6
bayi tabung menurut 5 agama Pengertian Bayi Tabung Bayi tabung adalah upaya pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Teknologi ini telah dirintis oleh PC Steptoe dan RG Edwards pada 1977. Hingga kini, banyak pasangan yang kesulitan memperoleh anak, mencoba menggunakan teknologi bayi tabung. Prosedur bayi tabung ini dimulai dengan perangsangan indung telur istri dengan hormon. Ini untuk memacu perkembangan sejumlah folikel. Folikel adalah gelembung yang berisi sel telur. Perkembangan folikel dipantau secara teratur dengan alat ultrasonografi dan pengukuran kadar hormon estradional dalam darah. Pengambilan sel telur dilakukan tanpa operasi, tetapi lewat pengisapan cairan folikel dengan tuntunan alat ultrasonografi transvaginal. Cairan folikel tersebut kemudian segera dibawa ke laboratorium. Seluruh sel telur yang diperoleh selanjutnya dieramkan dalam inkubator.Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya ( dari pertemuan antara sel telur dan sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium. Didalam laboratorium tabung tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai dengan tempat pembuahannya yang asli yaitu rahim ibu atau wanita. Dibuat sedemikian rupa sehingga temperatur dan situasinya persis sama dengan aslinya. Prosenya mula-mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk laparoskopi dilakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi. Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang sudah dipersiapkan dalam tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim. Setelah pembuahan hasil konsepsi tersebut dipelihara beberapa saat dalam tabung tadi sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokan ke dalam rahim wanita tersebut. Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya di dalam rahim wanita. Sudah tentu wanita tsb akan mengalami kehamilan, perkembangan selama kehamilan seperti biasa. Tujuan Penemuan Bayi Tabung Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang tidakmungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopii istrinya mengalami kerusakan yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana kemudian program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan.

bayi tabung etika agama.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bayi tabung sudut pandang agama

Citation preview

Page 1: bayi tabung etika agama.doc

bayi tabung menurut 5 agama

Pengertian Bayi Tabung

Bayi tabung adalah upaya pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Teknologi ini telah

dirintis oleh PC Steptoe dan RG Edwards pada 1977. Hingga kini, banyak pasangan yang

kesulitan memperoleh anak, mencoba menggunakan teknologi bayi tabung. Prosedur bayi tabung

ini dimulai dengan perangsangan indung telur istri dengan hormon. Ini untuk memacu

perkembangan sejumlah folikel. Folikel adalah gelembung yang berisi sel telur. Perkembangan

folikel dipantau secara teratur dengan alat ultrasonografi dan pengukuran kadar hormon

estradional dalam darah.

Pengambilan sel telur dilakukan tanpa operasi, tetapi lewat pengisapan cairan folikel dengan

tuntunan alat ultrasonografi transvaginal. Cairan folikel tersebut kemudian segera dibawa ke

laboratorium. Seluruh sel telur yang diperoleh selanjutnya dieramkan dalam inkubator.Bayi tabung

adalah bayi hasil konsepsinya ( dari pertemuan antara sel telur dan sperma) yang dilakukan dalam

sebuah tabung yang dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium. Didalam laboratorium tabung

tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai dengan tempat pembuahannya yang asli

yaitu rahim ibu atau wanita. Dibuat sedemikian rupa sehingga temperatur dan situasinya persis

sama dengan aslinya. Prosenya mula-mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk

laparoskopi dilakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi.

Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang sudah dipersiapkan dalam

tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim. Setelah pembuahan hasil konsepsi

tersebut dipelihara beberapa saat dalam tabung tadi sampai pada suatu saat tertentu akan

dicangkokan ke dalam rahim wanita tersebut. Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh

sebagaimana layaknya di dalam rahim wanita. Sudah tentu wanita tsb akan mengalami kehamilan,

perkembangan selama kehamilan seperti biasa.

Tujuan Penemuan Bayi Tabung

Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang

tidakmungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopii istrinya mengalami

kerusakan yang permanen.  Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana kemudian

program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang

menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan.

Pandangan Agama Terhadap Bayi Tabung

A.  Pandangan Agama Islam

Masalah ini sejak tahun 1980-an telah banyak dibicarakan di kalangan Islam, baik di tingkat

nasional maupun internasional. Misalnya Majlis Tarjih Muhammadiyah dalam Muktamarnya

tahun 1980, mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor sebagaimana diangkat oleh Panji

Masyarakat edisi nomor 514 tanggal 1 September 1986. Lembaga Fiqih Islam Organisasi

Konferensi Islam (OKI) dalam sidangnya di Amman tahun 1986 mengharamkan bayi tabung

dengan sperma donor atau ovum, dan membolehkan pembuahan buatan dengan sel sperma suami

dan ovum dari isteri sendiri.

Page 2: bayi tabung etika agama.doc

Fatwa MUI:

1.      Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah hukumnya mubah

(boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah agama.

2.      Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain (misalnya dari

isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah,

sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan

(khususnya antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang

mengandung kemudian melahirkannya, dan sebaliknya).

3.      Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia hukumnya

haram berdasarkan kaidah Sadd a z-zari’ah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang pelik,

baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan.

4.      Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami isteri yang sah

hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di luar

pernikahan yang sah (zina), dan berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah, yaitu untuk menghindarkan

terjadinya perbuatan zina sesungguhnya.

Hukum senada juga difatwakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai hasil dari forum Munas Alim

Ulama di Kaliurang, Yogyakarta pada 1981. Hanya saja NU memberikan penekanan bahwa

apabila sperma yang ditabung tersebut milik suami-istri, tetapi cara mengeluarkannya tidak

muhtaram, maka hukumnya juga haram. "Mani muhtaram adalah mani yang keluar/dikeluarkan

dengan cara yang tidak dilarang oleh syara’. "Seandainya seorang lelaki berusaha mengeluarkan

spermanya (dengan beronani) dengan tangan istrinya, maka hal tersebut diperbolehkan, karena

istri memang tempat atau wahana yang diperbolehkan untuk bersenang-senang.

B.  Pandangan Agama Kristen Katolik

Gereja katolik tidak mengijinkan bayi tabung. Sebab bayi tabung merupakan teknologi fertilisasi

atau Konsepsi yang dilakukan oleh para ahli. Jika manusia mengolah bayi tabung, artinya manusia

itu sudah melampaui kewajaran atau melebihi kuasa Allah Bapa yang sudah menciptakan

manusia. Fertilisasi in vitro menghapuskan tindakan kasih perkawinan sebagai sarana terjadinya

kehamilan, dan bukannya membantu tindakan kasih suami isteri itu mencapai tujuannya yang

alami. Kehidupan baru tidak dibuahkan melalui suatu tindakan kasih antara suami dan isteri,

melainkan melalui suatu prosedur laboratorium yang dilakukan oleh para dokter atau ahli medis.

Suami dan isteri hanya sekedar sebagai sumber “bahan baku” telur dan sperma, yang kemudian

dimanipulasi oleh seorang ahli sehingga menyebabkan sperma membuahi telur. Tak jarang pula

dipergunakan telur atau sperma dari “donor”. Artinya, ayah atau ibu genetik dari anak bisa saja

seorang lain dari luar perkawinan. Hal ini dapat menimbulkan situasi yang membingungkan bagi

si anak kelak, apabila ia mengetahui bahwa salah satu dari orangtua yang membesarkannya,

bukanlah orangtua bilogisnya.Menurut gereja katolik pernikahan bukanlah tujuan untuk

mendapatkan anak, tetapi ada tujuan lain, yaitu untuk menyatukan seorang laki-laki dan seorang

wanita yang sudah direncanakan Tuhan. Dengan melihat janji pernikahan menurut agama katolik,

yaitu:

1)  Tidak boleh diceraikan, kecuali oleh maut.

2)   Suka

Page 3: bayi tabung etika agama.doc

3)   Duka

4)   Miskin dan

5)    Kaya.

Seorang anak akan diberikan Tuhan jika calon orang tua sudah siap. Karena apa yang diberikan

Tuhan, itu semua adalah rencana-Nya, dan itu baik buat manusia.Persatuan cinta suami istri

berlansung secara jasmaniah sedangkan bayi tabung mengingkari kodrat perkawinan.Seorang

suami karena ingin memiliki anak lalu dia ingin menikah lagi dengan wanita lain sangat dilarang

oleh agama katolik. Karena pernikahan dilakukan untuk seumur hidup baik suka maupun

duka.Praktek IVF / bayi tabung dan ET itu tidak sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, karena

beberapa alasan, diantaranya :

a.       Umumnya IVF melibatkan aborsi, karena embryo yang tidak berguna dihancurkan/dibuang.

b.      IVF adalah percobaan yang tidak mempertimbangkan harkat sang bayi sebagai manusia,

melainkan hanya untuk memenuhi keinginan orang tua.

c.       Pengambilan sperma dilakukan dengan masturbasi. Masturbasi selalu dianggap sebagai

perbuatan dosa, dan tidak pernah dibenarkan.

d.      Persatuan sel telur dan sperma dilakukan di luar hubungan suami istri yang

normal.e.       Praktek IVF atau bayi tabung menghilangkan hak sang anak untuk dikandung

dengan normal, melalui hubungan perkawinan suami istri. Jika melibatkan ‘ibu angkat’, ini juga

berarti menghilangkan haknya untuk dikandung oleh ibunya yang asli.

C.  Pandangan Agama Kristen Protestan

Menurut pandangan agama Kristen protestan, program bayi tabung diizinkan untuk dilaksanakan.

Asalkan, dalam konteks yang melaksanakannya adalah pasangan suami isteri yang sudah diberkati

atau dinikahi. Program ini dilaksanakan karena banyak orang yang masih mendambakan anak

yang lahir dari rahimnya sendiri. Tuhan berfirman "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi

bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu

membangun. (l korintus 10:23).Program bayi tabung merupakan hasil pemikiran manusia.TUHAN

Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam

hidungnya,- demikian manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kejadian 2:7).bayi tabung boleh

dilakukan asalkan dilakukan oleh pasangan suami isteri yang sah dan tidak melibatkan orang lain.

Maksudnya tidak menyewa rahim atau mengambil sel telur milik wanita lain selain isterinya. Dan

tidak mengambil atau menggunakan sperma laki-laki lain selain suaminya. Mengapa? karena lebih

baik orang itu suami atau isteri menikah lagi, dari pada melakukan hal ini. Karena perbuatan ini

adalah pebuatan berzinah. Sebab ada tertulis "Janganberzinah"(Keluaran 20:14). Alangkah

baiknya jika pasangan suami isteri yang ingin memiliki anak mengikuti program ini, dari pada

suami tidak menikahi isteri orang lain dan melakukan hal-hal yang tidak diinginikan. Demikain

halnya dengan pasangan suami isteri yang tidak memiliki biaya untuk mengikuti program bayi

tabung bisa mengandalkan doa. Seperti yang terdapat di Lukas 1:5-25[Pemberitahuan tentang

kelahiran Yohanes Pembabtis). Dalam Bagian ini diceritakan bahwa Elisabet adalah perempuan

mandul. Karena Rlisabet dan suaminya Zakharia meminta dengan sungguh-sungguh dan tanpa

henti-henti akhirnya Tuhan menjawab doa mereka. TUHAN mengutus malaikatnya untuk

menyampaikan kabar ini kepada Zakaria pada saat Zakaria membakar ukupan di Bait Suci.

Malaikat juga mengatakan bahwa kerika anak itu lahir Zakaria harus menamai anak itu

Yohanes.Bayi tabung bukan dilakukan melalui hubungan seks. Itulah sebabnya agama Kristen

Page 4: bayi tabung etika agama.doc

menyetujui. Karena pada mulanya Tuhan Yesus lahir kebumi bukan melalui hubungan seks antara

Maaria dan Yusuf, melainkan melalui roh kudus. (Lukas 2:28-38; Pemberitahuan tentang

Kelahiran Yesus)

D. Pandangan Agama Hindu

Menurut Ketut Wilamurti, S.Ag dari Parisada Hindu Dharma Indonesia(PDHI) dan Bhikku

Dhammasubho Mahathera dari Konferensi Sangha AgungIndonesia  (KASI).Embrio adalah

mahluk hidup. Sejak bersatunya sel telur dan sperma, ruh Brahman sudah ada didalamnya, tanda-

tanda kehidupan ini jelas terlihat. Karena itu, embrio yang dihasilkan baik secara alarm" (hamil

karena hubungan seks/tanpa menggunakan teknologi fertilisasi), dan kehamilan non alami (hamil

karena menggunakan teknologi fertilisasi; Bayi tabung) merupakan suatu hasil ciptaan Ranying

Hatalla dan hasil ciptaan manusia.Menurut agama Hindu program bayi tabung tidak

disetujuikarena sudah melanggar ketentuan. Diartikan melanggar ketentuan karena sudah

melanggar kewajaran Tuhan (Ranying Hatalla) untuk menciptakan manusia.

Bayi Tabung:

1.      Bayi tabung dapat diterima atas persetujuan suami-isteri.Bayi tabung dilakukan oleh

pasangan suami isteri yang siap dan mengingini seorang anak. tidak ada satupun yang bisa

meiarang termasuk hukum. Karena hak ini terdapat dalam UUD bab XA Pasal 28B ayat l yaitu

setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang

sah.

2.      Insemi atau pembuahan secara suntik bagi umat hindu dipandang tidak sesuaidengan tata

kehidupan agama hindu, karena tidak melalui ciptaan Tuhan.Walaupun bayi tabung bisa dilakukan

oleh pasangan suami isteri yang siap dan mengingini anak, Agama hindu kaharingan tidak

mengizinkan atau memperbolehkan teknologi fertilisasi ini. Karena perbuatan ini sudah melanggar

hak cipta yang yang dilakukan oleh Ranying Hatalla.

Seperti yang diakui oleh umat hindu bahwa Ranying Hatala Katamparan yaitu Ranyaing Hatala

yang telah menciptakan manusia. Pada mulanya ranying Menciptakan nenek moyang (disebut

Raja Bunu) di Pantai danum Sangiang, sebelum diturunkan ke Pantai Danum Kalunen Ranying

Hatalla terlebih dahulu membekali Raja Bunu dengan segala aturan, tata cara, bahkan pengalaman

langsung untuk menuju ke kehidupan sempurna yang abadi.

E.  Pandangan Agama Budha   

Ketika banyak agama merasa terancam dengan pemikiran modern dan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, Agama Buddha justru sebaliknya mendapatkan tempat untuk berjalan

beriringan. Ketika banyak agama menolak teori evolusi, perkembangan bioteknologi, maupun

teori tanpa batas tepi (teori kosmologi mengenai ketiadaan awal maupun akhir dari alam semesta

oleh Stephen Hawking), agama Buddha sebaliknya tidak langsung menolak hal-hal tersebut. Bagi

ajaran Buddha, perkembangan tekonologi bagaikan pisau yang di satu sisi dapat dimanfaatkan

untuk memotong di dapur, namun di sisi lain dapat dipakai untuk menusuk orang lain. Jadi, alih-

alih ajaran Buddha menolak pisau tersebut, melainkan alasan penggunaan pisau tersebut yang

ditolak oleh Beliau ketika dipakai untuk melukai.Kesimpulannya, di dalam ajaran Agama Buddha

itu sendiri tidak ditolak adanya bayi tabung. Bahkan kloning pun juga tidak di tolak. Jadi, di lain

kata dapat dikatakan bahwa bayi tabung atau inseminasi buatan di dalam agama ini diperbolehkan.

Page 5: bayi tabung etika agama.doc

sumber

http://krisnachandrawati.blogspot.com/2013/01/bayi-tabung-menurut-5-agama.html?m=1 diakses

tanggal 10 oktober 2013