Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bl9k 5

Citation preview

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    1/11

    Tremor dan Kaku pada Tangan

    Abstrak

    Penyakit Parkinson (paralisis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan

    suatu penyakit /syndrome karena gangguan pada ganglia basalis akibat penuruna atau tidak

    adanya pengiriman dopamine. Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di

    substansi nigra. Suatu kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki

    (involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak

    disadarinya. Pada mulanya Parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan ketika sedang

    beristirahat, tremor akan berkurang jika tangan digerakkan secara sengaja dan menghilang

    selama tidur.

    Kata kunci : parkinson, tremor, ganglia basallis, dopamine,

    Pendahuluan

    Penyakit Parkinson atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu

    penyakit/syndrome karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya

    pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/neostriatum(striatal dopaminedeficiency). Penyakit Parkinson pertamakali ditemukan pada tahun 1817 oleh Dr. James

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    2/11

    Parkinson. Parkinson ditandai oleh adanya tremor. Tremor adalah suatu gerakan gemetar

    yang berirama dan tidak terkendali, yang terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi

    secara berulang-ulang terutama pada tangan, rigiditas atau kekakuan, kesulitan bergerak, dan

    hilangnya refleks postural.

    Pada tahun 1921, Charles Foix berhasil mengungkapkan secara tepat kelainan dibatang

    otak, yaitu disubtansi nigra mecencefalon sebagai substrat penyakit Parkinson. Pemeriksaan

    makroskopik memperlihatkan daerah yang pucat (depigmentasi) pada parks kompakta

    substansi nigra yang dengan jelas menunjukkan lenyap atau berkurangnya jumlah sel-sel

    neuromelanin yang menghasilkan dopamine pada penyakit Parkinson. Sedangkan pada

    pemeriksaan mikroskopik terlihat adanya badan-badan Lewy yang merupakan inclusion body

    dan mendesak granula-granula neuromelanin.

    Pembahasan

    A. Sistem Motorik PusatSel saraf atau neuron berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat

    adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Setiapneuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Pada

    badan sel terdapat dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.

    Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi

    mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson

    biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Pada ujung akhir dari akson terdapat

    sinapsis yang merupakan celah antara ujung saraf dimana neurotransmitter dilepaskan untuk

    menghantar impuls ke saraf selanjutnya atau organ yang dituju.

    Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut

    saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang

    dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia

    utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin

    adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus

    mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    3/11

    Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf

    sensoris, sel saraf motorik, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

    1. Sel saraf sensorikFungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf

    pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson

    dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

    2. Sel saraf motorikFungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau

    kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf

    motor berada di sistem saraf pusat.

    3. Sel saraf intermediet/Sel saraf konektorSel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam

    sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf

    sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf

    pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf

    asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung

    dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul

    membentuk ganglion atau simpul saraf.

    Setiap otot utuh dipersarafi oleh sejumlah neuron motorik yang berlainan. Satu neuron

    motorik mempersyarafi sejumlah serat otot, tetapi setiap serat otot hanya dipersyarafi oleh

    satu neuron motorik. sewaktu sebuah neuron motorik diaktifkan, semua serat otot yang

    dipersyarafinya terangsang untuk berkontraksi secara bersamaan. Satu neuron motorik

    ditambah semua serat otot yang dipersyarafinya disebut unit motorik. Serat-serat otot yang

    membentuk sebuah unit motorik tersebar diseluruh otot, dengan demikian kontraksi unit-unit

    motorik tersebut secara simultan menimbulkan kontraksi otot keseluruhan yang tersebar

    merata walaupun lemah. Untuk menimbulkan kontraksi lemah pada suatu otot, hanya satu

    atau beberapa unit motorik yang diaktifkan. Untuk kontraksi yang lebih kuat, lebih banyak

    unit motorik yang direkrut, atau dirangsang untuk berkontraksi, suatu fenomena yang dikenal

    sebagai rekrutmen unit motorik.

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    4/11

    B. Mekanisme KontraksiOtot berkontraksi apabila dirangsang oleh impuls-impuls saraf. Rangsangan dapat

    berasal dari otak atau sumsum tulang belakang. Selanjutnya, impuls-impuls saraf mengalir

    melalui saraf motorik menuju serat-serat otot. Bagian serat otot yang langsung berhubungan

    dengan saraf di sebut neuromuskular (neuromuscular junction). Serabut otot akan

    berkontraksi apabila ada impuls saraf yang sampai ke bagian sambungan neuromuskuler

    tersebut.

    Otot terdiri atas ratusan hingga ribuan miofibril. Di dalam miofibril terdapat unit-unit

    kecil yang disebut sarkomer. Setiap sarkomer mengandung filamen aktin yang tipis dan

    filamen miosin yang tebal. Kedua macam filamen tersusun secara tumpang tindih sehingga

    membentuk pola terang dan gelap pada otot rangka.

    Setiap sarkomer dibatasi oleh dua garis hitam yang di sebut garis Z. ujung sarkomer yang

    berbatasan dengan garis Z dan tampak terang di sebut pita I. pita I tampak terang karena

    hanya mengandung filamen aktin. Sementara itu, bagian sarkomer berupa filamen aktin dan

    miosin yang tersusun secara tumpang tindih disebut pita A. pada pita A terdapat Zona H,

    yaitu suatu daerah yang hanya mengandung filamen miosin.

    Kontraksi terjadi apabila asetilkolin yang diproduksi oleh ujung serabut saraf

    membebaskan ion kalsium (Ca2+

    ) yang berada diantara sel otot. Ion kalsium ini masukkedalam otot mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin, sehingga posisi aktin berubah

    mempengaruhi filamen penghubung. Aktin tertarik mendekati miosin, sehingga aktin dan

    miosin bertempelan membentuk aktomiosin. Akibatnya jarak antara garis-garis atau pita

    menjadi lebih rapat. Karena sarkomer memendek, dengan sendirinya miofibril dari serat-serat

    otot menjadi pendek pada keadaan inilah otot sedang berkontraksi. Sekali otot melakukan

    relaksasi, filamen aktin dan miosin kembali bergeser ke posisi semula.

    C. Sumber energi untuk Kontraksi ototOtot berkontraksi memerlukan energi. Energi dapat diperoleh dengan tiga cara, yaitu

    melalui penguraian kreatin fosfat, fermentasi dan respirasi selular. Dua cara pertama di

    lakukan secara anaerob, sedangkan cara ketiga di lakukan secara aerob.

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    5/11

    Energi yang digunakan disuplai dalam bentuk energi kimia, yaitu dari penguraian ATP.

    Bila energi habis (dalam keadaan ADP yang diubah menjadi AMP + P + Energi), otot tidak

    dapat berkontraksi lagi. Fase ini disebut fase anaerob. ATP harus dapat dibentuk lagi

    sehingga otot dapat bergerak yaitu dengan cara mengubah glikogen (gula otot) menjadi

    laktasidogen. Laktasidogen kemudian diuraikan lagi menjadi glukosa (hasil utamanya) dan

    asam laktat (hasil sampingan). Glukosa kemudian diubah menjadi CO2 + H2O + energi.

    Asam laktat yang merupakan hasil sampingan dapat menyebabkan kram otot dan otot

    cepat mengalami kelelahan (fatigue), sehingga untuk mengurangi asam susu diperlukan

    oksigen yang sangat banyak.

    D. Penyakit parkinsona) Pengertian

    Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologic progresif yang mengenai pusat otak

    yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur gerakan. Penyakit Parkinson

    (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu

    penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya

    pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine

    deficiency).

    Pada banyak penderita, pada mulanya Penyakit Parkinson muncul sebagai tremor

    (gemetar) tangan ketika sedang beristirahat. Stress emosional atau kelelahan bisa

    memperberat tremor. Pada awalnya tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai

    tangan lainnya, lengan dan tungkai. Tremor juga akan mengenai rahang, lidah, kening dan

    kelopak mata.

    PenderitaPenyakit Parkinson mengalami kesulitan dalam melangkah dan seringkaliberjalan tertatih-tatih dimana lengannya tidak berayun sesuai dengan langkahnya. Jika

    penderita Penyakit Parkinson sudah mulai berjalan, mereka mengalami kesulitan untuk

    berhenti atau berbalik. Langkahnya bertambah cepat sehingga mendorong mereka untuk

    berlari kecil supaya tidak terjatuh. Sikap tubuhnya menjadi bungkuk dan sulit

    mempertahankan keseimbangan sehingga cenderung jatuh ke depan atau ke belakang.

    Wajah penderitaPenyakit Parkinson menjadi kurang ekspresif karena otot-otot wajah

    untuk membentuk ekspresi tidak bergerak. Pandangan tampak kosong dengan mulut terbuka

    http://obatpropolis.com/stress-tidak-bisa-tidur/http://obatpropolis.com/penyakit-parkinson/http://obatpropolis.com/penyakit-parkinson/http://obatpropolis.com/penyakit-parkinson/http://obatpropolis.com/penyakit-parkinson/http://obatpropolis.com/stress-tidak-bisa-tidur/
  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    6/11

    dan matanya jarang mengedip. Penderita Penyakit Parkinson seringkali tersedak karena

    kekakuan pada otot wajah dan tenggorokan menyebabkan kesulitan menelan. Penderita

    Penyakit Parkinson berbicara sangat pelan dan menjadi gagap karena mengalami kesulitan

    dalam mengartikulasikan fikirannya.

    Sebagian besar penderita memiliki intelektual yang normal, tetapi ada juga yang menjadi

    pikun

    b) EtiologiPenyakit Parkinson belum di ketahui penyebabnya atau ideopatik.

    Beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan parkinson adalah sebagai berikut:

    1. UsiaInsiden meningkat pada usia 80 tahun. Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang

    mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit

    parkinson

    2. GeografiFaktor resiko yang mempengaruhi perbedaan angka secara geografis ini termasuk

    adanya perbedaaan genetik, kekebalan terhadap penyakit dan paparan terhadap faktor

    lingkungan.

    3. GenetikPada pasien dengan autosomal resesif parkinson, ditemukan delesi dan mutasi point

    pada gen parkin di kromosom 6. Selain itu juga ditemukan adanya disfungsi

    mitokondria. Penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik yang berperan pada

    penyakit parkinson. Adanya riwayat penyakit parkinson pada keluarga meningakatkan

    faktor resiko menderita penyakit parkinson sebesar 8,8 kali pada usia kurang dari 70

    tahun dan 2,8 kali pada usia lebih dari 70 tahun.jika disebabkan oleh keturunan, gejala

    parkinsonisme tampak pada usia relatif muda.

    4. Faktor Lingkungana. Xenobiotik

    Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menimbulkan kerusakan

    mitokondria

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    7/11

    b. PekerjaanLebih banyak pada orang dengan paparan metal yang lebih tinggi dan lama.

    c. InfeksiPaparan virus influenza intrautero diduga turut menjadi faktor predesposisi

    penyakit parkinson melalui kerusakan substansia nigra. Penelitian pada hewan

    menunjukkan adanya kerusakan substansia nigra oleh infeksi Nocardia astroides.

    d. DietKonsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stres oksidatif, salah satu

    mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit parkinson. Sebaliknya kopi

    merupakan neuroprotektif.

    e. Trauma kepalaCedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit parkinson, meski peranannya

    masih belum jelas benar.

    f. Stress dan depresiBeberapa penelitian menunjukkan depresi dapat mendahului gejala motorik.

    Depresi dan stress dihubungkan dengan penyakit parkinson karena pada stress dan

    depresi terjadi peningkatan turnover katekolamin yang memacu stress oksidatif.

    c) PatofisiologisPada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran

    sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya

    juga lebih sedikit.

    Ganglia basal berperan dalam menyusun rencana neurofisiologi yang dibutuhkan dalam

    melakukan gerakan. Tugas primer ganglia basalis adalah mengumpulkan program untuk

    gerakan, sedangkan serebelum memonitor dan melakukan pembetulan kesalahan yang terjadi

    sewaktu program gerakan diimplementasikan. Salah satu gambaran dari gangguan

    ekstrapiramidal adalah gerakan involunter.

    Secara sederhana, penyakit atau kelainan sistem motorik dapat dibagi sebagai berikut :

    a.

    Piramidal : kelumpuhan disertai reflek tendon yang meningkat dan refleksuperfisial yang abnormal

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    8/11

    b. Ekstrapiramidal : didomonasi oleh adanya gerakan-gerakan involunterc. Neuromuskuler : kelumpuhan sering disertai atrofi otot dan reflek tendon yang

    menurun

    d) Gejala yang umumnya dialami penderita parkinson, diantaranya :1. Gejala Motorik

    a. Tremor/bergetarSalah satu ciri khas dari penyakit parkinson adalah tangan tremor (bergetar) jika

    sedang beristirahat.

    Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpofalanges.

    Penderita sulit melakukan fleksi-ekstensi pada sendi tangan atau pronasi-supinasi,

    pada kaki fleksi-ekstensi, mulut membuka menutup.

    Tremor tidak hanya terjadi pada tangan atau kaki, tetapi bisa juga terjadi pada kelopak

    mata dan bola mata, bibir, lidah dan jari tangan.

    b. Rigiditas/kekakuanTanda yang lain adalah kekakuan (rigiditas). Jika kepalan tangan yang tremor tersebut

    digerakkan (oleh orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pada pergelangan

    tangan, terasa ada tahanan seperti melewati suatu roda yang bergigi sehingga

    gerakannya menjadi terpatah-patah/putus-putus. Selain di tangan maupun di kaki,

    kekakuan itu bisa juga terjadi di leher.

    c. Akinesia/BradikinesiaGerakan penderita menjadi serba lambat. Gerakan volunter menjadi lambat sehingga

    berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai

    berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi

    lambat. Bradikinesia mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan

    gerakan spontan yang berkurang.

    d. Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu untuk MelangkahGejala lain adalah freezing, yaitu berhenti di tempat saat mau mulai melangkah,

    sedang berjalan, atau berputar balik. Disamping itu, kulit muka seperti berminyak dan

    ludah suka keluar dari mulut karena berkurangnya gerak menelan ludah,dll.

    2. Gejala non motorik

    a. Disfungsi otonom

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    9/11

    Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutamainkontinensia dan hipotensi ortostatik.

    Kulit berminyak dan infeksi kulit seborrheic

    Pengeluaran urin yang banyak Gangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai dengan melemahnya hasrat

    seksual, perilaku, orgasme.

    b. Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi.c. Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambatd. Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia)e. Berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau ( microsmia atau anosmia)

    E. Penyebab tremor dan kaku pada tanganGerakan involunter merupakan suatu gerakan spontan yang tidak terkendali, tidak

    disadari, tidak bertujuan, tidak dapat diramalkan sewaktu-waktu dan tidak dikendalikan oleh

    kemauan pada waktu orang tersebut beraktivitas dan menghilang waktu tidur.

    Gerakan involunter ini merupakan gangguan yang terjadi di ganglia basalis. Gagguan

    basalis adalah bagian otak yang paling dalam yang mengatur gerkan-gerakan yang sifatnya

    kasar sehingga gerakan yang dihasilkan menjadi halus.

    Penyakit Parkinson adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada sistem saraf

    pusat otak (ganglia basalis) manusia yang mengalami kemunduran. Jika otak memerintahkan

    suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia basalis

    akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh.

    Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan

    menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks serebri.

    Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai impuls

    listrik di sepanjang jalur saraf dan di antara saraf-saraf. Neurotransmiter yang utama pada

    ganglia basalis adalah dopamin. Dopamine adalah suatu bahan kimia penting yang dapat

    menghantarkan sinyal-sinyal listrik diantara substantia nigra dan di sepanjang jalur sel saraf

    yang akan membantu menghasilkan gerakan tubuh yang halus.

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    10/11

    Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran

    sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya

    juga lebih sedikit.

    Tremor dikelompokkan berdasarkan kecepatan dan irama gerakannya, dimana dan

    seberapa sering terjadi serta beratnya:

    a. Tremor aksi atau intension tremorTremor ini terjadi jika dipengaruhi aktivitas, kadangkala berhubungan dengan

    gangguan cemas, reaksi stres akut atau dapat juga terjadi oleh karena gangguan

    endokrin seperti hipertiroid.

    b. Tremor istirahatTremor terjadi saat pasien diam atau dikenal dengan resting tremor. Tremor ini

    biasanya terjadi pada penderita Parkinson maupun hipertirod.

    c. Tremor senilisTremor ini secara fisiologis terjadi pada lanjut usia.

    F. Pengobatan Penyakit ParkinsonPenyakit Parkinson bisa diobati dengan berbagai obat, seperti levodopa, bromokriptin,

    pergolid, selegilin, antikolinergik (benztropin atau triheksifenidil), antihistamin, anti depresi,

    propanolol dan amantadin. Tidak satupun dari obat-obat tersebut yang menyembuhkan

    penyakit atau menghentikan perkembangannya, tetapi obat-obat tersebut menyebabkan

    penderita lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup

    penderita.

    Di dalam otak levodopa diubah menjadi dopamin. Obat ini mengurangi tremor dan

    kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita Parkinson ringan bisa kembali menjalani

    aktivitasnya secara normal dan penderita yang sebelumnya terbaring di tempat tidur menjadi

    kembali mandiri.

    Pengobatan dasar untuk Parkinson adalah levodopa-karbidopa. Penambahan karbidopa

    dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas levodopa di dalam otak dan untuk mengurangi

    efek levodopa yang tidak diinginkan di luar otak. Untuk mempertahankan mobilitasnya,

  • 5/25/2018 Blok 5 (Muskuloskeletal-1)

    11/11

    penderita dianjurkan untuk tetap melakukan kegiatan sehari-harinya sebanyak mungkin dan

    mengikuti program latihan secara rutin. Terapi fisik dan pemakaian alat bantu mekanik

    (misalnya kursi roda) bisa membantu penderita tetap mandiri.

    Penutup

    Kesimpulan

    Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf karena gangguan

    pada ganglia basalis, akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine yang bersifat

    progressive, ditandai dengan ketidak teraturan pergerakan diluar kesadaran (involunteri),

    tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat memulai pergerakan, dan kekakuan otot. Pada

    penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga

    pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih

    sedikit. Stres emosional atau kelelahan bisa memperberat tremor. Pada awalnya tremor terjadi

    pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya, lengan dan tungkai. Tremor juga

    akan mengenai rahang, lidah, kening dan kelopak mata. Penderita mengalami kesulitan dalam

    memulai suatu pergerakan dan terjadi kekakuan otot.

    Daftar Pustaka

    1. Barbara R, Hengner, Caldwell E. Asisten Keperawatan. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;2003.h.552-60

    2. Marks DB, Marks AD. Biokimia kedokteran dasar. Edisi ke-1. Jakarta: EGC;2000.h.271-3

    3. Sherwood L. Fisiologi Manusia. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2001.h.212-554. Roger W. Anatomi Fisiologi. Edisi ke-10. Jakarta: EGC; 2002.h.176-855. Bloom, Faweett. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC;2002.h. 246-55