2
Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati, baik minyak yang belum digunakan maupun minyak bekas dari penggorengan dan melalui proses transesterifikasi. Pemanfaatan minyak nabati sebagai bahan baku biodiesel memiliki beberapa kelebihan, diantaranya sumber minyak nabati mudah diperoleh, proses pembuatan biodiesel dari minyak nabati mudah dan cepat, serta tingkat konversi minyak nabati menjadi biodiesel yang tinggi (95%). Bila dibandingkan dengan bahan bakar diesel tradisional (berasal dari fosil), biodiesel lebih ramah lingkungan karena emisi gas buang yang jauh lebih baik dibandingkan petrodiesel, bebas sulfur, bilangan asap (smoke number) rendah, angka setana (cetane number) berkisar antara 57-62, sehingga efisiensi pembakaran lebih baik. Selain itu, sifat biodiesel yang dapat terurai(biodegradable), memiliki sifat pelumasan yang baik pada piston, serta merupakan sumber energi yang terbaharui (renewable energy) memberikan keuntungan yang lebih dari penggunaan biodiesel (Oberlin Sidjabat 2003: 2). Oleh sebab itu, kami akan mencoba untuk menbuat minyak biodiesel dari minyak jelantah sehingga nantinya kami dapat memahami prinsip kerja pembuatan biodiesel dari minyak jelantah untuk dapat diimplementasikan dikehidupan nantinya.

Biodiesel Adalah Bioenergi Atau Bahan Bakar Nabati Yang Dibuat Dari Minyak Nabat1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmm

Citation preview

Page 1: Biodiesel Adalah Bioenergi Atau Bahan Bakar Nabati Yang Dibuat Dari Minyak Nabat1

Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati, baik minyak yang belum digunakan maupun minyak bekas dari penggorengan dan melalui proses transesterifikasi. Pemanfaatan minyak nabati sebagai bahan baku biodiesel memiliki beberapa kelebihan, diantaranya sumber minyak nabati mudah diperoleh, proses pembuatan biodiesel dari minyak nabati mudah dan cepat, serta tingkat konversi minyak nabati menjadi biodiesel yang tinggi (95%). Bila dibandingkan dengan bahan bakar diesel tradisional (berasal dari fosil), biodiesel lebih ramah lingkungan karena emisi gas buang yang jauh lebih baik dibandingkan petrodiesel, bebas sulfur, bilangan asap (smoke number) rendah, angka setana (cetane number) berkisar antara 57-62, sehingga efisiensi pembakaran lebih baik. Selain itu, sifat biodiesel yang dapat terurai(biodegradable), memiliki sifat pelumasan yang baik pada piston, serta merupakan sumber energi yang terbaharui (renewable energy) memberikan keuntungan yang lebih dari penggunaan biodiesel (Oberlin Sidjabat 2003: 2).

Oleh sebab itu, kami akan mencoba untuk menbuat minyak biodiesel dari minyak jelantah sehingga nantinya kami dapat memahami prinsip kerja pembuatan biodiesel dari minyak jelantah untuk dapat diimplementasikan dikehidupan nantinya.

Sidjabat, O. 2003. “Minyak Jelantah Sebagai Bahan Bakar Setara Solar dengan Proses Transesterifikasi”. Prosiding Seminar Nasional Daur Bahan Bakar. Jakarta, 27 Agustus 2003

Angka Setana atau CN (Cetane Number) adalah ukuran yang menunjukkan kualitas dari bahan bakar untuk diesel, Dalam mesin diesel angka bahan bakar setana yang lebih tinggi akan memiliki periode pengapian lebih pendek daripada bahan bakar setana bernilai rendah.Singkatnya, semakin tinggi angka setana akan lebih mudah bagi bahan bakar untuk terbakar dalam kompresi.