13
Pengertian Barrier Istilah barrier diguakan untuk menggambarkan bentuklahan hasil dari pengendapan yang dipisahkan dari daratan pantai oleh laguna, teluk atau r muncul ke permukaan. Barrier ini disusun oleh material berukuran kerikil, namun secara umum didominasi oleh material berukuran pas sedikit lempung atau lanau. Hubungannya dengan pantai yakni memilik benta yang sejajar pantai dengan pantai hasil dari transportasi material sedime Laguna atau teluk, daerah pasang surut dan rawa-rawa yang terhalang oleh biasanya sangat produktif secara ekologis karena tempat ini merup makanan bagi kerang, krustasea dan invertebrata, tempat pembibitan habitat bagi berbagai burung dan mamalia. Barrier sendiri dapat terbentuk akibat adanya suatu sistem barrier y besar yang meliputi daerah perairan dekat pantai , sedimentasi dari dara yang kuat. Terbentuk secara relatif sejajar atau tegak lurus dengan pantai dan oleh proses-proses di daerah litoral dan gelombang air laut. Secara terbentuknya sistem barrier ini meliputi beberapa proses yang sangan berp yakni adanya pasokan material sedimen, adanya gelombang air laut dan angi naik turunnya permukaan air laut. Barrier merupakan suatu bentukl pantai hasil pengendapan yang sangat dinamis karena sangat cepat dipengar pasokan material sedimen daratan, perubahan muka air laut, serta gelo laut. Selama terjadinya proses gelombang air laut yang besar maka akan me material sedimen berukuran kerikil,pasir menuju laut sehingga membentuk s teluk kecil akibat endapan material tersebut yang dikenal sebagai inlet . Permanen inlet akan menghubungkan antara laguna atau teluk, dan laut terbuka yang oleh adanya gelombang air laut. Erosi dan sedimentasi di sekitar inlet me inlet mengalami migrasi,mengendap kembali dan kadang-kadang menutup.

Barrier Sistem 1

Embed Size (px)

Citation preview

Pengertian Barrier Istilah barrier diguakan untuk menggambarkan bentuklahan hasil dari suatu pengendapan yang dipisahkan dari daratan pantai oleh laguna, teluk atau rawa yang muncul ke permukaan. Barrier ini disusun oleh material berukuran berangkal, kerikil, namun secara umum didominasi oleh material berukuran pasir dengan sedikit lempung atau lanau. Hubungannya dengan pantai yakni memilik bentangan yang sejajar pantai dengan pantai hasil dari transportasi material sedimen yang kuat. Laguna atau teluk, daerah pasang surut dan rawa-rawa yang terhalang oleh barrier biasanya sangat produktif secara ekologis karena tempat ini merupakan sumber makanan bagi kerang, krustasea dan invertebrata, tempat pembibitan ikan dan habitat bagi berbagai burung dan mamalia. Barrier sendiri dapat terbentuk akibat adanya suatu sistem barrier yang lebih besar yang meliputi daerah perairan dekat pantai , sedimentasi dari daratan yang kuat. Terbentuk secara relatif sejajar atau tegak lurus dengan pantai dan dipengaruhi oleh proses-proses di daerah litoral dan gelombang air laut. Secara garis besar terbentuknya sistem barrier ini meliputi beberapa proses yang sangan berpengaruh yakni adanya pasokan material sedimen, adanya gelombang air laut dan angin serta naik turunnya permukaan air laut. Barrier merupakan suatu bentuklahan daerah pantai hasil pengendapan yang sangat dinamis karena sangat cepat dipengaruhi oleh pasokan material sedimen daratan, perubahan muka air laut, serta gelombang air laut. Selama terjadinya proses gelombang air laut yang besar maka akan mengerosi material sedimen berukuran kerikil,pasir menuju laut sehingga membentuk seperti teluk kecil akibat endapan material tersebut yang dikenal sebagai inlet. Permanen inlet akan menghubungkan antara laguna atau teluk, dan laut terbuka yang dikontrol oleh adanya gelombang air laut. Erosi dan sedimentasi di sekitar inlet menyebabkan inlet mengalami migrasi,mengendap kembali dan kadang-kadang menutup.

Morfologi dan Jenis Barrier

Gbr 1.1. Klasfikasi Sistem Barrier ( Ollerhead, 1993 ) Barrier merupakan suatu bentuklahan hasil dari suatu pengendapan yang terpisah dari daratan oleh sebuah teluk, laguna atau rawa dan sebagai penghalang antara daratan dan proses-proses pantai terbuka. Terdiri dari pasir atau kerikil, atau campuran keduanya, dan endapan sedimen yang halus yang terakumulasi dalam rawa-rawa dan laguna di belakang barrier. Dimensi dari suatu barrier dapat terdiri dari berbagai ukuran dari beberapa puluh meter untuk tanggul sungai kecil, dengan jutaan meter kubik material sedimen, dan bisa sampai ratusan kilometer. Ada cukup perbedaan proses pembentukan barrier antara dinamika material sedimen berukuran pasir dengan kerikil atau kerakal. Barrier yang disusun oleh material pasir dapat terjadi akibat dari transportasi oleh angin atau gelombang air laut. Namun, untuk material berukuran kerikil atau kerakal terjadi akibat adanya proses gelombang air laut yang cukup kuat. Barrier berkembang baik pada daerah microtidal tepi pantai seperti timur pantai Amerika Utara, Amerika Selatan, timur pantai Australia, Afrika Selatan dan

Barat Eropa dari Belanda ke Denmark dan bagian dari Baltik. Barrier juga bisa terbentuk di danau besar seperti Great Lakes di Amerika Utara, dan salah satu peneliti awalnya adalah GK Gilbert (1890) pada barrier yang terbentuk di sepanjang Danau Bonneville. Di daerah dengan volume suplay sedimen yang besar seperti pantai timur Great Barrier Reef, Australia Selatan theremay menjadi salah satu barrier yang terbentuk paling tua. Namun, banyak juga barrier yang sudah tenggelam dan tererosi seperti di pantai timur Amerika Utara . Ada berbagai usaha dari peneliti untuk menghasilkan suau klasifikasi barrier termasuk seperti klasifikasi dari Zenkovitch (1967). Namun pada tahun 1993 muncul klasifikasi barrier berdasarkan geometri barrier dan jumlah ujung bebas yakni oleh Ollerhead. Klasifikasi ini berguna untuk menentukan kelas dari suatu barrier. Secara umum, ada kecenderungan stabilitas barrier meningkat dari pulau-pulau penghalang dengan dua ujung bebas, menjadi hanya satu ujung bebas, bahkan tidak memiliki ujung bebas. Tidak ada ujung bebas Barrier tanpa ujung bebas termasuk di dalamnya adalah tombolo, dan barrier yang dibentuk dari suatu pantai, teluk dan muara sungai (Gambar 10.1). Tombolo Alam yang menghubungkan pulau yang satu dengan yang lain antara pantai dengan pulau di laut dan umumnya terbentuk karena pembiasan gelombang dan difraksi sekitar pulau (Zenkovitch, 1967; Sanderson dan Elliot, 1996; Flinn, 1997; Mariner et al, 2008). Pada umumnya juga tergantung dari angin dan gelombang yang berpengaruh. Di satu sisi mungkin tombolo dapat terlindung dari yang lain, namun jika te. Di pantai banyak kasus di kedua sisi dipisahkan oleh sebuah kolam atau rawa (Gambar 10.2A), meskipun hal ini dapat diisi dalam waktu alih oleh gundukanjadi gelobang air laut atau angi yang besar maka tombolo akan terabrasi. Pada skala yang lebih kecil, terbentuknya sebuah pemecah gelombang di lepas pantai dapat menyebabkan pembentukan pertama dari pantai relatif menonjol dapat tumbuh menuju breakwater yang membentuk tombolo kecil (Silvester dan Hsu, 1993; Bowman dan Pranzini, 2004).

Gbr 1.1. Sistem barrier tanpa ujung bebas Baymouth dan mid-bay terbentuk akibat adanya pasokan material sedimen dari daratan yang tertransport menuju ke sebuah teluk atau sepanjang sisi dalam teluk (Angka 10.2b, c). Dalam beberapa kasus, adanya transportasi sedimen dari daratan menuju dari kedua sisi sehingga barrier mulai terbentuk dari kedua sisinya. Namun, ada juga yang mulai terbentuk dari satu sisi saja. Apabila suatu barrier terbentuk awal, sehingga dapat mengurangi gelombang air laut di dalam teluk dan barrier tunggal terbentuk. Jika channel masuk material sedimen di teluk relatif dalam, maka midbay atau baymouth dapat berkembang dan selanjutnya membentuk outer barrier. (Gambar 10.2b).

Satu Ujung Bebas

Gbr 1.1. Sistem barrier satu ujung bebas Kelas ini merupakan endapan barrier satu arah yang salah satu ujungnya bebas atau tidak menyambung dengan daratan atau pulau yang lain,dan ujungnya berbentuk runcing. Untuk Cuspate Forelands barrier terbentuk dari dua arah yang menjadi satu dengan besar gelombang air laut yang relatif sama besarnya yang pada umumnya berorientasi dengan garis pantai (Sanderson et al, 2000.). Terbentuk akibat adanya gelombang angin dari sebuah pulau atau karang sebagai akibat dari adanya gelombang refraksi sekitar pulau (Gambar 10.3A) atau sebagai perpanjangan dari titik di mana ada gelombang konvergensi (Gambar 10.3b). Pada umumnya juga dapat terbentuk pada garis pantai lurus di mana barrier ini terbentuk realtif tegak lurus terhadap pantai. Titik Pelee di ujung barat Danau Erie adalah contoh dari ini (Kotak 7.3 dan Gambar 7.21c). , pasir dan kerikil merupakan

penyususn utama dari suatu barrier di Tanjung Dungeness di selatan pantai Inggris dimana telah berevolusi selama 5000 tahun terakhir (Long et al, 2006.). Ketahanan dari barrier ini karena seimbangnya antara transporatasi sedimen dan gelombang air laut yang bekerja meskipun ada ada perubahan yang cukuebutp besar dalam bentuk dari suatu gundukan, pantai dan rawa yang membentuk barrier (Coakley, 1976; Panjang et al, 2006). Spit barrier jauh lebih banyak terbentuk secara signifikan di seluruh dunia daripada cuspate forelands dan di barrier ini terbentuk karena adanya perubahan orientasi garis pantai, akibat adanya material sedimen yang diendapkan di suatu teluk. Untuk penyusunnya selain material kerikil, pasir juga disusun oleh hasil abrasi karang atau moraine glasial yang terendapkan di pantai. Hal ini berguna untuk membedakan antara continuation spits, di mana arah progradation meludah sejajar dengan garis pantai, dan flying spits yang meninggalkan garis pantai. Pada tipe barrier ini juga sangat erat kaitannya dengan proses gelobang air laut dan material sedimen yang ada. (Gambar 10.3c). Untuk ukuran spit dapat berkisar panjang dari