Upload
yosepha-c-f-lubis
View
226
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
n
Citation preview
BIOLOGI ORAL II
LISNA UNITA, DRG.,M.KESDEPARTEMEN BIOLOGI ORALFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARASU MEDAN
2010
BIOLOGI ORAL II
Pengertian : Biologi oral ilmu yang menjembatani antara preklinik dan klinik, diberikan setelah ilmu-ilmu kedokteran dasar
Tujuan:• Memegang peranan didalam kurikulum preklinik
dan klinik• Memahami dasar-dasar biologi dari fenomena
oral baik secara normal dan patologis• Memahami bagaimana pengetahuan oral biologi
diperlukan untuk mencapai kualitas didalam pemeliharaan gigi
• Memahami oral biologi sebagai dasar prosedur klinik didalam kedokteran gigi pencegahan
BAHAN AJARBIOLOGI ORAL 2
BO 243
OlehLISNA UNITA, DRG.,M.Kes
DEPARTEMEN BIOLOGI ORALFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN
2010
POKOK BAHASANDINAMIKA EKOSISTEM DI RONGGA MULUT
PERKULIAHAN
TIK: Pada akhir pertemuan mahasiswa diharapkan mampu:
• Menjelaskan ekologi mikrobial pada rongga mulut
• Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem rongga mulut
• Menjelaskan Sistem Sekretori IgA (SIgA)
• Menjelaskan Peranan SIgA pada ekologi mikrobial
DESKRIPSI SINGKAT:
Dalam empat kali pertemuan ini, anda akan
mempelajari tentang: • Ekologi mikrobial pada rongga mulut:
habitat, mikrobiota rongga mulut pada individu yang sehat (gigi, permukaan mukosa), Mikrobiota rongga mulut dihubungkan dengan penyakit mulut (karies, penyakit periodontal) ;
• Faktor yang mempengaruhi ekosistem rongga mulut : faktor fisikokimia,faktor host faktor bakteri, faktor luar
• Sistem Sekretori IgA (SigA) : Struktur IgA, Sintesis dan transport IgA, Induksi respon sekretori IgA (SIgA) , Fungsi biologi S IgA: Inhibisi pada perlekatan bakteri, inaktivasi enzim dan toksin, sinergis dengan mekanisme pertahanan lainnya, netralisasi virus, aktivasi komplemen; • Peranan SIgA pada ekologi mikrobial di rongga mulut : Peranan pada perlekatan bakteri, Peranan IgA protease pada perlekatan bakteri, Korelasi antara SIgA dan penyakit mulut, Kesehatan mulut pada pasien dengan defisiensi IgA
KEPUSTAKAAN
• 1. Marcotte H. Lavoie MC, Oral microbial ecology and the role of salivary immunoglobulin A. Mirobial Mol Biol Rev 1998 ; 62(1) : 71 – 109
1. 2. Liljemark WF, Blooquist C. Human oral microbial ecology and dental caries and periodontal diseases. Crit Rev Oral Biol Med 1996; 7(2)
2. 3. Scennapicco FA. Saliva- bacterium interactions in oral microbial ecology. Crit Rev Oral Biol Med 1994;
II. PERTANYAAN /TUGAS:
Ketiga anda membaca bacaan berikut gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk memandu anda:
1. Jelaskan Ekologi mikrobial pada rongga
mulut: habitat, mikrobiota rongga mulut
pada individu yang sehat (gigi, permukaan
mukosa), Mikrobiota rongga mulut
dihubungkan dengan penyakit mulut (karies, penyakit periodontal) ;
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem rongga mulut : faktor fisikokimia, faktor host , faktor bakteri, faktor
luar
3. Sistem Sekretori IgA (SigA) : Struktur IgA, Sintesis dan transport IgA, Induksi respon sekretori IgA (SIgA) , Fungsi biologi S IgA: Inhibisi pada perlekatan bakteri, inaktivasi
enzim dan toksin, sinergis dengan mekanisme
pertahanan lainnya, netralisasi virus, aktivasi komplemen;
4. Peranan SIgA pada ekologi mikrobial di rongga mulut
- Peranan pada perlekatan bakteri
- Peranan IgA protease pada
perlekatan bakteri
- Korelasi antara SIgA dan penyakit
mulut
- Kesehatan mulut pada pasien
dengan defisiensi IgA
EKOSISTEM DALAM RONGGA MULUT
Ekologi : Ilmu yangmempelajari hubungan timbal balik diantara organisme dengan
lingkungan hidup (biotik) dan tidak hidup (abiotik)
Ekosistem terdiri atas komunitas mikroba tinggal dalam habitat tertentu dan lingkungan abiotik
mengandung elemen fisik dan kimia. Ekosistem mulut terdiri atas
mikroorganisme mulut dan lingkungannya
Ekosistem pada mamaliaEkosistem pada mamalia
mikrobiota rongga mulut dihubungkan dengan
penyakit mulut.
Habitat
Karies
Penyakitperiodontal
Mikrobiota rongga Mulut pada individu
yang sehat
Gigi
Permukaan mukosa
Gigi
• Kolonisasi mikroorganisme:
• Plak gigi.
• Organisme yang utama diisolasi dari supragingiva plak gigi merupakan bakteri gram positif, fakultatif anaerob, terutama sekali Actinomyces sp dan streptococcus.
Gigi
• Bakteri gram negatif: veilonella, haemofilus dan bacteroides secara reguler diisolasi (proporsi sedikit).
• Pada krevis gingival yang sehat, plak subgingival juga didominasi oleh organisme gram positif (actinomyces dan streptococcus). Kelihatannya mikrobiota dari krevikular gingiva yang meluas dari plak supragingiva
Permukaan mukosa
sedikit informasi yang tersedia
• Streptococcus: proporsi mikrobiota tinggi pada tempat ini, dengan mikroorganisme yang utama dari S. oralis dan S. sanguis.
• Juga dapat diisolasi genera neisseria, haemophilus dan Veilonela sp merupakan mikroorganisme yang utama.
• Lidah: Streptococcus sp (S. salivarius dan S. mitis) dan veilonella. Grup lain yang diisolasi yaitu: Peptosterptococcus sp, batang gram positif (terutama Aktinomyces sp) Bacteroides sp dan batang gram negatif lainnya.
Rongga mulut bayi yang baru lahir steril
Organisme pelopor
Streptococcus
(S. mitis biovar 1, S. salivarius).
Mengisi tempat dari lingkungannya yang baru dan mengubah
habitat dan hasilnya, populasi baru akan berkembang.
Saat lahir, rongga mulut neonatus mengalami kontak dengan mikroba yang bervariasi dalam jumlah yang sangat banyak dari berbagai sumber lingkungan eksternal
seperti udara, air, makanan, tetapi yang paling utama adalah dengan manusia lain yaitu dengan tenaga medis, ibu, keluarga dan teman-teman.
• Ketika bayi berusia enam bulan, insisivus pertama bawah pertama erupsi dan akan memberikan permukaan yang baru dan unik untuk kolonisasi.
• Pada waktu inilah Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguis mulai berkolonisasi dalam mulut.
• Pertumbuhan mikroorganisme rongga mulut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti:– temperatur– pH– potensial oksidasi-reduksi– kesediaan nutrisi dan air– struktur anatomi rongga mulut– aliran saliva– substansi antimikroba.
Faktor-faktor di rongga mulut tsb mempengaruhi seleksi terhadap
mikroorganisme mulut dan membantu memelihara keseimbangan / saling
melengkapi diantara populasi bakteri.
Akibat dari tekanan seleksi tersebut
terdapat mikrobiota mulut pada tempat yang berbeda-beda
Proses yang kontinu, perbedaan dan kompleksitas komunitas
Perubahan akan berakhir jika tidak ada
tambahan tempat yang didapatkan pada populasi yang baru, sekumpulan bakteri yang relatif stabil tercapai dan dikenal dengan komunitas klimaks
Konsep stabil atau komunitas klimaks tdk menggambarkan kondisi statis
Stabilitas berdasarkan pd homeostasis
Konsep homeostasis dan perubahan bakteri penting utk mikrobiologi mulut.
Sebagian faktor diet spt diet dengan sukrosa
kerusakan irreversibel pada homeostasis ekosistem mulut
Karies
EKOSISTEM PADA MAMALIAEKOSISTEM PADA MAMALIA
1. Habitat1. HabitatRongga mulut – lingkungan lembab,– temperatur konstan (34-360 C) – pH mendekati netral – Bukan lingkungan yang uniform– Terdpt bbrp habitat dlm rongga mulut yg
dikarakteristikkan oleh perbedaan faktor fisikokimia mendukung komunitas mikroba yg berbeda
Rongga mulut
• Gigi: Banyak tempat berbeda untuk kolonisasi bakteri supragingiva dan subgingiva
• Mukosa mulut dikarakteristikkan dgn
deskuamasi pd permukaan epitel
Rongga mulutPermukaan gigi diliputi oleh cairan fisiologi,
saliva dan cairan sulkus gingiva memelihara ekosistem mulut,
membekalkan air, nutrien dan faktor antimikroba
Lingkungan supragingiva : saliva subgingival : cairan sulkus
Saliva : campuran 3 kel.saliva, 90% air, glikoprotein,protein, hormon, vitamin, urea & bbrp ion
Cairan sulkus gingiva
Eksudat berasal dari plasma yg
melalui gingiva sampai ke sulkus
gingiva dan mengalir disepanjang gigi
- meningkat pada inflamasi gingiva
- komposisi = plasma protein,
albumin, lekosit dan komplemen
2. Mikroba dalam mulut pada individu Mikroba dalam mulut pada individu yang sehatyang sehat
Mikroba dlm mulut kompleks & bermacam- macam. Terdiri atas lbh 300 spesies bakteri termasuk protozoa, ragi dan mikoplasma
Distribusi berubah-ubah secara kualitatif dan kuantitatif menurut habitat
Pada gigi: Streptococcus mutans (S.mutans, S.sobrinus, S.cricetus & S.ratus) dan S.Sanguis ditemukan lebih banyak pd gigi
Pada lidah: sebagian besar diisolasi S.Salivarius
S.Mutans dan S.sanguis muncul di rongga mulut hanya sesudah erupsi gigi
Mikroorganisme berkolonisasi dalam bentuk misel padat pada plak gigi.
Plak terdiri atas
- Komunitas mikrobial yg terorganisir dlm
matrik kompleks yg mengandung produk
mikrobial ekstraseluler dan komponen
saliva.
- Banyak terbentuk pd tempat terlindung
dari gesekan mekanikal,
1. Gigi
Seperti: permukaan aproksimal, sulkus
gingiva, pit & fissur
Organisme yg utama pd plak gigi di
supragingival : - bakteri gram positif,
- bakteri fakultatif anaerob terutama
Actinomyces sp dan streptococcus
- bakteri gram negatif: veillonella,
haemofilus & bacteroides juga sering
tapi pada porsi yg lebih rendah
Plak subgingival didominasi oleh:
Bakteri gram positif (Actinomyces &
streptococcus)
Mikroba dari sulkus gingiva adalah
perpanjangan dari plak supragingival.
gram negatif
Bakteri gram negatif bentuk batang : Porfiromonas gingivalis, P.endodontalis, Prevotella melaninogenika, Prevotella intermedia, P. loescheii dan P.denticola jarang diisolasi dari sulkus gingiva yg sehat
dikolonisasi oleh bbrp mikroorganisme
(0 – 25 CFU/epitelial sel)
2. Permukaan mukosa
Gingiva
Palatum
Mukosa pipi
Dasar mulut
Permukaan mukosa
Streptokokus proporsinya paling banyak pada tempat itu dan yg predominan adalah Streptococcus oralis dan Streptococcus sanguis.
Genus neisseria, haemophilus dan veilonella juga diisolasi.
Lidah
Lebih banyak densiti bakteri (100 CFU/sel epitel)
Kelompok utama lainnya:
• Peptostreptokokus sp
• Batang gram positif: (sebagian besar Actinomyces sp) , Bacteroides sp
Gram negatif batang lainnya
Batang anaeobik dan spirochetes dpt berkaitan dengan penyakit periodontal
3. Mikroba dalam mulut yg berhubungan Mikroba dalam mulut yg berhubungan dengan penyakit rongga mulutdengan penyakit rongga mulut
Karies: merupakan kerusakan enamel, dentin atau sementum gigi yang disebabkan oleh aktivitas bakteri.
dimulai dari demineralisasi langsung enamel gigi yang disebabkan oleh asam laktat dan asam organik lain yang berakumulasi dalam plak gigi
Plak : komunitas mikroorganisme yang ditemukan di atas permukaan gigi sebagai biofilm, tertanam dalam polimer matriks host dan bakteri murni.
• Plak yang melekat pada gigi, terdiri atas sel-sel bakteri (60%-70% dari plak), polimer saliva, produk ekstraseluler bakteri dan merupakan konstruksi alami biofilm yang bila bergabung ketebalannya mencapai 300-500 bakteri pada permukaan gigi.
S.mutans: berperan penting pada proses pembentukan karies disebabkan:
1 S.mutans, bakteri anaerob memproduksi asam laktat sebagai bagian dari metabolismenya.
2. Mempunyai kemampuan untuk melekat pada permukaan gigi dengan adanya sukrosa.
Bakteri penyebab Karies
Diet dengan sukrosa yang tinggi
kerusakan irreversible pada homeostasis ekosistem rongga mulut
permulaan terjadinya karies karena
peningkatan konsentrasi asam laktat
buffer tidak mencukupi untuk mencegah larutnya enamel
Plak gigi demineralisasi gigiEnamel : bahan anorganik 92%-95%, bahan organik 1% dan air 4%.Kandungan anorganik terbesar adalah
kalsium (37%), dalam bentuk calsium phosphate berupa kistal hidroksiapatit.
Ketika terpapar asam, calsium posphate diubah menjadi suatu fase yang larut. Ion kalsium dilepas dan hilang dalam saliva, inilah demineralisasi.
Karies:
Permulaan karies
Streptococcus mutans (S.Mutans dan S sobrinus)
Perkembangan karies
Lactobacillus
Keduanya bersifat :acidogenic dan aciduric
Perkembangan karies dihubungkan dgn plak gigi pada:– permukaan korona yang licin,– pit – fisur
• Dapat juga ada pada permukaan akar gigi yang terbuka ke lingkungan mulut akibat resesi gingva
Penyakit Periodontal Istilah yg menggambarkan inflamasi patologik pd jaringan penyangga gigiDikelompokkan kedlm 2 kategori Gingivitis PeriodontitisMasing-masing dpt dibagi menurut umur (pubertas, muda, dewasa) Aktivitas penyakit & keparahan (cepat,
akut, kronis)
• Gingivitis: peradangan pd gingiva
• Periodontitis: melibatkan kerusakan perlekatan jaringan penghubung dan tulang alveolar yg berdampingan
Selama periodontitis sulkus gingiva dalam utk membentuk periodontal pocket karena migrasi apikal junction epitheliumepitel sepanjang permukaan akar
Induksi dan perkembangan kerusakan jaringan periodontal merupakan proses yg kompleks melibatkan
– penumpukan plak
– melepaskan substansi bakteri
– respon inflamasi host
Walaupun bakteri jarang menyerang jaringan, mungkin melepaskan bahan yg menembus gingiva kerusakan secara langsung oleh enzim dan endotoksin atau secara tdk langsung oleh induksi peradangan
Kerusakan jaringan mungkin disebabkan oleh pembebasan enzim lysosomal dari fagosit oleh produksi cytokines yg merangsang sel jaringan penghubung untuk melepaskan metalloproteinase (termasuk collagenase) atau cytokines yang mengaktivasi resorbsi tulang.
Diantara bakteri yg biasa diisolasi dari periodontal pocket umumnya bakteri batang gram negatif termasuk:
– Porphyromonas
– Prevotella
– Fusobacterium
– Actinobacillus actinomycemcomitans
– Capnocytophaga
– Wolinella
Faktor pisikokimia
Faktor Host
Faktor Luar
Faktor-faktor yang pempengaruhi Faktor-faktor yang pempengaruhi ekosistem rongga mulutekosistem rongga mulut
Faktor Bakteri