Upload
nurainifitri
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kulit manggis
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia kanker payudara semakin meningkat. Kanker payudara
merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan belum ditemukan secara pasti
pengobatannya. Salah satu penyebab penyakit kanker payudara yaitu faktor
keturunan dan perilaku hidup tidak sehat. Kurangnya mengonsumsi buah-buahan
dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit kanker payudara.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kanker
payudara, salah satunya dengan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung
antioksidan. Berdasrkan berbagai hasil penelitian, buah manggis merupakan salah
satu buah yang mengandung antioksidan. Zat antioksidan merupakan salah satu
zat yang dapat mencegah penyakit kanker payudara.
Buah manggis merupakan buah yang sifatnya herbal, maka obat kanker
payudara alami ini memiliki keunggulan yaitu tidak menimbulkan kerusakan pada
jaringan tubuh yang sehat serta relatif aman dikonsumsi (bahkan dalam jangka
panjang).
Tumbuhan yang banyak diteliti sebelumnya yaitu Garcinia merupakan
genus paling banyak dan paling penting dari famili Clusiaceae dengan sekitar 400
spesies yang tersebar secara luas di kawasan tropis Asia, Afrika, Kaledonia Baru
dan Polinesia (Merza, et al., 2004) . Tumbuhan genus Garcinia (Clusiaceae) telah
dikenal sebagai sumber senyawa santon dan biflavonoid (Waterman, 1980)
dengan berbagai macam bioaktivitas, seperti antimalaria (Hay, 2004), antijamur,
antikanker, dan antibakteri (Peres, et al., 1997).
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengangkat topik
tentang “Pemanfaatan Kulit Buah Manggis Untuk Pencegahan Kanker
Payudara.” Untuk mengatasi permasalahan penyakit kanker payudara yang
semakin hari semakin meningkat, seharusnya kita banyak mengonsumsi buah-
1
buahan yang banyak mengandung antioksidan, salah satunya buah manggis.
Tetapi banyak orang yang tidak mengetahui manfaat buah manggis sebagai
antioksidan, padahal buah manggis sangat mudah di peroleh dan di temukan di
lingkungan sekitar kita dan harganya pun terjangkau.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.
1. Mengapa kulit buah manggis dapat mencegah penyakit kanker payudara?
2. Apa saja kandungan yang terdapat pada kulit buah manggis?
3. Apa saja produk olahan kulit buah manggis yang dapat mencegah penyakit
kanker payudara?
1.3 Tujuan
Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Mengetahui kandungan pada kulit buah manggis sehingga dapat mencegah
penyakit kanker payudara.
2. Mengetahui kandungan yang terdapat pada buah manggis.
3. Mengetahui produk olahan kulit buah manggis yang dapat mencegah kanker
payudara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Buah Manggis
Buah manggis adalah buah musiman dengan kulitnya berwarna ungu,
manis, harum dan isi berwarna putih. Manggis (Granicia Mangostana)
merupakan buah eksotis yang sering dijuluki queen of fruit ini ternyata memiliki
banyak kandungan antioksidan pada kulit buahnya.
Tempat hidup dari genus Garcinia adalah di bagian belahan bumi yang
beriklim tropis dan subtropis, yaitu daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi
dengan suhu yang cukup tinggi pula. Genusnya sebanyak 40 lebih dan spesiesnya
sebanyak 1000 lebih (Peres, et al., 1997). Genus Garcinia banyak terdapat di
daerah hutan hujan tropis di Asia Tenggara (Ampofo, 1986). Penyebaran di
Indonesia hampir disemua pulau (Sari dan Hanan, 2000), penyebaran ini dapat
dilihat pada (Tabel 2.1).
Tabel 2.1 Penyebaran spesies Garcinia di IndonesiaNo. Nama Spesies Daerah Asal1. G. atroviridis Griff Sumatra
2. G. balica Miq Maluku
3. G. celebica Linn Jawa; Kalimantan; Sulawesi
4. G. forbesii King Jawa; Kalimantan
5. G. latissima Miq Papua
6. G. mangostana Linn Jawa
7. G. cornea Linn Maluku; Ambon
8. G. cowa Roxb Sumatra
9. G. picrorhiza Miq Maluku; Ambon
10. G. neruosa Miq Sumatra
Tumbuhan dari genus Garcinia secara taksonomi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut (Heyne, 1987) :
3
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Archichlamydeae
Ordo : Parietales
Famili : Clusiaceae
Genus : Garcinia
(a)
(b)
(c) (d)
Gambar 2.1 Tumbuhan dari spesies Garcinia (a) Garcinia tetranda, (b)
Garcinia dulcis, (c) African mangosteen , dan (d) Garcinia
mangostana
Tumbuhan dari beberapa spesies Garcinia telah banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat sejak dahulu kala untuk berbagai keperluan dalam kehidupan, karena
beberapa hal seperti kayunya yang cukup keras dan kuat untuk bahan bangunan,
tiang perahu, perabotan rumah tangga dan juga merupakan bahan pembuat arang
yang baik. Buahnya juga dapat dimakan, misalnya pada Garcinia mangostana
(manggis) yang saat ini banyak dibudidayakan di Jawa dan juga buah M.
4
americana berbau harum dan manis yang dibudidayakan di Amerika. Beberapa
senyawa yang telah diisolasi dari genus Garcinia menunjukkan beberapa
kegunaan sebagai obat, antara lain sebagai antioksidan, antibakteri, antimalaria,
dan antitumor. Kulit buah G. mangostana digunakan untuk mengobati luka dan
infeksi pada kulit serta untuk mengobati diare (Suksamrarn, dkk., 2002).
Tumbuhan dari genus Garcinia merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang
dapat menghasilkan senyawa metabolit primer dan metabolit sekunder. Senyawa
metabolit primer yang dapat diproduksi aleh tumbuhan merupakan senyawa kimia
yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam
kelangsungan hidupnya. Senyawa-senyawa metabolit primer tersebut antara lain
adalah karbohidrat, protein, lemak, kalsium, glukosa, dan lain-lain. Sedangkan
senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang diproduksi oleh
tumbuhan untuk mempertahankan eksistensinya dalam berinteraksi dengan
ekosistem (Sumaryono, 1999). Senyawa metabolit sekunder ini terbentuk melalui
jalur yang khas dari metabolit primer dan tidak bersifat essential dalam
kehidupan, namun sangat penting kegunaannya bagi organisme yang
menghasilkannya (Manitto, 1992).
2.2 Kandungan Dari Buah Manggis
Tumbuhan, telah lama kita ketahui merupakan salah satu sumber daya
yang sangat penting dalam upaya pengobatan dan upaya mempertahankan
kesehatan masyarakat. Bahkan sampai saat inipun menurut perkiraan badan
kesehatan dunia (WHO), 80% penduduk dunia masih menggantungkan dirinya
pada pengobatan tradisional termasuk penggunaan obat yang berasal dari
tumbuhan. Sampai saat ini seperempat dari obat-obat modern yang beredar di
dunia berasal dari bahan aktif yang diisolasi dan dikembangkan dari tanaman.
Tumbuhan tingkat tinggi seperti genus Garcinia dapat menghasilkan
beraneka ragam produk kimia hayati, yang dipisahkan pada kelompok-kelompok
tertentu berdasarkan aspek biosintesis, lokalisasi senyawa pada organ tumbuhan,
karakteristik fisika, kimia dan bioaktivitas senyawa serta aspek-aspek lain yang
terkait. Senyawa metabolit sekunder yang dapat diproduksi oleh tumbuhan
5
Garcinia diantaranya adalah senyawa flavonoid, arilbenzofuran, santon, kumarin,
benzofenon, stilben, alkaloid, steroid, dan terpenoid (Ersam, 2001).
Tumbuhan Garcinia (Clusiaceae) mengandung berbagai jenis senyawa
metabolit sekunder seperti santon, benzofenon dan flavonoid. Berdasarkan uji
bioaktivitas, beberapa senyawa fenolat dari tumbuhan Garcinia menunjukkan
aktivitas secara farmakologi sebagai anti HIV, antikanker, antiinflamasi,
antitumor, pengobatan penyakit hepatitis dan radang usus, antileukimia
(Dharmaratne dan Wanigasekera, 1996; Peres dan Nagem, 1997), dan juga
sebagai antiradikal bebas atau antioksidan (Lannang, dkk., 2005; Minami, dkk.,
1996).
Beberapa penelitian mengenai aktivitas senyawa-senyawa santon sebagai
antikanker/antitumor telah banyak dilaporkan. Senyawa-senyawa santon yang
diisolasi dari buah, batang, dan daun Garcinia mangostana Linn memiliki
aktivitas biologis yang luar biasa. α-, β- and ᵞ-mangostin, garcinone E, 8-
deoxygartanin dan gartanin merupakan senyawa santon yang berpotensi sebagai
antitumor dan antiproliferasi (Chaverri, 2008).
Penelitian xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga kini telah
ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone, di antaranya adalah alpha-mangostin dan
gamma mangostin yang dipercaya memiliki kemampuan mencegah berbagai
penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi
(radang) dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan
inflamasi.Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan
tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang
selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif. Kandungan alpha-
mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai
antibakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama
baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan
minocycline.
6
2.3 Produk Olahan Kulit Buah Manggis
2.3.1 Jus Manggis
Di beberapa negara Eropa sudah dianggap sebagai buah yang sangat
penting karena kandungan manfaatnya yang luar biasa. Banyak sekali manfaat
yang dimiliki oleh buah Manggis ini, baik yang berhubungan dengan kesehatan
maupun diluar kesehatan. Mengingat tentunya tak akan enak rasanya kalau
mengonsumsi kulit buah Manggis yang kaya akan kandungan xanthone ini secara
mentah-mentah, makanya jalan terbaiknya adalah dengan dibuat jus.
Dengan dibuat jus, apalagi dengan dicampur berbagai buah-buahan segar
lainnya membuat rasa kulit Manggis yang sepat dan pahit akan sedikit
diminimalisir. Bahkan, bisa membuat jus kulit buah Manggis yang bisa membuat
ketagihan.
Berikut adalah beberapa bahan yang harus disiapkan untuk memulai
membuat jus kulit buah manggis.
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan:
Beberapa buah Manggis (disesuaikan dengan kebutuhan, bisa 2-3 butir).
1 gelas air matang.
Madu secukupnya.
Gula yang memiliki kandungan kalori rendah (kalau bisa Gula Aren).
Blender.
Cara pembuatannya:
Setelah bahan-bahan diatas di persiapkan, maka selanjutnya ialah mulai
membuat jus kulit buah manggis. Berikut adalah cara membuat jus kulit buah
manggis.
Keroklah kulit buah Manggis di bagian dalam dengan menggunakan
sendok. Dalam tahapan ini, diharapkan pandai dalam memilih buah
Manggis yang kulitnya bagus dan tidak busuk untuk memperoleh kulit buah
yang berkualitas tinggi. Saat melakukan pengerokan kulit buah, hindari
bagian yang berwarna hitam atau getah kuning supaya jusnya tidak terasa
pahit.
7
Setelah hasil kerokan kulit buah dikumpulkan, langkah selanjutnya ialah
merebus kulit buah Manggis tersebut. Langkah ini sebenarnya alternatif jika
tidak mau rasa jusnya terlalu pekat dan pahit. Dengan direbus terlebih
dahulu, maka rasa sepat dan pahit bisa diminimalisir. Disarankan untuk
tidak membuang air rebusan kulit Manggis tersebut dan sebaiknya
simpanlah sisa air rebusan tersebut didalam kulkas, untuk digunakan lagi
pada lain kesempatan. Bahkan beberapa herbalis menganjurkan untuk
menggunakan air rebusan tersebut sebagai instrumen terapi pengobatan
beberapa penyakit.
Masukkanlah hasil kerokan kulit buah manggis atau air rebusan kulitnya
(jika memakai langkah yang kedua) kedalam blender, tambahkan air matang
sebanyak satu gelas, dan gula aren. Alternatif lain adalah dengan
mencampurkan madu dan beberapa buah sesuai selera seperti Alpukat,
mangga, sirsak dan lainnya untuk mengurangi rasa sepat dan pahit.
Jus kulit buah manggis pun telah siap diminum. Sisanya bisa di simpan ke
dalam wadah yang memiliki penutup, seperti botol, tupperware dan
simpanlah di dalam lemari es (kulkas).
Aturan pakai:
3 kali sehari, sebanyak 3-4 sendok setelah makan.
Hal hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi jus kulit buah manggis :
Kulit buah manggis tidak memiliki rasa yang enak, begitu pula dengan
jusnya. Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan improvisasi sendiri
baik itu dengan mencampurkan buah-buahan lainnya, mencampurkan cuka
apel, perasan jeruk lemon, dan lainnya untuk membuat jus ini terasa lebih
enak dan tidak membuat nikmat.
Tidak disarankan untuk mengonsumsi jus kulit buah Manggis ini dalam
keadaan perut yang masih kosong (diminum setelah makan).
Yang patut diketahui juga bahwa permukaan jus kulit buah Manggis akan
menghitam kalau terkena udara (makanya disarankan untuk disimpan di
tempat tertutup).
8
Pada awal pemakaian, sangat mungkin perut akan merasa mual dan tidak
enak. Namun, hiraukan saja karena tidak berbahaya. Jika sudah rutin
dilakukan, Anda akan terbiasa dan perut bisa menerimanya.
9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Pengertian Buah Manggis
Buah manggis adalah buah musiman dengan kulitnya berwarna ungu,
manis, harum dan isi berwarna putih, buah ini banyak hidup di daerah Indonesia
yang beriklim tropis maupun sub tropis dan berasal dari genus Granicia.
3.2 Kandungan Dari Buah Manggis
Tumbuhan Garcinia (Clusiaceae) mengandung berbagai jenis senyawa
metabolit sekunder seperti santon, benzofenon dan flavonoid.
3.3 Produk Olahan Kulit Buah Manggis
Salah satu produk olahan buah manggis adalah Jus kulit buah manggis.
10
DAFTAR RUJUKAN
Ampofo, S. A., Waterman, P. G., (1986), Xanthones from Three Garcinia Species, Phytochemistry, 25 (10), 2351 – 2355
http://www.deherba.com/cara-membuat-jus-kulit-buah-manggis.html (Online) diakses 15 April 2013
http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2013/11/manfaat-kulit-manggis-dan-cara-membuat.html, (Online) diakses 16 April 2013
Sari, R., Hanan, A., (2000), Garcinia (Clusiaceae) di Kebun Raya Bogor: Fisiogami, Keragaman dan Potensi, Prosiding Seminar Nasional Hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional, Kebun Raya Bogor, 5 November 2000
Suksamrarn, S., dkk., (2002), Xanthones from Green Hulls of Garcinia mangostana, Journal Natural Product, 65, 761 – 763
Peres, V., and Nagem, T. J., (1997), Trioxygenated Naturally occuring Xanthones, Phytochemistry, 44, 191-214
11