Upload
flaviana17
View
367
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Ultrasonic Mouse Repellent
Beberapa variasi jenis peralatan elektronik untuk mengusir pestisida adalah sebagai berikut:
Electromagnetic Pest Control: alat ini menarik dan bersifat kompleks. Terdapat
modifikasi pada sinyal frekuensi yang akan mengusir pengerat dan serangga.
Ultrasonic Pest Control: jenis ini memiliki panjang gelombang suara tertentu yang akan
mengusir pestisida. Manusia tidak akan terganggu aktivitasnya dengan menggunakan alat
ini.
Ionic Pest Control: alat ini menciptakan ion-ion negatif yang akan mengangkut bakteri
dan jamur di udara. Serangga dan pengerat juga dapat dihindari dengan ion-ion negatif
ini.
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai sistem pengusir tikus/pengerat menggunakan
gelombang ultrasonik digabungkan dengan gelombang elektromagnetik.
Gambar 1.Blok Diagram Ultrasonic Mouse Repellent
Alat ini membangkitkan square wave sinyal keluaran dengan range frekuensi
ultrasonik(~20 kHz). Beberapa jenis pestisida dapat diusir pada frekuensi 35 kHz, atau beberapa
jenis yang lain pada range 38-40 kHz. Manusia dan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing
tidak dapat mendengar pada gelombang suara ini, dan tidak mengganggu aktivitas manusia
sehari-hari. ultrasonic mouse repellent menggunakan gelombang ultrasonik sekaligus
elektromagnetik (EM) yang dapat mengganggu habitat tikus. Pulsa dari gelombang EM mampu
menembus dinding, lantai, dan langit-langit (semua tempat yang sering dijadikan tempat
persembunyian tikus). Alat ini memiliki power supply untuk menghasilkan level tegangan searah
dan reguler. Timer atau osilator dapat dikontrol untuk men-switch frekuensi pada sepuluh nilai
yang berbeda dan kemudian sinyal tersebut diperkuat melalui amplifier dan transduser untuk
memproduksi sinyal ultrasonik di lingkungan. Sistem ini juga memiliki driver piezoelektrik
menggunakan tipe horn sebagai keluaran audio.
Modulasi dari frekuensi yang tinggi ini memberikan rasa sakit dan tidak nyaman pada
pendengaran tikus sehingga akan menjauh dari sumber suara berasal. Meskipun range frekuensi
ini tidak dapat didengar oleh manusia, tetapi dapat didengar melalui microphone dan peralatan
elektronik lain dan mungkin mengganggu kejelasan suara di telepon. Alat ini juga dapat
mengganggu alat bantu dengar dan juga pada sistem alarm anti maling.
Gambar 2. Ultrasonic Mouse Repellent
Peralatan ini ukurannya cukup kecil dan dapat disambungkan/ plug-in ke soket. Alat ini
juga dapat menggunakan sumber energi dari baterai. Beberapa alat memiliki fitur untuk quiet
mode, medium mode dan loud mode. Quiet mode pada frekuensi sangat rendah cukup untuk
mengusir tikus. Medium mode dengan frekuensi yang lebih tinggi dapat mengusir serangga di
dalam rumah bahkan di sekeliling rumah. Loud mode dengan frekuensi tertinggi yang dapat
mengusir pestisida. Harga diperkirakan sekitar $ 49.95.
Referensi:
http://www.sooperarticles.com/business-articles/advertising-articles/electronic-sound-repellents-
25634.html
http://www.freepatentsonline.com/5602523.pdf
http://www.electronicpestcontrol.net/
Blood Pressure Measurement on Mouse and Rat
Pendahuluan
Penggunaan tikus semakin meningkat untuk penelitian medis. Sementara itu, karena
kurangnya teknik dalam melakukan suntikan/cannulation ke arteri, kontrol untuk melakukan
anestesi sementara sulit dilakukan berdasarkan parameter-parameter seperti tekanan darah dan
gas dalam darah arteri. Sekarang ini tekanan dan gas darah arteri dapat diukur selama melakukan
bius pada tikus menggunakan teknologi non-invasive. Sejauh ini beberapa teknik telah
digunakan, antara lain cannulation of the abdominal artery of a mouse with a polyethylene tube,
Radiotelemetry of mouse blood pressure, dan beberapa metode lain yang berdasarkan
penggunaan plethysmograph. Pengukuran tekanan darah arteri secara non-invasive menggunakan
manset untuk ekor. Melalui sistem ini dapat membantu meningkatkan eksperimen menggunakan
tikus.
Sistem pengukuran tekanan darah secara non-invasive pada tikus ini
menggunakan sensor photoelectric untuk mendeteksi pulsa tekanan darah. Peneliti dapat
memonitor, merekam, menyimpan dan mengirimkan data tekanan darah secara otomatis melalui
suatu perangkat lunak. Bagian penting dari proses ini adalah penempatan manset untuk menguji
obyek. Sistem ini menggunakan sensor manset ekor tunggal. Teknik ini akan menahan ekor tikus
dan menghilangkan efek stress. Selain itu sistem ini dilakukan dalam ruang yang hangat
sehingga menciptakan lingkungan dengan temperatur yang terkontrol.
Blok Diagram dan Spesifikasi
Gambar 1. Diagram Blok Sederhana Pengukuran Tekanan Darah pada Tikus secara non-invasive
Keterangan Gambar:
1. Manset tekanan
2&3.Sensor fotolistrik
4. Sirkuit
5. Amplifier
6. filter
7. Osiloskop
8. bellows
9. buffer vessel
10. katup tekanan
Gambar 2. Diagram Blok Lengkap Pengukuran Tekanan Darah pada Tikus secara non-invasive
Gambar 3. Sistem Komponen Pengukur Tekanan Darah pada Tikus
Sistem pengukuran tekanan darah secara non-invasive pada tikus ini menggunakan sensor
photoelectric untuk mendeteksi pulsa tekanan darah. Sensor photoelectric dan sumber cahaya
dibuat dalam satu unit dengan rodent restrainers. Semua sensornya bersifat non-magnetik dan
sensitif dalam mendeteksi pulsa. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengukur tekanan
darah pada temperatur ambien terendah yaitu 32º C. Pada temperatur yang lebih tinggi dapat
menyebabkan thermostress dan data yang tidak akurat.
Tikus ditempatkan di rodent restrainers yang juga bisa digunakan untuk injeksi vena atau
studi lain. Penahan ini bervariasi dalam tujuh ukuran dan ukuran kepala yang dapat diatur. Selain
itu juga tikus tetap dapat bergerak untuk meminimalisasi stress pada tikus tersebut.
Cuff pump (pompa manset) dapat diatur tekanan cut-off dengan pertambahan 50 mmHg,
yang dapat dikalibrasi. Tekanan maksimum adalah 300 mmHg dan dapat lebih tinggi lagi.
Scanner manual digunakan untuk melakukan pengukuran secara sekuens pada
sekelompok tikus. Scanner dapat digunakan pada sistem pengukuran manual.
Sistem ini dilakukan dalam ruang yang hangat sehingga menciptakan lingkungan dengan
temperatur yang terkontrol. Temperatur ruangan dapat diatur dan berada pada temperatur yang
konstan menggunakan kontroler. Ruangan ideal untuk pengujian berada pada temperatur 30-40
ºC.
Untuk pengumpulan data dapat memilih melalui suatu chart recorder atau software.
Melalui suatu single channel chart recorder dapat merekam sistolik dan heart rate. Dual channel
chart recorder dapat merekam mean dan diastolik. Fungsi ‘plot’ dan ‘home’ dapat mengatur pen
kembali ke awal untuk pengukuran komparatif.
Spesifikasi:
14 calibrated steps imv.
20V variable range: 40 to 100 % FS.
Input impedance 1M Ohm
Common mode rejection 130 dB
Zero adjustment: -50 150% FS
Zero suppression: 6 calibrated steps
Chart speeds: 0.1/0.2/0/5/1/2/5/10/20 mm/min. & mm/sec
Paper 25m roll (80 ft.)
External input: TTL level
110/220 switch selectable
Maximum input signal: 42VDC
Power Consumption: 30VA on single channel, 50 VA on dual channel
Matches CSA & VDE.
Peneliti dapat memonitor, merekam, menyimpan dan mengirimkan data tekanan darah
secara otomatis melalui suatu perangkat lunak. Data final dikirimkan dari amplifier ke program
perangkat lunak. Pilihannya otomatis untuk sistolik, mean, heart rate dan diastolic. Hasil tes
dapat dipanggil kembali, di-display, dicetak dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. Perangkat lunak
dapat digunakan untuk sistem pengukuran secara manual, semi otomatis dan otomatis.
Features
Record, report and analyze data
Two channel recording capabilities
Report data can be imported to Excel
Test data recorded, displayed in real-time
Automatic evaluation of captured data
System Requirements:
Windows 98 or higher, serial port.