13
JENIS – JENIS KATA DALAM BAHASA INDONESIA Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk dasarnya, kata juga dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (perulangan), dan komposisi (penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang terkandung di dalam kalimat. Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan atau jabatan seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan. Dalam kaitannya dengan jabatan di dalam kalimat dan hubungannya dengan fungsi serta makna yang ditunjukkannya, kata dikategorikan ke dalam kelas kata. Dalam perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan tentang kelas kata oleh para ahli bahasa.Namun secara umum, kelas kata terbagi menjadi berikut ini. 1. Kata kerja (verba) 2. Kata sifat (adjektiva) 3. Kata keterangan (adverbia) 4. Kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia) 5. Kelompok kata tugas ialah : Kata Sandang (artikel) Kata Depan (preposisi) Kata Hubung (konjungsi) Partikel Kata Seru (interjeksi) 1. Kata Kerja (Verba) Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atautindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat.Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Ciri kata kerja: 1. Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah Contoh: akan mandi, akan tidur, sedang makan, telah pulang 2. Dapat diingkari dengan kata tidak Contoh: tidak makan, tidak tidur. 3. Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS Contoh: Pergi dengan adik, menulis dengan cepat. Macam-macam kata kerja (verba): a. Verba dasar bebas, seperti: duduk, makan, mandi, minum, pergi, pulang, tidur b. Verba turunan, terdiri atas: 1. Verba berafiks: Contoh: ajari, bernyanyi, bertaburan. 2. Verba bereduplikasi:

Biolog i

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aa

Citation preview

Page 1: Biolog i

JENIS – JENIS KATA DALAM BAHASA INDONESIA

Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk dasarnya, kata juga dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (perulangan), dan komposisi (penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang terkandung di dalam kalimat.Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan atau jabatan seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan. Dalam kaitannya dengan jabatan di  dalam kalimat dan hubungannya dengan fungsi serta makna yang ditunjukkannya, kata dikategorikan ke dalam kelas kata.Dalam perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan tentang kelas kata oleh para ahli bahasa.Namun secara umum, kelas kata terbagi menjadi berikut ini.1.  Kata kerja (verba)2.  Kata sifat (adjektiva)3.  Kata keterangan (adverbia)4.  Kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia)5.  Kelompok kata tugas ialah :

Kata Sandang (artikel) Kata Depan (preposisi) Kata Hubung (konjungsi) Partikel Kata Seru (interjeksi)

1. Kata Kerja (Verba)Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atautindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat.Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.Ciri kata kerja:1. Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah    Contoh: akan mandi, akan tidur, sedang makan, telah pulang2. Dapat diingkari dengan kata tidak    Contoh: tidak makan, tidak tidur.3. Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS    Contoh: Pergi dengan adik, menulis dengan cepat.Macam-macam kata kerja (verba):a. Verba dasar bebas, seperti: duduk, makan, mandi, minum, pergi, pulang, tidurb. Verba turunan, terdiri atas:1. Verba berafiks:Contoh: ajari, bernyanyi, bertaburan.2. Verba bereduplikasi:Contoh: bangun-bangun, ingat-ingat, makan-makan, marah-marah.c. Verba berproses gabung:Contoh:  bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, makan-makan.d. Verba majemuk :Contoh:  cuci mata, campur tangan, unjuk gigi.e. Verba transitif (kata kerja yang membutuhkan objek)Contoh :  -  Saya menulis surat.                                 S         P           O                -   Adik membeli balon.                                    S           P          Of. Verba intransitif (kata kerja yang tak memerlukan objek)Contoh :   -  Mereka duduk di taman.                                        S           P               K                             -  Anak-anak itu bersepeda di sepanjang pantai.                                     S                       P                    K

Page 2: Biolog i

                             -   Adik sedang mandi.                                    S               P

2. Kata Sifat (Adjektiva)Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/ benda.Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.Ciri-ciri kata sifat:1. Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling            Contoh:  lebih indah, kurang bagus, paling kaya.2. Dapat diberi keterangan penguat: sangat, amat, benar, terlalu, dan sekali            Contoh: sangat senang, amat keras, mahal benar, terlalu berat, sedikit sekali.3. Dapat diingkari dengan kata tidakContoh: tidak benar, tidak halus, tidak sehat, dan sebagainya.Macam-macam adjektiva:a.  Ajektiva dasar, seperti  adil, afdol, bangga, baru, cemas, disiplin, anggun, bengkak.b. Adjektiva turunan terdiri atas:1. adjektiva berafiks            contoh: terhormat, terindah, kesakitan, kesepian, keinggris-inggrisan. 2. adjektiva bereduplikasi            contoh:  muda-muda, elok-elok, cantik-cantik.3. adjektiva berafiks –i, -wi, -iahcontoh:  abadi, duniawi, insani, ilmiah, rohaniah, surgawi.

1.  Adjektiva deverbalisasi, misalnya:  melengking, terkejut, menggembirakan, meluap.2.  Adjektiva denominalisasi, misalnya: berapi-api, berbudi, budiman, kesatria, berbusa.3.  Adjektiva de-adverbialisasi, misalnya : bersungguh-sungguh, berkurang, bertambah.4.  Adjektiva denumeralia, misalnya: manunggal, mendua, menyeluruh.5.  Adjektiva de-interjeksi, misalnya: aduhai, sip, asoy.6.  Adjektiva majemuk, misalnya: panjang tangan, buta huruf, lupa daratan, tinggi hati.7. Adjektiva eksesif (berlebih-lebihan), misalnya :alangkah gagahnya, bukan main kuatnya, Maha

kuasa.3. Kata Keterangan (Adverbia)8. Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan9. pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.

3. Kata Keterangan (Adverbia) Macam-macam adverbia:

1. Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling,pernah, pula, saja, saling.b.  Adverbia turunan terbagi atas:1.  Adverbia reduplikasi, misalnya: agak-agak, lagi-lagi, lebih-lebih,paling-paling.2.  Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.3.  Adverbia  yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya,     sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.

4.  Kata Benda (Nomina), Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia)a.  Kata Benda (Nomina)Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.Ciri-ciri kata benda:1. Dapat diingkari dengan kata bukan.Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan.2. Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS

Page 3: Biolog i

Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting, orang yang baik.Macam-macam nomina:

Nomina bernyawa, misalnya: Umar, Abdullah, nenek, nona, ayah, kerbau, ayam. Nomina tak bernyawa, misalnya: nama lembaga, hari, waktu, daerah, bahasa. Nomina terbilang, misalnya: kantor, rumah, orang, buku. Nomina tak terbilang, misalnya: udara, kebersihan, kemanusiaan. Nomina kolektif, misalnya: cairan, asinan, buah-buahan, kelompok. Nomina ukuran, misalnya: pucuk, genggam, batang, kilogram, inci. Nomina dari   proses nominalisasi, misalnya: keadilan, kenaikan, pembicara, pemotong, anjuran,

simpulan, pengumuman, pemberontakan. Nominalisasi dengan  si dan  sang, misalnya: si kecil, si manis, sang kancil, sang dewi. Nominalisasi dengan  yang, misalnya: yang lari, yang berbaju, yang cantik.

b. Kata Ganti (Pronomina)Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacupada nomina lain.  Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda ataunomina.Macam-macam pronomina:      Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yakni (1)  pronominal persona, (2)  pronomina penunjuk  (3)  pronomina penanya.

1. Pronomina Persona

Pronomina reduplikasi, misalnya: kita-kita, dia-dia, dan beliau-beliau. Pronomina berbentuk frasa, misalnya: kamu sekalian, aku ini, dia itu. Pronomina takrif, terbatas pada pronomina persona (orang) misalnya: Pronomina persona I (kata ganti orang I) : saya, aku (tunggal), dan kami, kita (jamak) Pronomina persona II (kata ganti orang II) : kamu, engkau, Anda (tunggal), dan kalian, Anda

sekalian (jamak) Pronomina persona III (kata ganti orang III) : ia, dia, beliau (tunggal), dan mereka (jamak) Pronomina tak takrif, tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu, misalnya : sesuatu,

seseorang, barang siapa, siapa, apa-apa, anu, dan masing-masing sendiri.2. Pronomina PenunjukPronomina Penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam.

Pronomina penunjuk umum: ini, itu, dan anu. Pronomina penunjuk tempat: sini, situ, atau sana. Pronomina penunjuk ihwal: begini dan begitu.

Pronomina Penanya :Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan.Contoh:  siapa, apa, mana, mengapa, kapan, dimana, bagaimana, dan berapa.c. Kata Bilangan (Numeralia)Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.Numeralia utama (kardinal), terdiri atas:

Bilangan penuh, misalnya: satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta. Bilangan pecahan, misalnya: sepertiga, duapertiga, lima perenam. Bilangan gugus, misalnya: selikur (21), lusin, gros, kodi, atau ton. Numeralia tingkat, yaitu numeralia yang menunjukkan urutan atau struktur

Misalnya:  pertama, kesatu, kedua, keempat, ketiga belas. Numeralia kolektif, numeralia yang terbentuk oleh afiksasi, misalnya :  ketiga (ke + Num), ribuan, ratusan (Num + -an), beratus-ratus, dan bertahun-tahun (ber- + Num)

Page 4: Biolog i

5.  Kelompok Kata TugasKata tugas terdiri atas:a. Kata Sandang (Artikel)Kata sandang atau artikel adalah kata yang mendampingi kata benda atau yangmembatasi makna jumlah orang atau benda.Macam-macam artikel:a). Artikula/artikel bermakna tunggal, misalnya: sang guru, sang suami, sang juara.b). Artikula/artikel bermakna jamak, misalnya: para petani, para guru, para ilmuwan.c). Artikula/artikel bermakna netral, misalnya: si hitam manis, si dia, si terhukum.d).Artikula/artikel bermakna khusus, misalnya: Sri Baginda, Sri Ratu, Sri Paus (gelar     kehormatan),  Hang Tuah, dan Dang Halimah (panggilan pria dan wanita dalam sastra     lama)b. Kata Depan (Preposisi)Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan(frasa preposisional).Macam-macam preposisi:a). Preposisi dasar, misalnya:  di , ke, dari, akan, antara, kecuali, bagi, dalam, daripada, tentang, pada, tanpa, untuk, demi, atas, depan, dekat.b). Preposisi turunan, terdiri atas:(a). gabungan preposisi dan preposisi, misalnya : di depan, ke belakang, dari muka.(b). gabungan  preposisi + preposisi +  non-preposisi, misalnya : di atas rumah, dari       tengah-tengah kerumunan.(c). gabungan preposisi + kelas kata + preposisi + kelas kata, misalnya dari rumah ke       jalan, dari Bogor sampai Jakarta, dari pagi hingga petang.(d).  Preposisi yang menunjukkan ruang lingkup, misalnya sekeliling, sekitar, sepanjang,      seputar.c. Kata Hubung (Konjungsi)Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang  berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.Macam-macam konjungsi:

Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula. Konjungsi urutan, misalnya: lalu, lantas, kemudian, setelah itu. Konjungsi pilihan, misalnya: atau Konjungsi perlawanan, misalnya:  tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal. Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: ketika, sejak, saat, dan lain-lain Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya dan lain-lain Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau, dan lain-lain Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya. Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga. Konjungsi perluasan, misalnya: yang Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa Konjungsi penegasan, misalnya: bahkan dan malahan Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.

d. PartikelPartikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai,mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi.Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah dan pernyataan (berita).Macam-macam partikel:a).  kah, misalnya: Apakah Bapak Ahmadi sudah datang?b).  kan, misalnya: Tadi kan sudah dikasih tahu!c).  deh, misalnya: Makan deh, jangan malu-malu.

Page 5: Biolog i

d).  lah, misalnya: Tidurlah hari sudah malam!e).  dong, misalnya: Bagi dong kuenya.f).  kek, misalnya: cepetan kek, lama sekali.g).  pun, misalnya:  Membaca pun ia tak bisa.h).  toh, misalnya: Saya toh tidak merasa bersalah.

FRASA

Frasa adalah bagian kalimat yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang hanya menduduki satu fungsi atau jabatan di dalam kalimat.Di dalam kalimat terdapat subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K), dan pelengkap (pel).Contoh :-   Dokter membaca buku.                     S        P              O-   Dokter muda  sedang membaca  buku cerita.                  S            P                            O-   Dokter muda ganteng sedang asyik membaca buku cerita komik.                     S                                P                                OFrasa dibedakan atas:1. Frasa nominal: frasa yang unsur pusatnya kata benda.Contoh :    -  kamar anak                        -  buku gambar2. Frasa  verbal: frasa yang unsur pusatnya kata kerja.Contoh :    -  sedang tidur                        -  telah belajar3. Frasa  adjektival: frasa yang unsur pusatnya kata sifat.Contoh:    -  cukup pintar                       -  agak lambat4. Frasa  adverbial: frasa yang unsur pusatnya kata keterangan.Contoh:   -  pagi sekali                     -  sangat tekun5. Frasa  preposisional (kata depan): frasa yang terdiri dari unsur kata depan dan kata benda.Contoh:     -  di kota                        -  dari kantor- See more at: http://deden-arpega.blogspot.co.id/2013/09/jenis-jenis-kata-dalam-bahasa-indonesia.html#sthash.fka52Jpk.dpuf

Page 6: Biolog i

Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuk Kata beserta contohnyaPosted on September 27, 2013 by Sukaesih36

Kata Dasar adalah Kata yang belum mempunyai imbuhan. Contohnya, bagi, pilih, benar, salah, dsb.

Kata Turunan adalah Kata dasar yang sudah memiliki imbuhan. Contoh, satu => bersatu, disatukan.

Kata Majemuk adalah Dua kata yang memiliki arti berbeda, tetapi memiliki makna yang sama ketika disatukan. Contoh, Sapu-tangan => Sapu tangan, kaca-mata => kacamata.

Kata Ulang adalaho Kata Ulang Dasar adalah kata ulang yang menggunakan kata dasar.

Contohnya, Sama-sama, anak-anak, hati-hati, dsb.o Kata Ulang Imbuhan adalah kata ulang dasar yang sudah menggunakan

imbuhan depan ataupun belakang. Contohnya, bersama-sama, berjalan-jalan, bermacam-macam, dsb.

o Kata Ulang Seluruh adalah kata ulang berubah bunyi, baik itu perubahan bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Contohnya, bolak-balik, gerak-gerik, kelap-kelip, dsb.

Kata Denotatif adalah Maknanya bersifat umum dan secara langsung menunjukan makna yang sebenarnya (lugas).

Kata Konotatif adalah Bukan makna sebenarnya, menggunakan kiasan. Contohnya, panjang tangan, bunga desa, dsb.

Kata Kerja adalah Kata yang menyatukan perbuatan atau tindakan, proses keadaan yang bukan merupakan sifat. Macam-macam kata verba adalah

1. Verba Dasar (Bebas). Verba dasar adalah verba yang berupa morfem dasar bebas. Contohnya adalah Mereka sedang duduk, Dia sedang mandi, Dia baru saja tidur.

2. Verba Turunan. Verba turunan adalah verba yang mengalami proses morfologi ataupun gramatikalisasi. Verba turunan terdiri dari verba berafiks, verba bereduplikasi, verba berkonyugasi, verba berkomposisi.

3. Verba Intransitif. Verba Intransitif adalah verba yang tidak membutuhkan objek. Contohnya, mereka tidak berbicara, mereka tidak pulang, dsb.

4. Verba Transitif. Verba Transitif adalah verba yang membutuhkan objek. Verba transitif terdiri dari verba monotransitif, verba dwitransitif, dan verba ditransitif. Contoh verba monotransitif, dia menulis surat, dia membaca puisi, dia gemar bermain game. Contoh verba dwitransitif, ibu memberi adik kue, dia

Page 7: Biolog i

mengirimi saya sepucuk surat. Contoh verba ditransitif, dia tidak tidur semalam suntuk, dia duduk didepan rumahnya.

5. Verba Aktif. Verba Aktif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau penanggap. Umumnya verba aktif berprefiks men-, ber-, atau tanpan prefiks. Contohnya, ibu sedang menasehati kami, kakan membuatkan adik kue.

6. Verba Pasif. Verba Pasif adalah verba yang subyeknya berperan sebagai penderita, sasaran, atau hasil. Verba Pasif umumnya ditandai dengan prefiks-di. Contohnya, dia dipukul ayahnya karena nakal, kemarin dia kehujanan ketika pulang dari rumah pamannya.

7. Verba Antiaktif. Verba Antiaktif adalah verba pasif yang tidak dapat diubah menjadi verba aktif, dan subjeknya merupakan penanggap (yang merasakan, menderita, mengalami). Contohnya, Amin kena pukul ibunya, saya kena marah tadi.

8. Verba Antipasif. Verba Antipasif adalah verba yang tidak dapat diubah menjadi verba pasif. Contohnya, dia benci akan ketidak adilan, anak itu haus akan kasih sayang orang tuanya.

9. Verba Resiprokal. Verba Resiprokal adalah verba yang menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh dua pihak, dan perbuatan tersebut dilakukan dengan saling berbalasan. Contohnya, mereka saling berpegangan tangan, mereka saling memukul.

10.Verba Nonresiprokal. Verba Nonresiprokal adalah verba yang tidak menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh dua pihak dan saling berbalasan. Contohnya, ibu itu sedang mencari anaknya yang hilang, dia berlari kencang karena dikejar anjing.

11.Verba Reflektif. Verba Reflektif adalah verba yang kedua argumennya mempunyai referen yang sama. Verba reflektif mempunyai dua bentuk, yaitu yang berprefiks ber-, dan yang nominanya berpadu dengan prefiks tersebut, dan yang berprefiks men-, bersufik-kan, -an, berobjek diri. Contohnya, dia sedang berjemur di pantai, dia sedang berdandan.

12.Verba Nonreflektif. Verba Nonreflektif adalah verba yang kedua argumennya mempunyai referen yang berlainan, verba nonreflektif dapat dibedakan atas verba kopulatif dan verba ekuatif.

13.Verba Kopulatif. Verba Kopulatif adalah verba yang mempunyai potensi untuk ditinggalkan tanpa mengubah konstruksi predikatif yang bersangkutan. Contohnya, dia merupakan sosok pemimpin yang bertanggung jawab,dia adalah putri ketiga pak Budi.

14.Verba Ekuatif. Verba Ekuatif adalah verba yang mengungkapkan ciri salah satu argumennya.

Dan masih banyak lagi verba lainnya.

Page 8: Biolog i

Kalimat Induktif adalah paragraf yang di awali dengan menjelaskan masalah di akhiri kesimpulan. Contoh paragraf Induktif :

v  Setiap hari Abo selalu pulang malam sekitar jam 20.00. Sangat tak masuk akal jika seorang pelajar pulang malam. Diapun tak pernah belajar. Hidupnya selalu dipenuhi dengan gemerlapnya dunia malam. Tak ada kata susah di dalam pikirannya. Maka dari itu sangat wajar sekali jika Abo tidak naik kelas.

Kalimat Deduktif adalah paragraf yang diawali dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama yang bersifat umum kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus. Contoh paragraf Deduktif :

v  Emas merupakan produk investasi yang diyakini dapat menangkal inflasi. Sejarah membuktikan bahwa emas hampir selalu akan diborong orang apabila terjadi kepanikan yang dapat membahayakan ekonomi negara (inflasi tinggi, krisis keuangan, ataupun perang). Seperti pada saat terjadi perang teluk, harga emas dunia, batangan logam mulia langsung terdongkrak seiring kenaikan harga minyak mentah dunia.

Kalimat Transitif adalah kalimat yang memerlukan objek.

Contohnya, saya menulis buku, saya makan nasi goreng dan sebagainya.

Kalimat Intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan objek.

Contohnya, saya makan di kantin, saya duduk di depan kelas dan sebagainya.

Kata Nomina adalah kata yang mengacu pada sesuatu benda (konkret maupun abstrak). Macam-macam kata nomina :

o Nomina bernyawao Nomina tidak bernyawao Nomina terbilang (bisa dihitung)o Nomina tak terbilang (tidak bisa dihitung)o Nomina kolektif (gabungan)o Nomina ukuran

Makna Idiomatik adalah kata kiasan. Kata Adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan, watak, dan tabiat,

orang/binatang/benda. Macam-macam kata sifat :o Adjektiva dasar : adil, bangga, cemas, dan lain-lain.o Adjektiva turunan : kegalauan, kecemasan, dan lain-lain.o Adjektiva berafikso Adjektiva bereduplikasi : cantik-cantik, ganteng-ganteng, dan lain-lain.

Page 9: Biolog i

o Adjektiva berafiks i, wi, ah. I : abadi, wi : duniawi, manusiawi, ah : ilmiah.

Kata Adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikat/kalimat.

o Adverbia dasar, contohnya alangkah, niscaya, paling dan lain-lain.o Adverbia turunan : reduplikasi (ulang). Contoh : lagi-lagi, agak-agak,

paling-paling.o Adverbia gabungan adalah dua buah kata berbeda makna. Contohnya,

bisa jadi, tidak mungkin. Kata Sandang (artikel) adalah kata yang mendampingi kata benda atau yang

membatasi makna tunggal orang atau benda. Macam-macam kata sandang :o Kata sandang tunggal (untuk satu orang), contohnya sang (sang guru,

sang pangeran).o Kata sandang jamak (untuk banyak orang), contohnya para (para

penonton, para pendamping).o Kata sandang netral (tidak berpihak pada siapa-siapa), contohnya si (si

dia). Kata Depan (Preposisi) adalah kata yang selalu berada di depan kata benda,

kata sifat, dan/ kata kerja untuk membentuk kata gabungan. Macam-macam kata depan yaitu, ke, di, dari, akan, bagi, dalam. Contoh : dari mana, dari siapa.

Kata Hubung (Konjungsi) adalah kata penghubung antara kalimat. Contoh dan, tetapi. Macam-macam kata hubung :

o Konjungsi penambahan : dan, lagipula.o Konjungsi perlawanan : sedangkan, tetapi.o Konjungsi waktu : ketika, sejak, saat.

Kata Seru adalah kata tugas yang dipakai untuk mengungkapkan seruan hati atau berbagai ungkapan perasaan. Macam-macam : seruan/panggilan, keheranan, kekaguman, kesakitan, kekesalan/kekecewaan, kekagetan.

Kata Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan atau mengkukuhkan. Macam-macam partikel : kah, kan, deh, lah, dong, ke, pun, toh, ya.