84
Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam Yusran Nurdin Massa, Arbainsyah, Ratnawaty Fadilah, Akhzan Nur Iman, Laila Adila, Regista, Sulton Afifudin, Ardiyanto Wahyu Nugroho, Frans Alexander A. Hukom, Aulia Arbiani, Kusnadi Kajian ekologi dan sosial untuk merancang peningkatan kapasitas Konservasi Bekantan di Kampung Lama, Samboja, Kutai Kertanegara BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Bekantan dan Habitatnyadi Sungai Hitam

Yusran Nurdin Massa, Arbainsyah, Ratnawaty Fadilah, Akhzan Nur Iman, Laila Adila, Regista,Sulton Afifudin, Ardiyanto Wahyu Nugroho, Frans Alexander A. Hukom, Aulia Arbiani, Kusnadi

Kajian ekologi dan sosial untuk merancang peningkatan kapasitasKonservasi Bekantan di Kampung Lama, Samboja, Kutai Kertanegara

BALAI PENELITIANDAN PENGEMBANGANTEKNOLOGI KONSERVASISUMBER DAYA ALAM

Page 2: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Bekantan dan Habitatnyadi Sungai Hitam

Yusran Nurdin Massa, Arbainsyah, Ratnawaty Fadilah, Akhzan Nur Iman, Laila Adila, Regista,Sulton Afifudin, Ardiyanto Wahyu Nugroho, Frans Alexander A. Hukom, Aulia Arbiani, Kusnadi

Kajian ekologi dan sosial untuk merancang peningkatan kapasitasKonservasi Bekantan di Kampung Lama, Samboja, Kutai Kertanegara

BALAI PENELITIANDAN PENGEMBANGANTEKNOLOGI KONSERVASISUMBER DAYA ALAM

Page 3: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

BEKANTAN DAN HABITATNYA DI SUNGAI HITAMKajian ekologi dan sosial untuk merancang peningkatan kapasitas

Konservasi Bekantan di Kampung Lama, Samboja, Kutai Kartanegara

Penanggung Jawab:

Penulis:

Desain Grafis:

Kontributor Foto:

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGIKONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

Email: [email protected] www.balitek-ksda.or.id

ENVIRONMENTAL LEADERSHIP & TRAINING INITIATIVEPERTAMINA EP

TROPENBOS INDONESIABLUE FORESTS

Dr. Ishak Yassir, S.Hut., M.Si.

(Kepala Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam)

Dr. David Neidel

(Asia Program Advisor Environmental Leadership & Training Initiative)

Agustina Dwi Setyowati dan Laila Adila

Sulton Afifudin, Akhzan Nur Iman, Laila Adila, Bina Swasta Sitepu, Agustina Dwi Setyowati

Copyright © Balitek KSDACetakan Pertama, April 2020

xii+70 halaman; 170 x 240 mm

ISBN: 978-623-93426-0-9

Diterbitkan oleh:

I

bekerjasama dengan:

Yusran Nurdin Massa, Arbainsyah, Ratnawaty Fadilah, Akhzan Nur Iman, Laila Adila,Regista, Sulthon Afifudin, Ardiyanto Wahyu Nugroho,

Frans Alexander A. Hukom, Aulia Arbiani, Kusnadi

Jl. Soekarno-Hatta Km. 38 PO BOX 578 Balikpapan 76112 Samboja - Kalimantan TimurTelp. (0542) 7217663 Fax. (0542) 7217665

Page 4: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Sungai Hitam yang membelah Kelurahan Kampung Lama dan Kuala Sambojamerupakan habitat satwa langka endemik Pulau Kalimantan, yaitu Bekantan

atau yang disebut Monyet Belanda karena bentuk hidung yang besar danwarna keemasannya. Hewan ini tinggal di sempadan sungai di mana terdapat sumbermakanan utama yaitu pohon rambai , sekaligus pohon tempattidurnya. Selain itu, meskipun populasi saat ini di Kalimantan belum diketahui secarapasti, diyakini populasi Bekantan lebih sedikit daripada populasi Orangutan sebagaisesama satwa dilindungi. Tidak hanya Bekantan, keberadaan Sungai Hitam juga sangatpenting bagi satwa lainnya, seperti biawak, burung, reptil dan mamalia lainnya. Olehkarena itu, keberadaan kawasan Sungai Hitam perlu dilestarikan.

Keberadaan habitat Bekantan di Sungai Hitam sangat penting sebagaiatau tempat perlindungan bagi fauna lain di kawasan Samboja. Hal ini karenakan disekeliling Sungai Hitam telah terjadi alih fungsi lahan hutan menjadi tambang batubara, perkebunan kelapa sawit, lahan pertanian maupun pemukiman penduduk.Satwa-satwa hutan yang terdegradasi berpindah ke tempat yang lebih aman, salahsatunya adalah Sungai Hitam. Di sisi lain, habitat Bekantan di Sungai Hitam juga perludirehabilitasi. Hal ini karena jumlah tumbuhan pakan Bekantan di tempat tersebutjumlahnya semakin berkurang akibat rebah, mati dan regenerasi rendah. Tantanganmenjadi semakin berat mengingat status kawasan Sungai Hitam bukanlah kawasankonservasi. Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikansebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi kepadamasyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Hitam dan pemerintah setempat agarbersedia berkontribusi terhadap upaya konservasi Bekantan dan habitatnya.

Ekowisata merupakan salah satu alternatif upaya konservasi Bekantan danhabitatnya di Sungai Hitam. Secara teori, masyarakat sebagai pengelola utama akanmendapatkan keuntungan ekonomi dari wisatawan dan pada saat yang sama,masyarakat harus mempertahankan dan melestarikan kawasan agar pengunjung tetapdatang. Selain itu, pemerintah akan terbantu dalam hal pengembangan potensi wisatadi daerahnya yang pada akhirnya diharapkan dapat membantu meningkatkankesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, manfaat ekowisata dapat dirasakan olehberbagai pihak. Namun demikian, dalam ekowisata, masyarakat lokal diupayakan

(Nasalislarvatus)

(Sonneratia caseolaris)

refuge area

iii

SAMBUTAN KEPALABALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

Page 5: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

untuk aktif berperan dalam mengelola sebuah destinasi wisata, tidak sebatas sebagaikaryawan saja, namun sebagai perencana yang mampu menentukan visi dan misiekowisata Sungai Hitam ke depan. Buku ini disusun untuk membantu pengelola danpemerintah setempat dalam upaya konservasi habitat Bekantan di Sungai Hitam danpengembangan ekowisatanya.

Samboja, April 2020Kepala Balai,

Dr. Ishak Yassir, S.Hut., M.Si

iv

Page 6: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Sungai Hitam di Samboja, Kalimantan Timur memiliki potensi besar sebagaitujuan ekowisata. Bekantan , spesies monyet karismatik endemik dipulau Kalimantan, tinggal di pohon-pohon di sepanjang sungai. Selama kurang lebih2015 tahun sekarang, penduduk setempat telah membawa wisatawan naik dan turunsungai untuk melihat monyet dan menikmati lingkungan sungai.

Namun, tantangan serius adalah Sungai Hitam tidak memiliki status kawasanlindung. Dengan demikian, sebagian besar koridor riparian, yang dianggap bekantansebagai rumah mereka, telah dibuka dan dikonversi menjadi penggunaan lain yangmenghasilkan fragmentasi habitat. Populasi Benkantan telah menurun di seluruhKalimantan dan sejak tahun 2008 telah dianggap sebagai spesies yang terancampunah. Jelas langkah-langkah perlu diambil untuk melestarikan bekantan danmemulihkan habitatnya, sambil memastikan ekowisata berkontribusi pada ekonomilokal.

Selama bertahun-tahun, sejumlah organisasi telah mengambil peran aktif dalammempromosikan Sungai Hitam untuk ekowisata dan melestarikan bekantan, termasukBorneo Orangutan Survival Foundation dan Yayasan Alas Lou Taka. Berangkat darilangkah-langkah awal ini, prakarsa saat ini dipelopori oleh Yale University'sEnvironmental Leadership & Training Initiative (ELTI) bekerjasama dengan ProgramTropenbos Indonesia dan Balitek-KSDA.

Laporan ini,, yang dilakukan oleh rekan-rekan dari

Yayasan Blue Forest dan Balitek KSDA dengan dukungan oleh ELTI, melibatkan parapemangku kepentingan utama di Sungai Hitam untuk mengetahui status saat ini dilapangan secara sosial dan ekologis. Laporan ini berharga karena memetakan arahuntuk bergerak maju, sementara juga melayani garis dasar untuk mengukur efektivitasintervensi. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua sponsor karenamemungkinkan publikasi laporan ini.

Asia Program Advisor, ELTI

David Neidel, Ph.D

(Nasalis larvatus)

Penilaian Ekologi dan Aspek Sosial untuk Pengembangan PelatihanHutan Mangrove sebagai Habitat Bekantan

v

SAMBUTAN ASIA PROGRAM ADVISOR ENVIRONMENTAL LEADERSHIP & TRAINING INITIATIVE (ELTI)

Page 7: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmatdan hidayah-Nya sehingga buku dengan judul “Bekantan dan Habitatnya di SungaiHitam” ini dapat kami selesaikan. Buku ini merupakan hasil kajian ekologi dan sosialtentang perlindungan Bekantan di Kampung Lama, Samboja, Kutai Kartanegara,Kalimantan Timur. Ulasan tentang kondisi habitat, kondisi sosial ekonomi, kelembagan,masalah dan tantangan perlindungan Bekantan disajikan dalam buku ini. Pada bagianakhir, kami menyusun rekomendasi yang menyeluruh untuk mendorong peningkatankapasitas masyarakat dan upaya-upaya lain yang diperlukan demi menjaga danmelindungi habitat Bekantan di kawasan ini. Tentunya, buku ini akan lebih bermaknajika upaya yang disarankan dapat berjalan di tingkat tapak.

Rio Ahmad, S.Si. (DirectorYayasan Blue Forests), Dr. Edi Purwanto (Director Tropenbos Indonesia) dan ErwindaLusiana Dewi, S.Sos (Community Development Officer, Pertamina EP) sangatmembantu penyelesaian buku ini.Kami juga mengapresiasi dukungan dan fasilitasiyang telah diberikan untuk menindaklanjuti beberapa inisiatif dan rekomendasi dalambuku ini.

Buku ini disusun berdasarkan fakta dan informasi di tingkat tapak yang dipadukandengan rujukan literatur yang relevan. Pihak-pihak lokal dan pemerintah setempatsangat terbuka untuk berdiskusi, membantu kegiatan di lapangan dan memberikandukungan yang sesuai. Apresiasi kami atas dukungan ini kepada Ahmad Junaidi, S.Pd.,S.Sos (Camat Samboja), Akhmad Hariadi, S.Sos (Lurah Kampung Lama, Samboja), Aidil(RT.03), Sakijan (RT.02) Kampung Lama, seluruh staf Kampung Lama dan Karang TarunaKampung Lama. Kami menitipkan informasi ini untuk ditindaklanjuti. Terima kasih jugakami ucapkan kepada Agustina Setyowati dan Laila Adila yang telah mendesainbuku ini dan menyajikannya dalam tampilan yang artistik.

Dwi

Buku ini tentu tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan banyak pihak yangterlibat. Terima kasih yang tak terhingga kepada Yayasan Hutan Biru atau Blue Forests,Balitek KSDA dan Environmental Leadership & Training Initiative (ELTI), yang telahmendukung pengumpulan data, analisa dan penulisan buku ini. Kami jugamenghaturkan terima kasih atas dukungan publikasi buku ini dari Pertamina EP.Dukungan, saran dan diskusi membangun dari Dr. Ishak Yassir (Kepala Balitek KSDA,Samboja), Dr. David Neidel (ELTI Asia Program Advisor),

vi

KATA PENGANTAR

Page 8: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

vii

Kami sangat berharap buku ini memberikan informasi yang memadai terkaitkondisi perlindungan Bekantan di Sungai Hitam. Rekomendasi dan saran yang kamisajikan didasarkan pada kondisi saat buku ini disusun. Kami berharap dapatditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang relevan. Tentunya, harapan terbesar kita adalahBekantan di Sungai Hitam dapat terjaga habitatnya dan masyarakat dapat hidupberdampingan dengan satwa eksotik Kalimantan ini.

Selamat membaca,

Samboja, April 2020

Penulis

Page 9: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Daftar Isi

Sambutan Kepala Balitek KSDA iii

Sambutan Asia Program Advisor ELTI v

Kata Pengantar vi

Daftar Isi viii

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xi

Pengantar 1

1.1. Kondisi Umum 1

1.2. Tujuan Kajian 3

1.3. Metode Kajian 4

viii

Page 10: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Habitat Bekantan Sungai Hitam 5

Sosial Kelembagaan 13

Kondisi Ekonomi dan Mata Pencaharian 23

Ancaman dan Perubahan 31

Ekowisata Bekantan Sungai Hitam 39

Masalah Utama dan Rekomendasi 45

2.1. Letak dan Aksesibilitas 5

2.2. Satwa Bekantan dan Habitatnya 7

2.3. Flora dan Fauna Lainnya 9

2.4. Penggunaan Lahan di Sekitar Habitat Bekantan 11

3.1. Demografi 13

3.2. Struktur dan Kohesi Sosial 15

3.3. Kelembagaan Formal dan Informal 16

3.4. Aktifitas Keseharian Masyarakat 21

5.1. Trend Perubahan 31

5.2. Tekanan terhadap habitat bekantan 36

6.1. Status dan Kondisi Ekowisata 39

6.2. Organisasi Pengelola 41

6.3. Tantangan 42

6.4. Dukungan dan Upaya yang Perlu Dilakukan 43

7.1. Masalah Utama - Analisa Pohon Masalah 45

7.2. - Analisa Pohon Tujuan 53

7.3. Kebutuhan Peningkatan Kapasitas 58

Objective Tree

ix

Page 11: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Daftar Tabel

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3

Tabel 4.

Jenis-jenis tumbuhan hutan mangrove di Sungai Hitam 10

18

Jenis mata pencaharian masyarakat yang tinggal di KelurahanKampung Lama 24

Kebutuhan harian rumah tangga di Kelurahan Kampung Lama 29

Stakeholder Analysis

.

x

Page 12: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Daftar Gambar

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

Tumbuhan hutan mangrove jenis dan yang tumbuh disepanjang DAS Sungai Hitam 9

Peta Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja,Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur 14

Peta Administratif Kelurahan Kampung Lama, KecamatanSamboja, Kabupaten Kutai Kartanegara 15

Hasil diskusi dengan kelompok PKK RT 03 mengenai aktivitassehari-hari. Pada siang hari merupakan waktu istirahatdari rutinitas harian sebagai ibu rumah tangga 22

Aktivitas ibu pengrajin atap nipah, mereka umumnyapondok-pondok kecil di depan rumah sebagai atap dan menyimpan atap yang setiap hari dari pagi

Sonneratia caseolaris Nypahfruticans

mereka

membuattempat menjahit

telah jadi. Aktivitas ini merekalakukan sampai -sore dan libur di harisabtu dan minggu. 26

xi

Page 13: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

Kebun kelapa yang terkena intrusi air laut dan sudahdipelihara dengan baik sehingga buah yang dihasilkanberkurang. Kebun kelapa bersebelahan denganhutan mangrove sebagai habitat Bekantan 27

Rumput untuk pakan sapi yang ditanam oleh masyarakat.Rumput diberi pupuk urea agar tumbuh subur 28

Ternak sapi masyarakat yang dipelihara di halamanbelakang rumah 28

Ikan patin hasil tangkapan di Sungai Hitam untukpribadi 28

Udang galah hasil tangkapan di sungai Sungai Hitam 28

Bekas lahan tambak masyarakat yang sudah tidakproduktif selama 10-15 tahun lalu dan sudah ditumbuhiberbagai jenis vegetasi didalamnya seperti

dan

perubahan dan kejadian-kejadian penting terkaitBekantan di Sungai Hitam 34

Salah satu aktivitas perusahaan pengelolaan limbahyang dianggap sebagai salah satu ancaman di sekitarDAS Sungai Hitam 37

Gambar 6.

Gambar 7.

Gambar 8.

Gambar 9.

Gambar 10.

Gambar 11.

Gambar 12.

Gambar 13.

Gambar 14.

tidaksudah

mangrove

di konsumsi

habitat

Pohon Masalah - Sungai Hitam 48

Pohon Objektif - Sungai Hitam 56

Sonneratiacaseolaris Nypah fruticans

Timeline

32

Gambar 15.

xii

Page 14: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

1

Pengantar

1.1. Kondisi Umum

Sungai Hitam biasa disebut dengan Sei Hitam. Sungai ini berada di kelurahanKampung Lama, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara,Kalimantan Timur. Kelurahan Kampung Lama dan Kuala Samboja adalah 2dari 23 kelurahan dan desa di Kecamatan Samboja, Kabupaten KutaiKartanegara. Sungai Hitam adalah bagian dari sub Daerah Aliran Sungai (DAS)Sungai Merdeka yang kemudian bermuara di Selat Makassar.

Page 15: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

2

Habitat alami Bekantan di Sungai Hitam terletak pada koordinat 0100’27,5”

sampai dengan 0101’09,8” Lintang Selatan (LS) dan 11705’33,8” sampai

dengan 11706’54,2” Bujur Timur (BT). Sebagian besar Bekantan di daerah inisangat berdekatan dengan kehidupan sehari-hari penduduk di KelurahanKampung Lama. Disebut sebagai Sungai Hitam oleh masyarakat dikarenakanpada waktu tertentu aliran sungai ini berwarna hitam saat bertemu denganaliran dari Sungai Kuala Samboja, warna hitam berasal dari lahan gambut dandedaunan yang membusuk di tepi sungai dan terbawa oleh aliran sungai.

Habitat Bekantan Sungai Hitam berada di lahan milik masyarakat yangdigunakan sebagai pembatas kepemilikan lahan. Selain sebagai habitatBekantan, Sungai Hitam memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakatsekitarnya. Sungai Hitam mempunyai peranan sebagai daerah tangkapan air,penampungan limpasan air hujan, tempat perkembangbiakan berbagai ikankomersial dan indikator banjir.

Pesona Sungai Hitam sudah dikenal dunia. Kawasan ini merupakan salah satutempat tinggal spesies endemik Bekantan atau Proboscis Monkey (Nasalislarvatus). Selain Bekantan, Sungai Hitam juga memiliki beragam fauna danflora penting yang menambah nilai ekologi dan keunikan Sungai Hitam.Keunikan potensi sumber daya alam (SDA) Sungai Hitam ini dikembangkanoleh masyarakat setempat sebagai salah satu objek wisata, dibantu olehberbagai pihak di Kampung Lama.

Ironinya, meskipun sudah banyak usaha untuk melestarikan Bekantan masihterjadi penurunan populasi Bekantan di Sungai Hitam (Mongabay, 2014).Habitat Bekantan terkurung oleh pemukiman penduduk, sawah, perkebunankelapa sawit, tambak, industri pertambangan, jalan raya, penggembalaanternak dan aktifitas lainnya. Ini menyebabkan habitat Bekantan rentandengan gangguan.

Berjalannya waktu kawasan habitat Bekantan mulai mengalami perubahanekologis akibat dari berbagai industri yang marak di Sungai Hitam. Perubahanini berdampak pada penurunan hasil udang tangkapan masyarakat dari

Page 16: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

3

waktu ke waktu. (Mongabay, 2012). Perlu adanya upaya pengelolaan,konservasi dan pengembangan ekowisata yang berbasis masyarakat demimelestarikan habitat Bekantan di Sungai Hitam.

ELTI (Environmental Leadership & Training Initiative) tertarik untukmengembangkan program peningkatan kapasitas masyarakat sekitar SungaiHitam untuk mendukung konservasi Bekantan. Sebelum dilakukannyapengembangan pelatihan untuk masyarakat, terlebih dahulu dilakukanpenilaian terkait potensi dan kebutuhan mendasar dari masyarakat. Pelatihanini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat untuk dapat hidupberdampingan dengan Bekantan dan dapat ikut serta dalam melestarikandan menjaga keberlangsungan hidup Bekantan.

1.2. Tujuan Kajian

Kegiatan ini bertujuan untuk:1. Mengenali karakteristik ekologi, sosial, ekonomi dan kelembagaan di

sekitar habitat Bekantan Sungai Hitam, Kecamatan Samboja, KalimantanTimur.

2. Mengenali masalah, ancaman dan tantangan konservasi habitatBekantan di Sungai Hitam.

3. Menganalisa dan merumuskan tujuan konservasi habitat dan satwaBekantan berdasarkan masalah utama yang dihadapi.

4. Menilai potensi rehabilitasi habitat Bekantan khususnya hutan mangrovedan hinterland-nya di Sungai Hitam.

5. Menilai kebutuhan peningkatan kapasitas masyarakat terkait konservasidan ekowisata Bekantan.

6. Menilai kebutuhan peningkatan kapasitas masyarakat terkait matapencaharian dan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan.

Hasil penilaian ini berguna untuk:1. Merumuskan inisiasi program konservasi habitat Bekantan yang akan

dikembangkan oleh ELTI (Environmental Leadership & Training Initiative)

Page 17: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

4

2. Merencanakan kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat maupunpihak-pihak terkait lainnya untuk mendukung konservasi habitat dansatwa Bekantan di Sungai Hitam.

3. Memfasilitasi masyarakat di sekitar habitat Bekantan untuk merumuskanrencana pengelolaan habitat dan satwa Bekantan berkelanjutan.

1.3. Metode Kajian

Ada beberapa teknik pengumpulan informasi yang digunakan dalampenilaian ini. Tentunya disesuaikan dengan jenis informasi yang dibutuhkan.Informasi ekologi diperoleh melalui observasi dan metode jelajah ke spot-spothabitat Bekantan. Informasi ini diperkaya dengan telaah informasi sekunderdari beragam sumber. Selain itu, dilakukan juga wawancara mendalam danFocus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah informan kunci untukmengenali sejarah, ancaman dan perubahan terkait aspek ekologi.

Informasi sosial, ekonomi dan kelembagaan dikumpulkan melalui observasi,wawancara mendalam, survei mendengarkan dan FGD. Sejumlah metodepenilaian partisipatif dilakukan bersama masyarakat antara lain analisakebutuhan sehari-hari, analisa kecenderungan perubahan (trend analysis),garis waktu sejarah (historical timeline) dan pemetaan partisipatif. Datasekunder melengkapi kajian ini. Data-data ini diperoleh dari beragam sumberterutama data dari kelurahan, Badan Pusat Statitik (BPS), hasil penelitianBalitek KSDA Samboja dan sumber lainnya.

Data dan informasi ini kemudian dianalisis menggunakan metode ZOPP(Singkatan dari Ziel/ Tujuan, Orientierte/ Berorientasi, Projekt/ Proyek,Planung/ Perencanaan) yang dikembangkan oleh GTZ. Beberapa alat yangdigunakan adalah stakeholder analysis, problem tree analysis, objective treeanalysis dan option analysis. Hasilnya berupa model konseptual yang dapatdigunakan oleh ELTI sebagai acuan menggembangkan inisiatif bersamamasyarakat dan para pihak. Tujuannya tentu agar pendekatan dan inisiatifyang dikembangkan berkorelasi langsung pada pemecahan masalah utamaterkait keterancaman habitat Bekantan di Sungai Hitam.

Page 18: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

5

Habitat BekantanSungai Hitam

2.1. Letak dan Aksesibilitas

Sungai Hitam adalah salah satu habitat Bekantan di Kalimantan Timur yangterletak di luar kawasan konservasi. Habitat alami Bekantan ini terletak diKecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.Habitat Bekantan terisolasi di antara sejumlah pemanfaatan lahan di sekitarDAS. Sebagian lahan dimanfaatkan sebagai areal perkebunan, pertanian,peternakan, pertambangan dan perusahan pengelola limbah. Sungai ini

Page 19: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

6

sebenarnya bernama Sungai Kuala Samboja yang merupakan bagian dariDAS Sungai Merdeka yang bermuara di Selat Makassar.

Masyarakat lebih mengenal sungai ini dengan sebutan Sungai Hitam, namasalah satu anak Sungai Kuala Samboja. Mereka menyebutnya Sungai Hitamkarena biasanya pada waktu tertentu aliran sungai ini berwarna hitam. Warnaini berasal dari lahan gambut dan dedaunan yang membusuk di tepi sungaidan terbawa oleh aliran sungai.

Habitat Bekantan terletak di sepanjang Sungai Hitam atau Sungai KualaSamboja. Selain habitat Bekantan, Sungai Kuala Samboja juga memiliki artipenting bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Sungai Kuala Sambojamempunyai fungsi hidro-ekologis sebagai daerah tangkapan air, sebagaipenampung limpasan air hujan, dan tempat perkembangbiakan berbagaiikan komersial serta indikator banjir1.

Habitat alamiah Bekantan di Sungai Hitam meliputi dua wilayah administrasiyaitu Kelurahan Kampung Lama dan Samboja Kuala. Keduanya merupakanwilayah administrasi Kecamatan Samboja bersama 21 kelurahan dan desalainnya. Akses ke wilayah ini sangat mudah karena berada di jalan porosBalikpapan-Handil. Kita dapat menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda4. Waktu tempuh dari Bandara Internasional Aji Sultan Muhammad SulaimanSepinggan-Kota Balikpapan hanya 1,5 jam.

1 http://www.mongabay.co.id/2014/01/29/konversi-lahan-gerus-habitat-bekantan-sungai-hitam/

Page 20: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

7

2.2. Satwa Bekantan dan Habitatnya

Bekantan adalah monyet berhidung panjang, warna rambutnya coklatkemerahan. Satwa ini merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggalmonyet Nasalis. Ciri utama pembeda dari monyet lainnyaadalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan.Fungsi dari hidung besar pada Bekantan jantan masih belum jelas. Hal inikemungkinan disebabkan oleh seleksi alam. Monyet betina lebih memilihjantan dengan hidung besar sebagaipasangannya. Karena hidungnya inilah,Bekantan dikenal juga sebagai monyetBelanda2. Status konservasi Bekantanmenurut IUCN Red List adalah terancampunah. Spesies ini didaftarkandalam CITES Appendix I.

Ukuran badan Bekantan jantan lebih besardari betina. Ukurannya dapat mencapai 75cm dengan berat mencapai 24 kg.Sedangkan Bekantan betina berukuran 60cm dengan berat 12 kg. Bekantan memilikiukuran perut yang besar. Mereka terbiasamemakan aneka daun-daunan, buah-buahan dan biji-bijian. Jenis makanan iniyang banyak menghasilkan gas saatdicerna sehingga menyebabkan perutBekantan terlihat buncit.

Daerah persebaran Bekantan meliputihutan mangrove, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo (Kalimantan,Sabah, Serawak dan Brunei). Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya diatas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10sampai 32 monyet.

2 https://id.wikipedia.org/wiki/Bekantan

Page 21: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

8

Beberapa literatur termasuk Wikipedia mencatat bahwa Bekantan memilikihubungan sosial One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantandewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Ada pula all-male group,yang terdiri dari beberapa Bekantan jantan. Jantan beranjak remajameninggalkan kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Ini adalah strategi menghindari kawin sedarah (inbreeding).

Sungai Hitam merupakan salah satu habitat bagi Bekantan. Luas areal yangmasih layak menjadi habitat Bekantan di Sungai Hitam adalah 67,6 Hadengan luas lahan yang tersisa hanya pada sisi kanan dan kiri sungai denganlebar 0-200 meter. Habitat alami satwa liar Bekantan adalah vegetasi hutanmangrove yaitu nipah (Nypa fruticans) dan rambai laut (Sonneratia caseolaris).Pohon rambai laut merupakan pakan alami utama Bekantan. Dari pohonrambai laut, Bekantan memakan bagian pucuk daun dan buah muda.

Di sepanjang DAS Sungai Hitam telah diketahui terdapat 9 spot yang menjadihabitat Bekantan. Dua kelompok dengan jumlah populasi 16 individuditemukan di wilayah riparian, 4 kelompok dengan jumlah populasi 44individu ditemukan di wilayah rambai-riparian dan 3 kelompok denganjumlah populasi 83 individu telah ditemukan di wilayah rambai, serta 45individu tidak teridentifikasi kelompoknya (Atmoko dkk., 2013). Adanyapenyebaran habitat dari kelompok Bekantan tersebut dimungkinkandisebabkan oleh ketersediaan jenis rambai laut yang merupakan sumberpakan utama Bekantan di lokasi ini.

Menurut masyarakat setempat Bekantan biasanya hidup secara berkelompokdi mana satu kelompok terdiri dari beberapa jantan dan beberapa betina.Tiap kelompok terdiri dari 8-12 ekor Bekantan, di mana setiap kelompokdijumpai 7 ekor Bekantan jantan dengan jarak antara kelompok 1-2km/kelompok. Bekantan akan berpindah tempat jika pucuk daun dari rumbialaut yang ada di sekitarnya mulai berkurang dan akan kembali ketempatnyalagi sekitar 10 hari kemudian sesuai dengan tumbuhnya pucuk daun yangbaru.

Page 22: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

9

Sampai saat ini keberadaan Bekantan di Sungai Hitam telah menjadiperhatian bagi masyarakat sekitar sehingga tidak ditemukannya aktivitasperburuan dan penangkapan satwa oleh masyarakat atau pihak luar. Menurutmasyarakat setempat, Bekantan biasanya ditemukan dalam keadaan tidakbernyawa akibat tertabrak oleh kendaraan yang melintas di jalan raya. Selainitu, beberapa masyarakat juga pernah mencoba untuk memelihara Bekantannamun tidak berhasil. Dengan adanya informasi tersebut, masyarakatsetempat sadar bahwa Bekantan sepantasnya hidup bebas di alam liarkhususnya di hutan mangrove. Bekantan mudah mengalami stres hinggamenyebabkan kematian jika dipelihara dan dikurung. Hal ini disebabkan olehterpisahnya Bekantan dari kelompok serta sumber pakan yang tidak sesuaidengan kebiasaannya.

2.3. Flora dan Fauna Lainnya

Habitat Bekantan di Sungai Hitam adalah di sepanjang DAS. Topografi DASrelatif datar. Vegetasi di pinggiran sungai didominasi oleh hutan mangrovejenis nipah (Nypa fruticans) dan rambai laut (Sonneratia caseolaris). Keduanyamerupakan habitat alami satwa liar Bekantan.

Gambar 1. Tumbuhan hutan mangrove jenis Sonneratia caseolaris dan Nypah fruticansyang tumbuh disepanjang DAS Sungai Hitam

Page 23: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

10

Selain kedua jenis dominan ini, ditemukan pula beberapa jenis tumbuhanhutan mangrove sejati di daerah sempadan Sungai Hitam antara lain:

Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan hutan mangrove di Sungai Hitam

Jenis tumbuhan hutan mangrove Nama Lokal PemanfaatanUpper zone

1. Excoecaria agallocha2. Sonneratia caseolaris Sebagai sumber pakan Bekantan.

Daunnya dimanfaatkan olehmasyarakat untuk dijadikan bedak.

3. Cerbera manghas4. Acrosticum aureum5. Hibiscus tiliaceus

Middle zone :1. Sonneratia caseolaris Rambai laut2. Avicennia officinialis3. Acrostichum aureum4. Lumnitzera racemosa5. Xylocarpus moluccensis Bengkal6. Nypa fruticans Nipah Bahan baku pembuatan atap rumah.7. Lumnitzera littorea8. Xylocarpus granatum9. Rhizophora mucronata10. Acanthus ilicifolius11. Derris trifoliata Sebagai sumber pakan Bekantan.12. Pandanus tectorius13. Cerbera manghas14. Aegiceras corniculatum

15. Bruguiera gymnorhiza

Lower zone :1. Sonneratia alba Rumbia laut2. Avicennia marina Rumbia laut3. Avicennia alba4. Rhizophora mucronata

Sayangnya keberadaan ekosistem hutan mangrove di sempadan sungai initerancam. Sebagian kawasan hutan mangrove dulu dialihfungsikan menjaditambak terutama di kawasan lower (zona terluar dekat laut) dan middle zone(zona tengah). Saat ini, semua kawasan tambak ini tidak difungsikan lagi danbanyak ditumbuhi jenis tumbuhan hutan mangrove secara alamiah. Jenis

Page 24: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

11

tumbuhan hutan mangrove yang merintis di dalam lahan bekas tambakadalah Sonneratia caseolaris, Acrostichum aureum dan Acanthus ilicifolius.

Pada bagian daratan terdapat juga beberapa jenis tumbuhan alami yangmendominasi di antaranya adalah Vitex pinnata, Elaeocarpus stipularis,Syzygium sp., Hevea brasiliensis, Melastoma malabathricum, Dilleniasuffruticosa, dan jenis tumbuhan bawah dan merambat lainnya sepertiImperata cylindrica. Selain banyak juga dijumpai Oncosperma tigillarium(Nibung) yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kuala Samboja sebagai tiangpondasi rumah dan tiang tancap untuk mengikat perahu. Juga terdapatPlectocomiopsis geminiflora (Rotan) yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinantangan oleh masyarakat setempat.

Jenis mamalia lainnya yang terdapat di Sungai Hitam selain Bekantan yaituCallosciurus notatus (Bajing Kelapa), monyet ekor panjang (Macacafascicularis), biawak (Varanus salvator), berang-berang (Aonyx cinerea). Jugaterdapat 45 jenis burung dari 30 famili dan 4 jenis reptil dari 4 famili yangtelah teridentifikasi disekitar Sungai Hitam.

2.4. Penggunaan Lahan di Sekitar Habitat Bekantan

Status fungsi peruntukan lahan di sekitar DAS Sungai Hitam menurut RTRWKabupaten Kutai Kertanegara 2011 – 2031 adalah sebagai Area PeruntukanLain (APL). Fungsi ini memberikan ruang untuk beragam pemanfaatan.Sehingga industri pertambangan batu bara, perkebunan sawit, tambangpasir dan lokasi perusahaan limbah berdiri di sekitar DAS Sungai KualaSamboja. Industri-industri ini dikelola oleh perusahaan yang tentunyamemiliki izin untuk beroperasi.

Pemanfaatan lain dilakukan oleh masyarakat lokal. Umumnya mereka adalahpemilik lahan di sekitar sempadan. Lahan dimanfaatkan sebagai wilayahpertanian, perkebunan maupun peternakan. Khusus wilayah sempadansungai, RTRW menetapkan Sungai Kuala Samboja sebagai KawasanPerlindungan setempat khususnya Kawasan Sempadan Sungai. Kategorinya

Page 25: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

12

adalah sungai kecil dengan wilayah perlindungan selebar 25 m di tepi kiridan kanan sungai.

Diluar alokasi ruang dalam RTRW, sebenarnya ada aturan legal yangmengendalikan pemanfaatan wilayah sungai. Peraturan ini dapat digunakanuntuk mengendalikan ancaman terhadap habitat Bekantan di DAS SungaiHitam. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun2011 tentang Sungai perlu ditetapkan adanya sempadan sungai. Sempadansungai adalah ruang penyangga antara ekosistem sungai dan daratan, agarfungsi sungai dan kegiatan manusia tidak saling terganggu. Sungai Hitamdikategorikan sungai kecil dengan lebar sempadan yang dipersyaratkanadalah 50 m dari tepi kiri dan kanan alur sungai.

Kondisinya kawasan sempadan Sungai Hitam dimiliki oleh masyarakat. Total67,6 ha luas lahan yang terdapat di sepanjang DAS Sungai Hitam merupakanmilik perorangan/pribadi. Beberapa tahun terakhir terdapat inisiatifperlindungan wilayah sempadan Sungai Hitam. Inisiatif ini dipeloporiKelompok Sungai Hitam Lestari, para penggiat kelompok ini aktifmemberikan pemahaman tentang pentingnya perlindungan sempadanselebar minimal 20 m pada sisi kanan dan kiri Sungai Hitam. Daerah inimerupakan habitat dan sumber pakan utama dari Bekantan. Anjuran inisetidaknya bisa memberi pemahaman dan kesadaran bagi sebagian pemiliklahan di sempadan sungai untuk tidak memanfaatkan kawasan ini selainuntuk perlindungan.

Selain upaya pelestarian yang dilakukan oleh kelompok Sungai Hitam Lestaridan pemilik lahan, pihak Yayasan Alas Lou Taka (ALT) juga memiliki inisiatifuntuk menjaga habitat dan kelestarian Bekantan dengan cara mencegahterjadinya aktivitas pembukaan lahan. Upaya yang dilakukannya yaitu dengancara memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat tentangkeberadaan Bekantan sebagai hewan endemik Kalimantan. Selain itu pihaklembaga ini bersama kelompok telah membebaskan atau membeli lahanyang dianggap potensial sebagai sumber pakan Bekantan seluas ±4,5 hayang terdapat di pinggir Sungai Hitam.

Page 26: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

13

Sosialdan

Kelembagaan

3.1. Demografi

Kampung Lama terbentuk dari tahun 2012 dari pemekaran daerah KualaSamboja. Dasar hukum pembentukan Kelurahan Kampung Lama berasal dariPerda Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 4 Tahun 2010. Berdasarkan

Page 27: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

14

informasi dari profil Kelurahan Kampung Lama tahun 2017, luas KampungLama yaitu 1.044 Ha yang terdiri dari 8 Rukun Tetangga (RT).

Kampung Lama memiliki batas wilayah di sebelah Utara berbatasan denganDesa Beringin Agung/Desa Bukit Raya; sebelah Timur: Kelurahan KualaSamboja; sebelah Selatan dengan Kelurahan Tanjung Harapan dan sebelahBarat: Kelurahan Wonotirto/Kelurahan Sei Seluang.

Jumlah penduduk yang tinggal di dalam kelurahan berjumlah 1947 jiwadengan 561 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 1028 berjenis laki-laki dan 921berjenis perempuan dengan rentang usia 0-15 berjumlah 624 jiwa, usia 15-65berjumlah 1360 jiwa dan usia 65 ke atas berjumlah 113 jiwa.

Gambar 2. Peta Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja, Kabupaten KutaiKartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Page 28: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

15

Gambar 3. Peta Administratif Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja,Kabupaten Kutai Kartanegara

3.2. Struktur dan Kohesi Sosial

Masyarakat yang mendiami Kelurahan Kampung Lama sebagian besarmerupakan pendatang dari berbagai macam suku. Mereka datang keKelurahan Kampung Lama dengan motif ekonomi. Kalimantan Timur sebagaikawasan yang kaya akan tambang batu bara memicu banyaknya orang daripulau lain berdatangan untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Diamatidari identitas masyarakat Kelurahan Kampung Lama merupakan golonganheterogen, di mana ditemukan keanekaragaman identitas anggotamasyarakatnya dengan latar belakang suku, rasa dan agama yang berbeda.

Pemegang dan pengambil keputusan di Kelurahan Kampung Lama yaituLurah Kampung Lama. Kelompok masyarakat dapat menyuarakan danmemberikan masukan kepada Lurah Kampung Lama ketika mereka diundangdalam forum diskusi yang diadakan di kantor kelurahan. Hal ini terlihat ketika

Page 29: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

16

masyarakat Kelurahan Kampung Lama turut serta memeriahkan perayaankemerdekaan Indonesia. Dari berbagai strata masyarakat diundang dalamdiskusi bersama untuk merencanakan kegiatan kemasyarakatan.

Masyarakat yang hidup dan tinggal di dalam Kelurahan Kampung Lamaberasal dari para transmigran ataupun pendatang dari daerah lain sepertiJawa, Bugis dan Banjar. Sebagian besar memeluk agama Islam denganjumlah orang sebanyak 1929 jiwa dan beragama kristen sebanyak 18 jiwa.

Sudah tidak ditemukan lagi nilai budaya dan kearifan lokal di Kampung Lama.Penduduk yang tinggal di Kampung Lama sudah bercampur denganberbagai macam suku pendatang. Mekanisme pengelolaan secara adatdilakukan oleh ketua adat yang hanya sebatas sebagai mediator ataupunpenengah jika terjadi pertikaian antar suku ataupun sengketa tanah antarmasyarakat di Kampung Lama.

3.3. Kelembagaan Formal dan Informal

Kelembagaan formal dan informal yang terdaftar pada Kelurahan KampungLama terdiri dari kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) denganjumlah anggota sebanyak 40-an dan pengurus sebanyak 7 orang, LembagaPemberdayaan Masyarakat (LPM) dengan jumlah pengurus 15 orang dananggota 11 orang dan organisasi Karang Taruna sebanyak 43 orang. Dariketiga kelembagaan formal yang terdaftar di kelurahan hanya PKK danorganisasi Karang Taruna saja yang cukup aktif melakukan kegiatan.

Kegiatan ibu-ibu PKK di Kelurahan Kampung Lama yang sering dilakukanseperti arisan, koperasi simpan pinjam yang dikhususkan untuk para anggotaPKK, kas bulanan dengan nominal Rp. 15.000 per bulan dan juga kegiatanmemasak bersama. Selain itu, terdapat pula perkumpulan ibu-ibu PKK dalamsatu RT. Seperti yang kami temukan pada RT. 03 mempunyai perkumpulanPKK yang bernama ‘Dasawisma’ yang berkegiatan tiap tanggal 15 perbulannya dengan kegiatan arisan, masak-masak dan shalawatan setiap 2minggu sekali.

Page 30: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

17

Untuk organisasi Karang Taruna beranggotakan dari 43 orang yang terdiridari berbagai jenjang pendidikan seperti SMP, SMA, hingga kalangan pekerja.Organisasi ini berkecimpung pada dunia seni sehingga mereka tertarik untukmenciptakan sebuah tarian Bekantan dengan mengangkat ciri khas dariSungai Hitam sekaligus turut memperkenalkan ekowisata pada beberapaacara yang akan mereka hadiri. Organisasi ini juga tertarik untuk menciptakanmakanan khas Sungai Hitam Kampung Lama dengan menggunakan SDA disekitar Sungai Hitam seperti teh Acanthus dan jenis tumbuhan hutanmangrove lainnya.

Lembaga non pemerintahan yang turut berkecimpung dan melakukaninisiasi berkegiatan di Sungai Hitam salah satunya yaitu Yayasan Alas LouTaka (ALT). Yayasan Alas Lou Taka (ALT) merupakan organisasi yang dibinaoleh Ishak Yassir. Organisasi ini melakukan beberapa proses pembebasanlahan dari masyarakat untuk menjaga kelestarian habitat Bekantan. Selain itu,mereka turut melakukan penanaman guna melakukan rehabilitasi hutandataran rendah ataupun hutan rawa. Pak Ishak mendampingi ketua RT. 03untuk berdiskusi dengan kecamatan untuk pengolahan sampah di SungaiHitam.

Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) ikut berkontribusi dalammempromosikan dan mengajak para wisatawannya untuk berkunjung keekowisata Bekantan Sungai Hitam. Selain itu, mereka juga turut sertamelakukan pembangunan toilet umum dan gazebo sebagai fasilitaspendukung bagi pengunjung. Sedangkan, dermaga yang tersedia diekowisata Bekantan berasal dari biaya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah(APBD) Kabupaten Kutai Kertanegara pada tahun 2015.

Terkait kehadiran industri di kawasan Kampung Lama, terdapat 1 perusahaantergolong dalam industri menengah ke atas di kawasan Kelurahan KampungLama yaitu PT. PLKK (Pengelolaan Limbah Kutai Kartanegara) berdiri sejaktahun 2003 yang bergerak dalam industri pengolahan limbah B3 dan telahmemiliki ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah

Page 31: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

18

Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Daerah Kabupaten KutaiKartanegara. PT. PLKK terdaftar mempunyai tenaga kerja sebanyak 29 orang.Area operasi PT. PLKK berada di jalan Balikpapan-Handil II RT. 04, KelurahanKampung Lama, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara,Kalimantan Timur di lahan seluas 50 hektar.

Beberapa industri menengah ke bawah terdiri dari CV. Berkah Syafaat, CV.Dwi Karya Mandiri, CV. Tujuh Inti Teknik, CV. Padang Lestari, CV. Sari Maulana,CV. Sabila, CV. Fajar Hayati, CV. Cahaya Perdana Kristal, CV. Abdi Persada, CV.Anugrah Bintang Samboja.

Tabel 2. Stakeholder Analysis

Stakeholder Type3 Interest in the projectPotential

impactPriority

Sungai Hitam Lestari 1 - Pengembangan ekowisata SungaiHitam

- Konservasi habitat Bekantan danflora fauna lainnya

- Pengembangan kapasitas SumberDaya Manusia (SDM)

5 1

Karang TarunaKelurahan KampungLama

1 - Pengembangan kapasitas SumberDaya Manusia (SDM)

- Pengembangan promosi ekowisataSungai HItam

- Pengembangan kesenian untukmendukung promosi Sungai Hitam

- Pengembangan buah tangan untukSungai Hitam

5 1

Ketua RT 03 1 - Pengembangan ekowisata SungaiHitam

- Konservasi habitat Bekantan,floradan fauna lainnya

- Pemberdayaan masyarakat sekitarSungai Hitam

5 1

3 Types: 1 = primary, 2 = secondary, E = external

Page 32: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

19

Stakeholder Type3 Interest in the projectPotential

impactPriority

Ketua RT 02 1 - Pengembangan ekowisata SungaiHitam

- Konservasi habitat Bekantan, floradan fauna lainnya

- Pemberdayaan masyarakat sekitarSungai Hitam

5 1

Kelurahan KampungLama

1 - Mendukung adanya kegiatanpengembangan ekowisata SungaiHitam sebagai salah satu destinasiwisata di Kelurahan Kampung Lama

- Bersedia membantu memfasilitasiorganisasi Sungai Hitam Lestaridengan CSR perusahaan-perusahaan di sekitar KelurahanKampung Lama

5 1

Yayasan Alas Lou Taka(ALT)

E - Konservasi habitat dan Bekantan 5 2

Fans for Nature E - Konservasi habitat dan Bekantan

- Pembebasan lahan

4 2

Balitek KSDA E - Penelitian terkait potensi konservasi,rehabilitasi, sosial dan potensiekowisata di Sungai Hitam

5 2

Yayasan BOSFF E - Konservasi Orang Utan

- Penyedia paket wisata Orang Utandan Bekantan untuk wisatawanasing

5 2

ELTI E - Pelatihan pembangunan kapasitasSumber Daya Manusia (SDM) diSungai Hitam

- Konservasi dan rehabilitasi SungaiHitam

5 1

PT. Singlurus E - Potensi pendanaan CSR terhadappengembangan ekowisataBekantan

3 2

PT. AJP E - Potensi pendanaan CSR terhadappengembangan ekowisataBekantan

3 2

Page 33: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

20

Stakeholder Type3 Interest in the projectPotential

impactPriority

District 13 E - Mendukung faktor sosial masyarakatuntuk terlibat dalam melestarikanBekantan dalam artian kearifan lokal

- Melakukan kajian tentang Sambojabaik dari kebijakan publik danpersoalan sosial di Samboja

4 2

Analisa stakeholder memperlihatkan bahwa terdapat beberapa pemangkuyang mempengaruhi perkembangan ekowisata Sungai Hitam danperlindungan Bekantan. Para pemangku dilingkup kelurahan yang memilikipotensi besar dalam pengembangan ekowisata Sungai Hitam antara lainorganisasi Sungai Hitam Lestari, Karang Taruna Kelurahan Kampung Lama,Ketua RT 02 dan 03 Kelurahan Kampung Lama. Pihak-pihak ini penting untukdilibatkan dalam semua inisiatif ekowisata dan perlindungan Bekantan.Mereka adalah focal point di kampung dan berpotensi menggerakkan inisiatifmasyarakat. Ini juga sejalan dengan interest mereka terhadap ekowisata danperlindungan Bekantan.

Kelembagaan eksternal yang memiliki peran dan pengaruh dalampengelolaan ekowisata dan perlindungan Bekantan adalah Yayasan Alas LouTaka (ALT) yang berafiliasi dengan Fans for Nature, Yayasan BOSF dan BalitekKSDA. Tiga Lembaga ini telah memulai aktifitas di Sungai Hitam dansetidaknya bisa mendorong lahirnya inisiatif lokal untuk perlindunganBekantan. ELTI juga menjadi stakeholders kunci untuk meningkatkan kapasitaspengelolaan kawasan ini. Sangat strategis untuk berkoordinasi dan bersinergidengan pihak-pihak kunci ini agar inisiatif yang didorong bisa salingmendukung.

Fokus utama ekowisata dan perlindungan Bekantan tingkat lokal adalahKelompok Sungai Hitam Lestari. Kelompok ini potensil menjadi titik masukupaya pemberdayaan dan inisiatif perlindungan Bekantan. Ketika berdiskusidengan kelompok ini, mereka sangat tertarik untuk mengembangkankapasitas mereka agar manajemen ekowisata Sungai Hitam berjalan lebih

Page 34: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

21

baik. Pengembangan kapasitas ini bisa dilakukan dengan memberikanpelatihan terkait pengkayaan informasi ekosistem yang hidup di SungaiHitam. Informasi ini akan sangat berguna dan dapat dibagikan kepada parawisatawan yang datang berkunjung di Sungai Hitam. Selain itu, peningkatanpelayanan dari segi kecakapan bahasa, cara menyambut para turis danpengembangan pengolahan makanan khas dari tumbuhan hutan mangroveperlu dilakukan.

3.4. Aktifitas Keseharian Masyarakat

Pola keseharian masyarakat Kampung Lama adalah transisi masyarakat desadan perkotaan. Telah ada pembagian hari kerja dan libur. Bagi para kepalakeluarga, hari Senin hingga Jumat umumnya digunakan untuk bekerja baik diperusahaan tambang dan pengolah limbah di Samboja maupun sektorinformal lainnya. Hari Sabtu dan Minggu dimanfaatkan dengan beristirahat dirumah atau libur bekerja. Ibu rumah tangga sibuk mengurus kebutuhanharian rumah tangga dan mengurus perkembangan anak.

Beberapa pemuda dan bapak-bapak bergabung pada organisasi SungaiHitam Lestari dan Karang Taruna. Pemandangan luar biasa terlihat daribeberapa ibu-ibu yang turut membantu suami mencari rejeki denganberwirausaha.

Melibatkan kepala keluarga (laki-laki) dan ibu-ibu kepala keluarga dalamkegiatan di Kampung Lama mesti melihat kesibukan mereka bekerja. HariSabtu dan Minggu adalah waktu yang paling memungkinkan. Tentu melaluipersetujuan mereka menggunakan hari libur ini untuk berkegiatan demiperlindungan Bekantan.

Kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu selain mengurus dan mengaturkebutuhan rumah tangga, mereka bekerja dengan berbagai profesi sepertipengrajin nipah, pedagang toko kelontong, pedagang gorengan, jualan kue,dan penjahit. Mereka ingin membantu meringankan beban kepala rumahtangga. Kerja sampingan ini dilakukan oleh ibu-ibu di kelurahan Kampung

Page 35: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

22

Lama disela-sela kegiatan rumah tangga yang cukup padat, terlihat padadiagram pie berikut ini:

Gambar 4. Hasil diskusi dengan kelompok PKK RT 03 mengenai aktivitas sehari-hari.Pada siang hari merupakan waktu istirahat mereka dari rutinitas harian sebagai iburumah tangga.

Diagram ini menggambarkan aktivitas harian ibu-ibu yang sehari-harinyaberprofesi sebagai ibu rumah tangga biasa sedangkan yang memiliki usahawarung makan ataupun toko kelontong, pengerajin atap nipah, penjahit,mereka akan beraktivitas dari pagi sampai sore tanpa ada waktu untukberistirahat siang dan menonton.

Ibu rumah tangga memiliki waktu kosong setelah memasak makan siang dijam 11:00 am dan disiang hari setelah menjemput anak mereka sekolah dijam 12:00 – 14:00 pm. Ibu rumah tangga yang memiliki usaha ataupunbekerja biasanya akan berlibur pada hari sabtu dan minggu.

Page 36: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

23

Kondisi Ekonomidan

Mata Pencaharian

Mata pencaharian ataupun pekerjaan utama dari masyarakat KelurahanKampung Lama (menurut monografi Kelurahan Kampung Lama) terdiri darikaryawan (Pegawai Negeri Sipil sebanyak 67 orang, Angkatan BersenjataRepubik Indonesia (ABRI) 53 orang, pegawai swasta 48 orang), wiraswasta/pedagang 149 orang, petani 15 orang, pertukangan 19 orang, buruh tani 111orang, pensiunan 11 orang, nelayan 2 orang, pemulung 3 orang dan jasa 45

Page 37: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

24

orang. Kelurahan Kampung Lama terdiri atas 8 Rukun Tetangga (RT) di manauntuk pengambilan data difokuskan di tiga RT yakni RT 01, 02 dan 03 yanghidup berdekatan dengan DAS Sungai Hitam sebagai habitat Bekantan.

Mata pencaharian penduduk di lokasi ini cukup beragam dan telahmengalami perubahan dari waktu ke waktu. Tahun 1960-an mayoritasmasyarakat adalah petani dan nelayan sebagai mata pencaharian sampingan.Pada tahun 1990-an sawah mulai ditinggalkan akibat sering banjir dan padidiserang hama. Pembukaan lahan untuk tambak mulai dilakukan, beberapaberalih menjadi buruh di tambang pasir, beternak dan membuat atap daridaun nipah. Di tahun 2000-an tambak mulai ditinggalkan. Pertambangan danpabrik pegolahan limbah mulai masuk dan menyerap banyak tenaga kerja.Sebagian besar masyarakat kemudian beralih ke pertambangan, wiraswatadan pegawai negeri sipil. Pertanian, nelayan dan beternak hanya menjadipekerjaan sampingan untuk mengisi waktu luang.

Tabel 3. Jenis mata pencaharian masyarakat yang tinggal di Kelurahan KampungLama

No. Jenis mata pencaharian Utama/sampingan1. Karyawan swasta (Pertambangan/Pabrik dan

Industri)Utama

2. Pegawai Negeri Utama3. Wirausaha Utama4. Petani/Peternak Sampingan5. Nelayan Sampingan

1. Karyawan SwastaDi wilayah Kelurahan Kampung lama terdapat tambang batu bara, pabrikpengolahan limbah (PLKK/Pengolahan Limbah Kutai Kartanegara),tambang pasir dan perkebunan sawit. Dengan terbukanya lapanganpekerjaan baru yang menjanjikan dengan gaji bulanan yang tetap, makamasyarakat kemudian lebih memilih untuk menjadi karyawan diperusahaan-perusahaan tersebut.

Page 38: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

25

2. Pegawai NegeriPegawai negeri terbagi atas pegawai negeri sipil, tentara dan polisi.Pegawai negeri sipil umumnya adalah guru, pegawai kelurahan dankecamatan serta pegawai di dinas kabupaten.

3. WirausahaKelurahan Kampung lama berada di jalan poros yang menjadi jalanalternatif penghubung kota Balikpapan dengan Ibukota Samarinda.Selain itu menjadi jalan penghubung ke kecamatan yang berada didaerah pesisir. Hal ini menyebabkan arus transportasi cukup ramai.Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh kaum ibu dengan membukawarung makan dan toko kelontong.

Beberapa kaum ibu juga memanfaatkan sumber daya daun nipah yangtumbuh di sekitar Sungai Hitam untuk dibuat atap. Terdapat sekitar 10orang ibu-ibu pembuat atap nipah di Kelurahan Kampung Lama. Satuorang pengrajin biasa dapat membuat 50-75 atap tergantung daribanyaknya pesanan yang harus mereka buat. Atap yang dibuat memilikiukuran yang berbeda tergantung dari pesanan. Ukuran 1,6m dijualdengan harga Rp. 2.500/lembar sedangkan ukuran 1,3m dijual denganharga Rp. 2.000/lembar. Dalam sebulan, seorang pengrajin dapatmembuat hingga 1.000-1.500 lembar atap daun. Pengambilan daunnipah, bambu dan tali untuk menjahit dilakukan oleh kaum laki-laki.Kaum perempuan bertugas untuk menjahit. Jika persediaan daun nipahkurang dan pesanan banyak, mereka biasanya membeli daun nipah darikelurahan lain dengan harga Rp.15.000/karung yang mampumenghasilkan 15 lembar atap daun nipah.

Page 39: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

26

4. Petani/PeternakSaat ini bertani khususnya menggarap sawah sudah hampir ditinggalkanoleh masyarakat di RT 01, 02 dan 03 di Kelurahan Kampung Lama,beberapa orang tua yang telah pensiun dari pekerjaannya mencobaberkebun untuk mengisi kekosongan waktu dengan menanam pepaya,buah naga dan sayuran. Hasil panen biasanya dijual dan dikonsumsisendiri walaupun produksinya tidak begitu banyak.

Gambar 5. Aktivitas ibu pengrajin atap nipah, mereka umumnya membuatpondok-pondok kecil di depan rumah sebagai tempat menjahit atap danmenyimpan atap yang telah jadi. Aktivitas ini mereka lakukan setiap hari dari pagisampai sore dan libur di hari sabtu dan minggu.

Page 40: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

27

Terdapat perkebunan kelapa di beberapa lokasi yang berdekatan denganSungai Hitam. Pemilik biasanya menjual kelapa muda dengan harga Rp.2.500/butir dan kelapa tua dengan harga Rp. 1.000/butir. Kelapa dipanentiga bulan sekali dan dapat menghasilkan 1.000-1.500 butir untuk sekalipanen. Saat ini perkebunan kelapa sudah tidak begitu produktif akibatintrusi air laut dan kurang terpelihara dengan baik.

Sebagian besar masyarakat memiliki peternakan (sapi, bebek dan ayam).Ternak dipelihara di halaman belakang rumah. Sapi menjadi hewan yangpaling banyak diternakkan, umumnya dalam satu keluarga memiliki 2-5ekor sapi. Terdapat satu peternakan yang cukup besar milik Pak H. Wiwitdengan 43 ekor sapi. Untuk pakan sapi selain mengambil rumput liaryang tumbuh disekitar wilayah kelurahan, mereka juga menanamrumput di lahan bekas sawah dan kebun. Masyarakat lebih memilihmenanam rumput untuk pakan ternak di lahan kosong milik merekadibandingkan menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Banjir danserangan hama di lahan perkebunan menjadi penyebabnya. Musimpuncak penjualan sapi saat hari raya kurban (Idhul Adha). Satu ekor sapi

Gambar 6. Kebun kelapa yang terkena intrusi air laut dan sudah tidak dipeliharadengan baik sehingga buah yang dihasilkan sudah berkurang. Kebun kelapabersebelahan dengan hutan mangrove sebagai habitat Bekantan

Page 41: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

28

jantan harganya bisa mencapai Rp. 17.000.000,- dan di hari biasa hanyaberkisar di harga antara Rp. 12.000.000,- sampai Rp. 14.000.000,-.

5. NelayanSungai Hitam dulunya terdapat banyak ikan air tawar di antaranya gabus,patin dan nila serta udang galah yang menjadi sumber penghidupanmasyarakat baik untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual. Namun,memasuki tahun 2000-an sejak dibukanya tambang batu bara di daerahhulu dan pabrik pengolahan limbah maka kualitas air sungai menurun.Air sungai yang dulunya berwarna hitam dan mengandung banyakbahan organik sekarang berubah menjadi keruh berwarna coklat. Selainitu banyaknya aktivitas penangkapan ikan ilegal dengan menggunakanracun menyebabkan ikan dan udang terus berkurang.

Gambar 7. Rumput untuk pakan sapiyang ditanam oleh masyarakat.Rumput diberi pupuk urea agartumbuh subur.

Gambar 8. Ternak sapi masyarakatyang dipelihara di halaman belakangrumah.

Gambar 9. Ikan patin hasil tangkapan diSungai Hitam untuk di konsumsi pribadi.

Gambar 10. Udang galah hasiltangkapan di Sungai Hitam.

Page 42: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

29

Hanya tersisa satu orang nelayan yang masih rutin mencari udang galahdi sungai menggunakan perangkap bubu yang terbuat dari rotan sebagaialat tangkap dan kelapa sebagai umpan. Dalam seminggu biasanyadiperoleh 2 kilogram udang dan dijual dengan harga Rp. 200.000/kilo.Terjadi penurunan yang cukup dratis bila dibandingkan tahun 1970-1980-an di mana dalam seminggu bisa diperoleh sampai 50 kilogramudang galah. Beberapa masyarakat masih menjala ikan dan memancingnamun hanya untuk konsumsi pribadi.

Dengan melihat kehidupan masyarakat di Kelurahan Kampung Lama,masyarakatnya dapat digolongkan dalam kategori keluarga sejahtera, dimana mereka telah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari denganbaik.

Tabel 4. Kebutuhan harian rumah tangga di Kelurahan Kampung Lama

Total pengeluaran harian keluarga berkisar Rp. 100.000,- dengan asumsikeluarga memiliki satu anak yang duduk di sekolah dasar. Perkiraanpengeluaran setiap rumah tangga dalam sebulan berkisar Rp. 3.000.000,-

No KebutuhanJumlah

kebutuhan/hari

Harga (Rp)Sumber/

penyediaan

1. Beras ½ - 1 kg 12.000/kg Beli2. Sayuran secukupnya 10.000 Beli3. Bumbu dapur (lombok, tomat

dll)secukupnya 10.000 Beli

4. Ikan 1 kg 35.000-45.000/kg

Beli

5. Telur 4 butir 2.000/butir Beli6. Uang saku anak:

SDSMPSMA

/hari 10.00015.00020.000

7. Transportasi anak sekolah /hari 10.000 Beli8. Bensin motor 1/2 liter 10.000/liter Beli9. Jajan keluarga /hari 21.000 Beli10. Gas LPJ 3 kg /hari 2.500 Beli11. Mie Instan 1 bungkus 2.500 Beli12. Ayam potong /hari 4.000 Beli13. Kebutuhan (kopi, gula, teh,

minyak goreng, sabun cuci)/hari 1.900 Beli

Page 43: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

30

belum termasuk pembayaran listrik, air, pulsa dan internet. Pengeluaranharian masyarakat cukup besar dan mayoritas kaum ibu ikut membantuperekonomian keluarga dengan membuka usaha dan ditopang juga denganusaha sampingan berupa ternak dan perkebunan kelapa.

Beberapa kebutuhan rumah tangga seperti sayuran, tomat dan lomboksebenarnya dapat ditanam sendiri oleh masyarakat untuk mengurangipengeluaran. Beberapa orang telah mencoba namun ada beberapa kendalaseperti terkena banjir saat musim hujan, terganggu oleh hewan ternakdomestic dan hama lain. Jika ingin memanfaatkan pekarangan untukmenanam maka lokasi perkarangan harus sedikit ditinggikan dan dilindungioleh pagar yang berfungsi sebagai perlindungan dan pencegahanpengrusakan dari hewan ternak domestik. Untuk itu masyarakat lebihmemilih untuk memelihara hewan ternak yang resikonya lebih rendahdibanding menanam sayuran.

Page 44: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

31

Ancamandan

Perubahan

5.1. Trend perubahan

Ancaman utama habitat Bekantan terjadi sekitar 20 tahun lalu. Tahun 1999-2000 lahan hutan mangrove (sebagai habitat utama Bekantan) di sempadansungai mengalami degradasi. Hutan mangrove di wilayah lower umumnyadialihfungsikan menjadi tambak. Tidak lama tambak ini dikelola masyarakat.

Page 45: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

32

Sejak tahun 2004-2008 hasil produksi tambak mulai menurun. Sebagianbesar tambak dibiarkan terlantar dan ditinggalkan oleh pemiliknya.

Saat ini, tambak terlantar ini sudah ditumbuhi berbagai jenis tumbuhanhutan mangrove dan vegetasi dataran rendah. Tumbuhan ini tumbuh secaraalamiah tanpa penanaman. Pintu air dan pematang tambak yang rusakmenyebabkan sedimentasi alamiah terjadi dan terbentuknya kembali saluranpasang surut. Bibit-bibit jenis tumbuhan hutan mangrove masuk dantumbuh secara alamiah membentuk hutan mangrove sekunder.

Sebelum alih fungsi lahan hutan mangrove ini, peristiwa kebakaran lahanpada tahun 1982 juga menyebabkan hilangnya dan berkurangnya vegetasi diwilayah sempadan sungai khususnya vegetasi daerah pedalaman hutanmangrove. Habitat Bekantan terganggu, sumber pakan mulai berkurang.

Gambar 11. Bekas lahan tambak masyarakat yang sudah tidak produktif selama 10-15tahun lalu dan sudah ditumbuhi berbagai jenis vegetasi didalamnya seperti Sonneratiacaseolaris dan Nypah fruticans

Page 46: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

33

Pertambangan pasir di wilayah daratan di Kampung Lama mulai dibukatahun 1993. Saat itu, kelurahan ini masih bergabung dengan Kuala Samboja.Bekerja di tambang pasir menjadi salah satu pencaharian masyarakat kala itu.Tambang pasir memicu erosi dan larinya material (run off) dari daratan kewilayah sungai terutama pada saat musim penghujan.

Pada tahun 2000, Perusahaan Pengolahan Limbah Kutai Kartanegara mulaidirintis. Diawali dengan pembukaan lahan di sempadan Sungai Hitam.Perusahaan ini baru beroperasi sejak tahun 2005. Mereka mengolah limbah-limbah perusahaan di Kalimantan Timur agar tidak dibuang langsung kealam. Ada yang dibakar, ditimbun maupun pengolahan limbah cair.

Perkebunan kelapa sawit di sekitar habitat Bekantan mulai dirintis sejak tahun2003. Kanal irigasi pertanian dan perkebunan sawit di buat. Ada dua kanalirigasi yang dibuat terhubung Sungai Hitam yaitu di Lempahung danJerangin. Salah satunya PT. AJP yang mengelola perkebunan sawit sejak 2007.Selanjutnya diikuti oleh PT. KIU pada tahun 2013. Sebagian lahan PT. AJPkemudian dialih fungsikan menjadi kawasan pertambangan batu baradibawah pengelolaan PT. Singlurus Pratama pada tahun 2016. Ketigaperusahaan ini beroperasi hingga sekarang.

Masyarakat merasakan perubahan hasil tangkapan di Sungai Hitam sejaktahun 2008. Saat itu, udang galah, ikan gurame dan ikan patin yang biasanyamudah ditangkap di sungai mulai sulit diperoleh. Berangsur-angsur jumlahnelayan pun berkurang. Selain karena hasil tangkapan tidak memadai, jugakarena adanya sumber penghidupan baru dengan bekerja di perkebunan,tambang atau di perusahaan.

Page 47: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

34

Timeline Perubahan dan Kejadian Penting – Konservasi Bekantan

Gambar 12. Timeline perubahan dan kejadian-kejadian penting terkait habitatBekantan di Sungai Hitam

Page 48: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

35

Pada tahun 2017 terjadi pengerukan Sungai Hitam. Tujuannya untuknormalisasi sungai. Namun menurut masyarakat dan penggiat konservasiBekantan justru merusak ekosistem sungai dan sempadan. Pengerukandihentikan setelah mendapat protes dari masyarakat.

Bekantan mulai mendapat perhatian sejak kunjungan peneliti dari Jepang ditahun 1993. Juga beragam penelitian yang dilakukan oleh BALITEK KSDA danpeneliti lain terutama sejak tahun 2009. Sejumlah NGO seperti Yayasan AlasLou Taka, Fans for Nature dan Yayasan BOSF juga berkegiatan di SungaiHitam untuk konservasi dan wisata Bekantan. Interaksi peneliti, NGO danmasyarakat mendorong lahirnya kelompok Sungai Hitam Lestari pada tahun2013. Mereka adalah kelompok masyarakat yang peduli Bekantan danmengelola wisata Bekantan di Sungai Hitam.

Saat ini ekosistem hutan mangrove terjaga. Sudah tidak ada lagi alih fungsihutan mangrove menjadi tambak. Tambak-tambak juga sudah kembalimenjadi hutan mangrove. Peluang untuk melakukan restorasi hutanmangrove di wilayah DAS Sungai Hitam sangat kecil. Lahan-lahanterdegradasi dalam hal ini tambak terlantar telah ditumbuhi jenis tumbuhanhutan mangrove. Jika pun rehabilitasi ingin dilakukan bentuknya hanyalahperbaikan hidrologi untuk pengaturan alairan air pasang surut alamiah.Ancamannya hanya dari pengembangan kawasan pemukiman.

Lahan di sempadan sungai lainnya masih rentan. Lahan ini dimilikimasyarakat dan potensil digunakan untuk pertanian, perkebunan ataupeternakan. Aturan sempadan sungai juga belum diterapkan dengan baik.Hanya kelompok Sungai Hitam Lestari yang mengajak masyarakat untuk tidakmengganggu wilayah sempadan sungai untuk perlindungan habitatBekantan.

Rehabilitasi habitat Bekantan dilakukan oleh kelompok Sungai Hitam Lestari.Mereka bekerjasama dengan Balitek KSDA maupun Yayasan ALT. Jenistanaman rehabilitasi yaitu tanaman yang merupakan sumber pakan bagibekantan seperti Hevea brasiliensis (tanaman karet) dan Sonneratia caseolaris

Page 49: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

36

(Rumbia Laut). Menurut informasi kelompok, total luas lahan telahdirehabilitasi berkisar 1 ha. Tidak semua tanaman ini tumbuh. Beberapa faktormenyebabkan gagal tumbuh seperti kawasannya memiliki kanopi yangpadat sehingga mengganggu penetrasi cahaya matahari. Sebagian besarkarena lokasi yang tidak tepat.

5.2. Tekanan terhadap habitat Bekantan

Perlindungan Bekantan di Sungai Hitam sangat bergantung pada kondisihabitat alami Bekantan. Keberadaan vegetasi alamiah dan sumber pakan inipenting dijaga. Habitat Bekantan berada di wilayah sempadan sungai. Mulaidari hutan mangrove di pesisir sampai vegetasi hutan daratan di sempandansungai. Aktifitas di wilayah sempadan sungai dan daerah hinterland(pedalamannya) atau di wilayah DAS tentu memberi tekanan dan ancamanterhadap keberadaan Bekantan. Terutama jika tidak ditata dan dikeloladengan baik.

Tekanan dan ancaman terbesar terhadap kehidupan Bekantan adalah alihfungsi kawasan sempadan ini menjadi peruntukan lain. Jika dialihfungsikanhabitat Bekantan akan hilang karena tentu vegetasi sebagai tempatberlindung dan sumber pakan ikut hilang. Ini berpotensi besar terjadimengingat status lahan yang dimiliki oleh masyarakat. Sebagian lahan telahdialihfungsikan sebagai lahan tambak, kebun, peternakan dan pemukiman.Alih fungsi menjadi tambak sudah tidak ada lagi. Lahan tambak sudahberubah kembali menjadi hutan mangrove. Alih fungsi menjadi lahanpertanian, perkebunan dan peternakan potensial merusak habitat Bekantan.

Kelompok Sungai Hitam Lestari melalui dukungan sejumlah pihakmenginisiasi upaya perlindungan daerah sempadan. Caranya denganmenghimbau warga untuk tidak memanfaatkan 20 meter lahan di pinggirsungai dan tetap mempertahankan vegetasi sebagai habitat Bekantan. Upayaini lumayan efektif menahan lahan laju konversi sejak tahun 2013. Upaya lainyang telah dilakukan adalah melalui rehabilitasi lahan sempadan denganvegetasi khas dan sumber pakan Bekantan.

Page 50: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

37

Selain alih fungsi, tingginya intensitas pemanfaatan di wilayah DASmenimbulkan tekanan terhadap habitat Bekantan. Pertambangan,perkebunan sawit, peternakan, pertanian, perusahaan pengolah limbahadalah kegiatan di sekitar DAS Sungai Kuala Samboja (Sungai Hitam) yangmengancam kehidupan satwa liar Bekantan. Penggunaan bahan-bahankimia dan dampak run off material dari daratan yang ditimbulkan kegiatanpemanfaatan ini berdampak terhadap vegetasi yang tumbuh di sempadansungai.

Gambar 13. Salah satu aktivitas perusahaan pengelolaan limbah yang dianggapsebagai salah satu ancaman di sekitar DAS Sungai Hitam

Selain aktivitas diatas, kegiatan penggalian dan pelebaran sungai pada tahun2017 juga menjadi salah satu faktor rusaknya ekosistem sungai dan vegetasiyang ada di sekitarnya termasuk tumbuhan (Sonneratia caseolaris) yangmenjadi pakan dari Bekantan.

Page 51: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

38

Page 52: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

39

Ekowisata BekantanSungai Hitam

6.1. Status dan Kondisi Ekowisata

Ekowisata Sungai Hitam belum mendapat status yang legal dari pihakpemerintah setempat. Ekowisata Sungai Hitam ini hanya dikelola olehorganisasi Sungai Hitam Lestari dan didukung penuh RT 03. Perlu adanyadorongan legalisasi formal untuk mewujudkan perlindungan habitatBekantan di Sungai Hitam. Serangkaian upaya sebagai dasar legitimasi (dasar

Page 53: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

40

hukum) dari seluruh proses dan kegiatan yang dilakukan diharapkan adanyaproduk hukum seperti Keputusan Bupati Kutai Kartanegara tentangpengelolaan Sungai Kuala Samboja (Tri Atmoko, 2010).

Beberapa kali terlihat Yayasan BOSF membawa tamunya datang berkunjungke Sungai Hitam, hal ini sebagai bukti bahwa turis international cukup tertarikdengan obyek wisata Bekantan. Pintu masuk obyek wisata Bekantan SungaiHitam terletak di Kecamatan Samboja tepatnya di Jalan Balikpapan – Handil 2Kelurahan Kampung Lama. Habitat alami Bekantan masuk dalam kawasanKelurahan Kampung Lama dan Kuala Samboja. Jika dilihat dari DAS diKecamatan Samboja, Sungai Hitam merupakan bagian dari sub DAS SungaiMerdeka yang bermuara di Selat Makassar.

Aksesibilitas untuk menuju objek wisata Bekantan Sungai Hitam sangatmudah. Hal ini dikarenakan lokasi ekowisata terletak pada jalan porosBalikpapan-Handil. Lokasi ini dapat dijangkau dengan menggunakan roda 2maupun roda 4 dari Bandara Internasional Aji Sultan Muhammad Sulaiman

Sepinggan, kota Balikpapan hanya membutuhkan waktu 1,5 jam menujuobjek wisata Bekantan Sungai Hitam.

Meskipun belum begitu optimal pengembangan dan pengelolaannya,namun ekowisata Sungai Hitam sudah terdapat beberapa fasilitaspendukung untuk memberikan kenyamanan para wisatawan. Fasilitas yangdisediakan yaitu dermaga, perahu, life jacket, toilet, tempat sampah, dangazebo (tempat istirahat pengunjung). Terdapat fasilitas penyewaan perahuyang bisa digunakan oleh para wisatawan untuk menelusuri Sungai Hitamdan menyapa Bekantan.

Masyarakat yang tinggal secara berdampingan dengan Sungai Hitamsekaligus habitat Bekantan tidak merasa terganggu dengan kehadiranBekantan di sekitar rumah. Bahkan mereka mengakui sudah terbiasa denganaktivitas Bekantan yang bercengkrama di pohon-pohon sekitar rumahmereka. Masyarakat tidak ada yang berani mengganggu aktivitas ataupunmemburu Bekantan. Masyarakat sangat faham akan status Bekantan sebagai

Page 54: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

41

hewan yang dilindungi dan juga mempunyai manfaat ekonomi bagimasyarakat sekitar sebagai salah satu matapecaharian mereka.

Sekelompok masyarakat yang terbentuk dalam organisasi Sungai HitamLestari yang tinggal di Kampung Lama cukup aktif dalam mengembangkanSungai Hitam sebagai sebuah tempat ekowisata. Meskipun organisasi inibelum begitu mahir dalam pengelolaan obyek wisata namun merekamempunyai inisiatif dan pondasi yang cukup kuat untuk mengangkat namaSungai Hitam sebagai salah satu destinasi yang bisa diperhitungkan di daerahKutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Perlu adanya pengembangan kapasitaskemampuan masyarakat sekitar dalam pengolahan obyek wisata danpembekalan pengetahuan terkait pengembangan ekowisata sebagai mediapembelajaran, rekreasi dan tempat konservasi Bekantan. Berharap SungaiHitam akan menjadi destinasi yang diminati oleh wisatawan dari dalamataupun luar negeri.

6.2. Organisasi Pengelola

Sungai Hitam Lestari telah berperan dalam memberikan pelayanan parawisatawan yang ingin berkunjung ke ekowisata Sungai Hitam dan melihataktivitas Bekantan. Organisasi ini memiliki struktur organisasi yang terdiri daripelindung (Kambtibmas dan Babinsa Kampung Lama), penasehat (3 orang),ketua (1 orang), sekretaris (1 orang), bendahara (1 orang), seksi transportasi(10 orang), seksi reboisasi dan perawatan (2 orang), seksi keamanan danparkir (3 orang), dan juga Humas (3 orang).

Bentuk pengelolaan ekowisata Sungai Hitam ini dilakukan secara sukareladari organisasi Sungai Hitam dengan dukungan ketua RT 03. Namun untuksekarang hanya sekitar 4 orang yang terdapat dalam kepengurusanorganisasi Sungai Hitam Lestari yang masih aktif mengelola ekowisata SungaiHitam. Beberapa orang yang masih aktif bertugas sebagai pendamping parawisatawan yang datang berkunjung ke Sungai Hitam untuk melihat aktivitasBekantan.

Page 55: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

42

6.3. Tantangan

Focus Group Discussion (FGD) dengan Sungai Hitam Lestari dilakukan untukmemahami tantangan dan dukungan yang dibutuhkan untukpengembangan organisasi ini. Pengurus dan anggota berdiskusi danmengemukakan sejumlah pendapat.

Tantangan yang dihadapi oleh organisasi Sungai Hitam Lestari terdiri daribeberapa hal yaitu:

- Belum adanya penetapan dari pemerintah setempat sebagai kawasanyang perlu dilindungi untuk melindungi habitat Bekantan

- Sungai Hitam belum menjadi perhatian prioritas dari pemerintahsetempat

- Terancamnya habitat Sungai Hitam dengan hadirnya beberapaperkebunan kelapa sawit, industri pertambangan, dan industripengolahan limbah di dekat Sungai Hitam

- Belum adanya manajemen pengolahan ekowisata yang jelas

- Kurangnya keaktifan anggota dari organisasi Sungai Hitam sehinggaberdampak pada pengolahan ekowisata Sungai Hitam sendiri

- Kurangnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendampingipara wisatawan terkait cara memandu wisata, kecakapan bahasa,manajemen kelompok, keterampilan untuk mengembangkan buahtangan, dan keterampilan terkait pengolahan pangan yang bisadimanfaatkan dari SDA sekitar Sungai Hitam.

- Belum adanya promosi yang aktif untuk mengundang wisatawan baikmasyarakat yang berdekatan dengan Sungai Hitam, ataupun luarkawasan. Kurang terlihatnya petunjuk ekowisata di Sungai Hitam.

Page 56: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

43

6.4. Dukungan dan Upaya yang Perlu Dilakukan

Hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan potensi dari ekowisataBekantan Sungai Hitam antara lain:

- Perlu adanya kerjasama antara pihak pemerintah dengan masyarakatsetempat untuk melestarikan habitat Bekantan.

- Perlu adanya penetapan dari pihak pemerintah setempat dan peraturandaerah yang menetapkan bahwa Sungai Hitam masuk dalam kawasanyang dilindungi. Hal ini dilakukan guna menjaga keberlangsungan hidupflora dan fauna yang hidup di habitat Sungai Hitam.

- Pengembangan kapasitas sumber daya manusia di sekitar Sungai Hitamdalam pengelolaan ekowisata yang baik.

- Memotivasi anggota-anggota yang terdaftar dalam organisasi SungaiHitam Lestari ataupun masyarakat sekitar di Kampung Lama untuk turutserta dalam pengembangan ekowisata Bekantan Sungai Hitam.

- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam aspek pengetahuanflora dan fauna yang terdapat di Sungai Hitam, dan peningkatanpengetahuan terkait penanganan pengunjung di tempat wisata.

- Peningkatan fasilitas keamanan bagi para pengunjung yang akanmenggunakan alat transportasi perahu selama menelusuri Sungai Hitam.

- Peningkatan pengetahuan terkait media promosi yang bisa digunakanoleh organisasi Sungai Hitam Lestari dan masyarakat Kampung Lamauntuk mempromosikan secara luas ekowisata Sungai Hitam ke khalayakramai.

- Peningkatan tanda-tanda, petunjuk jalan ataupun media promosi secaraoffline sepanjang jalan Balikpapan-Handil.

Page 57: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

44

Page 58: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

45

Masalah Utamadan

Rekomendasi

7.1. Masalah Utama – Analisa Pohon Masalah

Perlindungan habitat Bekantan sebaiknya memperhatikan secaramenyeluruh aspek yang mempengaruhi keberadaan Bekantan. Baik itu secaraekologi, sosial, ekonomi, kebijakan dan kelembagaan. Hal ini penting agar

Page 59: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

46

intervensi pengelolaan yang akan dilakukan dapat berdampak pada tujuanakhir perlindungan habitat Bekantan.

Salah satu pendekatan strategis yang biasa digunakan sebagai alat bantuanalisa adalah metode ZOPP (ZielOrientierte Projek Planung = objectiveoriented project planning) yang dikembangkan oleh GTZ. Alat yangdigunakan adalah problem tree analysis. Idenya adalah untuk memahamiproses yang menyebabkan masalah. Dengan mengatasi akar masalahdiharapkan bisa menyelesaikan dampak permasalahan yang dirasakan.Biasanya alat ini digunakan bersama dengan objective tree analysis. Tujuannyatentu agar pendekatan dan inisiatif yang dikembangkan berkorelasi langsungpada pemecahan masalah.

Masalah utama terkait dengan konservasi Bekantan di Sungai Hitam adalahhabitat Bekantan yang terancam. Artinya lahan yang merupakan tempathidup Bekantan mengalami sejumlah ancaman. Bekantan sendiri tidak diburuatau diganggu oleh masyarakat. Namun dengan beragamnya pemanfaatandan penggunaan lahan di sekitar bahkan di habitat Bekantan menyebabkantekanan terhadap Bekantan.

Persoalan ini muncul karena 2 faktor utama yaitu pertama pemanfaatan diwilayah DAS dan terkhusus habitat Bekantan yang merusak. Sejumlah faktormenyebabkan hal ini. Terutama terkait dengan pengetahuan, kepedulian danpenegakan hukum yang lemah. Faktor Kedua adalah kegiatan/programkonservasi Bekantan belum berkembang dengan baik. Sebenarnya inisiatifdan aksi konservasi Bekantan baik melalui ekowisata maupun aktifitasrehabilitasi habitat telah berjalan namun belum efektif. Kedua faktor utamaini perlu dibedah lebih dalam akar masalahnya.

Page 60: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

47

7.1.1. Pemanfaatan wilayah DAS dan Habitat Bekantan yangmerusak

Beragam bentuk pemanfaatan dan penggunaan lahan di wilayah DAS dansempadan sungai memberikan ancaman dan merusak kelestarian habitatBekantan. Pada bagian ancaman dan perubahan dijelaskan tentang jenis-jenis aktifitas pemanfaatan yang berpotensi merusak antara lain:

- Alih fungsi lahan atau habitat Bekantan untuk peruntukan lain.Contohnya pada periode tahun 1999-2004 konversi hutan mangrovemenjadi tambak. Saat ini ancamannya adalah alih fungsi sebagaipemukiman, pertanian, perkebunan dan peternakan.

- Kegiatan pertambangan di wilayah DAS Sungai HItam Lestari baik itutambang batu bara maupun tambang pasir lokal.

- Perkebunan sawit yang berada di wilayah DAS Sungai Kuala Samboja.Dua kanal irigasi yang terhubung Sungai Kuala Samboja mengarah keperkebunan sawit. Penggunaan pupuk dan pestisida mengganggupertemubuhan vegetasi dan Bekantan.

- Pertanian, perkebunan dan peternakan lokal. Status lahan milikmasyarakat. Mereka memiliki kuasa untuk membuka lahan yangmerupakan habitat Bekantan menjadi lahan pertanian atau peternakan.Kegiatan pengolahan lahan di sekitar habitat Bekantan dan wilayah DASjuga berpotensi menganggu habitat Bekantan.

- Kegiatan pengolahan limbah di perusahaan pengolah limbah.Pengolahan limbah dengan membakar mengganggu keberadaanBekantan. Juga pembuangan sisa olahan limbah ke sungai.

Page 61: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

48

Gambar 14. Pohon Masalah - Sungai Hitam

Page 62: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

49

Beberapa hal menyebabkan pemanfaatan wilayah DAS dan habitat Bekantanyang merusak. Sebagian besar terkait dengan rendahnya tingkatpemahaman dan penegakan hukum yang tidak berjalan. Berikut disajikanenam hal utama yang menyebabkan hal ini, sebagaimana ditunjukkan olehpotongan problem tree analysis pada gambar14 yaitu antara lain:

a. Aturan terkait sempadan sungai dalam RTRW tidak berjalan.

RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara 2011-2031 mengatur dengan jelasperlindungan kawasan sempadan sungai. Sungai Kuala Samboja (SungaiHitam) masuk dalam kategori sungai kecil. Perlindungan sempadansungai mencakup area 25 m dari sisi kiri dan kanan sungai. Ini berbedadengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2011tentang Sungai, lebar sempadan yang dipersyaratkan adalah 50 m daritepi kiri dan kanan alur sungai. Hasil diskusi dengan masyarakat dan parapihak menunjukkan pengawasan dan penegakan aturan sempadanbelum berjalan.

b. Lemahnya koordinasi dan sinergi para pihak untuk perlindungan habitatBekantan.

Isu konservasi Bekantan dan perlindungan habitatnya belum jadiperhatian para pihak terutama di level pemerintah daerah. Salah satuinstitusi pemerintah yang interest terhadap isu ini adalah Balitek KSDA.Telah ada inisiasi konservasi habitat Bekantan dari sejumlah NGO danBalitek KSDA. Namun terlihat masih berjalan sendiri-sendiri. Tidakdibingkai dalam program bersama. Beberapa hal menyebabkan kondisiini antara lain:- Isu perlindungan habitat Bekantan belum menjadi prioritas para

pihak. Ini disebabkan oleh rendahnya pemahaman dan kepedulian.- Belum ada inisiasi dan fasilitasi- Kurangnya sosialisasi terkait sempadan sungai kepada masyarakat

maupun para pihak.

Page 63: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

50

c. Rendahnya pemahaman masyarakat terkait sempadan sungai.

Masyarakat umumnya belum memahami aturan sempadan sungai.Mereka mengatakan bahwa hanya mengikuti ajuran dari kelompokSungai Hitam Lestari untuk menjaga pinggir sungai hingga 20 m sebagaiupaya untuk menjaga keberadaan Bekantan. Mereka juga mengakuibahwa sosialisasi dan penjelasan tentang aturan sempadan belumpernah dilakukan.

d. Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum pemanfaatan wilayahsungai.

Pengawasan penggunaan lahan di sempadan sungai belum berjalan.Kecenderungan pembiaran pada pemanfaatan lahan di habitat Bekantanini terlihat jelas. Contohnya berdirinya industry pengolahan limbah danpemukiman yang berada di dekat habitat Bekantan merupakan buktibahwa Penegakan hukum pelanggaran terkait perlindungan sempadansungai juga belum berjalan dengan optimal.

e. Status kawasan merupakan wilayah APL

Wilayah DAS Sungai Kuala Samboja sebagian besar ditetapkan sebagaiArea Peruntukan Lain (APL). Dibawah kewenangan pengelolaan tingkatkabupaten. Status ini memungkinkan hak milik dan pengembanganperuntukan lainnya seperti pertanian, perkebunan, peternakan maupunperuntukan lainnya. Sebagian besar lahan dimiliki masyarakat. Merekamemiliki kuasa pemanfaatan dan pengelolaan lahan.

f. Tidak tegasnya batas pemanfaatan wilayah sungai.

Ini juga terkait dengan ketidakjelasan wilayah sempadan dan belumdisosialisasikannya aturan terkait dengan sempadan sungai baik yangdiatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) maupun RTRW.

Page 64: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

51

7.1.2. Kegiatan (program) konservasi Bekantan belum berkembang

Telah ada inisiasi program konservasi Bekantan di Sungai Hitam. Namunbelum optimal dikembangkan. Padahal jika berkembang dengan baik, bisamengurangi ancaman terhadap habitat Bekantan. Inisiatif lokal untukekowisata oleh kelompok Sungai Hitam Lestari memberikan efek yang baikterhadap perlindungan habitat Bekantan. Mereka telah bekerja sama dengansejumlah pihak seperti Yayasan ALT, FFN, Yayasan BOSF dan Balitek KSDA.Perlu mengoptimalkan potensi ini untuk mendukung pengembanganprogram konservasi Bekantan.

Ada beberapa masalah yang menyebabkan belum berkembangnyakonservasi Bekantan antara lain:

a. Dukungan dan kerjasama pada pihak belum berjalan dengan baik

Inisiatif perlindungan habitat Bekantan telah ada. Inisiatif ini berasal dariberbagai organisasi yang berusaha untuk melakukan perlindunganterhadap habitat Bekantan melalui skema penelitian, rehabilitasi bahkanpengembangan ekowisata Bekantan itu sendiri. Sinergi dan kerjasamaantar pihak belum berjalan baik. Perlu difasilitasi agar kegiatan yangdilakukan oleh para pihak bisa saling mendukung. Upaya ini jugadilakukan guna menarik dukungan para pihak untuk bersama-samamendorong pelestarian habitat Bekantan terutama dari sisi pengambilkebijakan (baca: pemerintah) dan para pihak yang memiliki kepentinganterhadap pemanfaatan lahan di wilayah DAS Kuala Samboja. Beberapahal yang menyebabkan kondisi ini antara lain:

- Masyarakat lokal belum begitu memahami konservasi habitatBekantan

- Kurangnya perhatian pemerintah dan pihak lainnya terhadapperlindungan habitat Bekantan.

- Koordinasi dan sinergi pihak-pihak untuk konservasi belumdijalankan.

Page 65: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

52

b. Belum adanya perencanaan pengelolaan konservasi habitat Bekantan

Masih belum sinerginya upaya-upaya perlindungan habitat Bekantanjuga disebabkan oleh belum adanya perencanaan pengelolaankonservasi habitat Bekantan. Sehingga masing-masing pihakmenjalankan kegiatan atau program perlindungan sesuai dengankepentingan masing-masing. Belum diintegrasikan untuk mencapaitujuan bersama. Padahal jika “energi” ini disatukan dan dibuat lebihterencana dengan memaduserasikan langkah-langkah para pihakpemangku kepentingan tentu akan mendorong program konservasihabitat Bekantan yang lebih baik. Salah satu hal yang menyebabkanrencana ini belum adalah masih rendahnya kepedulian masyarakatterhadap kelestarian habitat Bekantan.

c. Pengelolaan ekowisata belum berkembang dengan baik

Pengelolaan ekowisata tentu “menjual” keunikan satwa liar Bekantan danbiota asosiasi lainnya. Syaratnya tentu satwa liar masih eksis di kawasandan habitatnya terjaga. Pengembangan ekowisata akan mendorongpelestarian dan perlindungan habitat Bekantan. Jika ekowisata dikeloladengan baik, kegiatan program perlindungan habitat Bekantan akanberkembang pula. Kegiatan ekowisata telah berjalan sejak dibentuknyaSungai Hitam Lestari. Namun memang belum berkembang baik.Beberapa kendala dan permasalahan yang menyebabkan hal ini antaralain:

- Kapasitas kelompok pelestari rendah.

Kelompok masih fokus pada penyediaan sarana transportasi untukmengantar turis ke lokasi. Sudah ada upaya penguatan untuk aspekrehabilitasi, perlu diperkuat lagi. Kemampuan memandu wisataBekantan juga masih lemah sehingga ke depan bisa berfungsi “guidewisata”. Penguatan legalitas dan manajemen kelompok diperlukan.

- Terbatasnya sarana dan prasarana ekowisata Bekantan.

- Promosi dan paket ekowisata Bekantan belum berkembang

Page 66: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

53

d. Pengelolaan SDA berkelanjutan belum dikembangkan

Selain ekowisata dan upaya perlindungan habitat, pemanfaatanekonomis sumberdaya alam di habitat Bekantan diperlukan. Bentuk-bentuk pemanfaatan sumberdaya alam berkelanjutan untuk menopangekonomi keluarga dan mendukung ekowisata belum berkembang baik.Kondisinya antara lain:

- Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari habitat Bekantan belumberkembang

- Usaha kreatif pendukung wisata belum berkembang

7.2. Objective Tree – Analisa Pohon Tujuan

Analisa pohon tujuan atau Objective tree analysis digunakan untukmerumuskan pemecahan masalah dari problem tree analysis yang telahdibuat. Fokusnya adalah menyelesaikan akar masalah dengan sejumlahaktifitas utama. Dengan menyelesaikan akar masalah melalui sejumlahaktifitas diharapkan dapat mendorong pencapaian tujuan.

Jika melihat Gambar 17, alur pikir penyusunan objective tree sebagai berikut:- Aktifitas (warna Biru) dan Sub Aktifitas (warna Ungu) adalah kegiatan-

kegiatan untuk mengatasi akar masalah- Hasil (warna hijau) adalah keluaran yang dihasilkan dari aktifitas yang

dijalankan- Tujuan berdasarkan masalah-masalah yang ada- Tujuan umum.

Untuk mengatasi permasalahan pokok “habitat Bekantan terancam”; perludikembangkan program perlindungan habitat Bekantan. Program ini meliputidua tujuan utama yaitu pertama pengendalian pemanfaatan wilayah DASdan habitat Bekantan; dan kedua pengembangan program konservasihabitat Bekantan berkelanjutan. Kedua tujuan utama ini diharapkan bisamengatasi masalah “habitat Bekantan terancam” dan mencapai tujuan

Page 67: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

54

perlindungan habitat Bekantan. Tujuan pertama diarahkan untuk mengatasiancaman; dan tujuan kedua dengan mengembangkan program untukmendukung pemanfaatan dan konservasi berkelanjutan. Kedua pilar inimenjadi kunci perlindungan habitat Bekantan.

7.2.1. Pengendalian Pemanfaatan Wilayah DAS dan HabitatBekantan

Perlindungan habitat Bekantan sulit dilakukan jika sumber ancaman tidakdikendalikan. Untuk itu, tujuannya adalah mengendalikan pemanfaatan diwilayah DAS dan terutama di habitat Bekantan.

Beberapa capaian dan aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan iniantara lain:

1. Aturan terkait sempadan sungai dalam RTRW dipahami para pihakAktifitas:- Penyebarluasan informasi aturan terkait dengan sempadan

sungai.

2. Meningkatnya pemahaman masyarakat terkait dengan perlindungansempadan sungai.Aktifitas:- Penyebarluasan informasi aturan terkait dengan sempadan

sungai.

3. Lahirnya Forum Multi Pihak (FMP) untuk perlindungan habitatBekantan.Aktifitas:- Serial meeting membahas perlindungan habitat Bekantan.- Fasilitasi pembentukan Forum Multi Pihak (FMP) konservasi

Bekantan.

Page 68: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

55

4. Kerjasama para pihak untuk pengawasan pemanfaatan wilayah DASAktifitas:- Mediasi pengawasan bersama pemanfaatan habitat Bekantan

Sub Aktifitas:- Fasilitasi kelompok Sungai Hitam Lestari untuk patroli

perlindungan habitat Bekantan.- Mediasi kolaborasi pengawasan dengan pihak lain.

Page 69: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

56

Gambar 15. Pohon Objektif - Sungai Hitam

Page 70: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

57

7.2.2. Program Konservasi Habitat Bekantan

Tujuan kedua ini diarahkan untuk mendukung pemanfaatan dan konservasiberkelanjutan. Inisiatif program konservasi dan pemanfaatan berkelanjutanyang sudah ada perlu diperkuat. Juga perlu diarahkan agar betul-betulberkontribusi terhadap upaya perlindungan habitat Bekantan dan mengatasimasalah habitat Bekantan yang terancam.

Inti kegiatan yang ingin dicapai pada bagian ini adalah:- Membenahi dan menata program yang sedang berjalan agar lebih

terencana dan mendukung skema keberlanjutan upaya perlindunganhabitat Bekantan

- Mensinergikan langkah dan inisiatif para pihak dalam bingkaiperencanaan perlindungan habitat Bekantan terintegrasi

- Menilai dan mengembangkan peluang kegiatan pemanfaatan yangbisa mendukung perlindungan dan ekowisata habitat Bekantan.

Hasil:1. Dukungan dan kerjasama konservasi Bekantan terjalin

Aktifitas:- Pelatihan penguatan kapasitas konservasi Bekantan bagi para

pihak.- Fasilitasi kelompok Sungai Hitam Lestari untuk menggalang

kerjasama dengan pihak lain.- Koordinasi dan konsultasi dengan para pihak

(Pengusulan Sungai Hitam sebagai destinasi wisata).

2. Rencana pengelolaan konservasi habitat BekantanAktifitas:- FGD konservasi habitat Bekantan dengan para pihak- Fasilitasi penyusunan rencana pengelolaan/ Konservasi habitat

Bekantan

Page 71: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

58

3. Tertatanya pengelolaan ekowisata Bekantan Sungai HitamAktifitas:- Serial training dan peningkatan kapasitas kelompok

Sub Aktifitas: Fasilitasi legalitas kelompok Pelatihan perencanaan strategis dan manajemen kelompok Pelatihan pemandu wisata Pelatihan teknis konservasi dan rehabilitasi habitat Bekantan Studi banding pengelolaan ekowisata

- Peningkatan fasilitas dan sarana prasarana ekowisata- Pengembangan media promosi dan paket wisata

4. HHBK serta Usaha kreatif dan pendukung wisata berkembangAktifitas:- Serial training dan peningkatan kapasitas untuk pengembangan

HHBK pendukung wisataSub Aktifitas: Pelatihan pengolahan pangan dari jenis tumbuhan hutan

mangrove Pelatihan pengolahan HHBK (rotan dan nypah) Pelatihan kemasan dan pemasaran

- Pengembangan usaha kreatif pendukung wisataSub Aktifitas: Pelatihan merchandise khas Bekantan

7.3. Kebutuhan Peningkatan Kapasitas

Bagian ini memberikan rekomendasi pelatihan atau peningkatan kapasitasyang diperlukan untuk mendorong program “Perlindungan HabitatBekantan”. Environmental Leadership & Training Initiative (ELTI) fokus padaupaya peningkatan kapasitas para pihak dalam pengelolaan sumber dayaalam berkelanjutan. Rekomendasi kegiatan pelatihan dan peningkatankapasitas sebagai berikut:

Page 72: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

59

7.3.1. Pelatihan Konservasi Bekantan dan Habitatnya

a. Deskripsi pelatihan

Pelatihan konservasi Bekantan dan ekosistem hutan mangrove bertujuanuntuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat mengenaiperanan penting melakukan konservasi Bekantan dan habitatnya. Materipelatihan ini meliputi: Bekantan, pola perilaku Bekantan, ekosistem hutanmangrove sebagai habitat, keterkaitan pola pemanfaatan sumber dayaterhadap keberlangsungan Bekantan, model pengelolaan berkelanjutan.Peserta diajak untuk menemukenali permasalahan-permasalahan pokokperlindungan Bekantan di Sungai Hitam dan menyusun rencana tindaklanjut personal maupun institusi untuk uupaya perlindungan. Metodepelatihan mengkombinasikan beberapa metode brainstorming, simulasi,act rotation dan permainanyang akan mendorong peserta pelatihan aktifdan mendapatkan perspektif yang lengkap mengenai konservasiBekantan.

Tujuan pelatihan ini adalah agar para pihak memiliki pengetahuan,kecintaan, dan pemahaman terkait pentingnya pelestarian habitatBekantan dan perlindungan satwa liar Bekantan. Aturan terkait dengansempadan sungai yang termuat dalam RTRW dan Peraturan Pemerintah(PP) tentang sungai penting dibahas di pelatihan ini. Diharapkan pesertapelatihan bisa menjadi pelopordapat mendorong inisiatif konservasiBekantan dan habitatnya terutama dilingkup institusi masing-masing.

b. Partisipan

Peserta pelatihan sebanyak 25 orang yang berasal dari beberapaperwakilan masyarakat seperti: perempuan, tokoh pemuda, pengelolawisata Bekantan, nelayan, pemerintah desa, guru, dan perwakilan daripemerintah (dinas Kehutanan, BLHD, dinas pariwisata, dinas pertanian,BAPPEDA, Kepolisian, dll.) serta perwakilan sektor swasta di sekitarwilayah DAS Kuala Samboja.

Page 73: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

60

c. Waktu kegiatan

Pelatihan sebaiknya dilaksanakan selama 3 hari kegiatan denganperpaduan materi kelas dan lapangan. Kunjungan ke Sungai Hitampenting untuk memahami permasalahan-permasalahan pokokperlindungan Bekantan dan habitatnya.

7.3.2. Pelatihan Pemantauan dan Perlindungan Habitat Bekantan

a. Deskripsi kegiatan

Pelestarian kawasan habitat Bekantan sangat penting dilakukan danmenjadi tanggungjawab bersama. Sungai Hitam Lestari (SHL) merupakanorganisasi yang berupaya melakukan perlindungan terhadap kelestarianSungai Hitam sebagai habitat endemic Bekantan. Inisiatif yang telahdilakukan oleh SHL penting didukung sehingga upaya yang dilakukandapat optimal. Perlu mengotimalkan peran SHL sebagai pusatpengawasan terhadap kawasan habitat Bekantan. Untuk itu staf SHLperlu difasilitasi tentang pemahaman mengapa pemantauan secarareguler penting dilakukan, bagaimana cara melakukan pengawasankawasan, kawasan mana saja yang dipantau, kapan, siapa dan aspek apasaja yang dipantau, Bekantan, satwa lain dan flora apa saja yangdipantau, aturan apa yang perlu dibuat untuk mendukung pelestarianhabitat Bekantan. Para pihak diharapkan terlibat dalam upaya ini agarsinergitas dapat terjadi.

Sebaiknya kegiatan ini dilaksanakan setelah beberapa rangkaian kegiatandilakukan terutama:

- Diseminasi atau penyebarluasan aturan pemanfaatan wilayahsempadan sungai

- Pertemuan berkala dengan para pihak membahas tentang upayaperlindungan habitat Bekantan

- Inisiasi lahirnya Forum Multipihak (FMP) Konservasi Bekantan

Page 74: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

61

Pondasi ini digunakan untuk menyusun bersama skema pemantauandan perlindungan Habitat Bekantan. Dalam pelatihan ini pesertapelatihan akan memperoleh gambaran mengenai kondisi wilayah habitatBekantan di Sungai Hitam. Apakah sudah ada aturan pengawasan?,bagaimana membangun kolaborasi para pihak untuk melakukanpengawasan kawasan?, bentuk pengawasan seperti apa yang dapatdilakukan?, hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di kawasanekowisata, bagaimana keterkaitan kawasan dengan habitat Bekantan.

b. Peserta pelatihan

Peserta pelatihan sebanyak 25 orang terutama Kelompok Sungai HitamLestari dan perwakilan dari pemerintah (dinas Kehutanan, BLHD, dinaspariwisata, dinas pertanian, BAPPEDA, Kepolisian, dll.) serta perwakilansektor swasta di sekitar wilayah DAS Kuala Samboja.

c. Waktu pelatihan

Pelatihan teknis dapat dilakukan di waktu-waktu senggang anggotakelompok. Namun kegiatan teknis training dapat saja dilakukandiorganisir selama 2 hari

7.3.3. Lokalatih Penyusunan Rencana Pengelolaan danPerlindungan Habitat Bekantan

a. Deskripsi kegiatan

Penting untuk menyusun rencana pengelolaan dan perlindungan habitatBekantan secara berkelanjutan. Tentu agar ancaman dan masalah yangada bisa dikendalikan. Juga memanfaatkan peluang pengembanganyang ada. Ini juga bagian dari melihat persoalan konservasi Bekantanlebih menyeluruh. Tidak menyelesaikan persoalan secara parsial. Denganrencana ini, rujukan pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan habitatBekantan bisa lebih terintegrasi. Memaduserasikan peran dan

Page 75: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

62

tanggungjawab para pihak baik di tingkat masyarakat sampai dengantingkat pengambil kebijakan.

Sebaiknya rencana disusun bersama oleh para pihak. Bentuknya dapatberupa Lokalatih. Latihan sambil menyusun dokumen.

b. Peserta pelatihan

Peserta pelatihan sebanyak 25 orang yang berasal dari beberapaperwakilan masyarakat seperti: perempuan, tokoh pemuda, pengelolawisata Bekantan, nelayan, pemerintah desa, guru, dan perwakilan daripemerintah (dinas Kehutanan, BLHD, dinas pariwisata, dinas pertanian,BAPPEDA, Kepolisian, dll) serta perwakilan sektor swasta di sekitar wilayahDAS Kuala Samboja.

c. Waktu pelatihan

Kegiatan dilakukan selama 2 hari

7.3.4. Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Kelompok Pengelola

Ekowisata Bekantan mulai dijalankan masyarakat. Telah ada kelompok SungaiHitam Lestari yang menggerakkan inisiatif ini. Penting untuk menguatkanorganisasi yang ada sebagai penggerak utama perlindungan habitatBekantan. Organisasi ini diharapkan bisa menggerakkan masyarakat sekaligusmenarik dukungan dan sinergi dengan pihak lainnya.

Berdasarkan Analisa masalah dan tujuan dirumuskan beberapa jenispelatihan atau peningkatan kapasitas yang dibutuhkan antara lain:

1. Lokalatih Penyusunan Rencana Strategis dan Managemen

a. Deskripsi Pelatihan

Pelatihan perencanaan strategis bertujuan adalah menyusunperencanaan pengembangan kawasan berbasis sumber daya lokal yang

Page 76: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

63

ada di Sungai Hitam. Rencana strategis ini akan mengarahkanpengembangan kegiatan yang akan dilakukan di Sungai Hitam,membantu pelaksana kegiatan untuk lebih fokus pada tujuan organisasi.Dokumen ini akan digunakan untuk membangun komitmen,meningkatkan kerjasama dan membangun inovasi untukpengembangan dan pengelolaan wilayah. Pelatihan ini akanmenghadirkan bagaimana mengembangkan visi, misi, nilai-nilai yangmemperkuat kegiatan mencapai tujuan, bagaimana menilai kebutuhandan perhatian para pemegang kepentingan, bagaimana melakukananalisis SWOT, bagaimana strategi mengembangkan rencana tahunandan bagaimana menyelenggarakan siklus perencanaan.

b. Partisipan

Peserta sebanyak 15 orang anggota kelompok Sungai Hitam Lestari danmelibatkan institusi lain yang memungkinkan untuk mendampingi danmenguatkan kelompok.

c. Waktu Pelatihan

Tahapan penyusunan dibuat secara informal melalui diskusi-diskusi kecildi internal kelompok. Proses pendampingan penyusunan rencanastrategis dan pengelolaan kelompok juga dapat dilakukan melaluipendampingan secara informal. Jika dirasa perlu alokasi waktu khususdalam bentuk lokakarya dapat dilakukan selama 2 hari.

2. Pelatihan Pemandu Wisata

a. Deskripsi pelatihan

Pelatihan pemandu wisata ekowisata bertujuan untuk meningkatkanpemahaman dan kapasitas pengelola ekowisata Bekantan Sungai Hitamdalam mengelola usaha ekowisata. Dalam pelatihan ini peserta akandibekali pemahaman yang baik tentang seluk beluk Bekantan dan satwadi Sungai Hitam, ekologi dan perilaku Bekantan dan habitat Bekantan,teknik menjadi pemandu yang baik, managemen pengelolaan ekowisata,

Page 77: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

64

strategi pemasaran ekowisata dan pengembangan jaringan. Metodepelatihan mengkombinasikan beberapa metode brainstorming, simulasi,act rotation dan permainan yang akan mendorong peserta pelatihan aktifdan mendapatkan perspektif yang lengkap mengenai pengelolaanekowisata yang ramah lingkungan.

b. Partisipan

Peserta pelatihan sebanyak 20 orang yang berasal dari pengelolaekowisata, pemuda, perwakilan dari pemerintah (Dinas Kehutanan, DinasPariwisata).

c. Waktu kegiatan

Pelatihan akan dilaksanakan selama 3 hari kegiatan.

3. Studi Banding Pengelolaan Ekowisata

a. Deskripsi Pelatihan

Kegiatan studi banding ke daerah lain yang telah berhasil melakukanpengelolaan ekowisata berbasis sumber daya. Kegiatan ini pentingdilakukan untuk memberikan gambaran utuh mengenai bentuk–bentukpengembangan yang dapat dilakukan, sistem pengelolaan yangditerapkan, bagaimana membangun sistem pemasaran dan promosiyang baik, serta bagaimana mendorong masyarakat untuk mampumendukung ekowisata dengan berbagai usaha.

b. Partisipan

Partisipan terdiri dari 10-15 orang pengelola ekowisata dan perwakilandari Dinas Pariwisata

c. Waktu Pelatihan

Studi banding membutuhkan waktu selama 2-3 hari

Page 78: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

65

7.3.5. Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Sumber DayaBerkelanjutan

1. Pelatihan Pengelolaan Pangan Tumbuhan Hutan mangrove

a. Deskripsi pelatihan

Pelatihan pengolahan pangan bertujuan untuk meningkatkanpemahaman dan kepedulian masyarakat mengenai peranan pentingmelakukan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan sekaligusmemberikan pemahaman baru mengenai peluang pengembangan matapencaharian alternatif. Pelatihan pengolahan pangan terutama berbasissumber daya lokal dan memiliki irisan dengan Bekantan. Materi pelatihanini meliputi: Identifikasi jenis dan status sumber daya lokal yang ada diSungai Hitam, bagaimana ketergantungan manusia dan Bekantanterhadap SDA tersebut. Praktek pengolahan berbagai jenis SDA danidentifikasi peluang pasar produk. Pelatihan mengkombinasikanbeberapa metode seperti brainstorming tentang historical timeline statusSDA, praktek pengolahan pangan danpermainan yang akan mendorongpeserta pelatihan aktif dan mendapatkan keterampilan baru mengenaipengolahan pangan yang berkelanjutan.

b. Partisipan

Peserta pelatihan sebanyak 15 orang terutama kelompok ibu-ibu diKampung Lama. Kegiatan ini juga dapat melibatkan dinas-dinas terkaitseperti Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan dan DinasKoperasi.

c. Waktu kegiatan

Pelatihan dapat dilaksanakan selama 2 hari dan bertempat di Balai DesaSungai Hitam, Kecamatan Samboja, Kutai Kertanegara. Melihat hasilAnalisa kegiatan sehari-hari waktu luang ibu-ibu hanya pada hari Sabtudan Minggu. Juga ada waktu luang di siang hari. Kegiatan ini juga dapat

Page 79: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

66

dibuat berseri memanfaatkan waktu luang di siang hari bagi ibu-ibu diKampung Lama.

2. Pelatihan Pengelolaan HHBK (Nipah, Rotan)

a. Deskripsi Pelatihan

Pelatihan pengembangan HHBK yang dikembangkan berbasis sumberdaya lokal seperti rotan dan nipah. Pelatihan HHBK bertujuan untukmeningkatkan pendapatan masyarakat dengan system pengelolaansumber daya alam yang berkelanjutan yang mendorong pelestarianekosistem yang terdapat di Sungai Hitam. Dalam pelatihan ini, pesertaakan memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya melakukanpengelolaan SDA bukan kayu yang dapat mendorong peningkatanpendapatan. Peserta juga akan memperoleh keterampilan melakukanpengolahan rotan menjadi berbagai kerajinan (handicraft), nira nipahmenjadi sumber bioethanol dll.

b. Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan sebanyak 15-20 orang yang merupakan perwakilanmasyarakat yang tertarik meningkatkan keterampilan, perwakilanpemerintah dan sektor usaha.

c. Waktu Pelatihan

Pelatihan mengkombinasikan praktek dan teori dan dilakukan selama 5hari.

3. Pelatihan Kemasan dan Pemasaran

a. Deskripsi kegiatan

Pelatihan kemasan dan pemasaran dilakukan untuk meningkatkanketerampilan masyarakat dalam mengembangkan produk makanan ataulainnya yang akan menjadi oleh-oleh khas dari wisata Bekantan Sungai

Page 80: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

67

Hitam. Pelatihan kemasan penting dilakukan untuk meningkatkankualitas produk dan minat dari konsumen. Dalam pelatihan ini pesertaakan memperoleh informasi mengenai apa itu kemasan, fungsi kemasan,jenis-jenis kemasan yang sesuai dengan produk yang dikembangkan.Selain itu peserta langsung mempraktekkan teknik pengemasan produkdan hal-hal apa saja yang diperlukan dalam kemasan seperti label, izinusaha dan tanggal kadaluarsa.

b. Peserta pelatihan

Peserta pelatihan terdiri dari 20 orang pelaku usaha yang sudah ada diSungai Hitam

c. Waktu pelatihan

Waktu pelaksanaan selama 3 hari dengan memanfaatkan waktu luangmasyarakat.

4. Pelatihan Kerajinan khas Bekantan

a. Deskripsi kegiatan

Kegiatan ini merupakan pelatihan untuk pengembangan keterampilanmasyarakat dan pelaku usaha untuk mendukung ekowisata BekantanSungai Hitam. Kerajianan (Merchandise) yang dikembangkan dapatberupa boneka bentuk Bekantan, gantungan kunci Bekantan, kaos dantopi bergambar Bekantan. Dalam pelatihan ini peserta akan memperolehketerampilan teknik membuat berbagai kerajinan Bekantan yang akandijual kepada pengunjung ekowisata yang akan mendukungpengelolaan ekowisata tersebut.

b. Peserta pelatihan

Peserta pelatihan merupakan perwakilan masyarakat yang tertarik daningin mengembangkan hasil pelatihan (ibu-ibu, kaum muda dan anak-anak putus sekolah)

Page 81: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

68

c. Waktu pelatihan

Pelatihan akan dilakukan selama 5 -7 hari dengan memanfaatkan waktuluang masyarakat.

Page 82: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

69

Referensi

Atmoko, T. 2010. Strategi Pengembangan Ekowisata pada Habitat Bekantan(Nasalis larvatus Wurmb.) di Kuala Samboja, Kalimantan Timur (Strategyfor Ecotourism Development in Proboscis Monkey (Nasalis larvatusWurmb.) Habitat at Kuala Samboja, East Kalimantan). Balai PenelitianTeknologi Perbenihan Samboja: Balikpapan.

Yassir, I., Susito, S. & Mudzakir. 2016. Satwa Liar di Objek Wisata Alam BekantanSungai Hitam-Samboja. Balai Penelitian dan Pengembangan TeknologiKonservasi Sumber Daya Alam: Balikpapan.

Page 83: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

70

Tim Kelurahan. 2017. Profil Kelurahan Kampung Lama. Kelurahan KampungLama: Kampung Lama

Khairunnisa. 2016. Pengamatan Tingkah Laku Bekantan (Nasalis larvatus) diKawasan Sungai Hitam Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja,Kutai Kartanegara. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda: Samarinda.

http://www.mongabay.co.id/2014/01/29/konversi-lahan-gerus-habitat-bekantan-sungai-hitam/

https://id.wikipedia.org/wiki/Bekantan

Page 84: Bekantan dan Habitatnya di Sungai Hitam · Kepemilikan lahan oleh perorangan sangat rentan untuk dialih fungsikan sebagaimana terjadi di tempat lain. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGANTEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

Jl. Soekarno - Hatta Km. 38 PO BOX 578 Balikpapan 76112 Samboja - Kalimantan TimurTelp. , Fax.

E-mail : l Website :(0542) 7217663 (0542) 7217665

[email protected] www.balitek-ksda.or.id