Bismillah Ugb Hilda Edta

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    1/23

    USULAN GARIS BESAR 

    PENYISIHAN KANDUNGAN ANTISCALANT  EDTA

    (  ETHYLENEDIAMINETETRAACETIC ACID) KONSENTRATE RO

    (REVERSE OSMOSIS ) MENGGUNAKAN MEMBRAN NANOFILTRASI

    (NF270)

    Disusun Ole !

    HILDA INAYA ILMA

    2"0#0""2""00$%

    PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

    FAKULTAS TEKNIK 

    UNI&ERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    20"%

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    2/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    "'" L* Bel+n,

    Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di

     bumi. Air merupakan komponen lingkungan paling penting bagi kehidupan.

    Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air 

    merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada

    kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Sumber air tersebut ada yang

    diperoleh dari air tanah, mata air, air sungai, danau dan air laut.

    Air akan memberikan pengaruh besar terhadap kelangsungan makhluk 

    hidup, jika air yang tersedia tidak mampu mencukupi kebutuhan maka akan

    terjadi krisis air. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi untuk mengatasi

    kelangkaan air.

    Pemanfaatan air laut untuk mendapatkan air bersih dapat dilakukan melalui

     proses desalinasi. Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu

    dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin/payau.

    Air asin/payau tersebut ditekan supaya meleati membran yang bersifat semi

     permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring.

    !esalinasi air laut dengan membran Reverse Osmosis adalah metode yang banyak 

    dipakai. "apasitas mesin re#erse osmosis harus mampu secara konsisten

    mengubah air laut menjadi air taar dan mengubah air taar itu ke tingkat

    kemurnian lebih tinggi $%reenlee et al., &''().

    Pada penggunaannya, permasalahan yang kerap muncul pada membran

    reverse osmosis adalah  fouling. Fouling adalah peristia menumpuknya *at

    terlarut pada permukaan membran atau di dalam pori membran yang disebabkan

    oleh senyaa+senyaa organik.  Fouling menyebabkan terjadinya penurunan

    fluks, peningkatan frekuensi pencucian, penurunan umur membran dan penurunan

    kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu pengendalian fouling merupakan

    langkah yang sangat penting $Susanto, &'').

     Fouling   ini bisa diatasi dengan menggunakan  antiscalant .  Antiscalant 

    digunakan untuk menghambat pembentukan  fouling , memperpanjang life time

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    3/23

    membrane, mempertahankan recovery  dan permeat  pada proses  RO plant , serta

    sebagai preventive treatment  pada membran Reverse Osmosis. Ada & macam jenis

    antiscalant   yaitu  feed water in organic foulant   dan feed water organic foulant 

    recovery. -ara penggunaan antiscalant  ini adalah dengan diinjeksikan pada feed 

    water  dengan dosing pump sesuai kebutuhan. enis+jenis antiscalant   ini meliputi

     Polyacrylic Acid, Carboxylic Acids, Polyphosphates, Phosphonate, Anion

     Polymer, !"A #  thylenediaminetetraacetic Acid$ dan "risodium Phosphat $rian

    - et al., &'&)

    Antiscalant hasil dari 0O konsentrate harus dipisahkan agar aman bagi

    lingkungan dan manusia. !alam penelitian ini jenis antiscalant yang digunakan

    adalah  !"A #thylenediaminetetraacetic Acid$  Penyisihan antiscalant ini akan

    menghasilkan garam murni yang aman untuk dikonsumsi.

    .& 1dentifikasi Masalah

    . !esalinasi adalah teknologi berbasis membran  Reverse Osmosis  yang

    digunakan untuk memisahkan air taar serta kandungan garam dari air 

    laut. Pada penggunaannya, permasalahan yang kerap muncul adalah

    fouling, dimana dibutuhkan antiscalant.

    &. enis antiscalant yang digunakan adalah  !"A

    #  thylenediaminetetraacetic Acid$.

    2. Pemisahan 0O "onsentrate yang mengandung antiscalant untuk 

    mendapatkan garam murni.

    3. Studi spesifik penelitian tentang pemisahan  RO %onsentrate yang

    mengandung antiscalant   dengan metode nanofiltrasi  $45&6')  belum

     banyak dilakukan..2 Pembatasan Masalah

    . Pemilihan pengolahan jenis antiscalant   pada penelitian ini adalah

     !"A #  thylenediaminetetraacetic Acid$ 

    &. Air laut yang digunakan dalam penelitian ini adalah air laut sintetik 

    yang dibuat dengan menggunakan garam 4a-l $ion mono#alent)

    dengan konsentrasi berbeda.

    2. Antiscalant  RO &onsentrate  dipisahkan dengan menggunakan

    membran nanofiltrasi $45&6').

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    4/23

    EDTA (Ethylenediaminetetraacetic Acid)

    Parameter uji (variabel terikat)

    Variabel bebas: Variasi konsentrasi garam dalam air laut sintetik.

    Variabel kontrol: suhu (!"#) dan tekanan.

    Air garam sintetik

    Pencarian $enelitian terdahulu

    Pengolahan air limbah dengan menggunakan membran nano%ltrasi (&ji $endahuluan)

    Penentuan variabel

    Ada $engaruh terhada$ rejeksi

    .3 Perumusan Masalah

    . agaimana kinerja penyisihan  RO &onsentrate  yang mengandung

    antiscalant  dalam sampel air laut pada #ariasi konsentrasi garam yang

     berbeda dengan aplikasi teknologi membran nanofiltrasi $45&6')7

    &. erapakah nilai fluks dan tingkat rejeksi parameter antiscalant pada

    #ariasi salinitas air laut yang berbeda dengan menggunakan teknologi

    membran nanofiltrasi $45&6')7

    2. Seberapa efisien pengolahan 0O "onsentrate dengan menggunakan

    membran nanofiltrasi $45&6')7

    .8 Tujuan Penelitian

    . Menganalisis kinerja membran nanofiltrasi $45&6') pada penyisihan RO

     %onsentrate yang mengandung antiscalant  pada #ariasi konsentrasi garam

    dalam air laut.

    &. Mengetahui nilai fluks dan rejeksi membran nanofiltrasi $45&6')  pada

     penyisihan RO %onsentrate yang mengandung antiscalant  dalam air laut.

    2. Mengetahui tingkat efisiensi pengolahan 0O "onsentrate dengan

    menggunakan membran nanofiltrasi $45&6').

    .9 Manfaat Penelitian

    . Menambah landasan 1PT:" mengenai penggunaan membran nanofiltrasi

    $45&6') untuk penyisihan RO %onsentrate yang mengandung antiscalant 

    dalam pengolahan air laut.

    &. Sebagai alternatif  penyisihan antiscalant reverse osmosis concentrate

    untuk dalam pengolahan air laut

    .6 "erangka Pikir Penelitian

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    5/23

    "'# Hi-.esis Peneliin

    ;ipotesis penelitian berjudul

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    6/23

    yang kompleks dan bermacam+macam. %aram+garaman utama yang terdapat pada

    air laut adalah 4a-l, -a-l&. -aSO3, MgSO3, dll $Susanto, &''). !alam

    komposisi air laut dinyatakan baha (9.8> air laut berupa air murni dan 2.8> *at

    terlarut. anyaknya *at terlarut disebut salinitas. Salinitas atau kadar garam adalah

     banyaknya garam+garaman $dalam gram) yang terdapat dalam kilogram $'''

    gram) air laut, yang dinyatakan dengan ? atau perseribu $Pujiastuti, &''@).

    Salinitas di air laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi

    air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Perairan dengan tingkat curah hujan

    tinggi dan dipengaruhi oleh aliran sungai memiliki salinitas yang rendah

    sedangkan perairan yang memiliki penguapan yang tinggi, salinitas perairannya

    tinggi. Selain itu, pola sirkulasi juga berperan dalam penyebaran salinitas di suatu

     perairan. Salinitas air laut biasanya 28 ? di sebagian besar ilayah laut. !i

     perairan 1ndonesia yang termasuk iklim tropis, salinitas meningkat dari arah barat

    ke timur dengan kisaran antara 2' ? 28 ? $Mujiyanto, &'&).

    Bntuk menghitung salinitas dapat menggunakan jumlah ion klorida yang

    terdapat dalam air laut dengan menggunakan rumus sebagai berikut $5eistel dan

    Ceinreben, &''@)D

    Salinitas $ ? ) E .@'888 F -hlorinity $ ? )

    Tel 2'2 K*+e*isi+ Kulis Ai* Lu Unu+ Pretreatment 

     Seawater Reverse Osmosis (Vout!"ov# $%&%)

    P*1ee* Hl n, *us 3i-e*i+n 3l1 'retreatment 

    Turbiditas

    $4TB)

    Ge#el turbiditas diatas '. mg/l terindikasi memberikan

     potensi yang tinggi dalam menyebabkan fouling. Turbiditasyang mencapai diatas 8' 4TB membutuhkan pengolahan

    aal sebelum filtrasi, seperti sedimentasi atau dissolved air 

     flotation $!A5).

    "otal Organic

    Carbon $mg/l)

    iofouling tidak mudah terbentuk jika konsentrasi dibaah

    '.8 mg/l, namun diatas & mg/l biofuling akan mudah

    terbentuk.

    "otal 

    'uspended 

    Parameter ini dibutuhkan untuk menaksir jumlah residu yang

    terbentuk selama proses pretreatment. Tidak terkorelasi

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    7/23

    P*1ee* Hl n, *us 3i-e*i+n 3l1 'retreatment 

    'olids $mg/l) dengan baik terhadap nilai turbiditas melebihi 8 4TB.

    Temperatur $'-) Temperature $H-) T I & H- menyebabkan kenaikan

    signifikan terhadap energi yang dibutuhkan.

    T J 28 H- dapat mempercepat pembentukan scaling dan

     biofouling. T K 38 H- menyebabkan kerusakan irre#ersible

     pada membran 0O.

     p; $units) Tipikal p; air laut adalah 6.9 @.2. Pemaparan yang lama

     pada p; L3 dan p; K dapat menyebabkan kerusakan

     pada membran

    2'2 Anis4ln EDTA ( Et!ene*iaminetetraaeti Ai*) 

     Antiscalant digunakan untuk menghambat pembentukan  fouling ,

    memperpanjang life time membrane, mempertahankan recovery dan permeat  pada

     proses  RO plant , serta sebagai  preventive treatment   pada membran  Reverse

    Osmosis. Ada & macam jenis antiscalant  yaitu feed water in organic foulant  dan

     feed water organic foulant recovery. -ara penggunaan antiscalant   ini adalah

    dengan diinjeksikan pada feed water  dengan dosing pump sesuai kebutuhan. enis+

     jenis antiscalant  ini meliputi Polyacrylic Acid, Carboxylic Acids, Polyphosphates,

     Phosphonate, Anion Polymer, !"A #thylenediaminetetraacetic Acid$, '()P 

    #'odium (exametaphosphate$, dan "risodium Phosphat $rian - et al., &'&)

    Antiscalant berpengaruh terhadap peristia  fouling  pada membran. Selain

    itu antiscalant mampu berperan sebagai inhibitor tetapi dalam dosis tertentu

    antiscalant justru mampu meningkatkan kecenderungan fouling organik pada

     permukaan membran. $C.G. Ang el al, &'9). Antiscalant sering ditambahkan

     pada umpan 0O untuk membantu mencegah pengendapan, dan mrningkatkan

    kinerja dari membran. $Gauren 5. %reenlee et al, &')

    :!TA #thylenediaminetetraacetic Acid$ merupakan salah satu

     jenis asam amina polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai titran dalam

    titrasi kompleksometri. Selain itu :!TA digunakan sebagai inhibitor   untuk 

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    8/23

    mengatasi  fouling   dan bertidak sebagai antiscalant.  :!TA sebenarnya adalah

    ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam leat kedua

    nitrogen dan keempat gugus karboksil+nya atau disebut ligan multidentat yang

    mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam ,&+

    diaminoetanatetraasetat $asametilenadiamina tetraasetat, :!TA) yang mempunyai

    dua atom nitrogen penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam

    molekul $0i#al, ((8).

    Selekti#itas kompleks dapat diatur dengan pengendalian p;, misal Mg,

    -a, -r, dan a dapat dititrasi pada p; E :!TA. Sebagian besar titrasi

    kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai

     pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai arna yang berbeda

    dengan pengompleksnya sendiri. 1ndikator demikian disebut indikator 

    metalokromat. 1ndikator jenis ini contohnya adalah :riochrome black T

     pyrocatechol #iolet Fylenol orange calmagit +$&+piridil+a*onaftol), PA4,

    *incon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue $"hopkar, &''&).

    G1* 2'" S*u+u* M.le+ul EDTA

    2'5 Te+n.l.,i Me1*n

    Menurut Susanto $&'), membran merupakan lapisan tipis di antara dua

    fasa yang bersifat selektif $semi permeabel) dan berfungsi mengatur perpindahan

    komponen pada dua kompartemen yang berdekatan tersebut. Prinsip kerja

    membran dapat dilihat pada %ambar 

    "eunggulan membran dibandingkan dengan pengolahan secara

    kon#ensional dalam pengolahan air minum antara lain yaitu memerlukan energi

    yang lebih rendah untuk operasi dan pemeliharaan, desain dan konstruksi untuk 

    sistem dengan skala kecil, peralatannya modular sehingga mudah di scale up dan

    tidak butuh kondisi ekstrim $temperatur dan p;). Calaupun demikian, membran

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    9/23

    mempunyai keterbatasan seperti terjadinya fenomena polarisasi konsentrasi,

     fouling , yang menjadi pembatas bagi #olume air terolah yang dihasilkan dan juga

    keterbatasan umur membran $4otodarmojo et al., &''3).

    G1* 2'2 Ilus*si Me1*n Be*si6 Se1i Pe*1eel (Susanto#

    $%&&)

    !ari gambar &. dapat dijelaskan baha proses yang terjadi di dalam

    membran yaitu aliran umpan masuk kedalam modul pada komposisi dan laju alir 

    tertentu. "arena membran memiliki kemampuan untuk mengalirkan satu

    komponen lebih mudah dibandingkan dengan komponen lain, maka komposisi

    dan laju alir umpan akan berubah sebagai fungsi dari jarak $distance). Aliran

    umpan akan terpisah menjadi dua arus, aliran  permeate dan retentate. Aliran

     permeate  merupakan fraksi umpan yang dapat meleati membran, sedangkan

    aliran retentate merupakan fraksi yang tertahan pada membran. $Susanto, &')

    2'5'" Klsi6i+si P*.ses Me1*n

    Proses pemisahan yang terjadi didalam membran dapat diklasifikasikan

    menjadi mikrofiltrasi $M5), Bltrafiltrasi $B5), 4anofiltrasi $45), dan 0e#erse

    Osmosis $0O). Pengklasifikasian membran didasarkan pada beberapa hal yaitu

     jenis material pembuatan membran, driving force, mekanisme pemisahan, dan

    ukuran dari partikel yang dapat dipisahkan.

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    10/23

    G1* 2'5 P*.ses 1e1*n 3en,n *rivin+ ,ore e+nn

    2'5'2 Nn.6il*si Me1*n

     4anofiltrasi merupakan proses khusus yang dipilih ketika proses 0e#erse

    Osmosis dan Bltrafiltrasi bukan merupakan pilihan yang tepat untuk operasi

    separasi. 4anofiltrasi bisa digunakan untuk beberapa jenis pemisahan seperti

    demineralisasi, penghilangan *at arna, dan desalinasi. Pada larutan yang terdiri

     solute  organik,  suspended solid , dan ion poly#alen, permeat yang dihasilkan

    mengandung ion mono#alen dan berupa larutan organik dengan M rendah

    seperti alkohol $aker,&''3)'

     4anofiltrasi adalah proses yang menggunakan tekanan sebagai driving 

     force. Proses separasi didasarkan pada ukuran molekul. Membran yang digunakan

    dalam proses nanofiltrasi memiliki retensi yang tidak terlalu besar terhadap garam

    uni#alent (!asil#a dkk, &''6).

    2'5'5 P*insi- Ke* Nn.6il*si .

    Proses pada nanofiltrasi dilakukan dengan cara mengalirkan larutan

    sepanjang permukaan membran dengan memanfaatkan beda tekanan. 5iltrasi

    membran aliran crossflow menggunakan laju alir yang besar untuk meningkatkan

    laju  permeate dan mengurangi kemungkinan terjadinya  fouling . Partikel solut

    yang terinjeksi $misal D garam terlarut) terpisah bersama dengan arus aliran yang

    keluar dan tidak terakumulasi dipermukaan membrane. Sulit untuk memprediksi

     performa dari membran nanofiltrasi, terutama bila terdapat lebih dari tiga macam

    solut dalam larutan tersebut karena rejeksi membran di pengaruhi oleh ukuran,

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    11/23

    struktur, dan muatan dari komponen dalam larutan. Akibatnya, proses piloting

    sangat direkomendasikan pada aplikasi nanofiltrasi $ $4orman et al.&''@).

    Membran nanofiltrasi dengan ukuran pori sekitar ','' mikrometer 

    memiliki keterbatasan dalam mengolah air baku menjadi air minum. Membran

    nanofiltrasi hanya dapat memisahkan air dari padatan terlarut, bakteri, #irus, ion

    multi#alensi seperti -a&N,  Mg&N dll yang menyebabkan kesadahan atau molekul

    yang mempunyai berat moleku dengan rentang &''+8''' dan tidak dapat

    memisahkan ion mono#alensi seperti 4aN, " N  dll. ;al ini berarti, membran

    nanofiltrasi hanya dapat mengolah air baku yang berupa air taar $ 0en dan

    Cang, &').

    2'5'8 Me1*n NF270

    Membran 45&6' berupa lembaran datar dirancang untuk menghilangkan

     persentase yang tinggi dari TO- $"otal Organic Compound ) dan T;M

    $Trihalometan). 45&6' cocok digunakan untuk air permukaan dan air tanah

    dengan penyisihan senyaa organik yang baik sesuai dengan yang diinginkan

    dengan pelunakan parsial. Merupakan membran komposit poliamida yang banyak digunakan pada pengolahan air maupun air limbah. Termasuk membran dengan

    nilai permeabilitas yang relatif tinggi $G/bar.m&. jam). Pada P; 3 dan lebih,

    membran ini akan memiliki muatan negatif &@Q  temperatur maksimum pada saat

    operasi adalah 38'- dan tekanan maksimum 3 bar. P; untuk operasi yang terus

    menerus antara 2 sampai '. Pada P; diatas ' bersamaan dengan suhu lebih dari

    28o-, membran ini tidak direkomendasikan untuk digunakan.&(Q. $Manttari et

    al.&''3)

    2'5'9 Ti-e Ali*n Cross -ow

    Pada model cross flow, aliran umpan bergerak searah dengan permukaan

    membran dan permeat keluar tegak lurus dengan arah aliran umpan. Proses

     pemisahan menghasilkan dua aliran yaitu  permeate dan retentate.  Permeate

    merupakan hasil pemisahan yang diinginkan sedangkan retentate merupakan hasil

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    12/23

    yang tidak terleatkan oleh membran. Aliran secara cross flow dapat

    memfasilitasi perputaran kembali konsentrat/retentat dalam umpan dan

    mencampurkan kembali sebagai umpan baru, seperti pada %ambar &.8. Cross flow

    lebih banyak digunakan pada hampir semua proses membran dengan driving 

     force. $4otodarmojo et al., &''3).

    G1* 2'5 Me+nis1e Ali*n Cross -ow (Cross -ow -itration

     Met!o* Han*.oo"# $%&/)

    2'5'% Pe*1eilis 3n Sele+i:is

    "inerja membran dapat dilihat dari permeabilitas dan selektifitas suatu

    membran $4otodarmojo dan !eni#a, &''3). Perbedaan ukuran pori adalah salah

    satu faktor yang dapat mempengaruhi besarnya permeabilitas $5luks/beda tekan,

    / P) dan selekti#itas membran.

    2'5'%'" Pe*1eilis

    Permeabilitas air diukur dengan mengamati fluks air yang melalui

    membran. 5luks dapat diartikan yaitu jumlah #olume  permeat   yang menembus

    satuan luas membran dalam aktu tertentu dengan adanya gaya dorong dalam hal

    ini berupa tekanan. Secara umum permeabilitas air dipengaruhi oleh ukuran pori

    dan jenis material membrane $Susanto, &'). 4ilai fluks dapat dirumuskanD

    t  x A

    *  +   =

    RRRRRRRRRRR..$&.)

    denganD

     +   E 5luks $l/m&.jam)

    *  E olume permeat  $ml)

     A  E Guas permukaan membran $m&)

    t   E Caktu $jam)

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    13/23

    $01020$ Sele+i:is Me1*n

    Perhitungan rejeksi membran dilakukan untuk mengetahui kinerja

    membran terkait dengan kemampuannya untuk menahan atau meleatkan *at

    terlarut. Parameter yang digunakan untuk mengetahui selekti#itas membran

    adalah koefisien rejeksi $Susanto, &'). "oefisien rejeksi adalah fraksi

    konsentrasi *at terlarut yang tidak menembus membran dan dirumuskan sebagaiD

    >,''),$   xC 

    C  R

     f  

     p−=

    RRRRRRRRRRR..$&.&)

    denganD

     RE "oefisien rejeksi $>)

    C  p E "onsentrasi *at terlarut dalam permeat 

    C  f  E "onsentrasi *at terlarut dalam umpan

    2'5'7 -ouin+

     Fouling merupakan deposisi padatan tersuspensi atau padatan terlarut yang

    dapat berupa makromolekul, koloid, partikel sangat halus pada permukaan

    membran, pada mulut atau dalam pori membran $Susanto, &'). !eposisi ini

    meliputi adsorpsi, penyumbatan pori, presipitasi $pengendapan) dan pembentukan

    ca&e. !eposisi partikel+partikel pada membran akan membentuk suatu lapisan

     baru yang harus dilalui oleh umpan sehingga fluks menjadi turun. !ari berbagai

     penyebab fouling , pembentukan ca&e pada permukaan, merupakan faktor dominan

    dalam pembentukan reversible fouling , yang pada akhirnya menjadi faktor 

    dominan dalam penurunan fluks, seperti pada %ambar &.3.

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    14/23

    G1* 2'8 K.nse- Te*3in -ouin+ (3atsou,i*ou# $%%4)

    5enomena  fouling sangat kompleks dan sukar untuk dijelaskan secara

    teoritis. 5ouling dipengaruhi oleh parameter fisik dan kimiai seperti konsentrasi,

    temperatur, p;, kekuatan ionik, dan interaksi spesifik/ikatan hidrogen

    $4otodarmojo et al., &''3).  Fouling ini dapat menurunkan fluks, meningkatkan

     biaya operasi, dan berisiko mengganti membran.

    eberapa cara untuk mengurangi terjadinya fouling menurut Susanto $&')D

    a Perlakuan aal larutan umpan

    Perlakuan aal larutan umpan diantaranya adalah dengan membantu

    mengurangi kekeruhan atau padatan tersuspensi, mengurangi

    kecenderungan terbentuknya kerak dan menghilangkan *at teremulsi/ *at

    organik lainnya

     b Memodifikasi membran

    Memodifikasi membran ditujukan untuk menghindari peristia adsorpsi

    yang tidak diinginkan pada permukaan membran. !ua pendekatan untuk 

    memodifikasi membran yaitu pemberian muatan dan hidrofilisasi membran.

    c Pembersihan membran

    Metode pembersihan membran menurut Susanto $&')D

    • Pembersihan secara fisik 

    Pembersihan secara hidrolik termasuk didalamnya adalah back+flushing,

     penekanan, pengurangan tekanan dan merubah arah aliran

    • Pembersihan secara kimia

    ahan kimia yang dapat digunakan antara lain asam kuat $;2PO3), asam

    lemah $asam sitrat), alkali $4aO;, deterjen $alkalin, non ionik),

    compleFing agent $:!TA), desinfektan $;&O& dan 4aO-l) dan gas

    $etilen aFida) sterilisasi. "onsentrasi ahan kima dan aktu pencucian

    sangat penting dalam menangani fouling

    • Pembersihan secara elektrik 

    Metode pembersihan ini menggunakan medan elektrik di sekitar 

    membran. at terlarut atau partikel akan tertarik pada medan elektrik 

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    15/23

    2'8 Peneliin Te*3ulu

    Bntuk mendukung penelitian ini, digunakan kajian pustaka beberapa

     penelitian terdahulu ditunjukkan pada Tabel &.3.

    Tel 2'9 Peneliin Te*3ulu

    N

    .

    N1 /u3ul Peneliin Kesi1-uln

    .• C.G.

    Ang a,

    • A.C.

    Mohammad

    et al., &'9

     (ybrid

    coagulation-F

    membrane

     process for

    brac&ish water

    http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121#af0005http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121#af0005http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    16/23

    N

    .

    N1 /u3ul Peneliin Kesi1-uln

    treatment ffect

    of antiscalant on

    water

    characteristics

    and membrane

     fouling 

    &. 5.;. utt et

    al, ((6

     valuation of

     !"A

    #thylenediamine

    tetraacetic Acid$

    and advanced

     scale inhibitors

     for control of

    Ca'O/ , 'r'O/ ,

    andCaCO0 scales in

     RO desalination

    2. Gauren et al,

    &''

    "he effect of

    antiscalant

    addition on

    calcium

    carbonate

     precipitation for

    a simplified

     synthetic

    brac&ish water

    reverse osmosis

    concentrate

    3. Pere* et al, 'tate of the art

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    17/23

    N

    .

    N1 /u3ul Peneliin Kesi1-uln

    &'& and review on the

    treatment

    technologies of

    water reverse

    osmosis

    concentrates

    8. Mc-ool

    rian et al,

    &'&

     Antiscalant

    removal in

    accelerated

    desupersaturatio

    n of RO

    concentrate via

    chemically1

    enhanced seeded

     precipitation#C'P$

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    18/23

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    19/23

    'ulai

    Persia$an PeriinanPersia$an Alat :

    &nit iltrasi 'embran*$ektro+otometer*canning Electron 'icrosco$yourier Trans+orm,-n+rared *$ectrosco$y

    Persia$an ahan :Air garam *intetik

    Antiscalant Edta (Ethylenediaminetetraacetic Acid)A/uades'embran nano%ltrasi

    Variabel 0ontrol*uhu (!,1o #)

    $2tekanan

    Variabe Terikat

    0adar Edta (Ethylenediaminetetraacetic Acid)(*odium 'eta$hos$hate)

    Variabel ebas0onsentrasi garam dalam air

    Pengolahan Data

    Analisis data dan Pembahasan

    0esim$ulan dan *aran

    *elesai

    *tudi 3iteratur

     Taha$ Persia$an

     Taha$ Pelaksanaan

    Analisis data

      Persia$an

    cvcg

    Penelitian

    Pelaksanaan Penelitian(running)

    METODE PENELITIAN

    5'" Di,*1 Ali* Peneliin

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    20/23

    5'2 Me.3e Peneliin

    Metode Pengumpulan !ata yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri

    dari data primer dan data sekunder.

    !ata Primer 

    & !ata primer didapatkan dari pengujian fluks menggunakan membran

    nanofiltrasii dengan feed konsentrate 0O air laut sintetik yang

    mengandung antiscalant   !"A #thylenediaminetetraacetic Acid$  serta

     persen rejeksi dari permeat yang dihasilkan.

    2 !ata Sekunder 

    !ata sekunder didapatkan dari jurnal, literatur, dan penelitian terdahulu.

    5'5 Al 3n Bn

    Alat+alat yang digunakan pada penelitian ini adalah spektrofotometer, unit

    filtrasi membran,  scanning electron microscopy $S:M), dan  fourier transform1

    infrared spectroscopy. Sedangkan bahan+bahan yang digunakan adalah garam

    sintetik sebagai konsentrate 0O, antiscalant   :!TA #thylenediaminetetraacetic

     Acid$  serta membran nanofiltrasi $45&6').

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    21/23

    DAFTAR PUSTAKA

    aker, 0.C. &''3.  )embrane "echnology and Applications  &nd  edition. Cest

    SusseF D ohn Ciley U Sons, Gtd.

    rent :. -orbett et al. &''2. valuation of Reverse Osmosis 'caling Prevention

     !evices at (igh Recovery  . B.S. !:PA0TM:4T O5 T;: 14T:01O0 

    ureau of 0eclamation

    !udley, GV et al, &'&. "he Role of Antiscalants and Cleaning   Chemicals to

    Control )embrane Fouling .Perma-are

    %on*ale*, Pere*. &'&. 'tate of the art and review on the treatment technologies

    of water reverse osmosis concentrates. Cater 0esearch 39 $&'&) &96 +&@2

    %hafour, :ssam.&''2. :nhancing 0O system performance utili*ing antiscalants.

    !esalination 82 $&''&) 3(+82

    %reenle, Gauren 5 et al. &''. "he effect of antiscalant addition on calcium

    carbonate precipitation for a simplified synthetic brac&ish water reverse

    osmosis concentrate. Cater 0esearch 33 $&'')&(86+&(9(

    %on*ale*, Pere*. &'&. 'tate of the art and review on the treatment technologiesofwater reverse osmosis concentrates. Cater 0esearch 39 $&'&) &96+&@2

    Mccool, rian. &'&. Antiscalant removal in accelerated desupersaturation of RO

    concentrate via chemically1enhanced seeded precipitation #C'P$. Cater 

    0esearch.39 $&'&) 3&9+3&6

    Muhammad A.C el al. &'9.  (ybrid coagulation-F membrane process for 

    brac&ish water treatment ffect of antiscalant on water characteristics

    and membrane fouling . !esalination $&'9) FFF.FFF

    Mulder, M. ((9. 2asic Principles of )embrane "echnology. !ordrechtD "luer 

    Academic Publishers

     4orman G.4, Anthony %. 5ane, C. S. Cinston ;o, and T. Matsuura. &''@.

     Advanced )embrane "echnology and Applications. ohn Cilley U Sons,

    0en, i*hong and 0ong Cang. &'. Preparation of Polymeric )embranes D

     (andboo& of nvironmental ngineering   D Membrane and !esalination

    Technology. ol. 2. Page D 36+''.

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    22/23

    Scott." and ;ughes. 0.((&. 3ndustrial membran 'eparation "echnology.2lac&ie

     Academic and Professional . %lasgo

    Susanto, ;. &'. "e&nologi )embran. SemarangD adan Penerbit Bni#ersitas

    !iponegoro

    Centen, 1.%. ((9.  )embrane "echnology for 3ndustry and nvironmental 

     Protection. andung D B4:S-O -enter for Membrane Science and

    Technology, 1nstitut Teknologi andung

    Vang, Wingfeng et al. &''. Control of protein #2'A$ fouling in RO system by

    antiscalants. ournal Of Membrane Science 293 $&'') 26&+26(

  • 8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta

    23/23