23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman atau pengertian, pembentukan pendapat, dan kesimpulan atau keputusan dari sesuatu yagn dikehendaki. Menurut J.S Suriasumantri, manusia-homo sapiens, makhluk yang berpikir. Setiap saat dari hidupnya, sejak dia lahir sampai masuk liang lahat, dia tak pernah berhenti berpikir. Hampir tak ada masalah yang menyangkut dengan perikehidupan yang terlepas dari jangkauan pikirannya, dari soal paling remeh sampai soal paling asasi”. Berpikir ilmiah adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, meemutuskan, mengembangkan dan sebagainya. Secara ilmu pengtahuan (berdasarkan prinsip – prinsip ilmu pengetahuan. Atau menggunakan prinsip – prinsip logis terhadap penemuan, pegnesahan dan penjelasan kebenaran). Untuk memperoleh pengetahuan ilmuiah dapat digunakan dua jenis pendekatan, yaitu Pendekatan Deduktif dan Pendekatan Induktif. Pendekatan Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrument dan operasionalisassi. Dengan kata lain untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks pendekatan deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Berdasarkan uraian diatas nampak bahwa berpikir ilmiah, merupakan kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan hidupnnya di muka bumi. Manusia diberi akal untuk berpikir, bahkan untuk memikirkan dirinya sendiri. Namun demikian, berpikir yang benar adalah berpikir melalui metode ilmiah, sehingga hasil akan benar pula. Oleh karena itu penting untuk dikaji sejauh mana berpikir ilmiah melalui pendekatan alternatif ditinjau dari pendekatan ontology, epistemology dan aksiologi sebagai bahan dari telaahan filsafat ilmu.

berpikir ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berpikir

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBerpikirmerupakansebuahprosesyangmembuahkanpengetahuan.Prosesinimerupakanserangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai padasebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman ataupengertian, pembentukan pendapat, dan kesimpulan atau keputusan dari sesuatu yagn dikehendaki.Menurut J.S Suriasumantri, manusia-homo sapiens, makhluk yang berpikir. Setiap saat darihidupnya, sejak dia lahir sampai masuk liang lahat, dia tak pernah berhenti berpikir. Hampir tak adamasalah yang menyangkut dengan perikehidupan yang terlepas dari jangkauan pikirannya, dari soalpaling remeh sampai soal paling asasi.Berpikirilmiahadalahmenggunakanakal budi untukmempertimbangkan, meemutuskan,mengembangkandansebagainya. Se!ara ilmupengtahuan"berdasarkanprinsip#prinsipilmupengetahuan. Atau menggunakanprinsip #prinsiplogis terhadappenemuan, pegnesahandanpenjelasan kebenaran$.%ntuk memperoleh pengetahuan ilmuiah dapat digunakan dua jenis pendekatan, yaituPendekatan&edukti' danPendekatan(ndukti'. Pendekatan&edukti' merupakanprosedur yangberpangkal pada suatuperisti)a umum, yang kebenarannya telahdiketahui ataudiyakini, danberakhir padasuatukesimpulanataupengetahuanbaruyangbersi'at lebihkhusus. Metodeinidia)ali dari pembentukanteori, hipotesis, de'inisi operasional, instrument danoperasionalisassi.&engankatalainuntukmemahami suatugejalaterlebihdahuluharusmemilikikonsepdanteoritentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. &engan demikian kontekspendekatan dedukti' tersebut, konsep dan teori merupakan kata kun!i untuk memahami suatu gejala.Berdasarkanuraiandiatas nampak bah)a berpikir ilmiah, merupakankebutuhandasarmanusiauntukmempertahankanhidupnnyadi mukabumi. Manusiadiberi akal untukberpikir,bahkanuntukmemikirkandirinyasendiri. *amundemikian, berpikiryangbenaradalahberpikirmelalui metode ilmiah, sehingga hasil akan benar pula. +leh karena itu penting untuk dikaji sejauhmana berpikir ilmiah melalui pendekatan alternati' ditinjau dari pendekatan ontology, epistemologydan aksiologi sebagai bahan dari telaahan 'ilsa'at ilmu.B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memberikan perumusan masalah khususnyayangberkenaandengankajianberpikir ilmiah. %ntukitupenulismerumuskanmasalah, sebagaiberikut ,-. Bagaimna pengertian metode berpikir ilmiah ./. Bagaimana konsep pendekatan alternati'.0. Bagaimana pendekatan alternati' dari sudut pandang ontologi, epistemologi dan aksiologi .C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan1ujuandari penulisanmakalahini untukmendapatkangambarantentang sudutpandangontology, Epistemologi danAksiologi terhadapPendekata Alternatif sebagai metode BerpikirIlmiah yang merupakansalahsatukajianmata kuliah2ilsa'at (lmu. Sedangkankegunaandaripenulisan makalah ini adalah "($ untuk dapat lebih menetahui dan memahami pendekatan atlternati'sebagai metode berpikir ilmiah khususnya tentang sejauh mana sudut pandang ontologi, epistemologidan aksiologi terhadap berpikir ilmiah dalam pendekatan alternati3e, "/$ sebagai bahan kajian lebihlanjut tentang berpikir ilmiah.BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Metde Ber!i"ir ILmiahBerpikir merupakan proses bekerjanya akal, manusia dapat berpikir karena manusia berakal.Akal merupakan salah satu unsur keji)aan manusia untuk men!api kebenrann disamping rasa dankehendakuntukmen!apaikebaikan4.&engandemikian, 4!iriutamadariberpikir adalahadanyaabstraksi.Maka dalam arti yang luas kita dapat mengatakan berpikir adalah bergaul dengan abstraksi-abstraksi.Sedangkandalamartiyangsempitberpikiradalahmeletakkanataumen!araihubunganatau pertalian antara abstraksi # abstaksi. 4 se!ara garis besar berpikir dapat dibedakan menjadi dua,yaitu , bepikir alamiah dan berpikir ilmiah.Berpikirilmiahadalahlandasanatau kerangka bepikir penelitian ilmiah.%ntukmelakukankegiatan ilmiah se!ara baik diperlukan sarana penelaahan ilmiah se!ara teratur dan !ermat.Penguasaansaranaberpikirilmiahini merupakansuatuhal yangbersi'at imperati' bagi seorangilmu)an. 1anpa menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan.-. Sarana Berpikir (lmiahSarana berpikir ilmiah merupakan alat yang membentuk kegiatan dalam berbagai langkahyangharusditempuh. Padalangkahtertentubiasanyajugadiperlukansaranantertentupula.1anpapenguasaansarana berpikir ilmiahtidakakandapat melaksanakankegiatanberpikirilmiah tidak akan dapat melaksanakan kegitaan berpikir ilmiah yang baik. %ntuk dapatmelakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana berpikir ilmiah berupa , 4"-$Bahasa(lmiah, "/$ Logikamatematika, "0$ Logika Statistika. Bahasa (lmiahmerupakanalatkomunikasi3erbalyangdipakaidalamseluruhprosesberpikirilmiah. Bahasamerupakanalatberpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiahkepada orang lain. Logika matematika mempunyai peran penting dalamberpikir &edukti'sehingga mudah di ikuti dan dila!ak kembali kebenarnnya. Sedangkan logika Statistikamempunyai peran penting dalam berpikir (ndukti' untuk men!ari konsep # konsep yang berlakuumum.#. Metde Ber!i"ir IlmiahPadahakikatnya, berpikirse!arailmiahmerupakangabunganantarapenalaranse!aradedukti'danindukti'. Masing# masingpenalaran iniberkaitanerat dengan rasionalismeatauempirisme. Memang terdapat beberapa kelemahan berpikir se!ara rasionalisme dan empirisme,karenakebenarandengan!arabepikirinibersi'atrelati3eatautidakmutlak. +lehkarenaitu,seorangsarjanaaatauilmu)anharuslahbersi'atrendahhatidanmengakuiadanyakebenaranmutlaktidakbisadijangkauoleh!araberpikirmutlakyangbisadijangkauoleh!araberpikirilmiah.%ntuk sampai kepada kebenaran yang dituju diperlukan adanya jalan atu !ara. Jalan atau!ara itulah yang disebut metode. &alam kamus Paedagogik disebutkan bah)a Metode ialah !arabekerja yang tetap dipikirkan dengan seksama guna men!apai suatu tujuan.A'anasye3, seorang'iloso' 5usia, dalambukunya4 TheMaxist Pholosphyy, menulisbah)a Method in the road for a goal, the sun of definities priciples and ays of theoretical studyand practical acti!ity" Metode atau !ara yang dilalui oleh proses ilmu sehingga men!apaikebenaran"ilmiah$ berma!am-ma!am, tergantungkepadaobyekatausi'at danjenisilmuitusendiri. 1etapi se!aragarisbesarmetodeilmiahbiasanyaterbagi kepadaduama!am, yaitu,Metode (nduksi dan Metode &eduksi.a.Metode (nduksiMetode (nduksi adalah suatu !ara penganalisaan ilmiah yang bergerak dari hal # halyang bersi'at khusus " indi!idu $ menuju kepada hal yang besi'at umum #uni!ersal$"Jadi!arainduksidimulaidaripenelitiantehadapkenyataankhusussatudemisatukemudian diadakan generalisasi dan abstraksi lalu diakhiri dengan kesimpulan umu.Metode induksi ini memang paling banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun,utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan!araobser!asi daneksperimentasi . Jadi metodeini berdasarkankepada'akta#'aktayagndapat diuji kebenarannya.b.Metode &eduksiMetode deduksi adalah dkebalikan dari induksi. 6alau induksi bergerak dari hal # halyang bersi'at khusus ke umum, maka metode deduksi sebaliknya, yaitu , bergerak dari hal #hal yang bersi'at umum " uni!ersal $ kemudian atas dasar itu ditetapkan hal # hal yang bersi'atkhusus.7ara deduksi ini banyak dipakai dalamlogika klasikAristoteles , yaitu dalammembentuk%yllogisme yang menarik kesimpulan berdasarkan atasduapremismayordanminorsebelumnya. 7ontohnya yang paling klasik ,- Semua manusia bisa mati- So!rates adalah manusia- Jadi, So!rates bisa mati&ari apa yang diuraikan diatas terlihat bah)a antara (nduksi dan &eduksi " meskipunkelihataanya bertentangan$ mempunyai kaitan yang erat. 6aitan itu dapat dilihat padakenyataan bah)a kesimpulan umum yang diperolehdengan jalan (nduksi "misalnya semualogam dapat memulai bila dipanasi$dapat dijadikan sebagai titik tolak bagi analisa dedukti'.Sepertiyangdikatakanoleh&ohn%tuartMill ,dalambukunya4Asystemoflogic4,bah)asetiap tangga besar didalam deduksi memerlukan deduksi bagi penyususn pikiran mengenaihasil #hasileksperimendanpenyelidikan.Jadikedua#duanyabukanmerupakanbaiganyang saling tepisah sebetulnya saling menyokong seperti aurdengan tebing.Memangterdapat kritikanterhadapmetodeilmiahini, khususnyapadaapayangdisebutgeneral truth , yaitukesimpulanumumyangterdapat dari hasil penyelidikanatumetodeberpikirindukti'.'a!id(ome ,seorangfilosofskotlandia ,menekankanbah)adarisejumlah 'akta betapun banyaknya dan betapun besarnya se!ara logis tidak pernah diperolehatau disimpulkan suatu kebenaran umu " general truth $. Alasannya, karena tidak pernah adakeharusan logis bah)a 'akta-'akta yang sampai sekarang selalu berlangsugn dengan !ara yagnsama, besok juga akan terjadi dengan sama pula. Misalnya, tidak ada kepastian logis bah)abesok pagi matahari akan terbit dari timur. Sehingga dari kejadian # kejadian masa lampautidak pernah dapat disimpulkan sesuatu pun tentang masa depan.6ritikan ini pernah dija)ab oleh 6arl 5. Popper, seorang 'iloso' inggris abad 88 ini,denganmengatakanbah)asesuatuu!apanatauteori tidakbersi'at ilmiahkarenasudahdibuktikan, melainkankarenadapat diuji " testable $. %!apan4semualogamakanmemuaikalaudipanasi dapat dianggapilmiahkalaudpat diuji denganper!obaan#per!obaansistematis untuk menyangkalnya. &an kalau suatu toeri tetap tahan setelah diuji, maka berartibah)a kebenarannya diperkokoh " corroborasion $. Makin besar kemungkinan untuk mengujidanmenyangkal suatuetori, makinkolohpulakebenarannyajikatoeriitubertahanterus.7ontohyang sederhan, denganobser3asi terhadapangsa #angsa putih. Betapunbesarjumlahnyaorangtidaksamapi kepadatoeri umumbah)asemuaangsaber)arnaputih.1etapi !ukuplahsatuobser3asi tehadapseekorangsahitamuntukmenyangkal toeri tadi.Salaamhitambelumditemuakanmakapernyataan4semuaangsaber)arnaputih tetapdianggap benar se!ara ilmiah.B. Pende"atan Alternati$ dalam metde %er!i"ir ilmiahPendekatanpenelitiandalammetodeberpikiriliahpadahakikatnyadibagi duakelompokbesar, yaiut pendekatan &edukti' dan pendekatan (ndukti'. *amun dala perkembanganya adapendekatan lain yang merupakan pendekatan gabungan dari dua pendekatan tersebut yangdinamakan dengan pendekatan alternati3e " pendekatan deduktif ) induktif $Pendekatandedukti' "deducti!eapproach$ adalahpendekatanyagnmengguankanlogikauntuk menarik satuataulebihkesimpulan"conclusion$ berdasarkanseperangkat presmis yangdiberaikan. &alam system dedukti' yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dai satu kesimpulan.Metodededukti' seringdigambarkansebagai pengambilankesimpulandari sesuatuaygnumukesesuatu yang khusus " going from the general to the specific $.&eduksi merupakan suatu !ara penalaran dengan menggunakan kriteia atau suatu keyakinantertentu untuk mendapatkan suatu kesimpulan kasus khusus atuspesi'ik. Sebuah pernyataan yangdianggap me)akili sebuah kebenaran atau setidaknya sesuatu yang dianggap benar yangmemiliki implikasi tertentu yang dapat diturunkan menjadi sebuah atau beberapa buah pernyataanyanglebihspesi'ik dan khusus,merupakan pertimbangannilai"!alue*udgement$ yang berisi satuatau lebih premis menjelaskan !ara yang seharusnya ditempuh. Sebagi !ontoh, premis yangmenyatakan bah)a laporan akuntasi "acconting report $ seharusnya didasarkan kapda pengukurannilai asset bersih yang bisa direaslisasikan " net reali+able !alue measurements of assets $ merupakanpremis dari toeri normati3e. Sebaliknya, teori deskripti' "descripti!e theory$ berupaya untukmenemukanhubunganyangsebenarnyaterjadi. Meskipunterdapatpenge!ualian, sistemdedukti'umumnyabersi'atnormati' danpendekatanindukti' umumnyaberupayauntuk bersi'at deskripti'.Hal ini karena metode dedukti' pada dasarnya merupakan system yagn tertutup dan non empiris yangkesimpulannya se!ara ketat diddasarkan kepada premis. Sebaliknya, karena berupaya untukmenemukan hubungan empiris, pendekatan indukti' bersi'at deskripti'.Salahsatupertanyaanyang menarik adakahapakahtemuanriset dapat bebasnilai " !aluefree$ atau neteral karena pertimbangan nilai sesunggunnya mendasari bentuk dan isi riset tersebut.Meskipun riset empiris berupaya untuk deskripti', penelitiannya tidak mungkin sepenuhnya bersikapnetral dengan dipilihnya suatu permasalahan yang akan diteliti dan dirumuskannya de'inisi konsepyang terkait dengan permasalahan tersebut.Perbedaanyanglebihmen!olokantarasystemdedukti'danindukti' adalah, kanduanganatau isi "contents$ teori dedukti' kadang bersi'at global "makro$ sedangakn teori indukti' umumnyabersi'at parti!ularistik "mikro$. +leh karena premis sistem dedukti' bersi'at global. Sistem dedukti',karena didasarkan kepada 'enomena empiris umumnya rele3an dengan permasalahan yangdiamatinya.Meskipun perbedaan antara systemdedukti' dan indukti' berman'aat untuk maksudpengajaran, dalam praktek riset pembedaan ini seringkali tidak berlaku. &engan kata lain, keduanyabukanlah pendekatan yagn saling bersaing tetapi saling melengkapi "complementary$ dan sering kalidigunakan se!ara bersama. Metode indukti' bisa digunakan untuk menilai ketapan"appropriateness $ peremis yang pada mulanya digunakan dalam suatu system dedukti'.Prosesriset sendiri tidakselaluemngikuti suatupolayangpasti. Para peneliti seringkalibekerjase!araterbalikdarikesimpulanpenelitainlainnyadenganmengembangkanhipoetsisbaruyangtampaknya !o!ok dengandata yang tersedia. &alamkonteks akutansi, riset (ndukti' bisamembantu memperjelas hubungan dan 'enomena yang ada dalam lingkuangn bisnis yang mendasariprakatek akuntasi. 5iset (dukti' tersebut pada gilirannya akan berman'aat dalam proses pembuatankebijakanyangbiasanyamengandalkanpenalarandedukti' dalammenentukanaturanyangakandiberlakukan.C. Pende"atan Alternati$ dari Sudut Pandang &ntlgi' E!istemlgi dan A"silgi-. Pendekatan Alternati' dari Sudut Pandang +ntologi+ntologi adalah!abang 'ilasa'at yangmembi!arakantentangyangada. &alamkaitandengan ilmu, landasan ontology mempertanyakan tentang objek yagn ditelaah olehilmu,bagaimana )ujud hakikinya, serta bagaimana hubungannya dengan daya tangkap manusia yangberupa berpikir, merasa, dan mengindera yang membuahkan pengetahaun.+bjek telaah ontology tersebut adalah yang tidak telihat pada satu per)ujudan tertentu,yangmembahastentangyangadase!arauni3ersal, yaituberusahamen!ari inti yangdimuatsetiapkenyataanyagnmeliputisegalarealitasdalamsemuabentuknya.Adanyasegalasesuatumerupakan suatu segi dari kenayataan yang mengatasi semua perbedaaan antara benda#bendadan makhluk hidup, antara jenis # jenis dan indid3idu # indi3idu.Pendekatan alternati' dari sudut pandang ontology, hal ini berarti pendekatan alteranti'dari sudut pandang 'ilsa'at yang membahas tentang hakikat pendekatan alteranti' sebagaipendekatan berpikir ilmiah. &engan kata lain, dari sudut pandang ontology, pendekatan alteranti'dalamkajiananyakanmempersoalkaneksistensi pendekatan laindalaprossesberpikirilmiahsesuai dengan !ara - !ara yagn digunakan oleh metode ilmih. Mempersoalkan hakikat alternati'sebagai metode ilmiah dalam men!ari kebenaran ilmih./. Pendekatan Alternati' dari Sudut Pnadang 9pistemologi+bjek telaah episteologi adalah mempertanyakan bagaiman sesuatu itu data danbagaimana mengetahuinya, bagaimanamembedakandenganyanglain. Jadiberkenaandengansituasi dan kondisi ruang serta )aktu tentang sesuatu hal. Landasan epistemology adalah prosesapa yang memungkinkan mendapatkan pengetahuan logkia, etika, estetika, bagaimana !ara danprosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral dan keindahan seni, serta apa de'ininya.9pistmologi moral menelaah e3aluasi epistemi! tentang keputusan moral dan teori # teori moral.Pembi!araannya tentangpendekatan alternati' dari sudut pandang epistemologi, hal iniberarti !ara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaahpendekatan alteranati' yang sesuaidengan kaidah #kaidah ilmu pengetahuan sehinggga diperolehnya metodeilmiah. &engan katalain, pendekatan alternati3e hendak dipahami se!ara rasional melalui metode ilmiah.(. Pende"atan alternati)e dari Sudut Pnadang A"sinlgiAksiologi adalah 'ilsa'at nilai. Aspek nilai din ada kaitannya dengan kategori , "-$ baik danburuk: serta "/$ indah dan jelek. 6ategori nilai yang pertama dia)ah kajian 'ilsa'at tingkah lakuatau disebut etika, sedang kategori kedua merupakan objek kajian 'ilsa'at keindahan atu estetika.Landasan aksiologis, dengan pertanyaan mendasar , untuk apa ilmu digunakan .bagimanakaitanantara!arapenggunaantersebutdengankaidah#kaidahmoral .bagaimankaitan antara tekhnik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma# norma moral atau pro'essional .Landasan aksiologi tentang pendekatan alternati' adalah berhubungan dengan eksistensipendekatan alternati' yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuannya.&engan perkataan lain, apa yang dapat dikaji oleh pendekatan alternati' adalah segipengembangan pendekatan alternati' itu terhadap peningkatan kualitas hidup manusia terhadapkeman'aatanberpikir ilmiahyangdapat mengarahkanmanusiaterhadapnilai baikmaupunburuk.BAB IIIPENUTUPA. 6esimpulan-. Berpikirilmiahdalam, sebagai prosesuntukmen!apai kebenaranilmiahdikenal duajenis!arapenarikankesimpulanyaitumetode(ndukti' danmetode&edukti'. Pandangan#pandanganmengenai berpikir ilmiah, setiap )aktu mengalami perubahan, sejalan dengan perjalanan konsepberpikir manusia dalam tiap ;aman. 1idak ada pengertian mutlak benar dan mutlak salah dalamsuatu ilmu pengetahuan ataupun 'ilsa'at yang senantiasa berkembang, yang akanmenyempurnakan suatu pengertian maupun gagasan./. Pendekatanalteranti'adalahpendekatanyangmenggabungkanpendekatandedukti'"deducti!eapproach$ dan pendekatan induksi "inducti!e approach$. Penelitian yang menggunakanpendekatan alteranti' pada hakikatnya bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan penelittianyang menggunakan paradigma kuantitati' # kualitati'.0. &alam sudut pandang landasan 'ilsa'at, pendekatan alternati3e dapat dikelompokkan ke dalam tigabagian besar, yaitu onologi "meta'isika$, epistemology, dan aksiologi.B. 5ekomendasi (lmiah6ajian pendekatan alteranti' dalammetode penelitian ilmiah, merupakan kajian yangberkaitan dengan pendekatan dedukti' # dedukti'. &engan adanya perkembangan 'ilsa'at ilmu dalamberpikir ilmiah dapatlah diambl sutau pelajaran bah)a itu semua berkat usaha gigih tokoh # tokoh'ilsa'atdalammen!sarisumber dan kebenaran melalui kajian #kajianontology,epistomologi danaksiologi. %ntuk itu diharapkan kepada penulis lain agar dikaji lebih lanjut kajian tentang pendekatanalternati' dalam kajian 'ilsa'at ilmu.DA*TA+ PUSTAKAA!hmadi, asmori, /$, 'imensi -reatif dalam ,ilsafat dan Agama, Surabaya, Bina ilmuHana'i, Ahmad, -==