25

baru sebagian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sebagian

Citation preview

Page 1: baru sebagian
Page 2: baru sebagian

Faktor klinis yang menyebabkanresistensi obat

• Terlambatnya diagnosis dan isolasi.• Penggunaan paduan obat yang tidak tepat.

– pengobatan awal yang tidak adekwat– pengobatan yang tidak lengkap– modifikasi obat yang tidak tepat.– penambahan satu obat pada kegagalan pengobatan– penggunaan kemoprofilaksis yang tidak tepat

• Kurang patuh dan pengobatan tidak lengkap• Gagal mengisolasi penderita MDR TB• Pelaksanaan DOTS yang kurang baik• Kurangnya pengetahuan tentang TB• Obat kurang berkualitas

Page 3: baru sebagian

Standard 15: Penatalaksanaan TB Resisten Obat

• Pasien tuberkulosis yang disebabkan kuman resisten obat(khususnya MDR) seharusnya diobati dengan paduanobat khusus yang mengandung obat anti tuberkulosis linikedua.

• Paling tidak harus digunakan empat obat yg masih efektifdan pengobatan harus diberikan paling sedikit 18 bulan.

• Cara-cara yang berpihak kepada pasien disyaratkanuntuk memastikan kepatuhan pasien terhadappengobatan.

• Konsultasi dengan penyelenggara pelayanan yangberpengalaman dalam pengobatan pasien dengan MDRTBharus dilakukan.

Page 4: baru sebagian

Prinsip Penatalaksanaan MDR• Memulai pengobatan MDR-TB denganpengawasan yang ketat dengan penyuluhan,pemantauan dan mengobati toksisisiti obat.

• Sesuaikan pemantauan efek samping denganobat yang digunakan.

• Pertimbangkan masalah kontrol infeksi

• Cari konsultasi dengan pakar segera setelahresistensi obat diketahui.

Page 5: baru sebagian

• Gunakan DOT dengan cara yang berpihakkepada pasien selama masa pengobatan.

• Catat obat yang diberikan, hasil bakteriologis,gambar foto toraks, dan kejadian efek sampingobat.

• Optimalkan penatalaksanaan penyakit yangmendasari dan status nutrisi.

Page 6: baru sebagian

Tambahan Pertimbangan Pengobatan

• Gunakan DOT utk semua dosis

• Gunakan pemberian harian, tidakintermitten

• Lama pengobatan minimum 18-24 bulan

• Bila mungkin, teruskan obat suntik palingtidak 6 bulan setelah konversi biakan

• Teruskan paling tidak tiga obat oral gunalama pengobatan yang sempurna

Page 7: baru sebagian

Merancang Pengobatan MDR

Prinsip Umum dari WHO• Penggunaan paling tidak 4 obat-obatan sangatmungkin akan efektif.• Jangan menggunakan obat yang mempunyairesistensi silang (cross-resistance).• Singkirkan obat yg tidak aman untuk pasien.• Gunakan obat dari grup 1-5 dgn urutan ygberdasarkan kekuatannya.• Harus siap mencegah, memantau dan menanggulangi efek samping obat yg dipilih.

Page 8: baru sebagian
Page 9: baru sebagian

Kategori OAT: WHO

• Grup 1 - OAT lini pertama: isoniasid, rifampisin, etambutol,pirasinamid• Grup 2 - Obat suntik: streptomisin, kanamisin, amikasin,kapreomisin, (viomisin)• Grup 3 - Fluoroquinolon: ciprofloxasin, ofloxasin, levofloxasin,moxifloxasin, (gatifloxasin)• Grup 4 - Obat bakteriostatis oral: etionamid, cicloserin, paraaminosalicylicacid (prothionamid, thioacetazon, terisadon)• Grup 5 - Obat belum terbukti: clofasamin, amoxicillin/klavulanat, claritromisin, linezolid

Obat dalam kurung = kesediaannya terbatas

Page 10: baru sebagian
Page 11: baru sebagian
Page 12: baru sebagian

Memulai Pengobatan: WHO

• Pastikan tersedianya layanan jasa laboratoriumutk hematologi, biokimia dan audiometri.

• Dapatkan data dasar klinis dan laboratoriumsebelum memulai pengobatan.

• Memulai pengobatan secara bertahap jikamenggunakan obat yg mengakibatkanintoleransi gastrointestinal

• Menjamin ketersediaan obat-obatan lain ygdiperlukan utk menanggulangi efek samping.

Page 13: baru sebagian
Page 14: baru sebagian

Prinsip mendisain regimen DOTS plus

First-line drugs•INH•RIF•PZA•EMB

• Bila memungkinkandigunakande first-linedrugs, karena efekdan toleransinya baik.

• Gunakan dosismaksimal

Page 15: baru sebagian

Prinsip mendisain regimen DOTS plus

First line•INH•RIF•PZA•EMB

Injectable Agents•SM•KM•AM•CM

• Aminglikosida dankapreomisin adalahbakterisidal yangsebaiknyaDigunakan

• Dosis maksimal

• Disuntik selamafase awal

Page 16: baru sebagian

Prinsip mendisain regimen DOTS plus

First-line drugs•INH•RIF•PZA•EMBInjectable Agents•SM•KM•AMK•CMFluoroquinolone•Cipro•Oflox•Levo•Moxi•Gati

• Fluoroquinolones (FQ)bakterisidal kuatsecond-line drugs.

• Digunakan bilastrainnya masih sensitifdengan FQ.

• Cross-resistancesangat bervariasidiantara FQ.

Page 17: baru sebagian

Prinsip mendisain regimen DOTS plus

First-line•INH•RIF•PZA•EMBInjectable•SM•KM•AMK•CM

Fluoroquinolone•Cipro•Oflox•Levo•Moxi•Gati

2nd-line Bacteriostatic agents•PAS•CS•ETO/PTO•(THZ)

• Dosis maksimalmasih ditoleransi

Page 18: baru sebagian

Prinsip mendisain regimen DOTS plus1st-line Bactercidal •INH•RIF•PZA•EMB

Injectable agents•SM•KM•AMK•CM

Flouroquinolones•Cipro•Oflox•Levo•Moxi•Gati

2nd-line Bacteriostatic agents•PAS•CS•ETO/PTO•(THZ)

Agents of unclear efficacy•AMX/CLV•Clofazimine•Clarithromycin•Linezolid

OAT yang efeknya belumjelas pada invitro aktifitasterbukti tapi invivo aktifitaskecil.

Page 19: baru sebagian
Page 20: baru sebagian

Strategi Pengobatan MDR : WHO

Tiga pendekatan pengobatan:• Paduan standard• Paduan empirik• Paduan disesuaikan masing-masing pasien• (Ideal, tapi tergantung sumber daya & sarana)

Pilihan berdasarkan:• Ketersediaan OAT lini kedua (second-line)• Pola resistensi setempat dan riwayat penggunaan• OAT lini kedua• Uji kepekaan obat lini pertama dan kedua

Page 21: baru sebagian

PEMANTAUAN PENGOBATAN

• Gejala klinis• Konversi dahak dan biakan• Pemeriksaan tiap bulan (tahap awal) dantiap 2 bulan (tahap lanjutan)

Page 22: baru sebagian
Page 23: baru sebagian

Efek samping tersering

Keluhan saluran cerna

Hepatotoksik(gejala awal anoreksia danmalaise, nyeriabdomen,muntah,ikterik)

EthionamideCycloserinePASFluoroquinolonesClofazimineRifabutin

INHRifampicin/rifabutinEthionamidePZAPASFluoroquinolones

Page 24: baru sebagian

Efek samping terseringHipotiroidism Ethionamide, PAS

Kehilanganpendengaran,toksisitasvestibular

Aminoglycosides,Capreomycin

Perubahan Tingkah laku Cycloserine, Ethionamide,Isoniazid, Fluoroquinolones

Gangguan pengelihatan Ethambutol, Rifabutin,Isoniazid, Linezolid

Ggal ginjalHipokalemia,Hipomagnesemia

Aminoglycosides,Capreomycin

Page 25: baru sebagian