11
Nama : Hilda Hayati NIM : 03121003016 Kelas : MPK 1 Beberapa Mitos di daerah Sumatera Barat Palasik Palasik menurut cerita, legenda atau kepercayaan orang Minangkabau adalah sejenis makhluk gaib. Menurut kepercayaan Minangkabau palasik bukanlah hantu tetapi manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Palasik sangat ditakuti oleh ibu-ibu di di Minangkabau yang memiliki balita karena makanan palasik adalah anak bayi/balita, baik yang masih dalam kandungan ataupun yang sudah mati (dikubur), tergantung dari jenis palasik tersebut. Ilmu palasik dipercayai sifatnya turun-temurun. Apabila orang tuanya adalah seorang palasik maka anaknya pun akan jadi palasik. Pada umumnya palasik bekerja dengan melepaskan kepalanya. Ada yang badan nya yang berjalan mencari makan dan ada pula yang kepala. Jenis-jenis palasik Jenis palasik ada bermacam-macam. Menurut jenis makanannya palasik dapat dibagi sebagai berikut: * Yang memakan bayi dalam kandungan sehingga bayi tersebut lahir tanpa ubun-ubun / mati dalam kandungan * Yang memakan bayi yang masih rapuh sehingga bayi tersebut sering sakit-sakitan / meninggal * Yang memakan mayat bayi yang sudah dikubur

Beberapa Mitos Di Daerah Sumatera Barat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

isbd

Citation preview

Nama: Hilda HayatiNIM: 03121003016Kelas: MPK 1Beberapa Mitos di daerah Sumatera BaratPalasikPalasik menurut cerita, legenda atau kepercayaan orang Minangkabau adalah sejenis makhluk gaib. Menurut kepercayaan Minangkabau palasik bukanlah hantu tetapi manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Palasik sangat ditakuti oleh ibu-ibu di di Minangkabau yang memiliki balita karena makanan palasik adalah anak bayi/balita, baik yang masih dalam kandungan ataupun yang sudah mati (dikubur), tergantung dari jenis palasik tersebut.Ilmu palasik dipercayai sifatnya turun-temurun. Apabila orang tuanya adalah seorang palasik maka anaknya pun akan jadi palasik. Pada umumnya palasik bekerja dengan melepaskan kepalanya. Ada yang badan nya yang berjalan mencari makan dan ada pula yang kepala.

Jenis-jenis palasikJenis palasik ada bermacam-macam. Menurut jenis makanannya palasik dapat dibagi sebagai berikut:* Yang memakan bayi dalam kandungan sehingga bayi tersebut lahir tanpa ubun-ubun / mati dalam kandungan* Yang memakan bayi yang masih rapuh sehingga bayi tersebut sering sakit-sakitan / meninggal* Yang memakan mayat bayi yang sudah dikubur

Palasik yang lepas kepalanya disebut Palasik Kuduang. Kuduang artinya terpotong atau buntung. Buntung dalam bahas Minang adalah kuduang.

Ini ada sepenggal cerita tentang Palasik....Andi begitu bahagia ketika tangis bayi melengking dari balik bilik di sebuah klinik. Yah istrinya yang baru saja berjuang hidup mati, telah melahirkan anak pertamanya. Tapi, kebahagiaan itu seketika sirna, setelah setahun kemudian anaknya mengalami sakit, sesaat setelah seorang wanita tua menyapa.Kalau seorang bayi sakit merupakan hal yang wajar. Daya tahan tubuh yang belum stabil menjadi salau satu pemicunya. Tapi itu tak berlangsung lama, setelah dibawa ke dokter, tak sampai 1 minggu bayi akan sembuh. Tapi yang dialami anak Andi tak begitu. Sakit yang diderita anaknya tak kunjung sembuh setelah 1 bulan. Tak hanya dokter, orang pintar dan tabib pun dikunjunginya, namun penyakit yang diderita sang anak tak jua sembuh.Suhu badan anaknya tinggi, badan menjadi kurus, kulit mengeriput dan terus mengeluarkan kotoran dari matanya. Cukup menyedihkan. Sementara dokter yang menanganinya sudah angkat tangan untuk mengobatinya. Akhirnya, dengan kondisi lemah, anaknya meninggal dunia. Menurut para tetangga dimana tempat Andi menetap, anaknya terkena palasik.Palasik sangat tenar di masyarakat Minang Kabau, Sumatera Barat. Masyarakatnya meyakini, bayi yang terkena palasik sangat sulit diobati, namun bukan tak ada penangkalnya.Palasik merupakan sebutan seorang kanibal, yang memiliki kegemaran memakan daging dan tulang orang mati. Wujudnya seperti manusia biasa, hanya saja memiliki perangai yang aneh.Menurut kepercayaan masyarakat, jika seorang wanita yang sedang menggendong bayi bertemu dengan palasik, sebaiknya jangan dijauhi, malah sebaliknya, ambil tangan palasik dan katakan"Ini cucumu atau Ini anakmu". Dan ciri umum palasik, tak memiliki parit di atas bibirnya.Seorang bayi bisa jatuh sakit, hanya dengan tatapan palasik saja. Dan kalau tidak segera diobati orang pintar, tak tertutup kemungkinan anak tersebut meninggal dunia. Diyakini juga, ketika anak tersebut meninggal dunia, dan kemudian dikubur, palasik akan mencuri anak tersebut untuk disantap.Dizaman modern seperti sekarang ini ,masih patutkah ilmu palasik dipercayai keberadaannya ?Gasiang tangkurak.Gasiang tangkurak. Jenis gasiang yang biasa difungsikan sebagai media untuk menyakiti dan menganiaya orang lain secara magis. Gasiang tingkurak bentuknya mirip dengan gasiang seng yang pipih, tetapi bahannya dari tengkorak manusia. Gasiang seperti ini hanya bisa dimainkan oleh dukun, orang yang memiliki kemampuan magis. Sambil memutar gasiang, dukun membacakan mantra-mantra. Pada saat yang sama, orang yang menjadi sasaran akan merasakan sakit, gelisah dan melakukan tindakan layaknya orang sakit jiwa.Misalnya, berteriak-teriak, menarik-narik rambut, dan yang paling popular- memanjat dinding. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pada malam hari. Bila dukun bisa mempengaruhi korbannya, maka korban akan berjalan menemui dukun atau orang lain yang meminta dukun melakukan hal demikan. Di antara isi mantra dukun itu berbunyi, jika korban sedang tidur suruh ia bangun, kalau sudah bangun suruh duduk, jika duduk suruh berjalan, berjalan untuk menemui si anu.... Penyakit magis yang disebabkan oleh gasing tangkurak ini lazim disebut Sijundai .Ilmu magis yang memanfaatkan gasiang tingkurak untuk menimbulkan penyakit sijundai merupakan ilmu jahat yang dijalankan melalui persekutuan dengan syetan. Ilmu ini beredar luas dan dikenal oleh masyarakat di pedesaan Minangkabau pada umumnya. Hal ini misalnya terlihat pada popularitas lagu Gasiang Tangkurak ciptaan Syahrul Tarun Yusuf dinyanyikan oleh Elly Kasim, seorang penyanyi Minang legendaris.Gasiang tangkurak biasanya digunakan membalas dendam. Seseorang datang kepada sang dukun untuk menyakiti seseorang dengan sejumlah bayaran. Ukuran harga yang lazim digunakan adalah emas. Sebagai syarat pengobatan, biasanya dukun meminta emas dalam jumlah tertentu sebagai tanda, bukan upah. Tanda ini akan dikembalikan jika sang dukun gagal dalam menjalankan tugasnya. Tetapi kalau ia berhasil, maka uang tanda ini diambil, dan pemesan harus menambahnya dengan uang jasa.Selain untuk menyakiti, ada dukun tertentu yang menggunakan gasiang tingkurak untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh hal-hal magis. Yang lainnya, gasiang sering juga dipakai sebagai media untuk mensugesti orang lain menjadi tertarik pada diri kita. Ilmu terakhir ini biasa disebut Pitunang .Sesuai dengan namanya, bahan utama gasiang tingkurak adalah tengkorak manusia yang sudah meninggal. Gasiang ini hanya bisa dibuat oleh orang yang memiliki ilmu batin tertentu. Pada berbagai daerah terdapat beberapa perbedaan menyangkut bahan tengkorak yang lazim dan paling baik digunakan sebagai bahan pembuat gasing tangkurak. Pada beberapa daerah, tengkorak yang biasa digunakan adalah tengkorak dari seseorang yang mati berdarah.Daerah yang lain lebih menyukai tengkorak dari orang yang memiliki ilmu batin yang tinggi khususnya untuk pengobatan, sedangkan daerah yang lain lagi percaya bahwa tengkorak dari wanita yang meninggal pada saat melahirkan merupakan bahan paling baik. Bahkan pada daerah tertentu, seorang informan menyebutkan bahwa tengkorak yang paling baik adalah tengkorak anak-anak yang telah disiapkan sejak kecil. Anak itu dibawa ke tempat yang sunyi, kemudian dipancung. Tengkorak yang masih berdarah itulah yang dijadikan bahan untuk gasiang tengkorak.Bagian tengkorak yang digunakan adalah pada bagian jidat. Pada hari mayat dikuburkan, dukun pembuat mendatangi kuburan, menggali kubur dan mayatnya dilarikan. Tengkorak yang diambil adalah pada bagian jidat, karena dipercaya pada bagian inilah terletak kekuatan magis manusia yang meninggal. Ukuran tengkorak yang diambil tidak terlalu besar, kira-kira 2 X 4 cm. Saat mengambil tengkorak mayat, dukun membaca mantra khusus sambil menyebut nama si mayat.Setelah diambil, jidat itu dilubangi dua buah di bagian tengahnya. Saat terbaik untuk membuat lobang adalah pada saat ada orang yang meninggal di kampung tempat pembuat gasiang berdomisili. Saat demikian dipercaya akan memperkuat daya magis gasiang. Kemudian pada kedua lubang itu dimasukkan benang pincono, atau benang tujuh ragam. Gasiang dan benang itu kemudian diperlakukan secara khusus sambil memantra-mantrainya. Gasiang itulah kemudian yang digunakan untuk menyakiti orang.Ada lagi jenis gasiang lain, yang fungsinya hampir sama dengan gasiang tingkurak. Gasiang ini terbuat dari limau puruik ( Citrus hystrix ) dari jenis yang jantan dan agak besar. Pada limau itu dibacai mantra-mantra. Limau purut ditaruh di atas batu besar, kemudian dihimpit dengan batu besar yang lain. Batu itu sebaiknya berada di tempat terbuka yang disinari cahaya matahari sejak pagi hingga petang. Sebelum dihimpit dengan batu, dibacakan mantra. Limau dibiarkan hingga kering benar, setelah itu baru dibuat lobang ditengahnya. Ke dalam lobang itu digunakan banang pincono, atau benang tujuh warna.Gasiang jenis ini biasanya dipakai untuk masalah muda-muda dan pengobatan. Pemakaian gasiang ini menggunakan perhitungan waktu tertentu yang didasarkan pada pembagian waktu takwim. Untuk kepentingan muda-mudi, waktu yang lazim dipakai adalah waktu Zahrah, sedangkan untuk pengobatan dilakukan pada waktu Syamsu. Untuk tujuan baik, tidak ada pantangan saat menggunakan gasiang. Tetapi untuk hal yang jahat, maka pengguna harus menghindari seluruh hal yang berkaitan dengan jalan Tuhan harus dihindari.Urang Solok mamakan siriahDuduak bajuntai di pamatangKok indak talok dek pakasiah Iko sijundai nan kadatang ,lah lapuak lapiak nan diateh lantaidibawah lapiak banyak kapindiangkok dicaliak urang kanai sijundaikarajonyo mamanjek dindiangkarupuak sanjai dibao dalam katidiangdijujuang urang sampai ka sungai tanangkanai sijundai dapek mamanjek dindiangtantu labiah santiang mamajek batang pinanguok jariang jo uok patainan katigo pucuak japanjikok takuik kanai sijundaijan baranti mambaco alquranIkan Sakti Di Sumatera Barat

Ada sebuah mitos aneh di Sumatara barat yakni ikan sakti mitosnya siapa saja yang memakan Ikan sakti ini akan tertipa musibah.Mitos yang berkembang turun temurun ini ternyata menjadi daya tarik wisata tersendiri di Sumatra Barat banyak orang yang penasarana akan kebenaran mitos ini dan langsung menggunjungi ikan sakti ini. Seperti yang dilansirpalingseru.Ikan sakti ini berada di sebuah kolam yang berada di daerah Sungai Janiah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kolam besar yang banyak ikanya ini sunguh terawat dengan rapi air kolam ikan sakti inipun sangat jernih para pengunjung bisa langsung melihat ikan yang ada di dalam kolam. Ikan yang ada di kolampun jumlahnya banyak bahkan ada yang berukuran sampai 2 meter. Tidak ada orang yang bernai menagkap ikan di kolam ini sebab takut akan kutukan ikan sakti yakni siapa saja yang memakan kan sakti di kolam ini akan tertipa musibah.Takut tertimpa musibah, kata salah satu warga setempat, Herman.Konon katanya ikan ikan yang ada dikolam ini adalah jelman manusia dan jin inilah yang membuat warga takut untuk memakan ikan sakti ini. Nah tertarik untuk berwisata ke kolam sakti ini datang saja ke Sumatara barat tiket masuknya pun tidak mahal hanya Rp 2000,00 sekali masuk.

Orang bunianOrang bunianatau sekedarbunianadalahmitossejenismakhluk halusdari wilayahMinangkabau,Sumatera Barat,Indonesia. Berdasar mitos tersebut, orang bunian berbentuk menyerupaimanusiadan tinggal di tempat-tempat sepi, dirumah-rumah kosong yang telah ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama.Istilah ini dikenal di wilayah Istilahorang bunianjuga kadang-kadang dikaitkan dengan istilahdewadi Minangkabau, pengertian dewa dalam hal ini sedikit berbeda dengan pengertian dewa dalam ajaranHindumaupunBuddha. Dewa dalam istilahMinangkabauberarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di wilayahhutan, dirimba, di pinggirbukit, atau di dekatpekuburan. Biasanya bila hari menjelangmatahari terbenamdi pinggir bukit akan tercium sebuah aroma yang biasa dikenal dengan nama masakandewa atau sambadewa. Aroma tersebut mirip baukentanggoreng. Hal ini dapat berbeda-beda namun mirip, berdasarkan kepercayaan lokal masyarakat Minangkabau di daerah berbeda. Dewa dalam kepercayaan Minangkabau lebih diasosiasikan sebagai bergenderperempuan, yangcantikrupawan, bukanlaki-lakiseperti persepsi yang umum di kepercayaan lain.Selain itu, masyarakat Minangkabau juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang disembunyikan dewa / orang bunian. Ada juga istilah orang dipelihara dewa, yang saatbayitelah dilarikan oleh dewa. Mitos ini masih dipercaya banyak masyarakat Minangkabau sampai sekarang.