15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia kanker payudara semakin meningkat. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan belum ditemukan secara pasti pengobatannya. Salah satu penyebab penyakit kanker payudara yaitu faktor keturunan dan perilaku hidup tidak sehat. Kurangnya mengonsumsi buah-buahan dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit kanker payudara. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kanker payudara, salah satunya dengan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung antioksidan. Berdasrkan berbagai hasil penelitian, buah manggis merupakan salah satu buah yang mengandung antioksidan. Zat antioksidan merupakan salah satu zat yang dapat mencegah penyakit kanker payudara. Buah manggis merupakan buah yang sifatnya herbal, maka obat kanker payudara alami ini memiliki keunggulan yaitu tidak menimbulkan kerusakan pada jaringan tubuh yang sehat serta relatif aman dikonsumsi (bahkan dalam jangka panjang). 1

Bik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kulit manggis

Citation preview

Page 1: Bik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia kanker payudara semakin meningkat. Kanker payudara

merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan belum ditemukan secara pasti

pengobatannya. Salah satu penyebab penyakit kanker payudara yaitu faktor

keturunan dan perilaku hidup tidak sehat. Kurangnya mengonsumsi buah-buahan

dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit kanker payudara.

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kanker

payudara, salah satunya dengan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung

antioksidan. Berdasrkan berbagai hasil penelitian, buah manggis merupakan salah

satu buah yang mengandung antioksidan. Zat antioksidan merupakan salah satu

zat yang dapat mencegah penyakit kanker payudara.

Buah manggis merupakan buah yang sifatnya herbal, maka obat kanker

payudara alami ini memiliki keunggulan yaitu tidak menimbulkan kerusakan pada

jaringan tubuh yang sehat serta relatif aman dikonsumsi (bahkan dalam jangka

panjang).

Tumbuhan yang banyak diteliti sebelumnya yaitu Garcinia merupakan

genus paling banyak dan paling penting dari famili Clusiaceae dengan sekitar 400

spesies yang tersebar secara luas di kawasan tropis Asia, Afrika, Kaledonia Baru

dan Polinesia (Merza, et al., 2004) . Tumbuhan genus Garcinia (Clusiaceae) telah

dikenal sebagai sumber senyawa santon dan biflavonoid (Waterman, 1980)

dengan berbagai macam bioaktivitas, seperti antimalaria (Hay, 2004), antijamur,

antikanker, dan antibakteri (Peres, et al., 1997).

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengangkat topik

tentang “Pemanfaatan Kulit Buah Manggis Untuk Pencegahan Kanker

Payudara.” Untuk mengatasi permasalahan penyakit kanker payudara yang

semakin hari semakin meningkat, seharusnya kita banyak mengonsumsi buah-

1

Page 2: Bik

buahan yang banyak mengandung antioksidan, salah satunya buah manggis.

Tetapi banyak orang yang tidak mengetahui manfaat buah manggis sebagai

antioksidan, padahal buah manggis sangat mudah di peroleh dan di temukan di

lingkungan sekitar kita dan harganya pun terjangkau.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.

1. Mengapa kulit buah manggis dapat mencegah penyakit kanker payudara?

2. Apa saja kandungan yang terdapat pada kulit buah manggis?

3. Apa saja produk olahan kulit buah manggis yang dapat mencegah penyakit

kanker payudara?

1.3 Tujuan

Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Mengetahui kandungan pada kulit buah manggis sehingga dapat mencegah

penyakit kanker payudara.

2. Mengetahui kandungan yang terdapat pada buah manggis.

3. Mengetahui produk olahan kulit buah manggis yang dapat mencegah kanker

payudara.

2

Page 3: Bik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Buah Manggis

Buah manggis adalah buah musiman dengan kulitnya berwarna ungu,

manis, harum dan isi berwarna putih. Manggis (Granicia Mangostana)

merupakan buah eksotis yang sering dijuluki queen of fruit ini ternyata memiliki

banyak kandungan antioksidan pada kulit buahnya.

Tempat hidup dari genus Garcinia adalah di bagian belahan bumi yang

beriklim tropis dan subtropis, yaitu daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi

dengan suhu yang cukup tinggi pula. Genusnya sebanyak 40 lebih dan spesiesnya

sebanyak 1000 lebih (Peres, et al., 1997). Genus Garcinia banyak terdapat di

daerah hutan hujan tropis di Asia Tenggara (Ampofo, 1986). Penyebaran di

Indonesia hampir disemua pulau (Sari dan Hanan, 2000), penyebaran ini dapat

dilihat pada (Tabel 2.1).

Tabel 2.1 Penyebaran spesies Garcinia di IndonesiaNo. Nama Spesies Daerah Asal1. G. atroviridis Griff Sumatra

2. G. balica Miq Maluku

3. G. celebica Linn Jawa; Kalimantan; Sulawesi

4. G. forbesii King Jawa; Kalimantan

5. G. latissima Miq Papua

6. G. mangostana Linn Jawa

7. G. cornea Linn Maluku; Ambon

8. G. cowa Roxb Sumatra

9. G. picrorhiza Miq Maluku; Ambon

10. G. neruosa Miq Sumatra

Tumbuhan dari genus Garcinia secara taksonomi dapat diklasifikasikan

sebagai berikut (Heyne, 1987) :

3

Page 4: Bik

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Sub Kelas : Archichlamydeae

Ordo : Parietales

Famili : Clusiaceae

Genus : Garcinia

(a)

(b)

(c) (d)

Gambar 2.1 Tumbuhan dari spesies Garcinia (a) Garcinia tetranda, (b)

Garcinia dulcis, (c) African mangosteen , dan (d) Garcinia

mangostana

Tumbuhan dari beberapa spesies Garcinia telah banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat sejak dahulu kala untuk berbagai keperluan dalam kehidupan, karena

beberapa hal seperti kayunya yang cukup keras dan kuat untuk bahan bangunan,

tiang perahu, perabotan rumah tangga dan juga merupakan bahan pembuat arang

yang baik. Buahnya juga dapat dimakan, misalnya pada Garcinia mangostana

(manggis) yang saat ini banyak dibudidayakan di Jawa dan juga buah M.

4

Page 5: Bik

americana berbau harum dan manis yang dibudidayakan di Amerika. Beberapa

senyawa yang telah diisolasi dari genus Garcinia menunjukkan beberapa

kegunaan sebagai obat, antara lain sebagai antioksidan, antibakteri, antimalaria,

dan antitumor. Kulit buah G. mangostana digunakan untuk mengobati luka dan

infeksi pada kulit serta untuk mengobati diare (Suksamrarn, dkk., 2002).

Tumbuhan dari genus Garcinia merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang

dapat menghasilkan senyawa metabolit primer dan metabolit sekunder. Senyawa

metabolit primer yang dapat diproduksi aleh tumbuhan merupakan senyawa kimia

yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam

kelangsungan hidupnya. Senyawa-senyawa metabolit primer tersebut antara lain

adalah karbohidrat, protein, lemak, kalsium, glukosa, dan lain-lain. Sedangkan

senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang diproduksi oleh

tumbuhan untuk mempertahankan eksistensinya dalam berinteraksi dengan

ekosistem (Sumaryono, 1999). Senyawa metabolit sekunder ini terbentuk melalui

jalur yang khas dari metabolit primer dan tidak bersifat essential dalam

kehidupan, namun sangat penting kegunaannya bagi organisme yang

menghasilkannya (Manitto, 1992).

2.2 Kandungan Dari Buah Manggis

Tumbuhan, telah lama kita ketahui merupakan salah satu sumber daya

yang sangat penting dalam upaya pengobatan dan upaya mempertahankan

kesehatan masyarakat. Bahkan sampai saat inipun menurut perkiraan badan

kesehatan dunia (WHO), 80% penduduk dunia masih menggantungkan dirinya

pada pengobatan tradisional termasuk penggunaan obat yang berasal dari

tumbuhan. Sampai saat ini seperempat dari obat-obat modern yang beredar di

dunia berasal dari bahan aktif yang diisolasi dan dikembangkan dari tanaman.

Tumbuhan tingkat tinggi seperti genus Garcinia dapat menghasilkan

beraneka ragam produk kimia hayati, yang dipisahkan pada kelompok-kelompok

tertentu berdasarkan aspek biosintesis, lokalisasi senyawa pada organ tumbuhan,

karakteristik fisika, kimia dan bioaktivitas senyawa serta aspek-aspek lain yang

terkait. Senyawa metabolit sekunder yang dapat diproduksi oleh tumbuhan

5

Page 6: Bik

Garcinia diantaranya adalah senyawa flavonoid, arilbenzofuran, santon, kumarin,

benzofenon, stilben, alkaloid, steroid, dan terpenoid (Ersam, 2001).

Tumbuhan Garcinia (Clusiaceae) mengandung berbagai jenis senyawa

metabolit sekunder seperti santon, benzofenon dan flavonoid. Berdasarkan uji

bioaktivitas, beberapa senyawa fenolat dari tumbuhan Garcinia menunjukkan

aktivitas secara farmakologi sebagai anti HIV, antikanker, antiinflamasi,

antitumor, pengobatan penyakit hepatitis dan radang usus, antileukimia

(Dharmaratne dan Wanigasekera, 1996; Peres dan Nagem, 1997), dan juga

sebagai antiradikal bebas atau antioksidan (Lannang, dkk., 2005; Minami, dkk.,

1996).

Beberapa penelitian mengenai aktivitas senyawa-senyawa santon sebagai

antikanker/antitumor telah banyak dilaporkan. Senyawa-senyawa santon yang

diisolasi dari buah, batang, dan daun Garcinia mangostana Linn memiliki

aktivitas biologis yang luar biasa. α-, β- and ᵞ-mangostin, garcinone E, 8-

deoxygartanin dan gartanin merupakan senyawa santon yang berpotensi sebagai

antitumor dan antiproliferasi (Chaverri, 2008).

Penelitian xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga kini telah

ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone, di antaranya adalah alpha-mangostin dan

gamma mangostin yang dipercaya memiliki kemampuan mencegah berbagai

penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi

(radang) dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan

inflamasi.Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan

tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang

selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif. Kandungan alpha-

mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai

antibakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama

baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan

minocycline.

6

Page 7: Bik

2.3 Produk Olahan Kulit Buah Manggis

2.3.1 Jus Manggis

Di beberapa negara Eropa sudah dianggap sebagai buah yang sangat

penting karena kandungan manfaatnya yang luar biasa. Banyak sekali manfaat

yang dimiliki oleh buah Manggis ini, baik yang berhubungan dengan kesehatan

maupun diluar kesehatan. Mengingat tentunya tak akan enak rasanya kalau

mengonsumsi kulit buah Manggis yang kaya akan kandungan xanthone ini secara

mentah-mentah, makanya jalan terbaiknya adalah dengan dibuat jus.

Dengan dibuat jus, apalagi dengan dicampur berbagai buah-buahan segar

lainnya membuat rasa kulit Manggis yang sepat dan pahit akan sedikit

diminimalisir. Bahkan, bisa membuat jus kulit buah Manggis yang bisa membuat

ketagihan.

Berikut adalah beberapa bahan yang harus disiapkan untuk memulai

membuat jus kulit buah manggis.

Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan:

Beberapa buah Manggis (disesuaikan dengan kebutuhan, bisa 2-3 butir).

1 gelas air matang.

Madu secukupnya.

Gula yang memiliki kandungan kalori rendah (kalau bisa Gula Aren).

Blender.

Cara pembuatannya:

Setelah bahan-bahan diatas di persiapkan, maka selanjutnya ialah mulai

membuat jus kulit buah manggis. Berikut adalah cara  membuat jus kulit buah

manggis.

Keroklah kulit buah Manggis di bagian dalam dengan menggunakan

sendok. Dalam tahapan ini, diharapkan pandai dalam memilih buah

Manggis yang kulitnya bagus dan tidak busuk untuk memperoleh kulit buah

yang berkualitas tinggi. Saat melakukan pengerokan kulit buah, hindari

bagian yang berwarna hitam atau getah kuning supaya jusnya tidak terasa

pahit.

7

Page 8: Bik

Setelah hasil kerokan kulit buah dikumpulkan, langkah selanjutnya ialah

merebus kulit buah Manggis tersebut. Langkah ini sebenarnya alternatif jika

tidak mau rasa jusnya terlalu pekat dan pahit. Dengan direbus terlebih

dahulu, maka rasa sepat dan pahit bisa diminimalisir. Disarankan untuk

tidak membuang air rebusan kulit Manggis tersebut dan sebaiknya

simpanlah sisa air rebusan tersebut didalam kulkas, untuk digunakan lagi

pada lain kesempatan. Bahkan beberapa herbalis menganjurkan untuk

menggunakan air rebusan tersebut sebagai instrumen terapi pengobatan

beberapa penyakit.

Masukkanlah hasil kerokan kulit buah manggis atau air rebusan kulitnya

(jika memakai langkah yang kedua) kedalam blender, tambahkan air matang

sebanyak satu gelas, dan gula aren. Alternatif lain adalah dengan

mencampurkan madu dan beberapa buah sesuai selera seperti Alpukat,

mangga, sirsak dan lainnya untuk mengurangi rasa sepat dan pahit.

Jus kulit buah manggis pun telah siap diminum. Sisanya bisa di simpan  ke

dalam wadah yang memiliki penutup, seperti botol, tupperware dan

simpanlah di dalam lemari es (kulkas).

Aturan pakai:

3 kali sehari, sebanyak 3-4 sendok setelah makan.

Hal hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi jus kulit buah manggis :

Kulit buah manggis tidak memiliki rasa yang enak, begitu pula dengan

jusnya. Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan improvisasi sendiri

baik itu dengan mencampurkan buah-buahan lainnya, mencampurkan cuka

apel, perasan jeruk lemon, dan lainnya untuk membuat jus ini terasa lebih

enak dan tidak membuat nikmat.

Tidak disarankan untuk mengonsumsi jus kulit buah Manggis ini dalam

keadaan perut yang masih kosong (diminum setelah makan).

Yang patut diketahui juga bahwa permukaan jus kulit buah Manggis akan

menghitam kalau terkena udara (makanya disarankan untuk disimpan di

tempat tertutup).

8

Page 9: Bik

Pada awal pemakaian, sangat mungkin perut akan merasa mual dan tidak

enak. Namun, hiraukan saja karena tidak berbahaya. Jika sudah rutin

dilakukan, Anda akan terbiasa dan perut bisa menerimanya.

9

Page 10: Bik

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Pengertian Buah Manggis

Buah manggis adalah buah musiman dengan kulitnya berwarna ungu,

manis, harum dan isi berwarna putih, buah ini banyak hidup di daerah Indonesia

yang beriklim tropis maupun sub tropis dan berasal dari genus Granicia.

3.2 Kandungan Dari Buah Manggis

Tumbuhan Garcinia (Clusiaceae) mengandung berbagai jenis senyawa

metabolit sekunder seperti santon, benzofenon dan flavonoid.

3.3 Produk Olahan Kulit Buah Manggis

Salah satu produk olahan buah manggis adalah Jus kulit buah manggis.

10

Page 11: Bik

DAFTAR RUJUKAN

Ampofo, S. A., Waterman, P. G., (1986), Xanthones from Three Garcinia Species, Phytochemistry, 25 (10), 2351 – 2355

http://www.deherba.com/cara-membuat-jus-kulit-buah-manggis.html (Online) diakses 15 April 2013

http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2013/11/manfaat-kulit-manggis-dan-cara-membuat.html, (Online) diakses 16 April 2013

Sari, R., Hanan, A., (2000), Garcinia (Clusiaceae) di Kebun Raya Bogor: Fisiogami, Keragaman dan Potensi, Prosiding Seminar Nasional Hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional, Kebun Raya Bogor, 5 November 2000

Suksamrarn, S., dkk., (2002), Xanthones from Green Hulls of Garcinia mangostana, Journal Natural Product, 65, 761 – 763

Peres, V., and Nagem, T. J., (1997), Trioxygenated Naturally occuring Xanthones, Phytochemistry, 44, 191-214

11