bendaa tegar

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    1/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Mempelajari gerak benda, konsep-konsep gaya dan energi yang

    berhubungan, membentuk satu bidang yang disebut dengan mekanika (Giancoli,

    2001). Lebih lanjut, mekanika dibagi menjadi dua bagian yaitu kinematika dan

    dinamika. Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerak tanpa menyebabkan

    penyebab geraknya, sedangkan dinamika merupakan ilmu yang mempelajari

    gerak dengan memperhatikan penyebab geraknya (Umar, 2008). Dinamika

    berhubungan dengan gaya- gaya yang berkaitan dengannya dan sifat-sifat benda

    yang bergerak tersebut.

    Benda bergerak secara translasi dan rotasi. Benda yang berotasi disebabkan

    oleh adanya torsi (Giancoli,2001). Jika torsi yang diberikan pada benda yang diam

    lebih besar dari pada torsi yang menghambat, maka benda tersebut akan berputar.

    Dalam hal ini, selisih antara torsi yang dikerjakan pada benda dengan torsi yang

    menghambat disebut dengan torsi total. Torsi merupakan gaya yang kita berikan

    pada benda tersebut. Secara metematis, torsi merupakan hasil kali dari gaya dan

    lengan gaya. Dan torsi yang menghambat disebabkan oleh adanya gaya gesekan,

    yang lebih tepatnya adalah hasil kali dari gaya gesekan dengan panjang lengan

    gaya.

    Dalam kenyataannya, setiap benda bisa berubah bentuk (menjadi tidak

    tegar), jika pada benda itu dikenai gaya atau torsi. Misalnya beton yang digunakan

    untuk membangun jembatan bisa bengkok, bahkan patah jika dikenai gaya berat

    yang besar (ada kendaraan raksasa yang lewat di atasnya). Derek bisa patah jika

    beban yang diangkat melebihi kapasitasnya. Mobil bisa bungkuk apabila gaya

    berat penumpang melebihi kapasitasnya. Dalam hal ini benda-benda itu

    mengalami perubahan bentuk. Jika bentuk benda berubah, maka jarak antara

    setiap bagian pada benda itu tentu saja berubahdengan kata lain benda menjadi

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    2/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 2

    tidak tegar lagi. Untuk menghindari hal ini, maka kita perlu mempelajari faktor-

    faktor apa saja yang dibutuhkan agar sebuah benda tetap tegar.

    Selain itu peristiwa gerak benda yang menggelinding sangat erat kaitannya

    dengan konsep dinamika rotasi benda tegar. Benda tegar merupakan sistem benda

    yang terdiri atas sistem benda titik yang jumlahnya tak terhingga dan jika diberi

    gaya, jarak antara titik titik dalam sistem selalu tetap. Gerak benda tegar dapat

    dianalisis sebagai gerak translasi dari pusat massanya, ditanbah dengan gerak

    rotasi sekitar pusat massa (Giancoli. 2001). Serta kaitannya dengan usaha dan

    energi kinetik gerak rotasi, momentum sudut dan hukum kekekalannya, serta

    permasalahan pada dinamika rotasi.Berdasarkan uraian diatas, kami menyimpulkan diperlukan adanya

    pemahaman yang lebih mengenai kesetimbangan benda tegar, kinematika rotasi

    benda tegar, dinamika rotasi, torsi, momen inersia, gerak menggilinding, usaha

    dan energi kinetik gerak rotasi, momentum sudut dan hukum kekekalannya, serta

    permasalahan pada dinamika rotasi. Agar kita semua dapat memahami lebih

    dalam tentang kesetimbangan benda tegar dan mempraktekannya dalam

    kehidupan sehri-hari.

    1.2. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang tersebut adapun masalah-masalah yang muncul adalah

    sebagai berikut :

    1. Apakah yang dimaksud dengan titik berat?2. Bagaimanakah Kesetimbangan benda tegar?3. Bagaimanakah kinematika rotasi benda tegar?4. Apakah yang dimaksud dengan torsi dan momen inersia dalam

    dinamika rotasi?

    5. Bagaimana konsep gerak menggelinding?6. Bagaimana penyelesaian masalah dalam dinamika rotasi?7. Bagaimanakah usaha dan energi kinetik gerak rotasi?8. Bagaimanakah momentum sudut dan kekekalannya?

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    3/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 3

    1.1. Tujuan1. Menjelaskan dan menganalisis titik berat.2. Menjelaskan dan menganalisis kesetimbangan benda tegar.3. Menjelaskan dan menganalisis kinematika rotasi benda tegar.4. Menjelaskan dan menganalisis dinamika rotasi yang meliputi torsi dan

    momen inersia.

    5. Menjelaskan dan menganalisis konsep gerak menggelinding.6. Memaparkan cara penyelesaian masalah dalam dinamika rotasi.7. Menjelaskan dan menganalisis usaha dan energi kinetik gerak rotasi.8. Menjelaskan dan menganalisis momentum sudut dan kekekalannya.

    .

    1.2. ManfaatAdapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

    1. Memberikan suatu pengetahuan mengenai Kinematika dan DinamikaBenda Tegar bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Pendidikan Fisika.

    2. Menambah modul pembelajaran mengenai Kinematika dan DinamikaBenda Tegar.

    3. Memberikan tambahan wawasan mengenai Kinematika dan DinamikaBenda Tegar

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    4/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Benda tegar merupakan benda dengan bentuk tertentu yang tidak berubah,

    sehingga jarak antar partikel partikel pembentuknya berada pada posisi yang

    tetap relatif satu sama lain (Giancoli, 2001). Tentu saja pada kenyataanya benda

    apapun bisa bergetar atau berubah bentuk ketika diberikan gaya. Namun efek ini

    seringkali kecil, sehingga konsep benda tegar yang ideal sangat berguna bagi

    pendekatan yang baik. Gerak benda tegar dapat dianalisis sebagai gerak translasi

    dari pusat massanya yaitu jika lintasan semua titik tersebut sejajar, ditambah

    dengan gerak rotasi sekitar pusat massa.

    2.1 Titik Berat

    Titik beratadalah titik yang dilalui oleh garis gaya dari resultan gaya berat

    sistem benda titik (Giancoli, 2001). Benda tegar akan melakukan gerak translasi

    apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai titik berat. Titik berat

    merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak

    mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi

    sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan

    lintasan gerak translasinya. Untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar

    untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus,

    balok, bujur sangkar, bola dan lain-lain yaitu sama dengan letak sumbu

    simetrinya. Sedangkan untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang

    letak titik berat dicari dengan perhitungan.

    Dari pernyataan di atas, titik berat benda homogen (massa jenis tiap tiap bagian

    benda sama) memiliki sifatsifat khusus sebagai berikut:

    Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, makatitik beratnya terletak pada sumbu simetri tersebut.

    Letak titik berat benda pada benda padat bersifat tetap dan tidak tergantungpada posisi benda.

    Jika suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri, maka titikberatnya terletak pada garis potong kedua benda tersebut.

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    5/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 5

    a) Titik berat benda berbentuk linear (garis)Titik berat benda berbentuk linear (garis) dapat dilihat pada Tabel 2.1

    Nama Benda Gambar Benda Letak Titik Berat

    Garis Lurus X0

    A B

    Busur

    Lingkaran

    A yo B

    R = jari-jari

    lingkaran

    Busur Setengah

    Lingkaran

    Y

    A B

    Untuk benda homogen yang merupakan gabungan dari benda- benda

    berbentuk linear, titik beratnya dapat diperoleh dengan menggunakan

    persamaan berikut:

    (2.1)

    Y

    ZR

    o R

    Z

    Z

    Tabel 2.1 (titik berat benda liner)

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    6/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 6

    Keterangan:

    : panjang garis : titik berat masingmasing benda : kordinat titik berat bendaContoh soal:

    Hitunglah letak titik berat benda homogen satu dimensi seperti gambar di

    bawah jika panjang masingmasing benda 6 cm dan 8 cm!

    Jawab:

    Bangun 1:

    L1= 8 cm, x1= 0, y2= . 8 = 4

    Bangun 2:

    L2= 10 cm, x2 = .5, y2= 0

    = 2,77 = 1,8Maka titik berat benda tersebut terletak pada (2,77 , 1,8)

    b)Titik berat benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur

    terletak pada sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik beratnya

    merupakan perpotongan diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat

    lingkaran. Titik berat bidang homegen diperlihatkan pada Tabel 2.2

    berikut:

    10cm

    8 cm

    y

    x

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    7/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 7

    Nama Benda Gambar Benda Titik Berat Keterangan

    Segitiga C

    t = tinggi

    z = perpotongan

    garis-garis berat

    AD & CF

    Jajaran Genjang D

    C

    A B

    t = tinggi

    z = perpotongan

    diagonal AC dan

    BD

    Juring Lingkaran

    R=jari-jari lingkaran

    Setengah

    Lingkaran

    A 0

    B

    R=jari-jari lingkaran

    Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua

    dimensi), dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat

    ditentukan dengan persamaan berikut:

    (2.2)

    A

    D

    BE F

    Zt

    o

    o

    t

    Y

    X

    ZR o

    Y

    R Z o

    Tabel 2.2

    (titik berat benda luasan)

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    8/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 8

    Keterangan:

    : Koordinat titik berat bendaA : Luas bidang

    : Absis titik masingmasing benda : Ordinat titik masingmasing benda

    c) Titik berat benda homogen berbentuk ruangan (dimensi tiga)Titik berat benda berbentuk ruangan (dimensi tiga) dapat dilihat pada

    Tabel 2.3

    Nama Benda Gambar Benda Titik Berat Keterangan

    Prisma

    Z2

    Z1

    z pada titik

    tengah garis z1z2

    z1 = titik berat

    bidang alas

    z2 = titik berat

    bidang atas

    = panjang sisitegak

    Silinder

    Z2

    t

    Z1

    t = tinggi silinder

    R = jari-jari

    lingkaran alas

    A = luas kulit

    silinder

    Limas T

    TT = garis tinggi

    ruang

    o

    Z

    Z

    Z

    y0

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    9/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 9

    Kerucut

    A B

    TT = tinggi

    kerucut

    T = pusat

    lingkaran alas

    Setengah bola

    R = jari-jari

    Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi

    tiga dapat ditentukan dengan persamaan:

    (2.3)

    Contoh soal:

    Sebuah bola homogen berlubang, mempunyai jari-

    jari 2R. Bentuk rongga juga berbentuk bola dengan

    jari-jari R. Seperti terlihat pada gambar. Berapakah

    titik berat bola berlubang ini jika diukur dari pusat

    koordinat dalam sumbu X.

    Jawab:

    Misalkan bangun 1 ialah bola besar, maka

    Z

    T

    T

    y0 Z

    Tabel 2.3

    (titik berat benda ruangan)

    x

    y

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    10/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 10

    , Dan lubang ialah bangun 2, maka;

    , Sehingga titik berat benda tersebut dapat diperoleh melalui persamaan 2.3

    Jadi titik berat bangun bola berlubang diatas adalah(X,Y) = (-1/7 R, 0)

    2.2 Kesetimbangan Benda Tegar

    2.1.1 Benda Tegar

    Benda tegar disefinisikan sebagai benda yang ukurannya tidak dapat

    diabaikan dan tidak mengalami perubahan bentuk atau volume jika dikenai gaya

    luar (Umar, 2008). Jika benda tegar dikenai oleh suatu gaya maka setiap partikel

    pada benda tersebut tidak mengalami perpindahan atautidak bergeser posisinya

    sehingga jarak antara bagian-bagian benda tidak berubah.

    2.1.2 Kesetimbangan benda

    Kesetimbangan sebuah benda dapat dibedakan atas kesetimbangan statis

    (keadaan benda tanpa gerak) dan keseimbangan dinamis (kesetimbangan benda

    dalam keadaan gerak beraturan). Jika resultan semua gaya yang bekerja pada

    suatu benda adalah nol dan benda tersebut tetap tidak bergerak, benda tersebut

    berada dalam keadaan keseimbangan statis. Dengan kata lain benda pada

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    11/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 11

    kesetimbangan statis, jika tidak diganggu maka tidak akan mengalami percepatan

    translasi maupun rotasi karena jumlah semua gaya dan jumlah semua torsi yang

    bekerja padanya adalah nol. Bagaimanapun, jika benda dipindahkan sedikit, akam

    memungkinkan 3 akibat, yaitu kesetimbangan stabil, kesetimbangan tidak stabil

    dan kesetimbangan netral (Giancoli, 2001). Benda yang kembali ke posisi

    semula,dikatakan sebagai kesetimbangan stabil. Benda yang berpindah lebih juh

    lagi dari posisi awalnya disebut dengan kesetimbangan tidak stabil. Dan benda

    yang tetap pada posisinya yang baru, dinamakan kesetimbangan netral. Benda-

    benda yang berada dalam kesteimbangan statis banyak ditemukan dalam

    kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang teknik, misalnya rancangan struktur

    jembatan, struktur menara, dan berbagai gedung pencakar langit.

    Jika suatu benda bergerak beraturan dan resultan semua gaya yang bekerja

    pada benda tersebut sama dengan nol, benda tersebut berada dalam

    kesetimbangan dinamis. Contoh benda yang berada dalam kesetimbangan

    dinamis. Contoh benda yang berada dalam keseimbangan dinamis adalah gerak

    seorang penerjun payungmenggunakan sebuah parasut.

    2.1.3 Kesetimbangan Benda Tegar

    Syarat- syarat benda tegar agar setimbang adalah :

    1. Percepatan linier pusat massanya nol.Dalam hukum II Newton, kita mempelajari jika terdapat gaya total yang

    bekerja pada sebuah benda, maka benda akan bergerak lurus, di mana arah

    gerakan benda = arah gaya total. Kita bisa menyimpulkan bahwa untuk membuat

    sebuah benda diam, maka gaya total harus = 0. Gaya total = Jumlah semua gaya

    yang bekerja pada benda.

    Berdasarkan persamaan hukum II Newton, persamaannya dapat ditulis:

    F = m a

    F= 0 (2.50)

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    12/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 12

    2. Percepatan sudutnya mengelilingi sembarang sumbu tetap dalamkerangkan acuan juga nol.

    Dalam dinamika rotasi, kita mempelajari bahwa jika terdapat torsi total

    yang bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai benda tegar), maka

    benda akan melakukan gerak rotasi. Dengan demikian, agar benda tidak berotasi

    maka torsi total harus = 0. Torsi total = jumlah semua torsi yang bekerja pada

    benda. Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut :

    Persamaan Hukum II Newton untuk gerak rotasi :

    = I

    Ketika sebuah benda diam (tidak berotasi), benda tidak punya percepatan

    sudut. Karena percepatan sudut = 0, maka persamaan di atas berubah menjadi :

    =0 (2.51)

    Jawab:

    W

    C

    B

    TBC

    TABA

    60o

    T = 50 N

    TAB

    TBC

    TBCcos 60

    TBCsin 60

    60o

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    13/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 13

    Maka,

    2.3Kinematika rotasi benda tegarKinematika rotasi adalah ilmu yang mempelajari gerak rotasi benda tegar

    dengan mengabaikan gaya penyebab gerak rotasi. Benda tegar bergerak rotasi

    murni jika setiap partikel pada benda tersebut bergerak dalam lingkaran yang

    pusatnya terletak pada garis lurus yang disebut sumbu rotasi. Untuk menjelaskan

    gerak rotasi benda tegar akan dimulai dengan memperkenalkan konsep konsep

    yang berkaitan dengan kinematika gerak rotasi seperti posisi sudut (rad),

    kecepatan sudut (rad/s), percepatan sudut (rad/s2).

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    14/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 14

    (2)

    (1)

    R

    1) Posisi Sudut ()Agar sebuah titik di tepi roda berpindah dari posisi (1) ke posisi (2),

    roda tersebut harus berputar sebesar ( lihat gambar

    2.1). Jika jarak tempuh linear sdari posisi 1 ke posisi 2

    dan jari jari R diketahui, maka hubungan posisi sudut

    dengan jarak linearnya adalah:

    (2.4)

    Keterangan:

    s: Perpindahan linear (m)

    R: Jarijari Lingkaran (m): Perpindahan sudut (rad)

    Bila gerak rotasi berlawanan dengan putaran jarum jam disebut sebagai

    arah positif putaran, sehingga bila gerak rotasi berlawanan dengan jarum jam

    maka jumlah bertambah, sedangkan bila gerak rotasi searah dengan putaran

    jarum jam maka berkurang. Sudut dapat dinyatakan dengan radian (rad),

    derajat ( 0 ), ataupun dalam putaran. Hubungan antara satuan radian, derajat,

    dan putaran adalah sebagai berikut:

    Radian merupakan satuan geomatris murni tanpa dimensi fisis karena terjadi

    dari perbandingan dua panjang. 1 putaran disamakan dengan keliling

    lingkaran (2), maka untuk satu lingkaran penuh diperoleh , , dan .

    2) Kecepatan Sudut ()Kecepatan sudutdidefinisikan sebagai perbandingan pergeseran sudut

    dengan waktu tempuh dengan arah kecepatan sudut searah dengan pergeseran

    sudut atau searah dengan sumbu putarnya. Pergeseran sudut partikel dalam

    selang waktu t = t2 t1 adalah = 2 1 maka laju sudut rata rata

    (dapat dirumuskan sebagai berikut:

    Gambar 2.1s = R

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    15/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 15

    (2.5)

    Keterangan:

    : kecepatan sudut ratarata (rad/s)t : selang waktu (s)

    : perpindahan sudut (rad)

    Kecepatan sudut sesaat terjadi pada selang waktu yang sangatsingkat yaitu mendekati nol sehingga perubahan kecepatannya sangat kecil.

    Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

    (2.6)

    Untuk benda tegar, semua garis radial yang tetap dalam benda itu dan

    tegak lurus terhadap sumbu rotasi akan menempuh sudut yang sama dalam

    waktu yang sama, sehingga kecepatan sudut terhadap sumbu ini sama untuk

    semua partikel dalam benda (Resnick. 1985: 319)

    Gambar 2.2

    Pada piringan yang berputar dengan sumbu putar pada poros, setiap titik

    pada piringan tersebut mengalami kecepatan sudut yang sama, sedangkan

    kecepatan linearnya berubah ubah tergantung pada letak titik tersebut.

    semakin ke tepi (jarijari semakin besar), semakin besar kecepatan linearnya.

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    16/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 16

    Hubungan antara kecepatan linear dengan kecepatan sudutnya dapat

    dirumuskan sebagai berikut:

    Karena , maka hubungan antara kecepatan linear (v)dengan kecepatan

    sudutnya ()

    (2.7)

    Keterangan:

    v : kecepatan linear (m/s)

    : kecepatan sudut (rad/s)

    R : jarijari lingkaran (m)

    Contoh soal:

    Posisi sudut benda yang bergerak melingkar beraturan memenuhi

    Dari data itu tentukan kecepatan sudut rata-rata antara !Jawab:

    Bila

    = 52 rad/s

    3) Percepatan Sudut ()Jika laju sudut partikel dalam benda tegar tidak konstan maka laju sudut

    seluruh partikel di dalam benda tegar juga tidak konstan. Ini berarti benda

    tegar tersebut mengalami percepatan sudut atau biasa juga disebut dengan

    v = R

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    17/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 17

    percepatan anguler. Percepatan sudutmerupakan perubahan kecepatan sudut

    per satuan waktu yang diperlukan untuk terjadinya perubahan tersebut. Jika

    pada saat t1, kecepatan sudut tersebut adalah 1dan pada saat t2= tt,kecepatan sudutnya menjadi 2= , percepatan sudut ratarata dapatdituliskan sebgai berikut:

    (2.8)

    Keterangan:

    : percepatan sudut ratarata (rad/s2) : perubahan kecepatan sudut (rad/s)

    t : perubahan waktu (s)

    Sedangkan percepatan sudut sesaat didefinisikan sebagai percepatan sudut

    ratarata untuk selang waktu yang sangat kecil atau mendekati nol.

    (2.9)

    Contoh soal:

    Sebuah benda berotasi dengan kecepatan sudut Tentukan percepatan sudut saat Jawab:

    Percepatan sudut bisa dicari menggunakan persamaan 2.8

    =

    Untuk rotasi dengan sumbu tetap, setiap patikel pada benda pejal

    tersebut mempunyai kecepatan sudut yang sama dan percepatan sudut yang

    sama. Jadi dan merupakan karakteristik keseluruhan benda pejal tersebut.

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    18/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 18

    Kita dapat menggunakan persamaan 2.8untuk menunjuukan bahwa

    percepatan sudut berhubungan dengan percepatan linear tangensial (aT) dari

    partikel yang berotasi.

    (2.10)

    Keterangan:

    aT : percepatan tangensial (m/s2)

    R : jarijari lingkaran (m) : percepatan sudut (rad/s2)

    Arah percepatan tangensial ini selalu bersinggungan dengan busur

    lingkaran. Selain itu di dalam gerak rotasi juga terdapat percepatan radial

    (asp), yaitu percepatan yang arahnya menuju titik pusat lingkaran atau biasa

    disebut dengan percepatan sentripetal:

    (2.11)

    Keterangan:

    asp : percepatan setripetal/ radial (rad/s2)

    : kecepatan sudut (rad/s)

    R : jarijari lingkaran (m)

    Pada gambar 2.3, titik P terletak di tepi piringan mengalami dua

    percepatan linear, yaitu percepatan setripetal

    yang arahnya menuju pusat lingkaran dan

    percepatan tangemsial yang arahnya tegak lurus

    dengan percepatan setripetal, serta

    bersinggungan dengan busur lingkaran yang

    asp= R

    P

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    19/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 19

    berpusat di O. Maka percepatan linear total dari sebuah partikel adalah jumlah

    vector dari dua komponen percepatan tersebut.

    2.3.1 Rotasi dengan laju sudut konstan

    Untuk gerak rotasi benda tegar yang mempunyai laju sudut yang

    konstan, pergeseran sudutnya dapat ditentukan dengan menggunakan

    persamaan 2.5, sehingga diperoleh hubungan . Jikapada saat t=0 posisi sudut partikel adalah 0dan pada t2= t posisi sudutnya

    adalah t, hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut

    (2.12)

    Pada gerak rotasi partikel atau benda tegar yang laju sudutnya konstan, laju

    sudut sesaat sama dengan laju sudut rataratanya.

    2.3.2 Rotasi dengan percepatan sudut konstan

    Definisi kecepatan sudut dan percepatan sudut dengan kecepatan dan

    percepatan linear, dengan mengganti perpindahan linear s, mengganti v,

    dan mengganti a. Karena persamaan-persamaan kinematika yang

    menghubungkan , , dan bentuknya sama dengan persamaan-persamaan

    kinematika gerak linear,maka dengan memakai analogi ini akan diperoleh

    kaitan sebagai berikut untuk percepatan sudut konstan.

    (2.13)

    (2.14)

    Gambar 2.3

    t=t

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    20/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 20

    (2.15)

    2.4Dinamika Rotasi; Torsi dan Momen Inersia2.4.1 Momen gaya (Torsi)

    Momen gayamerupakan hasil kali antara gaya (F) dengan lengan gaya

    (l) (Umar, 2008). Momen gaya sebenarnya dibagi menjadi tiga yaitu:

    momen lentur, momen kopel, dan momen puntir (torsi). Dalam makalah ini

    kami membatasi materi pada momen puntir (torsi)

    Benda hanya dapat mengalami perubahan gerak rotasi jika pada benda

    diberi momen gaya atau sering juga disebut torsi. Menurut Umar (2008),

    torsi didefinisikan sebagai besaran yang ditimbulkan oleh sebuah gaya

    terhadap sumbu putarnya dan momen ini dapat memberikan pengaruh

    terhadap perubahan gerak rotasi suatu benda. Torsi merupakan perkalian

    secara vektor antara vektor gaya dan vektor lengan gaya, maka torsi

    merupakan besaran vektor., sehingga selain mempunyai besar, torsi juga

    mempunyai arah.

    Contoh momen gaya (torsi) yang bisa kita temukan dalam kehidupan

    sehari-hari adalah pegangan pintu yang diberikan gaya oleh tangan kita

    sehingga engsel di dalamnya dapat berputar. Ketika membuka sebuah pintu,

    pengaruh gaya yang diberikan tidak hanya tergantung pada besarnya gaya,

    tetapi bergantung juga pada arah dan jarak titik gaya terhadap sumbu

    perputaran pintu. Gaya yang diberikan untuk membuka pintu arahnya tegak

    lurus terhadap pintu. Makin besar gaya yang diberikan, maka makin cepat

    pula pintu dibuka. Tetapi jika diberikan gaya dengan besar yang sama pada

    titik yang lebih dekat dengan engsel, maka pintu tidak akan terbuka

    sedemikian cepat. Sedangkan jika kita memberikan gaya yang sejajar

    dengan (mendekati atau menjauhi) engsel, maka engsel pintu tersebut tidak

    akan berputar sehingga pintu tidak bisa terbuka. Terlihat bahwa percepatan

    t=

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    21/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 21

    Gambar 2.4

    F1

    O

    r = engsel

    sudut pintu berbanding lurus tidak hanya dengan besarnya gaya, tetapi juga

    dengan jarak tegak lurus dari sumbu rotasi ke garis kerja yang disebut

    dengan lengan gaya.

    Pada gambar 2.4, tirik

    O disebut sebagai sumbu rotasi,

    F adalah

    besar gaya yang diberikan, dan rdisebut dengan lengan gaya. Adapun

    pengertian dari lengan gaya yang merupakan jarak yang tegak lurus dari

    sumbu rotasi Oterhadap garis gayanya.

    Berdasarkan pernyataan tersebut besarnya gaya puntir atau momen

    gaya (torsi) tidak hanya bergantung pada besarnya gaya, tetapi juga

    ditentukan oleh titik tangkap gaya relatif terhadap titik asal (lengan gaya),

    yaitu vektorr. Secara sistematis, torsi dirumuskan sebagai berikut:

    (2.16)

    jika garis gaya Fmelalui titik asal (sumbu rotasi), maka r sama dengan

    nol dan momen gaya terhadap titik asal juga sama dengan nol

    F sin

    Gambar 2.5

    F

    O

    r =

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    22/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 22

    F2

    BA

    F1

    Gambar 2.7

    Jika gaya yang diberikan pada sebuah batang (Gambar 2.5)

    membentuk sudut terhadap lengan gaya, maka vektor F sin merupakan

    komponen gaya yang tegak lurus terhadap lengan gaya. Ini berarti bahwa

    gaya yang menimbulkan momen gaya adalah gaya yang tegak lurus dengan

    lengan gaya. Atau jika sin melekat pada lengan gaya (r sin ), maka

    lengan gaya yang memberikan momen gaya adalah lengan yang tegak lurus

    terhadap garis gaya. Hubungan antara momen gaya dan lengan gaya jika

    gaya membentuk sudut terdadap lengan gaya adalah:

    (2.17)

    Keterangan:

    : momen gaya (Nm) : lengan momen (m) : gaya yang bekerja (N) : sudut antara garis gaya dengan lengan momen (o)Ketentuan momen gaya berdasarkan arah putarannya:

    1. Jika benda diberikan gaya yang arah putarannya searah dengan arahputaran jarum jam atau menjauhi pembaca, maka momen gaya bernilai

    positif (+).

    2. Jika benda diberi gaya yang arah putarannya berlawanan dengan arahputaran jarum jam atau mendekati pembaca, maka momen gaya bernilai

    negatif (-).

    Gambar 2.7 menunjukkanadanya dua momen gaya yang

    bekerja pada sebuah batang.

    Besarnya momen gaya yang

    ditimbulkan oleh F1 dan F2

    terhadap titik B (sumbu rotasi)

    adalah:

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    23/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 23

    Oleh karena arah rotasi yang ditimbulkan oleh gaya F1searah dengan arah

    putaran jarum jam, maka bernilai positif, sedangkan bernilai negatifkarena arah rotasi yang ditimbulkan F2 berlawanan dengan arah putaran

    jarum jam.

    Jika pada sebuah benda bekerja dua atau lebih momen gaya, maka momen

    gaya total di sekitar sumbu benda merupakan penjumlahan vektor semua

    momen gaya yang bekerja. Secara matematis dapat dituliskan sebagai

    berikut.

    Contoh soal:

    Batang AB bebas berputar di titik O seperti pada gambar di bawah.

    Panjang AB = 3 m, OA = 2 m, dan OB = 1 m. Pada titik A bekerja gaya F A

    = 10 N dan pada titik B bekerja gaya FB= 20 N. Tentukan torsi yang bekerja

    pada batang dan arah putarnya.

    Karena torsi bernilai negatif (-) maka arah putarnya berlawanan arah jarum

    jam.

    ( )

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    24/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 24

    2.4.2 Momen inersia (kelembaman)Menurut Hukum I Newton, setiap benda memiliki kecenderungan

    untuk mempertahankan keadaan geraknya. Jadi, jika benda dalam keadaan

    diam, benda cenderung untuk tetap diam. Demikian pula dengan benda

    yang sedang bergerak dengan kecepatan konstan, benda akan cenderung

    untuk tetap bergerak lurus beraturan. Kecenderungan untuk

    mempertahankan keadaannya inilah yang disebut dengan inersia.

    Konsep Hukum kelembaman tersebut juga berlaku untuk benda

    benda yang sedang berotasi, seperti halnya planet planet dalam tata surya

    yang mempunyai kecenderungan untuk tetap mempertahankan keadaan

    gerak rotasinya. Kecenderungan ini disebut sebagai momen inersia. Dalam

    buku yang ditulis oleh Young dan Freedman (2002), tertulis bahwa kata

    momen berarti bahwa I tergantung pada bagaimana massa benda

    didistribusikan dalam ruang; ini tidak ada hubungannya dengan momen

    dari waktu. Untuk sebuah benda yang rotasinya dan massa totalnya kita

    ketahui, semakin besar jarak sumbu terhadap partikel yang menyusun benda,

    semakin besar momen inersianya.

    A. Momen inersia benda diskrit (partikel)Perhatikan gambar 2.6. Sebuah

    partikel bermassa m berputar

    mengelilingi sebuah sumbu yang

    berjarak r dari m. Dengan demikian,

    momen inersia (kelembaban inersia)

    partikel tersebut dapat dirumuskan

    sebagai berikut:

    (2.19)

    Keterangan:

    I : momen inersia (kgm2)

    m : massa partikel (kg)

    r : jarak antara partikel dengan sumbu rotasi (m)

    Gambar 2.6

    mr

    I = mr

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    25/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 25

    Perhatikan gambar 2.7! Untuk benda tegar yang tersusun dari banyak

    partikel dengan masing-masing massa m1, m2, m3, ..., mN dan berjarak

    tegak lurus terhadap titik poros masing-masing r1, r2, r3, ..., rNmaka

    momen inersia sistem partikel tersebut adalah:

    I = m1 r12+ m2 r2

    2+ m3 r32 + + mN rN

    2

    (2..20)

    B. Momen inersia benda tegarJika sebuah benda terdiri atas partikelpartikel yang dapat dianggap

    terpisah satu sama lain, momen inersianya dapat ditentukan dengan

    persamaan 2.20. Berbeda dengan benda tegar yang memiliki satu kesatuan

    massa yang kontinu (tidak terpisahkan antara satu sama lain) dan

    bentuknya teratur. Teratur disini maksudnya adalah massa benda

    terkonsentrasi pada pusat massanya dan tersebar pada jarak yang sama dari

    titik pusat massa benda. Ketika sebuah benda tegar tidak dapat dinyatakandengan beberapa titik massa, tapi berupa distribusi massa yang homogen,

    penjumlahan massa dan jarak yang mendefinisikan momen inersia dihitung

    menggunakan teknik integral sebagai berikut (Young dan Freedman, 2002);

    dengan radalah jarak tegak lurus elemen massa dmke sumbu putar:

    (2.21)

    Gambar 2.7

    r1m1

    m2r2

    r3

    m3

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    26/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 26

    Untuk menghitung integral, kita harus menyatakan r dan dmdalam

    bentuk variabel integral yang sama. Ketika kita memiliki ojek satu dimensi,

    seperti batang tipis, kita bisa menggunakan koordinat x sepanjang batang

    dan menghubungkan dm pada pertambahan dx. Untuk objek tiga dimensi

    biasanya paling mudah menyatakan dm dalam bentuk elemen volume dV

    dan densitas benda , sehingga persamaannya menjadi:

    Jika benda memiliki densitas homogen, maka dapat dikeluarkan daripersamaan.

    Untuk menggunakan persamaan ini, kita harus menyatakan elemen dV

    dalam bentuk diferensial dari variabel integral, seperti .Elemen dV harus selalu dipilih sehingga semua titik di dalamnya memiliki

    jarak yang sama terhadap sumbu putar. Batas integrasi ditentukan oleh

    bentuk dan ukuran benda.

    Benda benda tegar yang bentuknya teratur, diaantaranya adalah

    batang, silinder dan bola. Berikut ini akan ditunjukkan cara menghitung

    momen inersia dari beberapa benda tegar:

    a. Sebuah batang dengan panjang , dan massa m, yang berputar terhadapsumbu melalui pusat massa.

    Dari persamaan 2.21, diasumsikan bahwa r = x dan dm = , dengan

    batas integralnya adalah x1dan x2 sehingga diperoleh:

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    27/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 27

    b.Untuk sumbu putar yang terletak di ujung batang dengan panjang , danmassa m, akan didapatkan x1 = 0 dan x2 = sehingga momen inersia

    batang akan menjadi:

    |

    Besarnya momen inersia dari sebuah benda yang bentuknya teratur

    bergantung pada massa benda, bentuk benda, dan letak sumbu putarnya.

    Pada Tabel 2dibawah ini terdapat momen inersia dari beberapa bentuk

    benda dengan posisi sumbu tertentu.

    Gambar Nama Letak Sumbu Momen Inersia

    Batang melalui pusat

    Batang melalui ujung

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    28/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 28

    cincin tipis melalui pusat

    silinder

    silinder pejal melalui pusat

    silinder

    Silinder pejal Seperti tampak

    pada gambar

    silinder

    berongga

    melalui pusat

    bola pejal melalui pusat

    bola pejal melalui salah

    satu garis

    singgung

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    29/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 29

    bola

    berongga

    Melalui pusat

    Teorema Sumbu Sejajar

    Ketika mengukur momen inersia dari sebuah benda pada sumbu yang

    berbeda, hasilnya juga akan berbeda (berubah pada setiap pengukuran). Jadi

    dapat dikatakan bahwa momen inersia dari sebuah benda besarnya relatif

    terhadap suatu sumbu (Sumardi, 1996). Terdapat suatu teori yang dapat

    menentukan besar momen inersia suatu benda terhadap sumbu yang tidak

    melalui pusatnya, tetapi masih sejajar dengan sumbu yang melalui pusat

    tadi. Teori ini dikenal sebagai teorema sumbu sejajar. Teorema sumbu

    sejajarmenyatakan bahwa jika sumbu putar tidak terletak pada pusat massa,

    tapi sejajar dengan sumbu yang melalui pusat massa, maka momen inersia

    terhadap sumbu tersebut dapat dihitung.

    Perhatikan gambar di bawah ini!

    Tabel 2.4

    (momen inersia benda tegar)

    Gambar 2.8

    (teorema sumbu sejajar)

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    30/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 30

    Dengan titik pm adalah titik pusat massanya. Momen inersia benda terhadap

    sumbu di titik P dan momen inersia terhadap sumbu yang sejajar tetapi

    melalui titik pusat massanya terkait sebagai berikut:

    (2.22) ( )

    Sehingga

    ( ) (2.23)suku pertama tidak lain adalah Mr2pm (M adalah massa total benda), suku

    kedua adalah momen inersia terhadap pusat massa, sedangkan suku ketiga

    lenyap (karena tidak lain adalah posisi pusat massa ditinjau dari pusat

    massa). Sehingga persamaanya menjadi:

    (2.24)

    Keterangan:

    Ip : momen inersia terhadap sumbu baru (kgm2).

    Ipm : momen inersia terhadap sumbu yang melalui pusat (kgm2).

    M : massa seluruh benda (kg).

    rpm : jarak antara sumbu baru dengan sumbu yang melalui pusat (m).

    Contoh soal:

    Hitunglah momen inersia sebuah roda

    berbentuk silinder pejal yang memilki

    diameter 20 cm dan massa 50 kg. Jika pusat

    putaran ditepi roda sejajar dengan sumbunya.

    r2pm

    d = R

    m = 50 kg

    20 cm

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    31/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 31

    Jawab:

    Momen inersia silinder yang mealui titik pusat adalah , sehinggamomen inersia yang sejajar dapat diperoleh melalui persamaan 2.24:

    Teorema sumbu tegak lurus

    Teori ini hanya berlaku pada benda benda yang mempunyai luasan

    (lempeng tipis), karena ketebalan benda yang demikian dianggap nol.

    Perhatikan gambar 2.9berikut ini!

    (2.25)

    Berdasarkan buku yang ditulis oleh Sumardi (1996), momen inersia

    terhadap suatu sumbu sama dengan jumlah momen inersia terhadap dua

    sumbu yang saling tegak lurus.

    Contoh soal:

    Gambar 2.9

    (teorema sumbu tegak lurus)

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    32/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 32

    Keempat massa seperti tampak pada gambar,

    dihubungkan oleh kawat yang massanya dapat

    diabaikan. Tentukanlah momen inersia sistem jika

    sumber putarnya:

    a) Melalui pusat lingkaran O tegak lurus pada bidanggambar

    b) Melalui AAJawab:

    a.

    b.

    2.5Gerak MenggelindingDalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai benda yang bergerak

    menggelinding, misalnya sebuah benda yang dilemparkan di atas lantai mendatar,

    atau roda-roda sebuah kendaraan yang melaju di jalan raya. Berdasarkan jenis

    bidang yang dilewati, gerak menggelinding dibagi menjadi tiga, yaitu gerak

    menggelinding pada bidang datar, menggelinding pada bidang miring, dan beban

    yang dihubungkan melalui katrol.

    Menggelinding tanpa slip bergantung pada gesekan statik antara benda yang

    menggelinding dan lantai. Gesekan bersifat statik karena titik kontak benda yang

    menggelinding dengan lantai berada dalam keadaan diam pada setiap saat.

    Contohnya ketika sedang mengerem terlalu keras sehingga ban menjadi selip.

    Gerak menggelinding dengan slip dapat dipandang melibatkan dua gerak,

    yaitu gerak rotasi dan translasi. Perhatikan gambar 2.11! Setiap bagian dari

    silinder melakukan dua gerak sekaligus, yaitu gerak bersama pusat massa dengan

    A

    A

    2m 2m

    1m

    3m

    b

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    33/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 33

    kecepatan o, dan gerak melingkar dengan kecepatan sudut.TitikPmenyatakantitik singgung silinder dengan lantai, O menyatakan pusat massa, dan Q

    menyatakan bagian paling atas silinder.

    Jika silinder menggelinding tanpa selip, maka kecepatan titik P terhadap tanah

    bernilai nol atau tidak terjadi gerak relatif antara silinder dengan tanah. Jadi titik P

    berada dalam keadaan diam, sedangkan kecepatan o adalah resultan dari

    kecepatan pusat massa o , dan kecepatan tangensial t = R yang arahnyaberlawanan dengan arah o,sehingga

    p= oR = 0 (2.29)

    dan kecepatan pusat massa memenuhi persamaan

    o= R (2.30)Menyatakan bahwa jika silinder hanya bergerak rotasi, maka kecepatan gerak

    pusat massa sama dengan kecepatan tangensial pinggir silinder.

    Kecepatn titik memenuhi persamaanQ = o+ R = o+ o= 2o= 2R (2.31)Oleh karena titik P memiliki kecepatan p = 0, titik O memiliki kecepatan o=

    R, dan titik memiliki kecepatan o= 2R, maka gerak silinder dapat dianggapsebagai gerak rotasi murni terhadap titik dengan kecepatan sudut . titiksinggung Pdisebut sumbu sesaat dari gerak menggelinding.

    Contoh soal:

    Gambar 2.11

    (silinder pejal melakukan gerak menggilinding)

    Q

    P

    O

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    34/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 34

    Sebuah roda berbentuk silinder pejal homogen

    digantung pada sumbunya seperti pada gambar. Pada

    tepi roda dililitkan tali. Tali tersebut ditarik vertikal

    kebawah dengan gaya 15N. Apabila roda tersebut

    memiliki massa 8Kg dan jari-jari 20cm, maka tentukan

    percepatan tali tersebut.

    Jawab:

    F

    R

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    35/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 35

    Maka:

    Momen inersia katrol

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    36/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 36

    2.6Penyelesaian Masalah Dinamika RotasiUntuk memecahkan persoalan dinamika rotasi, apabila di dalamnya terdapat

    bagian sistem yang bergerak translasi maka pemecahannya dapat dilakukan

    dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Identifikasi benda bagian dari sistem sebagai obyek pembahasan dankelompokkan mana yang bergerak translasi dan yang bergerak secara

    rotasi.

    2. Tentukan sumbu koordinat yang memudahkan untuk penyelesaianberikutnya.

    3. Gambar diagram gaya benda bebas untuk benda yang dipermasalahkan(atau untuk setiap benda jika ada lebih dari satu), yang menunjukkan

    hanya (dan semua) gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dan tepat

    di mana gaya-gaya tersebut bekerja, sehingga anda bisa menentukan torsi

    untuk setiap gaya.

    4. Gunakan persamaan untuk gerak translasi dan untukgerak rotasi.

    5. Selesaikan persamaan-persamaan yang dihasilkan unuk mencari besaran-besaran yang ditanyakan.

    6. Buatlah perkiraan kasar untuk menentukan apakah jawaban anda masukakal atau tidak.

    Kasus 1:

    Benda A massa mdihubungkan dengan tali pada sebuah roda putar berjari-jari R

    dan bermassa M. Bila mula-mula benda A diam pada ketinggian h1 kemudian

    dilepas sampai pada ketinggian h2, tentukan tegangan tali dan percepatan linier

    benda Asepanjang geraknya.

    Pembahasan 1:

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    37/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 37

    Analisis rotasi

    Setelah benda A dilepas dari roda yang

    berputar dengan percepatan sudut ,

    dalam hal ini gaya penggerak rotasinya

    adalah gaya tegangan tali T. Dari hukum

    II Newton untuk gerak rotasi ,hubungan torsi dengan gaya (tegangan tali) yaitu

    dan definisi momen inersia roda terhadapsumbunya yaitu , diperoleh

    (2.37)

    Analisis Translasi

    Benda A merupakan bagian sistem yang melakukan gerak translasi, sehingga

    percepatan linier benda A sama dengan percepatan linear roda, yaitu ,sehingga gaya tegangan tali dapat dinyatakan seperti persamaan 2.37

    Sepanjang gerakan benda A berlaku Hukum II Newton sehingga persamaanya

    menjadi:

    (2.38)Untuk menentukan tegangan tali T, masukan persamaan 2.38 ke persamaan 2.37

    sehingga:

    Gambar 2.12

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    38/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 38

    (2.39)

    Masalah dinamika translasi dapat juga diselesaikan secara mudah dan cepat

    dengan hukum kekekalan energi mekanik, demikian juga secara analogi

    masalah dinamika rotasi juga dapat diselesaikan dengan menggunakan hukum

    kekekalan energi mekanik. Adapun energi mekanik pada benda yang melakukan

    gerak rotasi dan gerak translasi adalah sebagai berikut:

    (2.40)

    Kasus 2:

    Sebuah silinder pejal bermassa Mdan berjari-jari Rdiletakkan pada bidang miring

    dengan kemiringan terhadap bidang horisontal yang mempunyai kekasaran

    tertentu. Setelah dilepas silinder tersebut menggelinding, tentukan kecepatan

    silinder setelah sampai di kaki bidang miring!

    Pembahasan 2:

    a) Penyelesaian secara dinamikaSilinder menggelinding karena bidang miring mempunyai tingkat kekasaran

    tertentu. Momen gaya terhadap sumbu putar yang menyebabkan silinder

    berotasi dengan percepatan sudut ditimbulkan oleh gaya gesek f, yang dapat

    ditentukan sesuai dengan persamaan 2.37

    Gambar 2.13

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    39/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 39

    Pada gerak menggelinding tersebut pusat massa silinder bergerak translasi,

    sehingga berlaku hukum kedua Newton.

    (2.41)Dengan mensubtitusikan persamaan 2.37 ke dalam persamaan 2.41 maka

    diperoleh percepatan silinder di dasar bidang miring yang memenuhi

    persamaan sebagai berikut:

    (2.42)Dengan menggunakan hubungan dan mengingat kecepatansilinder saat terlepas vo= 0 da h = s sin , maka diperoleh persamaan:

    (2.43)Terlihat bahwa kecepatan benda menggelinding lebih lambat jika

    dibandingkan bila benda tersebut tergelincir (meluncur) tanpa gesekan yang

    kecepatannya adalah

    b) Penyelesaian menggunakan hukum kekekalan energi mekanikPada gerak menggelinding barlaku hukum kekekalan energi mekanik.

    Karena mula mula silinder dalam keadaan diam, maka energi mekanik

    silinder pada kedudukan 1 adalah:

    (2.44)Pada saat silinder berada pada kedudukan 2, energi kinetiknya merupakan

    jumlah energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi, sehingga berlaku

    persamaan:

    (2.45)Dengan memasukkan momen inersia silinder dan kedalam persamaan 2.45, kecepatan silinder setelah sampai di ujung kaki

    bidang miring besarnya adalah:

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    40/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 40

    (2.46)

    2.7Usaha dan Energi Kinetik Gerak Rotasi2.7.1 Usaha

    Kerja yang yang dilakukan pada benda yang berotasi pada sumbu yang

    tetap, seperti pada roda atau katrol, rotasi batang motor penggerak. Kerja ini

    dapat dinyatakan dengan torsi dan perpindahan sudut.

    Anggaplah sebuah gaya tangensial di pinggir sebuah benda yangsedang berputar sejauh sudut

    yang sangat kecil pada sumbu tetap dalam

    suatu interval yang sangat kecil. Kerja yang dilakukan oleh gayaketika titik pada pinggiran benda tersebut bergeser sejauh adalah Jika diukur dalam radian, maka dan

    Karena adalah torsi yang disebabkan oleh gaya , maka

    o

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    41/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 41

    Kerja total yang dilakukan oleh torsi sepanjang perpindahan sudut dari ke adalah :

    Jika torsi konstan ketika sudut berubah sebanyak adalah:

    Anggaplah menyatakan torsi total pada benda , sehingga dari persamaan dapat diasumsikan bahwa benda bersifat tegar sehingga momeninersia adalah konstan. Kemudian ubah integral dalam persamaan kedalam integral sebagai berikut:

    Karena merupakan torsi total, maka persamaan merupakankerja total yang diberikan pada benda tegar yang berputar. Persamaan

    tersebut kemudian dapat ditulis menjadi:

    Jadi kerja total sebuah benda tegar yang berputar dapat disamakan dengan

    perubahan energi kinetik rotasi benda tegar.

    2.7.2 Energi Kinetik Rotasi

    Energi kinetik pada suatu partikel maupun yang terdiri dari banyak partikel

    yaitu :

    Ek= mi ( ) (2.54)Atau dapat juga ditulis

    mi v2i (2.55)Untuk benda tegar yang berotasi berlaku kecepatan sudut , jadi kecepatansetiap partikel yaitu :

    (kerja yang dilakukan oleh torsi)

    (kerja yang dilakuakn oleh torsi konstan)

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    42/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 42

    vi = i(2.56)

    Sehingga besar kelajuannya adalah

    vi = Ri (2.57)Ri merupakan jarak dari partikel ke sumbu rotasi. Karena benda tegar

    merupakan sistem banyak partikel yang jarak antara partikel-partikel

    penyusunnya konstan. Sehingga energi kinetik sistem partikel memenuhi

    persamaan:

    mi ( i).( i) (2.58)Besarnya dapat ditulis sebagai

    Ek= mi | i|2 (2.59)Jika dipakai besaran kelajuan untuk menggantikan kecepatan agar

    persamaannya lebih sederhana, maka

    Ek= mi v2i (2.60)vi= Ri, maka memenuhi persamaan

    mi (Ri)2 (2.61) (mi Ri2)2 (2.62)

    Dengan meninjau kembali rumus momen inersia yaitu, I = mi Ri2, makadiperoleh persamaan

    Ek= 2 (2.63)Pada persamaan vi = iberlaku untuk sembarang sumbu yang bukanutama, karena besarnya kelajuan vi = Ri, besarnya torsi L = I. Jikarotasinya bekerja pada sumbu utama, maka persamaannya

    Ek=

    Benda tegar yang berotasi terhadap sumbu yang melalui pusat massa dan

    pada saat yang sama benda tegar relatif bergerak translasi terhadap

    pengamat. Energi kinetik suatu benda dalam suatu acuan kerangka inersia

    adalah sebagai berikut:

    Ek=

    M vc

    2 + Ek,c (2.64)

    i

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    43/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 43

    Dengan M adalah massa total, vc adalah kelajuan pusat massa, danMvc

    2

    adalah energi kinetik translasi. Jika bendanya berputar, Ek,c adalah energi

    kinetik rotasi yang relatif terhadap pusat massa yang ditujukan oleh

    vc

    2

    2

    .

    Dengan Icadalah momen inersia relatif terhadap sumbu rotasi yang melalui

    pusat massa. Sehingga energi kinetik total benda memenuhi persamaan

    Ek=M vc

    2+Ic

    2(2.65)

    Sesuai dengan hukum kekekalan energi memenuhi persamaan yaitu :

    Ek + Ep= Konstan

    Maka persamaan tersebut menjadi :

    Ek= Mi vc2+ Ic 2 + Ep= Konstan (2.66)

    2.8 Momentum Sudut dan Kekekalannya

    2.8.1 Momentum Sudut

    Jika momentum linear adalah momentum yang dimiliki oleh

    benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus, maka momentum sudut

    merupakan momentum yang dimiliki oleh benda-benda yang melakukan

    gerak rotasi. Dikatakan sudut, karena ketika melakukan gerak rotasi, setiap

    benda mengitari sudut tertentu.Dalam hal ini, benda berputar terhadap

    poros alias sumbu rotasi.

    Persamaan-persamaan kinematika dan dinamika

    untuk gerak rotasi analog dengan persamaan-persamaan

    untuk gerak linier biasa menggunakan variabel sudut

    yang sesuai. Contohnya ada pada energi kinetik rotasi

    yang dirumuskan sebagai yang analog dengan Ek

    translasi = . Cara yang sama juga dapat

    digunakan pada momentum linier yang memiliki analogi rotasi.Besaran tersebut disebut momentum sudut L. Jika benda yang bergerak

    rotasi, memiliki massa dan kecepatan, maka dikatakan benda itu memiliki

    Gambar 22

    m

    v

    R

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    44/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 44

    momentum linier. Jika momentum linier dikalikan jari-jarinya, maka

    diperoleh momentum sudut yang besarnya dirumuskan:

    (2.67)atau

    menjadi (2.68)

    Keterangan :

    = momentum sudut (kg m2rad/s)= momen inersia (kg m2)= kecepatan sudut (rad/s)

    = massa (kg)= kecepatan linier (m/s)

    Momentum sudut merupakan besaran yang vekor yang arahnya

    dapat ditentukan dengan kaidah/ aturan tangan kanan, yang berbunyi :

    Jika ibu jari tangan kanan menyatakan arah momentum sudut,

    maka arah genggaman jari yang lain menyatakan arah gerak

    rotasinya

    2.8.2 Hukum II Newton versi Momentum untuk Gerak Rotasi

    Hukum II Newton tidak hanya dituliskan dalam persamaan

    , namun dalam pembahasan momentum ini, .

    Dengan cara yang serupa, ekivalen rotasi Hukum II Newton juga dapat

    dirumuskan sebagai , sehingga dalam momentum sudutdirumuskan:

    (2.69)

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    45/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 45

    Persamaan ini menyatakan bahwa laju perubahan momentum

    sudut sama dengan torsi total yang bekerja pada benda tegar. Laju

    perubahan momentum sudut = perubahan momentum sudut yang terjadi

    selama selang waktu tertentu. Misalnya mula-mula sebuah benda tegar

    diam (momentum sudutnya = 0). Setelah dikerjakan Torsi, bnda tegar

    tersebut berotasi dengan kecepatan sudut tertentu. Ketika berotasi, benda

    tegar itu mempunyai momentum sudut. Jadi selama selang waktu tertentu,

    benda mengalami perubahan momentum sudut dari nol atau tidak ada

    menjadi ada. Dalam hal ini terjadi pertambahan momentum sudut.

    Dalam pesamaan diatas, merupakan torsi total yang bekerjauntuk merotasikan benda, dan merupakan perubahan momentum sudutdalam waktu . Persamaan merupakan suatu kasus khusus pada

    persamaan 2.69 apabila momen inersianya konstan. Jika sebuah benda

    memiliki kecepatan sudutnya pada waktu t=0, dan kecepatan sudut pada saat , makapercepatan sudutnya menjadi:

    (2.70)Kemudian dari persamaan 2.65didapatkan:

    (2.71)

    2.8.3 Hukum Kekekalan Momentum SudutMomentum sudut merupakan konsep penting dalam fisika, karena

    momentum sudut merupakan dasar dari hukum kekekalan momentum

    sudut. Hukum itu berbeda dengan prinsip. Bila dalam fluida kita mengenal

    prinsip archimedes, pascal dll. Maka prinsip itu hanya berlaku untuk

    kondisi tertentu saja. Karena hukum berlaku universal alias umum.

    Momentum sudut pada kondisi tertentu juga disebut besaran yang

    kekal. Pada persamaan 2.69 dapat dilihat apabila = 0, maka juga bernilai 0. Hal tersebut merupakan hukum kekekalan momentum

    sudut yang menyatakan :

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    46/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 46

    Momentum sudut total pada benda yang berotasi tetap

    konstan jika torsi total yang bekerja padanya sama dengan nol.

    Jika pada benda yang bergerak rotasi tidak bekerja momen gaya,

    maka momentum sudut dari benda itu tidak berubah terhadap waktu, ini

    berarti momentum sudut kekal. Jika momentum sudut awal dinyatakan

    dengan L0 dan momentum sudut akhir dinyatakan dengan Lt, maka

    berlaku :

    (2.72)atau

    (2.73)Persamaan diatas didapat dengan menggunakan persamaan

    Hukum II Newton untuk gerak rotasi versi momentum, yaitu :

    Keterangan :

    momentum sudut awal= momentum sudut akhir

    Jadi jika torsi total nol yang bekerja pada sebuah benda yang

    berotasi pada sumbu tetap atau yang arahnya tidak berubah dapat

    dituliskan

    Dimana dan berturut-turut adalah momen inersia dan kecepatan sudutdisekitar sumbu pada saat awal (t=0). Sedangkan dan berturut-turut adalahnilainya pada saat yang lain. Bagian-bagian benda bisa merubah posisinya relative

    satu sama lain. Sehinggaberubah. Tetapi kemudian berubah juga dan hasilkali tetap konstan. Ini berarti momentum sudut total system adalah konstan.Torsi-torsi dan gaya dalam dapat memindahkan momentum sudut dari satu benda

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    47/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 47

    ke benda lainnya, namun mereka tidak dapat mengubah momentum sudut total

    dari sistem.

    Contoh penerapan Hukum kekekalan momentum sebagai berikut:

    1. Seseorang berdiri dengan membawa beban pada setiap tangannya diatas sebuah piringan yang berputar. Pada awal gerakannya, kedua

    tangan direntangkan. Momen inersia orang akan besar karena beban

    jauh dari sumbu putar (badan). Akibatnya kecepatan sudut orang

    menjadi kecil. Jika beban yang dibawa tersebut dirapatkan, momen

    inersianya akan berkurang karena jarak beban ke sumbu putar

    berkurang. Ini menyebabkan kecepatan sudut yang dialami beban

    bertambah besar

    2. Bumi berputar mengelilingi matahari karena adanya gaya gravitasioleh matahari pada bumi, yaitu Fg sepanjang garis yang

    menghubungkan Bumi (B) dan Matahari (M). momen gaya (olehFg dan r segaris = 0 sehingga . Jadi momentumsudut Bumi terhadap Matahari selama berputar adalah konstan

    3. Tegaknya sebuah gasing yang sedang berputar juga dapat dijelaskandengan hukum kekekalan momentum sudut. Vector momentum sudut

    (L) yang sedang berotasi arahnya vertical ke atas. Selama gasing

    berotasi dapat diasumsikan arah L tidak berubah jika tidak ada

    momen gaya luar yang mempengaruhinya. Itulah sebabnya saat

    berotasi gasing dapat berdiri tegak.

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    48/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 48

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 SIMPULAN

    1. Titik berat adalah titik yang dilalui oleh garis gaya dari resultan gayaberat sistem benda titik.

    2. Kinematika rotasiadalah ilmu yang mempelajari gerak rotasi benda tegardengan mengabaikan gaya penyebab gerak rotasi. Konsep konsep yang

    berkaitan dengan kinematika gerak rotasi seperti posisi sudut (rad),

    kecepatan sudut (rad/s), percepatan sudut (rad/s2).

    3. Dinamika rotasi mempelajari mengenai gerak rotasi denganmemperhitungkan pengaruh gaya yang menyebabkan benda itu bergerak.

    Dinamika benda tegar sangat berhubungan dengan rotasi benda tegar

    dengan sumbu rotasi tetap dalam kerangka acuan inersia. Momen gaya

    didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak titik ke garis kerja

    gaya pada arah tegak lurus. Sedangkan Momen inersiaselain bergantung

    pada kandungan zat di dalamnya atau massa benda juga bergantung pada

    bentuk benda posisi massa tersebut ke sumbu putarnya. Semakin jauh

    posisi massa benda ke pusat rotasinya, semakin besar momen inersia

    benda tersebut.

    4. Gerak menggelindingdengan slip dapat dipandang melibatkan dua gerak,yaitu gerak pusat massa dan gerak rotasi relatif terhadap pusat massa. Jika

    dalam proses gerak menggelinding disertai dengan adanya slip, maka

    ketika slip terjadi, gerak rotasi mengalami perlambatan sudut.

    5.

    Momen kopel merupakan besaran vektor dengan satuan N.m. Pengaruhkopel terhadap suatu benda dapat menyebabkan benda berotasi. Momen

    kopel didefinisikan sebagai hasil kali antara salah satu gayanya dengan

    jarak yang tegak lurus antara kedua gaya itu.

    6. Keseimbangan benda tegar dibedakan menjadi: Keseimbangan stabil Keseimbangan netral Keseimbangan labil

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    49/50

    Makalah Fisika Dasar 1~Benda Tegar 49

    7. Usaha dalam rotasi benda tegar dirumuskan dengan persamaan: d

    Sedangkan untuk energi kinetic benda tegar dirumuskan dengan

    persamaan:

    Ek=

    Mi vc

    2+

    Ic

    2 + Ep

    Momentum sudutmerupakan momentum yang dimiliki oleh benda-benda

    yang melakukan gerak rotasi. Momentum sudut merupakan besaran yang

    vekor yang arahnya dapat ditentukan dengan kaidah/ aturan tangan kanan,

    yang berbunyi :

    Jika ibu jari tangan kanan menyatakan arah momentum sudut,

    maka arah genggaman jari yang lain menyatakan arah gerak

    rotasinya

    8. Hukum kekekalan momentum sudut yang menyatakan :Momentum sudut total pada benda yang berotasi tetap konstan jika

    torsi total yang bekerja padanya sama dengan nol

    3.2 SaranAdapun saran yang dapat kami sampaikan dalam pembuatan makalah

    ini adalah sebagai berikut :

    1. Ternyata alam sekitar telah menyediakan kita laboratorium, yang dapatkita gunakan sebagai media bantu untuk memahami konsep-konsep yang

    berkaitan dengan fisika. Karena setiap permasalahan dalam fisika erat

    sekali kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, jadi yang dapat

    disarankan adalah dalam belajar fisika hendaknya berawal dari

    memahami konsepnya terlebih dahulu melalui kehidupan sehari-hari.

    2. Hendaknya para mahasiswa berlatih menerapkan teori-teori dalamkinematika dan dinamika gerak benda tegar untuk menyelesaikan

    masalah-masalah yang berkaitan dengan teori kinematika gerak lurus.

  • 7/13/2019 bendaa tegar

    50/50

    DAFTAR PUSTAKA

    Bueche, F.J. & Eugene H. 2006. Schaums Outlines Teori dan Soal-Soal Fisika

    Univesitas: Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga

    Giancoli, D.C. 2001.Fisika: Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga

    Kardiawarman dkk. 1992. Fisika Dasar I. Jakarta: Depdikbud

    Sarojo, G.A. 2002.Mekanika. Jakarta: Salemba Teknika

    Satriawan, Mirza. 2007.Fisika Dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

    Sumardi, Y. dkk. 1996.Mekanika. Jakarta: Depdikbud

    Umar, Efrizon. 2008.Buku Pintar Fisika. Jakarta: Media Pusindo

    Young, H.D & Roger A.F. 2002.Fisika Universitas: Edisi Kesepuluh Jilid I.

    Jakarta: Erlangga