Upload
eko-st
View
261
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
1/57
PowerPoint Template
www.themegallery.com
Tatalaksana Perilaku (Behavior Therapy)
Tri Gunadi, AMd. OT, S.Psi, S.Ked
Jl H Ismail No 15 B Komplek Taman Cilandak Jaksel 021-7659839
Email : [email protected]: [email protected]
www.klinikanakyamet.multiply.com
mailto:[email protected]:[email protected]://www.klinikanakyamet.multiply.com/http://www.klinikanakyamet.multiply.com/http://www.klinikanakyamet.multiply.com/http://www.klinikanakyamet.multiply.com/http://www.klinikanakyamet.multiply.com/http://www.klinikanakyamet.multiply.com/http://www.klinikanakyamet.multiply.com/http://www.klinikanakyamet.multiply.com/mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
2/57
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
3/57
Apa itu perilaku?
Semua yang bisa diobservasi (lihat, dengar,rasakan)
Seseorang kerjakan atau katakan.
Sebagai respon dari stimulus baik internal
maupun eksternal Berbinarnya mata
Mengedipnya mata
Pakaian yang dikenakan Cara berpakaian
Mendapatkan nilai baik
Gemuk atau kurusnya anak
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
4/57
Perilaku pada Anak Berkebutuhan Khusus
Perilaku berlebihan (excessive) dan/atau ada yangberkekurangan (deficit)
Berkelebihan (excess) Stimulasi diri
Self-injury Tantrum Agresif
Berkekurangan (deficit) Tidak/ belum bicara Tidak bisa bermain Tidak ada kontak sosial Disangka tuli
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
5/57
Penataan perilaku anak
Sensori
Perkembangan gross motor
Perkembangan fine motor
Perkembangan oral motor
Verbal -wicaraKognitif
SosialEmosi
Adaptasi
PerilakuPercaya DiriInisiatifKreatifKeseimbangan, raba
Rasa sendi, visual, auditori
Penciuman, pengecapan
akademis
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
6/57
Penyelesaikan masalah perilaku ABK
Behavior therapy/ tatalaksana perilakupenataan 500 konsep dasar (pemahaman)
Sensory Integrasipemenuhan kebutuhandasar sensori manusia
Terapi Wicara
Okupasi Terapiaktivitas bertujuan
Biomedical treatment ( peningkatan elemen
esensial tubuh, no logam berat, nocasomorphine, no glutomorphine, no jamur jahatdi ususpencernaan yang baik)
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
7/57
bola
Jalur motorik
1. Imitasi gerakmotorik kasar
2. Imitasi aksi
dengan benda
3. Imitasi gerak
motorik halus
4. Imitasi motorik
oral (buka mulut,
mulut monyong,
dll)
5. Imitasi suara dan
kata (aiuoe,
babibubebo,
lalilulelo)
Jalur pemahaman
1. Menyamakan
identik
Kartu
benda
2. Menyamakan
non identik
Gambarbola ke bola
Bola ke
gambar
bola
3. Identifikasi/
memegang4. Melabel/
menyebut
Skema
pemahaman
singkat
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
8/57
Kegunaan kemampuan imitasi
Dikelas anak bisa dikendalikan dengan cara
meniru (guru yang duduk, teman lain yangduduk)
Kepatuhan anak pada perintah
Meniru saat tidak bisa mengerjakan tugas gross
motor Meniru saat tidak bisa mengerjakan tugas fine
motor (menulis, menggambar, meronce, dll)
Meniru gerakan motorik oral spt saat mengunyahmakanan
Meniru suara saat komunikasi verbal
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
9/57
TINJAUAN TERAPI PERILAKU
Banyak jenis terapi perilaku yang sekarang digunakan,diantaranya :
Classical Conditioning yang menjadi dasar dari behaviortherapy.
Operant Conditioning yang menjadi dasar modifikasi perilakudan ABA (Applied Behavior Analysis)/Lovaas
Observational Learning/Modelling
Son Rise/Option
TEACCH (Treatment and Education of Autistic and
Communication for related handicap Children).
Floor time / DIR
dll
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
10/57
Beda Behavior Therapy dengan Modifikasi
Perilaku
Behavior Therapy Lebih berorientasi pada
classical conditioning dankognitif
Cenderung digunakanpsikiater & psikolog yangmenekankan treatmendalam setting klinis
Dilakukan terapis di klinikmelalui interaksi terapisdengan klien
Modifikasi Perilaku
Lebih berorientasi padaprinsip operantconditioning
Sering dipakai para ahlimodifikasi tingkah laku disekolah, rumah yangbukan perhatianpsikolog/psikiater
Treatment dilakukandalam setting alamiah
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
11/57
Ciri Utama Pendekatan Modifikasi Perilaku
Fokus langsung pada tingkah laku yang ingindiubah
Assessment tingkah laku yang akan diubah Target behavior
Evaluasi mengenai efek dari program yangdirencanakan untuk mengubah tingkah laku
Perubahan harus signifikan secara sosial
Perilaku yang diubah: eksesif, defisit,unappropriate stimulus control behavioralmodel
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
12/57
Dalam modifikasi perilaku
Menggunakan dasar prinsip-prinsip Operan
conditioning
Penting: Contingency Relationship (B
C)
Reinforcement: Positif & Negatif
Punishment Positif & Negatif
Extinction doing nothing
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
13/57
Behavioral Therapy
Pandangan tentang Manusia
Faktor lingkungan amat penting dalam proses
belajar: manusia adalah produser & produk
dari lingkungannya (Bandura,1977)
Aspek penting pada manusia adalah tingkah
laku yang dapat diukur .
Semua tingkah laku dapat dipelajari
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
14/57
Konsep Penting
CS, UCS
Stimulus, respon, reinforcement
Shaping, extinction Modeling
Ahli-ahli terapi behavior (perilakuan): Pavlov,Skinner, Thorndike, Bandura,dll
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
15/57
Berorientasi pada aksi
Proses kognitif
Peran tanggungjawab terhadap suatu perilaku
3 Tema dalam Terapi Behavior:
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
16/57
Proses Terapeutic dalam Terapi Behavior:
Kazdin(1978) menggambarkan karakteristik terapibehavior secara umum:
Fokus pada pengaruh langsung perilaku (bukandeterminan sejarah perilaku)
Penekanan pada perubahan perilaku yang dapatdiobservasi
Tujuan treatmen bersifat spesifik, konkret &objektif
Penelitian dasar sebagai sumber hipotesis & teknikterapi
Target problem harus dapat didefinisikan sebagaiacuan treatment & pengukuran
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
17/57
Tujuan dalam Behavior Therapy
Tujuan terapi merupakan pusat kepentingan dari terapi
sebagai arah terapi, acuan strategi intervensi & evaluasi
Tujuan umum terapi: menciptakan suatu kondisi baru untuk
belajar
Terapi bukan sebagai treatment simptom, melainkan untukmengeliminir perilaku maladaptif & membantu anak
menghentikannya & membantu anak menggantikannya
dengan perilaku baru
Tujuan terapi merupakan hasil kerjasama terapis & klien
(kompromi tujuan sosial & tujuan individu)
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
18/57
Fungsi Terapis Aktif, berperan memberi pengarahan pada
treatmen & mengaplikasikan pengetahuanscientific untuk membantu pemecahanproblem sebagai guru, pengarah & ahli
mendiagnosis perilaku maladaptif & proseskuratifnya (penyembuhan)
Fungsi anakTerlibat aktif dalam menyeleksi& membuat tujuan, bermotivasi untukberubah & terlibat aktif dalam proses terapi &dalam kehidupan sebenarnya
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
19/57
ABA (Applied Behavior Analysis)
Appliedterapan
Behaviorperilaku
Analysis
memecah menjadi bagian kecil
Mempelajari bagian bagian tersebut serta
hubungannya
Mempelajari hasilnya
Memodifikasi bila diperlukan
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
20/57
Dikenal dengan Metode Lovaas
47 % anak autisme berhasil dibantu dengan Lovaas
Pengisian konsep, pemahaman, dasar wicara, sosialisasi, dan
akademis
Berkembang terus, penggunaan kurikulum
1. Cattrine Maurice (beginer, intermediate, advance)
2. Work in progres (sosialisasi & komunikasi)
3. Bridges (activity daily living)4. Navigator (emosi)
ABA (Applied Behavior Analysis)
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
21/57
II. PENGGUNAAN KURIKULUM
A. MAURICE Pemusatan perhatian
Kemampuan meniru
Bahasa pemahaman (reseptif)
Bahasa pengungkapan (Ekspresif)
Kemampuan pre-akademis
Kemampuan Bina Diri
Bahasa Abstrak
Kemampuan Akademis
Ketrampilan Sosial
Kesiapan Sekolah
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
22/57
B. MC LEAF
Imitasi (non-verbal, blok, verbal)
Motorik kasar, motorik halus Matching/menyamakan, mengurutkan
Menggambar, bermain
Pamahaman instruksi
Bahasa pemahaman & pengungkapan
Memulai interaksi/komunikasi
Ketrampilan bercakap-cakap dasar, menengah, trampil.
Kemampuan mengungkapkan diri (asertif)
Pemahaman ya/tidak, bertanya
Emosi
Gerakan isyarat pragmatis
Atribut, fungsi, kategorisasi, preposisi, kata ganti,
dsb
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
23/57
C. BRIDGES
Mengurangi perilaku yang tidak sesuai norma
Pemusatan perhatian
Kemampuan bicara
Bahasa pemahaman (reseptif)
Bahasa pengungkapan dan komunikasi
Pembentukan konsep Ketrampilan motorik kasar & motorik halus
Ketrampilan Bina Diri
Ketrampilan social
Membaca, komunikasi tertulis, dan aritmatik Ketrampilan yng berhubungan dengan sekolah
Ketrampilan yang berhubungan dengan kehidupan
Kegiatan leisure
Pengembangan emosi dan kontrol diri
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
24/57
Mengajarkan penanganan emosi
MENYADARI EMOSI YANG SEDERHANA
MENGUBAH PIKIRAN NEGATIF KE PIKIRAN YANG
POSITIF MENYADARI DAN MELABEL EMOSI LAIN
BERHUBUNGAN DENGAN EMOSI NON VERBAL
MENGEKSPRESIKAN EMOSI, KUANTIFIKASI EMSOI
PADA SEBUAH SKALA PENGUMPULAN DATA, MENYADARI TANDA
STRESS DAN PENYEBAB DAN EFEK DARI STRESS
D. Navigating social world
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
25/57
ABA Banyak digunakan karena terstruktur, terarah, danterukur.
1. Terstruktur: menggunakan tehnik yang jelas, misalnya DiscreteTrial training, Discrimination Training, dsb.
2. Terarah : terdapat kurikulum yang jelas untuk para professionaluntuk mengarahkan terapi, misalnya : Bridges 1981, Maurice 1996,dan McLeaf 1999).
3. Terukur : Keberhasilan dan kegagalan anak dalam menghasilkanperilaku yang diharapkan dapat diukur dengan berbagai cara,
karena perilaku tersebut terlihat jelas. Sistem pengukuran jugatersedia dalam berbagai variasi.
ABA (Applied Behavior Analysis ) Lovaas
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
26/57
Prinsip Dasar ABA :
Tujuan dasar ABA adalah membentuk perilaku yang lebihdapat diterima lingkungan social dan mengurangi perilaku yangbermasalah (Lovaas, 1981).
Faktor yang menentukan keberhasilan terapi ABA
Lovaas (1981), Mendapatkan hasil optimal bilapenanganan dilakukan :
sejak usia dini (sebelum usia 3 tahun)
Secara intensif (sekitar 40 jam seminggu) selama 2tahun non stop
Dilakukan dimanapun anak berada secara konsisten
Anak tidak mengalami gangguan lain yang menghambat
Terapis dan Orang tua menerima keadaan anak apaadanya
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
27/57
ABA (Applied Behavior Analysis) /
Lovass
I. PRINSIP/KONSEP ABA
Reduksi
Memecah menjadi bagian kecil
Meminimalisasikan gerakan/instruksi tambahan
Spesifik
Menyenangkan
modeling
Verbalisasi
Satu saat hanya ajarkan satu aktifitas
Jangan biarkan kesalahan selesai
Sama semua dengan metode yang sama
Perilaku orang rumah
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
28/57
Tujuan penanganan adalah mengajarkan anak
berbagai ketrampilan yang akan menunjang
perkembangannya. Penganan juga harus
dapat membantunya mencapai kemandiriandan kualitas hidup yang sebaik mungkin.
ABA menggunakan dasar dari Operant
Conditioning
Apa yang diajarkan ?
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
29/57
Hubungan Materi dan target perilaku
Materi
Perilaku Kepatuhan Mematuhi aturan
Pemusatan perhatian/atensi dan konsentrasi
Bertahan pada tugas, sikap belajar, dan Konsentrasi
Bahasa pemahaman/resetif Mengerti sesuatu
Bahasa pengungkapan/ ekspresif Mengatakan sesuatu Kemampuan pre-akademik
Belajar ketrampilan untuk persiapan sekolah
Ketrampilan bina diri Mengurus diri sendiri
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
30/57
2 Konsep Dasar ABA
1. Operant conditioning (skinner, 1938)
2. Classical conditioning / respondent
conditioning (Pavlov, 1989)
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
31/57
Edward L Thorndike melakukan
eksperiment : kucing lapar dalam
puzzle box gerakan tertentu- pintu
terbukalari ( makanan ikan)
Dari respon accidentalmahir (latihan)
buka pintu secara langsung
Kucing belajar escape ( asosiasi dengan
konsekuensi yang diinginkan &
makanan)
AccidentalVolunter
Operant Conditioning
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
32/57
Prinsip law of effect
- Respons yang mengarah pada Positive
outcomes (satisfier)cenderung diulang
(positive)
- Respons yang mengarah padaNegativeoutcomes (annoyers)cenderung tidak
diulang
Dasar efek reward & punishment dalam L.
Operant Conditioning
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
33/57
The Central role Reward & Pusnishment.
B.F Skinner :
Lingkungan berisi konsentrasi positive &
negative yang menggerakan t.ingkah laku
Mendasari perbedaan pola pada tingkah lakuantara individu.
Contoh : Suka bolos kerjadiliburkan
Operant Conditioning
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
34/57
Prinsip Operant conditioning
Stumulus:
Orang
Tempat
kejadian
Perilaku
berikutnya
(predictable)
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
35/57
Prinsip Operant conditioning
perilaku
Konsekuensi yg
tdk
menyenangkan
Konsekuensi yg
menyenangkan
(reinforcer)
Perilaku
berulang
Perilaku tidakdiulangi
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
36/57
Prinsip Operant conditioning
Stimulus
Behavior(perilaku)
Respons Consequence
Consequence
(konsekuensi)
Antecedences(pra kejadian/
Instruksi)
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
37/57
A
(antecedence/p
erintah
sebelumnya)
B
(behavior/perilaku
anak)
C (cocequence/konsekuansi)
kerja Rajin Bonus dari boss
Sering bolos Potongan gaji (setiap hari bolos Rp50rb)
Mandi Mau Reward (syarat
+)
+ Ditambahkan yg
menyenangkan
- Dikurangi beban
Malah enak enakmenonton TV Punishment(syarat -) + Ditambahkan yg tdkmenyenangkan
- Diambil yg
menyenankan
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
38/57
DTT (Discrete Trial Training)
Behavior(perilaku)
Consequence(konsekuensi)
Antecedences
(pra kejadian/
Instruksi)
Intruksi #1
Intruksi #3
Intruksi #2Tidak bisa
bisa
Tidak bisa
bisa
tidak
Rewards
Rewards
tidak
Rewards
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
39/57
Defisit: tidak ditunjukkan / tidak ditemukannyakemampuan atau perilaku yang perlu
Eksesif: sering / selalu ditunjukkannyakemampuan atau perilaku tertentu
Treatment perilaku yang diterapkan pada anak
autistik terfokus pada meningkatkan perilakuyang kurang (defisit) dan menurunkan perilakuyang berlebih-lebihan (eksesif).
Manajemen perilaku
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
40/57
Deficit Tipikal Eksesif
Pertama tama orang tua harus
membuat daftar perilaku;
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
41/57
DTT (Discrete Trial Training)
Reinforncement (imbalan)
Repetitif (pengulangan)
Konsisten Penilaian & pencatatan
A (Aim/tercapai) = aaa
A- = paa P+ = ppa
P (promt/dibantu) = ppp
Pelaksanaan ABA, terdiri dari:
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
42/57
Fisik: secara fisik anak dibantu untuk merespon
dengan benar. verbal: terapis membantu melalui ucapan / kata-
kata yang mengarahkan kepada respon benar.
model: terapis memberi contoh langsung agaranak dapat menirunya.
gestural: bantuan secara isyarat, dengan
menunjukkan, melirik ataupun gerakan kepala.
tempat ( positional ): membantu dengan
meletakkan benda pada posisi lebih dekat dengan
si anak
Jenis-jenis prompt
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
43/57
A. DISCRETE TRIAL TRAINING (DTT)
Membagi target ketrampilan menjadi beberapa bagian kecil Setiap bagian diajarkan satu-per-satu (trial) hingga dikuasai
Memastikan proses learningterfokus (jelas tujuannya)
Trial jelas sekali awal & akhir (discrete)
Memakai prosedur penguat perilaku (konsekuensi=umpanbalik/imbalan)
Ada bantuan (prompt) sehingga anak tidak bingung, tapibantuan secara perlahan dikurangi untuk lalu dihilangkan.
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
44/57
Instruksi diberikan jika anak merespon salah atau tidak merespon
katakan tidak
instruksi yang sama diberikan lagi ( instruksi ke2 )
anak tetap tidak merepon atau merespon salahkatakan tidak
instruksi yang sama diberikan lagi ( instruksi ke3 ) setelah itu langsung bantuanak agarberespon benar.
Prinsip DTT
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
45/57
Singkat
Jelas
Tidak berbelit-beli
Konsisten
Penekanan suku di suku awal
Nada jangan terlalu banyak intonasi
Digeneralisasi instruksi kalau yang dasar sudahbisa
Instruksi di prog DTT
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
46/57
Tidak yang datar untuk program yang baru
Imbalan setelah 3 kali instruksi, kalau bisa
sebelum 3 langsung aja, kalau 3 kali salah di
promt baru imbalan
Imbalan boleh primer atau sekunder
Reinforcer secepat perilaku
Ignoring untuk perilaku yang tidak diharapkan
Hukuman bila feedback yang lain tidak berhasil
Konsekuensi
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
47/57
prompt Fisik: secara fisik anak dibantu untuk
merespon dengan benar.
prompt verbal: terapis membantu melalui ucapan /kata-kata yang mengarahkan kepada respon benar.
prompt model: terapis memberi contoh langsung agaranak dapat menirunya.
prompt gestural: bantuan secara isyarat, denganmenunjukkan, melirik ataupun gerakan kepala.
prompt tempat ( positional ): membantu denganmeletakkan benda pada posisi lebih dekat dengan sianak , sehingga memperbesar kemungkinan anakmerespon sesuai yang diinginkan.
Prompt
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
48/57
Kesimpulan DTT:
Rumus No No Yes atau No No Show Terapis memberikan instruksi contoh pegang
mata, bila anak salah berespon atau tidak
berespon sama sekali, katakan tidak. Ikuti proses dengan memberikan instruksi untuk ke
dua kalinya, bila anak tetap tidak berespon atausalah berespon, katakan kembali tidak.
Berikan instruksi yang ke tiga, dan langsung berikanprompt yang segera diikuti dengan konsekuensipositif.
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
49/57
B. DISCRIMINATION TRAINING (DT)
Karena anak cenderung menghafal (positif, isyarat,tampilan), maka respon perilaku yang diberikan anak belumtentu cocok dengan instruksi.
Solusinya ACAK instruksi untuk memastikan pemahaman
anak. Pengacakan baru bisa dilakukan HANYA BILA anak sudah
menguasai setiap aspek materi yang akan diacak.
Bila anak tidak nampak kesulitan, DT tidak perlu dilakukan
berkali-kali. Bila anak kesulitan, maka DT harus terstrukturuntuk membatunya
C t h
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
50/57
Contoh :
Program Warna tahap membedakan warna merahdan biru.
Tahap ini diberikan setelah anak menguasai pegangmerah dan pegang biru secara terpisahmenggunakan DTT.
Bila anak dengan mudah berespon atas instruksisaat dilakukan pengacakan, berarti ia sungguh-sungguh paham.
Tapi bila ia tampak kesulitan, berarti ia masihbelum menguasainya. Sebaiknya kembali ke tahapDTT dan pengulangannya, daripada anak bingung.
C GENERALISASI
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
51/57
C. GENERALISASI
G.stimulus, misalkan untuk instruksi ke sini anak
mampu coba dengan instruksi yang baru misalkan kemari
G tempat, artinya apabila di pusat terapi anakmampu mengerjakan aktivitas yang diinstruksikan,
maka dirumah, di sekolah dll.
Gpengajar / pemberi instruksi, pengajar / terapisA, maka dengan terapis B/ C/ dengan orang tua pun
anak juga harus bisa. G respon, yaitu anak mampu merepon instruksi
buka untuk buku, bisa juga di pakai untuk bukapintu, buka kaos kaki, buka kulkas, dll.
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
52/57
Imitasi/ modeling: Perilaku sosial diajarkan dengan cara anak
meniru dan setelah anak mampu belajar dengan menirukan dapat
digunakan model dalam mengajarkan keterampilan lainnya
Shaping/ Aproksimasibertahap yaitu suatu prosedur dengan
respon target yang kompleks diajarkan dengan menerima respon
yang mendekati (aproksimasi) yang semakin lama mendekati pada
respon yang dituju.
Analisa tugasyaitu :
Memecah tugas menjadi tahapan-tahapan perilaku yang harus
dipelajari.
Chaining:
Forward chaining
Backward chaining
Strategi dasar mengajar
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
53/57
Penanganan behavior dikelas
Rutinitas ABK dari mulaimasuk sampai pulang
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
54/57
Visual schedule
PECS
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
55/57
PECS(picture exchange communication system)
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
56/57
Pentingnya jadwal
7/22/2019 Behavior Therapy Tri Gunadi
57/57
www.friendster.com/klinikyamet
Email facebook : [email protected]
Jl. H Ismail no 15B Komplek Taman Cilandak Jaksel tlp 021-7659839
Cab Depok Jl Arjuna Raya no 8 Depok II Tengah Tlp 021-77835245
Cab Pdk Kopi Jl. Pondok Kopi E1 no E1 No4A Tlp70913683
Cab bekasi Perum Bumi Anggrek Blok AA no 18-19 bekasi tlp 021-92295444
Cab Cibubur Perum Puri Sriwedari Blok N no 1 tlp 021-44344366
Cab Cirebon Jl Kalijaga no 58 tlp 0231-8228942
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]