10
brilasi Ventrikel Definisi : Fibrilasi ventrikular adalah kelainan irama jantung dengan tidak ditemukan depolarisasi ventrikel yang terorganisasi sehingga ventrikel tidak mampu berkontraksi sebagai suatu kesatuan dengan irama yang sangat kacau serta tidak terlihat gelombang P, QRS, maupun T. Aktivitas listrik jantung menjadi terganggu. Ketika ini terjadi, ventrikel berkontraksi dengan sangat cepat dan tidak teratur. Jantung memompa sedikit atau bahkan tidak ada darah. Dapat tiba-tiba terjadi kolaps dan henti jantung mendadak. Diagnosa EKG: kompleks QRS sudah berubah sama sekali, amplitudo R sudah mengecil sekali Pemeriksaan penunjang EKG 12 sandapan, rekaman EKG 24 jam, ekokardiografi, angiografi koroner Terapi 1. DC shock dengan evaluasi dan shock sampai 3 kali jika perlu dimulai dengan 200 Joule, kemudian 200-300 Joule dan 360 Joule. 2. Resusitasi jantung paru selama tidak ada irama jantung yang efektif (pulpasi di pembuluh nadi besar tidak teraba). 3. Bila teratasi penatalaksanaan seperti takikardia ventrikular. Komplikasi Emboli paru, emboli otak, henti jantung Prognosis Tergantung penyebab, beratnya gejala dan respon terapi. ]

blok 29

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ventrikel fibrilasi

Citation preview

Page 1: blok 29

brilasi VentrikelDefinisi : Fibrilasi ventrikular adalah kelainan irama jantung dengan tidak ditemukandepolarisasi ventrikel yang terorganisasi sehingga ventrikel tidak mampu berkontraksisebagai suatu kesatuan dengan irama yang sangat kacau serta tidak terlihat gelombang P,QRS, maupun T.Aktivitas listrik jantung menjadi terganggu. Ketika ini terjadi, ventrikel berkontraksidengan sangat cepat dan tidak teratur. Jantung memompa sedikit atau bahkan tidak ada darah.Dapat tiba-tiba terjadi kolaps dan henti jantung mendadak.Diagnosa EKG: kompleks QRS sudah berubah sama sekali, amplitudo R sudah mengecil sekaliPemeriksaan penunjang EKG 12 sandapan, rekaman EKG 24 jam, ekokardiografi, angiografi koroner Terapi 1. DC shock dengan evaluasi dan shock sampai 3 kali jika perlu dimulai dengan 200 Joule, kemudian 200-300 Joule dan 360 Joule. 2. Resusitasi jantung paru selama tidak ada irama jantung yang efektif (pulpasi di pembuluh nadi besar tidak teraba).3. Bila teratasi penatalaksanaan seperti takikardia ventrikular. Komplikasi Emboli paru, emboli otak, henti jantung Prognosis Tergantung penyebab, beratnya gejala dan respon terapi. ]

Page 2: blok 29

SKEP FIBRILASI VENTRIKEL

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURATFIBRILASI VENTRIKEL

FIBRILASI VENTRIKEL

A. DefinisiFibrilasi ventrikel adalah denyutan ventrikel yang cepat dan tidak efektif. Pada disritmia ini denyut jantung tidak terdengar dan tidak teraba dan tidak ada respirasi. Ventrikel vibrilasi merupakan kejadian preterminal. Vibrilasi ini hampir selalu tampak pada jantung yang sekarat. Fibrilasi ini adalah aritmia yang paling sering ditemukan pada orang dewasa yang mengalami kematian mendadak. Pada fibrilasi ventrikel polanya sangat irregular dan dapat dibedakan dengan disritmia tipe lainnya. Karena tidak ada koordinasi aktifitas jantung, maka dapat terjadi henti jantung dan kematian bila fibrilasi ventrikel tidak dikoreksi.Gambaran EKG Ventrikel Vibrilasi ada dua macam, yaitu vibrilasi ventrikel kasar yang memiliki rekaman EKG menyentak-nyentak secara pasmodic; dan vibrilasi ventrikel halus yang rekaman EKGnya berombak halus.Seperti pada asitol, kehilangan kesadaran terjadi dalam beberapa detik pada kondisi fibrilasi ventrikel. Pasien mengalami pelemahan jantung dan tidak ada curah jantung. Fibrilasi ventrikel adalah paling umum menyebabkan kematian tiba-tiba dan fatal apabila resusitasi tidak dilakukan dengan segera.Vibrilasi ventrikel mempunyai karakter sebagai berikut :Irama : Tidak teraturFrekuensi : Lebih dari 350x/menit sehingga tidak dapat dihitungGelombang P : Tidak adaInterval PR : Tidak adaGelombang QRS : Lebar dan tidak teratur

B. EtiologiVibrilasi ventrikel dapat terjadi pada kondisi : iskemia dan infark miokard, manipulasi kateter pada ventrikel, gangguan karena kontak dengan listrik, pemanjangan interval QT, atau sebagai irama akhir pada pasien dengan kegagalan sirkulasi, atau pada kejadian takikardi ventrikel yang memburuk.

C. Tanda dan Gejala1. Kongesti Vaskular pulmonal2. Dispnea3. Ortopnea4. Dispnea nocturnal paroksimal5. Batuk iritasi

Page 3: blok 29

6. aedema pulmonal akut7. Penurunan curah jantung8. Gallop atrial-S49. Gallop ventrikel-S310. Crackles paru11. Disritmia12. Bunyi napas mengi13. Pulsus alternans14. Peningkatan berat badan15. Pernapasan cheyne stokes

D. Faktor ResikoSebagian besar yang menghadapi masalah ketidakseragaman hentak jantung ini memiliki prognosis yang normal. Pasien tidak memerlukan rawat yang khas. Walau bagaimanapun,bagi pasien yang mengalami gejala yang serius atau yang dikaitkan dengan masalah penyakit-penyakit lain (seperti penyakit jantung) akan menghadapi risiko yang lebih tinggi dan memerlukan rawatan atau perhatian pengobatan yang khusus. Faktor-faktor tersebut adalah :1. Tekanan perasaan atau stress2. Darah tinggi3. Merokok4. Kelesuan, kurang tidur, kerja berlebihan

E. Penatalaksanaan1. Penatalaksanaa medisPada umumnya terapi aritmaia adalah : Mengembalikan irama jantung yang normal (rhytm control) Menurunkan frekuensi denyut jantung (rate contol) Mencegah terbentuknya bekuan darahTerapi sangat tergantung pada jenis aritmia. Jika kausa aritmia berhasil dideteksi, maka tak ada yang lebih baik daripada menyembuhkan atau memperbaiki penyebabnya secara spesifik. Aritmia sendiri dapat diterapi dengan beberapa hal di bawah ini : a. Jika FV terjadi, maka defibrilasi harus segera dilakukan b. Bila defibrilasi tidak berhasil, maka harus segera dilakukan resusitasi jantung paru dan obat-obatan.c. Obat-obatan yang dapat diberikan adalah epinefrin bila pola vibrilasi ventrikelnya halus. Epinefrin dapat membuat fibrilasi menjadi kasar, sehingga memudahkan untuk mengkonversi defibrilasi. Natrium bikarbonat diberikan untuk mengatasi asidosis akibat berkurangnya perpindahan respirasi. Epinefrin dan Natrium bikarbonat saling berlawanan apabila dicampur, oleh sebab itu harus diberikan terpisah. d. Tekanan darah disokong dengan vasopresor. Masase jantung eksternal dan ventilasi tidak boleh dihentikan selama resusitasi sebelum lima detik.e. Pembedahan, dokter akan melakukan pembedahan jika keadaan pasien sudah sangat memburuk. Di dalam pembedahan, bagian yang rusak bisa dibuang atau diperbaiki.f. Perentak tiruan, perentak ini digunakan untuk menghantarkan isyarat elektrik ke jantung. Alat ini dipasang di bawah permukaan kulit melalui pembedahan kecil. Perentak yang permanen digunakan untuk merawat penderita yang mengalami nodus sinus yang tidak berfungsi.

Page 4: blok 29

g. Kardioversi (pembilang-renjatan), kaedah kejutan elektrik untuk memulihkan rentak jantung yang abnormal bagi penderita yang mempunyai kadar denyutan jantung yang tunggi. Kemudian, penatalaksanaan ini digunakan pada keadaan cemas. 2. Penatalaksanaan keperawatana. Mengkolaborasikan dengan pihak medis untuk tindakan defibrilasi pada ventrikel virilasinya.b. Mengatasi kecemasan setelah dilakukan defibrilasi.

F. PencegahanGaya hidup memainkan peranan yang sangat penting untuk mengurangkan resiko penyakit jantung atau rentak jantung yang tidak seragam. Diantara langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah penyakit ini adalah :1. Pola makanMakanlah makanan yang rendah kolesterol dan rendah lemak. Makanan ini dapat menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah.2. Berhenti merokokMerokok meningkatkan kadar denyutan jantung. Berhenti merokok menurunkan resiko terhadap rentak jantung yang tidak normal.3. SenamSenam dengan rutin baik untuk kesehatan dan jantung.4. Hindari alkohol dan kafein5. Obat-obatanSebagian obat, ada yang dapat meningkatkan resiko penyakit ini. Hal ini dapat dicegah dengan mengurangi dosisnya atau menghentikan pemakaian untuk sementara. Contoh obat, mis : amitriptilin, terfenadin, dan astemizol.

G. Pengkajian Keperawatan1. Identitas pasien : Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan2. Riwayat kesehatana. Riwayat penyakit sekarangb. Riwayat penyakit dahuluc. Riwayat kesehatan keluargad. Faktor pencetuse. Faktor resikof. Tingkat pengetahuan pasien & keluarga terhadap penyakitg. Riwayat sosial ekonomih. Riwayat spirituali. Riwayat alergij. Riwayat psikososialk. Kebiasaan sehari-haril. Nutrisim. Eliminasin. Kebersihan dirio. Olahraga

Page 5: blok 29

p. Istirahat

3. Pemeriksaan fisika. Mata : konjungtiva, sklerab. Leher : JVP, bising arteri karotisc. Paru : Bentuk dadaPergerakan dadaAsimetris dadaPernapasan :• frekuensi, irama, jenis• suara nafas• suara tambahan : ronkhi, whezing, krepitasid. Jantung : Tekanan darahNadi : Frekuensi, irama, isiSuara jantungApeks jantungSuara tambahan : S3, S4, GallopBising jantung : trille. Abdomen : Acites, bising ususf. Ekstremitas : Temperatur, kelembaban, edema, cianosis

4. Pemeriksaan penunjang a. Laboratorium • Hematologi : Hb, Ht, Leukosit• Elektrolit : K, Na, Cl, MG• Gangguan fungsi ginjal dan hati• Ureum, cretinin, BUN, urin lengkap• SGOT, SGPT• Gulla darah• Kolesterol, triglisseridb. Elektrokardiogram (EKG)• Penyakit jantung koroner : iskhemi, infark• Pembesaran jantung : LVH• Aritmia• Perikarditisc. Foto Rontgen Toraks• Edeme alveolar• Efusi pleura• Pembesaran jantung

H. Diagnosa KeperawatanDX I : Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahandenyut/curah jantungDX II : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan cemasDX III : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan

Page 6: blok 29

antara kebutuhan dan suplai oksigen

I. Intervensi KeperawatanDX I : Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahandenyut/curah jantungNOC : • Keefektifan pompa jantung• Status sirkulasi• Perfusi jaringan : organ abdomen• Perfisi jaringan organ : perifer• Status tanda vitalKriteria evaluasi :• Menunjukan curah jantung yang memuaskan• Menunjukan status sirkulasi• Tekanan darah sistolik, diastolik, dan rerata rentang tekanan darah dalam batas normal• Denyut jantung dibawah normalNIC :• Kaji dan dokumentasikan tekanan darah, adanya sianosis, status pernafasan, dan status mental.• Pantau fungsi pacemaker jika dibutuhkan• Pantau denyut perifer, waktu pengisian kapiler, dan suhu serta warna ekstremitas• Pantau dan dokumentasikan denyut jantung, irama, dan nadi.DX II : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan cemasNOC :• Status respirasi : ventilasi• Status tanda vital Kriteria evaluasi :• Menunjukan pola napas efektif• Menunjukan status pernapasan : ventilasi tidak tergangguNIC :a. Pengelolaan jalan napas• Buka jalan nafas, gunakan teknik head chin lift atau jaw thrust bila perlu• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi• Lakukan fisioterapi dada jika perlu• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan• Berikan bronkodilator bila perlu• Monitor respirasi dan status oksigen• Terapi oksigen• Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea• Pertahankan jalan nafas yang paten• Atur peralatan oksigenasi• Monitor aliran oksigen• Pertahankan posisi pasien• Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi• Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasia. Pemantauan pernapasan

Page 7: blok 29

• Pantau kecepatan, irama, kedalaman, dan usaha respirasi• Perhatikan pergerakan dada • Pantau respirasi yang berbunyi• Pantau peningkatan kegelisahan, ansietas, dan tersengal-sengal.DX III : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigenNOC : • Daya tahan • Penghematan energi• Perawatan diri : Aktivitas Kehidupan Sehari-hariKriteria evaluasi :• Mentoleransi aktivitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan daya tahan , penghematan energi, dan perawatan diri : aktivitas sehari-hari• Menunjukan penghematan energi NIC :a. Terapi aktivitasb. Pengelolaan energi• Tentukan penyebab keletihan • Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas• Pantau respon oksigen pasien • Pantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber-sumber energi• Pantau/dokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Defibrilasi.http://www.republika.co.id/.../cetak_detail.asp?mid=2&id=174730&kat_id=105&kat_id 1=150&kat_id2=190-29k.Anonim. 2006. Rentak Jantung Tidak Seragam.http:/www.infosihat.gov.my/Penyakit_R_Rentak%20Jantung%20Tidak%20Seragam.html.Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah cet I. Jakarta : EGC.Malkolm, Thakri S. 2006. Satu-Satunya Buku EKG yang Anda Perlukan. Jakarta : Hipokrates.Santosa, Budi. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006 Definisi dan Klasifikasi. Prima Medika.Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Inntervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, Alih Bahasa, Widyawati. Jakarta : EGC.

Page 8: blok 29