Upload
trannhi
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-
PAIR-SHARE (TPS) YANG MENGAKOMODASI PENGGUNAAN MEDIA
ADOBE FLASH CS3 PROFESSIONAL PADA MATERI LUAS PERMUKAAN
KUBUS DAN BALOK
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Matematika
Disusun Oleh :
Disusun Oleh:
Rani Karina
(131414109)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
“Lakukan Yang Terbaik Bagi Tuhan dan
Sesama ”
Karya ini kupersembahkan untuk:
Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus
Orang tuaku tercinta, Bapakku Suratno dan Ibukku Wasini
Adikku Sigit Satriyo dan Pakdeku Hariawan
Sahabat – sahabatku yang selalu mendukungku
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Rani Karina. 2017. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-
Share (TPS) yang Mengakomodasi Penggunaan Media Adobe Flash CS3
Professional pada Materi Luas Permukaan Kubus dan Balok. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media
Adobe Flash CS3 Professional ditinjau dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa
pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian
ini adalah siswa kelas VIII A SMP N 3 Playen tahun ajaran 2016/2017, sedangkan
obyek penelitian ini adalah efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-
Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional
pada materi luas permukaan kubus dan balok. Data diambil pada tanggal 18 Maret 2017
sampai 1 April 2017. Data yang diperoleh berupa data hasil belajar dan aktivitas belajar
siswa. Data hasil belajar diperoleh dari tes tertulis, sedangkan data aktivitas belajar
siswa diperoleh dari kuesioner (angket) yang didukung oleh observasi.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3
Professional efektif untuk diterapkan. Hal ini ditunjukkan dari 1) terdapat minimal 61
% siswa yang kriteria aktivitas belajarnya minimal tergolong tinggi, dan 2) terdapat
minimal 66 % siswa yang hasil belajarnya tuntas.
Kata Kunci : efektivitas, hasil belajar, aktivitas belajar, luas permukaan kubus dan
balok, model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS), media Adobe
Flash CS3 Professional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Rani Karina. 2017. The Effectiveness of Cooperative Learning Model with The Type
Think-Pair-Share (TPS) that Accommodates The Utilization of Adobe Flash CS3
Professional Media on The Topic of Surface Area of Cube and Cuboid. Thesis.
Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and Sciences.
Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University,
Yogyakarta.
This research aims to know the effectiveness of cooperative learning model with
the type Think-Pair-Share (TPS) that accommodates the utilization of Adobe Flash CS3
Professional media approach on learning result and learning activities of students on
the topic of surface area of cube and cuboid.
The type of this research is descriptive quantitative research. The subject of this
research is students in class VIII A at SMP N 3 Playen school year 2016/2017, while
the object of this research is the effectiveness of cooperative learning model with the
type Think-Pair-Share (TPS) that accommodates the utilization of Adobe Flash CS3
Professional media on the topic of surface area of cube and cuboid. The data is
collected on March 18th, 2017 until April 1th, 2017. The data is about learning result
and student learning activities. The data of learning result is obtained from test, while
the data of the student learning activities is obtained from questionnaire that is
supported by observation.
The finding of this research states that cooperative learning model with the type Think-
Pair-Share (TPS) that accommodates the utilization of Adobe Flash CS3 Professional
media is effective to be applied because 1) there are minimal 61% students whose
minimal classified in high category for the learning activities criteria, and 2) there are
minimal 66% students who have reached the minimum completeness criteria
Keywords : effectiveness, learning result, learning activity, surface area of cube and
cuboid, cooperative learning model type Think-Pair-Share (TPS), Adobe Flash CS3
Professional media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
(TPS) yang Mengakomodasi Penggunaan Media Adobe Flash CS3 Professional pada
Materi Luas Permukaan Kubus dan Balok”.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma
4. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma
5. Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan waktu, arahan, dan masukan yang sangat membantu peneliti sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap dosen pendidikan matematika dan staf sekretariat JPMIPA yang telah
banyak membantu saya selama saya kuliah di Sanata Dharma.
7. Ibu Endang Wahyuni Nugroho, S.Pd. selaku kepala SMP Negeri 3 Playen yang
telah memberikan izin penelitian kepada saya.
8. Ibu Yuli Kaptini, S.Pd. selaku guru matematika yang telah memberikan waktu,
dukungan dan masukan kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan penelitian
dengan baik
9. Siswa SMP Negeri 3 Playen khususnya siswa kelas VIII A atas segala
kerjasamanya selama penelitian berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ...................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................... vii
ABSTRACT ............................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 7
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 9
F. Batasan Istilah ................................................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
G. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 10
H. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 14
A. Kajian Teori .................................................................................................... 14
1. Pengertian Belajar ..................................................................................... 14
2. Pembelajaran Matematika ......................................................................... 16
3. Hasil Belajar .............................................................................................. 18
4. Aktivitas Belajar........................................................................................ 20
5. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 24
6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) ............... 26
7. Media Pembelajaran .................................................................................. 27
8. Media Adobe Flash CS3 Professional....................................................... 33
9. Efektivitas Pembelajaran ........................................................................... 36
10. Luas Permukaan Kubus dan Balok ........................................................... 39
B. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 49
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 52
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 52
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 52
C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................... 52
D. Bentuk Data ..................................................................................................... 53
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 53
F. Instrumen Penelitian........................................................................................ 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Keabsahan Data ............................................................................................... 59
H. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 62
I. Rencana Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 74
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN ......................................................................................................... 78
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 78
B. Data Hasil Penelitian ...................................................................................... 95
C. Analisis Data .................................................................................................. 104
D. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................... 119
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 123
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 125
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 125
B. Saran ................................................................................................................ 126
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Banyak Sisi, Rusuk, dan Titik Sudut Pada Kubus dan Balok .................. 44
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Soal Tes .................................................................................. 56
Tabel 3.2 Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa ........................................................... 57
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Instrumen Observasi Belajar Siswa ........................................ 58
Tabel 3.4 Kriteria Validitas ....................................................................................... 61
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas ................................................................................... 62
Tabel 3.6 Pedoman Pemberian Skor ......................................................................... 63
Tabel 3.7 Bobot dan Skor Maksimal dari Setiap Butir Soal ..................................... 63
Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ................................................... 65
Tabel 3.9 Skor Kuesioner Aktivitas Belajar menurut Skala Likert .......................... 66
Tabel 3.10 Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Setiap Siswa pada Kuesioner......... 67
Tabel 3.11 Skor Observasi Aktivitas Belajar menurut Skala Likert ......................... 70
Tabel 3.12 Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Setiap Siswa pada Observasi ......... 72
Tabel 3.13 Kriteria Efektivitas Ditinjau dari Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar.... 74
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Soal Tes Tertulis ........................................................ 79
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes Tertulis .................................................... 81
Tabel 4.3 Data Hasil Tes Tertulis ............................................................................. 95
Tabel 4.4 Data Kuesioner Aktivitas Belajar Setiap Siswa ....................................... 98
Tabel 4.5 Data Observasi Aktivitas Belajar pada Pertemuan 1 ............................... 99
Tabel 4.6 Data Observasi Aktivitas Belajar pada Pertemuan 2 ............................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.7 Data Observasi Aktivitas Belajar pada Pertemuan 3 ............................... 102
Tabel 4.8 Daftar Nilai Siswa .................................................................................... 104
Tabel 4.9 Persentase Banyaknya Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas.................. 106
Tabel 4.10 Hasil Kuesioner berdasarkan Kriteria Aktivitas Belajar Setiap Siswa .. 107
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Kuesioner berdasarkan Kriteria Aktivitas Belajar
Siswa ........................................................................................................................ 110
Tabel 4.12 Kriteria Aktivitas Belajar pada Masing – Masing Jenis Aktivitas Hasil
Kuesioner ................................................................................................................. 110
Tabel 4.13 Persentase Jumlah Skor Aktivitas Belajar Setiap Siswa Hasil Observasi
.................................................................................................................................. 112
Tabel 4.14 Kriteria Persentase Jumlah Skor Aktivitas Belajar Setiap Siswa Hasil
Observasi .................................................................................................................. 113
Tanel 4.15 Kriteria Aktivitas Belajar pada Masing – Masing Jenis Aktivitas Hasil
Observasi .................................................................................................................. 115
Tabel 4.16 Kesesuaian Hasil Kuesioner dengan Hasil Observasi............................ 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kubus ...................................................................................................... 39
Gambar 2.2 Kubus dan Unsur – Unsur Kubus ............................................................ 40
Gambar 2.3 Balok ....................................................................................................... 42
Gambar 2.4 Balok dan Unsur – Unsur Balok ............................................................. 42
Gambar 2.5 Jaring – Jaring Kubus .............................................................................. 45
Gambar 2.6 Jaring – Jaring Balok ............................................................................... 46
Gambar 2.7 Kubus dan Jaring – Jaring Kubus ............................................................ 47
Gambar 2.8 Balok dan Jaring – Jaring Balok ............................................................. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran A1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian ................................................... 131
Lampiran A2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ................................................ 132
LAMPIRAN B
Lampiran B1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 133
Lampiran B2 Lembar Tes Tertulis dan Kisi – Kisi .................................................. 153
Lampiran B3 Lembar Kuesioner dan Kisi – Kisi .................................................... 157
Lampiran B4 Lembar Observasi dan Kisi – Kisi ..................................................... 163
Lampiran B5 LKS 1, LKS 2, LKS 3 ........................................................................ 173
LAMPIRAN C
Lampiran C1 Hasil Analisis dan validitas dan reliabilitas ....................................... 179
Lampiran C2 Hasil Tes Tertulis ............................................................................... 181
Lampiran C3 Lembar hasil pengamatan .................................................................. 183
Lampiran C4 Lembar hasil validitas RPP, Tes, Kuesioner, dan Observasi ............ 204
Lampiran C5 Kunci Jawaban Tes Tertulis ............................................................... 212
Lampiran C6 Contoh Pekerjaan Siswa dari LKS 1, LKS2, dan LKS 3 ................... 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran C7 Contoh Pekerjaan Siswa dari Tes Tertulis ........................................ 237
Lampiran C8 Contoh Kuesioner yang Sudah Diisi oleh Siswa ............................... 250
Lampiran C9 Dokumentasi ...................................................................................... 262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika memiliki peran penting dalam kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) serta berperan mengembangkan daya pikir manusia.
Melalui matematika, manusia dapat mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur, menalar, dan memecahkan masalah serta dapat menggunakan rumus
matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari – hari. Melihat pentingnya
peranan matematika maka matematika perlu dipahami oleh peserta didik sejak
dari sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik memperoleh bekal
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan inovatif.
Sehingga nantinya peserta didik mampu menghadapi tuntutan perkembangan
jaman seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Berkenaan dengan hal tersebut maka dalam kegiatan pendidikan,
hendaknya perlu diperhatikan bagaimana proses pembelajaran matematika
sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan berdasarkan kurikulum.
Pembelajaran matematika yang efektif merupakan tolok ukur keberhasilan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru
perlu menggunakan model dan media pembelajaran yang efektif agar proses
pembelajaran dapat terjadi secara interaktif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Selain itu, pemilihan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan media pembelajaran juga perlu disesuaikan dengan pokok materi yang akan
diajarkan atau dibahas dalam suatu proses pembelajaran. Disamping itu, guru
perlu memperhatikan bahwa kualitas pembelajaran tidak hanya dilihat dari segi
hasil saja melainkan juga dari segi proses. Dari segi hasil, dapat dilihat dari nilai
yang diperoleh siswa, sedangkan dari segi proses, dapat dilihat dari aktivitas
belajar siswa saat mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru
matematika kelas VIII SMP N 3 Playen, salah satu materi yang selama ini
kurang dipahami oleh siswa adalah mengenai luas permukaan bangun ruang.
Materi luas permukaan bangun ruang merupakan materi yang cukup sulit bagi
siswa. Hal ini dikarenakan, beberapa siswa mengalami kesulitan dalam
membayangkan bentuk bangun dimensi tiga dalam pikiran mereka dan juga
belum paham mengenai konsep dari luas permukaan sendiri. Sehingga hal ini
berpengaruh pada hasil belajar siswa yang tidak optimal atau tidak mencapai
ketuntasan.
Selanjutnya, dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti di SMP Negeri 3 Playen, diperoleh informasi bahwa jarang sekali ada
guru yang menggunakan media pembelajaran dengan melibatkan teknologi
informasi dan komunikasi, sehingga ICT kurang dimanfaaatkan secara optimal
dalam pembelajaran. Begitu juga dengan pembelajaran matematika di kelas
VIII, guru menggunakan media konvensional dalam pembelajaran. Guru
menuliskan materi pada papan tulis dan kemudian menerangkan pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penulisan materi yang cukup banyak pada papan tulis akan menghabiskan
banyak waktu sehingga pembelajaran kurang efisien. Guru tidak menggunakan
variasi media pembelajaran sehingga kurang menarik bagi siswa.
Selain itu, informasi lain yang diperoleh peneliti dari guru matematika
kelas VIII adalah mengenai model pembelajaran yang digunakan oleh guru
matematika yang mengajar di kelas VIII tersebut. Model pembelajaran yang
masih digunakan oleh guru matematika adalah model konvensional. Guru
menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi dalam pembelajaran,
guru juga menuliskan materi di papan tulis dan membuat rangkuman. Sehingga
hal ini mengakibatkan aktivitas belajar siswa saat mengikuti proses
pembelajaran juga masih cenderung pasif. Situasi dalam proses pembelajaran
juga kadang masih menegangkan dan monoton.
Dalam proses pembelajaran matematika, model pembelajaran yang
masih sering atau bahkan selalu digunakan oleh beberapa guru adalah model
pembelajaran konvensional. Model pembelajaran ini kurang berorientasi pada
siswa dan cenderung didominasi oleh guru. Pembelajaran yang terjadi adalah
melalui proses penyampaian informasi satu arah yang berpusat pada guru
sementara siswa cenderung pasif. Selain itu, pemilihan media pembelajaran
juga berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembelajaran. Media
pembelajaran yang masih digunakan oleh kebanyakan guru adalah media
konvensional seperti papan tulis. Media konvensional memang memiliki
kelebihan tersendiri, akan tetapi pembelajaran yang hanya menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
konvensional saja cenderung monoton dan kurang menarik bagi siswa. Oleh
karena itu, diperlukan inovasi model dan media pembelajaran yang efektif agar
kegiatan pembelajaran menjadi lebih optimal.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memberi kesempatan bagi
peserta didik untuk terlibat dalam diskusi, berpikir kritis, dan aktif adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS). Dalam model
pembelajaran kooperatif ini, siswa diberi kesempatan untuk berpikir dengan
caranya sendiri secara aktif sedangkan pendidik berperan sebagai perancang,
fasilitator, dan pembimbing proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran
tipe Think-Pair-Share (TPS), siswa dapat diberi kesempatan untuk berpikir
secara mandiri, berdiskusi dalam kelompok pasangan, dan saling berbagi
gagasan dengan pasangan lainnya.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS)
terdapat 3 tahapan. Pada tahap Thinking, siswa diberi waktu untuk berpikir
secara individu terlebih dahulu dalam memecahkan suatu masalah, siswa akan
berusaha memahami masalah yang ditanyakan, selanjutnya berusaha
menemukan atau mencari ide/penyelesaian dari masalah yang ditanyakan. Pada
tahap Pairing, siswa akan berdiskusi dalam kelompok pasangan yang terdiri
dari 2 orang. Siswa akan menyampaikan gagasan/ide, menanggapi gagasan/ide
serta membuat keputusan akhir pemecahan masalah. Siswa akan melakukan
diskusi untuk mendapatkan penyelesaian dari permasalahan yang ditanyakan.
Pada tahap Sharing, setiap kelompok akan saling membagikan gagasan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
jawaban yang sudah diperolehnya dengan kelompok lain. Melalui Sharing,
siswa akan membandingkan jawabannya dengan jawaban kelompok lain,
sehingga apabila jawabannya berbeda maka siswa dapat mengecek kembali
jawaban yang diperoleh, sedangkan apabila jawabannya sudah sama maka
siswa akan lebih diyakinkan dengan jawaban yang sudah didapat. Melalui
ketiga tahap tersebut, siswa akan lebih memahami pokok permasalahan yang
ditanyakan dan lebih memahami penyelesaian masalah. Adapun, satu
kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang akan lebih memberikan ruang bagi
setiap siswa untuk menyampaikan pendapat, bertanya, menjawab, serta
memberikan tanggapan sehingga setiap siswa akan lebih mudah memahami
materi yang dibahas. Selain itu, penggunaan model pembelajaran tipe Think-
Pair-Share (TPS) juga akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk
melakukan aktivitas belajar secara optimal serta diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Disamping itu, penggunaan media pembelajaran yang bervariasi akan
lebih menarik perhatian siswa dalam mempelajari suatu materi tertentu. Salah
satu media pembelajaran yang inovatif dan menarik untuk dipakai dalam
pembelajaran adalah media pembelajaran dengan komputer yakni dengan
menggunakan media Adobe Flash CS3 Professional. Melalui media Adobe
Flash CS3 Professional, siswa dapat terbantu dalam mempelajari luas
permukaan bangun ruang karena melalui media ini dapat dibuat gambar, sketsa,
animasi, dan pergerakan teks yang dapat membantu siswa dalam memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
materi tersebut. Dalam hal ini, siswa akan lebih mudah dalam membayangkan
bentuk bangun ruang karena melalui media Adobe Flash CS3 Professional
dapat dibuat gambar dan animasi tiga dimensi. Selain itu, guru juga tidak perlu
menggambar dan menuliskan materi atau pembahasan soal pada papan tulis
sehingga alokasi waktu pembelajaran dapat digunakan secara optimal. Selain
itu, penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan kreatif dapat
menciptakan suasana kelas yang tidak monoton dan lebih menarik.
Pemilihan model dan media pembelajaran yang tepat, sesuai dan kreatif
diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi luas permukaan
bangun ruang. Dengan kata lain, diharapkan kegiatan pembelajaran yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS),
dengan penggunaan media pembelajaran Adobe Flash CS3 Professional pada
materi luas permukaan bangun ruang, dapat mencapai hasil belajar dan aktivitas
belajar siswa yang optimal. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk
mengambil judul “EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) YANG
MENGAKOMODASI PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH CS3
PROFESSIONAL PADA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN
BALOK”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti melakukan
identifikasi masalah yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru matematika adalah model
konvensional yaitu melalui metode ceramah.
2. Guru matematika kurang mengoptimalkan pemanfaatan ICT dalam
pembelajaran.
3. Siswa mengalami kesulitan dalam membayangkan bentuk bangun dimensi
tiga dalam pikiran mereka dan kurang memahami materi mengenai luas
permukaan bangun ruang.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa mengenai luas permukaan bangun ruang
kurang optimal.
5. Aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum
optimal.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut serta mempertimbangkan
kemampuan, pengetahuan dan waktu maka penelitian akan dibatasi pada
masalah – masalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan di kelas VIII A SMP Negeri 3 Playen tahun ajaran
2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Penelitian ini membahas mengenai efektivitas model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan
media Adobe Flash CS3 Professional pada pokok bahasan luas permukaan
kubus dan balok ditinjau dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
3. Pada penelitian ini, hasil belajar dibatasi pada ranah kognitif saja. Hasil
belajar yang dimaksud adalah nilai akademik siswa sesudah mengikuti
pembelajaran.
4. Aktivitas belajar siswa yang dimaksud adalah jenis – jenis aktivitas belajar
berdasarkan teori Paul B. Dierich. Peneliti membatasi 4 jenis aktivitas
belajar yaitu :
a. Visual activities; memperhatikan gambar dan penjelasan guru atau
teman
b. Oral activities; menjelaskan, bertanya, menjawab dan mengajukan
pendapat
c. Writing activities; menuliskan materi dan menuliskan jawaban
d. Mental activities; menanggapi, mengingat, memecahkan masalah,
melihat hubungan – hubungan dan membuat keputusan.
5. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah mengenai luas
permukaan kubus dan balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
D. Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share
(TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional
ditinjau dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada pokok bahasan luas
permukaan kubus dan balok ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
Mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share
(TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional
ditinjau dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada pokok bahasan luas
permukaan kubus dan balok.
F. Batasan Istilah
Dalam penelitian ini dijelaskan beberapa istilah agar penelitian ini
mempunyai makna yang jelas.
1. Efektivitas
Efektivitas dalam pembelajaran adalah keberhasilan siswa dalam
proses dan hasil pembelajaran yang ditandai dengan pembelajaran yang
efektif dari segi proses dan pembelajaran yang efektif dari segi hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) adalah
model pembelajaran yang menerapkan tiga strategi yaitu, Thinking yakni
siswa diberi kesempatan untuk berpikir secara mandiri, Pairing yakni siswa
duduk berpasangan dan diberi kesempatan untuk berdiskusi, dan Sharing
yakni siswa menjelaskan dan membagikan hasil jawaban yang telah
diperoleh.
3. Aktivitas belajar
Aktivitas belajar adalah segala kegiatan atau perbuatan yang
dilakukan secara sadar oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun
sosialnya dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dapat mengakibatkan
perubahan pengetahuan atau kemahiran pada siswa tersebut.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan atau tingkat keberhasilan yang
diperoleh siswa dalam menguasai isi materi pembelajaran setelah mengikuti
kegiatan belajar.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru dan sekolah
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif model
pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika di
sekolah.
2. Bagi siswa
Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-
Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3
Professional dapat memberikan manfaat dalam membangun motivasi
belajar siswa dalam pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat menambah pengetahuan serta
pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-
Pair-Share dalam pembelajaran dan dapat melatih kemampuan dalam
pembuatan bahan ajar menggunakan media Adobe Flash CS3
Professional.
4. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan bahan referensi
yang selanjutnya dapat diadakan penelitian lebih lanjut.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Bab I berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan di uraikan kajian teori mengenai pengertian
belajar, pembelajaran matematika, hasil belajar, aktivitas
belajar, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS), media pembelajaran,
Media Adobe Flash CS3 Professional, efektivitas
pembelajaran, luas permukaan kubus dan balok, dan kerangka
berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab III ini, berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk data, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan data, teknik
analisis data dan rencana pelaksanaan penelitian.
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang uraian pelaksanaan penelitian
meliputi persiapan sebelum penelitian, deskripsi pelaksanaan
penelitian, dan proses pelaksanaan penelitian, kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mengenai data hasil penelitian, analisis data, pembahasan hasil
penelitian dan keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Pada bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan serta saran dari peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Dalam kehidupan manusia, aktivitas yang dilakukan sehari – hari
tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, baik dalam melaksanakan
aktivitas sendiri maupun dalam suatu kelompok. Sebagian besar aktivitas
dalam kehidupan sehari – hari merupakan kegiatan belajar, sehingga tidak
ada manusia yang dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar. Belajar
tidak pernah dibatasi oleh usia, tempat, maupun waktu karena perubahan
yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti
(Aunurrahman, 2012: 33).
Adapun beberapa pengertian belajar menurut para ahli yaitu sebagai
berikut :
a. Burton (dalam Amir dan Risnawati, 2016:4) menyatakan bahwa belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri individu dari
adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Slameto (dalam Jihad dan Haris, 2013 : 2) merumuskan belajar sebagai
suatu proses usaha untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya.
c. Muhibbin (dalam Khairani, M 2014:4) mengemukakan bahwa belajar
merupakan tahapan perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif.
d. Khairani (2014:4) menyatakan bahwa belajar adalah proses menuju
perubahan baik fisik maupun mental melalui proses latihan dalam
interaksi dengan lingkungan. Khairani (2014:13) mengemukakan pula
bahwa belajar adalah suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan secara
sistematis dengan mendayagunakan fisik, mental, panca indera, otak,
dan anggota tubuh lainya.
e. W.S Winkel (dalam Susanto, 2013:4) merumuskan pengertian belajar
sebagai suatu aktivitas mental dalam interaksi aktif antara seseorang
dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses usaha yang mendayagunakan fisik maupun mental dalam
interaksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan tingkah laku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Pembelajaran Matematika
Suherman (dalam Jihad dan Haris, 2013:11) mengemukakan bahwa
pembelajaran merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan
pendidik, dan antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap. Menurut
Suherman (dalam Jihad dan Haris, 2013:11), komunikasi diartikan sebagai
proses dimana para peserta didik menciptakan dan saling berbagi informasi
satu dengan yang lain untuk mencapai pengertian timbal balik. Dalam suatu
kegiatan pembelajaran, terjadi interaksi antara guru dengan siswa, dan
antara siswa dengan siswa lainnya yang saling menciptakan dan berbagi
informasi satu sama lain. Dengan kata lain, pembelajaran matematika
adalah proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik, dan antar
peserta didik yang saling berbagi/bertukar informasi mengenai matematika
dalam rangka perubahan tingkah laku.
Adapun pengertian menurut Amir dan Risnawati (2016:8) yang
menyatakan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar
mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas
berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa
tersebut, dan dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan terhadap materi
matematika. Hendriana dan Soemarmo ( 2014 : 9 ) menyatakan bahwa
dalam proses pembelajaran matematika, siswa ditempatkan sebagai subjek
yang membangun pengetahuannya dengan memahami kondisi dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
siswa tersebut maupun lingkungan sekitarnya. Siswa aktif mencari,
menyelidiki, merumuskan, membuktikan, dan mengaplikasikan materi
yang dipelajari. Selain itu, siswa tidak hanya memahami dan menguasai
konsep matematika saja, melainkan juga akan terlatih dalam bekerja
mandiri maupun bekerja sama dalam kelompok, bersikap kritis, kreatif,
konsisten, berpikir logis, sistematis, menghargai pendapat, jujur, percaya
diri, dan bertanggung jawab.
Dalam suatu proses pembelajaran matematika, model dan media
pembelajaran merupakan unsur penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Jihad dan Haris (2013 : 12 ), pembelajaran hendaknya tidak
menganut paradigma transfer of knowledge, melainkan fokus pada upaya
untuk membelajarkan siswa yang ditandai dengan perencanaan
pembelajaran yakni dalam kegiatan pemilihan, penetapan, dan
pengembangan model dan metode pembelajaran untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan. Disamping itu, pembelajaran perlu
dirancang secara optimal agar dapat memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
rancangan pembelajaran adalah tersedianya media pembelajaran yang
dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor sebagai hasil dari
proses kegiatan belajar. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar ( Susanto, 2013 : 5 )
Benyamin Bloom (dalam Sudjana, 2001 : 22) mengklasifikasikan hasil
belajar dalam tiga ranah yaitu :
a) Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
b) Ranah afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu
penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c) Ranah psikomotoris
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan, dan
kemampuan dalam bertindak yang terdiri dari enam aspek, yaitu
gerakan reflex, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitif paling banyak dinilai
oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dalam menguasai isi bahan pengajaran (Sudjana, 2001 : 23). Ranah
kognitif merupakan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan
pengembangan aspek intelektual terhadap penguasaan pengetahuan dan
informasi. Disamping itu, semakin kuat seseorang dalam menguasai
pengetahuan, maka semakin mudah juga pelaksanaan aktivitas
belajarnya (Sanjaya, 2010:41).
Namawi (dalam Susanto, 2013 : 5) mengemukakan bahwa hasil
belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pembelajaran dan dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenai materi pelajaran tertentu. Salah satu indikator yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan belajar adalah hasil belajar siswa, dimana
hasil belajar yang dimaksud adalah pencapaian prestasi belajar yang
diperoleh siswa dengan kriteria atau nilai yang telah ditetapkan melalui
penilaian acuan patokan atau penilaian acuan norma ( Supardi, 2015 :
137).
Berdasarkan uraian diatas, hasil belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif karena berkaitan
dengan penguasaan materi pembelajaran, merupakan salah satu
indikator tingkat keberhasilan belajar siswa, dan memiliki keterkaitan
dengan aktivitas belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan atau tingkat keberhasilan yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
siswa dalam menguasai isi materi pembelajaran setelah mengikuti
kegiatan belajar.
4. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Aktivitas Belajar
Pada dasarnya, hakekat belajar merupakan suatu proses usaha
secara sadar yang dilakukan terus menerus melalui bermacam – macam
aktivitas dan pengalaman (Khairani, 2014:12). Pada prinsipnya belajar
adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan
kegiatan. Sardiman (2008:96) menyatakan bahwa belajar ada apabila
terdapat aktivitas. Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting
dalam interaksi belajar mengajar. Piaget (dalam Sardiman, 2008:100)
merumuskan bahwa seorang anak berpikir selama dia berbuat. Dalam
belajar perlu ada aktivitas, sesuai dengan prinsip Learning by doing
(Sardiman, 2008:103).
Berikut ini beberapa pengertian aktivitas belajar menurut para
ahli:
1) Menurut Sardiman (2007 : 100), aktivitas belajar adalah aktivitas
yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan pembelajaran,
kedua aktivitas tersebut harus saling berkaitan agar aktivitas belajar
menjadi optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2) Menurut Mulyono (2000:26), aktivitas artinya “kegiatan/keaktifan”.
Semua kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik,
merupakan suatu aktivitas.
3) Menurut Sanjaya (2008:170), aktivitas dirumuskan sebagai aktivitas
yang tidak terbatas pada aktivitas fisik saja, melainkan juga yang
bersifat psikis seperti aktivitas mental.
4) Menurut Sriyono (dalam Rosalia, 2005:2), aktivitas dapat diartikan
sebagai segala kegiatan yang dilaksanakan secara jasmani maupun
rohani. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran adalah salah
satu indikator adanya keinginan siswa dalam belajar.
5) Menurut Aunurrahman (2012:32), aktivitas belajar adalah
rangkaian kegiatan yang secara sadar dilakukan seseorang sehingga
mengakibatkan perubahan dalam diri berupa perubahan
pengetahuan, tingkah laku atau kemahiran.
6) Menurut Zain, dkk ( 2010 : 45 ), aktivitas siswa dirumuskan sebagai
aktivias secara individual maupun aktivitas dalam kelompok sosial.
Aktivitas yang dilakukan siswa dalam kelompok sosial akan
membuahkan interaksi dalam kelompok.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas
belajar merupakan segala kegiatan atau perbuatan yang dilakukan
secara sadar oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun
sosialnya dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mengakibatkan perubahan pengetahuan atau kemahiran pada siswa
tersebut.
b. Jenis – Jenis Aktivitas Belajar
Sekolah merupakan salah satu pusat kegiatan belajar untuk
mengembangkan aktivitas (Sardiman, 2007:100). Oleh karena itu,
banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Paul
B. Diedrich (dalam Sardiman, 2008:101) menggolongkan delapan
aktivitas berdasarkan 177 macam kegiatan siswa yakni sebagai berikut
:
1) Aktivitas visual
Membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan,
pekerjaan atau pendapat orang lain.
2) Aktivitas berbicara
Menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan
pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3) Aktivitas mendengarkan
Mendengarkan : uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4) Aktivitas menulis
Menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin.
5) Aktivitas menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram, dan pola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
6) Aktivitas metrik
Melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi
7) Aktivitas mental
Menanggapi, mengingat, memecahkan masalah atau soal,
menganalisis, melihat hubungan – hubungan dan membuat
keputusan
8) Aktivitas emosional
Minat, bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang,
gugup.
Siswa melakukan aktivitas belajar dengan gaya belajar mereka
masing – masing, akan tetapi aktivitas belajar siswa juga dapat
dikembangkan melalui penerapan strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru baik itu model pembelajaran maupun media yang
digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu
menggunakan model dan media pembelajaran yang tepat agar aktivitas
belajar siswa dapat terjadi secara optimal.
Dalam penelitian ini, penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media
Adobe Flash CS3 Professional lebih mengutamakan kegiatan – kegiatan
seperti mengamati atau memperhatikan gambar/animasi, berdiskusi
dalam kelompok, serta menuliskan jawaban pada lembar LKS sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
jenis – jenis aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1) Aktivitas visual; memperhatikan gambar dan penjelasan guru atau
teman.
2) Aktivitas berbicara; menjelaskan, bertanya, menjawab dan
mengajukan pendapat.
3) Aktivitas menulis; menuliskan materi dan menuliskan jawaban
4) Aktivitas mental; menanggapi, mengingat, memecahkan masalah,
melihat hubungan – hubungan dan membuat keputusan.
5. Model Pembelajaran Kooperatif
Cooperative berarti bersama – sama mengerjakan sesuatu dengan
saling membantu satu sama lain sebagai sebuah tim. Sehingga,
pembelajaran kooperatif dapat diartikan sebagai belajar bersama – sama,
saling membantu antar anggota kelompok, dan memastikan setiap orang
dalam kelompok mampu mencapai tujuan atau dapat menyelesaikan tugas
yang telah ditentukan (Isjoni dalam Asmani, 2016:37).
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran
dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda. Setiap anggota kelompok saling bekerja sama
dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran dalam
menyelesaikan tugas kelompok (Asmani, 2016:40).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Model pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode pengajaran
langsung. Selain dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik,
model pembelajaran ini juga efektif untuk meningkatkan keterampilan
sosial siswa. Disamping itu, beberapa ahli juga menyatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif mempunyai keunggulan dalam membantu siswa
memahami konsep – konsep yang sulit (Asmani, 2016:41).
Pembelajaran kooperatif mampu menggugah dan menyembangkan
potensi para siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok –
kelompok kecil yang terdiri atas 2 - 6 orang siswa. Melalui kelompok akan
berkembang suasana belajar yang terbuka sehingga dapat menumbuhkan
dan mengembangkan pola belajar tutor sebaya (peer group) serta melatih
kerja sama (Asmani, 2016:43).
Ada beberapa macam model pembelajaran kooperatif diantaranya
seperti Jigsaw, Numbered Heads Together (NHT), Group Investigation,
Two Stay Two Stray, Make a Match, Inside-Outside Circle, Point-Counter-
Point, Student Teams Achievement Division (STAD), Teams Games
Tournament (TGT), dan Think-Pair-Share (TPS). Dalam penelitian ini,
model pembelajaran kooperatif yang akan digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)
Suprijono (2009:91) mengemukakan bahwa pada model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) ini terdiri atas tiga
kegiatan, yaitu thinking, pairing, dan sharing. Kemudian, Arends (dalam
Asmani, 2016:123) menyatakan bahwa teknik think-pair-share merupakan
suatu cara yang efektif untuk membuat variasi pola diskusi di dalam kelas.
Asmani (2016:123) menjelaskan bahwa prosedur yang digunakan dalam
think-pair-share mampu memberikan banyak waktu bagi siswa untuk
berpikir, merespon, dan saling membantu satu sama lain. Penjelasan lebih
rinci mengenai teknik pembelajaran think-pair-share adalah sebagai berikut
:
1) Berpikir (Thinking)
Pada tahap thinking, guru mengajukan suatu pertanyaan atau
masalah yang berhubungan dengan pelajaran kepada siswa. Kemudian,
guru meminta mereka untuk memikirkan penyelesaian atau jawabannya
selama beberapa menit.
2) Berpasangan (Pairing)
Pada tahap pairing, guru meminta para siswa untuk berpasangan
dan mendiskusikan sesuatu yang telah mereka peroleh. Umumnya,
waktu yang diberikan untuk berpasangan berkisar empat atau lima
menit. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat memudahkan
siswa untuk menemukan penyelesaian atau jawaban dari pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
atau masalah yang diajukan serta dapat menyatukan gagasan dengan
pasangan masing – masing.
3) Berbagi ( Sharing )
Pada tahap sharing, guru meminta setiap pasangan untuk
berbagi gagasan dengan pasangan lainnya. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara berkeliling di dalam ruang kelas.
Adapun, Asmani (2016:88) menyatakan bahwa pengelompokkan
yang paling umum digunakan terdiri dari dua atau tiga anggota yang
terbukti mampu meningkatkan efisiensi pembelajaran.
7. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2013:3) menyatakan
bahwa media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim
ke penerima pesan. Selanjutnya, Raharjo (dalam Kustandi dan Sutjipto,
2013:3) menjelaskan bahwa media adalah wadah dari pesan yang ingin
disampaikan oleh sumbernya kepada sasaran atau penerima pesan
tersebut.
Adapun pengertian lain yang dikemukakan oleh para ahli dan
lembaga (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2013:4) diantaranya adalah
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1) Menurut AECT, media dapat diartikan sebagai segala bentuk
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
2) Menurut Fleming, selain sebagai sistem penyampai atau pengantar,
media atau mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur
tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Yang dimaksud
dengan mediator adalah media yang menunjukkan fungsi atau
perannya sebagai pengatur hubungan yang efektif antara dua pihak
utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran
3) Menurut Heinich dan kawan – kawan, media diartikan sebagai
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Lebih lanjut, apabila media itu membawa pesan atau informasi yang
bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud pembelajaran
maka media itu disebut media pembelajaran.
4) Menurut Hamidjojo dalam Latuheru, media merupakan semua
bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan
atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan,
atau pendapat tersebut sampai kepada penerima yang dituju.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat atau perantara dalam membantu proses
pembelajaran yang berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran sekaligus
dapat meningkatkan kualias kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
1) Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
pembelajaran yang memengaruhi situasi, kondisi, dan lingkungan
belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Angkowo dan
Kosasih, 2007 :27 ).
Adapun Levie dan Lentz (dalam Kustandi dan Sutjipto,
2013:19) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu sebagai berikut :
a) Fungsi atensi
Fungsi atensi merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau yang
disertai teks materi.
b) Fungsi afektif
Fungsi afektif dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.
c) Fungsi kognitif
Fungsi kognitif terlihat dari temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d) Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
2) Manfaat Media Pembelajaran
Sudjana dan Riva’I (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2013 : 22)
mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses
pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
serta dapat mencapai tujuan pembelajaran.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak
bosan dan gurupun tidak kehabisan tenaga, apalagi jika guru
mengajar pada setiap jam pelajaran.
d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar karena
mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja,
melainkan juga melakukan aktivitas lain, seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain- lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
memiliki manfaat dalam membangkitkan keinginan, minat,
motivasi, rangsangan kegiatan belajar, dan dapat membawa
pengaruh psikologis terhadap siswa (Angkowo dan Kosasih, 2007
:27 ).
c. Macam atau Jenis Media Pembelajaran
Berikut klasifikasi dan macam – macam media pembelajaran
menurut Sanjaya (2008 :211) :
1) Dilihat dari sifatnya
a) Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya dapat didengar saja, atau
media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan
rekaman suara.
b) Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini
adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.
c) Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain
sebagainya.
2) Dilihat dari kemampuan jangkauan
a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti
radio dan televisi.
b) Media yang mempunyai daya liput terbatas oleh ruang dan
waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya
3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaian
a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,
transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media ini memerlukan
alat proyeksi khusus.
b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan,
radio, dan lain sebagainya.
Adapun menurut Rudy Brets (dalam Sanjaya, 2008: 212 ),
terdapat 7 klasifikasi media, yaitu :
1) Media audiovisual gerak, seperti film suara, pita video, film tv.
2) Media audiovisual diam, seperti film rangkai suara.
3) Audio semigerak, seperti tulisan jauh bersuara.
4) Media visual bergerak, seperti film bisu.
5) Media visual diam, seperti halaman cetak, foto, microphone, slide
bisu.
6) Media audio, seperti radio, telepon, pita audio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
7) Media cetak, seperti buku, modul, bahan ajar mandiri.
8. Media Adobe Flash CS3 Professional
Flash CS3 Proffesional adalah suatu program yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan para programmer Web, perancang grafis, pembuat
animasi, dan pembuat permainan dalam pembuatan berbagai format
animasi. Flash CS3 Proffesional merupakan versi Flash kesembilan yang
diproduksi oleh sebuah perusahaan perangkat lunak ternama dari Amerika
Serikat, Adobe System Incorporated. Animasi yang dihasilkan dari Flash
CS3 Professional tidak hanya dapat digunakan pada Web saja tetapi juga
dapat diaplikasikan dalam format Video Streaming (Wahana Komputer,
2009 : 1 ).
Berikut proses kerja menggunakan Adobe Flash CS3 Professional
dan komponen lingkungan kerja Adobe Flash CS3 Professional menurut
buku Teknik Pembuatan Animasi dengan Adobe Flash CS3 karangan
lembaga Wahana Komputer tahun 2009.
a. Proses Kerja Menggunakan Adobe Flash CS3 Professional
1) Menentukan jenis aplikasi yang akan dibuat. Ada 3 macam aplikasi
Flash menurut jenisnya, yaitu a) Animasi, biasanya berupa film
kartun singkat, animasi logo, dan sebagainya, b) Interaktif, banyak
digunakan untuk pembuatan formulir atau poling online di Internet,
c) Gabungan animasi dan interaktif, sering ditemukan berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
permainan Flash. Sedangkan berdasarkan file, ada beberapa aplikasi
yaitu File Flash dengan ActionScript 3.0, File Flash dengan
ActionScript 2.0, File Flash dengn ActionScript 1.0, File Flash
Mobile dengan Flash Lite 2.0 atau 1.0.
2) Membuat atau menambahkan unsur – unsur media seperti gambar,
video, suara, atau teks.
3) Menyusun unsur – unsur media yang telah dibuat atau ditambahkan.
Unsur – unsur media disusun dan diatur pada stage dan timeline
untuk menentukan kapan dan bagaimana semua unsur tersebut akan
ditampilkan.
4) Memberi efek khusus seperti filter grafis, blend, dan efek khusus
lainnya.
5) Menentukan behavior dengan ActionScript. Kode ActionScript
ditambahkan untuk menentukan cara animasi bekerja atau respon
yang muncul saat terjadi interaksi dengan pengguna.
6) Menguji aplikasi yang telah dibuat. Pengujian hasil aplikasi harus
dilakukan untuk melihat apakah semua proses animasi maupun
interaktif bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
7) Memublikasikan hasil akhir aplikasi. Hasil akhir aplikasi dapat
dipublikasikan dalam bentuk dokumen .SWF, .EXE, atau format
lain sesuai tujuan pembuatan aplikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Komponen Lingkungan Kerja Adobe Flash CS3 Professional
Terdapat lima bagian penting pada Flash CS3 Professional yang
harus diketahui dalam membuat animasi dengan program tersebut.
Bagian-bagian tersebut adalah :
1) Stage adalah daerah segi empat untuk menyusun unsur-unsur media.
Stage akan tampil sebagai latar belakang saat animasi Flash dengan
Flash Player dijalankan atau saat Flash diaplikasikan dengan Web.
2) Panel Tool adalah panel yang berisi berbagai tool untuk membuat
gambar atau artwork pada stage. Di dalam Panel Tool tersedia tool-
tool untuk memodifikasi artwork yang sudah ada sebelumnya.
3) Timeline adalah panel untuk mengatur dan menyusun isi dokumen
berdasarkan satuan waktu dalam bentuk layer dan frame.
4) Property Inspector secara default adalah sebuah panel panjang di
bagian bawah jendela kerja. Property Inspector menyediakan
berbagai akses cepat ke berbagai atribut objek ataupun tool yang
sedang dipilih (seleksi). Property Inspector berisi informasi dan
pengaturan yang berhubungan dengan dokumen, teks, simbol,
artwork, garis, video klip, grup, frame pada timeline dan bahkan
tool.
5) Panel-panel Utama adalah panel-panel yang berhubungan dengan
fungsi tool, modifikasi objek, pembuatan animasi dan penyimpanan
unsur-unsur media. Panel-panel tersebut adalah panel Property
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Inspector, Timeline, dan panel Library (tempat untuk menyimpan
media yang digunakan dalam pembuatan animasi). Selain ketiga
panel tersebut, masih ada dua panel lain yaitu panel Action Script
dan panel Color.
9. Efektivitas Pembelajaran
Berikut beberapa pengertian dari berbagai sumber berkaitan dengan
efektivitas pembelajaran. Susanto (2013:53) menyatakan bahwa
pembelajaran efektif merupakan tolok ukur keberhasilan guru dalam
mengelola kelas, dan kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses
dan dari segi hasil. Masih menurut Susanto (2013:53) yang menyatakan
bahwa dari segi proses, pembelajaran dikatakan efektif atau berhasil dan
berkualitas apabila seluruh atau sebagian besar peserta didik terlibat aktif,
baik secara fisik, mental, maupun sosialnya, selain itu dapat menunjukkan
semangat belajar yang besar dan percaya diri. Sedangkan dari segi hasil,
pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi perubahan tingkah laku yang
positif atau dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Efektif adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya suatu
keberhasilan atau tercapainya tujuan yang telah direncanakan (Depdikbud,
2007). Lebih lanjut Supardi (2015: 137) menyatakan bahwa salah satu
indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar adalah hasil
belajar siswa, dimana hasil belajar yang dimaksud adalah pencapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
prestasi belajar yang diperoleh siswa dengan kriteria atau nilai yang telah
ditetapkan melalui penilaian acuan patokan atau penilaian acuan norma.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dari segi proses,
pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruhnya atau sebagian besar
peserta didik terlibat aktif, baik secara fisik, mental, maupun sosialnya.
Sedangkan dari segi hasil, pembelajaran dikatakan efektif apabila dapat
menunjukkan adanya suatu keberhasilan atau tercapainya tujuan
pembelajaran dengan indikator pencapaian hasil belajar tuntas atau
mencapai kriteria atau nilai yang telah ditetapkan sebagai acuan patokan.
Dalam hal ini, efektivitas dalam pembelajaran adalah keberhasilan siswa
dalam proses dan hasil pembelajaran yang ditandai dengan pembelajaran
yang efektif dari segi proses dan pembelajaran yang efektif dari segi hasil
belajar.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan suatu
pembelajaran yang efektif adalah bahwa proses pembelajaran harus
berkualitas tinggi yang ditunjukkan dari adanya penyampaian materi oleh
guru secara sistematis dengan menggunakan berbagai variasi dalam
penyampaian, baik itu media, metode, suara maupun gerak (Susanto,
2013:54). Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:19), dua unsur yang sangat
penting dalam suatu proses pembelajaran adalah metode dan media
pembelajaran. Dalam penelitian ini, keberhasilan atau efektivitas
penggunaan model dan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
ditinjau dari segi hasil dan proses pembelajaran pada tingkat ketuntasan
tertentu.
Selanjutnya peneliti mengacu pada kesimpulan bahwa pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional
dikatakan efektif apabila efektif dari segi proses pembelajaran dan efektif
dari segi hasil pembelajarannya. Dari segi hasil, dapat dilihat dari nilai yang
dicapai siswa melalui tes atau ujian, sedangkan dari segi proses
pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa saat mengikuti
pembelajaran.
Menurut Budi (2001:53), apabila kriteria banyaknya siswa (dalam
persen) yang terlibat dalam proses pembelajaran dan kriteria banyaknya
siswa (dalam persen) yang berhasil dalam hasil belajar, minimal tergolong
dalam kriteria tinggi, maka strategi dalam pembelajaran dapat dikatakan
efektif. Masih menurut Budi (2001:53), kriteria banyaknya siswa yang
terlibat dalam proses pembelajaran dikatakan minimal tergolong dalam
kriteria tinggi jika terdapat minimal 61% siswa yang terlibat dalam proses
pembelajaran tersebut, sedangkan kriteria banyaknya siswa yang berhasil
dalam hasil belajar dikatakan minimal tergolong dalam kriteria tinggi jika
terdapat minimal 66% siswa yang berhasil memperoleh nilai cukup.
Sehingga dalam penelitian ini, yang dimaksud efektif dari segi hasil
pembelajaran yakni jika terdapat minimal 66 % siswa yang hasil belajarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tuntas, dan yang dimaksud efektif dari segi proses pembelajaran yakni jika
terdapat minimal 61 % siswa yang kriteria aktivitas belajarnya minimal
tergolong tinggi.
Pada penelitian ini, model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-
Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3
Professional dikatakan efektif apabila memenuhi dua indikator, yaitu 1)
terdapat minimal 66 % siswa yang hasil belajarnya tuntas dan 2) terdapat
minimal 61 % siswa yang kriteria aktivitas belajarnya minimal tergolong
tinggi.
10. Luas Permukaan Kubus dan Balok
Materi pelajaran diperoleh dari buku Matematika untuk SMP Kelas
VIII karangan Sukino dan Wilson Simangunsong, Penerbit Erlangga Tahun
2006.
a. Kubus dan Balok
1) Kubus
a) Definisi Kubus
Gambar 2.1 Kubus A B
C D
E F
H G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah
persegi. Pemberian nama kubus diurutkan menurut titik sudut
sisi alas dan sisi atapnya dengan menggunakan huruf kapital.
Setiap persegi pembentuk kubus masing – masing akan
berpotongan tegak lurus dengan persegi lainnya tepat pada
tepinya.
b) Unsur – Unsur Kubus
Kubus mempunyai beberapa unsur utama. Unsur –
unsur utama itu adalah sisi, rusuk, dan titik sudut.
i. Sisi kubus
Sisi kubus adalah suatu bidang persegi (permukaan
kubus) yang membatasi bangun ruang kubus. Kubus terdiri
dari enam sisi yang bentuk dan ukurannya sama.
Gambar 2.2 Kubus dan Unsur – unsur Kubus
ii. Rusuk Kubus
Rusuk kubus adalah ruas garis yang merupakan
perpotongan dua bidang sisi pada sebuah kubus. Sebuah
A B
C D
E F
H G
s
Titik Sudut
Rusuk
Sisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kubus memiliki 12 rusuk yang masing – masing rusuknya
sama panjang.
iii. Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik pertemuan dari tiga
rusuk kubus.
c) Diagonal Kubus
i. Diagonal Sisi ( diagonal bidang )
Diagonal sisi kubus merupakan ruas garis yang
menghubungkan dua titik sudut sebidang yang tidak
terletak pada rusuk yang sama.
ii. Bidang diagonal Kubus
Bidang diagonal merupakan bidang di dalam kubus
yang dibuat melalui dua buah rusuk yang saling sejajar
tetapi tidak terletak pada satu sisi.
iii. Diagonal Ruang
Diagonal ruang adalah ruas garis yang
menghubungkan dua titik sudut yang tidak sebidang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Balok
a) Definisi Balok
Gambar 2.3 Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga
pasang persegi panjang. Balok mempunyai nama dengan
penamaan diurutkan menurut nama sisi alas dan sisi atasnya.
b) Unsur – unsur Balok
Seperti halnya kubus, balok juga mempunyai tiga unsur
utama yang merupakan pembentuk balok tersebut. Unsur –
unsur utama itu adalah sisi balok, rusuk balok, dan titik sudut
balok.
Gambar 2.4 Balok dan Unsur – unsur Balok
A
C D
E F
H G
𝑝
𝑙
𝑡
Titik Sudut
Rusuk
Sisi
A
C D
E F
H G
𝑝
𝑙
𝑡
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
i. Sisi Balok
Sisi balok adalah suatu bidang persegi panjang
(permukaan balok) yang membatasi bangun ruang balok.
Balok mempunyai tiga pasang sisi, yang masing – masing
pasang berbentuk persegi panjang yang sama bentuk dan
ukurannya. Sisi balok dapat dikelompokkan dalam dua
bagian, yaitu sisi datar dan sisi tegak.
ii. Rusuk Balok
Rusuk balok adalah ruas garis yang merupakan
perpotongan dua bidang sisi pada sebuah balok. Sebuah balok
mempunyai 12 rusuk. Rusuk – rusuk tersebut terbagi dalam
tiga bagian yang masing – masing terdiri atas empat rusuk
yang sejajar dan sama panjang.
iii. Titik Sudut Balok
Titik sudut balok adalah titik pertemuan dari tiga
rusuk balok. Tiga buah rusuk balok akan bertemu pada satu
titik. Titik pertemuan itu disebut titik sudut balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c) Diagonal Balok
i. Diagonal Sisi
Diagonal sisi balok merupakan ruas garis yang
menghubungkan dua titik sudut sebidang yang tidak terletak
pada rusuk yang sama.
ii. Bidang Diagonal
Bidang diagonal balok merupakan bidang di dalam
balok yang dibuat melalui dua buah rusuk yang saling sejajar
tetapi tidak terletak pada satu sisi.
iii. Diagonal Ruang
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang tidak sebidang.
Tabel 2. 1 Banyak Sisi, Rusuk, dan Titik sudut Pada Kubus
dan Balok
Bangun Ruang Sisi Rusuk Titik sudut
Kubus 6 12 8
Balok 6 12 8
b. Jaring – Jaring Kubus dan Balok
1) Jaring-jaring Kubus
Jaring – jaring kubus adalah rangkaian sisi – sisi kubus yang
jika dibentangkan akan terbentuk sebuah bidang datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 2.5 Jaring – jaring Kubus
2) Jaring-jaring Balok
Jaring – jaring balok adalah rangkaian sisi – sisi balok yang
jika dibentangkan akan terbentuk sebuah bidang datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 2.6 Jaring – jaring Balok
c. Luas Permukaan Kubus dan Balok
Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah dari luas
keseluruhan masing – masing sisi pada bangun ruang tersebut. Untuk
menentukan luas permukaan kubus dan balok, perlu diketahui hal-hal
berikut:
- Banyak bidang pada kubus atau balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
- Bentuk dari masing-masing bidang tersebut
Kemudian gunakan rumus luas bangun datar yang telah
dipelajari, yaitu luas persegi dan persegi panjang.
1) Luas Permukaan Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah
persegi. Berdasarkan definisi kubus, yaitu kubus dibatasi 6 buah
persegi yang kongruen, jadi luas permukaan kubus adalah:
Gambar 2.7 Kubus dan Jaring – jaring Kubus
Luas Permukaan Kubus = 6 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖
= 6 × ( 𝑠 × 𝑠)
= 6 𝑠2
Keterangan :
𝑠 = panjang rusuk pada kubus
𝑠
A B
C D
E F
H G
𝑠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2) Luas Permukaan Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang
persegi panjang. Berdasarkan definisi balok, balok dibatasi tiga
pasang persegi panjang sehingga setiap pasangnya kongruen (sifat),
tiga pasang persegi panjang tersebut adalah:
Gambar 2.8 Balok dan Jaring – jaring Balok
a) Bidang alas (i) kongruen dengan bidang atas (ii), maka:
Luas bidang alas dan bidang atas = 2 × (𝑝 × 𝑙) = 2𝑝𝑙
b) Bidang depan (iii) kongruen dengan bidang belakang (iv), maka:
Luas bidang depan dan bidang belakang= 2 × (𝑝 × 𝑡) = 2𝑝𝑡
c) Bidang kiri (v) kongruen dengan bidang kanan (vi), maka:
Luas bidang kiri dan bidang kanan= 2 × (𝑙 × 𝑡) = 2𝑙𝑡
Jadi luas permukaan balok adalah = 2𝑝𝑙 + 2𝑝𝑡 + 2𝑙𝑡
= 2(𝑝𝑙 + 𝑝𝑡 + 𝑙𝑡)
𝑝
𝑡
𝑙
A
C D
E F
H G
𝑝 𝑙
𝑡
B
i ii
iii
iv
v vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Keterangan :
𝑝 : Panjang ; 𝑙 : Lebar ; 𝑡 : Tinggi
B. Kerangka Berpikir
Penelitian yang dilakukan di SMP N 3 Playen ini, dilatarbelakangi oleh
adanya masalah bahwa 1) model pembelajaran yang digunakan oleh guru
matematika kelas VIII adalah model pembelajaran konvensional sehingga
siswa cenderung pasif dalam pembelajaran, 2) guru matematika kelas VIII
kurang mengoptimalkan pemanfaatan ICT, 3) siswa mengalami kesulitan
dalam membayangkan bentuk bangun dimensi tiga dalam pikiran mereka dan
kurang memahami materi mengenai luas permukaan bangun ruang, 4)
rendahnya hasil belajar ranah kognitif mengenai luas permukaan bangun ruang,
dan 5) rendahnya aktivitas belajar siswa yang meliputi aktivitas visual, aktivitas
berbicara, aktivitas menulis, dan aktivitas mental.
Model dan media pembelajaran merupakan unsur penting dalam proses
belajar mengajar. Penggunaan model dan media pembelajaran yang tepat dan
sesuai dapat membantu serta mendukung siswa dalam memahami materi
tertentu termasuk materi luas permukaan bangun ruang. Salah satu model
pembelajaran yang dapat memberi peluang peserta didik untuk terlibat dalam
diskusi, berpikir kritis, dan aktif adalah model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS). Disamping itu, penggunaan media Adobe Flash CS3
Professional sebagai variasi media pembelajaran yang inovatif akan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menarik perhatian siswa dalam pembelajaran dan siswa juga dapat terbantu
dalam mempelajari bangun dimensi tiga. Sehingga penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi
penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional, diharapkan dapat
mengoptimalkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaan
matematika pada pokok bahasan luas permukaan bangun ruang.
Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-
Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3
Professional ini dilaksanakan di kelas VIII A. Bagian inti dalam penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional adalah
penerapan tiga tahapan yakni Thinking, Pairing, dan Sharing serta penggunaan
media Adobe Flash CS3 Professional untuk menampilkan gambar/animasi,
materi pembelajaran, dan jawaban dari pertanyaan pada LKS. Pada tahap
Thinking, siswa diberi kesempatan untuk berpikir secara mandiri, kemudian
pada tahap Pairing, siswa duduk berpasangan dan diberi kesempatan untuk
berdiskusi, selanjutnya pada tahap Sharing, siswa menjelaskan dan
membagikan hasil jawaban yang telah diperoleh.
Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-
Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3
Professional ini diharapkan dapat membuat siswa memahami materi luas
permukaan bangun ruang, karena siswa ikut dilibatkan secara aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
proses pembelajaran dan kegiatan belajar juga lebih kreatif dan tidak monoton
karena terdapat variasi media pembelajaran yang juga membantu siswa
mempelajari materi luas permukaan bangun ruang. Dengan adanya keterlibatan
siswa secara aktif maka aktivitas belajar siswa dapat tercipta dan berkembang
secara optimal. Selain itu, proses pembelajaran yang terjadi juga akan
berpengaruh pada hasil pembelajarannya. Dengan meningkatnya pemahaman
yang diperoleh siswa mengenai luas permukaan bangun ruang yang didukung
aktivitas belajar siswa yang optimal akan membuat hasil belajar siswa juga
menjadi lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif kuantitatif merupakan usaha sadar untuk memberikan jawaban
terhadap suatu masalah atau mendapatkan informasi lebih mendalam dan
luas terhadap suatu fenomena dengan menggunakan tahap – tahap
penelitian dengan pendekatan kuantitatif (Yusuf, 2014:62).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Waktu
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai April
2017 semester genap tahun ajaran 2016/2017.
2. Tempat
Pengambilan data dilaksanakan di SMP N 3 Playen yang berlokasi di
Jalan Yogyakarta – Wonosari Km. 33, Bandung, Playen, Kabupaten
Gunungkidul, Yogyakarta 55861
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas VIII A SMP N 3 Playen tahun
ajaran 2016/2017. Objek penelitian adalah efektivitas model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan
media Adobe Flash CS3 Professional pada materi luas permukaan kubus
dan balok.
D. Bentuk Data
Bentuk data pada penelitian ini ada dua macam yaitu data hasil belajar dan
data aktivitas belajar siswa.
1. Data hasil belajar siswa
Data hasil belajar siswa ditinjau dari aspek pengetahuan atau aspek
kognitif yakni melalui penilaian tes tertulis.
2. Data aktivitas belajar siswa
Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari observasi kegiatan
pembelajaran dan hasil dari kuesioner.
E. Teknik Pengumpulan Data
Diperlukan teknik pengumpulan data dalam penelitian untuk memperoleh
data yang optimal. Hal ini bertujuan untuk mengukur efektivitas model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional.
1. Tes Tertulis
Pemberian tes tertulis yakni tes akhir pembelajaran digunakan untuk
memperoleh data hasil belajar siswa setelah mengikuti proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pembelajaran. Hasil tes tertulis akan dinilai dari segi pengetahuan
(kognitif) saja. Hasil belajar ini digunakan untuk melihat sejauh mana
keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan untuk
mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-
Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash
CS3 Professional.
2. Penyebaran Kuesioner (Angket)
Kuesioner (angket) diberikan kepada siswa untuk memperoleh
data aktivitas belajar yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS)
yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3
Professional. Penyebaran kuesioner (angket) dilaksanakan di akhir
pertemuan pembelajaran.
3. Observasi
Perngamatan selama pembelajaran dilakukan untuk
memperoleh data aktivitas belajar dengan tujuan untuk
mendukung/memperkuat hasil dari kuesioner (angket). Observasi akan
dilakukan oleh satu observer, dimana observer tersebut menjadi
pengamat selama 3 pertemuan pembelajaran. Observasi dilakukan
dengan tujuan untuk memeriksa kesesuaian atau
memperkuat/mendukung hasil dari kuesioner (angket).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat agar setiap
kegiatan yang akan dilakukan dalam setiap pertemuan pembelajaran
memiliki acuan dalam rangka penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi
penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini
didasarkan pada kurikulum 2006 yang berisi tentang rancangan dalam
kegiatan pembelajaran yang meliputi pokok bahasan materi, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, pedoman penskoran, lampiran Lembar Kerja
Siswa (LKS), dan lampiran lain – lain. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang digunakan pada penelitian ini terlampir pada
lampiran B1.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Soal Tes
Soal tes merupakan instrumen yang digunakan untuk memperoleh
data hasil belajar siswa. Soal tes berisi pertanyaan – pertanyaan
mengenai materi luas permukaan kubus dan balok. Soal tes terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dari 4 butir soal/pertanyaan. Soal tes beracuan pada kisi – kisi yang
telah dibuat mengenai materi luas permukaan kubus dan balok. Kisi
– kisi soal tes adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Kisi - Kisi Soal Tes
Indikator Nomor Soal
Menghitung luas permukaan kubus 1a dan 1b
Menghitung luas permukaan balok 3a dan 3b
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas permukaan kubus 2
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas permukaan balok 4
Uraian lebih jelas mengenai kisi – kisi soal tes dan lembar soal tes
terlampir pada lampiran B2.
b. Lembar Kuesioner (Angket)
Kuesioner (angket) digunakan untuk memperoleh data aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional.
Instrumen kuesioner ini merupakan instrumen utama dalam
memperoleh data aktivitas belajar siswa yang digunakan untuk
mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Think-
Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Flash CS3 Professional . Lembar kuesioner (angket) berisi tentang
pernyataan – pernyataan mengenai aktivitas belajar yang dilakukan
siswa pada saat pembelajaran. Lembar kuesioner terdiri dari 20
pernyataan yang beracuan pada empat jenis aktivitas belajar yakni
aktivitas visual, aktivitas berbicara, aktivitas menulis, dan aktivitas
mental.
Kuesioner (angket) ini beracuan pada skala Likert. Kuesioner
akan diisi oleh siswa dengan tujuan untuk melihat dari sudut
pandang siswa sendiri mengenai aktivitas belajar yang terjadi
selama pembelajaran. Kisi – kisi kuesioner aktivitas belajar siswa
adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 2 Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa
No Aktivitas Belajar
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1 Aktivitas Visual 1, 5, dan 9 13 dan 17
2 Aktivitas Berbicara 2, 6, dan 10 14 dan 18
3 Aktivitas Menulis 3, 7, dan 11 15 dan 19
4 Aktivitas Mental 4, 8, dan 12 16 dan 20
Jumlah 12 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Uraian lebih jelas mengenai instrumen kuesioner (angket)
aktivitas belajar siswa dan lembar kuesioner aktivitas belajar siswa
terlampir pada lampiran B3.
c. Lembar Observasi
Instrumen observasi ini merupakan instrumen pendukung data
aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari instrumen kuesioner.
Lembar observasi terdiri dari 12 pernyataan yang beracuan pada
empat jenis aktivitas belajar yang diamati yakni aktivitas visual,
aktivitas berbicara, aktivitas menulis, dan aktivitas mental. Berikut
kisi – kisi instrumen observasi aktivitas belajar siswa :
Tabel 3. 3 Kisi - Kisi Instrumen Observasi Belajar Siswa
No Aktivitas Belajar Pernyataan
1 Aktivitas Visual 1, 2, dan 3
2 Aktivitas Berbicara 4, 5, dan 6
3 Aktivitas Menulis 7, 8, dan 9
4 Aktivitas Mental 10, 11 dan 12
Jumlah 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Uraian lebih jelas mengenai instrumen observasi aktivitas
belajar siswa dan lembar observasi aktivitas belajar siswa terlampir
pada lampiran B4.
G. Keabsahan Data
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini divalidasi
terlebih dahulu agar dapat mengetahui valid atau tidaknya instrumen yang
telah dibuat oleh peneliti, sehingga instrumen penelitian dapat mengukur
hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran luas permukaan
kubus dan balok. Validasi instrumen dilakukan oleh para pakar yaitu 2
dosen Pendidikan Matematika. Para pakar tersebut akan memberikan
penilaian, pertimbangan, dan masukan/saran terhadap instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian.
Selain itu, peneliti juga melakukan uji coba instrumen soal tes untuk
memperkuat hasil validasi instrumen oleh para pakar. Dari hasil uji coba
instrumen soal tes, akan diketahui bahwa soal – soal tes yang telah dibuat
valid dan reliabel. Peneliti juga ingin mengetahui kriteria validitas dan
reliabilitas pada instrumen soal tes yang akan digunakan pada penelitian.
1. Validitas
Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat
mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur (Widoyoko, 2009 : 128
). Validitas instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
internal. Dalam validitas internal yang dipermasalahkan adalah validitas
butir atau item suatu instrumen dengan menggunakan hasil ukur
instrumen sebagai suatu kesatuan dan sebagai kriteria sehingga bisa
juga disebut sebagai validitas butir. Validitas butir tercermin dalam
besaran koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen.
(Hamzah, 2014 : 220 ).
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi
product moment (r) sebagai berikut :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
√(𝑁 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2)(𝑁 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2)
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel 𝑋 dan variabel 𝑌, dua variabel
yang dikorelasikan
𝑥 = Skor item
𝑦 = Skor total
𝑁 = Banyaknya siswa
Selanjutnya, kriteria validitas yang digunakan pada penelitian
ini adalah menurut Nurgana (dalam Jihad dan Haris, 2013 : 180 ).
Kriteria validitas adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3. 4 Kriteria Validitas
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,80 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Sangat Tingi
0,60 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,40 Rendah
0 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20 Sangat Rendah
2. Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat
tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, dengan kata lain, kapan
pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama
(Widoyoko, 2009 : 143). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :
𝑟11 = (𝑘
𝑘 − 1) (1 −
𝜎𝑖2
𝜎𝑡2 )
Keterangan :
𝑟11 : reliabilitas Instrumen
𝑘 : banyaknya butir pertanyaan
𝜎𝑖2 : jumlah varians butir (tiap item)
𝜎𝑡2 : varians total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Selanjutnya, kriteria reliabilitas yang digunakan pada penelitian
ini adalah menurut Guilford (dalam Jihad dan Haris, 2013 : 180 ).
Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 5 Kriteria Reliabilitas
Reliabilitas Instrumen Kriteria
0,90 < 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,70 < 𝑟11 ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,70 Sedang
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Rendah
0 ≤ 𝑟11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Hasil Belajar
Hasil dari analisis hasil belajar siswa adalah nilai yang ditinjau
dari aspek pengetahuan (kognitif). Hasil belajar yang ditinjau dari aspek
kognitif ini yaitu hasil dari tes tertulis (tes akhir pembelajaran).
Penilaian hasil tes tertulis mengenai luas permukaan kubus dan
balok berdasarkan kriteria berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 3. 6 Pedoman Pemberian Skor
No Kualitas Hasil Kerja Siswa Skor
1 Mengerjakan dengan langkah yang lengkap, benar,
dan hasil akhir benar
5
2 Mengerjakan dengan langkah yang lengkap dan
benar tetapi hasil akhir salah
4
3 Mengerjakan dengan langkah yang tidak lengkap
dan hasil akhir benar
3
4 Mengerjakan dengan langkah yang tidak lengkap
(atau ada langkah yang salah ) dan hasil akhir salah
2
5 Hanya menuliskan diketahui dan ditanyakan atau
menuliskan langkah yang tidak lengkap (atau ada
yang salah) tetapi tidak menuliskan hasil akhir
1
6 Tidak mengerjakan sama sekali 0
Tabel 3.7 Bobot dan Skor Maksimal dari Setiap Butir Soal
Soal
Nomor Indikator Bobot SM
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
× 𝑆𝑀
1a Menghitung luas permukaan kubus 1 5 5
1b Menghitung luas permukaan kubus 1 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas permukaan
kubus
1 5 5
3a Menghitung luas permukaan balok 1 5 5
3b Mnghitung luas permukaan balok 1,5 5 7,5
4
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas permukaan
balok
1 5 5
Skor Total 32,5
Keterangan :
SM = skor maksimal
Setelah dilakukan perhitungan skor yang diperoleh dari hasil tes
tertulis setiap siswa, maka selanjutnya dalam menentukan nilai setiap
siswa, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
N(U) = JS
32,5 × 100
Keterangan :
Skor maksimal : 32,5 ( Lampiran B1)
JS : Jumlah Skor yang Diperoleh Siswa
N(U) : Nilai dari Tes Tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Setelah diperoleh hasil nilai tes tertulis setiap siswa, selanjutnya
dilakukan analisis dengan membandingkan hasil nilai yang diperoleh
siswa dengan nilai minimal ketuntasan atau KKM yakni 75 sesuai
dengan yang sudah ditetapkan oleh SMP Negeri 3 Playen.
Tabel 3. 8 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Nilai Keterangan
Nilai < 75 Tidak Tuntas
Nilai ≥ 75 Tuntas
Setelah itu, dilakukan perhitungan untuk memperoleh
persentase banyaknya siswa yang memperoleh nilai tuntas dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Persentase BST = BST
BS × 100%
Keterangan :
BS = Banyaknya siswa yang mengikuti tes
BST = Banyaknya siswa yang mendapatkan nilai tuntas
2. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
a. Analisis Data Kuesioner (Angket) Aktivitas Belajar Siswa
Kuesioner (Angket) berisi pernyataan – pernyataan
mengenai aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran
yang akan direspon/ditanggapi oleh siswa. Hasil analisis dari data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kuesioner ini adalah persentase banyaknya siswa yang kriteria
aktivitas belajarnya minimal tergolong tinggi. Terdapat 20 butir
pernyataan dalam kuesioner (angket) aktivitas belajar, yaitu 12
pernyataan positif dan 8 pernyataan negatif.
Setiap item dalam instrumen kuisioner aktivitas belajar
memiliki 4 alternatif jawaban yakni Selalu (SL), Sering (SR), Jarang
(JR), dan Tidak Pernah (TP). Setiap alternatif jawaban tersebut
memiliki skor yang berbeda. Setiap pernyataan yang dijawab siswa
diberi skor seperti yang ditetapkan/dituliskan pada tabel berikut ini
:
Tabel 3. 9 Skor Kuesioner Aktivitas Belajar
menurut Skala Likert
Pilihan Pernyataan
Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
SL (Selalu) 4 1
SR (Sering) 3 2
JR (Jarang ) 2 3
TP (Tidak Pernah) 1 4
( Riduwan, 2002 : 13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Setelah diperoleh skor total dari kuesioner aktivitas belajar
pada masing - masing siswa, maka selanjutnya dihitung persentase
jumlah skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap siswa dengan
menggunakan rumus :
Persentase JSAS = JSAS
80 × 100%
Keterangan :
JSAS = jumlah skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap
siswa
Setelah diperoleh persentase berdasarkan rumus diatas,
maka selanjutnya ditentukan kriteria sesuai dengan persentase
tersebut berdasarkan pedoman kriteria aktivitas belajar siswa.
Pedoman kriteria aktivitas belajar siswa adalah menurut Budi (2001:
53 ) tetapi dengan modifikasi oleh peneliti yakni sebagai berikut :
Tabel 3. 10 Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Setiap Siswa
pada Kuesioner
Jumlah Skor Aktivitas (%) Kriteria
0 < 𝑥 ≤ 20 Sangat Rendah
20 < 𝑥 ≤ 40 Rendah
40 < 𝑥 ≤ 60 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
60 < 𝑥 ≤ 80 Tinggi
80 < 𝑥 ≤ 100 Sangat Tinggi
Keterangan :
𝑥 = persentase jumlah skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap
siswa
Kemudian akan diperoleh data setiap siswa dengan kriteria
aktivitas belajarnya masing - masing, sehingga dapat diketahui
banyaknya siswa yang kriteria aktivitas belajarnya minimal
tergolong tinggi. Selanjutnya, dihitung persentase banyaknya siswa
yang kriteria aktivitas belajarnya minimal tergolong tinggi..
Sehingga akan didapat persentase dengan rumus sebagai berikut :
PBST = BST
N × 100%
Keterangan :
PBST = persentase banyaknya siswa yang kriteria aktivitas
belajarnya minimal tergolong tinggi
BST = banyaknya siswa yang kriteria aktivitas belajarnya
minimal tergolong tinggi
N = banyaknya siswa yang mengisi kuesioner (angket)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Analisis Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Dalam penelitian ini, dilakukan observasi terhadap aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi
penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional. Hasil analisis
data observasi aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dilihat
melalui persentase (beserta kriteria) jumlah skor aktivitas belajar
yang diperoleh setiap siswa dari keseluruhan pertemuan. Hasil
analisis data observasi akan digunakan untuk memeriksa kesesuaian
atau memperkuat hasil dari kuesioner (angket).
Pada lembar observasi, terdapat 12 pernyataan yang
digunakan dalam melakukan observasi aktivitas belajar di kelas.
Masing – masing pernyataan diisi sesuai dengan yang dilakukan dan
dialami siswa yaitu Sering (S), Jarang (J), atau Tidak Pernah (T).
Observasi dilakukan selama 3 kali pertemuan pada saat
pembelajaran berlangsung. Setelah data hasil observasi aktivitas
belajar diperoleh, selanjutnya diberi skor untuk setiap pilihan sesuai
dengan tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 3. 11 Skor Observasi Aktivitas Belajar
menurut Skala Likert
Pilihan Pernyataan Skor
Sering (S) 2
Jarang (J) 1
Tidak Pernah (T) 0
Setelah diperoleh skor total dari observasi aktivitas belajar
masing - masing siswa pada setiap pertemuan, selanjutnya dicari
jumlah skor aktivitas belajar yang diperoleh masing – masing siswa
dari keseluruhan pertemuan. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
JSAB = ST 1 + ST 2 + ST 3
Keterangan :
JSAB = jumlah skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap
siswa dari keseluruhan pertemuan
ST 1 = skor total aktivitas belajar yang diperoleh setiap siswa
pada pertemuan 1
ST 2 = skor total aktivitas belajar yang diperoleh setiap siswa
pada pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
ST 3 = skor total aktivitas belajar yang diperoleh setiap siswa
pada pertemuan 3
Setelah itu, dicari persentase (beserta kriteria) jumlah skor
aktivitas belajar yang diperoleh setiap siswa dari keseluruhan
pertemuan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Persentase JSAB = JSAB
72 × 100%
Keterangan :
JSAB = jumlah skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap
siswa dari keseluruhan pertemuan
Setelah diperoleh persentase berdasarkan rumus diatas,
maka selanjutnya ditentukan kriteria sesuai dengan persentase
tersebut berdasarkan pedoman kriteria aktivitas belajar siswa.
Pedoman kriteria aktivitas belajar siswa adalah menurut Budi (2001:
53) tetapi dengan modifikasi oleh peneliti yakni sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3. 12 Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Setiap Siswa
pada Observasi
Jumlah Skor Aktivitas (%) Kriteria
0 < 𝑥 ≤ 20 Sangat Rendah
20 < 𝑥 ≤ 40 Rendah
40 < 𝑥 ≤ 60 Cukup
60 < 𝑥 ≤ 80 Tinggi
80 < 𝑥 ≤ 100 Sangat Tinggi
Keterangan :
𝑥 = persentase jumlah skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap
siswa dari keseluruhan pertemuan
Dari hasil analisis diatas, akan diperoleh data setiap siswa
dengan kriteria aktivitas belajarnya sesuai dengan persentase jumlah
skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap siswa dari keseluruhan
pertemuan.
c. Perbandingan Hasil Kuesioner dengan Hasil Observasi
Hasil kuesioner digunakan untuk melihat aktivitas belajar
yang dilakukan setiap siswa dalam rangka mengetahui efektivitas
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sedangkan hasil observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas
belajar dengan tujuan untuk memeriksa kesesuaian atau
mendukung/memperkuat hasil dari kuesioner. Perbandingan hasil
kuesioner dengan hasil observasi dilihat dari kesesuaian kriteria
yang diperoleh masing – masing siswa berdasarkan kriteria aktivitas
belajar. Kesesuaian yang dimaksud adalah data hasil kuesioner yang
didukung oleh hasil observasi. Apabila kriteria yang diperoleh siswa
pada hasil observasi lebih baik atau sama baiknya dari kriteria yang
diperoleh siswa pada hasil kuesioner maka hasil perbandingan
antara hasil kuesioner dengan hasil observasi dikatakan sesuai,
sedangkan apabila kriteria yang diperoleh siswa pada hasil
observasi tidak lebih baik dari kriteria yang diperoleh siswa pada
hasil kuesioner maka hasil perbandingan antara hasil kuesioner
dengan hasil observasi dikatakan kurang sesuai.
3. Analisis Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think-Pair-
Share (TPS) yang Mengakomodasi Penggunaan Media Adobe Flash
CS3 Professional Ditinjau dari Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar
Siswa
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS)
yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3
Professional dikatakan efektif apabila memenuhi dua indikator, yaitu 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
terdapat minimal 66 % siswa yang hasil belajarnya tuntas dan 2)
terdapat minimal 61 % siswa yang kriteria aktivitas belajarnya minimal
tergolong tinggi.
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dan aktivitas
belajar siswa, selanjutnya dicari kriteria efektivitas model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi
penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional ditinjau dari hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa. Kriteria efektivitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 13 Kriteria Efektivitas
Ditinjau dari Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar
Hasil belajar dan Aktivitas belajar Efektivitas
Kedua Indikator terpenuhi Efektif
Salah satu Indikator terpenuhi Cukup Efektif
Tidak ada indikator yang terpenuhi Tidak Efektif
I. Rencana Pelaksanaan Penelitian
Sebelum pelaksanaan penelitian ini, peneliti terlebih dulu telah
melaksanakan observasi di SMP N 3 Playen, wawancara dengan guru
matematika kelas VIII dan wawancara dengan siswa pada bulan November
2016. Tujuan pelaksanaan observasi dan wawancara tersebut adalah untuk
mengetahui masalah – masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Setelah itu, peneliti merencanakan tahap penelitian dan kemudian
melaksanakan tahap perencanaan tersebut secara terurut.
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan hal – hal yang
diperlukan dalam penelitian ini antara lain :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan
kesepakatan dengan guru matematika kelas VIII mengenai materi
yang akan diajarkan, kelas yang akan digunakan, dan jumlah
pertemuan pembelajaran. RPP yang dibuat mengacu pada tahap –
tahap pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media
Adobe Flash CS3 Professional. RPP juga harus disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku di SMP N 3 Playen yaitu KTSP.
b. Menyiapkan bahan ajar dalam media Adobe Flash CS3 Professional
dan lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kegiatan pembelajaran.
c. Menyiapkan instrumen tes tertulis yang akan diberikan pada
pertemuan terakhir setelah selesai melaksanakan pembelajaran.
Sebelumnya, instrumen tersebut dikonsultasikan pada para pakar
yaitu dosen pendidikan matematika. Selanjutnya, peneliti
melaksanakan uji coba instrumen pada salah satu kelas IX SMP N
3 Playen, dimana kelas tersebut adalah kelas yang menurut guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
matematika kelas VIII memiliki persamaan karakteristik dengan
kelas VIII yang akan digunakan sebagai penelitian.
d. Menyiapkan instrumen observasi mengenai aktivitas belajar siswa.
Sebelum instrumen observasi digunakan dalam penelitian, terlebih
dulu dikonsultasikan dengan dosen pendidikan matematika agar
setiap butir pernyataan pada lembar observasi valid dan sesuai
dengan tujuan penelitian.
e. Menyiapkan instrumen kuesioner (angket) aktivitas belajar siswa.
Sebelum kuesioner (angket) diberikan pada siswa, terlebih dulu
dikonsultasikan dengan dosen pendidikan matematika agar setiap
butir pernyataan pada kuesioner (angket) valid dan sesuai dengan
tujuan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan dan Observasi
a. Peneliti melaksanakan pembelajaran berpedoman RPP yang telah
dibuat
b. Observer melakukan pengamatan dan pengambilan data mengenai
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran selama 3
pertemuan.
c. Peneliti membagikan kuesioner (angket) pada siswa mengenai
aktivitas belajar (satu kali ).
d. Peneliti mengadakan tes tertulis pada akhir pertemuan sesuai
dengan materi yang telah dibahas pada pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3. Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian, peneliti
melakukan pengolahan data hingga diperoleh kesimpulan sesuai dengan
tujuan penelitian. Setelah itu, data – data penelitian yang telah diolah
sampai dengan kesimpulan tersebut akan disajikan pada bab 4 dan 5.
Selanjutnya, peneliti menyusun laporan penelitian dalam bentuk skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
a. Penyusunan Instrumen
Sebelum pelaksanaan pembelajaran di kelas VIII A SMP Negeri
3 Playen, peneliti mempersiapkan instrumen yang digunakan dalam
penelitian. Instrumen yang disiapkan diantaranya Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Instrumen tes tertulis
dan rubrik penilaiannya, pedoman observasi aktivitas belajar siswa, dan
pedoman kuesioner (angket) aktivitas belajar siswa. Dalam penyusunan
instrumen tersebut, peneliti telah berkonsultasi dengan dosen
pembimbing dan para pakar atau ahli untuk menganalisa kelayakan
butir – butir instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
b. Uji Coba Instrumen
Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti terlebih dahulu
mengadakan uji coba instrumen tes. Pelaksanaan uji coba instrumen
dilaksanakan sebanyak satu kali. Uji coba instrumen tes diadakan pada
hari Selasa, 21 Maret 2017. Uji coba instrumen tes dilakukan di kelas
IX B dimana siswa di kelas tersebut telah menerima materi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
luas permukaan kubus dan balok. Terdapat 4 butir soal yang diuji
cobakan kepada 30 siswa kelas IX B di SMP Negeri 3 Playen.
c. Hasil Uji Coba Instrumen
Peneliti menganalisis hasil tes tertulis yang telah dikerjakan
siswa. Hasil analisis yang diperoleh adalah mengenai validitas butir soal
dan reliabilitas soal tes tertulis tersebut. Dari hasil uji validitas,
diperoleh bahwa kriteria validitas butir soal nomor satu dan dua
tergolong tinggi, kriteria validitas butir soal nomor tiga tergolong sangat
tinggi, dan kriteria validitas butir soal nomor empat tergolong cukup.
Sedangkan dari hasil uji reliabilitas, diperoleh bahwa kriteria reliabilitas
soal tes tersebut tergolong sedang.
Adapun hasil perhitungan validitas dan reliabilitas soal tes
terlampir pada lampiran C1. Berikut rangkuman hasil uji validitas soal
tes :
Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas Soal Tes Tertulis
𝑌 685
𝑌2 16279
𝑋 248 84 247 106
𝑋2 2168 258 2213 410
𝑋𝑌 5844 1999,5 5932 2503,5
𝑟𝑥𝑦 0,6611 0,6756 0,8635 0,5528
No. Soal 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Keterangan :
𝑌 = Skor total yang diperoleh masing - masing siswa
𝑌 = Jumlah dari 𝑌
𝑌2 = Jumlah dari 𝑌 kuadrat
𝑋 = Skor yang diperoleh masing - masing siswa tiap item ( setiap
butir soal)
𝑋 = Jumlah dari 𝑋
𝑋2 = Jumlah dari 𝑋 kuadrat
𝑋𝑌 = Hasil kali 𝑋 dan 𝑌
𝑋𝑌 = Jumlah 𝑋𝑌
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel 𝑋 dan variabel 𝑌, dua
variabel yang dikorelasikan
Dari tabel 4.1 diatas, diperoleh bahwa koefisien korelasi atau 𝑟𝑥𝑦 butir
soal nomor 1 adalah 0,6611, butir soal nomor 2 adalah 0,6756, butir soal
nomor 3 adalah 0,8635, dan butir soal nomor 4 adalah 0,5528. Sehingga
dapat dikatakan bahwa kriteria validitas butir soal nomor 1 adalah
tinggi, kriteria validitas butir soal nomor 2 adalah tergolong tinggi,
kriteria validitas butir soal nomor 3 adalah tergolong sangat tinggi, dan
kriteria validitas butir soal nomor 4 adalah tergolong cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Selanjutnya dilihat reliabilitasnya, berikut hasil uji reliabilitas
instrumen tes :
Tabel 4. 2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes Tertulis
No. Soal 1 2 3 4
𝜎𝑖2 3,9288 0,76 5,9788 1,1822
𝜎𝑖2 11,8498
𝜎𝑡2 21,2722
𝑟11 0,5905
Keterangan:
𝑟11 : reliabilitas Instrumen
𝜎𝑖2 : varians butir
𝜎𝑖2 : jumlah varians butir (tiap item)
𝜎𝑡2 : varians total
Dari tabel 4.2 diatas, diperoleh bahwa nilai reliabilitas soal tes adalah
0,5905 sehingga dapat dikatakan bahwa kriteria reliabilitas soal tes
tersebut tergolong sedang.
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas VIII A SMP Negeri 3 Playen yang
dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2017 sampai dengan 1 April 2017 pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa di kelas VIII A
SMP Negerti 3 Playen adalah 32 siswa yakni 18 siswa laki – laki dan 14
siswa perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru
dalam pembelajaran pada materi luas permukaan kubus dan balok.
Penelitian ini diadakan selama 4 kali pertemuan, dimana ada 3 pertemuan
kegiatan pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk tes dan pengisian
kuesioner (angket). Disini, peneliti dibantu oleh satu orang rekan
mahasiswa yang berperan sebagai pengamat selama pembelajaran
berlangsung serta mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dalam
penelitian ini.
3. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian diadakan sebanyak 4 kali pertemuan.
Berikut akan dipaparkan secara garis besar mengenai pelaksanaan
penelitian dalam pembelajaran pada pokok bahasan luas permukaan kubus
dan balok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-
Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash
CS3 Professional di kelas VIII A SMP Negeri 3 Playen.
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Maret
2017 pukul 09.40 - 10.20 WIB dan kemudian dilanjutkan kembali pukul
10.40 – 12.00 WIB. Pada pertemuan pertama ini, peneliti sudah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
perlu memperkenalkan diri karena pada hari Selasa, 14 Maret 2017,
peneliti sudah diberi kesempatan mengisi kelas selama satu jam
pelajaran untuk berkenalan dengan siswa kelas VIII A SMP N 3 Playen.
Sehingga mulai pertemuan ini, peneliti langsung dapat melaksanakan
proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS) sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada
pertemuan ini, pokok materi yang dibahas adalah mengenai luas
permukaan kubus. Berikut uraian kegiatan pada pertemuan pertama
secara garis besar.
1) Pendahuluan
Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka,
kemudian guru mengecek kehadiran, memastikan siswa siap untuk
memulai kegiatan pembelajaran dengan mengingatkan siswa untuk
mempersiapkan buku catatan dan buku paket atau materi serta
mengondisikan siswa. Selanjutnya, guru menyampaikan pokok
bahasan yang akan dibahas pada saat itu yaitu mengenai luas
permukaan kubus dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Inti
Pada tahap eksplorasi, siswa diminta untuk mencermati materi
mengenai kubus dan balok khususnya luas permukaan kubus dan
balok. Pada pertemuan pertama ini pokok bahasan yang dibahas
adalah mengenai luas permukaan kubus. Namun terlebih dahulu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dilakukan pembahasan secara singkat mengenai pengertian kubus
dan balok. Selanjutnya, siswa mengamati animasi beberapa jaring –
jaring kubus yang ditampilkan pada layar LCD, disamping guru
memberikan penjelasan berkaitan dengan gambar kubus dan jaring
– jaring kubus. Setelah itu, guru membagikan Lembar Kerja Siswa
(LKS) 1 berisi materi luas permukaan kubus pada setiap siswa.
Pada tahap elaborasi, siswa diberi waktu untuk mencermati
pertanyaan – pertanyaan pada LKS berkaitan dengan luas
permukaan kubus, siswa diberi kesempatan untuk memikirkan
jawaban dari pertanyaan - pertanyaan tersebut. Selanjutnya, siswa
diberi waktu dan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman satu
kelompoknya, dimana satu kelompok terdiri dari 2 orang yang
berada dalam satu bangku. Siswa melakukan diskusi mengenai
bentuk sisi – sisi pada kubus, jaring – jaring kubus, langkah –
langkah menemukan rumus luas permukaan kubus, dan beberapa
soal – soal berkaitan dengan luas permukaan kubus. Pada saat proses
diskusi, guru berkeliling mengamati hasil diskusi siswa, bertanya
pada siswa mengenai hasil diskusi yang sudah dituliskan,
memberikan kesempatan pada siswa apabila terdapat hal – hal yang
perlu ditanyakan pada guru. Setelah itu, masing – masing kelompok
saling berbagi jawaban yang sudah diperoleh dengan kelompok lain
( dalam 2 kelompok ). Kemudian 2 kelompok siswa ditunjuk untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
melakukan presentasi atau membagikan jawaban mereka di depan
kelas. Selain itu, siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya atau
menyampaikan ide/jawabannya apabila memiliki jawaban yang
berbeda dengan hasil presentasi. Guru memberikan kesempatan
pada siswa lain untuk mengomentari dan memberikan tangapan
mengenai hasil presentasi yang sudah dilakukan. Dua kelompok
siswa yang ditunjuk terdiri dari satu kelompok yang jawabannya
kurang benar dan satu kelompok siswa lain yang jawabannya sudah
benar.
Pada tahap konfirmasi, guru memberikan tanggapan sebagai
penegasan kebenaran informasi dari yang disampaikan oleh siswa.
Guru menampilkan jawaban pada layar LCD (menggunakan
program Adobe Flash CS3 Professional). Siswa mencatat jawaban
yang ditampilkan pada layar LCD apabila jawaban siswa kurang
tepat. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
apabila ada hal – hal yang belum dimengerti kemudian guru akan
memberikan penjelasan.
3) Penutup
Dalam bagian penutup ini, guru menanyakan pada siswa
mengenai materi yang sudah dipelajari pada pertemuan ini. Setelah
itu guru memberikan informasi pada siswa bahwa materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya adalah mengenai luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
permukaan balok sehingga siswa diminta untuk mempersiapkan
materi tersebut. Selain itu, siswa juga diminta untuk mengerjakan
soal – soal latihan dari buku paket mengenai luas permukaan kubus.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa penutup pembelajaran
dan ucapan salam.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Maret 2017
pukul 11.20 – 12.00 WIB dan kemudian dilanjutkan kembali pukul
12.40 – 13.20 WIB. Pada pertemuan kedua ini, pokok materi yang
dibahas adalah mengenai luas permukaan balok yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share
(TPS). Berikut uraian kegiatan pada pertemuan pertama secara garis
besar.
1) Pendahuluan
Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka,
dilanjutkan dengan mengecek kehadiran. Kemudian, guru
mengemukakan pokok bahasan yang akan dibahas pada saat itu
yaitu mengenai luas permukaan balok.
2) Inti
Pada tahap eksplorasi, guru memberikan review terlebih dahulu
mengenai materi yang sudah dibahas pada pertemuan yang lalu.
Kemudian, siswa diminta untuk mencermati materi mengenai luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
permukaan balok. Pada pertemuan kedua ini pokok bahasan yang
dibahas adalah mengenai luas permukaan balok. Selanjutnya, siswa
mengamati animasi beberapa jaring – jaring balok yang ditampilkan
pada layar LCD, disamping guru memberikan penjelasan berkaitan
dengan gambar balok dan jaring – jaring balok. Setelah itu, guru
membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 berisi materi luas
permukaan balok pada setiap siswa.
Pada tahap elaborasi, siswa diberi waktu untuk mencermati
pertanyaan – pertanyaan pada LKS berkaitan dengan luas
permukaan balok, siswa diberi kesempatan untuk memikirkan
jawaban dari pertanyaan - pertanyaan tersebut secara mandiri
kurang lebih selama 10 menit. Selanjutnya, siswa diberi waktu dan
kesempatan untuk berdiskusi dengan teman satu kelompoknya,
dimana satu kelompok terdiri dari 2 orang dalam satu bangku. Siswa
melakukan diskusi mengenai banyaknya pasangan persegi panjang
pada balok, persegi panjang mana saja yang memiliki ukuran sama
dan rusuk- rusuk yang memiliki ukuran sama (siswa diminta
menyebutkan), jaring – jaring balok, langkah – langkah
menemukan rumus luas permukaan balok, dan beberapa soal – soal
berkaitan dengan luas permukaan balok. Pada saat proses diskusi,
guru berkeliling mengamati hasil diskusi siswa, memberikan
kesempatan pada siswa apabila terdapat hal – hal yang perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
ditanyakan pada guru. Setelah itu, masing – masing kelompok saling
berbagi jawaban yang sudah diperoleh dengan kelompok lain (
dalam 2 kelompok ). Kemudian 2 kelompok siswa ditunjuk untuk
melakukan presentasi atau membagikan jawaban mereka di depan
kelas. Selain itu, siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya atau
menyampaikan ide/jawabannya apabila memiliki jawaban yang
berbeda dengan hasil presentasi. Dua kelompok yang ditunjuk
adalah kelompok yang jawabannya sudah benar, dimana kelompok
yang satu menjelaskan nomor 1 dan 2 sedangkan kelompok yang
lain menjelaskan nomor 3 dan 4. Hal ini dikarenakan waktu yang
kurang mencukupi apabila dua kelompok yang ditunjuk adalah satu
kelompok dengan jawaban kurang benar dan satu kelompok dengan
jawaban yang benar. Sehingga dua kelompok yang ditunjuk adalah
kelompok yang memiliki jawaban yang sudah benar.
Pada tahap konfirmasi, guru memberikan tanggapan sebagai
penegasan kebenaran informasi dari yang disampaikan oleh siswa.
Guru menampilkan jawaban pada layar LCD (menggunakan
program Adobe Flash CS3 Professional). Siswa mencatat jawaban
yang ditampilkan pada layar LCD apabila ada jawaban siswa yang
kurang tepat. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya apabila ada hal – hal yang belum dimengerti kemudian
guru akan memberikan penjelasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3) Penutup
Dalam bagian penutup ini, guru menanyakan pada siswa
mengenai materi yang sudah dipelajari pada pertemuan ini. Setelah
itu guru memberikan informasi pada siswa bahwa materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya adalah mengenai luas
permukaan kubus dan balok sehingga siswa diminta untuk
mempersiapkan materi tersebut. Selain itu, siswa juga diminta untuk
mengerjakan soal – soal latihan dari buku paket mengenai luas
permukaan balok. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa
penutup pembelajaran dan ucapan salam.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Maret 2017
pada pukul 09.40 - 10.20 WIB dan kemudian dilanjutkan kembali pukul
10.40 – 12.00 WIB. Pada pertemuan ketiga ini, pokok materi yang
dibahas adalah mengenai luas permukaan kubus dan balok yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS). Berikut uraian kegiatan pada pertemuan
pertama secara garis besar.
1) Pendahuluan
Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka,
mengecek kehadiran dan mengondisikan siswa agar siap untuk
memulai kegiatan pembelajaran matematika. Selanjutnya, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
menyampaikan bahwa pokok bahasan yang akan dibahas pada saat
itu yaitu mengenai luas permukaan kubus dan balok. Pada
pertemuan ketiga ini, siswa akan mengerjakan soal – soal mengenai
luas permukaan kubus dan balok.
2) Inti
Pada tahap eksplorasi, guru memberikan review terlebih dahulu
mengenai materi yang sudah dibahas pada pertemuan yang lalu.
Siswa diminta mengamati animasi beberapa jaring – jaring kubus
dan balok dan pembahasan mengenai luas permukaan kubus dan
balok yang ditampilkan pada layar LCD. Disamping guru
memberikan penjelasan berkaitan dengan luas permukaan kubus
dan balok, siswa juga diminta untuk mengingat kembali materi
mengenai luas permukaan kubus dan balok yang sudah dibahas pada
pertemuan pertama dan kedua. Pada pertemuan ketiga ini, siswa
akan mengerjakan latihan soal mengenai luas permukaan kubus dan
balok. Setelah itu, guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) 3
berisi soal - soal mengenai luas permukaan kubus dan balok pada
setiap siswa.
Pada tahap elaborasi, siswa diberi waktu untuk mencermati
pertanyaan – pertanyaan pada LKS berkaitan dengan luas
permukaan kubus dan balok, siswa diberi kesempatan untuk
memikirkan jawaban dari pertanyaan - pertanyaan tersebut secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
mandiri kurang lebih selama 10 menit. Selanjutnya, siswa diberi
waktu dan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman satu
kelompoknya, dimana satu kelompok terdiri dari 2 orang dalam satu
bangku. Siswa melakukan diskusi mengenai beberapa soal – soal
berkaitan dengan luas permukaan kubus dan balok. Pada saat proses
diskusi, guru berkeliling mengamati hasil diskusi siswa, bertanya
pada siswa mengenai hasil diskusi yang sudah dituliskan,
memberikan kesempatan pada siswa apabila terdapat hal – hal yang
perlu ditanyakan pada guru. Setelah itu, masing – masing kelompok
saling berbagi jawaban yang sudah diperoleh dengan kelompok lain
( dalam 2 kelompok ). Kemudian 2 kelompok siswa ditunjuk untuk
melakukan presentasi atau membagikan jawaban mereka di depan
kelas. Selain itu, siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya atau
menyampaikan ide/jawabannya apabila memiliki jawaban yang
berbeda dengan hasil presentasi. Dua kelompok yang ditunjuk
adalah kelompok yang jawabannya sudah benar, dimana kelompok
yang satu menjelaskan nomor 1, 2 dan 3 sedangkan kelompok yang
lain menjelaskan nomor 4 dan 5. Hal ini dikarenakan sebagian besar
siswa juga sudah dapat mengerjakan soal – soal tersebut dengan
benar. Sehingga dua kelompok yang ditunjuk adalah kelompok
yang memiliki jawaban yang sudah benar. Hal ini juga dilakukan
agar dapat menyisakan waktu untuk mengerjakan beberapa soal -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
soal latihan yang ada di buku paket (LKS) yang dimiliki oleh siswa,
mengingat pertemuan ketiga ini adalah pertemuan terakhir sebelum
tes.
Pada tahap konfirmasi, guru memberikan tanggapan sebagai
penegasan kebenaran informasi dari yang disampaikan oleh siswa.
Guru menampilkan jawaban pada layar LCD (menggunakan
program Adobe Flash CS3 Professional). Siswa mencatat jawaban
yang ditampilkan pada layar LCD apabila jawaban siswa kurang
tepat. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
apabila ada hal – hal yang belum dimengerti kemudian guru akan
memberikan penjelasan.
3) Penutup
Dalam bagian penutup ini, guru memberikan penguatan sebagai
kesimpulan dari materi yang sudah diperlajari selama 3 pertemuan
yang sudah dilakukan termasuk hati ini. Setelah itu guru
memberikan informasi pada siswa bahwa pada pertemuan
selanjutnya yaitu pada tanggal 1 April 2017 akan diadakan tes/ujian
mengenai luas permukaan kubus dan balok sehingga siswa diminta
untuk mempersiapkan dengan semaksimal mungkin. Selain itu,
siswa juga diminta untuk melengkapi jawaban – jawaban pada
semua LKS yang sudah dibagikan apabila ada yang belum lengkap,
dan siswa diminta mengerjakan soal – soal latihan dari buku paket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
mengenai luas permukaan kubus dan balok. Kegiatan pembelajaran
diakhiri dengan doa penutup pembelajaran dan ucapan salam.
d. Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 1 April 2017
pada pukul pada pukul 09.40 sampai 12.00 WIB. Pada pertemuan ini,
diadakan tes/ujian tertulis mengenai materi luas permukaan kubus dan
balok dan juga pengisian kuesioner (angket) mengenai aktivitas belajar.
1) Pendahuluan
Guru memberikan salam, mengecek kehadiran siswa dan
mengondisikan siswa. Ternyata pada pertemuan ini, ada satu siswa
dengan nomor presensi 25 yang tidak hadir karena sakit. Sehingga
tes/ujian tertulis dan pengisian kuesioner dikerjakan oleh 31 siswa.
Sebelum tes/ujian dimulai, peneliti memberikan waktu pada siswa
selama 40 menit, mulai dari pukul 09.40 sampai pukul 11.20 WIB
untuk belajar terlebih dahulu dan memberikan kesempatan bagi
siswa yang ingin menanyakan hal – hal yang berkaitan dengan
materi pada guru. Selanjutnya, jam pelajaran matematika terpotong
oleh jam istirahat dari pukul 10.20 sampai pukul 10.40 WIB.
2) Inti
Setelah jam istirahat berakhir, semua siswa kembali masuk ke
dalam ruang kelas. Guru meminta siswa untuk dapat segera menjaga
ketenangan sebelum tes/ujian dimulai. Siswa diminta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
memasukkan semua buku kecuali alat tulis. Guru mulai
membagikan soal tes dan lembar jawaban pada semua siswa.
Tes/ujian tertulis dilaksanakan dari pukul 10.45 sampai pukul 11.45
WIB. Guru juga sudah menyampaikan bahwa tes/ujian ini harus
dikerjakan secara individu.
Setelah 1 jam berlalu, guru meminta semua siswa
mengumpulkan lembar jawaban. Semua siswa langsung
mengumpulkan lembar jawabannya masing –masing. Selanjutnya,
guru membagikan lembar kuesoner (angket) aktivitas belajar pada
setiap siswa. Pengisian kuesioner (angket) dilaksanakan dari pukul
11.45 sampai pukul 11.55 WIB. Setelah semua siswa sudah selesai
mengisi kuesioner (angket), siswa diminta untuk segera
mengumpulkannya di meja guru.
3) Penutup
Guru memakai sisa waktu terakhir ini untuk berpamitan pada
siswa dengan menyampaikan beberapa hal yang perlu untuk
disampaikan. Kegiatan ini diakhiri dengan doa penutup dan ucapan
salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B. Data Hasil Penelitian
1. Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa diambil dari skor tes/ujian. Skor tes/ujian
ini diperoleh dari hasil pekerjaan siswa pada materi luas permukaan kubus
dan balok. Siswa mengerjakan soal – soal tersebut setelah siswa mengikuti
proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-
Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash
CS3 Professional pada materi luas permukaan kubus dan balok selama 3
kali pertemuan. Berikut tabel hasil belajar siswa kelas VIII A SMP N 3
Playen :
Tabel 4. 3 Data Hasil Tes Tertulis
No.
Presensi
Nomor Soal Jumlah Skor
1 2 3 4
1 10 2 6 5 23
2 10 3 11,5 5 29,5
3 10 3 12,5 5 30,5
4 10 0 7,5 3 20,5
5 10 2 4,5 5 21,5
6 10 5 12,5 5 32,5
7 10 2 12,5 5 29,5
8 10 5 12,5 5 32,5
9 10 2 12,5 5 29,5
10 6 2 6 5 19
11 10 5 12,5 5 32,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
12 10 3 9,5 5 27,5
13 10 2 6 5 23
14 10 2 7,5 5 24,5
15 10 2 6 5 23
16 10 3 12,5 5 30,5
17 10 5 12,5 5 32,5
18 10 5 12,5 5 32,5
19 9 5 6 5 25
20 10 2 4,5 5 21,5
21 10 2 9,5 3 24,5
22 10 3 12,5 5 30,5
23 10 2 7,5 5 24,5
24 10 2 12,5 5 29,5
25 - - - - -
26 10 0 7,5 3 20,5
27 10 5 12,5 5 32,5
28 10 2 6 5 23
29 10 5 6 5 26
30 10 5 12,5 4 31,5
31 9 5 12,5 5 31,5
32 10 3 12,5 5 30,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2. Data Aktivitas Belajar Siswa
Data aktivitas belajar siswa yang digunakan untuk mengetahui
efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS)
yang mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional
adalah data yang diperoleh dari kuesioner (angket) aktivitas belajar yang
diisi oleh siswa sendiri, sedangkan data aktivitas belajar yang diperoleh dari
hasil pengamatan (observasi) digunakan untuk memeriksa kesesuaian atau
memperkuat/mendukung hasil dari kuesioner. Berikut ini data aktivitas
belajar siswa yang diperoleh selama penelitian :
a. Data Kuesioner/Angket Aktivitas Belajar
Terdapat 20 butir pernyataan dalam kuesioner (angket) aktivitas
belajar. Setiap item dalam instrumen kuisioner aktivitas belajar
memiliki 4 alternatif jawaban yakni Selalu (SL), Sering (SR), Jarang
(JR), dan Tidak Pernah (TP). Hasil data kuesioner (angket ) di bawah
ini menggunakan skor yaitu “4” untuk selalu, “3” untuk sering, “2”
untuk jarang, dan “1” untuk tidak pernah. Berikut ini merupakan hasil
data angket aktivitas belajar siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4. 4 Data Kuesioner Aktivitas Belajar Setiap Siswa
No.
Presensi
Jumlah Skor Setiap Aktivitas
Jumlah Aktivitas
Visual
Aktivitas
Berbicara
Aktivitas
Menulis
Aktivitas
Mental
1 14 12 13 13 52
2 17 13 17 14 61
3 18 11 18 16 63
4 15 12 16 12 55
5 20 18 19 17 74
6 20 18 17 17 72
7 19 15 17 12 63
8 20 15 20 18 73
9 20 14 16 16 66
10 15 11 16 13 55
11 16 18 16 14 64
12 17 14 18 12 61
13 20 13 16 13 62
14 16 14 17 13 60
15 18 13 13 13 57
16 18 15 16 13 62
17 20 18 18 17 73
18 20 14 20 17 71
19 15 17 19 14 65
20 19 16 18 16 69
21 19 13 16 10 58
22 19 16 17 11 63
23 20 14 16 17 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
24 19 13 13 14 59
25 - - - - -
26 15 12 18 12 57
27 20 18 19 18 75
28 20 14 20 17 71
29 20 13 19 17 69
30 17 15 11 16 59
31 19 15 18 12 64
32 20 15 18 15 68
b. Data Observasi Aktivitas Belajar
Terdapat 12 pernyataan yang digunakan dalam melakukan
observasi aktivitas belajar di kelas. Masing – masing pernyataan diisi
sesuai dengan yang dilakukan dan dialami siswa yaitu Sering (S), Jarang
(J), atau Tidak Pernah (T). Hasil pengamatan di bawah ini disajikan
dalam bentuk skor yaitu “2” untuk sering, “1” untuk jarang, dan “0”
untuk tidak pernah. Berikut ini merupakan hasil pengamatan mengenai
aktivitas belajar siswa:
Tabel 4. 5 Data Observasi Aktivitas Belajar pada Pertemuan 1
No.
Presensi
Jumlah Skor Setiap Aktivitas
Jumlah Aktivitas
Visual
Aktivitas
Berbicara
Aktivitas
Menulis
Aktivitas
Mental
1 6 4 3 6 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
2 6 6 5 6 23
3 6 5 3 6 20
4 6 6 3 5 20
5 6 3 6 3 18
6 6 6 6 6 24
7 6 3 6 6 21
8 6 6 5 6 23
9 6 6 6 6 24
10 5 4 5 5 19
11 6 6 6 6 24
12 6 6 3 6 21
13 2 2 2 1 7
14 3 2 4 3 12
15 6 6 6 6 24
16 6 6 6 6 24
17 6 6 6 6 24
18 6 6 6 6 24
19 6 6 6 6 24
20 3 3 3 3 12
21 3 3 3 3 12
22 6 6 5 6 23
23 3 3 5 3 14
24 6 3 3 5 17
25 6 6 5 6 23
26 6 5 5 6 22
27 6 6 6 6 24
28 6 3 6 3 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
29 6 4 6 6 22
30 6 6 6 6 24
31 6 5 6 6 23
32 6 6 6 6 24
Tabel 4. 6 Data Observasi Aktivitas Belajar pada Pertemuan 2
No.
Presensi
Jumlah Skor Setiap Aktivitas
Jumlah Aktivitas
Visual
Aktivitas
Berbicara
Aktivitas
Menulis
Aktivitas
Mental
1 4 5 5 3 17
2 6 6 6 6 24
3 6 6 6 6 24
4 3 3 5 5 16
5 3 2 5 3 13
6 6 6 6 6 24
7 6 6 6 6 24
8 6 6 6 6 24
9 6 6 6 6 24
10 4 6 5 5 20
11 6 6 6 6 24
12 6 6 6 6 24
13 3 3 5 4 15
14 6 6 5 5 22
15 6 4 6 6 22
16 6 6 6 6 24
17 6 6 6 6 24
18 6 6 6 6 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
19 6 6 6 6 24
20 4 5 5 3 17
21 4 5 5 3 17
22 6 6 6 6 24
23 6 6 6 6 24
24 3 4 5 6 18
25 6 6 6 6 24
26 3 4 5 3 15
27 6 6 6 6 24
28 6 6 6 6 24
29 6 5 6 6 23
30 6 6 6 6 24
31 6 6 6 6 24
32 6 6 6 6 24
Tabel 4. 7 Data Observasi Aktivitas Belajar pada Pertemuan 3
No.
Presensi
Jumlah Skor Setiap Aktivitas
Jumlah Aktivitas
Visual
Aktivitas
Berbicara
Aktivitas
Menulis
Aktivitas
Mental
1 5 4 6 5 20
2 6 6 6 6 24
3 6 6 6 6 24
4 6 5 6 5 22
5 6 4 6 4 20
6 6 6 6 6 24
7 6 6 6 6 24
8 6 6 6 6 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
9 6 6 6 6 24
10 6 5 6 4 21
11 6 6 6 6 24
12 6 6 6 6 24
13 3 5 5 4 17
14 6 5 6 5 22
15 3 4 6 4 17
16 6 6 6 6 24
17 6 6 6 6 24
18 6 6 6 6 24
19 6 6 6 6 24
20 3 3 6 3 15
21 3 5 6 3 17
22 6 6 6 6 24
23 6 6 6 6 24
24 3 4 6 5 18
25 6 6 6 6 24
26 6 4 6 5 21
27 6 6 6 6 24
28 6 6 6 6 24
29 6 6 6 6 24
30 6 6 6 6 24
31 6 6 6 6 24
32 6 6 6 6 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
C. Analisis Data
1. Analisis Hasil Belajar Siswa
Berikut ini merupakan analisis hasil belajar siswa kelas VIII A SMP N
3 Playen :
Tabel 4. 8 Daftar Nilai Siswa
No.
Presensi Jumlah Skor Nilai Tuntas/Tidak Tuntas
1 23 71 Tidak Tuntas
2 29,5 91 Tuntas
3 30,5 94 Tuntas
4 20,5 63 Tidak Tuntas
5 21,5 66 Tidak Tuntas
6 32,5 100 Tuntas
7 29,5 91 Tuntas
8 32,5 100 Tuntas
9 29,5 91 Tuntas
10 19 58.5 Tidak Tuntas
11 32,5 100 Tuntas
12 27,5 85 Tuntas
13 23 71 Tidak Tuntas
14 24,5 75 Tuntas
15 23 71 Tidak Tuntas
16 30,5 94 Tuntas
17 32,5 100 Tuntas
18 32,5 100 Tuntas
19 25 77 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
20 21,5 66 Tidak Tuntas
21 24,5 75 Tuntas
22 30,5 94 Tuntas
23 24,5 75 Tuntas
24 29,5 91 Tuntas
25 - - -
26 20,5 63 Tidak Tuntas
27 32,5 100 Tuntas
28 23 71 Tidak Tuntas
29 26 80 Tuntas
30 31,5 97 Tuntas
31 31,5 97 Tuntas
32 30,5 94 Tuntas
Berdasarkan data hasil belajar diatas, dapat dilihat bahwa ada 22
siswa yang mendapatkan nilai tuntas sedangkan 9 siswa lainnya
mendapatkan nilai yang tidak tuntas. Disamping itu, terdapat 1 siswa yang
tidak hadir pada saat tes/ujian, sehingga untuk perhitungan persentase
banyaknya siswa atau banyaknya siswa (dalam persen) yang memperoleh
nilai tuntas menggunakan rumus sebagai berikut :
Persentase BST = 𝐵𝑆𝑇
31 × 100%
= 22
31 × 100% = 70, 967 % ≈ 71 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Keterangan :
BST = banyaknya siswa yang memperoleh nilai tuntas
Tabel 4. 9 Persentase Banyaknya Siswa yang Tuntas dan
Tidak Tuntas
Kriteria
Ketuntasan Nilai
Tes Tertulis
Banyak Siswa Persentase (%)
Tuntas ≥ 75 22 71 %
Tidak Tuntas < 75 9 29%
Total 31 100%
Dari tabel 4.9, dapat dilihat bahwa banyaknya siswa yang memenuhi
kriteria ketuntasan adalah 22 siswa dari seluruh siswa yang mengikuti tes
tertulis, sedangkan 9 siswa lainnya mendapat nilai yang tidak tuntas.
Sehingga persentase banyaknya siswa yang memperoleh nilai tuntas adalah
71 %.
Selain hasil analisis diatas, disajikan pula hasil analisis berupa
persentase rata - rata skor yang diperoleh setiap siswa pada tiap indikator.
Pada indikator pertama yaitu menghitung luas permukaan kubus, yang
terdapat pada butir soal nomor 1, diperoleh persentase sebesar 98%. Pada
indikator kedua yaitu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari – hari
yang berkaitan dengan luas permukaan kubus, yang terdapat pada butir soal
nomor 2, diperoleh persentase sebesar 61%. Pada indikator ketiga yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
menghitung luas permukaan balok, yang terdapat pada butir soal nomor 3,
diperoleh persentase sebesar 77%. Pada indikator keempat yaitu
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari – hari yang berkaitan
dengan luas permukaan balok, yang terdapat pada butir soal nomor 4,
diperoleh persentase sebesar 95%.
2. Analisis Aktivitas Belajar Siswa
a) Data Kuesioner (Angket) Aktivitas Belajar
Berikut ini merupakan analisis hasil kuesioner mengenai aktivitas
belajar siswa :
Tabel 4. 10 Hasil Kuesioner berdasarkan Kriteria Aktivitas Belajar
Setiap Siswa
No.
Presensi
Jumlah Skor yang
diperoleh Persentase Kriteria
1 52 65 % Tinggi
2 61 76 % Tinggi
3 63 79 % Tinggi
4 55 69 % Tinggi
5 74 92,5 % Sangat Tinggi
6 72 90 % Sangat Tinggi
7 63 79 % Tinggi
8 73 91 % Sangat Tinggi
9 66 82,5 % Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
10 55 69 % Tinggi
11 64 80 % Tinggi
12 61 76 % Tinggi
13 62 77,5 % Tinggi
14 60 75 % Tinggi
15 57 71 % Tinggi
16 62 77,5 % Tinggi
17 73 91 % Sangat Tinggi
18 71 89 % Sangat Tinggi
19 65 81 % Sangat Tinggi
20 69 86 % Sangat Tinggi
21 58 72,5 % Tinggi
22 63 79 % Tinggi
23 67 84 % Sangat Tinggi
24 59 74 % Tinggi
25 - - -
26 57 71 % Tinggi
27 75 94 % Sangat Tinggi
28 71 89 % Sangat Tinggi
29 69 86 % Sangat Tinggi
30 59 74 % Tinggi
31 64 80 % Tinggi
32 68 85 % Sangat Tinggi
Berdasarkan hasil kuesioner (angket) yang diisi oleh siswa kelas
VIII A, dapat dilihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar baik itu
aktivitas visual, aktivitas berbicara, aktivitas menulis, maupun aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
mental. Sebagian besar siswa memiliki kriteria aktivitas belajar yang
tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang melakukan aktivitas
belajar yaitu 13 siswa yang kriteria aktivitas belajarnya sangat tinggi,
dan 18 siswa yang kriteria aktivitas belajarnya tinggi. Namun, terdapat
1 siswa yang tidak hadir pada saat pengisian kuesioner (angket),
sehingga dalam perhitungan persentase banyaknya siswa yang kriteria
aktivitas belajarnya minimal tergolong tinggi menggunakan rumus
sebagai berikut :
PBST =BST
31 × 100% = 100%
Keterangan :
PBST = persentase banyaknya siswa yang kriteria aktivitas belajarnya
minimal tergolong tinggi
BST = banyaknya siswa yang kriteria aktivitas belajarnya minimal
tergolong tinggi
Sehingga diperoleh
PBST =31
31 × 100% = 100%
maka persentase banyaknya siswa yang kriteria aktivitas belajarnya
minimal tergolong tinggi adalah 100 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 4. 11 Rangkuman Hasil Kuesioner
berdasarkan Kriteria Aktivitas Belajar Siswa
Kriteria Banyaknya Siswa Persentase
Sangat Tinggi 13
100 %
Tinggi 18
Cukup - -
Rendah - -
Sangat Rendah - -
Selain hasil analisis diatas, disajikan pula tabel yang berisi persentase
(beserta kriteria) skor yang diperoleh siswa untuk setiap item/pernyataan, rata
- rata persentase aktivitas belajar (beserta kriteria) untuk setiap jenis aktivitas.
Tabel 4.12 Kriteria Aktivitas Belajar Pada Masing – Masing Jenis
Aktivitas Hasil Kuesioner
Aspek Jenis Aktivitas Persentase Kriteria
Aktivitas Visual
N1 89,5 % Sangat Tinggi
N5 93 % Sangat Tinggi
N9 86 % Sangat Tinggi
N13 93 % Sangat Tinggi
N17 94 % Sangat Tinggi
Rata - Rata 91 % Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Aktivitas Berbicara
N2 74 % Tinggi
N6 76 % Tinggi
N10 64,5 % Tinggi
N14 72 % Tinggi
N18 76 % Tinggi
Rata – Rata 72,5 % Tinggi
Aktivitas Menulis
N3 86 % Sangat Tinggi
N7 89,5 % Sangat Tinggi
N11 68 % Tinggi
N15 89,5 % Sangat Tinggi
N19 89,5 % Sangat Tinggi
Rata – Rata 84,5 % Sangat Tinggi
Aktivitas Mental
N4 65 % Tinggi
N8 75 % Tinggi
N12 77 % Tinggi
N16 72 % Tinggi
N20 71 % Tinggi
Rata – Rata 72 % Tinggi
Keterangan :
N = nomor
b) Data Observasi Aktivitas Belajar
1) Analisis Hasil Observasi dari Keseluruhan Pertemuan
Hasil observasi aktivitas belajar siswa dilihat dari persentase
(beserta kriteria) jumlah skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap
siswa dari keseluruhan pertemuan. Persentase jumlah skor aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
belajar yang diperoleh setiap siswa dari keseluruhan pertemuan
adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 13 Persentase Jumlah Skor Aktivitas Belajar Setiap Siswa
Hasil Observasi
No.
Presensi
Pertemuan Jumlah Persentase
Pertama Kedua Ketiga
1 19 17 20 56 78 %
2 23 24 24 71 99 %
3 20 24 24 68 94 %
4 20 16 22 58 80,5 %
5 18 13 20 51 71 %
6 24 24 24 72 100 %
7 21 24 24 69 96 %
8 23 24 24 71 99 %
9 24 24 24 72 100 %
10 19 20 21 60 83 %
11 24 24 24 72 100 %
12 21 24 24 69 96 %
13 7 15 17 39 54 %
14 12 22 22 56 78 %
15 24 22 17 63 87,5%
16 24 24 24 72 100%
17 24 24 24 72 100%
18 24 24 24 72 100%
19 24 24 24 72 100%
20 12 17 15 44 61 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
21 12 17 17 46 64 %
22 23 24 24 71 99 %
23 14 24 24 62 86 %
24 17 18 18 53 74 %
25 23 24 24 71 99 %
26 22 15 21 58 80,5%
27 24 24 24 72 100%
28 18 24 24 66 92 %
29 22 23 24 69 96 %
30 24 24 24 72 100%
31 23 24 24 71 99 %
32 24 24 24 72 100%
Selanjutnya, berdasarkan tabel 3.11 mengenai pedoman kriteria
aktivitas belajar, diperoleh bahwa hasil kriteria dari persentase jumlah
skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap siswa dari keseluruhan
pertemuan adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 14 Kriteria Persentase Jumlah Skor Aktivitas Belajar
Setiap Siswa Hasil Observasi
No.
Presensi
Jumlah Skor yang
diperoleh Persentase Kriteria
1 56 78 % Tinggi
2 71 99 % Sangat Tinggi
3 68 94 % Sangat Tinggi
4 58 80,5% Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
5 51 71 % Tinggi
6 72 100% Sangat Tinggi
7 69 96 % Sangat Tinggi
8 71 99 % Sangat Tinggi
9 72 100% Sangat Tinggi
10 60 83 % Sangat Tinggi
11 72 100% Sangat Tinggi
12 69 96 % Sangat Tinggi
13 39 54 % Cukup
14 56 78 % Tinggi
15 63 87,5% Sangat Tinggi
16 72 100% Sangat Tinggi
17 72 100% Sangat Tinggi
18 72 100% Sangat Tinggi
19 72 100% Sangat Tinggi
20 44 61 % Tinggi
21 46 64 % Tinggi
22 71 99 % Sangat Tinggi
23 62 86 % Sangat Tinggi
24 53 74 % Tinggi
25 71 99 % Sangat Tinggi
26 58 80,5 % Sangat Tinggi
27 72 100% Sangat Tinggi
28 66 92 % Sangat Tinggi
29 69 96 % Sangat Tinggi
30 72 100% Sangat Tinggi
31 71 99 % Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
32 72 100% Sangat Tinggi
Selain hasil analisis diatas, disajikan pula tabel yang berisi
persentase (beserta kriteria) skor yang diperoleh siswa untuk setiap
item/pernyataan, rata - rata persentase aktivitas belajar (beserta kriteria)
untuk setiap jenis aktivitas.
Tabel 4.15 Kriteria Aktivitas Belajar Pada Masing –
Masing Jenis Aktivitas Hasil Observasi
Jenis Aktivitas
Pertemuan
I II III
Persentase Kriteria Persentase Kriteria Persentase Kriteria
Aktivitas
Visual
N1 92 % ST 86 % ST 92 % ST
N2 91 % ST 86 % ST 92 % ST
N3 91 % ST 92 % ST 91 % ST
R 91 % ST 88 % ST 92 % ST
Aktivitas
Berbicara
N4 81 % ST 91 % ST 95 % ST
N5 83 % ST 84 % ST 83 % ST
N6 78 % T 92 % ST 94 % ST
R 81 % ST 89 % ST 91 % ST
Aktivitas
Menulis
N7 98 % ST 100 % ST 100 % ST
N8 62,5 % T 84 % ST 100 % ST
N9 86 % ST 100 % ST 100 % ST
R 82 % ST 95 % ST 100 % ST
Aktivitas
Mental
N10 83% ST 86 % ST 83 % ST
N11 87,5 % ST 92 % ST 95 % ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
N12 89 % ST 91 % ST 92 % ST
R 86,5 % ST 90 % ST 90 % ST
Keterangan :
R = rata – rata
N = nomor
ST = sangat Tinggi
T = tinggi
c) Perbandingan Hasil Kuesioner dengan Hasil Observasi
Hasil kuesioner digunakan untuk mengetahui efektivitas model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional
ditinjau dari aktivitas belajar siswa, sedangkan hasil observasi
digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar dengan tujuan untuk
memeriksa kesesuaian atau mendukung/memperkuat hasil dari
kuesioner. Dari hasil kuesioner pada tabel 4.10, telah diperoleh kriteria
aktivitas belajar pada masing – masing siswa. Sedangkan dari hasil
observasi pada tabel 4.14, telah diperoleh kriteria dari persentase jumlah
skor aktivitas belajar yang diperoleh setiap siswa dari keseluruhan
pertemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Berikut perbandingan antara hasil kuesioner dengan hasil
observasi setiap siswa :
Tabel 4. 16 Kesesuaian Hasil Kuesioner dengan Hasil Observasi
No.
Presensi
Berdasarkan Hasil
Kuesioner
Berdasarkan
Hasil Observasi Kesesuaian
1 Tinggi Tinggi Sesuai
2 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
3 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
4 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
5 Sangat Tinggi Tinggi Kurang Sesuai
6 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
7 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
8 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
9 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
10 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
11 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
12 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
13 Tinggi Cukup Kurang sesuai
14 Tinggi Tinggi Sesuai
15 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
16 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
17 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
18 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
19 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
20 Sangat Tinggi Tinggi Kurang Sesuai
21 Tinggi Tinggi Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
22 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
23 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
24 Tinggi Tinggi Sesuai
25 - Sangat Tinggi -
26 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
27 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
28 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
29 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
30 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
31 Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
32 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sesuai
Keterangan :
Kesesuaian yang dimaksud adalah data hasil kuesioner yang
diperkuat/didukung oleh hasil observasi
Berdasarkan tabel 4.16, dapat diketahui bahwa sebagian besar
siswa memiliki data aktivitas belajar yang sesuai menurut hasil
kuesioner aktivitas belajar siswa yang didukung oleh hasil observasi
aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil kesesuaian
yang diperoleh tersebut, dimana terdapat 28 siswa atau 90% siswa yang
data aktivitas belajarnya sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hasil Belajar Siswa
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional pada
pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok ini ditinjau dari hasil
belajar aspek kognitif. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata
pelajaran matematika kelas VIII A SMP N 3 Playen adalah 75. Berdasarkan
analisis hasil belajar pada tabel 4.9, diperoleh bahwa terdapat 22 siswa atau
71% siswa yang memperoleh nilai tuntas KKM, sedangkan 9 siswa lain atau
29% siswa memperoleh nilai yang tidak tuntas KKM. Sehingga persentase
banyaknya siswa yang memperoleh nilai tuntas adalah 71 % atau dapat
dikatakan bahwa terdapat minimal 66 % siswa yang hasil belajarnya tuntas.
Selain itu, dari hasil tes yang telah diperoleh siswa, dapat dilihat
juga kemampuan siswa pada masing - masing indikator. Berdasarkan hasil
persentase rata - rata skor yang diperoleh setiap siswa pada tiap indikator,
dapat diketahui bahwa rata - rata kemampuan siswa dalam menghitung luas
permukaan kubus adalah yang paling tinggi dari semua indikator hasil
belajar dengan persentase sebesar 98%, selanjutnya untuk rata – rata
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari
– hari yang berkaitan dengan luas permukaan balok dapat dikatakan tinggi
dengan persentase sebesar 95%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Sedangkan rata-rata kemampuan siswa dalam menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari – hari yang berkaitan dengan luas
permukaan kubus adalah yang paling rendah dari semua indikator hasil
belajar dengan persentase sebesar 61%. Pada indikator ini, masih ada
beberapa siswa yang kurang tepat dalam menentukan rumus luas
permukaan kubus yang digunakan dalam menyelesaikan masalah pada butir
soal nomor 2, ada juga siswa yang salah dalam menghitung hasil kali, dan
ada juga siswa yang menuliskan jawaban dengan langkah yang tidak
lengkap/salah, bahkan ada yang tidak menuliskan jawaban sama sekali.
Selanjutnya, untuk rata – rata kemampuan siswa dalam menghitung
luas permukaan balok dapat dikatakan cukup tinggi dengan persentase
sebesar 77%. Pada indikator ini, ada beberapa kesalahan yang dilakukan
siswa yakni kurang tepat dalam menentukan ukuran panjang, lebar, dan
tinggi dari sebuah gambar jaring – jaring, kurang tepat dalam mensubstitusi
ukuran panjang, lebar, dan tinggi dalam rumus luas permukaan balok tanpa
tutup, menuliskan langkah yang tidak lengkap atau langkah yang salah,
tidak menuliskan hasil akhir, dan tidak menuliskan jawaban dari pertanyaan
mengenai luas permukaan balok tanpa tutup.
2. Aktivitas Belajar Siswa
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional pada
pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok ini, juga ditinjau dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
aktivitas belajar siswa yang dilihat dari banyaknya siswa (dalam persen)
yang kriteria aktivitas belajarnya minimal tergolong tinggi.
Berdasarkan analisis hasil kuesioner (angket) aktivitas belajar,
terdapat 31 siswa atau 100% siswa yang kriteria aktivitas belajarnya
minimal tergolong tinggi. Hal ini didukung dengan hasil perbandingan pada
tabel 4.16 yang menunjukan bahwa terdapat 28 siswa atau 90% siswa yang
data aktivitas belajarnya menurut hasil kuesioner sesuai dengan hasil
observasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat minimal 61 % siswa
yang kriteria aktivitas belajarnya minimal tergolong tinggi.
Selain itu, aktivitas belajar untuk masing – masing jenis aktivitas
juga dapat dilihat berdasarkan hasil kuesioner maupun hasil observasi. Dari
hasil kuesioner, kriteria aktivitas belajar untuk aktivitas visual dan aktivitas
menulis tergolong dalam kriteria sangat tinggi, sedangkan kriteria aktivitas
belajar untuk aktivitas berbicara dan aktivitas mental tergolong dalam
kriteria tinggi (lihat tabel 4.12). Selanjutnya, dari hasil observasi, diperoleh
bahwa kriteria aktivitas belajar pada setiap jenis aktivitas untuk setiap
pertemuan tergolong dalam kriteria sangat tinggi (lihat tabel 4.15). Dari
hasil kuesioner dan hasil observasi, terdapat perbedaan hasil kriteria untuk
jenis aktivitas berbicara dan aktivitas mental. Pada hasil kuesioner, kriteria
aktivitas berbicara dan kriteria aktivitas mental dikatakan tergolong dalam
kriteria tinggi, sedangkan pada hasil observasi, kriteria kedua jenis aktivitas
belajar tersebut dikatakan tergolong dalam kriteria sangat tinggi. Perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
ini kemungkinan disebabkan karena proses observasi yang dilakukan
selama tiga pertemuan, hanya dilakukan oleh satu observer saja, sehingga
kurang optimal dalam mengamati aktivitas belajar siswa.
3. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)
yang Mengakomodasi Penggunaan Media Adobe Flash CS3 Professional
Berdasarkan analisis data hasil belajar, diperoleh bahwa terdapat 22
siswa yang mendapatkan nilai tuntas dari 31 siswa yang mengikuti ujian.
Maka persentase banyaknya siswa yang memperoleh nilai tuntas adalah
71 % atau dapat dikatakan bahwa terdapat minimal 66 % siswa yang hasil
belajarnya tuntas.
Berdasarkan hasil kuesioner aktivitas belajar, diperoleh bahwa
persentase banyaknya siswa yang kriteria aktivitas belajarnya minimal
tergolong tinggi adalah sebesar 100 %. Hal ini diperkuat dengan data
observasi yang menunjukkan bahwa terdapat 90% siswa yang data aktivitas
belajarnya menurut hasil kuesioner sesuai dengan hasil observasi.
Sehingga, dapat dinyatakan bahwa terdapat minimal 61 % siswa yang
kriteria aktivitas belajarnya minimal tergolong tinggi.
Berdasarkan tabel 3.13, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional dapat
dikatakan efektif karena memenuhi dua indikator, yaitu 1) terdapat minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
66 % siswa yang hasil belajarnya tuntas dan 2) terdapat minimal 61 % siswa
yang kriteria aktivitas belajarnya minimal tergolong tinggi. Jadi, model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional efektif
untuk diterapkan.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan diantaranya :
1. Proses observasi aktivitas belajar siswa hanya dilakukan oleh 1 observer
saja dalam setiap pertemuan, sehingga observer harus mengamati 32 siswa
yang ada di kelas VIII A. Hal tersebut mengakibatkan, observer kurang
optimal dalam mengamati keseluruhan aktivitas belajar yang dilakukan
oleh siswa. Namun demikian, untuk meminimalisir kurang optimalnya
proses observasi, peneliti meminta setiap siswa untuk menempel potongan
kertas yang berisi nomor presensi siswa di pojok meja masing – masing
siswa, sehingga observer akan lebih mudah mengetahui posisi duduk setiap
siswa sesuai dengan nomor presensinya. Peneliti juga hanya meminta satu
observer yang sama untuk mengamati proses pembelajaran selama 3 kali
pertemuan, hal ini dilakukan agar observer tersebut dapat lebih cepat
menghafal semua siswa dan lebih memahami suasana yang terjadi di kelas
sehingga akan lebih mudah dalam melakukan pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
2. Pada saat pertemuan keempat yaitu pemberian tes/ujian dan pengisian
kuesioner (angket), ada 1 siswa yang tidak hadir karena sakit. Sehingga data
yang diperoleh peneliti baik itu data kuesioner aktivitas belajar maupun data
hasil belajar dari tes/ujian berasal dari 31 siswa yang hadir pada hari itu
saja. Hal ini tidak sesuai dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran
selama 3 kali pertemuan yaitu 32 siswa.
3. Kurang optimalnya pembuatan bahan ajar menggunakan media Adobe
Flash CS3 Professional sehingga penyajian medianya kurang mampu
memunculkan berbagai macam bentuk variasi jaring – jaring yang
ditampilkan dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembuatan bahan
ajar melalui media Adobe Flash CS3 Professional dikerjakan oleh peneliti
sendiri dan adanya keterbatasan waktu dalam pembuatan yang hanya
dikerjakan dalam waktu kurang lebih 3 minggu saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian “Efektivitas Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang Mengakomodasi Penggunaan
Media Adobe Flash CS3 Professional pada Pokok Bahasan Luas
Permukaan Kubus dan Balok” dapat disimpulkan bahwa :
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang
mengakomodasi penggunaan media Adobe Flash CS3 Professional pada
pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok ditinjau dari hasil belajar
dan aktivitas belajar siswa dikatakan efektif untuk diterapkan. Dapat
dikatakan efektif karena pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan
media Adobe Flash CS3 Professional memenuhi dua indikator, yaitu 1)
terdapat minimal 66 % siswa yang hasil belajarnya tuntas dan 2) terdapat
minimal 61 % siswa yang kriteria aktivitas belajarnya minimal tergolong
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
B. Saran
Berdasarkan penelitian “Efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS) yang mengakomodasi penggunaan media Adobe
Flash CS3 Professional pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan
balok” , peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Perlunya persiapan yang lebih matang dalam pembuatan bahan ajar
menggunakan media Adobe Flash CS3 Professional agar tampilan
materi pada media Adobe Flash CS3 Professional lebih optimal.
2. Perlunya penambahan observer dalam penelitian sehingga pengamatan
terhadap aktivitas belajar siswa dapat teramati lebih rinci.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Zubaidah dan Risnawati. 2016. Pengantar Psikologi Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Angkowo, Robertus dan A.Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:
PT Grasindo
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Asmani, J. Ma’mur. 2016. Tips Efektif Cooperative Learning (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, dan Tidak Membosankan. Yogyakarta: DIVA Press
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Budhi, W. Setya. 2007. Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2. Jakarta:
Erlangga
Budi, Fr. Y. Kartika. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa secara Aktif
dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka
pada Strategi tersebut. USD: Widya Dharma edisi April.
Daryanto dan Raharjo Mulyo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava
Media
Hamzah, Ali. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Pers
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
Refika Aditama
Hendriana, Heris dan Utari Soemarmo. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika.
Bandung : PT Refika Aditama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Huda, Miftahul. (2014). Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Isjoni dan M. Arif Ismail. 2012. Model – Model Pembelajaran Mutakhir Perpaduan
Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo
Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia
Mulyono, M. Anton. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Narbuko, Cholid dan Achmadi, H. Abu. 2010. Metodologi Penelitian ( Memberi bekal
teoritis pada mahasiswa tentang metodologi penelitian serta diharapkan dapat
melaksanakan penelitian dengan langkah – langkah benar). Jakarta: Bumi
Aksara
Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel – Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta
Rosalia. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Sudjana, Nana. 2001. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sukardi, H.M. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Sukino dan Wilson Simangunsong. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta:
Erlangga
Supardi. 2013. Sekolah Efektif (Konsep Dasar dan Praktiknya). Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: USD
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning : Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Surapranata, Sumarna. 2006. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil
Tes Implementasi kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana
Wahana Komputer. 2009. Teknik Pembuatan Animasi dengan Adobe Flash CS3.
Jakarta: Salemba Infotek
Widoyoko, S. Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran (Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian
Gabungan). Jakarta: Kencana
Zain, Aswan dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI