4
Assalamualaikum wr.wb alam sejahtera kepada kita semua. Semoga pembaca setia Jejak Kaki selalu berbahagia. Alangkah bahagianya bagi para orang tua sekalian yang telah dianugerahi Allah SWT dengan putra dan putri yang cemerlang. Senang melihat buah hati kita tumbuh dan berkembang dengan cerdasnya, sholeh dan berakhlak mulia. Maka dari itu, apapun pasti kita lakukan untuk pendidikan anak yang sebaik-baiknya. Kapan lagi kalau tidak dimulai sejak dini? Terkadang orang tua menjadi berlebihan dalam mempersiapkan anak agar siap menghadapi kehidupannya. Tanpa disadari, mereka memaksaanak untuk mengikuti berbagai program belajar sebelum waktunya. Akhirnya orang tua melupakan kebutuhan dasar dan terpenting untuk anak yaitu “bermain”. Padahal dunia anak adalah dunia bermain. Semakin banyak pengalaman main anak akan semakin siap anak untuk menghadapi masa depannya. Naah..tugas orang tua dan guru adalah memberikan pengalaman bermain yang bermakna untuk anak,sehingga anak mendapat pengasuhan dan pendidikan yang tepat sesuai dengan fitrahnya. Karena ketika Allah menganugerahkan buah hati kepada kita artinya Allah mempercayakan kita sebagai orang tua untuk mendidiknya. Dengan memilihkan sekolah dan lingkungan tumbuh kembang yang baik adalah salah satu solusinya. Dan Bintang Kecil Educares ada untuk menjadi partner bagi orang tua dalam mendidik dan mengasuh buah hati sehingga anak dapat tumbuh dengan bahagia dan cemerlang.Insya Allah. Wassalamualaikum wr.wb Redaksi menerima tulisan pembaca mengenai informasi tentang dunia anak, artikel dan pertanyaan seputar perkembangan anak serta kritik dan saran untuk setiap edisinya. Kirim informasi anda ke alamat: Jl.Cempaka Putih Timur XVI No. 42 Jakarta Pusat 10510 Telp: (021) 4243087, Hp. 081316513333 (ummi) Email: [email protected] Blog: bintangkecileducares.wordpress.com BULLETIN JEJAK KAKI Belajar Dari Pohon Bambu ohon bambu tumbuh menjulang ke langit yang membutuhkan akar yang sangat kokoh sebagai fondasinya. Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya. Dalam kehidupan, latar belakang kita sebenarnya bukanlah penentu, melainkan bagaimana kita berupaya mengekspresikan potensi diri. Tidak peduli latar belakang kita, sederhana, tapi anyaman bambu menjadi sangat indah. Itulah yang akhirnya membuat kita menjadi pribadi luar biasa. Pohon bambu juga mengajari kita soal fleksibilitas. Kita jarang menyaksikan bambu roboh. Di tengah tumbangnya pohon- pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap tegar berdiri. Selain karena akar yang kuat, batangnya juga mampu bergoyang bersama angin. Dalam cuaca buruk dan angin kencang, pohon bambu bisa bergoyang dan mengeluarkan desis suara mengikuti irama angin. Sementara pohon-pohon lain yang memiliki batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya angin. Inilah yang disebut fleksibilitas. Mampu beradaptasi dan menghadapi permasalahan yang ada. Bambu yang lebih muda, nantinya akan sama tingginya dengan bambu yang lebih tua. Itulah dasar kita menuntut ilmu yang tak mengenal lelah. Bambu yang sederhanya mempunyai makna : KUAT, TEGAR, KOKOH, TANGGUH, LENTUR, ULET, dapat menjadi salah satu filosofi dasar hidup kita agar TEGAK dalam menghadapi badai dan persoalan hidup. (Dikutip dari: Filosofi Bambu) S P 1

Belajar Dari Pohon Bambu€¦ · mendengarkan suara kita yang berirama. Berbicaralah dengan bahasa Indonesia sesuai EYD. 3. Ketika anak sudah bisa bicara beberapa kata yang masih

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Assalamualaikum wr.wb

    alam sejahtera kepada kita semua. Semoga pembaca setia Jejak Kaki selalu berbahagia. Alangkah bahagianya bagi para orang tua sekalian yang telah

    dianugerahi Allah SWT dengan putra dan putri yang cemerlang. Senang melihat buah hati kita tumbuh dan berkembang dengan cerdasnya, sholeh dan berakhlak mulia. Maka dari itu, apapun pasti kita lakukan untuk pendidikan anak yang sebaik-baiknya. Kapan lagi kalau tidak dimulai sejak dini?

    Terkadang orang tua menjadi berlebihan dalam mempersiapkan anak agar siap menghadapi kehidupannya. Tanpa disadari, mereka “memaksa” anak untuk mengikuti berbagai program belajar sebelum waktunya. Akhirnya orang tua melupakan kebutuhan dasar dan terpenting untuk anak yaitu “bermain”. Padahal dunia anak adalah dunia bermain. Semakin banyak pengalaman main anak akan semakin siap anak untuk menghadapi masa depannya.

    Naah..tugas orang tua dan guru adalah memberikan pengalaman bermain yang bermakna untuk anak,sehingga anak mendapat pengasuhan dan pendidikan yang tepat sesuai dengan fitrahnya. Karena ketika Allah menganugerahkan buah hati kepada kita artinya Allah mempercayakan kita sebagai orang tua untuk mendidiknya.

    Dengan memilihkan sekolah dan lingkungan tumbuh kembang yang baik adalah salah satu solusinya. Dan Bintang Kecil Educares ada untuk menjadi partner bagi orang tua dalam mendidik dan mengasuh buah hati sehingga anak dapat tumbuh dengan bahagia dan cemerlang.Insya Allah.

    Wassalamualaikum wr.wb Redaksi menerima tulisan pembaca mengenai informasi tentang dunia anak, artikel dan pertanyaan seputar perkembangan anak serta kritik dan saran untuk setiap edisinya.

    Kirim informasi anda ke alamat:

    Jl.Cempaka Putih Timur XVI No. 42 Jakarta Pusat 10510 Telp: (021) 4243087, Hp. 081316513333 (ummi) Email: [email protected] Blog: bintangkecileducares.wordpress.com

    BULLETIN JEJAK KAKI

    Belajar Dari Pohon Bambu

    ohon bambu tumbuh menjulang ke langit yang membutuhkan akar yang sangat kokoh sebagai

    fondasinya. Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya.

    Dalam kehidupan, latar belakang kita sebenarnya bukanlah penentu, melainkan bagaimana kita berupaya mengekspresikan potensi diri. Tidak peduli latar belakang kita, sederhana, tapi anyaman bambu menjadi sangat indah. Itulah yang akhirnya membuat kita menjadi pribadi luar biasa.

    Pohon bambu juga mengajari kita soal fleksibilitas.

    Kita jarang menyaksikan bambu roboh. Di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap tegar berdiri. Selain karena akar yang kuat, batangnya juga mampu bergoyang bersama angin. Dalam cuaca buruk dan angin kencang, pohon bambu bisa bergoyang dan mengeluarkan desis suara mengikuti irama angin. Sementara pohon-pohon lain yang memiliki batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya angin.

    Inilah yang disebut fleksibilitas. Mampu beradaptasi dan menghadapi permasalahan yang ada. Bambu yang lebih muda, nantinya akan sama tingginya dengan bambu yang lebih tua. Itulah dasar kita menuntut ilmu yang tak mengenal lelah.

    Bambu yang sederhanya mempunyai makna : KUAT, TEGAR, KOKOH, TANGGUH, LENTUR, ULET, dapat menjadi salah satu filosofi dasar hidup kita agar TEGAK dalam menghadapi badai dan persoalan hidup.

    (Dikutip dari: Filosofi Bambu)

    S P

    1

    http://bintangkecil.wordpress.com/

  • Belajar Bahasa Asing Sejak Dini, Apakah Perlu?

    ernahkan ibu atau bapak mendengar

    percakapan antara seorang anak balita

    dengan ibunya yang WNI

    menggunakan dua bahasa dalam

    berkomunikasi? Seperti misalnya: "Hey, don't

    be naughty laah!, “Can not do that!". Menurut

    Anda bagaimana kesannya? Apakah Anda

    takjub, senang, merasa aneh atau bangga?

    Kadang kita sebagai orang tua merasa bangga

    dengan anak yang bisa bahasa asing sejak

    dini. Namun sebenarnya apakah memberikan

    bahasa kedua sejak dini itu baik? Sampai-

    sampai fenomena keluarga Indonesia tingkat

    menengah atas memasukkan anak-anaknya

    ke sekolah bilingual sejak usia batita semakin

    marak.

    Apabila kita renungkan kembali banyak

    pertanyaan yang perlu dijawab. Apakah anak

    batita membutuhkan bahasa kedua? Apakah

    anak batita sudah menguasai bahasa ibunya

    yaitu bahasa Indonesia dengan baik?

    Sesungguhnya siapa yang berkepentingan

    dalam hal ini? Anak atau orang tua?

    Padahal kalau kita sebagai orang tua benar-

    benar ingin membantu agar anak agar dapat

    berkomunikasi dengan baik sejak dini, kita

    bisa lakukan banyak hal, antara lain seperti:

    1. Mengajak bayi untuk berkomunikasi dua

    arah dengan membicarakan banyak tema

    dengan menggunakan bahasa Indonesia

    yang baik dan benar. Bayi akan merespon

    dengan celoteh dan tawanya yang khas.

    2. Membacakan buku cerita dengan

    gambar-gambar besar tanpa (sedikit)

    tulisan. Biarkan anak batita

    mendengarkan suara kita yang berirama.

    Berbicaralah dengan bahasa Indonesia

    sesuai EYD.

    3. Ketika anak sudah bisa bicara

    beberapa kata yang masih belum jelas,

    kita ulangi lagi dengan kata yang

    pengucapannya benar sehingga anak belajar bagaimana seharusnya kata itu diucapkan. Jelaskan

    pula makna dari kata yang sedang dipelajari. Berikan banyak kosa kata baru yang bermakna untuk

    penambah kaya kosa katanya.

    4. Gunakan bahasa Indonesia di rumah,di sekolah, dan dimanapun berada. Jadikan pengalaman berbahasa bagian dari pembelajaran terus menerus. Pemakaian bahasa ibu (Bahasa Indonesia) yang baik dan benar sangat bermanfaat untuk mengenal dan mempelajari tata bahasa sebuah bahasa. Karena bahasa pertamanya bahasa Indonesia, maka tata bahasa yang harus anak pahami adalah bahasa Indonesia. 5. Ajak anak banyak berkomunikasi dengan teman sebaya,yang lebih kecil dan orang dewasa agar

    anak mempunyai pengalaman berbahasa dan bersosialisasi yang kaya.

    6. Ketika anak sudah mulai tertarik untuk "membaca" buku cerita atau bacaan lain yang memakai

    bahasa Indonesia dengan EYD, anak akan lebih mudah mengerti arti bacaan dan senang untuk

    mempelajari bahasa baik lisan maupun tulisan karena anak sudah mengerti tata bahasa dengan

    baik.

    7.Untuk menguatkan kemampuan bahasa asing anak,perlu ditentukan satu orang yang kerap

    berbahasa asing dengannya,sehingga anak terus semangat bicara.

    Dari sini kita dapat simpulkan, ternyata, senang belajar adalah dua kata kuncinya. Apabila anak

    mendapatkan pengalaman berbahasa yang menyenangkan maka anak akan terus ingin belajar

    bahasa kedua,ketiga, dan seterusnya. Anak akan dengan bahagia mempelajari hal baru tanpa ada

    suruhan atau target dari orang dewasa (orang tua/guru). Dan hasilnya sangat jauh berbeda

    dengan anak yang bersekolah bilingual atau les bahasa asing sekalipun! Insya Allah... (By: Ummi)

    P

    I love you mommy and you too

    daddy

    Kelompok TK di taman

    Melalui sistem belajar

    yang tepat, anak akan

    menemukan sendiri

    kapan ia siap belajar

    bahasa kedua.

    Ketika sifat senang

    belajar sudah

    terbangun,anak akan

    senang mempelajari

    apapun.

    2

  • (Redaktur)

    Mau tanya ummi, Apakah belajar grammar

    juga harus pada waktunya? Terkadang

    orang dewasa pun bisa melakukan banyak

    kesalahan pada saat belajar grammar. Kalau untuk anak, bagaimana cara

    belajarnya? Bagaimana cara anak belajar menyusun kosakata menjadi

    paduan kalimat yang jelas dan benar maknanya? (Afl)

    eterampilan bahasa ada 4 hal: speaking, reading, writing dan listening. Anak dan juga

    dewasa jagan dibebani dengan grammar. Bicara saja yang banyak. Minimal ada 1

    orang yang rutin berbahasa asing dengan dia. Lebih bagus pendamping itu llebih

    menguasai dari dia. Keterampilan mendengar juga sangat penting distimulasi.

    Mendengarkan lagu atau percakapan di tv atau radio atau membaca buku, tuliskan apa yang

    didengar dan diskusikan bersama pendamping. Bisa juga menggunakan kamus

    sebagai referensi. Pada dasarnya, belajar harus menyenangkan untuk anak-

    anak pun dewasa!

    Rasulullah SAW bersabda : “ Janganlah kamu memukul anak- anak kamu di

    sebabkan mereka menangis dalam masa setahun. Karena pada empat bulan

    pertama kelahirannya Ia bersyahadat LAA ILAAHA ILLALLAH”. Pada empat bulan

    kedua pula ia berselawat ke atas Nabi SAW. Dan pada empat bulan seterusnya

    pula ia mendoakan kedua ayah bunda nya. ( H.R. Abdullah Ibnu Umar r.a. )

    Baginda Rasulullah SAW menjelaskan bahwa tangisan anak di waktu kecil pada

    bulan pertama adalah tanda ia bertauhid kepada Tuhanya dan empat bulan

    kedua pula ia membacakan selawat kepada Nabinya dan empat bulan

    seterusnya ia memohon istighfar untuk kedua ayah bundanya. Rasulullah SAW

    bersabda :

    “Anak-anak, sebelum sampai ia baligh maka apa-apa yang di perbuatnya daripada kebaikan maka dituliskan untuknya dan kedua ibu

    bapaknya”.

    Dan apa yang diperbuatnya daripada kejahatan maka tiadalah ditulis untuknya dan tidak pula ditulis untuk kedua ibu bapaknya. Apabila ia telah

    baligh maka berlakulah yang di ulis itu atasnya. Ia itu segala amal baik atau buruknya. ( H.R.Imam Anas bin Malik r.a.)

    K

    How many fingers? Ten fingers all together

    Chayara loves her family and

    friends

    I am sad, mommy. I miss you.

    Please hug me, mommy.

    3

  • Sudah lama tidak melihat anak-anak Bike. Bagaimana ya perkembangan kegiatan mereka?

    Yuk lihat…!

    Ini karya kami…

    Each one is special

    Teman adalah

    guru yang guru

    yang terbaik....

    Belajar tidak hanya di

    dalam ruangan, di luar

    ruangan pun

    menyenangkan

    Waktunya makan

    bersama, sebelum

    makan kita berdoa

    dulu

    Alvin fokus

    mencetak pola

    dengan stempel

    4

    Betapa senangnya melihat putra putri kita tumbuh dan berkembang dengan gemilang, punya banyak teman, aktif,

    percaya diri dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Ayah, ibu, dukung terus belajar ananda dengan doa dan usaha

    yang terbaik. Bekalilah anak-anak dengan ilmu yang mendukung tumbuh kembangnya. Kelak hidupnyapun akan

    bahagia dan bermanfaat bagi sesama.

    Mari belajar bersama Bintang Kecil Educares!

    Bintang Kecil Educares

    We play, learn, and grow together 4