8
EGNA YUNITA P.17420110045 / A2 BI OLISTRIK LATAR BELAKANG Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik pada tubuh kita berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Seperti listrik dirumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Komposisi ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstra sel lebih banyak ion Na dan Cl 2 , sedangkan intra sel terdapat ion h dan anion protein. Penulis akan mengungkapkan bagaimana cara kerja biolistrik di dalam ilmu kesehatan pada makalah ini. METODE Metode penulisan penelitian ini menggunakan metode Studi pustaka yakni serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat.

BIOLISTRIK (EGNA )

Embed Size (px)

Citation preview

EGNA YUNITA

P.17420110045 / A2

BIOLISTRIK

LATAR BELAKANG

Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik pada tubuh kita

berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Seperti listrik dirumah tangga. Kelistrikan pada

tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Komposisi ion ekstra sel

berbeda dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstra sel lebih banyak ion Na dan Cl 2,

sedangkan intra sel terdapat ion h dan anion protein.

Penulis akan mengungkapkan bagaimana cara kerja biolistrik di dalam ilmu

kesehatan pada makalah ini.

METODE

Metode penulisan penelitian ini menggunakan metode Studi pustaka yakni

serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca

dan mencatat.

TUJUAN

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang

memadai tentang biolistrik di dalam ilmu kesehatan.

PEMBAHASAN

Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP

(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama

mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel

mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada

permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang

batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat

penting.

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer

neuron dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain.

Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada

permukaan air.

Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa

elektroda pada permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung (Electrocardiogran-

ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat

dimonitor dengan memasang beberapa elektroda pada posisi tertentu. Isyarat listrik yang

dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala epilepsy, tumor, gagar otak dan kelainan otak

lainya.

Rumus/Hukum Dalam Biolistrik

Ada beberapa rumus atau hukum yang berkaitan dengan biolistrik antara lain.

1. Hukum Ohm

Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang

melewati, berbanding berbalik dengan tahanan dari konduktor. Hokum ini dapat

dinyatakan dengan rumus:

R= VI

Keterangan : R = Dalam Ohm

I = Arus (Ampere)

V = Tegangan (Volt)

2. Hukum Joule

Arus listrik melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam waktu tertentu

akan menimbulkan panas. Hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan : V = Tegangan dalam Voltage

I = Arus dalam Ampere

H( joule) = V.I.T

3

T = Waktu dalam detik

J = Joule = 0.239 Kal

Kelistrikan dan Kemagnetan dalam Tubuh

A. System Saraf dan Neuron

System saraf dibagi dalam 2 bagian yaitu:

1. Sistem saraf pusat

Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah serat saraf

yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut Saraf

Affren, sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atas medulla

spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf Efferen .

2. Sistem saraf otonom

Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan

kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

B. Konsentrasi ion Dalam dan luar sel

Melalui suatu percobaan dapat ditunjukan suatu model membrane permeable terhadap

larutan KCL

C. Kelistrikan saraf

Kalau ditinjau besar kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat di bagi dalam 3 bagian

yaitu serat saraf tipe A, B, dan C. dengan mempergunakan mikroskop electron, serat saraf

dibagi dalam 2 tipe: yakni serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa myelin. Saraf

bermielin banyak terdapat pada manusia. Myelin merupakan suatu insulator (isolasi)

makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.

D. Perambatan Potensial Aksi

Potensial aksi terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat rangsangan

mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk

merangsang daerah sekitar sel membrane untuk mencapai aksi kesegala jurusan sel

membrane, keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.

E. Kelistrikan pada sinapsis dan neuron

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsi, berakhirnya saraf pada sel otot/hubungan

saraf otot disebut Neuromyal junction. Baik sinapsis maupun neuromyal junction

mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu

sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membrane otot,

oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi. Zat kimia yang terdapat pada otot akan

tringger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi

repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami reaksi.

Syok Listrik

Syok listrik atau kejutan adalah suatu nyeri pada syaraf sensorik yang diakibatkan

aliran listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh. Kejadian syok listrik merupakan

kejadian yang timbul secara kebetulan. Bahaya syok listrik sangat besar, tubuh penderita akan

mengalami ventricular fibrillon, kemudian diikiuti dengan kematian. Oleh karena itu, perlu

diketahui perubahan-perubahan yang timbul akibat syok listrik, metoda pengamanan

sehingga bahaya syok dapat dihindari.

Dalam bidang kedokteran ada 2 macam syok listrik antara lain:

1. Syok Dengan Tujuan Tertentu

Syok listrik ini dilakukan atas dasar indikasi medis. Dalam bidang psiaktri

dikenal dengan nama “ Electric Convultion Teraphy”

2. Syok tanpa tujuan tertentu

Timbul syok ini diakibatkan dari suatu kecelakaan. Faktor-faktor yang

menyokong sehinggga timbulnya syok ini listrik ini :

a. Peralatan

o Petunujuk penggunaan alat-alat yang kurang jelas

o Prosedur testing secara teratur tidak atau kurang jelas

o Peralatan ECG yang lama tanpa menggunakan transformator

b. Perorangan

o Petugas-petugas yang kurang latihan

o Kurang pengertian akan kelistrikan maupun bahaya-bahaya yang ditimbulkan

o Kurang pengertian tetang cara-cara proteksi bagi petugas sendiri maupun penderita

KOMENTAR

Menurut pendapat saya, bahwa kelistrikan memegang peranan penting yakni

khususnya dalam bidang kedokteran Ada dua aspek kelistrikan dan magnetis dalam bidang

kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia serta penggunaan

listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Pemanfaatan biolistrik di dalam tubuh

manusia dapat digunakan untuk pencatatan aktivitas listrik pada beberapa serat otot,yakni

dengan elektroda akan diletakkan pada permukaan kulit dengan tujuan untuk mengukur

isyarat listrik dari sejumlah otot motoris kemudian elektroda jarum konsentris dimasukkan ke

dalam kulit untuk mengukur aktivitas unit motoris tunggal sehingga aktifitasi biolistrik pada

suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

Selain itu pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa

elektroda pada permukaan kulit yakni dengan menggunakan hasil rekaman isyarat listrik dari

jantung (Electrocardiogran-ECG) akan diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti halnya pada

ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa elektroda pada posisi

tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala epilepsy, tumor,

gagar otak dan kelainan otak lainya. Tidak hanya itu pada ERG merupakan pencatatan

kompleks potensial biolistrik yang ada pada retina mata yang dikerjakan melalui rangsangan

cahaya pada retina. Dari uraian review jurnal di atas sangat jelas bahwa biolistrik mempunyai

banyak manfaat dalam lingkup medis khususnya berkaitan erat dengan penggunaan arus

listrik untuk merangsang syaraf motoris dan syaraf sensoris

KESIMPULAN

Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik pada

tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik di rumah tangga. Kelistrikan pada

tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Kelistrikan dan

kemagnetan didalam tubuh sangat berpengaruh pada sistem saraf pusat dan sistem saraf

otonom.