11
BERITA SETAPAK Dalam edisi ini : Memperkenalkan mita kita Keterbukaan Informasi Publik Keberhasilan baru-baru ini Dukungan melalui pendidikan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Pemantauan dan Pelaporan Pelang- garan Daerah-daerah baru Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA telah melanjutkan kemitraan mereka dengan SETAPAK dalam beragam permasalahan tata kel- ola yang berbeda. Penjelasan mengenai peran khusus mereka dalam kemitraan dengan SETAPAK terdapat pada halaman berikutnya. Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014 Mitra Regional Sumatra Selatan: WBH, Walhi dan PINUS beroperasi di seluruh 5 kabupaten di Sumatra Selatan, memusatkan perhatian terutama pada kemajuan akses ke infor- masi dengan meminta informasi dari pemerintah daerah dan membantu pemerintah daerah untuk mempekerjakan Pejabat Pengelola Informasi dan Doku- mentasi (PPID). Kalimantan Barat: Gemawan, Titian, Jari dan Sampan mendukung masyarakat daerah untuk memahami hak-hak mereka, memperoleh kembali bekas situs per- tambangan, dan mendapatkan informasi yang terkait dengan penggunaan hutan dan lahan di 6 kabupaten di seluruh Kalimantan Barat. Kalimantan Timur: STABIL, Menapak, Prakarsa Borneo dan Bumi/Jatam mem- fasilitasi beragam kegiatan di provinsi tersebut termasuk: meminta dokumen- dokumen Analisis Dampak Lingkungan (DAMPAK), membentuk PHBM (Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat) dan menyelenggarakan seminar umum untuk mendidik masyarakat tentang hak-hak lahan mereka. Kalimantan Utara: Stabil dan PADI melindungi hak-hak desa-desa dan masyarakat adat dan masyarakat daerah di seluruh Kalimantan Utara dengan cara memperkenalkan PHBM dan merancang peraturan kebijakan.

BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

  • Upload
    lydiep

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

BERITA SETAPAK

Dalam edisi ini :

Memperkenalkan mita kita

Keterbukaan Informasi Publik

Keberhasilan baru-baru ini

Dukungan melalui pendidikan

Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi

Pemantauan dan Pelaporan Pelang-

garan

Daerah-daerah baru

Penelitian SETAPAK

1

Mitra Nasional

Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA telah melanjutkan kemitraan mereka dengan SETAPAK dalam beragam permasalahan tata kel-ola yang berbeda. Penjelasan mengenai peran khusus mereka dalam kemitraan dengan SETAPAK terdapat pada halaman berikutnya.

Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Mitra Regional

Sumatra Selatan: WBH, Walhi dan PINUS beroperasi di seluruh 5 kabupaten di Sumatra Selatan, memusatkan perhatian terutama pada kemajuan akses ke infor-masi dengan meminta informasi dari pemerintah daerah dan membantu

pemerintah daerah untuk mempekerjakan Pejabat Pengelola Informasi dan Doku-mentasi (PPID).

Kalimantan Barat: Gemawan, Titian, Jari dan Sampan mendukung masyarakat daerah untuk memahami hak-hak mereka, memperoleh kembali bekas situs per-tambangan, dan mendapatkan informasi yang terkait dengan penggunaan hutan dan lahan di 6 kabupaten di seluruh Kalimantan Barat.

Kalimantan Timur: STABIL, Menapak, Prakarsa Borneo dan Bumi/Jatam mem-fasilitasi beragam kegiatan di provinsi tersebut termasuk: meminta dokumen-dokumen Analisis Dampak Lingkungan (DAMPAK), membentuk PHBM (Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat) dan menyelenggarakan seminar umum untuk mendidik masyarakat tentang hak-hak lahan mereka.

Kalimantan Utara: Stabil dan PADI melindungi hak-hak desa-desa dan masyarakat adat dan masyarakat daerah di seluruh Kalimantan Utara dengan cara memperkenalkan PHBM dan merancang peraturan kebijakan.

Page 2: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

2

Berikut ini adalah gambaran singkat mengenai permasalahan

tata kelola di mana para mitra nasional SETAPAK terlibat…

Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Mitra Nasional

Mitra Nasional Kegiatan

ICEL Indeks Tata Kelola Hutan dan Lahan; peninjauan kepatuhan terhadap izin; kegiatan untuk menerapkan kebebasan informasi publik.

Seknas FITRA

Analisis dan advokasi anggaran pemerintah regional (dengan para mitra daerah); prosedur Keterbukaan Informasi Publik dari sisi permintaan dan pengaduan keberatan; indeks trans-paransi (satu sub-set Indeks Tata Kelola Lahan dan Hutan).

ICW

Penyelidikan dan pengembangan kapasitas LSM daerah untuk menyelidiki korupsi terkait dengan sektor tata kelola lahan dan hutan; penelitian kebijakan dan advokasi mengenai modus korupsi dalam pemberian izin hutan; pemeriksaan hukum terhadap kebijakan-kebijakan yang buruk.

FOINI Mendukung Komisi Informasi Pusat (KIP) – pemilihan Komisioner baru; peta jalan 2013-17 bagi para Komisioner baru.

HUMA

Membentuk dan melatih jaringan fasilitator hukum masyarakat; menyediakan bantuan hukum bagi masyarakat mengenai permasalahan yang terkait dengan lahan; advokasi ten-tang permasalahan tata kelola; penelitian tentang kepemilihan lahan dan penghidupan.

Forest Watch Indonesia

Mengkompilasi basis data tentang tutupan hutan dan penggunaan hutan; merancang edisi terbaru dari buku ‘Potret Keadaan Hutan Indonesia’; menyebarkan informasi; dan mem-bangun kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil pada pengelolaan data.

INFID - IWGFF

Mendorong kebijakan perbankan untuk mendukung tata kelola hutan dan lahan yang berkelanjutan; melaksanakan penelitian, membahas dan menyebarluaskan rekomendasi kebijakan; mengembangkan standar 'Kenali Pelanggan Anda’ bagi lembaga perbankan dan menyerahkannya kepada Bank Indonesia; memperkuat penegakan hukum di sektor kehutanan dengan menggunakan Undang-Undang anti-pencucian uang.

SILVAGAMA

Mengembangkan inisiatif Pengawasan Hutan Indonesia melalui kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi yang terdiri dari pos-pos terdepan regional untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan kehutanan dan menyerahkan laporan tentang pelanggaran.

EPISTEMA Pengawasan dan pengembangan kapasitas bagi para penerima penghargaan skema hibah penelitian.

Page 3: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

3

Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Mitra Daerah

Aceh

Kalimantan Barat Gemawan Titian Jari Sampan

Kalimantan Utara Padi STABIL

Kalimantan Timur STABIL Menapak Prakarsa Borneo Bumi/Jatam

Sumatera Selatan WBH Walhi PINUS Sulawesi Tengah

SCF coalition KPPA coalition YTM/Jatam

Peta di bawah menunjukan lokasi setiap mitra seluruh empat

provinsi, termasuk provinsi baru adalah Aceh dan Sulawesi Ten-

gah.

Page 4: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

4

Undang-Undang (UU No. 14 tahun 2008) tentang Keterbukaan Infor-masi Publik (KIP) berlaku sepenuhnya pada tahun 2010, mewajibkan badan-badan publik untuk mengungkapkan informasi publik. Pelaksanaan dari undang-undang tersebut mewajibkan badan pub-lik untuk menunjuk atau mempekerjakan Pejabat Pengelola Infor-masi dan Dokumentasi (PPID) untuk melayani permintaan atas in-formasi, dan untuk mengembangkan prosedur operasi standar (SOP) untuk mengklarifikasi fungsi-fungsi PPID. UU tersebut juga menetapkan komisi informasi daerah (KID), untuk mendukung warga negara memperoleh infor-masi bila badan publik menolak untuk mengungkapkan informasi.

Dengan adanya tiga persyaratan utama undang-undang, para mitra dapat meminta informasi publik dengan pengecualian kategori-kategori informasi di luar yang telah ditetapkan dalam un-dang-undang. Ketika informasi publik tidak tersedia, setiap pemohon yang meminta informasi dapat mengajukan kasus keberatan dengan menggunakan mekanisme penyelesaian sengketa atau mekanisme keberatan yang ditetapkan dalam undang-undang, yang meliputi proses medi-asi, ajudikasi non-litigasi, dan peradilan banding, termasuk ke Mahkamah Agung, begitu pula dengan hukuman pidana bagi para pejabat yang gagal memenuhi permintaan atas informasi.

Masing-masing wilayah berada dalam tahap pelaksanaan kewajiban UU KIP yang berbeda. SETAPAK sedang bekerja membangun kapasitas di semua wilayah untuk menyukseskan pemenu-han persyaratan UU KIP. ICEL menyelenggarakan pelatihan lanjutan mengenai pelaksanaan dari mekanisme keberatan ini pada bulan Desember 2013. ONP daerah PADI, Bumi/Jatam, Sampan, Lanting Borneo dan Walhi Sumatra Selatan telah mengikuti pelatihan ini. Tabel pada halaman beri-kut ini menguraikan pencapaian yang terkait dengan pelaksanaan dari UU KIP dan bagaimana kasus-kasus keberatan tersebut dilakukan.

Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Keterbukaan Informasi Publik

UU KIP 2010 mewajibkan badan-badan publik untuk

mengungkapkan informasi publik.

Selain pelatihan, acara umum juga telah dilangsungkan untuk menumbuhkan kesadaran akan persyaratan KIP. JARI menyelenggarakan sebuah seminar dan loka-karya tentang persyaratan KIP pada bulan Oktober 2013, yang melibatkan pemerintah, pelajar dan organisasi masyarakat sipil. FOINI, pelaksana kampanye na-sional bagi UU KIP juga menyelenggarakan "Hari Hak untuk Tahu”pada tanggal 28 September. Acara tersebut diselenggarakan di Monas, di mana materi promosi telah dibagikan.

Page 5: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

5

Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Keterbukaan Informasi Publik

Selain pencapaian-pencapaian tersebut, masih ada sejumlah inisiatif lainnya yang sedang berlangsung untuk melaksanakan UU KIP. PINUS dan WBH sedang membantu pemerintah daerah untuk merancang SOP bagi para Pejabat

PPID yang baru di Sumatra Selatan. Di Kalimantan Timur, STABIL dan Menapak menyediakan pelatihan dan merancang deskripsi peker-

jaan bagi PPID, sementara Bumi/Jatam dan STABIL telah menguji UU KIP dengan cara meminta doku-men informasi.

Gemawan dan Jari membantu pemerintah daerah dalam merancang sebuah SOP bagi PPID di Kali-mantan Barat. Sampan telah meminta dokumen informasi publik serta mendukung perekrutan PPID.

Tabel 1. Keberhasilan berkaitan dengan pelaksanaan UU KIP.

Tingkat Pemerintah: (P) Provinsi / (K) Kabupaten

Permasa-lahan KIP

Mitra Kegiatan Perkembangan

(K) Musi Banyuasin, Sumatra Se-latan

KID, SOP WBH Membantu pemerintah daerah untuk men-goperasikan prosedur, sesuai dengan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Dua peraturan kini telah disahkan: Peraturan Bupati No. 21 (2013) tentang Prosedur Operasi Standar bagi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Peraturan Bu-pati No. 23 (2013) membentuk sebuah Komisi Informasi ting-kat Kabupaten. WBH membantu badan pemerintah untuk mengkategorikan dokumen-dokumen mereka sesuai dengan peraturan UU KIP tentang apa yang dimaksud dengan informasi publik, dalam rangka memenuhi permintaan informasi.

(K) Bulungan, Kalimantan Utara

PPID, SOP STABIL dan Bumi/ Jatam

Membantu Bupati untuk memenuhi persyaratan UU KIP. Mengadvokasi pemberlakuan ke-bijakan daerah yang terkait dengan KIP.

Peraturan Bupati No. 20 (2013) telah disahkan pada Juli 2013, membentuk PPID dan menetapkan SOP bagi peran mereka. Surat Edaran Bupati No. 501 (2013) dirilis pada bulan Agustus untuk menginstruksikan departemen-departemen pemerintah untuk menggunakan PPID untuk melayani permintaan-permintaan informasi. Pada bulan November, STABIL dan Bupati menandatangani sebuah MoU untuk bekerjasama dalam melaksanakan UU KIP.

(K) Kayong Utara, Kaliman-tan Barat

PPID Gemawan Membantu pemerintah daerah untuk merancang Peraturan daerah untuk menerap-kan UU KIP.

Kepala Bupati telah meminta dukungan Gemawan setelah mendapatkan peringkat terakhir dalam studi IKHL, untuk memperbaiki tata kelola mereka dengan cara membentuk sebuah peraturan daerah untuk menerapkan PPID. Gemawan membantu merancang sebuah peraturan daerah, yang telah disahkan pada 31 Oktober 2013 sebagai Peraturan Bupati No. 342 (2013).

(P) Sumatra Selatan

Keberatan Fitra Sumatra Selatan

Mengajukan keberatan terkait permintaan infor-masi anggaran yang tidak dipenuhi.

Mengajukan kasus keberatan ke Mahkamah Agung. Menginformasikan pada Presiden dan Parlemen tentang keberatan tersebut. Badan Lingkungan Hidup Provinsi akhirn-ya memberikan data tersebut pada minggu pertama Oktober 2013.

(K) Samarinda, Kalimantan Timur

Keberatan Bumi/ Jatam

Meminta EIA untuk 63 perusahaan per-tambangan; mengajukan proses keberatan untuk menekan Pemerintah kota untuk memberikan informasi publik.

22 dari 63 dokumen yang diminta kini telah diberikan oleh Badan Lingkungan Hidup Samarinda. Bumi/Jatam telah mengajukan sebuah kasus pengadilan yang meminta Pengadilan Tata Usaha untuk menginstruksikan kepada Badan Lingkungan Hidup agar memberikan sisa doku-men yang diminta.

Page 6: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

6

Keberhasilan terkini di seluruh Indonesia…

Seknas FITRA baru-baru ini mengajukan sebuah kasus keberatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara terkait dengan anggaran yang hilang serta dokumen AMDAL. Walaupun pu-tusan pengadilan memihak mereka, dokumen yang diminta tid-ak diberikan sebab tidak ada batas waktu yang diberlakukan. Data tersebut akhirnya diberikan pada Oktober 2013 setelah sebuah putusan dikeluarkan oleh Mahkamah Agung ketika Presiden akhirnya turut mengetahui situasi yang terjadi.

Berkat kegigihan KOMPPAK, pada tanggal 7 November 2013, Peraturan Provinsi Kalimantan Timur mensahkan sebuah ke-bijakan yang memberi mandat dan mengatur reklamasi pascapenambangan yang juga mencakup dana reklamasi pascapenambangan.

6 kasus korupsi yang terkait dengan pelanggaran atas un-dang—undang sektor tata kelola lahan dan hutan (LULUCF) baru-baru ini telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh ICW dan Bumi/Jatam. Hal tersebut muncul akibat lemahnya penegakan hukum dalam pengeluaran perizi-nan, penyuapan dalam jumlah substansial serta perampasan tanah. KPK sedang menginvestigasi dua kasus lagi yang meli-batkan penggelapan pajak dan penyuapan untuk memperoleh izin.

Sengketa yang tengah berlangsung

Bumi/Jatam, dengan dukungan dari STABIL dan Seknas Fitra telah mengejar 63 perusahaan per-tambangan batubara untuk memberikan AMDAL melalui Komisi Informasi Provinsi. Ketika badan lingkungan hidup telah melampaui tenggat waktu satu bulan, Bumi/Jatam membawa kasus tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara yang memutuskan bahwa pemerintah daerah mempunyai 8 hari untuk mematuhi permintaan tersebut. Bumi/Jatam saat ini telah menerima 22 dari dokumen yang diminta. Begitu seluruh dokumen telah diterima, maka dokumen tersebut akan digunakan untuk mendukung masyarakat dalam membuat keputusan yang terkait dengan penggunaan lahan.

Sebuah sengketa antara para mitra dan Pemerintah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, atas 35 dokumen publik yang terkait dengan AMDAL, pembalakan, pertambangan dan perencanaan konsesi, kemungkinan akan diselesaikan pada bulan-bulan mendatang melalui Komisi Informasi Daerah (KID).

KOMPPAK

Enam LSM telah membentuk se-buah koalisi yang disebut Koalisi Masyarakat Pemantau Per-tambangan (KOMPPAK) di Kali-mantan Timur, yang diawali dari sebuah lokakarya. Secara khu-sus KOMPPAK memfokuskan pada reklamasi lahan yang telah ditambang di Kalimantan Timur, di mana pertambangan terus meningkat sementara pera-turannya masih lemah. Melalui kerja sama mereka dengan masyarakat setempat, mereka memberikan saran kepada para pejabat pemerintah mengenai kebijakan terkait dan menggelar kampanye media untuk men-gadvokasi permasalahan pasca-penambangan.

Keberhasilan baru-baru ini Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Indeks Kelola Hutan dan Lahan (IKHL) mengukur kuali-tas tata kelola melalui transparansi, partisipasi, akuntabil-itas dan koordinasi pada berbagai permasalahan seperti perencanaan tata ruang, penyelenggaraan layanan pemerintah terkait sektor tata kelola lahan dan hutan, dan pengawasan atas penggunaan lahan dan hutan.

Page 7: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

7

Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Pendampingan dan advokasi

Beberapa contoh dukungan yang diberikan kepada masyarakat dan pemerintah daerah…

Dukungan masyarakat: Di Kalimantan Timur, Menapak melatih para pemuka masyarakat dari Kelay, Segah dan Pesisir untuk memahami dengan lebih baik tentang hak-hak tanah adat. Prakarsa Borneo telah membantu memfasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Hutan bersama Masyarakat (PHBM), di desa Swan Lutung, Long Savo, Lusan dan Muara Payang. Pemetaan akan kegiatan pembalakan liar akan menjadi landasan bagi pembentukan PHBM tingkat desa. Di Kalimantan Barat, Ti-tian menyelenggarakan lokakarya bagi para anggota masyarakat setempat, akademisi dan pejabat pemerintah untuk membahas tentang bagaimana menggunakan dan

mengelola wilayah areal penggunaan lain (APL).

Dukungan pemerintah: Di Kayong Utara, Kalimantan Barat, Bupati telah meminta dukungan Gemawan untuk meningkatkan tata kelola pemerintah kabupaten. Gemawan membantu merancang kebijakan untuk menerapkan PPID melalui peraturan dae-rah, yang disahkan pada 31 Oktober 2013. PADI dan Stabil, Kalimantan Utara, telah bekerja sama dengan pemerintah untuk menyusun Peraturan Kabupaten Bulungan No. 4 ta-hun 2013, yang memberi mandat tentang perlindungan atas tanah hak ulayat di tiga desa; Sajau, Metun, Jelari dan Sajau Pura. Walhi dan WBH terus melanjutkan untuk mendidik masyarakat daerah Sumatra Selatan tentang hak-hak mere-ka untuk mengakses informasi, serta membentuk ini-siatif PHBM.

Konferensi Nasional tentang Tata Kelola Lahan dan Hutan 17 – 19 Desember

Seknas FITRA, bersama dengan Pusat Kajian Hukum Lingkungan Indonesia (ICEL) dan Indonesian Corrup-tion Watch (ICW), menyelenggarakan sebuah konferensi bertema ‘Menguatkan Gerakan Sosial dalam Akselerasi Peningkatan Tata Kelola Hutan dan Lahan’. Lokakarya tersebut meluncurkan sejumlah studi yang dilakukan oleh ICEL, Seknas Fitra dan ICW, yang meliputi sebuah Analisis Anggaran tentang Tata Kel-ola Hutan dan Lahan, Indeks Kelola Hutan dan Lahan, Tinjauan Kepatuhan terhadap Perizinan, dan sebuah studi tentang Perlindungan Politik-Bisnis dalam Industri Berbasis Lahan.

Setiap studi itu dipaparkan dalam sebuah acara dengan format bincang-bincang, dengan responden dari pihak pemerintah, LSM dan akademisi yang membahas tentang implikasi dari studi tersebut serta langkah-langkah selanjutnya bagi reformasi kebijakan dan tata kelola.

Salinan cetak atau versi elektronik dari studi-studi tersebut tersedia dari SETAPAK, silakan hubungi Dorta Pardede: [email protected]

Pengelolaan Sumber Daya Hutan

Bersama Masyarakat (PHBM).

Ada bukti bahwa PHBM memperlambat laju deforestasi dan melindungi penghidupan berbasis hutan. Para mitra bekerja sama dengan masyarakat untuk menyusun proposal PHBM bagi hutan desa, Hutan Tanaman Rakyat (HTR), dan hutan kemasyarakatan (HKM).

5 lokasi HTR sedang menunggu persetujuan dari Kementrian Kehutanan di Kalimantan Utara, sementara di Su-matra Selatan Walhi dan WBH tengah menuliskan sebuah surat keberatan, sebab Bupati telah menunjuk sebuah perusahaan unutk mengelola sebuah wilayah hutan yang direncanakan bagi PHBM, bahkan setelah Kementrian Ke-hutanan menyetujui aplikasi PHBM un-tuk situs tersebut. Saat ini terdapat 7 usulan wilayah PHBM yang tengah dirampungkan untuk pengajuan aplikasi demi memperoleh pengakuan hukum, selain itu ada pula sejumlah upaya-upaya advokasi yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Page 8: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

8

Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

“Nilai Konservasi Tinggi (NKT) merupakan nilai-nilai biologi, ekologi, so-sial atau budaya yang dianggap luar biasa signifikan atau teramat penting, pada tingkat nasional, regional atau global.”

STABIL telah melanjutkan jalinan kerjasama dengan sektor swasta minyak sawit, dalam upaya melindungi hutan-hutan bernilai konservasi tinggi (HCVF).

Pada tanggal 1 November, sebuah lokakarya diselenggarakan bagi para pemangku kepentingan kelapa sawit di Kalimantan Timur mengenai peraturan yang terkait dengan area-area yang bersertifikat HCVF. Lokakarya tersebut bertujuan untuk mengilustrasikan pentingnya melibatkan masyarakat setempat, yang mana telah ditanggapi dengan baik oleh pihak swasta.

STABIL akan bermitra dengan Dinas Perkebunan Kalimantan Timur untuk melatih lebih banyak pemangku kepentingan mengenai pelaksanaan HCVF dalam konsesi kelapa sawit. STABIL juga akan melatih masyarakat setempat untuk mengawasi bagaimana perusahaan kelapa sawit melindungi HCVF.

STABIL juga bermitra dengan AMAN Kalimantan Timur, Nurani Perempuan, WWF dan APKASINDO untuk memaparkan hasil-hasil penelitian dalam bentuk sebuah ringkasan ke-bijakan yang terkait dengan penerapan HCVF dalam sektor perkebunan kelapa sawit. Ringkasan kebijakan tersebut akan dipaparkan kepada Dinas Perkebunan Kalimantan Ti-mur untuk memajukan penguatan perlindungan HCVF.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai KBKT lihat: http://www.hcvnetwork.org/ or http://wwf.panda.org/what_we_do/how_we_work/conservation/forests/tools/hcvf_toolkit/

Page 9: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

9

Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Pemantauan dan Pelaporan Pelanggaran

Pengawasan dan pelaporan pelanggaran

Pelaporan

Dengan dukungan dari SETAPAK, Silvagama menyusun sebuah mekanisme pelaporan untuk pelanggaran penggunaan lahan dan hutan. "Pengawasan Hutan Indonesia” akan memungkinkan para pejabat regional setempat untuk menyediakan data seperti; konsesi, peta-peta, izin dan dokumen AMDAL. Bila data tesebut sah, KPK akan mengunggahnya ke situs web (www.kpk.go.id/imh). KPK akan mengejar data apa saja yang memiliki poten-si korupsi.

Di Kalimantan Timur, Bumi/Jatam telah meluncurkan sebuah biro penanganan keluhan un-tuk melaporkan pelanggaran-pelanggaran yang berhubungan dengan sumber daya alam. Laporan tersebut dapat dikirimkan melalui SMS (0811 932 932), atau melalui situs web http://borneo2020.org/ atau Facebook www.facebook.com/lapor.kasus

Pengawasan

FWI membangun sebuah basis data un-tuk membuat profil hutan Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan. FWI bersama dengan ICEL akan melanjutkan mendesak Kementrian Kehutanan untuk mendapatkan informa-si izin lahan dalam rangka menyempur-nakan basis data tersebut.

Sampan telah membuat sebuah situs web untuk melaporkan dan mengunggah foto, video dan informasi lain tentang kegiatan yang tidak mentaati undang-undang lingkungan hidup. Laporan tersebut dapat dikirimkan melalui situs web http://www.siarkalimantan.org/ atau melalui SMS (0821 5564 1617).

Gemawan menyelenggarakan sebuah seminar untuk mengedepankan peliputan media akan permasalahan hutan dan lahan, pada bulan Oktober 2013. Dua puluh empat per-wakilan senior dari semua bentuk media berkomitmen untuk meliput tentang permasala-han lingkungan hidup dan sosial dengan lebih baik.

Gemawan juga telah menyusun sistem berbagi data tata ruang serta membentuk sebuah forum masyarakat untuk mengawasi penggunaan hutan dan lahan di Kapuas Hulu, melalui dua seminar yang diadakan bulan Oktober 2013.

ICEL telah menyusun sebuah alat peninjauan kepatuhan atas penggunaan lahan yang memungkinkan dibuatnya tinjauan-tinjauan komprehensif atas lisensi kehutanan, perke-bunan dan pertambangan, dalam rangka mengidentifikasi celah-celah yang ada dalam kepatuhan.

Page 10: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

10

Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Daerah-daerah baru

Dalam beberapa bulan terakhir SETAPAK telah memulai pendanaan kepada

sejumlah koalisi organisasi LSM di Sulawesi Tengah dan Aceh…

Sulawesi Tengah: Ketiga koalisi yang beroperasi di Sulawesi Tengah dipandu oleh lembaga-lembaga; Sulawesi Community Foundation (SCF), Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) dan Yayasan Tanah Merdeka (YTM), yang seluruhnya fokus terhadap tata kelola la-han. Organisasi-organisasi ini mempunyai tujuan yang serupa, yang meliputi; peningkatan transparansi informasi publik, advokasi atas kebijakan untuk mempertimbangkan sumber daya alam, mendorong penegakan hukum lingkungan hidup, memperkuat kapasitas publik melalui partisipasi masyarakat dan penelitian serta melakukan investigasi untuk mewujudkan kebijakan umum. www.siarkalimantan.org http://borneo2020.org/

Aceh: LSM nasional, Transparansi Internasional Indonesia (TII) saat ini tengah mengelola hi-bah bagi koalisi daerah, yaitu Koalisi Peduli Hutan Aceh (KPHA), untuk melaksanakan sebuah program dalam rangka memajukan keterlibatan organisasi masyarakat sipil dalam proses penyusunan rencana tata ruang Aceh. Akibat adanya peningkatan ancaman deforestasi di wilayah tersebut, maka SETAPAK akan mendukung inisiatif daerah yang memajukan pening-katan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan tata ruang berbasis lahan.

Program penelitian

Untuk mendukung kontribusi dari sektor penelitian terhadap pembuatan kebijakan, SETAPAK mengawali sebuah program hibah penelitian kompetitif untuk mendanai institusi-institusi penelitian yang berbasis di provinsi untuk melakukan penelitian mengenai topik-topik yang menggali hubungan antara tata kelola yang lemah dan pendorong kerusakan hutan serta degradasi lahan gambut pada tingkat sub-nasional di Indonesia. Epistema Institute, sebuah organisasi penelitian dengan keahlian di bidang permasalahan tata kelola lingkungan hidup, bekerja untuk membantu program penelitian dengan menyediakan fungsi kendali mutu dan mendukung sebuah sistem tinjauan bagi para penerima hibah penelitian.

Page 11: BERITA SETAPAK - old.programsetapak.org · Penelitian SETAPAK 1 Mitra Nasional Para mitra nasional seperti ICEL, FOINI, ICW, Seknas FITRA, HUMA, FWI, INFID-IWGFF, SILVAGAMA dan EPISTEMA

11

Berita SETAPAK Edisi pertama, Februari 2014

Penelitian SETAPAK

Studi lain yang tengah berjalan

Empat studi tentang implikasi dari berbagai jenis konsesi yang berbeda. Sajogyo Institute melaksanakan sebuah program penelitian yang membantu para aktivis-peneliti daerah untuk mengkaji jenis-jenis konsesi lahan besar yang mendorong terjadinya deforestasi. Topik-topik dari keempat studi tersebut adalah pertambangan batubara di Kalimantan Timur, konsesi ke-lapa sawit di Kalimantan Barat, hutan tanaman di Sumatra Selatan, dan pemulihan ekosistem di Jambi.

Kerugian pendapatan Negara yang terkait dengan industri ekstraktif. Article 33 akan melakukan sebuah studi mengenai kerugian Negara dari sektor kehutanan dan pertambangan, untuk men-gevaluasi mekanisme pengumpulan pendapatan untuk mendiagnosa di mana terdapatnya ce-lah-celah. Studi ini akan fokus pada empat kabupaten: Musi Banyuasin di Sumatra Selatan, Bulungan di Kalimantan Utara, Kutai Kartenegara di Kalimantan Timur, dan Ketapang di Kali-mantan Barat.

Analisis terhadap permasalahan kepemilikan masyarakat adat dan hak-hak hutan serta hak-hak agraria. INSIST saat ini tengah melakukan dua studi. Yang pertama terkait dengan permasala-han kepemilikan masyarakat adat dan analisis dampak dari keputusan Mahkamah Konstitusi No. 35/2012 yang merevisi Undang-Undang Kehutanan untuk menguatkan pengakuan ter-hadap hak-hak adat atas hutan. Yang kedua adalah studi yang lebih luas mengenai permasala-han hak-hak hutan dan agraria.

Penerima hibah program hibah penelitian dan topik-topik penelitian

Lembaga Penelitian Topik Penelitian

Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati dan Masyarakat Lahan Basah, Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat

Mengevaluasi bagaimana kebijakan konservasi kabupaten dikomu-nikasikan kepada publik di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

Swandiri Institute, Kalimantan Barat Pemetaan aktor: Sebuah studi kasus tentang para aktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan pengkonversian lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat

Konservasi Alam Kalimantan, Kali-mantan Barat

Pemetaan hutan bernilai konservasi tinggi di wilayah konsesi perke-bunan kelapa sawit di Sintang, Kalimantan Barat

Perkumpulan PENA, Kalimantan Barat Memahami praktik-praktik pengelolaan masyarakat terhadap hutan bakau di Kubu Raya, Kalimantan Barat

Prakarsa Borneo, Kalimantan Timur Implikasi hukum dengan mengeluarkan izin bagi pertambangan batu-bara di kawasan hutan Negara di Kalimantan Timur

Pusat Perhutanan Sosial, Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur

Mengintegrasikan masyarakat setempat ke dalam sistem-sistem pengelolaan bagi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Berau, Kali-mantan Timur

Pemali, Sumatra Selatan Menerapkan mekanisme untuk Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH): Studi kasus tentang pembentukan KPH Lakitan, Sumatra Selatan

Spora, Sumatra Selatan Memahami dan mengatasi konflik agraria di Musi Banyuasin, Suma-tra Selatan