19
Dayanti (115030191) Desi Rahmayani (115030190) Fajar Purnomo Ardi (115030188) Hendry (115030197) Maisya Qurrota (115030193) Rahmat Kurniawan (115030189) Riska Tri Septiani (115030192)

Belajar dalam lingkup luas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Belajar dalam lingkup luas

Dayanti (115030191)Desi Rahmayani (115030190)

Fajar Purnomo Ardi (115030188)Hendry (115030197)Maisya Qurrota (115030193)

Rahmat Kurniawan (115030189)Riska Tri Septiani (115030192)

Page 2: Belajar dalam lingkup luas

Tantangan untuk belajar secara luas

Belajar merupakan jantungan

kemajuan individu, lembaga maupun

masyarakat individu-individu

tersebut mengembangkan semua

bakat dan potensinya secara optimal

melalui belajar. Belajar sepanjang

hayat, lebih luas dari belajar di

sekolah dan belajar setelah

sekolah (continuing education).

Belajar ini merupakan upaya untuk

menghadapi tantangan-tantangan

perkembangan dunia yang sangat

Page 3: Belajar dalam lingkup luas

Menurut Unesco dalam laporan komisinya yangberjudul learning: The Treasure Within(1996), mengemukakan sejumlah tantangan yangberupa keseimbangan tekanan (tension):

1. Keseimbangan antara tuntutan global dengan lokal2. Keseimbangan antara universal dan individual.3. Keseimbangan antara tradisional dan modern.4. Keseimbangan antara kompetisi dengan kesamaan

kesempatan.5. Keseimbangan penyelesaian jangka pendek dengan

jangka panjang.6. Keseimbangan antara kemajuan pengetahuan

dengan keterbatasan kemampuan.7. Keseimbangan antara tuntutan materi dengan

spiritual.

Page 4: Belajar dalam lingkup luas

1. Belajar Mengetahui (learning to know)

Belajar mengetahui merupakan kegiatan untuk memperoleh, memperdalam dan memanfaatkan pengetahuan. Menurut Jacques Delors (1996), menegaskan adanya dua manfaat pengetahuan, yaitu pengetahuan sebagai alat (mean) dan pengetahuan sebagai hasil (end).

Fajar

Page 5: Belajar dalam lingkup luas

2. Belajar Berkarya (learning to do)

Belajar berkarya adalah belajar atau berlatih menguasai keterampilan dan kompetensi kerja. Sejalan dengan tuntutan perkembangan industri dan perusahaan, maka keterampilan dan kompetensi kerja ini, juga berkembang semakin tinggi, tidak hanya pada tingkat keterampilan, kompetensi teknik atau operasional, tetapi sampai dengan kompetensi profesional.

Page 6: Belajar dalam lingkup luas

Dalam kehidupan global, kita tidak hanya berinteraksi dengan baraneka kelompok etnik, daerah, budaya, ras, agama, kepakaran, dan profesi, tetapi juga hidup bersama dan bekerja sama dengan aneka kelompok tersebut.

Page 7: Belajar dalam lingkup luas

4. Belajar Berkembang utuh (learning to be)

Manusia yang seluruh aspek kepribadiannya berkembang secara optimal dan seimbang, baik aspek

intelektual, emosi, sosial,fisik, maupun moral. Untuk mencapai sasaran demikian dituntut individu-individu banyak belajar

mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya.

Page 8: Belajar dalam lingkup luas

Masyarakat BelajarPembentukan masyarakat belajar diawali olehpembentukan individu-individu yang menjadiwarganya. Pengubahan individu yang santaimenjadi individu gesit dan suka bekerjakeras, individu konsumtif menjadiproduktif, individu penerima menjadi individupemberi, individu yang mudah menyerah padakeadaan menjadi individu yang gigihmengubah keadaan, menuntut perubahanmendasar pada pribadi individu-individutersebut.

Desi

Page 9: Belajar dalam lingkup luas

Ronald Gross dalam Peak Learning (1991)

mengidentifikasi 6 mitos tentang belajar :

1. Bahwa belajar itu membosankan, merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan.

2. Belajar hanya berkenaan dengan materi dan keterampilan yang diberikan di sekolah.

3. Pembelajaran harus pasif, menerima dan mengikuti yang diberikan guru.

4. Dalam belajar, si pembelajar berada dibawah perintah dan aturan guru.

5. Belajar harus sistematis, logis dan terencana.6. Belajar harus mengikuti seluruh apa yang telah

ditentukan.

Page 10: Belajar dalam lingkup luas

Menurut Ronald Gross, ada sejumlah

rasa takut yang menghinggapi pelajar:

1. Saya tidak mengerti tentang apa yang dipelajari.

2.Saya tidak berbakat dalam pelajaran ini.

3.Saya tidak tahu bagaimana mempelajarinya

secara efektif.

4.Saya tidak mengingat apa yang saya pelajari.

5.Saya malu karena tidak menguasai apa yang

dipelajari.

6.Terlalu banyak hal yang harus dipelajari.

Page 11: Belajar dalam lingkup luas

Apakah E-learning itu?

E pada e-learning bukan hanya singkatan dari

elektrinic, tetapi juga dari experience

(pengalaman), extended (perpanjangan), dan

expanded (perluasan). Kata electronic, bermakna

bahwa dalam e-learning penambahan unsur teknologi

pada proses belajar, sehingga proses belajarnya

melibatkan berbagai perangkat keras, perangkat lunak

dan proses elektronik.

Rahmat

Page 12: Belajar dalam lingkup luas

Ciri utama dari e-learning:

1.E-learning adalah network yang memungkinkan

informasi (bahan belajar) selalu

dimutahirkan, disimpan, didistribusikan dan

dipertukarkan.

2.Informasi disampaikan langsung kepada

pengguna akhir melalui teknologi internet.

3.Difokuskan pada kegiatan belajar secara luas.

Page 13: Belajar dalam lingkup luas

Keuntungan dari e-learning: 1. Biayanya murah2. Mengikuti perkembangan-perkembangan terakhir3. Bahan bisa dipilih sesuai kebutuhan4. Bahan mangikuti waktu 5. Orang dapat mengakses e-learning kapan saja dan

dimana saja6. Jutaaan orang dari seluruh dunia dapat mengakses

e-learning bersama-sama7. Bersifat universal8. Dapat membangun masyarakat9. Bisa dari sekala kecil sampai besar

Page 14: Belajar dalam lingkup luas

E-learning memiliki beberapa kelemahan

1. Isinya tidak sesuai dengan kebutuhan2. Bahan ajaran tidak selalu mutakhir3. Suatu program pembelajaran tidak selalu sesuai

bagi semua orang4. Adanya hambatan teknologi 5. Sering tidak terpakai setelah pemakaian pertama6. Kurang adanya penguatan7. Kurang adanya dukungan dari lingkungan8. Kadang-kadang bertentangan dengan

perkembangan budaya9. Cenderung membosankan10.Belajar tanpa makna

Page 15: Belajar dalam lingkup luas

E-learning memiliki beberapa kelebihan

dibandingkan dengan belajar di sekolah

1. Keleluasaan waktu.

2. Kebebasan tempat.

3. Pemilihan bahan yang dipelajari, kekurangan guru.

4. Keterbatasan biaya.

Page 16: Belajar dalam lingkup luas

Salah satu metode e-learningmengajar dengan

mempergunakan komputerMetode mengajar ini dikembangkan berdasarkan

karena adanya kehidupan modern di masadepan, komputer merupakan suatu alat yang sangatpenting, karena banyaknya informasi baru yang mengalir dari para pemakai IPTEK/IlmuPengetahuan dan Teknologi, maka penggunaankomputer merupakan satu-satunya cara untukmenampung informasi dan memanfaatkan denganbaik.

Dayanti

Page 17: Belajar dalam lingkup luas

Komputer dapat diprogramkan untuk menggunakanpotensi mengajar dalam tiga cara ialah:

1. TuitionKomputer menjadi tutor yang memimpin siswa agar

dapat menemukan kesulitan terhadap siswa kemudianmenjelaskan dan menggunakan latihan yang tepatagar setiap langkah siswa telaj mengerti dengan baik.

2. SimulationSiswa dapat menyebut informasi, sehingga dapat sampai

pada jawabannya, karena telah mencobainterpretasinya prinsip-prinsip yang telah ditentukan.

3. Data – crunchingSiswa dapat meminta pada komputer untuk meneliti

figur-figur tertentu, atau pola-pola ratusan sensuskembali atau menghasilkan grafik yang sulit/kompleks.

Page 18: Belajar dalam lingkup luas

Belajar di sekolah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan E-learning:

1. Proses pendidikan hanya bisa terjadi dalam berinteraksi langsung, segi-segi efektif.

2. Pengembangan kemampuan-kemampuan dasar.

3. Pada usia pendidikan dasar untuk segi-segi nilai membutuhkan contoh langsung.

4. E-learning menghadapi banyak kendala bahasa.

5. Program pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari program pendidikan yang cukup panjang, dan membentuk satu keutuhan pembinaan.

6. Program pembelajaran di kelas dirancang dalam sebuah kurikulm yang lengkap.

Page 19: Belajar dalam lingkup luas