.

3. Meningkatkan jumlah dan kualitas pemandu wisata untuk meningkatkan

pelayanan kepariwisataan

4. Membangun dan mengembangkan Pusat Informasi Pariwisata (Torist

Information Center) Kota Padang yang dilengkapi dengan system

informasi yang cukup memadai

5. Melakukan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat tentang

manfaat pariwisata untuk pengembangan Kota Padang dan peningkatan

kesejahteraan warga kota.

Arah Kebijakan Misi 2

Untuk dapat mewujudkan strategi pembangunan sebagaimana ditetapkan di

atas, diperlukan beberapa kebijakan pembangunan kota, kebijakan

Pembangunan Kota Padang tersebut adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan even-even wisata berskala nasional dan internasional,

seperti Tour de Singkarak, pertandingan olah raga, seminar dan

lain-lainnya guna meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Padang

2. Meningkatkan jumlah dan kualitas infrastruktur kota yang dapat

menunjang kegiatan pariwisata, seperti fasilitas hotel, transportasi,

pemandu wisata dan hal lainnya yang terkait

3. Membangun sebuah Pusat Informasi Wisata yang dilengkapi dengan

fasilitas teknologi informasi sehingga Kota Padang dikenal luas didunia

internasional

4. Melakukan penyuluhan sadar wisata secara berkala kepada

mmasyarakat tentang manfaat dan pentingnya pariwisata bagi

pembangunan Kota Padang

Page 68: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

67

5. Mencegah terjadinya berbagai dampak negative dari kegiatan pariwisata

terhadap agama dan budaya masyarakat

Tabel 3.3

Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi 3

Misi: Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan

berkesan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Mewujudkan

Kota Padang

sebagai

daerah tujuan

wisata yang

nyaman dan

berkesan

1. Tercapainya

peningkatan

rata-rata lama

tinggal wisata

di Kota

Padang

1. Meningkatkan

kualitas

akomodasi

penginapan

bertaraf

internasional di

Kota Padang

1. Memberikan

kemudahan

dan insentif

kepada

pengusaha

perhotelan

2. Menciptakan

paket-paket

wisata yang

menarik, kreatif,

layak dan ramah

1. Menciptakan

kondisi wisata

keluarga yang

nyaman dan

aman

2. Mendorong

kesadaran

masyarakat

dalam

menciptakan

objek wisata

religious yang

Page 69: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

68

layak dan

ramah

2.Tercapainya

peningkatan

jumlah kunjungan

wisata nusantara

dan

mancanegara

1. Membangun

kelembagaan

pariwisata Kota

Padang yang kuat

berkualitas

1. Penetapan

peraturan

daerah untuk

pengelolaan

pariwisata.

2. Pembenahan

Pusat

Informasi

Wisata (Tourist

Information

Center) yang

dilengkapi

dengan

fasilitas

teknologi

informasi

terkini

2.Mengembangkan

even-even wisata

yang dapat

meningkatan

kunjungan wisata

1. Peningkatan

even-even wisata

yang berskala

nasional dan

Internasional yang

dapat

meningkatkan

kunjungan wisata

ke Kota Padang

Page 70: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

69

2. Menjalin

kemitraan dengan

pelaku pariwisata.

2.Terwujudnya

Kota Padang

sebagai Kota

tujuan wisata

budaya yang

religus

1. Terpelihara

dan lestarinya

nilai budaya

religious dan

tradisi local yang

berada di kota

padang

1. peningkatan

pariwisata berbasis

kearifan lokal dan

tradisi seni budidaya

1. pengembangan

seni budaya

tradisional dengan

sentuhan modern

2. Reorganisasi

sanggar seni

tradisional yang

dikelola secara

professional dan

berkelanjutan

3. Peningkatan

Kota Padang

sebagai tempat

festival seni

budaya

ditingkatkan

nasional dan

internasional

2.Pengembangan

wisata religius dan

Kota Tua

1. Pembinaan seni

tradisional

bernuasa religius

dan budaya

minangkabau

2. Pelestarian dan

Page 71: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

70

pengembangan

Wisata Kota tua

3. Pengembangan

wisata religi yang

terintegrasi

Misi 3 : Menciptakan Kota Padang Yang Aman, Bersih, Tertib, Bersahabat dan

Menghargai Kearifan Lokal

Pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

merupakan isu yang tidak kalah pentingnya dalam upaya mewujudkan

masyarakat kota yang sejahtera dalam jangka panjang. Kulaitas lingkungan

hidup baik dan menyenangkan akan dapat diwujudkan melalui pencegahan

polusi udara, pengotoran air, mengupayakan lingkungan yang bersih dan

segar, serta menerapkan rencana tata ruang secara konsekuen. Termasuk

dalam hal ini adalah pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan yang

dapat diupayakan dengan memelihara kawasan hutan lindung, mencegah

eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, memelihara cadangan air,

memelihara biota laut dan meningkatkan konservasi alam serta reboisasi

hutan secara teratur dan terus menerus.

Tujuan yang hendak dicapai dalam misi ini adalah terwujudnya

perbaikan kualitas lingkungan hidup Kota Padang melalui penanggulangan

resiko bencana, baik gempa, tsunami, banjir, longsor dan pengelolaan

lingkungan hidup yang baik. Disamping itu, perlu pula peningkatan

penyediaan prasarana dan sarana yang diperlukan untuk mengantisipasi

dampak negatif dari terjadinya bencana alam. Sejalan dengan hal tersebut,

akan ditingkatkan pula kesiapsiagaan seluruh warga kota dalam

menghadapi dan menanggulangi bencana alam melalui kegiatan

kerjasama Patroli Satpol PP dengan Polisi Kehutanan secara berkala.

Page 72: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

71

Strategi untuk Misi 3

Untuk mencapai sasaran dalam mewujudkan Misi 3, ditempuh beberapa

strategi pokok sebagai berikut:

1. Menyediakan informassi yang rinci dan jelas tentang wilayah rawan

bencana, meningkatkan sarana prasarana penanggulangan bencana,

peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan

bencana, meningkatkan kesadaran warga kota dalam pelestarian

lingkungan hidup, meningkatkan konversi, rehabilitasi, dan pemulihan

ekosistem dan menurunkan tingkat polusi udara dan air dalam kota

2. Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana untuk

penanggulangan kemungkinan bencana alam

3. Meningkatnya kesiapsiagaan fisik dan mental masyarakat dalam

penanggulangan bencana dan pelaestarian lingkungan

4. Meningkatnya konservasi, rehabilitasi dan pemulihan ekosistem serta

penanggulangan polusi udara dan air

Arah Kebijakan untuk Misi 3

Untuk melaksanakan strategi pembangunan tersebut di atas, maka arah

kebijakan yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan berbagai bentuk peta dan informasi kongkrit tentang

wilayah rawan bencana dalam kawasan Kota Padang

2. Meningkatkan penyediaan sarana prasarana evakuasi dan

penyelamatanbencana pada lokasi-lokasi rawan bencana

3. Melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi kepada segenap warga kota

tentang kesiagaan dan tata cara dalam menghadapi bencana

Page 73: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

72

4. Melaksanakan rehabilitasi dan rekontruksi akibat terjadi bencana yang

terjadi sebelumnya.

5. Melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi pelestarian lingkungan hidup,

mengembangkankonservasi sumberdaya alam

6. Mengendalikan pencemaran udara dan air serta perusakan lingkungan

hidup wilayah Kota Padang

7. Mengamankan hutan dari illegal logging, mengamankan laut dari illegal

fishing, serta mengelola dan merehabilitasi ekosistem pesisir dan laut

Tabel III.1

Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi 5

Misi 5 : Menciptakan Kota Padang yang Aman, Bersih, Tertib, Bersahabat dan

Menghargai Kearifan Lokal

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Mewujudkan

Kota Padang

yang aman

dan tanggap

bencana

1. Tersedianya

Informasi

tentang

Daerah

Rawan

Bencana

1. Meningkatkan

kerjasama

dengan lembaga

penelitian

Menyediakan peta

dan informasi

wilayah resiko

bencana

2. Meningkatkan

Peran

lembaga/SKPD

terkait

Peningkatan

Profesionalitas

Aparatur

Lembaga/SKPD

Page 74: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

73

terkait

2. Tercapainya

peningkatan

sarana

prasarana

penanggulang

an bencana

1. Meningkatkan

kerjasama dalam

penyediaan

sarana

prasarana

penanggulangan

bencana

1. Meningkatkan

sarana

prasarana

evakuasi

bencana

2. Meningkatkan

kualitas dan

kuantitas sarana

dan prasarana

penanggulangan

bencana

2. Meningkatkan

sarana dan

prasana SKPD

terkait dan

menjalin

kerjasama

dengan

Kab/Kota dan

Instansi

lainnya

3. Tercapainya

peningkatan

kesiapsiagaan

warga kota

mengantisipa

si

penanggulang

an bencana

Peningkatan

pemahaman dan

kesadaran

masyarakat tentang

antisipasi bencana

Peningkatan

penyediaan

shelter untuk

kesiapsiagaan

bencana

2. Mewujudkan 1. Tercapainya Meningkatkan Melaksanakan

Page 75: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

74

lingkungan

hidup kota

yang

berkualitas

peningkatan

kualitas

lingkungan

hidup

kesadaran

masyarakat dalam

menjaga kualitas

lingkungan hidup

penyuluhan dan

sosialisasi

kesiapsiagaan

bencana

2. Tercapainya

peningkatan

konservasi,

rehabilitasi

dan

pemulihan

ekosistem

Intensifikasi

pengawasan

terhadap

pelaksanaan

peraturan

lingkungan hidup

dalam konservasi

ekosistem

1. Meningkatkan

Jumlah dan

Kualitas

2. Informasi

lingkungan

hidup

3. Tercapainya

penurunan

tingkat

pencemaran

udara dan air

Intensifikasi

pengawasan

terhadap

pelaksanaan

peraturan

lingkungan hidup

dalam konservasi

ekosistem

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Pengawasan dan

Pengendalian

Pencemaran

Lingkungan.

3. Mewujudkan

Infrastruktur

yang ramah

dan aman

1. Terwujudnya

Tata kelola

Sumber Daya

Air dan

Drainase

Perkotaan

yang

Peningkatan

pengelolaan sungai,

jaringan irigasi dan

drainase

1. Meningkatkan

kualitas sungai

dan SDA

lainnya

2. Meningkatkan

fungsi irigasi

dan drainase

Page 76: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

75

berkualitas serta

antisipasi

banjir dan

genangan

2. Tersedianya

infrastruktur

jalan raya

yang aman

Peningkatan dan

penyediaan Sarana

jalan

Meningkatkan

pembangunan

dan perbaikan

jalan dan

jembatan serta

trotoar

3. Tersedianya

sarana dan

prasarana

pemikiman

1. Peningkatam

sarana dan

prasarana

lingkungan

pemukiman.

2. Peningkatan

mutu dan

cakupan layanan

air bersih bagi

masyarakat.

1. Meningkatkan

penyediaan

dan perbaikan

penerangan

jalan umum

dan

lingkungan

2. Meningkatkan

penyediaan

jalan aspal

dan betonisasi

serta drainase

lingkungan

pemukiman.

3. Meningkatkan

sarana

sanitasi

Page 77: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

76

pemukiman

4. Mewujudkan

Kota Padang

yang bersih

dan indah

1. Terciptanya

peningkatan

sistem

pengelolaan

persampahan

2. Terciptanya

peningkatan

kualitas dan

kuantitas

Ruang

Terbuka

Hijau, Hutan

Kota, Taman

Kota dan TPU

1. Meningkatkan

pengelolaan dan

pembangunan

Taman Kota,

RTH dan TPU

1. Meningkatkan

kualitas SDM

pengelolaan

Taman Kota,

RTH dan TPU

2. Meningkatkan

Sarana dan

Prasarana

taman kota,

RTH dan TPU

3. Menyediakan

bibit pohon

pelindung dan

tanaman hias

untuk

masyarakat

2. Meningkatkan

kualitas SDM

pengelolaan

taman kota, RTH

dan TPU

1. Meningkatkan

pengelolaan

dan

pembangunan

Hutan Kota

2. Meningkatkan

Sarana dan

Prasana

taman kota,

Page 78: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

77

RTH dan TPU

5.Mewujudkan

transportasi

perkotaan yang

lancer, aman,

nyaman dan

murah

1. tersediannya

pelayanan jasa

angkutan kota

yang cukup dan

lancer ke seluruh

wilayah kota

Peningkatan Sarana

dan Prasaranan

serta pelayanan

angkutan umum

1. Menyediakan

angkutan

umum masal

2. Menyediakan

regulasi yang

tegas dalam

pengelolaan

angkutan

umum masal

3. Menyediakan

terminal,

saranan dan

prasarana

angkutan

umum

2.Terciptanya

peningkatan

keamanan

dan

keselamatan

lalu lintas

Peningkatan sarana

dan prasarana lalu

lintas

1. Menyediakan

dan

memelihara

sarana dan

prasarana lalu

lintas

2. Peningkatan

kesadaran lalu

lintas

6.Mewujudka

n penataan

1. Terlaksananya

penataan

1. Meningkatkan

pengawasan dan

1. Melakukan

penataan

Page 79: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

78

ruang,

bangunan

dan

perumahan

yang serasi,

selaras dan

seimbang

bangunan dan

perumahan

sesuai dengan

Rencana Tata

Ruang Kota

pengendalian

bangunan dan

perumahan

bangunan dan

gedung

2. Melakukan

penataan

perumahan

dan lingkungan

pemukiman

beserta sarana

dan prasarana

pendukungnya

4. Meningkatkan

pelayanan

dalam

pengurusan

IMB

2.Mendorong

peningkatan jumlah

rumah layak huni

Melakukan

rehabilitasi 1000

unit rumah tidak

layak huni

pertahun

3. Menjaga bentuk

arsitektur bangunan

cagar budidaya /

bersejarah

Meningkatkan

pengendalian

bangunan cagar

budaya bersejarah

7.Mewujudkan

penyediaan

lahan untuk

Tersedianya

lahan untuk

kebutuhan

Menyediakan dan

membebaskan lahan

untuk pembangunan

Penyediaan lahan

untuk

pembangunan

Page 80: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

79

kebutuhan

pembangunan

kota yang

berkeadilan

pembangunan

kota yang sesuai

untuk

peruntukannya

kota yang responsif,

adil dan tidak

merugikan pemilik

lahan

kota yang

mengacu kepada

aturan yang

berlaku.

III. 3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi/Kabupaten/Kota

Telahaan Renstra Kementerian/Lembaga, Propinsi/Kabupaten/Kota

mengacu pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, maka telah

ditetapkan 5 (lima) agenda pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kota Padang yang mandiri

dan berdaya saing tinggi

2. Mempunyai daya saing Ekonomi yang berkerakyatan berbasis sumber

daya alam dan energy terbarukan

3. Mewujudkan Infrastruktur dasar yang berkualitas bagi masyarakat secara

merata.

4. Mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang professional, transparan dan

berorientasi pada pelayanan public serta

5. Mewujudkan kualitas lingkungan yang baik dan sehat serta berperspektif

perubahan iklim

3.1 Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat

Selama kurun waktu 2010 - 2013 terjadi 10 kali unjuk rasa dengan

berbagai macam aspirasi yang disampaikan baik dari kelompok

masyarakat maupun lembaga Swadaya Masyarakat di Kota Padang,

adapun isi unjuk rasa adalah menyampaikan aspirasi tentang pendidikan,

kenaikan upah tenaga kerja, kesenjangan social, penyediaan dan

Page 81: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

80

peningkatan sarana dan prasarana umum, kondisi perekonomian

masalah RAS hingga penyampaian ideology.

Untuk Perbantuan penanganan kebencanaan/pemadam kebakaran

dilakukan sebanyak 35 kali kejadian, kegiatan pengawalan sebanyak 35

kali, pengamanan sebanyak 43 kali, patrol dilakukan sebanyak 199 kali,

razia/penertiban gabungan yang dilaksanakan sebanyak 25 kali.

3.2 Sasaran yang ingin dicapai

1. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Umum untuk mengawal

Pembangunan di Daerah

2. Peningkatan Partisipasi Masyarakat untuk mempererat rasa

persaudaraan dan melestarikan kearifan local melalui prinsip

musyawarah dan mufakat

3. Menciptakan Aparat yang adil dalam penyelesaian permasalahan

4. Peningkatan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dalam

pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum masyarakat di Kota

Padang

3.3 Permasalahan pencapaian Sasaran

1. Sumber Daya Manusia yang professional untuk menangani berbagai

kasus seperti Pelanggaran Perda dan Peraturan Kepala Daerah serta

peraturan lainnya

2. Kordinasi dengan unsur TNI/POLRI, Hakim, Jaksa perlu ditingkatkan

dalam melakukan penertiban terpadu dengan Satuan Polisi Pamong

Praja dengan melibatkan PPNS Satpol PP dan PPNS POLRI

sehingga bersenergi dalam pelaksanaan tugas

Page 82: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

81

3.4 Upaya yang dilakukan

1. Peningkatan kapasitas SKPD Satuan Polisi Pamong Praja maupun

Sumber Daya Manusia yang ada didalam.

2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan

dan kenyamanan lingkungan dengan melaksanakan pendidikan,

pelatihan, sosialisasi dan penegakan Peraturan Daerah, Keputusan

Kepala Daerah dan peraturan lainnya.

3. Kerjasama pengembangan kemampuan aparat Satpol PP dengan

TNI/POLRI, Kejaksaan, Hakim serta SKPD lainnya, melalui kegiatan

Tim Terpadu dalam penertiban operasional dilapangan.

4. Pengawasan dan pengendalian kegiatan Satpol PP

5. Pengganggaran dan dukungan dari semua pihak dari Pemerintah

Pusat maupun dari Kota Padang sendiri terhadap Satuan Polisi

Pamong Praja sebelum berubah status dari Kantor (eselon IIIa) ke

setingkat Badan (Eselon IIb)

6. Peningkatan kordinasi dilingkungan Pemerintah Kota Padang

terhadap SKPD terkait dalam pelaksanaan tugas pokok Satpol PP

kedepan.

III.4 Telahaan Rencana Tata Ruang wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman,

nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan

lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf

nasional. RTRWK berfungsi sebagai:

1. penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota; serta

Page 83: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

82

2. acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan

masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program

pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota

Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi:

1. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;

2. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;

3. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor,

antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;

4. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan

5. penataan ruang kawasan strategis kota.

Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana dimaksud terdiri

atas:

1. kebijakan dan strategi struktur ruang;

2. kebijakan dan strategi pola ruang; dan

3. kebijakan dan strategi kawasan strategis kota.

Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas:

1. pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang

perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang

didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan

2. pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan

prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan

terkendali; dan

Page 84: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

83

3. peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan

prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional.

Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana

dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan

terkendali meliputi:

1. membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan

masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana transportasi;

2. mengawasi fungsi dan hirarki jalan;

3. meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan

pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta

menghilangkan gangguan sisi jalan;

4. memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum massal yang

terpadu;

5. menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan

pusat-pusat kegiatan;

6. mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun terminal

di batas kota dengan menetapkan lokasi yang dikoordinasikan dengan

Pemerintah Daerah yang berbatasan; dan

7. mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem

transportasi kota.

Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung

meliputi:

1. menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di

Kawasan Hutan Raya Bung Hatta

Page 85: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

84

2. mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan

kota;

3. mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau

kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan

sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari

bahaya longsor dan erosi;

4. mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam

bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel

kereta api;

5. mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak memberi

izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan ruang

terbuka hijau;

6. melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya

yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur,

bentuk, dan wujud arsitektural;

7. meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana

III.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Isu Strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena

atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya memiliki

dampak jangka panjang bagi kelanjutan pelaksanaan pembangunan,

sehingga perlu diatasi secara bertahap.

Berdasarkan Identifikasi permasalahan-permasalahan, dan hasil telahaan

lainnya maka isu strategis yang berkembang Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Padang yakni:

a. Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan standar kebutuhan Unit kerja

yang merupakan tolak ukur dri kinerja Satuan Polisi Pamong Praja masih

Page 86: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

85

kurang dan sangat dibutuhkan penambahan baik untuk tenaga

administrasi dan tenaga operasional dilapangan.

b. Kosistensi antara perencanaan dan penganggaran, yang senantiasa

berbeda karena proses perencanaan sampai proses penganggaran

(APBD) tidak luput dari keterlibatan banyak pihak, seperti Kepala SKPD,

DPRD, Stakeholde dan Masyarakat, sehingga mulai dari dokumen RKA

yang dilegalisasi selanjutnya KUA/PPAS yang disepakati antara Kepala

Daerah dengan DPRD (Bangar), yang memungkinkan terjadi

perubahan-perubahan baik pada program/kegitan baru beserta

anggarannya karena kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat/Propinsi dan

kepentingan mendesak hasil kesepakatan bersama untuk kepentingan

masyarakat Kota Padang

c. Masih rendahnya ketaatan masyarakat terhadap K3. Pelanggaran pada

Penyelenggaraan ketertiban, kebersihan dan keindahan

d. Maraknya peredaran minuman beralkohol illegal. Sebagaimana telah di

atur dalam Perda yang berbunyi Pelarangan, pengawasan dan

pengendalian minuman beralkohol

e. Maraknya café/resto illegal. perda yang mengatur Penyelenggaraan

kepariwisataan

f. Semakin banyaknya reklame illegal. Peraturan Daerah yang mengatur

Penyelenggaraan reklame

Page 87: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

86

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN, STRATEGI

DAN KEBIJAKAN

Perencanaan strategik merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai

selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang ada

atau mungkin timbul.

4. 1 . Visi dan Misi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan kemana organisasi pemerintah harus

dibawah dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis,

antisipatif, inovatif serta produktif. Visi juga merupakan gambaran cita dan citra

yang ingin diwujudkan oleh segenap anggota organisasi. Bagi suatu organisasi,

Visi memiliki peran memberikan arah, menciptakan kesadaran untuk

mengendalikan dan mengawasi (sense of control), mendorong anggota

organisasi untuk menunjukan kinerja yang lebih baik (outperform), menggalakan

anggota organisasi untuk bersaing, menciptakan daya dorong untuk perubahan

dan mempersatukan anggota organisasi, berorientasi kepada Visi Kota Padang

yaitu “Mewujudkan Padang menjadi Kota Pendidikan, Perdagangan dan

Pariwisata yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya”.

Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang :

“Terwujudnya kehidupan Masyarakat Kota yang Tentram, Tertib,

Sejahtera, Religius dan Berbudaya ”.

Page 88: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

87

Misi :

Misi organisasi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan

organisasi dalam rangka mewujudkan visi. Dengan pernyataan misi ini

diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat

mengetahui dan mengenal keberadaan serta perannya.

Berdasarkan visi yang ditetapkan tersebut di atas, maka misi Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Padang adalah :

a) Menegakkan hukum dan supremasi hukum secara adil serta menghormati hak

azazi manusia berdasarkan keadilan dan kebenaran sehingga terwujudnya

kehidupan masyarakat Kota Padang yang Sejahtera.

b) Memberikan jaminan kondisi aman, damai, tertib dan tentram untuk

mewujudkan kehidupan masyarakat dan warga kota Padang yang Relegius.

c) Meningkatkan kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap Peraturan

Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan Produk Hukum Daerah lainnya

sehingga terwujudnya kehidupan masyarakat Kota Padang yang Berbudaya.

d) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Padang dalam hal

menangani masalah-masalah yang dilaporkan masyarakat kepada Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Padang.

e) Meningkatkan koordinasi dengan instansi/dinas terkait dalam hal penertiban

Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan Produk Hukum Daerah

lainnya di Kota Padang.

f) Meningkatkan Sumber Daya Manusia aparatur Satuan Polisi Pamong Praja.

Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara pemerintahan di daerah

memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan masyarakat yang

SEJAHTERA, RELIGIUS DAN BERBUDAYA. Selain itu peningkatan penerapan

Page 89: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

88

otonomi daerah dengan azas desentralisasi dikarenakan pemerintah daerah lebih

dekat dengan masyarakatnya dalam menampung aspirasi masyarakat. Dalam

Pasal 1 angka 3 UU No. 32 Tahun 1999 yang dimaksud dengan Pemerintah

Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah. Dengan demikian baik tidaknya penyelenggaraan

pemerintahan daerah akan sangat tergantung dari kualitas dan produktivitas kerja

dari Kepala Daerah beserta perangkatnya.

Kota Padang yang merupakan ibukota Propinsi Sumatera Barat yang juga

sebagai gerbang pariwisata, kota pendidikan, kota industri serta barometer

keamanan dan ketertiban sangat memungkinkan terjadinya berbagai

pelanggaran. Seiring dengan lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun

2004 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010

tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja dan Undang-Undang Nomor 32

tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana peran serta dan harapan

terhadap Polisi Pamong Praja sangat besar, diperlukan upaya pembinaan dan

pengembangan yang berkelanjutan. Hal tersebut dimaksudkan agar antara

pemerintah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan seimbang

tanpa adanya gangguan dan hambatan.

2. 4. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satuan Polisi Pamong Praja

Tujuan yang ingin dicapai Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang adalah :

a. Terwujudnya masyarakat Kota Padang yang SEJAHTERA, RELIGIUS DAN

BERBUDAYA,mematuhi Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan

Produk Hukum Daerah lainnya guna meningkatkan ketentraman dan

ketertiban umum di Kota Padang.

b. Terwujudnya sumber daya manusia yang profesional dan mandiri dalam

menjaga ketentraman dan ketertiban umum.

Page 90: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

89

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Meningkatkan kesadaran hukum dan partisipasi masyarakat dan warga Kota

Padang dalam melaksanakan penegakan Peraturan Daerah, Keputusan

Kepala Daerah dan Produk Hukum Daerah lainnya

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya Peraturan

Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan Produk Hukum Daerah lainnya dalam

menjaga ketentraman dan ketertiban umum di Kota Padang

c. Meningkatkan daya kritis dari masyarakat dan warga Kota Padang dalam

penegakan Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan Produk Hukum

Daerah lainnya serta menghormati hak-hak azazi manusia yang berlandaskan

keadilan dan kebenaran.

3. Strategi dan Kebijakan

I. Strategi

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Satuan Polisi

Pamong Praja merumuskan strategi yang merupakan rencana menyeluruh

dan terpadu.

Berikut strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang tahun 2015-2019 :

1. Mengembangkan kemampuan satuan dan meningkatkan kerjasama

dengan instansi terkait serta stakeholders lainnya.

2. Mendorong dan memfasilitasi adanya partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan dan pemeliharaan ketentraman/ketertiban umum.

3. Meningkatkan penegakkan peraturan daerah, peraturan walikota dan

keputusan walikota.

Page 91: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

90

Strategi dan kebijakan yang dilaksanakan berdasarkan arah dan kebijakan

umum seperti “Menyiapkan perangkat pendukung pelaksanaan penertiban di

tengah masyarakat untuk terciptanya ketertiban ditengah masyarakat maka

ketersediaan perangkat pendukung untuk pengaturannya sangatlah

diperlukan. Untuk itu perlu dipersiapkan berbagai produk hukum sebagai

perwujudan adanya kepastian hukum serta upaya pengawasan di

tengah-tengah masyarakat.

Satuan Polisi Pamong Praja sebagai penegak dari produk hukum tersebut

harus menyusun strategi dan skala prioritas untuk mendukung pelaksanaanya

dan ditetapkan sebagai berikut :

a. Melakukan upaya penyadaran warga masyarakat tentang produk hukum

(Perda) dan/atau keputusan kepala daerah dengan melakukan

penyuluhan-penyuluhan Perda di 11 Kecamatan

b. Penertiban Galian C

c. Penertiban Pedagang Kaki Lima di Trotoar, Badan Jalan, jalur hijau dan

fasilitas umum dan fasilitas sosial.

d. Penertiban Hotel, café music dan salon

e. Penertiban IMB/SITU dan bangunan liar

f. Melaksanakan Peradilan Cepat

g. Penertiban Pekerja Seks Komersil

h. Penertiban Rental VCD/DVD porno

i. Penertiban Warung Kelambu

j. Penertiban Minuman keras

k. Pembinaan Pekerja Seks Komersil

l. Meningkatan sarana dan Prasarana Kantor

m. Pembenahan sistem dan management kantor

Page 92: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

91

n. Penertiban Papan Reklame

o. Peningkatan profesionalisme dan kinerja personil

2. Kebijakan

Kebijakan ditetapkan untuk mengarahkan program dan kegiatan organisasi

agar fokus terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang sudah

ditetapkan. Berikut ini kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang

tahun 2014 - 2019 :

1. Penyelenggaraan ataupun pemeliharaan ketertiban dan ketentraman

umum dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan atau dengan

melibatkan instansi terkait.

2. Meningkatkan upaya yang mengarah kepada peningkatan kesadaran

masyarakat dalam penyelenggaraan dan pemeliharaan

ketentraman/ketertiban umum.

3. Memberikan peringatan, teguran keras sampai dengan pengenaan sanksi

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dilanggar.

Page 93: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

92

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan tersebut perlu ditetapkan

program-program dan kegiatan-kegiatan nyata sehingga strategi yang telah

ditetapkan dapat diimplementasikan. Berdasarkan strategi dan kebijakan, selanjutnya

ditetapkan sejumlah program prioritas yang akan dilaksanakan sesuai dengan peran

dan fungsi Satuan Polisi pamong Praja Kota Padang sebagai upaya untuk

mewujudkan visi organisasi melalui perwujudan sasaran-sasaran misi yang telah

ditetapkan. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya program tersebut

dimaksudkan pula sebagai program kerja dan rencana kerja yang akan datang

sebagai pedoman operasional. Beberapa program prioritas tersebut adalah sebagai

berikut

5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUNAN

Berikut ini program-program Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang tahun

2014 - 2019 :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

N

O KEGIATAN

INDIKATOR

KINERJA SASARAN PENDANAAN

1 Penyediaan Jasa

Surat Menyurat

Jumlah materai

yang disediakan

Meningkatkan

Kelancaran

Administrasi

Keuangan

PAD

Page 94: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

93

2 Penyediaan Jasa

Komunikasi,

Sumber Daya Air

dan Listrik

Jumlah

penggunaan

Listrik (KWH),

Jumlah

Penggunaan Air

(m3), Jumlah

rekening telepon

dan internet (Rp)

Lancarnya

pelaksanaan

tugas-tugas

perkantoran

dan

meningkatnya

informasi dan

komunikasi

perkantoran

PAD

3 Penyediaan Jasa

Pemeliharaan dan

Perizinan

Kendaraan

Dinas/Operasional

Jumlah unit

kendaraan

dinas/operasion

al yang

dipelihara

Meningkatnya

kelancaran

pelaksanaan

tugas

operasional

PAD

4 Penyediaan Jasa

Perbaikan

Peralatan Kerja

Jumlah jenis

peralatan kerja

yang diperbaiki

Tersedianya

peralatan kantor

dalam kondisi

baik

PAD

5 Penyediaan Jasa

Alat Tulis Kantor

Jumlah jenis alat

tulis kantor yang

disediakan

Terlaksananya

pelayanan

administrasi

perkantoran

dengan baik

PAD

6 Penyediaan Barang

Cetakan dan

Penggandaan

Jumlah bahan

yang dicetak

/digandakan

Meningkatnya

kelancaran

pelaksanaan

PAD

Page 95: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

94

tugas dan

administrasi

perkantoran

7 Penyediaan

Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor

Jumlah jenis

komponen

instalasi listrik

yang disediakan

Lancarnya

pelaksanaan

tugas

PAD

8 Penyediaan Bahan

Bacaan dan

Peraturan

Perundang-

undangan

Jumlah bacaan

dan peraturan

perundang-unda

ngan yang

disediakan

Meningkatnya

wawasan dan

pengetahuan

anggota Satpol

PP

PAD

9 Penyediaan Makan

dan Minum

Jumlah porsi

makanan dan

minuman yang

disediakan

Terlaksananya

tugas-tugas dan

fungsi Satpol

PP

PAD

10 Rapat-Rapat

Koordinasi dan

Konsultasi ke Luar

Daerah

Jumlah

koordinasi dan

konsultasi ke

luar daerah yang

dilakukan

Terciptanya

koordinasi

antara Satpol

PP dengan

Leading

Sector Terkait

PAD

11 Penyediaan Alat

Kebersihan

Jumlah jenis alat

kebersihan dan

pembersih yang

Terciptanya

kebersihan dan

keindahan

ruangan kantor

PAD

Page 96: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

95

disediakan Satpol PP Kota

Padang

12 Peningkatan Jasa

Pelayanan Publik

Jumlah pegawai

tidak tetap/honor

yang disediakan

gajinya

Lancarnya

pelaksanaan

tugas kantor

PAD

13 Peningkatan

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Jumlah pegawai

honor harian

yang disediakan

gajinya

Pegawai Non

PNS menutup

kekurangan

kebutuhan PNS

untuk

memenuhi

target kinerja

PAD

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

NO KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN PENDANAAN

1. 1111 1

Pengadaan

Kendaraan

Dinas/Operasional

Jumlah

Kendaraan Dinas

Operasional

Roda 4 dan roda

2 yang diadakan

Tersedianya

kendaraan

dinas roda 4

dan roda 2

PAD

2

Penyediaan

Peralatan dan

Perlengkapan

Jumlah Peralatan

dan

perlengkapan

kantor yang

Lancarnya

pelaksanaan

tugas

PAD

Page 97: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

96

Kantor diadakan

3

Pengadaan

Mebeleur

Jenis dan Jumlah

Mebeleur yang

diadakan

Terciptanya

ruangan kerja

yang

representatif

PAD

4 Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Gedung Kantor

Jumlah hari

pengerjaan

pemeliharaan

gedung kantor

Terjaganya

aset kantor

dan

meningkatnya

suasana kerja

PAD

5 Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas

Operasional

Jumlah unit

kendaraan

dinas/operasional

yang dipelihara

secara

rutin/berkala

Terwujudnya

kendaraan

dinas yang

layak pakai

sesuai

kebutuhan

operasional

PAD

6 Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Peralatan Gedung

Kantor

Jumlah peralatan

gedung kantor

yang dipelihara

rutin/berkala

Terpeliharanya

aset Kantor

dan suasana

kantor menjadi

kondusif

PAD

7 Rehab Sedang

Berat Gedung

Kantor

Jumlah hari

pengerjaan rehab

sedang besar

gedung kantor

Terjaganya

aset kantor

dan

terciptanya

PAD

Page 98: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

97

suasana kerja

yang nyaman

8. Penyediaan Jasa

Perkantoran

Jumlah gudang

yang disewa

untuk

menyimpanan

BB tangkapan

Tersedianya

gudang

penyimpanan

BB tangkapan

untuk 1 tahun

PAD

9. Pengadaan

perlengkapan

kendaraan

Jenis dan jumlah

perlengkapan

kendaraan yang

diadakan

Terwujudnya

kendaraan

dinas yang

lengkap dan

layak pakai

sesuai

kebutuhan

operasional

PAD

10. Perencanaan

Pembangunan

Gedung Kantor

Dokumen

Perencanaan

pembangunan

gedung kantor

direncanakan

Tersusunnya

Dokumen

perencanaan

gedung kantor

PAD

11. Pembangunan

Kantor Satpol PP

Jumlah Gedung

Kantor yang di

bangun

Terbangunnya

gedung Kantor

Satpol PP

yang

PAD

Page 99: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

98

representatif

12. Biaya

Pendampingan

APBN

Jumlah biaya

pendamping

yang disediakan

Tersedianya

dana

pendamping

untuk

pembangunan

gedung kantor

Satpol PP

PAD

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

NO KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN PENDANAAN

1 Pengadaan Pakaian

Dinas beserta

perlengkapannya

Jumlah pakaian

dinas dan

perlengkapannya

yang diadakan

Terciptanya

keseragaman

Pakaian Dinas

untuk PNS

Satpol

PP

PAD

d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

NO KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN PENDANAAN

Page 100: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

99

1 Pendidikan dan

Pelatihan Formal

Jumlah

anggota Satpol

PP yang

mengikuti

Pendidikan

Dasar, Lanjutan

dan pelatihan

formal guna

mendukung

pelaksanaan

tugas dan

meningkatkan

kompetensi

Anggota Satpol

PP

Tersedianya

anggota Satpol

PP yang

profesional

dan

berkompetensi

dalam

mendukung

pelaksanaan

tugas

PAD

2 Pelatihan

Peningkatan

Keterampilan

Pamong Praja

Jumlah

Personil Satpol

PP dan Linmas

yang terlatih

dan terampil di

lapangan

melalui

pelatihan

berganda,

beladiri,

dayung, SAR,

PHH dan

kesamaptaan

Meningkatnya

Kualitas

Personil Satpol

PP dan Linmas

setelah

pelatihan

berganda,

beladiri, SAR,

PHH dan

Kesamaptaan

PAD

Page 101: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

100

3 Sosialisasi Peraturan

Perundang-undangan

dan Peraturan

Daerah bagi Aparatur

Jumlah peserta

sosialisasi

peraturan dan

perundang-

undangan dan

peraturan

daerah bagi

aparatur

Meningkatnya

pemahaman

Anggota

Satpol PP

mengenai

peraturan dan

perundang-

undangan dan

peraturan

daerah

PAD

4 Pelatihan Kantor

Sendiri

Jumlah Peserta

yang mengikuti

pelatihan

kantor sendiri

Meningkatnya

pemahaman

Anggota

mengenai

operasional

kantor sendiri

PAD

5 Penyusunan Revisi

Peraturan Daerah No

11 Tahun 2005

Terciptaanya

Peraturan

Daerah

mengenai

Satpol PP yang

telah direvisi

Tersusunnya

Revisi Perda

No 11 tahun

2005

PAD

6 Penyusunan SOP

Satpol PP Kota

Padang

Jumlah Standar

Operasional

Prosedur

Satpol PP yang

di cetak

Terciptanya

Tertib

Administrasi

sesuai SOP

yang telah

PAD

Page 102: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

101

disusun

7 Monitoring dan

Evaluasi Anggota

Satpol PP di 11

Kecamatan

Jumlah

anggota Satpol

PP di

kecamatan

yang di

monitoring dan

di evaluasi

Termonitor dan

terevaluasinya

kegiatan

anggota Satpol

PP di 11

Kecamatan

PAD

e. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

NO KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN PENDANAAN

1 Penyusunan laporan

capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi

kinerja OPD

Jumlah

Laporan

Keuangan OPD

yang di cetak

yang akuntable

Tersedianya

Laporan

Keuangan dan

Aset yang

akuntable

sesuai dengan

ketentuan

yang berlaku

PAD

Page 103: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

102

f. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

NO KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA

SASARAN PENDANAAN

1 Peningkatan

Pelayanan dengan

Aparat Keamanan

dalam

penanggulangan

keamanan Kota

Jumlah anggota

Satpol PP yang

diperlukan

untuk menjaga

keamanan

lingkungan

masyarakat

Tersedianya

Personil

Lapangan

yang kompeten

dan

representatif

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

2 Pengadaan Sarana

dan Prasarana

Kelengkapan

Peralatan Satpol PP

sesuai Permendagri

No. 19 Thn 2013

Jenis dan

Jumlah sarana

dan prasarana

yang diadakan

sesuai

Permendagri

No. 19 tahun

2013

Tersedianya

sarana dan

prasarana

yang guna

mendukung

kegiatan

Satpol PP

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

3. Penyelesaian Kasus

di Luar Lembaga

Peradilan

Jumlah Kasus

di luar lembaga

peradilan yang

dapat

diselasaikan

Kasus di luar

lembaga

peradilan yang

dapat

diselasaikan

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

Page 104: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

103

g. Program Pemeliharaan Kamtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

NO KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN PENDANAAN

1 Pengawasan

pengendalian dan

evaluasi kegiatan

Satpol PP

Jumlah

Kabupaten

Kota Se

Sumatera

Barat yang

menghadiri

Rapat

Koordinasi

pengawasan

pengendalian

dan evaluasi

kegiatan Satpol

PP

Terlaksananya

Rapat Koordinasi

pengawasan

pengendalian dan

evaluasi kegiatan

Satpol PP Se

Sumatera Barat

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

2 Peradilan

Cepat/Operasi

Yustisia (Tipiring)

Jumlah

peradilan

Cepat/Operasi

Yustisia tindak

pidana ringan

dan

penyelesaian

kasus

pelanggaran

Perda

Meningkatnya

kesadaran

masyarakat untuk

tidak melanggar

Perda

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

Page 105: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

104

3 Pengamanan

hari-hari besar

nasional

Jumlah

hari-hari besar

nasional yang

dilakukan

pengamanan

Terselenggaranya

Pengamanan

Hari-hari Besar

Nasional

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

4

Penyelenggaraan

Rekrutmen Tenaga

Operasional Pemula

Pengamanan

Terpadu

Jumlah tenaga

operasional

pemula

pengamanan

terpadu

yang direkrut

Tersedianya

personil tenaga

operasional

pemula

pengamanan

terpadu untuk

menjaga

ketertiban kota

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

5

Satuan Tugas

Operasi Yustisi

Penertiban

Pemeliharaan

Kebersihan Kota

Jumlah kasus

dalam operasi

yustisi

penertiban

pemeliharaan

kebersihan

kota

Terciptanya

kebersihan Kota

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

6 Operasional

Sekretariat

Bersama Penyidik

Pegawai Negeri

Sipil

Jumlah rapat

Sekretariat

Bersama

Penyidik

Pegawai

Negeri

Terpecahkan

masalah-masalah

pelanggaran

Perda di Kota

Padang

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

Page 106: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

105

Sipil (PPNS)

yang dilakukan

7 Pengadaan Pos

Pantau

Jumlah Pos

Pantau Satpol

PP yang

didirikan

guna

memelihara

Kantrantibmas

dan mencegah

tindak kriminal

di daerah

wisata di kota

padang

Berdirinya Pos

Pantau Satpol PP

guna memelihara

Kantrantibmas

dan mencegak

tindak kriminal di

daerah wisata di

kota padang

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

8 Penyegelan Lokasi

Pelanggar Perda

Jumlah

Tempat-tempat

pelanggar

Perda yang di

segel

Penyegelan

tempat-tempat

yang melanggar

Perda

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

9 Pembangunan

Sistem Informasi

Pendataan

Pelanggar Perda

Jumlah sistem

yang dibangun

guna mendata

pelanggar

perda

Terdapatnya data

pelanggar Perda

yang terdata

dengan

jelas

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

h. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan

Keamanan

Page 107: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

106

No KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA

SASARAN PENDANAAN

1 Peningkatan

Pelayanan Satuan

Keamanan

Lingkungan di

Masyarakat

Jumlah

satlinmas yang

diperlukan

untuk menjaga

keamanan

lingkungan

masyarakat

Terjaganya

keamanan dan

ketertiban

dilingkungan

masyarakat

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

2 Upacara Peringatan

HUT Satpol PP dan

Hansip/Linmas

Jumlah peserta

dan undangan

upacara

peringatan HUT

satuan

Hansip/Linmas

Terciptanya jiwa

korsa dan

kecintaan

terhadap satuan

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

3 Sosialisasi

Peraturan dan

perundang

undangan Penyakit

Masyarakat

(PEKAT)

Jumlah peserta

sosialisasi

peraturan dan

perundang-

undangan

Penyakit

Masyarakat

Meningkatnya

pemahaman

masyarakat

mengenai

peraturan dan

perundang-

undangan

Penyakit

Masyarakat

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

4 Peningkatan

Kemampuan Satuan

Jumlah

Anggota

Anggota

Satlinmas yang

Lain-lain

Pendapatan

Page 108: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

107

Hansip/linmas Satlinmas yang

diberikan

pelatihan guna

mendukung

kelancaran

tugas

mengikuti

pelatihan untuk

meningkatkan

kemampuannya

Daerah Yang

Sah

5 Penyerahan Satuan

Hansip/Linmas

Kepada Polresta

Guna Mendukung

Kelancaran Pilkada

Jumlah Satuan

Hansip/Linmas

yang

diserahkan

kepada

Polresta Guna

Mendukung

Kelancaran

Pilkada

Satlinmas/Hansip

yang diserahkan

guna mendukung

Pilkada

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

6 Koordinasi

Pelayanan

Ketertiban dan

Keamanan Kota

Jumlah rapat

koordinasi

pelayanan

ketertiban dan

keamanan kota

Rapat-rapat

Koordinasi yang

dilakukan Satpol

PP dengan

instansi samping

guna mendukung

kelancaran tugas

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

7 Pembekalan bagi

Anggota Satlinmas

Pilkada

Jumlah

Anggota

Satlinmas

Pilkada yang

diberikan

Anggota

Satlinmas

pilkada yang di

berikan

pembekalan

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

Page 109: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

108

pembekalan

8 Monitoring dan

Evaluasi Satlinmas

di 11 Kecamatan

Jumlah anggota

Satlinmas di

kecamatan

yang di

monitoring dan

di evaluasi

Termonitor dan

terevaluasinya

kegiatan anggota

Satlinmas di 11

Kecamatan

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

9 Operasi Penertiban

baliho dan atribut

Partai serta iklan

lainnya

Jumlah Operasi

Penerrtiban

baliho dan

atribut Partai

menjelang dan

setelah Pilkada

serta iklan

lainnya

Terlaksananya

Operasi

Penerrtiban

baliho dan atribut

Partai menjelang

dan setelah

Pilkada serta

iklan lainnya

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

10 Sosialisasi Peran

Satlinmas dalam

Upaya Perlindungan

Masyarakat

Jumlah Peserta

Sosialisasi

Peran

Satlinmas

dalam upaya

perlindungan

Masyarakat

Terlaksananya

Sosialisasi Peran

Satlinmas dalam

upaya

perlindungan

Masyarakat

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

Page 110: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

109

i. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)

NO KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN PENDANAAN

1 Operasional

keamanan dan

ketertiban

Jumlah operasi

keamanan dan

ketertiban yang

dilakukan

Terciptanya

Keamanan dan

Ketertiban Kota

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang

Sah

j. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

NO KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN PENDANAAN

1 Penyusunan

Rencana Strategis

(Renstra) OPD

Jumlah Renstra

yang dicetak

Tersusunnya

Renstra OPD

PAD

Page 111: PEMERINTAH KOTA PADANG - ppid.padang.go.idppid.padang.go.id/home/download_file/RENSTRA SATPOL PP 2017.pdfInstruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

110

BAB VI

P E N U T U P

Dokumen Rencana Strategik (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang

tahun 2014 - 2019 disusun berpedoman pada Undang-Undang No. 25 tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sedangkan proses

perumusan Renstra sendiri telah mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang 2014 - 2019 dan memperhatikan

perkembangan lingkungan strategis yang terjadi dan diperhitungkan akan

berpengaruh terhadap upaya-upaya mewujudkan ketenteraman dan ketertiban

umum, penegakkan peraturan daerah, peraturan walikota dan keputusan walikota.

Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang tahun 2014 - 2019 ini

merupakan Revisi dari Rencana Strategis Eselon III setingkat Kantor ke Eselon II

setingkat Badan memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program

serta kegiatan-kegiatan indikatif kurun waktu lima tahun mendatang (2014 - 2019).

Sasaran, program dan kegiatan-kegiatan indikatif tersebut nantinya akan dijabarkan

lebih lanjut ke dalam suatu rencana kinerja tahunan. Renstra ini merupakan langkah

awal dalam rangka pengukuran kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja satuan.

Implementasi dari dokumen ini memerlukan komitmen bersama dari seluruh

pihak baik anggota organisasi maupun pihak-pihak lain yang terkait. Upaya maksimal

dari seluruh potensi sumber daya organisasi dan pihak-pihak terkait sangat

diharapkan, sehingga pada gilirannya akan terwujud visi Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Padang khususnya dan Pemerintah Kota Padang pada umumnya.

Padang, Februari 2017

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Padang

Ir. H. DIAN FAKRI, MSP

Nip.19630511 198810 1 002