4
1. Bentang alam Hasil Proses Eksogen Bentang alam eksogen adalah bentuk-bentuk bentangalam yang proses pembentukannya/ genetikanya dikontrol oleh gaya eksogen. Bentangalam eksogen dikenal juga sebagai bentangalam destruksional (destructional landforms). Berikut ini adalah proses proses eksogen yang merubah bentuk bentang, yaitu: Bentangalam Hasil Aktivitas Sungai (Landforms of Fluvial Processes) Apabila air jatuh keatas permukaan bumi, maka beberapa kemungkinan dapat terjadi. Air akan terkumpul sebagai tumpukan salju didaerah-daerah puncak pegunungan yang tinggi atau sebagai gletser. Ada pula yang terkumpul didanau-danau. Yang jatuh menimpa tumbuh-tumbuhan dan tanah, akan menguap kembali kedalam atmosfir atau diserap oleh tanah melalui akar-akar tanaman, atau mengalir melalui sistim sungai atau aliran bawah tanah. Diatas permukaan Bumi, air akan mengalir melalui jaringan pola aliran sungai menuju bagian-bagian yang rendah. Setiap pola aliran mempunyai daerah pengumpulan air yang dikenal sebagai “daerah aliran sungai” atau disingkat sebagai DAS atau “drainage basin” . Setiap DAS dibatasi dari DAS disebelahnya oleh suatu tinggian topografi yang dinamakan pemisah aliran (drainage divide). Dengan digerakkan oleh gayaberat, air hujan yang jatuh dimulai dari daerah pemisah aliran akan mengalir melalui lereng sebagai lapisan lebar berupa air-bebas dengan ketebalan hanya beberapa Cm saja yang membentuk alur-alur kecil. Dari sini air akan bergabung dengan sungai baik melalui permukaan atau sistim air bawah permukaan. Dalam perjalanannya melalui

Bentang Alam Hasil Proses Eksogen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bentang Alam Hasil Proses Eksogen

1. Bentang alam Hasil Proses Eksogen

Bentang alam eksogen adalah bentuk-bentuk bentangalam yang proses pembentukannya/

genetikanya dikontrol oleh gaya eksogen. Bentangalam eksogen dikenal juga sebagai

bentangalam destruksional (destructional landforms). Berikut ini adalah proses proses

eksogen yang merubah bentuk bentang, yaitu:

Bentangalam Hasil Aktivitas Sungai (Landforms of Fluvial Processes)

Apabila air jatuh keatas permukaan bumi, maka beberapa kemungkinan dapat terjadi.

Air akan terkumpul sebagai tumpukan salju didaerah-daerah puncak pegunungan yang

tinggi atau sebagai gletser. Ada pula yang terkumpul didanau-danau. Yang jatuh menimpa

tumbuh-tumbuhan dan tanah, akan menguap kembali kedalam atmosfir atau diserap oleh

tanah melalui akar-akar tanaman, atau mengalir melalui sistim sungai atau aliran bawah

tanah. Diatas permukaan Bumi, air akan mengalir melalui jaringan pola aliran sungai

menuju bagian-bagian yang rendah. Setiap pola aliran mempunyai daerah pengumpulan

air yang dikenal sebagai “daerah aliran sungai” atau disingkat sebagai DAS atau “drainage

basin” . Setiap DAS dibatasi dari DAS disebelahnya oleh suatu tinggian topografi yang

dinamakan pemisah aliran (drainage divide). Dengan digerakkan oleh gayaberat, air hujan

yang jatuh dimulai dari daerah pemisah aliran akan mengalir melalui lereng sebagai

lapisan lebar berupa air-bebas dengan ketebalan hanya beberapa Cm saja yang membentuk

alur-alur kecil. Dari sini air akan bergabung dengan sungai baik melalui permukaan atau

sistim air bawah permukaan. Dalam perjalanannya melalui cabang-cabangnya menuju ke

sungai utama dan kemudian bermuara di laut, air yang mengalir dipermukaan melakukan

kegiatan-kegiatan mengikis, mengangkut dan mengendapkan bahan-bahan yang

dibawanya. Meskipun sungai-sungai yang ada dimuka bumi ini hanya mengangkut kira-

kira 1/1000.000 dari jumlah air yang ada di Bumi, namun ia merupakan “gaya geologi”

yang sangat ampuh yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Hasil utama

yang sangat menonjol yang dapat diamati adalah terbentuknya lembah-lembah yang dalam

yang sangat menakjubkan diatas muka bumi ini.

a. Pengikisan sungai

Cara sungai mengikis dan menoreh lembahnya adalah dengan cara (1) abrasi, (2)

merenggut dan mengangkat bahan-bahan yang lepas, (3) dengan pelarutan. Cara

yang pertama atau abrasi merupakan kerja pengikisan oleh air yang paling menonjol

yang dilakukannya dengan menggunakan bahan-bahan yang diangkutnya, seperti

pasir, kerikil dan kerakal. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan “hydrolic

lifting”, yang terjadi sebagai akibat tekanan oleh air, khususnya pada arus turbelensi.

Page 2: Bentang Alam Hasil Proses Eksogen

Batuan yang sudah retak-retak atau menjadi lunak karena proses pelapukan, akan

direnggut oleh air. Dalam keadaan tertentu air dapat ditekan dan masuk kedalam

rekahan-rekahan batuan dengan kekuatan yang dahsyat yang mempunyai

kemampuan yang dahsyat untuk menghancurkan batuan yang membentuk saluran

atau lembah. Air juga dapat menoreh lembahnya melalui proses pelarutan, terutama

apabila sungai itu mengalir melalui batuan yang mudah larut seperti batukapur.

Bentang alam yang di hasilkan dari pengikisan sungai yaitu :

Lembah

Apabila kecepatan aliran air di dasar sungai vepat maka akan terjadi

pengikisan di dasar sungai capat maka akan terjadi pengikisan di dasar sungai atau

sering di sebut erosi vertical. Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi di tepi

sungai maka akan manyebabkan terjadinya pengikisan ke arah samping atau erosi ke

samping. Hasil erosi vertical, sungai semakin lama semakin dalam, sedang erosi ke

samping menyebabkan sungai samakin lebar. Erosi vertical membentuk huruf v.

Contoh lembah aria, Ngarai sianak serta Grand di Amerika Serikat.

Jurang

Perhatikan anda melihat adanya sungai yang sangat dalam dan sempit.

Bentang alam seperti itu termasuk jurang. Jurang terbentuk jika pengikisan terjadi

pada batuan yang resisten. Batuan resistenyang ada di kanan kiri sungai tidak mudah

terkikis oleh air, sedangkan erosi veritikal terus berlangsung. Oleh karena itu erosi

vertical berlangsung lebih cepat dibandingkan erosi ke samping. Akibatnya, dinding

sungai sangat miring atau cenderung vertical dan dasar sungai dalam.bahan yang

resisten adalah batuan yang keras dan tidak mudah terkikis air.