Upload
adji-indra
View
285
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bblr
Citation preview
BBLRPembimbing:
dr. Mas Wishnuwardhana, Sp.A Disusun Oleh:
Adji Indra Pramono (03010008)
Identitas PasienNama : By. Ny. AUsia : 3 hariTempat/Tgl lahir : Bekasi, 7 Juni 2016Jenis Kelamin : PerempuanAlamat : BekasiBBL : 2100 gram
Masuk ke ruang perina RSUD Kota Bekasi pada
tanggal 7 Juni 2016.
ANAMNESISKELUHAN
UTAMABerat badan lahir rendah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Bayi perempuan, P2A0 post SC a/i Preeklamsi & Anemia ditolong oleh dokter spesialis
kandungan
Saat lahir, APGAR score 8/9, menangis spontan, sianosis -, pallor -, retraksi -, ketuban
jernih, anus (+), BBL 2100gr, PB 45cm
Bayi dirawat di SCN 4 PERINA RSUD Kota Bekasi ASI (+)
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat Imunisasi
• Pasien mendapatkan imunisasi Hepatitis B
Riwayat Penyakit Keluarga
• Pada keluarga kakak pasien memiliki riwayat BBL 1800 gr, riwayat tekanan darah tinggi (+). Riwayat kencing manis dan alergi pada keluarga disangkal.
Riwayat kehamilan dan kelahiranKehamilan Morbiditas kehamilan Tidak ditemukan
kelainanPerawatan antenatal 3x kontrol ke tempat
praktek bidan tiap 3 bulan dan sudah melakukan USG 2x, TT 2x
Kelahiran Tempat kelahiran RSUD Kota Bekasi
Penolong persalinan Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Cara persalinan SC a/i preeklamsi + anemia
Masa gestasi 41 minggu
Keadaan bayi Berat lahir 2100grPBL 45cmMenangis spontanNilai apgar 8/9Tidak ada kelainan bawaan
Riwayat makanan
RIWAYAT KELUARGA
AYAH IBUNama Tn. A Ny. DPernikahan ke- 2 1Usia saat nikah 60 tahun 16 tahunPendidikan terakhir SMA SMPAgama Islam Islam Suku bangsa Betawi SundaPekerjaan Pedagang Ibu rumah tangga
Corak keluarga
Ballard score
Ballard score
◦ Kesan: Neuromuscular 14, Physical Maturity 12 = Maturity rating 26 → 34-36 weeks.
Kurva Lubchenco
◦ Kesan: BBL 2100 gram, jumlah minggu 41 minggu → kurang dengan masa kehamilan (KMK), CB (Cukup Bulan).
Apgar score
◦ Kesan: APGAR score 8-9 (excellent condition)
Pemeriksaan fisik• Keadaan umum : Tampak sakit ringan• S : 102 mg/dL• T : 36oC• A : nafas spontan, retraksi -/-, NCH
(-/-), RR 40x/m• B : Sianosis (-), pucat (-), CRT < 3”,
HR 144x/m• L : -• E : -
Pemeriksaan fisik (2)Kepala◦Bentuk dan ukuran : Simetris, bulat, normocephaly, UUB
belum menutup, caput suksadenum (-).◦Rambut dan kulit kepala : Warna hitam, tebal biasa,
pertumbuhan rambut merata, lanugo (+).
◦Mata : CA -/-, SI -/-◦Hidung : Pernafasan cuping hidung (-)◦Telinga : tulang rawan telinga jika
diipat dapat kembalisegera
◦Bibir : Lembab, sianosis (-), pallor (-)◦Mulut : Bentuk simetris◦Leher : Trakea ditengah, KGB (-)
Pemeriksaan fisik (3)Paru-paru ◦Inspeksi : Gerak napas kedua hemitoraks simetris,
Retraksi sela iga (-), papilla mammae merah muda, puting susu datar < 1 mm.
◦Palpasi : Vocal fremitus tidak dilakukan◦Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan ◦Auskultasi : Suara nafas bronkial (+) normal, ronchi (-),
wheezing (-) Jantung ◦Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat◦Palpasi : Iktus kordis tidak teraba ◦Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan ◦Auskultasi : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan fisik (4)Abdomen ◦Inspeksi : Datar◦Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba
membesar◦Perkusi : Timpani ◦Auskultasi : Bising usus (+) normal
Anus dan rektum : Dalam batas normalGenitalia : Perempuan, labium mayus belum menutupi labium minusAnggota gerak : Akral hangat, sianosis (-), CRT <3 detik.Tulang belakang : Kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-)Kulit & kuku : Turgor cukup, keriput (-), kuning (-), kuku tidak
melebihi kulit
Resume◦Seorang bayi perempuan lahir secara Sectio Caesarea,
tunggal, hidup, di RSUD Kota Bekasi dan ditolong oleh dokter spesialis kandungan. ANC (+) teratur di bidan, USG 2x selama kehamilan, saat lahir ketuban jernih, HR 144 x/menit, RR 40 x/mnt, suhu 360C. Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-), menangis spontan (+), ekstremitas kemerahan, dan akral hangat. Berat saat lahir 2100 gr, panjang badan 45 cm, APGAR score 8/9.
Resume [2]◦Lanugo (+), tulang rawan telinga jika dilipat dapat
kembali segera, papilla mammae berwarna merah muda, pada genitalia didapatkan labium mayus belum menutupi labium minus, kuku berwarna putih tidak melebihi kulit
◦Pada pemeriksaan Ballard Score didapatkan skor 26 → 34-36 weeks
◦Pada pemeriksaan dengan grafik Lubchenco, berdasarkan berat dan usia gestasinya, pasien tergolong kurang dengan masa kehamilan (KMK)
Diagnosa kerja
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)Dismaturitas
Tatalaksana
◦Minum 8 x 10 cc ASI8x10 = 38 38 x 20 = 25,3 kkal 2,1 30
Prognosis
•Ad vitam : Ad bonam•Ad fungsionam: Ad bonam•Ad sanationam : Ad bonam
Follow up7/06/2016 8/06/2016
BBL 2100 gr
S : -T : 37 oCA : spontanB : sianosis (-), pucat (-), CRT < 3”, HR : 144L : -E : -
Terapi : - inj. Vit K- Minum 8x10cc
BBS 2000gr
S : -T : 36oCA : spontan, retraksi (-), NCH (-/-), RR : 40x/mntB : sianosis (-), pucat (-), CRT < 3”, HR : 142x/mntL : -E : -
Terapi :•Minum 8x10-15 cc•Vaksinasi hep.B•Pemasangan OGT
Follow up9/06/2016
10/06/2016
BBS 2100 gr
S : muntah 5-7.5 ccT : 36.3oCA : spontan, retraksi (-), NCH (-/-), RR : 42B : sianosis (-), pucat (-), CRT < 3”, HR : 138L : -E : -
Terapi :- Minum 8x15-20 cc
BBS 2100 gr
S : -T : 36.7oCA : Spontan, Retraksi (-), NCH (-/-), RR : 40B : sianosis (-), pucat (-), CRT < 3”, HR : 140L : -E : -
Terapi :- Rencana pulang
ANALISA KASUS
TEMUAN TEORI
Pada kasus berat badan lahir (BBL) adalah 2100 gr dengan
masa gestasi 41 minggu
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) didefinisikan oleh WHO sebagai bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi.1 Dalam kebidanan digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu BBLR dengan masa gestasi < 37 minggu (prematur), dan BBLR dengan masa gestasi ≥ 37 minggu (dismatur). 1
Berat Badan Lahir (BBL) adalah 2100 gr dengan masa gestasi 41 mingguBerat badan lahir◦ Bayi berat lahir amat
sangat rendah (BBLASR), dengan berat lahir <1000 gram.
◦ Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), dengan berat lahir 1001-1500 gram.
◦ Bayi berat lahir rendah (BBLR), dengan berat badan 1501-2499 gram .
Usia kehamilan ◦ Bayi prematur adalah bayi
yang lahir dengan usia kehamilan belum mencapai 38 minggu.
◦ Bayi cukup bulan adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan 38-42 minggu.
◦ Bayi lebih bulan adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu.(1)
TEMUAN TEORIIbu pasien memiliki riwayat hipertensi dan anemia memungkinkan menjadi penyebab terjadinya BBLR pada pasien ini.
Dua 25-30% kasus gangguan pertumbuhan janin dianggap sebagai hasil penurunan aliran darah uteroplasenta pada kehamilan dengan komplikasi penyakit vaskular ibu.
BBL 2100 gram, PB 45 cm, Lingkar kepala 33 cm, masa gestasi 41 minggu, sindroma postmature (-)
Karena berdasarkan teori hanya sekitar 5 – 10% dari kehamilan postterm yang menghasilkan bayi dengan sindroma postmature.11,12
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
(BBLR)
DefinisiBayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang
masa gestasi.
Sumber lain bayi dengan berat badan lahir dibawah persentil 10 dari perkiraan berat menurut masa gestasi.
EpidemiologiPrevalensi BBLR sekitar 10 % dari semua kehamilan
Sejumlah 3-5 % dari kejadian BBLR terjadi pada keadaan ibu yang sehat, dan > 25 % terjadi pada keaadan ibu dengan kehamilan resiko tinggi
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di 7 daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1%-17,2 %
Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5 %.
Klasifikasi• Prematuritas murni
• Dismaturitas
Masa gestasinya < 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa
disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Disebabkan oleh
terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta, kurang baiknya keadaan umum ibu atau gizi ibu, atau hambatan pertumbuhan
dari bayinya sendiri.
EtiologiFaktor ibu Faktor janin Faktor plasenta
• Toxemia• Hipertensi
dan/atau penyakit ginjal
• Hipoksemia (misalnya: menderita penyakit jantung atau paru)
• Malnutrisi (mikro dan makro)
• Menderita penyakit kronis
• Anemia sel sabit• Konsumsi obat-
obatan,alkohol, rokok.
• dsb.
• Kelainan kromosom (autosomal trisomi)
• Infeksi pada janin (cytomegalic inclusion disease, rubella kongenital, sifilis)
• Anomali kongenital
• Radiasi• Kehamilan ganda• Hipoplasi
pankreas• Defisiensi insulin• Defisiensi insulin-
like growth factor type 1.
• dsb.
• Penurunan berat plasenta dan/atau selularitas plasenta
• Penurunan luas permukaan plasenta
• Villous plaentitis (disebabkan bakteri, virus, parasit)
• Infark plasenta• Tumor ( mola
hidatidosa, chorioangioma)
• Plasenta terpisah• dsb.
Patofisiologi• Plasenta Berat lahir memiliki hubungan yang berarti dengan berat plasenta dan luas permukaan villus plasenta. 25% sampai 30% kasus gangguan pertumbuhan janin dianggap sebagai hasil penurunan aliran darah uteroplasenta pada kehamilan dengan komplikasi penyakit vaskular ibu. Keadaan klinis yang meliputi aliran darah plasenta yang buruk meliputi kehamilan ganda, penyalah-gunaan obat, penyakit vaskular (hipertensi dalam kehamilan atau kronik), penyakit ginjal, penyakit infeksi (TORCH), insersi plasenta umbilikus yang abnormal, dan tumor vaskular.
Patofisiologi [2]• Malnutrisi Ada dua variabel bebas yang diketahui mempengaruhi pertumbuhan janin, yaitu berat ibu sebelum hamil dan pertambahan berat ibu selama hamil. Pada fase pertunbuhan trimester ketiga saat hipertrofi seluler janin dimulai, kebutuhan nutrisi janin dapat melebihi persediaan ibu jika masukan nutrisi ibu rendah.
• Infeksi Bayi-bayi yang menderita infeksi rubella kongenital dan sitomegalovirus (CMV) umumnya terjadi gangguan pertumbuhan janin, tidak tergantung pada umur kehamilan saat mereka dilahirkan.
Patofisiologi [3]•Faktor genetikDiperkirakan 40% dari seluruh variasi berat lahir berkaitan
dengan kontribusi genetik ibu dan janin.
Diagnosis◦ Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat
lahir bayi◦ Anamnesis
◦Umur ibu◦Riwayat hari pertama haid terakir◦Riwayat persalinan sebelumnya◦Paritas, jarak kelahiran sebelumnya◦Kenaikan berat badan selama hamil◦Aktivitas◦Penyakit yang diderita selama hamil◦Obat-obatan yang diminum selama hamil
Diagnosis [2]◦ Berat badan ◦ Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
◦Tulang rawan telinga belum terbentuk.◦Masih terdapat lanugo.◦Refleks masih lemah.◦Alat kelamin luar; perempuan: labium mayus belum
menutup labium minus; laki-laki: belum terjadi penurunan testis & kulit testis rata.
◦ Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa kehamilan).◦Tidak dijumpai tanda prematuritas.◦Kulit keriput.◦Kuku lebih panjang
Diagnosis [3]◦ Pemeriksaan penunjang
◦Pemeriksaan skor ballard◦Tes kocok (shake test)◦Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia
fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah
◦Foto dada sindrom gawat nafas◦USG kepala
TatalaksanaMedika mentosa• Pemberian vitamin K1 :
• Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau• Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali
pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu).
Diatetik• Refleks menghisapnya masih lemah berikan ASI atau susu
formula dengan OGT atau dengan pipet
Tatalaksana [2]◦ Suportif
◦Gunakan salah satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi, seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas, inkubator atau ruangan hangat yang tersedia di tempat fasilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk.
◦Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
◦Ukur suhu tubuh dengan berkala
◦ Bila bayi sudah mendapatkan ASI secara penuh (pada semua kategori berat lahir) dan telah berusia lebih dari 7 hari :◦Tingkatkan jumlah ASI denga 20 ml/kg/hari sampai
tercapai jumlah 180 ml/kg/hari, tergantung klinis pasien
◦Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan peningkatan berat badan bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180 ml/kg/hari, evaluasi (muntah? Kembung?)
◦Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI hingga 200 ml/kg/hari
◦Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala setiap minggu.
Komplikasi◦ Ketidakstabilan suhu◦ Kesulitan pernapasan◦ Kelainan gastrointestinal dan nutrisi◦ Imaturitas hati◦ Imaturitas ginjal◦ Imaturitas imunologis◦ Kelainan neurologis◦ Kelainan kardiovaskuler◦ Kelainan hematologis◦ Metabolisme.
Prognosis◦ Kematian perinatal pada bayi BBLR 8 kali lebih besar dari
bayi normal. ◦ Prognosis akan lebih buruk bila BB makin rendah, angka
kematian sering disebabkan karena komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi, pneumonia, perdarahan intrakranial, hipoglikemia.