BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    1/54

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian

    yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan juga sebagai

    salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia.

    Secara umum, diperkirakan lebih dari 10 juta anak berusia kurang dari 5 tahun

    meninggal setiap tahunnya di dunia dimana sekitar 20% meninggal karena diare.[1

    !ndonesia sebagai negara berkembang memiliki angka kejadian penyakit

    tropis cukup tinggi pada balita. Diare menjadi masalah kesehatan masyarakat di

    !ndonesia, karena morbiditas dan mortalitas"nya yang masih tinggi. Sur#ei

    morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen $esehatan dari tahun

    2000 sd 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. &ada tahun 2000 !' diare

    (01 1000 penduduk, tahun 200( naik menjadi ()* 1000 penduduk, tahun 200+

    naik menjadi *2( 1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi *111000 penduduk.[2

    Salah satu langkah dalam pencapaian target D-s /-oal ke"* adalah

    menurunkan kematian anak menjadi 2( bagian dari tahun 10 sampai pada

    2015. erdasarkan Sur#ei $esehatan 'umah 3angga /S$'3, Studi ortalitas

    dan 'iset $esehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bah4a diare masih

    menjadi penyebab utama kematian balita di !ndonesia. &enyebab utama kematian

    akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana

    kesehatan. ila tidak diatasi ntuk menurunkan kematian karena diare perlu tata

    laksana yang cepat dan tepat.[2

    1

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    2/54

    erdasarkan Data dan !n6ormasi $esehatan dari $ementerian $esehatan &ada

    3ahun 2011, bila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok

    umur dengan pre#alensi tertinggi terdeteksi pada anak balita /1"* tahun yaitu

    1+,)%. &re#alensi diare lebih banyak di perdesaan dibandingkan perkotaan, yaitu

    sebesar 10% di perdesaan dan ),* % di perkotaan. Diare cenderung lebih tinggi

    pada kelompok pendidikan rendah dan bekerja sebagai petaninelayan dan buruh.

    [2

    Diare merupakan permasalahan kesehatan di masyarakat dengan jumlah kasus

    diare di 7a4a 3engah setiap tahunnya memiliki rata"rata diatas *0%, hal ini

    menunjukkan bah4a kasus diare pada balita masih tetap tinggi dibandingkan

    golongan umur lainnya[22. &ada tahun 2011, jumlah kasus diare di (5

    kabupatenkota di 7a4a 3engah sebanyak 8(.555 penderita. Dengan cakupan

    penemuan diare sebesar *8,5%, Data selama lima tahun terakhir menunjukkan

    bah4a cakupan penemuan diare masih di ba4ah target yang diharapkan yaitu

    sebesar 80%, Incidence Rate /!' sebesar 1,5% dengan Case Fatality Rate

    /9:' sebesar 0.021%. &ada tahun 2012 cakupan penemuan dan penanganan

    diare sebesar *2,++% lebih rendah dibanding tahun 2011 yaitu sebesar 5),%.

    &roporsi kasus diare di 7a4a 3engah tahun 201* sebesar ),8%. ;al ini

    menunjukkan penemuan dan pelaporan masih perlu ditingkatkan. $asus yang

    diketemukan maupun yang diobati di layanan pemerintah maupun s4asta belum

    semua terlaporkan.[(

    Diare merupakan salah satu dari 10 besar masalah kesehatan tahunan di $ota

    Semarang dengan jumlah kasus sebanyak (*.5( penderita dan 10.251 penderita

    2

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    3/54

    diantaranya berusia balita. &ro6il $esehatan $ota Semarang 3ahun 201*,

    menyebutkan penderita Diare dari tahun 2010 < 201* terus meningkat namun

    pada tahun 201* mengalami penurunan, hal ini disebabkan program &erilaku

    ;idup ersih dan Sehat /&;S yang sudah dicanangkan sudah diterapkan dalam

    kegiatan sehari hari.[*

    =ilayah kerja puskesmas 'o4osari meliputi lima kelurahan yaitu kelurahan

    'o4osari, eteseh, ulusan, $eramas, dan kelurahan 3embalang. erdasarkan

    data terakhir dari &uskesmas 'o4osari, jumlah kasus diare pada tahun 2015

    sebanyak 18,+% kasus dari (.0+2 balita. 3ingginya kejadian diare di $elurahan

    'o4osari disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tingkat pendidikan, status

    pekerjaan !bu, dan tingkat pengetahuan !bu terhadap kejadian diare pada balita.

    &ada penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di kelurahan 'o4osari,

    sebanyak +0,+% rata"rata pendidikan !bu sampai tingkat lanjut dimana semakin

    tinggi tingkat pendidikan !bu maka semakin rendah risiko balita terkena diare.

    Selain itu sebanyak )5,8% pekerjaan !bu adalah !bu rumah tangga dimana status

    pekerjaan ibu /bekerja atau tidak bekerja dan 4aktu bekerja !bu di luar rumah

    berhubungan dengan kejadian diare pada balita, serta sebanyak 5*,5%

    pengetahuan !bu tentang diare dalam kategori kurang dimana pengetahuan !bu

    mengenai diare dengan kategori baik berisiko rendah terhadap kejadian diare pada

    balita. &adatnya penduduk di kota akan mengakibatkan semakin kurang

    memadainya sarana dan prasarana permukiman. egitu juga terjadi di kelurahan

    'o4osari, kondisi tempat tinggal yang buruk, banyaknya timbunan sampah rumah

    tangga di berbagai tempat tinggal sekitar 4arga, serta menurunnya kualitas

    (

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    4/54

    in6astruktur jalan, ditambah dengan buruknya kondisi lingkungan sekitar rumah

    4arga akibat genangan air hujan menambahkan sulitnya akses jalan ke rumah

    4arga. uruknya pengelolaan sektor sampah /limbah padat dan limbah cair serta

    kurangnya pengelolan dan pemeliharaan terhadap in6rastruktur yang terbangun

    semakin memperburuk kondisi yang sudah ada, selain itu permasalahan lainnya

    yaitu susahnya memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    5/54

    Dari data tersebut di atas, banyak 6aktor !bu yang mempengaruhi kejadian

    diare pada balita diantaranya adalah tingkat pendidikan !bu, pekerjaan !bu dan

    pengetahuan !bu. :aktor !bu tersebut merupakan 6aktor yang dapat diperbaiki

    sehingga dapat menekan angka kejadian diare pada balita.

    erdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian rapid

    sur#ey terkait studi kasus tentang beberapa 6aktor !bu dengan kejadian diare pada

    balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota

    Semarang.

    1.2 Perumusan Masalah

    $ejadian diare menjadi salah satu masalah kesehatan di masyarakat. $ota

    Semarang memiliki () puskesmas yang tersebar diberbagai kecamatan salah

    satunya &uskesmas 'o4osari. Dimana data terakhir jumlah kasus diare pada

    tahun 2015 sebanyak 18,+% kasus dari (.0+2 balita. $elompok umur balita

    menempati urutan tertinggi dari kelompok umur lainnya pada kejadian diare di

    4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota Semarang.

    erbagai 6aktor yang berkaitan dengan kejadian diare antara lain 6aktor

    pendidikan !bu, pekerjaan !bu dan pengetahuan !bu. 'endahnya tingkat

    pendidikan !bu berkontribusi dalam tingginya kejadian diare pada balita.

    Selanjutnya 6aktor pekerjaan !bu dimana status pekerjaan ibu /bekerja atau tidak

    bekerja dan 4aktu bekerja !bu di luar rumah berhubungan dengan kejadian diare

    pada balita. $urangnya pengetahuan !bu mengenai diare berisiko tinggi terhadap

    kejadian diare pada balita.

    5

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    6/54

    erdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

    >agaimana gambaran beberapa 6aktor !bu dengan kejadian diare pada balita di

    4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota Semarang pada

    tahun 201+?@

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    ntuk menganalisis beberapa 6aktor !bu dengan kejadian diare pada balita

    di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, $ota Semarang.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    a. endeskripsikan pendidikan !bu, pekerjaan !bu, pengetahuan !bu, dan

    kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari,

    kecamatan 3embalang, $ota Semarang.

    b. elakukan analisis keterkaitan pendidikan !bu dengan kejadian diare

    pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan

    3embalang, $ota Semarang.

    c. elakukan analisis keterkaitan pekerjaan !bu dengan kejadian diare

    pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan

    3embalang, $ota Semarang.

    d. elakukan analisis keterkaitan pengetahuan !bu dengan kejadian diare

    pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan

    3embalang, $ota Semarang.

    +

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    7/54

    1. Man!aat Penelitian

    1..1 Bagi "#u Balita

    enambah pengetahuan dan penatalaksanaan sederhana tentang kejadian

    diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang,

    kota Semarang.

    1..2 Bagi $akultas Kesehatan Mas%arakat Uni&ersitas Di'(neg(r(

    erupakan re6erensi tentang penatalaksanaan kejadian diare pada balita di

    4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota Semarang.

    1..3 Bagi Puskesmas )eksi Pengen*alian Pen%akit Menular +P2M,

    Dapat memberikan masukkan tentang penatalaksanaan dan perencanaan

    terkait kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari,

    kecamatan 3embalang, kota Semarang.

    1.. Bagi Peneliti

    enambah pengalaman penelitian khususnya rapid survey pada kasus

    kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan

    3embalang, kota Semarang.

    1.- uang Lingku' Penelitian

    1.-.1 Lingku' Keilmuan

    idang yang terkait dengan penelitian ini adalah kesehatan masyarakat

    dengan peminatan biostatistika dan kependudukan khususnya rapid survey.

    1.-.2 Lingku' "lmiah

    Studi kasus tentang beberapa 6aktor !bu dengan kejadian diare pada balita

    di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota Semarang

    pada bulan 7anuari " aret 201+.

    )

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    8/54

    1.-.3 Lingku' )asaran

    Sasaran pada penelitian rapid survey ini adalah sebagian !bu balita di

    4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, $ota Semarang.

    1.-. Lingku' Met(*e

    etode yang digunakan jenis rapid surveydengan desain penelitian cross

    sectional study.

    1.-.- Lingku' L(kasi

    Rapid survey ini dilakukan di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari,

    kecamatan 3embalang, $ota Semarang.

    1.-./ Lingku' 0aktu 'enelitian

    =aktu penelitian yakni pada bulan 7anuari " aret 201+.

    1.-. Lingku' usti!ikasi

    &enelitian dengan banyaknya re6erensi yang mendukung tentang kejadian

    diare pada balita.

    8

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    9/54

    BAB ""

    T"NAUAN PU)TAKA

    2.1 Diare

    2.1.1 De!inisi Diare

    Diare adalah suatu perubahan bentuk konsistensi tinja yang lembek hingga

    encer dengan 6rekuensi lima kali atau lebih dalam sehari disertai dengan tinja

    yang berdarah, berbuih dan berlendir. Diare disebabkan oleh beberapa 6aktor

    yaitu 6aktor psikologis dan penyakit dimana 6aktor psikologis yang dimaksud

    berhubungan dengan tingkat stress pada seseorang, sedangkan 6aktor penyakit

    yang dapat menyebabkan diare antara lain rhinitis baik akut maupun kronis yang

    tertelan, batuk dan Atitis edia Bkut /AB.[+

    Cebih dari 0% penyebab diare akut adalah agen penyebab in6eksi dan

    akan disertai dengan muntah, demam dan nyeri pada abdomen. 10% lagi

    disebabkan oleh pengobatan, intoksikasi, iskemia dan kondisi lain.[)

    2.1.2 Eti(l(gi Diare

    tiologi diare dapat dibagi dalam beberapa 6aktor, yaitu E

    2.1.2.1 $akt(r "n!eksi

    akteri /Shigella, Salmonela, Golongan Vibro, Baccilus Cereus,

    Colostridium Perringens, Staphilococ !saurus, Camylobacter,

    "eromonas

    Firus /Rotavirus, #or$al% & #or$al% li%e agent, "denovirus

    &arasit

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    10/54

    &rotoGoa /'ntamuba (istolytica, Giardia )ambia, Balantidium

    Coli, Crypto Sparidium

    9acing perut /"scaris, *hricuris, Strongyloides, Blastissistis

    (uminis

    Bacilus Cereus, Clostridium Perringens

    2.1.2.2 $akt(r Mala#s(r#si

    alabsorbsi karbohidratE disakarida /intoleransi laktosa, maltose

    dan sukrosa, monosakarida /intoleransi glukosa, 6ruktosa dan

    galaktosa. &ada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah

    intoleransi laktrosa.

    alabsorbsi lemak

    alabsorbsi protein

    2.1.2.3 Alergi

    2.1.2. Keraunan

    $eracunan bahan kimia

    $eracunan oleh racun yang dikandung dan diproduksiE

    7aGad renik,"lgae

    !kan, buah"buahan, sayur"sayuran.[)

    2.1.2.- $akt(r 'sik(l(gis

    :aktor yang didasari oleh tingkat stress pada seseorang, balita yang

    mengalami stress makan rentan terkena diare

    10

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    11/54

    2.1.2./ $akt(r umur #alita

    Semakin muda usia balita maka daya tahan tubuhnya terhadap diare

    semakin rendah, terlebih apabila giGinya kurang dan berada di lingkungan

    yang kurang memadai.

    2.1.2. $akt(r lingkungan

    Diare merupakan merupakan salah satu gejala penyakit yang berbasis

    lingkungan. Dua 6aktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan

    tinja. $edua 6aktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia.

    Bpabila 6aktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta

    berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui

    makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian diare.[8

    2.1.3 E'i*emi(l(gi Diare

    enurut Departemen $esehatan '! /200(, insidensi diare di !ndonesia

    pada tahun 2000 adalah (01 per 1000 penduduk untuk semua golongan umur

    dan 1,5 episode setiap tahunnya untuk golongan umur balita. Cause Speciic

    +eath Rate/9SD' diare golongan umur balita adalah sekitar * per 1000 balita.

    $ejadian diare pada anak laki"laki hampir sama dengan anak perempuan. Di

    negara yang sedang berkembang, insiden yang tinggi dari diare merupakan

    kombinasi dari sumber air yang tercemar, kekurangan protein dan kalori yang

    menyebabkan turunnya daya tahan tubuh.[

    &enyakit ini ditularkan secara ecaloralmelalui makanan dan minuman

    yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan penderita tinja dimana

    berhubungan dengan &erilaku ;idup ersih dan Sehat /&;S.[

    11

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    12/54

    2.1.3.1 Pen%e#a# Diare

    &enyebab diare biasanya terjadi melaluiaecal oralantara lain melalui

    makananminuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja

    penderita. eberapa 6aktor yang dapat menyebabkan diare, antara lainE

    a. 3idak memberikan BS! eksklusi6 secara benar. &ada bayi yang tidak diberi

    BS! eksklusi6 risiko untuk menderita diare lebih besar dari pada bayi yang

    diberi BS! eksklusi6 penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi berat

    juga lebih besar.

    b. $etidaktepatan cara membersihkan botol susu memperbesar risiko

    pencemaran bakteri penyebab diare pada balita.

    c. &enggunaan air minum yang tercemar. &encemaran dapat terjadi pada

    sumber air atau pada tempat penyimpanan air yang tidak tertutup.

    d. 3idak membiasakan mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah

    membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi anak.

    e. embuang tinja /termasuk tinja bayi pada tempatnya. Sering

    beranggapan bah4a tinja bayi tidaklah berbahaya, padahal sesungguhnya

    mengandung bakteri dalam jumlah besar. Sementara itu kotoran binatang

    dapat menyebabkan in6eksi pada manusia.[10

    2.1.3.2 $akt(r Lingkungan

    Diare merupakan salah satu gejala penyakit yang berbasis lingkungan.

    :aktor yang dominan, yaitu sarana jamban keluarga sehat dengan syarat

    sebagai berikutE

    a. 3idak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10"

    15 meter dari sumber air minumH

    12

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    13/54

    b. 3idak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikusH

    c. 9ukup luas dan landaimiring ke arah lubang jongkok sehingga tidak

    mencemari tanah disekitarnyaH

    d. udah dibersihkan dan aman penggunaannyaH

    e. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan ber4arnaH

    6. 9ukup peneranganH

    g. Cantai kedap airH

    h. Fentilasi cukup baikH dan

    i. 3ersedia air dan alat pembersih.[2(

    2.1.3.3 $akt(r Praktik

    &erilaku ;idup ersih dan Sehat /&;S adalah 4ujud keberdayaan

    masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktikan &;S, salah satunya

    adalah mencuci tangan dengan sabun. inimnya &erilaku ;idup ersih dan

    Sehat /&;S yang rendah pada masyarakat merupakan salah satu penyebab

    diare, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mencuci

    tangan dengan sabun.[2*

    2.1.3. Penegahan Diare

    &ada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum

    yakniE pencegahan tingkat pertama /&rimary &re#ention yang meliputi

    promosi kesehatan dan pencegahan khusus, pencegahan tingkat kedua

    /Secondary Prevention yang meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang

    tepat, dan pencegahan tingkat ketiga /tertiary prevention yang meliputi

    pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi.[12

    1(

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    14/54

    a. &encegahan &rimer

    &encegahan primer diare dapat ditujukan pada 6aktor penyebab,

    lingkungan dan 6aktor pejamu. ntuk 6aktor penyebab dilakukan berbagai

    upaya agar mikroorganisme penyebab diare dihilangkan. &eningkatan air

    bersih dan sanitasi lingkungan, perbaikan lingkungan biologis dilakukan

    untuk memodi6ikasi lingkungan

    b. &encegahan Sekunder

    &encegahan tingkat kedua ini ditujukan kepada anak yang telah

    menderita diare atau yang terancam akan menderita yaitu dengan

    menentukan diagnosa dini dan pengobatan yang cepat dan tepat, serta

    untuk mencegah terjadinya akibat samping dan komplikasi. &rinsip

    pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian oralit

    /rehidrasi dan mengatasi penyebab diare. Diare dapat disebabkan oleh

    banyak 6aktor seperti salah makan, bakteri, parasit, sampai radang.

    &engobatan yang diberikan harus disesuaikan dengan klinis pasien. Abat

    diare dibagi menjadi tiga, pertama kemoterapeutika yang memberantas

    penyebab diare seperti bakteri atau parasit, obstipansia untuk

    menghilangkan gejala diare dan spasmolitik yang membantu

    menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan. Sebaiknya jangan

    mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep dokter. Dokter akan

    menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab diarenya misal

    bakteri, parasit. &emberian kemoterapeutika memiliki e6ek samping dan

    sebaiknya diminum sesuai petunjuk dokter.

    1*

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    15/54

    c. &encegahan 3ersier

    &encegahan tingkat ketiga adalah penderita diare jangan sampai

    mengalami kecatatan dan kematian akibat dehidrasi. 7adi pada tahap ini

    penderita diare diusahakan pengembalian 6ungsi 6isik, psikologis

    semaksimal mungkin. &ada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi

    dan limitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping dari diare. Cimitasi

    merupakan pencegahan yang dilakukan apabila gejala yang dialami belum

    6atal. 'ehabilitasi juga dilakukan terhadap mental penderita dengan tetap

    memberikan kesempatan dan ikut memberikan dukungan secara mental

    kepada anak. Bnak yang menderita diare selain diperhatikan kebutuhan

    6isik juga kebutuhan psikologis harus dipenuhi dan kebutuhan sosial dalam

    berinteraksi atau bermain dalam pergaulan dengan teman sepermainan.[12

    2.2 $akt(r isik( Keja*ian Diare

    2.2.1 $akt(r karakteristik

    2.2.1.1 Pen*i*ikan "#u

    &engetahuan merupakan hal penting dalam pembentukan tindakan dan

    sebelum tindakan terjadi proses diantaranya, kesadaran, tertatik, menimbang

    dan terbentuk perilaku. Bngka kesakitan sangat berbeda jumlahnya pada

    pendidikan rendah dan pekerjaan tidak memadai. ;ampir semua penyakit

    teridenti6ikasi di antara populasi dengan tingkat pendidikan rendah, dan bila

    dibandingkan dengan pendidikan tinggi perbedaan itu tampak nyata.

    &endidikan menentukan tingkat kesehatan seseorang. &endidikan dapat

    15

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    16/54

    memperbaiki perilaku kesehatan serta membantu mencegah penyakit. 3ingkat

    pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan !bu tentang penanganan diare.[1(

    2.2.1.2 Pekerjaan

    !bu rumah tangga atau ibu yang tidak bekerja diluar rumah lebih

    banyak memiliki banyak 4aktu untuk mendampingi balitanya sendiri dengan

    penuh perhatian sehingga bisa memantau perilaku sehat balita, maka bisa

    mengurangi resiko terjadinya diare pada balita.[1*

    2.2.2 $akt(r Perilaku

    2.2.2.1 Pengetahuan "#u

    enurut Iotoatmodjo /200(, pengetahuan /%no$ledge adalah hasil

    tahu dari manusia yang sekedar menja4ab pertanyaan >=hat@. &engetahuan

    merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

    penginderaan terhadap suatu objek tertentu. &enginderaan, penciuman, rasa,

    dan raba. &engatahuan atau kogniti6 merupakan domain yang sangat penting

    dalam membentuk tindakan seseorang /o#ert beha#ior.[15

    o $ontribusi pengetahuan !bu terhadap kejadian diare E

    &engetahuan mengenai pola asuh anak.

    &engetahuan mengenai pola asuh yang dimaksud di sini yaitu

    ditekankan pada pola asuh yang bisa mengurangi resiko terjadinya

    diare pada anak, misalnya !bu mengasuh sendiri anaknya dengan

    penuh perhatian sehingga bias memantau perilaku sehat anak. Bnak

    yang kurang perhatian dan penga4asan sering berperilaku kurang

    sehat,misalnya sering memasukkan mainan atau jari kotor ke mulut,

    1+

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    17/54

    bermain pasir atau tanah, jalan tanpa alas kaki dan sebagainya. ;al

    tersebut jika dibiarkan bisa memicu terjadinya diare pada anak. Aleh

    sebab itu, !bu harus mengetahui dan memahami hal"hal apa saja yang

    bisa menyebabkan diare pada anak sehingga bisa dilakukan

    pencegahan.

    &engetahuan mengenai penyediaan dan pemberian asupan anak.

    &engetahuan !bu dalam hal ini yaitu !bu benar"benar tahu jenis

    makanan yang diberikan kepada anaknya sesuai umur anak, cara

    mengolah dan menyediakannya. ila !bu melakukan semua dengan

    benar maka resiko terjadinya diare pada anak bisa berkurang.

    &engetahuan tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan alat

    makan.

    Cingkungan dan alat makan yang kotor merupakan sumber dari

    penyakit terutama diare. Aleh sebab itu dibutuhkan pemahaman dan

    pengetahuan yang baik dari !bu untuk pencegahan diare pada anak

    dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan alat makan anak.

    2.2.2.2 )ika' "#u

    Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

    terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu tidak dapat dilihat secara

    langsung tetapi hanya dapat dita6sirkan terlebih dahulu dari perilaku yang

    tertutup. Sikap secara nyata me4ujudkan konotasi adanya kesesuaian reaksi

    terhadap stimulus tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan akan tetapi

    merupakan predisposisi tindakan atau perilaku, masih merupakan reaksi

    tertutup dan bukan merupakan reaksi tingkah laku yang terbuka.[15

    1)

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    18/54

    o $ontribusi sikap !bu terhadap kejadian diare E

    ila !bu bersikap peduli terhadap kebutuhan kesehatan anak maka

    resiko terjadinya diare bisa dicegah. isalnya sikap peduli tentang pola

    asuh anak yang baik, sikap peduli terhadap pentingnya kebersihan

    lingkungan dan alat makan anak, sikap peduli untuk selalu menyediakan

    asupan sehat untuk anak dan sebagainya.

    2.2.3 Praktik "#u

    &raktik adalah bentuk tindakan nyata yang dapat dilihat. ntuk

    ter4ujudnya sikap menjadi tindakan nyata diperlukan 6aktor pendukung atau

    suatu kondisi yang memungkinkan, antara lainE 6asilitas, sumber daya, dana,

    4aktu, pekerjaan, dukungan keluarga, dan lingkungan sosial.[15

    o $ontribusi praktik !bu terhadap kejadian diare E

    &emberian susu 6ormula yang kurang benar untuk anak.

    ila anak diberi susu 6ormula harus disesuaikan antara jenis susu

    6ormula dengan umur anak. $andungan susu 6ormula yang tidak sesuai

    dengan umur anak bisa menjadi penyebab munculnya masalah

    pencernaan seperti diare. Aleh sebab itu !bu rumah tangga harus benar"

    benar cermat memilih susu untuk anaknya. Selain itu alat yang

    digunakan untuk memberi susu 6ormula juga harus terjamin

    kebersihannya. ila menggunakan dot sebaiknya setelah digunakan

    harus segera dicuci dan direbus sebelum digunakan kembali. ila !bu

    rumah tangga sudah melakukan hal tesebut kemungkinan munculnya

    diare pada anak bisa dihindari.

    18

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    19/54

    3idak membersihkan payudara saat akan menyusui anak

    Bnak balita yang masih menyusu !bunya beresiko diare bila !bu

    tidak membersihkan mamae sebelum menyusui. Aleh sebab itu !bu

    perlu membersihkan mamae terutama daerah putting dan areola

    mamae yang berkerak /kotoran menempel sebeum menyusui anaknya

    untuk mencegah terjadinya diare.

    embiarkan anak B sembarangan

    asyarakat belum seluruhnya menggunakan jamban. ;al tersebut

    kadang menyebabkan mereka B sembarangan, baik di pekarangan

    rumah atau di jamban yang tidak mempunyai septic tang. ;al ini bisa

    memudahkan munculnya diare terutama pada anak"anak. Aleh sebab

    itu penting perhatian dan penga4asan dari !bu rumah tangga untuk

    selalu menganjurkan dan mengajari anaknya B di jamban dan

    menggunakan sabun setelahnya untuk mencegah resiko terjadinya

    diare.

    2.2. $akt(r Pela%anan kesehatan

    2.2..1 De!inisi Pela%anan Kesehatan

    &elayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri

    atau secara bersama"sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

    meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

    memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun

    masyarakat.[1+

    1

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    20/54

    2.2..2 Tem'at 'ela%anan kesehatan

    3empat pelayanan kesehatan adalah suatu lokasi atau area dimana

    petugas kesehatan dapat memberikan layanan dan in6ormasi kesehatan kepada

    masyarakat. 7enis atau tempat layanan kesehatan memiliki 6asilitas yang

    berbeda"beda, serta letaknya harus strategis dan mudah dijangkau oleh

    masyarakat.[1+

    o $ontribusi !bu dengan tempat pelayanan kesehatan terhadap kejadian diare

    3ersedianya tempat pelayanan kesehatan di 4ilayah sekitar

    pemukiman penduduk mengambil andil yang besar terhadap kejadian

    diare. ila tempat pelayanan kesehatan tersedia, hal ini dapat digunakan

    untuk mengetahui bagaimana !bu dari sang balita meman6aatkan tempat

    pelayanan kesehatan tersebut seperti berkonsultasi kepada dokter terkait

    masalah kesehatan sang anak, #itamin apa yang baik untuk anak,

    bagaimana caranya agar anak kebal dari kuman"kuman penyakit, dan

    segera berobat bila anak terserang penyakit. $eakti6an !bu dari sang balita

    untuk berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan dapat berkontribusi

    menurunkan kejadian diare pada sang balita, dikarenakan !bu dari sang

    balita banyak mendapat in6ormasi tentang kesehatan anak dari para

    ahlinya sehingga si !bu tidak perlu panik jika sang balita mengalami tanda"

    tanda terkena diare.

    2.2..3 Akses Pela%anan Kesehatan

    $emampuan suatu rumah tangga untuk mengakses pelayanan

    kesehatan berkaitan dengan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan serta

    kemampuan ekonomi untuk membayar biaya pelayanan. &elayanan kesehatan

    20

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    21/54

    sangat sensiti6 terhadap perubahan situasi ekonomi. -angguan situasi ekonomi

    akan menggangu aksesibilitas masyarakat dan keluarga terhadap pelayanan

    kesehatan, contohnyaE pelayanan imunisasi, pera4atan berkaitan dengan

    pertumbuhan, morbiditas, dan mortalitas anak. Bkses ke pelayanan kesehatan

    dilihat dari jarak dan 4aktu tempuh serta biaya yang dikeluarkan untuk

    mencapai pelayanan kesehatan. 7arak merupakan ukuran jauh dekatnya dari

    rumahtempat tinggal seseorang ke pelayanan kesehatan terdekat. 7arak tempat

    tinggal ke pelayanan kesehatan merupakan salah satu penghambat dalam

    meman6aatkan pelayanan kesehatan. erbagai alasan akses ke pelayanan

    kesehatan terdekat yang sulit seperti angkutan umum yang tidak mencapai

    sarana kesehatan, letak cukup jauh dan terpencil, sehingga untuk mengakses

    pelayanan kesehatan harus dengan menggunakan sarana transportasi lain

    seperti ojek atau berjalan kaki.[1+

    o $ontribusi !bu dengan akses pelayanan kesehatan terhadap kejadian diare

    Bkses ke pelayanan kesehatan dapat berkontribusi terhadap

    kejadian diare pada balita. 7ika di suatu daerah terdapat beberapa balita

    menderita diare dan akses keluarga ke pelayanan kesehatan sulit untuk

    dijangkau serta kemampuan ekonomi keluarga tidak mencukupi, maka

    dapat menyebabkan morbiditas kasus diare di daerah tersebut bisa

    meningkat.

    2.2.. Peran Pen%uluh Kesehatan

    &eran penyuluh kesehatan adalah sebagai pemberi in6ormasi spesi6ik

    guna derajat kesehatan masyarakat oleh petugas kesehatan dan tokoh

    masyarakat.[12

    21

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    22/54

    2.2..- Mutu Pela%anan Kesehatan

    $onsep arber 7ohnson di negara maju digunakan dalam manajemen

    rumah sakit untuk menilai e6isiensi manajemen pera4atan. $onsep ini

    membutuhkan ketertiban sistem pencatatan dan pelaporan maupun sikap

    penilaian kesembuhannya. !ndikator"indikator yang digunakan meliputi antara

    lainE

    a. Bed -ccupancy Rate /A' yaitu presentase pemakaian tempat tidur

    pada satuan 4aktu tertentu, indicator ini memberikan gambaran tentang

    tinggi rendahnya tingkat peman6aatan tempat tidur di rumah sakit. Iilai

    parameter ideal dari A' adalah antara +0"85%.

    b. "verage )ength o Stay /BCAS yaitu rata"rata lama ra4atan seorang

    pasien. !ndikator ini di samping memberikan gambaran tingkat e6isiensi

    juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum BCAS

    ideal antara +" hari.

    c. Bed *urn -ver /3A yaitu 6rekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali

    dalam satu satuan 4aktu tertentu /biasanya 1 tahun tempat tidur di rumah

    sakit dipakai. !ndikator ini memberikan gambaran tingkat e6isiensi dari

    pemakaian tempat tidur. !dealnya selama satu tahun, 1 tempat tidur dipakai

    rata"rata sebanyak *0"50 kali.

    d. *urn -ver Interval /3A! yaitu rata"rata hari, tempat tidur tidak ditempati

    dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. !ndikator ini juga memberikan

    gambaran tingkat e6isiensi dari penggunaan tempat tidur. !dealnya tempat

    tidur kosong hanya dalam 4aktu 1"( hari.

    22

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    23/54

    Brea arber 7ohnson adalah area yang dibatasi oleh empat indikator

    tersebut di atas. 7ika keempat nilai indikator tersebut digabungkan hasilnya

    merupakan satu titik. Suatu pelayanan kesehatan dapat dikatakan e6isien bila

    titik tersebut berada di area e6isien arber 7ohnson. Brea e6isiensi arber

    7ohnson adalah area yang memenuhi keempat indikator sebagai berikutE A'

    J )5%, 3A!E 1"( hari, BCAS J ( dan 3A K80.[2+

    2.2.- $akt(r Lingkungan

    2.2.-.1 )arana Air Bersih

    Bir dikatakan bersih apabila memenuhi syarat diantaranya tidak

    terdapat bakteri .coli, tidak berasa, tidak berbau, tidak ber4arna dan tidak

    mengandung bahan berbahaya dan beracun /( seperti 3imbal, Brsen, esi,

    3embaga, Seng dan sebagainya. Sebagian besar kuman in6eksius penyebab

    diare ditularkan melalui jalur oral. $uman"kuman tersebut dapat ditularkan

    dengan masuk ke dalam mulut melalui cairan atau benda yang tercemar

    dengan tinja, misalnya air minum, tangan ataupun jari"jari, makanan didalam

    panci yang telah dicuci dengan air yang tercemar maupun terkontaminasi oleh

    bakteri'. coli.[)

    Bdanya bakteri '.coli pada air yang dikonsumsi masyarakat

    mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia dikarenakan sanitasi

    lingkungan masyarakat yang buruk.[10 Diperlukan sumber air bersih yang

    tidak tercemar bakteri '.colibaik secara kualitas maupun kuantitas. Sumber

    air bersih yang tidak tercemar bakteri '.coli akan mengurangi tertelannya

    2(

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    24/54

    kuman penyebab diare. 3ersedianya air penting untuk membiasakan

    masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat.[)

    o $ontribusi !bu terhadap sarana air bersih terhadap kejadian diare

    Bir sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan

    makhluk hidup lainnya. &enggunaan air dalam keluarga perlu dikelola agar

    air tidak secara percuma terbuang"buang. &eran !bu dalam peman6aatan

    sarana air bersih di keluarga memiliki andil besar, hal ini terkait dengan

    akti#itas seorang !bu yang membutuhkan air untuk memasak, mencuci,

    membersihkan rumah, dan sebagainya. $ontribusi !bu rumah tangga

    sebagai pengambil keputusan dalam menggunakan air sangat penting

    karena dapat memicu terjadinya diare pada balita.

    2.2.-.2 )aluran Pem#uangan Air Lim#ah

    Sarana pembuangan air limbah /seperti air bekas mandi, bekas cuci

    pakaian, perabot, bahan makanan, dan lain"lain dimaksudkan agar tidak ada

    air yang tergenang di sekitar rumah, sehingga tidak menjadi tempat

    perindukan binatang penular penyakit /vector atau dapat mencemari

    lingkungan maupun sumber air. &eran !bu rumah tangga menjadi penting,

    karena !bu harus memastikan air limbah rumah tangga sudah dibuang

    mengalir secara benar menuju saluran pembuangan air limbah /S&BC yang

    tertutup. paya yang dapat dilakukan dalam mencegah penularan diare adalah

    dengan membuat saluran pembuangan air limbah /S&BC yang tertutup dan

    2*

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    25/54

    selalu menjaga sanitasi saluran pembuangan air limbah agar tidak ada

    genangan air dan menjadi media penularan diare pada balita. [1)

    2.2.-.3 )arana Pem#uangan )am'ah

    3empat pembuangan sampah harus memenuhi syarat"syarat yang telah

    ditentukan dengan tujuan agar tempat sampah tidak menjadi sarang atau tempat

    bekembangbiaknya binatang penular penyakit /vector. paya yang dapat

    dilakukan masyarakat agar tempat pembuangan sampah tidak menjadi sarang

    #ektor penyakit adalah dengan menyediakan dan menutup tempat sampah

    rapat"rapat. Sedangkan bagi masyarakat yang membuang sampah di kebun,

    disarankan untuk membakar dan menutup dengan tanah agar tidak dihinggapi

    lalat. &elaksanaan pengelolaan sampah meliputi beberapa phase

    penyelenggaraan, dan pada phase pembuangan akhir terdiri dari beberapa

    macam metode, yaituE /1 &hase penyediaan atau phase penampungan /2

    &hase pengumpulan dan pengangkutanH /( &hase pembuangan. acam"

    macam metode pembuangan akhir adalahE /1 &embuangan sampah terbukaH

    /2 &embuangan sampah dalam badan airH /( &embuangan sampah dirumah"

    rumah bersama air kotor masuk ke instalasi pembuangan air kotor dengan

    didahului pemotongan sampahH /* &embuangan sampah dengan cara diolah

    menjadi komposH dan /5 &embuangan sampah melalui instalasi pembakaran.[1)

    o $ontribusi Sarana &embuangan Sampah 3erhadap $ejadian Diare

    $ebersihan lingkungan yang baik dapat dilihat dari tersedianya

    sarana pembuangan sampah baik di lingkungan rumah maupun di

    25

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    26/54

    lingkungan 4ilayah pemukiman, dimana hal tersebut mengambil andil yang

    besar terhadap kejadian diare. Cingkungan rumah yang kotor, tidak

    tersedianya sarana pembuangan sampah, bilapun ada sarana pembuangan

    sampah tetapi tidak tertutup, dan 4arga sekitar yang membuang sampah di

    kebun tidak membakar dan mengubur sampah. ;al"hal yang demikian

    dapat menjadi sarang atau tempat berkembang biaknya binatang penular

    penyakit /vector diare. &ribadi !bu yang apik dan bersih dalam

    meman6aatkan dengan baik sarana pembuangan sampah di sekitar

    lingkungan rumah dapat berkontribusi menurunkan kejadian diare pada

    balita.

    2.2.-. am#an )ehat

    7amban sehat adalah 6asilitas pembuangan tinja yang e6ekti6 untuk

    memutus rantai pembuangan penularan penyakit. paya yang dapat dilakukan

    masyarakat dalam pencegahan diare dengan memperhatikan perilaku hidup

    bersih dan sehat /&;S. [1)

    enurut Depkes '!, syarat sebuah jamban keluarga dikategorikan

    jamban sehat jika memenuhi persyaratan sebagai berikutE

    1. 3idak mencemari sumber air minum, letak lubang penampungan tinja

    paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur /sumber air. &erkecualian jarak

    ini menjadi lebih jauh pada kondisi tanah liat atau berkapur yang terkait

    dengan porositas tanah. 7uga akan berbeda pada kondisi topogra6i yang

    menjadikan posisi jamban di atas muka dan arah aliran air tanah.

    2+

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    27/54

    2. 3idak berbau serta tidak memungkinkan serangga dapat masuk ke

    penampungan tinja. ;al ini dapat dilakukan dengan menutup lubang

    jamban atau dengan sistem leher angsa.

    (. Bir seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah

    disekitarnya. ;al ini dapat dilakukan dengan membuat lantai jamban

    dengan luas minimal 1L1 meter, dengan sudut kemiringan yang cukup ke

    arah lubang jamban.

    *. Bman digunakan, mudah dibersihkan, untuk itu harus dibuat dari bahan"

    bahan yang kuat dan tahan lama.

    5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air, dan ber4arna

    terang.

    +. 9ukup penerangan

    ). Cantai kedap air

    8. Cuas ruangan cukup atau tidak terlalu rendah

    . Fentilasi cukup baik

    10. 3ersedia air dan alat pembersih.

    7ambankakus dapat di bedakan atas beberapa macamE

    a. 7amban cemplung adalah jamban yang tempat penampungan tinjanya

    dibangun diba4ah tempat injakan atau di ba4ah bangunan jamban. :ungsi

    dari lubang adalah mengisolasi tinja sedemikian rupa sehingga tidak di

    mungkinkan penyebaran dari bakteri secara langsung ke pejamu yang baru.

    7enis jamban ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan tidak terlalu lama

    2)

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    28/54

    karena tidak terlalu dalam karena akan mengotori air tanah, kedalamannya

    1,5"( meter.

    b. 7amban empang /-verhung )atrine adalah jamban yang di bangun di atas

    empang, sungai ataupun ra4a. 7amban model ini ada yang kotorannya

    tersebar begitu saja, yang bisanya di pakai untuk ikan, ayam.

    c. 7amban kimia /chemical toilet

    7amban model ini biasanya di bangun pada tempat"tempat rekreasi, pada

    transportasi seperti kereta api, pesa4at terbang dan lain" lain. Disini tinja

    disen6aksi dengan Gat"Gat kimia seperti caustic soda dan pembersihannya di

    pakai kertas tisue /toilet paper. 7amban kimia si6atnya sementara, karena

    kotoran yang telah terkumpul perlu dibuang lagi.

    d. 7amban leher angsa /angsa latrine

    7amban leher angsa adalah jamban leher lubang closet berbentuk lengkung,

    dengan demikian akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga dapat

    mencegah bau busuk serta masuknya binatang"binatang kecil. 7amban

    model ini adalah model yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan

    lingkungan.[25

    o $ontribusi Sarana 7amban 3erhadap $ejadian Diare

    7amban merupakan salah satu komponen penting yang harus ada

    disetiap rumah, jamban digunakan sebagai tempat pembuangan tinja.

    Sarana jamban yang baik dan memenuhi syarat diantaranya adalah jarak

    antara lubang penampungan kotoran dengan sumber air bersih atau sumur

    lebih dari 10 meter. 7ika tidak, maka akan mengakibatkan kuman penyebab

    28

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    29/54

    diare yang berasal dari tinja sehingga dapat mencemari sumber air bersih

    yang digunakan orang untuk keperluan sehari"hari. &erilaku masyarakat

    yang masih rendah akan pentingnya meman6aatkan jamban yang tersedia,

    dapat menyebabkan berbagai masalah muncul masalah kesehatan salah

    satunya yaitu diare. Dengan demikian, kontribusi !bu balita dalam

    meman6aatkan jamban yang tersedia dengan memperhatikan perilaku hidup

    bersih dan sehat /&;S merupakan salah satu hal penting untuk dapat

    menurunkan kejadian diare pada balita.

    2.2./ $akt(r Balita

    2.2./.1 Umur Balita

    3ingginya angka diare pada anak balita yang berusia semakin muda

    dikarenakan semakin rendah usia anak balita, maka daya tahan tubuhnya

    terhadap diare semakin rendah, terlebih jika status giGinya kurang dan berada

    dalam lingkungan yang kurang memadai.[)

    $ejadian diare pada kelompok umur kurang dari enam bulan

    cenderung rendah, karena pada umur tersebut bayi masih mendapat BS! dari

    !bunya, belum diberikan makanan tambahan, dan bayi masih berada

    dipangkuan !bunya sehingga pendampingan !bu ke bayi dapat dikontrol bila

    bayi memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Dengan demikian tingkat

    imunitas tinggi yang diperoleh langsung dari BS! sehingga risiko terkena diare

    lebih rendah.[)

    2

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    30/54

    2.3Rapid Survey

    etode sur#ey cepat pertama kali dikembangkan pada proyek 'panded

    Programme on Immuni/ation dari =;A. etode ini menerapkan rancangan

    sampel klaster dua tahap dengan pemilihan klaster pada tahap pertama secara

    probability proportionate to si/e. &emilihan sampel pada tahap kedua, yaitu

    pemilihan sampel rumah tangga dilakukan dengan cara random sederhana /simple

    random atau dengan menerapkan sistem rumah terdekat.[18

    Saat ini telah banyak sekali terjadi perkembanan pada metode sur#ei cepat.

    :rerich /18 mengembangkan metode sur#ei cepat ini dengan meman6aatkan

    mikro komputer dan kemungkinan aplikasi metode sur#ei ini pada masalah

    kesehatan lain. !niversity Research Corporation /1( telah membuat model

    sur#ei cepat yang dapat digunakan pada tingkat &uskesmas. Bria4an M :rerichs

    /1* telah mengembangkan perangkat lunak 9sur#ey yang dapat digunakan

    untuk merancang sampel pada sur#ei cepat. Center o +isease Control /1*

    telah menambahkan modul 9Sampel untuk keperluan analisis data sur#ei cepat.

    Semua pegembangab metode sur#ei cepat ini tentu semakin mempermudah

    pelaksanaan sur#ei cepat di samping meningkatkan akurasi hasilnya.[18

    ji coba metode sur#ei cepat di !ndonesia juga telah banyak dilakukan.

    C4anga dan Bbiprojo /18) telah melakukan uji banding antara sur#ei cepat

    dengan metode sur#ei berdasarkan cara acak sederhana. &andu 'ionon dan !4an

    Bria4an dalam uji coba mtode sur#ei cepat di $abupaten ogor membuktikan

    bah4a dengan menggunakan metode ini in6ormasi tentang program pemeriksaan

    kehamilan di masyarakat dapat diperoleh dalam 4aktu 2 minggu. ji coba metode

    (0

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    31/54

    sur#ei cepat di empat $abupaten di 7a4a arat oleh :$"! juga membuktikan

    kemungkinan peman6aatan metode ini pada tingkat $abupaten.[18

    Dengan berbagai perkembangam yang ada pada sur#ei cepat dan hasil uji coba

    lapangan, dapat disimpulkan bah4a metode ini layak untuk diterapkan sebagai

    metode pengumpulan in6ormasi yang brasal dari masyarakat /population based

    inormation pada tingkat kabupaten. Secara garis besar dapat dikatakan bah4a

    ciri khas dari sur#ei cepat adalahE

    1. Dipergunakan untuk mengukur kejadian yang sering terjadi di masyarakat.

    2. &engambilan sampel secara klaster dua tahap, dimana untuk tiap

    kabupaten diambil sebanyak (0 klaster pada masing"masing klaster

    diambil sebanyak ) sampai 10 responden.

    (. 7umlah pertanyaan dibatasi, 20"(0 pertanyaan saja

    *. 'ancangan sampel, pemasukan, pengolahan dan analisis data dilakukan

    dengan bantuan komputer.

    5. =aktu sejak pelasanaan sampai pelaporan singkat, 2"( minggu saja

    +. ;asil ser#ei disajikan dengan memakai teknik statistik yang sederhana

    dengan tetap memperhatikan kaidah statistik yang berlaku.[18

    2.3.1 Langkah4Langkah Pelaksanaan )ur&ei 5e'atCangkah"langkah untuk pelaksanaan sur#ei cepat tidak berbeda dengan

    sur#ei pada umumnya. Dari beberapa pengalaman melaksanakan uji coba sur#ei

    cepat maka ada bebeapa langkah yang perlu diperhatikanE

    1. enentukan masalah kesehatan yang menjadi prioritas di daerah tersebut

    dan menentukan tujuan pelaksanaan sur#ei secara jelas dan rinci.esar

    masalah dapat diketahui dari beberapa sumber in6ormasi seperti misalnya

    (1

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    32/54

    rendahnya pencapaian target suatu program, kendala yang ditemui dalam

    pelaksanaan kegiatan, atau dari pertemuan rutin, melakukan kelompok

    diskusi intensi6 dan lain"lain.

    2. enentukan besar dan metode sampel. enentukan besar dan metode

    sampel. &engambilan sampel pada rapid survey menggunakan teknik

    sampling &&S /Probability Proporsional Sampling, dengan 2 tahapE

    3ahap ! E encari 9S3 /Cluster Sampling3erpilih

    3ahap !! E encari S'S /Simple Random Sampling yang

    bertujuan untuk mengetahui sampel mana yang akan digunakan.

    (. engembangkan alat pengumpul data. &engumpulan data dapat dilakukan

    dengan menggunakan kuesioner atau pengukuran dengan alat tertentu. 7ika

    ada kebutuhan untuk memasukkan beberapa topik atau kelompok sasaran

    dalam sur#ei, maka perencanaan alat pengumpul data sangat penting. ;al ini

    dapat dilakukan dengan mengembangkan pola kuesioner sistem modul. ji

    coba /pretest instrumen perlu dilaksanakan. jicoba sebaiknya dilakukan

    terhadap kelompok kecil responden yang kira"kira karakteristiknya hampir

    sama dengan karakteristik populasi sasaran sur#ei. jicoba dimaksudkan

    untuk memastikan apakah pertanyaan yang ada pada kuesioner mudah

    dimengerti dan tidak punya arti ganda, serta mengetahui apakah alur

    pertanyaan sudah baik. Dalam ujicoba kuesioner sebaiknya pe4a4ancara

    sudah diikutsertakan karena masukan dari pe4a4ancara ini sangat berguna

    sekali pada saat perbaikan kuesioner dan pengumpulan data. elalui ujicoba

    maka sudah dapat diperkirakan berapa lama sebuah kuesioner dapat

    (2

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    33/54

    diselesaikan /perkiraan 4aktu. Dengan demikian maka kita sudah dapat

    memperkirakan berapa banyak pe4a4ancara yang akan dibutuhkan sesuai

    dengan alokasi 4aktu, daya dan dana yang tersedia.

    *. &engorganisasian dan pelaksanaan sur#ey. Arganisasi pelaksana sur#ei dapat

    dibuat lebih rinci, termasuk jumlah pe4a4ancara yang dibutuhkan.

    &embagian tugas diantara pelaksana sur#ei cepat harus jelas dan lugas agar

    tidak terjadi keterlambatan dalam proses pengumpulan, pengolahan dan

    analisis data.

    5. Bnalisis, interpretasi dan laporan. Data yang telah terkumpul dalam 4aktu

    satu sampai dua hari harus sudah dimasukkan ke dalam komputer. 7ika

    6asilitas tersedia tentu akan lebih baik jika data dapat langsung dimasukkan

    ke komputer di lapangan dengan menggunakan computer noteboo%.Bkurasi

    data harus diperhatikan dalam proses pemasukan data. an6aatkanlah

    6asilitas"6asilitas yang ada pada pi !n6o untuk mengurangi kesalahan pada

    saat data dimasukkan ke komputer. &roses analisis data hanya dilakukan

    setelah peneliti yakin bah4a data sudah bebas dari kesalahan.

    Bnalisis data harus dilakukan dengan perangkat lunak yang sesuai. ntuk

    keperluan analisis sederhana, prosedur yang dibutuhkan tidak sulit. Bnalisis

    statistik deskripti6 dilakukan dengan 9"SB&C pada 9"S'FN. Iamun

    untuk analisis lanjut, seperti analisis statistik multi#ariat sangat tidak

    dianjurkan untuk dilakukan tanpa bantuan seorang ahli statistik, karena

    sampai saat ini belum ada perangkat lunak yang cukup sederhana untuk

    melakukan analisis tersebut.

    ((

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    34/54

    ;asil sur#ei cepat dapat dilaporkan menurut urutan pertanyaan pada

    kuesioner. 9ara pelaporan dibuat dengan melaporkan temuan utama lebih

    dahulu. ;asil sur#ei cepat dapat dilaporakan dalam bentuk tabel dan gra6ik.

    &ada umumnya, laporan sur#ei cepat berisiE

    a. 7udul, penulis, 4aktu sur#ei, kata pengantar, da6tar isiH

    b. Bbstrak yang berisi temuan utama dalam implikasinyaH

    c. $eterangan tentang masalah penelitian, berisikan latar belakang dan

    masalah yang ditelitiH

    d. 3ujuan sur#eyH

    e. etodologiE berisikan keterangan singkat tentang indikator utama yang

    diukur, populasi, sampel, alat pengukuran, prosedur analisis, dan jad4alH

    6. ;asilE berisika deskripsi singkat tentang temuan sur#ei cepat, dibagi atas

    beberapa telaah termasuk didalamnya tabel dan gra6ik yang pentingH

    g. Diskusi berisikan interpretasi hasil sur#ei dan implikasinya terhadap

    program kesehatan di masa mendatangH

    h. $esimpulan berisi ringkasan temuan penting dari sur#eyH

    i. Saranrekomendasi berisi alternati6 tindakan bagi perencanaanpengelolaan

    program atau penelitian lanjutH

    j. Da6tar pustaka berisikan da6tar bacaan yang digunakan untuk menyusun

    laporan sur#eyH dan

    k. Campiran berisi kuesioner atau instrumen yang digunakan.

    +. &engembangan kegiatan program lanjutan

    (*

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    35/54

    !mplikasi dan rekomendasi yang diberikan tidak selamanya dapat segera

    dilaksanakan, untuk itu perlu dibuat rencana kegiatan lanjutannta sebagai

    tahapan yang terpisah dan merupakan bagian dari tujuan sur#ei. 'encana

    tersebut tidak perlu rinci, namun harus meliputiE

    a. B&B, yaitu bentuk kegiatan yang akan diambil harus spesi6ik

    entuk kegiatan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data,

    pengolahan data dan analisis data mengenai 6aktor !bu terhadap kejadian

    diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari.

    b. S!B&B, yaitu siapa yang akan bertangggung ja4ab untuk setiap kegiatan

    $egiatan penelitian sur#ey cepat yang akan dilaksanakan dipertanggung

    ja4abkan oleh pihak dosen pengampu mata kuliah sur#ey cepat.

    c. $B&BI, yaitu 4aktu untuk memulai dan selesainya program

    &enelitian sur#ey cepat dilaksanakan pada bulan 7anuari hingga aret

    201+.

    d. D!BIB, yaitu lokasi kegitaan akan dilaksanakan

    Cokasi penelitian sur#ey cepat akan dilaksanakan di 4ilayah kerja

    puskesmas 'o4osari kecamatan 3embalang kota Semarang.

    e. B-B!BIB, yaitu prosedur yang akan diikuti

    &rosedur penelitian su#ey cepat beberapa 6aktor ibu dengan kejadian

    diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas ro4osari kecamatan

    tembalang kota semarang yaitu sebagai berikutE

    (5

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    36/54

    i. engurus surat periGinan penelitian untuk kecematan, kelurahan,

    puskesmas, Dinas $esahatan $ota, dan Direktorat $esatuan angsa

    dan &olitikH

    ii. elakukan prasur#ey untuk pengambilan data sekunder /data

    kesehatan dan data ji4a di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osariH

    iii. enentukan kasus yang akan diteliti. erdasarkan data kesehatan

    yang diperoleh dari 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kasus diare

    pada balita termasuk sepuluh besar permasalahan kesehatan

    masyarakat. Aleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan

    penelitian sur#ey cepat terkait studi kasus tentang beberapa 6aktor

    !bu dengan kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas

    ro4osari kecamatan tembalang kota SemarangH

    i#. enyusun proposal penelitian terkait studi kasus tentang beberapa

    6aktor !bu dengan kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja

    puskesmas ro4osari kecamatan tembalang kota SemarangH

    #. enyusun kuesioner dengan jumlah 20 sampai (0 pertanyaanH

    #i. enentukan klaster sampel terpilih dan tabel random sampling

    menggunakan aplikasi 9Sur#eyH

    #ii. 3urun kelapangan dengan memba4a peralatan yang dibutuhkan

    /laptop, tabel random, koin, surat iGinH

    #iii. enyusun mappingH

    iL. enentukan sampel terpilih menggunakan teknik simple random

    sampling /S'SH

    (+

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    37/54

    L. elakukan pengolahan dataH

    Li. elakukan analisis dataH

    Lii. embuat laporan dengan syarat harus ada tujuh lampiran yang

    terdiri dari kuesioner, klaster sampling terpilih, tabel random,

    mapping, hasil pengolahan data, print out dari epi in6o, print out dari

    9Sampel.

    6. S' DBNB, yaitu yang ada dan mungkin diperlukan untuk

    melaksanakan kegitan yang direncanankan. &enelitian memerlukan

    sumber daya manusia dan aplikasi yang diperlukan untuk mengambil,

    mengolah dan menganalisis data.

    ;al"hal di atas perlu diperhatikan agar prinsip >!n6ormasi untuk 3indakan@

    /Inormation or "ction dapat terlaksana, jangan sampai laporan sur#ei tersebut

    hanya terseimpan di lemari tanpa digunakan untuk perencanaan program

    kesehatan. Sehubungan dengan itu maka rencana kegiatan lanjut peru

    dibicarakan dengan seksama dengan pengelola program yang bersangkutan

    dengan memperhatikan in6ormasi lain yang ada di tingkat $abupaten.[18

    ()

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    38/54

    2. Kerangka Te(ri

    (8

    &erilakuE

    &engetahuan !bu

    Sikap !bu

    &raktek !bu

    Cingkungan

    Sarana Bir ersih

    Saluran &embuangan Bir

    Cimbah

    Sarana &embuangan Sampah

    Sarana 7amban

    &elayanan $esehatanE

    3empat &elayanan $esehatan

    Bkses &elayanan $esehatan

    &eran &enyuluh $esehatan

    utu &elayanan $esehatan

    $arakteristikE

    &endidikan !bu

    &ekerjaan !bu

    $ejadian Diare pada alita

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    39/54

    BAB """

    MET6D6L67" PENEL"T"AN

    3.1 Kerangka K(nse'

    Fariabel ebas Fariabel 3erikat

    7am#ar 3.1$erangka $onsep

    :aktor pendidikan !bu, pekerjaan !bu, dan pengetahuan !bu merupakan 6aktor

    yang berkontribusi dengan kejadian diare pada balita.

    3.2 enis Penelitian

    7enis penelitian ini menggunakan rapid survey dengan pendekatan cross

    sectional study. &ada pendekatan cross sectional study, tiap subjek penelitian

    hanya diobser#asi sekali atau pada saat penelitian saja. &endekatan ini mampu

    untuk melihat hubungan antara #ariabel bebas /#ariabel independen dan #ariabel

    terikat /#ariabel dependen dengan pengumpulan data dilakukan pada saat yang

    bersamaan. $ekuatan desain ini disamping murah juga mudah dilaksanakan.

    Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui beberapa 6aktor kejadian diare

    pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari kecamatan 3embalang kota

    Semarang.[1

    (

    &endidikan !bu

    &ekerjaan !bu

    &engetahuan !bu

    $ejadian diare

    pada balita

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    40/54

    3.3 8aria#el Penelitian

    3.3.1 8aria#el terikat

    $ejadian diare pada balita

    3.3.2 8aria#el #e#as

    a. &endidikan !bu

    b. &ekerjaan !bu

    c. &engetahuan !bu

    3. De!inisi 6'erasi(nal

    N( 8aria#el De!inisi

    6'erasi(nal

    Kateg(ri )kala

    Pengukuran

    1. Fariabel ebas

    &endidikan

    !bu

    7enjang pendidikan

    6ormal terakhir

    yang pernah dicapai

    oleh seorang !bu.

    Semakin tinggi

    pendidikan 6ormal

    !bu yang ditempuh,

    maka !bu semakin

    memperhatikan

    pola asuh balita.

    1. Canjut

    /&endidikan

    tingkat SB

    sampai dengan

    &erguruan

    3inggi

    2. Dasar

    /&endidikan

    tingkat SD

    sampai dengan

    S& [+

    Iominal

    &ekerjaan

    !bu

    $eseharian

    akti#itas !bu dalam

    pendampingan

    1. 3idak

    2. Na[+

    Iominal

    *0

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    41/54

    terhadap pola asuh

    pada balita

    termasuk dalam

    kebersihan

    &engetahuan

    !bu

    &emahaman !bu

    mengenai segala

    sesuatu tentang

    diare meliputi

    de6inisi,

    penatalaksanaan,

    pencegahan, gejala,

    dan penyebab diare.

    1. Na

    2. 3idak [+

    Iominal

    2. Fariabel

    3erikat

    $ejadian

    diare pada

    anak balita

    'i4ayat kejadian

    diare pada balita

    sebelum dilakukan

    penelitian

    1. 3idak

    2. Na[+

    Iominal

    1.- P('ulasi *an )am'el

    i. &opulasi target dalam sur#ei ini adalah balita yang berada di 4ilayah kerja

    puskesmas 'o4osari kecamatan 3embalang kota Semarang sebanyak

    (,0+2 balita.

    ii. Sampel

    *1

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    42/54

    a. enentukan besar dan metode sampel. &engambilan sampel pada

    rapid survey menggunakan teknik sampling &&S /Probability

    Proporsional Sampling, dengan 2 tahapE

    3ahap ! E encari 9S3 /Cluster Sampling3erpilih

    3ahap !! E encari S'S /Simple Random Sampling yang

    bertujuan untuk mengetahui sampel mana yang akan digunakan.

    b. esar Sampelesar sampel tiap kluster telah ditentukan yaitu ) responden. aka

    dapat diperoleh dari (0 kluster keseluruhan jumlah responden adalah

    210 responden.

    c. &engambilan Sampel

    Dilakukan dengan menggunakan metode &! oleh enneth /1*

    dengan cara penentuan rumah per satu jalan tertentu dalam memilih

    satu rumah secara acak sebagai rumah pertama yang didatangi,

    berikutnya adalah rumah terdekat.[21

    Secara sistematis langkahnya adalah sebagai berikutE

    1 &eneliti begerak sebagai pe4a4ancara. Di kluster '3 terpilih,

    pe4a4ancara harus pergi ke tengah kluster. Di tengah kluster ini

    dilakukan pelemparan koin 'p 500," dengan sisi bergambar burung

    garuda. Brah yang ditunjukkan oleh kepala burung garuda, ke arah

    tersebutlah pe4a4ancara berjalan sampai batas kluster.

    2 &eneliti membuat peta rumah sambil berjalan. Cetaknya hanya

    pada kanan dan kiri jalan saja. 7ika terdapat persimpangan jalan

    *2

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    43/54

    maka penelitimelakukan pelemparan koin kembali untuk

    menentukan arah.

    ( 'umah yang telah dipetakan diberi nomor sehingga lebih

    memudahkan dalam tahap selanjutnya.

    * &emilihan rumah pertama yang di datangi untuk 4a4ancara

    digunakan dengan bantuan koin untuk menunjukkan arah juga

    tabel random untuk menentukan nomor rumah dalam

    pemilihannya.

    5 Dengan mata terpejam nomor rumah yang pertama dapat dipilih,

    diletakkan jari tangan kanan pada tabel tersebut. Bngka pada jari

    telunjuk atau nomor rumah pertama sebagai sampel.

    + Datangi rumah pertama yang terpilih tersebut jika ada sampel yang

    memenuhi syarat, dilakukan 4a4ancara. 7ika tidak, datangi rumah

    berikutnya.

    ) 'umah berikut yang harus di datangi adalah rumah terdekat

    dengan rumah yang telah di datangi /baik yang dilakukan

    4a4ancara atau tidak. 'umah terdekat adalah rumah yang antar

    pintunya paling dekat.

    8 Dalam tahap 4a4ancara yang dilakukan harus sampai selesai,

    4a4ancara dilakukan pada ) unit rumah pada !bu yang memiliki

    balita. nit sampel yang digunakan pada tingkat kluster adalah

    jumlah '3.[21

    *(

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    44/54

    3./ Pengum'ulan Data

    3./.1 )um#er Data Primer

    Sumber data primer diperoleh melalui 4a4ancara dan obser#asi langsung

    pada !bu yang memiliki balita dengan menggunakan kuesioner.

    3./.2 )um#er Data )ekun*er

    a. Data geogra6is 4ilayah kerja &uskesmas 'o4osari yang meliputi

    $elurahan ulusan, $elurahan $ramas, $elurahan eteseh,

    $elurahan 3embalang, dan $elurahan 'o4osari. Data geogra6is ini

    mencakup data topogra6i, batas 4ilayah, batas kelurahan di 4ilayah

    kerja &uskesmas 'o4osari.

    b. Data kependudukan $elurahan ulusan, $elurahan $ramas,

    $elurahan eteseh, $elurahan 3embalang, dan $elurahan 'o4osari.

    c. Data kesakitan 4ilayah kerja &uskesmas 'o4osari pada tahun 2015

    yang meliputi $elurahan ulusan, $elurahan $ramas, $elurahan

    eteseh, $elurahan 3embalang, dan $elurahan 'o4osari.

    d. Sumber data yang berisi dengan #ariabel penting yang mendukung

    #ariabel dalam penelitian, terdiri dari E

    1 &endidikan !bu

    2 &ekerjaan !bu

    ( &engetahuan !bu

    **

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    45/54

    3. Peng(lahan Data

    3..1 E*iting

    diting merupakan tahap dimana peneliti melakukan pemeriksaan kembali

    terhadap kelengkapan isi kuesioner. 3ahap editing dilakukan di tempat

    pengumpulan dan pengolahan data dengan memperbaiki kesalahan penulisan

    ja4aban responden dalam pengisian kuesioner.[21

    3..2 K(*ing

    3ahap selanjutnya setelah edit adalah koding, tahap ini merupakan tahap

    yang dilakukan dengan pemberian kode pada atribut dari #ariabel yang ada di

    kuesioner. &ada tahap koding peneliti menyesuaikan dengan kasus.[21

    3..3 Entri Data

    &eneliti dalam tahap entri data harus memindahkan data ke dalam 6ile

    komputer dengan bantuan program so6t4are komputer pi !n6o #ersi +.

    Cangkah"langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut sebagai berikutE[21

    a. &embuatan Struktur :ile Data

    &rogram &D digunakan untuk pembuatan struktur 6ile data yang

    merupakan program pengolahan data /4ord processing sederhana yang

    dipakai dalam proses entri data. &ada saat membuat kuesioner dengan

    menggunakan bantuan &D maka data yang telah dibuat disimpan dengan

    tipe data .OS. &embuatan struktur 6ile data pada 6ormat &D dilakukan

    dengan cara mengetikkan kembali dan tiap pertanyaan dibuat nama #ariabel.

    Fariabel inilah yang nantinya pada saat analisis dapat dikenali komputer.

    Struktur 6ile data hanya dipakai untuk cetakan /template untuk membuat

    6ile datanya.

    *5

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    46/54

    b. &embuatan :ile Data

    &rogram I3' dalam &! + dipakai untuk memasukkan data dan

    disimpan dalam bentuk .'9. &ada program ini, 6ile data dibentuk langsung

    secara otomatis dari kuesioner yang dibuat dalam &D pi !n6o

    menggunakan 6ile data untuk menyimpan data.

    c. &enyuntingan Struktur :ile Data

    Dalam tahap penyuntingan struktur 6ile data dilakukan apabila diperlukan

    perbaikan dari struktur 6ile data yang telah dibuat. :ile ini membantu proses

    entri data yaitu dipakai untuk mencegah masuknya data dari luar nilai angka

    yang sudah ditentukan, menetukan jangkauan ja4aban alur loncatan

    pertanyaan dan pengkodean secara otomatis dari 6ile data. :ile ini

    mempunyai ekstensi .9;$.

    d. &emasukan Data

    &ada saat 6ile data dan 6ile check telah selesai dibuat, langkah selanjutnya

    adalah melakukan proses pemasukan data yang diperoleh dari kuesioner.

    e. &enyuntingan Data

    &ada tahap penyuntingan peneliti melakukan sunting data. ;al ini dilakukan

    untuk mencegah terjadinya kesalahan pada saat memasukkan data, yang

    dapat dilakukan dengan dua cara yaitu program I3' atau BIBCNS!S.[21

    3.. Ta#ulasi

    engelompokan data dari hasil yang sudah di entry, tabel tunggalganda

    yang dimuat dalam tabel distribusi.

    *+

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    47/54

    3.9 Analisis Data

    Setelah proses pemasukkan data selesai, langkah selanjutnya adalah analisis

    data. Bnalisis data dilakukan secara deskripti6 dan analitik menggunakan aplikasi

    epi in6o.

    3.9.1 Analisis Uni&ariat

    Semua #ariabel penelitian antara lain pendidikan !bu, pekerjaan !bu,

    pengetahuan !bu dan kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas

    'o4osari dibuat pada tabel distribusi 6rekuensi, menggunakan narasi dan gra6ik

    atau diagram yang disesuaikan dengan skala data.

    3.9.2 Analisis Bi&ariat

    Dalam analisis i#ariat terdapat dua jenis analisis yaitu analisis deskripti6

    dan analitik.

    a. Bnalisis deskripti6 dilakukan dengan cara membuat 6rekuensi tabel

    gandatabel tabulasi silang /crosstab yang terdiri dari 6aktor pendidikan !bu,

    pekerjaan !bu dan pengetahuan !bu yang dikaitkan dengan kejadian diare

    pada balita.

    b. Bnalisis analitik meliputi penghitungan +esain 'ect /+e0, Conident

    Interval /CI, danRate o (omogenity 1R-(0dengan program 9Sample dari

    pi !n6o.

    1 +esain 'ect /+e0merupakan perbandingan antara pengambilan

    sampel secara sederhana dibagi dengan pengambilan sampel secara

    kompleks.

    2 Conident Interval/9!

    *)

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    48/54

    Conident Interval adalah tingkat keakuratan sampel yang diambil

    apakah sudah dapat menggambarkan keadaan yang

    sebenarnya.3ujuannya ntuk melihat data yang dibuat dengan suatu

    batasan atau inter#al yaitu batasan nilai minimum /Co4er 9on6ident

    Ce#elC9C dan batasan maksimum /pper 9on6ident 9C

    menggunakan derajat kepercayaan 5%.

    !nterpretasi E Semakin mendekati satu titik inter#al yang diperoleh C9C

    dengan 9C maka ketepatan sur#ei yang dilakukan semakin

    baik.Iotasinya E ah4a sampel yang diambil menggambarkan keadaan

    yang sebenarnya.

    20 Rate o (omogenity 1R-(0

    Dalam hal ini bertujuan untuk mengukur derajat kesamaan /degree o

    someness sampel di dalam kluster dibanding dengan derajat kesamaan

    antar kluster. aka selain itu, 'A; juga berguna untuk mengetahui

    seberapa besar kontribusi pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan !bu

    terhadap kejadian diare pada balita.

    'umus E

    $eterangan E

    'A;ERate o (omogenity

    de66 E+esign eect

    m E 'ata"rata jumlah responden dari setiap kluster

    *8

    'A; P

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    49/54

    Iilai berkisar 0"1

    !nterpretasi E

    7ika 'A; semakin mendekati 0 berarti #ariabel /pendidikan,

    pekerjaan, dan pengetahuan !bu dalam kluster sangat beragam

    /ber#ariasitidak rata atau #ariabel antar kluster homogen /merata.

    7ika 'A; semakin mendekati 1 berarti #ariabel /pendidikan,

    pekerjaan, dan pengetahuan !bu dalam kluster sangat homogen atau

    #ariabel antar kluster heterogen. .[21

    *

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    50/54

    Kuesi(ner Penelitian

    )tu*i Kasus Tentang Be#era'a $akt(r "#u Dengan Keja*ian Diare Pa*a

    Balita Di :ila%ah Kerja Puskesmas (0(sari; Keamatan Tem#alang; K(ta

    )emarang anuari4Maret 2

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    51/54

    11.Diare dapat tertular pada balita karena perilaku

    keluarga yang tidak sehat

    1 0

    12.Diare hanya dapat mengancam pertumbuhan giGi

    balita

    0 1

    1(.alita perlu dia4asi perilakunya agar tidak terkena

    diare

    1 0

    1*.Ia6su makan yang meningkat merupakan gejala

    diare

    0 1

    15.Aralit digunakan sebagai pertolongan pertama pada

    diare

    1 0

    1+.&enggunaan air minum isi ulang menjadi 6aktor

    utama gejala diare

    0 1

    1).Diare mudah menyerang balita karena ditularkan

    le4at media yang dekat dengan manusia.

    1 0

    18.Diare dapat menyerang balita karena penggunaan air

    minum yang sehat.

    0 1

    1.&engolahan makanan yang tidak higienis dapat

    menyebakan diare

    1 0

    20.alita dapat terserang oleh diare karena balita

    diberikan BS! oleh ibu

    0 1

    21.Diare dapat menyerang balita di rumah karena

    kondisi lingkungan di sekitar rumah yang tidak sehat

    1 0

    22.

    Diare tidak bersi6at 6atal karena tidak menyebabkan

    kematian0 1

    2(.Diare dapat tertular pada balita karena tempat

    pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat

    1 0

    2*.

    alita di rumah dapat tertular diare karena ibu tidak

    mencuci tangan terlebih dahulu ketika akan memberi

    makan pada balita

    1 0

    25. &emberian BS! dihentikan apabila balita terkena 0 1

    51

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    52/54

    diare

    2+.

    ila anak muntah saat diberi oralit maka pengobatan

    dihentikan0 1

    2).

    alita dapat terserang diare karena balita diberikan

    susu 6ormula dengan botol susu yang digunakan

    berulang"ulang lebih dari dua jam

    1 0

    28.&enambahan cairan tubuh oleh oralit merupakan

    salah satu upaya pengobatan untuk diare

    0 1

    52

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    53/54

    DA$TA PU)TAKA

    1. Destri, agdarina. 2010. 3orbiditas dan 3ortalitas +iare pada Balita di

    Indonesia *ahun 45554556.

    2. Buletin 7endela +ata dan Inormasi Situasi +iare di Indonesia. 7akartaE

    $ementerian $esehatan '!, 2011.

    (. &ro6il $esehatan 7a4a 3engah 201*.

    *. &ro6il $esehatan $ota Semarang 201*.

    5. Iurari6 . Pengelolaan "ir )imbah +omesti% 8*esis9. SemarangE agister

    Cingkungan ni#ersitas Diponegoro, 2008.+. Iugroho, 'D. +iba$a%an Saat :uliah +an :onsul Proposal Rapid Survey.

    SemarangE :$ ID!&, 201+.

    ). Sinthamurni4aty. Fa%torFa%tor Risi%o :e;adian +iare "%ut pada Balita

    1Studi :asus di :abupaten Semarang0 8*esis9. SemarangE ni#ersitas

    Diponegoro, 200+.

    8. Siti 'ia Iingsih."suhan :epera$atan Penya%it +iiare +i Pus%esmas Ra$at

    Inap +i%sriy 3ariat. 201+.

    . Suharyono, Dkk. Gastroenterologi "na% Pra%tis. Balai Penerbit F: !I,

    7akarta, 200(.

    10. Bdisasmito, =. Fa%tor Resi%o +iare Pada Bayi dan Balita di Indonesia.

    Systemic Revie$ Penelitian "%ademi% Bidang :esehatan 3asyara%at,

    ni#ersitas !ndonesia. 7akarta, 200).

    11. Soebagyo.+iare "%ut Pada "na%. SurakartaE ni#ersitas Sebelas aret &ress.

    12. =idjaja. 3engatasi +iare dan :ecemasan Pada Balita. 7akarta E $a4an

    &ustaka, 2002.

    1(. Sander, B.(ubungan Fa%tor Sosio Budaya dengan :e;adian +iare di +esa

    Candinegoro :ecamatan

  • 7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc

    54/54

    18. Bri4an, i4an. "pli%asi survey cepat. DepokE :akultas $esehatan asyarakat

    ni#ersitas !ndonesia Dan &usat Data $esehatan Depertemen $esehatan '!,

    1).

    1. Iotoatmodjo, S. Promosi :esehatan dan Ilmu Perila%u. 7akarta E 'ineka

    9ipta, 200).

    20. Nayuk :arida, . Pengantar Pangan dan Gi/i. 7akartaE &enebar S4adaya,

    200*.

    21. Bgushybana, : dan &urnami, 9ahya 3. 'pi Ino 4554 dan SPSS !ntu%

    Penelitian :esehatan.adan &enerbit ni#ersitas Diponegoro, 200+.

    22. Dinas $esehatan 'epublik !ndonesia 3ahun 2002.

    2(. Departemen $esehatan 'epublik !ndonesia 3ahun 200*.2*. $usma4atai, A. (ubungan Perila%u (idup Bersih dan Sehat +engan

    :e;adian +iare Pada Balita !sia =2 *ahun Studi :asus +i +esa *ego$anu