8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
1/23
USULAN GARIS BESAR
PENYISIHAN KANDUNGAN ANTISCALANT EDTA
( ETHYLENEDIAMINETETRAACETIC ACID) KONSENTRATE RO
(REVERSE OSMOSIS ) MENGGUNAKAN MEMBRAN NANOFILTRASI
(NF270)
Disusun Ole !
HILDA INAYA ILMA
2"0#0""2""00$%
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNI&ERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
20"%
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
2/23
BAB I
PENDAHULUAN
"'" L* Bel+n,
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Air merupakan komponen lingkungan paling penting bagi kehidupan.
Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air
merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Sumber air tersebut ada yang
diperoleh dari air tanah, mata air, air sungai, danau dan air laut.
Air akan memberikan pengaruh besar terhadap kelangsungan makhluk
hidup, jika air yang tersedia tidak mampu mencukupi kebutuhan maka akan
terjadi krisis air. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi untuk mengatasi
kelangkaan air.
Pemanfaatan air laut untuk mendapatkan air bersih dapat dilakukan melalui
proses desalinasi. Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu
dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin/payau.
Air asin/payau tersebut ditekan supaya meleati membran yang bersifat semi
permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring.
!esalinasi air laut dengan membran Reverse Osmosis adalah metode yang banyak
dipakai. "apasitas mesin re#erse osmosis harus mampu secara konsisten
mengubah air laut menjadi air taar dan mengubah air taar itu ke tingkat
kemurnian lebih tinggi $%reenlee et al., &''().
Pada penggunaannya, permasalahan yang kerap muncul pada membran
reverse osmosis adalah fouling. Fouling adalah peristia menumpuknya *at
terlarut pada permukaan membran atau di dalam pori membran yang disebabkan
oleh senyaa+senyaa organik. Fouling menyebabkan terjadinya penurunan
fluks, peningkatan frekuensi pencucian, penurunan umur membran dan penurunan
kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu pengendalian fouling merupakan
langkah yang sangat penting $Susanto, &'').
Fouling ini bisa diatasi dengan menggunakan antiscalant . Antiscalant
digunakan untuk menghambat pembentukan fouling , memperpanjang life time
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
3/23
membrane, mempertahankan recovery dan permeat pada proses RO plant , serta
sebagai preventive treatment pada membran Reverse Osmosis. Ada & macam jenis
antiscalant yaitu feed water in organic foulant dan feed water organic foulant
recovery. -ara penggunaan antiscalant ini adalah dengan diinjeksikan pada feed
water dengan dosing pump sesuai kebutuhan. enis+jenis antiscalant ini meliputi
Polyacrylic Acid, Carboxylic Acids, Polyphosphates, Phosphonate, Anion
Polymer, !"A # thylenediaminetetraacetic Acid$ dan "risodium Phosphat $rian
- et al., &'&)
Antiscalant hasil dari 0O konsentrate harus dipisahkan agar aman bagi
lingkungan dan manusia. !alam penelitian ini jenis antiscalant yang digunakan
adalah !"A #thylenediaminetetraacetic Acid$ Penyisihan antiscalant ini akan
menghasilkan garam murni yang aman untuk dikonsumsi.
.& 1dentifikasi Masalah
. !esalinasi adalah teknologi berbasis membran Reverse Osmosis yang
digunakan untuk memisahkan air taar serta kandungan garam dari air
laut. Pada penggunaannya, permasalahan yang kerap muncul adalah
fouling, dimana dibutuhkan antiscalant.
&. enis antiscalant yang digunakan adalah !"A
# thylenediaminetetraacetic Acid$.
2. Pemisahan 0O "onsentrate yang mengandung antiscalant untuk
mendapatkan garam murni.
3. Studi spesifik penelitian tentang pemisahan RO %onsentrate yang
mengandung antiscalant dengan metode nanofiltrasi $45&6') belum
banyak dilakukan..2 Pembatasan Masalah
. Pemilihan pengolahan jenis antiscalant pada penelitian ini adalah
!"A # thylenediaminetetraacetic Acid$
&. Air laut yang digunakan dalam penelitian ini adalah air laut sintetik
yang dibuat dengan menggunakan garam 4a-l $ion mono#alent)
dengan konsentrasi berbeda.
2. Antiscalant RO &onsentrate dipisahkan dengan menggunakan
membran nanofiltrasi $45&6').
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
4/23
EDTA (Ethylenediaminetetraacetic Acid)
Parameter uji (variabel terikat)
Variabel bebas: Variasi konsentrasi garam dalam air laut sintetik.
Variabel kontrol: suhu (!"#) dan tekanan.
Air garam sintetik
Pencarian $enelitian terdahulu
Pengolahan air limbah dengan menggunakan membran nano%ltrasi (&ji $endahuluan)
Penentuan variabel
Ada $engaruh terhada$ rejeksi
.3 Perumusan Masalah
. agaimana kinerja penyisihan RO &onsentrate yang mengandung
antiscalant dalam sampel air laut pada #ariasi konsentrasi garam yang
berbeda dengan aplikasi teknologi membran nanofiltrasi $45&6')7
&. erapakah nilai fluks dan tingkat rejeksi parameter antiscalant pada
#ariasi salinitas air laut yang berbeda dengan menggunakan teknologi
membran nanofiltrasi $45&6')7
2. Seberapa efisien pengolahan 0O "onsentrate dengan menggunakan
membran nanofiltrasi $45&6')7
.8 Tujuan Penelitian
. Menganalisis kinerja membran nanofiltrasi $45&6') pada penyisihan RO
%onsentrate yang mengandung antiscalant pada #ariasi konsentrasi garam
dalam air laut.
&. Mengetahui nilai fluks dan rejeksi membran nanofiltrasi $45&6') pada
penyisihan RO %onsentrate yang mengandung antiscalant dalam air laut.
2. Mengetahui tingkat efisiensi pengolahan 0O "onsentrate dengan
menggunakan membran nanofiltrasi $45&6').
.9 Manfaat Penelitian
. Menambah landasan 1PT:" mengenai penggunaan membran nanofiltrasi
$45&6') untuk penyisihan RO %onsentrate yang mengandung antiscalant
dalam pengolahan air laut.
&. Sebagai alternatif penyisihan antiscalant reverse osmosis concentrate
untuk dalam pengolahan air laut
.6 "erangka Pikir Penelitian
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
5/23
"'# Hi-.esis Peneliin
;ipotesis penelitian berjudul
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
6/23
yang kompleks dan bermacam+macam. %aram+garaman utama yang terdapat pada
air laut adalah 4a-l, -a-l&. -aSO3, MgSO3, dll $Susanto, &''). !alam
komposisi air laut dinyatakan baha (9.8> air laut berupa air murni dan 2.8> *at
terlarut. anyaknya *at terlarut disebut salinitas. Salinitas atau kadar garam adalah
banyaknya garam+garaman $dalam gram) yang terdapat dalam kilogram $'''
gram) air laut, yang dinyatakan dengan ? atau perseribu $Pujiastuti, &''@).
Salinitas di air laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi
air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Perairan dengan tingkat curah hujan
tinggi dan dipengaruhi oleh aliran sungai memiliki salinitas yang rendah
sedangkan perairan yang memiliki penguapan yang tinggi, salinitas perairannya
tinggi. Selain itu, pola sirkulasi juga berperan dalam penyebaran salinitas di suatu
perairan. Salinitas air laut biasanya 28 ? di sebagian besar ilayah laut. !i
perairan 1ndonesia yang termasuk iklim tropis, salinitas meningkat dari arah barat
ke timur dengan kisaran antara 2' ? 28 ? $Mujiyanto, &'&).
Bntuk menghitung salinitas dapat menggunakan jumlah ion klorida yang
terdapat dalam air laut dengan menggunakan rumus sebagai berikut $5eistel dan
Ceinreben, &''@)D
Salinitas $ ? ) E .@'888 F -hlorinity $ ? )
Tel 2'2 K*+e*isi+ Kulis Ai* Lu Unu+ Pretreatment
Seawater Reverse Osmosis (Vout!"ov# $%&%)
P*1ee* Hl n, *us 3i-e*i+n 3l1 'retreatment
Turbiditas
$4TB)
Ge#el turbiditas diatas '. mg/l terindikasi memberikan
potensi yang tinggi dalam menyebabkan fouling. Turbiditasyang mencapai diatas 8' 4TB membutuhkan pengolahan
aal sebelum filtrasi, seperti sedimentasi atau dissolved air
flotation $!A5).
"otal Organic
Carbon $mg/l)
iofouling tidak mudah terbentuk jika konsentrasi dibaah
'.8 mg/l, namun diatas & mg/l biofuling akan mudah
terbentuk.
"otal
'uspended
Parameter ini dibutuhkan untuk menaksir jumlah residu yang
terbentuk selama proses pretreatment. Tidak terkorelasi
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
7/23
P*1ee* Hl n, *us 3i-e*i+n 3l1 'retreatment
'olids $mg/l) dengan baik terhadap nilai turbiditas melebihi 8 4TB.
Temperatur $'-) Temperature $H-) T I & H- menyebabkan kenaikan
signifikan terhadap energi yang dibutuhkan.
T J 28 H- dapat mempercepat pembentukan scaling dan
biofouling. T K 38 H- menyebabkan kerusakan irre#ersible
pada membran 0O.
p; $units) Tipikal p; air laut adalah 6.9 @.2. Pemaparan yang lama
pada p; L3 dan p; K dapat menyebabkan kerusakan
pada membran
2'2 Anis4ln EDTA ( Et!ene*iaminetetraaeti Ai*)
Antiscalant digunakan untuk menghambat pembentukan fouling ,
memperpanjang life time membrane, mempertahankan recovery dan permeat pada
proses RO plant , serta sebagai preventive treatment pada membran Reverse
Osmosis. Ada & macam jenis antiscalant yaitu feed water in organic foulant dan
feed water organic foulant recovery. -ara penggunaan antiscalant ini adalah
dengan diinjeksikan pada feed water dengan dosing pump sesuai kebutuhan. enis+
jenis antiscalant ini meliputi Polyacrylic Acid, Carboxylic Acids, Polyphosphates,
Phosphonate, Anion Polymer, !"A #thylenediaminetetraacetic Acid$, '()P
#'odium (exametaphosphate$, dan "risodium Phosphat $rian - et al., &'&)
Antiscalant berpengaruh terhadap peristia fouling pada membran. Selain
itu antiscalant mampu berperan sebagai inhibitor tetapi dalam dosis tertentu
antiscalant justru mampu meningkatkan kecenderungan fouling organik pada
permukaan membran. $C.G. Ang el al, &'9). Antiscalant sering ditambahkan
pada umpan 0O untuk membantu mencegah pengendapan, dan mrningkatkan
kinerja dari membran. $Gauren 5. %reenlee et al, &')
:!TA #thylenediaminetetraacetic Acid$ merupakan salah satu
jenis asam amina polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai titran dalam
titrasi kompleksometri. Selain itu :!TA digunakan sebagai inhibitor untuk
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
8/23
mengatasi fouling dan bertidak sebagai antiscalant. :!TA sebenarnya adalah
ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam leat kedua
nitrogen dan keempat gugus karboksil+nya atau disebut ligan multidentat yang
mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam ,&+
diaminoetanatetraasetat $asametilenadiamina tetraasetat, :!TA) yang mempunyai
dua atom nitrogen penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam
molekul $0i#al, ((8).
Selekti#itas kompleks dapat diatur dengan pengendalian p;, misal Mg,
-a, -r, dan a dapat dititrasi pada p; E :!TA. Sebagian besar titrasi
kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai
pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai arna yang berbeda
dengan pengompleksnya sendiri. 1ndikator demikian disebut indikator
metalokromat. 1ndikator jenis ini contohnya adalah :riochrome black T
pyrocatechol #iolet Fylenol orange calmagit +$&+piridil+a*onaftol), PA4,
*incon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue $"hopkar, &''&).
G1* 2'" S*u+u* M.le+ul EDTA
2'5 Te+n.l.,i Me1*n
Menurut Susanto $&'), membran merupakan lapisan tipis di antara dua
fasa yang bersifat selektif $semi permeabel) dan berfungsi mengatur perpindahan
komponen pada dua kompartemen yang berdekatan tersebut. Prinsip kerja
membran dapat dilihat pada %ambar
"eunggulan membran dibandingkan dengan pengolahan secara
kon#ensional dalam pengolahan air minum antara lain yaitu memerlukan energi
yang lebih rendah untuk operasi dan pemeliharaan, desain dan konstruksi untuk
sistem dengan skala kecil, peralatannya modular sehingga mudah di scale up dan
tidak butuh kondisi ekstrim $temperatur dan p;). Calaupun demikian, membran
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
9/23
mempunyai keterbatasan seperti terjadinya fenomena polarisasi konsentrasi,
fouling , yang menjadi pembatas bagi #olume air terolah yang dihasilkan dan juga
keterbatasan umur membran $4otodarmojo et al., &''3).
G1* 2'2 Ilus*si Me1*n Be*si6 Se1i Pe*1eel (Susanto#
$%&&)
!ari gambar &. dapat dijelaskan baha proses yang terjadi di dalam
membran yaitu aliran umpan masuk kedalam modul pada komposisi dan laju alir
tertentu. "arena membran memiliki kemampuan untuk mengalirkan satu
komponen lebih mudah dibandingkan dengan komponen lain, maka komposisi
dan laju alir umpan akan berubah sebagai fungsi dari jarak $distance). Aliran
umpan akan terpisah menjadi dua arus, aliran permeate dan retentate. Aliran
permeate merupakan fraksi umpan yang dapat meleati membran, sedangkan
aliran retentate merupakan fraksi yang tertahan pada membran. $Susanto, &')
2'5'" Klsi6i+si P*.ses Me1*n
Proses pemisahan yang terjadi didalam membran dapat diklasifikasikan
menjadi mikrofiltrasi $M5), Bltrafiltrasi $B5), 4anofiltrasi $45), dan 0e#erse
Osmosis $0O). Pengklasifikasian membran didasarkan pada beberapa hal yaitu
jenis material pembuatan membran, driving force, mekanisme pemisahan, dan
ukuran dari partikel yang dapat dipisahkan.
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
10/23
G1* 2'5 P*.ses 1e1*n 3en,n *rivin+ ,ore e+nn
2'5'2 Nn.6il*si Me1*n
4anofiltrasi merupakan proses khusus yang dipilih ketika proses 0e#erse
Osmosis dan Bltrafiltrasi bukan merupakan pilihan yang tepat untuk operasi
separasi. 4anofiltrasi bisa digunakan untuk beberapa jenis pemisahan seperti
demineralisasi, penghilangan *at arna, dan desalinasi. Pada larutan yang terdiri
solute organik, suspended solid , dan ion poly#alen, permeat yang dihasilkan
mengandung ion mono#alen dan berupa larutan organik dengan M rendah
seperti alkohol $aker,&''3)'
4anofiltrasi adalah proses yang menggunakan tekanan sebagai driving
force. Proses separasi didasarkan pada ukuran molekul. Membran yang digunakan
dalam proses nanofiltrasi memiliki retensi yang tidak terlalu besar terhadap garam
uni#alent (!asil#a dkk, &''6).
2'5'5 P*insi- Ke* Nn.6il*si .
Proses pada nanofiltrasi dilakukan dengan cara mengalirkan larutan
sepanjang permukaan membran dengan memanfaatkan beda tekanan. 5iltrasi
membran aliran crossflow menggunakan laju alir yang besar untuk meningkatkan
laju permeate dan mengurangi kemungkinan terjadinya fouling . Partikel solut
yang terinjeksi $misal D garam terlarut) terpisah bersama dengan arus aliran yang
keluar dan tidak terakumulasi dipermukaan membrane. Sulit untuk memprediksi
performa dari membran nanofiltrasi, terutama bila terdapat lebih dari tiga macam
solut dalam larutan tersebut karena rejeksi membran di pengaruhi oleh ukuran,
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
11/23
struktur, dan muatan dari komponen dalam larutan. Akibatnya, proses piloting
sangat direkomendasikan pada aplikasi nanofiltrasi $ $4orman et al.&''@).
Membran nanofiltrasi dengan ukuran pori sekitar ','' mikrometer
memiliki keterbatasan dalam mengolah air baku menjadi air minum. Membran
nanofiltrasi hanya dapat memisahkan air dari padatan terlarut, bakteri, #irus, ion
multi#alensi seperti -a&N, Mg&N dll yang menyebabkan kesadahan atau molekul
yang mempunyai berat moleku dengan rentang &''+8''' dan tidak dapat
memisahkan ion mono#alensi seperti 4aN, " N dll. ;al ini berarti, membran
nanofiltrasi hanya dapat mengolah air baku yang berupa air taar $ 0en dan
Cang, &').
2'5'8 Me1*n NF270
Membran 45&6' berupa lembaran datar dirancang untuk menghilangkan
persentase yang tinggi dari TO- $"otal Organic Compound ) dan T;M
$Trihalometan). 45&6' cocok digunakan untuk air permukaan dan air tanah
dengan penyisihan senyaa organik yang baik sesuai dengan yang diinginkan
dengan pelunakan parsial. Merupakan membran komposit poliamida yang banyak digunakan pada pengolahan air maupun air limbah. Termasuk membran dengan
nilai permeabilitas yang relatif tinggi $G/bar.m&. jam). Pada P; 3 dan lebih,
membran ini akan memiliki muatan negatif &@Q temperatur maksimum pada saat
operasi adalah 38'- dan tekanan maksimum 3 bar. P; untuk operasi yang terus
menerus antara 2 sampai '. Pada P; diatas ' bersamaan dengan suhu lebih dari
28o-, membran ini tidak direkomendasikan untuk digunakan.&(Q. $Manttari et
al.&''3)
2'5'9 Ti-e Ali*n Cross -ow
Pada model cross flow, aliran umpan bergerak searah dengan permukaan
membran dan permeat keluar tegak lurus dengan arah aliran umpan. Proses
pemisahan menghasilkan dua aliran yaitu permeate dan retentate. Permeate
merupakan hasil pemisahan yang diinginkan sedangkan retentate merupakan hasil
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
12/23
yang tidak terleatkan oleh membran. Aliran secara cross flow dapat
memfasilitasi perputaran kembali konsentrat/retentat dalam umpan dan
mencampurkan kembali sebagai umpan baru, seperti pada %ambar &.8. Cross flow
lebih banyak digunakan pada hampir semua proses membran dengan driving
force. $4otodarmojo et al., &''3).
G1* 2'5 Me+nis1e Ali*n Cross -ow (Cross -ow -itration
Met!o* Han*.oo"# $%&/)
2'5'% Pe*1eilis 3n Sele+i:is
"inerja membran dapat dilihat dari permeabilitas dan selektifitas suatu
membran $4otodarmojo dan !eni#a, &''3). Perbedaan ukuran pori adalah salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi besarnya permeabilitas $5luks/beda tekan,
/ P) dan selekti#itas membran.
2'5'%'" Pe*1eilis
Permeabilitas air diukur dengan mengamati fluks air yang melalui
membran. 5luks dapat diartikan yaitu jumlah #olume permeat yang menembus
satuan luas membran dalam aktu tertentu dengan adanya gaya dorong dalam hal
ini berupa tekanan. Secara umum permeabilitas air dipengaruhi oleh ukuran pori
dan jenis material membrane $Susanto, &'). 4ilai fluks dapat dirumuskanD
t x A
* + =
RRRRRRRRRRR..$&.)
denganD
+ E 5luks $l/m&.jam)
* E olume permeat $ml)
A E Guas permukaan membran $m&)
t E Caktu $jam)
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
13/23
$01020$ Sele+i:is Me1*n
Perhitungan rejeksi membran dilakukan untuk mengetahui kinerja
membran terkait dengan kemampuannya untuk menahan atau meleatkan *at
terlarut. Parameter yang digunakan untuk mengetahui selekti#itas membran
adalah koefisien rejeksi $Susanto, &'). "oefisien rejeksi adalah fraksi
konsentrasi *at terlarut yang tidak menembus membran dan dirumuskan sebagaiD
>,''),$ xC
C R
f
p−=
RRRRRRRRRRR..$&.&)
denganD
RE "oefisien rejeksi $>)
C p E "onsentrasi *at terlarut dalam permeat
C f E "onsentrasi *at terlarut dalam umpan
2'5'7 -ouin+
Fouling merupakan deposisi padatan tersuspensi atau padatan terlarut yang
dapat berupa makromolekul, koloid, partikel sangat halus pada permukaan
membran, pada mulut atau dalam pori membran $Susanto, &'). !eposisi ini
meliputi adsorpsi, penyumbatan pori, presipitasi $pengendapan) dan pembentukan
ca&e. !eposisi partikel+partikel pada membran akan membentuk suatu lapisan
baru yang harus dilalui oleh umpan sehingga fluks menjadi turun. !ari berbagai
penyebab fouling , pembentukan ca&e pada permukaan, merupakan faktor dominan
dalam pembentukan reversible fouling , yang pada akhirnya menjadi faktor
dominan dalam penurunan fluks, seperti pada %ambar &.3.
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
14/23
G1* 2'8 K.nse- Te*3in -ouin+ (3atsou,i*ou# $%%4)
5enomena fouling sangat kompleks dan sukar untuk dijelaskan secara
teoritis. 5ouling dipengaruhi oleh parameter fisik dan kimiai seperti konsentrasi,
temperatur, p;, kekuatan ionik, dan interaksi spesifik/ikatan hidrogen
$4otodarmojo et al., &''3). Fouling ini dapat menurunkan fluks, meningkatkan
biaya operasi, dan berisiko mengganti membran.
eberapa cara untuk mengurangi terjadinya fouling menurut Susanto $&')D
a Perlakuan aal larutan umpan
Perlakuan aal larutan umpan diantaranya adalah dengan membantu
mengurangi kekeruhan atau padatan tersuspensi, mengurangi
kecenderungan terbentuknya kerak dan menghilangkan *at teremulsi/ *at
organik lainnya
b Memodifikasi membran
Memodifikasi membran ditujukan untuk menghindari peristia adsorpsi
yang tidak diinginkan pada permukaan membran. !ua pendekatan untuk
memodifikasi membran yaitu pemberian muatan dan hidrofilisasi membran.
c Pembersihan membran
Metode pembersihan membran menurut Susanto $&')D
• Pembersihan secara fisik
Pembersihan secara hidrolik termasuk didalamnya adalah back+flushing,
penekanan, pengurangan tekanan dan merubah arah aliran
• Pembersihan secara kimia
ahan kimia yang dapat digunakan antara lain asam kuat $;2PO3), asam
lemah $asam sitrat), alkali $4aO;, deterjen $alkalin, non ionik),
compleFing agent $:!TA), desinfektan $;&O& dan 4aO-l) dan gas
$etilen aFida) sterilisasi. "onsentrasi ahan kima dan aktu pencucian
sangat penting dalam menangani fouling
• Pembersihan secara elektrik
Metode pembersihan ini menggunakan medan elektrik di sekitar
membran. at terlarut atau partikel akan tertarik pada medan elektrik
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
15/23
2'8 Peneliin Te*3ulu
Bntuk mendukung penelitian ini, digunakan kajian pustaka beberapa
penelitian terdahulu ditunjukkan pada Tabel &.3.
Tel 2'9 Peneliin Te*3ulu
N
.
N1 /u3ul Peneliin Kesi1-uln
.• C.G.
Ang a,
• A.C.
Mohammad
et al., &'9
(ybrid
coagulation-F
membrane
process for
brac&ish water
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121#af0005http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121#af0005http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0011916416300121
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
16/23
N
.
N1 /u3ul Peneliin Kesi1-uln
treatment ffect
of antiscalant on
water
characteristics
and membrane
fouling
&. 5.;. utt et
al, ((6
valuation of
!"A
#thylenediamine
tetraacetic Acid$
and advanced
scale inhibitors
for control of
Ca'O/ , 'r'O/ ,
andCaCO0 scales in
RO desalination
2. Gauren et al,
&''
"he effect of
antiscalant
addition on
calcium
carbonate
precipitation for
a simplified
synthetic
brac&ish water
reverse osmosis
concentrate
3. Pere* et al, 'tate of the art
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
17/23
N
.
N1 /u3ul Peneliin Kesi1-uln
&'& and review on the
treatment
technologies of
water reverse
osmosis
concentrates
8. Mc-ool
rian et al,
&'&
Antiscalant
removal in
accelerated
desupersaturatio
n of RO
concentrate via
chemically1
enhanced seeded
precipitation#C'P$
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
18/23
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
19/23
'ulai
Persia$an PeriinanPersia$an Alat :
&nit iltrasi 'embran*$ektro+otometer*canning Electron 'icrosco$yourier Trans+orm,-n+rared *$ectrosco$y
Persia$an ahan :Air garam *intetik
Antiscalant Edta (Ethylenediaminetetraacetic Acid)A/uades'embran nano%ltrasi
Variabel 0ontrol*uhu (!,1o #)
$2tekanan
Variabe Terikat
0adar Edta (Ethylenediaminetetraacetic Acid)(*odium 'eta$hos$hate)
Variabel ebas0onsentrasi garam dalam air
Pengolahan Data
Analisis data dan Pembahasan
0esim$ulan dan *aran
*elesai
*tudi 3iteratur
Taha$ Persia$an
Taha$ Pelaksanaan
Analisis data
Persia$an
cvcg
Penelitian
Pelaksanaan Penelitian(running)
METODE PENELITIAN
5'" Di,*1 Ali* Peneliin
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
20/23
5'2 Me.3e Peneliin
Metode Pengumpulan !ata yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri
dari data primer dan data sekunder.
!ata Primer
& !ata primer didapatkan dari pengujian fluks menggunakan membran
nanofiltrasii dengan feed konsentrate 0O air laut sintetik yang
mengandung antiscalant !"A #thylenediaminetetraacetic Acid$ serta
persen rejeksi dari permeat yang dihasilkan.
2 !ata Sekunder
!ata sekunder didapatkan dari jurnal, literatur, dan penelitian terdahulu.
5'5 Al 3n Bn
Alat+alat yang digunakan pada penelitian ini adalah spektrofotometer, unit
filtrasi membran, scanning electron microscopy $S:M), dan fourier transform1
infrared spectroscopy. Sedangkan bahan+bahan yang digunakan adalah garam
sintetik sebagai konsentrate 0O, antiscalant :!TA #thylenediaminetetraacetic
Acid$ serta membran nanofiltrasi $45&6').
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
21/23
DAFTAR PUSTAKA
aker, 0.C. &''3. )embrane "echnology and Applications &nd edition. Cest
SusseF D ohn Ciley U Sons, Gtd.
rent :. -orbett et al. &''2. valuation of Reverse Osmosis 'caling Prevention
!evices at (igh Recovery . B.S. !:PA0TM:4T O5 T;: 14T:01O0
ureau of 0eclamation
!udley, GV et al, &'&. "he Role of Antiscalants and Cleaning Chemicals to
Control )embrane Fouling .Perma-are
%on*ale*, Pere*. &'&. 'tate of the art and review on the treatment technologies
of water reverse osmosis concentrates. Cater 0esearch 39 $&'&) &96 +&@2
%hafour, :ssam.&''2. :nhancing 0O system performance utili*ing antiscalants.
!esalination 82 $&''&) 3(+82
%reenle, Gauren 5 et al. &''. "he effect of antiscalant addition on calcium
carbonate precipitation for a simplified synthetic brac&ish water reverse
osmosis concentrate. Cater 0esearch 33 $&'')&(86+&(9(
%on*ale*, Pere*. &'&. 'tate of the art and review on the treatment technologiesofwater reverse osmosis concentrates. Cater 0esearch 39 $&'&) &96+&@2
Mccool, rian. &'&. Antiscalant removal in accelerated desupersaturation of RO
concentrate via chemically1enhanced seeded precipitation #C'P$. Cater
0esearch.39 $&'&) 3&9+3&6
Muhammad A.C el al. &'9. (ybrid coagulation-F membrane process for
brac&ish water treatment ffect of antiscalant on water characteristics
and membrane fouling . !esalination $&'9) FFF.FFF
Mulder, M. ((9. 2asic Principles of )embrane "echnology. !ordrechtD "luer
Academic Publishers
4orman G.4, Anthony %. 5ane, C. S. Cinston ;o, and T. Matsuura. &''@.
Advanced )embrane "echnology and Applications. ohn Cilley U Sons,
0en, i*hong and 0ong Cang. &'. Preparation of Polymeric )embranes D
(andboo& of nvironmental ngineering D Membrane and !esalination
Technology. ol. 2. Page D 36+''.
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
22/23
Scott." and ;ughes. 0.((&. 3ndustrial membran 'eparation "echnology.2lac&ie
Academic and Professional . %lasgo
Susanto, ;. &'. "e&nologi )embran. SemarangD adan Penerbit Bni#ersitas
!iponegoro
Centen, 1.%. ((9. )embrane "echnology for 3ndustry and nvironmental
Protection. andung D B4:S-O -enter for Membrane Science and
Technology, 1nstitut Teknologi andung
Vang, Wingfeng et al. &''. Control of protein #2'A$ fouling in RO system by
antiscalants. ournal Of Membrane Science 293 $&'') 26&+26(
8/19/2019 Bismillah Ugb Hilda Edta
23/23
Recommended