154
BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS KERJA BAGI GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI PANTI SOSIAL BINA KARYA ( PSBK ) “PANGUDI LUHUR” BEKASI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Ahmad Syatibi NIM: 1113052000064 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H./2018 M.  

BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS KERJA BAGI GELANDANGAN

DAN PENGEMIS DI PANTI SOSIAL BINA KARYA ( PSBK ) “PANGUDI LUHUR” BEKASI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

Ahmad Syatibi NIM: 1113052000064

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU

KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H./2018 M.

 

Page 2: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 3: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 4: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 5: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

i

ABSTRAK

Ahmad Syatibi, Bimbingan Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Etos Kerja Bagi Gelandangan dan Pengemis Di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi. Dibawah Bimbingan M. Jufri Halim, M.Si.

Warga binaan merupakan orang-orang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) hasil penertiban dan penjangkauan sosial dan mendapatkan pembinaan di Panti Sosial. Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi adalah dengan diadakan bimbingan rohani Islam agar dapat menambah pengetahuan dan menumbuhkan etos kerja bagi warga binaan (WB) khususnya gelandangan, pengemis, pedagang asongan, pemulung, dan joki.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari dua orang pembimbing rohani Islam, dan 6 orang warga binaan yang menjadi terbimbing dalam kegiatan rohani Islam.

Hasil penelitian menunjukan bahwa proses bimbingan rohani Islam diawali dengan pembukaan, salam, ice breaking, dzikir dan do’a, penyampaian materi, tanya jawab, penutup, dan diakhiri dengan salam-salaman. Metode yang digunakan oleh pembimbing rohani Islam diantaranya: metode ceramah, tanya jawab, nonton bareng, serta metode do’a dan dzikir. Pembimbing rohani Islam memiliki peran yang penting dalam menumbuhkan etos kerja pada warga binaan, yaitu dengan merubah padangan mereka tentang bagaimana bekerja dalam Islam, merubah sikap mereka dengan menanamkan norma hukum, sosial, agama, dan memotivasi agar warga binaan bekerja lebih mandiri kedepannya. Tapi pada kenyataannya beberapa warga binaan yang menjadi informan pada penelitian ini etos kerjanya hanya sampai pada tahap sadar dan masih ragu untuk meninggalkan pekerjaan lama mereka. Sehingga menurut hemat penulis pendampingan dan pengawasan pasca pembinaan menjadi penting untuk di tindak lanjuti agar warga binaan tidak kembali ke jalan.

Kata Kunci : Bimbingan Rohani Islam, Etos Kerja

 

Page 6: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan sekalian alam Allah SWT,

yang berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis lantunkan

kepada idola dan suri tauladan kita Nabi Muhammad Saw. Sang

pembawa risalah kebenaran, kebaikan, dan keindahan..

Dengan selesainya skripsi dengan judul “Bimbingan

Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Etos Kerja Bagi

Gelandangan dan Pengemis Di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi”, sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dan

memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A Sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai

Wakil Dekan I Bidang Akademik dan, Dr. Hj. Roudhonah,

M.Ag sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,

dan Dr. Suhaimi, M.Si sebagai Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan.

2. Dra Rini Laili Prihatini, M.Si dan Ir. Noor Bekti Negoro, SE,

M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi Bimbingan

dan Penyuluhan Islam. Terimakasih atas segala nasihat,

arahan, dan motivasi selama ini.

 

Page 7: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

iii

3. Dra. Hj. Mastanah, M.Si selaku dosen penasehat akademik.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi ,

yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama proses

perkuliahan berlangsung.

5. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah membantu proses administrasi yang

dibutuhkan dalam pembuatan skripsi ini.

6. Yang terhormat dan tersayang Ayahanda H. Mursidih (Alm)

dan Ibunda HJ. Hoiro semoga Allah SWT melimpahkan

karunia nikmat dan kemuliaan sebagai balasan atas cinta

kasih dan pengorbanan yang telah diberikan secara tulus

kepada penulis.

7. Bapak M. Jufri Halim, M.Si selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar dan ikhlas mengorbankan waktunya, serta

memberikan bimbingan, arahan, kritik, saran dan motivasi

yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

8. Seluruh Bapak Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis selama penulis kuliah di Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

9. Kepala Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur”

Bekasi beserta staf, khususnya Bapak Endin dan Ibu Angke

selaku pembimbing rohani Islam.

10. Kepada para Warga Binaan yang ada di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi dan para alumni

PSBK.

 

Page 8: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

iv

11. Kakak-Kakak tercinta Ashari, Muhammad Hamzah,

Muhammad Anas dan kakak tersayang Aqidah dan Anisah,

yang menjadi penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat temen sekosan Adam Yuliawan, Imam

Qolyubi, Muhammad Irfan, Budi Setiawan, dan sahabat-

sahabat Eleventh ciputat, Kuncir, Dabuy, Bagol, Acil, Ramos,

Dekom, Dhiah, Atun, Canmi, Ulfah yang telah yang telah

memberikan semangat dan membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

13. Temen-temen BPI 2013 terutama Dzikri, Gembul, Wira, Ejot,

Majid, Caya, Imez, Qibti, Tiara yang tak henti-hentinya selalu

memberikan support dan motivasi. Dan semua temen BPI

angkatan 2013 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

yang memberikan semangat sehingga selesainya skripsi ini.

14. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

namanya namun telah berpartisipasi, dengan tidak

mengurangi rasa hormat penulis mengucapkan banyak terima

kasih.

Pada akhirnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT,

penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis dan pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT

selalu bersama kita dalam menjalani kehidupan yang diridhoi-

Nya.

Jakarta, 17 Mei 2018

Ahmad Syatibi

 

Page 9: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................. i

KATA PENGANTAR.............................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................ v

DAFTAR TABEL………………………………………........vii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………..viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..…………………………….. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………................ 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …..…………………....10

D. Metodelogi Penelitian …..…………………………… 11

1. Pendekatan dan Metode Penelitian ..………....….. 11

2. Subjek dan Objek Penelitian .……………....…..... 13

3. Waktu dan Tempat Penelitian .…... …………....... 14

4. Sumber Data Penelitian ..……………………….... 14

5. Teknik Pengumpulan Data ..……………... ……... 14

6. Teknik Analisis Data ..……………....…………….16

7. Teknik Penulisan ..………....……………………...18

E. Tinjauan Pustaka............................................................18

F. SistematikaPenulisan......................................................21

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Bimbingan Rohani Islam ..………...................23

1. Pengertian Bimbingan Rohani Islam...................... 23

2. Tujuan Bimbingan Rohani Islam ........................... 31

3. Fungsi Bimbingan Rohani Islam............................ 34

4. Metode Bimbingan Rohani Islam........................... 35

 

Page 10: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

vi

B. Konsep Etos Kerja.........................................................39

1. Pengertian Etos Kerja.............................................. 39

2. Asas-asas Etos Kerja Islami .....................................43

3. Fungsi Etos Kerja..................................................... 45

4. Ciri Etos Kerja Islami .............................................. 46

C. Gelandangan dan Pengemis........................................... 47

1. Pengertian Gelandangan dan Pengemis................... 47

2. Faktor Munculnya Gelandangan dan Pengemis....... 48

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL BINA

KARYA (PSBK) “PANGUDI LUHUR” BEKASI.

A. Profile Lembaga .................……………………........... 53

B. Sejarah Berdirinya......................................................... 53

C. Visi dan Misi.................................................................. 54

D. Tugas Pokok, Tujuan dan Fungsi.................................. 55

E. Landasan Hukum........................................................... 56

F. Struktur Organisasi........................................................ 57

G. Komposisi Pegawai …………………………………...59

H. Sarana dan Garapan Lembaga........................................61

I. Persyaratan Calon Keluarga Binaan Sosial ...................62

J. Waktu dan Kapasitas Pelayanan ....................................62

K. Proses Rehabilitasi Sosial.............................................. 63

L. Pembiayaan Operasional............................................... 65

M. Kerjasama Lintas Sektoral ............................................65

N. Sarana dan Prasarana…………………………………..66

O. Pembimbing Pondok Tahun 2018................................ 67

P. Warga Binaan Angkatan I............................................. 68

Q. Warga Binaan Angkatan II ............................................69

 

Page 11: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

vii

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Identifikasi Informan ………………............................. 71

1. Pembimbing.............................................................. 72

2. Warga Binaan ............................................................74

B. Kegiatan Bimbingan Rohani Islam..................................83

1. Waktu dan Tempat Pelaksaan................................... 83

2. Proses Kegiatan Bimbingan Rohani Islam............... 87

C. Metode yang Digunakan dalam Bimbingan................... 91

1. Metode Ceramah...................................................... 91

2. Metode Tanya Jawab............................................... 92

3. Metode Client Centered........................................... 94

4. Metode Nonton Bareng........................................... 95

5. Metode Do’a Dzikir................................................. 96

D. Analisis Bimbingan Rohani Islam dalam Menumbuhkan

Etos Kerja Bagi Gelandangan dan Pengemis di Panti

Sosial Bina Karya (PSBK)“Pangudi Luhur” Bekasi

….................................................................................... 97

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………...............…………………...… 109

B. Saran………………………………...........………...…110

DAFTARPUSTAKA ............................................................. 113

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................... 117

1. Transkip Hasil Wawancara

2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

3. Daftar Hadir Kegiatan Bimbingan Rohani Islam

4. Dokumentasi

 

Page 12: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

viii

DAFTAR TABEL

Table 1 Komposisi Pegawai Menurut Kedudukan dan Jabatan..60

Tabel 2 Komposisi Pegawai Munurut Pendidikan......................61

Table 3 Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Golongan...........61

Table 4 Pembimbing Pondok Tahun 2018..................................68

Table 5 Jumlah Warga Binaan Angkatan I Tahun 2018.............69

Table 6 Jumlah Warga Binaan Angkatan II Tahun 2018 ...........70

Tabel 7 Pembimbing Rohani Islam.............................................72

Table 8 Warga Binaan Sosial berdasarkan jenis kelamin...........75

Table 9 Terbimbing Berdasarkan Usia.......................................75

Table 10 Terbimbing Berdasarkan Klasifikasi WBS.................76

Table 11 Terbimbing Berdasarkan Asal Daerah........................77

Table 12 Jadwal Bimbingan Rohani Islam di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi....................................86

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Panti …....................................57

 

Page 13: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan gelandangan dan pengemis

merupakan salah satu permasalahan sosial yang sulit

ditangani. Banyaknya jumlah gelandangan dan pengemis

yang kerap kali terlihat memadati setiap perempatan dan

ruas-ruas jalan utama bukan hanya tidak sedap dipandang,

melainkan menjadi isu serius yang perlu dicarikan jalan

keluarnya bersama.

Kondisi di atas belum ditambah dengan kenyataan

bahwa sebagian besar gelandangan dan pengemis di kota

Jakarta dan bahkan di beberapa kota besar lainnya adalah

notabene bukan orang penduduk setempat. Pada tingkat

ekstrem, kegiatan mengemis merupakan aktivitas rutin yang

terorganisasi dengan baik seperti temuan sebuah stasiun TV

setahun yang lalu yang melaporkan adanya oknum anak

pejabat yang turut aktif mengelola organisasi pengemis,

selain itu, serbuan para PMKS ( Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial), istilah khusus yang digunakan pada

para pekerja sosial yang “diimport” dari luar kota Jakarta

menyebabkan sulitnya menerapkan cara atau perlakuan yang

tepat untuk membina mereka.

Menariknya, munculnya gelandangan dan pengemis

tidak hanya menjadi masalah di negara-negara berkembang

 

Page 14: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

2

seperti Indonesia, Filipina, Bangladesh, atau Thailand, kasus

yang sama juga terjadi pula diberbagai negara maju.

Dengan adanya masalah ini, maka sebagai seorang

penyuluh agama perlu melakukan suatu bimbingan Islam

bagi gelandangan dan pengemis supaya mereka dapat

berpartisipasi positif membangun kehidupan yang lebih baik

lagi.

Menurut teori motivasi Abraham Maslow yang

merupakan suatu hirarki kebutuhan, yaitu kebutuhan

fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan cinta dan

kebersamaan, kebutuhan harga diri dan terakhir kebutuhan

aktualisasi diri. Maslow berpendapat bahwa susunan hirarki

kebutuhan merupakan organisasi yang mendasari motivasi

manusia. Semakin individu mampu memuaskan kebutuhan-

kebutuhannya yang relatif lebih tinggi, maka individu itu

akan semakin mampu mencapai individualitasnya, artinya

lebih matang kepribadiannya. 1

Dasar utama masalah gelandanganan dan pengemis

adalah faktor ekonomi, yang dimana mereka tidak memiliki

pekerjaan dan tempat tinggal. Maka salah satu pemberdayaan

yang pertama-tama dapat dilakukan sebagai seorang

penyuluh adalah memotivasi mereka untuk menumbuhkan

etos kerja, lalu membimbing mereka dengan menggali

kemampuan atau bakat yang dimiliki, agar para gelandangan

dan pengemis bisa hidup dengan layak karena memiliki

1 A.H. Maslow, Motivation and Personality, (New York: Harper &

Row Publishere, 1970), h. 28.

 

Page 15: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

3

keahlian. Dan dengan bekerja akan menghasilkan sesuatu

guna memenuhi kebutuhan mereka. Manusia bekerja untuk

memenuhi kebutuhannya, karena bekerja sangat penting

untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.

Dalam etos kerja terkandung gairah atau semangat

yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal,

lebih baik, dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas

kerja yang sesempurna mungkin. Etos menyangkut semangat

hidup, termasuk semangat bekerja, menuntut ilmu

pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar dapat

membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Manusia tidak dapat memperbaiki hidupnya tanpa semangat

kerja, pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang

pekerjaan yang ditangani.2

Dengan demikian, etos kerja berkaitan erat dengan

harapan serta cara dirinya memberikan makna terhadap

pekerjaan itu sendiri. Tampaklah bahwa dalam etos kerja ada

semacam kandungan “spirit” atau semangat yang

menggelegak untuk mengubah sesuatu menjadi lebih

bermakna. Lebih jauh, seseorang yang memiliki etos kerja, ia

tidak mungkin membiarkan dirinya untuk menyimpang atau

membiarkan penyimpangan yang akan membinasakan.3

2 Sudirman Tebba, Bekerja dengan Hati (Bagaimana Membangun

Etos Kerja dengan Spiritualitas Religius), (Ciputat: Pustaka irVan, 2009), h.

11-12. 3 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islam, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2002), h. 21.

 

Page 16: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

4

Islam sendiri memerintahkan pada kita untuk

bekerja keras dan meminta-minta alias pengemis adalah

suatu pekerjaan yang hina. Dari abu Hurairah, ia berkata

bahwa Rasulullah SAW bersabda,

ثىب انه ش حذ ثىب ح ثه ثك ث أ ه ع بة ش ه اث ه ع م ق ع ه ع ث حذ

للا ض س – ح ش ش ب ث أ ع م س و أ ف ع ه ث ه م ح انش ذ ج ع ن م ذ ج ع

لن طت احذكم م ه س ه ع للا ه ص للا ل س س بل ق ل ق – ى ع

شي ظ مىع ) اخشج جزمخ عه ا ش مه ان سأل احذ فعط خ

ع مه كزبة انج )انجخبس

“Telah bercerita Yahya bin Bakir bercerita

kepada Laits dari Uqail dari Ibnu Sihab dari Abi Ubaid

Maula Abdurrahman bin „Auf sesungguhnya telah

mendengar dari Abu Hurairah r.a. Dia berkata: Rasulullah

SAW bersabda: Mencari kayu bakar seberkas lalu dipikul

di atas punggungnya terus dijual itu lebih baik bagi

seseorang daripada mengemis kepada orang lain yang

kadang-kadang diberinya atau tidak. (HR. Bukhori no.

2074).

Rasulullah memberikan motivasi yang sangat

kuat kepada kita bahwa para pekerja adalah kekasih

Allah, bahkan neraka sekalipun telah mengharamkan

orang-orang yang bekerja keras. Rasulullah bersabda,

س س د إ ه ث للا ذ ج ب ع ى ث ذ ح بل ق ش م و ه اث خ ج ش ث أ ه ث ش ك ث ث ب أ ى ث ذ ح

ج ش ع ال ه ع بن ج ح ه ث ح ه ث ذ م ح م ه ع بن م ث ع ه ث خ ع ث س ه ع

س بل : ق بل ق ح ش ش ث أ ه ع انمؤمه :م ه س ه ع للا ه ص للا ل س

 

Page 17: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

5

ك ف ف ع أحت إن للا مه انمؤمه انض ش خ ،ش خ م انق

ء ش ك بث ص إن أ ،ز ج ع ر ل بلل ث ه ع ز اس ك ع ف ى ب م ه ع ص ش ح ا

ز ك بن ك ذ ه ع ف و أ ن م ق ر ل ف ز ك ا م ع ف بء ب ش م للا س ذ ق م ق ه ك ن ا

. (ساي مسهم). بن ط انش م م ع ح ز ف ر ن ن ئ ف

“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu

Syaibah dan Ibnu Numair mereka berdua berkata: telah

menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari

Rabi‟ah bin „Utsman dari Muhammad bin Yahya bin

Habban dari Al A‟raj dari Abu Hurairah dia berkata:

Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai

oleh Allah Subhanahu Wa Ta‟ala daripada orang mukmin

yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat

kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang

berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah

Azza Wa Jalla dan janganlah kamu mengatakan

seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu. Tetapi

katakanlah ini sudah takdir Allah dan apa yang

dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena

sesungguhnya ungkapan kata “law” (seandainya) akan

membukakan jalan bagi godaan syetan. (HR. Muslim no.

34).

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No.

11 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan

Sosial, terdapat tujuh sasaran prioritas antara lain:

kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, keterpencilan, dan

penyimpangan perilaku, korban bencana; dan/atau korban

tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.4

4 Pusat Penyuluhan Sosial, Bersama Penyuluh Sosial Kita Bangun

Indonesia Sejahtera, (Kementrian Sosial RI, 2013), h.i.

 

Page 18: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

6

Sebagaimana diamanatkan konstitusi,

gelandangan dan pengemis adalah warga Negara yang

patut dan wajib mendapat perlindungan dari Negara, dan

diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan.

Selain upaya yang sama dilakukan juga oleh pemerintah

DKI Jakarta, melalui Keputusan Kepala Dinas Sosial

Provinsi DKI Jakarta Nomor 105 Tahun 2012, mengenai

prosedur penampungan , pembinaan dan penyaluran

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) hasil

penertiban/penjangkauan sosial di DKI Jakarta.5

Oleh karena untuk menanggulangi banyaknya

PMKS khususnya di wilayah DKI Jakarta, diperlukan

adanya penertiban sosial dan panti penampungan

sementara sebelum dirujuk ke panti pelayanan dan

rehabilitasi sosial.

Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi

Luhur” Bekasi adalah suatu lembaga penampungan para

gelandangan dan pengemis se-Provinsi Jawa Barat.

Lembaga ini berdiri sejak 4 Oktober 1961 berawal dengan

nama (Komando Penampungan Pendidikan dan

Penyaluran Tuna Karya) seluruh Jawa dibekasi

(KOP.3.T.K.). Lalu terus berganti nama sampai akhirnya

pada tahun 2009 Keputusan Mesos RI No.

14/HUK/KEP/1994 Tentang penamaan UPT

Pusat/Panti/Sasana Berubah menjadi Panti Sosial Bina

5 Brosur, Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.

Nomor 105 Tahun 2012.

 

Page 19: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

7

Karya “Pangudi Luhur” Bekasi sampai saat ini. Peraturan

Menteri Sosial RI No. 106/HUK/2009 Tentang Organisasi

dan tata cara kerja Panti Sosial lingkungan Departemen

Sosial. Visi dari lembaga ini adalah terselenggaranya

pelayanan rehabilitasi sosial bagi gelandangan pengemis

dan orang terlantar secara profesional di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi. Dan memiliki

beberapa misi yaitu, melaksanakan pelayanan rehabilitasi

sosial bagi gelandangan pengemis dan orang terlantar

sesuai dengan norma, standar prosedur dan kriteria yang

berlaku, meningkatkan manajemen untuk mendukung

pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi gelandangan

pengemis dan orang terlantar di dalam panti yang

akuntabel, dan melaksanakan perencanaan program

rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis, dan orang

terlantar yang efektif dan efisien.

PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi dalam Satu

Tahun Anggaran memberikan pelayanan rehabilitasi

sosial sebanyak 600 orang tuna sosial, terbagi dalam 2

(dua) angkatan, yaitu penerimaan pada Bulan Januari dan

Bulan Juli, masing-masing masa pelayanan 6 (enam)

bulan.

Ada banyak program pembinaan di Panti Sosial

Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, salah

satunya adalah Bimbingan Rohani Islam yang menjadi

fokus penelitian penulis. Dimana penulis ingin mencari

tahu sejauh mana Bimbingan Rohani Islam dalam

 

Page 20: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

8

menumbuhkan etos kerja pada warga binaan sosial.

Menarik untuk diteliti karena pada dasarnya Agama

berfungsi sebagai tuntunan dan pegangan hidup yang

dapat memberikan pencerahan dan pengalaman ruhaniah

seseorang sehingga akan menumbuhkan kekuatan baik

mental spiritual bagi PMKS dalam menghadapi berbagai

permasalahan yang dihadapi.

Kefitrahan agama bagi manusia menunjukan

bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama,

karena agama merupakan kebutuhan fitrah manusia.

Selama manusia memiliki perasaan takut dan cemas,

selama itu pula manusia membutuhkan agama. Kebutuhan

manusia akan agama tidak dapat diartikan dengan

kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga

dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam aspek

material. Kebutuhan manusia akan materi tidak dapat

menggantikan peran agama dalam kehidupan manusia.6

Agama berperan sebagai motivasi dalam

mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas,

seperti bekerja, karena perbuatan yang dilakukan dengan

latar belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur

kesucian serta ketaatan. Apabila mereka meyakini Tuhan

Maha Kuasa, mengatur dan mengendalikan alam maka

segala apapun yang terjadi, baik peristiwa alamiah

ataupun peristiwa sosial, dilimpahkan tanggung jawab

6 Dr. Marzuki, M.ag, Konsep Manusia dan Agama, (Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta), h. 24.

 

Page 21: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

9

pada Tuhan. Tetapi sebaliknya jika mereka melihat

adanya kekacauan, kerusuhan, ketidak adilan,

percekcokan, di alam seolah-olah tanpa kendali maka

mereka merasa kecewa terhadap Tuhan.7

Dengan adanya kegiatan bimbingan rohani islam

yang diharapkan dapat membina para gelandangan dan

pengemis di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi

Luhur” Bekasi di bidang keagamaan sehingga memiliki

ketahanan spiritual, pola piker, akhlak yang sesuai dengan

syariat agama islam terutama dalam motivasi untuk

bekerja lebih giat dari pada sebelumnya. Karena dengan

pemahaman dan pengamalan agama yang baik,

diharapkan para gelandangan dan pengemis di Panti

Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi yang

ada di panti bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan

memiliki daya juang yang lebih tinggi dalam hal bekerja.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan

diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai

“Bimbingan Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Etos

Kerja Bagi Gelandangan Dan Pengemis Di Panti

Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat berbagai keterbatasan penulis, maka

penelitian ini dibatasi hanya untuk melihat “Bimbingan

7 Zakiah Dardjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003),

h. 87.

 

Page 22: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

10

Rohani Islam dalam Menumbuhkan Etos Kerja Bagi

Gelandangan dan Pengemis Di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi.

2. Perumasan Masalah

Adapun masalah yang akan peneliti lakukan adalah:

a. Bagaimana pelaksanaan bimbingan rohani Islam dalam

menumbuhkan etos kerja bagi Gelandangan dan

Pengemis di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi

Luhur” Bekasi?

b. Metode apa yang digunakan dalam kegiatan bimbingan

rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi?

c. Bagaimana bimbingan rohani Islam dalam

menumbuhkan etos kerja bagi Gelandangan dan

Pengemis di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi

Luhur” Bekasi ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui Bagaimana proses bimbingan rohani

Islam dalam menumbuhkan etos kerja bagi

Gelandangan dan Pengemis di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi?

b. Untuk mengetahui Metode apa yang digunakan dalam

kegiatan bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan

etos kerja bagi Gelandangan dan Pengemis di Panti

Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi?

 

Page 23: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

11

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat

dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

khususnya bagi masyarakat dan para gelandangan dan

pengemis yang telah mengikuti program bimbingan

rohani Islam dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran

bagi Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur”

Bekasi untuk dapat diaplikasikan pada program

keterampilan.

b. Secara Praktis

Penelitian ini dapat menambah wawasan

penulis, berkaitan dengan konsep maupun metodologi,

serta dapat menjadi acuan, apakah program bimbingan

rohani Islam dapat menjadi alternatif pendidikan dan

mampu menjadi jembatan bagi gelandangan dan

pengemis dalam meningkatkan sumber daya manusia

yang terampil dan berkualitas.

D. Metodologi Penelitian

Metodologi adalah cara kerja untuk memahami suatu

objek. Maka metodologi ini sangat perlu dirumuskan dengan

jelas mengingat bahwa suatu penelitian tanpa menempuh

prosedur yang benar tepat maka hasilnya tidak akan akurat

seperti apa yang di harapkan. Dalam penelitian ini, peneliti

memilih melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang

dihasilkan dari suatu data-data yang dikumpulkan berupa

 

Page 24: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

12

kata-kata lisan maupun tulisan, dan tingkah laku yang dapat

diamati dari orang-orang yang diteliti.8

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penulis

berupaya menghimpun data, mengolah data dan menganalisis

data dengan tujuan dapat memperoleh gambaran atau

informasi yang luas dan mendalam tentang bimbingan rohani

Islam yang menjadi fokus penelitian ini. Menurut Arikunto

pendekatan kualitatif menitik beratkan pada data-data

penelitian yang akan dihasilkan berupa kata-kata melalui

pengamatan dan wawancara.9

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

“penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati,

pendekatan ini di arahkan pada latar dan individu tersebut

secara holistik (utuh), dalam hal ini tidak boleh

mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable

atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian

dari suatu keutuhan.”10

Pada hakekatnya penelitian kualitatif ini

mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi

8 Bagong Suyanto Sutinahal, Metode Penelitian Sosial, berbagai

Alternatif Penelitian, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2005), h. 166. 9 Suharsini Sukanto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,

(Jakarta: Rhineka Cipta, 1998), h. 10. 10

Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2000), h. 3.

 

Page 25: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

13

dengan mereka, berusaha memahami fenomena yang

terjadi di sekitar mereka serta untuk mengetahui aktivitas

yang sedang mereka lakukan ataupun sebagai upaya untuk

memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa

interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu

menurut perspektif peneliti sendiri.

Untuk itu penulis pada penelitian ini terjun

langsung ke lapangan guna mengamati situasi, orang-

orang atau perilaku yang berkaitan erat dengan tujuan

penelitian yaitu guna mengetahui mengenai proses

Bimbingan Rohani Islam dalam Menumbuhkan Etos

Kerja Bagi Gelandangan dan Pengemis di Panti Sosial

Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi.

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian ini adalah kepala pengurus bidang

bimbingan kerohanian islam, dua orang petugas

pembimbing rohani islam, dan enam orang

gelandangan dan pengemis.

b. Objek penelitian ini adalah Bimbingan Rohani Islam

dalam Menumbuhkan Etos Kerja Bagi Gelandangan

dan Pengemis di Panti Sosian Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan

subjek yang digunakan yaitu porpose sampling dan

yang dimaksud disini adalah “teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu,

misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang

 

Page 26: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

14

apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai

penguasa sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.”11

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi. Jl. H. M.

Djojomartono No. 19 Bekasi. yang dilakukan sejak

Januari 2018 sampai dengan Mei 2018.

4. Sumber Data Penelitian

a. Data primer, yaitu data yang berasal langsung dari

sumbernya, baik dari kepala pengurus bidang

bimbingan kerohanian islam, petugas pembimbing

rohani islam, para gelandangan dan pengemis sebagai

penunjang kelengkapan data dengan cara observasi

atau pun wawancara.

b. Data sekunder, yaitu data tidak langsung, berupa

catatan riwayat warga binaan serta dokumen-dokumen

yang dapat menunjang kelengkapan data untuk

penelitian.

5. Teknik Pegumpulan Data

a. Wawancara

Esterberg mengemukakan bahwa “wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

11

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R7D,

(Bandung: CV AFABETA, 2009), h. 218-219.

 

Page 27: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

15

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.”12

Dalam penelitian ini penulis mengadakan

wawancara langsung yaitu dengan bertukar informasi

melalui tanya jawab kepada pembimbing rohani islam,

para warga binaan sosial untuk memberikan informasi

atau keterangan sesuai dengan tujuan penelitian yang

menangani bimbingan rohani Islam gelandangan dan

pngemis atau yang disebut warga binaan sosial.

b. Observasi

Berdasarkan pemahaman dari Marsall bahwa

melalui observasi peneliti dapat mengetahui mengenai

perilaku dan makna dari perilaku tersebut.”13

Pada

penelitian ini pengumpulan data akan dilakukan

dengan menggunakan teknik observasi dimana penulis

dapat mempelajari tentang perilaku dan makna dari

perilaku tersebut atau situasi tertentu yang erat

kaitannya dengan tujuan penelitian pada saat kegiatan

bimbingan rohani Islam tersebut dilakukan terhadap

para warga binaan Sosial.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan pada penelitian ini

bertujuan untuk mencari keterangan dan bacaan yang

dibutuhkan mengenai masalah yang terkait dengan

12

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R7D,

(Bandung: CV AFABETA, 2009), h. 231. 13

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R7D,

(Bandung: CV AFABETA, 2009), h. 226.

 

Page 28: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

16

penelitian berupa catatan formal, foto ataupun buku-

buku yang berkaitan dengan subjek atau objek

penelitian .

6. Tekhnik Analisis Data

Setalah data terkumpul dan informasi yang

dibutuhkan sesuai dengan permasalahan penelitian, maka

selanjutnya penulis melaksanakan analisis terhadap data

dan informasi tersebut. Dalam menulis data tersebut,

penulis menggunakan analisis deskriptif, yaitu

mendeskripsikan hasil temuan penelitian secara

sistematik, faktual dan akurat yang disertai dengan

petikan wawancara yang akan dipaparkan oleh penulis

dalam BAB IV.

Nasir mengemukakan analisis data merupakan

bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena

dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna

yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.14

Ada berbagai cara untuk menganalisa data dan

mendeskripsikan data, tetapi secara garis besarnya ada

beberapa langkah sebagai berikut :

a. Reduksi data. Yaitu dimana penulis melakukan

penelitian langsung, dengan memilih data yang

relevan, kemudian mengamati bagaimana proses

bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan etos

kerja bagi gelandangan dan pengemis yang

14

Moh Nasir D, Metode Penelitian, (Jakarta: Graha Indonesia, 1993), h. 405

 

Page 29: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

17

dilakukan oleh Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi. Dan bagaimana hasil

yang dicapai dalam kegiatan bimbingan rohani

Islam dalam menumbuhkan etos kerja bagi

gelandangan dan pengemis yang dilakukan oleh

Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur”

Bekasi.

b. Penyajian data. Setelah data mengenai bimbingan

rohani Islam yang dilakukan bagi gelandangan dan

pengemis dalam menumbuhkan etos kerja

diperoleh, maka data tersebut disusun dan

disajikan dalam bentuk narasi, visual gambar,

bagan, tabel dan lain sebagainya yang terangkum

dalam skripsi ini.

c. Penyimpulan atas apa yang disajikan.

Pengambilan kesimpulan dengan menghubungkan

dari tema atau judul tersebut, sehingga

memudahkan untuk menarik kesimpulan pada bab

penutup.

Analisis data melibatkan upaya mengindentifikasi

ciri-ciri suatu objek dan kejadian. Kategori dari analisa ini

diperoleh berdasarkan fenomena yang tampak pada

pemberian bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan

etos kerja di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi

Luhur” Bekasi.

 

Page 30: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

18

7. Teknik Penulisan

Untuk mempermudah dalam penelitian skripsi,

maka peneliti menggunakan teknik penulisan yang

didasarkan pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”

yang diterbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2013-2014.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah mengadakan survey ke perpustakaan utama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis menentukan

beberapa skripsi sebagai inspirasi penulis penelitian yang

membahas tentang:

1. Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam dalam

Meningkatkan Etos Kerja Kepolisian Di Polres Jakarta

Pusat. Chintiya Puspita Sari. Hasil penelitian skripsinya

menunjukan bahwa pelaksaaan bimbingan rohani Islam

memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan etos

kerja anggota kepolisian yang setiap hari semakin giat

dalam menjalankan tugasnya. Metode yang digunakan

dalam melakukan bimbingan adalah metode ceramah.

2. Peran Pembimbing Agama dalam Menanamkan

Pengetahuan Keagamaan Pemulung Di Yayasan Amal

Islami Lebak Bulus Jakarta Selatan. Eka Camalia

Nurhidayati. Hasil penelitian skripsinya bahwa

pembimbing agama berperan sebagai teladan,

memberikan pemahaman, menanamkan rasa percaya diri

ibu-ibu pemulung, penyelenggara program edukasional,

pembangkit kesadaran masyarakat, membangun

kedekatan emosional, dan advokatif dengan memberikan

 

Page 31: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

19

materi keagamaan meliputi aqidah, syariah dan akhlak

bagi ibu-ibu pemulung di Yayasan Amal Media Insani.

3. Peran Pembimbing Dalam Menanamkan Norma-Norma

Kehidupan Bagi Warga Binaan Di Panti Sosial Asuhan

Anak Putra Utama 6 Cengkareng. Siti Fatimatuz Zahra

Al-Hasyim. Dari hasil penelitiannya dapat diketahui

metode yang digunakan pembimbing dalam menanamkan

norma-norma kehidupan bagi warga binaan sosial adalah

metode ceramah, metode tanya jawab, metode pemberian

tugas, metode pembiasaan, metode keteladanan, metode

sosiodrama, dan metode demonstrasi. Disini juga terlihat

peran pembimbing sangat berperan dalam menanamkan

norma-norma kehidupan terutama norma agama yaitu

penanaman nilai-nilai sosial yaitu rasa kasih sayang dan

saling menghargai terhadap guru dan pembimbing bahkan

sesama warga binaan sosial di Panti Sosial Asuhan Anak

Putra Utama 6 Cengkareng.

4. Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Sekolah Otonom

Oleh Sanggar Anak Akar di Gudang Seng Jakarta Timur.

Fenny Oktaviany. Pengembangan Masyarakat Islam tahun

1431 H./2010M. Skripsi ini memberikan kesimpuln

bahwa dari segi peningkatan kreatifitas dan keterampilan

anak-anak. Meskipun sekolah otonom ini baru berjalan

satu tahun akan tetapi perubahan anak-anak pun sudah

dapat dilihat oleh para staf sanggar maupun dirasakan

sendiri oleh anak-anak tersebut.

 

Page 32: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

20

5. Etos Kerja Masyarakat Pesisir di Desa Simpang Tiga Jaya

Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komring Ilir

Prvinsi Sumatra Selatan. Rodi Hanedi. Program Study

Pengembangan Masyarakat Islam Tahun 1436H./2014M.

Skripsi ini memberi kesimpulan bahwa hasil dari

pengolahan data menggambarkan bahwa etos kerja

masyarakat pesisir di Desa Simpang Tiga Jaya dengan

upaya peningkatan kesejahteraan sosial memiliki

hubungan signifikan.

Dari kelima penelitian di atas yang membedakan

dengan penelitian lainnya adalah bimbingan rohani Islam

dalam menumbuhkan etos kerja bagi gelandangan dan

pengemis di Panti Sosial Bina Karya (PSBK)”Pangudi

Luhur” Bekasi. Dalam penelitian ini membahas mengenai

bagaimana peran pembimbing rohani Islam dalam

merubah pandangan, nilai-nilai, persepsi, dan sikap warga

binaan sosial. Dimana warga binaan sosial ini merupakan

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan

etos kerjanya terbilang cukup minim. Sehingga perlu

adanya upaya untuk menumbuhkan etos kerja bagi

gelandangan dan pengemis salah satunya dengan

mengadakan bimbingan seputar bekerja yang baik

didalam Islam, bagaimana melakukan muamalah yang

sesuai syariat, dan lain sebagainya. Ini semua

disampaikan dengan bahasa-bahasa agama, oleh

pembimbing rohani Islam di Panti.

 

Page 33: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

21

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Teori,

dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Konsep Bimbingan Rohani Islam, Konsep Etos

Kerja, Faktor-faktor Munculnya Gelandangan dan

Pengemis, Pengertian Gelandangan dan Pengemis.

BAB III : Gambaran Umum Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi.

Sejarah Berdirinya, Visi dan Misi, Fungsi dan

Tujuan, Program Kerja dan Struktur Organisasi

Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur”

Bekasi.

BAB IV : Analisa Bimbingan Rohani Islam dalam

Menumbuhkan Etos Kerja Bagi Gelandangan Dan

Pengemis Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi

luhur” Bekasi.

Dalam rangka membimbing gelandangan dan

pengemis dalam menumbuhkan etos kerja, :

Analisa Bimbingan Rohani Islam dalam

Menumbuhkan Etos Kerja Islam Bagi

Gelandangan Dan Pengemis Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi luhur” Bekasi, Analisa

 

Page 34: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

22

Identitas Informan, Subjek Penelitian dan Analisis

Hasil Temuan tersebut.

BAB V : Penutup

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran dari hasil

keseluruhan temuan dan analisis yang dilakukan

oleh penulis.

 

Page 35: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

23

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Bimbingan Rohani Islam

1. Pengertian Bimbingan Rohani Islam

Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak pernah

terlepas dari berbagai masalah yang ada di dalam

hidupnya, baik masalah yang ringan maupun berat.

Manusia harus mampu menyelesaikan masalah-masalah

yang ada, dalam menyelesaikan masalah tersebut manusia

memerlukan bimbingan dengan tujuan dapat

menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan baik

dan terarah.

Berbagai para ahli mendefinisikan tentang istilah

bimbingan, secara etimologi Istilah bimbingan merupakan

terjemahan dari kata guidance yang berarti menunjukan,

memberikan jalan, menuntun, bantuan, arahan, dan

petunjuk.

Kata kerja dari guidance adalah to guide yang

artinya menunjukan, menuntun, mempedomani, menjadi

petunjuk jalan, dan mengemudikan. Dari berbagai

pengertian itu maka yang paling umum digunakan adalah

pengertian “memberikan bimbingan, bantuan, dan

arahan”.15

15

M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)

Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 5.

 

Page 36: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

24

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bimbingan

adalah petunjuk untuk mengerjakan sesuatu, tuntunan atau

pimpinan.16

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

jelas tentang pengertian bimbingan dibawah ini penulis

akan memperlihatkan pengertian bimbingan diantaranya:

a. Menurut DR. Rachman Natawidjaja “Bimbingan

adalah suatu proses pemberian bantuan kepada

individu yang dilakukan secara berkesinambungan,

supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,

sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat

bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan

keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan

masyarakat, serta kehidupan umumnya. Dengan

demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi

kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan

membantu individu mencapai perkembangan diri

secara optimal sebagai makhluk sosial.17

b. Jear Book Of Education18

mengemukakan bahwa

bimbingan adalah suatu proses membantu individu

melalui usahanya sendiri untuk dan mengembangkan

kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi

dan kemanfaatan sosial.

16

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet. Ke-3, h. 152. 17

Rachman Natawidjaja, Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1990). 18

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 25.

 

Page 37: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

25

c. Menurut Bimo Walgito dalam bukunya “Bimbingan

Penyuluhan di Sekolah” menyatakan bahwa

bimbingan bantuan atau pertolongan yang diberikan

kepada individu atau sekumpulan individu-individu

dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan

dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan

individu-individu dapat mencapai kesejahteraan

hidupnya.19

d. Menurut Dra. Hallen A, M.Pd. Dalam buku

“Bimbingan dan Konseling”, bimbingan merupakan

proses pemberian bantuan yang terus menerus dari

seorang pembimbing, yang dipersiapkan kepada

individu yang membutuhkannya dalam rangka

mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya

secara optimal dengan menggunakan berbagai macam

media dan tekhnik bimbingan dalam suasana asuhan

yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga

individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri

maupun lingkungannya.20

e. Menurut W.S. Wingkel memaparkan bimbingan

berarti pemberian bantuan kepada sekelompok orang

dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan

dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap

tuntunan-tuntunan hidup. Bantuan itu bersifat psikis

19

Bimo Walgito, Bimbingan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta:

Andi Offiset, 1993), Cet. Ke-2, h. 4. 20

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Quatum Teaching,

2005), Cet. Ke-3, h. 8.

 

Page 38: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

26

(kejiwaan) bukan pertolongan finansial, media, dan

lain sebagainya. Dengan adanya bantuan ini,

seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah

yang dihadapinya sekarang dan menjadi lebih mapan

untuk menghadapi masalah yang akan dihadapinya

kelak.21

Dari beberapa pendapat tersebut penulis dapat

mendefinisikan bahwa bimbingan adalah proses

pemberian bantuan atau pertolongan secara

berkesinambungan yang diberikan kepada individu atau

kelompok individu yang membutuhkan bantuan dalam

membantu menyelesaikan masalah yang dihadapinya serta

membantu individu atau sekelompok individu memahami

diri dan lingkungannya agar mereka dapat

mengembangkan potensi yang dimilikinya sendiri dalam

upaya mengatasi berbagai permasalahan.

Dari uraian diatas penulis memahami bahwa

bimbingan dapat diberikan baik untuk menghindari

berbagai persoalan atau kesulitan, bimbingan ini bersifat

mencegah (prefentive). Juga dapat diberikan untuk

mengatasi berbagai kesulitan atau permasalahan yang

telah menimpa individu, bimbingan ini bersifat

penyembuhan (korektif).

Selanjutnya pengertian Rohani secara Harfiyah

berasal dari bahasa Arab yang diawali dari kata Ruh yang

21

W.S. Wingkel, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah,

(Jakarta: Gramedia, 1989), h. 17.

 

Page 39: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

27

berarti jiwa, perkataan rohani sama artinya dengan hati,

kalbu, jiwa yang mewujudkan sebagai unsur pribadi yang

tidak bisa dilihat oleh panca indera tetapi gejala dalam

kerjanya dapat dirasakan. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia Kontemporer dijelaskan bahwa rohani adalah

“kondisi kejiwaan seseorang dimana terbentuk dalam

hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang

diwujudkan dalam budi pekerti seseorang serta melalui

hubungan manusia dengan sesama manusia dengan ajaran

agama yang dianutnya.22

Menurut Jamaludin Kafie, dalam bukunya

“Psikologi Dakwah”, menjelaskan rohani adalah bagian

dari yang ghoib, dengan roh ini manusia dapat mengenal

dirinya sendiri dan mengenal Tuhan, serta menyadari

keberadaan orang lain (Berkepribadian, berkebutuhan,

dan berkeprimanusiaan), serta tanggung jawab atas segala

tingkah lakunya.23

Roh menurut Imam Ghazali seperti yang dikutip

oleh Jamaludin Kafie mengatakan bahwa roh itu

mempunyai dua pengertian, yaitu: roh jasmani dan roh

rohani. Roh jasmani yaitu zat halus yang berpusat di

ruang hati dan menjalar keseluruh ruang urat nadi

(pembuluh darah) selanjutnya tersebar keseluruh tubuh,

karenanya manusia dapat bergerak (hidup) dan dapat

22

Salim dan Yenny, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, h.

12-13. 23

Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: Penerbit Indh,

1993), h. 16.

 

Page 40: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

28

merasakan berbagai macam perasaan serta dapat berfikir

atau mempunyai kegiatan-kegiatan hidup kejiwaan.24

Dari pernyataan diatas penulis dapat

mendefinisikan bahwa rohani adalah jiwa, hati dan qalbu

dari manusia yang keberadaannya tidak terlihat tetapi

gejalanya dapat dirasakaan, dengan roh ini manusia hidup

sebagai makhluk Tuhan serta menyadari dirinya memiliki

nilai keimanan dan ketaqwaan.

Pengertian islam sebagai suatu agama yang berasal

dari wahyu Tuhan, menurut Arifin melihat islam sebagai

agama dari dua aspek yaitu: (a) Aspek Subyektif (pribadi

manusia), ialah tingkah laku manusia yang dijiwai oleh

nilai-nilai keagamaan, berupa getaran batin yang dapat

mengatur dan mengarahkan tingkah laku tersebut kepada

pola hubungan dengan masyarakat dan alam sekitarnya,

(b) Aspek Obyektif (doktrinair), berupa peraturan yang

bersifat ilahi yang menuntun orang-orang berakal budi ke

arah ikhtiar untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia,

dan menuju kebahagiaan di akhirat.25

Menurut Prof. DR. Harun Nasution menyatakan

islam agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan

untuk masyarakat manusia kepada Nabi Muhammad

SAW, sebagai Rasul. Islam pada hakekatnya membawa

ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi saja,

24

Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: Penerbit Indh,

1993), h. 16 25

Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,

(Jakarta: Golden Terayon Press, 1994), Cet. Ke-4.

 

Page 41: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

29

tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia.

Sumber dari ajaran-ajaran yang mengambil berbagai

aspek itulah al-Quran dan Hadits.26

Dari pengertian diatas

dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama Tuhan

(Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW

dengan ajaran-ajarannya yang bersumber dari al-Quran

dan Hadits untuk membawa manusia mencapai

kebahagian didunia dan juga akhirat.

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada

agama Islam, dimana Islam memiliki arti yaitu sebagai

suatu agama yang berasal dari wahyu Tuhan. Konsep atau

doktrin ajarannya murni berasal dari firman (wahyu)

Tuhan, yang diturunkan melalui utusan-Nya yang sangat

terpercaya (Rasul). Ajarannya berlaku secara universal

bagi seluruh manusia, dalam ajarannya sudah tercakup

segala aspek kehidupan yang mengatur hubungan manusia

dengan makhluk yang lainnya (flora dan fauna). Sehingga

agama Islam disebut pula sebagai agama yang

mengandung dan membawa “rahmat” bagi alam semesta

(rahmat lil alamin)

Seperti yang dikemukakan oleh A. Gaffar Ismail

bahwa agama Islam adalah “...ajaran yang berisi

kelengkapan dari pelajaran-pelajaran meliputi

kepercayaan, tata tertib pergaulan hidup, tata tertib

penghidupan pribadi, seremoni peribadatan, peraturan-

26

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta:

UI Press, 1987), Jilid 1, h. 24.

 

Page 42: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

30

peraturan Tuhan, bangunan budi pekerti yang utama, dan

menjelaskan rahasia penghidupan yang kedua

(akhirat)...”.27

Berdasarkan teori mengenai Islam yang telah

dikemukakan oleh A. Gaffar Ismail, dapat dijelaskan di

sini bahwa di dalam ajaran Islam banyak mengandung

pelajaran-pelajaran yang baik, berguna untuk kebaikan di

dunia ataupun di akhirat. Maka dapat dikatakan bahwa

Islam merupakan agama yang membawa ajaran-ajaran

yang bersumber langsung dari Tuhan yang erat kaitannya

mengenai peraturan-peraturan bagi kehidupan manusia di

dunia untuk mencapai kebaikan dunia dan akhirat serta

menjelaskan rahasia penghidupan di akhirat kelak.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa mengingat rohani erat kaitannya hubungan

manusia dengan Tuhan. Maka bimbingan rohani Islam

merupakan sebuah kegiatan pemberian bantuan yang

bersifat psikis guna menuntun, mengarahkan dapat berupa

nasehat yang baik dengan pendekatan agama dan sesuai

dengan kebutuhan ataupun permasalahan dari individu

ataupun kelompok.

Terkait dengan nasehat agama apabila ditelusuri

menurut pandangan psikologi, nasehat agama ibarat

sebuah bimbingan (guidance).28

Dalam ajaran Islam pun

27

M, Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan (Konseling) Islam (Jakarta:

Lembaga Penelitian Uin jakarta, 2008), h. 13. 28

Zakiah Daradjat, Psikologi Islam (Jakarta: PT Bulan Bintang,

2002), h. 5.

 

Page 43: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

31

Allah SWT mengajarkan untuk saling nasehat menasehati

seperti yang tersirat dalam firman Allah SWT : QS. Al-

„Ashr ayat 3.

ا اص ر ا ثبنحق اص ر بنحبد ا انص عمه ا ه آمى ﴿ ال انز

جش ﴾ ) (3انعصش: ثبنص

Artinya : “Kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal soleh dan nasehat menasehati supaya

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran”.29

Berdasarkan isi ayat tersebut di atas maka dapat

dipahami bahwa di dalam ajaran agama Islam setiap umat

manusia dianjurkan untuk saling nasehat menasehati

sebagai amalan soleh dan upaya mencapai kebenaran serta

menetapi kesabaran. Oleh karena itu nasehat agama ibarat

sebagai bimbingan.

Dari pengertian-pengertian diatas penulis dapat

mendefinisikan bahwa bimbingan rohani Islam adalah

proses pemberian bantuan kepada individu agar dapat

menjalankan hidupnya dengan selaras, serasi dan

seimbang, sesuai dengan ajaran Agama Islam dan

petunjuk sang Khalik Allah SWT sehingga dapat

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

2. Tujuan Bimbingan Rohani Islam

a. Tujuan Bimbingan Rohani Islam

Dalam melaksanakan bimbingan rohani Islam

terhadap individu maupun kelompok agar mendapatkan

29

Ahmad Hatta, Tafsir Quran Pustaka Dilengkapi Dengan Ababun

Nuzul dan Terjemahan, h. 601.

 

Page 44: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

32

hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu

diperhatikan terlebih dahulu tujuan dari pelaksanaan

kegiatan bimbingan rohani Islam tersebut.

Menurut Drs. Samsul Munir, M.A secara umum

dan luas program bimbingan dilaksanakan dengan tujuan

sebagai berikut:

1) Membantu individu dalam mencapai kebahagiaan

hidup pribadi.

2) Membantu individu dalam mencapai kehidupan

yang efektif dan produktif dalam masyarakat.

3) Membantu individu dalam mencapai hidup

bersama dengan individu-individu yang lain.

4) Membantu individu dalam mencapai harmoni

antara cita-cita dan kemampuan yang

dimilikinya.30

Sedengkan menurut Drs. H.M. Arifin, M.Ed,

tujuan bimbingan agama adalah dimaksudkan untuk

membantu si terbimbing supaya memiliki religious

reference (sumber pegangan keagamaan) dalam

memecahkan problem.31

Menurut Hamdani Bakran adz-Dzaky menjelaskan

bahwa tujuan dari bimbingan Islam adalah sebagai berikut

:

30

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

Amzah, 2010), Cet. 1, h. 38. 31

Arifin, Pokok-pokok Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

Bulan Bintang, 1979), h. 29.

 

Page 45: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

33

1) Untuk menghasilkan suatu perubahan,

perbaikan, kesehatan dan keberhasilan jiwa

dan mental. Jiwa menjadi tenang, lapang dada,

dan mendapat pencerahan taufik dan hidayah

dari Allah SWT.

2) Untuk menghasilkan suatu perubahan

perbaikan dan kesopanan tingkah laku yang

memberikan manfaat bagi dirinya, lingkungan

keluarga maupun sosial.

3) Untuk menghasilkan kecerdasan emosi pada

individu dan berkembang rasa toleransi,

kesetiakawanan, tolong menolong dan rasa

kasih sayang.

4) Untuk mendapatkan kecerdasan spiritual pada

individu, sehingga muncul dan berkembang

rasa ingin untuk taat pada Allah, ketulusan

mematuhi segala perintah-Nya dan tabah

menerima ujian-Nya.

5) Untuk menghasilkan potensi ilahiyah sehingga

fungsi diri sebahai khalifah dimuka bumi ini

dapat terlaksana dengan baik dan benar.32

Oleh sebab itu, tujuan dari bimbingan rohani Islam

ialah suatu kegiatan bimbingan yang dapat memberikan

pemahaman mengenai ajaran-ajaran ke Islaman sesuai

32

M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam,

(Yogyakarta: PT. Fajar Pustaka Baru, 2001), Cet. Ke-2, h. 221.

 

Page 46: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

34

dengan ketentuan Al-Quran dan As Sunnah untuk

membantu memecahkan masalah yang timbul.

3. Fungsi Bimbingan Rohani Islam

Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi, dalam bukunya

“ Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”,

menyebutkan bahwa fungsi bimbingan adalah sebagai

berikut:

a. Fungsi Preventif

Dalam hal ini bimbingan berfungsi sebagai

pencegahan terhadap timbulnya masalah.

b. Fungsi Pemahaman

Dalam hal ini bimbingan berfungsi sebagai sumber

yang dapat menghasilkan pemahaman-pemahaman

tentang suatu hal guna mendapatkan informasi lebih

dari permasalahan.

c. Fungsi Perbaikan

Dalam hal ini bimbingan berfungsi dalam

menghasilkan solusi atau jalan keluar dari berbagai

permasalahan dengan tujuan memecahkan masalah

yang dihadapi.

d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

Dalam hal ini fungsi bimbingan dapat memelihara dan

mengembangkan keseluruhan pribadinya secara

terarah dan berkelanjutan dan dapat mengembangkan

segala potensi yang dimiliki.

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa

keberhasilan suatu bimbingan dapat dilihat dari terlaksana

 

Page 47: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

35

sesusai fungsinya, fungsi dari bimbingan rohani Islam

yaitu sebagai sumber yang memberikan pemahaman,

sebagai upaya memelihara dan membantu

mengembangkan hidup manusia, sebagai tuntunan yang

memberikan arahan sesuai dengan ajaran Islam (Al-

Quran) dalam memelihara diri sehingga terhindar dari

berbagai masalah, serta sebagai sumber yang dapat

memberikan pengetahuan mengenai hubungan manusia

dengan Tuhan.33

Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa fungsi

dari bimbingan rohani Islam adalah untuk memberikan

arahan dan pemahaman keagamaan kepada individu dan

sekelompok individu sesuai dengan ajaran agama Islam,

agar arahan dan pemahaman tersebut dapat membantu

individu atau sekelompok individu dalam memecahkan

masalah yang dihadapi, dan mendapatkan kebahagiaan

dunia dan juga kebahagiaan akhirat.

4. Metode Bimbingan Rohani Islam

Kata metode berasal dari bahasa Yunani methodos,

yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu meta ialah

menuju, memulai, mengikuti, dan kata hodos ialah cara

jalan, atau arah. Metode dalam bahasa Arab disebut

dengan istilah uslub, tarikh, minhaj, dan nizam.34

33

Ahmad Hatta, Tafsir Quran Pustaka Dilengkapi Dengan Abuban

Nuzul dan Terjemahan, h. 601. 34

Elyas Anten, Injililizi Arabi, (Mesir: Elyas Modern Press, 1951), h.

438.

 

Page 48: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

36

Dalam pengertian yang lebih luas, metode bisa

pula diartikan sebagai segala sesuatu atau cara yang

digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang

diinginkan.35

Dari uraian diatas metode dapat diartikan

dengan cara sistematik yang digunakan untuk mencapai

tujuan tertentu.

Agar dalam proses bimbingan yang dilakukan

sesuai dengan harapan maka seorang pembimbing harus

dapat memahami tekhnik dan metode apa yang harus

dilakukan dalam memberikan bimbingan kepada klien.

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam

memberikan bimbingan rohani Islam, berikut penulis akan

memberikan uraian beberapa metode bimbingan rohani

Islam diantaranya:

a. Metode Interview (Wawancara)

Adalah salah satu cara atau tekhnik yang

digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui

mengenai fakta-fakta mental/kejiwaan (psikis) yang

ada pada diri terbimbing atau klien.36

Menurut W.S. Wingkel, interview

(wawancara) informasi merupakan suatu alat untuk

memperoleh fakta/data/informasi, jadi terjadi

pertemuan di bawah empat mata dengan tujuan

35

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)

Islam, hal. 120. 36

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)

Islam, hal. 122.

 

Page 49: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

37

mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan.37

Sebagai salah satu cara untuk memperoleh fakta,

metode wawancara masih tetap banyak dimanfaatkan

kerena interview bertujuan pada fakta apa yang

dikehendaki.

b. Group Guidance (Bimbingan Kelompok)

Adalah cara yang digunakan untuk

mengungkapkan jiwa dan pembinaan melalui kegiatan

ceramah dan seminar. Dalam metode ini pembimbing

mengambil banyak inisiatif dan memegang peranan

instruksional, misalnya bertindak sebagai struktur atau

sumber ahli bagi berbagai macam pengetahuan atau

informasi.38

Tujuan utama dari bimbingan kelompok ini

adalah penyebaran informasi mengenai penyesuaian

diri dengan berbagai kehidupan klien. Dengan

menggunakan bimbingan kelompok seorang

pembimbing dan terbimbing akan dapat berinteraksi

sosial dan dapat mengembangkan sikap saling perduli

dan memperhatikan antara satu dengan yang lainnya,

dengan begitu akan terasa ikatan kekeluargaan dan

menumbuhkan sikap kebersamaan.

37

W.S. wingkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah,

(jakarta: Gramedia, 1989), h. 59. 38

W.S. Wingkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, h.

129.

 

Page 50: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

38

c. Metode Direktif

Adalah salah satu tekhnik yang diberikan dan

digunakan bagi klien yang tidak mengerti masalahnya

dan mengalami kesulitan dalam memahami dan

memecahkannya.39

Pada metode ini pembimbing memberikan

arahan dan memberikan secara langsung jawaban-

jawaban terhadap faktor-faktor yang dianggap

menjadi timbulnya masalah pada diri terbimbing.

d. Metode Non- Direktif

Metode ini disebut dengan “client centered”,

dilakukan dengan tidak mengarahkan melainkan

memberikan kesempatan kepada klien, sebab pada

tekhnik ini pelayanan bimbingan dan konseling

memang lebih banyak berpusat pada diri klien sendiri

dan pembimbing hanya membantu memberikan

dorongan dalam memecahkan masalah. Seorang

pembimbing harus mendengarkan permasalahan

dengan baik, memberikan waktu dan kesempatan

kepada klien dalam menceritakan permasalahan yang

di hadapinya.

Dalam metode non directif ini juga terdapat

metode edukatif yaitu merupakan cara pengungkapan

perasaan yang dilakukan dengan menggunakan cara

persuasif (mengajak) sekelompok individu dalam

39

W.S. Wingkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, h.

130.

 

Page 51: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

39

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang inovatif

sesuai dengan permasalahan yang ada.

B. Konsep Etos Kerja

1. Pengertian Etos Kerja

Etos dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya

yaitu pandangan hidup yang khas dari suatu golongan.40

Etos yang berasal dari bahasa Yunani, dapat mempunyai

arti sebagai sesuatu yang diyakini, cara berbuat, sikap

serta persepsi terhadap penilaian terhadap penilaian

bekerja. Dari kata ini lahirlah apa yang disebut dengan

“ethic” yaitu, pedoman, moral, dan perilaku, atau dikenal

pula etiket yang artinya cara bersopan santun.41

Selain itu definisi-definisi etos dari beberapa

sumber dalam buku “Etos kerja Islami” diantaramya:

a. Dalam buku Websters Worl University Dictionary

dijelaskan etos ialah sifat dasar atau karakter yang

merupakan kebiasaan dan watak bangsa atau ras.

b. Koentjoroningrat mengemukakan pandangannya

bahwa etos merupakan watak khas yang tampak

dari luar dan terlihat oleh orang lain.

c. Dalam Hand Book of Psycology Term, etos

diartikan sebagai pandangan khas suatu kelompok

sosial, sistem nilai yang melatarbelakangi adat

istiadat dan tata cara suatu komunitas.

40

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, h. 428. 41

H, Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi muslim, (Jakarta: Dana

Bhakti Wakaf, 1995), Cet. Ke-2, h. 21.

 

Page 52: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

40

d. Menurut Nurcholish Majid, etos berasal dari

bahasa Yunani (ethos) ialah karakter dan sikap,

kebiasaan, serta kepercayaan dan seterusnya yang

bersifat khusus tentang seorang individu atau

sekolompok manusia. Etos juga berarti jiwa suatu

kelompok manusia yang daripadanya berkembang

pandangan bangsa itu sehubungan dengan baik

dan buruk, yaitu etika.42

e. Drs. H. Toto Tasmara juga mengartikan etos

adalah norma serta cara dirinya mempersepsi,

memandang dan meyakini sesuatu.43

Dalam pengertian lain, etos dapat diartikan sebagai

thumuhat yang berkehendak atau berkemauan yang

disertai semangat yang tinggi dalam rangka mencapai

cita-cita yang positif.44

Dari beberapa definisi-definisi mengenai etos

diatas, menurut penulis dapat disimpulkan bahwa etos

adalah cara pandang, konsep, keyakinan, sistem nilai dan

seterusnya yang dimiliki seseorang atau kelompok yang

disertai dengan semangat dan kemauan yang tinggi guna

mewujudkan suatu harapan.

42

DR. Ahmad Janan Asifudin, M.A., Etos Kerja Islami, (Surakarta:

Muhammadiyah University Press, 2004), h. 25-26. 43

DR. Ahmad Janan Asifudin, M.A., Etos Kerja Islami, (Surakarta:

Muhammadiyah University Press, 2004), h. 22. 44

Musa Asy‟arie, Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi

Ummat, (Yogyakarta: Lesfi, 1997), Cet. Ke-1, h. 3.

 

Page 53: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

41

Selanjutnya pengertian kerja dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, adalah kegiatan melakukan sesuatu,

yang dilakukan atau diperbuat untuk mencari nafkah.45

Pengertian bekerja dalam arti luas adalah bentuk

usaha yang dilakukan oleh manusia, baik dalam hal materi

maupun non materi, intelektual atau fisik, maupun hal-hal

yang berkaitan dengan hal materi maupun keakheratan.46

Dalam buku Membudayakan Etos Kerja Islami,

Maka bekerja bagi seorang muslim adalah suatu upaya

yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh

aset, pikir, dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau

menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah SWT

yang harus menundukkan dunia dan menempatkan dirinya

sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik (khairul

ummah) atau dengan kata lain dapat juga kita katakan

bahwa hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan

dirinya.47

Menurut Ahmad Janan Asifudin, kerja merupakan

aktifitas sengaja, bermotif dan bertujuan. Pengertian kerja

biasanya terkait dengan penghasilan atau upah

45

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, h. 428. 46

Ilah Fadhilah, Skripsi “Hubungan Antara Pembinaan Agama

dengan Motivasi Kerja Di Komunitas Pemulung Jurang Mangu Barat”,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 28. 47

Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 25.

 

Page 54: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

42

memperoleh hasil, baik bersifat material atau non

material.48

Etos Kerja, menurut Mochtar Buchori dapat

diartikan sebagai suatu sikap dan pandangan terhadap

kerja, kebiasaan kerja: ciri-ciri atau sifat-sifat mengenai

cara kerja yang dimiliki seseorang atau kelompok manusia

atau suatu bangsa.49

Etos Kerja adalah sifat, watak, dan kualitas

kehidupan batin manusia, moral, dan gaya estetik serta

suasana batin mereka. Ia merupakan sikap mendasar

terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam

kehidupan nyata. Etos kerja adalah pancaran dari sikap

hidup manusia yang mendasar terhadap kerja.50

Dari sejumlah definisi dan penjelasan diatas,

penulis bisa menangkap bahwa etos kerja artinya

pandangan, nilai, dan sikap mendasar yang dimiliki

seseorang atau kelompok tertentu mengenai bekerja yang

kemudian memancar dan direfleksikan dalam kehidupan

nyata. Misalnya seseorang yang merasa bahwa bekerja itu

adalah suatu penghormatan, kinerjanya akan lebih tinggi

jika dibandingkan yang hanya sekedar bekerja. Begitu

juga dengan orang yang merasa bahwa bekerja itu bukan

semata-mata untuk mencari uang, tapi juga sebagai usaha

48

DR. Ahmad Janan Asifudin, M.A., Etos Kerja Islami, h. 27. 49

Mochtar Buchori, Penelitian Pendidikan dan Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: IKIP Press, 1994), h.6. 50

Mochtar Buchori, Penelitian Pendidikan dan Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: IKIP Press, 1994), h.6.

 

Page 55: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

43

untuk menggapai ridho Allah SWT dan bernilai ibadah

sehingga dengan sendirinya orang-orang tersebut

melakukan hal-hal dalam pekerjaan dengan tulus dan

totalitas. Contohnya: berangkat dan pulang kerja tepat

pada waktunya, mengetahui bahwa pekerjaan meminta-

minta dilarang dalam Islam maka ia lebih memilih untuk

berusaha lebih baik lagi.

2. Asas-Asas Etos Kerja Islami51

Apa yang dimaksud dengan kerja? Makna

“bekerja” bagi seorang muslim adalah suatu upaya yang

sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh aset,

fikir, dan dzikirnya untuk mengaktualisasikan atau

menampakan arti dirinya sebagai hamba Allah yang harus

menundukan dunia dan menempatkan dirinya sebagai

bagian dari masyarakat yang terbaik (khoiro ummah) atau

dengan kata lain dapat juga kita katakan bahwa dengan

bekerja manusia itu memanusiakan dirinya.

Dari rumusan ini tampak bahwa etos kerja itu

dapat didefinisikan sebagai: cara pandang yang diyakini

seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk

memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya,

tetapi juga sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh dan

oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat

luhur.

51

Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif, (Jakarta: Gema Insani Press,

2003), h. 45-46.

 

Page 56: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

44

Islam adalah ajaran yang mendorong umatnya

untuk memiliki semangat bekerja dan beramal, serta

menjauhkan dari sifat malas.

Rasulullah SAW. Bersabda:

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari lemah

pendirian, sifat malas, penakut, kikir, hilangnya

kesadaran, terlilit hutang, dan dikendalikan orang lain.

Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan dari

fitnah (ketika) hidup dan mati”. (HR. Bukhari dan

Muslim)

“carilah oleh kalian semua rezeki di muka bumi”. (HR.

Thabrani)

Bagi kaum muslimin, bekerja dalam rangka

mendapatkan rezeki yang halal dan memberikan

kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

merupakan bagian dari ibadahnya kepada Allah SWT.

ن سزشد ن انمؤمى ن سس ا فسش للا عمهكم قم اعمه ﴿

ن ﴾ )انزثخ: إن عبنم ان انشبدح فىجئكم ثمب كىزم رعمه ت (501غ

“Dan katakanlah “Bekerjalah kamu, maka Allah

dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat

pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada

(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang

nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah

kamu kerjakan”. (at-Taubah: 105)

ل ا مه فضم للا ﴿ فئرا قضذ انص اثزغ ا ف الس ح فبوزشش

ن ﴾ ) انجمعخ: شا نعهكم رفهح ا للا كث اركش 50)

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka

bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia

 

Page 57: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

45

Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung”. (al-Jumu’ah: 10)

3. Fungsi Etos kerja

Lapangan mu‟amalah adalah aspek dimana

manusia berhubungan secara horizontal antara satu

dengan yang lainnya dalam lapangan ekonomi, sosial,

kemasyarakatan, dan nilai-nilai dalam rangka memenuhi

hajat hidup di dunia fana ini. Untuk mencapai

kebahagiaan yang dijanjikan Allah SWT haruslah manusia

rajin bekerja dan berbuat sungguh-sungguh sehingga

dapat mengantarkan kepada kebahagiaan dunia dan

akhirat. Sungguh banyak ayat-ayat yang bertebaran dalam

Al-Qur‟an yang mengundang manusia agar bermain dan

mendorong mereka rajin bekerja.52

Dengan memiliki etos kerja diharapkan umat Islam

khususnya diharapkan supaya umat Islam menjadi umat

yang rajin, cekatan, dan tangkas bekerja guna

memproduksi kebaikan dan kebajikan sebanyak

mungkin.53

Selain itu etos kerja memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Pendorong timbulnya perbuatan

b. Penggairah dalam aktivitas

52

Hamzah Ya‟qub, Etos Kerja Islam: Petunjuk Pekerjaan Yang Halal

dan Haram dalam Syari’at islam, (Jakarta: Pedoman Ilmu jaya, 2001), h. 7 53

Hamzah Ya‟qub, Etos Kerja Islam: Petunjuk Pekerjaan Yang Halal

dan Haram dalam Syari’at islam, h. 9

 

Page 58: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

46

c. Penggerak, seperti mesin pada mobil. Besar dan

kecilnya mempengaruhi motivasi akan

menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.54

4. Ciri Etos Kerja Muslim

Ciri-ciri orang yang mempunyai dan menghayati

etos kerja akan tampak dalam sikap dan tingkah lakunya

yang dilandaskan pada suatu keyakinan yang sangat

mendalam bahwa bekerja itu merupakan bentuk ibadah,

suatu panggilan dan perintah Allah yang akan

memuliakan dirinya, memanusiakan dirinya sebagai

bagian dari manusia pilihan (khoiro ummah),

diantaranya:55

a. Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership)

b. Selalu berhitung

c. Menghargai waktu

d. Tidak pernah puas berbuat kebaikan (positive

improvements)

e. Hidup hemat dan efisien

f. Memiliki jiwa wiraswasta

g. Memiliki insting bertanding dan bersaing

h. Keinginan untuk mandiri (independent)

i. Haus memiliki sifat keilmuan

j. Berwawasan makro – universal

k. Memperhatikan kesehatan dan gizi

54

A. Tarbani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,

(Bandung: CV. Remaja Rosdakarya, 1989), Cet. Ke-8, h. 63 55

H. Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, (Jakarta: Dana

Bhakti Wakaf), Cet. Ke-2, h. 29-61

 

Page 59: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

47

l. Ulet, pantang menyerah

m. Berorientasi pada produktivitas

n. Memperkaya jaringan silaturrahmi

C. Gelandangan dan Pengemis (gepeng)

1. Pengertian Gelandangan dan Pengemis

Istilah „gepeng” merupakan singkatan dari kata

gelandangan dan pengemis. Menurut Departemen Sosial

R.I (19992), gelandangan adalah orang-orang yang hidup

dalam keadaan tidak sesuai dengan norma-norma

kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat serta

tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap

di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat

umum.56

“Pengemis” adalah orang-orang yang mendapat

penghasilan dari meminta-minta di muka umum dengan

berbagai alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari

orang lain.57

Gelandangan dan pengemis adalah seseorang yang

hidup menggelandang dan sekaligus mengemis.58

Ali, dkk,. (1990) menyatakan bahwa gelandangan

berasal dari gelandang yang berarti selalu mengembara,

atau berkelana (lelana). Dengan strata demikian maka

gelandangan merupakan orang-orang yang tidak

56

Departemen Sosial R.I (1992) dalam Studi Kasus Saptono Iqbali,

Gelandangan-pengemis di Kecamatan Kubu Kabupaten Karang Asem, h.2 57

Departemen Sosial R.I (1992) dalam Studi Kasus Saptono Iqbali,

Gelandangan-pengemis di Kecamatan Kubu Kabupaten Karang Asem, h.2 58

Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Susila Direktorat

Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI (2007).

Standar Pelayanan minimal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Gelandangan

dan Pengemis, h.5

 

Page 60: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

48

mempunyai tempat tinggal atau rumah dan pekerjaan yang

tetap atau layak, berkeliaran di dalam kota, makan-minum

serta tidur di sembarang tempat.59

Menurut Mutholib dan Sudjarwo dalam Ali, dkk,.

(1990) diberikan tiga gambaran umum gelandangan,

yaitu:

a. Sekelompok orang miskin atau dimiskinkan oleh

masyarakat,

b. Orang yang disingkirkan dari kehidupan khalayak

ramai,

c. Orang yang berpola hidup agar mampu bertahan

dalam kemiskinan dan keterasingan.60

2. Faktor-faktor munculnya Gelandangan dan

Pengemis

Masalah sosial dan ekonomi sulit dihindari

keberadaannya dalam kehidupan bermasyarakat, yang

berada di daerah perkotaan adalah pemicu munculnya

gelandangan dan pengemis merupakan akumulasi dan

interaksi dari berbagai masalah yang ada seperti halnya

kemiskinan, pendidikan yang rendah, minimnya

keterampilan kerja yang dimiliki, lingkungan sosial

budaya, kesehatan dan lain sebagainya. Adapun gambaran

permasalahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

59

Ali, dkk,. (1990) Gelandangan di kartasura, dalam Studi Kasus

Saptono Iqbali, Gelandangan-Pengemis di Kecamatan kubu Kabupaten

Karang Asem, h. 1-2 60

Ali, dkk,. (1990) Gelandangan di kartasura, dalam Studi Kasus

Saptono Iqbali, Gelandangan-Pengemis di Kecamatan kubu Kabupaten

Karang Asem, h. 3.

 

Page 61: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

49

a. Faktor Kemiskinan

Kemiskinan menyebabkan seseorang tidak

mampu memenuhi kebutuhan dasar minimal dan

jangkauan pelayanan umum sehingga tidak dapat

mengembangkan kehidupan pribadi maupun keluarga

secara layak.

b. Faktor Pendidikan

Pada umumnya tingkat pendidikan gelandangan

pengemis relatif rendah sehingga menjadi kendala

untuk memperoleh pekerjaan yang layak.

c. Faktor Keterampilan Kerja

Pada umumnya gelandangan dan pengemis

tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan

tuntutan pasar kerja.

d. Faktor Sosial Budaya

Ada beberapa faktor sosial budaya yang

mempengaruhi seseorang menjadi gelandangan dan

pengemis..

e. Rendahnya Harga diri

Rendahnya harga diri pada sekolompok orang,

mengakibatkan tidak adanya rasa malu untuk meminta-

minta.

f. Sikap Pasrah pada Nasib

Mereka menganggap bahwa kemiskinan dan

kondisi mereka sebagai gelandangan dan pengemis

adalah nasib, sehingga tidak ada kemauan untuk

melakukan perubahan.

 

Page 62: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

50

g. Kebebasan dan Kesenangan Hidup Menggelandang

Ada kenikmatan tersendiri bagi sebagian besar

gelandangan dan pengemis yang hidup

menggelandang, karena mereka merasa tidak terikat

oleh peraturan dan norma yang kadang-kadang

membebani mereka, sehingga mengemis adalah salah

satu mata pencaharian.

h. Masalah Kesehatan

Dari segi kesehatan, gelandangan dan pengemis

termasuk kategori warga negara dengan tingkat

kesehatan fisik yang rendah. Akibatnya rendahnya gizi

makanan dan terbatasnya akses pelayanan kesehatan.

Selain permasalahan diatas ada berbagai dampak

yang ditimbulkan oleh gelandangan dan pengemis antara

lain:

i. Masalah Lingkungan

Gelandangan dan pengemis pada umumnya

tidak memiliki tempat tinggal tetap, tinggal di wilayah

yang sebenarnya dilarang dijadikan tempat tinggal,

seperti : taman-taman, bawah jembatan dan pinggiran

kali. Oleh karena itu kehadiran mereka di kota-kota

besar sangat mengganggu ketertiban umum,

ketenangan masyarakat dan kebersihan serta keindahan

kota.

j. Masalah Kependidikan

Gelandangan dan pengemis yang hidupnya

berkeliaran dijalan-jalan dan tempat umum,

 

Page 63: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

51

kebanyakan tidak memiliki kartu identitas (KTP/KK)

yang tercatat dikelurahan (RT/RW) setempat dan

sebagian besar mereka hidup bersama sebagai suami

istri tanpa ikatan pernikahan yang sah.

 

Page 64: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

52

 

Page 65: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

53

BAB III

Gambaran Umum PSBK

(Panti Sosial Bina Karya) “Pangudi Luhur” Bekasi

A. Profil Lembaga

Panti sosial bina karya “Pangudi Luhur” adalah

satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pelayanan

dan Rehabilitasi Sosial Departemen sosial RI berdasarkan

Peraturan Menteri Sosial nomor : 106 / HUK / 2009.

Yang mempunyai tugas bimbingan rehabilitasi sosial

terhadap Gelandangan Pengemis dan Orang Terlantar agar

mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan

bermasyarakat, sebagai rujukan, pengkajian dan

penyiapan standar pelayanan serta rujukan.61

B. Sejarah Berdirinya

1. Tanggal 04 Oktober 1961 dengan nama “Komando

Penampungan Pendidikan dan Penyaluran Tuna

Karya” seluruh jawa di Bekasi (KOP.3.T.K)

2. Tahun 1974 berubah menjadi PRTK (Panti

Rehabilitasi Tuna Karya)

3. Tahun 1987 tercetus ide Mensos (Ibu Nani Sudarsono)

yang dinamakan LIPOSOS. Muncul 2 Program

LIPOSOS (uji coba) dan PRTK. Kedua Program

tersebut tetap berjalan. Diresmikan PRPGOT dengan

SK Mensos RI. No 41/HUK/KEP/XI/89 tanggal 01

November 1989 perubahan nama menjadi Panti

61

Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.

 

Page 66: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

54

Rehabilitasi Gelandangan dan Orang terlantar

(PRPGOT) H. Moeljadi Djojomartono Bekasi

dibawah naungan Kantor Wilayah Departemen Sosial

Propinsi Jawa Barat.

SK Mensos RI No. 14/HUK/KEP/1994 tentang

Penanaman UPT pusat/pantu/sarana berubah nama

menjadi Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur”

Bekasi Sampai saat ini.

C. Visi dan Misi

Visi

“Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial bagi

gelandangan, pengemis dan orang terlantar secara

profesional di Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur”

Bekasi agar mampu berperan aktif, bermartabat yang

memiliki kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat”

Misi

1. Menyusun perencanaan program rehabilitasi sosial

bagi gelandangan, pengemis dan orang telantar secara

transparan.

2. Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi

gelandangan, pengemis dan orang terlantar sesuai

dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang

berlaku.

3. Peningkatan manajemen untuk mendukung pelayanan

dan rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis

dan orang terlantar di dalam panti yang akuntabel.

 

Page 67: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

55

4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia PSBK “Pangudi

Luhur” Bekasi.

D. Tugas Pokok, Tujuan dan Fungsi Panti

1. Tugas Pokok

Tugas pokok Panti Sosial Bina Karya,

memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial

yang bersifat preventif, rehabilitatif, promotif dalam

bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, pelatihan

keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi

para gelndangan, pengemis dan orang terlantar agar

mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan

bermasyarakat serta pengkajian dan penyiapan standar

pelayanan dan rujukan.62

2. Tujuan

Terbina dan berkembangnya tata kehidupan dan

penghidupan sosial bagi gelandangan dan pengemis yang

meliputi pulihnya kembali rasa harga diri, kepercayaan

diri, tanggung jawab sosial, serta mau dan mampu

melaksanakan fungsi sosialnya dalam kehidupan dan

penghidupan masyarakat.

3. Fungsi

a. Penyusunan perencanaan program, evaluasi dan

pelaporan

b. Pelaksanaan Observasi, Identifikasi, Motivasi,

Seleksi, Registrasi, Assesment, dan Rujukan.

62

Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.

 

Page 68: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

56

c. Rehabilitasi Sosial yang meliputi Bimbingan Fisik,

Mental, Sosial, dan keterampilan terhadap

Gelandangan, Pengemis dan orang terlantar

beserta keluarganya.

d. Resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut.

e. Layanan data, informasi dan Advokasi Sosial.

f. Pelaksanaan pengkajian dan penyiapan standar

pelayanan.

g. Pelaksanaan urusan Tata Usaha.

E. Landasan Hukum

1. Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun

1945 Pasal 27 dan Pasal 34.

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2009 Tentang Kesejahteraan Sosial.

3. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 31

tahun 1980 Tentang Penanggulangan gelandangan dan

pengemis.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39

Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan

Sosial.

5. Peraturan Menteri Sosial RI No. 106/HUK/2009

Tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Panti Sosial

dilingkungan Departemen Sosial.

6. Keputusan Presiden RI Nomor 40 Tahun 1983

Tentang Koordinasi Penanggulangan Gelandangan

dan Pengemis.

 

Page 69: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

57

7. Keputusan Menteri Sosial RI No. 30/HUK/1996

Tentang Rehabilitasi Gelandangan dan Pengemis

didalam Panti Sosial.63

F. Struktur Organisasi PSBK

Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor.

106/HUK/2009 tertanggal 30 September 2009, tentang

Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di lingkungan

Departemen Sosial RI. Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” dipimpin oleh seorang kepala panti

dibantu oleh salah satu kepala subbagian tata usaha, dua

kepala seksi dan kelompok jabatan fungsional. Adapun

struktur organisasi di Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi adalah sebagaimana bagan di

bawah ini.

Struktur Organisasi

Panti Sosial Bina Karya Pangudi Luhur Bekasi64

63 Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.

 

Page 70: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

58

Keterangan bagan struktur organisasi PSBK “Pangudi

Luhur” Bekasi

1. Kepala Panti

Mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi dan

mengendalikan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi

gelandangan dan pengemis.

2. Sub. Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana

pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan,

perlengkapan umum dan rumah tangga serta

kehumasan.

3. Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial

bertugas yaitu menyiapkan bahan rencana program

kegiatan tahunan pemberian informasi dan advokasi,

pengkajian dan penyiapan standar pelayanan serta

melakukan pemantauan, evaluasi dan penyusunan

laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial.

4. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Mempunyai tugas melakukan registrasi, observasi,

identifikasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan

diagnosa, perawatan, bimbingan pengetahuan dasar

pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan,

resosialisasi, penyaluran, dan bimbingan lanjutan.

5. Koordinator Jabatan Fungsional

64

Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2018

 

Page 71: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

59

Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan

jabataan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Kepala Instalasi Produksi

Mempunyai tugas kegiatan keterampilan kerja yang

bersifat ekonomi, produktif bagi penyandang masalah

kesejahteraan sosial pasca rehabilitasi agar mampu

berperan aktif dalam masyarakat.

G. Komposisi pegawai

1. Komposisi Pegawai Menurut Kedudukan dan

Jabatan

Pegawai Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi adalah berjumlah 62 orang, yang

terdiri dari laki-laki 24 orang dan perempuan 38 orang

yang terbagi kedalam jabatan strukturan dan fungsional.

Komposisi pegawai PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi,

menurut kedudukan dan jabatan ditunjukan di bawah ini :

Table 1. Komposisi Pegawai Menurut Kedudukan dan

Jabatan

No Kedudukan Struktural Fungsional Jumlah

1 Kepala Panti 1 Orang - 1 Orang

2 Ka. Subbag

TU

1 Orang - 1 Orang

3 Ka. Sie

Rehsos

1 Orang - 1 Orang

4 Ka. Sie PAS 1 Orang - 1 Orang

5 Sub. Bagian

Tata Usaha

20 Orang - 20 Orang

 

Page 72: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

60

6 Seksi

Rehsos

14 Orang 14 Orang

7 Seksi PAS 5 Orang 5 Orang

8 Pekerja

Sosial

- 17 Orang 17 Orang

9 Penyuluh - 1 Orang 1 Orang

10 Arsiparis - 1 Orang 1 Orang

Jumlah 43 Orang 19 Orang 62 Orang

Sumber Data : Ka. Sub. Tata Usaha. 2018.

2. Komposisi Pegawai Munurut Tingkat Pendidikan

Komposisi pegawai menurut pendidikan di Panti

Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi pada tahun

2018, ditunjukan di bawah ini :

Tabel 2. Komposisi Pegawai Munurut Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Sarjana S2 1 Orang

2 Sarjana S1 13 Orang

3 Sarjana Muda/D3 10 Orang

4 SLTA 32 Orang

5 SLTP -

6 SD 2 Orang

Jumlah 58 Orang

Sumber Data: Ka.SUB. Tata Usaha. 2018.

3. Komposisi Pegawai Munurut Tingkat Golongan

Komposisi pegawai menurut tingkat golongan

kepegawaian di Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur”

Bekasi pada tahun 2018, ditunjukan di bawah ini :

 

Page 73: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

61

Table 3. Komposisi Pegawai Menurut Tingkat

Golongan

No Golongan Jabatan

1 Golongan IV 3 Orang

2 Golongan III 44 Orang

3 Golongan II 13 Orang

4 Golongan I 2 Orang

Jumlah 62 Orang

Sumber Data: Ka.SUB. Tata Usaha. 2018.

H. Sasaran dan Garapan Lembaga

1. Gelandangan

Gelandangan adalah seseorang yang hidup

dalam keadaan tidak mempunyai tempat tinggal dan

pekerjaan tetap serta mengembara di tempat umum

sehingga hidup tidak sesuai dengan norma kehidupan

yang layak dalam masyaraakat.

2. Pengemis

Pengemis adalah seseorang yang mendapatkan

penghasilan dengan meminta-minta di tempat umum

dengan berbagai cara alasan untuk mendapatkan belas

kasihan dari orang lain.

3. Keluarga Gelandangan dan Pengemis

Keluarga Gelandangan dan Pengemis adalah

saudara atau family dari Gelandangan dan Pengemis.

4. Anak yang orang tuanya menjadi gelandangan dan

pengemis

5. Pemulung gelandangan

6. Pengemis gelandangan

 

Page 74: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

62

7. Pedagang asongan gelandangan.65

I. Persyaratan Calon Keluarga Binaan Sosial

1. Sehat jasmani ( tidak mempunyai penyakit menular

atau kronis )

2. Sehat rohani ( tidak mempunyai penyakit jiwa )

3. Tidak sedang berurusan dengan penegak hukum

4. Usia produktif ( secara fisik mampu bekerja keras )

5. Tidak dalam keadaan hamil

6. Sudah bekeluarga atau masih bujangan

7. Bersedia mengikuti program pelayanan panti.66

J. Waktu dan Kapasitas Pelayanan

Dalam 1 (satu) tahun anggaran memberikan

layanan sosial sebanyak 600 orang Tuna Sosial beserta

keluarganya. Sementara inin pembinaan terhadap

Gelandangan dan Pengemis selama 6 (enam) bulan. Ada

wacana pelaksanaan pembinaan selama 1 (satu) tahun.67

1. Perkembangan kepribadian klien belum matang.

2. Kemampuan keterampilan belum memadai.

3. Penyiapan penyaluran yang disesuaikan dengan

penerimaan lapangan kerja.

4. Berdasarkan pertimbangan professional pelaksanaan

pelayanan dapat diakhiri sebelum batas waktu yang

ditentukan.

65

Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi. 66

Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi. 67

Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.

 

Page 75: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

63

K. Proses Rehabilitasi Sosial

Proses Rehabilitasi yang diterima Keluarga Binaan

Sosial meliputi :68

1. Rehabilitasi Sosial

Proses rehabilitasi sosial antara lain :

a. Tahap Pendekatan Awal

Pada tahap ini Pekerja Sosial melaksanakan :

1) Informasi dan sosialisasi program

2) Identifikasi masalah

3) Konsultasi dan Motivasi

4) Seleksi Penerimaan

b. Tahap Penerimaan atau Pemanggilan

Proses tahap Penerimaan meliputi :

1) Registrasi: Registrasi dilaksanakan kepada

Keluarga Binaan Sosial yang telah lolos seleksi.

2) Penelaahan dan pengungkapan masalah (Need

Assesment).

3) Penempatan pada program.

c. Tahap Bimbingan Fisik, Mental, Sosial dan Latihan

Keterampilan Kerja

1) Bimbingan Fisik dan Mental meliputi :

a. Peraturan Baris Berbaris (PBB)

b. Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)

c. Out Bond

d. Etika/ Budi Pekerti

e. Kebersihan Lingkungan /K3

68

Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.

 

Page 76: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

64

f. Pemerikasaan Kesehatan

2) Bimbingan sosial, meliputi :

a. Pertemuan Pagi

b. Bimbingan Perorangan

c. Dinamika Kelompok

d. Bimbingan Kelompok

e. Diskusi Kelompok

f. Kesehatan Masyarakat

g. Hidup Bermasyarakat

h. HIV / AIDS

i. Kesenian

j. Komunikasi

k. Kewirausahaan

3) Bimbingan Rohani Islam, meliputi :

a. Pendidikan Agama

b. Bimbingan Perorangan

c. Praktek Wudhu dan Sholat

d. Hafalan Surat-Surat Pendek

4) Bimbingan Keterampilan, meliputi :

a. Pembuatan Tahu/Tempe Tahun 1986

b. Olahan Pangan Tahun 1995

c. Pembuatan Batako Tahun 1992

d. Menjahit Tahun 1961

e. Tata Rias Kecantikan Tahun 1996

f. Sablon dan Desain Grafis Tahun 1996

g. Montir Motor Tahun 1961

h. Pertukangan Las Tahun 1961

 

Page 77: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

65

i. Pertukangan Kayu Tahun 1961

j. Montir Mobil Tahun 2008

k. Pertanian Tahun 2008

2. Resosialisasi

Resosialisasi, meliputi :69

a) Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat.

b) Bimbingan sosial hidup bermasyarat.

c) Bimbingan bantuan stimulan usaha produktif.

d) Penyaluran.

3. Bimbingan Lanjut

Bimbingan Lanjut, meliputi :70

a) Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat.

b) Bantuan pengembangan usaha/kerja.

c) Bimbingan pemantapan usaha/kerja.

L. Pembiayaan Operasional

Anggaran dan pembiayaan pada PSBK “Pangudi

Luhur” Bekasi sepenuhnya diperoleh dari Departemen

Sosial.71

M. Kerjasama Lintas Sektoral

Dalam melaksanakan rehabilitasi sosial, PSBK

“Pangudi Luhur” Bekasi bekerja sama dengan berbagai

instansi terkait antara lain.72

1. Dinas Nakertrans Kota Bekasi

2. Kantor Kependudukan Kabupaten Bekasi

69

Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2018 70

Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2018 71

Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2018 72

Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2018

 

Page 78: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

66

3. Dinas Kependudukan Kota Bekasi

4. Kandep Agama Kota Bekasi

5. KUA kecamatan Bekasi Timur

6. Kepolisian

7. Badan/Kantor/Dinas Sosial Sejawa Barat

8. Dan beberapa perusahaan tempat PSBK di sekitar

Bekasi.

N. Sarana dan Prasarana

1. Sarana

a) Luas Tanah : 51.616 M2

b) Kantor : 1 Unit, 55,3 M2

c) R. Keterampilan : 2 Unit, 260 M2 +

120 M2 = 380 M2

d) R. Kelas : 1 Unit, 309 M2

e) Aula : 2 Unit, 240 M2 +

309 M2 = 549 M2

f) Bengkel : 1 Unit, 429 M2

g) Gudang : 1 Unit, 96 M2

h) Poliklinik : 1 Unit, 70 M2

i) Pondok/Asramah : 34 Unit

Pondok / Asramah WB

1) Type 21 : 14 Unit (@ 5 Pintu)

2) Type 18 : 20 Unit (@ 5 Pintu)

3) M C K : 6 Unit (@ 20 Pintu)

j) MCK : 6 Unit

k) TPA : 1 Unit

 

Page 79: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

67

l) Wisma Tamu : 1 Unit, 72 M2

m) Rumah Dinas : 34 Unit

n) Mushola : 1 Unit

o) Lahan Pertanian : 3000 M2

2. Prasarana

a) Pelaratan Kantor

b) Peralatan Praktek Keterampilan

c) Peralatan Kesenian

d) Mobilitas

1) Roda 6 : 3 Unit

2) Roda 4 : 3 Unit

3) Roda 2 : 6 Unit

e) Telephon / Fax

f) Aiphone

g) Penerangan Listrik

h) Air Jet Pump

Luas Tanah 3 Panti : 15.616 M2

Luas PSBK seluruhnya : 51.616 M2

Luas tanah untuk bangunan : 44.412 M2

Luas tanah untuk sarana : 4.204 M2

Tanah kosong Pertanian : 3.000 M2

O. Pembimbing Pondok Tahun 2018

Koordinator Pekerja Sosial : Bapak Irwan

Setiawan

 

Page 80: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

68

Table 4. Pembimbing Pondok Tahun 2018

Pondok Pembimbing

Anggrek 3 Nia Dania

Aster 1 Nana Sumarna

Aster 2 Nana Sumarna

Aster 3 Nana Sutisna

Cempaka 1 Sri Wibowo Murtini

Cempaka 2 Sri Wibowo Murtini

Cempaka 3 Kusmirah

Cempaka 4 Raden Hartadi

Cemara 1 Tri Hartati

Cemara 2 Tri Hartati

Cemara 3 Martina T.

Cemara 4 Indra Guntur

Beringin 1 Sumino

Beringin 2 Sumino

Beringin 3 Nuni Suryah

Beringin 4 Yustina W.

Angsara 1 Cahya K.

Angsara 2 Cahya K.

Dahlia 1 Suhartiningsih

Dahlia 2 Suhartiningsih

Dahlia 3 Dedeh Rusmini

Sumber Data: Irawan Setiawan (Koordinator Peksos),

2018

P. Jumlah Warga Binaan Angkatan 1 Tahun 2018

Table 5. Jumlah Warga Binaan Angkatan 1 Tahun

2018

Keterangan Pria Wanita Jumlah

WBS

Potensial

Kepala

Keluarga

63 Orang 63 Orang

Isteri 63 Orang 63 Orang

Singel

(Bujang)

56 Orang 40 Orang 96 Orang

WBS Non

 

Page 81: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

69

Potensial

Anak-Aanak 33 Anak 45 Anak 78 Anak

Jumlah WB 300 Orang

Sumber Data: Ka.SUB. Rehabilitasi Sosial. 2018.

Q. Jumlah Warga Binaan Angkatan II 2018

Table 6. Jumlah Warga Binaan Angkatan II Tahun

2018

Keterangan Pria Wanita Jumlah

WBS

Potensial

Kepala

Keluarga

Orang Orang

Isteri Orang Orang

Singel

(Bujang)

Orang Orang Orang

WBS Non

Potensial

Anak-Aanak Anak Anak Anak

Jumlah WB 300 Orang

Sumber Data: Ka.SUB. Rehabilitasi Sosial. 2018.

 

Page 82: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 83: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

71

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

Kegiatan bimbingan rohani Islam di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi ini merupakan kegiatan

wajib yang harus diikuti oleh seluruh WBS yang sudah terjadwal

dan merupakan kegiatan yang dapat memberikan motivasi dan

bimbingan pada warga binaan sosial (WBS) agar mereka bisa

mendapat pencerahan dan mau meninggalkan profesi lama

mereka (mengemis, mengamen, joki, gelandangan, pedagang

asongan) dengan bekerja mencari nafkah sesuai syariat Islam dan

minimal mereka tidak kembali ke jalan lagi.

Dalam bab ini penulis akan memaparkan temuan yang

penulis dapatkan selama penelitian yang berlangsung di Panti

Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, diantaranya

identifikasi informan penelitian, pelaksanaan bimbingan rohani

Islam, metode apa saja dalam menumbuhkan etos kerja bagi

gelandangan dan pengemis di Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi.

A. Identifikasi Informan

Hasil data lapangan yang saya temukan di lembaga,

secara tertulis warga binaan sosial yang tercatat seluruhnya

berjumlah 300 orang, akan tetapi kondisi di lapangan saat

pelaksanaannya tidak seluruhnya mengikuti bimbingan rohani

Islam karena berbagai macam alasan. Sehingga yang rutin

mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam hanya berjumlah 56

 

Page 84: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

72

orang, yang terdiri dari 50 orang anak-anak dan 6 orang dewasa

atau orang tua.

Berdasarkan hal tersebut, maka saya menetapkan 6 orang

dewasa atau orang tua untuk menjadi informan dalam penelitian

ini untuk memperkuat hasil penelitian, maka saya menambahkan

dua informan lagi yaitu pembimbing rohani Islam di Panti Sosial

Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi. Berikut dibawah

ini penjelasan lebih jelasnya:

1. Pembimbing Rohani Islam

Tabel 7

Pembimbing Rohani Islam73

No Nama Usia Jabatan Pendidikan Bimbingan

yang

diberikan

1.

2.

Ustadz

Endin Sihab

Angke

Khoirunnisa

30

Tahun

37

Tahun

Pembimbing

Rohani

Islam

Staff

Bimbingan

Dan

Penyaluran

LIPIA

(Semester

IV) Jurusan

Syariah

UIN

Bandung

(Manajemen

Dakwah)

- Ketauhidan

- Fiqh

Shalat,

Puasa,

Mualamalah,

Rukun Iman,

Rukun

Islam,

Motivasi

Kerja

- Terapi

Stress

- Terapi

Do‟a dan

Dzikir

- Motivasi

Hidup dan

73

Wawancara langsung dengan Ibu Angke Khoirunnisa, Staff

Bimbingan dan Penyaluran, Di Bekasi pada Kamis, 23 Januari 2018.

 

Page 85: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

73

Kerja

- Konseling

Individu

-Praktek

Sholat

berjama‟ah

- Bimbingan

baca Al-

Qur‟an

Deskripsi mengenai pembimbing rohani Islam di Panti

Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi yaitu:

a. Ustadz Endin Sihab

Ustadz Endin Sihab adalah salah satu pembimbing

rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi

Luhur” Bekasi. Ustadz Endin lahir di Basanlian Lombok

Timur, pada tanggal 16 September 1988 berusia 30 tahun.

Sekarang Ustadz Endin sedang menempuh pendidikan

lanjutan di LIPIA mengambil jurusan Syariah semseter IV

(empat). Beliau menjadi pembimbing rohani Islam di panti

sejak tahun 2014 hingga sekarang, jadi kurang lebih sudah 4

tahunan. Sejarah Ustadz Endin bisa menjadi pembimbing

rohani Islam di panti awalnya beliau datang ke Jakarta untuk

kuliah pada tahun 2011. Setelah tiga tahun ada rekannya

meminta Ustadz untuk memberikan bimbingan ke panti.

Dengan niat untuk belajar berdakwah dan berharap mendapat

Ridho dari Allah SWT akhirnya Ustadz Endin memutuskan

 

Page 86: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

74

untuk menjadi pembimbing rohani Islam di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi sampai sekarang.74

b. Ibu Angke Khoirunnisa S.Sos.I

Ibu Angke adalah salah satu staff di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi menduduki jabatan

sebagai Staff Bimbingan Rohani Islam. Beliau dikenal oleh

banyak orang dengan nama panggilan Bu Angke. Bu Angke

lahir di Bandung, 21 Mei 1981 dan berusia 37 tahun.

Pendidikan terakhir beliau yaitu S1 di Universitas Islam

Negeri Sunan Gunung Djati atau dikenal dengan nama UIN

Bandung Jurusan Manajemen Dakwah. Sejarah bisa menjadi

pembimbing rohani Islam di panti karena awalnya beliau PNS

(Pegawai Negeri Sipil) bagian Bimbingan dan Penyaluran. Di

panti ini masih sangat kekurangan pembimbing rohani Islam,

sebagai Sie. Bimbingan dan Penyaluran beliau merasa

memiliki tanggung jawab untuk memberikan bimbingan baik

agama, sosial, hukum, dan motivasi kepada warga binaan

sosial (WBS). Selain itu basic beliau yang erat dengan dakwah

dan kuliah di Jurusan Manajemen Dakwah jugalah yang

membuat kecintaan beliau untuk menyampaikan pesan-pesan

Islam kepada warga binaan sosial (WBS) di panti.75

Beliau

menjadi pembimbing rohani Islam di panti sejak tahun 2012

hingga sekarang, jadi kurang lebih sudah 6 tahun.

2. Warga Binaan Sosial

74

Wawancara pribadi dengan Ustadz Endin Sihab, Pembimbing

Rohani Islam, Bekasi, Di Bekasi pada Kamis, 23 Januari 2018. 75

Wawancara langsung dengan Ibu Angke Khoirunnisa, Staff

Bimbingan dan Penyaluran, Di Bekasi pada Kamis, 23 Januari 2018.

 

Page 87: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

75

Adapun deskripsi mengenai warga binaan sosial yang

menjadi informan adalah sebagai berikut:

Table 8

Warga Binaan Sosial berdasarkan jenis

kelamin76

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 3 Orang

2 Perempuan 3 Orang

Jumlah 6 Orang

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa informan laki-laki

berjumlah 3 orang dan informan perempuan berjumlah 3 orang.

Table 9

Terbimbing Berdasarkan Usia77

No Usia Jumlah

1 20-25 37 Orang

2 26-31 9 Orang

3 32-37 3 Orang

4 38-42 1 Orang

5 43-48 6 Orang

6 49-53 -

7 54-59 -

8 60-64 -

Jumlah 56 Orang

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas

terbimbing berada dikisaran usia 43-48 tahun, yang mana pada

usia ini dapat dikatakan sebagai usia produktif.

76

Data kegiatan Bimbingan Rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, Periode Januari 2018. 77

Data kegiatan Bimbingan Rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, Periode Januari 2018.

 

Page 88: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

76

Table 10

Terbimbing Berdasarkan Klasifikasi WBS78

No Klasifikasi WBS Jumlah

1 Pengamen 6 Orang

2 Joki 2 Orang

3 Pemulung 5 Orang

4 Pengemis 29 Orang

5 Gelandangan 10 Orang

6 Pedagang Asongan 4 Orang

Total 56 Orang

Table 11

Terbimbing Berdasarkan Asal Daerah79

No Asal Daerah Jumlah

1 Jakarta 10 Orang

2 Padang 1 Orang

3 Tanggerang 3 Orang

4 Jawa Barat 8 Orang

5 Jawa Tengah 26 Orang

6 Jawa Timur 6 Orang

7 Palembang 1 Orang

8 Lampung 1 Orang

Jumlah 56 Orang

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

terbimbing yang mengikuti bimbingan adalah WBS yang berusia

43-48 tahun dan memiliki klasifikasi pekerjaan sebagai pengemis,

gelandangan, joki, pemulung, pengamen, dan pedagang asongan.

78

Data kegiatan Bimbingan Rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, Periode Januari 2018. 79

Data kegiatan Bimbingan Rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, Periode Januari 2018.

 

Page 89: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

77

Terbimbing yang menjadi sampel penelitian penulis

adalah yang aktif mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam

berjumlah 6 orang. Terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan.

Dengan jenis klasifikasi PMKS (Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial), yaitu pengemis, gelandangan, joki,

pemulung, pengamen, dan pedagang asongan. Klasifikasi ini

diambil berdasarkan pertimbangan dan hasil pengamatan penulis

selama dilapangan karena WBS dengan klasifikasi lainnya tidak

dapat dijadikan objek penelitian karena keterbatasan waktu atau

mental dari WBS itu sendiri. Adapun terbimbing yang ada di

Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi yang

telah penulis wawancarai diantaranya:

a. Ahmad Rumaidin

Pak Rumaidin berusia 45 tahun lahir di Semarang, 2

Juni 1973. Merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara,

sayangnya beliau berstatus belum menikah walau di usia yang

tidak muda lagi. Pendidikan terakhir Pak Rumaidin yaitu

Sekolah Teknik, ini setara dengan tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP). Pak Rumaidin tinggal di Pekayon. Bekerja

sebagai pedagang asongan yang menjual ID-Card, gantungan,

casing HP, dan lain-lain. Dengan penghasilan sehari-harinya

berkisar antara Rp. 50.000,-sampai dengan Rp. 100.000,-.

Pak Rumaidin ada di panti sejak tanggal 5 januari

2018. Latar belakang Pak Rumaidin bisa masuk ke panti

karena di bawa oleh dua orang SATPOL PP yang sedang

melakukan razia, dan akhirnya Pak Rumaidin dibawa ke Panti

Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi karena

 

Page 90: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

78

berjualan di tempat yang dilarang yaitu JPO (Jembatan

Penyebrangan Orang) di daerah Bekasi.

Ini pertama kalinya Pak Rumaidin terjaring razia oleh

SATPOL PP, walaupun begitu Pak Rumaidin masih nyaman

berjualan di jembatan karena ingin mengumpulkan modal

untuk buka usaha. Tapi berdasarkan pengakuan dari Pak

Rumaidin, setelah keluar dari panti dia tidak akan mau lagi

jualan ditempat yang terlarang. Dia memilih untuk membuka

usaha lain misalnya kios makanan dengan cara menyewa.80

b. Andi Susandi

Bapak Andi, tinggal di Lapak Pemulung daerah

Kalimalang. Lahir di Palembang, 9 April 1970 usianya 48

tahun. Merupakan anak ke-3 dari 7 bersaudara. Pak Andi

memiliki dua orang anak, yaitu SD kelas lima dan balita

berusia 5 tahun dan istrinya merupakan ibu rumah tangga.

Pendidikan terakhir Pak Andi yaitu SMA di daerah

Palembang.

Pekerjaan sehari-hari Pak Andi yaitu bekerja di proyek

dari jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore dengan gaji Rp.

50.000,- per hari. Karena Pak Andi memiliki dua anak dan

satu istri yang menjadi tanggungannya, Pak Andi memilih

untuk mencari tambahan dengan cara memulung setelah

pulang kerja di proyek kira-kira 1 sampai 2 jam-an.

Malangnya hari itu tanggal 10 Dessember 2017, Pak Andi

80

Hasil wawancara dengan Ahmad Rumaidin, WBS di Panti Sosial

Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur”, Bekasi pada tanggal 9 Mei 2018.

 

Page 91: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

79

dibawa oleh SATPOL PP ke panti saat sedang tertidur di

taman karena kelelahan.81

c. Yasin

Pak Yasin berusia 44 tahun lahir di Jepara, 17 Juli

1974. Merupakan anak ke pertama dari dua bersaudara.

Pendidikan terakhir Pak Yasin yaitu Sekolah Dasar (SD). Pak

Yasin tinggal di Bulak Kapal. Bekerja sebagai pedagang

asongan yang menjual sarung tangan, masker, gantungan,

casing HP, casan HP dan lain-lain. Dengan penghasilan sehari-

harinya berkisar antara Rp. 40.000,-sampai dengan Rp.

70.000,-.

Pak Yasin ada di panti sejak tanggal 24 Desember

2017. Latar belakang Pak Yasin bisa masuk ke panti karena

dirazia oleh SATPOL PP karena sedang berjualan, dan

akhirnya Pak Yasin dibawa ke Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi karena berjualan di tempat

yang di yaitu JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) di daerah

Bekasi.

Ini pertama kalinya Pak Yasin terjaring razia oleh

SATPOL PP, walaupun begitu Pak Yasin masih nyaman

berjualan di jembatan karena ingin mengumpulkan modal

untuk buka usaha. Tapi berdasarkan pengakuan dari Pak

Yasin, setelah keluar dari panti dia tidak akan mau lagi jualan

ditempat yang terlarang. Dia memilih untuk menyewa ruko

81

Hasil wawancara dengan Andi, WBS di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur”, Bekasi pada tanggal 9 Mei 2018.

 

Page 92: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

80

untuk dapat membuka usahanya kembali, supaya tidak

terjaring razia lagi.82

d. Marlina

Ibu Marlina berusia 43 tahun, lahir di Lebak Banten

pada tanggal 24 Oktober 1975. Merupakan anak ke tiga dari

empat bersaudara. Bu Marlina tinggal di Tambun.

Pendidikan terakhirnya lulus SD, di SDN Jati Rejo Subang

Jawa Barat. Bu Marlina memiliki 2 orang anak dan 3 orang

cucu.

Bu Marlina masuk ke panti pada tanggal 9 Desember

2017. Pagi itu Bu Marlina sedang berjalan dengan suaminya

Pak Kaming mau menuju ke rumahnya setelah mengemis di

salah satu perumahan. Ternyata ketika hendak menyebrang

jalan tiba-tiba ada mobil Dinas Sosial (Dinas Sosial),

akhirnya mereka berdua terjaring razia dan dibawa ke panti.

Menurut pengakuan Bu Marlina dia terpaksa

mengemis karena untuk membatu suaminya yang tuna netra.

Baru 20 hari dia di Bekasi, biasanya Bu Marlina tinggal di

kampung. Suaminya sudah 7 tahun mengemis dan tidak

pernah terjaring razia karena minta-mintanya di perumahan.

Suaminya memiliki penuntun orang Tegal, tetapi sedang

pulang kampung. Terpaksa Bu Marlina yang menggantikan

untuk menemani suaminya mengemis. Penghasilan

82

Hasil wawancara dengan Yasin, WBS di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur”, Bekasi pada tanggal 9 Mei 2018.

 

Page 93: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

81

mengemis Bu Marlina Rp. 30.000,- sampai dengan Rp.

60.000,-83

.

e. Desil Viani

Bu Desil, lahir di Garut tanggal 27 Desember 1971

usianya sekarang sudah 47 tahun. Bu Desil merupakan anak

terakhir dari dua bersaudara. Tempat tinggal Bu Desil di

daerah Bintara, dia tinggal dengan anak terakhirnya

sedangkan anak pertama dan keduanya bekerja di

Yogyakarta. Bu Desil memiliki pendidikan terakhir yaitu

SMP di Garut.

Bu Desil ada di panti sejak tanggal 19 Desember 2017,

dia dirazia oleh SATPOL PP karena sedang berjualan di

Harapan Indah. Kegiatan sehari-hari Bu Desil yaitu

berdagang dan mulung. Dia berjualan kopi, mie, rokok,

permen, dan lain-lain dari jam 09.00 s.d 17.00 WIB setelah

itu Bu Desil melanjutkan kegiatannya dengan memulung dari

jam 19.00 s.d 04.00 WIB di daerah Harapan Indah sampai

daerah stasiun Bekasi dengan berjalan kaki. Pagi-paginya dia

pulang dulu ke kontrakan untuk menyiapkan perlengkapan

anaknya sekolah.

Bu Desil melakukan ini untuk menghidupi kebutuhan

sehari-harinya juga kebutuhan anak terakhirnya. Suaminya

telah meninggal dunia karena tabrakan di daerah Sumedang,

sehingga Bu Desil harus memenuhi kebutuhan ekonominya

sendirian. Penghasilan yang diperoleh Bu Desil untuk

83

Hasil wawancara dengan Marlina, WBS di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur”, Bekasi pada tanggal 9 Mei 2018.

 

Page 94: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

82

berdagang Rp. 20.000,- s.d Rp. 30.000,- dan penghasilan

untuk mulung Rp. 35.000,- per hari.84

f. Rokayah

Ibu Rokayah, lahir di Garut pada tanggal 23 Oktober

1975. Ibu Rokayah berusia 43 tahun dan merupakan anak

terakhir dari tiga bersaudara. Pendidikan terakhir Bu

Rokayah hanya Sekolah Dasar (SD) saja, karena waktu itu di

desanya pendidikan masih minim. Alamat rumahnya di

daerah Cikarang.

Bu Rokayah berada di panti sejak tanggal 27

Desember 2017, dia terjaring razia oleh SATPOL PP disaat

jalan pulang menuju ke rumah. Bu Rokayah dan suaminya

dibawa oleh SATPOL PP karena melanggar ketertiban

umum Pemda Bekasi yaitu mengemis. Ibu Rokayah

mengemis bersama suaminya, dimana Bu Rokayah sebagai

penuntun suaminya yang berdasarkan informasi ternyata tuna

netra. Bu Rokayah baru saja datang dari kampung, karena

suaminya sudah lama tidak mencari nafkah.

Suami Bu Rokayah sudak tidak bisa melihat sejak 7

tahun yang lalu, sehingga suaminya tidak bisa bekerja seperti

biasa. Karena kebutuhan sehari-hari yang mendesak,

akhirnya suami Bu Rokayah memilih untuk datang ke Bekasi

untuk mengemis. Suaminya memiliki seorang teman yang

untuk menemani saat mengemis (penuntun), tapi sekarang

84

Hasil wawancara dengan Desil , WBS di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur”, Bekasi pada tanggal 9 Mei 2018.

 

Page 95: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

83

sedang pulang kampung sehingga suaminya kembali pulang

ke kampung.

Karena terlalu lama di kampung membuat Bu

Rokayah dan keluarga, merasa kekurangan dalam memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari. Ini memaksa Bu Rokayah untuk

ikut suaminya ke Bekasi untuk mengemis, sayangnya baru

satu minggu di Bekasi Bu Rokayah terjaring razia oleh

SATPOL PP dan dibawa ke panti sosial. Pendapatan sehari-

hari Bu Rokayah dan suami dari hasil mengemis berkisar

antara Rp. 30.000,- sampai dengan Rp. 40.000,- per hari.85

B. Kegiatan Bimbingan Rohani Islam Di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan bimbingan rohani Islam diberikan

kepada warga binaan secara intensif oleh Ustadz Endin

dan Ibu Angke. Mereka memiliki jadwal bimbingan yang

berbeda, dimana Ibu Angke sekaligus Staff Bimbingan

dan Penyaluran memiliki andil untuk bertanggung jawab

memberikan bimbingan untuk warga binaan.

Untuk jadwal bimbingan rohani Islam yang

dipimpin oleh Ustadz Endin dilaksanakan pada hari Senin

mulai pukul 10.00-11.30 WIB, di aula PSBK atau di

musholla. Sebagaimana yang Ustadz Endin kemukakan

dalam wawancara:

85

Hasil wawancara dengan Rokayah, WBS di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur”, Bekasi pada tanggal 9 Mei 2018.

 

Page 96: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

84

“Awal-awalnya kegiatan bimbingan rohani Islam disini,

di Aula hari Senin dari jam 10.00 WIB sampai dengan

jam 11.30 WIB. Terus sering juga kita melaksanakannya

di Ruang Bimbingan WBS/ di Musholla PSBK.”86

Dalam penyampaian materi bimbingan rohani

Islam Ustadz Endin sering kali didampingi oleh Ibu

Angke, atau Staff Bimbingan Penyaluran lainnya. Ini

dikarenakan butuh penjagaan ekstra untuk

mengkondisikan suasana, yakni agar WBS tetap fokus

dalam mengikuti kegiatan bimbingan. Selain itu sebelum

Ustadz Endin menyampaikan materi, biasanya ada

pembukaan atau pengarahan-pengarahan terlebih dahulu

dari Ibu Angke, Bapak Irwan Setiawan, atau Ibu CH.

Iriani Rahayuningsiwi selaku kepala panti.87

Sedangkan tempat dan jadwal bimbingan rohani

Islam yang dipimpin oleh Ibu Angke, sebagaimana yang

diungkapkan dalam pernyataan berikut:

“Tempatnya di Aula PSBK setiap pagi, memberikan

motivasi, terapi doa dan dzikir, terapi psikososial, terapi

SEFT (Spiritual Emosional Freedom Treatment) dimana

kita mulai dengan dzikir kemudian menarik nafas sambil

berdoa agar ketegangan WBS menurun. Lalu baca surah-

surah pendek, Al-Ikhlas, An-Nas, dan lain-lain.

Pelaksanaannya setiap Senin, Rabu, Kamis.

Emmm...sering juga bimbing doa di ruang makan, tapi

sebelumnya dimotivasi dulu tentang bersyukur kepada

Allah SWT. Sering juga dilakanakan bimbingan shalat di

Musholla di asrama WBS atau di Aula. Setiap Senin

86

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Endin Sihab, Pembimbing

Rohani Islam, Bekasi, 23 Januari 2018. 87

Observasi di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur”

Bekasi, 23 Januari s.d 15 Mei 2018.

 

Page 97: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

85

juga mendampingi Ustadz Endin menyampaikan

ceramah. Bimbingan itu paling lama 45 menit. Dan

seminggu tiga kali, kalau cuma satu kali engga efisien

mereka takut lupa.” 88

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa tempat pelaksanaan bimbingan rohani Islam yang

dipimpin oleh Ibu Angke yaitu di Aula PSBK,

bimbingan diberikan kepada warga binaan sosial (WBS)

setiap hari Senin, Rabu, Kamis. Ibu Angke juga

memberikan bimbingan di ruang makan, yaitu

bimbingan doa, dan menanamkan rasa syukur kepada

warga binaan sosial (WBS); memberikan bimbingan

shalat berjama‟ah di Musholla; motivasi hidup dan

motivasi bekerja di aula, dan lain sebagainya. Untuk

lamanya waktu pelaksanaan bimbingan, yaitu 45 menit

dengan intensitas waktu seminggu 3 kali agar WBS tidak

lupa dengan materi yang disampaikan.

JADWAL BIMBINGAN ROHANI ISLAM

Table 12

Jadwal Bimbingan Rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi89

No Waktu Jenis

bimbingan

Deskripsi Tujuan

1 Senin,

Pukul

07.30

Terapi

Strees

-Bentuk

terapinya

Dengan

-Agar hilang

ketegangannya,

dan kembali

88

Wawancara dengan Ibu Angke Khoirunnisa, Staff Bimbingan dan

Penyaluran dan Pembimbing Rohani Islam, Bekasi 23 Januari 2018. 89

Wawancara dengan Ibu Angke Khoirunnisa, Staff Bimbingan dan

Penyaluran dan Pembimbing Rohani Islam, Di Bekasi pada Selasa, 23 Januari

2018.

 

Page 98: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

86

s.d

08.00

WIB

mengintruksikan

kepada WBS

untuk mengikuti

gerakan

pembimbing,

menyentuh

anggota tubuh

tertentu.

Dimulai dari

kepala, wajah

dan tangan.

Materi yang

disampaikan

juga sifatnya

universal, ada

agama, sosial,

ekonomi, dan

lain-lain.

-WBS diajak

untuk berlari-

lari kecil

dilapangan.

normal, tenang,

dan

dimudahkan

segala

masalahnya.

-Untuk

meningkatkan

ukhuwah

islamiyah atau

silaturahim

antar WBS,

sekaligus

silaturahim

Terapi doa

dan dzikir

WBS diajak

untuk

mendengar

lantunan ayat

suci Al-Qur‟an

dan mengikuti

lantunan doa

dan dzikir yang

pembimbing

ucapkan.

Agar WBS

mendapatkan

ketenangan

batin dengan

senantiasa

mengingat

Allah SWT.

Motivasi

Hidup

Penyampaian

materi dan

memberikan

semangat

kepada WBS

agar Senantiasa

mensyukuri

hidup.

Agar WBS

tidak terus-

menerus

menyalahkan

keadaan dan

mau berubah

mind set untuk

tidak kembali

 

Page 99: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

87

ke jalan.

2 Senin,

10.00-

11.30

WIB

Ceramah

Agama

Ustadz Endin

menyampaikan

materi-materi

yang berkaitan

dengan agama

Islam.

Agar

pengetahuan

WBS

bertambah dan

perilakunya

berubah agar

lebih normatif.

3 Rabu,

10.00-

12.00

WIB

Motivasi

hidup,

tujuan

hidup,

kultum,

konsultasi,

cerita

tentang

masalah

WBS

Pembimbing

melakukan

bimbingan yang

sifatnya

informal,

misalnya

mendatangi

asrama WBS

dan sharing

dengan mereka.

Untuk

mengetahui

masalah WBS

dan

memberikan

masukan-

masukan

kepada mereka.

4 Kamis,

10.00-

12 WIB

-Terapi

Stress

-Terapi Doa

dan Dzikir

-Motivasi

Hidup

Kita mulai

dengan

mengumpayaka

n WBS untuk

mengenali

keluarganya,

kita juga

menyampaikan

tentang

Bagaimana kita

harus sabar, dan

memiliki

penerimaan

yang baik.

Agar WBS bisa

senang, dan

gembira melalui

waktu-waktu di

panti dan

memiliki

harapan-

harapan untuk

kehidupan yang

lebih baik

kedepannya.

2. Proses Kegiatan Bimbingan Rohani Islam

Setiap kegiatan pasti memiliki tata cara atau prosedur

tertentu agar tujuan dari kegiatan tersebut bisa tercapai sesuai

dengan apa yang direncanakan. Begitu juga dengan proses

 

Page 100: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

88

bimbingan rohani Islam yang ada di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, berikut adalah pernyataan-

pernyataan dari beberapa informan mengenai proses bimbingan

rohani Islam.

Bu Marlina mengemukakan:

“Prosesnya pertama berdoa terlebih dahulu, shalat dulu, dzikir,

shalawatan dulu, baru ceramah seputar ibadah sholat, puasa,

tentang sabar, tentang kerja terus baru tanya jawab deh Dek....”90

Ustadz Endin juga mengungkapkan:

“Proses pertama ya dimulai dengan memuji Allah SWT,

dan selalu menyadarkan mereka tentang banyaknya nikmat

Allah SWT yang diberikan untuk dihayati dan pikirkan dari

pada kita selalu mengeluh karena kekurangan. Setelah itu

menyampaikan materi tentang tauladan Rasulullah, sikap-

sikap beliau kepada istri, anak-anak, keluarga, dan

tetangganya. Mudah-mudahan itu bisa dijadikan contoh

oleh WBS. Baru kita sampaikan materi pada hari itu, baru

tanya jawab, lalu istirahat makan-makan snack. Ada juga

reward bagi WBS yang bisa menjawab. Kalau games-games

dan doa-doa itu setiap pagi sudah diberikan sama Ibu

Angke. Setelah itu kita tutup dengan doa penutup dan

salam.”91

Proses bimbingan yang dilakukan oleh Ustadz Endin,

pertama yaitu dengan memuji Allah SWT melalui dzikir, doa,

agar mereka menyadari banyaknya nikmat yang Allah SWT

berikan kepada mereka. Sehingga warga binaan sosial tidak lagi

mengeluh dan marah dengan kondisi mereka saat ini. Setelah itu

dilanjutkan dengan penyampaian materi keagamaan, mengadakan

90

Wawancara dengan Ibu Marlina, WBS di Panti Sosial Bna Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur”, Bekasi pada tanggal 9 Mei 2018. 91

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Endin Sihab, Pembimbing

Rohani Islam, Bekasi, 23 Januari 2018.

 

Page 101: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

89

forum tanya jawab, istirahat makan snack, dan ditutup dengan

doa dan salam.

Berikut proses bimbingan rohani Islam yang dipimpin oleh Ibu

Angke:

“Pertamanya saya salam dulu, kemudian menanyakan kabar

mereka Apa kabar hari ini? Mereka jawab: Alhamdulillah

sehat, Allahu Akbar, kemudian agar WBS konsentrasi kita

ice breaking dulu, terus doa dan dzikir susunannya membaca

dua kalimat syahadat, shalawat, Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-

Nas, doa-doa belajar, doa kesehatan, doa ketenangan, doa

orang tua, doa dunia akhirat, istigfar, habis itu kita semua

mendoakan WBS. Kalau pagi-pagi ditambah motivasi dan

terapi kemudian gerak-gerak...oyaa sebelum mulai sambil

nunggu WBS kumpul semua kita setel murotal, nasyid, lagu-

lagu islami. Penyampaian materinya sedikit, kalau ada waktu

sedikit boleh juga curhat, cerita baru deh salam-salaman,

doa, penutup.”92

Berdasarkan analisis penulis dari hasil wawancara dan

observasi di lapangan bahwa proses bimbingan yang dipimpin

oleh Ibu Angke diawali menyetel lagu-lagu islami, atau murotal

agar WBS merasakan ketenangan batin ini dilakukan sambil

menunggu WBS berkumpul. Kemudian bimbingan dimulai

dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar dengan jawaban

yang telah disepakati sebelumnya yaitu dengan menjawab

“Alhamdulillah sehat, Allahu Akbar”.

Selanjutnya adalah mengkondisikan WBS agar mereka

fokus mengikuti bimbingan yaitu dengan ice breaking misalnya

yel-yel, ikrar, atau games. Contoh ikrarnya “Saya berjanji tidak

92

Wawancara dengan Ibu Angke Khoirunnisa, Staff Bimbingan dan

Penyaluran dan Pembimbing Rohani Islam, Di Bekasi pada Selasa, 23 Januari

2018.

 

Page 102: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

90

akan mengemis lagi, saya berjanji akan berusaha, saya berjanji

tidak akan ke jalan lagi”. Lalu membimbing WBS untuk berdoa

dan berdzikir, susunannya dimulai dari membaca dua kalimat

syahadat, shalawat, Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Nas, doa-doa

belajar, doa kesehatan, doa ketenangan, doa orang tua, doa dunia

akhirat, istigfar, setelah itu mendoakan warga binaan sosial

(WBS) agar mereka merasa bahwa masih ada orang-orang yang

peduli dengan mereka. Kalau bimbingan dilakukan pagi hari,

bimbingan ditambah dengan motivasi dan terapi agar badan WBS

bergerak dan ketegangan stress mereka menurun. Menyampaikan

materi bimbingan dan jika ada sisa waktu WBS diizinkan untuk

bertanya, curhat, baru penutup dengan doa, shalawat, dan saling

bersalaman-salaman. Untuk bimbingan hari Senin setelah

bersalam-salaman WBS diwajibkan mengikuti kegiatan shalat

berjama‟ah, dimana Imam, Adzan, dan Qomatnya dilakukan oleh

WBS untuk melatih mereka disiplin, dan menjadi seorang

pemimpin.

Dari hasil observasi dan wawancara dilapangan penulis

menyimpulkan bahwa pembimbing rohani Islam memiliki peran

sangat penting dalam menumbuhkan etos kerja pada warga

binaan sosial (WBS) ini terlihat dari proses bimbingan rohani

Islam di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur”

Bekasi yang terlaksana dengan baik dan terstruktur, sehingga

terbimbing ikut antusias dalam mengikuti bimbingan rohani

Islam.

 

Page 103: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

91

C. Metode yang digunakan dalam Bimbingan Rohani Islam

Metode dalam bimbingan sangat diperlukan agar materi

yang disampaikan oleh pembimbing dimengerti oleh terbimbing

(WBS). Adapun metode yang digunakan oleh pembimbing rohani

Islam di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur”

Bekasi dalam menumbuhkan etos kerja pada gelandangan dan

pengemis sebagai berikut:

1. Metode Ceramah

Pembimbing menggunakan metode ceramah atau

tausiyah dengan lama waktu kurang lebih 60 menit. Metode ini

dalam keilmuan Bimbingan dan Penyuluhan Islam sama

dengan metode bimbingan kelompok, yaitu dimana ada kontak

ahli bimbingan dengan sekelompok klien yang agak besar

mereka mendengarkan ceramah, ikut aktif berdiskusi, serta

menggunakan kesempatan untuk tanya jawab. Pembimbing

mengambil banyak inisiatif dan memegang peranan

instruksional, misalnya bertindak sebagai instruktur atau

sumber ahli bagi berbagai macam pengetahuan atau informasi.

Begitu juga dengan yang dilakukan oleh pembimbing

dalam membimbing warga binaan sosial (WBS) yaitu dengan

menyampaikan materi dengan tema tertentu kepada warga

binaan sosial (WBS). Materi yang disampaikan disesuaikan

dengan kondisi dan kemampuan warga binaan sosial (WBS)

yang menjadi terbimbing saat itu, karena warga binaan sosial

 

Page 104: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

92

(WBS) yang menjadi sasaran bimbingan itu sangat bervariasi

dan berganti-ganti.93

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab, adalah salah satu metode yang

digunakan dalam bimbingan rohani Islam. Metode ini biasanya

digunakan saat pembimbing telah selesai menyampaikan

materi keagamaan. Warga binaan sosial (WBS) diberi

kesempatan untuk bertanya kepada pembimbing jika ada

materi yang kurang jelas dan belum di mengerti. Pembimbing

tidak memberikan batasan jumlah pertanyaan, dan

diperbolehkan untuk bertanya diluar konteks materi saat hari

itu. Biasanya pertanyaan akan langsung dijawab oleh

pembimbing rohani Islam saat itu juga, dan terkadang pihak

panti menyediakan hadiah untuk warga binaan sosial (WBS)

yang aktif bertanya selama kegiatan bimbingan berlangsung.

Contoh pertanyaan yang dilontarkan oleh Ibu Desil

dalam mengikuti bimbingan yang dipimpin oleh Ibu Angke,

yaitu: “Bu, nama saya Desil mau tanya apa perbedaan rukun

iman, rukun Islam, dengan tauhid?.” Pembimbing (Ibu Angke)

langsung menjawab: “Tauhid itu ilmu tentang bagaimana kita

mengesakan Tuhan, diantaranya kita harus menyakini rukun

iman dan rukun Islam. Tidak hanya mengerti dan paham saja

juga mengamalkannya.”94

93

Observasi kegiatan Bimbingan Rohani Islam, Bekasi, 19 Maret 2018. 94

Observasi kegiatan Bimbingan Rohani Islam, di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, 23 Januari s.d 15 Mei 2018.

 

Page 105: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

93

Selain itu pertanyaan yang dilontarkan WBS lain dalam

bimbingan yang dipimpin oleh Ustadz Endin, yaitu: “Kok

kami ditangkap sih Ustadz...memangnya ada tidak larangan

mengemis, joki, memulung, dan mengamen dalam Al-

Qur’an?” Pembimbing (Ustadz Endin) juga langsung

menjawab:

“Islam melarang kita untuk melakukan pekerjaan-perkerjaan

yang disetarakan dengan „joki‟. Seperti tadi kita kan disuruh

taat kepada Allah SWT dan Rasulullah, nah ini semua menjadi

dasar kita untuk menaati pemimpin kita walaupun pemimpin

itu merupakan orang yang dzalim atau bahkan tidak pernah

shalat. Selama dia tidak memerintahkan kita untuk bermaksiat

kepada Allah SWT misalnya membunuh orang, atau yang lain

itu baru tidak boleh. Nah...kalau demi kenyamanan kita

bersama, untuk ketertiban masyarakat itu wajib kita ta‟ati

meskipun pemerintah itu tidak sepenuhnya baik.95

Metode tanya jawab yang dilakukan oleh pembimbing,

sangat menunjang dalam kegiatan bimbingan rohani Islam.

Kita bisa tau sejauh mana konsentrasi warga binaan sosial

(WBS) dalam mengikuti bimbingan dan bagaimana daya

tangkap warga binaan sosial (WBS). Sayangnya, metode yang

digunakan pembimbing masih menggunakan metode satu arah

yaitu terbimbing bertanya dan pembimbing menjawab. Pada

season ini terbimbing lainnya tidak diikut sertakan dalam

berkomentar, memberikan tanggapan, dan memberikan

95

Observasi kegiatan Bimbingan Rohani Islam, di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, 23 Januari s.d 15 Mei 2018.

 

Page 106: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

94

jawaban terhadap pertanyaan atau pembahasan yang sedang

dibahas.

3. Client Centered Method (metode yang dipusatkan pada

keadaan terbimbing)

Metode ini sering disebut juga dengan nondirective

(tidak mengarahkan). Dalam metode ini terdapat pandangan

bahwa terbimbing sebagai makhluk yang bulat memiliki

kemampuan berkembang sendiri dan sebagai pencari

kemantapan diri sendiri (self consistency).

Dari hasil observasi dan wawancara langsung di

lapangan penulis menemukan bahwa metode ini sama dengan

bimbingan yang sifatnya informal. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Ibu Angke sebagai pembimbing rohani

Islam:

“Untuk bentuknya bimbingannya ada yang bimbingan

klasikal, individual, spiritual, motivasi, setiap pagi di

morning meeting saling kumpul untuk mengenal satu

sama lain dan silaturahim, jadi sifatnya informal dan

formal. Kalau formal kan ceramah-ceramah gitu, nah

kalau yang informal itu mengingatkan untuk ibadah,

tegur-teguran, ngobrol agar sadar, dan senantiasa

berdoa.”96

Dari ungkapan tersebut terlihat bahwa bimbingan

rohani Islam di panti juga menggunakan metode Client

Centered, dimana pembimbing melakukan bimbingan yang

sifatnya informal (agak santai) misalnya: Ngobrol-ngobrol

dengan warga binaan sosial (WBS) mengenai penyebab

96

Wawancara dengan Ibu Angke Khoirunnisa, Staff Bimbingan dan

Penyaluran dan Pembimbing Rohani Islam, Bekasi, Selasa, 23 Januari 2018.

 

Page 107: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

95

mereka masuk ke panti, harapan-harapan kedepan setelah

keluar dari panti, kemudian mengarahkan mereka apakah ingin

bekerja, ikut pulang ke kampung halaman, atau menunggu

diurus keluarga. Setelah itu baru didata, jika ada yang mau

bekerja makan disalurkan ke panti-panti sosial lainnya agar

mendapatkan bimbingan yang lebih mendalam. Tapi jika ada

yang belum tertarik bekerja dan merasa kurang termotivasi

maka pembimbing akan memberikan pengarahan-pengarahan

lebih lanjut.

4. Nonton Bareng

Metode ini merupakan salah satu cara menyampaikan

pesan yang digunakaan oleh pembimbing rohani Islam melalui

film, atau video-video motivasi yang mengandung unsur

hiburan dan edukasi. Sehingga selain warga binaan sosial

(WBS) mendapatkan hiburan melalui film yang ditayangkan

tapi warga binaan sosial (WBS) juga bisa mendapatkan

hikmah dari apa yang mereka tonton.

Film-film yang ditayangkan biasanya yang bernuansa

islami atau memiliki nilai edukasi yang cukup baik seperti:

Negeri Lima Menara, Hafalan Shalat Delisa, Laskar Pelangi,

Alangkah Lucunya Negeri Ini, dan lain-lain. Ada juga video-

video berdurasi pendek antara 10 sampai 15 menit,

diantaranya video mengenai Anak Durhaka, Renungan Untuk

Apa Kita Hidup, Belajar dari Seekor Katak Tuli, Jangan

Menyerah, Motivasi Sukses, dan lain sebagainya.97

97

Observasi dalam kegiatan Bimbingan Rohani Islam, di Panti Sosial

Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi.

 

Page 108: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

96

Kegiatan nonton bareng ini cukup menarik perhatian,

dan membuat warga binaan sosial (WBS) antusias dalam

mengikuti bimbingan. Kegiatan ini juga mampu membuat

warga binaan sosial (WBS) mendapatkan inspirasi-inspirasi

mengenai kehidupan mereka setelah keluar dari panti, karena

mendapatkan motivasi hidup, bekerja, dan ibadah dari apa

yang ditayangkan.

5. Metode Do‟a dan Dzikir

Sebelum materi bimbingan disampaikan pembimbing

menggunakan metode dzikir dan do‟a. Metode ini dilakukan

secara bersama-sama, dimana pembimbing membaca kalimat-

kalimat dzikir atau do‟a kemudian warga binaan sosial (WBS)

mengikuti apa yang pembimbing ucapkan. Metode ini

bertujuan agar warga binaan sosial (WBS) merasakan

ketenangan batin, dan menurunkan tingkat stress mereka.98

Metode yang digunakan oleh Ustadz Endin selaku

pembimbing rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi untuk menumbuhkan etos kerja pada

warga binaan sosial (WBS) adalah metode ceramah, metode

tanya jawab, dan metode nonton bareng dengan terbimbing.

Sedangkan metode yang digunakan Ibu Angke Khorunnisa

selaku pembimbing rohani Islam dan Staff Bimbingan dan

Penyaluran adalah metode ceramah, tanya jawab, Client

Centered Method, nonton bareng, dan metode do‟a dan dzikir.

98

Wawancara dengan Ibu Angke Khoirunnisa, Staff Bimbingan dan

Penyaluran dan Pembimbing Rohani Islam, Bekasi, pada Selasa, 23 Januari

2018.

 

Page 109: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

97

Metode ini mereka terapkan kepada warga binaan

sosial (WBS) agar mereka mampu menyerap materi yang

disampaikan dengan cepat dan agar apa yang disampaikan

lebih mudah diaplikasikan dalam kehidupan terbimbing. Dari

hasil wawancara dan observasi dapat dilihat bahwa

pembimbing rohani Islam sangat penting dalam menumbuhkan

etos kerja pada warga binaan sosial (WBS) yaitu dari metode-

metode yang mereka gunakan dalam menyampaikan materi

bimbingan, yang bertujuan agar WBS lebih mudah menerima

dan mengaplikasikan materi yang telah pembimbing berikan.

D. Analisis Bimbingan Rohani Islam dalam Menumbuhkan

Etos Kerja bagi Gelandangan dan Pengemis di Panti Sosial

Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi

Bimbingan rohani Islam adalah proses pemberian

bantuan kepada individu agar dapat menjalankan hidupnya

dengan selaras, serasi dan seimbang, sesuai dengan ajaran

Agama Islam dan petunjuk sang Khalik Allah SWT sehingga

dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Pada penelitian ini penulis fokus untuk membahas

mengenai bimbingan rohani Islam, terutama pelaksanaan

bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan etos kerja bagi

Gelandangan dan Pengemis di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi. Sehingga pada bagian ini

penulis berusaha melihat sejauh mana keberhasilan subjek

dalam program bimbingan rohani Islam yang dilaksanakan

dapat menumbuhkan etos kerja yang baik bagi Gelandangan

dan Pengemis.

 

Page 110: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

98

a. Ahmad Rumaidin

Pak Rumaidin berusia 45 tahun lahir di Semarang,

2 Juni 1973. Merupakan anak ke tiga dari empat

bersaudara, sayangnya beliau berstatus belum menikah

walau di usia yang tidak muda lagi. Pendidikan terakhir

Pak Rumaidin yaitu Sekolah Teknik, ini setara dengan

tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pak Rumaidin

tinggal di Pekayon. Bekerja sebagai pedagang asongan

yang menjual ID-Card, gantungan, casing HP, dan lain-

lain. Dengan penghasilan sehari-harinya berkisar antara

Rp. 50.000,-sampai dengan Rp. 100.000,-.

Pak Rumaidin ada di panti sejak tanggal 5 januari

2018. Latar belakang Pak Rumaidin bisa masuk ke panti

karena di bawa oleh dua orang SATPOL PP yang sedang

melakukan razia, dan akhirnya Pak Rumaidin dibawa ke

Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi

karena berjualan di tempat yang dilarang yaitu JPO

(Jembatan Penyebrangan Orang) di daerah Bekasi.

Ini pertama kalinya Pak Rumaidin terjaring razia

oleh SATPOL PP, walaupun begitu Pak Rumaidin masih

nyaman berjualan di jembatan karena ingin mengumpulkan

modal untuk buka usaha.

b. Andi Susandi

Bapak Andi, tinggal di Lapak Pemulung daerah

Kalimalang. Lahir di Palembang, 9 April 1970 usianya 48

tahun. Merupakan anak ke-3 dari 7 bersaudara. Pak Andi

memiliki dua orang anak, yaitu SD kelas lima dan balita

 

Page 111: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

99

berusia 5 tahun dan istrinya merupakan ibu rumah tangga.

Pendidikan terakhir Pak Andi yaitu SMA di daerah

Palembang.

Pekerjaan sehari-hari Pak Andi yaitu bekerja di

proyek dari jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore dengan

gaji Rp. 50.000,- per hari. Karena Pak Andi memiliki dua

anak dan satu istri yang menjadi tanggungannya, Pak Andi

memilih untuk mencari tambahan dengan cara memulung

setelah pulang kerja di proyek kira-kira 1 sampai 2 jam-an.

Malangnya hari itu tanggal 10 Dessember 2017, Pak Andi

dibawa oleh SATPOL PP ke panti saat sedang tertidur di

taman karena kelelahan.

Dalam pengamatan penulis mereka merupakan

warga binaan yang aktif dalam mengikuti kegiatan

bimbingan Rohani Islam.

Menurut bapak Rumaidin dan bapak Andi selama

mereka mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam mereka

merasa tenang.

“saya selalu rutin mengikuti kegiatan bimbingan

rohani Islam, karena setiap saya mengikuti bimbingan

ini saya merasa tenang, menjadi jauh lebih baik dan

bekerja pun menjadi tanpa beban, karena itu kegiatan

bimbingan rohani Islam disini harus terus

dilaksanakan”.

Bapak Rumaidin dan bapak Andi merasakan

adanya perbedaan ketika mendapat bimbingan dia merasa

tenang, menjadi jauh lebih baik dan bekerja tanpa beban.

Karena sudah dijelaskan bahwa tujuan dari bimbingan

 

Page 112: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

100

salah satunya adalah membantu individu dalam mencapai

kebahagian hidup pribadi.

Ketenangan dan ketentraman merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi etos kerja para warga

binaan sosial, jika mereka merasa tenang dan tentram, maka

dalam melaksanakan pekerjaan menjadi tanpa beban.

c. Yasin

Pak Yasin berusia 44 tahun lahir di Jepara, 17 Juli

1974. Merupakan anak ke pertama dari dua bersaudara.

Pendidikan terakhir Pak Yasin yaitu Sekolah Dasar (SD).

Pak Yasin tinggal di Bulak Kapal. Bekerja sebagai

pedagang asongan yang menjual sarung tangan, masker,

gantungan, casing HP, casan HP dan lain-lain. Dengan

penghasilan sehari-harinya berkisar antara Rp. 40.000,-

sampai dengan Rp. 70.000,-.

Pak Yasin ada di panti sejak tanggal 24 Desember

2017. Latar belakang Pak Yasin bisa masuk ke panti karena

dirazia oleh SATPOL PP karena sedang berjualan, dan

akhirnya Pak Yasin dibawa ke Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi karena berjualan di

tempat yang di yaitu JPO (Jembatan Penyebrangan Orang)

di daerah Bekasi.

d. Marlina

Ibu Marlina berusia 43 tahun, lahir di Lebak Banten

pada tanggal 24 Oktober 1975. Merupakan anak ke tiga dari

empat bersaudara. Bu Marlina tinggal di Tambun.

Pendidikan terakhirnya lulus SD, di SDN Jati Rejo Subang

 

Page 113: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

101

Jawa Barat. Bu Marlina memiliki 2 orang anak dan 3 orang

cucu.

Bu Marlina masuk ke panti pada tanggal 9

Desember 2017. Pagi itu Bu Marlina sedang berjalan

dengan suaminya Pak Kaming mau menuju ke rumahnya

setelah mengemis di salah satu perumahan. Ternyata ketika

hendak menyebrang jalan tiba-tiba ada mobil Dinas Sosial

(Dinas Sosial), akhirnya mereka berdua terjaring razia dan

dibawa ke panti.

Menurut pengakuan Bu Marlina dia terpaksa

mengemis karena untuk membatu suaminya yang tuna

netra. Baru 20 hari dia di Bekasi, biasanya Bu Marlina

tinggal di kampung. Suaminya sudah 7 tahun mengemis

dan tidak pernah terjaring razia karena minta-mintanya di

perumahan. Suaminya memiliki penuntun orang Tegal,

tetapi sedang pulang kampung. Terpaksa Bu Marlina yang

menggantikan untuk menemani suaminya mengemis.

Penghasilan mengemis Bu Marlina Rp. 30.000,- sampai

dengan Rp. 60.000,-.

Dalam pengamatan penulis mereka merupakan

warga binaan yang aktif dalam mengikuti kegiatan

bimbingan Rohani Islam.

Menurut bapak Yasin dan ibu Marlina sebelum

mendapatkan bimbingan, mereka merasa bekerja hanya

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

“sebelum saya mengikuti bimbingan saya merasa

bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup aja,

 

Page 114: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

102

tapi setelah saya mengikuti bimbingan rohani Islam

saya sadar bahwa bekerja merupakan salah satu cara

kita beribadah kepada Allah SWT, dengan kita bekerja

berarti kita telah melaksanakan kewajiban kita sebagai

umat manusia, dan saya tidak akan mau lagi berjualan

ditempat yang terlarang dan mengemis. Saya memilih

untuk membuka usaha lain misalnya membuka kios

makanan dengan cara menyewa dan akan bekerja

lebih giat lagi”.

Disini terlihat bahwa bimbingan rohani Islam ini

membantu mengarahkan warga binaan sosial ke arah yang

lebih baik. Karena tujuan bimbingan adalah membantu

individu dalam mencapai kehidupan yang efektif dan

produktif dalam masyarakat.

Dari keterangan diatas maka terlihat bahwa

kegiatan bimbingan rohani Islam yang dilakukan dapat

memberikan pencerahan untuk menuntun seseorang

menemukan arah dan tujuan hidup.

e. Desil Viani

Bu Desil, lahir di Garut tanggal 27 Desember 1971

usianya sekarang sudah 47 tahun. Bu Desil merupakan

anak terakhir dari dua bersaudara. Tempat tinggal Bu

Desil di daerah Bintara, dia tinggal dengan anak

terakhirnya sedangkan anak pertama dan keduanya

bekerja di Yogyakarta. Bu Desil memiliki pendidikan

terakhir yaitu SMP di Garut.

Bu Desil ada di panti sejak tanggal 19 Desember

2017, dia dirazia oleh SATPOL PP karena sedang

berjualan di Harapan Indah. Kegiatan sehari-hari Bu Desil

 

Page 115: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

103

yaitu berdagang dan mulung. Dia berjualan kopi, mie,

rokok, permen, dan lain-lain dari jam 09.00 s.d 17.00

WIB setelah itu Bu Desil melanjutkan kegiatannya

dengan memulung dari jam 19.00 s.d 04.00 WIB di

daerah Harapan Indah sampai daerah stasiun Bekasi

dengan berjalan kaki. Pagi-paginya dia pulang dulu ke

kontrakan untuk menyiapkan perlengkapan anaknya

sekolah.

Bu Desil melakukan ini untuk menghidupi

kebutuhan sehari-harinya juga kebutuhan anak

terakhirnya. Suaminya telah meninggal dunia karena

tabrakan di daerah Sumedang, sehingga Bu Desil harus

memenuhi kebutuhan ekonominya sendirian. Penghasilan

yang diperoleh Bu Desil untuk berdagang Rp. 20.000,- s.d

Rp. 30.000,- dan penghasilan untuk mulung Rp. 35.000,-

per hari.99

f. Rokayah

Ibu Rokayah, lahir di Garut pada tanggal 23

Oktober 1975. Ibu Rokayah berusia 43 tahun dan

merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Pendidikan

terakhir Bu Rokayah hanya Sekolah Dasar (SD) saja,

karena waktu itu di desanya pendidikan masih minim.

Alamat rumahnya di daerah Cikarang.

Bu Rokayah berada di panti sejak tanggal 27

Desember 2017, dia terjaring razia oleh SATPOL PP

99

Hasil wawancara dengan Desil , WBS di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur”, Bekasi pada tanggal 9 Mei 2018.

 

Page 116: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

104

disaat jalan pulang menuju ke rumah. Bu Rokayah dan

suaminya dibawa oleh SATPOL PP karena melanggar

ketertiban umum Pemda Bekasi yaitu mengemis. Ibu

Rokayah mengemis bersama suaminya, dimana Bu

Rokayah sebagai penuntun suaminya yang berdasarkan

informasi ternyata tuna netra. Bu Rokayah baru saja

datang dari kampung, karena suaminya sudah lama tidak

mencari nafkah.

Suami Bu Rokayah sudak tidak bisa melihat sejak

7 tahun yang lalu, sehingga suaminya tidak bisa bekerja

seperti biasa. Karena kebutuhan sehari-hari yang

mendesak, akhirnya suami Bu Rokayah memilih untuk

datang ke Bekasi untuk mengemis. Suaminya memiliki

seorang teman yang untuk menemani saat mengemis

(penuntun), tapi sekarang sedang pulang kampung

sehingga suaminya kembali pulang ke kampung.

Karena terlalu lama di kampung membuat Bu

Rokayah dan keluarga, merasa kekurangan dalam

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ini memaksa Bu

Rokayah untuk ikut suaminya ke Bekasi untuk mengemis,

sayangnya baru satu minggu di Bekasi Bu Rokayah

terjaring razia oleh SATPOL PP dan dibawa ke panti

sosial. Pendapatan sehari-hari Bu Rokayah dan suami dari

hasil mengemis berkisar antara Rp. 30.000,- sampai

dengan Rp. 40.000,- per hari.

 

Page 117: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

105

Dalam pengamatan penulis mereka merupakan warga

binaan yang aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan Rohani

Islam.

Menurut ibu Desil dan ibu Rokayah kegiatan

bimbingan rohani Islam dapat memberikan motivasi dalam

bekerja dan menumbuhkan etos kerja.

“saya sangat antusias dalam mengikuti kegiatan

bimbingan rohani Islam ini, karena setiap kali saya

mengikuti kegiatan ini saya sangat bersemangat dalam

menjalankan tugas dan kewajiban saya selama di

panti. Kegiatan ini sangat positif dilakukan karena

dapat memberikan motivasi bagi kami para warga

binaan sosial, oh iya selain itu saya merasa memiliki

etos kerja saya semakin baik setelah mengikuti

kegiatan ini.

Dari keterangan diatas terlihat bahwa kegiatan

bimbingan rohani Islam dapat memberikan motivasi dan

menumbuhkan etos kerja. Karena di dalam kegiatan

bimbingan dapat memberikan solusi dan membantu

mengembangkan dirinya.

Dari hasil wawancara dan observasi langsung di

lapangan kepada enam responden yang terdiri dari tiga orang

laki-laki dan tiga orang perempuan warga binaan sosial penulis

menemukan bahwa gelandangan dan pengemis memiliki

harapan dan cita-cita hidup yang tinggi setelah mengikuti

bimbingan rohani Islam di Panti Bina Karya (PSBK) “Pangudi

Luhur” Bekasi. Secara keseluruhan mereka berharap setelah

ini hidupnya jauh lebih baik dari sebelumnya, seperti lebih

rajin melaksanakan ibadah sholat wajib dan sunah,

 

Page 118: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

106

meninggalkan segala aktivitas yang dilarang oleh agama,

setelah itu kedepannya saya pun ingin mencari pekerjaan yang

halal, agar hidup menjadi lebih berkah”. Dari ungkapan

mereka semua, terlihat bahwa bimbingan rohani Islam dapat

merubah hidup warga binaan sosial (WBS) menjadi lebih baik

melalui materi-materi keagmaan yang disampaikan. Semangat

dan harapan warga binaan yang sangat tinggi sekali, itu

disebabkan faktor dorongan pembimbing di Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi.

Hal itu dibenarkan oleh Ibu Angke Khoirunnisa dan

Ustadz Endin selaku pembimbing agama di Panti Sosial Bina

Karya, yang mengatakan bahwa pembimbing rohani Islam

disini sebelum menyampaikan materi keagamaan kepada

warga binaan sosial, terlebih dahulu melakukan identifikasi

masalah apa saja yang dihadapi oleh masing-masing warga

binaan. Langkah ini dilakukan agar pembimbing agama dapat

memberikan solusi yang tepat kepada warga binaan sosial.

Adapun pembimbing memberikan ilustrasi atau contoh kasus

dari kisah-kisah Nabi. Dengan begitu diharapkan kita tetap

berusaha bagaimanapun kondisi kehidupan kita. Kita harus

tetap semangat dan tidak pasrah dengan masalah hidup yang

dihadapi dan tetap berusaha untuk menjalani hidup.

Dari ungkapan diatas terlihat bahwa bimbingan rohani

Islam yang diberikan kepada warga binaan sosial melalui

bimbingan rohani Islam diharapkan seorang pembimbing bisa

menyampaikan materi-materi yang sesuai dengan kondisi

 

Page 119: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

107

warga binaan sosial dengan bahasa-bahasa agama. Sehingga

mereka mendapatkan ketenangan batin.

Dari hasil wawancara di atas juga dapat terlihat,

pertama-tama yang dilakukan oleh pembimbing adalah

mengupayakan agar terbimbing dapat menerima dengan ikhlas

bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari sekenario Tuhan,

dimana Allah SWT tidak akan memberikan cobaan diluar

batas kemampuan orang tersebut. Setelah itu baru diberikan

materi untuk meningkatkan etos kerja masing-masing warga

binaan sosial(WBS, misalnya agar kedepan setelah keluar dari

panti dapat bekerja lebih baik lagi dari sekarang.

 

Page 120: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

108

Bagan Bimbingan Rohani Islam Dalam

Menumbuhkan Etos Kerja Bagi Gelandangan Dan

Pengemis Di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi

Luhur” Bekasi

Kegiatan Bimbingan Rohani Islam Islam

1. Terapi Stress

2. Terapi Do‟a dan Dzikir

3. Motivasi Hidup

4. Ceramah Agama

Metode Bimbingan Rohani Islam

1. Metode Ceramah

2. Metode Tanya Jawab

3. Metode Nonton Bareng

4. Metode Do‟a dan Dzikir

 

Page 121: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

109

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi tentang bimbingan

rohani Islam dalam menumbuhkan etos kerja bagi

gelandangan dan pengemis adalah sebagai berikut:

1. Prosesnya bimbingan rohani Islam di panti diawali

dengan mengucapkan salam terlebih dahulu,

menanyakan kabar mereka, kemudian agar warga

binaan konsentrasi diberikakan ice breaking, lalu

dilanjutkan dengan do‟a dan dzikir susunannya yaitu

dengan membaca dua kalimat syahadat, shalawat,

membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Nas, doa-

doa pendek, istigfar, baru menyampaikan materi,

tanya jawab, penutup, salam-salaman sambil

bershalawat untuk meningkatkan ukhuwah antar

warga binaan.

2. Metode-metode yang digunakan dalam bimbingan

rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi diantaranya: metode

ceramah, metode tanya jawab, metode client centered,

metode nonton bareng, serta metode do‟a dan dzikir.

3. Pembimbing rohani Islam di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi telah melakukan

beberapa upaya dalam menumbuhkan etos kerja bagi

 

Page 122: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

110

warga binaan di Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi, yaitu dengan menyampaikan

materi-materi yang berkaitan dengan etos kerja, dan

metode yang di sesuaikan dengan kondisi warga

binaan. Kemudian perlu ada pendampingan dan

pengawasan lebih lanjut untuk meningkatkan etos

kerja warga binaan dan meminimalisir angka PMKS

di Indonesia.

B. Saran

Dari hasil pengamatan penulis mengenai bimbingan

rohani Islam dalam menumbuhkan etos kerja bagi

gelandangan dan pengemis di Panti Sosial Bina Karya

(PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi, penulis memberikan

saran sebagai berikut:

1. Untuk pembimbing kedepannya lebih banyak

menggunakan metode bimbingan yang interaktif,

materi-materi, dan pelatihan-pelatihan kerja yang di

sesuaikan dengan kondisi warga binaan sosial di panti.

2. Melakukan pengawasan yang lebih baik lagi kepada

para warga binaan agar kegiatan yang dilakukan dapat

diikuti secara maksimal.

3. Untuk benar-benar meningkatkan etos kerja bagi

warga binaan, kegiatan bimbingan rohani Islam

diharapkan lebih ditingkatkan intensitasnya, dan

diadakan pendampingan serta pengawasan lebih lanjut

untuk mengontrol warga binaan yang telah

mendapatkan bimbingan dan telah keluar dari panti

 

Page 123: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

111

agar tidak kembali lagi di jalanan dan menjadi

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

 

Page 124: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

113

DAFTAR PUSTAKA

A.H. Maslow. 1970. Motivation and Personality. New York:

Harper & Row Publishere.

Aziz, Ali. 2005. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: PT LKIS Pelangi Aksara.

Brosur, Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI

Jakarta. Nomor 105 Tahun 2012.

Daradjat, Zakiah. 2003. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan

Bintang.

Departemen Sosial R.I. 1992. Dalam Studi Kasus Saptono Iqbali,

Gelandangan-pengemis di Kecamatan Kubu Kabupaten

Karang Asem.

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Susila

Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Departemen Sosial RI .2007. Standar Pelayanan minimal

Pelayanan dan Rehabilitasi Ssosial Gelandangan dan

Pengemis.

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Kafie, Jamaludin. 1993. Psikologi Dakwah. Surabaya:

Penerbit Indah.

Makmur, Syarif. 2008. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

dan Efektivitas Organisasi: Kajian Penyelenggaraan

Pemerintah. Desa Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Marzuki. 2003. Konsep Manusia dan Agama. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penilitian Kualitatif Edisi

Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

 

Page 125: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

114

M. Luthfi. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan

(Konseling) Islam. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah.

Pusat Penyuluhan Sosial. 2013. Bersama Penyuluh Sosial Kita

Bangun Indonesia Sejahtera, Kementrian Sosial RI.

Soedjono. 1974. Pathologi Sosial Gelandangan, Penyalahgunaan

Narkotika, Alkoholisme, Prostitusi/Pelacuran, Penyakit Jiwa,

Kejahatan dll. Bandung: Penerbit Alumni.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan

R7D. Bandung: CV AFABETA.

Suharsini, Sukanto. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta.

Sutinahal, Bagong Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial,

berbagai Alternatif Penelitian. Jakarta: Prenada Media Grup.

Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islam. Jakarta:

Gema Insani Press.

Tebba, Sudirman. 2009. Bekerja dengan Hati (Bagaimana

Membangun Etos Kerja dengan Spiritualitas Religius).

Ciputat: Pustaka irvan.

Hurlock, Elizabeth. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu

Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:

Erlangga.

Walgito, Bimo. 1993. Bimbingan Penyuluhan di Sekolah.

Yogyakarta: Andi Offiset.

A, Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quatum

Teaching.

Wingkel, S. 1989. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah

Menengah. Jakarta: Gramedia.

 

Page 126: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

115

Arifin. 1994. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan

Agama. Jakarta: Golden Terayon Press.

Nasution, Harun. 1987. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya.

Jakarta: UI Press.

Daradjat, Zakiah. 2002. Psikologi Islam. Jakarta: PT Bulan

Bintang.

Amin, Samsul Munir. 2010. Bimbingan dan Konseling Islam.

Jakarta: Amzah.

Arifin. 1979. Pokok-pokok Bimbingan dan Penyuluhan Agama.

Jakarta: Bulan Bintang.

Hamdani Bakran Adz-Dzaky, M. 2001. Konseling dan

Psikoterapi Islam. Yogyakarta: PT. Fajar Pustaka Baru.

Anten, Elyas. 1951. Injililizi Arabi. Mesir: Elyas Modern Press.

Tasmara, Toto. 1995. Etos Kerja Pribadi muslim. Jakarta: Dana

Bhakti Wakaf.

Janan Asifudin, Ahmad. 2004. Etos Kerja Islami. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

Asy‟arie, Musa. 1997. Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi

Ummat. Yogyakarta: Lesfi.

Fadhilah, Ilah. 2013. Skripsi “Hubungan Antara Pembinaan

Agama dengan Motivasi Kerja Di Komunitas Pemulung

 

Page 127: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

116

Jurang Mangu Barat”. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Buchori, Mochtar. 1994. Penelitian Pendidikan dan Pendidikan

Islam di Indonesia. Jakarta: IKIP Press.

Hafidhuddin, Didin. 2003. Islam Aplikatif. Jakarta: Gema Insani

Press.

Ya‟qub, Hamzah. 2001. Etos Kerja Islam: Petunjuk Pekerjaan

Yang Halal dan Haram dalam Syari’at islam. Jakarta:

Pedoman Ilmu jaya.

Rusyan, Tarbani. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: CV. Remaja Rosdakarya.

 

Page 128: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

LAMPIRAN

 

Page 129: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 130: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 131: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 132: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

1

HASIL WAWANCARA UNTUK PEMBIMBING (1)

Nama : Ustadz Endin Sihab

Usia : 30 Tahun

Agama : Islam

1. Berapa lama Bapak/Ibu bertugas menjadi pembimbing

di PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi?

Saya menjadi pembimbing rohani Islam di panti sejak tahun

2014 hingga sekarang, jadi kurang lebih sudah 4 tahunan.

2. Bagaimana Bapak/Ibu merancang materi bimbingan

rohani islam?

Pertama yaa dimulai dengan memuji Allah SWT, dan selalu

menyadarkan mereka tentang banyaknya nikmat Allah yang

diberikan untuk dihayati dan pikirkan dari pada kita selalu

mengeluh karena kekurangan. Setelah itu menyampaikan

materi tentang tauladan Rasulullah, sikap-sikap beliau

kepada istri, anak-anak, keluarga, dan tetangganya. Mudah-

mudahan itu bisa dijadikan contoh oleh WBS. Baru kita

sampaikan materi pada hari itu, baru tanya jawab, lalu

istirahat makan-makan snack. Ada juga reward bagi WBS

yang bisa menjawab. Kalau games-games dan do’a-do’a itu

setiap pagi sudah diberikan sama Ibu Angke. Setelah itu kita

tutup dengan do’a penutup dan salam.

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu melakukan evaluasi terhadap

etos kerja bagi warga binaan di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Kita harapkan mereka bisa jadi pribadi sosial yang mandiri,

walaupun sulit yaaa...kita sendiri saja kadang masih butuh

orang lain. Tapi kita tetap berharap semoga kita semua bisa

jadi pribadi yang lebih baik didunia maupun diakhirat.

Mudah-mudahan saja kita bisa membantu memberikan

solusi. Karena apa yang terjadi itu sudah sesuai dengan apa

yang Allah SWT takdirkan, dan Allah SWT juga

memberikan kita suatu masalah sesuai dengan apa yang kita

mampu dan kekuatan kita menghadapi masalah tersebut.

Tinggal bagaimana kita tetap percaya kepada Allah SWT.

Dan WBS mulai yang tadinya tidak bisa shalat, mulai shalat,

membacakan iqra. Dan selama berdirinya panti ini setelah

ada bimbingan rohani Islam ada kegiatan shalat berjamaah

untuk WBS. Kalau untuk sampai tau masing-masing WBS

 

Page 133: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

bekerja atau tidak setelah keluar dari panti saya tidak terlalu

memperhatikan. Serta memberikan motivasi dalam berkerja,

jangan bermalas-malasan.

 

Page 134: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 135: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

HASIL WAWANCARA UNTUK PEMBIMBING (2)

Nama : Angke Khoirunnisa, S. Sos.I

Usia : 37 Tahun

Agama : Islam

1. Berapa lama Bapak/Ibu bertugas menjadi pembimbing

di PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi?

Sayamenjadi pembimbing rohani Islam di panti sejak tahun

2012 hingga sekarang, jadi kurang lebih sudah 6 tahun.

2. Bagaimana Bapak/Ibu merancang materi bimbingan

rohani islam?

Pertamanya saya salam dulu, kemudian menanyakan kabar

mereka “Apa kabar hari ini, Alhamdulillah sehat, Allahu

Akbar”, kemudian agar WBS konsentrasi kita ice breaking

dulu, terus do’a dan dzikir susunannya membaca dua kalimat

syahadat, shalawat, Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Nas, do’a-

do’a, istigfar, abis itu semua kita mendo’akan WBS. Kalau

pagi-pagi ditambah motivasi dan terapi kemudian gerak-

gerak...oyaa sebelum mulai sambil nunggu WBS kumpul

semua kita setel murotal, nasyid, lagu-lagu islami. Kalau hari

senin setelah ceramah dilanjutkan dengan shalat berjamaah.

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu melakukan evaluasi terhadap

etos kerja bagi warga binaan di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Kita harapkan mereka dengan mengikui bimbingan WBS

bisa mendapat ketenangan batin. Terus ada juga sesi curhat,

sehingga WBS bisa menyampaikan apa masalah mereka

hadapi dan memberikan solusi. Selain itu saya juga

menyampaikan untuk selalu mengingat Allah SWT

dimanapun dan seberat apapun masalah yang mereka hadapi.

Biasakan berdo’a dan dzikir Insya Allah ada jalan keluarnya.

Untuk sikap biasanya kita juga biasakan untuk ikrar/

perjanjian bahwa WBS tidak akan mengemis lagi, tidak akan

melanggar ketertiban lagi. Ya mudah-mudahan mereka diluar

kan mereka pasti teringat ikrar tersebut untuk mengingat

Allah SWT, ibadah sama Allah dan tidak ke jalan lagi.

Sikapnya juga berubah, karena kapok dan tidak mau ke jalan

lagi...biasanya yang sudah sebulan di panti. Dan selalu

memotivasi dalam bekerja dengan pendapatan yang halal.

 

Page 136: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 137: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

HASIL WAWANCARA UNTUK TERBIMBING

Nama : Ahmad Rumaidin

Usia : 45 Tahun

Agama : Islam

Klasifikasi : Pedagang Asongan

1. Apa yang saudara ketahui tentang bimbingan rohani

islam?

Bimbingan rohani islam itu, seperti bimbingan keagamaan.

Contohnya belajar rukun iman dan rukun islam, serta

memotivasi untuk bekerja.

2. Apa bentuk program bimbingan rohani islam yang

dilaksanakan di PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi?

Programnya itu ceramah, sesi tanya jawab, diskusi

kelompok, ada juga konsultasi individu...tapi saya belom

pernah. Terus kita disuruh berdo’a, baca Al-Fatihah,

shalawat Nabi, kemudian baru diberikan pengarahan-

pengarahan.

3. Bagaimana antusias saudara dalam mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Bagus, karena saya kan banyak kekurangan dari segi agama.

Lalu menambah motivasi kan seperti tadi tentang motivasi

kerja..jadi pedagang yang jujur.

4. Apa harapan hidup saudara setelah mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

harapan saya kedepannya hari esok lebih baik dari pada

sekarang.

5. Bagaimana pandangan saudara dalam memaknai

pekerjaan?

Pekerjaan seperti yang telah disampaikan oleh Ustadz Endin,

bekerjalah karena Allah semata. Bekerjalah kamu seolah-

olah kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kamu

seolah-olah kamu akan mati besok. Arti dari bekerja adalah

tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah, seperti

yang dikatakan Ustadz Endin nanti pada akhir zaman di

Padang Mashyar Allah tidak akan melihat atau menghadap

kepada orang yang meminta-minta...mereka datang kesana

dengan tidak dilapisi daging sekalipun, wajahnya rata. Orang

meminta-minta itu termasuk orang yang pemalas.

 

Page 138: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

6. Bagaimana cara saudara dalam menghindari perilaku

menyimpang?

Memahami hukum-hukum agama, agar hidup saya selalu

menjadi lebih baik lagi dari hari kemarin.

 

Page 139: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 140: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

HASIL WAWANCARA UNTUK TERBIMBING

Nama : Andi Susandi

Usia : 48 Tahun

Agama : Islam

Klasifikasi : Pemulung

1. Apa yang saudara ketahui tentang bimbingan rohani

islam?

Bimbingan keislaman seperti belajar wudhu, mengaji, dan

belajar sholat.

2. Apa bentuk program bimbingan rohani islam yang

dilaksanakan di PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi?

Programnya do’a-do’a, pengarahan-pengarahan, materi,

tanya jawab, terus penutup.

3. Bagaimana antusias saudara dalam mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Baik dek, yang tadinya saya tidak tahu jadi tahu. Dan yang

tadinya saya tidak bisa jadi bisa.

4. Apa harapan hidup saudara setelah mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Ya semoga saya tambah ingat kepada Allah SWT, dan bisa

lebih mandiri kedepannya untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

5. Bagaimana pandangan saudara dalam memaknai

pekerjaan?

Perkerjaan itu istilahnya pertama untuk diri sendiri, kedua

untuk anak dan istri. Kadang-kadang untuk bantu-bantu

orang tua sedikit, orang tua saya kan masih ada yang

perempuan, mertua juga masih ada. Ingin lebih maju lagi

dalam bertanggung jawab, baik secara jasmani dan rohani.

6. Bagaimana cara saudara dalam menghindari perilaku

menyimpang?

Menerapkan dasar-dasar ilmu agama selama saya di panti.

Agar hidup saya menjadi lebih baik.

 

Page 141: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 142: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

HASIL WAWANCARA UNTUK TERBIMBING

Nama : Yasin

Usia : 44 Tahun

Agama : Islam

Klasifikasi : Pedagang Asongan

1. Apa yang saudara ketahui tentang bimbingan rohani

islam?

Lebih kebimbingan mental sepertinya mas.

2. Apa bentuk program bimbingan rohani islam yang

dilaksanakan di PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi?

Programnya itu seperti praktek wudhu, praktek sholat,

belajar iqro yang umumnya sebagai pemula seperti saya ini

mas.

3. Bagaimana antusias saudara dalam mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Bagus dan seneng mas, karena kan saya awalnya engga tau

agama. Setelah di panti saya diajarin sama Ustadz Endin dan

saya seneng jadi bisa, yang tadinya saya engga bisa jadi bisa

mas.

4. Apa harapan hidup saudara setelah mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Semoga lebik baik lagi aja mas dari hari kemarin-kemarin.

5. Bagaimana pandangan saudara dalam memaknai

pekerjaan?

Ya mencari nafkah yang halal mas, dan mendapatkan

keberkahan.

6. Bagaimana cara saudara dalam menghindari perilaku

menyimpang?

Banyak ibadah mas, taat kepada Allah SWT aja mas, seperti

yang dikatakan Ustadz Endin. Dan takut akan siksa Allah

SWT.

 

Page 143: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 144: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

HASIL WAWANCARA UNTUK TERBIMBING

Nama : Marlina

Usia : 43 Tahun

Agama : Islam

Klasifikasi : Pengemis

1. Apa yang saudara ketahui tentang bimbingan rohani

islam?

Ya paling diteringin rukun islam, dan rukun iman, dan nikah.

2. Apa bentuk program bimbingan rohani islam yang

dilaksanakan di PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi?

Berdo’a terlebih dahulu, shalat dulu, dzikir, shalawatan dulu,

baru ceramah seputar ibadah shalat, puasa, tentang sabar,

tentang kerja terus baru tanya jawab deh mas.

3. Bagaimana antusias saudara dalam mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Tertarik, karena jadwalnya sudah terjadwal gitu mas.

4. Apa harapan hidup saudara setelah mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Harapannya kalau sudah keluar dari panti pengen engga

dijalan lagi, engga mau minta-minta lagi, saya kapok mas.

Ga apa-apalah momong-momong anak aja, atau balik ke

kampung mau bertani aja. Pengen pulang aja.

5. Bagaimana pandangan saudara dalam memaknai

pekerjaan?

Perkerjaan itu yang penting halal, yang penting dapat uang,

kalau di kampung mah bisa tani, tapi musim-musiman mas.

6. Bagaimana cara saudara dalam menghindari perilaku

menyimpang?

Banyakin ibadah aja si mas.

 

Page 145: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 146: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

HASIL WAWANCARA UNTUK TERBIMBING

Nama : Desil Viani

Usia : 47 Tahun

Agama : Islam

Klasifikasi : Pedagang Asongan

1. Apa yang saudara ketahui tentang bimbingan rohani

islam?

Ya kaya masalah rumah tangga, bahwa istri jangan

membantah suami.

2. Apa bentuk program bimbingan rohani islam yang

dilaksanakan di PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi?

Berdo’a dulu, lalu ceramah, tentang pekerjaan yang dilarang

dalam Islam, motivasi kerja, tanya jawab...saya sering nanya

juga misalnya nanya “apa perbedaan rukun iman, rukun

Islam, dengan tauhid.

3. Bagaimana antusias saudara dalam mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Alhamdulillah bagus, ingin lebih baik lagi, rajin shalat.

4. Apa harapan hidup saudara setelah mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Semoga ada hikmahnya, setelah keluar dari sini saya akan

kembali kesini untuk membagi rizki untuk teman-teman

saya.

5. Bagaimana pandangan saudara dalam memaknai

pekerjaan?

Bekerja itu wujud tanggung jawab saya sebagai orang tua,

karena saya memikul beban anak-anak saya tanpa Ayah.

Bekerja itu untuk masa depan anak-anak saya, saya pengen

mereka sukses dan bisa beli rumah sendiri tanpa bantuan.

6. Bagaimana cara saudara dalam menghindari perilaku

menyimpang?

Kalau ada temen yang ngajak engga baik, bilang aja udah

engga atau pura-pura sakit. Dan saya harus memilih temen

yang baik buat saya nanti kedepannya.

 

Page 147: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

 

Page 148: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

HASIL WAWANCARA UNTUK TERBIMBING

Nama : Rokayah

Usia : 43 Tahun

Agama : Islam

Klasifikasi : Pengemis

1. Apa yang saudara ketahui tentang bimbingan rohani

islam?

Bimbingan tentang keagamaan.

2. Apa bentuk program bimbingan rohani islam yang

dilaksanakan di PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi?

Baca do’a kemudian dzikir, pengarahan-pengarahan, terus

ada tanya jawab, sama penutup, do’a-do’a lagi.

3. Bagaimana antusias saudara dalam mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Alhamdulillah, menarik diikuti dengan senang dapat

merubah nasib, tidak jenuh, dan hati merasa gembira.

4. Apa harapan hidup saudara setelah mengikuti program

bimbingan rohani islam di PSBK “Pangudi Luhur”

Bekasi?

Yah kedepan saya bisa punya kehidupan yang lebih baik lagi,

biar nanti ga balik ke jalan...pengennya ga minta-minta di

jalan lagi dek. Pengen ngumpulin modal buat buka usaha,

dagang nasi uduk atau gorengan. Cuma masih suka bingung

ini...suami ga bisa ngeliat, jadi susah nyari nafkahnya.

5. Bagaimana pandangan saudara dalam memaknai

pekerjaan?

Bekerja itu untuk menambah penghasilan, memenuhi

kebutuhan ekonomi, dan untuk masa depan anak-anak saya.

6. Bagaimana cara saudara dalam menghindari perilaku

menyimpang?

Diamalkan ilmu-ilmu yang sudah saya dapat di panti, dan

jangan pernah mengeluh dek. Intinya banyakin ibadah aja

sama Allah SWT dek.

 

Page 149: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

Dokumentasi

Kegiatan Bimbingan Rohani Islam

Bimbingan Rohani Islam dengan Tema:

“Menumbuhkan Etos Kerja Islami Bagi Warga Binaan Sosial

(WBS) di Ruang Kelas Panti Sosial Bina Karya (PSBK)

“Pangudi Luhur” Bekasi”

Metode Bimbingan Rohani Islam Ceramah dengan Menggunakan

Slide

 

Page 150: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

Dokumentasi

Kegiatan Bimbingan Rohani Islam

Kegiatan Bimbingan Rohani Islam Dipimpin Ustadz Endin Sihab

di Aula PSBK “Pangudi Luhur”Bekasi

Kegiatan Bimbingan Rohani Islam Dipimpin Ustadz Endin Sihab

di Musholla PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi

 

Page 151: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

Dokumentasi

Kegiatan Bimbingan Rohani Islam

Bimbingan Wudhu Dipimpin oleh Ustadz Endin Di Aula Panti

Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi

Bimbingan Ibadah Shalat Wajib Berjama’ah Di Aula Panti Sosial

Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi

 

Page 152: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

Dokumentasi

Observasi Dan Wawancara Dengan Informan

Wawancara dengan Ibu Angke Khoirunnisa di PSBK “Pangudi

Luhur” Bekasi

Wawancara dengan Warga Binaan Sosial (WBS) di PSBK

“Pangudi Luhur” Bekasi

 

Page 153: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

Daftar Hadir Kegiatan Bimbingan Rohani Islam Panti Sosial Bina

Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi

 

Page 154: BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM DAN PENGEMIS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43750/1/AHMAD... · Salah satu upaya-upaya yang dilakukan oleh ... Dakwah dan Ilmu

Maket Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi