Upload
juan-julio
View
57
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1. Bentang alam Hasil Proses Eksogen
Bentang alam eksogen adalah bentuk-bentuk bentangalam yang proses pembentukannya/
genetikanya dikontrol oleh gaya eksogen. Bentangalam eksogen dikenal juga sebagai
bentangalam destruksional (destructional landforms). Berikut ini adalah proses proses
eksogen yang merubah bentuk bentang, yaitu:
Bentangalam Hasil Aktivitas Sungai (Landforms of Fluvial Processes)
Apabila air jatuh keatas permukaan bumi, maka beberapa kemungkinan dapat terjadi.
Air akan terkumpul sebagai tumpukan salju didaerah-daerah puncak pegunungan yang
tinggi atau sebagai gletser. Ada pula yang terkumpul didanau-danau. Yang jatuh menimpa
tumbuh-tumbuhan dan tanah, akan menguap kembali kedalam atmosfir atau diserap oleh
tanah melalui akar-akar tanaman, atau mengalir melalui sistim sungai atau aliran bawah
tanah. Diatas permukaan Bumi, air akan mengalir melalui jaringan pola aliran sungai
menuju bagian-bagian yang rendah. Setiap pola aliran mempunyai daerah pengumpulan
air yang dikenal sebagai “daerah aliran sungai” atau disingkat sebagai DAS atau “drainage
basin” . Setiap DAS dibatasi dari DAS disebelahnya oleh suatu tinggian topografi yang
dinamakan pemisah aliran (drainage divide). Dengan digerakkan oleh gayaberat, air hujan
yang jatuh dimulai dari daerah pemisah aliran akan mengalir melalui lereng sebagai
lapisan lebar berupa air-bebas dengan ketebalan hanya beberapa Cm saja yang membentuk
alur-alur kecil. Dari sini air akan bergabung dengan sungai baik melalui permukaan atau
sistim air bawah permukaan. Dalam perjalanannya melalui cabang-cabangnya menuju ke
sungai utama dan kemudian bermuara di laut, air yang mengalir dipermukaan melakukan
kegiatan-kegiatan mengikis, mengangkut dan mengendapkan bahan-bahan yang
dibawanya. Meskipun sungai-sungai yang ada dimuka bumi ini hanya mengangkut kira-
kira 1/1000.000 dari jumlah air yang ada di Bumi, namun ia merupakan “gaya geologi”
yang sangat ampuh yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Hasil utama
yang sangat menonjol yang dapat diamati adalah terbentuknya lembah-lembah yang dalam
yang sangat menakjubkan diatas muka bumi ini.
a. Pengikisan sungai
Cara sungai mengikis dan menoreh lembahnya adalah dengan cara (1) abrasi, (2)
merenggut dan mengangkat bahan-bahan yang lepas, (3) dengan pelarutan. Cara
yang pertama atau abrasi merupakan kerja pengikisan oleh air yang paling menonjol
yang dilakukannya dengan menggunakan bahan-bahan yang diangkutnya, seperti
pasir, kerikil dan kerakal. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan “hydrolic
lifting”, yang terjadi sebagai akibat tekanan oleh air, khususnya pada arus turbelensi.
Batuan yang sudah retak-retak atau menjadi lunak karena proses pelapukan, akan
direnggut oleh air. Dalam keadaan tertentu air dapat ditekan dan masuk kedalam
rekahan-rekahan batuan dengan kekuatan yang dahsyat yang mempunyai
kemampuan yang dahsyat untuk menghancurkan batuan yang membentuk saluran
atau lembah. Air juga dapat menoreh lembahnya melalui proses pelarutan, terutama
apabila sungai itu mengalir melalui batuan yang mudah larut seperti batukapur.
Bentang alam yang di hasilkan dari pengikisan sungai yaitu :
Lembah
Apabila kecepatan aliran air di dasar sungai vepat maka akan terjadi
pengikisan di dasar sungai capat maka akan terjadi pengikisan di dasar sungai atau
sering di sebut erosi vertical. Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi di tepi
sungai maka akan manyebabkan terjadinya pengikisan ke arah samping atau erosi ke
samping. Hasil erosi vertical, sungai semakin lama semakin dalam, sedang erosi ke
samping menyebabkan sungai samakin lebar. Erosi vertical membentuk huruf v.
Contoh lembah aria, Ngarai sianak serta Grand di Amerika Serikat.
Jurang
Perhatikan anda melihat adanya sungai yang sangat dalam dan sempit.
Bentang alam seperti itu termasuk jurang. Jurang terbentuk jika pengikisan terjadi
pada batuan yang resisten. Batuan resistenyang ada di kanan kiri sungai tidak mudah
terkikis oleh air, sedangkan erosi veritikal terus berlangsung. Oleh karena itu erosi
vertical berlangsung lebih cepat dibandingkan erosi ke samping. Akibatnya, dinding
sungai sangat miring atau cenderung vertical dan dasar sungai dalam.bahan yang
resisten adalah batuan yang keras dan tidak mudah terkikis air.