32
TUGAS MAKALAH “BATUAN SEDIMEN” DISUSUN OLEH : KELOMPOK II Ariyono Suyono 03021381419135 Defri Pratama 03021381419162 Dimas Nugraha Rahmadhani 03111402041 Muhammad Abduh 03021381320044 Muhammad Imam Feriatna 03021381419149 Muhammad Ikram 03021381419151 M. Reza Pahlevi 03021181320052 M. Aldytiya Kirvillian 03021381419161

(Batuan Sedimen)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Batuan Sedimen

Citation preview

Page 1: (Batuan Sedimen)

TUGAS MAKALAH

“BATUAN SEDIMEN”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

Ariyono Suyono 03021381419135

Defri Pratama 03021381419162

Dimas Nugraha Rahmadhani 03111402041

Muhammad Abduh 03021381320044

Muhammad Imam Feriatna 03021381419149

Muhammad Ikram 03021381419151

M. Reza Pahlevi 03021181320052

M. Aldytiya Kirvillian 03021381419161

Rahmat Hidayat 03021381419129

Sefri Anuar Wibowo 03111402057

Tean Purnama Pubianti 03121402085

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Page 2: (Batuan Sedimen)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan suatu agregat (kumpulan)

mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan

hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan, tetapi

disebut dengan “Aluvial deposit”. Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan

sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material

lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan longsoran gravitasi,

gerakan tanah atau tanah longsor. Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan

larutan kalsium karbonat, silika, garam dan material lain. Menurut Tucker (1991), 70 %

batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume

seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi

ketebalannya relatif tipis.

Banyak hal dari Batuan sedimen yang bisa di bahas untuk menambah pengetahuan mengenai

batuan sedimen yang ada di permukaan bumi ini.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa masalah sebagai

berikut :

1. Apa itu batuan sedimen?

2. Bagaimana proses terjadinya batuan sedimen?

3. Apa saja jenis – jenis dan sifat dari batuan sedimen?

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk memahami pengertian batuan sedimen

2. Untuk memahami proses terbentuknya batuan sedimen

3. Untuk memahami jenis – jenis dan sifat batuan sedimen

Page 3: (Batuan Sedimen)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Batuan

Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang sudah

dalam kedaan membeku/keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi yang

menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan yang selanjutnya menghasilkan

tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur yang beraneka

ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral, namun umumnya merupakan

gabungan dari dua mineral atau lebih. Mineral adalah suatu substansi anorganik yang

mempunyai komposisi kimia dan struktur atom tertentu. Jumlah mineral banyak sekali

macamnya ditambah dengan jenis-jenis kombinasinya.

Secara umum jenis-jenis batuan dibagi menjadi 3, yaitu batuan beku, batuan sedimen,

dan batuan metamorfik. Berikut akan dibahas tentang batuan sedimen

B. Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan atau kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-

mineral yang sudah dalam kedaan membeku/keras yang terjadi karena pengendapan materi

hasil erosi.

Sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya

sekitar 5% dari volum kerak bumi. Batuan sedimen diartikan sebagai batuan yang terbentuk

dari hasil litifikasi bahan rombakan batuan asal, hasil reaksi kimia, maupun hasil kegiatan

organisme. Ciri – ciri :

Adanya bidang perlapisan yang menandakan adanya proses sedimentasi,

Adanya jejak bekas zat hidup,

Adanya fragmen yang menandakan bahwa partikel penyusunnya pernah lepas,

Hablur atau mudah lepas,

Berupa butiran bukan kristal,

Page 4: (Batuan Sedimen)

Terdiri dari kumpulan mineral – mineral pembentuk batuan sedimen.

a. Asal Dan Pembentukan

Batuan sedimen ini terbentuk dengan proses pertama tentunya adalah pecahnya atau

terabrasinya batuan sumber yang kemudian hasil pecahannya tertransportasi dan mengendap

di suatu area tertentu. Proses-proses tersebut telah lazim disebut sebagai proses-proses

sedimentasi.

Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air,

angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Sedangkan batuan sedimen adalah suatu batuan

yang terbentuk dari hasil proses sedimentasi, baik secara mekanik maupun secara kimia dan

organik.

1. Secara mekanik

Terbentuk dari akumulasi mineral-mineral dan fragmen-fragmen batuan. Faktor-faktor yang

penting antara lain :

• Sumber material batuan sedimen :

Page 5: (Batuan Sedimen)

Sifat dan komposisi batuan sedimen sangat dipengaruhi oleh material-material asalnya.

Komposisi mineral-mineral batuan sedimen dapat menentukan waktu dan jarak transportasi,

tergantung dari prosentasi mineral-mineral stabil dan nonstabil.

• Lingkungan pengandapan :

Secara umum lingkungan pengendapan dibedakan dalam tiga bagian yaitu: Lingkungan

Pengendapan Darat, Transisi dan Laut. Ketiga lingkungan pengendapan ini, dimana batuan

yang dibedakannya masing-masing mempunyai sifat dan ciri-ciri tertentu.

• Pengangkutan (transportasi) :

Media transportasi dapat berupa air, angin maupun es, namun yang memiliki peranan yang

paling besar dalam sedimentasi adalah media air. Selama transportasi berlangsung, terjadi

perubahan terutama sifat fisik material-material sedimen seperti ukuran bentuk dan

roundness. Dengan adanya pemilahan dan pengikisan terhadap butir-butir sedimen akan

memberi berbagai macam bentuk dan sifat terhadap batuam sedimen.

a. Transportasi Material Sedimen

Suspension

Material sedimen melayang-layang dalam air. Ada yang terapung di

permukaan air dan ada yang melayang-layang di tengah-tengah air. Biasanya

terjadi pada material sedimen yang sangat halus. Partikel bergerak dengan cara

terus mengambang dalam fluida. Hal ini disebabkan oleh aliran turbulen yang

mendorong partikel ke arah atas. Mekanisme ini disebut sebagai mekanisme

suspension.

Bed Load

Rolling

Partikel bergerak dengan cara menggelinding sepanjang dasar dari

fluida. Partikel ini terus-menerus mengalami kontak dengan permukaan

dasar. Mekanisme seperti ini disebut sebagai mekanisme menggelinding

(rolling).

Saltation

Partikel bergerak dengan cara melompat-lompat, secara periodik partikel

meninggalkan dasar dan kemudian kembali jatuh ke dasar. Mekanisme ini

disebu saltation. Yang menyebabkan partikel terangkat ke atas adalah efek

Bernaulli.

Page 6: (Batuan Sedimen)

GAMBAR

PERGERAKKAN PARTIKEL DALAM FLUIDA

b. Diagram Hjulstrom

Diagram ini di tunjukkan oleh Hjulstrom pada tahun 1939. Garis yang lebih

rendah menunjukkan hubungan antara kecepatan aliran dan partikel yang siap akan

bergerak. Ini menunjukkan bahwa kerakal ( Pebbles ) akan berhenti di sekitar 20-

30 cm/s, butirpasir sedang pada 2-3 cm/s, dan partikel lempung ketika kecepatan

aliran adalah secara efektif nol. Garis kurva bagian atas menunjukkan kecepatan

aliran yang diperlukan untuk mengerakkan partikel dari kondisi diam.

GAMBAR

DIAGRAM HJULSTROM

Page 7: (Batuan Sedimen)

Pada setengah bagian kanan grafik, garis ini sejajar dengan garis yang pertama

tapi untuk ukuran butir tertentu diperlukan kecepatan yang lebih besar untuk

memulai pergerakan daripada untuk menjaga partikel tetap bergerak. Pada sisi kiri

diagram terdapat garis divergen yang tajam, dimana partikel lanau yang lebih kecil

dan lempung memerlukan kecepatan yang lebih besar untuk menggerakkannya

daripada pasir. Hal ini disebabkan oleh mineral lempung bersifat kohesif dan sekali

terendapkan akan cenderung merekat bersama, membuatnya lebih sulit untuk naik

ke dalam aliran daripada butir-butir pasir ( Dari Earth, edisi kedua oleh Frank

Press dan Raymond Siever, 1974, 1978, dan 1986 oleh W.H. Freeman and

Company ).

• Bila butiran (sediment) terangkut jauh, maka akan menghasilkan butiran yang

membundar. Apabila jarak terangkutnya dekat maka butiran yang dihasilkan akan

tajam sedangkan jarak terangkutnya jauh maka bentuk butiran akan berbentuk bulat.

• Pengendapan :

Pengendapan terjadi bilamana arus/gaya mulai menurun hingga berada di bawah titik daya

angkutnya. Ini biasa terjadi pada cekungan-cekungan, laut, muara sungai, dll.

• Lithifikasi dan Sementasi :

Bila kompaksi meningkat terus menerus akan terjadi pengerasan terhadap material-material

sedimen. Sehingga meningkat ke proses pembatuan (lithifikasi), yang disertai dengan

sementasi dimana material-material semen terikat oleh unsur-unsur/mineral yang mengisi

pori-pori antara butir sedimen.

Page 8: (Batuan Sedimen)

• Diagenesis :

Diagenesis adalah perubahan yang terjadi setelah pengendapan berlangsung, baik tekstur

maupun komposisi mineral sedimen yang disebabkan oleh kimia dan fisika. Terdiri dari :

• Kompaksi (Compaction ) – tekanan dari sedimen yang menutupi diatasnya (overlying

sediments ) akan menyusun butiran dan menekan air dari rongga pori jadi mineral

termampatkan

• Sementasi (Cementation )- rongga pori terisi oleh pengendapan :

– Calcite

– Quartz

– Iron oxide

• Replacement dan Rekristalisasi- Proses replacement adalah proses penggantian

mineral oleh pelarutan-pelarutan kimia hingga terjadi mineral baru. Rekristalisasi

adalah perubahan atau pengkristalan kembali mineral-mineral dalam batuan sedimen,

akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang relatif rendah

• Autigenesis - yaitu terbentuknya mineral baru dilingkungan diagenesa, sehingga

adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu sedimen

• Metasomatisme – yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik,

tanpa pengurangan volume asal.

2. Secara Kimia dan Organik

Terbentuk oleh proses-proses kimia dan kegiatan organisme atau akumulasi dari sisa skeleton

organisme. Sedimen kimia dan organik dapat terjadi pada kondisi darat, transisi, dan lautan,

seperti halnya dengan sedimen mekanik.

Masing-masing lingkungan sedimen dicirikan oleh paket tertentu fisik, kimia, dan biologis

parameter yang beroperasi untuk menghasilkan tubuh tertentu sedimen dicirikan oleh tekstur,

struktur, dan komposisi properti. Kita mengacu kepada badan-badan khusus seperti endapan

dari batuan sedimen sebagai bentuk. Istilah bentuk mengacu pada unit stratigrafik dibedakan

oleh lithologic, struktural, dan karakteristik organik terdeteksi di lapangan.

Page 9: (Batuan Sedimen)

b. Klasifikasi Batuan Sedimen

Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat

digolongkan atas 3 bagian :

· Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.Contohnya : gosong

pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.

· Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenagaangin. contohnya

: tanah loss, sand dunes.

· Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnyamorena,

drimlin

Materi partikel ada yang kasar dan ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, ada

yang terdorong (trection), terbawa secara melompat – lompat (saltion, terbawa dalam

duspensi, ada pula yang (solution).

Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi

menjadi tiga, yaitu :

a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,dolomit, napal, dan

sebagainya.

b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnyaendapan sungai

(aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun(aeolis), dan sebagainya.

c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,misalnya endapan

delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

Penggolongan batuan sedimen pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3

macam, yaitu :

1) Sedimen Klastis

Kata klastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan.Jadi, sedimen

klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan batuan dan sisa-

sisa kerangka organisme yang telah mati. Penamaan batuan ini umumnya berdasarkan pada

besar butirnya, yaitu sebagai berikut :

Ukuran butir >256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkah konglomerat)

Ukuran butir 64-256 mm disebut cobble atau kerakal (karakal konglomerat)

Page 10: (Batuan Sedimen)

Ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau kerikil (kerikil konglomera)

Ukuran butir 2-4 mm disebut granule (batu pasir kasar)

Ukuran butir 1/16-2 mm disebut batu pasir

Ukuran butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanau

Ukuran butir <1/256 mm disebut batu lempung

Beberapa betuan endapan kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahan fosil. Dengan demikian

suatu batuan yang ada fosil binatang jelas bukanmerupakan batuan beku, melainkan batuan

endapan.

2) Sedimen Kimia

Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan

secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal dari sumber air panas dan secara

tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval (kalsit). Contoh :

Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi

Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari guabawah tanah di daerah

kapur.CO2+ H2O →H2CO3; H2CO3+ CaCO3… Ca (HCO3)2

Ca (HCO3)2→ CaCO3+ H2O + CO2-

Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit /NaCl yang di

endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karenapenguapan.

HCL + NaOH → NaCL + H2O

3) Sedimen Organik

Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentukatau diendapkan oleh

organisme.

Ciri-ciri batuan sedimen :

– Pada umumnya berlapis-lapis,

– Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,

– Tempat utama fosil.

Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau (rawa – rawa,

berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu baramuda/batu bara).

Page 11: (Batuan Sedimen)

c. Struktur Batuan Sedimen

1. Sedimen Klastik

Stratified

Adalah struktur yang menunjukkan adanya perlapisan pada batuan sedimen

klastik.

Unstratified

Adalah struktur yang menunjukkan tidak adanya perlapisan pada batuan

sedimen klastik.

2. Sedimen Non-Klastik

Fosiliferous

ditunjukkan oleh adanya fosil atau komposisi yang terdiri dari fosil.

Oolitik

dimana matriks non klastik mengelilingi fragmen klastik dengan ukuran

butir lebih kecil dari 2 mm.

Pisolitik

dimana matriks non klastik mengelilingi fragmen klastik dengan ukuran

butir lebih besar dari 2 mm.

Cone in cone

struktur gamping kristalin yang menunjukkan pertumbuhan kerucut per

kerucut.

Bioherin

struktur sedimen yang tersusun oleh organisme murni dan bersifat insitu.

d. Tekstur Batuan Sedimen

1. Sedimen Klastik

Derajat Pemilahan ( Sorting )

Yaitu tingkat keseragaman dari butiran mineral pembentuk batuan

sedimen. Tingkatannya adalah:

Terpilah baik ( well sorted ), jika ukuran butir sama besar

Terpilah sedang ( moderately sorted ),

Terpilah buruk ( poorly sorted ), jika ukuran butir tidak merata, terdapat

fragments dan matriks

Derajat Pembundaran ( Roundness )

Page 12: (Batuan Sedimen)

Adalah tingkat kelengkungan dari setiap fragmen atau butiran

batuan.Tingkatannya yatu:

Angular ( menyudut )

Sub angular ( menyudut tanggung )

Sub rounded ( membulat tanggung )

Rounded ( membulat )

Well rounded ( membulat baik )

DERAJAT PEMBUNDARAN

Ukuran Butir ( Grain Size )

Dilihat dengan menggunakan Skala Udden - Wentworth

Wentworth Size ScaleWentworth(1922)

Grain Size Name Rock Name

>256 mm Boulders

Conglomerate (rounded clasts)

Breccia (angular clasts)

64 - 256 mm Cobbles

4 - 64 mm Pebbles

2 - 4 mm Granules

1 - 2 mm Very coarse sand Sandstone 

Page 13: (Batuan Sedimen)

(e.g., quartz arenite, arkose, lithic sandstone)

0.5 - 1 mm Coarse sand

0.25 - 0.5 mm Medium sand

0.125 - 0.25 mm Fine sand

0.0625 - 0.125 mm Very fine sand

0.0039 - 0.0625 mm Silt Siltstone

<0.0039 mm Clay Shale, Mudstone, Claystone

Fabric ( Kemas )

Kemas adalah hubungan antar butir dalam massa dasar. Kemas ada dua

jenis , yaitu :

Kemas tertutup, jika butiran tidak saling bersentuhan

( mengambang dalam matriks )

Kemas terbuka, jika butiran saling bersentuhan satu sama lain.

2. Sedimen Non-Klastik

Kristalin

Terdiri atas kristal – kristal yang interlocking satu sama lain.

Amorf

Tidak memiliki tekstur yang beraturan, umumnya partikel – partikel

berukuran lempung, non-kristalin.

Glassy

Tekstur batuan yang tidak mengkristal dan halus seperti kaca.

Fibrous

Tekstur yang berserat-serat

Porous

Tekstur yang berpori-pori

e. Sifat Batuan Sedimen.

Page 14: (Batuan Sedimen)

1. Stratifikasi

Stratifikasi sedimen adalah hasil dari sebuah penyusunan lapisan partikelyang berupa

endapan atau batuan endapan. Pelapisan merupakan suatu hal yangsangat penting pada

batuanseimen, batuan vulkanik dan metamorf.

2. Sortasi

Akibat yang menyolok dari pengangkutan partikel partikel oleh aliran airatau aliran angin

adalah penyortiran terjadi akibat spesivic gravity (perbandingananatara berat dari sebuah

volume material terhadap berat dari volume satu kubikair).Partikel batuan dan butir-butiran

mineral yang mempunyai sifat mudahpecah mungkin dapat diabaikan. Sedangkan yang tahan

benturan akan terusterbawa oleh aliran. Pada umumnya yang dapat bertahan adlah kuarsa, hal

inidikarenakan kuarsa mempunyai sifat yang keras dan sedikit pecahannya.

3. Lapisan Sejajar (paralel Starata)

Lapisan lapisan dari endapan dapat dibagi dalam 2 kelas didasarkan atassifat sifat geometrik,

yaitu :

– Lapisan Sejajar dan

– Lapisanyang tidak sejajar/cross strata. Lapisan sejajar adalah lapisan yang sejajar antara

satu denganlainnya. Lapisan ini disebabkan oleh deposit air. Perubahan deposisi

tersebutdisebabkan adanya pasang surutnya air yang mengalir.

4. Bentuk Silang (Cross Strata)

Bentuk silang adalah bentuk yang membengkok (cenderung miring)dengan kecenderungan

menuju lapisan yang lebih tebal. Bentuk silang padaumumnya terlihat pada delta delta sungai,

bukit bukit pasir, pantai pantai danendapan sungai. Bentukan tersebut dapat terjadi jika

terdapat lubang lubang padalapisannya, sehingga akan di isi oleh deposit baru yang akan

membentuk lapisan silang.

d. Manfaat Batuan Sedimen.

Page 15: (Batuan Sedimen)

· Untuk bahan dasar bangunan (gypsum)

· Untuk bahan bakar (batu bara)

· Untuk Pengeras jalan (batu gamping)

· Untuk Pondasi rumah (batu gamping)

Batuan Sedimen adalah batuan beku atau metamorf yang mengalami proses litifikasi

yaitu proses kompaksi dan sementasi.

Jenis-jenis Batuan Sedimen antara lain yaitu:

1. Breksi

Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen –

fragmenyang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen – fragmenini

bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanyamerupakan fragmen

yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi,selain itu fragmen

juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.

Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit,

batu gamping, dan lain-lain.

2. Konglomerat

Page 16: (Batuan Sedimen)

Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan

terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen

yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat.

Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang

mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat

3. Sandstone

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa

oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran

butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun

terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta

sedikit klorit dan bijih besi. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu

Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.”

4. Quartz Sandstone

Page 17: (Batuan Sedimen)

Quartz sandstone adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari kuarsa.Butiran kuarsa

dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan ukuran butiran yang bulat karena

terangkut hingga jarak yang jauh. Sebagian besar jenis batu pasir ini ditemukan pada pantai

dan gumuk pasir.

5. Arkose

Arkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau lebih kandungan feldspar. Sedimen yang

menjadi asal mula dari Arkose ini biasanya hanya mengalami sedikit perubahan secara kimia.

Sebagian arkose juga memiliki sedikit butiran-butiran yang bersifat coarse karena jarak

pengangkutan yang relatif pendek.

6. Graywacke

Page 18: (Batuan Sedimen)

Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah

matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan

menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan.

7. Shale

Shale adalah batuan sedimen yang memiliki tekstur yang halus dengan ukuran butir 1/16

hingga 1/256 milimeter. Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral

lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit, dan bijih besi. Shale dibedakan menjadi dua tipe

batuan, yaitu batu lanau dan batu lempung atau serpih. Batu lanau memiliki butiran yang

berukuran anara batu pasir dan batu serpih, sedangkan batu lempung memiliki chiri khas

mudah membelah dan bila dipanasi menjadi plastis.

8. Limestone

Page 19: (Batuan Sedimen)

Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral

utama dari kalsit (CaCO3). Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar,

kristalin atau oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses organisme

atau karena proses anorganik. Batu gamping dapat dibedakan menjadi batu gamping terumbu,

calcilutite, dan calcarenite.

9. Calcarenite

Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau

lebih material carbonate detritus, yaitu material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit.

10. Gamping Terumbu

Page 20: (Batuan Sedimen)

Batu Gamping terumbu terbentuk karena aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan yang

hangat dan dangkal.

11. Saltstone

Saltstone terdiri dari mineral halite (NaCl) yang terbentuk karena adanya penguapan yang

biasanya terjadi pada air laut. Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin.

12. Gipsum

Page 21: (Batuan Sedimen)

Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O). Sama seperti dengan Saltstone, batuan

ini terbentuk karena kandungan uap air yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga

berupa kristalin.

13. Coal

Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kompaksi material yang

berasal dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun. Teksturnya amorf, berlapis,

dan tebal. Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna biasanya coklat kehitaman dan

pecahannya bersifat prismatik.

Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah beriklim tropis yang airnya mengandung

sedikit oksigen. Bagian dari tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar rawa semakin lama

semakin bertambah dan terakumulasi.

Page 22: (Batuan Sedimen)

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat di ambil beberapak kesimpulan antara lain :

1. Batuan sedimen adalah batuan atau kumpulan- kumpulan atau agregat dari mineral-

mineral yang sudah dalam kedaan membeku/keras yang terjadi karena pengendapan materi

hasil erosi.

2. Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat

digolongkan atas 3 bagian yaitu Sedimen Aquatis, Sedimen Aeolis atau Aeris, Sedimen

Glassial

3. Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan), batuan sedimen dibagi menjadi

dibagi menjadi tiga, yaitu : Sedimen laut (marine), Sedimen darat (teristris/kontinen), dan

Sedimen transisi.

4. Penggolongan batuan sedimen pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan

menjadi 3 macam, yaitu : Sedimen Klastis, Sedimen Kimia, Sedimen Organik

5. Beberapa Manfaat Batuan Sedimen antara lain : untuk bahan dasar bangunan (gypsum),

untuk bahan bakar (batu bara), untuk Pengeras jalan (batu gamping), untuk Pondasi rumah

(batu gamping), Dll.

B. Saran

Diharapkan dengan terbentuknya paper Tentang Batuan sedimen ini dapat disempurnakan

menjadi lebih lengkap dan di bahas lebih rinci tentang batuan sedimen.

Page 23: (Batuan Sedimen)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2012, 01 Maret). Sedimentasi dan Batuan Sedimen. Diperoleh 05 Oktober 2014,

dari https://id.scribd.com/doc/83294279/Sedimentasi-Dan-Batuan-Sedimen. (online)

Diakses pada tanggal 9 Juni 2015.

Anonim. (2010, 06 September). Batuan Sedimen dan Fosil. Diperoleh 05 Oktober 2014, dari

http://s19nature.blogspot.com/2010/09/batuan-sedimen-dan-fosil.html. (online) Diakses

pada tanggal 11 Juni 2015

Mualmaul. (2011, 31 Maret). Batuan Sedimen. Diperoleh 05 Oktober 2014, dari

http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sedimen/. (online)

Diakses pada tanggal 10 Juni 2015

Rizqi. (2013, 31 Mei). Batuan Sedimen. Diperoleh 05 Oktober 2014, dari

http://rizqigeos.blogspot.com/2013/05/batuan-sedimen.html. (online) Diakses pada tanggal

10 Juni 2015

Page 24: (Batuan Sedimen)