19

Biografi ZAHA HADID.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Zaha Hadid lahir di Bagdad Irak, 31 Oktober 1950. Dia adalah arsitek yang secara konsisten menyatukan wilayah arsitektur dan desain perkotaan. Karyanya penuh dengan eksperimen ruang yang berkualitas, memperluas dan mengintensifkan lanskap yang ada untuk memenuhi visi estetika yang mencakup semua bidang desain, mulai dari skala kota sampai ke produk, interior dan furniture.

Semula, Zaha masuk jurusan Matematika di American University Beirut sebelum pindah di Architectural Association London 1972 dan memperoleh Diploma Prize pada 1977. Ia menjadi mitra kerja Dinas Metropolitan Arsitektur, dan belajar di AA dengan kolaborator OMA Rem Koolhaas dan Elia Zenghelis. Kemudian memimpin sendiri studio AA sampai 1987. Sejak itu dia menjabat sebagai Pemimpin Kenzo Tange di Graduate School of Design, Harvard University, dan University of Chicago School of Architecture. Professor tamu pada Hochschule für Bildende Künste di Hamburg, The Knolton Architecture School, Ohio dan Studio Master di Columbia University, New York.

Ia menjadi Visiting Professor Eero Saarinen dalam Desain Arsitektur untuk Semester Musim Semi 2002 di Yale University, New Haven, Connecticut. Beliau juga menjadi anggota kehormatan American Academy of Arts and Letters dan Fellow of the American Institute of Architecture. Saat ini sebagai Profesor di Universitas Seni Terapan di Wina.

Zaha Hadid menjadi Arsitek wanita pertama yang meraih Pritzker Prize.

Zaha Hadid mampu mengusung Pritzker Prize pada tahun 2004, Selama 26 tahun Pritzker Architecture Prize yang merupakan sebuah penghargaan tertinggi di bidang arsitektur ini selalu di dominasi Arsitek – arsitek Pria. Pritzker Architecture Prize juga merupakan sebuah bentuk Protes karena tidak dimasukannya bidang arsitektur didalam penghargaan Nobel. Tujuan utamanya adalah memberi penghargaan kepada arsitek yang karyanya mampu memberi sumbangan nyata kepada masalah kemanusiaan dan pada lingkungan binaanya

1.Rosenthal Center for Contemporary Art di Cincinnati, Amerika Serikat – 1998

3. Hotel Puerta America, Madrid, Spanyol, 2003

Hotel Puerta America dibuat dengan segala sesuatu yang ada dalam sebuah mimpi: talent, inventiveness, madness, sanity. sebuah impian yang menjadi kenyataan.

Hotel Puerta America adalah hotel dimana sebuah kreatifitas dan spirit kebebasan menjadi satu, dirancang oleh desainer-desainer ternama dunia pada setiap lantainya menjadikan hotel ini sebuah rumah kebebasan yang kaya akan kemewahan.

Dengan permainan bentuk-bentuk yang tidak seimbang dan garis-garis yang tebal menjadikan lantai satu di hotel Puerta America ini menjadi luar biasaDi hotel ini Zaha, merancang lantai 1.

Di proyek ini, para tamu akan merasakan seperti sedang memasuki sebuah dunia sain fiksi yang keseluruhannya dapat diakses dengan sentuhan tangan mereka. Zaha Hadid telah menciptakan sebuah bahasa arsitektural yang selama ini hanya berupa imaginasi dalam lamunan dan impian akan sebuah dunia baru, menjadi mungkin diwujudkan melalui rancangan digital yang membuatnya menembus batas dalam profesinya.

Ketika keluar dari lift menuju lobby hotel, tamu akan memasuki ruang yang dipenuhi oleh bentuk-bentuk kurva, ditambah dengan dominasi lampu Vortexx yang menyinari seluruh ruangan. Sebuah fitur utama di ujung koridor terdapat LG Hi-Macs dipadu bentuk lilitan menghasilkan kesan yang sangat sensual.

Diantara ruang-ruangan yang ada, fitur yang paling tidak biasa adalah kesan jarak yang tipis dan kesan 'clean' yang dihasilkan dari warna putih yang diterapkan pada lantai dan dinding. Para tamu akan menemukan dirinya berada dalam ruang dimana pengabungan antara gaya Modernist dan Minimalist.

6. Phaeno Science Center, Wolfsburg,Jerman - 2005

Phaeno Science Center merupakan salah satu karya Zaha Hadid yang menakjubkan yang ia menangkan pada kompetensi tahun 2000. Pheano Science merupakan sebuah gedung pusat keilmuan yang berada di Wolfsburg, Jerman. Desain dari Pheano Science Centre ini dikenal sebagai “ hipnotis Karya Arsitektur”.

Bangunan ini tidak dapat dijelaskan tanpa mengetahui tentang struktur dan bagaimana struktur itu digunakan sebagai media untuk mengembangkan ide arsitektural. Bahan bangunan yang digunakan berupa beton dan baja. Tidak hanya sekedar beton dan baja biasa, namun bahan-bahan yang suadh diteliti dan diuji kekuatannya, karena desain dari Pheano Science yang tidak berpilar maka memerlukan kekuatan struktur yang sungguh kuat.

Dalam merancang Pheano Science Centre ini membutuhkan bentuan disiplin ilmu lainnya, yaitu ilmu digital. Pengaruh teknologi dijital sangat besar perannya, karena mempengaruhi dalam teknik presentasi serta penjelasan mengenai ide desain. Dan pada Pheano Science Centre ini kemajuan teknologi computer digunakan untuk mewujdukan ide desainnya.

Dengan memahami perilaku structural dan geometri bangunan merupakan tugas yang cukup kompleks dan hampir tidak mungkin dipahami tanpa modeling 3D CAD dan FEA. Model secara keseluruhan yang telah dibuat untuk menganalisa perilaku dari 10 cone dengan lanatai slab. Salah satu landasan menggunakan ‘global model’adalah tantangan dalam mendesain sebuah struktur beton yang monolithic dengan susunan tanpa sambungan sampai mencapai 134 m3 . Beberapa model local biasanya didesain menjadi waffle slab, struktur atap baja, struktur fasad dan jembatan penghubung bangunan tersebut dengan ‘Autostadt’.

9. Campus de la Justicia Madrid, Spanyol

Price Tower, Bartlesville, Oklahoma – 2002 High speed train station of Afragola, Itali Nuragic and Contemporary art museum, Cagliari, Itali - 2006- 2006 Nordkettenbahn (aerial tramway), Innsbruck, Austria 2007 Riverside Museum development of Glasgow Transport Museum, Skotlandia -

2007-2011 Kartal Urban Transformation, Istanbul, Turki – 2008 Bridge Pavilion Zaragoza, Spanyol – 2008 CMA CGM Tower, Marseille, Perancis 2007-2009 Guggenheim-Hermitage Vilnius, Vilnius, Lithuania – 2008 Guangzhou Opera House, China EuskoTren Headquarters, Durango, Spanyol MAXXI, Roma, Itali Temporary Guggenheim Museum, Tokyo, Jepang Performing Arts Centre, Saadiyat Island, United Arab Emirates – 2012 The Opus, Dubai London Aquatics Centre: Olympics Architecture Serpentine Pavilion, London Innovation Tower, Hong Kong Lilium Tower, Poland Middle East Centre: Queen's College, Inggris