8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korban jangka panjang dari kanker pada masa kanak-kanak dan remaja terus mengalami mortalitas yang signifikan, dan kekambuhan dari penyakit primer dan tumor ganas kedua atau (tumor ganas kedua) diketahui sebagai penyebab kematian paling umum. Faktor-faktor yang diketahui mampu memberi kontribusi bagi risiko tumor ganas kedua tertentu meliputi terapi yang diterima sebelumnya, waktu sejak diagnosis pertama, umur pada saat diagnosis, kerentanan genetik, dan jenis tumor ganas pertama. Pasien yang memiliki kecenderungan genetik tertentu, seperti retinoblastoma herediter, neurofibromatosis, dan juga anak – anak sebagai korban dari tumor ganas pertama diketahui memiliki risiko tinggi bagi berkembangnya tumor ganas kedua tertentu. Terlepas dari faktor-faktor genetik, hubungan antara jenis tumor ganas pertama tertentu dan tumor ganas kedua tertentu telah ditemukan, seperti kanker payudara, kanker tiroid, dan leukemia setelah limfoma Hodgkin serta tumor tulang ganas setelah tumor tulang ganas. Tetapi tak ada satu pun dari penelitian-penelitian ini yang dapat menunjukkan bukti kaitan nyata antara jenis tumor ganas pertama dan jenis tumor ganas kedua karena seperti yang paling sering terjadi, jenis perawatan (kemoterapi dan atau radioterapi) dan dosis 1

Biomed Is

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biomedis

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korban jangka panjang dari kanker pada masa kanak-kanak dan remaja terus mengalami mortalitas yang signifikan, dan kekambuhan dari penyakit primer dan tumor ganas kedua atau (tumor ganas kedua) diketahui sebagai penyebab kematian paling umum. Faktor-faktor yang diketahui mampu memberi kontribusi bagi risiko tumor ganas kedua tertentu meliputi terapi yang diterima sebelumnya, waktu sejak diagnosis pertama, umur pada saat diagnosis, kerentanan genetik, dan jenis tumor ganas pertama. Pasien yang memiliki kecenderungan genetik tertentu, seperti retinoblastoma herediter, neurofibromatosis, dan juga anak anak sebagai korban dari tumor ganas pertama diketahui memiliki risiko tinggi bagi berkembangnya tumor ganas kedua tertentu. Terlepas dari faktor-faktor genetik, hubungan antara jenis tumor ganas pertama tertentu dan tumor ganas kedua tertentu telah ditemukan, seperti kanker payudara, kanker tiroid, dan leukemia setelah limfoma Hodgkin serta tumor tulang ganas setelah tumor tulang ganas. Tetapi tak ada satu pun dari penelitian-penelitian ini yang dapat menunjukkan bukti kaitan nyata antara jenis tumor ganas pertama dan jenis tumor ganas kedua karena seperti yang paling sering terjadi, jenis perawatan (kemoterapi dan atau radioterapi) dan dosis radiasi lokal yang diterima di lokasi tumor ganas kedua tidak dipertimbangkan.

1.2 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peran sesungguhnya dari jenis tumor ganas pertama pada pemunculan tumor ganas kedua tertentu, dengan memperhatikan jenis perawatan dan dosis radiasi yang diterima sebagai perawatan untuk tumor ganas pertama.

BAB II ISI

2.1 Pasien dan Metode

Penelitian ini melibatkan 4.581 pasien, setidaknya adalah korban dari suatu kanker atau limfoma yang terjadi antara umur 0 dan 16 tahun dan yang dirawat antara tahun 1942 dan 1986 di delapan pusat perawatan di Perancis dan United Kingdom. Rata rata waktu selama pengawasan dari seluruh penelitian itu adalah 15.4 tahun (range-nya 2 sampai 49 tahun). Pasien kasus didefinisikan sebagai pasien yang telah mengembangkan suatu tumor ganas kedua, tidak termasuk kanker kulit nonmelanoma, paling kurang 2 tahun setelah diagnosis tumor ganas pertama. tumor ganas pertama dikelompokkan menurut The International Classification of Childhood Cancer, sedangkan tumor ganas kedua diklasifikasi menurut International Classification of Disease for Oncology. Sebanyak tiga kontrol untuk setiap pasien kasus dibandingkan untuk aspek-aspek jenis kelamin, umur pada saat tumor ganas pertama ( 1 tahun hingga 4 tahun dan 50% setelah 4 tahun), kemoterapi (ya atau tidak), radioterapi (ya atau tidak), dosis radiasi lokal yang diterima pada lokasi tumor ganas kedua untuk pasien kasus dan pada lokasi yang sama untuk pasien kontrol pembanding. Periode pengawasan dari setiap kontrol harus sekurang-kurangnya sama panjangnya dengan periode penelitian dari pasien kasus pembanding, yang didefinisikan sebagai waktu antara diagnosis tumor ganas pertama dan pemunculan tumor ganas kedua. Periode penelitian untuk setiap kontrol dibatasi pada periode penelitian dari pasien kasus pembanding.

2.2 Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini bersifat konsisten terhadap literatur. Risiko dari tumor ganas kedua pada anak anak dengan penyakit Hodgkins ditemukan semakin meningkat dengan standar rasio insiden (SIR) berkisar 7,7 18,5 dan persentase kumulatif pasien dari tumor ganas kedua apapun yang berkisar dari 6,9% menjadi 10,6% pada 20 tahun setelah diagnosis dan dari 18% menjadi 26,3% pada 30 tahun setelah diagnosis. Risiko dari tumor ganas kedua apapun ditemukan semakin meningkat pada anak anak dengan retinoblastoma. Risiko pada pasien dengan retinoblastoma herediter (SIR = 19) dan pada retinoblastoma non herediter (SIR = 1,2). Jumlah dari kasus ditemukannya kanker baru pada penderita retinoblastoma setelah 50 tahun didiagnosis menderita retinoblastoma adalah 36% untuk retinoblastoma yang bersifat diwariskan dan 5,7% untuk retinoblastoma non herediter. Risiko tumor ganas kedua jenis apapun setelah pengobatan untuk tumor tulang ganas, ditemukan semakin meningkat tetapi lebih rendah dibandingkan dengan Hodgkins, Sarkoma jaringan lunak atau retinoblastoma sebagai tumor ganas pertama. Tidak satupun dari standar rasio insiden ini yang memperhitungkan jenis dan dosis kumulatif setelah menerima perawatan selama tumor ganas pertama.Hanya satu studi yang telah meneliti efek gabungan dari tumor ganas pertama dan pengobatan pada risiko tumor ganas kedua apapun. Baru baru ini ditemukan hal yang dapat dikaitkan dengan limfoma Hodgkins sebagai tumor ganas pertama, seperti terapi radiasi, jenis kelamin, usia saat tumor ganas pertama, dan jenis serta dosis saat kemoterapi. Studi lain telah membuktikan pentingnya perawatan pada risiko tumor ganas kedua jenis apapun ke dalam sub-kelompok pasien yang dirawat secara khusus menurut jenis tumor ganas pertama. Radiasi menunjukkan peningkatan kemungkinan kumulatif pengembangan tumor ganas kedua jenis apapun diantara 963 pasien dengan retinoblastoma herediter sebagai tumor ganas pertama ( sebanyak 38,2% untuk pasien yang setelah didiagnosis menderita retinoblastoma dengan cara radiasi dan 21% untuk pasien non radiasi).Dibandingkan hanya dengan pembedahan, terapi awal dengan radiasi dan kemoterapi dikaitkan pada risiko yang lebih tinggi dari tumor ganas kedua pada 1499 pasien dengan Sarkoma jaringan lunak sebagai tumor ganas pertama (SIR = 14). Pada 1770 pasien dengan rabdomyosarcoma sebagai tumor ganas pertama diperkirakan jumlah dari kasus selama 10 tahun sebagai tumor ganas kedua adalah pasien yang menerima radioterapi dan alkylating agen dibandingkan dengan pasien yang menerima radioterapi tanpa alkylating agen atau sebaliknya.Mengenai peran dan jenis tumor ganas pertama pada permulaan karsinoma, sarkoma, atau keganasan dari penyakit hematologik, hasil menunjukkan bahwa adanya keterkaitan yang kuat dan penting antara retinoblastoma, tumor tulang ganas, sarkoma jaringan lunak, atau karsinoma sebagai tumor ganas pertama dan sarkoma sebagai tumor ganas kedua. Terlepas dari jenis perawatan yang diterima saat menderita tumor ganas pertama. Keterkaitan yang mirip telah dilaporkan di literatur, tapi tidak satupun yang menyesuaikan dengan perawatan. Risiko kelebihan yang besar dari meningkatnya sarkoma telah dibuktikan diantara penderita retinoblastoma herediter, yang dihasilkan dari respon dosis radiasi yang kuat diantara sub-kelompok pasien ini. Kanker tulang sebagai tumor ganas kedua ditemukan terkait dengan tumor tulang sebagai tumor ganas pertama dibandingkan dengan leukimia, terlepas dari terapi radiasi, jenis kelamin, umur saat tumor ganas pertama, dan jenis serta dosis dari kemoterapi. Diantara 1499 pasien yang dirawat untuk sarkoma jaringan lunak semasa kanak - kanak, SIR paling tinggi telah diteliti diantara pasien yang menderita kanker tulang dan adanya tumor jaringan sebagai tumor ganas kedua (SIR=45,6). Risiko ini meningkat 1,5 kali lipat untuk pasien yang dirawat dengan radiasi. Dalam studi oleh Neglia et al, kanker otak sebagai tumor ganas kedua ditemukan terkait secara signifikan dengan sarkoma jaringan lunak sebagai tumor ganas pertama dibandingkan dengan leukimia (SIR=10,9) terlepas dari terapi radiasi, jenis kelamin, umur saat tumor ganas pertama, dan jenis serta dosis dari kemoterapi. Dalam studi kami, keterkaitan yang telah dikenali antara limfoma hodgkins sebagai tumor ganas pertama dan karsinoma atau lebih khususnya kanker payudara sebagai tumor ganas kedua menjadi tidak signifikan setelah semua pengecualian dari semua kategori obat dan sindrom kanker yang lain.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Para penderita limfoma Hodgkin, retinoblastoma, tumor tulang ganas, STS, dan tumor sel benih harus mendapat pengawasan yang ketat karena mereka memiliki risiko tinggi bagi berkembangnya SMN tertentu. Terutama pada anak anak, pengawasan dalam upaya pencegahan timbulnya tumor ganas kedua harus ditingkatkan, karena anak anak adalah yang menanggung risiko tertinggi menderita tumor ganas kedua.6