16
BEKERJA DENGAN ORANG TUA DALAM PAUD BAGI ANAK BERKEBUTUHAN PENDIDIKAN KHUSUS (ABPK) IRHAM HOSNI PLB FIP UPI

bekerja dengan orang tua dalam paud bagi anak berkebutuhan

Embed Size (px)

Citation preview

BEKERJA DENGAN ORANG

TUA DALAM PAUD BAGI

ANAK BERKEBUTUHAN

PENDIDIKAN KHUSUS (ABPK)

IRHAM HOSNI

PLB FIP UPI

PEMBAHASAN

1. BEKERJA DENGAN ORANG TUA ADALAH an ideal – it is a mandate

2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP ORANG TUA

3. KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKA

4. STRATEGI TUK MENINGKATKAN KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN.

BEKERJA DENGAN ORANG TUA ADALAH

an ideal – it is a mandate

1. Anak adalah amanah,

2. Waktu bersama orang tua lebih banyak

3. Tumbuh dan berkembang di tengah

keluarga jauh lebih baik:

a. New natal competancy

b. Critical periode

c. Prevention of Secondary handicaps

4. Bagian yg inklusif dari masyarakat.

BEKERJA DENGAN ORANG TUA ADALAH

an ideal – it is a mandate

5. Standar orang normal

6. Membutuhkan perkembangan yang unik

(modifikasi dan adaptasi) – Locomotor,

body concept, fine motor, object concept,

classification, social interaction,

communication, intersensory cordination,

dll.

BEKERJA DENGAN ORANG TUA ADALAH

an ideal – it is a mandate

7. Dalam paud ABPK, perlu memperhatikan:a. Orang tua adalah sumber informasi dan paling tahu

informasi tentang anaknya.

b. Use less and less hep

c. Be Consitent

d. Ortu dan guru: need to be spontaneus – using natural interaction time, talking cues from the child him self.

e. Tanyakan beberapa pertanyaan, berikan anak banyak menjawab dan dengarkan.

f. Catat perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi dan menjadi bagian dari asessment.

SIKAP ORANG TUA FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

1. Orang tua membawa penilaian dan pengalamannya sendiri

2. Nilai yang dipakai, keyakinan yang dianut, kepercayaan yang dipegang.

3. Respon orang tua terhadap situasi tergantung dari kekuatan dan kelemahan pribadinya, bantuan dan dorongan anggota keluarga, profesional dan faktor lain yang terlibaqt.

Tahap kesedihan orang tua

1. Penolakan dan isolation

2. Marah

3. Bargaining (Tawar menawar)

4. Depression (depresi, muram)

5. Acceptance (menerima)

TINGKAT PENERIMAAN ORTU

TERGANTUNG:

1. Severity of handicap (BERATNYA KELAINAN)

2. Age at onset (Umur KAPAN TERJADINYA)

3. Socio economic status (status sosial ekonomi)

4. How information was received (Bagaimana

informasi yang diterima)

5. Financial hardships (kesukaran pembiayaan)

6. Time ( waktu)

TINGKAT PENERIMAAN ORTU

TERGANTUNG:

7. Critical event (kejadian genting)

a. Anak lahir atau dicurigai cacat

b. Diagnose dibuat dan anak mulai diobati

c. Anak siap masuk program sekolah.

d. Anak mulai mencapai dewasa (Puber)

e. Anak mulai mencapai usia kerja.

f. Orang tua sudah mulai tua.

TINGKAT PENERIMAAN ORTU

TERGANTUNG:

8. Lack of control (kekurangan kontrol)

9. Parents as an in-group (Oran tua sebagai

salah satu dari kelompok)

10. The myth of cure (mitos dari

perawatan/pengobatan)

KETERLIBATAN ORANG TUA

DALAM PENDIDIKAn

1. Mengambil keputusan tentang pendidikan anaknya.

2. Partisipasi orang tua adalah hak dan telah dijamin dalam undang-undang.

3. Guru yang mampu dan telah melakukan kegiatan sebagai guru bagi anaknya.

4. Terlibat penuh sebagai anggota tim interdisipliner.

5. Sebagai konselor bagi orang tua lain.

6. Sebagai pembuat kebijakan dan advocasi.

7. Pengembang dan inisiator program.

Keterlibatan ortu berkurang bila:

1. Waktu dan lokasi pertemuan tidak sesuai

2. Penilaian ortu dengan guru tidak berbeda secara signifikan.

3. Profesional membuat asumsi yang tidak mendasar.

4. Penanganan tidak konsisten.

5. Merasa terancam.

6. Harapan Ortu tidak realistis.

7. Kebutuhan sosial ortu terhambat oleh program.

Strategi bekerja dengan orang tua

1. Libatkan orang tua disetiap langkah pelayanan.

2. Bicaralah deng berhadapan, kontak mata dan perkecil gangguan selama berkomunikasi (telpon dll)

3. Tanyakan apa yang dibutuhkan orangtua

4. Penuh perhatian dan gunakan keterampilan mendengar.

5. Tempatkan sebagai orang dewasa dalam membagi informasi.

6. Informasi …

Strategi bekerja dengan orang tua

6. Informasi harus objektive dan spesifik.

7. Bantu ortu memahami kemampuan yang dimiliki anaknya.

8. Gunakan bahasa sehari-hari

9. Jawab pertanyaan dengan jujur, dan katakan tidak semua pertanyaan tahu dan dapat dijawab.

10. Rencanakan tujuan, pertemuan dan kerjasama ortu dan guru.

11. Perjelas dan rangkum hasil dan tindak lanjut setiap pertemuan

12. Beri orang tua copi laporan hasil layanan.

Strategi bekerja dengan orang tua

11. Perjelas dan rangkum hasil dan tindak

lanjut setiap pertemuan

12. Beri orang tua copi laporan hasil

layanan.

13. Ciptakan kesempatan agar orang tua

bisa berbicara dengan orang tua lainnya

14. Ingatkan bila apa yang diajarkan tidak

pas denga yang berlaku dimasyarakat.

3 tuntutang bagi pendidik (Tree-

pronged charge to educator)

1. Warisi anak dengan kebanggaan

2. Kurikulum yang digunakan pendidik harus mereflesikan kebutuhan anak sekarang dan akan datang di keluarga dan masyarakat.

3. Orang tua dan pendidik harus akrab dan sejalan, apa yang dilakukan di rumah tidak bertentangan dengan apa yang dilakukan di sekolah.