Upload
anisa-karina
View
218
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bimbingan konseling
Citation preview
BIMBINGAN KARIER
ANNISA KARINAF1141131003
PENGERTIAN Menurut tolbert (1974) Bimbingan karier
adalah suatu program yang terorganisasi untuk membantu orang mengembangkan pemahaman diri, belajar tentang dunia kerja, mendapatkan pengalaman-pengalaman yang akan membantunya dalam membuat keputusan, dan mendapatkan pekerjaan
Menurut PB3K (1974) bimbingan karier merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu memeahkan maslah karier (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik – baik nya dengan masa depannya.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Merupakan bagian dari program bimbingan dan konseling keseluruhan
2. Bimbingan karir merupakan program pemberian bantuan kepada individu baik muda ataupun dewasa dengan tujuan :- memahami diri dengan sebaik – baiknya - memahami dunia kerja- membuat keputusan secara bijaksana- dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja secara baik- menghargai semua jenis pekerjaan- dapat bekerja sama dengan orang lain
DASAR BIMBINGAN KARIER DI SD Herr dan cramer (1979) menyatakan bahwa
bimbingan karier di SD didasari orleh beberapa faktor:
1. Kesadaran bahwa model dan bentuk tingkah laku pada masa remaja dan dewasa dipengaruhi oleh pengalaman yang terjadi pada masa anak – anak
2. Kenyataan bahwa banyak buku dan bahan pelajaran yang digunakan diSD menggambarkan dunia kerja atau dunia pendidikan secara tidak tepat dan terbatas pada kemungkinan – kemungkina yang ada
3. Pengakuan yang ada bahwa perasaan tentang kemampuan pribadi untuk menanggulangi perkembangan masa yang akan datang dengan kekuatan pengetahuan seseorang, cara memodifikasi kelemahan, keterampilan dalam merencanakan dan menggunakan sumber yang tersedia, memahami hubungan antara pendidikan yang diterima dan penerapannya dalam pekerjaan dan masyarakat
Sejalan dengan uraian diatas, reinhart (1979) menyatakan bahwa bimbingan karier di SD sering digambarkan sebagai pengembangan kesadaran, bukan karna perkembangan kesadaran itu sendiri terbatas pada kelompok usia ini tetapi kerja fokus utama dari bimbingan karier berada pada usia ini.
Gysters (1968) embagi fase belajar yang menghubungkan perkembangan karier di SD dan SMA, menjadi tiga fase yaitu :
1. Fase perseptualisasi2. Fase konseptualisasi3. Fase generalisasi
Fese perseptualisasi berfokus pada proses yang diperlukan bagi seseorang untuk mendapatan kesadaran tentang diri dan lingkungan serta dapat membedakan atara keduanya.
Fase konseptualisasi menggabung pengalaman masa lalu dan kecandrungan sistem nilai yang dibentuk melalui peniruan, pengaruh keluarga dan masyarakay.
Fase generalisasi merupakan periode pembuatan generalisasi menggunakan konsep yang telah terbentuk berkenaan dengan perbedaan antar orang dan pekerjaan.
Hill (1973) menyatakan bahwa setiap anak membutuhkan pencapaian kematangan dalam hal:
1. Pemahaman diri dan rasa tanggung jawab bagi diri sendiri
2. Pemahaman tantang dunia kerja dan dunia pendidikan serta hubungan antara harapan dan cita – cita sebelumnya dengan tingkah laku sesudahnya
3. Kemampuan membuat keputusan dan memecahkan masalah yang dihadapi
4. Pemahaman tentang hubungan manusia dan pertumbungan yang terus menerus dalam kempuan untuk hidup damai dan penuh perhatian.
TUJUAN BIMBINGAN KARIER DI SD1. Membantu murid mengembangakan
konsep diri2. Merangsang murid untuk menyenangi
berbagai jenis pekerjaan3. Mengembangkan sikap yang
konstruktif terhadap kerja4. Membantu murid menyadari
perubahan-perubahan dunia kerja5. Membantu murid putus sekolah dan
memasuki dunia kerja
PROGRAM BIMBINGAN KARIER DISEKOLAH DASAR Bimbingan karir di sekolah dasar
merupakan proses yang berkesinambungan. Hal ini berarti bahwa bimbingan karir itu tidak dilaksanakan hanya pada jenjang sekolah atau kelas-kelas tertentu saja, melainkan dilaksanakan pada semua jenjang sekolah dan semua kelas mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi.
CARA-CARA PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER
1. Paket bimbingan karir2. Pengamatan (observasi)3. Terpadu didalam kurikulum4. Bacaan 5. Narasumber