24
KERANGKA KURIKULUM PENGEMBANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI-SOSIAL: SEBAGAI PROYEK NASIONAL Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Bimbingan dan Konseling Pibadi Sosial Dosen Pengampu: Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D. dan Dr.Suwarjo, M.Si Disusun Oleh : Puteri Rahmawati C, S.Pd 14713251003 Pungky Rama Dhika A, S.Pd 14713251009

Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

KERANGKA KURIKULUM PENGEMBANGAN BIMBINGAN DAN

KONSELING PRIBADI-SOSIAL: SEBAGAI PROYEK NASIONAL

Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliahPengembangan Bimbingan dan Konseling Pibadi Sosial

Dosen Pengampu: Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D. dan Dr.Suwarjo, M.Si

Disusun Oleh :

Puteri Rahmawati C, S.Pd 14713251003

Pungky Rama Dhika A, S.Pd 14713251009

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan di era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

bersifat mendasar. Untuk melaksanakan perubahan dalam bidang pendidikan

sejak tahun 1998, UNESCO telah mengemukakan dua basis landasan: pertama;

pendidikan harus terletak pada empat pilar yaitu belajar mengetahui (learning

to know), belajar melakukan (learning to do), belajar hidup dalam kebersamaan

(learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be);

kedua, belajar seumur hidup (life long learning) (Mulyasa, 2013).

Upaya peningkatan mutu pendidikan secara terus menerus dapat dilakukan

baik dengan cara konvensional maupun inovatif. Peningkatan mutu pendidikan

tidak terlepas dari campur tangan guru bimbingan dan konseling. Guru

bimbingan dan konseling di sekolah menjadi seorang desain program untuk

membantu peserta didik agar mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan

tugas perkembangannya secara optimal dan mampu menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi serta mampu mengambil keputusan dalam

permasalahan pribadi-sosial, belajar dan karier. Kegitan-kegiatan yang didesain

oleh guru bimbingan dan konseling meliputi ragam bimbingan pribadi-sosial,

belajar dan karier (Winkel dan Sri Hastuti, 2010).

Pengembangan desain kegiatan bimbingan disusun berdasarkan program

bimbingan dan konseling yang sesuai dengan need assessment peserta didik.

Berdasarkan bimbingan dan konseling perkembangan, kegitan-kegiatan yang

didesain oleh guru bimbingan dan konseling termasuk dalam kurikulum

bimbingan atau curriculum guidance. Kurikulum bimbingan dan konseling

disusun secara berurutan, bertahap diberbagai jenjang pendidikan sehingga

perhatian terhadap fungsi developmental dapat terjaga (Santoadi, 2010).

Kegitan dalam kurikulum bimbingan adalah kegiatan terprogram yang 1

Page 3: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

diselenggarakan dalam bentuk kegiatan kelompok kecil maupun bimbingan

klasikal bagi peserta didik maupun bagi pihak lain (Santoadi, 2010).

Uraian di atas membahas mengenai kurikulum bimbingan, yang berisi

kegiatan terprogram dan dapat diberikan secara berurutan sesuai dengan

kebutuhan peserta didik pada ragam pribadi-sosial, belajar dan karier. Namun

saat ini yang menjadi permasalahan utama adalah mengenai pengembangan

kerangka kurikulum bimbingan dan konseling pribadi-sosial dimana letak

kerangka kurikulum Personal and Sosial Development (PSD) masih belum

jelas. Sehingga letak PSD dalam dunia pendidikan saat ini masih mendapat

posisi rendah di dalam agenda pendidikan nasional. Padahal PSD sangat

diperlukan peserta didik untuk pengembangan pengetahuan dan pemahaman

peserta didik, pengembangan keterampilan atau kecakapan perta didik, serta

pengembangan sikap peserta didik.

Bukan hanya di Indonesia di Luar Negeri pun permasalahan ini terjadi dan

ditemukan. Belum ada pendapat yang pasti dari para ahli untuk menempatkan

posisi pasti PSD dalam dunia pendidikan. Rumusan komisi eropa tentang fungsi

utama dari sekolah ialah membimbing anak muda dalam pribadi dan sosial

mereka (European Commision,1995). Jika rumusan komisi eropa beranggapan

demikian maka peran PSD harus dipastikan dan diposisikan dalam dunia

pendidikan untuk mewujudkan generasi muda yang berkualitas dan

berkompeten. Oleh karena itu makalah ini akan membahas lebih mendalam

mengenai kerangka kurikulum pengembangan bimbingan pribadi sosial sebagai

suatu proyek Nasional.

B. Ruang Lingkup

Makalah ini hanya mencakup posisi PSD (Personal and Social

Development) dalam dunia penddikan.

2

Page 4: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Dimana letak kerangka kurikulum Personal and Social Development

(PSD) dalam kurikulum bimbingan di sekolah?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam pengembangan Personal and

Social Development (PSD) di sekolah?

3. Bagaimana hasil evaluasi pengembangan Personal and Social

Development (PSD) di sekolah?

D. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini dapat dituliskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui letak kerangka kurikulum Personal and Sosial

Development (PSD) dalam kurikulum bimbingan di sekolah.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam pengembangan

Personal and Social Development (PSD) di sekolah.

3. Untuk mengetahui hasil evaluasi pengembangan Personal and Sosial

Development di sekolah.

3

Page 5: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

BAB II

PEMBAHASAN

Personal and Social Development (PSD) memiliki kemungkinkan besar

untuk dikembangkan di seluruh sekolah. PSD dapat diterima dengan baik dan

mendapat dukungan dari pemerintah (HMI, 1983 ; 1986). Perkembangan PSD

sebelum tahun 1988 masih belum berkembang baik sebelum adanya UU

reformasi pendidikan. Pada Bagian 1 dalam UU Reformasi Pendidikan 1988

menyatakan kurikulum sekolah memegang tanggung jawab untuk:

1. Mengembangankan spiritual, moral, budaya dan fisik siswa

2. Mempersiapkan siswa untuk melihat kesempatan untuk masa depannya

dan bertanggung jawab atas pilihannya.

Berdasarkan bagian 1 dalam UU Reformasi Pendidikan 1988 di atas sejalan

dengan arah pengembangan pribadi - sosial peserta didik. Pengajaran dan

pembelajaran pada saat itu bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan,

pemahaman, dan sikap generasi muda mengenai diri sendiri dan lingkungan

sekitar. Namun faktor-faktor yang membantu peningkatan pembelajaran

pengembangan pribadi-sosial menuntut lingkungan yang lebih luas, dari

kegiatan belajar mengajar yang ada pada kurikulum nasional. Dari undang-

undang reformasi tersebut timbul pertanyaan “Bagaimana sekolah memberikan

pengalaman belajar yang dibutuhkan untuk pengembangan seluruh peserta

didik?” pertanyaan tersebut sejalan dengan bagian dari Personal and Sosial

Development (PSD). Oleh karena itu perlu diketahui lebih mendalam mengenai

letak kerangka kurikulum PSD, upaya yang dilakukan untuk mengembangkan

kerangka kurikulum PSD dan hasil yang diperoleh dari upaya pengembangan

kurikulum PSD.

1. Letak kerangka kurikulum Personal and Social Development (PSD)

Bagi sebagian sekolah mengatur dan melaksanakan PSD terbukti sangat

sulit. Namun respon yang diperoleh mengenai PSD sangat baik dan sekolah

menilai bahwa PSD sangat penting bagi peserta didik. Untuk melaksanakan

4

Page 6: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

PSD di sekolah diperlukan perencanaan yang matang serta pemantauan yang

dilakukan oleh instansi pendidikan dan sekolah itu sendiri. Pada penelitian

mengenai efektivitas sekolah, ditemukan bahwa hasil belajar yang positif

cenderung sebagai hadiah dari pengembangan seluruh peserta didik (Reynolds,

1992).

Pembelajaran yang efektif dalam PSD meliputi tentang pelaksanaan,

kenyataan-kenyataan yang dibutuhkan atau yang dilihat oleh sekolah. Saat ini

ada dua letak kurikulum yang diperlihatkan sekolah secara eksplisit guna

pengembangan pribadi dan sosial (PSD) dan letak kurikulum yang memiliki

ciri-ciri khusus pada PSE disampaikan melalui sistem pelayanan pastoral serta

diajarkan oleh pengajar khusus. Kedua pendekatan ini telah membuktikan hal

yang ideal dalam pengembangan PSD yang terkoordinasi dan efektif. Contoh

yang diperlihatkan dalam struktur pelayanan pastoral dapat melengkapi untuk

mengkoordinasikan dan membuktikan PSD diberikan untuk seluruh sekolah

(Watkins, 1986).

Salah satu upaya yang dilakukan sekolah adalah dengan membuat ketentuan

khusus di luar kurikulum utama yaitu pada kegiatan ekstrakulikuler untuk

pengembangan pribadi dan sosial peserta didik. Secara tradisional, hal ini

menjadi satu respon terhadap kesulitan untuk memberikan keberhasilan dalam

kurikulum PSD. Konsekuensinya, klub sekolah, team dan masyarakat

menyediakan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam interaksi sosial dan

untuk memperbaiki keterampilan sosial. Kadang-kadang kualitas pribadi dan

sosial dalam kegiatan ektrakulikular mendorong perencanaan yang

dimaksudkan.

Pengajaran secara eksplisit dalam kurikulum PSE dan pengajaran secara

implisit di luar kurikulum PSE mampu sedikit berkontribusi untuk

pengembangan pribadi dan sosial peserta didik, jika faktanya mereka tetap

terpisah satu sama lain. Kemungkinan lain, kontribusi keduanya penting jika

keseluruhan pendekatan PSD dalam satu sekolah. Maka dari itu, batasan PSD

5

Page 7: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

mempunyai ciri-ciri pada bagian kurikulum untuk resiko terpecah menjadi,

kelalaian dan kemungkinan digandakan.

Ada sejumlah masalah pada pengadaan kurikulum PSD, masalah pertama

terkait dengan salah satu fakta menarik untuk mengatasi permasalahan

perencanaan dalam membuat peraturan PSD yang terpisah, atau tambahan

ketentuan untuk itu, dalam tambahan pada kurikular yang ada di sekolah dan

susunan organisasi.

Permasalahan kedua berkaitan dengan koordinasi pembelajaran dalam PSD.

Hubungan antara bagian yang berbeda dari pendidikan dan pengalaman yang

diperoleh peserta didik pada PSD. Koordinasi yang efektif dalam PSD sangat

penting untuk mengimbangi pemecahan dan pengandaan dalam pembelajaran

dan memastikan hubungan serta berkesimanbungan.

Permasalahan ketiga terkait dengan konsistensi dalam PSD di sekolah. Hal

ini berbeda dengan ketentuan PSE, yang lebih menekankan pada kesesuaian

antara kurikulum dengan proses pengajaran. Dalam PSD salah satu hal penting

adalah peserta didik mampu konsisten dalam menjaga kualitas pribadi dan

sosialnya. Pada PSD peserta didik tidak akan mendapatkan kesuksesan besar

jika apa yang diajakan oleh guru bertentangan dengan apa yang dipahami dan

yang diperoleh peserta didik di sekolah. Sehingga dibutuhkan perencanaan

matang dari sekolah untuk membantu peserta didik memahami dan

mengembangkan kekuatan apa yang dimilikinya.

2. Upaya yang dilakukan dalam pengembangan kerangka kurikulum Personal

and Social Development (PSD)

a. Pathways Toward Adult and Working Life

Pengembangan kerangka kurikulum Personal and Social Development

(PSD) dilakukan dengan berbagai macam metode, diantaranya

menggunakan pendekatan untuk mengajak peserta didik memahami dirinya

menuju dewasa dan dunia kerja. Upaya dalam pengembangan PSD ini

menggunakan proyek “Pathways Toward Adult and Working Life”.

6

Page 8: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

Proyek Pathways dibangun berdasarkan perhatian yang disediakan pada

sedikit ruang untuk meningkatkan pengembangan pengetahuan, sikap,

pemahaman dan tingkah laku dengan memperhatikan pengembangan

pribadi-sosial. “Pathways Toward Adult and Working Life” dirancang untuk

memfasilitasi peserta didik merencanakan pembelajaran yang sepesifik pada

wilayah pengembangan pribadi-sosial. Kerangka kurikulum berfungsi untuk

melengkapi dan meningkatkan kurikulum nasional yang ada meliputi

pengalaman belajar yang efektif untuk mempersiapkan generasi muda

menuju dewasa. Pengalaman belajar yang diperoleh dari seluruh peserta

didik terlepas dari usia, kemampuan, kerangka Pathways dijalankan dari

Key Stage 1 hingga Key Stage 4.

Proyek Pathways adalah pendekatan kurikulum yang digunakan untuk

mempersiapkan generasi muda menuju dewasa dan dunia kerja. Tujuannya

adalah untuk memberikan pandangan luas menuju usia dewasa yang mampu

memaknai nilai-nilai kehidupan dan memiliki keterampilan untuk menuju

dunia kerja. Proyek ini memberikan perhatian khusus pada kualitas dalam

memahami diri sendiri, memiliki ketahanan terhadap tekanan, kekuatan diri

dan penilaian terhadap keterampilan teknik atau keterampilan khusus.

Proyek Pathways meliputi: kerangka PSD di sekolah berasal dari

program belajar individual, sehingga memungkinkan untuk

mempertahankan standar dan kualitas.

Pencatatan hasil data: berbagai jenis penilaian dan proses pengolahan

data dalam mengembangkan keterampilan self-assessment yang

membutuhkan keterlibatan aktif dari guru.

Partisipasi dan sumber penelitian metode pembelajaran: dapat

beradaptasi dengan berbagai jenis kebutuhan belajar dalam kelompok dan

mengambil komunitas sebagai sumber pengelola.

Secara keseluruhan, maksud dari model kerangka kurikulum PSD ini

adalah menggabungkan keterpaduan, berkesinambungan, dan peningkatan

7

Page 9: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

pada wilayah pengetahuan yang dibutuhkan untuk mempersiapkan generasi

muda menuju dewasa dan dunia kerja.

b. Pathways in practice

Model kurikulum Pathways telah diujicobakan selama dua tahun di

sekolah dasar dan sekolah menengah. Evaluasi dari proyek Pathways

menunjukkan bahwa kerangka Pathways dapat menjadi katalistator untuk

penyusunan kembali kurikulum dan pengembangan (Harris,1997). Sebagian

sekolah telah menggunakan kerangka ini untuk pengembangan dan

perbaikan di sekolah. Hasil evaluasi telah menunjukkan peningkatan

pencapaian peserta didik dalam keterampilan pribadi dan sosial.

Selain mengembangkan dan memahamkan diri peserta didik PSD juga

mengajarkan dan fokus terhadap beberapa aspek dalam diri individu itu

sendiri, seperti:

1) Berfokus pada pengembangan pribadi dan keterampilan pribadi

Pada bagian ini peserta didik dituntut memahami pentingnya

menghormati diri mereka sendiri dan orang lain serta merawat diri

mereka sendiri. Bagian ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta

didik akan mengetahui kelebihan mereka sendiri dan kelemahan mereka

sendiri pada saat ini. Peserta didik dituntut dapat merencanakan untuk

meningkatkan kualitas pribadi mereka guna memenuhi kebutuhan

mereka dan mengelola sumber daya pribadi. Hasil belajar yang

diharapkan dalam bagian ini adalah:

a) Peserta didik mengetahui kelebihan mereka sendiri dan kelemahan

mereka saat ini

b) Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan evaluasi diri dan

perencanaan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi

c) Peserta didik dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka

sendiri, dapat mencari sumber daya dan dapat merencanakan

kesempatan belajar

8

Page 10: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

d) Peserta didik memahami pentingnya pengelolaan sumber daya

pribadi

e) Peserta didik memahami pentingnya memiliki kode pribadi dan

moral

f) Peserta didik memahami pentingnya menghormati diri mereka

sendiri dan orang lain

2) Berfokus pada pengetahuan dan pemahaman mengenai kesempatan,

pilihan, hak dan tanggung jawab.

Salah satu komponen penting dari sikap proaktif ini adalah

kemampuan peserta didik untuk membentuk hubungan yang baik dalam

berbagai situasi. Bagian ini dimulai dengan berfokus pada peran dan

tanggung jawab individu di rumah dan sekolah yang meliputi arti

persahabatan, kesetiaan, dan menekankan bagaimana tindakan individu

memiliki konsekuensi bagi orang lain dalam konteks sekolah, kerja dan

masyarakat luas. Hal ini berkembang menjadi apresiasi umum tentang

peran keluarga, agama, budaya dan masyarakat dalam menjaga stabilitas

sosial dan mempengaruhi perubahan sosial.

Pentingnya bekerja bersama dan kerja kelompok terus ditekankan

oleh pemberi kerja tetapi merupakan keterampilan yang membutuhkan

latihan konstan dan perbaikan. Peserta didik akan bekerja sama dalam

kelompok, mendengarkan orang lain, berbagi dengan orang lain dalam

konteks pembelajaran sebagai dimensi penting dari hasil pembelajaran

ini. Bekerja dengan orang-orang dari budaya lain ditekankan serta

memahami bagaimana prasangka dan diskriminasi mempengaruhi

hubungan di rumah, di sekolah, di tempat kerja dan di masyarakat luas.

Hasil belajar yang diharapkan pada bagian ini adalah sebagai berikut:

a) Peserta didik dapat membentuk hubungan yang baik dalam konteks

yang berbeda

b) Peserta didik dapat bekerja sama dengan baik dengan orang lain

9

Page 11: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

c) Peserta didik menyadari bagaimana pengaruh eksternal

mempengaruhi peran mereka sebagai warga negara yang

bertanggung jawab

d) Peserta didik mengerti tentang sistem politik serta hak dan tanggung

jawab orang dewasa

e) Peserta didik dapat mencari informasi dan bantuan dari berbagai

instansi pendidikan dan bimbingan karir dalam lembaga

f) Peserta didik mengerti bahwa akan ada perubahan dalam pola dan

kesempatan berkarir dalam bekerja bekerja di masa depan

g) Peserta didik dapat merekam informasi tentang pilihan dan peluang

3) Berfokus pada diri di Dunia Kerja dan Masyarakat Umum.

Hal ini dirancang untuk memungkinkan peserta didik untuk

memahami sifat perubahan pekerjaan, serta bagaimana mencari dan

mencatat informasi dari lembaga bimbingan. Bagian ini berkaitan

dengan proses penciptaan kekayaan dan tantangan kaum muda untuk

mempertimbangkan isu-isu lingkungan yang terkait dengan menghargai

alam. Bagian ini dimaksudkan untuk memungkinkan peserta didik untuk

mengeksplorasi hubungan antara ekonomi dan lingkungan. Hal ini

adalah perpanjangan pada bagian dua yang dibutuhkan pelajar ke dalam

konteks jauh dari rumah dan masyarakat langsung. Hasil belajar yang

diharapkan dalam bab ini adalah sebagai berikut:

a) Peserta didik memahami implikasi kehidupan dalam masyarakat

yang beragam

b) Peserta didik mengerti tentang ruang lingkup dan berbagai

organisasi yang berbeda

c) Peserta didik mengetahui dan memahami proses penciptaan

kekayaan

d) Peserta didik mengerti bagaimana layanan disediakan dalam

berbagai sektor masyarakat

e) Peserta didik menghargai alam 10

Page 12: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

f) Peserta didik mengetahui dan dapat menyelidiki keterkaitan antara

ekonomi dan lingkungan

Deskripsi kunci tahapan ketiga aspek agar belajar mengetahui kelebihan

dan kelemahan saat ini di atas sebagai berikut:

KS 1 Peserta didik menyadari apakah mereka baik dalam menanggapi

umpan balik dari segi eksternal dan dapat mengatakan apa yang

mereka inginkan untuk menjadi lebih baik di masa depan.

KS 2 Peserta didik dapat menilai kelebihan dan keterbatasan saat ini

dan menggambarkan perencanaan masa depan perkembangan

diri sendiri kepada orang lain.

KS 3 Peserta didik dapat menilai kelebihan dan kelemahan diri

sendiri.

KS 4 Peserta didik dapat menilai kelebihan dan keterbatasan diri

sendiri saat ini. Mereka dapat menggunakan umpan balik dan

kritikan yang formatif dan konstruktif. Mereka dapat

mengidentifikasi kebutuhan pengembangan pribadi dan mencari

informasi yang sesuai untuk membantu memenuhi kebutuhan

pribadi.

PSD merupakan kunci dari pembentukan kepribadian dan

perkembangan anak muda dengan harapan yang tinggi untuk

keberhasilannya dengan melibatkan semua staf pengajar di sekolah.

Efektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada

dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar sekolah termasuk

juga kepala sekolah.

Tujuan utama dari adanya evaluasi kurikulum pada tahapan

pembelajaran dalam upaya untuk mendongkrak hasil belajar siswa. Di

lingkungan sekolah hasil belajar harus diketahui murid, guru, dan orang tua.

Kurikulum sangat berpengaruh terhadap upaya untuk membuat hasil belajar

11

Page 13: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

yang baik dari siswa dan ketrampilan yang baik pula. Sekolah melakukan

berbagai strategi untuk mengiplenmentasikan hal tersebut, diantaranya:

a) Menggunakan program PSD sebagai pondasi utama dalam menentukan

hasil belajar

b) Menghubungakan antara hasil belajar dengan pencatatan prestasi siswa

c) Menayakan siswa dan mencatat perkembanganya dari berbagai

pengalaman kerja dan pengalaman belajarnya

3. Evaluasi pengembangan kerangka kurikulum Personal and Social

Development (PSD)

Evaluasi pengembangan kerangka kurikulum PSD dengan proyek

Pathways melibatkan peserta didik. Alat yang digunakan dalam evaluasi adalah

kuesioner. Kuesioner diberikan pada sebelum proyek dilaksanakan dan sesudah

proyek dilaksanakan. Dari hasil evaluasi proyek Pathways menunjukkan proyek

ini memiliki dampak pada proses belajar. Berbagai strategi digunakan sekolah

untuk mengiplenmentasikan hal tersebut, diantaranya:

1. Menggunakan program PSD sebagai pondasi utama dalam menentukan

hasil belajar

2. Menghubungakan antara hasil belajar dengan pencatatan prestasi siswa

3. Menayakan siswa dan mencatat perkembanganya dari berbagai

pengalaman kerjanya dan pengalaman belajarnya

Di dalam proses pengajaran dan pembelajaran ada empat pikiran utama:

1. Hasil dari belajar siswa merupakan kerja sama antara siswa, guru, dan

pegawai sekolah

2. Melakukan latihan di kelas setiap hari untuk meningkatkan hasil belajar

dan memastikan perkembangan siswa dari tahap ke tahap.

3. Mengevaluasi perkembangan pribadi dan sosial setiap siswa

4. Antara guru satu dengan yang lainnya berdiskusi tentang perkembangan

pribadi dan sosial siswa dari tahap yang berbeda.

12

Page 14: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

Para guru kelas merencanakan secara bersama-sama untuk dapat

merangkap dalam bertugas dalam mengembangkan pribadi dan sosial siswa,

tugas utama adalah mengajar dan tugas alternatifnya mengendalikan PSD di

lingkungan sekolah. Dalam tahap evaluasi ini selain hasil kuesioner dari peserta

didik, penilaian juga dapat berasal dari akreditasi sekolah. Cara pencatatan

akreditasi secara resmi pada sekolah menengah dengan cara mencatat prestasi

dan hasil pembelajaran siswa. Dibeberapa sekolah yang sudah terakreditasi

tersebut menyiapkan berkas dan kemudian mencatat hasil yang terkait dengan

pekerjaan sekolah.

Hal itu mengakibatkan guru merupakan yang berperan penting dalam

proses akreditasi dan dapat mengembangkan PSD siswa disekolah. Penjelasan

diatas sudah dapat dipaparkan bahwa kabar terkait dengan nilai belajar dapat

diukur dengan mudah dan penilaian pembelajaran sulit untuk didapat dalam

akreditasi formal. Didalam semua sekolah, pencatatan prestasi digunakan untuk

mencatat dan mengakui prestasi siswa dalam hasil belajar. Hal itu terlihat jelas

pada sekolah yang mencatat penilaian prestasi tertinggi dan menempatkan

siswa berprestasi pada derajat tertinggi disekolah.

Sekolah merencanakan tindakan yang akan dilakukan dan secara khusus

mencatat prestasi perkembangan pribadi dan sosial siswa. Proses perencanaan

tindakan secra rinci pada masing-masing sekolah terdapat pada kerangka materi

dan prosesnya. Salah satu komponen yang sangat penting yang membuat proses

ini bekerja dengan baik yaitu memastikan naka muda mendapat informasi yang

cukup yang menjadi dasar pertimbangan. Pemimpin sekolah sangat berperan

penting dalam memberi umpan balik pada kinerja saat ini dan memudahkan

anak muda untuk mengembangkan keahlian mereka. Di sekolah anak muda

didorong untuk mengembangkan keahlian mereka yang berhubungan dengan

PSD dan perencanaan tindakan.

13

Page 15: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Kerangka kurikulum PSD dirasa penting bagi peserta didik, namun letak

PSD masih tumpang tindih dengan kurikulum inti di sekolah.

2. Metode yang digunakan oleh sekolah untuk pengembangan pribadi dan

sosial peserta didik melalui kegiatan ekstrakulikuler.

3. Proyek Pathways menjadi salah satu contoh pengembangan kurikulum

PSD di sekolah.

4. Proyek Pathways dijalankan dari Key Stage 1 hingga Key Stage 4 secara

bertahap.

5. Terdapat tiga aspek dalam PSD yaitu: Berfokus pada pengembangan

pribadi dan keterampilan pribadi, Berfokus pada pengetahuan dan

pemahaman mengenai kesempatan, pilihan, hak dan tanggung jawab, dan

Berfokus pada diri di Dunia Kerja dan Masyarakat Umum.

6. Efektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada

dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah

termasuk juga kepala sekolah.

7. Tujuan utama dari adanya evaluasi kurikulum pada tahapan pembelajaran

dalam upaya untuk mendongkrak hasil belajar siswa. Di lingkungan

sekolah hasil belajar harus diketahui murid, guru, dan orang tua.

Kurikulum sangat berpengaruh terhadap upaya untuk membuat hasil

belajar yang baik dari siswa dan ketrampilan yang baik pula.

14

Page 16: Bimbingan dan Konseling · Web viewEfektivitas setiap aspek dari pengajaran PSD di sekolah tergantung pada dukungan yang lebih dan komitmen seluruh staf pengajar di sekolah termasuk

DAFTAR PUSTAKA

Inmam. S., Buck. M., Burke. H. 2005. Assessing Personal and Social Development.Taylor & Francis: London.

Mulyasa, E. H., Prof., Dr., M.Pd. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Rosda:Bandung.

Santoadi, Fajar. 2010. Manajemen Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Yogyakarta: Penerbit USD.

Winkel, W.S & Sri Hastuti. 2010. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (edisi revisi), Yogyakarta: Media Abadi.

15