Upload
vanthuan
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
BERBANTUAN MEDIA PLAYING CARD MATERI
INDIKATOR ASAM BASA TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Kimia
oleh
Salipah
4301411127
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila dikemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Semarang, 12 Mei 2015
Salipah
4301411127
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Pengaruh Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Berbantuan
Media Playing Card Materi Indikator Asam Basa Terhadap Hasil Belajar Siswa”
telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang skripsi Jurusan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Semarang pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 12 Mei 2015
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. Sudarmin, M.Si Dr. Sri Haryani, M.Si
NIP 196601231992031003 NIP 195808081983032002
iv
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Berbantuan Media Playing Card Materi
Indikator Asam Basa Terhadap Hasil Belajar Siswa”
disusun oleh
Nama : Salipah
NIM : 4301411127
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang pada tanggal 12 Mei
2015.
Panitia
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si Dra. Woro Sumarni, M.Si
NIP 196310121988031001 NIP 196507231993032001
Ketua Penguji
Dr. Sri Susilogati, M.Si
NIP 195711121983032002
Anggota Penguji/ Anggota Penguji /
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Sudarmin, M.Si Dr. Sri Haryani, M.Si
NIP 196601231992031003 NIP 195808081983032002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sebuah kesuksesan tidak akan pernah tercapai tanpa adanya kesabaran dan kerja
keras.”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Orang tuaku tercinta (Alm. Bapak Suprat, Alm. Ibu Sartimah, Ibu Taryamah,
Bapak Kusnadi, Ibu Mariah), kakak (Yatin) dan keluargaku tercinta yang
selalu memberikan doa, dukungan dan semangat;
2. Kekasihku tercinta Abdul Wahid;
3. Sahabat dan teman seperjuangan Pendidikan kimia angkatan 2011.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.
3. Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian dan membantu kelancaran ujian skripsi.
4. Dosen pembimbing I, Prof. Dr. Sudarmin, M.Si, yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penelitian maupun dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini.
5. Dosen pembimbing II, Dra. Sri Haryani, M.Si, yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penelitian maupun dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini.
6. Kepala SMA Negeri 2 Batang yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Guru Kimia SMA Negeri 2 Batang, Srikandi, S.Pd, yang telah membantu dan
memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian ini.
8. Teman-temanku semua Kos Balqis yang senantiasa memberi semangat.
9. Siswa SMA Negeri 2 Batang kelas XI MIA 3 dan XI MIA 4 yang telah
membentu menyelesaikan skripsi ini.
vii
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Hanya ucapan terima kasih dan doa, semoga apa yag telah diberikan tercatat
sebagai amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat dan kontribusi dalam kemajuan dunia pendidikan dan secara
umum kepada semua pihak.
Semarang, 12 Mei 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Salipah. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Berbantuan Media Playing
Card Materi Indikator Asam Basa Terhadap Hasil Belajar. Skripsi, Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing Utama Prof. Dr. Sudarmin, M.Si dan Pembimbing Pendamping Dr.
Sri Haryani, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Inquiry, Playing Card.
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran inquiry berbantuan media playing card terhadap hasil belajar siswa
materi indikator asam basa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan
menggunakan pretest–posttest control group design. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik cluster ramdom sampling, dan didapatkan kelas XI MIA
3 sebagai kelas kontrol dan kelas XI MIA 4 sebagai kelas eksperimen. Metode
pengumpulan data adalah tes berbentuk pilihan ganda, observasi, angket dan
dokumentasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa N-Gain kelas kontrol
termasuk dalam kriteria rendah dan N-Gain untuk kelas eksperimen dalam kriteria
sedang dan kriteria rendah dengan KKM 75. Hasil uji signifikansi diperoleh harga
thitung sebesar 2,52 lebih besar dari ttabel 1,995 dengan taraf signifikansi 5% dan
derajat kebebasan 68. Hasil analisis data menunjukkan besarnya koefisien
determinasi 10,24%. Rerata hasil belajar afektif dan psikomotorik kelas eksperimen
lebih besar daripada kelas kontrol. Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
ix
ABSTRACT
Salipah. 2015. The effect of Inquiry with Playing Card Media at Acid and Based
Indicator to The Result of Student’s Learning. Undergraduate Thesis, Chemistry
Departement, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Semarang State
University. Primary Supervisor: Prof. Dr. Sudarmin, M.Si, Supervising
Companion: Dr. Sri Haryani, M.Si.
Keyword: The Result of Learning, Inquiry, Playing Card
This experimental research aimed to determine the effect of inquiry with playing
card media to the result of student’s learning at acid and based. This research is
experimental using a pretest–posttest control group design. Sampling was done by
random cluster sampling technique, and obtained class XI MIA 3 as the control
class and XI MIA 4 as the experimental class. The method of data collection are
multiple choice tests observation, questionnairs, and documentation. The result of
data analysis indicated that the N-Gain control class is included in the low criteria
and N-Gain for the experimental class is include in the medium criteria and the low
criteria with KKM 75. The result of paired test obtained tcount 2,52; it was bigger
than 1,995 with a significance level of 5% and df = 68. The result of data analysis
indicated the big of the determination coefficient 10.24%. Average of the result of
afective’s learning and psycomotoric’s learning experimental class is greater than
the control class. The results of the data analysis it can be concluded that inquiry
with playing card media affect the increase the result of student’s learning.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………................................... i
PERNYATAAN …………………………………………………….. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………............... iii
PENGESAHAN ………………………….......................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .…………………………............. v
KATA PENGANTAR …………………………................................. vi
ABSTRAK ………………………….................................................. viii
ABSTRACT ………………………………………………………… ix
DAFTAR ISI …..…………………………......................................... x
DAFTAR TABEL …………………………………………………... xii
DAFTAR GAMBAR ………………………….................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN …………………………........................... 1
1.1 Latar Belakang …………………………....................................... 1
1.2 Penegasan Istilah …………………………..................................... 4
1.3 Rumusan Masalah …………………………................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ………………………….................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian …………………………................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………................. 8
2.1 Pendekatan Inquiry dan Tahapannya………………….................... 8
2.2 Media Playing Card dan Kegunaannya .…….................................. 10
2.3 Indikator Asam Basa Alam dan Buatan………………………….... 11
2.4 Hasil Belajar dan Penilaiannya ……………………………………. 14
2.5 Kerangka Berpikir …………………………..................................... 16
2.6 Hipotesis ………………………….................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN …………………………............... 17
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ………………………….................... 17
3.2 Subyek Penelitian …………………………....................................... 17
3.3 Variabel Penelitian …………………………..................................... 18
3.4 Desain Penelitian …………………………........................................ 18
3.5 Prosedur Penelitian …………………………..................................... 19
xi
3.6 Teknik Pengumpulan Data …………………………......................... 20
3.7 Metode Analisis Data …………………………................................. 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………...... 34
4.1 Hasil Penelitian …………………………........................................... 34
4.2 Pembahasan …………………………................................................. 43
BAB V PENUTUP ..…………………………........................................ 57
5.1 Simpulan …………………………...................................................... 57
5.2 Saran …………………………............................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA …………………………........................................ 58
LAMPIRAN …………………………...................................................... 62
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Daftar Nilai UAS Kimia SMA N 2 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015 2
2.1 Perubahan warna indikator pada kertas lakmus …………………... 11
2.2 Trayek perubahan warna dari beberapa indikator ………………… 12
3.1 Desain Penelitian ………………………………………………….. 18
3.2 Hasil Uji Normalitas Data Populasi Awal ………………………… 21
3.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba ……………………… 24
3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen ..................... 25
3.5 Hasil Analisis Indeks Kesukaran Butir Soal Uji Coba ……………. 26
3.6 Kriteria Daya Pembeda Soal uji Coba Instrumen …………………. 27
3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba ……………………… 27
3.8 Kriteria Rata-rata Skor Total Hasil Belajar Afektif .………………. 28
3.9 Kriteria Rata-rata Skor Total Hasil Belajar Psikomotorik………….. 29
3.10 Kriteria Rata-rata Skor Setiap Aspek Hasil Belajar Afektif……….... 29
3.11 Kriteria Rata-rata Skor Setiap Aspek Hasil Belajar Psikomotorik….. 29
4.1. Hasil Uji Normalitas Data Populasi Awal ………………………….. 34
4.2 Data Posttest Materi Indikator Asam Basa …………………………. 36
4.3 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest ………………………………….. 36
4.4 Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest …………………………………. 36
4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest dan Posttest ……….. 37
4.6 Hasil Uji Ketuntasan Belajar Klasikal ……………............................. 40
4.7 Hasil Analisis Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen …………….. 41
4.8 Hasil Analisis Hasil Belajar Afektif Kelas Kontol ………….............. 41
4.9 Hasil Analisis Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen …………….. 42
4.10 Hasil Analisis Belajar Psikomotorik Kelas Kontol ………………….. 42
4.11 Hasil Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran …………….. 43
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berpikir ………………………………………………. 16
4.1 Grafik peningkatan pemahaman konsep siswa hasil
uji Normalized Gain …………………………………………….. 39
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi soal uji coba …………………………………………… 62
2. Soal uji coba …………………………………………………….. 63
3. Daftar nama siswa uji coba ……………………………………... 69
4. Analisis soal uji coba …………………………………………… 70
5. Reliabilitas instrument soal uji coba ……………………………. 74
6. Silabus …………………………………………………………... 75
7. RPP kelas eksperimen …………………………………………... 78
8. Lembar praktikum kimia ……………………………………….. 89
9. Soal pretest-posttest …………………………………………….. 100
10. Daftar nama siswa kelas eksperimen …………………………… 104
11. Daftar nama siswa kelas kontrol ………………………………… 105
12. Daftar nilai ulangan semester gasal SMA N 2 Batang tahun
pelajaran 2014/2015 ……………………………………………... 106
13. Uji normalitas nilai ulangan semester 1 …………………………. 107
14. Uji homogenitas …………………………………………………. 111
15. Uji ANAVA ……………………………………………………... 112
16. Daftar nilai pretest-posttest kelas eksperimen …………………… 114
17. Daftar nilai pretest-posttest kelas kontrol ………………………... 115
18. Uji normalitas data pretest ……………………………………….. 116
19. Uji normalitas data posttest ………………………………………. 118
20. Uji kesamaan dua varians nilai pretest dan posttest ……………… 120
21. Uji perbedaan dua rata-rata ………………………………………. 122
22. Uji perbedaan dua rata-rata (uji t pihak kanan) …………………... 123
23. Uji normalized gain ………………………………………………. 124
24. Uji korelasi daan koefisien determinasi ………………………….. 126
25. Analisis peningkatan hasil belajar klasikal……………………….. 128
26. Panduan penskoran lembar penilaian afektif …..………………… 129
27. Lembar penilaian afektif ………………………………………… 131
28. Analisis lembar penilaian afektif …………………………………. 135
29. Panduan penskoran lembar penilaian psikomotorik ………………. 137
xv
30. Lembar penilaian psikomotorik ……………………………………. 140
31. Analisis lembar penilaian psikomotorik ……………………………. 144
32. Lembar angket ……………………………………………………… 146
33. Analisi lembar angket ……………………………………………… 147
34. Dokumentasi ………………………………………………………. 150
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan kurikulum 2013 adalah pembelajaraan yang berpusat pada siswa
(student center), tetapi berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 2 Batang
yang terjadi saat pembelajaran berlangsung adalah pembelajaran yang masih
berpusat pada guru, siswa cenderung pasif. Hasil belajar kimia disekolah
banyak yang belum tuntas. Hal ini dapat ditunjukkan pada hasil nilai rata-rata
ulangan akhir semester gasal tahun pelajaran 2014/2015 dari kelas XI MIA 1,
XI MIA 2, XI MIA 3, dan XI MIA 4 banyak yang belum tuntas dan yang tuntas
kurang dari 15% dengan KKM 75 (dapat dilihat pada Tabel 1.1). Hasil
wawancara dengan guru pengampu diketahui bahwa kebanyakan siswa masih
kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan masih mengalami kesulitan
dalam menentukan harga pH suatu larutan pada materi indikator asam basa.
Salah satu tujuan mata pelajaran di SMA adalah agar siswa memperoleh
pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui eksperimen atau
percobaan, dimana siswa menguji hipotesis, merancang percobaan, mengolah
dan menafsirkan data, serta menyampaikan hasil percobaan untuk memperoleh
suatu kesimpulan (Narni et al., 2011).
2
Daftar nilai UAS kimia SMA Negeri 2 Batang tahun pelajaran
2014/2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Daftar Nilai UAS Kimia SMA N 2 Batang
Tahun Pelajaran 2014/2015
Kelas Rata-
rata
Jumlah Siswa
yang Tuntas
Jumlah Siswa
yang Tidak
Tuntas
Total
Jumlah
Siswa
% Ketuntasan
Kelas
XI MIA 1 61.58 4 32 36 11,11%
XI MIA 2 60.14 5 30 35 14,29%
XI MIA 3 65.33 5 36 36 13,89%
XI MIA 4 53.82 0 34 34 0%
(Sumber: Arsip Guru Mata Pelajaran Kimia, 2015)
Salah satu metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tersebut adalah inquiry (Narni et al., 2011). Pada proses belajar mengajar
dengan menggunakan metode inquiry siswa diberikan petunjuk-petunjuk
seperlunya. Petunjuk petunjuk ini sangat berguna untuk membimbing serta
mengarahkan siswa dalam merumuskan permasalahan serta menemukan
konsep melalui kegiatan demonstrasi atau percobaan, pertanyaan arahan
maupun petunjuk pelaksanaan percobaan yang tercantum dalam Lembar
Kegiatan Siswa (Luxman, 2013). Selain model pembelajaran, adanya media
pembelajaran yang efektif juga sangat berpengaruh terhadap minat siswa dalam
mengikuti pelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam poses belajar
mengajar dapat menimbulkan keinginan dan minat baru, membangkitkan
motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran bahkan mampu membawa pengaruh-
pengaruh psikologi terhadap siswa (Hamdani, 2011).
Pembelajaran inkuiri dapat memberikan pelatihan dan pemahaman yang
baik tentang prinsip untuk merencanakan kegiatan penyelidikan yang berpusat
pada siswa dimana siswa memiliki kontrol atas pembelajaran mereka sendiri
(Cheung & Song, 2014). Suwondo & Wulandari (2013) berpendapat bahwa
3
penerapan pembelajaran inkuiri dapat memberikan perubahan signifikan dalam
lingkungan belajar sehingga siswa dapat mengalami perubahan dalam sikap
ilmiah dan kinerja yang berpengaruh positif terhadap prestasi siswa.
Inquiry dalam bahasa inggris berarti pertanyaan, atau pemeriksaan,
penyelidikan (Trianto, 2007). Sebagai kegiatan belajar, model pembelajaran
inquiry mengacu pada kegiatan siswa di mana mereka mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman ide-ide ilmiah serta pemahaman tentang
bagaimana ilmuwan mempelajari alam (Oguzunver & Arabacioglu, 2011).
Dengan menggunakan model pembelajaran inquiry diharapkan dapat
memberikan kesempatan berharga bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman
mereka (Chin et al., 2007).
Berdasarkan penelitian sebelumnya pembelajaran dengan model inquiry
terbimbing dengan pendekatan student centered learning efektif meningkatkan
hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 12 Semarang materi hidrokarbon dengan
ketuntasan belajar sebesar 93,94% (Yulianingsing & Hadisaputro, 2013).
Penerapan tugas berbasis modified free inquiry pada praktikum dapat
meningkatkan pemahaman konsep (Widianti & Saptorini, 2014). Selain itu,
dengan inquiry training dapat meningkatkan ketrampilan meneliti mahasiswa
pada mata kuliah praktikum IPA Dasar (Azizah & Parmin, 2013). Penelitian
yang telah dilakukan tentang pembelajaran dengan menggunakan media kartu
pada materi biologi dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa
(Istifarini et al., 2010). Selain itu media kartu yang digunakan pada materi fisika
terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa (Astuti et al., 2013).
4
Melihat hasil positif dari penelitian terdahulu mengenai model
pembelajran inquiry, lalu belum adanya penggunan kartu sebagai media
pembelajaran di SMA Negeri 2 Batang, maka pada penelitian ini akan
diterapkan model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card pada
materi indikator asam basa..
1.2 Penegasan Istilah
Agar tidak menimbulkan kesalahan daam mengartikan atau mengungkap
maksud peneliti, maka perlu dijelaskan dan dibatasi pengertian-pengertian yang
terdapat dalam judul skripsi ini.
1.2.1 Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2002). Mengacu dari pengertian tersebut, pengaruh
adalah akibat atau hasil dari penerapan model pembelajaran inquiry berbantuan
media playing card yaitu berpengaruh positif jika akibat atau hasil dari
penerapan model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Adapun ada tidaknya pengaruh
dalam penelitian ini dibuktikan dengan pengujian statistik dengan uji t.
1.2.2 Model pembelajaran inquiry
Model pembelajaran inquiry adalah suatu model pembelajaran yang di
dalamnya terdapat suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari mengamati,
bertanya, menganalisis, dan menemukan konsep (Kodir, 2011). Pada penelitian
ini, model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card diterapkan
untuk mengetahui adakah pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
5
1.2.3 Media Playing Card
Media yang berupa kartu yang digunakan sebagai permainan dalam
kegiatan pembelajaran. Media playing card sendiri terdiri atas kartu soal dan dan
kartu kartu materi yang akan digunakan dalam permainan seperti permainan
monopoli yang disebut chemopolly.
1.2.4 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil
belajar kognitif yang merupakan hasil belajar siswa terhadap pemahaman
konsep, hasil belajar afektif yaitu sikap, dan hasil belajar psikomotorik yaitu
ketrampilan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka permasalahan yang
timbul adalah:
(1) Apakah model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card
berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi indikator
asam basa?
(2) Berapa besar pengaruh model pembelajaran inquiry berbantuan playing
card terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi indikator asam basa?
(3) Bagaimana tanggapan siswa terhadap model pembelajaran inquiry
berbantuan playing card pada materi indikator asam basa?
6
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini sebagai berikut:
(1) Mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran inquiry berbantuan
media playing card materi indikator asam basa terhadap hasil belajar
kognitif siswa.
(2) Mengetahui seberapa pengaruh model pembelajaran inquiry berbantuan
media playing card materi indikator asam basa terhadap hasil belajar
kognitif siswa.
(3) Mengetahui tanggapan siswa terhadap model pembelajaran inquiry
berbantuan playing card pada materi indikator asam basa.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Teoritis
Hasil penelitian yang dilakukan memiliki manfaat bagi ilmu pengetahuan
sebagai masukan dalam pengaruh model pembelajaran inquiry berbantuan media
playing card materi indikator asam basa terhadap hasil belajar siswa.
1.5.2 Praktis
Hasil penelitian yang dilakukan memiliki manfaat bagi:
1. Siswa
Dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Guru
Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi guru kimia dalam
memilih model pembelajaran yang sesuai dalam kegiatan belajar mengajar
kimia sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan sikap ilmiah siswa.
7
3. Sekolah
Dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi
pembelajaran Ilmu Kimia siswa sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam memilih metode pengajaran dengan media
pembelajaran yang diterapkan bagi perbaikan kualitas pendidikan di masa
yang akan datang.
4. Peneliti
Mendapatkan pengalaman langsung dalam memberikan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry dan media
playing card.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Pendekatan Inquiry dan Tahapannya
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran. Trianto (2007) mengemukakan maksud dari model pembelajaran
adalah sebuah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan
para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Model pembelajaran inquiry mengacu pada kegiatan siswa di mana mereka
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman ide-ide ilmiah serta pemahaman
tentang bagaimana ilmuwan mempelajari alam (Oguzunver & Arabacioglu, 2011).
Model pembelajaran inquiry merupakan salah satu model pembelajaran inovatif
yang berorientasi konstuktivistik. Pembelajaran inquiry adalah suatu pembelajaran
yang dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah.
Latihan inquiry dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir
kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi
(Trianto, 2007). Penerapan model inquiry juga dapat meningkatkan prestasi belajar
dan mengembangkan pemikiran siswa. Karena proses pembelajarannya menyajikan
8
9
tantangan kepada siswa untuk mencari penjelasannya melalui tahapan-tahapan
yang dilakukan seperti para ilmuwan (Prince & Felder, 2007)
Menurut Wena (2008) pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang
mengajar siswa untuk memahami proses meneliti dan menerangkan suatu kejadian.
Pembelajaran inkuiri ini akan melatih siswa untuk berfikir secara ilmiah dalam
menghadapi suatu fenomena. Maija dan Matleena (2012) mengungkapkan bahwa
penerapan Inquiry based learning dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam
mempelajari materi kimia. Tujuan umum pembelajaran inkuiri adalah untuk
membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk
membangkitkan pertanyaan yang muncul dari rasa keingintahuannya dan upaya
mencari jawabannya (Saptorini, 2011).
Sasaran utama kegiatan pembelajaran inquiry adalah (1) keterlibatan siswa
secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara
logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap
percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inquiry. Dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry diharapkan dapat memberikan
kesempatan berharga bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman mereka (Chin et
al., 2007).
Menurut Joice and Weil dalam Wena (2008) metode pembelajaran inkuiri
secara umum terbagi dalam lima tahap, yaitu: 1) identifikasi masalah, 2) membuat
hipotesis, 3) pengumpulkan data, 4) menganalisis data, dan 5) mengambil
kesimpulan.
10
2.2 Media Playing Card dan Kegunaannya
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan untuk mencapai tujuan pengajaran (Arsyad, 2005). Sedangkan pembelajaran
adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Jadi, media pembelajaran adalah media
yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru
dengan siswa agar tujuan pengajaran tercapai. Komunikasi tidak akan berjalan
tanpa bantuan sarana penyampaian pesan atau media.
Playing card yaitu kartu-kartu yang digunakan sebagai permainan dalam
kegiatan pembelajaran. Media playing card sendiri terdiri atas kartu soal dan dan
kartu jawaban. Agar siswa dapat menerima pelajaran kimia dengan baik maka
diperlukan usaha utuk menarik perhatian siswa. Dengan menerapkan pembelajaran
yang menarik diharapkan siswa akan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Teknik
belajar yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah bermain sambil belajar.
Dengan menggunakan media playing card diharapkan siswa akan aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, media playing card yang
berisi kartu pertanyaan dan kartu jawaban dapat juga digunakan sebagai kartu
evaluasi.
Media kartu sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan
yaitu: 1) sifatnya konkrit, 2) dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, 3) dapat
mengatasi keterbatasan pengamatan, 4) dapat memperluas suatu masalah, dalam
bidang apa saja dan untuk tingkat berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahpahaman dan 5) harganya murah dan mudah diperoleh serta
dalam penggunaannya tidak memerlukan peralatan khusus (Ummah, 2010).
11
Media kartu selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan yaitu
tidak dapat menampilkan obyek yang terlalu kompleks serta ukurannya terlalu kecil
untuk ditampilkan secara klasikal (Ummah, 2010). Media kartu dalam penelitian
ini berupa kartu yang berisi soal dan kartu materi yang akan digunakan melalaui
permainan chemopolly.
2.3 Indikator Asam Basa Alam dan Buatan
Indikator asam basa pada dasarnya adalah zat kimia yang mampu berubah
warna atau tetap dalam suasana larutan yang bersifat asam, basa, atau netral. Ada
dua macam indikator asam basa yang sering digunakan untuk kegiatan praktikum
siswa di laboratorium, yaitu indikator buatan dan indikator alam. Dalam kegiatan
praktikum, indikator buatan yang sering digunakan dalam bentuk kertas, misalnya
lakmus merah, lakmus biru, dan indikator universal. Indikator buatan dalam bentuk
larutan, misalnya larutan fenolptalein, larutan metil merah, larutan metil biru, dsb.
Sedangkan indikator alam yang digunakan dalam bentuk larutan misalnya daun
mahkota bunga (kembang sepatu, bougenvil, mawar dan lain-lain), serta kunyit.
Indikator asam basa, baik yang buatan atau yang alam dapat memberikan perubahan
warna yang khas jika digunakan untuk menguji larutan yang bersifat asam, basa
atau netral, sebagai contoh dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.
Tabel 2.1. Perubahan warna indikator pada kertas lakmus
Larutan yang
diuji
Lakmus merah Lakmus biru
Warna awal Warna akhir Warna awal Warna akhir
Asam Merah Merah Biru merah
Basa Merah Biru Biru Biru
Netral Merah merah Biru Biru
12
Trayek perubahan warna dari beberapa indikator buatan dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Trayek perubahan warna dari beberapa indikator
Indikator Trayek Perubahan Warna Perubahan Warna
Lakmus 5,5-8,0 Merah-biru
Metil jingga 2,9-4,0 Merah-kuning
Metil merah 4,2-6,3 Merah-kuning
Bromtimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru
Fenolftalin 8,3-10,0 Tidak berwarna-merah
(Sudarmo, 2013)
Indikator alami contohnya adalah:
a. Kunyit
Kunyit dalam masyarakat biasa digunakan sebagai jamu tradisional yang
biasa dijual oleh penjual jamu gendong. Kunyit memiliki beberapa manfaat anatara
lain adalah untuk obat gatal, kesemutan, gusi bengkak, luka, sesak napas, sakit
perut, bisul, kudis, encok, sakit kuning, memperbaiki pencernaan, antidiare, serta
sebaga penawar racun. Selain itu kunyit juga mengandung antioksidan yang cukup
tinggi (Maizura et al., 2011). Amanda & Mistry (2011) menyatakan bahwa kunyit
juga dapat berpotensi menurunkan resiko kanker. Ektrak kunyit dalam larutan asam
akan berwarna kuning dan dalam larutan basa akan berwarna merah bata.
b. Wortel
Wortel merupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat,
biasanya wortel diolah menjadi sayur atau jus. Wortel sangat kaya akan
serat,antioksidan, dan mineral. Karakteristik dan warna orange terang pada wortel
berasal dari betakaroten, yang akan berubah menjadi vitamin A dalam tubuh kita.
Wortel memiliki kandungan vitami A dan vitamin C yang sangat tinggi, termasuk
juga kandungan sodiumnya. Wortel sangat bagus untuk kesehatan mata, dapat
mencegah kanker, dapat menurunkan kolesterol dan dapat mencegah sembelit
13
(Kaur & Sharma, 2013). Ekstrak wortel dalam larutan asam akan berwarna merah
dan dalam larutan basa akan berwarna coklat.
c. Bunga Sepatu atau Kembang sepatu
Bunga sepatu dikenal orang jawa sebagai bunga worawari, sedangkan orang
sunda mengenalnya dengan nama wera. Selain ditanam di halaman sebagai tanaman
hias, bunga sepatu juga sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian
tanaman yang digunakan sebagai obat adalah akar, bunga dan daunnya. Bagian
bunganya mengandung hibisetin, sedangkan akar dan daunnya mengandung
kalsium oksalat, peroksida, lemak dan protein. Beberapa penyakit yang bisa diobati
dengan bunga sepatu antara lain batuk, sariawan, gondok, bronkhitis, sakit kepala
dan gonorhoe (Kumar & Singh, 2012). Ekstrak bunga sepatu suasana dalam asam
akan berwarna merah dan dalam suasana basa akan berwarna coklat.
d. Kayu Secang
Batang pohon secang telah lama dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai bahan
untuk membuat minuman yang disebut wedang secang. Wedang secang memiliki
khasiat yang menyehatkan dan dianggap sebagai minuman keraton (Miksusanti et
al., 2011). Selain itu kayu secang juga banyak digunakan sebagai bahan pengecat
dan sebagai cuka kayu (Prasertsit et al., 2011). Kandungan yang terdapat dalam
batang pohon secang antara lain penghenti pendarahan, pembersih darah, penawar
racun, dan obat antiseptik. Karena tanaman ini mengandung senyawa anti bakteri
dan bersifat anti koagulasi atau anti penggumpalan, maka secang dapat digumakan
sebagai obat diare, batuk dan dapat menyembuhkan luka (Miksusanti et al., 2011).
Ektrak kayu secang dalam suasana asam akan berwarna kuning dan dalam suasana
basa akan berwarna merah.
14
e. Kubis Ungu
Kubis dengan warna ungu memiliki efek antioksidan tinggi yang bermanfaat
bagi kesehatan kulit dan tubuh. Selain kaya vitamin C dan K, kubis ungu juga
memiliki konsentrasi tinggi anthocyanin polyphenols, zat yang berperan mencipta
warna ungu pada sayur tersebut. Zat ini tudak hanya memiliki efek antioksidan yang
cukup baik, tapi juga terlibat dalam proses antiperadangan. Sejumlah studi
membuktikan bahwa kandungan anthocyanin polyphenols membantu menurunkan
risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa tipe kanker (Maftuhah, 2013).
Ekstrak dari kubis ungu jika dalam suasana asam akan berwarna merah dan dalam
suasana basa akan berwarna hijau.
2.4 Hasil Belajar dan Penilaiannya
Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh pakar psikologi.
Anni (2005) menyatakan bahwa belajar merupakan proses di mana suatu organisme
mengubah perilakunya karena hasil dan pengalaman. Gagne (dalam Anni, 2005)
menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan kecakapan manusia yang
berlangsung selama periode tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari
proses pertumbuhan. Berdasarkan keempat pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu: 1) belajar
berkaitan dengan perubahan perilaku, 2) perubahan itu terjadi karena proses
pengalaman, 3) perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Belajar
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses perubahan perilaku
berdasarkan pengalaman yang bersifat permanen.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut
15
tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila siswa
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh
adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran perubahan perilaku yang
harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran (Anni, 2005).
Hasil belajar merefleksikan keleluasaan, kedalaman, dan kompleksitas yang
digambarkan secara jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik penilainan
tertentu Benjamin Bloom (dalam Ismawati, 2007) membagi hasil belajar menjadi
tiga ranah, yaitu:
1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
pengetahuan atau ingatan, pemahaman konsep, aplikasi, analisis, dan evaluasi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan jawaban
atau reaksi, dan penilaian.
3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan ketrampilan dan kemampuan bertindak.
16
2.5 Kerangka Berpikir
Secara ringkas gambaran penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.6 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh model
pembelajaran inquiry berbantuan playing card materi indikator asam basa terhadap
hasil belajar kognitif siswa.
PEMBELAJARAN KIMIA
Pengetahuan
Hasil Belajar
Sikap Ketrampilan
Masalah:
Hasil belajar masih rendah
Harapan
Hasil belajar meningkat
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Inquiry Berbantuan Media Playing Card
Materi Indikator Asam Basa Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kegiatan praktikum
berbasis inquiry
Laporan hasil
praktikum
Pembelajaran berbasis
inquiry berbantuan media
playing card
Penerapan Pembelajaran
Inquiry Berbantuan
Media Playing Card
Pembelajaran berpusat
pada aktivitas siswa Peningkatan Hasil
Belajar Siswa
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 2 Batang semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 pada tanggal 19 sampai dengan 30 Januari 2015.
3.2 Subyek Penelitian
Dalam uji coba pemakaian terdapat populasi dan sampel. Populasi adalah
obyek atau subyek yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2011). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI IPA SMAN 2 Batang yang terbagi dalam empat kelas pararel.
Dari populasi tersebut diambil sampel untuk diteliti dengan menggunakan
teknik cluster random sampling, yaitu metode yang digunakan untuk memilih
sampel dari populasi sedemikian rupa sehingga anggota populasi mempunyai
peluang yang sama besar untuk diambil sebagai sampel (Sugiyono, 2011). Metode
yang digunakan adalah metode undian karena jumlah populasi kecil yaitu 4 kelas.
Dari hasil undian tersebut didapatkan dua kelas kelas yaitu kelas XI IPA 1 dan XI
IPA 2 sebagai kelas sampel. Dari kedua kelas tersebut, satu sebagai kelas
pembanding (kontrol) yaitu kelas XI IPA 1 dan yang satu sebagai kelas perlakuan
(eksperimen) yaitu kelas XI IPA 2.
17
18
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
(1) Variabel bebas adalah model pembelajaran inquiry berbantuan media
playing card.
(2) Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.
3.4 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah pretest–posttest control group design, yaitu
penelitian dengan melihat perbedaan pretes maupun postes antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Desain tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.1.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Keadaan awal Perlakuan Keadaan akhir
Eksperimen Y1 X1 Y2
Kontrol Y1 X2 Y2
Keterangan:
X1: Pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran inquiry.
X2: Pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran ceramah.
Y1: Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pretest.
Y2: Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi posttest.
Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai obyek penelitian, kelas XI
IPA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Sebelum
kegiatan pembelajaran dilaksanakan, masing-masing kelas diberi pretest terlebih
dahulu. Selanjutnya pada kelas eksperimen diberi pelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran inqury berbantuan media playing card sedangkan pada kelas
kontrol diberikan pelajaran seperti biasanya yaitu ceramah. Selama proses
pembelajaran berlangsung, observer melakukan pengamatan terhadap kinerja dan
aktivitas siswa. Setelah masing-masing kelas selesai pembelajarannya, selanjutnya
19
diberi posttest dengan maksud untuk mengetahui perkembangan siswa (sebagai
evaluasi).
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Persiapan Penelitian
Persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membuat perangkat pembelajaran
b. Membuat instrumen (silabus, RPP, bahan ajar, lembar penilaian psikomotorik
siswa, lembar penilaian afektif siswa, lembar angket, media playing card,
lembar angket, soal pretest dan posttest).
c. Melakukan uji coba instrumen soal pretest dan posttest yang dilaksanakan di
SMA Negeri 2 Batang pada hari Jum’at tanggal 2 Januari 2015.
d. Analisis hasil uji coba instrumen.
e. Melakukan uji homogenitas dan normalitas kelas yang akan digunakan sebagai
sampel penelitian.
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
(1) Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran inquiry berbantuan playing card (pada kelas eksperimen).
- Memberikan pretest pada siswa.
- Guru membagi siswa menjadi empat kelompok.
- Guru membagikan media playing card kepada masing-masing kelompok.
- Memberikan posttest.
20
(2) Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tidak menggunakan model
pembelajaran inquiry berbantuan playing card (pada kelas kontrol).
- Memberikan pretest pada siswa.
- Guru menerangkan materi
- Memberikan posttest.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penilitian ini digunakan untuk memperoleh data
mengenai jumlah populasi, jumlah sampel, nama-nama siswa anggota sampel.
3.6.2 Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mengungkap data tentang pengaruh model
pembelajaran inquiry berbantuan media playing card indikator materi asam basa
terhadap hasil belajar kognitif (pemahaman konsep) siswa kelas XI SMA Negeri 2
Batang.
3.6.3 Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk menilai hasil belajar afektif (sikap) dan
psikomotorik (ketrampilan) siswa serta untuk mengungkap data tentang pengaruh
model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card indikator materi asam
basa terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Batang.
3.6.4 Metode Angket atau Kuesioner
Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pendapat siswa tentang
penerapan model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card.
21
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Awal
3.7.1.1 Uji Normalitas
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui data dari populasi yang akan
diambil sampel berdistribusi normal. Rumus yang digunakan untuk menguju
kenormalan data ini adalah dengan Chi-Kuadrat.
𝑋2 =∑(Oi − Ei)
2
Ei
𝑘
𝑡=1
Keterangan:
X2 = Chi kuadrat
Oi = Frekuensi hasil pengamatan
Ei = Frekuensi harapan
k = Banyaknya kelas interval
Kriteria : Tolak Ho jika X2 data ≥ X2 (0,95)(k-3) atau X2 dengan taraf konfidensi
0,95 derajat kebebasan k-3. Dalam hal lainnya Ho diterima artinya data yang diuji
berdistribusi normal (Sudjana, 2005).
Uji normalitas tahap awal ini dilakukan dengan menggunakan data nilai
akhir semester gasal SMA Negeri 2 Batang tahun pelajarn 2014/2015. Hasil
analisisnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas Data Populasi Awal
No. Kelas X2hitung X2
tabel Distribusi
1. XI MIA 1 1,51 7,81 Berdistribusi normal
2. XI MIA 2 7,33 7,81 Berdistribusi normal
3. XI MIA 3 3,61 7,81 Berdistribusi normal
4. XI MIA 4 0,10 7,81 Berdistribusi normal
Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 13 (halaman 107-110).
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa harga X2 hitung ≥ X2 tabel sehingga
setiap sampel dari populasi berdistribusi normal.
22
3.7.1.2 Uji Homogenitas Populasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui bahwa dalam populasi memiliki
homogenitas yang sama dan memiliki rata-rata yang sama. Uji kesamaan
homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett. Rumusnya sebagai berikut:
(i) Menghitung varians gabungan dari semua kelas:
𝑆2 =∑(𝑛𝑖 − 1)𝑆𝑖
2
∑(𝑛𝑖 − 1)
(ii) Menghitung harga satuan B:
𝐵 = (𝑙𝑜𝑔𝑆2)∑(𝑛𝑖 − 1)
(iii) Menghitung nilai statis chi-kuadrat dengan rumus:
]log)1()[10(ln22 ii SnB
Keterangan:
Si2 = variansi masing-masing kelas
S = variansi gabungan
ni = banyaknya anggota dalam kelas/kelas
B = koefisien Bartlett
χ2 = harga konsultasi homogenitas sampel (Sudjana, 2005)
Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
H0 : populasi memiliki varians yang tidak berbeda (12 = 2
2 = ... = n2)
H0 diterima jika x2hitung < x2
tabel (1-t)(k-1) (taraf signifian 5%). Hal ini berarti varians
dari populasi tidak berbeda satu dengan yang lain (homogenitasnya sama). Untuk
nilai selain itu tolak H0. Uji homogenitas populasi merupakan langkah awal untuk
menentukan teknik pengambilan sampel. Berdasarkan hasil analisis didapatkan
x2hitung = 7,56. Bila dibandingkan dengan x2
tabel = 7,81, maka data tersebut bersifat
homogen. Oleh sebab itu, pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
23
menggunakan cluster random sampling (perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 14 halaman 111).
3.7.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata antar Kelas dalam Populasi (Uji ANAVA)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari kelas-kelas
dalam populasi, dengan H : μ1 = μ2 =….= μk. Hipotesis diterima apabila Fhitung <
Ftabel (0,95) (k-1) (n-k).
Perhitungan menggunakan rumus berikut:
𝐹 = 𝐴𝑦/(𝐾−1)
𝐷𝑦/∑(𝑛−𝐾)
Dengan:
(i) Jumlah kuadrat rata-rata (Ry)
Ry =(∑X)2
n
(ii) Jumlah kuadrat antar kelas (Ay)
Ay =(∑Xi)2
ni− RY
(iii) Jumlah kuadrat total (Jk tot)
JK tot = ∑Xi2
Jk tot = jumlah kuadrat – kuadrat (Jk) dari semua nilai pengamatan
(iv) Jumlah kuadrat dalam (Dy)
Dy = Jk tot – Ry – Ay
Uji rata-rata antar kelas dalam populasi ini dilakukan dengan membandingkan
Fdata dengan Ftabel. Jika Fdata < Ftabel maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara
masing-masing sampel. Dari perhitungan diperoleh Fdata = 0,002 dan Ftabel = 2,658;
maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata-rata nilai ulangan akhir semester
gasal dari keempat kelas anggota populasi (perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 15 halaman 112).
24
3.7.2 Analisis Instrumen
3.7.2.1 Analisis Butir Soal
1. Validitas
Validitas tes diketahui dengan menggunakan rumus korelasi point
biserial, dengan rumus sebagai berikut.
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 =𝑀𝑝 −𝑀𝑡
𝑆𝑡√𝑝
𝑞
R pbis yang diperoleh dimasukkan ke dalam rrumus t.
𝑡 =𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠√𝑛 − 2
√1 − 𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠2
Kriteria: jika t hit ˃ t tab, maka butir soal valid, dengan dk = (n-2) dan n
adalah jumlah siswa. Data analisis validitas butir soal uji coba dapat dilihat
pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Valid 1, 2, 3, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25,
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 40 30
Tidak Valid 4, 5, 6, 7, 9, 15, 16, 24, 37, 39 10
Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 4 (halaman 70-73).
Soal yang valid belum tentu dapat dipakai sebagai soal pretest dan
posttest karena selain valid, soal yang dipakai sebagai soal pretest dan
posttest juga harus memenuhi kriteria daya pembeda dan tingkat kesukaran.
Berdasarkan analisis tersebut soal yang valid sebesar 75%.
2. Reliabilitas
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini
digunakan rumus K-R 21:
25
11r
tkV
MkM
k
k )(1
1
Keterangan:
11r : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir soal
M : skor rata-rata
Vt : varians total
Setelah 11r diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga r tabel.
Apabila 11r > tabelr maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Dari
perhitungan diperoleh 11r = 0,72 dan r tabel = 0,41; maka dapaat disimpulkan
bahwa instrumen tersebut reliabel (perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 5 halaman 74).
3. Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut
indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00
sampai dengan 1,00. Di dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi
simbol P (p kapital), singkatan dari kata “proporsi”. Hasil dari tingkat
kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Rumus mencari P adalah:
JS
BIK
Keterangan:
IK = Indeks kesukaran
B = Jumlah siswa menjawab benar butir soal
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen
Interval Indeks Kesukaran Kriteria
0,00 - 0,30
0,31 - 0,70
0,71 - 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
26
Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba dapat dilihat pada
Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Indeks Kesukaran Butir Soal Uji Coba
Kriteria Tingkat
Kesukaran Nomor Soal Jumlah
Mudah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 24, 30, 31, 32 23
Sedang 10, 13, 14, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 33, 34, 35, 36,
37, 39, 39 16
Sukar 40 1
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 (halaman 70-73).
Soal dengan kriteria tingkat kesukaran mudah sebesar 57,5%, soal
dengan kriteria tingkat kesukaraan sedang sebesar 40%, dan soal dengan
tingkat kesukaraan sukar sebesar 2,5%.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Angka yang menunjukkan besarnya data pembeda disebut indeks
diskriminasi (D). Hasil analisis daya beda soal disajikan pada Tabel 3.6.
Daya pembeda dinyatakan dalam rumus:
D = 𝐵𝑎
𝐽𝑎−
𝐵𝑏
𝐽𝑏
Keterangan:
Ja : banyaknya peserta kelompok atas
Jb : banyaknya peserta kelompok bawah
Ba : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
Bb : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
27
Kriteria daya pembeda untuk soal uji coba dapat dilihat pada Tabel
3.6.
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Soal uji Coba Instrumen
Interval Indeks Daya
Pembeda Kriteria
DP ≤ 0,00
0,01 - 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Sangat Jelek
Jelek
Cukup
Baik
Sangat Baik
Hasil analisis tingkat daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada
Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Sangat Jelek 7, 9, 15, 24, 37 5
Jelak 16 1
Cukup 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26,
27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 38, 39, 40 29
Baik 8, 14, 25, 31, 36 5
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 (halaman 70-73).
Hasil analisis terhadap daya pembeda soal, soal yang mempunyai
kriteria sangat jelek sebesar 12,5%, soal dengan kriteria jelek sebesar 2,5%,
soal dengan kriteria cukup sebesar 72,5%, dan soal dengan kriteria baik
sebesar 12,5%. Berdasarkan analisis terhadap validitas, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda maka peneliti mengambil 20 soal yang akan digunakan
dalam penelitian yaitu soal nomor 1, 2, 3, 12, 13, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 28,
29, 31, 32, 33, 34, 36, 38, 40.
28
3.7.2.2 Analisis Lembar Observasi
1. Validitas Lembar Observasi
Lembar observasi akan dikatakan valid apabila validitas isi telah
divalidasi oleh pakar menggunakan lembar validasi, (Mardapi, 2008).
2. Reliabilitas Lembar Observasi
Lembar observasi akan reliabel jika r11 ≥ 0,70 menggunakan rumus
inter raters reliability:
𝑟11 =𝑉𝑝 − 𝑉𝑒
𝑉𝑝 + (𝑘 − 1)𝑉𝑒
Keterangan:
r11 = reliabilitas ≥ 0,70
Vp = varian persons/responden/testee
Ve = varian eror
k = jumlah rater/observer (Mardapi, 2008).
Hasil observasi dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui nilai hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Rumus yang digunakan:
NP% = n x 100%
N
Keterangan:
NP% = persentase nilai siswa
n = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor maksimal
Rata-rata skor total hasil belajar afektif menggunakan kriteria seperti
pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kriteria Rata-rata Skor Total Hasil Belajar Afektif
Rata-rata Kriteria
23,80 < X ≤ 28,00 Sangat Baik
19,60 < X ≤ 23,80 Baik
15,40 < X ≤ 19,60 Cukup
11,20 < X ≤ 15,40 Jelek
7,00 < X ≤ 11,20 Sangat Jelek
29
Rata-rata skor total hasil belajar psikomotorik menggunakan kriteria
seperti pada tabel 3.9
Tabel 3.9 Kriteria Rata-rata Skor Total Hasil Belajar Psikomotorik
Rata-rata Kriteria
33,80 < X ≤ 39,00 Sangat Baik
28,60 < X ≤ 33,80 Baik
23,40 < X ≤ 28,60 Cukup
18,20 < X ≤ 23,40 Jelek
13,00 < X ≤ 18,20 Sangat Jelek
Skor total setiap aspek untuk hasil belajar afektif siswa
dikategorikan seperti pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Kriteria Rata-rata Skor Setiap Aspek Hasil Belajar Afektif
Rata-rata Kriteria
3,4 < X ≤ 4,0 Sangat Tinggi
2,8 < X ≤ 3,4 Tinggi
2,2 < X ≤ 2,8 Cukup
1,6 < X ≤ 2,2 Rendah
1,0 < X ≤ 1,6 Sangat Rendah
Skor rata-rata setiap aspek untuk hasil belajar psikomotorik siswa
dikategorikan seperti pada tabel 3.11
Tabel 3.11 Kriteria Rata-rata Skor Setiap Aspek Hasil Belajar
Psikomotorik
Rata-rata Kriteria
2,6 < X ≤ 3,0 Sangat Tinggi
2,2 < X ≤ 2,6 Tinggi
1,8 < X ≤ 2,2 Cukup
1,4 < X ≤ 1,8 Rendah
1,0 < X ≤ 1,4 Sangat Rendah
30
3.7.2.3 Analisis Lembar Angket
1. Validitas Lembar Angket
Angket akan dikatakan valid apabila validasi isi dilakukan oleh pakar
dan dikatakan valid menggunakan lembar validasi angket (Mardapi, 2008).
2. Reliabilitas Angket
Reliabilitas angket dapat dihitung menggunakan rumus α-Cronbach
sebagai berikut:
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) {1 −
∑𝑆𝑖2
𝑆𝑡2}
Keterangan:
r11 = reliabilitas ≥ 0,70
n = jumlah soal
Si2 = varian butir soal
St2 = varian total
Instrument dikatakan reliabel jika r11 ≥ 0,7 (Mardapi, 2008).
Hasil angket dianalisis secara deskriptif dengan membuat tabel
frekuensi jawaban siswa kemudian ditarik kesimpulan. Respon atau
tanggapan terhadap masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam 4
kategori, yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS
(Sangat Tidak Setuju). Dimana bobot untuk masing-masing kategori SS=4,
S=3, TS=2, STS=1.
3.7.3 Analisis Data Akhir
3.7.3.1 Uji Normalitas Data
Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan
dianalisis. Rumus yang digunakan untuk menguji kenormalan data ini adalah
dengan Chi-Kuadrat.
31
𝑋2 = ∑(Oi − Ei)
2
Ei
𝑘
𝑡=1
Keterangan:
X2 = Chi kuadrat
Oi = Frekuensi hasil pengamatan
Ei = Frekuensi harapan
k = Banyaknya kelas interval
Kriteria : Tolak Ho jika X2 data ≥ X2 (0,95)(k-3) atau X2 dengan taraf konfidensi
0,95 derajat kebebasan k-3. Dalam hal lainnya Ho diterima artinya data yang diuji
berdistribusi normal (Sudjana, 2005).
3.7.3.2 Uji Kesamaan Dua Varian
Uji kesamaan dua varians bertujuan untuk mengetahui apakah kelas
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai tingkat varians yang sama (homogenitas
sama) atau tidak.
Rumus yang digunakan adalah:
𝐹 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Kriteria pengujiannya adalah:
1. Jika FHitung ˃ F0,5α(n1-1)(n2-1), berarti varians kedua kelas sampel berbeda.
2. Jika FHitung ˂ F0,5α(n1-1)(n2-1), berarti varians kedua kelas sampel sama.
3.7.3.3 Uji hipotesis
3.7.3.3.1 Uji Hipotesis Menggunakan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata dengan Uji
Pihak Kanan
Uji ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Uji ini dipengaruhi oleh kesamaan dua varians.
Rumus yang digunakan adalah:
32
21
21
11
nns
xxt
dengan
2
11
21
2
22
2
112
nn
snsns
Keterangan:
1x : nilai rata-rata kelompok kelas eksperimen
2x : nilai rata-rata kelompok kelas kontrol 2
1s : varian data pada kelompok kelas eksperimen 2
2s : varian data pada kelompok kelas kontrol 2s : varian gabungan
1n : banyaknya subyek pada kelompok kelas eksperimen
2n : banyaknya subyek pada kelompok kelas kontrol
Kriteria pengujian : Jika thitung < t0,05 α maka tidak berbeda signifikan antara
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, sedangkan jika thitung > t0,05 α maka
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol.
3.7.3.3.2 Uji Korelasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran inquiry berbantuan playing card dan ceramah
pada kelas kontrol. Uji korelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji koefisien
korelasi biserial.
𝑟𝑏 =(𝑋 1 − 𝑋 2)𝑝. 𝑞
𝑢. 𝑠𝑦
Keterangan:
rb = koefisien korelasi biserial
X̅1 = rata-rata variable Y yang didapat karena kategori pertama
X̅2 = rata-rata variable Y yang didapat karena kategori kedua
sy = simpangan baku untuk semua nilai Y
p = proporsi pengamatan yang ada di dalam kategori pertama
q = proporsi pengamatan yang ada di dalam kategori kedua
u = tinggi ordinat dari kurva normal baku pada titik z yang memotong bagian
luas normal baku menjadi bagian p dan q.
33
Untuk pengujian signifikan koefisien korelasi, digunakan uji t dengan
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
𝑡 =𝑟𝑏√𝑛 − 2
√1 − 𝑟𝑏2
Keterangan:
rb = koefisien korelasi biserial
n = jumlah siswa
3.7.3.3.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi disebut koefisien penentu karena varian yang
terjadi pada variabel terikat dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada
variabel bebas. Harga koefisien determinasi adalah rb2, sehingga pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui.
Koefisien determinasi = rb2 . 100%
Keterangan:
rb2 = indeks determinasi yang diperoleh dari harga kuadrat rb
koefisien korelasi
biserial.
3.7.3.4 Uji Normalized Gain
Uji normalized gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan
nilai pretest dan posttest. Rumus untuk menghitung n-gain yaitu:
<g˃ = nilai posttest – nilai pretest
100 – nilai pretest
Kriteria:
1. Jika nilai <g˃ diantara 0,00-0,29 maka peningkatan posttest dalam kategori
rendah.
2. Jika nilai <g˃ diantara 0,30-0,69 maka peningkatan posttest dalam kategori
sedang.
3. Jika nilai <g˃ diantara 0,70-1,00 maka peningkatan posttest dalam kategori
tinggi (Hake, 1998).
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Batang
pada tanggal 19 Januari 2015 s.d. 30 Januari 2015, maka hasil penelitian disajikan
dalam bentuk hasil analisis data tahap awal, dan hasil analisis data tahap akhir.
4.1.1 Analisis Data Tahap Awal
4.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan
diambil sampelnya. Suatu data dikatakan normal jika X2hitung ˂ X2
tabel. Hasil uji
normalitas populasi dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Data Populasi Awal
No. Kelas X2hitung X2
tabel Distribusi
1. XI MIA 1 1,51 7,81 Berdistribusi normal
2. XI MIA 2 7,33 7,81 Berdistribusi normal
3. XI MIA 3 3,61 7,81 Berdistribusi normal
4. XI MIA 4 0,10 7,81 Berdistribusi normal
Berdasarkan data Tabel 4.1 diperoleh X2hitung untuk setiap data kurang dari
X2tabel dengan kriteria α = 5% dan dk = k-3, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima. Hal ini berarti bahwa data populasi berdistribusi normal, sehingga uji
selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Hasil uji normalitas disajikan pada
Lampiran 13 (halaman 107-110).
4.1.1.2 Uji Homogenitas Populasi
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dalam
penelitian ini homogen atau tidak. Dalam penelitian ini jumlah kelas yang diteliti
34
35
ada dua kelas. Setelah data homogen baru diambil sampel dengan teknik cluster
random sampling. Uji kesamaan varians dari k buah kelas (k > 2) populasi
digunakan dengan menggunakan uji Bartlett. Suatu populasi dikatakan homogen
jika X2hitung ˂ X2
tabel.
Berdasarkan hasil dari uji homogenitas populasi diperoleh X2hitung = 7,56
dan X2tabel = 7,81. Dengan kriteria α = 5% dan dk = k-1, maka dapat disimpulkan
bahwa Ho diterima karena X2hitung ˂ X2
tabel. Hal ini berarti bahwa keempat populasi
mempunyai varians yang sama (homogen). Perhitungan uji homogenitas populasi
dapat dilihat pada Lampiran 14 (halaman 111).
4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata antar Kelas dalam Populasi (Uji ANAVA)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari kelas-kelas
dalam populasi. Suatu data dikatakan mempunyai kesamaan rata-rata apabila Fhitung
< Ftabel. Berdasarkan hasil uji ANAVA diperoleh Fhitung = 0,002 dan Ftabel = 2,658.
Berdasarkan data tersebut Fhitung < Ftabel dengan kriteria α = 5% dan dk = k-1, maka
dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Hal ini berarti bahwa data populasi
mempunyai kesamaan rat-rata. Perhitungan uji ANAVA dapat dilihat pada
Lampiran 15 (halaman 112-113).
4.1.2 Analisis Data Tahap Akhir
Analisis data tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah
diajukan dengan melihat data hasil belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
setelah diberi perlakuan. Data yang digunakan dalam analisis tahap akhir adalah
pretest dan posttest pemahaman konsep serta sikap ilmiah. Pada analisis tahap akhir
dilakukan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan dua rata-rata,
36
analisis terhadap pengaruh antar variabel, penentuan koefisien determinasi, N-Gain
untuk pemahaman konsep, dan analisis angket.
Hasil posttest kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada
Tabel 4.2. Sedangkan hasil posttest selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16
(halaman 114) dan Lampiran 17 (halaman 115).
Tabel 4.2 Data Posttest Kognitif Materi Indikator Asam Basa
Kelas N Rata-rata SD Nilai
tertinggi
Nilai
terendah
Eksperimen (XI MIA 3) 36 61,25 8,89 85 40
Kontrol (XI MIA 4) 34 51,32 8,19 70 35
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data pretest dan posttest
berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah
menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Jika X2hitung ˂ X2
tabel maka
data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas data pretest dapat dilihat
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest
Kelas X2hitung X2
tabel Kriteria
Eksperimen 3,23 7,81 Berdistribusi normal
Kontrol 2,56 7,81 Berdistribusi normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18 (halaman 116-117).
Hasil perhitungan uji normalitas normalitas data posttest dapat dilihat pada
Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest
Kelas X2hitung X2
tabel Kriteria
Eksperimen 5,55 7,81 Berdistribusi normal
Kontrol 2,69 7,81 Berdistribusi normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19 (halaman 118-119).
37
Berdasarkan data Tabel 4.3 dan 4.4 diperoleh X2hitung ˂ X2
tabel baik yang
kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan kriteria α = 5% dan dk = k-3, maka
dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Hal ini berarti bahwa data pretest dan data
posttest berdistribusi normal.
4.1.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest dan Posttest
Uji kesamaan dua varians bertujuan mengetahui apakah kelas eksperimen
dan kelas kontrol mempunyai tingkat varians yang sama atau tidak. Berdasarkan
pengolahan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa data pretest dan
posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol mempunyai varians yang
sama pada taraf signifikansi 5% diperoleh Fhitung < FTabel. Hasil pangujian data
pretest dan posttest terangkum dalam Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest dan Posttest
Data Fhitung FTabel Keterangan
Pretest 1,30 1,99 Varians Tidak Berbeda
Posttest 1,18 1,99 Varians Tidak Berbeda
Berdasarkan perhitungan diperoleh Fhitung Pretest dan Posttest masing-
masing 1,30 dan 1,18 untuk α = 5% dengan dk pembilang = 35 dan dk penyebut
= 33, diperoleh Ftabel = 1,99. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa Fhitung <
FTabel, sehingga Ho diterima yang berarti bahwa kedua kelompok mempunyai
varians yang tidak berbeda. Perhitungan uji kesamaan dua varianas data hasil
pretest dan data posttest antara kelompok eksperimen dan kontrol terdapat pada
Lampiran 20 (halaman 120-121).
4.1.2.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis
yang diajukan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
38
inquiry berbantuan media playing card pada kelas eksperimen (XI MIA 3). Data
posttest dianalisis dengan uji perbedaan dua rata-rata dengan uji pihak kanan, uji
korelasi, dan uji koefisien determinasi.
4.1.2.3.1 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Satu Pihak (Uji t Pihak Kanan)
Uji satu pihak digunakan untuk membuktikan hipotesis yang
menyatakan bahwa rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen lebih baik daripada
kelompok kontrol, sehingga dapat pula disimpulkan bahwa implementasi model
pembelajaran inquiry berbantuan media playing card berpengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 5,051, sedangkan t(1-
1/2α) dari t tabel diperoleh harga 1,99. Sehingga dapat dinyatakan terdapat perbedaan
rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol karena thitung berada pada penolakan
Ho. Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata satu pihak (uji t pihak kanan) terdapat
pada Lampiran 22 (halaman 123).
4.1.2.3.2 Uji Korelasi
Uji korelasi ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antar
variabel yaitu antara model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card
dengan hasil belajar siswa pada materi indikator asam basa. Berdasarkan hasil
perhitungan didapatkan harga rb sebesar 0,32. Bila harga ini diinterprestasikan ke
dalam tabel koefisien korelasi menunjukkan korelasi yang rendah. Artinya,
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry berbantuan media
playing card sedikit berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi indikator
asam basa.
Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui apakah pengaruh model
pembelajaran inquiry berbantuan media playing card terhadap hasil belajar siswa
39
pada materi indikator asam basa signifikan atau tidak. Dari perhitungan diperoleh
thitung = 2,51 dan ttabel pada taraf kesalahan 5% dan dk = 68 adalah 1,99. Dapat dilihat
thitung ˃ ttabel yang berarti pengaruh yang ditimbulkan signifikan karena berada pada
daerah penolakan Ho. Perhitungan uji korelasi dapat dilihat pada Lampiran 24
(halaman 126-127).
4.1.2.3.3 Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga rb sebesar 0,32 sehingga
diperoleh harga koefisien determinasi sebesar 10,24%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran inquiry berbantuan media
playing card terhadap hasil belajar pemahaman konsep siswa pada materi indikator
asam basa adalah sebesar 10,24% sedangkan 89,76% ditentukan oleh faktor lain.
Perhitungan uji koefisien determinasi terdapat pada Lampiran 24 (halaman 126-
127).
4.1.2.4 Uji Normalized Gain
Uji normalized gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan
nilai pretest dan posttest. Hasil peningkatan pemahaman siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Grafik peningkatan pemahaman konsep siswa hasil uji Normalized Gain
50 50
0 0
100
0
20
40
60
80
100
120
Tinggi Sedang Rendah
Per
sen
tase
Kriteria
Kelas Ekserimen
Kelas Kontrol
40
Secara keseluruhan peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen sebesar 0,25 dalam kriteria rendah dan kelas kontrol sebesar 0,17 dalam
kriteria rendah. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 23 (halaman
124-125).
4.1.2.5 Uji Ketuntasan Klasikal
Hasil ketuntasan posttest siswa secara klasikal kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji Ketuntasan Belajar Klasikal
Kelas Jumlah
Siswa
Jumlah Siswa
Tuntas
% Ketuntasan
Klasikal
Ekperimen 36 4 11,11
Kontrol 34 0 0
Perhitungan selegkapnya disajikan pada Lampiran 25 (halaman 128).
Hasil pengujian ketuntasan belajar klasikal ini menggunakan nilai
standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran kimia kelas XI di SMA
Negeri 2 Batang yaitu 75. Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa
ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih besar daripada ketuntasan klasikal kelas
kontrol.
4.1.2.6 Data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik
Data hasil belajar afektif diperoleh dari jumlah skor setiap aspek afektif
yang diamati. Ada tujuh aspek yang diamati dengan skor tertinggi setiap aspek 4
dan terendah 1. Hasil nilai rata-rata afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol
memenuhi kriteria baik. Pada kelas eksperimen rata-rata nilai sikap mencapai 81,81
dan pada kelas kontrol, rata-rata nilai sikapnya adalah 76,29. Sedangkan untuk data
hasil belajar psikomotorik ada tiga aspek yang diamati yang masing-masing kriteria
skor tertingginya adalah 3 dan terendahnya 1. Nilai rata-rata hasil belajar
41
psikomotorik pada kelas eksperimen mencapai 83,54 sehingga memenuhi kriteria
baik dan untuk kelas kontrol adalah sebesar 77,45 sehingga memenuhi kriteria baik.
Hasil analisis hasil belajar afektif untuk kelas eksperimen dapat dilihat
dalam Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen
No Aspek yang diamati Rata-rata Kriteria
1 Kehadiran 4,00 Sangat tinggi
2 Menyampaikan pendapat 3,16 Tinggi
3 Disiplin 3,35 Tinggi
4 Sopan dan santun 3,16 Tinggi
5 Tanggungjawab 3,14 Tinggi
6 Jujur 3,19 Tinggi
7 Percaya diri 3,06 Tinggi
Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 27 (halaman 131-132).
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa skor rata-rata hasil belajar
afektif untuk kelas eksperimen yang paling tinggi adalah pada aspek yang pertama
yaitu kehadiran sedangkan hasil belajar afektif yang terendah terdapat pada aspek
yang ketujuh yaitu percaya diri. Untuk hasil belajar afektif kelas kontrol dapat
dilihat dalam Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol
No Aspek yang diamati Rata-rata Kriteria
1 Kehadiran 4,00 Sangat tinggi
2 Menyampaikan pendapat 2,51 Cukup
3 Disiplin 2,85 Tinggi
4 Sopan dan santun 3,00 Tinggi
5 Tanggungjawab 2,68 Cukup
6 Jujur 3,06 Tinggi
7 Percaya diri 3,26 Tinggi
Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 27 (halaman 133-134).
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa skor rata-rata hasil belajar
afektif untuk kelas kontrol yang paling tinggi adalah pada aspek yang pertama yaitu
kehadiran sedangkan hasil belajar sikap yang terendah terdapat pada aspek yang
kedua yaitu menyampaikan pendapat.
42
Hasil belajar psikomotorik untuk kelas eksperimen dapat dilihat dalam
Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen
No Aspek yang diamati Rata-rata Kriteria
A Prakerja (sebelum praktikum) 2,68 Sangat tinggi
B Pelaksanaan praktikum 2,31 Tinggi
C Laporan praktikum 2,71 Sangat tinggi
Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 30 (halaman 140-141).
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa hasil belajar psikomotorik
siswa kelas eksperimen untuk aspek prakerja (sebelum praktikum) dan aspek
laporan praktikum mempunyai kriteria sangat tinggi, sedangkan untuk aspek
pelaksanaan praktikum mempunyai kriteria tinggi. Untuk hasil belajar
psikomotorik kelas kontrol dapat dilihat dalam Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol
No Aspek yang diamati Rata-rata Kriteria
A Prakerja (sebelum praktikum) 2,50 Tinggi
B Pelaksanaan praktikum 2,04 Cukup
C Laporan praktikum 2,59 Tinggi
Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 30 (halaman 142-143).
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil belajar psikomotorik
siswa kelas kontrol berbeda dengan kelas eksperimen. Aspek prakerja (sebelum
praktikum) dan aspek laporan praktikum mempunyai kriteria tinggi, sedangkan
untuk aspek pelaksanaan praktikum mempunyai kriteria cukup.
4.1.2.7 Analisis Data Angket
Penyebaran angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana penerimaan siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card materi indikator asam
basa. Penyebaran angket diberikan pada kelas eksperimen pada akhir pembelajaran,
43
dimana dalam penelitian ini diberikan pada kelas XI MIA 4 SMA Negeri 2 Batang.
Hasil penyebaran angket dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran
No Pernyataan SS S TS STS
1. Ketertarikan pada materi. 25% 72,22% 2,78% 0%
2. Ketertarikan pada proses pembelajaran. 58,33% 36,11% 5,56% 0%
3. Ketertarikan pada pembelajaran. 38,89% 44,44% 16,67% 0%
4. Kerjasama siswa. 22,22% 66,67% 11,11% 0%
5. Toleransi siswa. 22,22% 69,45% 8,33% 0%
6. Keefektifan media. 25% 47,22% 27,78% 0%
7. Kemampuan membuat kesimpulan. 19,44% 47,22% 33,33% 0%
8. Keterkaitan materi dengan lingkungan. 22,22% 61,11% 16,67% 0%
Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 33 (halaman 147).
Berdasarkan Tabel hasil perhitungan dapat disimpulkan siswa menyukai
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry berbantuan media
playing card karena lebih menyenangkan, menarik, dan tidak membosankan.
Berdasarkan hasil analisis diketahui reliabilitas dari lembar angket = 0,656 dan rtabel
= 0,320 pada α = 5% dan jumlah siswa atau n = 36. Karena r11 ˃ rtabel maka lembar
angket tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 33
(halaman 148).
4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model
pembelajaran inquiry berbantuan media playing card materi indikator asam basa
terhadap hasil belajar siswa. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menganalisi
data UAS Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015 SMA Negeri 2 Batang untuk
masing-masing kelas XI MIA. Dari data UAS tersebut dianalisis untuk uji
normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata antar kelas dalam populasi
(uji ANAVA), sehingga dapat diketahui keadaan awal dari masing-masing kelas.
Pada uji normalitas diketahui bahwa keempat kelas berdistribusi normal, sedangkan
44
pada uji homogenitas keempat kelas mempunyai varians yang sama atau homogen.
Pada uji kesamaan rata-rata antar kelas dalam populasi (uji ANAVA) diperoleh
kesimpulan bahwa keempat kelas tidak ada perbedaan yang signifikan atau
mempunyai rata-rata antar kelas yang sama.
Setelah diketahui bahwa populasi berasal dari keadaan yang sama dipilih
dua kelas untuk sampel yaitu kelas XI MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas
XI MIA 3 sebagai kelas kontrol. Setelah pengujian data awal tersebut, diberikan
pretest untuk kedua kelas. Pada saat proses pembelajaran berlangsung ada
perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk kelas eksperimen pada
saat pembelajaran peneliti menerapkan model pembelajaran inquiry berbantuan
media playing card sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran seperti biasanya yaitu model ceramah.
Setelah akhir pembelajaran, dilakukan posttest untuk mengetahui hasil
belajar pengetahuan siswa. Di samping itu peneliti juga melakukan observasi pada
saat proses pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar afektif siswa dan juga
dilakukan observasi pada saat kegiatan praktikum berlangsung untuk mengetahui
hasil belajar psikomotorik siswa.
Hasil penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan uji statistik dan
deskriptif. Analisis dengan uji statistik meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua
varians, uji perbedaan rata-rata, uji Normalized Gain <g˃, dan uji hipotesis. Uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji korelasi (rb) dan perhitungan
koefisien determinasi (rb2).
45
4.2.1. Hasil Belajar Kognitif
Perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
memberikan hasil belajar kognitif yang berbeda pula yang diukur menggunakan tes
yaitu pretest dan posttest. Hal ini disebabkan karena kelas eksperimen mendapat
model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card. Nilai rata-rata pretest
untuk kelas eksperimen adalah sebesar 48,06 dan nilai posttestnya sebesar 61,25.
Maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat dari
pretest ke posttest sebesar 13,19. Pada kelas kontrol peningkatan rata-rata nilai dari
nilai pretest ke posttest sebesar 9,7 dimana nilai rata-rata pretest adalah sebesar
41,62 sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 51,32. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa baik nilai rata-rata pretest maupun posttest kelas eksperimen
lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hasil belajar kognitif pada penelitian ini
dianalisis secara statistika. Analisis yang digunakan meliputi uji normalitas, uji
kesamaan dua varians, uji perbedaan dua rata-rata, uji hipotesis menggunakan
menggunakan uji korelasi (rb), perhitungan koefisien determinasi (rb2), uji
Normalized Gain <g˃, dan ketuntasan belajar klasikal.
Hasil dari uji normalitas data pretest, diperoleh thitung untuk kelas
eksperimen sebesar 3,32 dan untuk kelas kontrol didapatkan thitung sebesar 2,56
dengan ttabel sebesar 7,81. Berdasarkan data posttest diperoleh thitung untuk kelas
eksperimen sebesar 5,55 dan untuk kelas kontrol didapatkan thitung sebesar 2,69
dengan ttabel sebesar 7,81. Karena thitung dari data pretest dan posttest dari kelas
eksperimen maupun kelas kontrol semuanya lebih kecil dari ttabel, maka dapat
disimpulkan bahwa data pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kelas
46
kontrol berdistribusi normal (Lampiran 18 halaman 116-117 dan Lampiran 19
halaman 118-119).
Hasil uji kesamaan dua varians, dari data pretest didapatkan Fhitung sebesar
1,30 dan Ftabel sebesar 1,99. Sedangkan dari data posttest didapatkan Fhitung sebesar
1,18 dan Ftabel sebesar 1,99. Dari hasil analisis tersebut Fhitung < Ftabel, maka dapat
disimpulkan bahwa data pretest dan data posttest dari kedua sampel memiliki
varians yang sama (Lampiran 20 halaman 120-121).
Uji Normalized Gain <g˃ pada data kelas eksperimen 0% untuk kriteria
tinggi, 50% untuk kriteria sedang dengan jumlah 18 siswa, dan 50% untuk kriteria
rendah dengan jumlah 18 siswa. Sedangkan pada kelas kontrol uji Normalized Gain
<g˃ menunjukkan bahwa 100% untuk kriteria rendah dengan jumlah siswa
sebanyak 34 siswa (Lampiran 23 halaman 124-125). Pada kelas eksperimen untuk
untuk uji N-Gain tidak ada yang masuk ke dalam kriteria tinggi karena perlakuan
yang diberikan kepada kelas eksperimen berpengaruh rendah terhadap hasil belajar
kognitif. Pada kelas kontrol kriteria N-Gain rendah semua karena menggunakan
metode ceramah. Tetapi, untuk ketuntasan klasikal kelas eksperimen dan kelas
kontrol sama-sama belum tuntas. Pada kelas eksperimen ketuntasan klasikalnya
hanya 11,11% sedangkan kelas kontrol sebesar 0%.
Pada uji t atau uji perbedaan rata-rata satu pihak kanan, diperoleh thitung =
5,051 sedangkan ttabel = 1,995. Karena thitung ˃ ttabel maka H0 ditolak yang berarti
hipotesis alternatif diterima. Jadi, ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
pengetahuan kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dengan kata lain hasil belajar
pengetahuan kelas eksperimen lebik baik daripada kelas kontrol (Lampiran 22
halaman 123).
47
Hasil analisis data untuk uji korelasi didapatkan nilai rb sebesar 0,32.
Menurut pedoman interpretasi terhadap koefisien korelasi pada Sugiyono (2011),
nilai rb sebesar 0,32 berada diantara 0,20-0,40 yang menyatakan hasil koefisien
korelasinya rendah. Berdasarkan uji ketuntasan klasikal, kelas eksperimen dan
kelas kontrol sama-sama dalam kriteria rendah, tetapi kelas eskperimen ketuntasan
klasikalnya masih lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal tersebut berarti
hubungan antara model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card
materi indikator asam basa terhadap hasil belajar pemahaman konsep siswa adalah
hubungan yang tergolong rendah. Hal ini disebabkan siswa dalam satu kelas
memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga tipe belajar mereka juga tidak sama.
Kebanyakan orang mampu belajar dengan ketiga tipe (visual, auditorial, dan
kinestetik), namun hampir semua orang cenderung pada salah satu tipe saja
(DePorter, 2010).
Koefisien korelasi biserial rb yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk
menghitung koefisien determinasi (KD) dengan rumus rb2 x 100%. Berdasarkan
perhitungan diperoleh koefisien determinasi sebesar 10,24%. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card
hanya mempengaruhi hasil belajar pemahaman konsep siswa materi indikator asam
basa sebesar 10,24% sedangkan 89,76% merupakan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi hasil belajar.
Peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dipengaruhi oleh
pembelajaran inquiry berbantuan media playing card. Langkah-langkah inquiry
yang pertama adalah identifikasi masalah. Siswa dihadapkan pada masalah
mengenai indikator asam basa. Siswa hanya mengetahui bahwa indikator yang
48
biasanya dipakai adalah indikator buatan, guru kemudian memberikan pertanyaan
mengenai indikator alam. Langkah selanjutnya adalah siswa membuat hipotesis
bahan-bahan alam apa saja yang bisa digunakan sebagai indikator asam basa.
Langkah yang ketiga yaitu mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan
melalui kegiatan praktikum. Praktikum pada kelas kontrol dilaksanakan setelah
siswa mendapatkan materi dari guru, sedangkan pada kelas eksperimen siswa
melakukan eksperimen terlebih dahulu untuk membuktikan hipotesis. Hal inilah
yang membedakan antara kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran inquiry dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah.
Selain itu, siswa kelas eksperimen merancang sendiri praktikumnya dan
dikonsultasikan kepada guru, dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator.
Langkah yang keempat adalah menganalisis data. Data yang telah didapat
selama praktikum akan dianalisis dan dibahas. Pelaksanaan analisisnya yaitu
dengan permainan menggunakan media playing card. Langkah yang kelima yaitu
membuat kesimpulan. Analisis data dan kesimpulan yang telah dibuat oleh siswa
akan dibahas bersama-sama dan guru akan membetulkan jika ada yang salah,
setelah permaianan menggunakan media playing card selesai.
Berdasarkan uraian, model pembelajaran inquiry berbantuan media playing
card pada materi indikator asam basa berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif
siswa. Pengaruh yang ditimbulkan pada penelitian ini termasuk dalam kriteria
rendah karena berbagai faktor yang muncul pada proses pembelajaran di kelas
maupun di laboratorium. Sesuai dengan penelitian Penelitian yang dilakukan
Rahmawati et al (2012) menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dapat
meningkatkan pemahaman konsep. Penelitian Malihah (2011), hasilnya adalah
49
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa pada
konsep laju reaksi. Penelitian Yulianingsih & Hadisaputro (2013) menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan student centered learning dengan inkuiri terbimbing
efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Bilgin (2009)
menunjukkan bahwa kelompok eksperimen memiliki pemahaman konsep asam
basa dan sikap positif lebih baik terhadap instruksi inkuiri. Begitu pula penelitian
Abdi (2014) menunjukkkan bahwa siswa yang menerapkan pembelajaran inkuiri
mencapai nilai lebih tinggi daripada yang menerapkan pembelajaran tradisional.
4.2.3. Hasil Belajar Afektif
Hasil belajar afektif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan
sikap siswa selama pembelajaran. Aspek yang dinilai adalah kehadiran,
penyampaian pendapat, disiplin, sopan santun, tanggung jawab, jujur, percaya diri.
Penilaian aspek afektif dilakukan dengan melakukan pengamatan selama
pembelajaran di kelas. Pengamat dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, hal ini
bertujuan untuk memperkecil kesalahan pengamat dan nilai yang dihasilkan benar-
benar dapat dipertanggungjawabkan. Penilaian menggunakan lembar pengamatan
yang di dalamnya terangkum aspek afektif yang dinilai beserta rubliknya.
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 81,81 dengan predikat
yang diperoleh berdasarkan kriteria adalah baik. Kelas kontrol hanya memperoleh
nilai rata-rata 76,29 dengan predikat baik. Hasil ini diperoleh dari rata-rata nilai tiap
aspek dari ketiga pengamat.
Kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat kategori sangat tinggi untuk
aspek kehadiran dalam mengikuti pelajaran. Hal ini berarti bahwa kehadiran siswa
50
selama penelitian berlangsung tidak ada yang absen. Fakta ini menunjukkan bahwa
keantusiasan siswa tinggi untuk mengikuti pelajaran kimia. Selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, siswa kelas eksperimen sangat antusias yang dibuktikan
dengan peroleh kriteria tinggi untuk semua aspek yang dinilai. Sedangkan kelas
kontrol kurang antusias dibuktikan dengan ada dua aspek yang mendapat kriteria
cukup.
Aspek yang kedua yaitu menyampaikan pendapat, antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Kelas eksperimen mendapat kriteria tinggi
sedangkan kelas kontrol mendapat kriteria cukup. Hal tersebut disebabkan karena
pada kelas eksperimen yang pembelajarannnya menggunakan model inquiry
sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Kegiatan pembelajaran
kelas kontrol berpusat pada guru sehingga siswa kebanyakan hanya mendengar dan
pasif. Sedangkan kelas eksperimen dengan bantuan media playing card, siswa aktif
untuk bertanya, menyampaikan pendapat.
Aspek yang ketiga dan keempat yaitu disiplin dan sopan santun, antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol sama-sama masuk kriteria tinggi. Namun,
kedisiplinan kelas kontrol kurang karena dalam mengikuti pembelajaran masih ada
beberapa siswa yang telat masuk. Hal tersebut dikarenakan jam pelajaran kimia
setelah istirahat. Sedangkan untuk aspek sopan dan santun antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol tidak jauh berbeda. Aturan sekolah yang mengharuskan siswanya
berperilaku sopan dan santun. Apabila ada siswa yang melanggarnya maka akan
mendapat teguran dari pihak sekolah.
Tanggungjawab yang merupakan aspek kelima yang dinilai. Pada aspek ini
terdapat perbedaan, kelas eksperimen masuk kriteria tinggi sedangkan kelas kontrol
51
masuk kriteria cukup. Kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran
inquiry, siswa menjadi lebih bertanggungjawab karena siswa mencari sendiri materi
yang akan dipelajari, merumuskan masalah menyusun hipotesis sampai membuat
kesimpulan. Guru di kelas eksperimen hanya sebagai fasilitator.
Aspek yang keenam adalah jujur. Pada penilaian tidak terdapat perbedaan
yang cukup besar anatar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa sikap jujur sangat ditekankan pada peserta didik di SMA Negeri 2 Batang.
Akan tetapi untuk aspek yang ketujuh, terlihat bahwa skor rata-rata kelas kontrol
lebih besar daripada kelas eksperimen, yaitu 3,26 ˃ 3,14. Hal tersebut disebabkan
karena kelas kontrol lebih percaya diri dibandingkan dengan kelas eksperimen.
Kelas eksperimen cenderung lebih pendiam, mereka kurang percaya pada diri
mereka sendiri bahwa sebenarnya mereka bisa tetapi mereka masih malu dan
kurang percaya diri.
Hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini
berarti bahwa pembelajaran inquiry memberikan pengaruh yang baik pada sikap
siswa selama proses pembelajaran. Menurut Wena (2008), untuk membangkitkan
rasa ingin tahu siswa dan memperhatikan dalam pelajaran, dapat dilakukan dengan
menggunakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu adalah dengan pemakaian
media playing card. Inilah yang menjadi dasar pemikiran mengapa kelas
eksperimen lebih unggul daripada kelas kontrol karena kelas eksperiman
mengunakan media playing card yang merupakan hal baru dan dapat membantu
siswa ketika pembelajaran berlangsung.
Hal ini sejalan dengan penelitian Camenzuly & Buhagian (2014) yang
menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri memberikan keuntungan kepada siswa
52
karna dapat meningkatkan motivasi dan antusiasme dalam belajar. Penelitian Aulia
(2014) media pembelajaran interaktif berbasis inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
4.2.4 Hasil Belajar Psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik merupakan hasil belajar yang berkaitan dengan
ketrampilan dan kemampuan bertindak siswa selama pembelajaran. Penilaian hasil
belajar psikomotorik pada penelitian ini dilakukan pada saat kegiatan praktikum.
Penilaian hasil psikomotorik ini mencakup sebelas aspek. Sebelas aspek diringkas
menjadi tiga aspek, meliputi kegiatan prakerja (sebelum praktikum), kegiatan
pelaksanaan praktikum, dan laporan praktikum.
Aspek A yaitu prakerja (sebelum praktikum) kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol. Hal ini disebabkan kelas eksperimen menerapkan
pembelajaran inquiry, siswa dituntut merancang prosedur praktikum secara
berkelompok sebelum melaksanakan praktikum.
Aspek yang dinilai selanjutnya adalah aspek B yaitu pelaksanaan
praktikum, skor rata-rata kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.
Hal ini dikarenakan kelas eksperimen sebelum pelaksanaan praktikum, siswa
merancang praktikum dan dikonsultasikan dengan guru sehingga siswa lebih
memahami jalannya praktikum dan dapat menghemat waktu saat praktikum. Selain
itu, kelas eksperimen sudah terbiasa bekerja kelompok sehingga siswa dari kelas
eksperimen lebih aktif dan cekatan saat bekerja di laboratorium.
Aspek C yaitu laporan praktikum (format laporan, data pengamatan, dan
pembahasan) pada kelas eksperimen menunjukkan hasil yang lebih tinggi
disbanding kelas kontrol. Hal tersebut karena pada kelas kontrol banyak yang
53
format laporannya kurang sesuai (tidak sistematis) dan juga pada pembahasan kelas
kontrol kurang tepat dalam pembahasannya, bahasa yang digunakan juga tidak
komunikatif (sulit dipahami).
Hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dibandingakan kelas
kontrol. Hal ini dikarenakan kelas eksperimen sebelum pelaksanaan praktikum,
siswa merancang praktikum dan dikonsultasikan dengan guru sehingga siswa lebih
memahami jalannya praktikum dan dapat menghemat waktu saat praktikum. Selain
itu, kelas eksperimen sudah terbiasa bekerja kelompok sehingga siswa dari kelas
eksperimen lebih aktif dan cekatan saat bekerja dilaboratorium. Hal ini didukung
hasil penelitian Azizah & Parmin (2013), menunjukkan bahwa inquiry training
dapat meningkatkan ketrampilan meneliti. Selain itu, penerapan tugas berbasis
modified free inquiry pada praktikum dapat meningkatkan pemahaman konsep
siswa (Widianti & Saptorini, 2014).
4.2.5 Hasil Angket Tanggapan Siswa
Angket tanggapan siswa disebarkan pada kelas eksperimen untuk
mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran inquiry
berbantuan media playing card. Selain itu, angket juga digunakan oleh peneliti
sebagai refleksi pada penelitian yang telah dilakukan. Dalam pengisian lembar
angket, siswa tidak diminta untuk menuliskan identitas. Hal tersebut bertujuan agar
siswa tidak canggung dalam mengutarakan pendapatnya, sehingga hasil angket
tidak mengada-ada dan dapat dipertanggungjawabkan. Angket memiliki tingkatan
respon mulai dari sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.angket
diberikan kepada siswa setelah siswa mngerjakan posttest dengan jumlah responden
36.
54
Siswa di kelas eksperimen menyatakan senang dengan pembelajaran
menggunakan model inquiry berbantuan media playing card. Hal tersebut
dibuktikan dengan besarnya persentase responden yaitu 25% menyatakan sangat
setuju dan 72,22% menyatakan setuju. Siswa di kelas eksperimen juga lebih tertarik
dengan pembelajaran yang dikaitkan dengan kejadian sehari-hari di lingkungan
58,33% responden menyatakan sangat setuju dan 41,67% responden menyatakan
setuju. Selain itu, sebanyak 25% siswa sangat setuju, 47,22% siswa setuju, dan
27,78% siswa tidak setuju mengenai pernyataan “model pembelajaran inquiry
berbantuan media playing card mempermudah saya memahami materi pelajaran.
Sebanyak 22,22% siswa sangat setuju, 66,67% siswa setuju, dan 11,11%
siswa tidak setuju mengenai pernyataan “saya selalu bekerjasama dengan teman
satu kelompok, teman sekelas dan guru dalam pembelajaran maupun praktikum”,
hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran inquiry siswa dituntut untuk
bekerja kelompok sehingga melatih siswa mempunyai sifat tanggungjawab. Hal ini
didukung pada pernyataan yang kelima yang memperoleh 22,22% siswa sangat
setuju, 69,45% siswa setuju, dan 8,33% siswa tidak setuju mengenai “teman dalam
kelompok dapat membantu saya untuk menerima materi indikator asam basa”.
Penerapan model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card pada
materi indikator asam basa, mengakibatkan siswa menjadi lebih senang, lebih
tertarik untuk mempelajari materinya, dan siswa tidak cepat bosan karena adanya
media playing card, sehingga mempengaruhi hasil belajar pemahaman konsep dari
siswa kelas eksperimen. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Rukmana (2013)
yang memberikan hasil bahwa penerapan model pembelajaran guided inquiry
disertai teknik roundhouse dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi
55
siswa. Selain itu, media kartu yang digunakan pada materi fisika terbukti
meningkatkan aktivitas belajar siswa (Astuti et al., 2013).
4.2.6 Keunggulan dan Kelemahan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran inquiry
berbantuan media playing card materi indikator asam basa terhadap hasil belajar
siswa mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
1. Meningkatkan pengalaman belajar siswa secara langsung karena pembelajaran
diawali dengan kegiatan praktikum kemudian dihubungkan dengan teori atau
konsep yang relevan dengan bantuan media playing card.
2. Siswa mengetahui pemanfaatan bahan-bahan alam sebagai indikator asam basa.
3. Pembelajaran inquiry memberikan kesempatan kepada siswa untuk merancang
praktikum sendiri sehingga siswa lebih aktif dan kreatif.
Selain kelebihan, dalam penelitian ini juga terdapat kelemahan yaitu:
1. Siswa tidak dapat langsung menyesuaikan dengan pembelajaran inquiry karena
sebelumnya siswa belum pernah merancang praktikum sendiri.
2. Pembelajaran menggunakan model ini memerlukan waktu yang lebih lama,
sehingga harus dapat mengelola waktu dengan baik agar pembelajaran berjalan
maksimal, misalnya mengkonsultasikan rancangan praktikum di luar jam
pelajaran.
56
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi ini adalah
sebagai berikut.
1. Hasil uji menggunakan rumus t-test menunjukkan bahwa model pembelajaran
inquiry berbantuan media playing materi indikator asam basa berpengaruh
secara signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa.
2. Model pembelajaran inquiry berbantuan media playing berpengaruh 10,24%
terhadap hasil belajar kognitif siswa materi indikator asam basa.
3. Siswa kelas eksperimen merasa tertarik dan senang terhadap pembelajaran
menggunakan model inquiry berbantuan media playing card.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini adalah:
1. Guru kimia hendaknya menerapkan model pembelajaran inquiry khususnya
dalam kegiatan laboratorium untuk materi yang lainnya.
2. Dalam menerapkan model pembelajaran inquiry, sebaiknya pengajar mampu
memenejemen waktu dengan baik agar pembelajaran dapat terlaksana secara
maksimal.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dan informasi dalam
memilih cara mengajar yang efektif dan efisien.
56
57
DAFTAR PUSTAKA
Abdi A. 2014. The Effect of Inquiry-Based Learning Method on Student’s
Academic Achievement in Science Course. Universal Journal of
Educational Research. 2(1): 37-41.
Anni, C. T. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UPT Unnes Press.
Arsyad, A. 2005. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Astutik W., T. Prihandono, & Yushardi. 2013. Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Instructions (PBI) dengan Media Permainan Kartu Soal
disertai Jawaban pada Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pembelajaran
Fisika.
Aulia, F. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Inkuiri
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Chemistry in Education Journal.
3(2): 125-132.
Azizah, A. & Parmin. 2013. Inquiry Training untuk Mengembangkan Kemampuan
meneliti Mahasiswa. Unnes Science Education Journal. 1(1): 1-11.
Bilgin, I. 2009. The Effect of Guided Inquiry Instruction Incorporating a
Cooperative Leaarning Approach on University Student’s Achievement of
Acid and Base Concept and Attitude Toward Guided Inquiry Instruction.
Scientific Research and Essay. 4(10): 1038-1046.
Camenzuli, J. & A. Buhagiar, Michael. 2014. Using Inquiry-Based Learning to
Support the Mathematical Learning of Students with SEBD. The
International Journal Emotional of Education. 6(2): 69-85.
Cheung, K. S. & Song Yanjie. 2014. The Impact of a Principle-based Pedagogical
Design on Inquiry-based Learning in a Seamless Learning Environment in
Hong Kong. Educational Technology & Society. 17(2): 127–141.
Chin E-T., Y-C. Lin, C-W. Chuang, & H-L. Tuan. 2007. The Influence of Inquiry-
Based Mathematics Teaching on 11th Grade High Achievers: Focusing on
Metacognition. Proceedings of the 31st Conference of the International
Group for the Psychology of Mathematics Education.
DePorter, B. 2010. Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di
Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
Hake. R. R. 1998. Analyzing Change/gain Score. Tersedia di
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf [diakses
14-12-14]
58
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
H-W., Amanda & Mistry A. M. 2011. Dietary Turmeric Potentially Reduces the
Risk of Cancer. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention. 12: 3169-3173.
Ismawati, H. 2007. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Sains-fisika
Melalui Pembelajaran Inquiry Terbimbing untuk Sub Mareti Pokok
Pemantulan Cahaya pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Semarang Tahun
Pelajaran 2006/2007. Skripsi. Semarang: FMIPA Unnes.
Istifarini, R., Bintari S. H., & Martuti N. K. T. 2012. Pembelajaran Materi Virus
Mengunakan Media Kartu Bergambar di SMA Negeri 2 Wonosobo. Unnes
Journal of Biology Education. 1(2): 25-31.
Kaur, M. & Sharma H.K. 2013. Effect of Enzymatic Treatment on Carrot Cell Wall
for Increased Juice Yield and Effect on Physicochemical Parameters.
African Journal of Plant Science. 7(6): 234-243.
Kodir, A. 2011. Strategi Belajar mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Kumar, A. & Singh A. 2012. Review on Hibiscus rosa sinensis. International
Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences. 3(2): 534-
538.
Luxman, K. 2013. Infusing inquiry-based learning skills in curriculum
implementation. International Journal for Lesson and Learning Studies.
2(1): 41-55.
Maftuhah, D. S. 2013. Implementasi Pemanfaatan Indikator Alami untuk Praktikum
Kimia Materi Pokok Asam Basa sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan dan
Pemahaman Konsep Peserta Didik Kelas XI IPA MA Al-Muttaqien
Pancasila Sakti Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Sains dan Teknologi.
Maija & Matleena. 2012. Supporting Students Interest Through Inquiry Based
Learning in the Context of Fuel Cells. Mevlsns International Journal of
Education (MIJE). 2(3):53-61.
Maizura, M., A. Aminah, & W. M. Wan Aida. 2011. Total Phenolic Content and
Antioxidant Activity of Kesum (Polygonum minus), Ginger (Zingiber
officinale) and Turmeric (Curcuma longa) Extract. International Food
Research Journal. 18: 529-534.
Malihah, M. 2011. Pengaruh Model Guided-Inquiry (Inkuiri Terbimbing) Terhadap
Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Laju Reaksi. Skripsi. Tersedia di
https://www.google.co.id/url?repository.uinjkt.ac.id [di akses 07-10-2014].
59
Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes Nontes. Yogyakarta: PT
Mitra Cendekia.
Miksusanti, Fitrya, & Marfinda N. 2011. Aktivitas Campuran Ekstrak Kulit
Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Kayu Secang (Caesalpina sappan
L.) terhadap Bacillus cereus. Jurnal Penelitian Sains. 14(3): 41-47.
Narni, L.D, Nyoman D. & I Wayang S. 2013. Pengeruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA. Jurnal
Pendidikan Dasar. 3(3): 55-61.
Oguzunver A. & Arabacioglu S. 2011. Overviews on Inquiry Based and Problem
Based Learning Methods. Western Anatolia Journal of Educational Science.
1(1): 303-309.
Prasertsit, K., Rattanawan N., & Ratanapisit J. 2011. Effects of Wood Vinegar as
an Additive for Natural Rubber Products. Songklanakarin Journal of
Science and Technology. 33(4): 425-430.
Prince, M. & Richard F. 2007. The Many Faces on Inductive Teaching and
Learning. Journal of College Science Teaching. 36(5): 1-7.
Rahmawati, U., Ersanghono K. & Edy C. 2012. Pembelajaran Buffer Menggunakan
Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Keaktifan. Chemistry in Education Journal. 2(1): 136-141.
Rukmana, H.G.T. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Disertai
Teknik Roundhouse Meningkatkan Motivasi dan Hasil Biologi Siswa Kelas
XI-IPA III SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal
Pendidikan Biologi. 5(1): 26-33.
Saptorini. 2011. Strategi Pembelajaran Kimia. Semarang: FMIPA UNNES.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2011. Metoda Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.
Suwondo & Wulandari, S. 2013. Inquiry-Based Active Learning: The Enhancement
of Attitude and Understanding of the Concept of Experimental Design in
Biostatics Course. Asian Social Science. 9(12):212-219.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
60
Ummah, U. T. 2010. Pengaruh Pendekatan ARIAS (ASSURANCE,
RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) dengan
Bantuan Study Card Terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Pokok Redoks
Siswa Kelas X Semester 2 SMA Negeri 2 Ungaran Tahun Ajaran
2009/2010. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES.
Wena, M. 2008. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Widianti & Saptorini. 2014. Penerapan Tugas Berbasis Modified Free Inquiry pada
Praktikum untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep. Unnes Chemistry in
Education Journal. 3(2): 102-108.
Yulianingsih U. & Hadisaputro S. 2013. Keefektifan Pendekatan Student Centered
Learning dengan Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar.
Unnes Chemistry in Education Journal. 2(2): 149-155.
61
Lampiran 1
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Sekolah : SMA N 2 Batang Tahun Pelajaran : 2014/ 2015
Mata Pelajaran : Kimia Jumlah Soal : Pil. Ganda 40
Kelas/Semester : XI IPA / Genap Waktu : 70 menit
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.
4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
keasaman asam/basa.
Indikator Ranah Kognitif Jumlah
soal C1 C2 C3 C4
1. Peserta didik mampu
menjelaskan asam basa menurut
Arrhenius, Bronsted-Lowry dan
Lewis.
5, 7,
11, 18
4, 24,
37 9 8
2. Peserta didik mampu
menunjukkan pasangan asam
basa konjugasi menurut
Bronsted-Lowry
6, 15,
16, 8, 10, 22 6
3. Peserta didik mampu
mengidentifikasi asam basa
dengan menggunakan berbagai
indikator.
17, 21,
27
1, 2, 3,
28, 40 26, 38 10
4. Peserta didik mampu
menyebutkan indikator alam yang
biasa digunakan sebagai indikator
asam basa.
25, 34,
35
20, 23,
19, 36,
39
8
5. Peserta didik mampu menentukan
kisaran pH larutan yang diuji
menggunakan beberapa indikator.
12, 13,
14, 29,
30, 31,
32, 33
8
Keterangan tingkat taksonomi soal:
C1 : Hafalan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisis
62
Lampiran 2
Soal Uji Coba
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Indikator Asam Basa
Kelas/Semester : XI IPA/ Genap
Petunjuk mengerjakan soal!
1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor absen di lembar jawaban yang
telah disediakan.
2. Bacalah soal yang Anda terima dengan baik dan bacalah dengan teliti.
3. Berikan tanda silang ( X ) pada jawaban yang anda anggap benar.
4. Apabila ada jawaban yang Anda anngap salah dan Anda ingin memperbaiki,
maka coretlah dengan dua garis mendatar pada jawaban yang anggap salah,
kemudian berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang Anda anggap benar.
Contoh: Pilihan semula : A B C D E
Menjadi : A B C D E
5. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan pada pengawas beserta
lembar soalnya.
6. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan.
1. Larutan yang dapat memerahkan kertas lakmus biru adalah …….
a. Larutan sabun
b. Air
c. Larutan NaOH
d. Air kapur
e. Larutan cuka
Untuk soal no. 2 dan 3, perhatikan data berikut.
Hasil percobaan warna lakmus dalam larutan sebagai berikut
Larutan Warna Lakmus Merah Warna Lakmus Biru
1 Merah Merah
2 Biru Biru
3 Merah Merah
4 Merah Biru
5 Biru Biru
6 Merah Merah
2. Berdasarkan data di atas, maka larutan yang bersifat asam adalah… .
a. 3, 5, dan 6
b. 1, 3, dan 6
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 2, dan 6
e. 2, 4, dan 5
3. Larutan yang bersifat basa adalah……
a. 2, 4, dan 5
b. 3, 5, dan 6
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 3, dan 6
e. 1, 2, dan 6
63
4. Zat berikut ini tergolong basa, kecuali……….
a. NaOH
b. NH4OH
c. NH3
d. HNO3
e. Mg(OH)2
5. Menurut Bronsted-Lowry, yang dimaksud basa adalah zat yang……..
a. Memberikan proton
b. Menerima proton
c. Dapat menghasilkan ion OH-
d. Basa konjugasi
e. Asam konjugasi
6. Dalam reaksi berikut ini
NH3 (aq) + H2O (l) ↔ NH4+ (aq) + OH-
(aq)
NH4+ menurut teori Bronsted-Lowry berlaku sebagai…..
a. Asam
b. Basa
c. Asam konjugasi
d. Basa konjugasi
e. Asam 1
7. Menurut Lewis, yang dimaksud basa adalah…….
a. Donor proton
b. Akseptor proton
c. Donor pasangan elektron
d. Akseptor pasangan elektron
e. Zat yang mengandung ion OH-
8. Perhatikan reaksi berikut!
HCO3- (aq) + H2O (l) ↔ H2CO3 (aq) + OH- (aq)
Pertnyataan yang benar mengenai reaksi di atas adalah…..
a. H2CO3 berlaku sebagai basa 2
b. HCO3- berlaku sebagai basa 1
c. H2CO3 berlaku sebagai asam 2
d. H2O berlaku sebagai asam 1
e. OH- berlaku sebagai basa 1
9. Reaksi berikut: CaO (s) + CO2 (g) ↔ CaCO3 (s) dapat digolongkan sebagai
reaksi asam basa sesuai dengan konsep….
a. Bronsted-Lowry
b. Lewis
c. Arrhenius
d. Bronsted-Lowry dan Lewis
e. Arrhenius, Bronsted-Lowry dan
Lewis
10. Diberikan 5 reaksi asam basa menurut Bronsted-Lowry:
1. CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
2. H2SO3 + H2O H3O+ + HSO4
-
3. H2O + NH3 NH4+ + OH-
4. CN- + H2O HCN + OH-
5. HSO4- + H2O H3O
+ + SO42-
Pasangan reaksi yang menunjukkan sifat H2O yang berbeda adalah……..
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 5
e. 2 dan 5
11. Pernyataan yang benar mengenai teori asam basa Arrhenius adalah…..
a. Asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion
H+
b. Basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan elektron
c. Basa adalah suatu zat yang dapat menerima proton
d. Asam adalah suatu zat yang dapat terionisasi
e. Asam adalah suatu zat yang dapat memberikan proton
64
Untuk soal nomor 12, 13, 14 perhatikan data berikut!
No Indikator Trayek
pH
Perubahan
Warna
Perubahan Warna Larutan
A B C
1 Fenolftalin 8,3 – 10 Tak berwarna-
merah
Tak
berwarna
Tak
berwarna
merah
2 Metil merah 4,2 – 6,3 Merah-kuning Kuning merah kuning
3 Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah-kuning Kuning kuning kuning
4 Brom timol biru 6,0 – 7,6 Kuning-biru Biru kuning biru
12. pH larutan A adalah sekitar…….....
a. 4
b. 6,3
c. 7,6
d. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
e. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
13. pH larutan B sekitar……….
a. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
b. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
c. 4,0 ≤ pH ≤ 4,2
d. pH ≥ 10
e. pH ≤ 10
14. pH larutan C sekitar……….
a. pH ≥ 10
b. 6,3 ≤ pH ≤ 7,6
c. pH ≤ 10
d. pH ≥ 7,6
e. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
15. Pada reaksi HCI + H2O ↔ H3O+ + Cl-, pasangan yang merupakan asam
adalah……
a. HCI dan Cl-
b. H2O dan H3O+
c. HCI dan H3O+
d. H3O+ dan Cl-
e. H2O dan Cl-
16. Dalam persamaan reaksi:
CN- + H2O → HCN + OH-
CN- berlaku sebagai basa, sesuai dengan teori…….
a. Arrhenius
b. Bronsted-Lowry
c. Lewis
d. Bronsted-Lowry dan Lewis
e. Arrhenius,Bronsted-Lowry dan
Lewis
17. Warna kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah jika dimasukan
ke dalam larutan…….
a. CH3COOH
b. Mg(OH)2
c. LiOH
d. KOH
e. H2O
18. Pernyataaan yang benar mengenai teori asam basa Lewis adalah……….
a. Asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion
H+
b. Basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan elektron
c. Basa adalah suatu zat yang dapat menerima proton
d. Asam adalah suatu zat yang dapat terionisasi
e. Asam adalah suatu zat yang dapat memberikan proton
19. Ekstrak kunyit jika dilarutkan dalam larutan NaOH akan berwarna……..
a. Merah bata
b. Kuning
c. Biru
d. Ungu
65
e. Hijau
20. Ekstrak bunga sepatu dalam larutan H2SO4 akan berwarna……
a. Kuning
b. Merah
c. Hijau
d. Coklat
e. Merah muda
21. Larutan yang dapat merubah warna kertas lakmus merah menjadi biru adalah
…….
a. CH3COOH
b. H2O
c. HCl
d. HNO3
e. NaOH
22. (1) CH3COOH dan CH3COO-
(2) HNO3 dan NO3-
(3) HCl dan Cl-
(4) H2O dan H3O+
Spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah……
a. (1) dan (3)
b. (1) (2) dan (3)
c. Semua benar
d. (2) dan (4)
e. (4)
23. Ekstrak wortel dalam larutan asam akan berwarna.....………..
a. Kuning
b. Biru
c. Ungu
d. Merah
e. Coklat
24. Jumlah ion H+ yang dhasilkan dari ionisasi satu molekul CH3COOH adalah
…….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
25. Berikut ini adalah beberapa indikator
(1) Ekstrak kunyit
(2) Ekstrak bunga sepatu
(3) Ekstrak bunga bougenvil
(4) Kertas lakmus universal
Dari data di atas yang merupakan indikator alami adalah......
a. (1) (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. Semua benar
26. Suatu indikator memberi warna merah dengan larutan kapur sirih. Indikator ini
akan berwarna merah juga dalam larutan ….
a. Cuka/CH3COOH
b. Gula/C11H22O11
c. Soda kaustik/NaOH
d. Alkohol/C2H5OH
e. Aquadest/H2O
27. Suatu larutan bersifat basa, maka indikator yang tepat untuk mengukur pHnya
adalah ........
a. Metil merah
b. Metil orange
c. Bromtimul biru
d. Fenolftalin
e. Metil merah dan metil orange
28. Air jika ditambah dengan indikator PP maka air akan berwarna......
a. Biru b. Merah muda
66
c. Kuning
d. Merah e. Tidak berwarna
Untuk soal nomor 29, 30, 31, 32, 33 perhatikan data berikut!
No Indikator Trayek pH Perubahan Warna
1 Fenolftalin (PP) 8,3 – 10 Tak berwarna-merah
2 Metil merah 4,2 – 6,3 Merah-kuning
3 Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah-kuning
4 Brom timol biru (BTB) 6,0 – 7,6 Kuning-biru
29. Jika suatu larutan diuji dengan indikator PP tidak berwarna dan dengan metil
merah warnanya kuning, maka pH larutan tersebut adalah .........
a. 6,0 ≤ pH ≤ 10
b. 2,9 ≤ pH ≤ 4,2
c. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
d. 6,0 ≤ pH ≤ 8,3
e. 4,0 ≤ pH ≤ 6,3
30. Jika suatu larutan diuji dengan indikator BTB berwarna kuning dan dengan
metil merah warnanya merah, maka pH larutan tersebut adalah .........
a. 6,0 ≤ pH ≤ 10
b. 2,9 ≤ pH ≤ 4,2
c. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
d. 6,0 ≤ pH ≤ 8,3
e. 4,2 ≤ pH ≤ 6,0
31. Jika suatu larutan diuji dengan indikator PP berwarna merah dan dengan BTB
warnanya biru, maka pH larutan tersebut adalah .........
a. pH ≤ 10
b. pH ≥ 10
c. pH ≤ 8,3
d. pH ≥ 6,0
e. pH ≤ 6,0
32. Jika suatu larutan diuji dengan indikator PP tidak berwarna, dengan BTB
warnanya biru dan dengan metil merah warnanya kuning, maka pH larutan
tersebut adalah .........
a. pH ≤ 8,3
b. pH ≥ 10
c. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
d. 4,2 ≤ pH ≤ 6,0
e. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
33. Jika suatu larutan diuji dengan indikator metil merah warnanya merah, dengan
metil jingga warnanya kuning dan dengan BTB warnanya kuning, maka pH
larutan tersebut adalah .........
a. 4,0 ≤ pH ≤ 6,3
b. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
c. 4,2 ≤ pH ≤ 6,0
d. 4,0 ≤ pH ≤ 4,2
e. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
34. Jika HCl ditambahkan dengan metil merah maka HCl akan berwarna ……
a. Biru
b. Kuning
c. Tak berwarna
d. Merah muda
e. Merah
35. Fenolftalin jika ditambahkan dalam larutan NaOH akan berwarna …...
a. Biru
b. Kuning
c. Tak berwarna
d. Merah muda
e. Merah
36. Ekstrak kunyit jika dilarutkan dalam larutan CH3COOH akan berwarna…..
67
a. Hijau
b. Orange
c. Merah muda
d. Kuning
e. Merah bata
37. Jumlah ion OH- yang dihasilkan dari ionisasi satu molekul Mg(OH)2 adalah…..
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
38. Indikator fenolftalin dimasukkan ke dalam suatu larutan berwarna merah, maka
indikator fenolftalin akan menunjukkan warna yang sama jika dimasukkan ke
dalam larutan………
a. Cuka/CH3COOH
b. Gula/C11H22O11
c. Soda kaustik/NaOH
d. Alkohol/C2H5OH
e. Aquades/H2O
39. Dalam larutan Mg(OH)2 ekstrak bunga sepatu akan menunjukkan warna.....
a. Merah
b. Biru
c. Coklat
d. Merah muda
e. Hijau
40. (1) larutan gula
(2) larutan detergen
(3) aquades
(4) larutan soda kaustik
(5) larutan asam klorida
Yang dapat memerahkan kertas lakmus biru adalah …..
a. Semua benar
b. (1) (2) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (1) dan (3)
e. (5)
68
Lampiran 3
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
Kelas : XII IPA 1 Wali Kelas : Agus Haryanyo, S.Pd
NO. NAMA SISWA L / P KODE
1 ALI SOFIYANTO L UC 01
2 AM YOGA SUGIANTORO L UC 06
3 ANGGUN PRASETIYAWAN L UC 11
4 ANI FITRI YANTI P UC 16
5 ANI NUR AINI P UC 21
6 ANIS PUJI PRASETIYO L UC 26
7 AYNA AYU ALKHAIRUNISA P UC 31
8 AYU ZAHRINA AMALIA P UC 35
9 BAROZAH P UC 02
10 CHABIB LUTHFI L UC 07
11 DINA MELATI WANGI P UC 12
12 ELIDA RUSIANA DEWI P UC 17
13 EVI KURNIATI P UC 22
14 FADILA RISKIANA WIDYAWATI P UC 27
15 FETY NOVIASARI P UC 32
16 FIKA WIDA LAELIYA P UC 36
17 FIRMANSYAH L UC 03
18 FITRA AZZA HANIFATI P UC 08
19 FRENDI SETIAWAN L UC 13
20 GURUH EKA SAPUTRA L UC 18
21 HENDRA LUKMANA L UC 23
22 KEKE ARYUNDA RAZAC P UC 28
23 LINDA FITRIANA P UC 33
24 LU'LU'UL MAKSHUMAH P UC 37
25 MARISKA NURUL ROHVIANA P UC 04
26 MUHAMMAD ADITYA F L UC 09
27 MUHAMMAD RISKI RAMADHAN L UC 14
28 MUTIARA OCTAVIANITA P UC 19
29 NO' LIANA P UC 24
30 NUNGKI KUSUMA WARDANI P UC 29
31 NUR KHOLIS L UC 34
32 PANJI PRASETYO L UC 38
33 RIZQI ARSADANI L UC 05
34 SEPTIANA RUSMALAWATI P UC 10
35 SYAILENDRA ARYA WICAKSANA L UC 15
36 TWIFTRI SYUKRON YUSUF L UC 20
37 YUNNIASTUTI P UC 25
38 YURISPRUDENSI ISLAM L UC 30
69
Lampiran 4
ANALISIS SOAL UJI COBA
No. Kode No. Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 UC 01 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
2 UC 06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
3 UC 11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC 16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC 26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
7 UC 31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
8 UC 35 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
9 UC 02 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1
10 UC 07 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
11 UC 12 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
12 UC 17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
13 UC 22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
14 UC 27 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
15 UC 32 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
16 UC 36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
17 UC 03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
18 UC 08 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
19 UC 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 UC 18 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
21 UC 23 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0
22 UC 28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
23 UC 33 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
24 UC 37 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
25 UC 04 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
26 UC 09 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0
27 UC 14 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
28 UC 19 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
29 UC 24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
30 UC 29 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
31 UC 34 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
32 UC 38 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0
33 UC 05 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
34 UC 10 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
35 UC 15 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0
36 UC 20 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
37 UC 25 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0
38 UC 30 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0
Jumlah 32 28 32 28 34 30 31 27 33 19
Va
lid
ita
s
Mp 28.219 28.464 28.844 28.036 27.647 28.033 26.75 29.296 26.727 29.474
Mt 27.211 27.21 27.21 27.21 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211
P 0.8 0.7368 0.8421 0.7368 0.8947 0.7895 0.8158 0.7105 0.8684 0.5
Q 0.2 0.2632 0.1579 0.2632 0.1053 0.2105 0.1842 0.2895 0.1316 0.5
Pq 0.16 0.1939 0.133 0.1939 0.0942 0.1662 0.1503 0.2057 0.1143 0.25
St 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475
r pbis 0.3279 0.3414 0.6137 0.2248 0.2068 0.259 -0.1578 0.5314 -0.2022 0.3681
t hit 2.0822 2.1794 4.6643 1.3839 1.2682 1.6092 -0.9589 3.7642 -1.2385 2.3751
t tab 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
Kriteria valid valid valid tidak tidak tidak tidak valid tidak valid
Da
ya
Pem
bed
a Ba 0.9474 0.8947 1 0.8421 1 0.8947 0.7368 0.9474 0.7895 0.6316
Bb 0.7368 0.5789 0.6842 0.6316 0.7895 0.6842 0.8947 0.4737 0.9474 0.3684
Dp 0.2105 0.3158 0.3158 0.2105 0.2105 0.2105 -0.1579 0.4737 -0.1579 0.2632
Kriteria cukup cukup cukup cukup cukup cukup sangat jelek
baik sangat jelek
cukup
Tin
gk
at
kesu
ka
ran
JBA+JBB 32 38 32 28 34 30 31 27 33 19
2JSA 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.8421 0.7368 0.8421 0.7368 0.8947 0.7895 0.8158 0.7105 0.8684 0.5
Kriteria mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah sedang
Kriteria Soal
dipakai dipakai dipakai dibuang dibuang dibuang dibuang dibuang dibuang dibuang
70
No. Soal
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1
0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
29 31 23 25 34 28 29 30 30 30 27 32
28.586 28.581 29.696 29.48 27.647 28.107 28.759 28.433 28.433 28.433 28.63 28.469
27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211
0.7632 0.8158 0.6053 0.6579 0.8947 0.7368 0.7632 0.7895 0.7895 0.7895 0.7105 0.8421
0.2368 0.1842 0.3947 0.3421 0.1053 0.2632 0.2368 0.2105 0.2105 0.2105 0.2895 0.1579
0.1807 0.1503 0.2389 0.2251 0.0942 0.1939 0.1807 0.1662 0.1662 0.1662 0.2057 0.133
6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475
0.4016 0.4689 0.5005 0.5118 0.2068 0.2439 0.4519 0.385 0.385 0.385 0.3615 0.4725
2.6308 3.1849 3.4685 3.5748 1.2682 1.5091 3.0395 2.5032 2.5032 2.5032 2.3266 3.2167
1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
valid valid valid valid tidak tidak valid valid valid valid valid valid
0.8947 0.9474 0.7895 0.8947 0.8947 0.7895 0.8947 0.9474 0.8947 0.8947 0.8421 0.9474
0.6316 0.6842 0.4211 0.4211 0.8947 0.6842 0.6316 0.6316 0.6842 0.6842 0.5789 0.7368
0.2632 0.2632 0.3684 0.4737 0 0.1053 0.2632 0.3158 0.2105 0.2105 0.2632 0.2105
cukup cukup cukup baik sangat jelek
jelek cukup cukup cukup cukup cukup cukup
29 31 23 25 34 28 29 30 30 30 27 32
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.7632 0.8158 0.6053 0.6579 0.8947 0.7368 0.7632 0.7895 0.7895 0.7895 0.7105 0.8421
mudah mudah sedang sedang mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah
dibuang dipakai dipakai dibuang dibuang dibuang dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dibuang
71
No. Soal
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0
1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1
0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0
1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0
1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0
0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
25 30 23 21 17 23 14 28 30 29 21 15
29.2 26.6 28.957 29.318 29.529 29.696 30.857 28.321 29 28.621 29.048 30.867
27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211
0.6579 0.7895 0.6053 0.5526 0.4474 0.6053 0.3684 0.7368 0.7895 0.7632 0.5526 0.3947
0.3421 0.2105 0.3947 0.4474 0.5526 0.3947 0.6316 0.2632 0.2105 0.2368 0.4474 0.6053
0.2251 0.1662 0.2389 0.2472 0.2472 0.2389 0.2327 0.1939 0.1662 0.1807 0.2472 0.2389
6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475
0.4487 -0.1925 0.3516 0.381 0.3393 0.5005 0.453 0.3023 0.5635 0.4116 0.3321 0.4802
3.0123 -1.1768 2.2535 2.4722 2.1643 3.4685 3.0487 1.9025 4.0931 2.71 2.1122 3.285
1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid Valid
0.7895 0.6842 0.8421 0.6842 0.5789 0.7895 0.4737 0.8421 1 0.9474 0.6842 0.5789
0.5263 0.8947 0.3684 0.4211 0.3158 0.4211 0.2632 0.6316 0.5789 0.6111 0.4211 0.2105
0.2632 -0.2105 0.4737 0.2632 0.2632 0.3684 0.2105 0.2105 0.4211 0.3363 0.2632 0.3684
cukup sangat jelek
baik cukup cukup cukup cukup cukup baik cukup Cukup cukup
25 30 23 21 17 23 14 28 30 29 21 15
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.6579 0.7895 0.6053 0.5526 0.4474 0.6053 0.3684 0.7368 0.7895 0.7632 0.5526 0.3947
sedang mudah sedang sedang sedang sedang sedang mudah mudah mudah Sedang sedang
Dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai
72
No. Soal Y Y2
35 36 37 38 39 40
1 0 0 1 1 1 34 1156
0 1 1 1 1 0 35 1225
1 1 1 1 1 1 37 1369
1 1 1 1 0 0 33 1089
0 1 0 1 1 1 33 1089
1 1 1 1 0 0 33 1089
1 1 1 1 1 1 37 1369
0 1 0 1 0 1 30 900
0 1 1 1 0 0 31 961
0 1 1 1 1 0 30 900
1 1 1 1 1 0 30 900
0 1 0 1 0 1 31 961
0 1 1 0 1 0 31 961
1 1 0 0 1 0 30 900
0 1 0 1 1 0 30 900
1 1 0 1 0 1 32 1024
1 1 0 0 0 0 31 961
0 1 1 0 1 0 29 841
1 0 1 0 1 1 31 961
0 0 1 0 0 0 28 784
0 1 1 0 1 1 29 841
0 1 0 1 0 1 30 900
0 1 0 0 0 0 25 625
0 1 1 1 1 0 27 729
1 0 0 1 0 1 26 676
1 0 0 0 1 0 24 576
0 1 0 0 1 0 27 729
1 0 1 1 0 0 24 576
0 0 1 1 1 0 23 529
0 1 1 1 0 0 24 576
0 0 1 0 1 0 19 361
0 1 1 0 0 0 18 324
0 1 1 0 0 0 20 400
0 0 0 1 0 0 18 324
1 0 0 1 1 0 17 289
0 1 1 0 1 0 17 289
0 0 1 0 0 0 15 225
0 0 1 0 0 0 15 225
14 26 23 22 20 11 27.211 29309
29.929 29.231 26.783 29.318 28.5 31.818 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 27.211 0.3684 0.6842 0.6053 0.5789 0.5263 0.2895 0.6316 0.3158 0.3947 0.4211 0.4737 0.7105 0.2327 0.2161 0.2389 0.2438 0.2493 0.2057 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 6.1475 0.3376 0.4836 -0.0863 0.4019 0.221 0.4784 2.1522 3.3151 -0.5197 2.6337 1.3598 3.2683
1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 valid valid tidak valid tidak valid
0.5263 0.8947 0.5789 0.7368 0.6316 0.4211
0.2105 0.4737 0.6316 0.4211 0.4211 0.1579
0.3158 0.4211 -0.0526 0.3158 0.2105 0.2632
cukup baik sangat jelek
cukup cukup cukup
14 26 23 22 20 11
38 38 38 38 38 38 0.3684 0.6842 0.6053 0.5789 0.5263 0.2895 sedang sedang sedang sedang sedang sukar
dibuang dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai
73
Lampiran 5
Reliabilitas Instrumen Soal Uji Coba
Rumus:
Kriteria:
Apabila r 11 > r tabel maka instrumen tersebut reliable
Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh:
K = 40
M = 27.211
Vt = 29309 -
(1019) 2
= 52.2029
38
38
r 11 = 40 1
- 27.211 50 - 27.211
40 - 1
40 52.2029
= 0.721
p' = 1019
= 0.54
1900
q' = 1 - 0.54 = 0.46
untuk p' tersebut diperoleh y' = 0.384
SE r11 = √p.q =
√0.54 x 0.46 = 0.211
y' √N 0.384 √38
1.96 SE r11 = 1.96 x 0.211 = 0.41356
Karena r11 ˃ 1.96 SE r11, maka dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut reliabel.
74
Lampiran 6
PENGGALAN SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
(INDIKATOR ASAM BASA)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XI
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat larutan asam basa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Perkembangan konsep asam dan basa
Indikator
Mengamati (Observing)
Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati dan menyimpulkan data percobaan untuk memahami teori asam dan basa, indikator alam dan indikator kimia.
Tugas
Merancang percobaan indikator alam dan indikator kimia
Observasi
2 mgg x3 jp - Buku kimia kelas XI
- Lembar kerja
- Berbagai sumber lainnya
75
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan adakah bahan-bahan disekitar kita yang dapat berfungsi sebagai indikator
Apa perbedaan asam lemah dengan asam kuat dan basa lemah dengan basa kuat
Mengumpulkan data (eksperimenting)
Menganalisis teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis
Mendiskusikan bahan alam yang dapat diguna-kan sebagai indikator
Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan indikator alam dan indikator kimia, untuk menyamakan persepsi
Melakukan percobaan indikator alam dan indikator kimia.
Mendiskusikan perbedaan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat
Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan membedakan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat yang konsentrasinya sama dengan indikator universal atau pH meter untuk menyamakan persepsi
Melakukan percobaan membedakan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat yang konsentrasinya sama
Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: melihat skala volume
dan suhu, cara menggunakan pipet, cara menimbang, keaktifan, kerja sama, komunikatif, dan peduli lingkungan, dsb)
Portofolio
Laporan percobaan
Tes tertulis uraian
Pemahaman konsep asam basa
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
3.1 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.
4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.
76
dengan indikator universal atau pH meter
Mengamati dan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan konsep asam basa
Mengolah dan menyimpulkan data bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator.
Menganalisis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan asam dan basa atau titrasi asam dan basa
Memprediksi pH larutan dengan menggunakan beberapa indikator.
Menyimpulkan perbedaan asam /basa lemah dengan asam/basa kuat
Menghitung pH larutan asam/basa lemah dan asam/basa kuat
Menghubungkan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat untuk mendapatkan derajat ionisasi ( α ) atau tetapan ionisasi ( Ka )
Mengkomunikasikan (Communicating)
Membuat laporan percobaan dan mempresen-tasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
Mengkomunikasikan bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa
77
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
A. Identitas Sekolah
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Batang
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Indikator Asam Basa
Alokasi Waktu : 3 x pertemuan (6 x 45 menit)
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompentensi
KD dari KI 1:
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju
reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
KD dari KI 2:
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan demonstrasi serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam
2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
KD dari KI 3
3.1 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH
larutan.
Indikator:
3.1.1 Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan pengertian
asam basa menurut Arrhenius.
78
3.1.2 Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan pengertian asam
basa menurut Bronsted-Lowry.
3.1.3 Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan pengertian asam
basa konjugasi.
3.1.4 Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan pengertian asam
basa menurut Lewis.
KD dari KI 4
4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/basa.
Indikator:
4.10.1 Peserta didik secara jujur mampu menjelaskan fungsi indikator
untuk mengidentifikasi sifat larutan.
4.10.2 Peserta didik secara kreatif mampu mendeskripsikan beberapa
contoh indikator alami dan indikator buatan.
4.10.3 Peserta didik secara teliti mampu mengidentifikasi sifat larutan
asam dan basa dengan berbagai Indikator.
4.10.4 Peserta didik secara cermat mampu memperkirakan pH suatu
larutan yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek
perubahan warna berbagai Indikator.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan pengertian asam basa
menurut Arrenius melalui kegiatan diskusi dengan penuh percaya diri.
2. Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan pengertian asam basa
menurut Bronsted-Lowry melalui kegiatan diskusi.
3. Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan asam basa konjugasi
melalui kegiatan diskusi dengan penuh percaya diri.
4. Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan pengertian asam basa
menurut Lewis melalui kegiatan diskusi dengan penuh percaya diri.
5. Peserta didik secara jujur dapat mendeskripsikan fungsi indikator untuk
mengidentifikasi sifat larutan melalui kegiatan diskusi.
79
6. Peserta didik secara kreatif mampu mendeskripsikan beberapa contoh
indikator alami dan indikator buatan melalui kegiatan diskusi dengan
penuh percaya diri.
7. Peserta didik secara teliti mampu mengidentifikasi sifat larutan asam dan
basa dengan berbagai indikator setelah melakukan percobaan dengan
penuh tanggungjawab.
8. Peserta didik secara cermat mampu memperkirakan pH suatu larutan yang
tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna
berbagai indikator setelah melakukan percobaan dengan penuh
tanggungjawab.
9. Peserta didik secara cermat mampu mengukur pH suatu larutan yang tidak
dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai
indikator dengan penuh tanggungjawab.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Ke 1
Teori asam basa
1. Asam Basa Menurut Arrhenius
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis
Asam dan Basa Konjugasi
3. Teori Asam Basa Lewis
Pertemuan Ke 2
Indikator Asam Basa
1. Indikator asam basa buatan
2. Indikator asam basa alami
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Strategi : kolaboratif & kooperatif
Metode : diskusi, ceramah dan penugasan
Model : inquiry
80
F. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Komputer dan LCD, playing card.
2. Sumber Belajar : LKS ( lembar kerja peserta didik)
Buku Kimia SMA kelas XI, Penerbit
Erlangga oleh Drs. Michael Purba, M.Si.
Buku Kimia SMA kelas XI, Penerbit
Yudhistira oleh Sandri Justiana dan
Muchtaridi.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit)
Kegiatan Langkah
Inquiry Deskripsi
Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan Guru memberikan salam.
Guru menanyakan kehadiran
peserta didik.
Guru mempersilahkan salah satu
peserta didik memimpin doa.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan pretest.
Guru memberikan beberapa
pertanyaan tenteng teori asam
basa.
45 menit
2. Inti
Identifikasi
Persoalan
Guru membagi kelas menjadi
beberapa kelompok
(1 kelompok terdiri dari 4 orang).
Mengamati:
- Guru membagikan lembar
diskusi kepada masing-masing
kelompok.
30 menit
81
Menyusun
Hipotesis
Mengumpulkan
Data
Menganalisis
Data
- Peserta didik diminta untuk
menganalisis soal-soal yang ada
pada lembar diskusi tersebut.
- Meminta peserta didik untuk
membuat jawaban sementara dari
soal pada lembar diskusi
tersebut.
Menanya:
Peserta didik mendiskusikan soal-
soal yang ada dalam lembar
diskusi dengan saling bertanya
antar peserta didik dalam
kelompoknya.
Pengumpulkan data:
- Masing-masing kelompok
menuliskan jawaban dari hasil
diskusi pada kertas yang
disediakan.
- Kelompok yang selesai terlebih
dahulu dalam menjawab semua
soal dan mengumpulkan lembar
diskusi ke guru serta jawaban
yang dituliskan tepat semua akan
mendapatkan reward.
Mengasosiasikan:
- Meminta semua peserta didik
untuk menuliskan pengertian
asam basa menurut teori
Arrenius, Bronsted-Lowry, dan
Lewis pada buku catatan masing-
masing.
82
Membuat
Kesimpulan
- Setiap kelompok menyimpulkan
tentang teori asam basa.
Mengkomunikasikan:
Masing –masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas dengan penuh
semangat.
3. Penutup Meminta salah satu peserta didik
membacakan kesimpulan yang
telah dibuat.
Guru membetulkan jika masih ada
yang salah.
Guru memberi tugas kepada
peserta didik untuk mencari
contoh-contoh indikator asam basa
baik yang alami maupun kimia
serta menyusun rancangan
percobaan mengenai indikator
asam basa.
15 menit
Pertemuan Ke 2 (2 x 45 menit)
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Guru memberikan salam.
Guru menanyakan kehadiran peserta didik.
Guru mempersilahkan salah satu peserta didik memimpin
doa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Melakukan apresepsi dengan mengajukan pertanyaan
untuk mengarahkan peserta didik ke materi yang akan
dipelajari. Kemarin Ibu sudah menjelaskan mengenai
10 menit
83
pengertian asam basa, sekarang ada yang tahu untuk
pelajaran hari ini kita mau apa?
Membentuk kelompok peserta didik yang heterogen
(dengan menerapkan prinsip tidak membedakan tingkat
kemampuan berpikir, jenis kelamin, agama, suku, dll)
dengan 1 kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
Inti Mengamati
Peserta didik dengan antusias mempersiapkan alat dan
bahan yang digunakan untuk praktikum identifikasi
keasaman dan kebasaan larutan dengan kertas lakmus dan
berbagai indikator.
Peserta didik dengan rasa ingin tahu melakukan praktikum
dan mengamati proses identifikasi keasaman dan kebasaan
larutan dengan kertas lakmus dan berbagai indikator.
Peserta didik mencatat hasil praktikum dengan objektif dan
bertanggung jawab.
Peserta didik berdiskusi dengan teman satu tim secara logis
mengenai data hasil praktikum.
Menanya
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai hasil
praktikum identifikasi keasaman dan kebasaan dengan
kertas lakmus.
Peserta didik menanggapi pertanyaan dari guru dengan
antusias dan penuh percaya diri hasil praktikum yang
dilakukan.
Peserta didik bertanya pada guru dengan proaktif
mengenai hasil praktikum yang benar dan tepat untuk
mengevaluasi hasil praktikum yang dilakukan.
Guru tidak secara langsung menjawab pertanyaan peserta
didik.guru menyampaikan seperti berikut: untuk
mengetahui praktikum yang telah kalian lakukan itu benar,
coba kalian cari referensi dari buku, internet, dll.
70 menit
84
Pengumpulan Data
Peserta didik dengan proaktif mencari referensi mengenai
praktikum identifikasi keasaman dan kebasaan dengan
kertas lakmus dan berbagai indikator.
Peserta didik dengan obyektif dan bertanggung jawab
menganalisis data percobaan yang diproleh dengan
membandingkan hasil dari referensi.
Mengasosiasikan
Peserta didik dengan logis dan obyektif menganalisis hasil
percobaan identifikasi keasaman dan kebasaan dengan
kertas lakmus dan berbagai indikator.
Peserta didik dengan obyektif membuat laporan sementara
mengenai data hasil praktikum.
Guru melakukan penilaian ketrampilan dan penilaian
afektif.
Mengkomunikasikan
Semua kelompok peserta didik dengan percaya diri dan
santun mempresentasikan hasil praktikum yang telah
dilakukan dan juga menyampaikan hasil dari
membandingkan data yang diperoleh dengan referensi.
Guru memberikan penguatan dan membenarkan hasil
praktikum yang telah dilakukan peserta didik apabila
masih terdapat kesalahan pada data dan hasil analisis.
Penutup Guru memberikan analisis hasil kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan untuk memantapkan pengetahuan
peserta didik.
Guru memberikan tugas untuk membuat laporan
praktikum dari hasil praktikum identifikasi keasaman dan
kebasaan dengan kertas lakmus dan berbagai indikator.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.
10 menit
85
Pertemuan Ke 3 (2 x 45 menit)
Kegiatan Langkah
Inquiry Deskripsi
Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan Guru memberikan salam.
Guru menanyakan kehadiran
peserta didik.
Guru mempersilahkan salah satu
peserta didik memimpin doa.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan beberapa
pertanyaan mengenai hasil dari
praktikum indikator asam basa.
10 menit
2. Inti
Identefikasi
Persoalan
Menyusun
Hipotesis
Guru membagi peserta didik
menjadi beberapa kelompok (satu
kelompok terdiri dari 4 orang).
Mengamati:
Peserta didik diberi tugas untuk
mencari tanaman apa saja yang
dapat digunakan sebagai indikator
dan alasan mengapa tanaman
tersebut bisa digunakan sebagai
indikator asam basa.
Menanya:
Peserta didik mendiskusikan
tanaman apa saja yang dapat
digunakan sebagai indikator asam
basa dengan saling bertanya antar
peserta didik dalam kelompoknya.
Pengumpulkan data:
45 menit
86
Mengumpulkan
Data
Menganalisis
Data
Membuat
Kesimpulan
- Masing-masing kelompok
menuliskan semua jawaban dari
setiap anggota kelompok.
Mengasosiasikan:
- Setiap kelompok menganalis dari
seluruh data yang diperoleh dari
masing-masing anggota kelompok
dan dicocokkan dengan hasil
praktikum yang telah dilakukan.
- Guru membagikan media playing
card kepada masing-masing
kelompok dan membacakan
aturannya.
- Setelah melakukan permainan.
setiap kelompok menyimpulkan
tentang tanaman apa saja yang bisa
digunakan untuk mengidentifikasi
larutan asam dan basa.
Mengkomunikasikan:
Masing –masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas dengan penuh
semangat.
3. Penutup Meminta salah satu peserta didik
membacakan kesimpulan yang
telah dibuat.
Guru membetulkan jika masih ada
yang salah.
Siswa melakukan posttest.
Guru memberi arahan kepada
peserta didik agar tetap belajar.
35 menit
87
H. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
(terlampir)
2. Penilaian Sikap
(terlampir)
3. Penilaian Ketrampilan
(terlampir)
Batang, Januari 2015
Mengetahui,
Guru Pamong Guru Praktikan
Sri Kandi, S.Pd Salipah
NIP 197501232008012004 NIM 4301411127
87
88
Lampiran 8
Lembar Praktikum Kimia
Petunjuk Pengisian Lembar Praktikum Kimia:
1. Petunjuk Umum:
Isilah identitas pada kolom yang disediakan!
Pelajarilah sebelum melaksanakan praktikum!
Buatlah langkah kerja untuk praktikum:
- Indentifikasi sifat larutan asam basa dengan bahan-bahan alam.
- Indentifikasi sifat larutan asam basa dengan kertas lakmus
- Memperkirakan harga pH larutan dengan beberapa indikator
- Memperkirakan harga pH larutan dengan menggunakan indikator
universal
Konsultasikan langkah kerja yang telah dibuat kepada guru!
2. Petunjuk Khusus:
Isikan langkah kerja yang telah disetujui guru ke dalam lembar yang
telah disediakan!
Lengkapilah data-data yang belum ada!
Lembar praktikum dikumpulkan paling lambat 3 hari setelah
dilaksanakannya praktikum.
89
PRAKTIKUM KIMIA INDIKATOR ASAM BASA
Nama : …………………………………………
Kelompok : …………………………………………
Kelas/No. absen : …………………………………………
Tanggal : …………………………………………
A. Identifikasi Permasalahan
Kunyit dalam masyarakat biasa
digunakan sebagai bahan dasar jamu
tradisional yang biasa dijual oleh penjual
jamu gendong. Ibu-ibu rumah tangga juga
biasa menggunakan kunyit untuk bumbu
dapur. Kunyit memiliki beberapa manfaat
antara lain adalah untuk obat gatal,
kesemutan, gusi bengkak, luka, sesak napas, sakit perut, bisul, kudis, encok,
sakit kuning, memperbaiki pencernaan, antidiare, serta sebaga penawar racun.
Senyawa yang terkandung dalam kunyit adalah kurkumin, minyak atsiri,
arabinose, serta mineral seperti magnesium, besi, mangan, kalsium, natrium,
kalium, timbal, seng, kobalt, aluminium dan bismuth (Amanda & Mistry, 2011).
Selain itu kunyit juga mengandung antioksidan yang cukup tinggi (Maizura et
al., 2011). Menurut Amanda dan Mistry (2011) menyatakan bahwa kunyit juga
dapat berpotensi menurunkan resiko kanker.
Selain menggunakan indikator buatan, asam basa juga bisa diidentifikasi
menggunakan kunyit. Mengapa demikian?
Bahan-bahan alam apa saja yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa?
90
B. Menyusun Hipotesis
Kunyit dapat digunakan sebagai indikator asam basa karena
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Bahan-bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
C. Mengumpulkan Data
Alat:
1. ……….. 5. ……….
2. ………. 6. ……….
3. ………. 7. ……….
4. ………. 8. ……….
Bahan:
1. …………… 8. ...................
2. …………… 9. ...................
3. …………… 10. ...................
4. …………… 11. ...................
5. …………… 12. ...................
6. …………… 13. ...................
7. ……………
Cara Kerja:
1. Mengidentifikasi sifat larutan dengan bahan-bahan alam
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
2. Mengidentifikasi sifat larutan dengan kertas lakmus
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
91
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
3. Memperkirakan harga pH larutan menggunakan beberapa indikator
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
4. Memperkirakan harga pH menggunakan indikator universal
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Data Percobaan
1. Data pengamatan perubahan warna ekstrak bahan alam dalam larutan
No Larutan Uji Perubahan Warna Ekstrak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2. Hasil pengamatan perubahan warna kertas lakmus dalam larutan
92
No Bahan Uji Rumus
Kimia
Perubahan Warna
L. Merah L. Biru
1
2
3
4
5
6
7
Aquadest
Lart. Asam klorida
Lart. Natrium klorida
Lart.Natrium hidroksida
Lart. Uji A
Lart. Uji B
Lart. Uji C
….
….
….
….
_
_
_
….
….
….
….
….
….
….
….
….
….
….
….
….
….
3. Hasil pengamatan perubahan warna beberapa indikator pada lart. Uji
No Indikator Trayek pH Perubahan
Warna
Perubahan Warna Lart. Uji
A B C
1 Fenolftalein
2 Metil merah
3 Metil jingga
4 Brom timol biru
4. Hasil Pengamatan perubahan warna indikator universal pada lart. Uji
No Larutan Uji Perubahan Warna
Indikator Universal Kisaran pH
1 Lart. Uji A
2 Lart. Uji B
3 Lart. Uji C
D. Menganalisis Data
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
E. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
93
94
95
96
97
98
99
Lampiran 9
Soal Pretest-Posttest
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Indikator Asam Basa
Kelas/Semester : XI IPA/ Genap
Petunjuk mengerjakan soal!
1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor absen di lembar jawaban yang
telah disediakan.
2. Bacalah soal yang Anda terima dengan baik dan bacalah dengan teliti.
3. Berikan tanda silang ( X ) pada jawaban yang anda anggap benar.
4. Apabila ada jawaban yang Anda anngap salah dan Anda ingin memperbaiki,
maka coretlah dengan dua garis mendatar pada jawaban yang anggap salah,
kemudian berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang Anda anggap benar.
5. Contoh: Pilihan semula : A B C D E
6. Menjadi : A B C D E
7. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan pada pengawas beserta
lembar soalnya.
7. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan.
1. Larutan yang dapat memerahkan kertas lakmus biru adalah …….
a. Larutan sabun
b. Air
c. Larutan NaOH
d. Air kapur
e. Larutan cuka
Untuk soal no. 2 dan 3, perhatikan data berikut.
Hasil percobaan warna lakmus dalam larutan sebagai berikut
Larutan Warna Lakmus Merah Warna Lakmus Biru
1 Merah Merah
2 Biru Biru
3 Merah Merah
4 Merah Biru
5 Biru Biru
6 Merah Merah
2. Berdasarkan data di atas, maka larutan yang bersifat asam adalah… .
a. 3, 5, dan 6
b. 1, 3, dan 6
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 2, dan 6
e. 2, 4, dan 5
3. Larutan yang bersifat basa adalah……
a. 2, 4, dan 5
b. 3, 5, dan 6
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 3, dan 6
e. 1, 2, dan 6
100
Untuk soal nomor 4, 5, 6 perhatikan data berikut!
No Indikator Trayek
pH
Perubahan
Warna
Perubahan Warna Larutan
A B C
1 Fenolftalin 8,3 – 10 Tak berwarna-
merah
Tak
berwarna
Tak
berwarna
merah
2 Metil merah 4,2 – 6,3 Merah-kuning Kuning merah kuning
3 Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah-kuning Kuning kuning kuning
4 Brom timol biru 6,0 – 7,6 Kuning-biru biru kuning biru
4. pH larutan A adalah sekitar…….....
a. 4
b. 6,3
c. 7,6
d. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
e. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
5. pH larutan B sekitar……….
a. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
b. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
c. 4,0 ≤ pH ≤ 4,2
d. pH ≥ 10
e. pH ≤ 10
6. Ekstrak bunga sepatu dalam larutan H2SO4 akan berwarna……
a. Kuning
b. Merah
c. Hijau
d. Coklat
e. Merah muda
7. Larutan yang dapat merubah warna kertas lakmus merah menjadi biru adalah
…….
a. CH3COOH
b. H2O
c. HCl
d. HNO3
e. NaOH
8. Ekstrak wortel dalam larutan asam akan berwarna.....………..
a. Kuning
b. Biru
c. Ungu
d. Merah
e. Coklat
10. Berikut ini adalah beberapa indikator
(1) Ekstrak kunyit
(2) Ekstrak bunga sepatu
(3) Ekstrak bunga bougenvil
(4) Kertas lakmus universal
Dari data di atas yang merupakan indikator alami adalah......
a. (1) (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. Semua benar
11. Suatu indikator memberi warna merah dengan larutan kapur sirih. Indikator ini
akan berwarna merah juga dalam larutan ….
a. Cuka/CH3COOH
b. Gula/C11H22O11
c. Soda kaustik/NaOH
d. Alkohol/C2H5OH
e. Aquadest/H2O
12. Air jika ditambah dengan indikator PP maka air akan berwarna......
a. Biru
b. Merah muda
c. Kuning
d. Merah
e. Tidak berwarna
101
Untuk soal nomor 13, 14, 15, 16, 17 perhatikan data berikut!
No Indikator Trayek pH Perubahan Warna
1 Fenolftalin (PP) 8,3 – 10 Tak berwarna-merah
2 Metil merah 4,2 – 6,3 Merah-kuning
3 Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah-kuning
4 Brom timol biru (BTB) 6,0 – 7,6 Kuning-biru
13. Jika suatu larutan diuji dengan indikator PP tidak berwarna dan dengan metil
merah warnanya kuning, maka pH larutan tersebut adalah .........
a. 6,0 ≤ pH ≤ 10
b. 2,9 ≤ pH ≤ 4,2
c. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
d. 6,0 ≤ pH ≤ 8,3
e. 4,0 ≤ pH ≤ 6,3
14. Jika suatu larutan diuji dengan indikator PP berwarna merah dan dengan BTB
warnanya biru, maka pH larutan tersebut adalah .........
a. pH ≤ 10
b. pH ≥ 10
c. pH ≤ 8,3
d. pH ≥ 6,0
e. pH ≤ 6,0
15. Jika suatu larutan diuji dengan indikator PP tidak berwarna, dengan BTB
warnanya biru dan dengan metil merah warnanya kuning, maka pH larutan
tersebut adalah .........
a. pH ≤ 8,3
b. pH ≥ 10
c. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
d. 4,2 ≤ pH ≤ 6,0
e. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
16. Jika suatu larutan diuji dengan indikator metil merah warnanya merah, dengan
metil jingga warnanya kuning dan dengan BTB warnanya kuning, maka pH
larutan tersebut adalah .........
a. 4,0 ≤ pH ≤ 6,3
b. 6,3 ≤ pH ≤ 8,3
c. 4,2 ≤ pH ≤ 6,0
d. 4,0 ≤ pH ≤ 4,2
e. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
17. Jika HCl ditambahkan dengan metil merah maka HCl akan berwarna ……
a. Biru
b. Kuning
c. Tak berwarna
d. Merah muda
e. Merah
18. Ekstrak kunyit jika dilarutkan dalam larutan CH3COOH akan berwarna…..
a. Hijau
b. Orange
c. Merah muda
d. Kuning
e. Merah bata
19. Indikator fenolftalin dimasukkan ke dalam suatu larutan berwarna merah, maka
indikator fenolftalin akan menunjukkan warna yang sama jika dimasukkan ke
dalam larutan………
a. Cuka/CH3COOH
b. Gula/C11H22O11
c. Soda kaustik/NaOH
d. Alkohol/C2H5OH
e. Aquades/H2O
102
20. (1) larutan gula
(2) larutan detergen
(3) aquades
(4) larutan soda kaustik
(5) larutan asam klorida
Yang dapat memerahkan kertas lakmus biru adalah …..
a. Semua benar
b. (1) (2) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (1) dan (3)
e. (5)
103
Lampiran 10
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN
Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI MIA 3
Semester : 2 Wali Kelas : Sri Kandi, S.Pd
NO. NAMA SISWA L/P
1 ADITYA WAHYU SAPUTRO L
2 AFRINDA RINALDISTI L
3 AGUNG PAMBUDI L
4 AINA DHESA MEGANDIRA P
5 AMBAR DEWI KINASIH P
6 ANDRE VAN WIDIANTOKO L
7 ANITA NURMALINDA P
8 ARIF ABRI YUDHA L
9 AZMI ARIFA HUSNA P
10 BELLA KANTI ASIH P
11 BUDIANTO ANIB WIDODO L
12 DIANA SETIYANINGRUM P
13 DIAS ASTIZA RIFTIYA P
14 DYAH RINDRA KURNIAWATI P
15 EKY SETYA WULAN SARI P
16 ELLY KURNIAWATI P
17 FIBI MUHAMMD MACHRUS L
18 FITRI IMTINNA P
19 HANIDA SETYA NINGRUM P
20 IDA SUPRIYATI P
21 IMADA ARBIMA KENNY ZEIN L
22 KHAIRUNNISA P
23 LAYLI NURMA JUWITA P
24 MOCH. FARIED MAKRUF L
25 MOCHAMMAD ALWAN AMRUL HAKIM L
26 MOCHAMMAD EDI PRIYANTO L
27 MUHAMAD FIQRI SEVANDI L
28 MUHAMMAD RIO PRATAMA L
29 MUHAMMAD RISKON L
30 RISKE AMALIA YUNITASARI P
31 ROF’UL AFIDAH YUSFA P
32 RONNY KUSUMA L
33 SAFITRI P
34 SENNA RYANZYAH P
35 SEPTIAN DWI ASA L
36 SUSILO DWI KURNIAWAN L
104
Lampiran 11
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI MIA 4
Semester : 2 Wali Kelas : Nurfalah, S.Pd
NO. NAMA SISWA L/P
1 ADITYA FRENDI NURDIN L
2 ALIVIA NURFITRIANI P
3 ANDRI SURYA LANA L
4 ASWANI KARTIKA MURTI P
5 AZIZ PRAWIRO L
6 BAGAS DEWANDANA L
7 DEDI KURNIAWAN L
8 DHOTUL RIDFIANA P
9 DIYAN ANIZAH P
10 DWI HENDI FRASTYO L
11 DYAH AYU ROUDHOTUL JANNAH P
12 EFRIANDA GALAN PRASETYA L
13 ENGGAR CAHYA PAMUNGKAS L
14 ERVINA FEBRIANI P
15 FAJRIATUL MUBAROKAH P
16 GUNTORO AJI L
17 HAMID QOHHAR L
18 INTAN ROMADHONAH P
19 IZA NAFIA P
20 MELATI SUKMA NINDIANIKA P
21 MUHAMAD AINUL YAQIN L
22 MUHAMAD RIFKI AINUL ADHA L
23 MUHAMMAD HADI PURWANTO L
24 MUHAMMAD NASRUDIN L
25 MUHLAS ADITYA UTAMA AJI L
26 NITA WAHYU WIJAYANTI L
27 NUR AFNIYA P
28 NURUL ALFIKA P
29 REGINA AMANDA P
30 SUQRON ANDYTYA L
31 TEGAR AJI PRASETYO L
32 UMI KULSUM P
33 VATIMAH P
34 YUGA WICAKSANA L
105
Lampiran 12
NILAI ULANGAN SEMESTER GASAL SMA NEGERI 2 BATANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
No. Kelas
X MIA 1 XI MIA 2 XI MIA 3 XI MIA 4
1 70 58 70 56
2 55 60 63 53
3 45 55 74 49
4 57 68 68 52
5 60 58 58 55
6 80 43 62 60
7 65 50 55 57
8 75 63 64 53
9 65 68 58 64
10 65 70 54 56
11 50 63 74 45
12 58 50 64 53
13 73 65 53 45
14 53 48 63 60
15 78 50 55 54
16 65 75 64 53
17 48 53 67 58
18 53 70 63 55
19 73 53 55 52
20 68 60 63 51
21 60 58 62 53
22 48 45 79 57
23 60 45 50 46
24 58 78 66 51
25 68 78 60 54
26 82 80 49 67
27 58 50 68 51
28 45 65 67 48
29 68 65 67 58
30 60 73 81 51
31 63 78 88 56
32 63 50 56 61
33 55 65 91 60
34 68 50 84 36
35 55 45 71
36 50 66
∑Х 2217 2105 2352 1830
Χ 61.583333 60.142857 65.333333 53.823529
si2 93.907143 119.2437 101.6 34.816399
N 36 35 36 34
Max 82 80 91 67
Min 45 43 49 36
106
Lampiran 13
UJI NORMALITAS DATA HASIL ULANGAN SEMESTER 1 KELAS XI MIA 1
H0 : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakan :
Menggunakan rumus : Ho diterima jika 2 <2 (1-)(k-3)
Pengujian Hipotesis
Nilai Maksimal = 82 Panjang Kelas = 10
Nilai Minimal = 45 Rerata Kelompok = 61.58
Rentang = 37 Simpangan Baku = 9.691
Banyak Kelas = 5 n = 36
Kelas Interval Batas
Bawah
Kelas
Z untuk Batas Bawah
Peluang
Untuk
Z
Luas
Untuk
Z
Ei
Oi
(Oi-Ei)²
Ei
41 - 50 40.5 -2.18 0.01 0.11 4.02 6 0.98
51 - 60 50.5 -1.14 0.13 0.33 11.85 13 0.11
61 - 70 60.5 -0.11 0.46 0.37 13.17 11 0.36
71 - 80 70.5 0.92 0.82 0.15 5.52 5 0.05
81 - 90 80.5 1.95 0.97 0.02 0.87 1 0.02
91 - 100 90.5 2.98 1.00
² = 1.51
36
2 (1-)(k-3) 7.81
2 hitung 1.51
1,51
7.81
Karena X2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
k
1i i
2ii2
E
EO
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
107
UJI NORMALITAS DATA HASIL ULANGAN SEMESTER 1 KELAS XI MIA 3
H0 : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakan :
Menggunakan rumus : Ho diterima jika 2 <2 (1-)(k-3)
Pengujian Hipotesis
Nilai
Maksimal = 91 Panjang Kelas = 10
Nilai Minimal = 49 Rerata Kelompok = 65.33
Rentang = 42 Simpangan Baku = 10.08
Banyak Kelas = 6 n = 36
Kelas Interval Batas
Bawah
Nilai
Tengah
Z untuk Batas
Bawah
Peluang
Untuk Z
Luas
Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei
41 - 50 40.5 45.5 -2.46 0.01 0.06 2.29 2 0.04
51 - 60 50.5 55.5 -1.47 0.07 0.25 8.83 9 0.00
61 - 70 60.5 65.5 -0.48 0.32 0.38 13.68 17 0.80
71 - 80 70.5 75.5 0.51 0.70 0.24 8.56 4 2.43
81 - 90 80.5 85.5 1.50 0.93 0.06 2.16 3 0.33
91 - 100 90.5 95.5 2.50 0.99 1
² = 3.61
36
2 (1-)(k-3) 7.81
2 hitung 3.61
3.61 7.81
Karena X2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
k
1i i
2ii2
E
EO
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
108
UJI NORMALITAS DATA HASIL ULANGAN SEMESTER 1 KELAS XI MIA 4
H0 : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakan :
Menggunakan rumus : Ho diterima jika 2 <2 (1-)(k-3)
Pengujian Hipotesis
Nilai Maksimal = 67 Panjang Kelas = 10
Nilai Minimal = 36 Rerata Kelompok = 53.82
Rentang = 31 Simpangan Baku = 5.901
Banyak Kelas = 5 n = 34
Kelas Interval Batas
Bawah
Nilai Z untuk Peluang Luas
Ei Oi
(Oi-Ei)²
Tengah Batas
Bawah
Untuk
Z
Untuk
Z Ei
36 - 45 35.5 40.5 -3.10 0.00 0.08 2.66 3 0.04
46 - 55 45.5 50.5 -1.41 0.08 0.53 18.11 18 0.00
56 - 65 55.5 60.5 0.28 0.61 0.36 12.38 12 0.01
66 - 75 65.5 70.5 1.98 0.98 0.02 0.81 1 0.05
76 - 85 75.5 80.5 3.67 1.00
² = 0.10
34
2 (1-)(k-3) 7.81
2 hitung 0.10
0.10
7.81
Karena X2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
k
1i i
2ii2
E
EO
Daerah penerimaan Ho
109
Lampiran 14
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Hipotesis
Ho : s21 = s2
2 = s23 …. s2
8
H1 : s2
1 ≠ s22 ≠ s2
3 … s28
Kriteria:
Ho diterima jika X2 hitung < X2 (1-a) (k-1)
Daerah penolakan Ho
χ2(a)(k-1)
Pengujian Hipotesis
Sampel ni dk = ni - 1 si2 (dk) si2 log si
2 (dk) log si2
XI MIA 1 36 35 93.9071 3286.7500 1.9727 69.044
XI MIA 2 35 34 119.2437 4054.2857 2.0764 70.599
XI MIA 3 36 35 101.6000 3556.0000 2.0069 70.241
XI MIA 4 34 33 34.8164 1148.9412 1.5418 50.879
∑ 141 137 349.5672 12045.9769 7.5978 260.763
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
s2 = ∑(ni-1) si2
= 12045.9769
= 87.927
∑(ni-1) 137
Log s2 = 1.9441
Harga satuan B
B = (Log s2 ) ∑ (ni - 1)
= 1.9441 x
137
= 266.3446
χ 2 = (Ln 10) { B - ∑(ni-1) log si2}
= 2.3026
266.3446
- 260.7634
= 7.5600
Untuk a = 5% dengan dk = k - 1 = 4 - 1 = 3 diperoleh X2 tabel = 7.81
7.56
7.81
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
110
Karena χ2 hitung < χ2 tabel maka data antar kelompok mempunyai varians yang sama atau
homogen.
Lampiran 15
UJI ANAVA
No Kelas
XI MIA 1 XI MIA 2 XI MIA 3 XI MIA 4
∑X 2217 2105 2352 1830
n 36 35 36 34
X̅ 61.58 60.14 65.33 53.82
Hipotesis
Ho : μ1 = μ2 = μ3 = μ4
H1 : Tidak semua μi sama, untuk i = 1,2,3,4
Kriteria
Ho diterima apabila Fhitung < F α(k-1)(n-k)
Daerah penolakan Ho
F α(k-1)(n-k)
Pengujian Hipotesis
Jumlah Kuadrat
1. jumlah Kuadrat Rata-rata (RY)
RY = (∑X)2
n
= (2217 + 2105 + 2352 + 1830) 2
36 + 35 + 36 +
34
= (8504)2
141
Daerah penerimaan Ho
111
= 512893.73
2. Jumlah Kuadrat antar Kelompok (AY)
AY = (∑Xi)2
- RY
ni
= (2217)2 + (2105)2 + (2352)2 + (1830)2
- 512893.73 36
35
36 34
= 2398.27
3. Jumlah Kuadrat Total (JK tot)
Jk tot = 72318016 - 527338 = 71790678
4. Jumlah Kuadrat dalam (DY)
DY = JK tot - RY - AY
= 71790678 - 512893.73 - 2398.27
= 71275386
Tabel Ringkasan Anava
Sumber Variasi dk JK KT F
Rata-rata 1 RY K= RY : 1
Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (k-1) A
Dalam Kelompok ∑(ni-1) DY D = DY : (∑(ni – 1)) D
Total ∑ni ∑X2
Sumber Variasi dk JK KT F
Rata-rata 1 512893.73 512893.73
Antar Kelompok 3 2398.27 799.42
Dalam Kelompok 137 71275386 520258.292 0.002
Total 141 71790678
F tabel = 2.658
0.002 2.568
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
112
Karena F hitung < F tabel, maka Ho diterima. Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan.
Lampiran 16
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN NO. NAMA SISWA L/P KODE PRETEST POSTTEST
1 ADITYA WAHYU SAPUTRO L E-01 45 45
2 AFRINDA RINALDISTI L E-02 60 60
3 AGUNG PAMBUDI L E-03 50 60
4 AINA DHESA MEGANDIRA P E-04 50 55
5 AMBAR DEWI KINASIH P E-05 60 70
6 ANDRE VAN WIDIANTOKO L E-06 40 60
7 ANITA NURMALINDA P E-07 45 65
8 ARIF ABRI YUDHA L E-08 55 65
9 AZMI ARIFA HUSNA P E-09 50 65
10 BELLA KANTI ASIH P E-10 45 65
11 BUDIANTO ANIB WIDODO L E-11 50 65
12 DIANA SETIYANINGRUM P E-12 55 60
13 DIAS ASTIZA RIFTIYA P E-13 50 50
14 DYAH RINDRA KURNIAWATI P E-14 50 50
15 EKY SETYA WULAN SARI P E-15 35 40
16 ELLY KURNIAWATI P E-16 40 60
17 FIBI MUHAMMD MACHRUS L E-17 65 85
18 FITRI IMTINNA P E-18 40 60
19 HANIDA SETYA NINGRUM P E-19 45 65
20 IDA SUPRIYATI P E-20 55 75
21 IMADA ARBIMA KENNY ZEIN L E-21 45 65
22 KHAIRUNNISA P E-22 45 65
23 LAYLI NURMA JUWITA P E-23 55 75
24 MOCH. FARIED MAKRUF L E-24 50 50
25 MOCHAMMAD ALWAN A. H. L E-25 45 60
26 MOCHAMMAD EDI PRIYANTO L E-26 45 60
27 MUHAMAD FIQRI SEVANDI L E-27 55 75
28 MUHAMMAD RIO PRATAMA L E-28 50 70
29 MUHAMMAD RISKON L E-29 40 60
30 RISKE AMALIA YUNITASARI P E-30 40 60
31 ROF’UL AFIDAH YUSFA P E-31 45 50
32 RONNY KUSUMA L E-32 55 65
33 SAFITRI P E-33 50 60
34 SENNA RYANZYAH P E-34 35 55
35 SEPTIAN DWI ASA L E-35 45 55
36 SUSILO DWI KURNIAWAN L E-36 45 60
∑ 1730 2205
n 36 36
X̅ 48.06 61.25
Maks 65 85
Min 35 40
113
Si2 47.53968 79.10714
Si 6.894903 8.89422
Lampiran 17
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL
NO. NAMA SISWA L/P KODE PRETEST POSTTES
T
1 ADITYA FRENDI NURDIN L K-01 45 50
2 ALIVIA NURFITRIANI P K-02 45 50
3 ANDRI SURYA LANA L K-03 40 55
4 ASWANI KARTIKA MURTI P K-04 25 40
5 AZIZ PRAWIRO L K-05 35 40
6 BAGAS DEWANDANA L K-06 40 55
7 DEDI KURNIAWAN L K-07 45 50
8 DHOTUL RIDFIANA P K-08 25 35
9 DIYAN ANIZAH P K-09 45 45
10 DWI HENDI FRASTYO L K-10 30 40
11 DYAH AYU ROUDHOTUL J. P K-11 45 55
12 EFRIANDA GALAN PRASETYA L K-12 40 45
13 ENGGAR CAHYA PAMUNGKAS L K-13 35 40
14 ERVINA FEBRIANI P K-14 50 50
15 FAJRIATUL MUBAROKAH P K-15 35 50
16 GUNTORO AJI L K-16 40 55
17 HAMID QOHHAR L K-17 50 65
18 INTAN ROMADHONAH P K-18 50 50
19 IZA NAFIA P K-19 45 60
20 MELATI SUKMA NINDIANIKA P K-20 55 60
21 MUHAMAD AINUL YAQIN L K-21 45 60
22 MUHAMAD RIFKI AINUL ADHA L K-22 45 50
23 MUHAMMAD HADI PURWANTO L K-23 55 70
24 MUHAMMAD NASRUDIN L K-24 30 45
25 MUHLAS ADITYA UTAMA AJI L K-25 40 45
26 NITA WAHYU WIJAYANTI L K-26 40 55
27 NUR AFNIYA P K-27 55 65
28 NURUL ALFIKA P K-28 50 60
29 REGINA AMANDA P K-29 40 55
30 SUQRON ANDYTYA L K-30 40 55
31 TEGAR AJI PRASETYO L K-31 45 45
32 UMI KULSUM P K-32 35 50
33 VATIMAH P K-33 40 55
34 YUGA WICAKSANA L K-34 35 50
∑ 1415 1745
n 34 34
X̅ 41.62 51.32
Maks 55 70
Min 25 35
Si2 60.183 67.135
Si 7.758 8.194
114
Lampiran 18
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN (XI MIA 3)
H0 : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakan :
Menggunakan rumus : Ho diterima jika 2 <2 (1-)(k-3)
Pengujian Hipotesis
Nilai Maksimal = 65 Panjang Kelas = 10
Nilai Minimal = 35 Rerata Kelompok = 48.06
Rentang = 30 Simpangan Baku = 6.895
Banyak Kelas = 4 n = 36
Kelas Interval Batas Bawah Z untuk Peluang Luas
Ei Oi (Oi-Ei)²
Kelas Batas Bawah Untuk Z Untuk Z Ei
35 - 44 34.5 -1.97 0.02 0.28 10.02 7 0.91
45 - 54 44.5 -0.52 0.30 0.52 18.79 20 0.08
55 - 64 54.5 0.93 0.82 0.17 6.00 8 0.67
65 - 74 64.5 2.38 0.99 0.01 0.31 1 1.58
75 - 84 74.5 3.83 1.00
² = 3.23
2 (1-)(k-3) 7.81
36
2 hitung 3.23
3.23 7.81
k
1i i
2ii2
E
EO
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
115
Karena X2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELAS KONTROL (XI MIA 4)
H0 : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian
Hipotesis
Kriteria yang digunakan :
Menggunakan rumus : Ho diterima jika 2 <2 (1-)(k-3)
Pengujian Hipotesis
Nilai Maksimal = 55 Panjang Kelas = 10
Nilai Minimal = 25 Rerata Kelompok = 41.62
Rentang = 30 Simpangan Baku = 7.76
Banyak Kelas = 4 n = 34
Kelas Interval
Batas Bawah Z untuk Peluang Luas
Ei Oi
(Oi-Ei)²
Kelas Batas Bawah Untuk
Z
Untuk
Z Ei
25 - 34 24.5 -2.21 0.01 0.17 5.63 4 0.47
35 - 44 34.5 -0.92 0.18 0.47 15.82 14 0.21
45 - 54 44.5 0.37 0.64 0.31 10.43 13 0.63
55 - 64 54.5 1.66 0.95 0.05 1.59 3 1.24
65 - 74 64.5 2.95 1.00
² = 2.56
2 (1-)(k-3) 7.81
34
2 hitung 2.56
2.56
7.81
k
1i i
2ii2
E
EO
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
116
Karena X2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 19
UJI NORMALITAS DATA HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN (XI MIA 3)
H0 : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriteria yang digunakan :
Menggunakan rumus : Ho diterima jika 2 <2 (1-)(k-3)
Pengujian Hipotesis
Nilai Maksimal = 85 Panjang Kelas = 10
Nilai Minimal = 40 Rerata Kelompok = 61.25
Rentang = 45 Simpangan Baku = 8.89
Banyak Kelas = 5 n = 36
Kelas Interval Batas
Bawah Z untuk Peluang Luas
Ei Oi
(Oi-Ei)²
Kelas Batas
Bawah
Untuk
Z
Untuk
Z Ei
40 - 49 39.5 -2.45 0.01 0.09 3.10 2 0.39
50 - 59 49.5 -1.32 0.09 0.33 11.84 7 1.98
60 - 69 59.5 -0.20 0.42 0.40 14.44 21 2.98
70 - 79 69.5 0.93 0.82 0.16 5.64 5 0.07
80 - 89 79.5 2.05 0.98 0.02 0.70 1 0.13
90 - 99 89.5 3.18 1.00
² = 5.55
36
2 (1-)(k-3) 7.81
2 hitung 5.55
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
k
1i i
2ii2
E
EO
117
5.55 7.81
Karena X2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS DATA HASIL POSTTEST KELAS KONTROL (XI MIA 4)
H0 : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Kriteria yang digunakan :
Menggunakan rumus :
Ho diterima jika 2 <2 (1-)(k-3)
Pengujian Hipotesis
Nilai Maksimal = 70 Panjang Kelas = 10
Nilai Minimal = 35 Rerata Kelompok = 51.32
Rentang = 35 Simpangan Baku = 8.19
Banyak Kelas = 5 N = 34
Kelas Interval Batas
Bawah Z untuk Peluang Luas
Ei Oi (Oi-Ei)²
Kelas Batas
Bawah Untuk Z Untuk Z Ei
30 - 39 29.5 -3.31 0.00 0.07 2.40 1 0.82
40 - 49 39.5 -2.09 0.07 0.34 4.48 9 0.54
50 - 59 49.5 -0.88 0.41 0.43 14.59 17 0.40
60 - 69 59.5 0.33 0.84 0.15 4.95 6 0.22
70 - 79 69.5 1.54 0.99 0.01 0.44 1 0.71
80 - 89 79.5 2.76 1.00
² = 2.69
34
2 (1-)(k-3) 7.81
2 hitung
2.69
2.69 7.81
k
1i i
2ii2
E
EO
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
118
Karena X2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 20
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL PRETEST
ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
H₀ : Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang tidak berbeda
Ha : Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang berbeda
Uji Hipotesis
untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kriteria:
Ho diterima apabila F (hitung) ˂ F ½α(nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber Kelompok Kelompok
Variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 1730 1415
N 36 34
Mean 14.06 41.62
Varians (S2) 1461.45 1125.17
Standar deviasi (S) 38.23 33.54
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F : 1461.45 = 1.30
1125.17
Pada α = 5% dengan :
dk pembilang : nb-1 = 35
dk penyebut : nk-1 = 33
Kesimpulan
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
119
1.30 1.99
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui F(hitung) ˂ F (0,025)(35:33), maka Ho diterima. Karena F berada pada daerah
penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varians yang tidak berbeda.
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL POSTTEST
ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
H₀ : Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang tidak berbeda
Ha : Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang berbeda
Uji Hipotesis
untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kriteria:
Ho diterima apabila F (hitung) ˂ F ½α(nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber Kelompok Kelompok
Variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 2145 1745
N 36 34
Mean 61.25 51.32
Varians (S2) 79.11 67.14
Standar deviasi (S)
8.89 8.19
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F : 79.11 = 1.18
67.14
Pada α = 5% dengan :
dk pembilang : nb-1 = 35 dk penyebut : nk-1 = 33
120
Kesimpulan
1.18 1.99
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui F(hitung) ˂ F (0,025)(35:33), maka Ho diterima.
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelas mempunyai varians yang tidak berbeda.
Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
121
Lampiran 21
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA NILAI POSTTEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN
DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho : m1 = m2
Ha : m1 ≠ m2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-1/2a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
Jumlah 2205 1745
N 36 34
x ̅ 61.25 51.32
Varians (s2) 79.11 67.14
Standart deviasi (s) 8.89 8.19
S
=
36 - 1 79.11 + 34 - 1 67.14
= 8.562 36 + 34 - 2
Daerah penerimaan Ho
122
T = 61.25 - 51.32
= 4.848
8.562
1 + 1
36 34
Pada a = 5% dengan dk = 36 + 34 - 2 = 68 diperoleh t(0.95)(68) = 1.995
-1.995 1.995 4.85
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata nilai
posttest antara kelompok eksperimen dengan kontrol.
Daerah penerimaan Ho
123
Lampiran 22
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA (UJI t PIHAK KANAN)
NILAI POSTTEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : m1 < m2
Ha : m1 > m2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah 2205 1745
n 36 34
X̅ 61.25 51.32
Varians (s2) 68.00 67.14
Standart deviasi (s) 8.25 8.19
s = 36 1 68.00 + 34 1 67.14 = 8.221
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
124
36
+ 34
2
t = 61.25
51.32 = 5.051
8.22
1 + 1
36 34
Pada a = 5% dengan dk = 36 + 34 - 2 =68 diperoleh t(0.95)(68) = 1.995
1.995
5.051
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas
eksperimen lebih baik daripada rata-rata kelas kontrol
Daerah penerimaan Ho
125
Lampiran 23
UJI NORMALIZED GAIN <g˃ PENINGKATAN RATA-RATA HASIL BELAJAR
PENGETAHUAN SISWA KELAS EKSPERIMEN (XI MIA 3)
No Testee Pretest Posttest <g˃ Kriteria
1 E-01 45 45 0.00 Rendah
2 E-02 60 60 0.00 Rendah
3 E-03 50 60 0.20 Rendah
4 E-04 50 55 0.10 Rendah
5 E-05 60 70 0.25 Rendah
6 E-06 40 60 0.33 Sedang
7 E-07 45 65 0.36 Sedang
8 E-08 55 65 0.22 Rendah
9 E-09 50 65 0.30 Sedang
10 E-10 45 65 0.36 Sedang
11 E-11 50 65 0.30 Sedang
12 E-12 55 60 0.11 Rendah
13 E-13 50 50 0.00 Rendah
14 E-14 50 50 0.00 Rendah
15 E-15 35 40 0.08 Rendah
16 E-16 40 60 0.33 Sedang
17 E-17 65 85 0.57 Sedang
18 E-18 40 60 0.33 Sedang
19 E-19 45 65 0.36 Sedang
20 E-20 55 75 0.44 Sedang
21 E-21 45 65 0.36 Sedang
22 E-22 45 65 0.36 Sedang
23 E-23 55 75 0.44 Sedang
24 E-24 50 50 0.00 Rendah
25 E-25 45 60 0.27 Rendah
26 E-26 45 60 0.27 Rendah
27 E-27 55 75 0.44 Sedang
28 E-28 50 70 0.40 Sedang
29 E-29 40 60 0.33 Sedang
30 E-30 40 60 0.33 Sedang
31 E-31 45 50 0.09 Rendah
32 E-32 55 65 0.22 Rendah
33 E-33 50 60 0.20 Rendah
34 E-34 35 55 0.31 Sedang
35 E-35 45 55 0.18 Rendah
36 E-36 45 60 0.27 Rendah
Jumlah 1730 2205 9,17
126
Mean 48.06 61.25 0,25 Rendah
UJI NORMALIZED GAIN (g) PENINGKATAN RATA-RATA HASIL BELAJAR
PENGETAHUAN SISWA KELAS KONTROL (XI MIA 4)
No Testee Pretest Posttest <g˃ Kriteria
1 K-01 45 50 0.09 Rendah
2 K-02 45 50 0.09 Rendah
3 K-03 40 55 0.25 Rendah
4 K-04 25 40 0.20 Rendah
5 K-05 35 40 0.08 Rendah
6 K-06 40 55 0.25 Rendah
7 K-07 45 50 0.09 Rendah
8 K-08 25 35 0.13 Rendah
9 K-09 45 45 0.00 Rendah
10 K-10 30 40 0.14 Rendah
11 K-11 45 55 0.18 Rendah
12 K-12 40 45 0.08 Rendah
13 K-13 35 40 0.08 Rendah
14 K-14 50 50 0.00 Rendah
15 K-15 35 50 0.23 Rendah
16 K-16 40 55 0.25 Rendah
17 K-17 50 65 0.30 Sedang
18 K-18 50 50 0.00 Rendah
19 K-19 45 60 0.27 Rendah
20 K-20 55 60 0.11 Rendah
21 K-21 45 60 0.27 Rendah
22 K-22 45 50 0.09 Rendah
23 K-23 55 70 0.33 Sedang
24 K-24 30 45 0.21 Rendah
25 K-25 40 45 0.08 Rendah
26 K-26 40 55 0.25 Rendah
27 K-27 55 65 0.22 Rendah
28 K-28 50 60 0.20 Rendah
29 K-29 40 55 0.25 Rendah
30 K-30 40 55 0.25 Rendah
31 K-31 45 45 0.00 Rendah
32 K-32 35 50 0.23 Rendah
127
33 K-33 40 55 0.25 Rendah
34 K-34 35 50 0.23 Rendah
Jumlah 1415 1750 5.71
Mean 41.62 51.47 0,17 Rendah
Lampiran 24
UJI KORELASI DAN KOEFISIEN DETERMINASI
Uji Hipotesis
Ho : model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card tidak berpengaruh
terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa pada materi indikator asam basa
Ha : model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card berpengaruh
terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa pada materi indikator asam basa
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan:
𝑟𝑏 =(𝑋 1 − 𝑋 2)𝑝. 𝑞
𝑢. 𝑠𝑦
Keterangan:
rb
= koefisien korelasi biserial
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
P = proporsi jumlah siswa pada kelompok eksperimen
Q = proporsi jumlah siswa pada kelompok kontrol
U = tinggi ordinat pada kurva normal baku pada titik z yang memotong
bagian luas normal baku menjadi bagian p dan q
Sy = simpangan baku untuk semua nilai dari kedua kelompok
Untuk pengujian signifikansi koefisien kolerasidigunakan rumus sebagai berikut:
𝑡 =𝑟𝑏√𝑛 − 2
√1 − 𝑟𝑏2
Kriteria yang digunakan:
Tolak Ho jika thitung ˃ ttabel
X̅1 = 61.25
128
X̅2 = 51.32
p = 36 = 0.51
70
q = 1 – 0.51 = 0.49
u = dari nilai p dan q diperoleh z = 0 (DAFTAR F)
dari nilai z = 0 didapat tinggi koordinat u = 0.40 (DAFTAR E)
Sy = 19.56
maka:
rb = [ 61.25 – 51.32 ] 0.51 x 0.49 = 0.32
0.40 x 19.56
Pengujian signifikansi:
n = jumlah siswa = 70
rb2 = 0.1024
thitung =0.3172√70−2
√1−0.1006 = 2.515
Untuk α = 5% dan dk = 70 – 2 = 68, maka diperoleh ttabel = 1.99
Karena thitung ˃ ttabel maka Ho ditolak.
Koefisien Determinasi
r2 = (0.32)2 x 100% = 10.24%
Hal ini berarti hasil belajar materi indikator asam basa, 10.24% ditentukan oleh
model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card. Sisanya 89.76%
ditentukan oleh faktor lain.
129
Lampiran 25
ANALISIS PENIGKATAN HASIL BELAJAR KLASIKAL
Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen (XI MIA 3)
% = 𝑋
n × 100 %
= 4
36 x 100%
= 11,11 %
Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol (XI MIA 4)
% = 𝑥
n × 100 %
= 0
34 x 100%
= 0 %
130
Lampiran 26
PANDUAN PENSKORAN LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF SISWA
N No Aspek Yang Dinilai Skor Kriteria Skor peserta
didik
1
Kehadiran 4 Selalu hadir mengikuti pelajaran kimia
3 Pernah tidak hadir mengikuti pelajaran kimia
1x
2 Pernah tidak hadir mengikuti pelajaran kimia
2x
1 Pernah tidak hadir mengikuti pelajaran kimia
lebih dari 2x
2 Menyampaikan
pendapat
4 Dalam menyampaikan pendapat sangat
sistematika,
bahasa yang digunakan sangat mudah
dipahami,
suara sudah sangat jelas terdengar.
3 Jika 1 kriteria dari point 4 tidak terpenuhi
2 Jika 2 kriteria dari point 4 tidak terpenuhi
1 Jika semua kriteria dari point 4 tidak
terpenuhi
3 Disiplin 4 Tidak pernah terlambat dalam mengikuti
pelajaran kimia
3 Terlambat mengikuti pelajaran kimia
maksimal 5 menit
2 Terlambat mengikuti pelajaran kimia antara
5- 10 menit
1 Terlambat mengikuti pelajaran kimia lebih
dari 10 menit
4 Sopan dan santun 4 Tidak berkata kasar kepada teman,
tidak menyela pembicaraan,
mengucapkan terimakasih setelah
mendapat bantuan dari teman,
meminta ijin terlebih dahulu ketika ingin
menyampaikan pendapat,
meminta ijin ketika ingin meminjam
barang milik orang lain.
3 Jika 2 kriteria dari point 4 tidak terpenuhi
2 Jika 3 kriteria dari point 4 tidak terpenuhi
131
1 Jika 4 kriteria dari point 4 tidak terpenuhi
5 Tanggungjawab 4 Mengumpulkan tugas lengkap dan tepat
waktu
3 Mengumpulkan tugas tidak lengkap tetapi
tepat waktu
2 Mengumpulka tugas lengkap tetapi tidak
tepat waktu
1 Tidak mengumpulkan tugas
6 Jujur 4 Tidak menyontek saat ulangan,
Mengakui kesalahan,
Tidak melakukan plagiarism
3 Jika 1 kriteria dari point 4 tidak terpenuhi
2 Jika 2 kriteria dari point 4 tidak terpenuhi
1 Jika semua kriteria dari point 4 tidak
terpenuhi
7 Percaya diri 4 Berani menyampaikan pendapat,
Berani bertanya,
Berani menjawab pertanyaan di depan kelas
3 Jika 1 kriteria dari point 4 tidak terpenuhi
2 Jika 2 kriteria dari point 4 tidak terpenuhi
1 Jika semua kriteria dari point 4 tidak
terpenuhi
Skor total diperoleh peserta didik
132
133
Lampiran 27
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN (XI MIA 4)
No. Kode
Siswa
Skor yang Diperoleh Tiap Aspek Skor
Total Observer I Observer II Observer III
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 E-01 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 73
2 E-02 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 69
3 E-03 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 64
4 E-04 4 2 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 60
5 E-05 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74
6 E-06 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 69
7 E-07 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 64
8 E-08 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 2 65
9 E-09 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 66
10 E-10 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 66
11 E-11 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 72
12 E-12 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 66
13 E-13 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 71
14 E-14 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 72
15 E-15 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 69
16 E-16 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 72
17 E-17 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 70
18 E-18 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 67
19 E-19 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 71
20 E-20 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 68
21 E-21 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 66
22 E-22 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74
23 E-23 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 67
24 E-24 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 66
25 E-25 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 66
26 E-26 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 68
27 E-27 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 68
28 E-28 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 67
29 E-29 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 68
30 E-30 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 72
31 E-31 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 70
32 E-32 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 67
33 E-33 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74
34 E-34 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 73
35 E-35 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 73
36 E-36 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 67
134
No
.
Kode
Sisw
a
Skor Rata-rata yang Diperoleh Tiap Aspek Skor
Total Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7
1 E-01 4 33,33 4 4 3 3,33 3,67 24,33 86,89 Sangat Baik
2 E-02 4 3 3,33 2,67 3 3,33 3,67 23 82,14 Baik
3 E-03 4 3 2,33 3,3 3 3 2,67 21,33 76,18 Baik
4 E-04 4 2 3 2,67 3 3,33 2 20 71,43 Baik
5 E-05 4 3 3 3,33 3,67 4 3,67 24,67 88,11 Sangat Baik
6 E-06 4 3,33 3,67 3 3 3 3 23 82,14 Baik
7 E-07 4 2,33 3 3 3,33 3 2,67 21,33 76,18 Baik
8 E-08 4 2,67 3 3 3,33 3,33 2,33 21,67 77,39 Baik
9 E-09 4 3 3,33 3 3 3 2,67 22 78,57 Baik
10 E-10 4 3 3 3,33 3 3 2,67 22 78,57 Baik
11 E-11 4 3,67 3 3 3,67 3 3,67 24 85,71 Sangat Baik
12 E-12 4 3,67 3 2,67 3 3,33 3,33 22 78,57 Baik
13 E-13 4 3,33 3 3,67 3,67 3 3 23,67 84,54 Baik
14 E-14 4 3,67 4 3,33 3 3 3 24 85,71 Sangat Baik
15 E-15 4 3 2,33 2,67 3 3,33 3,67 23 82,14 Baik
16 E-16 4 2,67 3 3,33 3,33 3,67 4 24 85,71 Sangat Baik
17 E-17 4 3,67 3,67 3 3 3 3 23,33 83,32 Baik
18 E-18 4 3 3,33 3 3 3 3 22,33 79,75 Baik
19 E-19 4 3,33 3 3,67 3,67 3 3 23,67 84,57 Baik
20 E-20 4 3 3,67 3 3 3 3 22,67 80,96 Baik
21 E-21 4 3,67 4 3,67 3 2,67 3 22 78,57 Baik
22 E-22 4 3 3 3,33 3,67 4 3,67 24,67 88,11 Sangat Baik
23 E-23 4 3 3,33 3 3 3 3 22,33 79,75 Baik
24 E-24 4 3,67 3 2,67 3 3,33 3,33 22 78,57 Baik
25 E-25 4 3,67 3 2,67 3 3,33 3,33 22 78,57 Baik
26 E-26 4 3 3,67 3 3 3 3 22,67 80,96 Baik
27 E-27 4 3 3,67 3 3 3 3 22,67 80,96 Baik
28 E-28 4 3 3,33 3 3 3 3 22,33 79,75 Baik
29 E-29 4 3 3,67 3 3 3 3 22,67 80,96 Baik
30 E-30 4 3,67 4 3,33 3 3 3 24 85,71 Sangat Baik
31 E-31 4 3,67 3,67 3 3 3 3 23,33 83,32 Baik
32 E-32 4 3 3,33 3 3 3 3 22,33 79,75 Baik
33 E-33 4 3 3 3,33 3,67 4 3,67 24,67 88,11 Sangat Baik
34 E-34 4 3,33 4 4 3 3,33 3,67 24,33 86,89 Sangat Baik
35 E-35 4 3,33 4 4 3 3,33 2,67 24,33 86,89 Sangat Baik
36 E-36 4 3 3,33 3 3 3 3 22,33 79,75 Baik
Jumlah 144 113,7 120,7 113,7 113 114,7 110 317 2945
Rata-rata 4 3,16 3,35 3,16 3,14 3,19 3,06 22,64 81,81 Baik
Kriteria ST T T T T T T
Kriteria Rata-rata Skor Setiap Aspek Kriteria rata-rata skor total
3,40 < X ≤ 4,00 = Sangat Tinggi (T) 23,80 < X ≤ 28,00 = Sangat Baik
2,80 < X ≤ 3,40 = Tinggi (T) 19,60 < X ≤ 23,80 = Baik
2,20 < X ≤ 2,80 = Cukup (C) 15,40 < X ≤ 19,60 = Cukup
1,60 < X ≤ 2,20 = Rendah (R) 11,20 < X ≤ 15,40 = Jelek
1,00 < X ≤ 1,60 = Sangat Rendah (SR) 7,00 < X ≤ 11,20 = Sangat Jelek
135
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL (XI MIA 3)
No. Kode
Siswa
Skor yang Diperoleh Tiap Aspek Skor
Total Observer I Observer II Observer III
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 K-01 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 64
2 K-02 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 63
3 K-03 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 65
4 K-04 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 62
5 K-05 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 63
6 K-06 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 67
7 K-07 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 65
8 K-08 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 62
9 K-09 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 67
10 K-10 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 62
11 K-11 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 63
12 K-12 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 64
13 K-13 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 65
14 K-14 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 67
15 K-15 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 65
16 K-16 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 62
17 K-17 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 63
18 K-18 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 64
19 K-19 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 62
20 K-20 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 62
21 K-21 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 64
22 K-22 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 65
23 K-23 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 65
24 K-24 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 62
25 K-25 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 63
26 K-26 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 67
27 K-27 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 64
28 K-28 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 63
29 K-29 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 63
30 K-30 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 63
31 K-31 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 64
32 K-32 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 67
33 K-33 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 66
34 K-34 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 67
136
No
.
Kode
Sisw
a
Skor Rata-rata yang Diperoleh Tiap Aspek Skor
Rata-rata Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7
1 K-01 4 2,33 3 3 2,67 3 3,33 21,33 76,18 Baik
2 K-02 4 2,33 2,67 3 2,67 3 3,33 21 75 Baik
3 K-03 4 2,67 3 3 2,67 3,33 3,33 21,67 77,39 Baik
4 K-04 4 2,33 2,67 3 2,33 3 3,33 20,67 73,82 Baik
5 K-05 4 2,33 3,67 3 2,33 3 3,33 21 75 Baik
6 K-06 4 3 3 3 3,33 3 3 22,33 79,75 Baik
7 K-07 4 2,67 3 3 2,33 3,33 3,33 21,67 77,39 Baik
8 K-08 4 2,33 2,67 3 2,33 3 3,33 20,67 73,82 Baik
9 K-09 4 3 3 3 3,33 3 3 22,33 79,75 Baik
10 K-10 4 2,33 2,67 3 2,33 3 3,33 20,67 73,82 Baik
11 K-11 4 2,33 2,67 3 2,67 3 3,33 21 75 Baik
12 K-12 4 2,33 3 3 2,67 3 3,33 21,33 76,18 Baik
13 K-13 4 2,67 3 3 2,33 3,33 3,33 21,67 77,39 Baik
14 K-14 4 2,67 3 3 3,33 3 3 22 78,57 Baik
15 K-15 4 2,67 3 3 2,33 3,33 3,33 21,67 77,39 Baik
16 K-16 4 2,33 2,67 3 2,33 3 3,33 20,67 73,82 Baik
17 K-17 4 2,33 2,67 3 2,67 3 3,33 21 75 Baik
18 K-18 4 2,33 3 3 3,67 3 3,33 21,33 76,18 Baik
19 K-19 4 2,33 2,67 3 2,33 3 3,33 20,67 73,82 Baik
20 K-20 4 2,33 2,67 3 2,33 3 3,33 20,67 73,82 Baik
21 K-21 4 2,33 3 3 2,67 3 3,33 21,33 76,18 Baik
22 K-22 4 2,67 3 3 2,33 3,33 3,33 21,67 77,39 Baik
23 K-23 4 2,67 3 3 2,33 3,33 3,33 21,67 77,39 Baik
24 K-24 4 2,33 2,67 3 2,33 3 3,33 20,67 73,82 Baik
25 K-25 4 2,33 2,67 3 2,67 3 3,33 21 75 Baik
26 K-26 4 3 3 3 3,33 3 3 22,33 79,75 Baik
27 K-27 4 2,33 3 3 2,67 3 3,33 21,33 76,18 Baik
28 K-28 4 2,33 2,67 3 2,67 3 3,33 21 75 Baik
29 K-29 4 2,33 2,67 3 2,67 3 3,33 21 75 Baik
30 K-30 4 2,33 2,67 3 2,67 3 3,33 21 75 Baik
31 K-31 4 2,33 3 3 2,67 3 3,33 21,33 76,18 Baik
32 K-32 4 3 3 3 3,33 3 3 22,33 79,75 Baik
33 K-33 4 2,67 3 3 3,33 3 3 22 78,57 Baik
34 K-34 4 3 3 3 3,33 3 3 22,33 79,75 Baik
Jumlah 136 85,33 97 102 91 104 111 726,34 2594,07
Rata-rata 4 2,51 2,85 3 2,68 3,06 3,26 21,36 76,29 Baik
Kriteria ST C T T T T C
Kriteria Rata-rata Skor Setiap Aspek Kriteria rata-rata skor total
3,40 < X ≤ 4,00 = Sangat Tinggi (T) 23,80 < X ≤ 28,00 = Sangat Baik
2,80 < X ≤ 3,40 = Tinggi (T) 19,60 < X ≤ 23,80 = Baik
2,20 < X ≤ 2,80 = Cukup (C) 15,40 < X ≤ 19,60 = Cukup
1,60 < X ≤ 2,20 = Rendah (R) 11,20 < X ≤ 15,40 = Jelek
1,00 < X ≤ 1,60 = Sangat Rendah (SR) 7,00 < X ≤ 11,20 = Sangat Jelek
137
Lampiran 28
Reliabilitas Lembar Observasi Penilaian Afektif
No Observer I Observer II Observer III ∑X ∑X2
1 3.67 3.33 3.33 10.33 106.64
2 3.67 3.33 4.00 11.00 121.00
3 2.67 2.67 3.00 8.34 69.50
4 3.67 3.00 3.33 10.00 99.93
5 3.33 3.33 3.67 10.33 106.78
6 3.33 3.33 3.67 10.33 106.78
7 3.00 2.77 3.00 8.77 76.91
8 3.33 3.33 4.00 10.66 113.64
9 3.33 3.67 4.00 11.00 121.07
10 3.33 3.33 3.67 10.33 106.78
11 2.67 3.00 3.00 8.67 75.17
12 3.00 2.67 3.00 8.67 75.17
13 3.33 3.67 3.67 10.67 113.92
14 3.00 2.67 3.33 9.00 81.00
15 3.00 2.67 3.00 8.67 75.17
16 3.00 3.00 3.33 9.33 87.05
17 3.33 3.67 3.67 10.67 113.85
18 3.33 3.00 3.33 9.66 93.38
19 3.33 3.33 3.67 10.33 106.78
20 3.67 3.33 3.67 10.67 113.85
21 2.67 2.67 3.00 8.34 69.56
22 3.67 3.33 3.67 10.67 113.92
23 3.33 3.00 3.33 9.66 93.38
24 3.67 3.67 4.00 11.34 128.52
25 3.67 3.33 4.00 11.00 121.00
26 2.67 2.67 3.00 8.34 69.56
27 2.67 2.67 3.33 8.67 75.17
28 3.33 3.33 3.67 10.33 106.78
29 2.67 2.67 3.33 8.67 75.17
30 3.67 3.67 4.00 11.34 128.60
31 2.67 2.67 3.00 8.34 69.56
32 2.67 3.00 3.33 9.00 81.00
33 3.67 3.33 3.67 10.67 113.92
34 3.00 2.67 3.33 9.00 81.00
35 3.67 3.67 3.67 11.01 121.15
36 3.67 3.67 4.00 11.34 128.60
∑y 116.37 113.13 125.67 355.17 3541.22
∑y2 13541.20 12799.15 15792.95 126145.73 12540240.58
138
JKT = (3,67)2 + (3,33)2 + (3,33)2 + ……. + (4,00)2 – (355,17)2
(36) (3)
= 1184,65 – 1168,02
= 16,63
JKOB = (116,37)2 + (113,13)2 + (125,67)2 - (355,17)2
36 (36) (3)
= 1170,37 – 1168,02
= 2,35
JKP = (10,33)2 + (11,00)2 + (8,34)2 ….. + (11,34) - (355,17)2
3 (36) (3)
= 1180,41 – 1168,02
= 12,39
JK res = JKT – JKOB – JKP
= 16,63 – 2,35 – 12,39
= 1,89
Vp = JKP = 12,39 = 0,35
df 35
Ve = JK res = 1,89 = -1,89 = 0,027
df (36-1)(3-1) 70
r11 = Vp-Ve
Vp + (n-1)Ve
= 0,35 – 0,027
0,35 + (2) 0,027
= 0,80
Karena nilai r11 ≥ 0,7, maka lembar penilaian sikap reliabel.
139
Lampiran 29
PANDUAN PENSKORAN LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA
N No Aspek Yang dinilai Skor Kriteria Skor peserta
didik
A Prakerja
(Sebelum
Praktikum)
Pakaian 3 Rapi, sopan, memakai sarung tangan
dan memakai masker.
2 Bila 1 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
1 Bila 2 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
Kesiapan
praktikum
3 Dapat menjawab pertanyaan tentang
prosedur praktikum dengan tepat.
2 Dapat menjawab sebagian prosedur.
1 Tidak dapat menjawab.
B Pelaksanaan
Praktikum
Sistematika
Kerja
3 Mengerjakan praktikum sesuai urutan
cara kerja
2 Mengerjakan praktikum sebagain
sesuai urutan cara kerja
1 Mengerjakan praktikum tidak sesuai
urutan cara kerja (seenaknya)
Keterampilan 3 Dapat menggunakan alat dengan baik
2 Hanya dapat menggunakan alat
sebagian
1 Tidak dapat menggunakan alat
dengan baik
Cara
menggunakan
kertas lakmus
dan larutan
indikator asam
basa
3 Menggunakan kertas lakmus dan
larutan indikator asam basa
secukupnya.
Tidak mencampur indikator asam
basa dengan indikator asam basa
yang lain atau kertas lakmus.
Mengamati perubahan warna
larutan indikator dalam sampel
dan dapat menjelaskan perubahan
warna tersebut
2 Bila 1 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
1 Bila 2 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
Mengelola Zat
Sisa
Eksperimen
3 Membuang larutan yang sudah
digunakan ke dalam tempat yang
telah disediakan (sesuai dengan
jenis larutan)
Membuang zat padat yang sudah
digunakan ke dalam tempat
sampah yang tersedia
Tidak mengembalikan zat yang
sudah diambil, tetapi belum
140
digunakan, pada tempat larutan
semula
2 Bila 1 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
1 Bila 2 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
Hasil Kerja 3 Hasil kerja sesuai dengan tujuan dan
ketentuan
2 Hasil kerja kurang sempurna
1 Hasil kerja tidak berhasil atau gagal
Kebersihan 3 Sewaktu kerja rapi (teliti) atau tidak
berantakan dan alat setelah kerja
bersih serta kering
2 Bila 1 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
1 Bila 2 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
C Laporan
Praktikum
Bentuk
Laporan
3 Menyajikan dasar teori yang sesuai
dengan tujuan praktikum
Bahasa yang digunakan
komunikatif (mudah dipahami)
Sistematik,menarik dan ditulis
tangan
2 Bila 1 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
1 Bila 2 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
Data
Pengamatan
3 Data yang disajikan dalam bentuk
tabel dan atau grafik
Data yang disajikan sesuai dengan
hasil praktikum
Data yang disajikan jelas dan
mudah dipahami
2 Bila 1 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
1 Bila 2 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
Pembahasan 3 Bahasa yang digunakan
komunikatif
Pembahasan sesuai dengan hasil
praktikum
Adanya hubungan antara
pembahasan dan literatur yang
diambil
2 Bila 1 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
1 Bila 2 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
3 Kesimpulan sesuai dengan tujuan
praktikum
141
Ketepatan
Pengambilan
Keputusan
Disajikan sesuai dengan
pembahasan dan menggunakan
bahasa yang komunikatif
Diambil berdasarkan data
pengamatan
2 Bila 1 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
1 Bila 2 kriteria dari point 3 tidak
terpenuhi
Waktu
Pengumpulan
Laporan
3 Tepat waktu
2 Terlambat 1 hari
1 Terlambat 2 hari
Skor total diperoleh peserta didik
141
Lampiran 30
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN (XI MIA 4)
No. Kode
Siswa
Skor yang Diperoleh Tiap Aspek Skor
Total Observer I Observer II Observer III
A B C A B C A B C
1 E-01 6 15 13 6 15 13 6 14 13 101
2 E-02 6 14 14 5 13 14 5 13 14 98
3 E-03 5 15 13 6 14 14 6 13 14 100
4 E-04 5 14 12 5 14 13 5 13 14 95
5 E-05 6 13 14 5 13 14 5 14 13 97
6 E-06 5 13 13 5 15 12 5 15 13 96
7 E-07 5 14 14 5 13 15 6 13 14 99
8 E-08 5 14 12 5 14 13 5 13 14 95
9 E-09 6 13 14 5 13 14 5 14 13 97
10 E-10 5 13 13 5 15 12 5 15 13 96
11 E-11 5 15 13 6 14 14 6 13 14 100
12 E-12 5 14 14 5 13 15 6 13 14 99
13 E-13 5 13 13 5 15 12 5 15 13 96
14 E-14 6 13 14 5 13 14 5 14 13 97
15 E-15 6 14 14 5 13 14 5 13 14 98
16 E-16 5 14 12 5 14 13 5 13 14 95
17 E-17 5 14 12 5 14 13 5 13 14 95
18 E-18 5 14 14 5 13 15 6 13 14 99
19 E-19 6 13 14 5 13 14 5 14 13 97
20 E-20 5 14 12 5 14 13 5 13 14 95
21 E-21 5 14 14 5 13 15 6 13 14 99
22 E-22 5 15 13 6 14 14 6 13 14 100
23 E-23 5 13 13 5 13 13 5 13 14 94
24 E-24 6 13 14 5 13 14 5 14 13 97
25 E-25 6 14 14 5 13 14 5 13 14 98
26 E-26 6 14 14 5 13 14 5 13 14 98
27 E-27 6 13 14 5 13 14 5 14 13 97
28 E-28 6 14 14 5 13 14 5 13 14 98
29 E-29 6 13 14 5 13 14 5 14 13 97
30 E-30 6 15 13 6 15 13 6 14 13 101
31 E-31 6 15 13 6 14 14 6 13 15 102
32 E-32 5 13 13 5 13 13 5 13 14 94
33 E-33 5 15 13 6 14 14 6 13 14 100
34 E-34 5 15 13 6 14 14 6 13 14 100
35 E-35 6 15 13 6 15 13 6 14 13 101
36 E-36 6 14 14 5 13 14 5 13 14 98
142
No Kode
Siswa
Skor rata-rata yang diperoleh setiap aspek Skor
Rata-rata Nilai Kriteria
A B C
1 E-01 6 14,67 13 33,67 86,33 Baik
2 E-02 5,33 13,33 14 32,67 83,77 Baik
3 E-03 5,67 14 13,67 33,33 85,46 Baik
4 E-04 5 13,67 13 31,67 81,21 Baik
5 E-05 5,33 13,33 13,67 32,33 82,9 Baik
6 E-06 5 14,33 12,67 32 82,05 Baik
7 E-07 5,33 13,33 14,33 33 84,62 Baik
8 E-08 5 13,67 13 31,67 81,21 Baik
9 E-09 5,33 13,33 13,67 32,33 82,9 Baik
10 E-10 5 14,33 12,67 32 82,05 Baik
11 E-11 5,67 14 13,67 33,33 85,46 Baik
12 E-12 5,33 13,33 14,33 33 84,62 Baik
13 E-13 5 14,33 12,67 32 82,05 Baik
14 E-14 5,33 13,33 13,67 32,33 82,9 Baik
15 E-15 5,33 13,33 14 32,67 83,77 Baik
16 E-16 5 13,67 13 31,67 81,21 Baik
17 E-17 5 13,67 13 31,67 81,21 Baik
18 E-18 5,33 13,33 14,33 33 84,62 Baik
19 E-19 5,33 13,33 13,67 32,33 82,9 Baik
20 E-20 5 13,67 13 31,67 81,21 Baik
21 E-21 5,33 13,33 14,33 33 84,62 Baik
22 E-22 5,67 14 13,67 33,33 85,46 Baik
23 E-23 5 13 13,33 31,33 80,33 Baik
24 E-24 5,33 13,3 13,67 32,33 82,9 Baik
25 E-25 5,33 13,33 14 32,67 83,77 Baik
26 E-26 5,33 13,33 14 32,67 83,67 Baik
27 E-27 5,33 13,33 13,67 32,33 82,9 Baik
28 E-28 5,33 13,33 14 32,67 83,77 Baik
29 E-29 5,33 13,33 13,67 32,33 82,9 Baik
30 E-30 6 14,67 13 33,67 86,33 Baik
31 E-31 6 14 14 34 87,18 Sangat Baik
32 E-32 5 13 13,33 31,33 80,33 Baik
33 E-33 5,67 14 13,67 33,33 85,46 Baik
34 E-34 5,67 14 13,67 33,33 85,46 Baik
35 E-35 6 14,67 13 33,67 86,33 Baik
36 E-36 5,33 13,33 14 32,67 83,67 Baik
Jumlah 193 492 488 1173 3007,53
Rata-rata 2,68 2,31 2,71 32,58 83,54 Baik
Kriteria ST T ST
Kriteria Rata-rata Skor Setiap Aspek Kriteria rata-rata skor total
2,60 < X ≤ 3,00 = Sangat Tinggi (T) 33,80 < X ≤ 39,00 = Sangat Baik
2,20 < X ≤ 2,60 = Tinggi (T) 28,60 < X ≤ 33,80 = Baik
1,80 < X ≤ 2,20 = Cukup (C) 23,40 < X ≤ 28,60 = Cukup
1,40 < X ≤ 1,80 = Rendah (R) 18,20 < X ≤ 23,40 = Jelek
1,00 < X ≤ 1,40 = Sangat Rendah (SR) 13,00 < X ≤ 81,20 = Sangat Jelek
143
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL (XI MIA 3)
No. Kode
Siswa
Skor yang Diperoleh Tiap Aspek Skor
Total Observer I Observer II Observer III
A B C A B C A B C
1 K-01 5 12 13 5 12 14 5 13 13 92
2 K-02 5 11 13 5 12 13 5 14 12 90
3 K-03 5 11 12 5 12 13 5 12 14 89
4 K-04 5 12 13 5 12 14 5 13 13 92
5 K-05 5 11 13 5 12 13 5 14 12 90
6 K-06 5 13 13 5 13 13 5 13 14 94
7 K-07 5 12 13 5 12 13 5 12 14 91
8 K-08 5 11 12 5 12 13 5 12 14 89
9 K-09 5 13 13 5 13 13 5 13 14 94
10 K-10 5 12 13 5 12 14 5 13 13 92
11 K-11 5 11 12 5 12 13 5 12 14 89
12 K-12 5 11 13 5 12 13 5 14 12 90
13 K-13 5 11 12 5 12 13 5 12 14 89
14 K-14 5 13 13 5 13 13 5 13 14 94
15 K-15 5 12 13 5 12 13 5 12 14 91
16 K-16 5 11 12 5 12 13 5 12 14 89
17 K-17 5 11 12 5 13 12 5 12 13 88
18 K-18 5 12 13 5 12 14 5 13 13 92
19 K-19 5 11 12 5 12 13 5 12 14 89
20 K-20 5 11 13 5 12 13 5 14 12 90
21 K-21 5 11 13 5 12 13 5 14 12 90
22 K-22 5 12 13 5 12 14 5 13 13 92
23 K-23 5 11 12 5 13 12 5 12 13 88
24 K-24 5 11 13 5 12 13 5 14 12 90
25 K-25 5 11 12 5 13 12 5 12 13 88
26 K-26 5 13 13 5 13 13 5 13 14 94
27 K-27 5 12 13 5 12 13 5 12 14 91
28 K-28 5 11 12 5 13 12 5 12 13 88
29 K-29 5 11 12 5 13 12 5 12 13 88
30 K-30 5 11 12 5 13 12 5 12 13 88
31 K-31 5 12 13 5 12 13 5 12 14 91
32 K-32 5 13 13 5 13 13 5 13 13 93
33 K-33 5 13 13 5 13 13 5 13 13 93
34 K-34 5 13 13 5 13 13 5 13 13 93
144
No Kode
Siswa
Skor rata-rata yang diperoleh setiap aspek Skor
Rata-rata Nilai Kriteria
A B C
1 K-01 5 12,33 13,33 30,67 78,64 Baik
2 K-02 5 12,33 12,67 30 76,92 Baik
3 K-03 5 11,67 13 29,67 76,08 Baik
4 K-04 5 12,33 13,33 30,67 78,64 Baik
5 K-05 5 12,33 12,67 30 76,92 Baik
6 K-06 5 13 13,33 31,33 80,33 Baik
7 K-07 5 12 13,33 30,33 77,78 Baik
8 K-08 5 11,67 13 29,67 76,09 Baik
9 K-09 5 13 13,33 31,33 80,33 Baik
10 K-10 5 12,33 13,33 30,67 78,64 Baik
11 K-11 5 11,67 13 29,67 76,09 Baik
12 K-12 5 12,33 12,67 30 76,92 Baik
13 K-13 5 11,67 13 29,67 76,09 Baik
14 K-14 5 13 13,33 31,33 80,33 Baik
15 K-15 5 12 13,33 30,33 77,78 Baik
16 K-16 5 11,67 13 29,67 76,09 Baik
17 K-17 5 12 12,33 29,33 75,21 Baik
18 K-18 5 12,33 13,33 30,67 78,64 Baik
19 K-19 5 11,67 13 29,67 76,09 Baik
20 K-20 5 12,33 12,67 30 76,92 Baik
21 K-21 5 12,33 12,67 30 76,92 Baik
22 K-22 5 12,33 13,33 30,67 78,64 Baik
23 K-23 5 12 12,33 29,33 75,21 Baik
24 K-24 5 12,33 12,67 30 76,92 Baik
25 K-25 5 12 12,33 29,33 75,21 Baik
26 K-26 5 13 13,33 31,33 80,33 Baik
27 K-27 5 12 13,33 30,33 77,78 Baik
28 K-28 5 12 12,33 29,33 75,21 Baik
29 K-29 5 12 12,33 29,33 75,21 Baik
30 K-30 5 12 12,33 29,33 75,21 Baik
31 K-31 5 12 13,33 30,33 77,78 Baik
32 K-32 5 13 13 31 79,49 Baik
33 K-33 5 13 13 31 79,49 Baik
34 K-34 5 13 13 31 79,49 Baik
Jumlah 170 416,67 440,33 1026,99 2633,31
Rata-rata 2,5 2,04 2,59 30,21 77,45 Baik
Kriteria T C T
Kriteria Rata-rata Skor Setiap Aspek Kriteria rata-rata skor total
2,60 < X ≤ 3,00 = Sangat Tinggi (T) 33,80 < X ≤ 39,00 = Sangat Baik
2,20 < X ≤ 2,60 = Tinggi (T) 28,60 < X ≤ 33,80 = Baik
1,80 < X ≤ 2,20 = Cukup (C) 23,40 < X ≤ 28,60 = Cukup
1,40 < X ≤ 1,80 = Rendah (R) 18,20 < X ≤ 23,40 = Jelek
1,00 < X ≤ 1,40 = Sangat Rendah (SR) 13,00 < X ≤ 81,20 = Sangat Jelek
145
Lampiran 31
Reliabilitas Lembar Observasi Penilaian Psikomotorik
No Observer I Observer II Observer III ∑X ∑X2
1 2.70 2.70 2.66 8.06 64.96
2 2.53 2.49 2.49 7.51 56.37
3 2.66 2.56 2.66 7.88 62.02
4 2.41 2.48 2.49 7.38 54.43
5 2.53 2.49 2.48 7.50 56.20
6 2.42 2.47 2.48 7.37 54.30
7 2.54 2.56 2.54 7.64 58.37
8 2.41 2.48 2.41 7.30 53.27
9 2.66 2.56 2.70 7.92 62.66
10 2.42 2.47 2.41 7.30 53.27
11 2.66 2.71 2.66 8.03 64.43
12 2.54 2.56 2.56 7.66 58.68
13 2.53 2.53 2.53 7.59 57.66
14 2.66 2.66 2.70 8.02 64.25
15 2.53 2.49 2.49 7.51 56.37
16 2.48 2.48 2.49 7.45 55.45
17 2.53 2.48 2.49 7.50 56.20
18 2.54 2.56 2.49 7.59 57.61
19 2.53 2.49 2.48 7.50 56.20
20 2.42 2.41 2.49 7.32 53.57
21 2.70 2.56 2.66 7.91 62.59
22 2.66 2.71 2.66 8.03 64.43
23 2.42 2.41 2.48 7.31 53.47
24 2.53 2.56 2.48 7.57 57.27
25 2.53 2.49 2.49 7.51 56.37
26 2.53 2.49 2.49 7.51 56.37
27 2.53 2.49 2.48 7.50 56.20
28 2.53 2.49 2.49 7.51 56.37
29 2.53 2.49 2.48 7.50 56.20
30 2.70 2.70 2.64 8.04 64.71
31 2.70 2.71 2.72 8.13 66.15
32 2.42 2.42 2.41 7.25 52.63
33 2.53 2.49 2.48 7.50 56.30
34 2.53 2.71 2.66 7.90 62.41
35 2.70 2.70 2.64 8.04 64.71
36 2.41 2.49 2.49 7.39 54.58
∑y 91.67 91.50 91.42 274.59 2097.01
∑y2 8403.80 8372.66 8357.62 75402.11 4397456.40
146
JKT = (2,70)2 + (2,70)2 + (2,66)2 + ……. + (2,49)2 – (274,59)2
(36) (3)
= 699,10 – 698,168
= 0,932
JKOB = (91,67)2 + (91,50)2 + (91,42)2 - (274,59)2
36 (36) (3)
= 698,169 – 698,168
= 0,001
JKP = (8,06)2 + (7,51)2 + (7,88)2 ….. + (7,39) - (274,59)2
3 (36) (3)
= 699,003 –698,168
= 0,836
JK res = JKT – JKOB – JKP
= 0,932 – 0,001 – 0,836
= 0,096
Vp = JKP = 0,836 = 0,024
df 35
Ve = JK res = 0,096 = 0,096 = 0,0014
df (36-1)(3-1) 70
r11 = Vp-Ve
Vp + (n-1)Ve
= 0,024 – 0,0014
0,024 + (2) 0,0014
= 0,85
Karena nilai r11 ≥ 0,7, maka lembar penilaian ketrampilan reliabel.
147
Lampiran 32
Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Inquiry Berbantuan Media Playing Card Pada Materi
Indikator Asam Basa
Petunjuk pengisian:
1. Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang telah disediakan!
Keterangan: SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
2. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar Anda!
3. Bacalah dengan saksama pernyataan di bawah ini sebelum Anda mengisi!
No Pernyataan Tanggapan
SS S TS STS
1. Saya merasa senang terhadap pembelajaran materi indikator
asam basa yang baru dilaksanakan.
2. Saya lebih tertarik dengan pembelajaran yang dikaitkan
dengan kejadian sehari-hari di lingkungan.
3. Saya tidak bosan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Saya selalu bekerjasama dengan teman satu kelompok, teman
sekelas dan guru dalam pembelajaran maupun praktikum.
5. Teman dalam kelompok dapat membantu saya untuk
menerima materi indikator asam basa.
6. Saya lebih mudah memahami materi pelajaran dengan model
pembelajaran inquiry berbantuan media playing card.
7. Saya benar-benar memahami kesimpulan yang saya buat
setiap akhir pelajaran.
8. Setiap pembelajaran saya ingin prosesnya dikaitkan dengan
kejadian sehari-hari seperti yang diterapkan dalam
pembelajaran indikator asam basa.
148
Lampiran 33
ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
NO KODE INDIKATOR
SKOR SKOR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 KUADRAT
1 E-01 4 3 4 4 3 4 4 4 30 900
2 E-02 3 4 4 2 3 3 3 3 25 625
3 E-03 3 4 4 3 4 3 3 3 27 729
4 E-04 3 3 4 3 3 4 2 3 25 625
5 E-05 3 4 3 3 3 3 2 2 23 529
6 E-06 4 3 3 3 3 3 3 3 25 625
7 E-07 3 4 3 4 4 3 4 4 29 841
8 E-08 3 3 4 2 4 3 4 4 27 729
9 E-09 2 4 3 3 3 2 3 3 23 529
10 E-10 3 4 2 3 3 3 4 3 25 625
11 E-11 4 2 3 3 2 3 3 3 23 529
12 E-12 3 4 2 3 3 4 3 3 25 625
13 E-13 3 3 4 3 3 3 2 3 24 576
14 E-14 3 4 3 4 3 2 3 3 25 625
15 E-15 3 3 2 3 3 4 2 3 23 529
16 E-16 4 4 4 4 4 3 3 3 29 841
17 E-17 3 4 3 3 3 2 3 2 23 529
18 E-18 3 4 2 3 3 3 2 2 22 484
19 E-19 4 4 4 4 4 4 4 4 32 1024
20 E-20 3 4 3 3 3 3 3 3 25 625
21 E-21 3 3 3 3 3 3 2 2 22 484
22 E-22 3 4 3 2 3 4 2 4 25 625
23 E-23 3 4 4 3 3 2 3 3 25 625
24 E-24 4 3 4 4 4 3 4 4 30 900
25 E-25 3 2 4 3 4 2 2 3 23 529
26 E-26 4 3 3 3 3 3 3 3 25 625
27 E-27 3 4 2 3 3 4 2 3 24 576
28 E-28 3 3 3 3 2 3 3 2 22 484
29 E-29 3 4 4 2 3 2 2 3 23 529
30 E-30 3 3 3 4 3 2 3 3 24 576
31 E-31 4 4 4 4 4 4 4 4 32 1024
32 E-32 3 4 2 3 3 2 3 2 22 484
33 E-33 4 3 3 3 3 3 3 3 25 625
34 E-34 3 4 3 3 3 2 2 3 23 529
35 E-35 3 3 4 3 3 4 2 4 26 676
36 E-36 3 4 3 3 2 2 3 3 23 529
JUMLAH 116 127 116 112 113 107 103 110 904 22964
KUADRAT 382 461 392 360 365 337 313 350
Si2 0.23 0.36 0.51 0.32 0.29 0.53 0.51 0.39 3.12
Varian Total 7.32
149
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET TANGGAPAN SISWA
Rumus:
Keterangan:
n = banyaknya butir soal
Si2 = jumlah varians butir
St2 = varians total
Kriteria:
Apabila r11 ˃ rtabel, maka instrument tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis angket diperoleh:
Si2 = 0,23 + 0,36 + ….. + 0,39 = 3,12
St2 =
22964- 904
2
36
36 = 7,32
r11 = (8
8 - 1) (1-
3,12
7,321) = 0,656
Pada α = 5% dan n = 36 diperoleh rtabel 0,320
Karena r11 ˃ rtabel, maka instrument tersebut reliabel.
150
Lampiran 34
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pelaksanaan kegiatan pembelajaraan di kelas eksperimen
Peserta didik mengidentifikasi
persoalan yang ada yaitu mengenai
indikator asam basa alami yang bisa
digunakan dengan berdiskusi bersama
anggota kelompoknya.
Setiap kelompok membuat hipotesis
sementara. Peserta didik membuat daftar
nama tanaman apa saja yang bisa digunakan
sebagai indikator asam basa alami. Masing-
masing kelompok datanya tidak boleh sama
dengan kelompok lain.
Setiap kelompok melakukan
pengumpulan data melalui praktikum
indikator asam basa. Setiap data yang
diperoleh dicatat oleh masing-masing
kelompok.
Peserta didik menganalisis data yang
diperoleh dengan bantuan media playing
card. Data yang diperoleh akan
dibandingkan dengan materi yang ada pada
media playing card.
151
Peserta didik membuat kesimpulan
berdasarkan analisis data yang dilakukan.
Salah satu peserta didik menuliskan
kesimpulan di papan tulis dan apabila salah
akan dikoreksi oleh guru.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaraan di kelas kontrol
Pada kelas kontrol, peserta didik menerima materi dengan ceramah kemudian
dilanjutkan dengan diskusi untuk materi indikator asam basa.
Kelas kontrol melaksanakan praktikum dengan dibantu oleh observer.