101
5/10/2018 bnpt-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 1/101 http://litkayasalitbang.wordpress.com/Pelanggaran aparatur negara (BNPT) terhadap Arrahmah.com r Rahmah Media Kamis, 29 September 2011 20:53:56 Hits: 3832 Gembar-gembor tentang media yang diopinikan sebagai salah satu pilar utama di dalam penegakan demokrasi di Indonesia, rupanya akan menjadi isapan jempol belaka. Hal te dikarenakan adanya perlakuan diskriminasi terhadap media Islam. Mengapa? Baru-baru ini BNPT mengajukan usulan kepada Menkominfo untuk menutup situs Ar rahmah media (www.arrahmah.com ). Seperti telah kita ketahui bahwa Ar rahmah sesuai mottonya “filter your mind, get the truth” telah berhasil membuktikan diri. Pemberitaan Arrahmah selalu berimbang sesuai dengan amanat UU Pers yang berlaku di wilayah h nehnya pemberitaan yang berimbang ini justru akan diberangus oleh pemerintah melalui kaki tangannya di BNPT yang selalu konsisten melakukan pemberantasan ‘terorisme tak terkendali. Ada apakah di balik Arrahmah.com? Banyak kalangan mengatakan bahwa Arrahmah.com bukanlah situs yang patut diawasi, karena dari sisi permodalan dan pembaca masih sangat jauh dengan media-media seku mendapatkan keleluasaan dalam menerbitkan pemberitaan. Tetapi dengan ijin Allah karena kejujuran dalam mengungkap fakta di balik peristiwa, Ar rahmah terbukti mampu membuka wawasan berpikir sebagian masyarakat Indonesia mereka menjadi cerdas dan kritis dalam menyikapi keadaan di negeri ini yang semakin amburadul. amun kegerahan timbul, karena dengan adanya Ar rahmah, pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan kritik masyarakat terutama umat Islam tidak dapat tenang dalam me kejahatan dan kebohongannya. Jika saja penyelenggara negeri ini, mampu dan mau bersama-sama memperbaiki keadaan negeri ini secara bergotong royong, sudah seharusnya perilaku kanibalisme pers di za tidak di suburkan kembali. Sesuai dengan tujuannya, pers harus mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan membebaskan bangsa ini dari belenggu kebohongan dan kebodo BNPT sebagai garda terdepan dalam pemberantasan teror di Indonesia terlalu gegabah dengan fantasinya. Pasalnya, operasi penanggulangan teror di Indonesia sarat dengan k politik dan tidak akan selesai hanya dengan menutup Ar rahmah. Pemberantasan terorisme akan berhasil jika penanganannya diserahkan kepada pihak-pihak yang dapat diperc kredibilitasnya oleh semua pihak, bukan kepada orang-orang yang mempunyai kepentingan terselubung yang berlindung di balik perangkat Undang-Undang dan kepentingan. Dalam sebuah wawancara Apa Kabar Indonesia Malam yang di pandu oleh penyiar Grace Natalie di TV One pada Rabu (28/9/2011), dengan bangganya Direktur BNPT Petru mengklaim telah berhasil melakukan penegakan hukum terhadap 689 kasus teroris di Indonesia. Namun sayangnya, BNPT tak mampu menunjukkan prestasinya dalam melaku hukum terhadap pembantaian warga Ambon dan Poso hingga meledaknya kerusuhan 10 September 2011 di Ambon. Mengapa diskriminasi ini terjadi? Bukankah jumlah korban dalam peristiwa tersebut lebih banyak dari pada jumlah korban terorisme sejak tahun 2002-sekarang? Mengapa ket tampil membela hak-hak umat Islam yang juga warga Negara Indonesia selalu mendapatkan ancaman dan teror pembredelan yang justru dilakukan oleh aparatur Negara dan j Inilah bukti bahwa Negara telah melakukan teror terhadap rakyatnya, terutama media Islam yang konsisten berjalan diatas bukti-bukti akurat. Bagi media Islam, pemberitaan bukan sekedar berita namun mempunyai nilai iman dan ibadah, dan hal ini tidak bertentangan dengan Konstitusi Negara ataupun Undang-unda diskriminatif inilah yang menimbulkan protes berkepanjangan, karena sebagai bagian dari warga Negara merasa tidak diakomodir hak-hak beragamanya sesuai dengan pasal-p termaktub dalam konstitusi.

bnpt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 1/101

http://litkayasalitbang.wordpress.com/Pelanggaran aparatur negara (BNPT) terhadap Arrahmah.com

r Rahmah Media

Kamis, 29 September 2011 20:53:56 

Hits: 3832

Gembar-gembor tentang media yang diopinikan sebagai salah satu pilar utama di dalam penegakan demokrasi di Indonesia, rupanya akan menjadi isapan jempol belaka. Hal tedikarenakan adanya perlakuan diskriminasi terhadap media Islam. Mengapa?

Baru-baru ini BNPT mengajukan usulan kepada Menkominfo untuk menutup situs Ar rahmah media (www.arrahmah.com). Seperti telah kita ketahui bahwa Ar rahmah sesuaimottonya “filter your mind, get the truth” telah berhasil membuktikan diri. Pemberitaan Arrahmah selalu berimbang sesuai dengan amanat UU Pers yang berlaku di wilayah h

nehnya pemberitaan yang berimbang ini justru akan diberangus oleh pemerintah melalui kaki tangannya di BNPT yang selalu konsisten melakukan pemberantasan ‘terorismetak terkendali.

Ada apakah di balik Arrahmah.com?

Banyak kalangan mengatakan bahwa Arrahmah.com bukanlah situs yang patut diawasi, karena dari sisi permodalan dan pembaca masih sangat jauh dengan media-media sekumendapatkan keleluasaan dalam menerbitkan pemberitaan.

Tetapi dengan ijin Allah karena kejujuran dalam mengungkap fakta di balik peristiwa, Ar rahmah terbukti mampu membuka wawasan berpikir sebagian masyarakat Indonesia mereka menjadi cerdas dan kritis dalam menyikapi keadaan di negeri ini yang semakin amburadul.

amun kegerahan timbul, karena dengan adanya Ar rahmah, pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan kritik masyarakat terutama umat Islam tidak dapat tenang dalam mekejahatan dan kebohongannya.

Jika saja penyelenggara negeri ini, mampu dan mau bersama-sama memperbaiki keadaan negeri ini secara bergotong royong, sudah seharusnya perilaku kanibalisme pers di zatidak di suburkan kembali. Sesuai dengan tujuannya, pers harus mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan membebaskan bangsa ini dari belenggu kebohongan dan kebodo

BNPT sebagai garda terdepan dalam pemberantasan teror di Indonesia terlalu gegabah dengan fantasinya. Pasalnya, operasi penanggulangan teror di Indonesia sarat dengan kpolitik dan tidak akan selesai hanya dengan menutup Ar rahmah. Pemberantasan terorisme akan berhasil jika penanganannya diserahkan kepada pihak-pihak yang dapat diperckredibilitasnya oleh semua pihak, bukan kepada orang-orang yang mempunyai kepentingan terselubung yang berlindung di balik perangkat Undang-Undang dan kepentingan.

Dalam sebuah wawancara Apa Kabar Indonesia Malam yang di pandu oleh penyiar Grace Natalie di TV One pada Rabu (28/9/2011), dengan bangganya Direktur BNPT Petrumengklaim telah berhasil melakukan penegakan hukum terhadap 689 kasus teroris di Indonesia. Namun sayangnya, BNPT tak mampu menunjukkan prestasinya dalam melakuhukum terhadap pembantaian warga Ambon dan Poso hingga meledaknya kerusuhan 10 September 2011 di Ambon.

Mengapa diskriminasi ini terjadi? Bukankah jumlah korban dalam peristiwa tersebut lebih banyak dari pada jumlah korban terorisme sejak tahun 2002-sekarang? Mengapa kettampil membela hak-hak umat Islam yang juga warga Negara Indonesia selalu mendapatkan ancaman dan teror pembredelan yang justru dilakukan oleh aparatur Negara dan jInilah bukti bahwa Negara telah melakukan teror terhadap rakyatnya, terutama media Islam yang konsisten berjalan diatas bukti-bukti akurat.

Bagi media Islam, pemberitaan bukan sekedar berita namun mempunyai nilai iman dan ibadah, dan hal ini tidak bertentangan dengan Konstitusi Negara ataupun Undang-undadiskriminatif inilah yang menimbulkan protes berkepanjangan, karena sebagai bagian dari warga Negara merasa tidak diakomodir hak-hak beragamanya sesuai dengan pasal-ptermaktub dalam konstitusi.

Page 2: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 2/101

Seharusnya BNPT lebih konsisten bekerjasama dengan POLRI kearah penegakan hukum terhadap kasus kriminal mulai Ambon, Poso, Narkoba, Teroris dan lain-lain, daripadaintervensi kepada media melalui Menkominfo. Jika ini terjadi, tamatlah riwayat kejujuran di negeri ini karena pemerintah telah menghalalkan pelanggaran ini terus terjadi melatangannya untuk melanggar hukum dan undang-undang. Ar rahmah akan terus melakukan perlawanan terhadap ketidak adilan di negeri ini.

r Rahmah kecil-kecil cabe rawit, pedas isinya, tegas sikapnya…

oleh:

Ummu Muhammad Al Battar

• Discussion Board

• Topic View

Topic: FAKTA YANG TAK TERELAKKAN SALAFI WAHABI PECAH 

Displaying the only post.

Nur

Kiriman dari Salapi tobatanggota dari kenapa takut bid'ah

Assalamualaykum ..

He he he, dulu ana sempat menulis, kalau salafy wahaby di indonesia itu pecah belah gak karuan, itu karena kejumudan mereka dalam berpikir, sebut saustadz salafi yang bernama Yazid bin Abdul Qadir jawaz yang juga pengelola web almanhaj.or.id, Aris Munandar dan muridnya Abu rumaysa Abduh tsartikelnya sering di muat di web muslim.or.id, Jafar Umar Thalib yang punya web ghuroba.org pun tidak lepas dari fatwa sesat oleh sesama salafi, ajib gYang bilang mereka-mereka sesat ya sesama ustadz salafi juga, yaitu Umar sewed dkk, yang punya web salafy.or.id.

Fatwa tentang Jafar umar thalib menurut penilaian salafy.or.id bisa di cek di : http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=664

siapa Yazid Jawaz? Menurut penilaian sesama salapi.. Bisa dicek : di http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=659

banyak lagi nama-nama ustadz beken salafi yang masuk "daftar hitam" sesama salafy..Kepada teman-teman salafy, khususon saudara Indra Puri, ternyata Ustadz anda pun masuk dalam kategori ustadz yang sesat, menurut penilaian sesam

Ini dokumen rahasia dari web salafy.or.id tentang ustadz-ustadz sesat, simak saja, apakah Ustadz "akhik akhik" salafi termasuk dalam list dibawah ini? Monggo di simak..

Menanggapi permintaan akhiIlham dari Malaysia, berikutnama da'i yangtidak kami rekomendasikankarena terlibat permasalahan,diantaranya terlibat dgn Ihyaut Turath, AlHaramain, Al Sofwah/Al Sofwadkk atau hizbiyyun lainnya.================================================================================\

==============================================Daftar 'dai' yang ditinggalkan =AWAS JANGAN SALAH PILIH GURUAGAMA /USTADZ !!!================================================================================\==============================================Berikut nama-nama da'i yangberkedok "Salafy" padahalterlibat permasalahandgn Ihya ut Turath, Al

Page 3: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 3/101

Haramain, Al Sofwah.1. Abdul Fattah - Batam (AtTurots link)2. Abdullah Hadrami - Masjid AsSalam, Malang (Jilbab-online.netlink,Rekan Agus Bashori dari AlSofwah - Al Haramain link)

3. Abdul Hakim bin Amir Abdat -Yayasan Ubudiyah Riau (AlHaramain , AlSofwah, At Turots crosslink)4. Abdur Rahman At-Tamimi -Surabaya (Al Irsyad - At Turots,Al Sofwacrosslink)5. Abu Aziz - Jakarta (Jilbab-online.net link - crosslink AlHaramain, AlSofwa, At Turots)6. Abdul Aziz Malang (rekanAgus Bashari dari Al Sofwa - AlHaramain link)7. Abu Abdil Muhsin Firanda,Sorong - LN - (LBI Al Atsary

Jogjakarta, link Taruna Al Qur'an/L-Data/AlDakwah, At Turots - link)8. Abdullah Taslim, Lc (LBI AlAtsary Jogjakarta, link TarunaAlQur'an/L-Data/Al Dakwah, AtTurots - link)9. Abu Bakar M.Altway Lc (AlSofwa - Al Haramain link)10. Abu Haidar - Bandung (AlSofwa - At Turots link)11. Abu Ihsan Al-Maidani -Medan (Al Sofwa, At Turots link)13. Abu Izzi - Semarang (Jilbab-online.net link - crosslink Al

Haramain, AlSofwa, At Turots)14. Abu Nida' - redaksi majalahFatawa, Ma'had Jamilurahman,Ma'had BinBaz, Bantul, Jogjakarta(gembong At-Turats link -Jum'iyyah Ihya ut TurotsKuwait link)15. Abu Qatadah - Jakarta (AlSofwa - Al Haramain link)16. Abu Sa'ad - Jogjakarta (AtTurots link)17. Abu Thohir Lc - Padang(Abdul Hakim Abdat link)18. Abu Umar Basyr - Solo(rekan Kholid Syamhudi, At

Turots link)19. Adhi Faishal, Lc - Yayasan AnNajiyah Madiun (Abdullah TaslimLc link,At Turots)20. Afifi Abdul Wadud -Jogjakarta (At Turots link)21. Agus Hasan Bashari. MAg, FSIQalbun Salim dan Pesma Al-Anshar walMuhajirin, Malang (Al Sofwa - AlHaramain link)

Page 4: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 4/101

22. Ahmad Farhan Hamim Lc (AlSofwa - Al Haramain link)23. Ahmad Rofi'i - Karawang(Abdul Hakim Abdat, YazidJawwas link)24. Ahmad Ridwan - Batam(Rekan Abu Ihsan, Yazid Jawwaslink)

25. Ahmad Sabiq, Lc (LIPIA,Jilbab-online.net link)26. Ahmas Faiz Asifudin, PimpinanMajalah As Sunnah (gembong AtTurots)27. Ainul Haris, Lc MAg - NidaulFitrah (Al Irsyad - At Turots, AlSofwacrosslink)28. Ali Saman Lc - Ma'had ALi AlIrsyad, Tengaran, Boyolali (AlIrsyad, AtTurots, Al Sofwa crosslink)29. Alwy, Lc - Yayasan AnNajiyah Madiun (Abdullah TaslimLc link, AtTurots)

30. Aman Abdurahman, Lc -Jakarta (Teroris Bom Cimanggis,Al Sofwa - AlHaramain link)31. Amri Mansyur - Padang (link Abdul Hakim Abdat)32. Amrozi - Malang (Jilbab-online.net link, (Rekan AgusBashori dari AlSofwa - Al Haramain link)33. Anas Burhanuddin binMusta'in Ahmad, Lc - LN - (LBI AlAtsaryJogjakarta, link Taruna AlQur'an/L-Data/Al Dakwah, AtTurots - link)

34. Arif Syarifuddin, Lc - Ma'hadBin Baz Jogjakarta (At Turotslink)35. Aris Munandar Ss - Ma'hadTaruna Al Qur'an (Taruna AlQur'an/L-Data/AlDakwah/DDII eks Masyumi link,At Turots cross-link)36. Arman Amri, Lc. - Jakarta(Jilbab-online.net link - crosslink AlHaramain, Al Sofwa, At Turots)37. Aslam Muhsin, Lc. - Jakarta(Al Sofwa - Al Haramain link)38. Aspri Rahmat Lc. - LN (RekanAbu Ihsan, Yazid Jawwas link)39. Aunur Rofiq Ghufron, Lc -

Gresik (Al Irsyad - At Turots, AlSofwacrosslink)40. Cholid Aboud Bawazeer (AlIrsyad - At Turots, Al Sofwacrosslink)41. Fakhruddin - Jogjakarta (AtTurots link)42. Fariq Gazim Anuz (rekanKholid Syamhudi, At Turots link)43. Firdaus Sanusi - Jakarta(Abdul Hakim Abdat, Yazid

Page 5: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 5/101

Jawwas link)44. Hanif Yahya, Lc. (Al Sofwa -Al Haramain link)45. Haris Budiyatna (rekanKholid Syamhudi, At Turots link)46. Husnul Yaqin Lc (Al Sofwa -Al Haramain link)46. Ir. Muhammad Qosim Saguni

(Wahdah Islamiyyah, Makassar -Al Haramain -Al Sofwa link)47. Isnen Azhar Lc - Jakarta (AlSofwa - Al Haramain link)48. Jazuli, Lc - Jakarta (Jilbab-online.net link - crosslink AlHaramain,Al Sofwa, At Turots)49. Kholid Syamhudi - Ma'hadImam Bukhari, Solo (At Turotslink)50. Khusnul Yaqin, Lc. (Al Sofwa- Al Haramain link)51. M. Sahri Malang (rekan AgusBashari dari Al Sofwa - AlHaramain link)

52. M. Syukur Malang (rekanAgus Bashari dari Al Sofwa - AlHaramain link)53. Ma'ruf Nur Salam, Lc. (Jilbab-online.net, Al Irsyad link)54. Marwan - Jogjakarta (AtTurots link)55. Masrukhin (Rekan AgusBashori dari Al Sofwa - AlHaramain link,Jilbab-online.net link)56. Mubarak bin Mahfudz BaMu'allim, Lc - Surabaya (AlIrsyad, At Turots,Al Sofwa crosslink)57. Muhammad Arifin Al Badri,

Lc, MA - LN (Rekan AbdullahTaslim Lc,pemrakrasa syubhat "BahteraDakwah Salafiyyah di Indonesia)58. Muhammad Elvi bin SyamsiLc, - LN (Rekan Abu Ihsan, YazidJawwas link)59. Muhammad Shio Batam -Medan, Sumatra (At Turots link)60. Muhammad Subhan, Lc - (LBIAl Atsary Jogjakarta, link Taruna AlQur'an/L-Data/Al Dakwah, AtTurots - link)61. Muhammad Wujud -Magelang, Jateng (At Turotslink)

62. Muhammad Qoshim, Lc -Ma'had ALi Al Irsyad, Tengaran,Boyolali (AlIrsyad, At Turots, Al Sofwacrosslink)63. Muhammad Nur Ikhsan Lc. -LN (Rekan Abu Ihsan, YazidJawwas link)64. Mustofa 'Aini Lc (Al Sofwa -Al Haramain link)65. Nasiruddin, Lc (LBI Al AtsaryJogjakarta, link Taruna Al

Page 6: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 6/101

Qur'an/L-Data/Al Dakwah, AtTurots link)66. Nur Ahmad, ST, MT - Dosen& Kajur D3 TE UGM (LBI AlAtsary Jogjakarta,link Taruna Al Qur'an/L-Data/AlDakwah, At Turots link)67. Nurul Mukhlisin Asyrafuddin,

Lc. (Nidhaul Fithrah, rekan KholidSyamhudi, At Turots link)68. Qisman Abdul Mujib (Jilbab-online.net link)69. Rahmat Abdul Qodir -Jakarta (Jilbab-online.net link -crosslink AlHaramain, Al Sofwa, At Turots)70. Ramlan, Lc (LBI Al AtsaryJogjakarta, link Taruna AlQur'an/L-Data/AlDakwah, At Turots link)71. Ridwan LC - Batam, Sumatra(At Turots link)72. Ridwan Abdul Aziz -Surabaya (Nidhaul Fithrah,Jilbab-online.net link)

73. Ridwan Hamidi, Lc - Ma'hadTaruna Al Qur'an (Taruna AlQur'an/L-Data/AlDakwah/DDII eks Masyumi link,At Turots cross-link)74. Salim Ghonim, Lc, Surabaya(Jilbab-online.net, Al Irsyad link)75. Sholih - Jogjakarta (AtTurots link)76. Tjahyo Suprajogo, FSI QalbunSalim Malang (Al Sofwa, Al-Haramain, AtTurats cross link)78. Ulin Nuha - Ma'had Taruna AlQur'an (Taruna Al Qur'an/L-Data/Al

Dakwah/DDII eks Masyumi link,At Turots - link)79. Ummu Fathimah - isteri AbuIhsan Medan (At Turots link)80. Umar Budiargo - Ma'hadTaruna Al Qur'an (Taruna AlQur'an/L-Data/AlDakwah/DDII eks Masyumi link)81. Yahya Asy'ari - Jambi (AtTurots link)82. Yazid Abdul Qadir Jawwas -Jakarta (Al Haramain , Al Sofwa,DDII eks.Masyumi crosslink)83. Yusuf Usman Baisa -Tengaran, Boyolali (Al Irsyad, AtTurots, Al Sofwa

crosslink)84. Zainal Abidin Syamsudin, Lc. -Jakarta (Al Sofwa - Al Haramainlink)85. Zainal Arifin, Lc. - Karawang(Abdul Hakim Abdat, YazidJawwas link)Simak http://www.salafy.or.id/download/readme.txt, berisikanrangkaianketerkaitan da'i diatas dgn At

Page 7: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 7/101

Turots, Al Haramain, Al Sofwa.Berikut nama-nama da'i yangmengikuti hawa nafsu :1. Ja'far Umar Thalib -Jogjakarta (Pengikut hawanafsu berpemikiran sufisekaligus khawarij, Arifin Ilhamlink dll)

(Hadir di acara Majelis Dzikir AdzDzikra Muhammad Arifin Ilhamdalam acaramilad RI th 2003 dan tgl15/08/2004 dalam rangka HUTBNI, wakil dari Islamdalam acara Satu Hati yangdisponsori Kompas dan lembagaDialog Antar Iman (Interfidei),penulis di majalah Gatra, da'igaul baik dgn hizbiyyun, politikus,wartawan, pengacara dan hadirdi milad-miladlainnya)Simak daftar fileustadz_terpercaya.txt untuk 

yang dapat dipercayakeistiqomahannya untuk menjadi sandaran belajar,berteman dst.Demikian informasi ini, harapdikoreksi apabila adakekurangan ataukesalahan kewebmaster@... .Pengelola Salafy Online(Edisi 3/10/2005)

komentar : itu bukti dakwah "anti bid'ah" yang di koar-koarkan mereka telah di poranda-porandakan barisanya Oleh Allah.. Allahumma farriq jam'ah'adadahum.. Biar bubar barisan mereka...

Tambahan : sesama salafi saja saling sesat menyesatkan, apalagi kepada yang selain salafi? Hmmmm..demikian catatan dari teman fb Kiriman dari Salapi tobatanggota dari kenapa takut bid'ahsilakan dijadikan salah satu informasi saja

  Kiai Kampung VS oknum lulusan timur tengah (topik mengeraskan Dzikir)

Inilah kisah kiai kampung. Kebetulan kiai kampung ini menjadi imam musholla dan sekaligus pengurus ranting NU di desanya. Suatu ketika didattamu, mengaku santri liberal, karena lulusan pesantren modern dan pernah mengenyam pendidikan di Timur Tengah. Tamu itu begitu PD (Percakarena merasa mendapat legitimasi akademik, plus telah belajar Islam di tempat asalnya. Sedang yang dihadapi hanya kiai kampung, yang lulusansalaf.

Tentu saja, tujuan utama tamu itu mendatangi kiai untuk mengajak debat dan berdiskusi seputar persoalan keagamaan kiai. Santri liberal ini langmenyerang sang kiai: “Sudahlah Kiai tinggalkan kitab-kitab kuning (turats) itu, karena itu hanya karangan ulama kok. Kembali saja kepada al-Qhadits,” ujar santri itu dengan nada menantang. Belum sempat menjawab, kiai kampung itu dicecar dengan pertanyaan berikutnya. “Mengapa kiakok dengan suara keras dan pakai menggoyangkan kepala ke kiri dan ke kanan segala. Kan itu semua tidak pernah terjadi pada jaman nabi dan bperbuatan bid’ah,” kilahnya dengan nada yakin dan semangat.

Mendapat ceceran pertanyaan, kiai kampung tak langsung reaksioner. Malah sang kiai mendengarkan dengan penuh perhatian dan tak langsung mMalah kiai itu menyuruh anaknya mengambil termos dan gelas.

Kiai tersebut kemudian mempersilahkan minum, tamu tersebut kemudian menuangkan air ke dalam gelas. Lalu kiai bertanya: “Kok tidak langsundari termos saja. Mengapa dituang ke gelas dulu?,” tanya kiai santai. Kemudian tamu itu menjawab: Ya ini agar lebih mudah minumnya kiai,” jawliberal ini. Kiai pun memberi penjelasan: “Itulah jawabannya mengapa kami tidak langsung mengambil dari al-Qur’an dan hadits. Kami menggunkitab kuning yang mu’tabar, karena kami mengetahui bahwa kitab-kitab mu’tabarah adalah diambil dari al-Qur’an dan hadits, sehingga kami yalebih gampang mengamalkan wahyu, sebagaimana apa yang engkau lakukan menggunakan gelas agar lebih mudah minumnya, bukankah begitu?tersebut terdiam tak berkutik.

Page 8: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 8/101

Kemudian kiai balik bertanya: “Apakah adik hafal al-Qur’an dan sejauhmana pemahaman adik tentang al-Qur’an? Berapa ribu adik hafal haditsdibandingkan dengan ‘Imam Syafi’iy siapa yang lebih alim?” Santri liberal ini menjawab: Ya tentu ‘Imam Syafi’iy kiai sebab beliau sejak kecil telQur’an, beliau juga banyak mengerti dan hafal ribuan hadits, bahkan umur 17 beliau telah menjadi guru besar dan mufti,” jawab santri liberal. K“Itulah sebabnya mengapa saya harus bermadzhab pada ‘Imam Syafi’iy, karena saya percaya pemahaman Imam Syafi’iy tentang al-Qur’an dan hlebih mendalam dibanding kita, bukankah begitu?,” tanya kiai. “Ya kiai,” jawab santri liberal.

Kiai kemudian bertanya kepada tamunya tersebut: “Terus selama ini orang-orang awam tatacara ibadahnya mengikuti siapa jika menolak madzhmereka banyak yang tidak bisa membaca al-Qur’an apalagi memahami?,” tanya kiai. Sang santri liberal menjawab: “Kan ada lembaga majelis ya

fatwa yang mengeluarkan hukum-hukum dan masyarakat awam mengikuti keputusan tersebut,” jelas santri liberal.Kemudian kiai bertanya balik: “Kira-kira menurut adik lebih alim mana anggota majelis fatwa tersebut dengan Imam Syafi’iy ya?.”. Jawab santrialim Imam Syafi’iy kiai,” jawabnya singkat. Kiai kembali menjawab: “Itulah sebabnya kami bermadzhab ‘Imam Syafi’iy dan tidak langsung mengQur’an dan hadits,”.” Oh begitu masuk akal juga ya kiai!!,” jawab santri liberal ini.

Tamu yang lulusan Timur Tengah itu setelah tidak berkutik dengan kiai kampung, akhirnya minta ijin untuk pulang dan kiai itu mengantarkan sapagar.

(Mukhlas Syarkun)

Sumber : Majalah Risalah NU no.3

semoga semua bisa mengerti (Nahdlatul Ulama) NU sehingga mengenal Islam lebih dalam, tidak ada Bid'ah dalam NU karena semua bersumber dadan Hadis.

over a year ago

 

Andy

Hahaha....mudah2an ini d baca juga ma orang2 yang sering ngaku2 Alim n suka mandang sebelah mata para Ulamah Kampung.:p

about 12 months ago

 

Reka

subhanallah..bener bngt..

about 12 months ago

 

Khoiril

I like

about 12 months ago

 

Suud

Di forum diskusi yang berjudul "Maulid Nabi" koq belum ada yang menanggapi postingan terakhirrr .... !!!!????!!!

about 11 months ago

Page 9: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 9/101

 

Anshory

Subhanallah.... semoga orang2 yang sering merasa dirinya alim, yang padahal dirinya hafal satu dua hadis segera mendapatkan Hidayah dari Allah, kadang saya mmendengar omongan temen2 saya yang sok tahu banyak tentang islam, setelah ditelusuri baca al-quran aja ga bisa, dan parahnya lagi belajarnya dterjemahan (instan)

about 11 months ago

 

Andy

Kayak Mie dong "instan". hehehe...

about 11 months ago

 

Saheti

setuju sama pak anshory..hehe..di sini teman-teman saya juga banyak yang seperti itu..

about 11 months ago

 

Sutik 

Baguslah mengikuti ajaran Imam Syafi’iy saya juga, tapi bukan berarti madzhab lainnaya tidak benar.

Semoga Nahdiyil benar-benar apa yang disampaikan imam Syafi'i dijalankan dengan benar tidak dipilih-pilih yang cocok aja ya.....? Imam syafi'i jmengingatkan agar jangan bertaklid satu guru saja..... agar ilmunya lebih luas.

about 6 months ago

 

Cowox

tpi ko gk dijelasin ya????knpa dzikir mesti gtu????

about 5 months ago

 

Sadewo

Sepakat, bermazhab merupakan kemudahan yang ada di depan kita.Mau ambil silahkan, tidak juga tak masalah. Mazhab merupakan metodologi atas pengistimbathan dalil baik yang berasal dari Qur'an atauoun Sukali akan kiyta temui seolah ada pertentangan antara 2 dalil, manakah yang kita ambil. Nah, Imam2 Mazhab telah merumuskan cara penyelesaian

about 5 months ago

Page 10: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 10/101

 

Sutik 

ISLAM pedomannya hanya dari Firman Allah SWT. Al-Qur'an dan Al-Hadist. semua imam Hambali,Malik,Hanafi,Safii, landasannya Firman Allah diatas.Al-QurHadist bagikan dua sayap pada burung, jadi harus beriringan keduannya diutamakan.tidak bisa hanya satu sisi bisa-bisa jatuh kalau hanya satu sa jalan.namun banyak kelompok di kalangan kita menganggap al-Hadist hanya sekedar sabda Rasulullah,(sunnah) padahal Nabi Muhammad SAW.riwayatnya menunggu wahyu dari Allah SWT, menganggap imam yang lain ga bener,hanya salah satu imam yang maenjadi kiblatnya itupun masipilih.Mari kita kedepankan ukhuwah islam jangan pentingkan golongan dan kelompoknya saja,berbeda boleh tapi sikap toleran demi ukhuwah sadiutamakan,tidak elok jika salah satu masjid umat muslim dikasih nama masjid Muhammadiyah atau masjid NU. yang seolah-olah masjid tersebusholat jamaah tertentu.walaupun tidak utu hanya kesannya saja menjadi pengunjung kurang leluasa dalam beribadah.mohon maaf sebelumnya.N

about 4 months ago

 

Sadewo

Sepakat, lagian juga ga boleh ashobiah atau fanatik golonhgan.

about 4 months ago

 

Sutik 

Banyak yang sibuk dengan perbedaan faham,sementara yang tidak pernah ibadah dan bahkan selalu bermaksiat tidak pernah dibicarakan. akhirnya banyak yang berlatih ibadahpun jadi mental takut salah entar di omong.kita kurang bersatu karena hal tadi.sedangkan musuh islam sangat gencar dalam mengumat islam,baik dari budaya,hiburan,teknologi dll. itu semua tidak terpikirkan sama sekali karena pada sibuk berdebad perbedaan faham.mari behadapi musuh-musuh kita,awasi generasi muda yang mudah sekali mengikuti trend baru berlabel islam padahal bertentangan dengan islam (perusseperti NII,Jihad dengan kekerasan,aliran baru menyimpang dari Al-Quran dan Hadist shoheh.

erbedaan Utama NU dengan Organisasi Islam lain apa y??? 

Displaying all 4 posts.

Aziyzul

mohon jawaban dari saudara-saudara sekalian...

over a year ago

Amrie

nu organisasi yang mencerminkan islam tradisional yaitu islam yang berpegah teguh pada ulama2 salaf, berdiri ps tahun 1926 masehi entah lupa tglnya norganisasi islam moderat atau tawasut dan mengajarkan islam moderat atau tengah2 tidah ekstrim dan tidak liberal prisipnya nu mengajarkan tawasuthtawazun adapun tawazun yaitu artinya moderat atau tengah2tidak ekstri kanan kiri,seprti halnya nu menganut tauhid abu hasan al-as,ari dan abu mansprinsip tawasut nu dicerminkan dalam kehidupan warga nu dalam segi apapun, baik bernegara bersosialisasi atau hubungan denngan kelompok lain ,

Page 11: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 11/101

tasamuh nu bersifat tasamuh artiya nu itu bersifat seimbang tidak terlalu keras atau liberal bisa menepatkan sesuatu di tempatnya bersifat seimbang dantengah.tasamu yaitu toleransi nu bersifat toleransi terhadap kelompok apapun karena nu menggunakan prinsip rohmatalllil alamin islam untuk semesta yaitu unalam tampa memendang perbedaan dalam hal muamalah sesama mahluk alloh,tidak memusuhi kelompok lainya dan bersikap terbuka dan toleran tarhadi luar nu adapun perbedaan dengak kelompok lain adakalanya kelompok lain bersikap radikal dan ada yang modernis , radikal dll, contoh perbedaan pantara u dengan kelompok lain adalah dalam hal negara nu menghendaki pancasila sebagai dasar negara sedang kelompok lain ingin mengubah negara mislam,adapun dasar nu tetap berpegng teguh pada pancasila ialah kerena dalam pancasila mengandung nilai2 islam pada setiap silanya dabn nu jaga berppada dalil quran yang intinya

taat pada alloh dan rosulnya dan ulil amri dan nu dalam menafsirka ayat tidak secara tekstual tetapi dengan cara tafsir yang benar dan ikut pada ulamadiragukan keilmuanya,sementara organisasi lain menafsirka qur an hanya secara tekstual tanpa meliha semuanya sehingga tndaka mereka kadang2 malmempersempit makna alqur an,sehingga kita lihat dari tindakan2 mereka yang mwngatasnamakan islam tapi sering tidak sesuai dengan nilai nilai islam contao mereka berjihad dengan cara bom sanasini itu merupakan penafsiran orang2 yang tak bisa menafsirkan qur an dengan tepat,adapun nu merupakan orgsanisasi yang tidak hanya mengurusi agama saja tapi juga hampir aspek kehidupan mulai dari ekonomi pendidikan kesejahterdll,dan bersifat arif terhadap perbedaan ,berbeda denag organisasi garis keras yang hanya pada masalah politik yang mengatesnamakan agama untuk memperolah tujuanmisal mmi danhti dll mereka hanya berorientasi pada masalah politik bagaimana menjadikan indonesia menjadi negara islam,maaf kalo ada yang salah ,

over a year ago

Halid

klo NU terlalu membanggkan organisasix (bahkan lebih bangga nyebut NU dari pada ISLAM)

islam itu SYARIAT ISLAM bukan demokrasi!!!

about 5 months ago

Sadewo

NU, organisasi yang awalnya tuk memehamkan masyarakat tentang pentingnya syariat Islam kini kian tak jelas tujuannya (maaf kalo ada yang tersingguNU kini hanya menjadi "partner" pemerintah. Pemerintah bilang A, NU ikut2 ajah. Biklang B, ikut juga. NU hanya dibutuhkan kala mau pemilu. Setelaselesai, ya sudah.Ironisnya, banyak yang sudah ketipu tapi mau ditipu lagi. NU pun kini ikut2an mengkampanyekan PLURALISME & DEMOKRASI.Bahkan orng2 NU kadang terlalu ashobiah terhadap golongannya.

DASAR HUKUM TAWASHUL (ORANG SALIH/WALISONGO) dst 

Displaying all 2 posts.

Siti

hukum Berdo'a dengan Tawassul Cetak E-mailDitulis oleh Dewan Asatidz

Pengertian TawassulPemahaman tawassul sebagaimana yang dipahami oleh umat islam selama ini adalah bahwa Tawassul adalah berdoa kepada Allah melalui suatu perantaperantara tersebut berupa amal baik kita ataupun melalui orang sholeh yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat kepada Allah. Jadi tawassul mer

Page 12: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 12/101

dan perantara doa untuk menuju Allah SWT.• Orang yang bertawassul dalam berdoa kepada Allah menjadikan perantaraan berupa sesuatu yang dicintainya dan dengan berkeyakinan bahwa Allah mencintai perantaraan tersebut.• Orang yang bertawassul tidak boleh berkeyakinan bahwa perantaranya kepada Allah bisa memberi manfaat dan madlorot kepadanya da. Jika ia berkebahwa sesuatu yang dijadikan perantaraan menuju Allah SWT itu bisa memberi manfaat dan madlorot, maka dia telah melakukan perbuatan syirik, karmemberi manfaat dan madlorot sesungguhnya hanyalah Allah semata.• Tawassul merupakan salah satu cara dalam berdoa. Banyak sekali cara untuk berdo'a agar dikabulkan Allah, seperti berdoa di sepertiga malam terakhMaqam Multazam, berdoa dengan mendahuluinya dengan bacaan alhamdulillah dan sholawat dan meminta doa kepada orang sholeh. Demikian juga taw

salah satu usaha agar do'a yang kita panjatkan diterima dan dikabulkan Allah s.w.t. Dengan demikian, tawasul adalah alternatif dalam berdoa dan bukakeharusan.

Tawassul dengan amal sholeh kitaPara ulama sepakat memperbolehkan tawassul terhadap Allah SWT dengan perantaraan perbuatan amal sholeh, sebagaimana orang yang sholat, puasa,Qur’an, kemudian mereka bertawassul terhadap amalannya tadi. Seperti hadis yang sangat populer diriwayatkan dalam kitab-kitab sahih yang mencerittiga orang yang terperangkap di dalam goa, yang pertama bertawassul kepada Allah SWT atas amal baiknya terhadap kedua orang tuanya, yang kedua kepada Allah SWT atas perbuatannya yang selalu menjahui perbuatan tercela walaupun ada kesempatan untuk melakukannya dan yang ketiga bertawaAllah SWT atas perbuatannya yang mampu menjaga amanat terhadap harta orang lain dan mengembalikannya dengan utuh, maka Allah SWT memberkeluar bagi mereka bertiga.. (Ibnu Taimiyah mengupas masalah ini secara mendetail dalam kitabnya Qoidah Jalilah Fii Attawasul Wal wasilah hal 160)

Tawassul dengan orang sholehAdapun yang menjadi perbedaan dikalangan ulama’ adalah bagaimana hukumnya tawassul tidak dengan amalnya sendiri melainkan dengan seseorang ysholeh dan mempunyai amrtabat dan derajat tinggi dei depan Allah. sebagaimana ketika seseorang mengatakan : ya Allah aku bertawassul kepada-Mu mMu Muhammmad atau Abu bakar atau Umar dll.Para ulama berbeda pendapat mengenai masalah ini. Pendapat mayoritas ulama mengatakan boleh, namun beberapa ulama mengatakan tidak boleh. Akkalau dikaji secara lebih detail dan mendalam, perbedaan tersebut hanyalah sebatas perbedaan lahiriyah bukan perbedaan yang mendasar karena pada

tawassul kepada dzat (entitas seseorang), pada intinya adalah tawassul pada amal perbuatannnya, sehingga masuk dalam kategori tawassul yang diperboulama’.

Dalil-Dalil Tentang TawassulDalam setiap permasalahan apapun suatu pendapat tanpa didukung dengan adanya dalil yang dapat memperkuat pendapatnya, maka pendapat tersebutdijadikan sebagai pegangan. Dan secara otomatis pendapat tersebut tidak mempunyai nilai yang berarti, demikian juga dengan permasalahan ini, maka yang mengatakan bahwa tawassul diperbolehkan menjelaskan dalil-dalil tentang diperbolehkannya tawassul baik dari nash al-Qur’an maupun hadis, seb

A. Dalil dari alqur’an.

1. Allah SWT berfirman dalam surat Almaidah, 35 : أ اذ آمنوااقواا ابتغوا إيه اوسيلة"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supamendapat keberuntungan."Suat Al-Isra', 57:

 ذرا  ح    م ك       ر ب  ذا  ع  ه إ  ذا ب  ع  فو خ     ه    ت      ر  جو             أ    أ ة   سي ل  و  ا      إ ى  ر ب  غو      ت عو  د     ذ   ا   أ ـ ئ

17.

57. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka [857] siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allahmengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. [857] Maksudnya: Nabi Isa a.s.,dan 'Uzair yang mereka sembah itu menyeru dan mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah.Lafadl Alwasilah dalam ayat ini adalah umum, yang berarti mencakup tawassul terhadap dzat para nabi dan orang-orang sholeh baik yang masih hidup sudah mati, ataupun tawassul terhadap amal perbuatan yang baik.

2. Wasilah dalam berdoa sebetulnya sudah diperintahkan sejak jaman sebelum Nabi Muhammad SAW. QS 12:97 mengkisahkan saudara-saudara Nabi Ymemohon ampunan kepada Allah SWT melalui perantara ayahandanya yang juga Nabi dan Rasul, yakni N. Ya'qub AS. Dan beliau sebagai Nabi sekaligternyata tidak menolak permintaan ini, bahkan menyanggupi untuk memintakan ampunan untuk putera-puteranya (QS 12:98).

   ي   ا ر    و  غ  ا و  ه   إ      ر ب          غ  س ت  أ  و    س   .   ط ئي   ن ك   إ ن ب و   ن        غ  س ت ا  ب أ   ا و  

97. Mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersala98. N. Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Di sini nampak jelas bahwa sudah sangat lumrah memohon sesuatu kepada Allah SWT dengan menggunakan perantara orang yang mulia kedudukannySWT. Bahkan QS 17:57 dengan jelas mengistilahkan "ayyuhum aqrabu", yakni memilih orang yang lebih dekat (kepada Allah SWT) ketika berwasilah.

3. Ummat Nabi Musa AS berdoa menginginkan selamat dari adzab Allah SWT dengan meminta bantuan Nabi Musa AS agar berdoa kepada Allah SWT Bahkan secara eksplisit menyebutkan kedudukan N. Musa AS (sebagai Nabi dan Utusan Allah SWT) sebagai wasilah terkabulnya doa mereka. Hal ini di7:134 dengan istilah    د  د عن    ع . Dengan (perantaraan) sesuatu yang diketahui Allah ada pada sisimu (kenabian)بDemikian pula hal yang dialami oleh Nabi Adam AS, sebagaimana QS 2:37

Page 13: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 13/101

   ي   ا    وا  و ا ت ه   إ ه   ي  ع ل ت ف       ه  ك ل    م  ر ب   آ قى    ف ت ل

"Kemudian Nabi Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Penyayang."Kalimat yang dimaksud di atas, sebagaimana diterangkan oleh ahli tafsir berdasarkan sejumlah hadits adalah tawassul kepada Nabi Muhamyang sekalipun belum lahir namun sudah dikenalkan namanya oleh Allah SWT, sebagai nabi akhir zaman.

4. Bertawassul ini juga diajarkan oleh Allah SWT di QS 4:64 bahkan dengan janji taubat mereka pasti akan diterima. Syaratnya, yakni mereka harus dahadapan Rasulullah dan memohon ampun kepada Allah SWT di hadapan Rasulullah SAW yang juga mendoakannya.

   ي  وا ب  ر    دا ا  ج  و      سو   ا            غ  س ت   ا  ا ا    غ  س ت ف    ؤ  ج          أ او   إ  ظ ل    أ و      ا    ب       ي  إ  سو  س ل ن  م  ر  ر  م أ  

"Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datanlalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi MPenyayang."

B. Dalil dari hadis.a. Tawassul kepada nabi Muhammad SAW sebelum lahir

Sebagaimana nabi Adam AS pernah melakukan tawassul kepada nabi Muhammad SAW. Imam Hakim Annisabur meriwayatkan dari Umar berkata, babersabda :

 م ر رف رأسى صلى ا عليه سل : ات آ اخيئة : ربى ! إى أس بح محد نى فق ا : آ كي عف محدا ألقه : ربى لقتنى بيد خ ف اش متوب إه إ ا محد رسو ا فل أ ض إى إس إ أ اخل إي فق ا : صد آ إه اخل إ ،اعنى بحقه فقد ، و محد م لقت) أجه احك فى

: هححص ردتا2: 615 )"Rasulullah s.a.w. bersabda:"Ketika Adam melakukan kesalahan, lalu ia berkata Ya Tuhanku, sesungguhnya aku memintaMu melalui Muhammad agardiriku". Lalu Allah berfirman:"Wahai Adam, darimana engkau tahu Muhammad padahal belum aku jadikan?" Adam menjawab:"Ya Tuhanku ketika ciptakan diriku dengan tanganMu dan Engkau hembuskan ke dalamku sebagian dari ruhMu, maka aku angkat kepalaku dan aku melihat di atas tiang-ttertulis "Laailaaha illallaah muhamadun rasulullah" maka aku mengerti bahwa Engkau tidak akan mencantumkan sesuatu kepada namaMu kecuali namyang paling Engkau cintai". Allah menjawab:"Benar Adam, sesungguhnya ia adalah mahluk yang paling Aku cintai, bredoalah dengan melaluinya makamengampunimu, dan andaikan tidak ada Muhammad maka tidaklah Aku menciptakanmu"

Imam Hakim berkata bahwa hadis ini adalah shohih dari segi sanadnya. Demikian juga Imam Baihaqi dalam kitabnya Dalail Annubuwwah, Imam Qosthkitabnya Almawahib 2/392 , Imam Zarqoni dalam kitabnya Syarkhu Almawahib Laduniyyah 1/62, Imam Subuki dalam kitabnya Shifa’ Assaqom dan Imdalam kitabnya Khosois Annubuwah, mereka semua mengatakan bahwa hadis ini adalah shohih.

Dan dalam riwayat lain, Imam Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas dengan redaksi :

: ردتا ىف كحا هجأ) رنا ةنا آ قل م دحم ولف 2: 615 )

Beliau mengatakan bahwa hadis ini adalah shohih segi sanad, demikian juga Syekh Islam Albulqini dalam fatawanya mengatakan bahwa ini adalah shohIbnu Jauzi memaparkan dalam permulaan kitabnya Alwafa’ , dan dinukil oleh Ibnu Kastir dalam kitabnya Bidayah Wannihayah 1/180.

Walaupun dalam menghukumi hadis ini tidak ada kesamaan dalam pandangan ulama’, hal ini disebabkan perbedaan mereka dalam jarkh wattta’dil (pedan tidak) terhadap seorang rowi, akan tetapi dapat diambil kesimpulan bahwa tawassul terhadap Nabi Muhammad SAW adalah boleh.

b. Tawassul kepada nabi Muhammad SAW dalam masa hidupnya.

Diriwatyatkan oleh Imam Hakim :

جر ءج لس هيلع ا ىلص ا وسر س ين ب ثع ع ،فق : رسو ا ! ي ى د د عل فق رسو ا عليه سل: : ا ايض فتو ص ركتي : ال إى أس أوجه إي ني محد اة محد إى أوجه ب إىردتا ىف كحا هجأ) . هب هك جا ىت دحا نب ط ن م اوف : ثع ،ى ىف ىن   (رب فيلى ى ع ب ،ال ه ف

Dari Utsman bin Hunaif: "Suatu hari seorang yang lemah dan buta datang kepada Rasulullah s.a.w. berkata: "Wahai Rasulullah, aku tidak mempunyaimenuntunku dan aku merasa berat" Rasulullah berkata"Ambillah air wudlu, lalu beliau berwudlu dan sholat dua rakaat, dan berkata:"bacalah doa (artAllah sesungguhnya aku memintaMu dan menghadap kepadaMu melalui nabiMu yang penuh kasih sayang, wahai Muhammad sesungguhnya aku menghkepadamu dan minta tuhanmu melaluimu agar dibukakan mataku, Ya Allah berilah ia syafaat untukku dan berilah aku syafaat". Utsman berkata:"Dembelum lagi bubar dan belum juga lama pembicaraan kami, orang itu telah datang kembali dengan segar bugar". (Hadist riwayat Hakim di Mustadrak)

Beliau mengatakan bahwa hadis ini adalah shohih dari segi sanad walaupun Imam Bukhori dan Imam Muslim tidak meriwayatkan dalam kitabnya. Imamengatakatan bahwa hadis ini adalah shohih, demikian juga Imam Turmudzi dalam kitab Sunannya bab Daa’wat mengatakan bahwa hadis ini adalah hghorib. Dan Imam Mundziri dalam kitabnya Targhib Wat-Tarhib 1/438, mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Imam Nasai, Ibnu Majah dan ImKhuzaimah dalam kitab shohihnya.

Page 14: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 14/101

last Monday

Siti

c. Tawassul kepada nabi Muhammad SAW setelah meninggal.

Diriwayatkan oleh Imam Addarimi :ا ىت ام اف اولف : قس ءا يب هنيب و ىت ءا ىإ اوك هنم اولجف نا اا : قف ةع ىإ اوف ادد ح ةندا أ ح : ا دع ب أ ء

: ىمرادا ما هجأ ) تا ع ف حا م قت ىت با نس 1:  43 )

Dari Aus bin Abdullah: "Sautu hari kota Madina mengalami kemarau panjang, lalu datanglah penduduk Madina ke Aisyah (janda Rasulullah s.a.w.) mekesulitan tersebut, lalu Aisyah berkata: "Lihatlah kubur Nabi Muhammad s.a.w. lalu bukalah sehingga tidak ada lagi atap yang menutupinya dan langitlangsung", maka merekapun melakukan itu kemudian turunlah hujan lebat sehingga rumput-rumput tumbuh dan onta pun gemuk, maka disebutlah itu(Riwayat Imam Darimi)

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori :: هحيحص ىف رخا ما هجأ) وقيف : نقسف ني ب يإ سوتن إ نيقتف نينب يإ سوت نك إ لا : قف لا دع ب ب ىقتسا اوح اإ ك ب ع إ 1: 

137 )

Riwayat Bukhari: dari Anas bin malik bahwa Umar bin Khattab ketika menghadapi kemarau panjang, mereka meminta hujan melalui Abbas bin AbdulAbbas berkata:"Ya Tuhanku sesungguhkan kami bertawassul (berperantara) kepadamu melalui nabi kami maka turunkanlah hujan dan kami bertawaspaman nabi kami maka turunkanlau hujan kepada, lalu turunlah hujan.

d. Nabi Muhammad SAW melakukan tawassul .خ ءقإ ج ،ةس اءر اب ا أ ىف اذ م حب يلع يلا حب سأ ىإ لا : قف ،ا ىإ هتيب م م : لس هيلع ا ىلص ا وسر : رذح.(ابتغء م فس أ يذى م انر ،أ غ ى وبى ،إه غ اذو إ أ ،أ ا بوجه استغ ه سو أ مل) أجه ب مجه أد ب ة أبو ي ب سنى

Dari Abi Said al-Khudri: Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barangsiapa keluar dari rumahnya untuk melaksanakan sholat, lalu ia berdoa: (artinya) Ya Allah aku memintamu melalui orang-orang yang memintamu dan melalui langkahku ini, bahwa aku tidak keluar untuk kejelekan, untuk kekerasan, untuk riysombong, aku keluar karena takut murkaMu dan karena mencari ridlaMu, maka aku memintaMu agar Kau selamatkan dari neraka, agar Kau ampuni sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali diriMu", maka Allah akan menerimanya dan seribu malaikat memintakan ampunan untuknya". (RiMajad dll.).

Imam Mundziri mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dengan sanad yang ma'qool, akan tetap Alhafidz Abu Hasan mengatahadis ini adalah hasan.( Targhib Wattarhib 2/ 119).

Alhafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini adalah hasan dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Abu Na’im dan Ibnu Sunni.(Nat1/272).

Imam Al I’roqi dalam mentakhrij hadis ini dikitab Ikhya’ Ulumiddin mengatakan bahwa hadis ini adalah hasan, (1/323).Imam Bushoiri mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah dan hadis ini shohih, (Mishbah Alzujajah 1/98).

Pandangan Para Ulama’ Tentang TawassulUntuk mengetahui sejauh mana pembahasan tawassul telah dikaji para ulama, ada baiknya kita tengok pendapat para ulama terdahulu. Kadang sebagiakurang puas, jika hanya menghadirkan dalil-dalil tanpa disertai oleh pendapat ulama’, walaupun sebetulnya dengan dalil saja tanpa harus menyartakanulama’ sudah bisa dijadikan landasan bagi orang meyakininya. Namun untuk lebih memperkuat pendapat tersebut, maka tidak ada salahnya jika disini pandangan ulama’ mengenai hal tersebut.

Pandangan Ulama Madzhab

Pada suatu hari ketika kholifah Abbasiah Al-Mansur datang ke Madinah dan bertemu dengan Imam Malik, maka beliau bertanya:"Kalau aku berziarahnabi, apakah menghadap kubur atau qiblat? Imam Malik menjawab:"Bagaimana engkau palingkan wajahmu dari (Rasulullah) padahal ia perantaramubapakmu Adam kepada Allah, sebaiknya menghadaplah kepadanya dan mintalah syafaat maka Allah akan memberimu syafaat". (Al-Syifa' karangan QMaliki jus: 2 hal: 32).

Demikian juga ketika Imam Ahmad Bin Hambal bertawassul kepada Imam Syafi’i dalam doanya, maka anaknya yang bernama Abdullah heran seraya bkepada bapaknya, maka Imam Ahmad menjawab :"Syafii ibarat matahagi bagi manusia dan ibarat sehat bagi badan kita"( : ىن ا ي عسإ ب سوي حا د ا و  166 )

Demikian juga perkataan imam syafi’i dalam salah satu syairnya:

Page 15: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 15/101

آ انى رتى # إيه سيلتىأرجو ب أعى دا # بيد اي صحيتى( : ىا ب د ةحا صا و ا 180 )

"Keluarga nabi adalah familiku, Mereka perantaraku kepadanya (Muhammad), aku berharap melalui mereka, agar aku menerima buku perhitungankunanti dengan tangan kananku"

Pandangan Imam Taqyuddin Assubuky

Beliau memperbolehkan dan mengatakan bahwa tawassul dan isti’anah adalah sesuatu yang baik dan dipraktekkan oleh para nabi dan rosul, salafussholulama,’ serta kalangan umum umat islam dan tidak ada yang mengingkari perbuatan tersebut sampai datang seorang ulama’ yang mengatakan bahwa tsesuatu yang bid’ah. (Syifa’ Assaqom hal 160)

Pandangan Ibnu TaimiyahSyekh Ibnu Taimiyah dalam sebagian kitabnya memperbolehkan tawassul kepada nabi Muhammad SAW tanpa membedakan apakah Beliau masih hidumeninggal. Beliau berkata : “Dengan demikian, diperbolehkan tawassul kepada nabi Muhammad SAW dalam doa, sebagaimana dalam hadis yang diriwImam Turmudzi :)  أجه اتميذ صححه .(أ ان عل خ أ قو : ال إى أس أوس إي بني محد اة محد إى أوجه ب إى رب فيلى جتى يقضي فه ف

Rasulullah s.a.w. mengajari seseorang berdoa: (artinya)"Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu dan bertwassul kepadamu melalui nabiMu Mupenuh kasih, wahai Muhammad sesungguhnya aku bertawassul denganmu kepada Allah agar dimudahkan kebutuhanku maka berilah aku sya'faat". Taini adalah bagus (fatawa Ibnu Taimiyah jilid 3 halaman 276)

Pandangan Imam Syaukani

Beliau mengatakan bahwa tawassul kepada nabi Muhammad SAW ataupun kepada yang lain ( orang sholeh), baik pada masa hidupnya maupun setelah adalah merupakan ijma’ para shohabat.

Pandangan Muhammad Bin Abdul Wahab.

Beliau melihat bahwa tawassul adalah sesuatu yang makruh menurut jumhur ulama’ dan tidak sampai menuju pada tingkatan haram ataupun bidah baDalam surat yang dikirimkan oleh Syekh Abdul Wahab kepada warga qushim bahwa beliau menghukumi kafir terhadap orang yang bertawassul kepadasholeh., dan menghukumi kafir terhadap AlBushoiri atas perkataannya YA AKROMAL KHOLQI dan membakar dalailul khoirot. Maka beliau membansuci Engkau, ini adalah kebohongan besar. Dan ini diperkuat dengan surat beliau yang dikirimkan kepada warga majma’ah ( surat pertama dan kelima kumpulan surat-surat syekh Abdul Wahab hal 12 dan 64, atau kumpulan fatwa syekh Abdul Wahab yang diterbitkan oleh Universitas Muhammad Bin Sbagian ketiga hal 68)

Dalil-dalil yang melarang tawassulDalil yang dijadikan landasan oleh pendapat yang melarang tawassul adalah sebagai berikut:1. Surat Zumar, 2:

 ر      ك   ك  و     د  م      ا  إ  و  خ ت ل   ه     في م  ف       ي ن    ب    ح    ا  ى إ  ز  ا ى  إ  وب    ق    ي  إ  د      م  ء ي      ه أ    م  ا ذ    خ  ا   ذ   ا     خ   ا   د ا أ

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak mmereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara merekyang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.Orang yang bertwassul kepada orang sholih maupun kepada para kekasih Allah, dianggap sama dengan sikap orang kafir ketika menyembah berhala yadianggapnya sebuah perantara kepada Allah.Namun kalau dicermati, terdapat perbedaan antara tawassul dan ritual orang kafir seperti disebutkan dalam ayat tersebut: tawassul semata dalam berdoada unsur menyembah kepada yang dijadikan tawassul , sedangkan orang kafir telah menyembah perantara; tawassul juga dengan sesuatu yang dicintaisedangkan orang kafir bertwassul dengan berhala yang sangat dibenci Allah.

2. Surah al-Baqarah, 186:  د              ل   ب  ا ون م     ي وا      ي   ت    ف ل ي ع   ا  إ ا دا  و ع      جي  أ       ف  ن ع    ع     س  ا   إ

2. 186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonaberdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar berada dalam kebenaran.

Allah Maha dekat dan mengabulkan doa orang yang berdoa kepadaNya. Jika Allah maha dekat, mengapa perlu tawassul dan mengapa memerlukan sekadan Allah.Namun dalil-dalil di atas menujukkan bahwa meskipun Allah maha dekat, berdoa melalui tawassul dan perantara adalah salah satu cara untuk berdoa. Buntuk menuju Allah dan banyak cara untuk berdoa, salah satunya adalah melalui tawassul.

3. Surat Jin, ayat 18: دا أ  ا  م ا و ع  د      د   ف  ج      ا    أ

72. 18. Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyemKita dilarang ketika menyembah dan berdoa kepada Allah sambil menyekutukan dan mendampingkan siapapun selain Allah.Seperti ayat pertama, ayat ini dalam konteks menyembah Allah dan meminta sesuatu kepada selain Allah. Sedangkan tawassul adalah meminta kepada Asaja melalui perantara.

Page 16: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 16/101

KesimpulanTawassul dengan perbuatan dan amal sholeh kita yang baik diperbolehkan menurut kesepakatan ulama’. Demikian juga tawassul kepada Rasulullah s.adiperboleh sesuai dalil-dalil di atas. Tidak diragukan lagi bahwa nabi Muhammad SAW mempunyai kedudukan yang mulia disisi Allah SWT, maka tida

 jika kita bertawassul terhadap kekasih Allah SWT yang paling dicintai, dan begitu juga dengan orang-orang yang sholeh.

Selama ini para ulama yang memperbolehkan tawassul dan melakukannya tidak ada yang berkeyakinan sedikitpun bahwa mereka (yang dijadikan sebagadalah yang yang mengabulkan permintaan ataupun yang memberi madlorot. Mereka berkeyakinan bahwa hanya Allah lah yang berhak memberi dan m

hambaNya. Lagi pula berdasarkan hadis-hadis yang telah dipaparkan diatas menunjukakn bahwa perbuatan tersebut bukan merupakan suatu yang barumat islam dan sudah dilakukan para ulama terdahulu. Jadi jikalau ada umat islam yang melakukan tawassul sebaiknya kita hormati mereka karena memempunyai dalil dan landasan yang cukup kuat dari Quran dan hadist.

Tawassul adalah masalah khilafiyah di antara para ulama Islam, ada yang memperbolehkan dan ada yang melarangnya, ada yang menganggapnya sunn juga yang menganggapnya makruh. Kita umat Islam harus saling menghormati dalam masalah khilafiyah dan jangan sampai saling bermusuhan. Dalammasalah tawassul kita juga jangan mudah terjebak oleh isu bid'ah yang telah mencabik-cabik persatuan dan ukhuwah kita. Kita jangan dengan mudah mIslam yang bertawassul telah melakukan bid'ah dan sesat, apalagi sampai menganggap mereka menyekutukan Allah, karena mereka mempunyai landasayang kuat. Tidak hanya dalam masalah tawassul, sebelum kita mengangkat isu bid'ah pada permasalahan yang sifatnya khilafiyah, sebaiknya kita membmeneliti secara baik dan komprehensif masalah tersebut sehingga kita tidak mudah terjebak oleh hembusan teologi permusuhan yang sekarang sedang gmengancam umat Islam secara umum.

Memang masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh orang muslim awam dalam melakukan tawassul, seperti menganggap yang dijadikan tawassul mekekuatan, atau bahkan meminta-minta kepada orang yang dijadikan perantara tawassul, bertawassul dengan orang yang bukan sholeh tapi tokoh-tokohyang telah meninggal dunia dan belum tentu beragama Islam, atau bertawassul dengan kuburan orang-orang terdahulu, meminta-minta ke makam wali-bukan bertawassul kepada para para ulama dan kekasih Allah. Itu semua tantangan dakwah kita semua untuk kita luruskan sesuai dengan konsep tawasdijelaskan dalil-dalil di atas.

Wallahu a'lam bissowab

Penyusun:Ustadz Agus Zainal Arifin, HiroshimaUstadz Muhammad Niam, IslamabadUstadz Ulin Niam Masruri, Islamabad

CELANA CINGKRANG 

Displaying all 19 posts.

Den

Seorang mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya mempertanyakan, apakah bila kita memakai celana harus di atas mata kaki atau harus ditinggikan di Pertanyaan ini disampikannya terkait anjuran sekelompok umat Muslim di Indonesia bagi kaum laki-laki untuk memakai celana yang tinggi, hampir di bKelompok ini sudah berkembang di kampus-kampus.Sepanjang yang kami ketahui, praktik memakai celana di atas mata kaki, ini merujuk pada suatu hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu HuRasulullah SAW bersabda, ر ن ا      ر  ف  زا  ا    م    ي    ا      م    س أ م  Sarung (celana) yang di bawah mata kaki akan ditempatkan di nerakaDari hadits tersebut para ulama berpendapat bahwa sunnah memakai pakaian tidak melebihi kedua mata kaki. Sebagian ulama bahkan mengharamkanpakaian sampai di bawah mata kaki jika dimaksudkan lil khulayah atau karena faktor kesombongan. Hal ini juga didasarkan pada hadits lain riwayat AIbnu Umar. Rasulullah SAW bersabda,ء    ه   ي  و ب        ج إ ى  م  ا    ن   Allah tidak melihat orang yang merendahkan pakaiannya dengan penuh kesombongan.Tentunya ini sesuai dengan konteks saat itu, bahwa merendahkan pakaian atau memakai pakaian di bawah lutut di daerah Arab waktu itu adalah identidan kesombongan.Nah, secara fiqhiyah, atau menurut para ulama fikih, hadits ini difahami bahwa kain celana atau sarung di atas mata kaki dimaksudkan supaya terbebasatau najis. Artinya masalikul illat atau ihwal disunnahkan mengangkat celana adalah untuk menghindari najis yang mungkin ada di tanah atau jalanan ylewati.Berdasarkan ketentuan fikih ini, menurut kami, kita dipersilakan memakai pakaian sebatas mata kaki, tidak harus di atasnya, selama kita bisa memastikmenjaga celana kita dari kotoran dan najis, misalnya dengan memakai sepatu atau sandal atau mengangkat atau menekuk celana kita pada saat jalanan basah.Perlu direnungkan bahwa berpakaian adalah bagian dari budaya. Dalam Islam kita mengenal istilah tahzin atau etika dalam berpenampilan yang selaraadat lingkungan setempat. Kita dipersilakan mengikuti tren pakaian masa kini asal tetap mengikuti ketentuan yang wajib yakni untuk laki-laki harus metubuh dari mulai pusar hingga lutut.

dari sumber:KH Arwanie Faishal

Page 17: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 17/101

Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU

over a year ago

ki

oke pak Kyai...SETUJU !!!

over a year ago

Yunus

like this, yang penting kalo shalat jangan kepanjangan pa lagi di injak tu celana, maklumlah anak muda sekarang kayak gitu... katanya " masih untung sgak shalat" harus jawab apa ya.. hufffttttt

over a year ago

Wahyu

mengutip pernyataan diatas

"Pertanyaan ini disampikannya terkait anjuran sekelompok umat Muslim di Indonesia bagi kaum laki-laki untuk memakai celana yang tinggi, hampir dKelompok ini sudah berkembang di kampus-kampus."

afwan jika memang sudah berkembang dikampus2 dan insyaAllah dimasyarakat luas, apakah itu salah? tidak kan?!!!Alhamdulillah ana sekali mahasiswa2 muda saat ini telah menyadari akan sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam...tidakkah kita semua senang detersebut, argument diatas justru akan memberikan kelemahan semangat bagi mhswa yg sudah mulai cinta akan sunnah...

menanggapi argument "masih untung shalat dari pada gak shalat" harus jawab apa ya.. hufffttttt"

kenapa harus bingung menjawabnya akhi...jawab saja...

"sholat bukanlah kebutuhan Allah terhadap manusia, justru manusia yg butuh sholat, jawaban diatas seakan2 Allah yg butuh hamba-Nya ntuk sholat.Allah ga rugi jika semua makhluknya ga sholat, ga akan sedikit pun berkurang kekuasaan Allah...Sholat adalah kewajiban setiap muslim, bahkan kebutu

hamba terhadap sang Khaliq."

about 8 months ago

Page 18: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 18/101

Den

@abu Gosok : percuma pernyataanmu ditanggapi. ndak akan ada ujung pangkalnya. kamu orang salafy ngapain masuk kesini.......? mau bikin onar........DASAR.....

about 8 months ago

Wahyu

Alhamdulillah....terimakasih....mudah-mudahan, kita bisa menjalin ukhuwwah sesama muslim dalam bingkai diskusi yg mengedepankan persaudaraan...

bukankah istilah salafy justru di populerkan oleh orang-orang NU...

about 8 months ago

M ABDUL

semut ireng@ mv shbat bukn maksud ane megintervensi shbat tp tdk sepntasx qt bnkt yg kurng elok kdgrnx sm org muslim smdiri (bhkn m org kfir za gmereka tdk meghumuskn pedg permusuhn pd qt)..

buatq perbedaan tu is ok gak mslh tp yg jd masalh ketika suatu kelompok saling mxlahkan kel lain yg gak sefhn dg ideologix,,,

"SELAMAT HARI LAHIR NAHDLATUL 'ULAMA (NU) YANG KE 85 SEMOGA KITA TETAP BISA BERPEGANG TEGUH PADA PANJI2 ISLAMAHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH,amiiiinn"...

about 8 months ago

Wahyu

@ fatah baladewa : syukron akhi...bukankah ada pepatah yg mengatakan

...."ucapan dan perbuatan mencerminkan kepribadian seseorang".....

Jika baik keduanya maka baiklah kepribadiannya...

about 8 months ago

Page 19: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 19/101

Den

@fatah : bagaimana dengan orang muslim yang mengkafirkan muslim lain seenaknya seperti temen2 abu gosok ini.....?????

@abu gosok : "ucapan dan perbuatan mencerminkan kepribadian seseorang".....

Jika baik keduanya maka baiklah kepribadiannya...------------------------------------------------------------------------------------------------

sayang sekali ucapan anda keliru jaman sekarang..... karena jaman sekarang banyak yang munafik.... ucapan dan perbuatan di depan orang banyak dimmaniskan padahal hatinya busuk.........

about 8 months ago

Wahyu

maaf...siapa yg antum maksud temen2 saya?hmm....begitu ya...

about 8 months ago

M ABDUL

istghfirullah... nuwun sewu smua ya,,, gne shbat2 hendkx qt bijaksana dlm mngni n mmcahkan permslh bukn dri lndasan emosional tp dg hati yg dingin,semut, sy sbnrx org nu fanatik juga tp (insyaallah) sy sllu mgupayakn mgedepnkn kbijksaan n ktngn hati dlm mghdapi n / mgtasi mslh2 trkait prbedaan

trkait dg prxtaan mas semut diatas: bagaimana dengan orang muslim yang mengkafirkan muslim lain seenaknya seperti temen2 abu gosok ini.....?????

prtanyaan itu mmbuat sy geli mas ,mnurut sy qt tidak prlu mnjwbx dg anarkisme tp qt cukup mmusyawarohkan brsma tntg mgpa anda mgkfirkan sayahukumnya, qt adu argumen disana (bukn adu jotos lo ya, he....) nmun jika mereka ttp mangket, dlm "mxdarkan" mereka mk tuntslah kewajiban qt untusaudara qt. qt gak usah pke kekerasan dlm mghdpi spti itu lagian (sprti yg sy igat ketika masih bljr dipesantren) kenjeng nabi sendiri pernah bersabda; "muslimuna fahuwa kaafiruuun (barangsiapa yang mengkafirkan org muslim maka dia (sebenarxlah) yg kafir".gitu aja kok repot,,,,

about 8 months ago

M ABDUL

untuk mas abu sy mengharap antum n shbat2 antun tdk/ bukn sprti apa yg dimaksud mas semut diatas,,, terima kasih

Page 20: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 20/101

about 8 months ago

Wahyu

afwan akhi fatah...ana ga pernah mengkafirkan orang lain?dan temen2 ana ga ada yg mengkafirkan sesama muslim, siapa yg antum semut maksud temen ana?selama ana kajian ana ga pernah mendengar mengkafirkan sesama muslim...

afwan...kenapa akhi semut benci sekali dengan salafy?akhi semut sebenernya faham ga yg dimaksud salafy itu apa?

about 8 months ago

M ABDUL

mas abu: ya.. alhamdulullah klo gtu,,,

mgnai tnng mas abu bukn brarti antu ikut terhanyut dalam emosix ssmua dg kodrat manusia bahwa qt mmg tmpatx slah dan lupa

about 8 months ago

M ABDUL

maaf disini bukan niat syabukan mnggurui atau sok mengenengahi permasalahan ini kembali kpd pokok permasalahan semula diatas saya hanya menghyg setuju dg itu is ok monggo diikuti asal dg dalil yg valid bgi yg gag stuju ya monggo jgn diikuti asal ada dalil yg valid jg n diantara k 2 blah pihak tdk bislih slah mxlahkan lrna k 2ax sudah menggunakan dalil2 yg kuat

klo mau ya diikuti kalo gag mau ya jgn diikuti jgn spt H. MAHRUS ALI yg mgrag buku MANTAN KIAI NU MENGGUGAT SHOLAWAT & ZIKIR SYbisa mmprtanggugjwbkan smua argumenx yg dg tdk mau diajak diskusi di iain sunsn ampel n parahx keran ulahxlah yg mnjengkelkan org nu n mmperkantra org nu dg ...

about 8 months ago

Tantra

1. “Barang siapa yang benci terhadap sunnahku berarti dia bukan dari golonganku” (SHAHIH, HR Bukhari dan Muslim)

2. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“ Kain (Pakaian, Sarung, Celana) apa saja yang berada di bawah kedua matatempatnya adalah neraka” (SHAHIH, HR Bukhari)

3. Dari Abu Dzar, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Tiga macam orang yang Allah tidak akan mengajak bicara mereka di hari kiam

Page 21: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 21/101

 juga memandang dan mensucikan mereka, bahkan bagi mereka siksa yang amat pedih. Mereka adalah orang yang memanjangkan celanannya hingga mmata kakinya, orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian /jasanya dan orang yang menjual dagangannya dengan sumpah palsu” (SHAHIH, HR Mu

4. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :"Pakaian seorang mukmin sebatas pertengahan kedua betisnya. Tidak mengapa ia menurunkan dselama tidak menutupi kedua mata kaki. Dan yang berada dibawah mata kaki tempatnya di neraka.” (SHAHIH, HR Abu Daud, Malik)

5. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda " Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menerima shalat seseorang yang melakukan IsbHR Abu Dawud namun didiamkan oleh Syaikh Albani)

6. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang diriwayatkan dari Jabir Ibnu Sulaiman : "Hindarilah Isbal olehmu dalam berpakasesungguhnya memanjangkan pakaian melewati mata kaki itu tergolong tanda kesombongan." (SHAHIH, HR Abu Daud dan At Tirmidzi)

7. Hadist Utsman : “ Bahwasanya pakaian Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam sampai pertengahan betisnya “ (SHAHIH, HR At Tirmidzi , Al Alba

8. Dari Ibnu Umar Bin Khatab, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :” Tatkala seorang lelaki pakaiannya Isbal, tiba-tiba ia dmaka diapun timbul tenggelam kedalam tanah dengan suara bergemuruh sampai hari kiamat.” (SHAHIH, HR Bukhari)

9. Dari Al Mughiroh bin Syu’bah, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :”Wahai Sufyan bin Sahl, janganlah kamu melakukanAllah tidak menyukai orang2 yang melakukan Isbal” (SHAHIH, HR Ibnu Majah, Al Albani)

10. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam melihat dari jauh seorang lelaki yang Isbal, lalu beliau cepat2 mengejarnya, sambil berlari kecil beliau bersAngkatlah pakaianmu dan takutlah kamu kepada Allah!”. Lelaki tersebut menjawab: ”Aku adalah orang yang berpenyakit kaki bengkok seperti X, lutuberbenturan”. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Angkatlah pakaianmu karena sesungguhnya setiap ciptaan Allah itu indah”. Maka stidak telihat pada lelaki itu kecuali pakaiannya sampai setengah betisnya. (SHAHIH, HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)

11. Dari Ibnu Umar Bin Khotob : “ Aku pernah melewati Rasulullah dan pakaianku kebetulan kedodoran, maka beliau bersabda : ” Angkatlah pakaianmakupun mengangkatnya, kemudian beliau besabda lagi: ”Tambah lagi!” maka akupun mengangkatnya lagi. Semenjak itu akupun selalu menjaganya. Kebertanya kepadaku : ”Sampai dimana?” ,aku jawab “Sampai setengah kedua betis” (SHAHIH, HR Muslim)

12. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :"Apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka laksanakanlah semampu kalian, dan apa ylarang maka jauhilah” (SHAHIH, HR Bukhari dan Muslim)

13. Allah SWT berfirman :”Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah” (QS Al Qur’anHasyr : 7)

about 8 months ago

Sutik 

Alhamndulillah pak Tantra Harliyanto lengkap sekali Dalilnya.... semoga semua umat muslim mengikuti sunnah Rasulullah SAW. nabi kita,nabi Allah ybersolawat.maka mari kita bersama-sama lapang dada siapa saja dari manapun golongannya yang bersharing ilmu islam di sini asal bersumber dari Quryang shoheh, mari kita terima dengan ikhlas. biarpun guru/kyai tidak setuju tapi kita umat islam sudah jelas patokannya/kiblatnya adalah Qur'an dan h

 jangan gontok-gontokan dan jangan petak-petaklan. itu saja nuwun

about 6 months ago

Slamet

hidup sunah rosul.sebagai umat muslim seharusnya kita komitmen dengan sunah.jangan mengikuti napsu.

about 4 months ago

Page 22: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 22/101

Slamet

sabar smua jangan pda debat kusir,5aaf klu anx kecil ikut ikuttan.biarlah ata d hina yang peting sabar aja mz.abu

ejarah yasin fadilah

Displaying all 26 posts.

Irmawan

assalamualaikum...dulur2 seagami sedoyo....

saya mau bertanya,,mungkin lewat forum ini ada yang dapat menjawabnya...bagaimana sejarah dari YASIN FADILAH???dan bagaimana hukumnya???wassalamualaikum...

over a year ago

Syaifulloh

RAHASIA YASIN FADHILAH

Oleh Muhammad ESA

Tidak semua orang tahu apa yang dimaksud Yasin Fadhilah. Namun dikalangan masyarakat pedesaan, terutama di kalangan warga pesantren sangat akYasin Fadhilah. Aku ketika masih duduk di bangku kelas 1 SMPN di Prajekan Kab. Bondowoso sudah dikenalkan terhadap Yasin Fadhilah oleh kakek ybudaya pesantren. Kakek hanya menyuruh membaca minimal setiap malam Jumat harus membaca Yasin Fadhilah tanpa memberi tahu apa manfaatnya

Setelah sekian puluh tahun berlalu, aku ditakdirkan mukim di kota kembang Bandung. Ketika mengantar istriku ke Bursa Buku Palasari, mataku terbelcover buku warna hijau dengan judul “Menyingkap Rahasia Yasin Fadhilah dan Keampuhannya”. Aku segera membelinya. Buku tersebut ditulis oleh KMuhammad Zain Muallif. Setelah selesai membaca buku tersebut, aku bersyukur kepada kakek yang telah menunjukkan Yasin Fadhilah. Semoga segalakakek diterima disisi-Nya.

Menurut KH. Muhammad Zain Muallif, ternyata Yasin Fadhilah itu tidak ada dalam Kitab Suci Al-Quran. Yasin Fadhilah itu adalah Surat Yasin yang lima macam tambahan sbb:

1. Di antara ayat Surat Yasin ada yang diulang sampai tiga kali atau lebih.

Mengulang-ulang satu ayat ada contoh dari Rasulullah Saww sebagaimana disampaikan oleh Abu Dzarrin ra beliau berkata:

“Nabi Saww pernah bangun malam dengan membaca sebuah ayat dan mengulang-ulang ayat itu, sehingga sampai pada pagi hari. Ayat tersebut adalah:

In tu’adzdzibhum fa innahum ‘ibaaduka (Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu)”.

(HR.Imam Nasa’I dan Ibnu Majah).

2. Di antara beberapa ayat yang satu dan yang lain diselingi dzikir dan do’a. Isinya selalu disesuaikan atau berkaitan dengan isi kandungan ayat tersebut

Berdzikir dan berdo’a yang demikian, sangat sesuai dengan sebuah hadits yang bersumber dari sahabat Hudzaifah bin Al-Yaman ra beliau berkata:

Page 23: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 23/101

“Pada malam hari saya pernah shalat bersama Nabi Saww, lalu beliau membuka Surat Al-Baqarah, Surat Ali Imraan, dan Surat An-Nisaa’ kemudian mdengan tartil. Apabila beliau melewati ayat yang didalamnya terdapat tentang mensucikan Allah, maka beliau membaca “Sumhaanallaah.” Apabila belia(ayat) tentang permohonan, maka beliau memohon (berdo’a) dan apabila beliau melewati (ayat) tentang permohonan perlindungan, maka beliau memohperlindungan kepada Allah.”

(HR. Imam Muslim).

3. Setiap dzikir dan do’a yang mengiringi ayat itu, selalu dibuka dengan shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Saww, keluarganya, dan para sahabaKemudian dzikir dan do’a tersebut selalu ditutup dengan sebuah dzikir yang sangat popular yang menyatakan: “Bahwa Allah itu Maha Kuasa atas segal

Dari Fudhalah bin Ubaid ra berkata, bahwa Nabi Saww sungguh telah mengajar umatnya bagaimana cara mereka berdo’a. Kemudian beliau bersabda:

“Apabila salah satu di antara kamu berdo’a, maka mulailah dengan memuji Allah Ta’ala dan memuji-Nya pula dengan berulang-ulang. Kemudian bacalkepada Nabi Saww. Kemudian berdo’alah dengan sesuka hati !”

(HR. Abu Dawud, Tirmdzi, Ibnu Hibban, Hakim dan Baihaqi).

4. Dzikir dan do’a yang mengiringi ayat, selalu diulang sampai tiga kali. Demikian pada umumnya.

Dzikir dan do’a yang selalu diulang sampai tiga kali merupakan Adab berdo’a yang sering dilakukan oleh Rasulullah Saww. Hal yang demikian diriwayaMas’ud ra berkata:

“Rasulullah Saww apabila berdo’a, beliau berdo’a tiga kali dan apabila memohon kemada Allah, maka beliau memohon tiga kali juga”.

(HR. Imam Muslim).

5. Setelah Surat Yasin itu tamat, kemudian ditutup dengan do’a khusus.

Rasulullah Saww menegaskan tentang hal tersebut berdasarkan hadits yang bersumber dari Ibnu Imran ra sebagai berikut:

“Barangsiapa yang selesai membaca Al-Quran, maka memohonlah kepada Allah dengan Al-Quran itu. Maka sesunggugnya akan dating beberapa kaum,Quran, kemudian mereka meminta minta kepada manusia dengan Al-Quran itu.”

(HR. Imam Tirmidzi).

Berdasarkan analisa KH. Muhammad Zain Muallif, maka kelima tambahan yang ada pada Yasin Fadhilah merupakan bagian dari “Adab Membaca Al-“Adab Berdo’a” yang sesuai dengan apa yang telah digariskan Islam. Selain itu, kelima tambahan tersebut merupakan hal yang mustahab (dipandang baIslam). “Adab Membaca Al-Quran” dan “Adab Berdo’a” bisa juga diaplikasikan pada surat-surat Al-Quran yang lainnya. Dengan bantuan KH. MuhamMuallif, tersingkaplah rahasia Yasin fadhilah. Sehingga umat islam yang ingin mendawamkan Yasin Fadhilah tidak perlu ragu dan takut bid’ah. Sebab aAl-Quran dan adab berdo’a telah diamalkan oleh Rasulullah Saww, para sahabat, dan ulama Salaf.

Tags: tafsirPrev: Amanat Ketua Yayasan Babussalam Bandung kepada Wisudawan Santri tahun 2008Next: AKIKAH: Kurban atas Anak yang Baru Lahir

about 10 months ago

Suud

menurut Wahabbi, bahwahadit-hadits tentang fadhilah dan keutamaansurat Yasin, semuanya LEMAH dan PALSU.Oleh karena itu, hadits-haditstersebut tidak dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surat.dan tidak bisa pula untuk menetapkan ganjaran atau penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surat ini.

yang melakukannya adalah melakukan BID'AH.==>>> SESAT

Page 24: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 24/101

about 10 months ago

Syaifulloh

Makanya kita mesti mengadakan suatu pilihan. Kalau memilih pendapat wahabi silakan tp anda mesti menghormati pendapat lainnya. Demikian juga kamemilih yg membolehkan yasin fadhilah maka anda mesti menghormati orang yg gak setuju. Karena kita sendiri nantinya yg akan menanggung.Gitu ajakalau saling menyesatkan malah kelahi setelah itu bisa perang dan mati konyol hehhehehehe

about 10 months ago

vicky

ya, setelah saya ikuti pendapat2 antara yang setuju mengamalkan yasin fadilah dan yang tidak setuju , semuanya dengan dukungan ''dalil'', maka saya muntuk mengikuti yang mendukung mengamalkan yasin fadillah, tanpa mengesampingkan membaca Al Quran, wass

about 9 months ago

Rudi

yo.. seng seneng yasinan oleh manfaate lan berkahe yen seng ora seneng yasinan ora oleh nyesatke koncoe.. gampang tooo...

about 9 months ago

Nur

Yasiin Fadhillah pertama kali yang menyusun Syaikh Muhammad Al-Makhruki terus diijazahkan kepada syaikh Yasin Al-Padangi terus disebarluaskanKholil (Bangkalan Madura) terus diijazahkan keseluruh santri-santrinya

about 9 months ago

Syaifulloh

Trus gmn kalo kita pingin minta ijazah yasin fadilah?Kira2 bedanya apa ya membaca yasin fadlilah dengan ijazah dan belum ijazah? trims

Page 25: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 25/101

about 9 months ago

Lely

Sebenarnya islam tu fleksibel, hnya manusianya sendiri yang membuat nya jadi ribet,, pegetahuan kta itu masih sempit, kadang sering diantara kita menbid'ah, tapi mereka sendiri ga tau bid'ah iu apa, dan bid'ah itu dibagi menjadi berapa....masyarakat sekrang ini sedang dilanda kebingungan karena bankita yang asal mnyebutkan ini ga boleh ini ga boleh, tnpa ilmu yang kuat, begitu pula dengan 4mazhab, perbedaan 4 mazhab bukanlah menjadi masalah,sesungguhnya perbedaan itu berkah, namun sekali lagi untuk memutuskan sesuatu itu butuh ilmu, dan beribadahpun juga butuh ilmu, walaupun saya buagama, tapi saya mencoba berbagi apa yang saya tau,, bahwa sesungguhnya islam itu membawa nilai kebaikan pada penganutnya, buan membawa kearaatau kesesatan, sesungguhnya yag membuat sesat sendiri itu manusia dan setan,, maaf apabia ada kata yang salah

about 8 months ago

M ABDUL

buat sy sih perbedaan tu is ok gak masalah tp yg jd mslah ketika kelompok 1 dg kelompok lain salig menyalahkan!!!!

about 8 months ago

Rudi

yaaaa it oke...

about 8 months ago

Lely

tapi perbedaan yang sesuai dengan syariat,, bukan asal perbedaan, kalau perbedaan yang berlandaskan syariat itu yg nmnya berkah, tapi klo yg melanggislam itu yg nnmnya musibah

about 8 months ago

Syaifulloh

Page 26: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 26/101

Perbedaan itu boleh, sunnah, mubah dll.Dengan syarat tidak ada rukun yang berbeda. Karena rukun itu adalah patokan dan harga mati dalam agama.Skita boleh berbeda.Tapi kalau sampai rukun berbeda maknanya kita harus ucapkan selamat tinggal or wasssalam.

about 8 months ago

Ain

lebih baik membaca yasin daripada membicarakan kejelekan org lain

about 6 months ago

M ABDUL

ain@ sepakat sahabatt,,,

about 6 months ago

Akang

Seafdhol-afdol Yasin.... yaitu Yasin....

about 6 months ago

Abdul

sukron maturnuwun atas penjelasanya

about 6 months ago

Muhammad

Page 27: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 27/101

mkasih atas semua penjelasannya semoga manfaat bagi saya amiin

about 6 months ago

Romli

Supaya Qt mendapatkan semuanya (pahala, syafaat dan terhindar dari keragu-raguan dalam masalah dalil) alangkah terbaiknya jika Qt membaca selurtanpa penghususan surat tertentu dilanjutkan dengan mentadaburinya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. wallahu a'lam

about 5 months ago

Xira

Ass. wr. wb. Ikhwanul Muslimin wal Mukminin. Ketahuilah bahwa pendapat orang pasti berbeda-beda, tetapi Wayu Allah (Al Qur'an) dan Petunjuk RoSunnah) hanya satu. Maka apabila ada perbedaan pendapat jangan repot dan ngotot, tapi kembalikan kepada petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah. Ketehbertuk ibadah ritrual kepada Allah harus berdasar kepada petunjuk dan contoh Rosululloh. Siapapun ulamanya tidak berhak membuat syari'at atau tatritual kepada Allah. Ibadah ritual kepada Allah disebut ibadah bid'ah yang sesat, apabila tidak dicontohkan oleh Rosululloh. Para ulama yang banyak mritual tidak berdasarkan yang dicontohkan Rosulullah SAW, mereka telah melecehkan atau menghina Rosulullah.Mereka menganggap ajaran Rosulullalengkap dan tidak sempurna. Yasin Fadhilah adalah salah satu contoh perbuatan bid'ah yang sesat karena Rosulullah, para shahabat dan ulama salaf tidmelakukannya. Allhahu a'lamu dishowwab.

about 3 months ago

Xira

Ass.Wr.Wb. Menurut pengamatan saya mayoritas umat Islam Indonesia hanya terjebak kepada ibadah ritual, sehingga terlalu banyak macam-macam ibhanya berdasarkan pendapat ulama tidak mengikuti Sunnah Rosulullah. Akibatnya ibadah bid'ah sangat banyak macamnya di negeri berpenduduk musini. Salah satunya adalah Yasin Fadhilah. Ketahuilah seluruh ayat dan surat dalam Al Qur'an berfadhilah apabila kita baca, kita fahami dan kita amalkakehidupan sehari-hari. Bacalah Q.S. Al Baqarah:184, dengan terang Allah menjelaskan bahwa Al Qur;an diturunkan sebagai petunjuk, dan penjelasan dtersebut serta sebagai pembeda antara hak dan bathil. Wallahu a'lam bishawwab.

about 3 months ago

Xira

Ralat komentar saya. Q.S. Al Baqarah : 185

about 3 months ago

Page 28: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 28/101

Bin Bazz

Strategi Koalisi Yahudi dan Nasrani Menghancurkan Islam

Berdasarkan data-data dari sumber primer yang sudah terbuka di media, bahwa menunjukkan arah yang sangat jelas aliansi Yahud i- Nasrani membanbaru yang komprehensif dan menyeluruh dengan menghapus peradaban Islam. Inilah langkah-langkah strategis yang sekarang sedang berlangsung. KoaNasrani mengerahkan segala daya untuk mewujudkan peradaban yang mereka cita-citakan itu dengan terus menghancurkan dan memerangi peradaban

Pertama, dari segi ideologi (agama) koalisi Yahudi – Nasrani yang menggunakan baju Amerika ini bertujuuan mengubah wajah agama Islam dan keyak(aqidahnya), mengubahnya dan menjauhkan kaum Muslimin darinya.Caranya dengan menampilkan kepada kaum Muslimin model Islam ala Amerika ydan sekuler. Islam materialisme. Menghadirkan Islam ‘Islam’ sekadar formalitas, adat dan ritual tertentu saja, yang jauh dari hakikat ruh Islam yang seBersama dengan aliansi Yahudi – Nasrani terus berusaha mengubah keyakinan dasar kaum Muslmin.

Aliansi Yahudi – Nasrani ingin menghapus permasalahan-persamalahan yang sangat prinsip (utama) yang berkaitan dengan intisari agama : al wala’ al bpolitik, kepribadian muslim, kehidupan Islami di segagala bidang, dan seterusnya.

Alat utamanya adalah para ulama pro-pemerintah dan sebagian orang yang rusak, dan justru menjadi simbol kebangkitan Islam, membentuk kelompokkecil lyang terdiri dari ulama kolonial atau ‘Da’i Pentagon’. Mereka membuat program ambisius melalui kerjasama dengan pemerintah di Dunia Islam umencetak generasi ulama dan juru dakwah yang hanya memiliki sampah pemikiran dan menjadi ‘kloning’ ideologi Amerika (Yahudi-Nasrani). Programmelalui apa yang mereka sebut dengan : “Workshop Pembangunan Syariah untuk Khatib, Imam, Penceramah dan Guru”.

Program ini juga dilakukan melalui pembangunan yayasan-yayasan keislaman – dengan berbagai nama – yang mengarahkan kepada degradasi jatidiri Mpenyimpangan agama atas nama dialog, paham moderat, diskursus, dan perumusan ulang wacana agama, dengan posisinya sebagai yayasan sosial sipil npemerintah.

Langkah yang dilakukan aliansi Yahudi – Nasrani dalam memperjuangkan ambisi mereka untuk mengubah agama Islam tak hanya sampai di situ. Bahkpertengahan 2004, mereka mengumpulkan para ilmuwan, pakar, dan beberapa orang yang telah murtad untuk meringkas Al-Qur’an.

Mereka menerbitkan Al-Qur’an versi baru yang telah diringkas, dihapus semua ayat tentang jihad, al wala’ wa al bara’, dan ayat-ayat yang mengajak unkepada orang-orang kafir, memisahkan diri dari orang kafir, serta melawan mereka. Aliansi Yahudi – Nasrani yang mendompleng Amerika itu, berdalihmenjadi dasar terorisme dalam agama Islam. Al-Qur’an versi baru hasil ringkasan ini mereka namakan ‘Furqanul Haq’ (Pembeda yang Benar).

Seakan-akan Al-Qur’an yang menjadi pegangan kaum Muslim, yang diturunkan oleh malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallahu alai wa sallam itu, sebaBathil’ (Pembeda yang Bathil). Mereka melakukankebohongan dengan cara yang luar biasa. Tujuannya ingin menghancurkan Islam dari akar ajarannydilucuti kaum Muslimin dari aqidah dan dasar ajarannya yang bersumber dari Al-Qur’an, maka kaum Muslimin sudah tidak memiliiki ruh lagi, menghaperadaban yang dibangun aliansi Yahudi – Nasrani itu.Kaum Muslimin akan menjadi lumpuh total.

Kedua, aliansi Yahudi – Nasrani berusaha dengan segala daya dan upaya mensekulerkan dan memecah belah pemikiran Dunia Islam dan Arab, danmerekonstruksinya kembali sesuai dengan pemikiran Amerika. Usaha ini diwujudkan dengan mencetak generasi yang sudah tercuci otaknya dan tidak laperhatian dan pemikiran terhadap Islam, dan mereka tidak lagi terikat degnan sejarah dan kebudayaan mereka yang bersumber dari Al-Qur’an.

Mereka ini dipimpin oleh sekelompok orang yang tidak lagi berafiliasi ke dalam agama Islam, selain hanya sebatas penampilan saja. Mereka adalah paraZionis – Salibis dalam hal pemikiran, kebudayaan dan keyakinan, meskipun mereka masih berstatus beragama Islam.

Tujuan dan program ini mempunyai banyak rincian yang sangat detil , dan dengan tema ‘perang pemikiran’, dan methode ini dikerahkan oleh aliansi YaNasrani yang menggunakan baju Amerika, dan bertujuan memisahkan kaum Muslimin dari agama mereka.

Ketiga, di bidang politik, proyek ini bertujuan memecah entitas politik yang berdiri di Dunia Islam dan Arab. Aliansi memformat ulang dengan memainkpolitik, membut tatanan baru di Dunia Islam dan Arab, dan mengerat-ngerat negeri-negeri Muslim menjadi keratan-keratan yang terpecah-pecah kecil ,terjadi di Sudan. Antara Sudan Utara dan Selatan. Aliansi Yahudi – Nasrani untuk memenangkan proyek ini dengan menggunakan para tokoh lokal, yanboneka mereka. Para boneka itu dengan dukungan Amerika, bertindak untuk menghancurkan kekuatan negeri-negeri Muslim dengan perang dan konflmereka yang selalu mereka hembuskan ketidak-adilan, kemiskinan, dan masalah agama dan etnis.

Inilah diantara strategi yang dikembangkan oleh aliansi Yahudi – Nasrani untuk memporak-porandakan Dunia Islam dan Arab.

Ada dengan menggunakan kekuatan militer mereka menghancurkan kekuatan militer negeri-negeri Muslim, membunuh para tokohnya, dan mengadu dkelompok-kelompok di dalam sebuah negeri, yang kemudian melahirkan konflik yang berlarut-larut, yang ujungnya perdamaian dengan langkah menujpemisahan melalui sebuah referendum. Semuannya ini diotaki oleh aliansi Yahudi – Nasrani yang sekarang sedang ingin membangun peradaban materianegeri-ngeri muslim. Wallahu-alam.

Page 29: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 29/101

Eramuslim, editorial, Selasa, 11/01/2011 09:42 WIB

(nahimunkar.com)

Artikel terkait:Kegelisahan Yahudi, Nasrani, dan Orang Munafik Terhadap Masa Depan IslamProyek Menghancurkan Islam dan Umat Islam Indonesia

Di Maroko Banyak Orang Eropa Masuk Islam atau Justru Banyak Warga Maroko yang Murtad ke Nasrani?I’tibar dari Gempa Padang yang Menghancurkan 7 Hotel BerbintangWaduh, Yahudi Telah Punya Perwakilan di Indonesia!

about 2 months ago

Muhammad

assalamualaikum kawan2 /saudara2 semua,salam perkenalan dr alfaker alhaker moh rusfandi

about 2 months ago

Bin Bazz

waalaikum salam.....salam kenal juga saudaraku se agama...

about 2 months ago

Sigit

Bima gafarali rabbi wa ja’alni minal mukraminapa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”. yasiin : 27

asholatu wasalamu bi adadhima fi ilmillahi alaika wa ala alika ya rasulullah,“ilahiya robbi anta maqsudi wa ridhoka matlubi a"tini mahabataka wa ma"rifatakai”

QUNUT DAN LANDASAN SYARIAH YANG KUAT DASAR HUKUMNYA

Displaying all 2 posts.

Annisa

Page 30: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 30/101

Dan dari riwayat Imam Ahmad dan Ad-Daruquthuny sepeti itu juga dari bentuk yang berbeda dengan tambahan: Sedangkan pada shalat shubuh, makamelakukan qunut hingga beliau meninggal dunia.Juga ada hadits lainnya lewat Abu Hurairah ra.

Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bila bangun dari ruku’-nya pada shalat shubuh di rakaat kedua, beliau mengangkat kedua tanggaberdoa: Allahummahdini fii man hadait…dan seterusnya.” (HR Al-Hakim dan dishahihkan)

Juga ada hadits lainnya:

Dari Ibnu Abbas ra. berkata bahwa Rasulullah SAW mengajari kami doa untuk dibaca dalam qunut pada shalat shubuh. (HR Al-Baihaqi)

Dengan adanya beberapa hadits ini, maka para ulama salaf seperti Asy-Syafi’i, Al-Qasim, Zaid bin Ali dan lainnya mengatakan bahwa melakukan doa qshalat shubuh adalah sunnah.

A. Hukum Membaca Qunut Subuh

Di dalam madzab syafii sudah disepakati bahwa membaca doa qunut dalam shalat subuh pada I’tidal rekaat kedua adalah sunnah ab’ad. Sunnah Ab’ad pahala bagi yang mengerjakannya dan bagi yang lupa mengerjakannya disunnahkan menambalnya dengan sujud syahwi.

Tersebut dalam Al majmu’ syarah muhazzab jilid III/504 sebagai berikut :“Dalam madzab syafei disunnatkan qunut pada waktu shalat subuh baik ketika turun bencana atau tidak. Dengan hukum inilah berpegang mayoritas ulorang-orang yang sesudah mereka. Dan diantara yang berpendapat demikian adalah Abu Bakar as-shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin affan, Ali bin Ibnu abbas, Barra’ bin Azib – semoga Allah meridhoi mereka semua. Ini diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad yang shahih. Banyak pula orang tabi’isesudah mereka berpendapat demikian. Inilah madzabnya Ibnu Abi Laila, Hasan bin Shalih, Malik dan Daud.”

Dalam kitab al-umm jilid I/205 disebutkan bahwa Imam syafei berkata :“Tidak ada qunut pada shalat lima waktu selain shalat subuh. Kecuali jika terjadi bencana, maka boleh qunut pada semua shalat jika imam menyukai”.

Imam Jalaluddin al-Mahalli berkata dalam kitab Al-Mahalli jilid I/157 :“Disunnahkan qunut pada I’tidal rekaat kedua dari shalat subuh dan dia adalah “Allahummahdinii fiman hadait….hingga akhirnya”.Demikian keputusan hokum tentang qunut subuh dalam madzab syafii.

B. Dalil-Dalil Kesunattan qunut subuh

Berikut ini dikemukakan dalil dalil tentang kesunnatan qunut subuh yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Hadits dari Anas ra.“Bahwa Nabi saw. pernah qunut selama satu bulan sambil mendoakan kecelakaan atas mereka kemudian Nabi meninggalkannya.Adapun pada shalat suNabi melakukan qunut hingga beliau meninggal dunia”

Hadits ini diriwayatkan oleh sekelompok huffadz dan mereka juga ikut meriwayatkannya dan mereka juga ikut menshahihkannya. Diantara ulama yangkeshahihan hadis ini adalah Hafidz Abu Abdillah Muhammad ali al-balkhi dan Al-Hakim Abu Abdillah pada beberapa tempat di kitabnya serta imam Bini juga turut di riwayatkan oleh Darulquthni dari beberapa jalan dengan sanad-sanad yang shahih.

Dikatakan oleh Umar bin Ali Al Bahiliy, dikatakan oleh Khalid bin Yazid, dikatakan Jakfar Arraziy, dari Arrabi’ berkata : Anas ra ditanya tentang Qunbahwa apakah betul beliau saw berqunut sebulan, maka berkata Anas ra : beliau saw selalu terus berqunut hingga wafat, lalu mereka mengatakan makasaw pada shalat subuh selalu berkesinambungan hingga beliau saw wafat, dan mereka yg meriwayatkan bahwa Qunut Nabi saw hanya sebulan kemudianmaka yg dimaksud adalah Qunut setiap shalat untuk mendoakan kehancuran atas musuh musuh, lalu (setelah sebulan) beliau saw berhenti, namun Qunusubuh terus berjalan hingga beliau saw wafat. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 2 hal 211 Bab Raf’ul yadayn filqunut, Sunan Imam Baihaqi ALkubra JFathul Baari Imam Ibn Rajab Kitabusshalat Juz 7 hal 178 dan hal 201, Syarh Nawawi Ala shahih Muslim Bab Dzikr Nida Juz 3 hal 324, dan banyak lagi

2. Hadits dari Awam Bin Hamzah dimana beliau berkata :“Aku bertanya kepada Utsman –semoga Allah meridhoinya- tentang qunut pada Subuh. Beliau berkata : Qunut itu sesudah ruku. Aku bertanya :” FatwBeliau menjawab : “Fatwa Abu Bakar, Umar dan Utsman Radhiyallahu ‘anhum”.Hadits ini riwayat imam Baihaqi dan beliau berkata : “Isnadnya Hasan”. Dan Baihaqi juga meriwayatkan hadits ini dari Umar Ra. Dari beberapa jalan.

3. Hadits dari Abdullah bin Ma’qil at-Tabi’i

“Ali Ra. Qunut pada shalat subuh”.Diriwayatkan oleh Baihaqi dan beliau berkata : “Hadits tentang Ali Ra. Ini shahih lagi masyhur.

4. Hadits dari Barra’ Ra. :“Bahwa Rasulullah Saw. melakukan qunut pada shalat subuh dan maghrib”. (HR. Muslim).

5. Hadits dari Barra’ Ra. :“Bahwa Rasulullah Saw. melakukan qunut pada shalat subuh”. (HR. Muslim).

Hadits no. 4 diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dengan tanpa penyebutan shalat maghrib. Imam Nawawi dalam Majmu’ II/505 mengatakan : “Tidaklahmeninggalkan qunut pada shalat maghrib karena qunut bukanlah sesuatu yang wajib atau karena ijma ulama menunjukan bahwa qunut pada shalat mamansukh hukumnya”.

Page 31: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 31/101

6. Hadits dari Abi rofi’“Umar melakukan qunut pada shalat subuh sesudah ruku’ dan mengangkat kedua tangannya serta membaca doa dengn bersuara”. (HR Baihaqi dan ia mhadis ini shahih).

7. Hadits dari ibnu sirin, beliau berkata :“Aku berkata kepada anas : Apakah Rasulullah SAW. melakukan qunut pada waktu subuh? Anas menjawab : Ya, begitu selesai ruku”. (HR. Bukhary M8. Hadits dari Abu hurairah ra. Beliau berkata :

“Rasulullah Saw. jika beliau mengangkat kepalanya dari ruku pada rekaat kedua shalat subuh beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa : “Allahman hadait ….dan seterusnya”. (HR. Hakim dan dia menshahihkannya).

9. Hadits dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Beliau berkata :“Aku diajari oleh rasulullah Saw. beberapa kalimat yang aku ucapkan pada witir yakni : Allahummah dini fii man hadait ….dan seterusnya” (HR Abu DTirmidzi, Nasai dan selain mereka dengan isnad yang shahih)

10. Hadits dari Ibnu Ali bin Thalib ra.Imam Baihaqi meriwayatkan dari Muhammad bin Hanafiah dan beliau adalah Ibnu Ali bin Thalib ra. Beliau berkata :“Sesungguhnya doa ini adalah yang dipakai oleh bapakku pada waktu qunut diwaktu shalat subuh” (Al-baihaqi II/209).

11. Hadist doa qunut subuh dari Ibnu Abbas ra. :Tentang doa qunut subuh ini, Imam baihaqi juga meriwayatkan dari beberapa jalan yakni ibnu abbas dan selainnya:“Bahwasanya Nabi Saw. mengajarkan doa ini (Allahummah dini fii man hadait ….dan seterusnya) kepada para shahabat agar mereka berdoa dengannyqunut di shalat subuh” (Al-baihaqi II/209).Demikianlah Beberapa Dalil yang dipakai para ulama-ulama shlusunnah dari madzab syafiiyah berkaitan dengan fatwa mereka tentang qunut subuh.

Dari sini dapat dilihat keshahihan hadis-hadisnya karena dishahihkan oleh Imam-imam hadits ahlusunnah yang terpercaya. Hati-hati dengan orang-orazaman yang lemah hafalan hadisnya tetapi mengaku ahli hadis dan banyak mengacaukan hadis-hadis seperti mendoifkan hadis shahih dan sebaliknya.

C. Tempat Qunut Subuh dan nazilah adalah Sesudah ruku rekaat terakhir.Tersebut dalam Al-majmu Jilid III/506 bahwa : “Tempat qunut itu adalah sesudah mengangkat kepala dari ruku. Ini adalah ucapan Abu Bakar as-shidiKhattab dan Utsman serta Ali ra.hum.Mengenai Dalil-dalil qunut sesudah ruku :

1. Hadits dari Abu Hurairah :

“Bahwa Nabi Qunut sesungguhnya sesudah ruku” (HR. Bukhary muslim).

2. Hadits dari ibnu sirin, beliau berkata :“Aku berkata kepada anas : Apakah Rasulullah SAW. melakukan qunut pada waktu subuh? Anas menjawab : Ya, begitu selesai ruku”. (HR. Bukhary M

3. Hadis dari Anas Ra.“Bahwa Nabi Saw. melakukan qunut selama satu bulan sesudah ruku pada subuh sambil mendoakan kecelakaan keatas bani ‘ushayyah” (HR. Bukhary M

4. Hadits Dari Awam Bin hamzah dan Rofi yang sudah disebutkan pada dalil 4 dan 5 tentang kesunnatan qunut subuh.

5. Riwayat Dari Ashim al-ahwal dari Anas Ra. :“Bahwa Anas Ra. Berfatwa tentang qunut sesudah ruku”.

6. Hadits dari Abu hurairah ra. Beliau berkata :“Rasulullah Saw. jika beliau mengangkat kepalanya dari ruku pada rekaat kedua shalat subuh beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa : “Allahman hadait ….dan seterusnya”. (HR. Hakim dan dia menshahihkannya).

7. Hadits Riwayat dari Salim dari Ibnu umar ra.“Bahwasanya ibnu umar mendengar rasulullah SAW apabila beliau mengangkat kepalanya dari ruku pada rekaat terakhir shalat subuh, beliau berkata laknatlah sifulan dan si fulan”, sesudah beliau menucapkan sami’allahu liman hamidah. Maka Allah menurunkan Ayat: “Tidak ada bagimu sesuatu punmereka itu atau dari pemberian taubat terhadap mereka karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang dzalim “ (HR Bukhary).Terlihat jelas Bahwa pada qunut nazilah maupun qunut subuh, dilakukan setalah ruku. Adapun ada riwayat yang menyatakan sebelum ruku, Imam Bai

mengatkan dalam kita Al-majmu :

“Dan orang-orang yang meriwayatkan qunut sesudah ruku lebih banyak dan lebih kuat menghafal hadis, maka dialah yang lebih utama dan inilah jalanykhalifah yang memperoleh petunjuk – radhiyallahu ‘anhum- pada sebagian besar riwayat mereka, wallahu a’lam”.

D. Jawaban untuk orang-orang yang membantah sunnahnya qunut subuh

1. Ada yang mendatangkan Hadits bahwa Ummu salamah berkata :“Bahwa Nabi Saw. melarang qunut pada waktu subuh “ (Hadis ini Dhoif).

Jawaban : Hadist ini dhaif karena periwayatan dari Muhammad bin ya’la dari Anbasah bin Abdurahman dari Abdullah bin Nafi’ dari bapaknya dari um

Page 32: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 32/101

Berkata darulqutni :”Ketiga-tiga orang itu adalah lemah dan tidak benar jika Nafi’ mendengar hadis itu dari ummu salamah”. Tersebut dalam mizanul “Muhammad bin Ya’la’ diperkatakan oleh Imam Bukhary bahwa ia banyak menhilangkan hadis. Abu hatim mengatakan ianya matruk” (Mizanul I’tidaAnbasah bin Abdurrahman menurut Imam Baihaqi hadisnya matruk. Sedangkan Abdullah adalah orang banyak meriwayatkan hadis mungkar. (MizanII/422).

2. Ada yang mengajukan Hadis bahwa Ibnu Abbas ra. Berkata :“Qunut pada shalat subuh adalah Bid’ah”

Jawaban : Hadis ini dhaif sekali (daoif jiddan) karena imam Baihaqi meriwayatkannya dari Abu Laila al-kufi dan beliau sendiri mengatakan bahwa hadshahih karena Abu Laila itu adalah matruk (Orang yang ditinggalkan haditsnya). Terlebih lagi pada hadits yang lain Ibnu abbas sendiri mengatakan :“Bahwasanya Ibnu abbas melakukan qunut subuh”.

3. Ada juga yang mengetangahkan riwayat Ibnu mas’ud yang mengatakan :

“Rasulullah tidak pernah qunut didalam shalat apapun”.

Jawaban : Riwayat ini menurut Imam Nawawi dalam Al majmu sangatlah dhoif karena perawinya terdapat Muhammad bin Jabir as-suhaili yang ucapaditinggalkan oleh ahli hadis. Tersebut dalam mizanul I’tidal karangan az-zahaby bahwa Muhammad bin jabir as-suahaimi adalah orang yang dhoif menIbnu Mu’in dan Imam Nasa’i. Imam Bukhary mengatakan: “ia tidak kuat”. Imam Ibnu Hatim mengatakan : “Ia dalam waktu akhirnya menjadi pelupa telah hilang”. (Mizanul I’tidal III/492).

Dan juga kita dapat menjawab dengan jawaban terdahulu bahwa orang yang mengatakan “ada” lebih didahulukan daripada yang mengatakan “tidak adberdasarkan kaidah “Al-mutsbit muqaddam alan naafi”.

4. Ada orang yg berpendapat bahawa Nabi saw melakukan qunut satu bulan shj berdasarkan hadith Anas ra, maksudnya:

“Bahawasanya Nabi saw melakukan qunut selama satu bulan sesudah rukuk sambil mendoakan kecelakaan ke atas beberapa puak Arab kemudian baginmeninggalkannya.” Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.Jawaban : Hadith daripada Anas tersebut kita akui sebagi hadith yg sahih kerana terdapat dlm kitab Bukhari dan Muslim. Akan tetapi yg menjadi permsekarang adalah kata:(thumma tarakahu= Kemudian Nabi meninggalkannya).

Apakah yg ditinggalkan oleh Nabi itu?

Untuk menjawab permasalahan ini lah kita perhatikan baik2 penjelasan Imam Nawawi dlm Al-Majmu’jil.3,hlm.505 maksudnya:“Adapun jawapan terhadap hadith Anas dan Abi Hurairah r.a dlm ucapannya dengan (thumma tarakahu) maka maksudnya adalah meninggalkan doa katas orang2 kafir itu dan meninggalkan laknat terhadap mereka shj. Bukan meninggalkan seluruh qunut atau meninggalkan qunut pada selain subuh. Pini mesti dilakukan kerana hadith Anas di dlm ucapannya ’sentiasa Nabi qunut di dlm solat subuh sehingga beliau meninggal dunia’ adalah sahih lagi jelwajiblah menggabungkan di antara kedua-duanya.”

Imam Baihaqi meriwayatkan dan Abdur Rahman bin Madiyyil, bahawasanya beliau berkata, maksudnya:“Hanyalah yg ditinggalkan oleh Nabi itu adalah melaknat.”

Tambahan lagi pentafsiran spt ini dijelaskan oleh riwayat Abu Hurairah ra yg berbunyi, maksudnya:“Kemudian Nabi menghentikan doa kecelakaan ke atas mereka.”Dengan demikian dapatlah dibuat kesimpulan bahawa qunut Nabi yg satu bulan itu adalah qunut nazilah dan qunut inilah yg ditinggalkan, bukan qunutsolat subuh.

5. Ada juga orang-orang yg tidak menyukai qunut mengemukakan dalil hadith Saad bin Thariq yg juga bernama Abu Malik Al-Asja’i, maksudnya:“Dari Abu Malik Al-Asja’i, beliau berkata: Aku pernah bertanya kpd bapaku, wahai bapa! sesungguhnya engkau pernah solat di belakang Rasulullah saUsman dan Ali bin Abi Thalib di sini di kufah selama kurang lebih dari lima tahun. Adakah mereka melakukan qunut?. Dijawab oleh bapanya:”Wahai aadalah bid’ah.” Diriwayatkan oleh Tirmizi.

Jawaban :Kalau benar Saad bin Thariq berkata begini maka sungguh menghairankan kerana hadith2 tentang Nabi dan para Khulafa Rasyidun yg melakukan qunsangat sama ada di dlm kitab Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, Nasa’i dan Baihaqi.Oleh itu ucapan Saad bin Thariq tersebut tidaklah diakui dan terpakai di dalam mazhab Syafie dan juga mazhab Maliki.Hal ini disebabkan oleh kerana beribu-ribu orang telah melihat Nabi melakukan qunut, begitu pula sahabat baginda. Manakala hanya Thariq seorang shmengatakan qunut itu sebagai amalan bid’ah.

Maka dalam masalah ini berlakulah kaedah usul fiqh iaitu:“Almuthbitu muqaddimun a’la annafi”Maksudnya: Orang yg menetapkan lebih didahulukan atas orang yg menafikan.Tambahan lagi orang yg mengatakan ADA jauh lebih banyak drpd orang yg mengatakan TIDAK ADA.

Seperti inilah jawapan Imam Nawawi didlm Al-Majmu’ jil.3,hlm.505, maksudnya:“Dan jawapan kita terhadap hadith Saad bin Thariq adalah bahawa riwayat orang2 yg menetapkan qunut terdapat pada mereka itu tambahan ilmu danlebih banyak. Oleh itu wajiblah mendahulukan mereka”Pensyarah hadith Turmizi yakni Ibnul ‘Arabi juga memberikan komen yang sama terhadap hadith Saad bin Thariq itu. Beliau mengatakan:”Telah sah dbahawa Nabi Muhammad saw melakukan qunut dlm solat subuh, telah tetap pula bahawa Nabi ada qunut sebelum rukuk atau sesudah rukuk, telah tetaNabi ada melakukan qunut nazilah dan para khalifah di Madinah pun melakukan qunut serta Sayyidina Umar mengatakan bahawa qunut itu sunat, teladiamalkan di Masjid Madinah. Oleh itu janganlah kamu tengok dan jgn pula ambil perhatian terhadap ucapan yg lain daripada itu.”

Page 33: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 33/101

Bahkan ulamak ahli fiqh dari Jakarta yakni Kiyai Haji Muhammad Syafie Hazami di dalam kitabnya Taudhihul Adillah ketika memberi komen terhadabin Thariq itu berkata:“Sudah terang qunut itu bukan bid’ah menurut segala riwayat yg ada maka yg bid’ah itu adalah meragukan kesunatannya sehingga masih bertanya-tangaharu cendana pula, sudahh tahu bertanya pula”Dgn demikian dapatlah kita fahami ketegasan Imam Uqaili yg mengatakan bahawa Abu Malik itu jangan diikuti hadithnya dlm masalah qunut.(Mizanu

 jil.2,hlm.122).

6. Kelompok anti madzab katakan : Dalam hadis-hadis yang disebutkan diatas, qunut bermakna tumaninah/khusu’?Jawab : Dalam hadis2 yang ada dlm artikel salafytobat smuanya berarti seperti dalam topik yang dibicarakan “qunut” = berdoa pada waktu berdiri (setqunut dalam hadis-hadis tersebut bukan berati tumaninah atau ruku.!!!Mengenai hadis “qunut” yang bermakna tumaninah/khusu/dsb

Diriwayatkan dari Jabir Ra. katanya Rasulullah saw. bersabda : afdlalu shshalah thuululqunuut artinya : “shalah yg paling baik ialah yang paling panjaDalam menjelaskan ayat alqur’an : “Dan berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dalam keadaan “qanitiin” (al-baqarah 238) (HR Ibnu abi syaibah, mIbnu Majah seperti dalam kitan Duurul mantsur).Mujtahid Rah. maksud qanitiin disini termasuklah ruku, khusyu, rekaat yang panjang/lama berdiri, mata tunduk kebawah, takut kepada Allah swt.

Makna qanitiin juga berarti diam atau senyap. Sebelum turun ayat ini , masih dibolehkan berbicara dalam shalat, melihat keatas, kebawah, kesana-kemhadist bukhary muslim). Setelah turun ayat ini, perkara-perkara tersebut tidak dibolehkan. (Duurul mantsur)

E. Pendapat Imam Madzab tentang qunut1. Madzab Hanafi :

Disunatkan qunut pada shalat witir dan tempatnya sebelum ruku. Adapun qunut pada shalat subuh tidak disunatkan. Sedangkan qunut Nazilah disunatkshalat jahriyah saja.

2. Madzab Maliki :Disunnatkan qunut pada shalat subuh dan tempatnya yang lebih utama adalah sebelum ruku, tetapi boleh juga dilakukan setelah ruku. Adapun qunut seyakni qunut witir dan Nazilah, maka keduanya dimakruhkan.

3. Madzab SyafiiDisunnatkan qunut pada waktu subuh dan tempatnya sesudah ruku. Begitu juga disunnatkan qunut nazilah dan qunut witir pada pertengahan bulan ram

4. Madzab HambaliDisunnatkan qunut pada shalat witir dan tempatnya sesudah ruku. Adapun qunut subuh tidak disunnahkan. Sedangkan qunut nazilah disunatkan dan ddiwaktu subuh saja.Semoga kita dijadikan oleh Allah asbab hidayah bagi kita dan ummat seluruh alam.

about 11 months ago

Herman

Sebenarnya apa to arti qunut itu sendiri? mohon penjelasannya makasih

PENJELASAN LENGKAP DARI NAHDALATUL ULAMA (NU), PARA ULAMA SALAFUS SALIH, WALISONGO, 4 MAHZAB TENTANG BID’AHNYA TAHL

Displaying posts 1 - 30 out of 38.

•1

• 2

•  Next

Abu

Page 34: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 34/101

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Aorangtua meninggal, maka cara berbaktinya adalah dengan mendoakan dan memohonkan ampunan bagi mereka, melaksanakan wasiat mereka, menghoteman mereka dan memelihara hubungan kekerabatan yang ada tidak akan punya hubungan kekerabatan dengan mereka tanpa keduanya.

Itulah lima perkara yang merupakan bakti kepada kedua orang tua setelah mereka meninggal dunia. Bersedekah atas nama keduanya hukumnya boleh.harus, misalnya dengan mengatakan kepada sang anak, “Bersedekahlah.” Namun yang lebih tepat, “Jika engkau bersedekah, maka itu boleh.” Jika tidakmaka mendoakan mereka adalah lebih utama, berdasarkan sabda Nabi -shollallaahu’alaihi wasallam-, “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah semkecuali dari tiga; Shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim dalam al-Washiyah (1631)).

Nabi -shollallaahu’alaihi wasallam- menyebutkan bahwa doa itu berstatus memperbaharui amal. Ini merupakan dalil bahwa mendoakan kedua orang tumeninggal adalah lebih utama daripada bersedekah atas nama mereka, dan lebih utama daripada mengumrahkan mereka, membacakan al-Qur’an untushalat untuk mereka, karena tidak mungkin Nabi -shollallaahu’alaihi wasallam- menggantikan yang utama dengan yang tidak utama, bahkan tentunya bmenjelaskan yang lebih utama dan menerangkan bolehnya yang tidak utama. Dalam hadits tadi beliau menjelaskan yang lebih utama. Adapun tentang btidak utama, disebutkan dalam hadits Sa’d bin Ubaidillah, yaitu saat ia meminta izin kepada Nabi -shollallaahu’alaihi wasallam- untuk bersedekah atas nlalu beliau mengizinkan. (HR. Al-Bukhari dalam al-Washaya (2760)).

Juga seorang laki-laki yang berkata kepada Nabi -shollallaahu’alaihi wasallam-, “Wahai Rasulullah, ibuku meninggal tiba-tiba, dan aku lihat, seandainybicara, tentu ia akan bersedekah. Bolehkah aku bersedekah atas namanya?” Beliau menjawab, “Boleh.” (HR. Al-Bukhari dalam al-Jana’iz (1388); MusliWashiyah (1004)).

Yang jelas, saya sarankan kepada anda untuk banyak-banyak mendoakan mereka sebagai pengganti pelaksanaan umrah, sedekah dan sebagainya, karen

yang ditunjukkan oleh Nabi -shollallaahu’alaihi wasallam-. Kendati demikian, kami tidak mengingkari bolehnya bersedekah, umrah, shalat atau membaatas nama mereka atau salah satunya. Adapun bila mereka memang belum pernah melaksanakan umrah atau haji, ada yang mengatakan bahwa melakskewajiban atas nama keduanya adalah lebih utama daripada mendoakan. Walllahu a’lam. Kitab ad-Da’wah, Syaikh Ibnu Utsaimin, 2/148-149. Disalin daFatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq Do’a dan shodaqoh untuk sesama muslim yang telah meninggal menjadi ladang amal bagi kita yang masekaligus tambahan amal bagi yang telah berada di alam sana.

Sebagai agama yang mencerahkan dan mencerdaskan, Islam membimbing kita menyikapi sebuah kematian sesuai dengan hakekatnya yaitu amal shalih,hal-hal duniawi yang tidak berhubungan sama sekali dengan alam sana seperti kuburan yang megah, bekal kubur yang berharga, tangisan yang membahpesta besar-besaran.

Bila diantara saudara kita menghadapi musibah kematian, hendaklah sanak saudara menjadi penghibur dan penguat kesabaran, sebagaimana Rasulullamemerintahkan membuatkan makanan bagi keluarga yang sedang terkena musibah tersebut, dalam hadits: “Kirimkanlah makanan oleh kalian kepada Ja’far, karena mereka sedang tertimpa masalah yang menyesakkan”.(HR Abu Dawud (Sunan Aby Dawud, 3/195), al-Baihaqy (Sunan al-Kubra, 4/61), al-(Sunan al-Daruquthny, 2/78), al-Tirmidzi (Sunan al-Tirmidzi, 3/323), al- Hakim (al-Mustadrak, 1/527), dan Ibn Majah (Sunan Ibn Majah, 1/514).

Sebagian ulama menyatakan mengirimkan pahala tidak selamanya harus dalam bentuk materi, Imam Ahmad dan Ibnu Taimiyah berpendapat bacaan a

dapat sampai sebagaimana puasa, nadzar, haji, dll; sedang Imam Syafi’i dan Imam Nawawi menyatakan bacaan al-Qur’an untuk si mayit tidak sampai kada dalil yang memerintahkan hal tersebut, tidak dicontohkan Rasulullah saw dan para shahabat. Berbeda dengan ibadah yang wajib atau sunnah mu’ashalat, zakat, qurban, sholat jamaah, i’tikaf 10 akhir ramadhan, yang mana ada celaan bagi mereka yang meninggalkannya dalam keadaan mampu.

Akan tetapi di masyarakat kita selamatan kematian/tahlilan telah dianggap melebihi kewajiban- kewajiban agama. Orang yang meninggalkannya dianggtercela daripada orang yang meninggalkan sholat, zakat, atau kewajiban agama yang lain. Sehingga banyak yang akhirnya memaksakan diri karena takusosial tersebut. Mulai dari berhutang, menjual tanah, ternak atau barang berharga yang dimiliki, meskipun di antara keluarga terdapat anak yatim atauPadahal di dalam al-Qur’an telah jelas terdapat arahan untuk memberikan perlindungan harta anak yatim; tidak memakan harta anak yatim secara dzamenjaga sampai ia dewasa (QS an-Nisa’: 2, 5, 10, QS al- An’am: 152, QS al-Isra’: 34) serta tidak membelanjakannya secara boros (QS an- Nisa’: 6)

Dibalik selamatan kematian tersebut sesungguhnya juga terkandung tipuan yang memperdayakan. Seorang yang tidak beribadah/menunaikan kewajibaselama hidupnya, dengan besarnya prosesi selamatan setelah kematiannya akan menganggap sudah cukup amalnya, bahkan untuk menebus kesalahan-kJuga seorang anak yang tidak taat beribadahpun akan menganggap dengan menyelenggarakan selamatan, telah menunaikan kewajibannya berbakti/metuanya.

Imam Syafi’i rahimahullah dalam kitab al-Umm berkata: “…dan aku membenci al-ma’tam, yaitu proses berkumpul (di tempat keluarga mayat) walauptangisan, karena hal tersebut hanya akan menimbulkan bertambahnya kesedihan dan membutuhkan biaya, padahal beban kesedihan masih melekat.” (a

(Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1393) juz I, hal 279)

Namun ketika Islam datang ke tanah Jawa ini, menghadapi kuatnya adat istiadat yang telah mengakar. Masuk Islam tapi kehilangan selamatan-selamataseperti masyarakat Romawi disuruh masuk Nasrani tapi kehilangan perayaan kelahiran anak Dewa Matahari 25 Desember.

Dalam buku yang ditulis H Machrus Ali, mengutip naskah kuno tentang jawa yang tersimpan di musium Leiden, Sunan Ampel memperingatkan Sunan Kmasih melestarikan selamatan tersebut:“Jangan ditiru perbuatan semacam itu karena termasuk bid’ah”. Sunan Kalijogo menjawab: “Biarlah nanati genkita ketika islam telah tertanam di hati masyarakat yang akan menghilangkan budaya tahlilan itu”.

Dalam buku Kisah dan Ajaran Wali Songo yang ditulis H. Lawrens Rasyidi dan diterbitkan Penerbit Terbit Terang Surabaya juga mengupas panjang lemasalah ini. Dimana Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Kudus, Sunan Gunungjati dan Sunan Muria (kaum abangan) berbeda pandangan mengenaidengan Sunan Ampel, Sunan Giri dan Sunan Drajat (kaum putihan). Sunan Kalijaga mengusulkan agar adat istiadat lama seperti selamatan, bersaji, wa

Page 35: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 35/101

gamelan dimasuki rasa keislaman.

Sunan Ampel berpandangan lain: “Apakah tidak mengkhawatirkannya di kemudian hari bahwa adat istiadat dan upacara lama itu nanti dianggap sebagberasal dari agama Islam? Jika hal ini dibiarkan nantinya akan menjadi bid’ah?” Sunan kudus menjawabnya bahwa ia mempunyai keyakinan bahwa diakan ada yang menyempurnakannya. (hal 41, 64) Muktamar NU ke-1 di Surabaya tanggal 13 Rabiuts Tsani 1345 H/21 Oktober 1926 mencantumkan penHajar al-Haitami dan menyatakan bahwa selamatan kematian adalah bid’ah yang hina namun tidak sampai diharamkan. Namun Nahdliyin generasi bermenganggap pentingnya tahlilan tersebut sejajar (bahkan melebihi) rukun Islam/Ahli Sunnah wal Jama’ah.

Sekalipun seseorang telah melakukan kewajiban-kewajiban agama, namun tidak melakukan tahlilan, akan dianggap tercela sekali, bukan termasuk goloSunnah wal Jama’ah. Di zaman akhir yang ini dimana keadaan pengikut sunnah seperti orang ‘aneh’ asing di negeri sendiri, begitu banyaknya orang Islmeninggalkan kewajiban agama tanpa rasa malu, seperti meninggalkan Sholat Jum’at, puasa Romadhon,dll. Sebaliknya masyarakat begitu antusias meltahlilan ini, hanya segelintir orang yang berani meninggalkannya. Bahkan non-muslim pun akan merasa kikuk bila tak melaksanakannya.

Padahal para ulama terdahulu senantiasa mengingat dalil-dalil yang menganggap buruk walimah (selamatan) dalam suasana musibah tersebut. Dari sahAbdullah al-Bajali: “Kami (para sahabat) menganggap kegiatan berkumpul di rumah keluarga mayit, serta penghidangan makanan oleh mereka merupdari niyahah (meratapi mayit)”. (Musnad Ahmad bin Hambal (Beirut: Dar al-Fikr, 1994) juz II, hal 204 & Sunan Ibnu Majah (Beirut: Dar al-Fikr) juz I,

bersambung

about 11 months ago

Abu

Dari Thalhah: “Sahabat Jarir mendatangi sahabat Umar, Umar berkata: Apakah kamu sekalian suka meratapi mayat? Jarir menjawab: Tidak, Umar beApakah di antara wanita-wanita kalian semua suka berkumpul di rumah keluarga mayit dan memakan hidangannya? Jarir menjawab: Ya, Umar berkasama dengan meratap”. (al-Mashnaf ibn Aby Syaibah (Riyad: Maktabah al-Rasyad, 1409), juz II hal 487)

Dari Sa’ied bin Jabir dan dari Khaban al-Bukhtary, kemudian dikeluarkan pula oleh Abd al-Razaq: “Merupakan perbuatan orang-orang jahiliyyah niyhidangan dari keluarga mayit, dan menginapnya para wanita di rumah keluarga mayit”. (al-Mashnaf Abd al-Razaq al-Shan’any (Beirut: al-Maktab al- I

 juz III, hal 550. dikeluarkan pula oleh Ibn Abi Syaibah dengan lafazh berbeda melalui sanad Fudhalah bin Hashien, Abd al-Kariem, Sa’ied bin Jabbier)

Dari Ibn Aby Syaibah al-Kufy: “Telah berbicara kepadaku Yan’aqid bin Isa dari Tsabit dari Qais, beliau berkata: saya melihat Umar bin Abdul Aziz mekeluarga mayit mengadakan perkumpulan, kemudian berkata: kalian akan mendapat bencana dan akan merugi”.

Dari Ibn Aby Syaibah al-Kufy: “Telah berbicara kepada kami, Waki’ bin Jarrah dari Sufyan dari Hilal bin Khabab al Bukhtary, beliau berkata: Makandihidangkan keluarga mayat adalah merupakan bagian dari perbuatan Jahiliyah dan meratap merupakan bagian dari perbuatan jahiliyah”.

Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Arsyad al-Banjary dan Syekh Nuruddin ar- Raniry yang merupakan peletak dasar-dasar pesantren di Indonesia pun mberpegang kuat dalam menganggap buruknya selamatan kematian itu. “Shadaqah untuk mayit, apabila sesuai dengan tuntunan syara’ adalah dianjurkaboleh dikaitkan dengan hari ke tujuh atau hari- hari lainnya, sementara menurut Syaikh Yusuf, telah berjalan kebiasaan di antara orang-orang yang meshadaqah untuk mayit dengan dikaitkan terhadap hari ketiga dari kematiannya, atau hari ke tujuh, atau keduapuluh, atau keempatpuluh, atau keseratusesudahnya hingga dibiasakan tiap tahun dari kematiannya, padahal hal tersebut hukumnya makruh.

Demikian pula makruh hukumnya menghidangkan makanan yang ditujukan bagi orang-orang yang berkumpul pada malam penguburan mayit (biasa dwahsyah), bahkan haram hukum hukumnya biayanya berasal dari harta anak yatim”. (an-Nawawy al-Bantani, Nihayah al-Zein fi Irsyad al-Mubtadi’ienal-Fikr) hal 281).

Pernyataan senada juga diungkapkan Muhammad Arsyad al-Banjary dalam Sabiel al-Muhtadien (Beirut: Dar al-Fikr) juz II, hal 87, serta Nurudin al-RaShirath al-Mustaqim (Beirut: Dar al-Fikr) juz II, hal 50) Dari majalah al-Mawa’idz yang diterbitkan oleh NU pada tahun 30-an, menyitir pernyataan ImKhara’ithy yang dilansir oleh kitab al-Aqrimany disebutkan: “al-Khara’ithy mendapat keterangan dari Hilal bin Hibban r.a, beliau berkata: ‘Penghidanoleh keluarga mayit merupakan bagian dari perbuatan orang-orang jahiliyah’. kebiasaan tersebut oleh masyarakat sekarang sudah dianggap sunnah, dameninggalkannya berarti bid’ah, maka telah terbalik suatu urusan dan telah berubah suatu kebiasaan’. (al-Aqrimany dalam al-Mawa’idz; Pangrodjong ‘Oelama Tasikmalaya, Th. 1933, No. 18, hal.286).

Dan para ulama berkata: “Tidak pantas orang Islam mengikuti kebiasaan orang Kafir, oleh karena itu setiap orang seharusnya melarang keluarganya dacara semacam itu”. (al-Aqrimany hal 315 dalam al-Mawa’idz; Pangrodjong Nahdlatoel Oelama Tasikmalaya, Th. 1933, No. 18, hal.285) Al-Sayyid al-Baal-Dimyati dalam kitabnya I’anah at- Thalibien menghukumi makruh berkumpul bersama di tempat keluarga mayat, walaupun hanya sebatas untuk bertanpa dilanjutkan dengan proses perjamuan tahlilan.

Page 36: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 36/101

Beliau justru menganjurkan untuk segera meninggalkan keluarga tersebut, setelah selesai menyampaikan ta’ziyah. (al-Sayyid al-Bakry Abu Bakr al-DimThalibien (Beirut: Dar al-Fikr, 1414) juz II, hal 146) Ibn Taimiyah ketika menjawab pertanyaan tentang hukum dari al-Ma’tam: “Tidak diterima keteraperbuatan tersebut apakah itu hadits shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak pula dari sahabat-sahabatnya, dan tidak ada seorangpun dari imuslimin serta dari imam madzhab yang empat (Imam Hanafy, Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Ahmad) juga dari imam-imam yang lainnya, demikiaterdapat keterangan dari ahli kitab yang dapat dipakai pegangan, tidak pula dari Nabi, sahabat, tabi'iin, baik shahih maupun dlaif, serta tidak terdapat kitab-kitab shahih, sunan-sunan ataupun musnad-musnad, serta tidak diketahui pula satupun dalam hadits-hadits dari zaman nabi dan sahabat. ”

Menurut pendapat Mufty Makkah al-Musyarafah, Ahmad bin Zainy Dahlan yang dilansir dalam kitab I’anah at-Thalibien: “Tidak diragukan lagi bahwmasyarakat dari perbuatan bid’ah munkarah tersebut adalah mengandung arti menghidupkan sunnah dan mematikan bid’ah, sekaligus berarti menbukkebaikan dan menutup banyak pintu keburukan”. (al-Sayyid al-Bakry Abu Bakr al-Dimyati, I’anah at-Thalibien juz II, hal 166)

Memang seolah-olah terdapat banyak unsur kebaikan dalam tahlilan itu, namun bila dikembalikan ke dalam hukum agama dimana Hadits ke-5 Arba’inNawawiyah disebutkan: “Dari Ummul mukminin, Ummu ‘Abdillah, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yaadakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolak”. (Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718) Ahli Sunnah wal Jama’ahinstrumen untuk menjaga kemurnian Islam ini meskipun sampai akhir zaman Allah tidak mengutus Rasul lagi. Dibalik larangan bid’ah terkandung hikmsangat besar, membentengi perubahan- perubahan dalam agama akibat arus pemikiran dan adat istiadat dari luar Islam.

Bila pada umat-umat terdahulu telah menyeleweng agamanya, Allah mengutus Rasul baru, maka pada umat Muhammad ini Allah tidak akan mengutus sampai kiamat, namun membangkitkan orang yang memperbarui agamanya seiring penyelewengan yang terjadi. Ibadah yang disunnahkan dibandingkadiada-adakan hakikatnya sangat berbeda, bagaikan uang/ijazah asli dengan uang/ijazah palsu, meskipun keduanya tampak sejenis. Yang membedakan 7ahli neraka dengan 1 golongan ahli surga adalah sunnah dan bid’ah.

Umat ini tidak berpecahbelah sehebat perpecahan yang diakibatkan oleh bid’ah. Perpecahan umat akibat perjudian, pencurian, pornografi, dan kemaksmenjadi jelas siapa yang berada di pihak Islam dan sebaliknya. Sedang perpecahan akibat bid’ah senantiasa lebih rumit, kedua belah pihak yang bertika

sama-sama alim. Ibn Abbas r.a berkata: “Tidak akan datang suatu zaman kepada manusia, kecuali pada zaman itu semua orang mematikan sunnah danmenghidupkan bid’ah, hingga matilah sunnah dan hiduplah bid’ah. tidak akan ada orang yang berusaha mengamalkan sunnah dan mengingkari bid’ah,tersebut diberi kemudahan oleh Allah di dalam menghadapi segala kecaman manusia yang diakibatkan karena perbuatannya yang tidak sesuai dengan kmereka serta karena ia berusaha melarang mereka melakukan apa yang sudah dibiasakan oleh mereka, dan barangsiapa yang melakukan hal tersebut, makan membalasnya dengan berlipat kebaikan di alam Akhirat”.(al- Aqriman y hal 315 dalam al-Mawa’idz; Pangrodjong Nahdlatoel ‘Oelama TasikmalayNo. 18, hal.286)

Sehingga disimpulkan oleh Majalah al-Mawa’idz bahwa mengadakan perjamuan di rumah keluarga mayit berarti telah melanggar tiga hal: 1. Membebamayit, walaupun tidak meminta untuk menyuguhkan makanan, namun apabila sudah menjadi kebiasaan, maka keluarga mayit akan menjadi malu apabmenyuguhkan makanan. 2. Merepotkan keluarga mayit, sudah kehilangan anggota keluarga yang dicintai, ditambah pula bebannya. 3. Bertolak belakanhadits. Menurut hadits, justeru kita (tetangga) yang harus mengirimkan makanan kepada keluarga mayit yang sedang berduka cita, bukan sebaliknya. (aPangrodjong Nahdlatoel ‘Oelama Tasikmalaya, hal 200)

Kemudian, berdasarkan keterangan Sayid Bakr di dalam kitab ‘Ianah, ternyata para ulama dari empat madzhab telah menyepakati bahwa kebiasaan kemengadakan perjamuan yang biasa disebut dengan istilah nyusur tanah, tiluna, tujuhna, dst merupakan perbuatan bid’ah yang tidak disukai agama (halkutipan-kutipan tersebut, diketahuilah bahwa sebenarnya yang menghukumi bid’ah munkarah itu ternyata ulama-ulama Ahl as-Sunnah wa al- Jamaah,

(majalah) Attobib, al-moemin, al-Mawa’idz. tidak tau siapa yang menghukumi sunat, apakah Ahl as-Sunnah wa al-Jamaah atau bukan (hal 286).Dan dapat dipahami dari dalil-dalil terdahulu, bahwa hukum dari menghidangkan makanan oleh keluarga mayit adalah bid’ah yang dimakruhkan dengtahrim (makruh yang identik dengan haram). demikian dikarenakan hukum dari niyahah adalah haram, dan apa yang dihubungkan dengan haram, makadalah haram”. (al-Aqrimany hal 315 dalam al- Mawa’idz; Pangrodjong Nahdlatoel ‘Oelama Tasikmalaya, Th. 1933, No. 18, hal.286)

Kita tidaklah akan lepas dari kesalahan, termasuk kesalahan akibat ketidaktahuan, ketidaksengajaan, maupun ketidakmampuan. Namun jangan sampayang kita lakukan menjadi sebuah kebanggaan. Baik yang menghukumi haram maupun makruh, sebagaimana halnya rokok, tahlilan, dll selayaknya diuditinggalkan, bukan dibela-bela dan dilestarikan.

BERIKUT INI ADALAH FATWA-FATWA DARI ULAMA EMPAT MADZHAB MENGENAI SELAMATAN KEMATIAN:

AL-SYARBINY Adapun penghidangan makanan oleh keluarga mayit dan berkumpulnya masyarakat dalam acara tersebut, hukumnya bid’ah yang tidadisunnahkan. (Muhammad al-Khathib al-Syarbiny, Mughny al-Muhtaj (Beirut: Dar al-Fikr) juz I, hal 386) Adapun kebiasaan keluarga mayit menghidamakanan dan berkumpulnya masyarakat dalam acara tersebut, hukumnya bid’ah yang tidak disunnahkan. (Muhammad al-Khathib al-Syarbiny, al-IqnaSyarbiny (Beirut: Dar al-Fikr, 1415) juz I, hal 210) AL-QALYUBY Guru kita al-Ramly telah berkata: sesuai dengan apa yang dinyatakan di dalam kitabNawawy), sesuatu yang merupakan bagian dari perbuatan bid’ah munkarah yang tidak disukai mengerjakannya adalah yang biasa dilakukan oleh masy

menghidangkan makanan untuk mengumpulkan tetangga, baik sebelum maupun sesudah hari kematian.(a l- Qalyuby, Hasyiyah al-Qalyuby (Indonesia: Ihya;’) juz I, hal 353)

AN-NAWAWY Adapun penghidangan makanan oleh keluarga mayit berikut berkumpulnya masyarakat dalam acara tersebut tidak ada dalil naqlinya, dtersebut merupakan perbuatan bid’ah yang tidak disunnahkan. (an-Nawawy, al-Majmu’ (Beirut: Dar al-Fikr, 1417) juz V, hal 186) IBN HAJAR AL-HAsesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dari pada penghidangan makanan oleh keluarga mayit, dengan tujuan untuk mengundang masyarakat, hukumnymunkarah yang dimakruhkan, berdasarkan keterangan yang shahih dari sahabat Jarir bin Abdullah. (Ibn Hajar al-Haetamy, Tuhfah al-Muhtaj (Beirut

 juz I, hal 577)

AL-SAYYID AL-BAKRY ABU BAKR AL-DIMYATI Dan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dari pada penghidangan makanan oleh keluarga mayitujuan untuk mengundang masyarakat, hukumnya bid’ah yang dimakruhkan, seperti hukum mendatangi undangan tersebut, berdasarkan keterangan y

Page 37: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 37/101

dari sahabat Jarir bin Abdullah. (al-Sayyid al-Bakry Abu Bakr al-Dimyati, I’anah at-Thalibien (Beirut: Dar al-Fikr) juz II, hal 146) AL-AQRIMANY Admakanan yang dihidangkan oleh keluarga mayit pada hari ketiga, keempat, dan sebagainya, berikut berkumpulnya masyarakat dengan tujuan sebagai pserta persembahan kasih sayang kepada mayit, hukumnya bid’ah yang buruk dan merupakan bagian dari perbuatan jahiliyah yang tidak pernah muncupertama Islam, serta bukan merupakan bagian dari pekerjaan yang mendapat pujian oleh para ulama. justeru para ulama berkata: tidak pantas bagi ormengikuti perbuatan-perbuatan yang biasa dilakukan oleh orang kafir. seharusnya setiap orang melarang keluarganya menghadiri acara-acara tersebutAqrimany hal 314 dalam al-Mawa’idz; Pangrodjong Nahdlatoel ‘Oelama Tasikmalaya, Th. 1933, No. 18, hal.285) RAUDLAH AL-THALIBIEN Adapun pmakanan oleh keluarga mayit dan pengumpulan masyarakat terhadap acara tersebut, tidak ada dalil naqlinya, bahkan perbuatan tersebut hukumnya bitidak disunnahkan. (Raudlah al-Thalibien (Beirut: al- Maktab al-Islamy, 1405) juz II, hal 145) II.

IBN QUDAMAH AL-MUQADDASY Adapun penghidangan makanan untuk orang-orang yang dilakukan oleh keluarga mayit, hukumnya makruh. karedemikian berarti telah menambahkan musibah kepada keluarga mayit, serta menambah beban, sekaligus berarti telah menyerupai apa yang biasa dilakuorang-orang jahiliyah. dan diriwayatkan bahwa Jarir mengunjungi Umar, kemudian Umar berkata: “Apakah kalian suka berkumpul bersama keluargakemudian menghidangkan makanan?” Jawab Jarir: “Ya”. Berkata Umar: “Hal tersebut termasuk meratapi mayat”. Namun apabila hal tersebut dibutudiperbolehkan, seperti karena diantara pelayat terdapat orang-orang yang jauh tempatnya kemudian ikut menginap, sementara tidak memungkinkan mmakanan kecuali dari hidangan yang diberikan dari keluarga mayit. (Ibn Qudamah al-Muqaddasy, al-Mughny (Beirut: Dar al-Fikr, 1405) juz II, hal 214

ABU ABDULLAH IBN MUFLAH AL-MUQADDASY Sesungguhnya disunahkan mengirimkan makanan apabila tujuannya untuk (menyantuni) keluargapabila makanan tersebut ditujukan bagi orang-orang yang sedang berkumpul di sana, maka hukumnya makruh, karena berarti telah membantu terhadmakruh; demikian pula makruh hukumnya apabila makanan tersebut dihidangkan oleh keluarga mayit) kecuali apabila ada hajat, tambah sang guru [Ibdan ulama lainnya).(A bu Abdullah ibn Muflah al-Muqaddasy, al-Furu’ wa Tashhih al-Furu’ (Beirut: Dar al-Kutab, 1418) juz II, hal 230-231)

ABU ISHAQ BIN MAFLAH AL-HANBALY Menghidangkan makanan setelah proses penguburan merupakan bagian dari niyahah, menurut sebagian pharam, kecuali apabila ada hajat, (tambahan dari al-Mughny). Sanad hadits tentang masalah tersebut tsiqat (terpercaya). (Abu Ishaq bin Maflah al-HanMabda’ fi Syarh al-Miqna’ (Beirut: al-Maktab al-Islamy, 1400) juz II, hal 283) MANSHUR BIN IDRIS AL-BAHUTY Dan dimakruhkan bagi keluarga mmenghidangkan makanan kepada para tamu, berdasarkan keterangan riwayat Imam Ahmad dari Shahabat Jarir. (Manshur bin Idris al-Bahuty, al-Rau

(Riyadl: Maktabah al-Riyadl al-Hadietsah, 1390) juz I, hal 355) KASYF AL-QANA’ Menurut pendapat Imam Ahmad yang disitir oleh al-Marwadzi, perkeluarga mayit yang menghidangkan makanan merupakan kebiasaan orang jahiliyah, dan beliau sangat mengingkarinya…dan dimakruhkan keluarga mmenghidangkan makanan (bagi orang-orang yang sedang berkumpul di rumahnya kecuali apabila ada hajat, seperti karena di antara para tamu tersebuorang-orang yang tempat tinggalnya jauh, mereka menginap di tempat keluarga mayit, serta secara adat tidak memungkinkan kecuali orang tersebut dibdemikian pula dimakruhkan mencicipi makanan tersebut. Apabila biaya hidangan makanan tersebut berasal dari peninggalan mayit, sedang di antara ahterdapat orang (lemah) yang berada di bawah pengampuan, atau terdapat ahli waris yang tidak memberi izin, maka haram hukumnya melakukan penghtersebut. (Kasyf al-Qina’ (Beirut: Dar al-Fikr, 1402) juz II, hal 149) IBN TAIMIYAH Adapun penghidangan makanan yang dilakukan keluarga mayit (dmengundang manusia ke acara tersebut, maka sesungguhnya perbuatan tersebut bid’ah, berdasarkan perkataan Jarir bin Abdillah: “Kami (para sahabakegiatan berkumpul di rumah keluarga mayit, serta penghidangan makanan oleh mereka merupakan bagian dari niyahah”. (Ibn Taimiyah, Kutub wa RFatawa Ibn Taimiyah fi al-Fiqh (Maktabah Ibn Taimiyah) juz 24, hal 316) III. MADZHAB HANAFI: HASYIYAH IBN ABIDIEN Dimakruhkan hukumnmenghidangkan makanan oleh keluarga mayit, karena hidangan hanya pantas disajikan dalam momen bahagia, bukan dalam momen musibah, hukumnapabila hal tersebut dilaksanakan. Imam Ahmad dan Ibnu Majah meriwayatkan hadits dengan sanad yang shahih dari sahabat Jarir bin Abdullah, belia“Kami (para sahabat) menganggap kegiatan berkumpul di rumah keluarga mayit, serta penghidangan makanan oleh mereka merupakan bagian dari niydalam kitab al-Bazaziyah dinyatakan bahwa makanan yang dihidangkan pada hari pertama, ketiga, serta seminggu setelah kematian makruh hukumnyaAmin, Hasyiyah Radd al- Muhtar ‘ala al-Dar al-Muhtar (Beirut: Dar al-Fikr, 1386) juz II, hal 240) AL-THAHTHAWY Hidangan dari keluarga mayit humakruh, dikatakan dalam kitab al- Bazaziyah bahwa hidangan makanan yang disajikan PADA HARI PERTAMA, KETIGA, SERTA SEMINGGU SETE

KEMATIAN MAKRUH HUKUMNYa. (Ahmad bin Ismain al-Thahthawy, Hasyiyah ‘ala Muraqy al-Falah (Mesir: Maktabah al-Baby al-Halaby, 1318), jIBN ABDUL WAHID SIEWASY Dimakruhkan hukumnya menghidangkan makanan oleh keluarga mayit, karena hidangan hanya pantas disajikan dalabahagia, bukan dalam momen musibah. hukumnya bid’ah yang buruk apabila hal tersebut dilaksanakan. Imam Ahmad dan Ibnu Majah meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari sahabat Jarir bin Abdullah, beliau berkata: “Kami (para sahabat) menganggap kegiatan berkumpul di rumah keluarga mpenghidangan makanan oleh mereka merupakan bagian dari niyahah”. (Ibn Abdul Wahid Siewasy, Syarh Fath al-Qadir (Beirut: Dar al-Fikr) juz II, hal IV.MADZHAB MALIKI:

AL-DASUQY Adapun berkumpul di dalam rumah keluarga mayit yang menghidangkan makanan hukumnya bid’ah yang dimakruhkan. (Muhammad aHasyiyah al- Dasuqy ‘ala al-Syarh al-Kabir (Beirut: Dar al-Fikr) juz I, hal 419)

ABU ABDULLAH AL-MAGHRABY Adapun penghidangan makanan oleh keluarga mayit dan berkumpulnya masyarakat dalam acara tersebut dimakrmayoritas ulama, bahkan mereka menganggap perbuatan tersebut sebagai bagian dari bid’ah, karena tidak didapatkannya keterangan naqly mengenai ptersebut, dan momen tersebut tidak pantas untuk dijadikan walimah (pesta)… adapun apabila keluarga mayit menyembelih binatang di rumahnya kemudibagikan kepada orang- orang fakir sebagai shadaqah untuk mayit diperbolehkan selama hal tersebut tidak menjadikannya riya, ingin terkenal, banggasyarat tidak boleh mengumpulkan masyarakat. (Abu Abdullah al-Maghraby, Mawahib al-Jalil li Syarh Mukhtashar Khalil (Beirut: Dar al-Fikr, 1398) ju

sumber : http://www.facebook.com/pages/Denpasar-Indonesia/Satu-Hari-Satu-Ayat-Quran

about 11 months ago

Bram's

Page 38: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 38/101

@ surya: penjelasan di atas semua benar, kecuali dlm bid'ah (perspektif saya)tapi perlu di ketahui sejarah tahlilan itu, yaitu utk menghilangkan sesaji, dan mantra2 animisme. dulu kalau ke kuburan dan acara setelah kematian dgnmantra2 animisme, meminta doa kpd mayat dll, di daerah tertentu yg masyarakatnya belum mengenal tahlilan, sesaji dan mantra2 tertentu masih dilakumereka telah muslim, contohnya di sebagian daerah pesisir selatan jawa.bid'ah: standarisasi bid'ah itu beda21. ada yg berpendapat hanya urusan ibadah yg telah di tentukan caranya seperti sholat, puasa, zakat, haji serta ibadah yg lainya yg di tentukan/di wajibk2. ada yg lebih luas lagi, yaitu yg tidak sesuai/ sama dengan RASULULLAHLha kalau mengikuti yg kedua, gimana patokanya. sangat tidak mungkin, karena kita beda zaman, bahasa, budaya, peradaban dll dengan.

contoh: jaman RASULULLAH belum ada YAYASAN panti asuhan, apa itu bisa dikatakan bid'ah ?cerita tambahan: konon dulu di jawa masyarakatnya terbiasa ngadat (sejenis ganja), lalu oleh sunan kalijaga mereka di anjurkan merokok, tentu sunan kkalo merokok itu makruh, tapi lebih baik dari ngadat/ngganja yg hukumnya haram.begitu juga dgn 7, 40, 100, lebih baik tetap di adakan tapi di selewengkan dgn ajaran2 islam, daripada mereka melakukan sesaji.dulu di deket kampung saya, waktu ak masih kecil, ada kampung yg memperingati 7 hari dst dengan judi, tapi sekarang hal itu sudah punah di ganti dgnacara 7 hari dst masih di budayakan, bedanya di ganti dgn yasinan. hal itu mempengaruhi pemikiran masyarakat, beberapa dari mereka sedikit2 mau bekrn malu kalo tidak bisa baca di tempat umum. dan anak2 mereka tentunya di suruh ngaji, supaya kelak tidak malu2in di masyarakat

about 11 months ago

Abu

Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat) bertanya, “Yang maselamat ?” Rasulullah menjawab, “ Yang mengikutiku dan para shahabatku.” (HR Imam Tirmidzi) yg mengikuti mereka jalan2 doang atau mengikuti mberibadah...

about 11 months ago

Bram's

semua muslim pasti yakin dan mengaku mengikuti RASULULLAHtapi mereka punya penafsiran yg berbeda2, penafsiran di pengaruhi guru, keikhlasan, peradaban, budaya, tingkat keilmuwan dll.saya sendiri yakin, andaikan RASULULLAH di turunkan di jawa, beliau tidak akan memakai jubah. jadi saya gak pernah pakai jubah, ataupun naik on

about 11 months ago

Abu

bukan dengan pemahaman shahabat kan?

about 11 months ago

Page 39: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 39/101

Bram's

RASULULLAH sendiri menyebarkan islam sesuai dgn BUDAYA arab waktu itu, saya orang NUSANTARA juga punya BUDAYA sendiri.

about 11 months ago

Abu

bid'ah itu ttg agama mas bukan urusan duniawi...jadi jgn dicampurkan Agama dgn Budaya ddong...

about 11 months ago

Bram's

kira2 klo saya beribadah, yaitu berdoa : doa saya begini" Ya Allah, hamba mohon kepadamu, agar bisa beli apartement tahun depan". itu doa saya pakeindonesia, gak pernah di contojkan RASULULLAH bahasa maupun kata2nya, apakah itu bid'ah?

about 11 months ago

Abu

itukan doa bukan budaya...kalo doa sih terserah masing2 yg punya kebutuhan...

about 11 months ago

Bram's

llha makanya jangan gampang menganggap sesuatu itu bid'ah, bukankah doa juga ibadah yg sifatnya vertikal

about 11 months ago

Page 40: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 40/101

Abu

"Semua bid'ah itu sesat, meskipun manusia memandang baik." (Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma)

about 11 months ago

Bram's

saya setuju bid'ah itu sesat, tapi orang memahami bid'ah itu beda2dari kemarin anda ngomongin bid'ah, coba anda definisikan, bid'ah itu apa?

about 11 months ago

Abu

bid'ah tuh sesuatu yg baru...yg dilarang oleh rasulullah...

about 11 months ago

Abu

bid'ah juga lawannya sunnah...

about 11 months ago

Bram's

YG BARU, tentu ada patokanya, dan beda-beda penafsiranya

about 11 months ago

Page 41: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 41/101

Abu

kalo penafsiran agama Islam ini menurut selera masing2 bukan dengan pemahaman shahabat bisa rusak dong agama ini..

about 11 months ago

Bram's

benar... semua org muslim yakin/mengaku mengikuti RASULULLAH dan juga para sahabatnya (utk aliran tertentu ada yg tdk mengikuti, contoh syiah mengakui ali)tapi mengikuti dengan penafsiran yg tentunya berbeda-beda

about 11 months ago

abu hatim

Klo Udah Ada contoh yang Jelas apa masih perlu di tafsir lagi....!?

nah loh mas bram kok bawa2 syiah !? anda seorang syiah?!

about 11 months ago

Abu

penafsirannya menurut selera masing2, seperti quraish shihab, ulama mana yg tidak mewajibkan jilbab kecuali quraish shihab..

about 11 months ago

Bram's

@ tholib & suryai: lha keyakinan saya sudah mencontohnyalha kalau saya syiah kenapa emangnya ???ada yg salah ???ak pernah dengar masalah quraishihab tentang jilbab, dia tidak mengatakan tidak mewajibkan jilbab, cuma mengurai pandangan2 yg tidak mewajibkan

 juga mengurai pandangan2 yg mewajibkan jilbab

Page 42: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 42/101

about 11 months ago

Abu

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Setiap tahun ada saja orang yang membuat bid’ah dan mematikan sunnah, sehingga yang hidup adalah bid’ahpun mati.” (Diriwayatkan oleh Ath Thabraniy)

about 11 months ago

Sehari

bayangkan seorang guru NU mengabdi seminggu penuh mengajar di madrasah hanya mendapat honor 50 ribu sebulan sunggujh besar pengabdian mereikhlas pengabdian mereka tanpa gembar gembor ...! tanpa terliput media massa..! bahkan tanpa mengemis ngemios minta Transferan dari bank dengan perjuangan agama inilah dedikasi dan pengabdian para GURU NU tidak gembar gemboor di facebook .. tidak debat seperti yang di contohkan mbah mapemimpin yang berdedikasi orang2 yang seperti ini tidak pernah merubah budaya yang ada tetapi menjadikan budaya itu pemupukan nilai nili religius spolitik yang terbungkus slogan slogan dari dalil qur'an dan hadist yang di tafsirkan menurut kepentingan untuk membenarkan apa yang mau diucapkankepentingannya akan tergerus oleh Nurani yang hakiki

about 11 months ago

Misbachul

mang itu kwajiban ummaat islam ?????

about 11 months ago

Alfa

JUDULNYA MENJEBAK.ARGUMEN YANG DIBANGUN TIDAK MENGAKAR SEHINGGA HASILNYA TIDAK MENYENTUH

about 11 months ago

Page 43: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 43/101

Sehari

tembung jare oleh olehe MBek menowo begitu di ajak debat di IAIN ( yaa angap saja IAIN Ingkar Agama Ingkar Negara karena nawaitunya hanya Lila( maksudnya netral bebas dari intervensi/doktrinasi faham manapun) yaitu sebagai lembaga institusi pendidikan agama yang netral dalam membahas sepermasalahan agama ) ealah malah mungkir dengan sejuta aalasan begitu di luar koar koar dengan sejuta dalil ya ini repotnya diajak dialog RASA katankarena itu Bid'ah . diajak perenungan ilahiyah katanya takhayul , di ajak perang katanya sesama muslim harus damai hehehehe di aja diajak DEbat katajak berunding katanya karena berlaionan keyakinan enaknya di ajak apa kalo gitu...?

about 11 months ago

Maz

'SETUJU...!' Atas pendapatnya Alfa Ifana dan Sehari Bercinta (Btw, nama aslinya siapa yah...?)Aq malah jadi pengin bertanya sama mas Ichsan Surya. Dia itu orang mana, Arab atau Indonesia? Alirannya apa, Ahlussunah atau Wal Jamaah? Pake jpake baju (Batik) dan celana? Naik mobil pribadi/bis/sepeda motor atau naik onta? Berdagang atau kerja (karyawan)?.

about 10 months ago

Sehari

Hukum itu tidak di buat untuk menghukum tetapi adalah untuk membentuk suatu batasan makro dari perolaku tiap tiap individu agar tidak merugikanindividu yang lain ..! ( karena sesungguhnya yang maha menghukum dan maha penyiksa hanya kedaulatan milik Allah) demikian pun dalil pad Al qur'abidang fiqh (syari'ah/hukum) adalah membina Umat manusia dalam menyempurnakan Akhlaq perilaku pembinaan dengan mengadopsi tatanan tatananbaik dan membina tatanan budaya yang kurang baik sehingga terlihat sebuah budaya baru yang lebih baik ( sholat saja bukan ciptaan nabi mukhammadperilaku yang ada sejak nabi ibrahim yang tetapp di lestarikan tetapibudaya2 yang menghilangkan rasa kemanusiaan itu sendirilah yang di rubah tatanaSAW,termasuk Haji dan ka'bahnya sendiri adalah warisan leluhur sebelum nabi SAW )mkarena itu walisongo dan ulama' salaf indonesia begitu tahu tatmasyarakat indonesia yang sudah berperilaku islami tinggal menata hal2 yang kurang bagus menurut hukum syari'ah tetapi mereka bukannya melarangmensinkronkan dengan tatanan budaya yang ada contohnya acara tahli dulunya biaya selamatan orang mati menghabiskan biaya puluhan juta bahkan mtetapi begitu adanya islam cukup dengan nasi sepiring saja atau bahkan bisa dibawakan oleh2 untuk yang di rumah sangat muraah ini dan bahkan bacapun adalah baca'an amalan spiritualitas kualitas tinggi tetntang makna hidup dan makna kematian ..! jika ajaran ajaran yang sudah di bina oleh para ulkita ini di anggap bid'ah maka kita sudah menghianatai cara cara luhur yang sudah di ontohkan oleh teladan kita yaitu nabi mukhammad SAW yang termenghormati ajaran ajaran leluhurnya ( lihat saja silsilah para NABI maka anda akan megerti bahwa mereka masih saling bertautan hingga IBRAHIM bapak ketauhidan dan masih banyak nabi2 lain sebelum nabi mukhammad yang tidak tercantum pada kisah kisah alquran apakah merak juga bukan utbisa di bayangkan jika tidak ada NASH bahwa nabi mukhammad adalah nabi terakhir maka berapa juta bahkan berapa Milyar lagi yang mengaku menALLAH kadang kadang karena ketakukan mengaku nabi mereka menggunakan dalil dalil dari AL'Qur'an dan hadist tanpa pemahaman yang sempurnamereka sebenarnya mengerti tetapi pura pura tidak mengerti) sekan akan yang mngerti Dalil tersebut hanya mereka dan allah mmberikan wahyu yang bmenurut penafsiran mereka sendiri , semoga allah senantiasa menjaga umatnya yang tersesat untuk dapat di jadikan petunjuk kebenaran bagi yang menkarena sesungguhnya engkaulah yang maha mengetahui segala rahasia kebenaran milikmu ...! Amiiin...!

about 10 months ago

Heri

subhanallah....benar menurut kita, salah menurut orang laen.

gunakanlah akal sehat kita...

Page 44: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 44/101

about 10 months ago

M

Ichsan Surya berkata:

Akan tetapi di masyarakat kita selamatan kematian/tahlilan telah dianggap melebihi kewajiban- kewajiban agama. Orang yang meninggalkannya dianggtercela daripada orang yang meninggalkan sholat, zakat, atau kewajiban agama yang lain. Sehingga banyak yang akhirnya memaksakan diri karena takusosial tersebut. Mulai dari berhutang, menjual tanah, ternak atau barang berharga yang dimiliki, meskipun di antara keluarga terdapat anak yatim atauPadahal di dalam al-Qur’an telah jelas terdapat arahan untuk memberikan perlindungan harta anak yatim; tidak memakan harta anak yatim secara dzamenjaga sampai ia dewasa (QS an-Nisa’: 2, 5, 10, QS al- An’am: 152, QS al-Isra’: 34) serta tidak membelanjakannya secara boros (QS an- Nisa’: 6)-------------------------------------------------------------------------------------------

Dimasyarakat yg mana..??? Jangan menggeneralisir sesuatu tanpa data bukti yg akurat krn itu bisa jadi fitnah. Jadi harus spesifik masyarakat mana..??Siapa yg menyaksikan..??

Ichsan Surya berkata:

Dibalik selamatan kematian tersebut sesungguhnya juga terkandung tipuan yang memperdayakan. Seorang yang tidak beribadah/menunaikan kewajibaselama hidupnya, dengan besarnya prosesi selamatan setelah kematiannya akan menganggap sudah cukup amalnya, bahkan untuk menebus kesalahan-kJuga seorang anak yang tidak taat beribadahpun akan menganggap dengan menyelenggarakan selamatan, telah menunaikan kewajibannya berbakti/metuanya.-----------------------------------------------------------------------------------------------

Kalau TAHLILAN yg kamu anggap sebagai SELAMATAN KEMATIAN maka kamu telah salah kaprah.

Ichsan Surya berkata:

Imam Syafi’i rahimahullah dalam kitab al-Umm berkata: “…dan aku membenci al-ma’tam, yaitu proses berkumpul (di tempat keluarga mayat) walauptangisan, karena hal tersebut hanya akan menimbulkan bertambahnya kesedihan dan membutuhkan biaya, padahal beban kesedihan masih melekat.” (a(Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1393) juz I, hal 279)

Ini dalil khusus untuk kasus seperti yg disebutkan di atas oleh Imam Syafii. Dan perlu diingat: Imam Syafii mengatakan "Aku membenci" dan itu adalahbijak dari seorang Ulama yg tdk mendapatkan dalil qat'i yg mengharamkannya. Jadi beliau tdk mengatakan "Bid'ah, sesat, ataupun haram".

Tolong kalau kenal agama saja di sekolah umum & setelah dewasa, tdk usah masuk ceramah di sini.

M

Kebohongan besar yg dilakukan oleh ICHSAN SURYA dgn mengatas namakan Imam Syafii & Imam Nawawi serta para Ulama:

Sampainya Hadiah Bacaan al-Qur’an Untuk Mayyit (Orang Mati)

Dalil-dalil Hadiah Pahala Bacaan

1. Hadits tentang wasiat ibnu umar tersebut dalam syarah aqidah Thahawiyah Hal :458 :“ Dari ibnu umar Ra. : “Bahwasanya Beliau berwasiat agar diatas kuburnya nanti sesudah pemakaman dibacakan awa-awal surat albaqarah dan dari sebagian muhajirin dinukil juga adanya pembacaan surat albaqarah”Hadits ini menjadi pegangan Imam Ahmad, padahal imam Ahmad ini sebelumnya termasuk orang yang mengingkari sampainya pahala dari oranorang yang sudah mati, namun setelah mendengar dari orang-orang kepercayaan tentang wasiat ibnu umar tersebut, beliau mencabut pengingkar(Mukhtasar Tadzkirah Qurtubi halaman: 25).

Oleh karena itulah, maka ada riwayat dari imam Ahmad bin Hnbal bahwa beliau berkata: “ Sampai kepada mayyit (pahala) tiap-tiap kebajikan knash-nash yang datang padanya dan juga karena kaum muslimin (zaman tabi’in dan tabiuttabi’in) pada berkumpul disetiap negeri, mereka membdan menghadiahkan (pahalanya) kepada mereka yang sudah meninggal, maka jadilah ia ijma . (Yasaluunaka fid din wal hayat oleh syaikh DR AhmJilid III/423).

2. Hadits dalam sunan Baihaqi danan isnad Hasan“ Bahwasanya Ibnu umar menyukai agar dibaca ke atas pekuburan sesudah pemakaman awal surat al-Baqarah dan akhirnya”Hadits ini agak semakna dengan hadits pertama, hanya yang pertama itu adalah wasiat seadangkan ini adalah pernyataan bahwa beliau menyukai

3. Hadits Riwayat Darulqutni“Barangsiapa masuk kepekuburan lalu membaca qulhuwallahu ahad (surat al ikhlash) 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada oran

Page 45: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 45/101

telah mati (dipekuburan itu), maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu”.

4. Hadits marfu’ Riwayat Hafidz as-Salafi“ Barangsiapa melewati pekuburan lalu membaca qulhuwallahu ahad (surat al ikhlash) 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orantelah mati (dipekuburan itu), maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu”.(Mukhtasar Al-qurtubi hal. 26).

5. Hadits Riwayat Thabrani dan Baihaqi“Dari Ibnu Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika mati salah seorang dari kamu, maka janganlah menahannya dan segeralah membaw

kubur dan bacakanlah Fatihatul kitab disamping kepalanya”.6. Hadits riwayat Abu dawud, Nasa’I, Ahmad dan ibnu Hibban:“Dari ma’qil bin yasar dari Nabi SAW., Beliau bersabda: “Bacakanlah surat yaasin untuk orang yang telah mati di antara kamu”.

about 10 months ago

 

M

Fatwa Ulama Tentang Sampainya Hadiah Pahala Bacaan kepada Mayyit

1. Berkata Muhammad bin ahmad al-marwazi :“Saya mendengar Imam Ahmad bin Hanbal berkata : “Jika kamu masuk ke pekuburan, maka bacalah Fatihatul kitab, al-ikhlas, al falaq dan an-n jadikanlah pahalanya untuk para penghuni kubur, maka sesungguhnya pahala itu sampai kepada mereka. Tapi yang lebih baik adalah agar si pemberdoa sesudah selesai dengan: “Ya Allah, sampaikanlah pahala ayat yang telah aku baca ini kepada si fulan…(allahumma wassil ma qara’nahu ilAhlis sunnah waljamaah hal. 15)

2. Berkata Syaikh aIi bin Muhammad Bin abil lz :“Adapun Membaca Al-qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang mati secara sukarela dan tanpa upah, maka pahalanya akan samkepadanya sebagaimana sampainya pahala puasa dan haji”. (Syarah aqidah Thahawiyah hal. 457).

3. Berkata Ibnu Taymiyah :“Sesungguhnya mayyit itu dapat beroleh manfaat dengan ibadah-ibadah kebendaan seperti sedekah dan seumpamanya”. (yas alunaka fi al-din waI/442).Di atas adalah kitab Ibnu Taimiyah berjudul Majmuk Fatawa jilid 24 pada muka surat 324.

Ibnu Taimiyah ditanya mengenai seseorang yang bertahlil, bertasbih,bertahmid,bertakbir dan menyampaikan pahala tersebut kepada si mayat muIbnu Taimiyah menjawab bahwa amalan tersebut sampai kepada si mayat dan juga tasbih, takbir dan lain-lain zikir sekiranya disampaikan pahalmayat maka ia sampai dan bagus serta baik. Manakala Wahhabi menolak dan menkafirkan amalan ini.

Di atas pula adalah kitab Ibnu Taimiyah berjudul Majmuk Fatawa juz 24 pada muka surat 324.Ibnu Taimiyah di tanya mengenai seorang yang bekali dan menghadiahkan kepada si mayat muslim lantas Ibnu Taimiah mengatakan amalan itu adalah amat memberi manafaat dan amat baik sert

4. Berkata Ibnu Qayyim al-Jauziyah:“Sesuatu yang paling utama dihadiahkan kepada mayyit adalah sedekah, istighfar, berdoa untuknya dan berhaji atas nama dia. Adapun membacamenghadiahkan pahalanya kepada mayyit secara sukarela dan tanpa imbalan, maka akan sampai kepadanya sebagaimana pahala puasa dan haji jkepadanya (yasaaluunaka fiddin wal hayat jilid I/442)Berkata Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya al-Ruh : “Al Khallal dalam kitabnya al-Jami’ sewaktu membahas bacaan al-Qur’an disamping kberkata : Menceritakan kepada kami Abbas bin Muhammad ad-dauri, menceritakan kepada kami yahya bin mu’in, menceritakan kepada kami Mhalabi, menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ala’ bin al-lajlaj dari bapaku : “ Jika aku telah mati, maka letakanlah aku di liang lahad danbismillah dan baca permulaan surat al-Baqarah di samping kepalaku karena seungguhnya aku mendengar Abdullah bin Umar berkata demikian.

Ibnu Qayyim dalam kitab ini pada halaman yang sama : “Mengabarkan kepadaku Hasan bin Ahmad bin al-warraq, menceritakan kepadaku Ali-MHaddad dan dia adalah seorang yang sangat jujur, dia berkata : “Pernah aku bersama Ahmad bin Hanbal, dan Muhammad bin Qudamah al-juha

 jenazah, maka tatkala mayyit dimakamkan, seorang lelaki kurus duduk di samping kubur (sambil membaca al-Qur’an). Melihat ini berkatalah imkepadanya: “Hai sesungguhnya membaca al-Qur’an disamping kubur adalah bid’ah!”. Maka tatkala kami keluar dari kubur berkatalah imam MuQudamah kepada Imam Ahmad bin Hanbal : “Wahai Abu Abdillah, bagaimana pendapatmu tentang Mubassyar al-Halabi?. Imam Ahmad menjaadalah orang yang tsiqah (terpercaya), apakah engkau meriwayatkan sesuatu darinya?. Muhammad bin qodamah berkata : Ya, ia mengabarkan kMubasyar dari Abdurahman bin A’la bin al-Laj-laj dari bapaknya bahwa dia berwasiat apabila telah dikuburkan agar dibacakan di samping kepapermulaan surat al-Baqarah dan akhirnya dan dia berkata, “Aku telah mendengar Ibnu Umar berwasiat yang demikian itu”. Mendengar riwayat ahmad berkata : “Kembalilah dan katakan kepada lelaki itu agar bacaannya diteruskan (Kitab al-Ruh, ibnul qayyim al jauziyah).

5. Berkata Syaikh Hasanain Muhammad makhluf, Mantan Mufti negeri mesir : “Tokoh-tokoh madzab hanafi berpendapat bahwa tiap-tiap orang melakukan ibadah baik sedekah atau membaca al-Qur’an atau selain demikian daripada macam-macam kebaikan, boleh baginya menghadiahkankepada orang lain dan pahalanya itu akan sampai kepadanya.

Page 46: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 46/101

6. Imam Sya’bi, “Orang-orang anshar jika ada di antara mereka yang meninggal, maka mereka berbondong-bondong ke kuburnya sambil membadi sampingnaya”. (ucapan Imam Sya’bi ini juga dikutip oleh Ibnu Qayyim al Jauziyah dalam kitab al-Ruh hal. 13).

7. Berkata Syaikh Ali Ma’sum, “Dalam madzab maliki tidak ada khilaf dalam hal sampainya pahala sedekah kepada mayyit. Menurut dasar madzmakruh. Namun ulama-ulama mutakhirin berpendapat boleh dan dialah yang diamalkan. Dengan demikian, maka pahala bacaan tersebut sampaimayyit dan ibnu farhun menukil bahwa pendapat inilah yang kuat”. (Hujjatu ahlisunnah wal Jamaah halaman 13).

8. Berkata Allamah Muhammad al-Arabi, “Sesungguhnya membaca al-qur’an untuk orang-orang yang sudah meninggak hukumnya boleh (Malay

dan sampainya pahalanya kepada mereka menurut jumhur fuqaha islam Ahlusunnah wal-jamaah walaupun dengan adanya imbalan berdasarkantahqiq .” (kitab Majmu’ Tsalatsi Rasail).

9. Berkata Imam Qurtubi, “telah ijma’ ulama atas sampainya pahala sedekah untuk orang yang sudah mati, maka seperti itu pula pendapat ulamabacaan al-qur’an, doa dan istighfar karena masing-masingnya termasuk sedekah dan dikuatkan hal ini oleh hadits : “Kullu ma’rufin shadaqah / (sadalah sedekah)”. (Tadzkirah al-Qurtubi halaman 26).

Dan masih banyak Imam-imam dan ulama ahlusunnah yang menyatakan sampainya pahala bacaan alqur’an yang dihadiahkan untuk mayyit (mu

about 10 months ago

 

M

Dalam Madzab Syafi’i

Untuk menjelaskan hal ini marilah kita lihat penuturan imam Nawawi dalam al-adzkar halaman 140 :“Dalam hal sampainya bacaan al-Qur’an para ulama berbeda pendapat. Pendapat yang masyhur dari madzab Syafi’i dan sekelompok ulama adalsampai. Namun menurut Imam ahmad bin Hanbal dan juga Ashab Syafi’i berpendapat bahwa pahalanya sampai. Maka lebih baik adalah si pembmenghaturkan doa : “Ya Allah sampaikanlah bacaan ayat ini untuk si fulan…….”

Tersebut dalam al-majmu jilid 15/522 : “Berkata Ibnu Nahwi dalam syarah Minhaj, “Dalam Madzab syafi’i menurut qawl yang masyhur, pahala bsampai. Tapi menurut qaul yang Mukhtar, adalah sampai apabila dimohonkan kepada Allah agar disampaikan pahala bacaan terbut. Dan seyogyamemantapkan pendapat ini karena dia adalah doa. Maka jika boleh berdoa untuk mayyit dengan sesuatu yang tidak dimiliki oleh si pendoa, makaberdoa dengan sesuatu yang dimiliki oleh si pendoa adalah lebih utama”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam madzab syafei terdapat dua qaul dalam hal pahala bacaan :

1. Qawl yang masyhur yakni pahala bacaan tidak sampai2. Qawl yang mukhtar yakni pahala bacaan sampai.

Dalam menanggapai qaul masyhur tersebut pengarang kitab Fathul wahhab yakni Syaikh Zakaria Al-anshari mengatakan dalam kitabnya Jilid II“Apa yang dikatakan sebagai qaul yang masyhur dalam madzab syafii itu dibawa atas pengertian : “Jika alqur’an itu tidak dibaca dihadapan maypula meniatkan pahala bacaan untuknya”.Dan mengenai syarat-syarat sampainya pahala bacaan itu Syaikh Sulaiman al-jamal mengatakan dalam kitabnya Hasiyatul Jamal Jilid IV/67 :“Berkata syaikh Muhammad Ramli : Sampai pahala bacaan jika terdapat salah satu dari tiga perkara yaitu :1. Pembacaan dilakukan disamping kuburnya,2. Berdoa untuk mayyit sesudah bacaan Al-qur’an yakni memohonkan agar pahalanya disampaikan kepadanya,3. Meniatkan samapainya pahala bacaan itu kepadanya”.

Hal senada juga diungkapkan oleh Syaikh ahmad bin qasim al-ubadi dalam hasyiah Tuhfatul Muhtaj Jilid VII/74 :“Kesimpulan Bahwa jika seseorang meniatkan pahala bacaan kepada mayyit atau dia mendoakan sampainya pahala bacaan itu kepada mayyit sesAl-qur’an atau dia membaca disamping kuburnya, maka hasilah bagi mayyit itu seumpama pahala bacaannya dan hasil pula pahala bagi orang yamembacanya”.

Namun Demikian akan menjadi lebih baik dan lebih terjamin jika ;1. Pembacaan yang dilakukan di hadapan mayyit diiringi pula dengan meniatkan pahala bacaan itu kepadanya.2. Pembacaan yang dilakukan bukan dihadapan mayyit agar disamping meniatkan untuk simayyit juga disertai dengan doa penyampaian pahala smembaca.Langkah seperti ini dijadikan syarat oleh sebagian ulama seperti dalam kitab tuhfah dan syarah Minhaj (lihat kitab I’anatut Tahlibin Jilid III/24).

about 10 months ago

 

M

Page 47: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 47/101

Dalil-dalil orang yang membantah adanya hadiah pahala dan jawabannya

1. Hadis riwayat muslim :“Jika manusia, maka putuslah amalnya kecuali tiga : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang selalu mendoakan orang tuany

Jawab : Tersebut dalam syarah Thahawiyah hal. 456 bahwa sangat keliru berdalil dengan hadist tersebut untuk menolak sampainya pahala kepadsudah mati karena dalam hadits tersebut tidak dikatakan : “inqata’a intifa’uhu (terputus keadaannya untuk memperoleh manfaat). Hadits itu hanmengatakan “inqatha’a ‘amaluhu (terputus amalnya)”. Adapun amal orang lain, maka itu adalah milik (haq) dari amil yakni orang yang mengam

kepadanya maka akan sampailah pahala orang yang mengamalkan itu kepadanya. Jadi sampai itu pahala amal si mayyit itu. Hal ini sama dengan berhutang lalu dibayarkan oleh orang lain, maka bebaslah dia dari tanggungan hutang. Akan tetapi bukanlah yang dipakai membayar utang itu mterbayarlah hutang itu bukan oleh dia telah memperoleh manfaat (intifa’) dari orang lain.

2. Firman Allah surat an-najm ayat 39 :“ Atau belum dikabarkan kepadanya apa yang ada dalam kitab nabi musa dan nabi Ibrahim yang telah memenuhi kewajibannya bahwa seseorangmemikul dosa orang lain dan bahwasanya tiada yang didapat oleh manusia selain dari yang diusahakannya”.

Jawab : Banyak sekali jawaban para ulama terhadap digunakannya ayat tersebut sebagai dalil untuk menolak adanya hadiah pahala. Diantara jawitu adalah :a. Dalam syarah thahawiyah hal. 1455 diterangkan dua jawaban untuk ayat tersebut :1. Manusia dengan usaha dan pergaulannya yang santun memperoleh banyak kawan dan sahabat, melahirkan banyak anak, menikahi beberapa ishal-hal yang baik untuk masyarakat dan menyebabkan orang-orang cinta dan suka padanya. Maka banyaklah orang-orang itu yang menyayanginberdoa untuknya dan mengahadiahkan pula pahala dari ketaatan-ketaatan yang sudah dilakukannya, maka itu adalah bekas dari usahanya sendirmasuknya seorang muslim bersama golongan kaum muslimin yang lain didalam ikatan islam adalah merupakan sebab paling besar dalam hal samkemanfaatan dari masing-masing kaum muslimin kepada yang lainnya baik didalam kehidupan ini maupun sesudah mati nanti dan doa kaum muslain. Dalam satu penjelasan disebutkan bahwa Allah SWT menjadikan iman sebagai sebab untuk memperoleh kemanfaatan dengan doa serta usah

mukminin yang lain. Maka jika seseorang sudah berada dalam iman, maka dia sudah berusaha mencari sebab yang akan menyampaikannya kepademikian itu. (Dengan demikian pahala ketaatan yang dihadiahkan kepadanya dan kaum mukminin sebenarnya bagian dari usahanya sendiri).

2. Ayat al-Qur’an itu tidak menafikan adanya kemanfaatan untuk seseorang dengan sebab usaha orang lain. Ayat al-qur’an itu hanya menafikan “seseorang terhadap usaha orang lain”. Allah SWT hanya mengabarkan bahwa “laa yamliku illa sa’yah (orang itu tidak akan memiliki kecuali apa diusahakan sendiri). Adapun usaha orang lain, maka itu adalah milik bagi siapa yang mengusahakannya. Jika dia mau, maka dia boleh memberikorang lain dan pula jika ia mau, dia boleh menetapkannya untuk dirinya sendiri. (jadi huruf “lam” pada lafadz “lil insane” itu adalah “lil istihqaq”menunjukan arti “milik”).Demikianlah dua jawaban yang dipilih pengarang kitab syarah thahawiyah.b. Berkata pengarang tafsir Khazin :“Yang demikian itu adalah untuk kaum Ibrahin dan musa. Adapun ummat islam (umat Nabi Muhammad SAW), maka mereka bias mendapat pahusahanya dan juga dari usaha orang lain”.Jadi ayat itu menerangkan hokum yang terjadi pada syariat Nabi Musa dan Nabi Ibrahim, bukan hukum dalam syariat nabi Muhammad SAW. Hdikarenakan pangkal ayat tersebut berbunyi :“ Atau belum dikabarkan kepadanya apa yang ada dalam kitab nabi musa dan nabi Ibrahim yang telah memenuhi kewajibannya bahwa seseorangmemikul dosa orang lain dan bahwasanya tiada yang didapat oleh manusia selain dari yang diusahakannya”.

c. Sahabat Nabi, Ahli tafsir yang utama Ibnu Abbas Ra. Berkata dalam menafsirkan ayat tersebut :“ ayat tersebut telah dinasakh (dibatalkan) hukumnya dalam syariat kita dengan firman Allah SWT : “Kami hubungkan dengan mereka anak-anamaka dimasukanlah anak ke dalam sorga berkat kebaikan yang dibuat oleh bapaknya’ (tafsir khazin juz IV/223).Firman Allah yang dikatakan oleh Ibnu Abbas Ra sebagai penasakh surat an-najm ayat 39 itu adalah surat at-thur ayat 21 yang lengkapnya sebag“Dan orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka dengan iman, maka kami hubungkan anak cucu mereka itu dengan metidaklah mengurangi sedikitpun dari amal mereka. Tiap-tiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya”.Jadi menurut Ibnu abbas, surat an-najm ayat 39 itu sudah terhapus hukumnya, berarti sudah tidak bias dimajukan sebagai dalil.d. Tersebut dalam Nailul Authar juz IV ayat 102 bahwa kata-kata : “Tidak ada seseorang itu…..” Maksudnya “tidak ada dari segi keadilan (min thadapun dari segi karunia (min thariqil fadhli), maka ada bagi seseorang itu apa yang tidak dia usahakan.Demikianlah penafsiran dari surat An-jam ayat 39. Banyaknya penafsiran ini adalah demi untuk tidak terjebak kepada pengamalan denganzhahirmata karena kalau itu dilakukan, maka akan banyak sekali dalil-dalil baik dari al-qur’an maupun hadits-hadits shahih yang ditentang oleh ayat tesehingga menjadi gugur dan tidak bias dipakai sebagai dalil.

3. Dalil mereka dengan Surat al-baqarah ayat 286 :“Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya. Baginya apa yang dia usahakan (daripada kebaikan) dan akan menimpanya ausahakan (daripada kejahatan)”.

Jawab : Kata-kata “laha maa kasabat” menurut ilmu balaghah tidak mengandung unsur hasr (pembatasan). Oleh karena itu artinya cukup dengamendapatkan apa yang ia usahakan”. Kalaulah artinya demikian ini, maka kandungannya tidaklah menafikan bahwa dia akan mendapatkan darilain. Hal ini sama dengan ucapan : “Seseorang akan memperoleh harta dari usahanya”. Ucapan ini tentu tidak menafikan bahwa seseorang akan mharta dari pusaka orang tuanya, pemberian orang kepadanya atau hadiah dari sanak familinya dan para sahabatnya. Lain halnya kalau susunan amengandung hasr (pembatasan) seperti umpamanya :“laisa laha illa maa kasabat”“Tidak ada baginya kecuali apa yang dia usahakan atau seseorang hanya mendapat apa yang ia usahakan”.

4. Dalil mereka dengan surat yasin ayat 54 :“ Tidaklah mereka diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka kerjakan”.

Jawab : Ayat ini tidak menafikan hadiah pahala terhadap orang lain karena pangkal ayat tersebut adalah :

Page 48: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 48/101

“Pada hari dimana seseorang tidak akan didhalimi sedikitpun dan seseorang tidak akan diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka kerjakaJadi dengan memperhatikan konteks ayat tersebut dapatlah dipahami bahwa yang dinafikan itu adalah disiksanya seseorang sebab kejahatan orandiberikannya pahala terhadap seseorang dengan sebab amal kebaikan orang lain (Lihat syarah thahawiyah hal. 456).(ringkasan dari Buku argumentasi Ulama Syafi’iyah terhadap tuduhan bid’ah,Al ustadz haji Mujiburahman, halaman 142-159, mutiara ilmu)

Jawaban di atas mungkin tidak lengkap, tapi semoga dapat sedikit memuaskan rasa GATAL saudara ICHSAN SURYA DKK. WASSALAM

about 10 months ago

 

Amir

trima kasih saudara tlah kompirm .... Pertanyaan saya golongan yg dimaksud 73 golongan , seperti apakah golongan tersebut

about 10 months ago

 

Alfa

adi yang dismpaikan ichsan surya itu menyesatkan yanaudubillah min dzalik 

about 10 months ago

 

M

Sangat menyesatkan. Dan sebuah kebodohan krn berbicara ttg Imam Syafii kpd para pengikut Madzhab Syafii seolah-olah dia lebih tahu. Argumen yg hanya memdirinya sendiri krn memperlihatkan kedangkalan (atau kelicikan??) ilmunya. Kebiasaan org2 Wahabi, mengambil isi kitab para Ulama yg sesuai d& menafikan yg lain lalu menyebarkannya. Naudzu billahi min dzalik 

about 10 months ago

 

Naim

intinya masalah bid'ah perlu pengkajian yang dilandasi dengan pemikiran yang luas, sekarang gini bagaimana bila dari golongn keluarga mungkin kurang dalam pagama apakah dia salah mengumpulkan masyarakat untuk mendo'akan keluarganya? lantas bagaimana dengan konteks do'a anak yang sholeh, semengumpulkan masyarakat untuk mendo'akan mayit dari keluarganya bukan merupakan upaya untuk menjadikan salah satu do'a anak yang shokapan lagi kita mengadakan sedekahan kepada tetangga kalau tidak dengan cara tersebut? apakah kita harus merusak tatanan budaya yang ada?salahkah kita mengupayakan hal tersebut dengan acara tahlilan?

angan melemahkan Perintah Jilbab

Displaying the only post.

Annisa

COPAST PUNYA TEMANheran punya famili kok ga takut hukum Allah, salah satunya dia buat status "saya apresiasi pakaian mini terbuka daripada berjilbab tapi ketat"buat status seharusnya "saya mengapresiasi cewek berjilbab ukuran besar seperti orang gemuk (tidak kelihatan seksinya), daripada jilbab pakaian ketat

Page 49: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 49/101

seksinya, itupun lebih baik daripada tidak berjilbab sama sekali". karena jilbab perintah Allah dalam Al-Qur'an.Allah murka sec rahasia mungkin nanti dia sadar entah istrinya atau anaknya wallahualam.

sama saja dia bilang "saya apresiasi/hormat kpd orang yang tetap maksiat miras judi narkoba homo/lesbi murtad kafir daripada muslim yang ingin belademi sedikit beribadah kpd Islam menuju Ridho Allah kpd hidup yang lebih baik sesuai perintah Allah"ya sekali lagi hati-hati saja laknat Allah tunggu saja semoga cepat sadar/tobat sebelum Rahasia ILAHI tiba entah pada diri atau keluarganya.

nisfu sya'ban (catatan teman)

Displaying all 5 posts.

Siti

Hari atau malam pertengahan bulan Syakban (15 Syakban). Nisfu artinya setengah atau seperdua dan Syakban adalah bulan kedelapan dalam perhitungHijriyah. Kata Syakban berasal dari kata syi’ab (jalan di atas gunung). Dikatakan Syakban karena pada bulan itu ditemui berbagai jalan untuk mencapaMalam Nisfu Syakban dimuliakan karena pada malam itu, dua malaikat yakni Raqib dan Atid, yang mencatat amal perbuatan manusia sehari-hari, mencatatan-catatan amal tersebut kepada Allah SWT. Pada malam itu pula catatan-catatan itu ditukar dengan yang baru. Hal itu sesuai dengan sabda Rasul“Bulan Syakban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Ia adalah bulan yang diangkatkan Tu

amal. Saya ingin diangkatkan amal saya ketika sedang berpuasa.” (HR An-Nasa’i dari Usamah, sahabat Nabi SAW).Di samping itu, pada malam Nisfu Syakban turun beberapa kebaikan dari Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya yang berbuat baik pada malam tersebutkebaikan itu berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), pembebasan dari azab dan sebagainya. Dengan demikian, malam Nisfu Syakban antardinamakan juga malam syafaat, malam maghfirah, dan malam pembebasan.Sehubungan dengan malam Nisfu Syakban yang dinamakan juga malam syafaat, Al-Ghazali mengatakan, “Pada malam ke-13 Syakban, Allah SWT memkepada hamba-hamba-Nya sepertiga syafaat, pada malam ke-14 diberikan-Nya pula dua pertiga syafaat, dan pada malam ke-15 diberikan-Nya syafaat itHanya yang tidak memperoleh syafaat itu ialah orang-orang yang sengaja hendak lari dari pada-Nya sambil berbuat keburukan seperti unta yang lari.”Malam itu juga disebut malam maghfirah karena pada malam itu Allah SWT menurunkan ampunan-Nya kepada segenap penduduk bumi. Di dalam hadSAW dijelaskan, “Tatkala datang malam Nisfu Syakban, Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang yang syirik dan beNya.” (HR Ahmad)Selain itu malam Nisfu Syakban disebut malam pembebasan karena pada malam itu Allah SWT membebaskan manusia dari siksa neraka. Sabda Nabi SAhadis yang diriwayatkan Ibn Ishak dari Anas bin Malik, “Wahai Humaira (Asiyah RA) apa yang engkau perbuat pada malam ini? Malam ini adalah maSyakban, di mana Allah memberikan kebebasan dari neraka laksana banyaknya bulu kambing Bani Kalb, kecuali (yang tidak dibebaskan) enam, yaitu; tidak berhenti minum khamr, orang yang mencerca kedua orangtuanya, orang yang membangun tempat zina, orang yang suka menaikkan harga (secarapetugas cukai (yang tidak jujur), dan tukang fitnah.” Dalam riwayat lain disebutkan tukang pembuat patung

tidak ada bid'ah / larangan karena hasanah untuk semua doa semua ibadah shalat puasa membaca Al-Qur'an dll yang tujuannya untuk bersyukur kepad

over a year ago

Ali

“Tatkala datang malam Nisfu Syakban, Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang yang syirik dan berpaling pada-NyAhmad)

Assalamualiakum,..mau nanya, hadist di atas shohih ? tdk?? terimakasih..

over a year ago

Siti

Page 50: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 50/101

silakan bertanya dengan bergabung di forum FB : kenapa takut bid'ahsemoga dibantu

over a year ago

Ali

cara gabungnya gimana??? tlg kasih link-nya..:)

over a year ago

Hari

Dari 'Aisyah Ummul Mukminin RA, ia berkata, "Adalah Rasulullah SAWberpuasa, sehingga kami mengira seolah-olah beliau tidak pernah berbuka.Dan (apabila) beliau tidak berpuasa, kami mengira seolah-olah beliau tidak pernah berpuasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasasebulan penuh melainkan di bulan Ramadlan, dan tidak pernah saya lihatbeliau memperbanyak puasa pada bulan lain seperti bulan Sya'ban". [HSR.Muslim]Keterangan :Puasa dalam bulan Sya'ban ini tidak ada ketentuan jumlah hari dan tanggaltanggalnya,hanya yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW adalahkurang dari satu bulan. Tegasnya tidak satu bulan penuh.

H. MAHRUS ALI yg populer dengan bukunya "Mantan kiai NU menggugat tahlilan, istighosahan, dan ziarah para wali"?????? 

Displaying the only post.

Siti

Saudara-saudaraku sekalian,, masih ingatkah kalian dengan nama H. MAHRUS ALI yg populer dengan bukunya "Mantan kiai NU menggugat tahlilan,dan ziarah para wali"?????? buku yg diciptakannya itu cuma sebagai pemuas nafsunya belaka agar dia menjadi terkenal di seantero nusantara dan dunfulus banyak dari buku pemecah belah ummat tersebut! benar-benar penghasut.

SEKARANG ADA FOTO-FOTO UNIK PLUS NYELENEH SI MAHRUS TUKANG PEMBOHONG YANG MENGAKU-NGAKU KYAI NU TERSEBUwajahnya aja gak menampakkan kalau dia orang NU kok!!)

coba deh liat di album berikut ini :http://www.facebook.com/album.php?aid=28676&id=140014749377806(ITU ADLH FOTO ASLI H. MAHRUS ALI BERSAMA KOMPLOTANNYA... TANPA REKAYASA... SHALATNYA PAKE SENDAL, GAK MAU DI AKERAMIK!!)

Sekedar pengingat saja, pernah dia diundang debat terbuka di Surabaya oleh PCNU Jawa Timur untuk mempertanggung-jawabkan karangannya yang dan tidak ilmiah itu, tapi dianya tidak hadir dengan bermacam-macam alasan. (Lihat debat NU vs Wahabi

Dengan ketidakhadirannya itu, takut ketahuan belangnya kali ya permainan politik Wahhabi ini?. Awas dan hati2 dengan fitnah dan kebohongan "The POpera" ini !!!. Sekarang dia sedang dilanda ketakutan karena merasa bersalah. Dia juga suka nongkrong di warung kopi di depan balai desa di dekat ruTambak Sumur RT 01 / RW 01 Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Itupun beraninya kalau keadaannya sedang sepi. Hidupnya pun sem

Page 51: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 51/101

saja bahkan sudah terasing dari masyarakatnya. Dia itu ibarat cacing tanah kepanasan yang menjadi cemoohan masyarakat sampai ke anak-anak kecil. Allah swt yang selalu menimpa dia dikarenakan atas perbuatannya sendiri. Mudah2an ini menjadi pelajaran bagi kita !!.

Tawassul, Ibadah Agung yang Banyak Diselewengkan

Keutamaan tawassul sebagai ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, telah banyak dipahami oleh kaum muslimin, akan tetapi mayoritas mereka justru kurang memahami

antara tawassul yang benar dan tawassul yang menyimpang dari Islam. Sehingga banyak di antara mereka yang terjerumus melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpangtauhid, dengan mengatasnamakan perbuatan-perbuatan tersebut sebagai tawassul yang dibenarkan.

Kenyataan pahit ini semakin diperparah keburukannya dengan keberadaan para tokoh penyokong bid’ah dan syirik, yang mempropagandakan perbuatan-perbuatan sesat tersebiming-iming janji keutamaan dan pahala besar bagi orang-orang yang mengamalkannya.

Bahkan, mereka mengklaim bahwa tawassul syirik dengan memohon/ berdoa kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang yang mereka anggap shaleh adalah bpengagungan dan kecintaan yang benar kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang shaleh tersebut. Dan lebih daripada itu, mereka menuduh orang-orang yang

ntuk kembali kepada tawassul yang benar sebagai orang-orang yang tidak mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang shaleh, serta merendahkan keduduk

Inilah sebabnya, mengapa pembahasan tentang tawassul sangat penting untuk dikaji, mengingat keterkaitannya yang sangat erat dengan tauhid yang merupakan landasan utamdan ketidakpahaman mayoritas kaum muslimin tentang hakikat ibadah yang agung ini.

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu mengungkapkan hal ini dalam kata pengantar buku beliau “ Kaifa Nafhamu At-Tawassul (Bagaimana Kita Memahami Tawassul)”, beliau b

“Sesungguhnya pembahasan (tentang) tawassul sangat penting (untuk disampaikan), (karena) mayoritas kaum muslimin tidak memahami masalah ini dengan benar, disebabkamereka terhadap hakikat tawassul yang diterangkan dalam al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara jelas dan gamblang.

Dalam buku ini, aku jelaskan tentang tawassul yang disyariatkan dan tawassul  yang dilarang (dalam Islam) dengan meyertakan argumentasinya dari al-Quran dan hadits-haditshallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih, agar seorang muslim (yang membaca buku ini) memiliki ilmu dan pengetahuan yang kokoh dalam apa yang diucapkan dan diseruktawassul (yang dikerjakan)nya sesuai dengan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan doa (yang diucapkan)nya dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala (insya Allah).

Dan juga agar seorang muslim tidak terjerumus dalam perbuatan syirik yang bisa merusak amal kebaikannya karena kebodohannya, sebagaimana keadaan sebagian dari kaum ini, semoga Allah melimpahkan hidayah-Nya kepada mereka.” (Kitab Kaifa Nafhamu At-Tawassul , hal. 3).

Definisi tawassul dan hakikatnya

Secara bahasa, tawassul berarti menjadikan sarana untuk mencapai sesuatu dan mendekatkan diri kepadanya (lihat kitab An-Nihayah fi Ghariibil Hadiitsi wal Atsar, 5/402 dan‘Arab, 11/724).

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-’Utsaimin berkata, “Arti tawassul adalah mengambil wasiilah (sarana) yang menyampaikan kepada tujuan. Asal (makna)nya adalah keinginamencapai tujuan yang dikehendaki.” ( Kutubu wa Rasa-il  Syaikh Muhammad bin Shaleh al-’Utsaimin, 79/1).

Maka arti “ber-tawassul kepada Allah” adalah melakukan suatu amalan (shaleh untuk mendekatkan diri kepada-Nya (lihat kitab  Lisaanul ‘Arab,11/724).

Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

 ن  حو  م  ت ف ل  ك  ع ل   ه   دا    س بي ل ج    ة   سي ل  و  ا ه   غوا إ  ي   ا  ا ا و ق  ت ا او    آ ذ   ا    أ  

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan/ sarana untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, serta berjihadlah di jalan-Nya, supaya kkeberuntungan.” (QS. al-Maaidah: 35).

Beliau berkata, “Wasiilah adalah sesuatu yang dijadikan (sebagai sarana) untuk mencapai tujuan.” (Kitab Tafsir Ibnu Katsir , 2/73).

Inilah hakikat makna tawassul , oleh karena itu Imam Qotadah al-Bashri (beliau adalah Qatadah bin Di’aamah as-Saduusi al-Bashri (wafat setelah tahun 110 H), imam besar databi’in yang sangat terpercaya dan kuat dalam meriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam [lihat kitab Taqriibut Tahdziib, hal. 409]) menafsirkan ayat di ata

capannya, “Artinya: dekatkanlah dirimu kepada Allah dengan mentaati-Nya dan mengamalkan perbuatan yang diridhai-Nya.” (Dinukil oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir I

2/73).

Imam ar-Raagib al-Ashfahani ketika menjelaskan makna ayat di atas, beliau berkata, “Hakikat tawassul kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah memperhatikan (menjaga)ya dengan memahami (mempelajari agama-Nya) dan (mengamalkan) ibadah (kepada-Nya) serta selalu mengutamakan (hukum-hukum) syariat-Nya yang mulia.” (Kitab Muf

Ghariibil Quran, hal. 524).

Page 52: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 52/101

Bahkan, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa makna tawassul inilah yang dikenal dan digunakan oleh para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di zaman kitab Qaa’idatun Jaliilah fit Tawassul wal Wasiilah, hal. 4).

Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, M.A.

1. hari says:

8 March 2011 at 7:33 pm 

alhamdulillah pembahasan ini sangat penting dan perlu dibaca u dipahami oleh kaum muslimin,.sukron jazakallah khairan

2.  Arif says:

15 March 2011 at 7:51 am 

Assalamu’alaikum,

Saya masih agak bingung apa perbedaan antara Tawassul dengan washilah?

Wassalam.

3. Yulian Purnama says:

16 March 2011 at 5:59 am 

#Arif Wa’alaikumussalam. Tawassul itu perbuatannya, washllah itu benda yang dijadikan media tawassul.

4. Santo says:

21 March 2011 at 11:08 am 

Assalamualaikum.Bagaimana halnya tawasul di dalam tahlilan, mengingat didalamnya berisi mendoakan dan minta do’a kepada Alloh SWT?

Terima KasihWassalamualaikum

5. Yulian Purnama says:

22 April 2011 at 1:37 pm 

#SantoWa’alaikumussalam. Silakan simak dahulu:

http://ustadzaris.com/ritual-tahlilan-menurut-kitab-nu-1Tawassul, Ibadah Agung yang Banyak Diselewengkan (2)Kategori Aqidah | 08-03-2011 | 11 Komentar 

Pembagian tawassul 

Secara garis besar, tawassul terbagi menjadi dua, yaitu tawassul yang disyariatkan (tawassul yang benar) dan tawassul yang dilarang (tawassul yang salah) [lihat rincian pembKutubu wa Rasa-il Syaikh Muhammad bin Shaleh al-'Utsaimin (79/1-5) dan kitab Kaifa Nafhamut Tawassul (hal. 4 -14), tulisan Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu).

Page 53: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 53/101

1. Tawassul yang disyariatkan adalah tawassul yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam al-Quran (dalam ayat tersebut di atas) dan dijelaskan oleh Rasulu‘alaihi wa sallam, serta diamalkan oleh para shahabatradhiallahu ‘anhum (lihat kitab Kaifa Nafhamut Tawassul, hal. 4). Yaitu ber-tawasssul kepada Allah Subhanahu wa Ta’a

sarana yang dibenarkan (dalam agama Islam) dan menyampaikan kepada tujuan yang diinginkan (mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala) [ Kutubu wa Rasa-il s

uhammad bin Shaleh al-'Utsaimin (79/1)].

Tawassul ini ada beberapa macam:

A- Tawassul dengan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Mahaindah, inilah yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya,

    و     ى    ح  ا ء    س ا  

“ Dan Allah mempunyai al-asma-ul husna (nama-nama yang Mahaindah), maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut al-asma-ul husna itu .” (QS. al-A’raaf: 180).

rtinya: berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang Mahaindah sebagai wasilah (sarana) agar doa tersebut dikabulkan-Nya (lihat kitab  At-Tawassulu Anw

hkaamuhu, hal. 32).

Tawassul ini disebutkan dalam banyak hadits yang shahih, di antaranya dalam doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi orang yang ditimpa kesedkegundahan, “Aku memohon kepada-Mu (ya Allah) dengan semua nama (yang Mahaindah) yang Engkau miliki, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau yang Engkausalah seorang dari hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan (bagi diri-Mu) pada ilmu gaib di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan alpenyejuk hatiku, cahaya (dalam) dadaku, penerang kesedihanku dan penghilang kegundahanku.” [HR. Ahmad (1/391), Ibnu Hibban (no. 972) dan al-Hakim (no. 1877), dinyataoleh Ibnu Hibban, al-Hakim, Ibnul Qayyim dalam Syifa-ul ‘Aliil (hal. 274) dan Syaikh al-Albani dalam Ash-Shahiihah (no. 199)].

B- Tawassul dengan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna, sebagaimana doa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam dalam al-Quran,

يح   ص  ا     ب            ر    ل خ     أ

“ Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh .” (QS. an-Naml: 19).

Juga dalam doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Allah, dengan pengetahuan-Mu terhadap (hal yang) gaib dan kemahakuasaan-Mu untuk menciptakan (semua matetapkanlah hidupku selama Engkau mengetahui kehidupan itu baik bagiku, dan wafatkanlah aku jika selama Engkau mengetahui kematian itu baik bagiku.” [HR. an-Nasa-i (n1306), Ahmad (4/264) dan Ibnu Hibban (no. 1971), dinyatakan shahih oleh Imam Ibnu Hibban dan Syaikh al-Albani].

C- Tawassul dengan beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana doa hamba-hamba-Nya yang shaleh dalam al-Quran,

   را  ا       و   ر    س ي ئ ت    ت   ف     و      ر   ف            م   ك  ر    او    ن آ  ن أ                ع        إ    س

“Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu), ‘Berimanlah kamu kepada Rabb-mu.’; maka kamipun beriman. Wahai Rabbampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.” (QS. Ali ‘Imran: 193).

D- Tawassul dengan kalimat tauhid, sebagaimana doa Nabi Yunus ‘alaihissalam dalam al-Quran,

    ي  ؤ    ا         ذ      م   غ  ا      ي      ه     ب    س    .   ي  ظ  ا           إ    ح     س ب  أ  ه إ  إ ن   أ    ظ ل ا        ه     ل ي  د     ق   ن   أ  ظ   ب ض  غ           ن إ  ا ا و  

“ Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia men

kepada Allah) di kegelapan, ‘Laa ilaaha illa anta (Tidak ada sembahan yang benar selain Engkau), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang

Kami memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikanlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al-Anbiyaa’: 87-88).

Dalam hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamin pengabulan doa dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi orang yang berdoa kepada-Nya dengan dTirmidzi, no. 3505 dan Ahmad, 1/170, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani).

E- Tawassul dengan amal shaleh, sebagaimana doa hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang shaleh dalam al-Quran,

  د  ش  ا      ب         سو  ر ا  ع     ا ت ب  زأ        آ    

“Wahai Rabb kami, kami beriman kepada apa (kitab-Mu) yang telah Engkau turunkan dan kami mengikuti (petunjuk) rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan ang menjadi saksi (tentang tauhid dan kebenaran agama-Mu) .” (QS. Ali ‘Imran: 53).

Demikian pula yang disebutkan dalam hadits yang shahih, kisah tentang tiga orang shaleh dari umat sebelum kita, ketika mereka melakukan perjalanan dan bermalam dalam skemudian sebuah batu besar jatuh dari atas gunung dan menutupi pintu gua tersebut sehingga mereka tidak bisa keluar, lalu mereka berdoa kepada Allah dan ber- tawassul den

Page 54: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 54/101

yang pernah mereka lakukan dengan ikhlas kepada Allah, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian menyingkirkan batu tersebut dan merekapun keluar dari gua terseburiwayat al-Bukhari (no. 2152) dan Muslim (no. 2743)].

F- Tawassul dengan menyebutkan keadaan dan ketergantungan seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana dalam doa Nabi Musa ‘alaihissalam dalam a

 ر  ر   قي    خ ي      إ    زأ      إ    

“Wahai Rabb-ku, sesungguhnya aku sangat membutuhkan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. al-Qashash: 24).

Juga doa Nabi Zakaria ‘alaihissalam,

ي       د                ار    ت أر     ا       ا           او     ا    ف  إ   خ . ي  ق            د        م أ    ب ي      رأ ا    ع     م     ا  ظ  ع  ا      إ    

“Wahai Rabb-ku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, wahai Rabb-ku. Dan s

aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari Engkau seorang putera.” (QS. Maryam: 4-5).

G- Tawassul dengan doa orang shaleh yang masih hidup dan diharapkan terkabulnya doanya. Sebagaimana yang dilakukan oleh para shahabat radhiallahu ‘anhum di masa hidshallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti perbuatan seorang Arab dusun yang meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar berdoa kepada Allah Ta’ala memohohujan, ketika beliau sedang berkhutbah hari Jumat, lalu Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa meminta hujan, lalu hujanpun turun sebelum beliau shallallahu ‘alaih

turun dari mimbar [Hadits shahih riwayat al-Bukhari (no. 968) dan Muslim (no. 897)].

Kemudian setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, para shahabat radhiallahu ‘anhum tidak meminta kebutuhan mereka kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi w

dengan datang ke kuburan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena mereka mengetahui perbuatan ini dilarang keras dalam Islam. Akan tetapi, yang mereka lakukan adalahkepada orang shaleh yang masih di antara mereka untuk berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Seperti perbuatan shahabat yang mulia Umar bin khattab radhiallahu ‘anhu di zaman kekhalifahan beliau radhiallahu ‘anhu, jika manusia mengalami musim kemarau, maka bkepada Allah Ta’ala dan ber-tawassul dengan doa paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib radhiallahu ‘anhu. Umar radhiallahu ‘anhu

llah, sesungguhnya dulu kami selalu ber-tawassul kepada-Mu dengan (doa) Nabi kami shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Engkau menurunkan hujan kepada kami, dan (sekatawassul kepada-Mu dengan (doa) paman Nabi kami shallallahu ‘alaihi wa sallam (‘Abbas radhiallahu ‘anhu), maka turunkanlah hujan kepada kami.” Lalu hujanpun turun k(Hadits shahih riwayat al-Bukhari, no. 964 dan 3507).

Demikian pula perbuatan shahabat yang mulia, Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu di masa pemerintahan beliau radhiallahu ‘anhu. Ketika terjadi musim kemarau, radhiallahu ‘anhu bersama penduduk Damaskus bersama-sama melaksanakan shalat istisqa’ (meminta hujan kepada Allah Ta’ala). Ketika Mu’awiyah telah naik mimbar, bel“Dimanakah Yazid bin al-Aswad al-Jurasyi?” Maka orang-orangpun memanggilnya, lalu diapun datang melewati barisan manusia, kemudian Mu’awiyah menyuruhnya untuk ndan beliau sendiri duduk di dekat kakinya dan beliau berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya hari ini kami meminta syafa’at kepada-Mu dengan (doa) orang yang terbaik dan paling ukami, ya Allah, sesungguhnya hari ini kami meminta syafa’at kepada-Mu dengan (doa) Yazid bin al-Aswad al-Jurasyi,” wahai Yazid, angkatlah kedua tanganmu (untuk berdoa

llah!” Maka, Yazidpun mengangkat kedua tangannya, demikian pula manusia mengangkat tangan mereka. Tak lama kemudian muncullah awan (mendung) di sebelah barat sdan anginpun meniupnya, lalu hujan turun kepada kami sampai-sampai orang hampir tidak bisa kembali ke rumah-rumah mereka (karena derasnya hujan) [ Atsar riwayat Ibnu Tarikh Dimasq (65/112) dan dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam kitab At-Tawassulu Anwaa'uhu wa Ahkaamuhu (hal. 45)].

1.  Ahmad says:

8 March 2011 at 4:51 pm 

Al hamdulillah, akhinal kirom, syukron atas penjelasannya tentang “Tawassul” itu, ana sangat sepaham, moga selalu diberi kekuatan untuk terus mendakwahkannya

2.  Nurkhayadin says:

9 March 2011 at 8:19 am 

informasinya sangat beharga bagi kita Amiin

3. ngasiful says:

10 March 2011 at 8:59 am 

Subhanallah….!!!!!ijin copy ya ,,,,,buat referensi diri.sukron…….

Page 55: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 55/101

4.  Arif says:

15 March 2011 at 9:43 am 

Assalamu’alaikum,

Tentang point-G di atas. Saya pernam membaca di Tafsir Ibnu Katsir bahwa kita boleh bertwassul dengan doa sesama muslim tapi kita tidak boleh menganggap bahtersebut lebih makbul dari doa kita, karena sesungguhnya Allah-lah yang menentukan terkabul atau tidaknya sebuah doa. misalnya kita datang ke kiayi atau habib udi doakan dengan harapan doa kiyai atau habib tersebut mendoa untuk kita dan doanya lebih makbul dibandingkan doa kita sendiri.Tolong penjelasannya. Terima k

Wassalam.

5. haikal says:

25 March 2011 at 4:46 pm 

Doa sesudah adzan:

“ Ya Allah Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna ini dan solat yang aku dirikan ini. Berikanlah kepada junjungan kami Nabi Besar Muhammad SAW. Perakeutamaan dan tempatkanlah dia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya ”

apakah ini termasuk tawasul?karena setiap kali saya berpendapat bertawasul kepada yang telah meninggal itu tidak boleh, bahkan kepada nabi sekalipun (dengan mengirim fatihah), maka lawanmerujuk pada doa setelah adzan ini.

trims

6. hasan herman abdurahman says:

26 March 2011 at 3:48 pm 

MasyaAlloh….masih banyak saudara2 kita yg butuh info yg haq sprt ini..walaupun kebanyakan dari mrk menolak krn awam dan jahil.. InsyaAlloh seandainya sarandilengkapi dg perangkat yg sesuai dg zamannya akan berhasil mengubah mindset sdr2 kita..amiiiiin….!

7. Yulian Purnama says:

20 April 2011 at 9:30 pm 

#haikalKatakan kepada teman anda agar tidak setengah-setangah dalam memahami dalil. Karena wasilah dalam hadits tersebut sudah dijelaskan oleh Nabi Shalallahu’alaihdalam hadits lain: ه      ة   ل  سي ل  و  ا ى       س        و   أ ن   و  ن أ  جو أ     أ  ا ب      د   ع ب    غى إ  ة   ت  ب     ا ى  ة   ز           ة   سي ل  و  ا ى    ا ا و ل  س  م   را  ث  ش     ه    ل ي ا ى ل        ى      لى  ل   ه      ى   ل ا و ل    م     ث       قو    ا و  وق   ن   ة ف ش  ا“ Jika kalian mendengar muadzin beradzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang ia ucapkan. Kemudian bershalawatlah kepadaku. Karena barang siapa yang bers

kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya 10x. Kemudian mohonkanlah kepada Allah al wasilah untukku, al wasilah adalah sebuah tempat di surga yang

oleh satu orang manusia. Dan aku berharap itu adalah aku. Dan barang siapa yang memintakan al wasilah untukku, ia akan mendapat syafa’atku ” (HR. Muslim)Jadi hadits ini sama sekali bukan dalil tawassul kepada kuburan atau orang mati.

8. Yulian Purnama says:

25 April 2011 at 8:23 pm 

#Arif Wa’alaikumussalam. Silakan simak:http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3376-minta-didoakan-orang-lain.html

9.  Arif says:

Page 56: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 56/101

28 April 2011 at 12:41 pm 

#YulianTerima kasih atas referensi artikelnya. Terjawab sudah pertanyaan yang saya ajukan.

Salamun.

10. ivan says:

13 May 2011 at 1:40 pm 

assalamu’alaikum..

 bagaimana dengan penjelasan ayat ini.. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah/patuhlah kepada Allah swt dan carilah perantara yang dapat mendekatkan kepdan berjuanglah di jalan Allah swt, agar kamu mendapatkan keberuntungan” (QS.Al-Maidah-35).

mohon pencerahannya..terima kasih

2. Tawassul yang dilarang (dalam Islam) adalah tawassul yang tidak ada asalnya dalam agama Islam dan tidak ditunjukkan dalam dalil al-Quran maupun hadits Rasulullah s

‘alaihi wa sallam. Yaitu ber-tawasssul kepada Allah Ta’ala dengan sarana yang tidak ditetapkan dalam syariat Islam.

Tawassul ini juga ada beberapa macam:

A- Tawassul dengan orang yang sudah mati dan berdoa kepadanya selain Allah Ta’ala. Ini termasuk perbuatan syirik besar yang bisa menjadikan pelakunya keluar dari Islam.Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

   ي  ظ  ا     ا   إ        ع ل   ن        ر          ع       ف  ن ا        د    ت

“ Dan janganlah kamu menyeru (memohon) kepada sembahan-sembahan selain Allah yang tidak mampu memberikan manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu;

kamu berbuat (yang demikian itu), maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim (musyrik).” (QS. Yuunus: 106).

Termasuk dalam hal ini adalah ber-tawassul dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, ini termasuk perbuatan syirik.itu, para shahabat radhiallahu ‘anhum tidak pernah melakukannya, padahal mereka sangat mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

B- Tawassul dengan jaah (kedudukan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atau orang-orang yang shaleh di sisi Allah. Ini termasuk tawassul yang bid’ah dan tidak pernaoleh para shahabat radhiallahu ‘anhum, padahal mereka sangat mencintai dan memahami tingginya kedudukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di sisi Allah ‘Azza wa

Hal ini dikarenakan kedudukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah bisa bermanfaat bagi siapapun kecuali bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri,orang-orang terdekat dengan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam (lihat Kutubu wa Rasa-il Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin [79/5]), sebagaimana sabda beliau  shal

wa sallam, “Wahai Fathimah putri (Nabi) Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, mintalah dari hartaku (yang aku miliki) sesukamu, sesungguhnya aku tidak bisa mencuku

manfaat) bagimu sedikitpun di hadapan Allah.” (Kitab Kaifa Nafhamut Tawassul, hal. 13).

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata, “Tawassul ini adalah bid’ah dan bukan kesyirikan, karena memohon kepada Allah. Akan tetapi terkadang bisa membawa kepada yaitu jika orang yang ber tawassul itu berkeyakinan bahwa Allah butuh kepada perantara (untuk mengetahui permintaan makhluk-Nya) sebaimana seorang pemimpin atau presikepada perantara), (maka ini termasuk syirik/ kafir) karena telah menyerupakan (Allah Subhanahu wa Ta’ala) Yang Maha Pencipta dengan makhluk-Nya, padahal Allah berfi

 ر  صي  ا  ب  ي   ا و     ء     ه     ل       ي

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ” (QS. asy-Syuura: 11) (Kitab Kaifa Nafhamut Tawassul, hal. 13).

Sebagian orang yang membolehkan tawassul ini berdalil dengan sebuah hadits palsu, “Ber-tawassul-lah kalian (dalam riwayat lain: Jika kalian memohon kepada Allah maka mdengan kedudukanku, karena sesungguhnya kedudukanku di sisi Allah sngat agung.”

Hadits ini adalah hadits yang palsu dan merupakan kedustaan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan hadits ini tidak diriwayatkan oleh seorangpun dari para uladalam kitab-kitab mereka, sebagaimana yang ditegaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (lihat kitab  Al-Fatawal Kubra, 2/433 dan At-Tawassulu Anwaa’uhu wa Ahkaamuh

C- Tawassul dengan hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan hak para wali Allah.

Page 57: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 57/101

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata, “Tawassul ini tidak diperbolehkan (dalam Islam), karena tidak ada satu nukilanpun dari shahabat Rasulullah  shallallahu ‘alaihi w

menjelaskan (kebolehannya). Imam Abu Hanifah dan dua orang murid utama beliau (Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan asy-Syaibani) membenci (mengharamkan) seseoramengucapkan dalam doanya, ‘(Ya Allah), aku memohon kepada-Mu dengan hak si Fulan, atau dengan hak para Nabi dan Rasul-Mu ‘alaihissalam, atau dengan hak  Baitullah

(Ka’bah)’, atau yang semisal itu, karena tidak ada seorangpun yang mempunyai hak atas Allah (lihat kitab Syarhul Ihya’ ) (Kitab Kaifa Nafhamut Tawassul, hal. 13).

-bersambung insya Allah-

Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, M.A.

rtikel www.muslim.or.id

35

35

35

35

35

35

35

35

35

• 3

3

3

3

3

3

3

3

3

Page 58: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 58/101

Get Shareaholic for Firefox

nda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di muslim.or.id dengan menyertakan muslim.or.id sebagai sumber artikel

Daftar RSS komentar 

2 komentar 

1. Sukamto Nuri says:

12 March 2011 at 2:31 am 

Assalamu’alaikum wr.wb. Terima kasih atas pencerahannya, semoga terhindar dari kesyirikan.

2. idubs says:

18 March 2011 at 10:38 am 

Semoga kalian diampuni dan beroleh hidayah

Pengaruh positif memahami dan mengamalkan tawassul dengan benar

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan faidah yang agung ini di sela-sela penjelasan beliau tentang kaidah-kaidah dalam memahami tawassul yang benar dan sesuai dengaeliau berkata, “Sesungguhnya, kaidah-kaidah ini berkaitan erat dengan penetapan tauhid (mengesakan Allah Ta’ala dalam beribadah) dan peniadaan unsur kesyirikan serta sik

(melampaui batas dalam agama). (Sehingga jika) semakin diperinci keterangannya dan semakin jelas penyampaiannya, maka sungguh yang demikian itu adalah nuurun ‘ala n

atas cahaya), dan Allah Dialah tempat meminta pertolongan.” (Kitab Qaa’idatun Jaliilah fit Tawassuli wal Wasiilah” (hal. 244).

Dari keterangan beliau ini dapat disimpulkan bahwa tujuan pembahasan mengenai tawassul yang benar adalah [lihat keterangan Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali dalam muq

Qaa'idatun Jaliilah fit Tawassuli wal Wasiilah (hal. 20-21)]:

• Penetapan/ penegakan tauhid yang untuk tujuan mulia inilah Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus para Rasul-Nya ‘alahimussalam dan menurunkan kitab-kitab-N

• Peniadaan/ pembatalan unsur-unsur kesyirikan yang ini merupakan inti kandungan agama yang dibawa oleh para Rasul ‘alaihimussalam, yaitu membasmi kesyirikamembersihkan permukaan bumi, hati serta jiwa manusia dari kotoran dan noda syirik.

• Pembatalan unsur-unsur sikap ghuluw (melampaui batas dalam agama) dalam semua sendi-sendi agama Islam. Allah Ta’ala berfirman,

   ح  ا إ ا ى ل   ا و  وق ت    م   ك      اول  غ     ت  ك   ا    أ

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar .” (QS. an-Nisaa’: 171).

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Janganlah kalian memuji diriku secara berlebihan dan melampaui batas, sebagaimana orang-orang Nasrani melamp

dalam memuji (Nabi Isa) bin Maryam, karena sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba Allah, maka katakanlah, ‘Hamba Allah dan Rasul-Nya.’ ” (Hadits shahih riwayat al3261).

Penutup

Demikianlah, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin yang membacanya untuk memurnikan akidah dan tauhid mereka, serta menjauhkan mereka dari segala bentuyang besar maupun kecil.

khirnya, kami menutup tulisan ini dengan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan nama-nama-Nya yang Mahaindah dan sifat-sifat-Nya yang Mahasempurna, senantiasa melimpahkan taufik-Nya kepada kita untuk selalu menegakkan tauhid kepada-Nya dan menjauhi segala bentuk perbuatan syirik, yang besar maupun kecil, serta mensemua bencana yang merusak agama dan keyakinan kita, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa.

يعا دحا نأ او رخآ ،يعجأ هبح هآ دح يب ىل ملس ا ىل 

Kota Kendari, 7 Shafar 1432 H

Page 59: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 59/101

Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, M.A.

15 March 2011 at 1:57 pm 

Bagaimana betawasul dengan air zam-zam?Bagaimana hadistnya shahih?

1.  Abduh Tuasikal   says:

17 March 2011 at 7:05 am 

@ OkeySilakan baca di sini:http://rumaysho.com/faedah-ilmu/15-faedah-ilmu/2740-khasiat-air-zam-zam.html

2. elfan says:

27 March 2011 at 9:23 am 

Mereka berkata: ‘Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa) (QSinilah contoh permohonan tawassul yang benar—-

(Ya’cub) berkata: ‘ Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’ (QS. 12:98) — jawaban penerima tawassul—– 

Hadits, Atsar dan Kisah Dha’if dan Palsu Seputar Tawassul (1): Hadits-Hadits Lemah dan Palsu

Kategori Aqidah, Hadits | 08-08-2008 | 17 Komentar 

Hadits Pertama

“Bertawassullah kalian dengan kedudukanku, sesungguhnya kedudukanku di sisi Allah sangat besar.” Atau: “Apabila kalian meminta kepada Allah, maka mintalah kepada-N

kedudukanku, sesungguhnya kedudukanku di sisi Allah sangat besar.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Hadits ini dusta dan tidak terdapat dalam kitab-kitab kaum muslimin yang dijadikan pegangan oleh ahlul hadits, dan tidak satu pun u

menyebutkan hadits tersebut, padahal kedudukan beliau di sisi Allah ta’ala lebih besar dari kemuliaan seluruh nabi dan rasul.” (Qo’idah Jalilah fit Tawassul wal Wasilah haIqtidlo’ Shiratil Mustaqim (2/783)).

l’ Allamah Al Muhaddits Al Albani berkata, “Hadits ini batil, tidak terdapat dalam kitab-kitab hadits. Hadits ini hanya diriwayatkan oleh sebagian orang yang bodoh terhad

Sunnah.” ( At Tawassul Anwa’uhu wa Ahkamuhu hal 127).

Hadits Kedua

“Apabila kamu terbelit suatu urusan, maka hendaknya (engkau meminta bantuan dengan berdo’a) kepada ahli kubur” Atau “Minta tolonglah dengan (perantaraan) ahli kubu

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Hadits ini adalah dusta dan diada-adakan atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdasar kesepakatan ahli hadits. Hadits ini tidak

oleh seorang pun dari para ulama dan tidak ditemukan sama sekali dalam kitab-kitab hadits yang terpercaya.” (Majmu’ Fatawaa (11/293)).

Ketika Imam Ibnul Qoyyim menyebutkan beberapa faktor penyebab para penyembah kubur terjerumus ke dalam kesyirikan, beliau berkata, “Dan di antaranya adalah hadits-

dan bertentangan (dengan ajaran Islam), yang dipalsukan atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh para penyembah berhala dan pengagung kubur yang bertentangan dedan ajaran Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti hadits:

“Apabila kamu terbelit suatu urusan, maka hendaknya (engkau meminta bantuan) kepada ahli kubur.”

Dan hadits,

“áæ ÃÍÓä ÃÍÏßã Ùäå ÈÍÌÑ äÝÚå”

Page 60: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 60/101

“Seandainya kalian berharap dan optimis walaupun terhadap sebuah batu, maka pasti batu itu akan mampu mendatangkan manfaat kepada kalian.” (  Ighatsatul Lahfaan (1/2

Hadits Ketiga

Dari Anas bin Malik, Ketika Fatimah bintu Asad bin Hasyim ibunda Ali radhiallahu ‘anhu wafat, maka dia mengajak Usamah bin Zaid, Abu Musa Al Anshari, Umar bin Khaseorang budak hitam untuk menggali liang kubur. Setelah selesai, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk dan berbaring di dalamnya, kemudian beliau berkata:

“Allah adalah Zat yang menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Hidup dan tidak mati, ampunilah bibiku Fatimah binti Asad. Ajarkanlah padanya hujjahnya dan luaskanlah

tinggalnya yang baru dengan hak nabi-Mu dan hak para nabi sebelumku, karena sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Penyayang.”

l ‘Allamah Al Muhaddits Al Albani berkata, “Hadits ini tidak mengandung targhib (anjuran untuk melakukan suatu amalan yang ditetapkan syariat) dan tidak pula menjelasamalan yang telah ditetapkan dalam syariat. Sesungguhnya hadits ini hanya memberitahukan permasalahan seputar boleh atau tidak boleh, dan seandainya hadits ini shahih,

menetapkan suatu hukum syar’i. Sedangkan kalian (para penyanggah -pent) menjadikannya sebagai salah satu dalil bolehnya tawassul yang diperselisihkan ini. Maka apabil

menerima kedha’ifan hadits ini, maka kalian tidak boleh berdalil dengannya. Aku tidak bisa membayangkan ada seorang berakal yang akan mendukung kalian untuk memasuk

ke dalam bab targhib dan tarhib, karena hal ini adalah sikap tidak mau tunduk kepada kebenaran, mengatakan sesuatu yang tidak pernah dikemukakan oleh seluruh orang ya

sehat.” (Lihat At Tawassul Anwa’uhu wa Ahkamuhu hal. 110 dan Silsilah Ahadits Addha’ifah wal Maudlu’at (1/32) hadits nomor 23. Beliau telah menjelaskan kelemahan hadmenjelaskan alasannya dengan rici, maka merujuklah ke buku tersebut).

Hadits Keempat

Dari Abu Sa’id Al Khudry secara marfu’:

Barang siapa keluar dari rumahnya untuk shalat, kemudian mengucapkan: “Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu dengan hak orang-orang yang berdo’a kepada-M

meminta kepada-Mu dengan hak perjalananku ini. Sesungguhnya aku tidaklah keluar dengan sombong dan angkuh, tidak pula dengan riya’ dan sum’ah. Aku keluar agar terbe

murka-Mu dan untuk mencari ridlo-Mu, maka aku meminta kepada-Mu untuk membebaskanku dari api neraka dan mengampuni dosa-dosaku, karena sesungguhnya tidak ada

mengampuni dosa kecuali Engkau.” Maka Allah akan menyambutnya dengan wajah-Nya dan 70000 malaikat akan memohonkan ampun baginya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Mahmad (3/21) dan hadits ini telah didha’ifkan Al Allamah Al Albani dalam Silsilah Ahadits Adhdho’ifah (1/34) dan dalam At Tawassul hal. 99).

Syaikh Fuad Abdul Baqi berkata dalam Az Zawaaid , “Sanad hadits ini berisi rentetan para perawi yang lemah, yaitu Athiyyah adalah Al Aufi, Fadlil ibn Mirzaq dan Al Fadl i

ereka semua adalah rawi yang dha’if.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Adapun perkataan, ‘Aku meminta kepada-Mu dengan hak orang-orang yang meminta kepada-Mu’, diriwayatkan oleh Ibnu Majah aka

hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah. Sekiranya hadits ini berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka makna hadits ini adalah sesungguhnya hak orang-oran

berdo’a kepada Allah adalah Allah kabulkan do’a mereka. Sedangkan hak orang yang beribadah kepada Allah adalah Allah memberikan pahala padanya. Hak ini Dia tetapka

 ya sebagaimana firman-Nya,

“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabilakepada-Ku.” (QS. Al Baqarah: 186)

Maka ini adalah permintaan kepada Allah dengan hak yang telah Dia wajibkan atas diri-Nya, sehingga persis do’a berikut ini:

“Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau.” (QS. Ali Imran: 194)

Dan seperti do’a ketiga orang yang berlindung ke goa, ketika mereka meminta kepada Allah dengan perantara amalan shalih mereka yang Allah telah berjanji untuk member

amalan tersebut.” (Majmu’ Fatawaa (1/369)).

l ‘Allamah Al Albani berkata, “Kesimpulannya, sesungguhnya hadits ini dha’if dari dua jalur periwatannya dan salah satunya lebih berat kedha’ifannya daripada yang lain

telah didha’ifkan oleh Al Bushiriy, Al Mundziri dan para pakar hadits. Barangsiapa yang menghasankan hadits ini, maka sesungguhnya dia salah sangka atau bertasaahul (te

dalam menilai hadits).” (Silsilah Ahadits Adhdha’ifah (1/38) nomor 24).

Hadits Kelima

Dari Umar ibn Al Khattab secara marfu’:

Ketika Adam melakukan kesalahan, dia berkata: “Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu dengan hak Muhammad agar Engkau mengampuniku. Maka Allah berfirman, “Wbagaimana engkau mengenal Muhammad, padahal Aku belum menciptakannya?” Adam berkata, “Wahai Tuhanku, ketika Engkau menciptakanku dengan tangan-Mu dan Eng

ruh ke dalam diriku, aku mengangkat kepalaku, maka aku melihat tiang-tiang ‘arsy tertuliskan “Laa ilaaha illallah Muhammadun rasulullah”, maka aku tahu bahwa Engkau

menghubungkan sesuatu kepada nama-Mu, kecuali makhluk yang paling Engkau cintai”, kemudian Allah berfirman, “Aku telah mengampunimu, dan sekiranya bukan karena

tidaklah aku menciptakanmu.” (Diriwayatkan oleh Al Hakim (2/615) (2/3, 32/2) dan Al Hakim berkata: “Shahihul Isnad akan tetapi Adz Dzahabi menyalahkan beliau dengan

ku berkata, bahkan hadits ini maudhu’, Abdurrahman sangat lemah, dan Abdullah ibn Muslim Al Fahri tidak diketahui jati dirinya.” )

Page 61: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 61/101

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Periwayatan Al Hakim terhadap hadits ini termasuk yang diingkari oleh para ulama, karena sesungguhnya diri beliau sendiri telah b

kitab Al Madkhal ilaa Ma’rifatish Shahih Minas Saqim, “Abdurrahman bin Zaid bin Aslam meriwayatkan dari ayahnya beberapa hadits palsu yang dapat diketahui secara jel

hadits yang menelitinya bahwa dialah yang membuat hadits-hadits tersebut.” Aku (Ibnu Taimiyah) katakan, “Dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam adalah perawi dha’if (lem

banyak melakukan kesalahan sebagaimana kesepakatan mereka (ahli hadits).” (Qo’idah Jalilah fit Tawassul hal 69).

l Allamah Al Albani berkata, “Kesimpulannya sesungguhnya hadits ini Laa Ashla Lahu (tidak berasal) dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tidak salah menghukumi

batil sebagaimana penilaian dua orang Al Hafizh, Adz Dzahabi dan Al Asqalani sebagaimana telah dinukil dari keduanya.” (Silsilah Ahadits Addha’ifah 1/40).

Hadits Keenam

Dari Umayyah ibn Abdillah ibn Khalid ibn Usaid, ia berkata:

“Rasulullah pernah meminta kemenangan dengan (bantuan) orang-orang melarat dari kaum Muhajirin.” (Diriwayatkan Ath Thabrani dalam Al Kabir 1/269 dan disebutkan odalam Misykatul Mashabih 5247 dan Al Qurthubi dalam Tafsir -nya 2/26; Dalam Al Isti’ab 1/38, Ibnu Abdil Barr berkata, “Menurutku tidaklah benar kalau Umayyah ibn Abd

seorang sahabat Nabi, sehingga hadits di atas adalah hadits yang mursal.” Al Hafizh dalam Al Ishobah 1/133 berkata, “Umayyah bukanlah sahabat Nabi dan tidak memiliki

kuat.” Al Albani dalam At Tawassul hal. 111 mengatakan, “Pokok permasalahan dalam hadits tersebut adalah status Umayyah. Tidak terbukti bahwa beliau adalah salah seosehingga status hadits tersebut adalah hadits mursal dha’if.”)

l Allamah Al Albani berkata, “Hadits ini dha’if sehingga tidak dapat digunakan sebagai hujjah.” Kemudian beliau berkata, “Seandainya hadits ini shahih, maka hadits ini s

hadits Umar, yaitu Umar meminta hujan dengan perantaraan doa Al Abbas, paman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan hadits orang buta (seorang lelaki buta yang memin

abi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendoakannya kepada Allah agar penglihatannya dikembalikan), yaitu bertawassul dengan doa orang shalih (yang masih hidup-pen

Tawassul Anwa’uhu wa Ahkamuhu hal 112).

l Munawi berkata dalam Faidlul Qadir (5/219), “(Rasulullah) pernah meminta kemenangan maksudnya meminta kemenangan dalam peperangan sebagaimana firman Allah

“Jika kalian (orang-orang musyrikin) meminta kemenangan, maka telah datang kemenangan kepadamu.” (QS. Al Anfaal: 19)

z Zamakhsyari mengatakan yang dimaksud dengan “meminta bantuan”, yakni meminta kemenangan dengan orang-orang melarat dari kaum Muhajirin, yaitu dengan doa kautidak memiliki harta dari kalangan Muhajirin.

Hadits Ketujuh

Dari Abdullah ibn Mas’ud dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata,

“Hidupku baik bagi kalian, kalian bisa menyampaikan hadits dan akan ada hadits yang disampaikan dari kalian. Dan kematianku adalah kebaikan bagi kalian, amal-amal kal

dihadapkan kepadaku, jika aku melihat kebaikan aku memuji Allah karenanya dan jika aku melihat keburukan, aku akan memohon ampun kepada Allah bagi kalian.” (Diriwaasa’i 1/189, Ath Thabrani dalam Mu’jamul Kabir 3/81/2, Abu Nu’aim dalam Akhbaru Ashbahan 2/205 dan Ibnu Asakir 9/189/2 dan Al Albani telah melemahkan hadits ini dhadits Adhdha’ifah wal Maudhu’at 2/404).

l Allamah Al Albani berkata, sesudah menyebutkan beberapa perkataan ulama tentang hadits ini, “Kesimpulannya, bahwa hadits ini dha’if dengan seluruh jalur periwayatan

aling baik dari semua jalur tersebut adalah hadits mursal dari Bakr bin Abdil Muththallib Al Muzani, dan hadits mursal termasuk kategori hadits dha’if menurut para muhadhadits dari Ibnu Mas’ud maka hadits itu khotho’ (salah), dan yang terburuk dari beberapa jalan jalur periwayatan hadits ini adalah hadits Anas dengan dua jalur periwatanny

hadits Adhdha’ifah wal Maudlu’at 2/404-406).

-bersambung insya Allah-

***

Oleh: Abu Humaid Abdullah ibnu Humaid Al FallasiDiterjemahkan secara bebas oleh: Abu Umair Muhammad Al Makasari (Alumni Ma’had Ilmi)

Murajaah: Ust. Aris Munandar rtikel www.muslim.or.id

94

94

94

Page 62: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 62/101

94

94

94

94

94

94

Get Shareaholic for Firefox

nda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di muslim.or.id dengan menyertakan muslim.or.id sebagai sumber artikel

Daftar RSS komentar 

17 komentar 

1. dadang says:

13 August 2008 at 9:59 am 

semoga semakin banyak artikel2 yang berisi tentang ajaran islam yang benar yang bersumber dari Al-quran dan hadits sehingga umat muslim yang ada di indonesiadari kebodohan dan tidak terjerumus ke jalan yang sesat seperti yang dialami para pengikut ahmadiah.Allahu akbar!

2.  zhidan says:

18 September 2008 at 12:02 pm 

Jazakallahu khairan katsiran, semoga kita terhindar dari perbuatan syirik melakukan permohonan kepada selain Allah, SUBHANALLAH AMMAA YUSYRIKUU

3. Machfudz says:

10 January 2009 at 10:57 pm 

hadist dhaif tidak bisa di jadikan hujjah, apa lagi hadist palsu. wahai ikhwan semuanya, bukannya ana ingin menjelek2 kan manhaj ikhwan2, tapi untuk kita ketahuihadist dhaif dan hadist palsu ini banyak dipakai oleh jama`ah tabligh di dalam kitap fadhilah amalnya, boleh ikhwan lihat itu semua. afwan ya ikhwan. jazakumullah

4. abu ishaq says:

12 January 2009 at 8:39 pm 

Page 63: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 63/101

Bismillahana sekali dengan komentarnya Akhi Machfudz…Barokalloh fiikum

5. abu ishaq says:

12 January 2009 at 8:40 pm 

ana setuju sekali dengan komentarnya Akhi Machfudz…Barokalloh fiikum

6. wahyu ena says:

26 February 2009 at 12:33 pm 

Saya jadi tahu mana hadis yang shahih dan bukan. Semoga kita selalu mendapat petunjuk untuk selalu mencoba menapaki jalan yang lurus dan penuh duri.

7. Usep Suhendar says:

13 March 2009 at 12:13 am 

Mudah-mudahan Alloh SWT menjauhkan kita dari perbuatan Syirik 

8.  sandi albani says:

22 April 2009 at 2:08 pm 

Alhamdulillah,,akhirnya syubhat2 yang tersebar di internet ttg tawassul ini bisa dibantah.Jazakumullahu Khair.

9.  Abdul Mannan says:

3 May 2009 at 10:08 pm 

Ana minta semua ikhwan dan ikhwat yang berdiri di atas sunnah untuk membantah pemahaman yang sesat dengan pemahaman Al qur-an dan sunnah

10.  Abdul Wahid says:

3 September 2009 at 3:49 pm 

afwan akhi…

Kalau boleh usul, ada baiknya bila artikel di atas dimunculkan teks Arabnya,terutama teks haditsnya.

Syukran, Jazakallah.

11.  sutarno rasmana poetra says:

9 January 2010 at 6:53 am 

alhamdulillan bertambah lagi ilmu ane

12. abu umair albaganiy says:

13 May 2010 at 8:25 am 

Page 64: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 64/101

BISMILLAH. BERHATI-HATILAH DALAM MENYAMPAIKAN HADITS DHOIF WA MAUDHU’ DALAM RANGKA MENYESATKAN UMAT. SUNGGUSIAPLAH KALIAN DALAM MENCARI TEMPAT DUDUKNYA DINERAKA KARENA KEDUSTAAN MENYAMPAIKAN HADITS DHAIF WA MAUDUOLEH KARENA ITU SAMPAIKAN HADITS ITU WALAU SEDIKIT TAPI SHAHIH, KARENA ITU AKAN MEMBAWA KEBAIKAN UMAT. HIDUPKAN WALAU BERAT ENGKAU MENJALANINYA. ANA IZIN COPAS YA. JAZAKUMULLAH KHAIRAN KATSIRO

13. budiono says:

14 August 2010 at 2:45 pm 

Assalamu’alaykum,Saya mohon idzin (terlambat) untuk menyebarluaskan da’wah iniSyukran, Jazakallah .

14. Sri Sayekti Hadi says:

23 October 2010 at 5:56 pm 

Mendoakan orang yang sudah meninggal itu juga ibadah. jangan hanya karena malas tidak mau mendoakan orang yang sudah mati dan orang yang masih hidup, laludirinya sesuai qur’an hadist. Banyak-banyaklah ibadah bukan banyak menyerang dan mejelekkan orang. Maaf, ganjarannya neraka lho….

15. Yulian Purnama says:

23 October 2010 at 8:28 pm 

#Sri Sayekti HadiSemoga Allah merahmati anda.- Sebaiknya jangan berburuk sangka bahwa orang yang tidak sering ke kuburan itu tidak mendoakan orang yang sudah meninggal. Karena mendoakan orang yang smeninggal dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, tidak harus ke kuburan. Allah Ta’ala Maha Mendengar Doa.- Terima kasih nasehatnya, sungguh merupakan nasehat berharga. Mudah2an Allah menjaga kita dari akhlak buruk tersebut.- Mohon dibaca kembali artikel di atas, karena artikel ini bukan membahas tentang mendoakan orang yang meninggal, tetapi tentang berdoa kepada kuburan, memikuburan, ngalap berkah dan menjadikan kuburan atau orang yang mati sebagai wasilah kepada Allah. Mohon dibaca dengan hati yang tenang dan pikiran yang jern

16.  Abu Aslam says:

29 December 2010 at 6:24 am 

#Sri Sayekti HadiTidak ada yang melarang mendoakan orang yang sudah meninggal, Tidak ada yang melarang menziarahi kuburan, tetapi dalam rangka mengingat mati dan mendoasudah meninggal. BUKAN DALAM RANGKA BERDO’A KEPADA ALLAH SWT DENGAN PERANTARAAN ORANG YANG SUDAH MENINGGAL. APADENGAN ORANG KAFIR QURAIS, MEREKA MENGATAKAN KAMI TIDAK MENYEMBAH LATA, UZZA KECUALI KAMI HANYA MENJADIKANPERANTARAAN DALAM MEMOHON KEPADA ALLAH AWT.

TIDAK ADA YANG MENJELEKAN ATAU MENYERANG ORANG, YANG DILAKUKAN ADALAH MEMBANTAH HUJJAH SESAT MEREKA YANGMENYESATKAN UMMAT, BISA DIBAYANGKAN BAGAIMANA KALAU TIDAK ADA YANG MEMBANTAH HUJAAH SESAT MEREKA, MAKA AGAAKAN HANCUR, BERCAMPUR DENGAN KESESATAN. MAKANYA PARA ULAMA MENJADIKAN SALAH SATU JIHAD DENGAN MELAWAN HUJMEREKA. ORANG YANG DIAM DAN MENGETAHUI HAL INI SAMA SAJA DENGAN SETAN BISU.

Atsar Pertama

ل ادا -ن خن ر- :أ ا حط ر, ء ج إى بر اب لى ا ليه سلم ق :سو ا اس م د لكوا, تى ارج ا ,قي ه : ا ر ….اثر

Dari Malik Ad Dar -beliau adalah bendahara Umar- dia berkata, “Pada zaman pemerintahan Umar manusia ditimpa kemarau, maka seorang lelaki mendatangi kuburan Nab

‘alaihi wa sallam, dan berkata, “Wahai Rasulullah, mohonlah kepada Allah untuk menurunkan hujan pada umatmu, karena sesungguhnya mereka telah binasa”, kemudian or

bermimpi dan dikatakan kepadanya: “Pergilah ke Umar……” (Disebutkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 2/397. Al Allamah Al Albani berkata dalam At Taw

tsar ini dha’if dikarenakan Malik Ad Daar itu majhul ).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata (Qo’idah Jalilah fit Tawassul wal Wasilah hal. 19-20), “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para nabi sebelum beliau tidak pernah

ntuk berdoa kepada malaikat, para nabi, dan orang shalih serta meminta syafaat dengan perantaraan mereka, baik setelah kematian mereka dan juga tatkala mereka gaib (ytidak berada di hadapan kita walaupun masih hidup -pent). Maka seseorang tidak boleh mengatakan, “Wahai malaikat Allah syafa’atilah aku di sisi Allah, mintalah kepada A

Page 65: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 65/101

menolong kami dan memberi rezeki kepada kami atau menunjuki kami.” Dan demikian pula tidak boleh dia mengatakan kepada para nabi dan orang shalih yang telah mati, “

llah, wahai wali Allah, berdoalah kepada Allah untukku, mintalah kepada Allah agar memaafkanku.” Juga seseorang tidak boleh mengucapkan, “Aku adukan kepadamu dos

kekurangan rezekiku atau penguasaan musuh atasku atau aku adukan kepadamu si Fulan yang telah menzhalimiku.” Tidak boleh pula dia mengatakan, “Aku adalah tamumu,

tetanggamu, atau engkau melindungi setiap orang yang meminta perlindungan padamu.”

Seseorang tidak boleh menulis (hajatnya -pent) pada lembaran kertas kemudian menggantungkannya di sisi kuburan, tidak boleh bagi seseorang menulis di selembar kertas bahmeminta perlindungan kepada si Fulan, kemudian membawa tulisan tersebut ke orang yang melakukannya dan begitu pula amalan-amalan semisal itu yang dilakukan ahli bid’kalangan ahlil kitab dan kaum muslimin, seperti yang dilakukan orang Nasrani di dalam gereja mereka dan seperti yang dilakukan ahlu bid’ah di sisi kuburan para nabi dan oran

Inilah perkara-perkara yang diketahui secara pasti merupakan bagian dari agama Islam, dan dengan penukilan yang mutawatir dan ijma’ kaum muslimin bahwa nabi shallallah

sallam tidak pernah mensyariatkan hal ini kepada umatnya, dan demikian pula para nabi sebelum beliau tidak pernah mensyariatkan sedikit pun dari hal tersebut. Tidak seoransahabat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik melakukan hal itu, dan tidak seorang pun dari para imam kaum muslimin yanghal tersebut, baik keempat imam mazhab dan (para imam) selain mereka. Tidak seorang pun dari mereka yang menyebutkan bahwa dianjurkan bagi seseorang dalam manasik hmeminta kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di sisi kuburan beliau agar mensyafa’atinya atau mendoakan umatnya atau mengadu kepada beliau tentang musibah dunia menimpa umatnya.

Para sahabat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditimpa berbagai macam musibah setelah beliau wafat, terkadang dengan kemarau yang panjang, terkadang dengan kekketakutan dan kuatnya musuh dan terkadang dengan dosa dan kemaksiatan. Tidak seorang pun dari mereka mendatangi kuburan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tida

l Khalil dan para nabi kemudian berkata, “Kami mengadu kepadamu (atas) kemarau pada saat ini, atau kuatnya musuh.” agar beliau menolong mereka atau mengampuni mhal ini dan yang serupa dengannya merupakan perkara bid’ah yang diada-adakan yang tidak pernah dianjurkan oleh para imam kaum muslimin. Dan hal tersebut bukanlah suadan bukan pula suatu perkara yang dianjurkan menurut ijma’ kaum muslimin.

Atsar Kedua

ب ى ار ر ,اولع : او .قس ءا ي هي نوك ى ,ءا ىإ او ه اولعج ملس هيل ا ىل با رب ىإ ارظا :ق ,ةش ىإ وكش ,ادد ح ةدا أ طح : ,ا دب أ فا ى ,محشا قفت ى ,ا س ,شعا

Dari Abul Jauza’ Aus bin Abdillah, dia berkata, “Penduduk Madinah pernah mengalami kemarau yang sangat dahsyat, kemudian mereka mengadu kepada Aisyah, maka dia

“Pergilah ke kubur nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian buatlah lubang yang menghadap ke langit sehingga antara kubur dan langit tidak terhalang oleh atap.” Mere“Mari kita melakukannya.” Maka hujan lebat mengguyur kami, sehingga rumput tumbuh lebat dan unta-unta menjadi gemuk dan menghasilkan lemak. Maka saat itu disebut T

Limpahan.” (Dikeluarkan oleh Ad Darimi (1/56) nomor 92. Al Allamah Al Albani berkata dalam At Tawassul hal 139: “Dan (atsar) ini sanad(nya) dha’if tidak dapat digunak

hujjah dikarenakan tiga alasan…” kemudian beliau menyebutkan alasan tersebut, maka merujuklah kesana).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata (Lihat Ar Radd alal Bakri hal 68-74), “Dan riwayat dari Aisyah radhiallahu anha tentang membuka lubang kuburan Nabi shallallahu

sallam ke arah langit agar hujan turun tidak shahih dan tidak sah sanadnya. Di antara yang menjelaskan kedustaan atsar ini adalah bahwa selama Aisyah hidup rumah terseb

memiliki lubang, bahkan keadaannya tetap seperti pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yakni sebagiannya diberi atap dan sebagian yang lain terbuka, sehinggmatahari masuk ke dalam rumah, sebagaimana riwayat yang ada dalam Shahihain dari Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam sedang melakukan shalat Ashar

matahari masuk ke kamar beliau, sehingga tidak nampak bayangan (Dikeluarkan oleh Bukhari nomor 521 dan Muslim nomor 611). Kamar tersebut tidak berubah hingga Wal

alik menambahkan kamar-kamar itu di masjid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sejak saat itu kamar Nabi masuk ke dalam masjid. Kemudian di sekitar kamar Aisya

dalamnya terletak kuburan Nabi shallallahu alaihi wa sallam- dibangun tembok yang tinggi, dan sesudah itu dibuatlah lubang sebagai jalan bagi orang yang turun apabila in

membersihkan.”

dapun adanya lubang saat Aisyah hidup, maka itu adalah kedustaan yang nyata. Seandainya benar, maka hal itu akan menjadi hujjah dan dalil bahwa orang-orang tersebut tidkepada Allah dengan perantaraan makhluk, tidak bertawassul dengan mayat di dalam doa mereka, serta mereka tidak pula memohon kepada Allah dengan (perantaraan) orangmati. Mereka hanyalah membukanya agar rahmat diturunkan kepadanya, dan di sana tidak terdapat doa memohon kepada Allah dengan perantaraannya (kubur atau mayat yangtersebut, yakni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -pent).

Bandingkan betapa beda 2 hal tersebut? Sesungguhnya makhluk hanya bisa memberikan manfaat kepada orang lain melalui doa dan amal shalihnya, oleh karenanya Allah senseseorang bertawasul kepada-Nya dengan iman, amal shalih, shalawat dan salam kepada Nabi-Nya  shallallahu alaihi wa sallam, serta mencintai, menaati dan setia kepada beliperkara-perkara yang dicintai Allah agar kita bertawasul kepada-Nya dengan perkara-perkara tersebut.

Atsar Ketiga

ل يون, :سع اشفع قو :إ تبر يفة, أجء إى بر و-ع ارا- ا رض جة لي عي ,جئ إى بر ,س ا تعى احجة د ,تبعد ى تقى

Dari Ali bin Maimun, dia berkata, Aku mendengar Asy Syafi’i (Imam Syafi’i -pent) berkata, “Sungguh aku akan bertabarruk dengan Abu Hanifah, dan aku mendatangi kubur

hari -yakni beliau berziarah ke kuburnya-. Maka jika aku memiliki hajat, aku melakukan shalat dua raka’at dan aku mendatangi kuburannya kemudian aku memohon kepada A

agar mengabulkan hajatku di samping kuburannya, dan tak lama berselang hajatku pun terkabul.” Hikayat ini diriwayatkan oleh Al Khatib Al Baghdadi dalam Tarikh Baghd

alur Umar bin Ishaq bin Ibrahim, dia berkata: “Ali bin Maimun memberitakan kepada kami, dia berkata, ‘Aku mendengar Asy Syafi’i mengatakan hal itu.’” (yakni riwayat di

l ‘Allamah Al Albani berkata dalam Silsilah Ahadits Adhdha’ifah wa Al Maudhu’at 1/31: “Riwayat ini dha’if bahkan (riwayat yang) bathil.”

Page 66: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 66/101

Ibnul Qoyyim berkata dalam  Ighatsatul Lahfan 1/246, “Hikayat yang dinukil dari Imam Syafi’i -bahwa beliau berdoa di samping kuburan Abu Hanifah- merupakan suatu ked

nyata.”

l ‘Allamah Al Muhaddits Al Albani berkata dalam Silsilah Ahadits Adhdha’ifah wa Al Maudhu’at (1/31) hadits nomor 22, “Riwayat ini dha’if (lemah), bahkan bathil. Karen

Umar bin Ishaq bin Ibrahim tidak dikenal, dan tidak pernah disebut dalam kitab-kitab yang membahas tentang perawi hadits sedikit pun. Jika yang dimaksud Umar bin Ishaq bin Ishaq bin Ibrahim bin Hamid As Sakan Abu Muhammad At Tunisi, maka Al Khatib telah menyebutkan biografinya dan menyebutkan bahwasanya dia adalah penduduk Bu

mendatangi Baghdad tahun 341 Hijriah dalam rangka hendak berhaji, dan beliau (Al Khatib) tidak menyebutkan jarh (celaan) dan ta’dil (rekomendasi) atas orang ini dalam k

orang ini statusnya majhul hal. Mustahil jika yang dimaksudkan adalah orang ini, karena Syaikhnya yakni Ali bin Maimun wafat pada tahun 247 Hijriah -berdasarkan pendap

auh-, sehingga kematian keduanya berjarak sekitar 100 tahun, maka mustahil dia menjumpai Syaikhnya tersebut. Kesimpulannya, riwayat ini dha’if dan tidak ada bukti yang

keshahihannya.”

Penutup

Setelah engkau mengetahui sejumlah hadits, atsar dan kisah yang dha’if, palsu dan dusta tentang tawassul bid’ah yang dilakukan oleh ahlul bid’ah dan orang sesat. Maka waspkaum muslimin dan jangan terperdaya oleh kebohongan-kebohongan semacam ini! Bertawakallah kepada Zat Yang Maha Hidup dan tidak mati, sesungguhnya Dia berfirman,

  به   و      ا ى ل        و       

“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3)

Janganlah engkau menyeru dan berlindung melainkan kepada Allah semata.

Janganlah engkau meminta bantuan dan pertolongan melainkan kepada Allah semata.

Janganlah engkau beribadah (berdoa) kepada sesuatu pun di samping beribadah (berdoa) kepada Allah.

Saudaraku, jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau meminta pertolongan, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah, sekiranya seluruh umat berkumpul untumanfaat atau mudharat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat dan mudharat kepadamu, melainkan yang telah Allah tetapkan untuk dirimu.

Mohonlah kepada Allah untuk memberikan taufik kepadamu dan menjaga hatimu agar engkau termasuk orang-orang yang bertawassul kepada-Nya dengan tawassul yang syardengan tawassul yang bid’ah. Dan mohonlah kepada Allah ta’ala untuk mengampuni dosa-dosamu dan menyelamatkanmu dari azab api neraka yang merupakan seburuk-burukkembali. Hanya Allah-lah Pemberi Taufik dan Penunjuk kepada jalan yang lurus.

Dikumpulkan dan disusun:

 bu Humaid Abdullah ibn Humaid Al Falasi

Semoga Allah memaafkan dan mengampuninya, orang tuanya dan seluruh kaum muslimin dan muslimat.

Maraji’:

1.  At Tawassul Anwa’uhu wa Ahkamuhu karya Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah-dengan diringkas.

2.  At Tawassul Hukmuhu wa Aqsamuhu-dikumpulkan dan disusun oleh Abu Anas Ali ibn Husain Abu Luz-dengan diringkas.

3. Muqaddimah diambil dari tulisan yang disebarluaskan di situs internet.

***

Oleh: Abu Humaid Abdullah ibnu Humaid Al FallasiDiterjemahkan secara bebas oleh: Abu Umair Muhammad Al Makasari (Alumni Ma’had Ilmi)Murajaah: Ust. Aris Munandar 

rtikel www.muslim.or.id

44

44

Page 67: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 67/101

44

44

44

44

44

44

44

Get Shareaholic for Firefox

nda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di muslim.or.id dengan menyertakan muslim.or.id sebagai sumber artikel

Daftar RSS komentar 

20 komentar 

1. abdulah says:

14 August 2008 at 8:51 am 

Mohon diberikan penjelasan tetang tawassul yang syar’i, agar tahu mana yang syar’i dan tidak, atau di bahas dalam artikel berikutnya!!??.Bolehkah bertawassul dengan asmaul husna ??-seperti hal ini-mohon follow up (tindak lanjut)-nya

2.  zhidan says:

18 September 2008 at 12:05 pm 

ALLAHUMMA INNII AS ALUKA BI ANNI ASYHADU ANNAKA ANTA ALLAH LAA ILAAHA ILLA ANTA ALLADZII AHADUSHSHAMAD LAM YAYULAD WA LAM YAKUN LAHU KUFUWAN AHAD

3. Yusuf   says:

23 September 2008 at 1:24 pm 

Assalamu’alaikum wr. wb.

Akhi bagaimana dengan hadist dibawah?

Page 68: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 68/101

Wahai Allah, Demi orang orang yg berdoa kepada Mu, demi orang orang yg bersemangat menuju (keridhoan) Mu, dan Demi langkah langkahku ini kepada (keridhoaku tak keluar dengan niat berbuat jahat, dan tidak pula berniat membuat kerusuhan, tak pula keluarku ini karena Riya atau sum?ah, ??? hingga akhir hadits. (HR ImImam Ibn Khuzaimah, Imam Abu Na?iem, Imam Baihaqy, Imam Thabrani, Imam Ibn Sunni, Imam Ibn Majah dengan sanad Shahih).

Tujuh Imam Muhaddits meriwayatkan hadits ini, bahwa Rasul saw berdoa dengan Tawassul kepada orang orang yg berdoa kepada Allah, lalu kepada orang orang ykepada keridhoan Allah, dan barulah bertawassul kepada Amal shalih beliau saw (demi langkah2ku ini kepada keridhoan Mu).

Siapakah Muhaddits?, Muhaddits adalah seorang ahli hadits yg sudah hafal 100.000 (seratus ribu) hadits beserta hukum sanad dan hukum matannya, betapa jenius dmereka ini dan betapa Luasnya pemahaman mereka tentang hadist Rasul saw, sedangkan satu hadits pendek, bisa menjadi dua halaman bila disertai hukum sanad damatannya.

Masih banyak hadits lain yg menjadi dalil tawassul adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits yg dikeluarkan oleh Abu Nu’aim, Thabrani dan Ibn Hibban dalam bahwa ketika wafatnya Fathimah binti Asad (Bunda dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, dalam hadits itu disebutkan Rasul saw rebah/bersandar dikuburnya dan bYang Menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup tak akan mati, ampunilah dosa Ibuku Fathimah binti Asad, dan bimbinglah hujjah nya (pertanyaan di kuluaskanlah atasnya kuburnya, Demi Nabi Mu dan Demi para Nabi sebelummu, Sungguh Engkau Maha Pengasih dari semua pemilik sifat kasih sayang.”

4. Yusuf   says:

23 September 2008 at 1:45 pm 

lalu bagaimana dengan ayat di bawah :

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah wasilah yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya agar kamu mendakeberuntungan.” (Al-Ma`idah: 35)

Yusuf Qardhawi berkata, “Wasilah dalam ayat di atas adalah jalan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan hal yang dicintai dan diridhai Allah. Baik berup perbuatan, ataupun niat.” Dia tidak menyebut soal ‘Nabi’ dan ‘Orang-Orang Shalih’ sebagai yang juga dicintai dan diridhai Allah. Suatu pandangan yang tidak leng

5. Yusuf   says:

24 September 2008 at 1:51 pm 

Akhi mohon dibalas ya commentnya

6. ryper says:

24 September 2008 at 3:00 pm 

untuk saudara yusuf…yang namanya tawasul ada dua…tawasul yang diperboolehkan, dan tawasul yang tidak diperbolehkan,,,

adapun tawasul yang diperbolehkan adalah seperti tawasul dengan amal sholeh yang telah dilakukan atau dengan nama-nama Allah yang husna, seperti allahumma,robbi… nah, dalam tawasul ini diperbolehkan, bahkan dianjurkan… karena jika melihat hadist2 nabi yang berkaitan dengan masalah doa atau berdzikir, pasti di awdisebutkan asma Allah ta’ala

adapun tawasul yang tidak diperbolehkan adalah tawasulnya orang indonesia kepada kuburan, atau hal-hal yang telah ditulis pada artikel diatas…

tawasul ini sama halnya dengan syafaat, yakni kita memohon kepada Allah dengan melalui perantara…

untuk perlu kita ketahui, yang namanya tawasul atau syafaat harus terpenuhi beberapa hal pertama:orang yang diminta syafaat adalah orang yang masih hidup dan ada di hadapan kita, bukannya meminta kepada orang yang telah mati atau goib (tidak ada dihadapan

kedua:orang yang diminta syafaat adalah orang yang mampu untuk melakukan hal tersebut..

Page 69: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 69/101

semoga dapat dipahamiwallahu a’lam

7.  Abu Husam says:

24 September 2008 at 3:51 pm 

Ya akhi, Barakallahu fiik.

Tolong, kalau bisa antum tampilkan teks berbahasa Arabnya dan nomor hadits di referensi yang antum tuliskan tersebut. Sehingga ana bisa merujuk kepada kitab teana perlu mengetahui tentang teks asli dan mengetahui terjemahan yang tepat. Syukron.

8.  Aswad says:

24 September 2008 at 11:46 pm 

Ikhwah fillah, rahimakumullah…Semoga Allah merahmati antum semua.

Semoga merahmati Abu Humaid Abdullah ibnu Humaid Al Fallasi yang telah menulis risalah tentang hal ini. Antum dapat menikmati ilmu yang berfaedah dari tulissudah diterjemahkan di website muslim.or.id ini:http://muslim.or.id/aqidah/hadits-atsar-dan-kisah-dhaif-dan-palsu-seputar-tawassul-1-hadits-hadits-lemah-dan-palsu.htmlhttp://muslim.or.id/aqidah/hadits-atsar-dan-kisah-dhaif-dan-palsu-seputar-tawassul-2-atsar-atsar-lemah-dan-palsu.html

ana kutipkan sebagian terjemahannya:

Dari Anas bin Malik, Ketika Fatimah bintu Asad bin Hasyim ibunda Ali radhiallahu ‘anhu wafat, maka dia mengajak Usamah bin Zaid, Abu Musa Al Anshari, Umadan seorang budak hitam untuk menggali liang kubur. Setelah selesai, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk dan berbaring di dalamnya, kemudian beliau b

“Allah adalah Zat yang menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Hidup dan tidak mati, ampunilah bibiku Fatimah binti Asad. Ajarkanlah padanya hujjahnya dan ltempat tinggalnya yang baru dengan hak nabi-Mu dan hak para nabi sebelumku, karena sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Penyayang.”

Al ‘Allamah Al Muhaddits Al Albani berkata, “Hadits ini tidak mengandung targhib (anjuran untuk melakukan suatu amalan yang ditetapkan syariat) dan tidak pulkeutamaan amalan yang telah ditetapkan dalam syariat. Sesungguhnya hadits ini hanya memberitahukan permasalahan seputar boleh atau tidak boleh, dan seandain

shahih, maka isinya menetapkan suatu hukum syar’i. Sedangkan kalian (para penyanggah -pent) menjadikannya sebagai salah satu dalil bolehnya tawassul yang dipMaka apabila kalian telah menerima kedha’ifan hadits ini, maka kalian tidak boleh berdalil dengannya. Aku tidak bisa membayangkan ada seorang berakal yang akkalian untuk memasukkan hadits ini ke dalam bab targhib dan tarhib, karena hal ini adalah sikap tidak mau tunduk kepada kebenaran, mengatakan sesuatu yang tidadikemukakan oleh seluruh orang yang berakal sehat.” (Lihat At Tawassul Anwa’uhu wa Ahkamuhu hal. 110 dan Silsilah Ahadits Addha’ifah wal Maudlu’at (1/32) 23. Beliau telah menjelaskan kelemahan hadits ini dan menjelaskan alasannya dengan rici, maka merujuklah ke buku tersebut).

 —— 

Dari Abu Sa’id Al Khudry secara marfu’:

Barang siapa keluar dari rumahnya untuk shalat, kemudian mengucapkan: “Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu dengan hak orang-orang yang berdo’adan aku meminta kepada-Mu dengan hak perjalananku ini. Sesungguhnya aku tidaklah keluar dengan sombong dan angkuh, tidak pula dengan riya’ dan sum’ah. Akterbebas dari murka-Mu dan untuk mencari ridlo-Mu, maka aku meminta kepada-Mu untuk membebaskanku dari api neraka dan mengampuni dosa-dosaku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.” Maka Allah akan menyambutnya dengan wajah-Nya dan 70000 malaikat akan memohonkan ampun bagin(Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (778), Ahmad (3/21) dan hadits ini telah didha’ifkan Al Allamah Al Albani dalam Silsilah Ahadits Adhdho’ifah (1/34) dan dalam A

99).

Syaikh Fuad Abdul Baqi berkata dalam Az Zawaaid, “Sanad hadits ini berisi rentetan para perawi yang lemah, yaitu Athiyyah adalah Al Aufi, Fadlil ibn Mirzaq danMuwaffiq. Mereka semua adalah rawi yang dha’if.”

9. Yusuf   says:

25 September 2008 at 10:06 am 

ooo,

Page 70: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 70/101

tapi ana pernah denger Rasulullah SAW bersabda ;“Dengan Nama Allah atas tanah bumi kami, demi air liur sebagian dari kami, sembuhlah yg sakit pada kami, dg izin tuhan kami” (shahih Bukhari hadits no.5413, daMuslim hadits no.2194)

sesuai hadist di atas, bukankah Rasulullah SAW bertawasul kepada tanah air dan air liur muslimin??

dan ini hadist riwayah Imam Bukhori dalam kitab sahih bukhori(kitab hadist paling utama)

wallahualam

wassalamu’alaikum wr. wb.

10. aswad says:

26 September 2008 at 12:29 pm 

Akhi Yusuf, semoga Allah menjaga antum

Ana sudah cek di shahih Bukhari haidts no.5431, namun yg saya dapatkan adalah hadits Aisyah ttg amal yg utama:

نإ ا ا ىإ ا أ نإ اولت ى ا ن نوقيت ا اذخ ا أ  

Artinya:“Wahai manusia, kerjakanlah amal yang kalian sanggup mengerjakannya, sesungguhnya Allah tidak akan bosan menerima amalan walaupun kalian bosa

Sesunggunya amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang konsisten meskipun sedikit”

Kemudian Shahih Muslim hadits no. 2194, namun yg saya dapatkan hadits Anas ttg umroh dan haji:

ر يب ر يب عيج أ ملس هيل ا ىل ا وس عس 

Artiya: “Anas radhiyallahu’anhu berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berhaji dan berumrah bersama orang-orang sambil berkata: “A

 panggilan-Mu untuk berhaji dan berumrah”

Mohon di cross check, mungkin antum salah menyebutkan nomor hadits, atau mungkin saya yang salah mencari, atau malah mungkin bukan hadits Bukhari-Muslim

Tambahan, ikhwah fiddin, antum dapat mencari hadits berserta syarahnya di situs:http://hadith.al-islam.com/

11. Yusuf says:

9 October 2008 at 7:21 pm 

untuk semua umat Rasulullah SAW. Minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin.

dishow dong comment saya, terus beri tanggapan. saya yang ingin banyak mencari ‘ilmu.

12. Yusuf   says:

10 October 2008 at 7:23 pm 

afwan, yang sebelumnya, hadist dan terjemahannya gak show?

13. Yusuf   says:

10 October 2008 at 7:25 pm 

Page 71: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 71/101

yg ga penting di show, yang penting malah ga show

14. rofi says:

10 January 2009 at 1:55 am 

assalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh

ustadz…ana mau tanya, bagaimana menjawab syubhat tentang tawasul berikut ini?

1. Dengan Hak Nabi Muhammad

Utsman bin Hanif datang kepada Rasulullah saw agar beliau mendoakan kepada Allah swt. Kemudian beliau menyuruhnya berwudhu’ dan melakukan shalat dua rasebagai berikut:“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan/melalui nabi-Mu nabi pembawa rahmat. Wahai Muhammad, denganmu aku menghadap kagar Dia menunaikan hajatku. Ya Allah, jadikan dia (Muhammad) pemberi syafaat bagiku.”

Hadis tersebut terdapat di dalam:1) Sunan Ibnu Majah 1: 441, hadis ke 1385. 2) Musnad Ahmad 4: 138. 3) Mustadrak Ash-Shahihayn, Al-Hakim An-Naisaburi, jilid 1, halaman 313. 4) Jami’ Ash-SSuyuthi, halaman 59, mengutip dari At-Tirmidzi dan Al-Hakim. 5) Al-Tajul Jami’ 1: 286.

2. Dengan Benda Mati

Rasulullah mendoakan orang yang sakit : “Dengan Nama Allah, dengan debu/tanah bumi kami, dengan air liur/ludah sebagian dari kami, sembuhlah yang sakit padizin tuhan kami” (shahih Bukhari hadits no.5413, dan Shahih Muslim hadits no.2194)

terima kasih, wassalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh

15. Subkhi Ramadhan says:

6 February 2009 at 12:10 pm 

Assamualaikum Wr..Wb..

Ana mau tanya, mungkin agak melenceng dari topik yang di bicarakan. Diartikel yang anda tulis, kita tidak boleh melakukan sholat di atas kuburan. Saya mau tanyamelakukan yasinan diatas kuburan itu termasuk bid’ah atau tidak? Saya masih bingung, karena yang artikel yang anda tulis tentang larangan beribadah di atas kubuspesifik..Mohon penjelasannya…Asslamualaikum Wr. Wb…

16.  Abu fathon says:

14 February 2009 at 1:19 pm 

Memang masyarakat kita mah memang mendarah daging udah jd budaya kali atau tabìat gitu. Bahkan sbagian membabibuta dlm minta bantuan, sampai2 sama kburheran kadang pmakaman lbih rame dr masjid, lebih megah dr surau. Sy sangat brtrimakasih artikel inì jg pndebat (yusuf), smoga smua d brikan lindungan oleh ALL

17.  zen-azza says:

4 July 2009 at 2:37 pm 

Assamu’alaikumAlhamdulillah dgn artikel ini ana jadi tau ksalahan2 ttng bertawassul,oh ya sebarkan jg dong hadits2 palsu ttng tasawuf ana prnah baca ada riwayat dr abu huroirohra’Bunyinya:aku diberi oleh nabi ilmu(maksudnya ilmu tasawuf)apabila kusebarkan maka dipenggalah leherku.ni bagaimana akhi benar ga?trimakasih wassalam

18. masromi says:

3 September 2010 at 3:05 am 

Page 72: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 72/101

Assalaamu’alaikum,mungkin komentar saya ini agak telat, tapi saya memang baru saja membaca/memperhatikan artikel ini, saya juga pernah membaca dalam sebuah buku yang berjuduBukhari Muslim yang disusun Al Bayan terbitan Jabal hadist yang berbunyi seperti berikut :Rasulullah mendoakan orang yang sakit : “Dengan Nama Allah, dengan debu/tanah bumi kami, dengan air liur/ludah sebagian dari kami, sembuhlah yang sakit padizin tuhan kami”mohon penjelasannya apakah hadist tersebut memah sahih mengingat diriwayatkan oleh dua ahli hadits (Bukhari & Muslim) kalau memang sahih bagaimanakah petersebut? saya juga membaca sebuah hadist dalam buku yang sama tentang Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam pernah melakukan sholat jenazah didekat kuburansaya sholat dikuburan itu dilarang, bagaimanakah penjelasannya, terimakasih

wassalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh

19. Yulian Purnama says:

18 September 2010 at 11:46 am 

#masromiWa’alaikumussalam. Hadits tersebut lengkapnya adalah sebagai berikut: ة  ر  ق   ، ض     ة أ  ر    ،ت  م ا  س   :     (   ع    م     ث      ه    ب س  :    را ا ة    ي ي      ن  ي ف س     ض     ) ا ذ    ك ه   ع   ب    ملس هيل ا ى ل    ا  ب   ،  ر    ج  ة أ    ر           ه ،أ    ء    ش ا ن        كى ا    ا ا    ن إ   ملس هيل     ن       ،    ه  س ق ي   ىف ش    ،    ع  .“ Bahwa Nabi[Shallallahu 'alaihi wasallam], jika ada seseorang mengeluh kesakitan, keluar nanah atau terluka, maka Nabi[Shallallahu 'alaihi wasallam] memposdemikian (Sufyan bin Uyainah, perawi hadits, meletakkan jari telunjuknya di tanah kemudian mengangkatnya) seraya bersabda, ‘Dengan menyebut nama Allah, ta

dengan ludah sebagian dari kita, dengannya penyakit kita sembuh dengan seizin Rabb kita’. ”

Syaikh Ibnu Jibrin menjelaskan bahwa ini adalah contoh pengobatan tradisional dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam untuk menyembuhkan luka atau nanah, ketikobat-obatan. Yaitu menggunakan ludah yang disentuhkan dengan debu lalu diusap ke luka. Ludah Nabi tentu mengandung berkah. Ditambah lagi dengan bertabarrumenggunakan nama Allah. Boleh saja bagi kita mencontoh pengobatan tradisional ini, namun tentu ludah kita tidak mengandung berkah.

Hadits ini tidak bisa dijadikan dalil bertabarruk dengan ludah kyai, syaikh, atau habib untuk penyembuhan atau bahkan untuk minta lancar rezeki, jodoh, naik jabataHadits ini juga terlalu jauh jika dijadikan dalil bolehnya bertabarruk dengan kuburan atau tanah kuburan.

Shalat di kuburan itu terlarang, kecuali shalat jenazah. Ingat, shalat jenazah itu bukan untuk meminta sesuatu dari mayyit tapi untuk mendoakan si mayyit. Dan dala jenazah itu tidak ada sujud.Wallahu’alam.

20. ibnu abi irfan says:

22 July 2011 at 12:18 am 

kalo boleh ana menambahkan, mungkin hadits tersebut tidak bisa dijadikan dalil bertawasul kepada benda mati adalah karena kedudukan Nabi yang sudah dekat de bahkan doa beliau bisa dijadikan tawasul. sedangkan debu dan air liur adalah makhluq Alloh yang tidak mempunyai kedudukan apapun, bahkan hajar aswad saja tioleh Umar andai saja tidak dicontohkan oleh Nabi.

 jika ada yang salah mohon pemikiran ana ini diluruskan.

tsar berikut ini sering dijadikan alasan untuk ber-ziarah makam wali serta mengusap dan mencium kuburan wali.

ا ىل با رب ىت ةدا دص هلا ر ،فخ ج ز هب ؟ زت نأ نآ أ ؟ وفا ذ :وق و ملس هيل ىعت ا ىل با ه أ نإ : ،ه ىعت ا ضعف ،دا ملس هيل ىعت ا ىل ا وسر ه نؤت ذا اأ نأ ش ، :ه ق ،لبق ع ، ىعت ا ض يحا حا ب ،هيل هج ر د كب ع

“ Dari Abu Darda’ radhiallahu’anhu, ia berkata: ‘Bilal bermimpi bertemu dengan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bersabda kepada Bilal: “Wahai Bilal, engka

 pakah belum datang saatnya engkau mengunjungiku?”. Maka ia bangun dengan rasa sedih dan cemas dalam dirinya. Bilal pun lalu menunggangi kendaraannya menuju Ma

mendatangi kubur Nabi Shallallahu’alahi Wasallam. Ia menangis lalu meletakkan wajahnya di atas pusara Rasulullah. Kemudian ia bertemu Hasan dan Husain Radhiallahu ‘Anhuma. Lalu Bilal memeluk dan mencium keduanya. Keduanya berkata kepada Bilal: ‘Wahai Bilal, kami berdua mendesakmu untuk memperdengarkan adzan yang pernah k

erdengarkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam di masjid, Bilal-pun melakukannya..‘”

Kisah ini dibawakan oleh:

1. Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyqi (137/7), dengan sanad

2. Ibnu Hajar Al Asqalani Ibnul Atsir dalam Usud Al Ghabbah (131/1), tanpa sanad

3. Al Mizzi dalam Tahdzibul Kamal mengisyaratkan kisah ini, namun tidak menyebut perihal menangis dan mencium kubur.

Page 73: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 73/101

 ق :إه م ؤن د عد اب لى ا ليه سلم ،إ ر اد ،دة د ادة ز بر اب لى ا ليه سلم ،ل إيه اصحة ن ،م م اان

“Ada yang mengatakan bahwa Bilal tidak pernah adzan setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kecuali hanya sekali. Yaitu ketika ia datang ke M berziarah ke kubur Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Para sahabat memintanya ber-adzan, ia pun mengiyakan. Namun ia beradzan tidak sampai selesai” ( Tahdzibu

289/4)

4. Adz Dzahabi dalam Tarikh Islami (273/4), dengan sanad

5. Ali Bin Ahmad As Samhudi, dalam Al Wafa’ bi Akhbar Al Musthafa (44/1), tanpa sanad

Perhatikanlah, semua kitab yang membawakan kisah ini adalah kutubut taarikh (kitab-kitab sejarah), bukan kitab hadits.

Jalan Periwayatan

dz Dzahabi dalam Tarikh Islami membawakan kisah ini dengan sanad sebagai berikut:

  أو أد احم: ا افي ،أو إسح إرايم حد سلين أ اداء: دث أ ،أيه سلين ،أ اداء ،أ اداء

“Dari Abu Ahmad Al Hakim: Ibnu Fayd mengabarkan kepada kami: Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad bin Sulaiman bin Bilad bin Abi Darda mengabarkan kepada kami: Aya(Muhammad) mengabarkan kepadaku: Dari Sulaiman: Dari Ummu Darda’: Dari Abu Darda’ ”

Sebagaimana juga sanad yang dibawakan oleh Ibnu Asakir, dan tidak terdapat sanad yang lain.

Komentar Para Ulama

Pertama: Adz Dzahabi dalam Tarikh Islami mengatakan:

   ه ير حد افي اغ إرايم حد سلين اش و ،م ر

“Ibrahim bin Muhammad bin Sulaiman Asy Syami itu majhul, orang yang mengambil riwayat darinya hanya Muhammad bin Fayd Al Ghassani”

dz Dzahabi juga men-dhaif -kan kisah ini dalam Siyar A’lamin Nubala (357-358/1)[1]

Kedua: Ibnu Abdil Hadi berkata:

يحص ي وذا رثا اذ

“Atsar yang dikatakan dari Bilal ini tidak shahih” ( Ash Sharimul Munkiy, 314)[2]

ampaknya kisah ini dikatakan shahih oleh As Subki, maka Ibnu Abdil Hadi dalam  Ash Sharimul Munkiy pun menyanggahnya:

 جي ا ا ر اعر ذا اب م أ عة شر د  ي ي د حي ،ل ضعيفة اية

“Seluruh hadits yang dibawakan As Subki dalam masalah ini, yang diklaim berjumlah belasan hadits, bukan hadits-hadits shahih. Bahkan semuanya hadits yang sangat lemah”unkiy, 14) [3]

Ketiga: Ibnu Hajar Al Asqalani berkata:

ضوا ةي ةص

“Kisah ini adalah kedustaan yang nyata” ( Lisanul Mizan, 107-108/1)[4]

Keempat: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

لف بر- لى ا ليه سلم- د حي د أ اعرة ،م ر أ اصحي يئ ،  أ ا اعد ،أ ا ا ارذ حوم ،أ اد ا ذارب ر هي دح -مري دأ عشا ةفي - يلا ةأ إ ا ، ء وح عشا د ، و ،ري دأ د ؛ا

Page 74: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 74/101

“Hadits-hadits yang diriwayatkan dengan mengandung lafadz ‘ziarah kubur Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam‘ tidak ada yang shahih menurut para ulama hadits. Hadits-hadittidak pernah dibawakan oleh pemilik kitab Shahih, tidak juga pemilik kitab Sunan yang menjadi pegangan, seperti Sunan An Nasa-i atau semacamnya, tidak juga kitab Musnapegangan, seperti Musnad Ahmad atau semacamnya, tidak juga kitab Muwatha Malik, tidak juga kitab Musnad Asy Syafi’i atau semacamnya. Hadits-hadits seperti ini tidak pepara Imam Mazhab dalam berhujjah. Yaitu hadits yang didalamnya disebut lafadz ziarah kubur Nabi” (Majmu’ Fatawa, 216/27)[5]

Kelima: Al Mizzi dalam Tahdzibul Kamal (289/4) mengisyaratkan lemahnya riwayat ini karena beliau menggunakan lafadz ق 

Keenam: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani berkata:

وضوة وا اوض لي ر جو دد أ وه : ( تى بر اب لى ا ليه سلم بك د ) ه صو أن بر لى ا ليه سلم ن را ر اقبو ا اقر ك ك أد : تيه ذا داة د عر ت اب لى ا ليه سلم ر شة ض ا ي اذ و د أن دخله إ ن ذ ن ار د ر ض ا ه

“Riwayat ini batil, palsu, kedustaan yang nyata. Terlihat jelas dari beberapa sisi, yang paling jelas adalah perkataan ‘Bilal mendatangi kubur Nabi sambil menangis di sisinya’,seolah-olah menggambarkan kepada kita bahwa kubur Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam nampak jelas seperti kuburan orang lain yang dapat didatangi siapa saja. Ini sebyang nyata bagi orang yang mengetahui sejarah. Bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dimakamkan di kamar Aisyah Radhi’allahu’anha di dalam rumahnya, yang tidak dmasuk kecuali atas izin Aisyah. Hal ini masih berlaku hingga masa pemerintahan Umar  Radhiallahu’anhu‘ ( Ad Difa’ An Al Hadits An Nabawi Wa As Sirah , 95)

Tambahan

Kisah ini sama sekali tidak menyebutkan tentang tabarruk atau beribadah di kuburan. Namun anehnya sering dibawakan oleh para Quburiyyun sebagai alasan untuk ziarah makertabarruk dan bertawassul di sana.

Hanya Allah yang beri taufik.

Penulis: Yulian Purnamartikel www.muslim.or.id

[1] Dinukil dari Ahadits Laa Tashih, Sulaiman bin Shalih Al Khurasyi, hal.6

[2]  Ahadits Laa Tashih, hal.6

[3]  Ahadits Laa Tashih, hal.6

[4]  Ahadits Laa Tashih, hal.6

[5]  Ahadits Laa Tashih, hal.6

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Page 75: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 75/101

Get Shareaholic for Firefox

nda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di muslim.or.id dengan menyertakan muslim.or.id sebagai sumber artikel

Daftar RSS komentar 

14 komentar 

1.  fahrul says:

11 May 2010 at 4:44 pm 

Assalamu ‘alaikumSesungguhnya kaum quburiyun sangat menentang keras dakwah salafiyah atau ahlus sunnah wal jamaah,apabila telah datang kebenaran kepada mereka sebagian dayang menerima kemudian bertaubat dan ada pula yang mendustakannya. Semoga Allah tak menjadikan kita bagian dari kaum quburiyun. Ya Allah Jauhkanlah hambmuslimin dari dosa syirik yang tampak maupun tersembunyi serta yang diketahui maupun yang tak diketahui. Aamiin.

2.  Hisbah says:

12 May 2010 at 7:01 am 

Lanjutkan dakwah bil Hikmah !

3.  Ansori Bin Mai says:

12 May 2010 at 9:01 am 

Klo tawasuul dan kririm pahala itu nyampek berarti ke baanyakan penghuni surga nanti adalah orang2 kaya saja, karena keluarga yang hidup bisa bayar orang setiakirim pahala dn setelah nyampek pahalanya dia di bebaskan & di ringankan siksa kuburnya.

4. abu muhammad naufal zaki says:

12 May 2010 at 10:52 pm 

Dakwah… dakwah… memang menapaki dakwah para Nabi dan Rosul bukanlah seperti melalui jalan yg mulus dan lurus yg di kiri kanannya berupa pemandangan ymenyejukkan mata. . . jika ini yg kita harapkan maka tidak lama para Ustadz dna Ulama Salaf akan berhenti berdakwah… namun mereka semua mengerti bhw dakw

dg onak dan duri dg kiri kanan berupa hinaan dan cercaan serta fitnah, namun semua itu tidak membuat mereka sedih krn Alloh adalah penolong mereka. Kesedihanhanyalah menyaksikan saudara sesama muslim yg tertipu oleh syaithon jin dan manusia yg mengajak kepada syirik, bid’ah khurofat dan takhayul. Namun hal ini mdakwah yang subur dan membangkitkan semangat untuk mengakkan dakwah tauhid yg mulia ini. . .Semoga Alloh selalu melindungi dan memberikan kekuatan kepada para pengemban dakwah yang mulia ini. . Alloh adalah sebai-baik penolong dan pelindung

5. abu umair albaganiy says:

13 May 2010 at 8:56 am 

ana izin copas ya.jazakumullah khairan

Page 76: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 76/101

6. kacong says:

13 May 2010 at 11:50 pm 

emang berdakwah kpd quburiyun susah diterima.kita hanya bisa berdoa semoga mereka cepat kembali jalan yg benar,amen

7. Vidya f. says:

16 May 2010 at 11:01 am 

Alhmdulillah bini’matihi tatimmussholihat.. Sm0ga trus snantiasa d bahas ttg sufiyah yg identik dg tawassul pd Rasulullah,minta tlg pd ahli kubur,ttg wali,,mimpi2 Rasulullah hingga mencipta sh0lawat bid’ah n syirik,,mimpi2 yg d jadikn hujjah,,memakai hadits2 palsu,,brkyakinan smw makhluk tdk wujud,Allah sj ygwujud..Wal’iyadzubillah.. Betapa urgentx tauhid.Hanya Allah yg memberi ptunjuk kpd siapa yg Dia kehendaki..Allahumma ihdinas shirotol mustaqiim..Jazaakumullahu khayran..

8. hotel di jogja says:

17 May 2010 at 9:53 am 

alhamdulillah nambah ilmu

9. khfidl khafidi says:

19 May 2010 at 12:29 am 

assalamu’alaikum. pak, afwan, sy ijin nge share di fb ya. syukron. assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

tsar berikut ini sering dibawakan oleh orang-orang yang gemar mencium serta mengusap-ngusap kubur untuk mengharap berkah darinya ( tabarruk ) :

آ م ملس هيل ا ىل ا وس ئج : ق ، ه ا ض صا وأ وأ و ا هيل ب ، مع : ؟ صت دتأ : هبر ذخ ، ربقا ىل هج عضا ج دجو و نار بأ : ، احر سع سو ا لى ا ليه سلم ،قو : تبكوا لى اد إا يه أله ،ك اكوا ليه إا يه ير أله

“Daud bin Abi Shalih berkata: “Suatu ketika Marwan [1]  datang. Dia melihat seorang lelaki sedang meletakkan wajahnya di atas kubur Rasullullah Shallallahu’alaihi Wasal

arwan menarik lehernya dan mengatakan: “Apakah anda menyadari apa yang anda lakukan?”. Lelaki itu berkata: “Ya”, lalu menengok ke arah Marwan, ternyata lelaki itu

 yyub al-Anshar i [2]   Radhiallahu’anhu. Ia berkata: “Aku datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, bukan datang untuk sebongkah batu. Aku pernah mendengaShallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Jangan menangis untuk agama, jika agama masih dipegang oleh ahlinya. Namun tangisilah agama jika ia dipegang bukan oleh ahlin

tsar ini diriwayatkan oleh:

1. Al Hakim dalam Mustadrak -nya, hadits no.8571, hal 515 jilid 4

2. Imam Ahmad dalam Musnad -nya, hadits no. 23633, hal 422 jilid 5

3. Ath Thabrani , dalam Mu’jam Al Kabir , hadits no. 3999, hal 189 jilid 4. Juga di Mu’jam Al Ausath, hadits no. 289 dan no. 11422.

Jalur Periwayatan

Hadits ini diriwayatkan dari 2 jalan, yaitu dari jalan Daud bin Abi Shalih dan jalan Muthallib bin Abdillah bin Hanthab. Jalan pertama sebagaimana yang dibawakan Al Hakim hmad. Al Hakim membawakan hadits ini dengan sanad sebagai berikut:

، د ري ث ، دقعا ر لا دب ر وأ ث ، دا مت دح بعا ث ، وقع دح بعا وأ ثد  أ ا

”Abul ‘Abbas Muhammad bin Ya’qub berkata kepadaku: Al ‘Abbas bin Muhammad bin Hatim Ad Dauri menyampaikan kepadaku: Abu ‘Amir ‘Abdul Malik bin Umar Al’Aqmenyampaikan kepadaku: Katsir bin Zaid menyampaikan kepadaku: Dari Daud bin Abi Shalih”

Page 77: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 77/101

Imam Ahmad membawakan hadits ini dengan sanad sebagai berikut:

أ ا د ري ث ر لا دب ث أ ثد ا دب ثد 

“Abdullah berkata kepadaku: Ayahku (Abu Abdillah) berkata kepadaku: Abdul Malik bin ‘Amr menyampaikan kepadaku: Katsir bin Zaid menyampaikan kepadaku: Dari DauShalih”

Jalan kedua dibawakan oleh Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Ausath dan Mu’jam Al Kabir, beliau membawakan hadits ini dengan sanad sebagai berikut;

صا وأ أ ، ا دب لا ، د ري ، يسإ مت : وكا ريش نيفس : د دأ ثد 

“Ahmad bin Rusydain menuturkan kepadaku, ia berkata: Sufyan bin Basyir Al Kufi mengabarkan kepadaku, ia berkata: Hatim bin Isma’il mengabarkan kepadaku: Dari KatsirMuthallib bin Abdillah bin Hanthab: Dari Abu Ayyub Al Anshari”

Di tempat lain di Mu’jam Al Ausath, Ath Thabrani membawakan dengan sanad sedikit berbeda:

….يسإ مت ، وكا رش نيفس ث ، وأ نيلس ن ثد 

“Harun bin Sulaiman Abu Dzar menuturkan kepadaku, ia berkata: Sufyan bin Bisyr Al Kufi mengabarkan kepadaku, ia berkata: Hatim bin Isma’il mengabarkan kepadaku, dst

Komentar Ulama

Para ulama ahli hadits berbeda pendapat mengenai status hadits ini. Ulama yang menerima hadits ini diantaranya:

Pertama: Abu Abdillah Al Hakim dalam Mustadrak -nya mengatakan:

جر م سا يح د اذ

“Sanad hadits ini shahih, dan tidak dikeluarkan oleh Bukhari-Muslim”

Kedua: Adz Dzahabi dalam Talkhis-nya terhadap Al Mustadrak , beliau mengatakan hadits ini shahih. Namun pernyataan ini agak aneh karena Adz Dzahabi mengatakan tentan bi Shalih:

رع  

“Ia orang Hijaz namun tidak dikenal (majhul)” ( Lisanul Mizan, 2617)

Ketiga: As Subki, dalam Syifa As Saqqam (152) mengatakan bahwa hadits ini shahih dan beliau berdalil dengan hadits ini bolehnya mengusap-usap kuburan.

amun klaim shahih tersebut sangat patut dipertanyakan, sebab para ahli hadits mengkritik hadits ini karena terdapat kecacatan pada perawi-perawinya:

• Daud bin Abi ShalihAdz Dzahabi sendiri mengatakan ia majhul. Ibnu Hajar Al Asqalani pun menyetujui hal ini, beliau berkata:

 ى ه اصحة؟

“Apa saya pernah tahu hadits shahih darinya?” (Tahdzib At Tahdzib, 188/3)

• Katsir bin ZaidIa adalah perawi yang memiliki kecacatan. Ibnu Hajar berkata:

د 

“Orang jujur namun sering salah”

Al Haitsami berkata:

Page 78: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 78/101

ا هفعض ري دأ هقث 

“Ia dianggap tsiqah oleh Imam Ahmad, namun dianggap lemah oleh An Nasa’i” (Majma’ Az Zawaid , 441/5)

• Hatim bin Isma’il,

• Sufyan bin Basyir / Bisyr,

Ahmad bin Rusydain,Sedangkan pada riwayat yang terdapat pada Mu’jam Al Kabir dan Al Ausath, terdapat kecacatan pada perawi Hatim bin Isma’il. Sebenarnya ia adalah perawi yang dBukhari-Muslim. Namun komentar Ibnu Hajar tentangnya:

 حي اك ، د م

“Shahihul kitab, jujur namun sering ragu”. (Tahdzib At Tahdzib)

Oleh karenanya Al Albani berkata: “Ada kemungkinan keraguan tersebut ada pada penyebutan Muthallib bin Abdillah padahal sebenarnya Shalih bin Abi Shalih. N jalur periwayatan sebelum sampai ke Hatim tidaklah shahih. Sehingga keraguan juga dimungkinkan dari selain Hatim. Pasalnya Sufyan bin Basyir / Bisyr tidak dikBarangkali juga kebohongan ada pada Ahmad bin Rusydain, guru dari Ath Thabrani. Karena status dari Ahmad bin Rusydain adalah muttahamun bil kadzab (tertud

 berdusta)”. (Silsilah Adh Dha’ifah, 552/1)

Ringkasnya, dengan adanya kecacatan ini, wallahu’alam, lebih tepat menghukumi hadits ini sebagai hadits dha’if. Terlebih lebih terdapat ijma’ ulama yang dinukil dari ulamasy Syafi’i, yaitu Al Imam An Nawawi rahimahullah bahwa mengusap-ngusap kubur hukumnya terlarang. Al Haitami menyanggah As Subki yang berdalil dengan hadits ini

احد اذو ضعي .ه او -أ كه اج لى ا اقبر- حي ع يه

“Hadits tersebut dhaif. Dan ijma yang dinukil oleh An Nawawi itu shahih tidak ada seorang ulama pun yang mengkritik” ( Hasyiatul I-dhah, 219)

Sedangkan ijma yang shahih tidak mungkin bertentangan dengan dalil shahih. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

ك أن ق إج لى خ أدا

“Tidak akan pernah ada ijma ulama yang bertentangan dengan dalil” (Majmu’ Fatawa, 201/19)[3]

Dengan kata lain, orang yang mengusap-ngusap kuburan dengan dasar anggapan shahih terhadap hadits ini, orang tersebut mengingkari klaim ijma’ dari ulama besar mazhab Ayaitu Imam Abu Yahya Muhyiddin An Nawawi.

Tambahan

Terlepas dari dhaif -nya hadits ini, terdapat pula beberapa kejanggalan, diantaranya:

Pertama: Dalam hadits tersebut dikatakan Abu Ayyub Al Anshari meletakan wajahnya di atas makam Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Padahal makam Nabi Shallallahu’al

itu rata dengan tanah. Sebagaimana hadits shahih:

       م   س ل   ه    ل ي ا ى ل       ر ا  ب  ه  أ   ب  أ      ا ن  ي ف     س

“ Dari Sufyan At Tammar, ia mengatakan bahwa ia pernah melihat kubur Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam rata dengan tanah ” (HR. Al Bukhari, no.1390)

Jika demikian, konsekuensinya, Abu Ayyub Al Anshari dalam posisi sujud. Dan ini perkara yang mustahil, tidak pernah tergambar di benak bahwa ada seorang sahabat Nabi s

kuburan!

Kedua: Hadits ini seolah-olah menggambarkan bahwa makam Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam terbuka dan dapat didatangi semua orang. Padahal makam Nabi Shallallahu’

Wasallam tertutup dan orang-orang dilarang masuk kecuali diberi izin. Sebagaimana hadits ‘Aisyah  Radhiallahu’anha :

شة « أن اب ) ر وته» ع ا ايو اص اتذا بو أبيم دا. :و را بر ير أه خش أن ذ دا

“ Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ketika sakit menjelang wafatnya: ‘Allah melaknat Yahudi dan Nasrani yang menjadikan kuburan Nabi mereka sebagai tempat ibberkata: ‘Andai bukan karena sabda beliau ini, tentu akan aku nampakkan (dibuka untuk umum) kuburan beliau, namun beliau khawatir kuburnya dijadikan tempat ibadah ‘”

Page 79: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 79/101

Ketiga: Dalam hadits dikatakan bahwa Abu Ayyub Al Anshari meletakkan wajahnya di atas kubur Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu mengungkapkan kesedihannyaorang-orang yang berbicara agama tanpa ilmu. Dari sisi mana perbuatan ini dijadikan dalil untuk bolehnya mengusap-ngusap kuburan untuk mengambil berkahnya ( tabarruk )

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani berkata:

خر اسد ذا احد لى جوا ا قبر وض أ أو جه لى اقبر ،ذا أه ي رح ادة لى أن تحه ن لبر – فع ا – د إيه ذ ضعي ل ة يه

“Orang-orang zaman ini banyak yang menyebarkan kabar bahwa mengusap-ngusap kubur itu dibolehkan dengan dalil hadits ini. Yaitu dalam hadits ini Abu Ayyub meletakkanatas kuburan. Selain hadits ini sanadnya lemah, sebagaimana telah dijelaskan kepada anda, hadist ini juga tidak menunjukkan Abu Ayyub menyentuh kubur Nabi tersebut untu

erkah (tabarruk ), seperti yang dilakukan orang-orang yang tidak paham. Sehingga hadits ini sama sekali tidak bisa dijadikan hujjah” (Silsilah Adh Dha’ifah, 552/1)

Keempat: Hadits ini juga sering dijadikan tameng oleh orang-orang syi’ah untuk membela kebiasaan mereka ber-tabarruk kepada imam-imam mereka ( Ahadits Yahtaju Biha

373 ). Ini salah satu bukti bahwa perbuatan mengusap-usap kubur dan ber-tabarruk dengannya adalah kebiasaan orang Syi’ah. Pantaskah kita mengikutinya?

Demikian penjelasan ringkas yang kami nukilkan dari penjelasan para ulama.

Semoga Allah memberi taufik.

Diringkas dari:

• Ahadits Yahtaju Biha Asy- Syi’ah, Syaikh Abdurrahman Muhammad Sa’id Dimasy-qiyyah, halaman 373

• Silsilah Ahadits Adh Dha’ifah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, halaman 552

Penulis: Yulian Purnama

rtikel www.muslim.or.id

[1] Marwan bin Al Hakam bin Abil ‘Ash Al Qurasyi (2 – 65H), khalifah ke-4 Bani Umayyah, termasuk  Kibarut Tabi’in.

[2] Abu Ayyub Khalid bin Zaid bin Kulaib Al Anshari (wafat tahun 52 H) - radhiallahu’anhu-, sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.

[3] Dinukil dari Ma’alim Ushulil Fiqhi ‘Inda Ahlis Sunnah Wal Jama’ah, halaman 173, Muhammad bin Husain Al Jizani

24

24

24

24

24

24

24

24

24

Page 80: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 80/101

Get Shareaholic for Firefox

nda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di muslim.or.id dengan menyertakan muslim.or.id sebagai sumber artikel

Daftar RSS komentar 

9 komentar 

1. Muslim Pati says:

17 May 2010 at 8:08 am 

ijin copas jazakallah khoer 

2. hotel di jogja says:

17 May 2010 at 9:52 am 

alhamdulillah nambah ilmu

3.  Fahrul says:

17 May 2010 at 10:08 am 

Wahai para penyembah kuburan atau kaum quburiyun bertaubatlah sebelum Allah memanggilmu karena sesungguhnya hal yang engkau lakukan merupakan dosa ydiampuni Allah,cepatlah engkau bertaubat.

4. tommi says:

19 May 2010 at 8:16 pm 

Ini artikel yg lg saya cari. Saya makin mantap merekomendasikan web ini pada kawan saya yg hobi tabarruk pada makam dan tawassul melalui perantaraan guru spisudah wafat. Naudzubillah…

Para quburiyun itu tidak akan terima jika kita bilang tabarruk pada makam itu bid’ah, mereka akan langsung berdalil dengan hadits diatas, namun jika mereka disoddan matan terhadap hadits diatas lalu pernyataan para ulama, mereka akan diam seribu bahasa dan pada akhirnya keluarlah lg kata2 mutiara mereka —> “ah…wahamemang hobi membid’ahkan saudara2nya sendiri…”

Hehehehe….

Kalau beribadah murni hanya ditujukan semata kepada Allah Ta’ala disebut wahabi, maka saksikanlah bahwa saya wahabi!

5.  Hindar Safri Lubis says:

20 May 2010 at 7:25 pm 

Page 81: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 81/101

semoga dalil ini menjadikan pelajaran bagi penyembah kuburan. Tuk menggalang dakwak via internet apa sebaiknya tidak hanya kolong komentar saja tapi jg ada kdisave jg diteruskan ……. syukron wassalam

6. abdullah umar says:

15 August 2010 at 1:37 pm 

 berantas habis bid’ah & khurafat…!! Allahu Akbar…

Sebagian orang yang ber-tabarruk dengan kuburan orang shalih, atau ber-tabarruk dengan orang shalih itu sendiri, atau bahkan ber-tabarruk dengan tanah, air, debu, serta bendianggap mengandung berkah, sering beralasan dengan kisah Fathimah Radhiallahu’anha . Kisahnya adalah sebagai berikut:

وقت شأ ك يي ىل هعضو ربقا ارت ةب ذخأ رب ىل فو – ىعت ا ض – ة ءج – ملس هيل ا ىل – ا وس : – ه ىعت ا ض – أ

ياو نزا د مش نأ * دأ ةرت م ىل ا 

يي ند ا ىل ب * أ و ص ل ب 

“ Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu, beliau berkata: ‘Setelah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dimakamkan, Fathimah Radhiallahu’anha datang. Beliau berdir

makam Nabi lalu mengambil segenggam tanah dari makam Nabi, kemudian menaruh tanah tersebut di wajahnya sambil menangis dan bersyair :

Bagi yang mencium wangi tanah makam Ahmad 

Tidak akan ia temukan sepanjang zaman wangi yang demikian

Sungguh pedih musibah yang kurasa

Begitu pedihnya seakan dapat membalik siang menjadi malam‘”

Kisah ini dibawakan oleh:

1. As Samhudi, dalam Wafa-u Al Wafa Bi Akhbari Daari Al Musthafa (218/4). Dalam kitab ini As Samhudi mengatakan ia menukil kisah ini dari  At Tuhfah [1]  milik Idengan sanadnya.

2. Muhammad bin Yusuf Ash Shalihi Asy Syammi, dalam Sabilu Al Huda Wal Irsyad Fii Siirati Khairi Al ‘Ibad , 337/12, tanpa sanad. Namun beliau mengatakan bahdiriwayatkan dari Thahir bin Yahya Al Husaini.

3. Abul Faraj Ibnul Jauzi, dalam Al Wafa-u Bit Ta’rifi Fadhaili Al Musthafa, tanpa sanad

4. Abul Baqa’ Ibnu Dhiya’, dalam Taarikhu Makkah Al Musyrifah Wal Masjidil Haram, hal. 163, tanpa sanad

5. Dan beberapa kitab sirah lain

Catatan

Bila hanya diketahui sebuah riwayat ada di kitab ini dan kitab itu, dibawakan oleh imam A dan imam B, belumlah cukup untuk melegalisasi riwayat tersebut untuk diterima danPerlu diperiksa ke-shahih-an dari riwayat tersebut. Terlebih lagi kisah ini hanya diriwayatkan dari kitab-kitab sirah, bukan kitab hadits. Lebih jelasnya, silakan simak artikel “HSumber Hukum Syari’at, Bukan Hadits Dhaif ”

Jalur Periwayatan

s Samhudi dalam Al Wafa’ menukil kisah ini dari At Tuhfah milik Ibnu Asakir dengan sanad berikut:

ر حيى احي : دث أ جد جعفر حد أيه ل ض ا ه

“Dari Thahir bin Yahya Al Husaini, ia berkata: Ayahku (yaitu Yahya bin Al Hasan) pernah mengatakan kepadaku: Dari kakekku (yaitu Al Hasan bin Ja’far) : Dari Ja’far bin MDari ayahnya (yaitu Muhammad bin Ali) : Dari Ali bin Abi Thalib”

Kualitas sanad

Page 82: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 82/101

Sanad kisah ini gelap. Karena banyak perawi yang tidak dikenal (majhul ) dalam sanad kisah ini, yaitu:

• Thahir bin Yahya Al Husaini

• Yahya bin Al Hasan

• Al Hasan bin Ja’far bin Muhammad

ndai perawi-perawi tersebut diterima pun masih terdapat sisi kelemahan lain, yaitu keterputusan sanad ( inqitha’ ) antara Muhammad bin Ali dengan sahabat Ali bin Abi ThaliRadhiallahu’anhu . Karena Muhammad di sini adalah Muhammad bin Ali bin Al Husain bin Ali bin Abi Thalib. Dengan kata lain, Muhammad adalah cicit dari sahabat Ali binRadhiallahu’anhu . Sedangkan Muhammad tidak pernah bertemu dengan Ali bin Abi Thalib  Radhiallahu’anhu , sebagaimana dikatakan oleh Al Mizzi dalam Tahzibul Kamal (Tirmidzi dalam Sunan-nya (1602/161/6):

     ى أ     ى     ل    د   م        ي  ح  ا     ى     ل   د     ح   ر   ع ف  أ و  ج

“Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Al Husain tidak pernah bertemu Ali bin Abi Thalib”

Ringkasnya, kisah ini dhaif . Sebagaimana dikatakan oleh Al Imam Adz Dzahabi:

… :   ص     ،ة        ى إ             

“Salah salah satu kisah yang diklaim dari Fathimah, namun tidak shahih adalah … (lalu menyebutkan riwayat di atas)” ( Siyar A’laamin Nubala, 113/3)

l Mulla Ali Al Qaari dalam Mirqatul Mafaatih (243/17) juga mengisyaratkan lemahnya kisah ini.

Lebih lagi telah diketahui bahwa riwayat ini tidak terdapat satu pun di kitab-kitab hadits. Riwayat ini tidak pernah dibawakan oleh para ulama pemilik kitab Shahih, seperti Butidak juga pemilik kitab Sunan yang menjadi pegangan, seperti Sunan An Nasa-i, Sunan At Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, atau semacamnya, tidak juga kitab Mu’jam, seperti M

Thabrani, tidak juga kitab Musnad yang menjadi pegangan, seperti Musnad Ahmad , Musnad Asy Syafi’i atau semacamnya, tidak juga kitab Muwatha Malik. Riwayat ini kebandibawakan dalam kitab-kitab sirah.

Sikap Keluarga Fathimah Terhadap Makam

Lalu bagaimana sebenarnya sikap Fathimah Radhiallahu’anha terhadap makam Nabi? Cukuplah kita melihat sikap orang-orang terdekat beliau bersikap terhadap makam.

li bin Al Husain bin Ali bin Abi Thalib (Cucu Fathimah) -Radhi’allahu’anhum-

رب اذت : م   س ل   ه   آ  ه    ل ي ا ى ل    ا وس ه ا ض أ ل ع – دج أ هعس  د مكثدأ أ » : ،ودي ي خدي م   س ل   ه   آ  ه    ل ي ا ى ل    با رب د ةجا لى ن تليكم بلغ أ م ا تعلوا يوتكم بوا سلو دي».

“ Ali bin Al Husain melihat seorang lelaki yang mendatangi celah di sisi makam Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, kemudian ia masuk ke dalamnya lalu berdoa. Beliau lalu b

engkau, maukah aku sampaikan sebuah hadits yang aku dengar dari ayahku dari kakekku (yaitu Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu) dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Was

adikan kuburan sebagai Ied  [2]  , dan jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan, bershalawatlah kalian kepadaku, karena shalawat kalian sampai kepadaku dimanapun kal

bershalawat’ ‘”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf -nya (375/2), Abdur Razzaq dalam Mushannaf -nya (6694). As Sakhawi dalam Al Qaulud Baadi’ (228) berkathasan’. Ibnu ‘Adiy dalam Ash Sharimul Munkiy (206) mengatakan: ‘Sanadnya jayyid’

li bin Abi Thalib (Suami Fathimah) -Radhi’allahu’anhuma-

إ  ه » (لم ت () هو  برا شر  (أ رتفع ) إ س    م ؟ أر أن أ  س ل   ه   آ  ه    ل ي ا ى ل    ا وس هيل ع ىل عأ أ » :ه ه ا ض  يل نأ دسا يا 969

“ Dari Abu Hayyaj Al Asadiy, Ali Radhiallahu’anhu pernah berkata kepada Abu Hayyaj: ‘Maukah engkau aku utus untuk mengerjakan sesuatu yang dulu aku pun pernah di ut

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk mengerjakannya? Rasulullah pernah mengutusku untuk tidak membiarkan makam ditinggikan, melainkan harus dibuat rata den

Lalu tidak membiarkan ada gambar (makhluk bernyawa), melainkan harus dihilangkan’ ” (HR. Muslim, no.969)

Dalam menjelaskan hadits ini An Nawawi berkata:

 ه    ا  ق        ع  ش  ا  ذ   اذ    ،        رب   وح     ر        ، م       ، ا ر    ع   ي      ا ى ل    ر    رب ق  ا ن    ة أ ا ن   أ

Page 83: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 83/101

“Yang sesuai sunnah, makam itu tidak terlalu tinggi dan tidak buat melengkung. Namun tingginya hanya sekitar sejengkal dan dibuat rata. Ini mazhab Asy Syafi’i dan murid-m(Syarhu Shahih Muslim, 389/3)

Inilah sikap Ali bin Abi Thalib terhadap kuburan. Berbeda dengan para penyembah kubur serta orang-orang yang ber-tabarruk dengan kuburan, mereka meninggikan makam-

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam (Ayah Fathimah -Radhi’allahu’anha- )

ا. :و را بر ير أه خش أن ذ دا د ميبأ وب اذتا صا ويا ا ع «هتو ر با نأ » ةش

“ Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ketika sakit menjelang wafatnya: ‘Allah melaknat Yahudi dan Nasrani yang menjadikan kuburan Nabi mereka sebagai tempat ib

berkata: ‘Andai bukan karena sabda beliau ini, tentu akan aku nampakkan (dibuka untuk umum) kuburan beliau, namun beliau khawatir kuburnya dijadikan tempat ibadah ‘” no. 1330)

Ibnu Hajar Al Asqalani berkata tentang hadits ini:

 م لم أه رتح ار ،أن عظم بر ع ى ،لع ايو اص إ إى فع علم  س ل   ه   آ  ه    ل ي ا ى ل    ه  “Seakan-akan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengetahui beliau akan wafat karena sakit yang sedang dialaminya, lalu beliau khawatir makam beliau diagungkan sebperbuatan orabg-orang terdahulu. Dilaknatnya kaum Yahudi dan Nasrani adalah isyarat bahwa orang yang melalukan perbuatan tersebut dicela” ( Fathul Baari, 688/8)

Demikian uraian singkat. Semoga Allah senantiasa melimpkahkan rahmah dan hidayah-Nya kepada kita semua.

[ Sebagian besar tulisan ini disadur dari tulisan Al Akh Dimasqiyyah di Forum Ahlul Hadits (http://www.ahlalhdeeth.cc/vb/showthread.php?t=155930 ). Semoga Allah senanti]

Penyadur: Yulian Purnama

rtikel www.muslim.or.id

[1] Ada yang mengatakan bahwa judul yang benar adalah  Al Ithaaf  

[2] Dalam Lisaanul Arab dijelaskan:

 د  عي ا    يه  ج و    

“Ied adalah setiap hari yang terdapat berkumpulnya manusia”

:ر ا  د   عي ا  نزحا ر   يه ا ف  عو   ذا وا رعا د

“Al Azhari berkata: Ied menurut budaya arab adalah setiap waktu yang secara rutin kesenangan dirayakan atau kesedihan diratapi”

21

21

21

21

21

21

21

Page 84: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 84/101

21

21

Get Shareaholic for Firefox

nda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di muslim.or.id dengan menyertakan muslim.or.id sebagai sumber artikel

Daftar RSS komentar 

10 komentar 

1.  Fahrul says:

1 June 2010 at 6:45 pm 

ASSALAMU ‘ALAIKUMUSTADZ,ANA MAU TANYA SETELAH RASULULLAH MENINGGAL DAN DIKUBURKAN DI MANAKAH UMMUL MUKMININ AISYAH TINGGAL,MENGINGAT TAK BOLEH SHALAT DI TEMPAT YANG ADA KUMBURANNYA? MOHON PENJELASAN USTADZ,JAZAKALLAH.

2. hamba yg dho'if says:

2 June 2010 at 10:35 am 

Assalamu’alaikum,

Yg terang semakin terang, yg gelap semakin gelap. Alhamdulillah, hujjah ilmiah ini adalah bantahan bagi quburiyun.

Akh Yulian,Afwan akh, agar lebih lengkap mohon dibahas jg mengenai hadits yg jg sering dijadikan dalil oleh kaum quburiyun yaitu hadits yg mengenai bekas air wudhu dan kRasulullah Shallallahu alaihi wasallam yg direbutkan oleh para sahabatnya. Sebab mereka berdalih hadits ini adalah dalil kebolehan kita mencari berkah dari bekas2keringat org2 yg mereka anggap wali. Klo antum punya link web yg membahas hadits itu mungkin bisa langsung disebutkan disini. Terima kasih.

3. abu umair al-bagani says:

5 June 2010 at 12:01 am 

Bismillah. akhi, anan izin copas filenya.jazakumullah khairan

4.  yudo adianto says:

6 June 2010 at 6:38 am 

syukron kasyron tas informasinya

Page 85: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 85/101

5. a priyatno says:

7 June 2010 at 9:13 am 

Alhamdulillah setiap hari ada saja ilmu yang bermanfaat yang kita dapat, karena selama ini kita mendapatkan ilmu yang menyesatkan.

6. benny prabowo says:

8 June 2010 at 1:48 pm 

Alhamdulillah…ilmu yg bermanfaat di sampaikan

7.  subiyanto says:

9 June 2010 at 2:49 pm 

Teruskan artikel2 yg shahih, supaya yg mendukungnya biar jelas

8. Yulian Purnama says:

29 June 2010 at 10:44 pm 

#FahrulWa’alaikumussalam,‘Aisyah Radhilallahu’anha tetap tinggal di sana, ketika Umar wafat, beliau baru pindah. Beliau tidak shalat menghadap kubur Nabi dan tempatnya terpisah sedemikruangan tempat Nabi dimakamkan.Wallahu’alam.

Ibnul Munkadir rahimahullah adalah seorang tabi’in yang mulia. Ia dikenal sebagai ulama, Al Hafidz , ahli ibadah, ahli zuhud, dan orang yang besar baktinya kepada orang tuapada banyak sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan meriwayatkan banyak hadits. Semoga Allah merahmati beliau.

da sebuah kisah yang menceritakan bahwa Ibnul Munkadir biasa meminta pertolongan kepada makam Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika ditimpa sesuatu yang membahaini dijadikan alasan oleh sebagian untuk melegalkan ritual tabarruk , tawassul dan meminta pertolongan kepada makam-makam orang shalih. Berikut kisahnya,

.   ج  ر   م   م-  ث  س ل   ه    ل ي ا ى ل    -    ر ا  ب  د  لى   ب    خ     ى   و         و  ن   ق ك    ،      هب ي ص    ن  ك    ،ه ح     أ       ل      د  ك    ا    ا ن    :    ،     ا  ي  و  ع ق        ي    س  د ث  إ   :ا     ،ر     ص ي ب   خ   ه   إ :  ق   ،          عو ت   م  س ل   ه    ل ي ا ى ل    -    ر ا  ب     ق ب  ع   س  ا ،         د  ج   -

Mu’shab bin Abdillah berkata: Isma’il bin Ya’qub At Taimi menceritakan kepadaku, ia berkata,“Suatu ketika Ibnul Munkadir sedang duduk-duduk bersama murid-muridnya. Tiba-tiba lidahnya kaku tak dapat berbicara. Beliau pun berdiri lalu meletakkan dagunya di atasShallallahu’alaihi Wasallam lalu kembali. Murid-muridnya menyalahkan perbuatan beliau tersebut. Beliau pun berkata,’Yang menimpaku tadi adalah suatu bahaya. Ketika a

bahaya aku biasa ber-isti’anah (memohon pertolongan) kepada makam Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam‘”

Kisah ini dibawakan oleh:

Pertama: Adz Dzahabi dalam Siyar A’lamin Nubala (9/437)

Kedua: Adz Dzahabi dalam Tarikh Al Islami (2/456) terbitan web alwarraq.com, dengan sanad yang sama, namun terdapat sedikit perbedaan redaksi:

 ا جد اسغ قبر اب لى ا ليه سلم

“Ketika aku menemui bahaya aku biasa ber-istighatsah kepada makam Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam”

Ketiga: As Samhudi, dalam Wafa-u Al Wafa Bi Akhbari Daari Al Musthafa (4/218), dengan sanad yang sama, namun terdapat sedikit perbedaan redaksi:

دج ا ملس هيل ا ىل با ربق يفشسا

Page 86: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 86/101

“Ketika aku menemui bahaya yang demikian aku biasa ber- istisyfa (meminta kesembuhan) kepada makam Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam”

Status Perawi

Pertama: Mu’shab bin Abdillah

ama lengkapnya Abu Abdillah Mu’shab bin Abdillah bin Mu’shab bin Tsabit Al Zubairi Al Madini. Ibnu Hajar Al Asqalani berkata: “Tsiqah” (Tahdzib At Tahdzib, 10/147)erkata: “ Ash Shaduuq” (Siyar A’laamin Nubala, 21/32). Al Baihaqi men-tsiqah-kannya (Siyar A’laamin Nubala, 21/32). Abu Hatim dan Ibnu Ma’in menulis hadits darinya ( 

Ta’dil , 8/309).

Kedua: Isma’il bin Ya’qub At Taimi 

 bu Hatim Ar Razi berkata: “ Dha’ful Hadits” ( Al Jarh Wat Ta’dil, 2/204). Ibnu Hajar berkata: “ Lahu hikaayatun munkarah” ( Lisaanul Mizan, 1/185). Adz Dzahabi berkata: “ (2/456). Semua ini adalah lafadz-lafadz pelemahan. Memang Ibnu Hajar berkata: “Ibnu Hibban men-tsiqah-kannya” ( Lisaanul Mizan, 1/185). Namun Ibnu Hibban di kalangantelah dikenal akan sikapnya yang terlalu bermudah-mudah menetapkan status tsiqah (baca: mutasaahil ). Para peneliti hadits seperti Adz Dzahabi, Ibnu Qattan, Abu Hatim danmenerapkan kaidah: ‘Jika hanya Ibnu Hibban seorang diri yang memberi status tsiqah pada seorang rawi, maka disimpulkan status rawi tersebut adalah majhul ain‘. Lihat penjtentang masalah ini pada Buhuts Fil Musthalah (1/288) karya Dr. Mahir Yasin Al Fahl.

Kualitas Riwayat

Dari keterangan di atas, maka jelaslah bahwa riwayat tersebut dha’if karena dhaif -nya Isma’il bin Ya’qub At Taimi. Hal ini diperkuat dari keterangan dari Adz Dzahabi, karen

membawakan riwayat tersebut dalam Tarikh Al Islami (2/456) beliau berkata, “Isma’il: fiihi layyin” (Isma’il bin Ya’qub terdapat kelemahan).

ndaikan kisah ini shahih pun -dan nyatanya tidak- perbuatan Ibnul Munkadir, seorang tabi’in, bukanlah dalil, bukan alasan yang dapat melegalisasikan isti’anah (meminta pekepada kuburan.

Semoga Allah memberi taufik.

Penulis: Yulian Purnama

rtikel www.muslim.or.id

15

15

15

15

15

15

15

15

15

Page 87: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 87/101

Get Shareaholic for Firefox

nda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di muslim.or.id dengan menyertakan muslim.or.id sebagai sumber artikel

Daftar RSS komentar 

8 komentar 

1. abdur rosid says:

9 June 2010 at 8:27 am 

 jangan terburu-buru mengatakan tawasul dan tabaruk adalah meminta pertolongan pada makam ya..kita satu agama dan satu akidah

2. Yulian Purnama says:

9 June 2010 at 8:36 am 

#abdur rosidAnda benar. Tawassul dengan makam, tabarruk pada makam, dan minta pertolongan pada makam adalah 3 hal berbeda. Namun semuanya terlarang dan merupakan

3. aiem says:

9 June 2010 at 1:34 pm 

ana mo numpang nanya,,knapa orang2 suni di indonesia senang mendatangi makam2 orang sholeh daripada mendatangi makam orangtuanya..???

4.  Kuswanto says:

9 June 2010 at 2:42 pm 

Assalamu ‘alaikumUstadz,saya pernah membaca sebuah artikel di sebuah tabloid islam bahwa ada sebuah penelitian di Jepang yaitu apabila kita mengucapkan kata2 yang baik atau burdiarahkan ke air maka molekul-molekul atau atom-atom di dalan air itu akan membentuk sebuah pola. Sehingga dapat disimpulkan kalau isi air itu dibacakan doa-domaka molekul-molekulnya akan membentuk pola kebaikan maupun sebaliknya akan membentuk pola yang buruk. Pertanyaan saya yaitu karena berdasarkan penelisebagian kaum muslimin yang membacakan doa/dzikir/mantera yang diyakini baik ke arah air maka orang minum air tersebut akan merasa baik atau sehat,apakah hdibolehkan dan apakah kita minum air zam-zam untuk kesembuhan termasuk bertawasul serta apakah ada doa/dzikir khusus untuk meminum air zam-zam? Mohon

  penjelasannnya. Jazakallah.

5. arie says:

10 June 2010 at 8:49 am 

setau ana cuma ziarah kubur yg dibolehkan. itupun dengan tujuan mendoakan orang yg telah wafat/dikubur. bukan meminta pertolongan pada kuburan/makam.dimasehatnya, benda mati (kuburan/makam) bisa memberi manfaat/pertolongan pada mahluk hidup???Apakah sudah lupa dengan Nabiyullah Ibrahim AS yg menghancurkan benda2 mati (patung???) yg didatangi untuk dimintai pertolongan????

6.  Abduh Tuasikal   says:

10 June 2010 at 9:55 am 

Page 88: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 88/101

@ KuswantoWa’alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuh.Untuk air zam-zam, memang ia adalah air yg penuh keberkahan. Hal ini berdasarkan dalil. Sehingga boleh ngalap berkah dengannya. Do’a yg dibaca ketika itu apa zam-zam sesuai niatan orang yang meminumnya. Silakan baca artikel berikut ini >>  http://rumaysho.com/faedah-ilmu/15-faedah-ilmu/2740-khasiat-air-zam-zam.htm

Untuk masalah membacakan do’a ke air sebagaimana dicontohkan di atas, maka ini harus butuh dalil, tidak semata dengan berdasarkan penelitian di Jepang (barang penelitian orang kafir yg tidak paham Islam). Alasannya, karena keberkahan (kebaikan yang banyak) itu datangnya dari Allah, sehingga kita mau menyatakan suatumaka tentu saja dari penjelasan Allah dan Rasul-Nya, bukan hanya berdasarkan pada penelitian.

Semoga Allah beri kepahaman.

7.  salih says:

22 September 2011 at 2:37 pm 

ngomong-ngomong tentang ziarah-ziarah dan quburiyyun-quburiyyun antum pernah pada ziarah belum sih? ziarah tuh sunnah lho…… iya kan?

8. Yulian Purnama says:

22 September 2011 at 10:17 pm 

#salihBedakan tabarruk dengan ziarah kubur, silakan baca tulisan kami:http://kangaswad.wordpress.com/2011/05/18/keutamaan-ziarah-kubur/

12 Hadits Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan

Kategori Ramadhan | 22-07-2010 | 90 Komentar 

Islam adalah agama yang ilmiah. Setiap amalan, keyakinan, atau ajaran yang disandarkan kepada Islam harus memiliki dasar dari Al Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu’alaih

yang otentik. Dengan ini, Islam tidak memberi celah kepada orang-orang yang beritikad buruk untuk menyusupkan pemikiran-pemikiran atau ajaran lain ke dalam ajaran Islam

Karena pentingnya hal ini, tidak heran apabila Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan perkataan yang terkenal:

اس اد ،و اس؛ ق ء ء

“Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata semaunya.” (Lihat dalam Muqaddimah Shahih Muslim, Juz I, halaman 12)

Dengan adanya sanad, suatu perkataan tentang ajaran Islam dapat ditelusuri asal-muasalnya.

Oleh karena itu, penting sekali bagi umat muslim untuk memilah hadits-hadits, antara yang shahih dan yang dhaif, agar diketahui amalan mana yang seharusnya diamalkan kardiajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam serta amalan mana yang tidak perlu dihiraukan karena tidak pernah diajarkan oleh beliau.

Berkaitan dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, akan kami sampaikan beberapa hadits lemah dan palsu mengenai puasa yang banyak tersebar di masyarakat. Untukpembaca, kami tidak menjelaskan sisi kelemahan hadits, namun hanya akan menyebutkan kesimpulan para pakar hadits yang menelitinya. Pembaca yang ingin menelusuri sisihadits, dapat merujuk pada kitab para ulama yang bersangkutan.

Hadits 1

 ووا تصحوا

“Berpuasalah, kalian akan sehat.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di Ath Thibbun Nabawi sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya (3/108), oleh Ath Thabrani di Al Ausath (2‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (3/227).

Page 89: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 89/101

Hadits ini dhaif (lemah), sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya (3/108), juga Al Albani di Silsilah Adh Dha’ifah (253). Bahkan Ash Shaghani agak mengatakan hadits ini maudhu (palsu) dalam Maudhu’at Ash Shaghani (51).

Keterangan: jika memang terdapat penelitian ilmiah dari para ahli medis bahwa puasa itu dapat menyehatkan tubuh, makna dari hadits dhaif ini benar, namun tetap tidak boleh sebagai sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

Hadits 2

      ه    ل   ،                ،     ب ي  ه  ت        ،   ب  م   ص  ا    و  

“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, do’anya dikabulkan, dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi di Syu’abul Iman (3/1437).

Hadits ini dhaif, sebagaimana dikatakan Al Hafidz Al Iraqi dalam Takhrijul Ihya (1/310). Al Albani juga mendhaifkan hadits ini dalam Silsilah Adh Dha’ifah (4696).

Terdapat juga riwayat yang lain:

اصم ب إن ن ادا لى راه

“Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam ibadah meskipun sedang tidur di atas ranjangnya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Tammam (18/172). Hadits ini juga dhaif, sebagaimana dikatakan oleh Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (653).

Yang benar, tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Maka, sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai saranibadah. Misalnya, seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah.

Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya, tentu tidak bernilahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela. Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan b

malasan.

Hadits 3

، اوس ي ةر يعبس أ ن ةر أ ، اوس ي ةر أ ن ريا ةلص هي رقت ، وت هلي ي ، ةر هي ا عج ، ر أ ريخ ةلي هي ر ، ميظ ر م

د ل ي ا وس : او ء رجأ ق نأ ري رجأ ه ن ، ا هب ، هوذ رفغ ن هي ر ، ؤا هي از ر ، ساوا ر ، ةا هاوث ربصا رخآ رفغ هس ة هأ ر و ، ةا خد ى ظ ةر وحا ا قس بأ ، ء ةر أ ، رت أ ، ب ةذ ىل ر اوا اذ ا ع :

“Wahai manusia, bulan yang agung telah mendatangi kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari 1. 000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang hariny

sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai ibadah tathawwu’ (sunnah). Barangsiapa pada bulan itu mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia

mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadha

kesabaran, sedangkan kesabaran itu balasannya adalah surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong. Di dalamnya rezki seorang mukmin ditambah. Barangsiapa pada bulan Ramamemberikan hidangan berbuka kepada seorang yang berpuasa, dosa-dosanya akan diampuni, diselamatkan dari api neraka dan memperoleh pahala seperti orang yang berpu

mengurangi pahala orang yang berpuasa tadi sedikitpun” Kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan kepa

berpuasa.” Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata, “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan hidangan berbuka berupa sebutir kurma, at

air atau sedikit susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (1887), oleh Al Mahamili dalam Amaliyyah (293), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (6/512), Al Mundziri dalam Targhib

(2/115)

Hadits ini didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al Mundziri dalam At Targhib Wat Tarhib (2/115), juga didhaifkan oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi di Sifatu Shaumin Naahkan dikatakan oleh Abu Hatim Ar Razi dalam Al ‘Ilal (2/50) juga Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (871) bahwa hadits ini Munkar.

Yang benar, di seluruh waktu di bulan Ramadhan terdapat rahmah, seluruhnya terdapat ampunan Allah dan seluruhnya terdapat kesempatan bagi seorang mukmin untuk terbebneraka, tidak hanya sepertiganya. Salah satu dalil yang menunjukkan hal ini adalah:

  ن إ ا ، فر ه تقد به

“Orang yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.38, Muslim, no.760)

Page 90: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 90/101

Dalam hadits ini, disebutkan bahwa ampunan Allah tidak dibatasi hanya pada pertengahan Ramadhan saja. Lebih jelas lagi pada hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Raersabda:

،   ا     ء ق     ،ر   ص    ر أ  ش ا        ،  أ  ب ر    ي ا       :           ،            غ ل   م   ة   ،ل    ا    وا  أ    ح     ،            ف   م     ، ل  ا    وا  أ    ل ق   ،    ا    ر     ،   ي ي ش  ا    د  ن   ف       ر          ة      ي ل        

“ Pada awal malam bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Pintu surga dibuka, tidak ada satu p

ditutup. Kemudian Allah menyeru: ‘wahai penggemar kebaikan, rauplah sebanyak mungkin, wahai penggemar keburukan, tahanlah dirimu’. Allah pun memberikan pembeba

bagi hamba-Nya. Dan itu terjadi setiap malam” (HR. Tirmidzi 682, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)

dapun mengenai apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap amalan sunnah kebaikan di bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana amalan wajib, dan amalan wdengan 70 kali lipat pahala ibadah wajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini tidaklah benar berdasarkan hadits yang lemah ini. Walaupun keyakinan ini tidak benar, sesungta’ala melipatgandakan pahala amalan kebaikan berlipat ganda banyaknya, terutama ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Hadits 4

 ن سو ا لى ا ليه سلم إا أر : الم لى أر قب إ أ اي اعليم

“Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘a

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya (2358), Adz Dzahabi dalam Al Muhadzab (4/1616), Ibnu Katsir dalam Irsyadul Faqih (289/1), Ibnul Mulaqqin dalam(5/710)

Ibnu Hajar Al Asqalani berkata di Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341) : “Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali”. Hadits ini juga didhaifkan oleh Asy Syaukani dalam N

(4/301), juga oleh Al Albani di Dhaif Al Jami’ (4350). Dan doa dengan lafadz yang semisal, semua berkisar antara hadits lemah dan munkar.

Sedangkan doa berbuka puasa yang tersebar dimasyarakat dengan lafadz:

يارا ما ر را ىل ا ملا

“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, aku memohon Rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Penyayang.”

Hadits ini tidak terdapat di kitab hadits manapun. Atau dengan kata lain, ini adalah hadits palsu. Sebagaimana dikatakan oleh Al Mulla Ali Al Qaari dalam kitab Mirqatul Maf

isykatul Mashabih: “Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan tambahan ‘wabika aamantu’ sama sekali tidak ada asalnya, walau secara makna memang benar.”

Yang benar, doa berbuka puasa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam terdapat dalam hadits:

ا ء نإ رجا بث رعا لا ظا رأ اإ ملس هيل ا ىل ا وس ن 

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:

ا ء نإ رجا بث رعا لا ظا  

 Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/ 

(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud (2357), Ad Daruquthni (2/401), dan dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232 juga oleh Al Albani di Shahih

Daud .

Hadits 5

  أر و ن ير خصة م قه إن ادر له

“Orang yang sengaja tidak berpuasa pada suatu hari di bulan Ramadhan, padahal ia bukan orang yang diberi keringanan, ia tidak akan dapat mengganti puasanya meski bmenerus.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di Al’Ilal Al Kabir (116), oleh Abu Daud di Sunannya (2396), oleh Tirmidzi di Sunan-nya (723), Imam Ahmad di Al Mughni (4Daruquthni di Sunan-nya (2/441, 2/413), dan Al Baihaqi di Sunan-nya (4/228).

Page 91: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 91/101

Hadits ini didhaifkan oleh Al Bukhari, Imam Ahmad, Ibnu Hazm di  Al Muhalla (6/183), Al Baihaqi, Ibnu Abdil Barr dalam At Tamhid (7/173), juga oleh Al Albani di Dhaif A

(723), Dhaif Abi Daud (2396), Dhaif Al Jami’ (5462) dan Silsilah Adh Dha’ifah (4557). Namun, memang sebagian ulama ada yang menshahihkan hadits ini seperti Abu HatimIlal (2/17), juga ada yang menghasankan seperti Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah (2/329) dan Al Haitsami di Majma’ Az Zawaid (3/171). Oleh karena itu, ulama bemengenai ada-tidaknya qadha bagi orang yang sengaja tidak berpuasa.

Yang benar -wal ‘ilmu ‘indallah- adalah penjelasan Lajnah Daimah Lil Buhuts Wal Ifta (Komisi Fatwa Saudi Arabia), yang menyatakan bahwa “Seseorang yang sengaja tidakdzur syar’i,ia harus bertaubat kepada Allah dan mengganti puasa yang telah ditinggalkannya.” (Periksa: Fatawa Lajnah Daimah no. 16480, 9/191)

Hadits 6

تقووا ن ن ن اسم أسء ا تعى ك ووا ر ن

“Jangan menyebut dengan ‘Ramadhan’ karena ia adalah salah satu nama Allah, namun sebutlah dengan ‘Bulan Ramadhan.’”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan-nya (4/201), Adz Dzaahabi dalam Mizanul I’tidal (4/247), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (8/313), Ibnu Katsir d(1/310).

Ibnul Jauzi dalam Al Maudhuat (2/545) mengatakan hadits ini palsu. Namun, yang benar adalah sebagaimana yang dikatakan oleh As Suyuthi dalam An Nukat ‘alal Maudhua

“Hadits ini dhaif, bukan palsu”. Hadits ini juga didhaifkan oleh Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (8/313), An Nawawi dalam Al Adzkar (475), oleh Ibnu Hajar Al AsqalaFathul Baari (4/135) dan Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (6768).

Yang benar adalah boleh mengatakan ‘Ramadhan’ saja, sebagaimana pendapat jumhur ulama karena banyak hadits yang menyebutkan ‘Ramadhan’ tanpa ‘Syahru (bulan)’.

Hadits 7

أن ر ن عل ي اء ا ر إ ز افر

“Bulan Ramadhan bergantung di antara langit dan bumi. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali zakat fithri.”

Hadits ini disebutkan oleh Al Mundziri di At Targhib Wat Tarhi b (2/157). Al Albani mendhaifkan hadits ini dalam Dhaif At Targhib (664), dan Silsilah Ahadits Dhaifah (43).

Yang benar, jika dari hadits ini terdapat orang yang meyakini bahwa puasa Ramadhan tidak diterima jika belum membayar zakat fithri, keyakinan ini salah, karena haditsnya dfithri bukanlah syarat sah puasa Ramadhan, namun jika seseorang meninggalkannya ia mendapat dosa tersendiri.

Hadits 8

أ ر ن ، ر نبع ، ا ر ج 

“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Adz Dzahabi di Tartibul Maudhu’at (162, 183), Ibnu Asakir di Mu’jam Asy Syuyukh (1/186).

Hadits ini didhaifkan oleh di Asy Syaukani di Nailul Authar (4/334), dan Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (4400). Bahkan hadits ini dikatakan hadits palsu oleh banyak ulamDzahabi di Tartibul Maudhu’at (162, 183), Ash Shaghani dalam Al Maudhu’at (72), Ibnul Qayyim dalam Al Manaarul Munif (76), Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Tabyinul Uj

Hadits 9

دقا ةلي ياربج هيل ىل ن ر س ةكا هيل ل ار ع ىل ر  

“Barangsiapa memberi hidangan berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang halal, para malaikat bershalawat kepadanya selama bulan Ramadhan dan Jibril bershakepadanya di malam lailatul qadar.”

Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Al Majruhin (1/300), Al Baihaqi di Syu’abul Iman (3/1441), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Adh Dhuafa (3/318), Al Mundziri dalaWat Tarhib (1/152)

Hadits ini didhaifkan oleh Ibnul Jauzi di Al Maudhuat (2/555), As Sakhawi dalam Maqasidul Hasanah (495), Al Albani dalam Dhaif At Targhib (654)

Yang benar,orang yang memberikan hidangan berbuka puasa akan mendapatkan pahala puasa orang yang diberi hidangan tadi, berdasarkan hadits:

Page 92: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 92/101

ئي مصا رجأ ق هأ ري ، رجأ ه ن ر  

“Siapa saja yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalany

Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)

Hadits 10

لقا ج : ؟ ربا ا : او . ربا ا ىإ رغا ا عج 

“Kita telah kembali dari jihad yang kecil menuju jihad yang besar.” Para sahabat bertanya: “Apakah jihad yang besar itu?” Beliau bersabda: “Jihadnya hati melawan hawa

Menurut Al Hafidz Al Iraqi dalam Takhrijul Ihya (2/6) hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Az Zuhd . Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Takhrijul Kasyaf (4/114) juga mhadits ini diriwayatkan oleh An Nasa’i dalam Al Kuna.

Hadits ini adalah hadits palsu. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam di Majmu Fatawa (11/197), juga oleh Al Mulla Ali Al Qari dalam Al Asrar Al Marfu’ah (211). Al ASilsilah Adh Dhaifah (2460) mengatakan hadits ini Munkar.

Hadits ini sering dibawakan para khatib dan dikaitkan dengan Ramadhan, yaitu untuk mengatakan bahwa jihad melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan lebih utama dari jihadalan Allah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Hadits ini tidak ada asalnya. Tidak ada seorang pun ulama hadits yang berangapan seperti ini, baik dari perkataan maupuabi. Selain itu jihad melawan orang kafir adalah amal yang paling mulia. Bahkan jihad yang tidak wajib pun merupakan amalan sunnah yang paling dianjurkan.” ( Majmu’ Fa

rtinya, makna dari hadits palsu ini pun tidak benar karena jihad berperang di jalan Allah adalah amalan yang paling mulia. Selain itu, orang yang terjun berperang di jalan All

telah berhasil mengalahkan hawa nafsunya untuk meninggalkan dunia dan orang-orang yang ia sayangi.

Hadits 11

ا بقت مع : ، ا بقت : لق دي و ملس هيل ا ىل ا وس يق : ةلا  

“Wa’ilah berkata, “Aku bertemu dengan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pada hari Ied, lalu aku berkata: Taqabbalallahu minna wa minka.” Beliau bersabda: “Ya, T

minna wa minka.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Al Majruhin (2/319), Al Baihaqi dalam Sunan-nya (3/319), Adz Dzahabi dalam Al Muhadzab (3/1246)

Hadits ini didhaifkan oleh Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhuafa (7/524), oleh Ibnu Qaisirani dalam Dzakiratul Huffadz (4/1950), oleh Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah

Yang benar, ucapan ‘Taqabbalallahu Minna Wa Minka’ diucapkan sebagian sahabat berdasarkan sebuah riwayat:

ا بقت : عب مع وق ديعا و اوقا اإ ملس هيل ا ىل ا وس حأ ن 

rtinya:“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya ketika saling berjumpa di hari Ied mereka mengucapkan: Taqabbalallahu Minna Wa Minka (Semoga Allah m

ibadah saya dan amal ibadah Anda)”

tsar ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al Mughni (3/294), dishahihkan oleh Al Albani dalam Tamamul Minnah (354). Oleh karena itu, boleh mengamalkan ucapan idiyakini sebagai hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

Hadits 12

رجفا ييا ، وش رظا ، ةيا ، ةبيغا ، ذكا : ءوضوا قت ، مصا رفت خ 

“Lima hal yang membatalkan puasa dan membatalkan wudhu: berbohong, ghibah, namimah, melihat lawan jenis dengan syahwat, dan bersumpah palsu.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Jauraqani di Al Abathil (1/351), oleh Ibnul Jauzi di Al Maudhu’at (1131)

Hadits ini adalah hadits palsu, sebagaimana dijelaskan Ibnul Jauzi di Al Maudhu’at (1131), Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (1708).

Yang benar, lima hal tersebut bukanlah pembatal puasa, namun pembatal pahala puasa. Sebagaimana hadits:

  م د و از اع ه ا ، لي جة أن د عه راه

Page 93: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 93/101

“Orang yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, serta mengganggu orang lain, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya.” (HR. Bukhari, no.6057)

Demikian, semoga Allah memberi kita taufiq untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam yang sahih. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan ampunannya kulan mulia ini. Semoga amal-ibadah di bulan suci ini kita berbuah pahala di sisi Rabbuna  Jalla Sya’nuhu.

 لى ا لى بي حد آه حبه سلم

***

Disusun oleh: Yulian PurnamaMuraja’ah: Ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar 

rtikel www.muslim.or.id

• 63

63

63

63

63

63

63

63

63

Get Shareaholic for Firefox

nda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di muslim.or.id dengan menyertakan muslim.or.id sebagai sumber artikel

Daftar RSS komentar 

90 komentar 

1.  Ngabidin says:

11 August 2011 at 9:54 pm 

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Mohon ijin untuk copy dan share artikel kajian ilmu yang ada di web: muslim.or.id ini,

Page 94: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 94/101

Syukran,Yassarallah/sahhalallah lanal khaira haitsuma kunna,Jazaakallahu khayran.

2. awwam says:

22 August 2011 at 3:56 pm 

Budi says:14 October 2009 at 6:07 pm

 Namun, pendapat yang paling kuat, adalah tidak boleh menggunakan hadits dhaif dalam segala hal termasuk keutamaan amal.======

Ust. Aswad YthTertarik dengan respon Ustadz atas tulisan Akh Al-Fakir Illalloh

Boleh tau tulisan Ustadz tersebut rujukannya dari mana?…karena Imam Bukhari sendiri menggunakan Hadits Dha’if dalam kitab Adabul Mufrad…Beda halnya deJami’us Shahih yang memang menurut penelitian beliau Shahih semuanya.

Ibnu Hajar Al-Haitsami rahmatullah ‘alaihi katakan: “Para ulama telah bersepakat mengenai bolehnya mengamalkan hadis dhaif dalam hal keutamaan-keutamaan aandaikan hadis tersebut ternyata benar keberadaannya (sahih), maka dengan mengamalkannya berarti hak-hak hadis tersebut telah terpenuhi. Kalaupun tidak demiki

dhaif — maka hal tersebut tidak akan menimbulkan pengaruh buruk apapun seperti menghalalkan atau mengharamkan sesuatu atau hilangnya hak orang lain”

Kemudian tulisan Ustadz dibawah ini:Menyampaikan hadits dhaif atau palsu tidak berbeda dengan berbohong atas nama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Dan perbuatan ini dosanya besar ===

Apakah Hadits Dhaif = Hadits Palsu, mohon penjelasannya?

Terimakasih

Wassalam

Kaya’nya pertanyaan ini belum ada yang menjawab

3. Yulian Purnama says:

22 August 2011 at 4:43 pm 

#awwamSilakan baca komentar2 kami sebelumnya, sudah kami jawab. Jika masih ingin membaca lebih mendalam, silakan simak:http://muslim.or.id/hadits/meninjau-penggunaan-hadits-dhoif-dalam-fadhilah-amal.htmlhttp://muslim.or.id/hadits/hadits-dhoif-menjadi-sandaran-hukum.html

4. ngadiyo says:

30 September 2011 at 7:31 pm 

assalamualaikumw3…ijin nglink gan…terima kasih Jazakumulloh khoiron…

Fundamentalisme dan gerakan radikal Islam Kontemporer  

(Kasus Jama’ah Islamiyah)

. Persoalan dan latar belakang sosialDiskursus gerakan Islam radikal, fundamentalisme Islam, dan terrorisme Islam dalam ruang public internasional menjadi sangat mengemuka pasca munculnya tragedy kemanu

Page 95: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 95/101

September 2001. Tepatnya, pasca terjadinya peristiwa ledakan WTC, gedung pentagon, dan gedugn capitol di Amerika Serikat. Ketiga entitas tersebut dipahami oleh bayak kakalangan Barat- sebagai aksi jaringan kelompok internasional Islam radikal fundamentalisme. Menurut David Zaidan dalam artikelnya, The Islamic fundamentalist view of life

attle, tragedy tersebut diyakini pelaku utamanya adalah Oesama bin Laden dan jaringan teroris yang dibetuknya (Alqaeda).Gerakan Islam dimaksudkan segala aktifitas rakyat yang bersifat bersama (jama’ah) dan terorganisasi, yang berupa mengembalikan Islam agar kembali memimpin masyarakat mengarahkan kehidupan mereka dalam segala aspeknya. Berdirinya negara Islam barangkali merupakan tujuan paling penting bagi para tokoh pergerakan kebangkitan Islam, ntidaklah berarti bahwa semua tokoh kebangkitan berpandangan sama mengenai apa itu negara Islam dan bagaimana menjalankannya. Namun, Kelompok Islam radikal, dalam Indonesia, meyakini adanya relasi integral antara Islam dengan negara, dengan argumen bahwa Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasukDalam konteks Indonesia, ditengah berjalannya proses penyidikan yang dipimpin Indonesia, serangan yang terjadi di Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 kian menampakkan di

karya Jama’ah Islamiyah (JI). Mekipun demikian, banyak kalangan yang meragukan keberadaan JI di Indonesia termasuk Pimpinan Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah atau AsPesantren se-Indonesia KH A. Aziz Masyhuri. Ia belum pernah mendengar tentang JI di Indonesia, dan sepengetahuannya hanya ada di Pakistan yang kemunculannya karena tlain (Yahudi), sedangkan di Indonesia tekanan semacam itu tidak dijumpai Namun apa itu Jama’ah Islamiyah, bagaimana cara organisasi ini beroperasi serta apa sasaran atau tInilah fokus permasalahan yang akan dikaji.Guna menjawab sebagian pertanyaan tersebut, penulis mengacu pada hasil temuan Intl Crisis Group (ICG) yang telah menyelidiki berbagai peristiwa ledakan bom di Indonesiadengan JI. Banyak kasus yang bisa dijadikan rujukan: Sejak 1999 hingga kini, JI pernah dikaitkan dengan lusinan serangan maut yang mereka lancarkan di Indonesia dan Filip

B. Pendekatan ( konsep teori dan metodologi )Salah satu konsep untuk memahami fenomena fundamentalisme Jama’ah Islamiyah adalah dengan memposisikannya sebagai bagian dari gerakan sosial ( social movement ). F

ertitik tolak dari dari paradigma gerakan sosial lama ( old social movement paradigm ) yang tidak menyertakan agama sebagai satu-satunya faktor pendorong konflik, melaink( class ) sebagai faktor utama munculnya gerakan sosial. Cara pemahaman seperti inilah yang kemudian disebut dengan class interpretation.Untuk melihat gerakan fundamentalisme JI, juga dapat dilihat dari teori perlawanan (oppositionalism) atau teori perjuangan (fight) yang melihat fundamentalisme dari lima cirrPertama, fight back; perlawanan dilakukan terhadap kelompok yang mengancam keberadaan atau identitas yang menjadi taruhan hidupnya. Kedua, figh for; berjuang untuk mecita yang mencakup persoalan hidup secara umum, seperti keluarga dan istitusi lainnya. Ketiga, fight with; berjuang dengan kerangka nilai atau identitas tertentu yang diambil masa lalu maupun konstruksi baru. Keempat, faight against; berjuang melawan musuh-musuh tertentu yang muncul dalam bentuk komunitas atau tata sosial keagamaan yang dmenyimpang. Kelima, fight under; berjuang atas nama tuhan atau ide-ide yang lain.

C. Antara jama’ati Islami dan Jama’ah Islamiyah ( JI )da problem terminologi yang perlu ditegaskan terlebih dahulu, yaitu antara Jama’ati Islam dan Jama’ah Islamiyah. Adapun Jama’ati Islami didirikan oleh Abul A’la Al-Maud

1940 sekaligus ia dipilih sebagai ketuanya hingga tahun 1972. Pada tahun 1947 , waktu dua negara anak benua India itu didirikan-Pakistan dan India-Jama’at juga terbagi dua India dan Jama’at-I Islam Pakistan, ia memusatkan perhatiannya untuk mendirikan suatu negara Islam dan masyarakat Islam yang sebenarnya dinegeri itu.Profesinya dimulai dari jurnalis, editor surat kabar Taj, pimred surat kabar Muslim (1921-1923), kemudian Aljam’iyat (1925-1928) dua surat kabar yang diterbitkan oleh jam’iHind, organisasi ulama-ulama muslim.Sedangkan Jama’ah Islamiyah (JI) adalah organisasi yang dibentuk oleh Abdullah Sungkar di Malaysia pada 1994 atau 1995, tidak untuk dirancukan dengan istilah umum Jamyang artinya hanya "komunitas Islami". Organisasi tersebut secara resmi dimasukkan dalam daftar organisasi teroris di PBB pada 23 Oktober 2002. Menurut Mustofa Alsayyidnampak sisi pandang yang berbeda tentang definisi terorisme yang dipahami oleh barat (AS) dan orang Islam. Orang arab (Islam), sudah mempelajari bahwa terorisme itu tidakdikalahkan dengan bersandar pada kekuatan militer. Konversi, pemaksaan dari bangsa lain adalah asing bagi Islam. Bahkan perkembangan dukungan masa depan terhadap perterorisme itu sendiri akan menjadi sulit. bdullah Sungkar ikut mendirikan Pondok Ngruki (Pesantren al-Mukmin) di pinggiran Solo, Jawa tengah dan Pesantren Luqmanul Hakiem di Johor, Malaysia. Lahir 1937 pad

ternama pedagang batik keturunan Yaman di Solo. Ditahan sesaat tahun 1977 karena mendorong golput, kemudian ditangkap bersamaa Abu Bakar Ba'asyir pada 1978 atas tudkarena diduga terlibat Komando Jihad/Darul Islam. Lari ke Malaysia 1985, mendirikan JI disana, wafat di Indonesia November 1999.Serangan tanggal 12 Oktober 2002 di Bali yang menewaskan hampir 200 orang merupakan rangkaian peristiwa peledakan bom di Indonesia dan Filipina yang paling dahsyat ydilakukan Jama’ah Islamiyah (JI). JI, sebuah organisasi yang didirikan di Malaysia oleh warga Indonesia yang terkait al-Qaeda. JI memiliki jaringan pendukung diseluruh Indo

Malaysia, Singapura dan Filipina Selatan. JI juga diduga telah mengadakan kontak dengan organisasi Muslim di Thailand dan Burma. Pun negara kaya minyak Brunei boleh jadiliriknya sebagai sumber dukungan atau tempat pelarian. Laporan ini merupakan lanjutan dari laporan ICG bulan Agustus 2002, yang mengkaji asal-usul sejarah dan intelektuorang yang terkait JI.Melihat luasnya jaringan JI seperti itu, maka pertemuan antara kecenderungan terorisme internasional dan domestik, menurut Bruce Hoffman merupakan alasan yang mendoropertumbuhan teroris sangat variatif dan komplek. Disamping faktor secara umum adalah; termotifasi oleh bentuk perintah agama, meningkatnya kemampuan dan wewenang teikut mendorong pada bentuk professional. Terorisme karena motivasi agama lebih besar volumenya daripada motivasi etnis, nasionalisme, sparatisme ataupun idiologi. Implikseperti ini sebagaimana ditunjukkan oleh gerakan kaum syi’ah.Laporan ICG tersebut diatas, juga memusatkan pada gerakan Darul Islam di Indonesia pada tahun 1950an serta peran sentral dari sebuah pesantren di Solo, Jawa Tengah, bern

gruki, berikut kedua pendirinya, yakni almarhum Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir. Bagaimana tepatnya struktur dan organisasi JI di Indonesia masih jadi hal yangPada bulan-bulan berikutnya, banyak hal yang diterbitkan mengenai JI, sebagian besar berdasarkan sumber-sumber intelijen regional.Pada Oktober 2002, Wakil Singapura di PBB, Kishore Mahbubani, secara resmi mengajukan permintaan kepada komite yang didirikan sesuai Resolusi Dewan Keamanan nommenempatkan Jama’ah Islamiyah pada daftar organisasi teroris yang terkait al-Qaeda.Menurut pemerintah Singapura, JI: Merupakan organisasi teroris regional yang bekerja secara rahasia, dibentuk oleh mendiang ulama warga Indonesia Abdullah Sungkar. Setekematiannya, kedudukan amir JI dipegang oleh seorang warga Indonesia, yaitu Abu Bakar Ba’asyir. JI bertujuan mendirikan negara Islam diseantero Asia Tenggara, dengan mcara-cara teroris dan revolusi. Organisasi JI terdiri dari empat distrik atau wilayah (mantiqi) yang masing-masing terdiri dari beberapa ranting (wakalah). JI Singapura merupaktingkat wakalah dibawah mantiqi JI Malaysia yang pernah diketuai Hambali (alias Riduan Isamuddin) hingga paruh kedua tahun 2001. Kepemimpinan mantiqi Malaysia kemusetelah Hambali dicari oleh pihak berwajib Malaysia sehubungan dengan tindak kekerasan yang dilakukan Kumpulan Militant Malaysia (KMM). Selanjutnya kepemimpinan m

Malaysia diambil alih oleh seorang ustaz bernama Mukhlas.

D. Relasi JI dengan DI, DII, MMI dan GAMSejak tahun 1970an, Abdullah Sungkar sudah mengisyaratkan perlunya organisasi baru yang dapat bekerja lebih efektif guna mencapai sebuah negara Islam, dan organisasi ternamakan Jamaah Islamiyah. Unsur-unsur kuncinya adalah perekrutan, pendidikan, ketaatan, dan jihad. Namun terjadi perselisihan dan debat didalam gerakan Darul Islam (DI) siapa yang layak memimpin organisasi tersebut dan tempatnya didalam gerakan secara lebih umum. JI yang dibentuk di Malaysia mengikuti perselisihan didalam kepemimpinketika Sungkar berpisah dengan seorang pemimpin DI yang berkedudukan di Indonesia bernama Ajengan Masduki. Tampaknya, organisasi JI yang baru, memiliki struktur jauketimbang yang lain dimana ia pernah terlibat di masa lalu.Organisasi JI tersebut merupakan jelmaan sebuah hibrida ideologi. Ada pengaruh kuat dari kelompok Islam radikal di Mesir, dalam arti struktur organisasi, kerahasiaan, dan mGerakan Darul Islam pada yang didirikan tahun 1950an masih tetap menjadi ilham yang kuat, akan tetapi ada warna anti-Kristen yang menonjol pada ajaran-ajaran JI yang bukIslam. Menurut orang-orang yang dekat dengan Abdullah Sungkar, hal itu akibat hubungan masa lalunya dengan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), yang oleh seorandisebut “memiliki obsesi hampir paranoid, yang melihat upaya-upaya misionaris Kristen sebagai ancaman terhadap Islam, serta orientasi yang kian kuat kepada Timur Tengah

Page 96: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 96/101

Saudi”.Seorang murid Sungkar menuturkan bahwa ia kerap membandingkan perjuangan kaum Muslimin di Indonesia dengan perjuangan Rasul di Mekkah. Seperti Rasul, yang harus strategi perjuangan diam-diam, maka setiap upaya untuk berjuang secara terbuka menegakan sebuah negara Islam bakal ditumpas oleh musuh-musuh Islam. Ajaran Sungkar disaja melalui JI tetapi juga pada pesantren yang turut didirikannya di Malaysia bernama Pondok Pesantren Luqmanul Hakiem di Johor. Amrozi, pelaku pada kasus bom Bali, pesiswa pada sekolah ini.Dalam berita acara pemeriksaannya, Abu Bakar Ba’asyir berkata bahwa pihak berwajib di Malaysia menuduh persantren tersebut memiliki orientasi Wahabi. Ketika Abdullah pada November 1999, tak lama setelah ia kembali ke Indonesia, Ba’asyir menggantikannya sebagai ketua JI. Akan tetapi banyak anak buah Sungkar yang direkrut di Indonesiakaum pemuda yang lebih militan, sangat tidak puas dengan peralihan kepemimpinan ke tangan Ba’asyir. Kelompok yang lebih muda tersebut diantaranya termasuk Riduan Isa

Hambali; Abdul Aziz alias Imam Samudra, yang ditangkap di Jawa Barat pada 21 November 2002; Ali Gufron alias Muchlas (kakak Amrozi, seorang pelaku kunci dalam kasuyang tertangkap pada 3 December); dan Abdullah Anshori, alias Abu Fatih. Mereka menganggap Ba’asyir terlalu lemah, terlalu bersikap akomodatif, serta terlalu mudah dipenlain. Menurut Magnus Rastorp, disininah terlihat betapa pentingnya peran dari pemimpin rohani dalam organisasi teroris Islam, sebagaimana ditunjukkan oleh peran Syekh Um bdurrahman Mesir dalam fatwanya untuk membantai Anwar Sadat dan memusuhi orang barat yang berada di Mesir.

Perpecahan tersebut kian memburuk ketika Ba’asyir bersama Irfan Awwas Suryahardy dan Mursalin Dahlan, keduanya aktivis Muslim dan mantan tahanan politik, mendirikanMujahidin Indonesia (MMI) pada Agustus 2000. Menurut kaum radikal, konsep MMI telah menyimpang dari ajaran-ajaran Abdullah Sungkar. Misalnya, mereka menganggap merupakan pengkhianatan terhadap ijtihad politik atau analisa politik Sungkar agar JI tetap bekerja di bawah tanah hingga muncul saat yang tepat untuk menegakkan negara IsBakar Ba’asyir berdalih bahwa keterbukaan yang terjadi pasca Soeharto membuka peluang-peluang baru; jika peluang tersebut tidak diraih, maka hal itu bukan saja langkah ya

ahkan sebuah dosa. Kaum radikal membantah bahwa sistim politik mungkin saja lebih terbuka saat ini, namun masih dikuasai kaum kafir. Mereka gundah karena MMI menyakil-wakil dari partai politik Muslim yang berupaya mendirikan syariah Islam, karena menurut ajaran Sungkar, setiap akomodasi yang diberikan terhadap sistim politik yang

dapat mencemari umat yang taat, dan hal itu dilarang. Bagi para pengikut Sungkar, adalah hal yang haram ketika Fuad Amsyari, sekretaris MMI mengusulkan perjuangan menIslam sebaiknya melalui jalur parlemen seperti DPR serta pemilihan calon dari partai Islam ketimbang menjadi golput pada pemilihan umum. Kemarahan kaum radikal bertamBa’asyir menggugat pemerintah Singapura pada awal tahun ini, karena hal itu berarti seolah-olah mengakui legitimasi dari sebuah sistim hukum yang non Islam.Falsafah yang dianut kaum radikal tersebut dapat di peroleh dari situs internet yang disampaikan Imam Samudra kepada para wartawan. Situs ini mencerminkan gagasan-gagasperjuangan JI. Pasca pengakuan Omar Al-Faruq yang kemudian dimuat Time edisi September 2002, terjadi pertemuan antara MMI dengan JI. MMI menyampaikan pandanganBa’asir yang melihat aksi perjuangan bersenjata seperti peledakan bom sebaiknya ditunda. Pasalnya, itu akan memberikan dampak negatif bagi gerakan Islam.Kaitan-kaitan serta afiliasi JI di seluruh Sumatera boleh jadi lebih rumit daripada di daerah lain di Indonesia. Di Aceh terjadi persilangan kepentingan dengan oknum-oknum d

yang sudah lama dihubungkan dengan intelijen Indonesia. Cukup memandang peta untuk melihat bagaimana Sumatera menjadi persimpangan jalan bagi orang-orang yang berdan menuju semenanjung Malaysia. Posisi strategis Aceh seperti itu menurut Samantha dijadikan barometer bagi Indonesia masa sekarang maupun dekade berikutnya. Reformdapat meminta kembali posisinya sebagai pemimpin bagian Asia tenggara. Karenanya, Indonesia harus bisa menyediakan suatu contoh bahwa demokrasi dan Islam tidak bersePulau Batam dilepas pantai Singapura merupakan tempat berlindung yang aman bagi kegiatan penyelundup. Disana juga banyak orang Aceh menjual ganja dengan imbalan betermasuk senjata. Lampung, teleh jadi basis gerakan Darul Islam yang kuat sejak 1970an. Gerakan ini sempat dipimpin Abdul Qadir Baraja, seorang guru Pondok Ngruki dan rBakar Ba’asyir, yang ikut hadir pada kongres pendirian Majelis Mujahidin Indonesia. Way Jepara di Lampung juga merupakan lokasi dari apa yang disebut sekolah satelit Ponyang pada tahun 1989 menjadi titik pusat sebuah benturan berdarah antara warga pesantren dengan TNI.

ceh merupakan sumber pasokan senjata dan bahan peledak karena konflik separatis yang terjadi disana. Juga terdapat jalur yang kerap digunakan dari Aceh melalui Batam mSingapura dan melalui Medan dan Riau menuju Malaysia, bagi pertukaran orang maupun uang. Lebih penting lagi, anehnya Aceh merupakan tempat persilangan kepentingan militer Indonesia karena keduanya menentang GAM.Secara historis, kaitan JI dengan Aceh ini dapat dilihat dari anggapa JI terhadap aksi pemberontakan Darul Islam yang terjadi di daerah itu (1953-1962) dan melalui pemimpinDaud Beureueh dan rekan-rekannya. Tak seperti pemimpin gerakan Darul Islam di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan, Beureueh diizinkan menjalani kembali kehidupan sipil sepenyerahannya dan hingga wafatnya pada tahun 1987 masih tetap merupakan tokoh yang dihormati di Aceh. Semua orang Aceh sama memandang Beureueh sebagai pahlawanika GAM melihatnya sebagai perintis gerakan kemerdekaan Aceh, maka pemimpin JI menganggapnya sebagai pembela negara Islam. Anggota gerakan Darul Islam mengang

gerakan di Jawa Barat, Sekarmadji Kartosuwirjo, sebagai imam pertama dari Negara Islam Indonesia (NII).Menjelang kematiannya pada 1962, Kartosuwirjo dilaporkan menunjuk Daud Beureueh sebagai imam kedua NII. Belakangan, Daud Beureueh disebut-sebut menunjuk Abu Ha

seorang Aceh yang bertempur disampingnya sebagai penggantinya. Putera Abi Hasbi Geudong, Teungku Fauzi Hasbi, seorang pembelot dari GAM yang dianggap pengkhianaGAM saat ini, membagi waktunya antara Medan, Jakarta, dan Kuala Lumpur dan secara reguler bertemu dengan pimpinan Jama’ah Islamiyah di Malaysia. Menurut penuturanmenganggap Hambali bagaikan puteranya sendiri. Yang lebih aneh lagi bagi seseorang yang memiliki kaitan dengan pimpinan JI, ia pun pernah dekat dengan Kopassus sejak imenyerahkan diri di tahun 1977 kepada perwira Kopassus saat itu, Letnan Satu Syafrie Sjamsuddin – kini Mayor Jenderal Syafrie Syamsuddin, Kapuspen Mabes TNI.

E. Strategi dan Aksi Bom Malam Natal: realitas fundamentalismeMenurut salah seorang yang dekat dengan orang-orang yang mengambil bagian dalam kamp pelatihan di Pandeglang, yang dikelola pelaku bom Bali Imam Samudra di Banten perekrutan untuk mujahid Poso dan Ambon berlangsung sebagai berikut; Seorang anggota kelompok Samudra memulai pembicaraan dengan siswa-siswa dari madrasah aliyahMadrasah tersebut lokasinya bisa didalam pesantren atau bisa juga terpisah. Siswa-siswa diundang hadir pada pertemuan dimana si pembahas memperlihatkan CD video tentan

mbon dan Poso yang dibuat KOMPAK, organisasi yang berafiliasi dengan para mujahidin. Biasanya video tersebut berhasil memancing kemarahan besar pada orang yang mkarena kebrutalan dan tindakan tidak berperikemanusiaan yang diperlihatkan pihak Kristen.Para penonton kemudian diundang kembali untuk mengikuti kelompok pengajian yang disebut halaqah. Disebut demikian sebab pengajian melibatkan sejumlah kecil peserta ydalam lingkaran (halaqah). Disana mereka mempelajari kaidah pokok pada ajaran Sungkar – iman, hijrah, dan jihad – dengan pandangan kepada ajaran Wahabi yang kental.Siswa-siswa yang mengikuti pelatihan diajarkan pengertian-pengertian rumusan, misalnya bahwa yang paling perlu ditakuti umat Muslim adalah pemerintahan yang diperbudaBerulang kali ditekankan bahwa keadaan dunia saat ini bagaikan zaman jahilyah yang melanda Mekkah sebelum Islam diterima luas dan ketika umat Muslim dianiaya. Para memenekankan perlunya membersihkan iman dari syirik.Menurut Hoffman, pola terorisme masa depan memiliki kecenderungan menggunakan system senjata pemusnah masal (WMD: weapon of mass destruction) dan senjata nuklir

strategic nuclear material ). Kebanyakan terorisme juga menggunakan perencanaan serangan yang hati-hati, dengan penuh pertimbangan, dan tindakan teroris secara rinci diranmengkomunikasikan suatu pesan.Meskipun JI belum pada tingkatan sebagaimana gambaran tersebut, aksi bom malam natal dengan tingkat profesionalisme yang lebih kecil dibandingka aksi bom Bali, namun malam Natal pada Desember 2000 itu penting untuk dikaji sebagai contoh tentang luasnya aksi jangkauan jaringan JI. Polisi juga menyimpulkan dan bahwa motivasinya adalamenimbulkan teror diantara umat Kristen. Namun demikian, dalam penyelidikan yang dilakukan jurnalis dari majalah mingguan Tempo, diisyaratkan bahwa motivasinya adala

mat Kristen atas pembunuhan terhadap umat Muslim. Keduanya ada benarnya, akan tetapi pada saat itu tidak terbersit di benak orang, kaitan antara peledakan bom malam NaJama’ah Islamiyah atau jaringan disekitar Pondok Ngruki.

F. PenutupFenomena fundamentalisme dan radikalisme setidaknya dapat dilihat dalam kasus gerakan Jama’ah Islamiyah (JI) Indonesia. Terlepas apakah JI memiliki keterkaitan dengan Apimpinan Usama bin Laden atau tidak, yang jelas jaringan JI bergerak tidak di Indonesia saja, tetapi juga memiliki afiliasi dikawasan Malaysia, Singapura dan Filipina Selatanmungkin sampai ke Thailand, Burma dan Brunei.

Page 97: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 97/101

JI diyakini didirikan oleh Abdullah Sungkar di Malaysia pada sekitar tahun 1994/ 1995 untuk tujuan mendirikan sebuah negara Islam. JI merupakan jelmaan sebuah hibrida ideoleh berbagai gerakan lainnya semisal kelompok Islam radikal mesir, gerakan Darul Islam (DI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dimana gerakan-gerakan ini memmisionaris Kristen sebagai ancaman terhadap Islam. Ajaran Sungkar tidak saja disebarkan melalui JI, tetapi juga pada pesantrennya yang bernama Luqmanul Hakim di Johor M bdullah Sungkar ikut mendirikan Pondok Ngruki (pesantren Almukmin) pimpinan Abu Bakar Ba’asyir. Setelah Sungkar wafat, maka Ba’asyir menggantikan posisinya sebag

Reaksi kaum muda JI yang militan semisal Hambali dan Imam Samudra, Ali Ghufron, Abu Fatih dll menilai Ba’asyir terlalu lemah, terlalu akomodatip dan mudah dipengaruhtidak setuju dengan aksi bersenjata serta peledakkan bom. Akibatnya mereka sering tidak memperdulikan Ba’syir dan pada puncak perselisihannya, ketika Ba’syir mendirikan Mujahidin Indonesia (MMI) yang mereka nilai sebagai pengkhianatan ijtihad politik dimana JI seharusnya bekerja dan beroperasi “dibawah tanah” hingga muncul saat yang temenegakkan negara Islam.

JI tampaknya beroperasi dengan menggunakan system sel dengan struktur organisasi yang khusus dan longgar. Para pemikir utamanya adalah pengikut setia almarhum AbdullaSebagian besar dari mereka warganegara Indonesia yang menetap di Malaysia, serta para veteran perang Afganistan dan alumni latihan militer di Afganistan pasca Soviet jatuhkeduanya adalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang sama. Mereka ditugaskan jadi koordinator di lapangan, dan bertanggungjawab atas pengiriman uang dan bahan pemerekrut orang-orang setempat untuk dibawahinya selaku pemimpin tim dari para operator lapangan. Lapis paling bawah, yaitu orang-orang yang mengendarai mobil, menginmenempatkan bom. Merekalah yang paling sering menghadapi bahaya penangkapan, cidera fisik, atau kematian. Umumnya mereka dipilih beberapa saat sebelum serangan dilKebanyakan orang-orang ini adalah pemuda dari pesantren atau madrasah. Sekolah-sekolah yang menyediakan orang tersebut seringkali dipimpin oleh guru agama yang terkaiIslam tahun 1950an, atau dengan Pondok Ngruki.Hingga sebelum peristiwa serangan Bali, motivasi dibalik peledakan bom tampaknya merupakan pembalasan atas pembantaian terhadap umat Muslim oleh orang Kristen di InMaluku, Maluku Utara, dan Poso (Sulawesi Tengah) dimana pernah meletus konflik massal di tahun 1999 dan 2000. Dengan sejumlah kecil pengecualian, seperti serangan terhkediaman Duta Besar Filipina di Jakarta pada Agustus 2000, sebagian besar sasaran adalah gereja dan pendeta.Seringkali proses perekrutan didahului diskusi soal Maluku dan Poso. Diskusi itu biasanya disertai tayangan video tentang pembunuhan-pembunuhan yang terjadi di daerah-daKonflik-konflik tersebut tidak saja memberi arti yang kongkret terhadap konsep jihad, yang merupakan unsur kunci dalam ideologi JI, namun juga merupakan tempat yang mu

agi orang-orang yang direkrut untuk menimba pengalaman praktis dalam berperang. Perang terhadap terorisme yang dipimpin AS kini tampaknya menggantikan Maluku dan obyek kemarahan JI. Apalagi setelah konflik disana mulai mereda. Orang-orang Barat di Bali dijadikan sasaran baru serangan JI. Peristiwa ini bisa jadi petunjuk adanya pergesdari orang Kristen kepada orang Barat.

Daftar Pusaka

 bdul Aziz (ed), Gerakan Islam Kontemporer di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996)chmad jainuri dkk, Terrorisme dan Fundamentalisme Agama, sebuah tafsir sosial, ( Malang:Bayu Media, 2003)li Rahnema, Pioner of Islamic Reval,Terj. Ilyas Hasan, Para perintis zaman baru Islam, (Bandung: Mizan, 1995)

Bruce Hoffman, The confluence of international and domestic trends in terorism, http://. WWW. Cionet. Org/ wps/hob01.David Zeidan, The Islamic fundamentalist view of life as a perennial battle, Middle East Review of International Affairs, vol. 5, (December, 2001)H.A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, (Bandung: Mizan, 1996)Hasil Interogasi Terhadap Tersangka M. Rozi al. Amrozi al. Chairul Anom sampai dengan jam Tanggal 6 Nopember 2002,” hal.2 http://www.intl-crisis-group.org/projects/asia/Indonesia/reports/A400969_11122002.pdf ICG Indonesia Briefing, Al-Qaeda in Southeast Asia: The Case of the “Ngruki Network” in ndonesia, 8 Agustus 2002.ICG, Bagaimana jaringan terorisme Jama’ah Islamiyah beroperasi:http://www.intl-crisis-group.org/projects/asia/Indonesia/reports/A400969_11122002.pdf Kementerian Luar Negeri Singapura,“MFA Press Statement on the Request for Addition of Jama’ah Islamiah to List of Terorists Maintained by the UN”, 23 Oktober 2002.Magnus Ranstorp, terrorism in the name of religion, http://www.Cionet. Org/wps/ram01/Martin van Bruinessen, “Geneaologies of Islamic Radicalism in Post-Suharto Indonesia”, ISIM dan Utrecht University, 2002, hal.3. Lihat www.let.uu.nl/~martin.vanbruinesseMuhamad Nursalim, Faksi Abdullah Sungkar Dalam Gerakan NII Era Orde Baru, sebuah tesis S2 Universitas Muhammadiyah Solo, 2001.Muhammad Thahhan, Tahaddiyaat Siyasah Tuwajih Al-Harakah Al-Islamiyah, terj.Rekonstruksi pemikiran Islam menuju gerakan Islam Modern , Solo: Era Intermeda, 1997.

Mustafa Alsayyid, Mixed message: the arab and muslim response to terrorism, CSIS, The Washington Quarterly, spring 2002.ew Picture Emerges of Militant Network in Southeast Asia – Jama’ah Islamiyah Aided al-Qaeda But Has Own Agenda: Islamic State,” Asian Wall Street Journal, 9 AgustusSamantha F Ravich, Eyeing Indonesia though the lens of Aceh, CSIS, The Washington Quarterly, spring 2002.-------------The Modern Terrorist Mindset: Tactics, targets and technologies. http://www. Cionet.org/wps/hob03.

awancara ICG, Jakarta, 25, 27, 28 November 2002.Wawancara ICG, Solo, 26 November 2002,Wawancara ICG, Surabaya, 7 dan 9 November 2002.Yusuf Qardhawy, Aulawiyat alharakah alIslamiyah filmarhalah alqadimah, ter. Najiyullah: Prioritas Gerakan Islam antisipasi masa depan gerakan Islam, Jakarta: Al-Islahy PreJan Pakulski, social movement and class: The decline of the Marxist paradigm dalam Louis Maheu (ed), social movement social classes: the paradigm of collective action, Lon1995 .Efendi, Prasetyo, Radikalisme Agama, Jakarta: PPIM- IAIN, 1999.Surat kabar/ majalah15 Menit Bersama Imam Samudra”,Kompas, 5 December 2002.

ziz Masyhuri Yakin Tidak Ada JI di Indonesia, TEMPO Interaktif, 4 Nov 2002Cerita dari Mosaik Bomb Natal, Tempo, 25 Februari 2001Confessions of an al-Qaeda Terorist”, Time, 23 September 2002.Dian Intannia, “Ba’asyir Restui Bom Natal”, detik.com, 29 Oktober 2002.Kita Diserang, Majalah Sabili,Edisi Tahun 2002Putuskan Hubungan dengan Australia. Jawa Pos, Selasa. 05 Nov 2002

Tak Jelas, Relasi Agama-Negara dalam Islam,KOMPAS, Senin, 4 November 2002Tony Lopez “What is JI?” Manila Times, 1 November 2002.

Lampiran ADAFTAR SEBAGIAN KASUS BOM DI INDONESIAYANG DITUDUHKAN KEPADA JAMA’AH ISLAMIYAH(Daftar ini tidak termasuk peristiwa bom di Maluku atau Poso )

I. Mesjid Istiqlal, Jakarta 19 April 1999II. Rumah kediaman Duta Besar Filipina, Jakarta, 1 Agustus 2000 (Ledakan ini menewaskan dua orang. Fathur Rahman al-Gozi, Abdul Jabar termasuk yang diduga bertangguIII. Bom Malam Natal, 24 December 2000

Page 98: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 98/101

1. Jakartaa. Bom Katedral Jakarta, Lapangan Banteng. meledak antara pukul 8:55 dan 9:10 malam hari. Bom diletakkan kurang lebih dua meter disebelah kanan pintu masuk gereja, tamdibawah mobil. Menimbulkan asap biru-putih dan tidak meningggalkan banyak bekas. Tim forensik polisi menemukan bom lain seberat 8 kg yang tidak meledak yang diletakkdekat pintu depan gereja. Bom dilengkapi jam weker sebagai alat pengatur waktu.

. Gereja Kanisius, Jl.Menteng Raya, dua ledakan antara pukul 8:45 dan 8:50 malam hari yang melukai lima orang. Ledakan pertama menimbulkan asap hitam pekat, yang keddengan api merah.Ledakan terjadi usai misa pertama.c. Gereja Santo Yosef, Jl Matraman Raya No.129. Bom meledak pukul 8:55 malam. Timbul asap putih yang berubah menjadi asap hitam yang sangat pekat. Bahan peledak meserpihan logam yang melukai sejumlah besar orang. Empat orang tewas, delapanbelas luka-luka, berikut kerusakan fisik yang cukup besar: empatbelas mobil, satu warung mak

gerobak pedagang tahu, dan satu halte bis. Bom meledak dibawah pohon dekat pintu belakang sekitar 20 meter dari susteran arsudirini. Jenis bom tidak pernah terungkap.d. Gereja Kristen Protestan Oikumene, Jl. Komodor, Halim Perdanakusuma. Bom meledak pukul 9:10 malam ketika berlangsung misa, melukai seorang anak perempuan berusTidak jelas dimana bom diletakkan namun asap dari ledakan masuk gereja dari bawah pintu utama dan dari jendela yang pecah terkena peluru senapan angin (tidak jelas kapan meninggalkan lubang dengan kedalaman 5 sentimeter dan lebar 45 sentimeter. Satu mobil hancur, tiga lagi rusak.e. Gereja Koinonia, Jatinegara. Bom meledak antara pukul 7:15 dan 7:45 petang. Saat itu gereja dijaga dua petugas polisi dari Polres, satu bernama Sersan Cipto. Tempat sepi

eberapa penjual, sebuah mobil yang diparkir dan dua penjaja rokok dimuka gereja. Bom diletakkan di sebuah Mikrolet dengan nomor pelat B2955W, yang tidak berpenumpatewas, dan seorang wanita bernama Sumiati Tampubolon terluka. Jenis bom tidak pernah terungkap, namun meninggalkan asap kelabu pekat dan lubang dengan lebar 70 sentimf. Gereja Anglican, Jl. Arif Rahman Hakim, Menteng2. BekasiGereja Protestan, Jl Gunung Gede Raya. Bom meledak sekitar pukul 9.05 malam. Dua bom lainnya dapat dijinakkan oleh regu Gegana polisi Bekasi. Ketiganya ditanam dibawhalaman yang berfungsi sebagai tempat parkir. Bom yang mengandung peluru angin ditempatkan didalam kotak dan dibungkus kantong plastik hitam, kemudian diletakkan diddengan kedalaman sekitar 30 sentimeter dan lebar 50 sentimeter. Lubang kemudian ditutup batu dan sampah. Sebuah pager digunakan sebagai alat pengatur waktu. Peluru angmelukai tiga orang dijalanan.3. BandungBom meledak di sebuah ruko di Jl. Terusan Jakarta, Cicadas, Antapani sekitar pukul 3:00 sore dan menewaskan tiga pelaku bom.4. Sukabumia. Gereja Sidang Kristus, Jl. Alun-Alun Utara. Bom meledak sekitar pukul 9:10 malam.

. Gereja Huria Kristen Batak Protestan di Jl. Otista5. CiamisJl Pantai Pengandaran dimuka Hotel Surya Kencana, Dusun Banuasin RT 09/04 Kec. Pangandaran, Kab. Ciamis. Meledak sebelum waktunya sekitar pukul 6:20 petang.6. Pekanbarua. Gereja HKBP di Jl. Hang Tuah

. Gereja di Jl. Sidomulyoc. Gereja ketiga, di Jl. Ahmad Dahlan, Gg Horas, Kel. Kedungsari, Sukajadi, dijadikan sasaran untuk 28 December 2002, bukan Natal.7. Batama. Gereja Protestan, Simalungun (GKPS) Sei Panas

. Gereja Bethel Indonesia (GBI) Bethany, My Mart Carnival Mallc. Gereja Pantekosta Indonesia, di Jl. Pelitad. Gereja Santo Beato, Damian, Bengkong8. Medana. Gereja Protestan Indonesia, Jl. Sriwijaya

. GKPS Stadion Teladanc. Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII) Hasanudin

d. GKII Sisingmanagarajae. Gereja HKBP Sudirmanf Gereja Santo Paulus, Jl HM Jonig. Gereja Katedral, Jl. Pemudah. Gereja Kristus Raja, Jl. MT Haryonoi. Kediaman Pastor James Hood, Jl. Merapi. Kediaman Pastor Oloan Pasaribu, Jl. Sriwijaya

k. Rumah pendeta Katolik, Jl. Hayam Wuruk 9. Pematang siantar a. Kediaman pastor Elisman Sibayak, Jl. Kasuari

. Gereja HKBP Damai, Jl. Asahanc. Kediaman seorang pastor di Gereja Kalam Kudus, Jl. Supomod. Gedung tidak dikenal di Jl. Merdeka10. Mojokertoa. Gereja Santo Yoseph, Jl. Pemuda. Bom meledak pukul 8:30.

. Gereja Kristen Allah Baik, Jl. Cokroaminoto. Ledakan terjadi sekitar pukul 8:30 malam.c. Gereja Kristen Ebinezer Church, Jl. Kartini, Gg I

4. Gereja Bethany, Jl Pemuda11. Matarama. Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Imanuel, Jl Bung Karno. Bom meledak sekitar pukul 10:05. Bom diletakkan dimuka rumah pastor, dibelakang gereja pada sisi timukosong. Bom kedua dijinakkan polisi. Bom pertama menghasilkan bau mesiu dan asap hitam selama kurang lebih 30 menit. Meninggalkan lubang selebar limabelas sentimeter2. Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Betlehem, Jl. Pemuda. Tidak seorangpun berada ditempat ketika bom meledak. Bom pertama meledak dekat pojok depan gereja; dekat tanah kosong dibagian timur kompleks gereja.3. Pemakaman Kristen, Kapiten, Ampenan. Bom meledak sekitar pukul 10:05 malam.IV. Peledakan Gereja HKBP dan Gereja Santa Ana, Jakarta, 22 Juli 2001

. Bom Mal Atrium, Jakarta, 1 Agustus 2001.II. Gereja Petra, Jakarta Utara, 9 November 2001III. Ledakan Granat dekat Gudang Kedutaan AS, Jakarta, 23 September 2002.III. Sari Club dan Paddy’s Café, Bali, 12 Oktober 2002 menewaskan hampir 200 orang.

Page 99: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 99/101

Lampiran BINDEKS NAMA DAN ORGANISASI /PERAN

yman al-Zawaheri, dokter asal Mesir yang dituduh terlibat komplotan membunuh Anwar Sadat, kini diyakini menjadi wakil Osama bin Laden pada al-Qaeda. Ia dilaporkan mceh di 2000, didampingi Omar al-Faruq.

 bdul Aziz alias Imam Samudra. pelaku utama kasus Bom Bali, ditangkap 21 November 2002. Lahir di Serang, Banten, lulus dengan predikat salah satu lulusan terbaik tahunMadrasah Aliyah Negeri (MAN) I di Serang. Pada 1988, ia menjadi ketua HOSMA (Himpunan Osis Madrasah Aliyah). Terkenal dalam himpunan tersebut sebagai aktivis agamengalami radikalisasi berkat salah satu guru pada madrasahnya, bekas pimpinan Darul Islam Kyai Saleh As'ad. Abdul Aziz berangkat ke Malaysia di 1990. Orang tuanya, Ah

dan Embay Badriyah, merupakan pengikut PERSIS. bdul Qadir Baraja. Lahir 10 Agustus 1944 di Taliwong, Sumbawa, bekas ketua Darul Islam-Lampung di 1970an, bekas pengajar di Pondok Ngruki. Ditangkap dua kali, seka1979 sehubungan Teror Warman, menjalani masa penjara tiga tahun, kemudian ditangkap dan divonis tigabelas tahun sehubungan ledakan bom di Jawa Timur dan Borobudur 1985. Mendirikan Khilafatul Muslimin, organisasi yang bertujuan memulihkan kembali kalifah Islam pada 1997. Ikutmendirikan Majelis Mujahidin Indonesia Agustus 2000 tetapi tidak aktif pada MMI. bdul Rauf alias Sam bin Jahruddin. pelaku bom Bali, anggota sel JI bersama Imam Samudra. Lahir di Cipodoh, Tangerang, Jawa Barat pada tahun 1981; ia bertemu Abdul Az

Samudra tahun 2001 di Bandung melalui seorang kawan bersama. Ketika itu Rauf mengikuti kursus jurnalis, akan tetapi pernah hadir di Pondok Ngruki dari 1992 hingga 1997merakit bom Bali. bdullah Sungkar, ikut mendirikan Pondok Ngruki (Pesantren al-Mukmin) di pinggiran Solo, Jawa tengah dan Pesantren Luqmanul Hakiem di Johor, Malaysia. Lahir 1937 pa

ternama pedagang batik keturunan Yaman di Solo. Ditahan sesaat tahun 1977 karena mendorong golput, kemudian ditangkap bersamaa Abu Bakar Ba'asyir pada 1978 atas tudkarena diduga terlibat Komando Jihad/Darul Islam. Lari ke Malaysia 1985, mendirikan Jama’ah Islamiyah sekitar 1995, wafat di Indonesia November 1999. bdurrahman, alias yang digunakan Abdul Aziz alias Imam Samudra pada kasus bom Batam December 2001. bu Bakar Ba’asyir. Ikut mendirikan Pondok Ngruki bersama Abdullah Sungkar, aktif dalam organisasi al-Irsyad, lahir 1938 di Jombang, Jawa Timur, lari ke Malaysia 1985,

Indonesia setelah Soeharto mundur. Ikut mendirikan Robitatul Mujahidin (RM) di Malaysia akhir 1999, dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Agustus 2000. Konon menggkepemimpinan Abdullah Sungkar di Jama’ah Islamiyah ketika ia wafat tahun 1999, tetapi dianggap kurang radikal oleh anggotaJI. Sejak pertengahan Oktober 2002 ditahan di Jakarta atas dugaan terlibat kegiatan teroris. bu Dzar, nama perang Haris Fadillah, komandan pasukan Laskar Mujahidin di Maluku hingga tewas nya pada 26 Oktober 2000 di Siri-Sori Islam, Saparua. Ayah mertua dar

Faruq, yang ayah Mira Agustina. Ia berdarah campuran Makassar-Melayu, lahir di Labo Singkep, Riau. bu Fatih, nama perang Abdullah Anshori alias Ibnu Thoyib, diduga salah satu pemimpin teras JI. Lari ke Malaysia Juni 1986, mengikuti Abdullah Sungkar dan Abu Bakar B

ikut merekrut sukarelawan untuk Afghanistan. Berasal dari Pacitan, Jawa Timur, saudara kandung Abdul Rochim, guru di Ngruki.gus Dwikarna, lahir di Makassar 11 Agustus 1964, ketua Laskar Jundullah, ditahan di Filipina Maret 2002 dan divonis karena tuduhan pemilikan bahan peledak secara tidak

terlibat kasus bom di Manila dan Jakarta berdasarkan informasi yang diperoleh dari Fathur Rahman al-Gozi, warga Indonesia, yang juga ditahan di Filipina. Dwikarna pernah apolitik PAN, bekas anggota HMI-MPO, sayap garis keras dari HMI. Menjabat Sekretaris jenderal Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) setelah pendiriannya di Agustus 2000. JuKOMPAK cabang Makassar. KOMPAK diduga organisasi amal yang menghasilkan video tentang kejahatan yang dilakukan terhadap umat Muslim di Poso dan Ambon yang d

ntuk keperluan merekrut anggota JI. KOMPAK-Makassar juga diduga menyalurkan senjata ke Poso.gus Hidayat. Salah seorang tersangka bom Bali yang bekerja dengan Imam Samudra. Seperti Yudi, dia alumni madrasah di Banten. Ditangkap 25 November 2002 sehubunga

toko emas di Serang, Banten.kim Hakimuddin alias Suheb alias Asep Akim, berusia kurang lebih 30 tahun, adalah salah satu pelaku bom malam Natal di Bandung yang tewas ketika bom meledak sebelumerasal dari Cikalang, Tasikmalaya, ia menetap di Afghanistan antara 1987 dan 1991, dari sana ia bertolak ke Malaysia, dimana ia bertemu Hambali. Akim juga menjalani dua mbon selaku anggota pasukan Laskar Mujahidin antara akhir 1999 dan 2001. Ia mungkin kembali ke Jawa Barat sekitar 

akhir 1990an, dan bergabung dengan kelompok militan bernama Barigade Taliban yang dipimpin Kyai Zenzen Zaenal (Jainal) Muttaqin Atiq. Kyai Zenzen tampil sebagai salaMajelis Mujahidin Indonesia (MMI) selaku anggota Ahlul Halli Wal Aqdi.

li Gufron alias Muklas/Muchlas alias Huda bin Abdul Haq. Berasal dari Lamongan, Jawa Timur, kakak Amrozi, lulusan Pondok Ngruki tahun 1982, veteran Afghanistan, pen

Malaysia dimana ia mengajar di pesantren Luqman al-Hakiem di Johor. Konon mengambil alih tanggung jawab operasi JI di Singapura dan Malaysia dari Hambali ketika penginternasional terhadap Hambali memuncak.li Imron, 35, adik dari Amrozi, lulusan madrasah aliyah di Karangasem, Lamongan, Jawa Timur di 1986, bergabung dengan kakak-kakaknya di Malaysia tahun 1990, meneta

selama delapan tahun (dengan jeda selama satu tahun untuk belajar di Pakistan tahun 1995), menghadiri pesantren Luqmanul Hakiem di Johor. Sekembalinya ke Indonesia, mePondok al-Islam di Lamongan. Dia diduga yang mengemudikan minibus L 300 yang digunakan pada serangan Bali dari Lamongan ke Bali.

mrozi, 39. Ditangkap 5 November 2002 atas keterlibatan dalam komplotan Bali. Lahir 1963 di Tenggulun, Lamongan, tdak selesai sekolah madrasah, bertolak ke Malaysia pselama enam bulan untuk bekerja, kemudian balik ke Jawa Timur. Dia kembali lagi ke Malaysia tahun 1992 dan belajar dengan Muchlas pada pesantren Luqman al-Hakiem di ke Indonesia 1997. Pada 2000 Abdul Aziz alias Imam Samudra menghubungi Amrozi untk minta bantuannya mencari bahanmerakit bom untuk digunakan di Ambon. Membuka bengkel mobil tahun 2001, ahli reparasi mobil, ponsel, dan peralatan lain.

ris Mundandar Tangan kanan Abu Bakar Ba'asyir di Pondok Ngruki. Lahir di Sambi, Boyolali, Jawa, lulusan Pondok Ngruki tahun 1989 (bersama Fathur Rahman al-Gozi). Frab dan Inggeris. Aktif di Majelis Mujahidin Indonesia serta direktur Dewan Dakwah Islamiyah di Jawa Tengah. Salah seorang pendiri KOMPAK, dan produser video CD te

di Poso dan Maluku yang digunakan untuk keperluan rekrut anggota JI. Dia juga aktif di LSM Darul Birri cabang Jakarta. Darul Birri merupakan LSM yang berpusat di Abu Daktif pada Mer C (Medical Emergency Rescue Center), organisasi kemanusiaan Muslim yang mengirim bantuan ke Afghanistan setelah dimulainya aksi peledakan bom oleh A

rkam, asli dari Sumbawa yang tinggal dengan Amrozi di Lamongan, Jawa Timur.Basuki alias Iqbal bin Ngatmo. Ditangkap sehubungan dengan usaha meledakkan gereja di pinggiran Pekanbaru, Riau, pada December 2001, atas instruksi Abdul Aziz alias ImIa sedianya bermaksud bertolak ke Ambon untuk berjihad ketika Amrozi membujuknya agar berjihad ditempat lain.Kamp Chaldun. Kamp pelatihan di Afghanistan dimana pimpinan JI konon berlatih.

Dedi Setiono alias Abbas alias Usman. Salah satu pelaku bom Mal Atrium yang divonis. Dedi merupakan veteran Maluku. Asli dari Bogor, ia pernah menetap beberapa tahun mencari nafkah dengan menjual air mineral di Jakarta. Dedi pernah bersama Hambali di Afghanistan tahun 1987 dan bertemu kembali dengannya di Jakarta Selatan pada Oktoerencanakan bom malam Natal. Setelah "keberhasilannya" sebagai komandan lapangan di Jakarta terhadap operasi tang terakhir tersebut, Abbas bekerja bersama Imam Samudmelakukan koordinasi bagi bom Mal Atrium pada awal 2001.Faiz bin Abubakar Bafana. Anggota JI asal Malaysia yang saat ini tengah ditahan di Singapura. Dilaporkan ia menghabiskan masa kecilnya di Tanah Abang, Jakarta. Menurut pemeriksaan terhadapnya, Abu Bakar Ba'asyir hadir pada beberapa pertemuan yang direncanakan. bagi operasi JI. Bafana kabarnya bekerja erat dengan Hambali dan membant

ahan peledak bagi kasus bom December 2000.al-Faruq, Omar alias Moh. Assegaf. Diduga berkebangsaan Kuwait (kendati pemerintah Kuwait menyangkal ia warganegara Kuwait) dan terkait al-Qaeda, yang pengakuannyakegiatannya di Indonesia menjadi cerita sampul Time Magazine,23 September 2002..Fathur Rahman al-Ghozi. Lahir di Madiun, Jawa Timur, ia ditangkap di Manila pada Januari 2002 dan divonis atas tuduhan memiliki bahan peledak secara tidak sah. Ia lulus d

gruki di 1989, belajar di Pakistan, pernah menetap di malaysia dan beristerikan wanita Malaysia. Ayahnya, Zainuri, pernah mendekam di penjara karena dugaan kaitan denga

Page 100: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 100/101

Jihad.Fauzi Hasbi alias Abu Jihad. Putera Hasbi Geudong, ayah dari Lamkaruna Putra. Menyebut dirinya pemimpin Republik Islam Aceh (RIA) dan Front Mujahidin. Lahir 1948 diSamudera Geudong, Aceh Utara. Ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya (usia 7 hingga 14 tahun) di gunung bersama pasukan gerilya Darul Islam. Ia bergabung denga

ersama ayah dan kakaknya, ditangkap 1979, dibebaskan dibawah bimbingan perwira Kopassus Syafrie Sjamsuddin. Melalui ayahnya, ia mengenal Abdullah Sungkar dan mendengan anggota JI di Malaysia.Fernandez, Joe. warga Malaysia, wakil rakyat negara bagian dari Lunas yang dibunuh pada 14 November 2000 di Bukit Mertajam, Malaysia, tampaknya oleh KKM yang terkaFikiruddin Muqti alias Abu Jibril alias Mohammad Iqbal bin Abdurrahman. Lahir di desa Tirpas-Selong, Lombok Timur. Menjadi muballigh terkenal di mesjid Sudirman di Yawal 1980an. Lari ke Malaysia 1985, disusul isterinya. Ditangkap pihak berwajib Malaysia pada Juni 2001 dan dituduh berusaha mendirikan negara Islam di seantero Asia teng

erkunjung ke Indonesia, tampil dalam video CD untuk merekrut sukarelawan bagi pertempuran di Maluku. Menjadianggota badan pelaksana Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) pada Agustus 2000.Fuad Amsyari. Sekretaris Abu Bakar Ba'asyir pada Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).GAM, Gerakan Aceh Merdeka. Dimulai oleh Hasan di Tiro tahun 1976. Kendati singkatan GAM lazimnya merupakan sebutan bagi organisasi politik maupun militer, anggotamemakai GAM untuk menyebut gerakan politiknya, dan AGAM untuk angkatan bersenjatanya. Hasan di Tiro menggunakan ASNLF, Acheh Sumatra National Liberation Fronmenyebut gerakan politiknya. "Aceh" dianggap ejaan pro pemerintah; ejaan "Acheh" lebih disukai gerakan pro kemerdekaan tersebut.Haji Mansur. Ayah mertua dari Abdul Jabar, anggota JI yang buron, pensiunan perwira AD, mantan kepala desa Sanio, kecamatan Woja, di Dompu, Sumbawa Tengah.Hambali alias Riduan Isamuddin. Lahir dengan nama Encep Nurjaman di Kampung Pabuaran, kecamatan Karang Tengah, Cianjur, Jawa Barat pada 4 April 1964. Kedua dari 1Isomudin (almarhum) dan isterinya, Eni Maryani. Sekolah di madrasah Manarul Huda, lulusan SMU Islam Al-Ianah di Cianjur, 1984. Sekitar akhir 1985, ia bertolak ke Malaymencari pekerjaan sebagai pedagang. Menjadi anak buah Abdullah Sungkar, tinggal beberapa tahun di Afghanistan. Dilaporkan mengarahkan bom malam Natal 2000, menjadiSingapura dan Malaysia, konon digantikan Ali Gufron alias Muchlas pada akhir 2002.Hasbi Geudong. rekan dekat pemimpin Darul Islam Aceh Daud Beureueh, bergabung dengan GAM di 1976 bersama kedua puteranya, Muchtar Hasbi dan Fauzi Hasbi. Ditangpertengahan 1980an, ketika dibebaskan pindah ke Singapura, kemudian kabarnya setelah diancam anak buah Hasan di Tiro, menuju Malaysia dimana ia bertetanggaan dengan Sungkar. Dekat dengan pimpinan DI di Jawa Barat, ia dianggap sementara orang imam ketiga DI setelah Kartosuwirjo dan Daud Beureueh. Wafat di Jakarta Maret 1993.Hendropriyono (LetJen.). Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Pada 1989 selaku Danrem 043 di Lampung, Komando garuda Hitam, ia memimpin serangan terhadap sebuah

ay Jepara, Talangsari, Lampung yang terkait Pondok Ngruki melalui Abdullah Sungkar. Pada 1999 selaku Menteri Transmigrasi menawarkan islah kepada keluarga-keluargayang terkena serangan tersebut, dan akibatnya, beberapa dari mereka direlokasikan di tambak udang di Sumbawa.

Hispran (Haji Ismail Pranoto). Aslinya dari Brebes, mantan komandan senior Darul Islam di Jawa Timur, diperalat oleh Ali Moertopo untuk mengaktifkan kembali Darul IslamKomando Jihad pada pertengahan 1970an. Dikabarkan membawa masuk Abu Bakar Ba'asyir dan Abdullah Sungkar kedalam DI di 1976. Hispran ditangkap Januari 1977, diaddivonis penjara seumur hidup atas tuduhan subversi. Wafat di LP Cipinang, Jakarta.Iqbal alias Didin. Ditangkap sehubungan bom malam Natal di Jawa Barat December 2000. Lahir bernama Didin Rosman di 1958, alumni pesantren yang berafiliasi dengan Da

slinya dari Pasar Ucing, Garut, Jawa Barat, Iqbal belajar di Pesantren Rancadadap di Curug, Garut, kemudian pindah ke pesantren lain, Awi Hideung. Pada akhir 1970an mengula aren dan barang lain yang dijualnya di pasar Kiaracondong di bandung. Iqbal dikabarkan menekuni ilmu agamanya dengan berbagai kyai, termasuk Kyai Saeful Malik, yasebagai Acengan Cilik, seorang mantan pimpinan Darul Islam. Iqbal merupakan kontak utama bagi Jabir dan Hambali di Bandung saat bom malam Natal 2000 tengah direncatahun 2001 menjalani masa penjara duapuluh tahun.Iqbal alias Armasan alias Lacong. Diduga merupakan pelaku bom bunuh diri di Bali, lahir di Sukamana, Malimping, Banten di 1980. Anggota sel yang termasuk Imam SamudrJabir. Alias Enjang Bastaman, tokoh JI dan kawan Hambali yang tewas di Bandung dalam operasi bom malam Natal 2000. Berusia sekitar 40 tahun, ia berasal dari Banjarsari,dari Pondok Ngruki sekitar 1990 dan melanjutkan pendidikannya pada Perguruan Tinggi Dakwah Islam (PTDI) di Tanjung Priok. Pernah tinggal di Malaysia dan berlatih di Amengunjungi Thailand. Tahun 1996 ia kembali ke Ciamis untuk menikah, memboyong isterinya ke Malaysia tahun itu juga. Ia kembali ke Indonesia menjelang kelahiran anakpertama di 1998 dan selanjutnya menetap didaerah Bandung. Di 2000 ia dikabarkan pindah ke Tasikmalaya namun memelihara hubungan tetap dengan orang-orang JI di Malaysia.Jama’ah Islamiyah. Organisation yang dibentuk oleh Abdullah Sungkar di Malaysia pada 1994 atau 1995, tidak untuk dirancukan dengan istilah umum Jama’ah Islamiyah yan"komunitas Islami". Organisasi tersebut secara resmi dimasukkan dalam daftar organisasi teroris di PBB pada 23 Oktober 2002.

Kartosuwirjo, Sekarmadji Maridjan. Pemimpin Darul Islam di Jawa Barat, 1948-62. Lahir di Cepu, Jawa Barat di 1905, tewas ketika ditangkap di 1962. Memberi ilham bagi bIndonesia yang mendukun pendirian negara Islam, termasuk anggota JI.KMM, Kumpulan Mujahidin Malaysia (Oleh pihak berwajib Malaysia sering menyebutkannya "Kumpulan Militant Malaysia"). Kelompok yang terkait JI yang anggotanya disaja dengan serangkaian perampokan terhadap bank dan peledakan bom, namun juga dengan serangkaian pertemuan di Malaysia dimana salah satu pembajak 11 September ikKomando Jihad, nama yang digunakan pemerintah Soeharto bagi gerakan Darul Islam yang diaktifkan kembali pada pertengahan 1970an yang dimanipulasi oleh Ali Moertoposenior AD yang bertanggung jawab terhadap operasi rahasia, untuk mendiskreditkan kelompok Muslim yang menentang Soeharto sebelum pemilihan 1977.KPPSI, Komite Persiapan Pengerakan Syariat Islam.KPPSI dibentuk di Makassar, Sulawesi Selatan pada Mei 2000. Pendirinya kabarnya melihatnya sebagai cara melanjutkan perjuangan Darul Islam melalui konstitusi. KetuanyaQahhar Muzakkar; Agus Dwikarna merupakan anggota yang menonjol. Dikemudian hari organisasi menanggalkan kata "Persiapan" sehingga menjadi KPSI.Laskar Mujahidin. Kelompok induk angkatan bersenjata yang terkait pertempuran JI di Maluku dan Poso. Jumlah pasukannya di Maluku tidak pernah melebihi 500 orang. Kompertamanya adalah Abu Dzar, ayah mertua Omar al-Faruq, yang tewas Oktober 2000. Berbeda dengan Laskar Jihad, dengan mana tidak ada kerjasama.Laskar Jundullah. Nama yang diberikan bagi sayap militer KPPSI. Dipimpin oleh oleh Agus Dwikarna yang mengirim anggotanya ke Poso dan Maluku. Istilah "Laskar Jundul

llah pun digunakan sejumlah satuan ad hoc yang bertempur di Maluku dan Poso sebelum pembentukan resmi Laskar Jundullah pada September 2000.MMI, Majelis Mujahidin Indonesia. Organisasi yang didirikan Agustus 2000 oleh Abu Bakar Ba'asyir dan Irfan Awwas Suryahardy untuk membentuk front politik bagi seluruhIndonesia yang berupaya mendirikan syariyah Islam. MMI termasuk sejumlah besar anggota JI, namun juga banyak lainnya memiliki pekerjaan yang sah, ..

gruki. Kota diluar Solo, Jawa Tengah, yang namanya digunakan oleh pesantren yang didirikan oleh Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir. Resminya bernama Pesantrenlebih dikenal dengan sebutan Pondok Ngruki. Sejumlah besar anggota JI pernah hadir atau mengajar disana, atau ada kaitan dengan salah satu pendiri.

Pesantren Luqman al-Hakiem. Pesantren di Johor, Malaysia, yang didirikan Abdullah Sungkar dan yang pernah dihadiri oleh banyak anggota JI.RM, Rabitatul Mujahidin. Didirikan oleh Abu Bakar Ba'asyir di Kuala Lumpur pada akhir 1999 .Dihadiri wakil-wakil dari organisasi separatis dari Indonesia, Filipina, Thailan

ersama beberapa anggota kunci JI. Perkumpulan tersebut sendiri tidak terlalu aktif.Tamsil Linrung. Bekas bendahara Partai Amanat Nasional (PAN), ditangkap bersama Agus Dwikarna di Filipina pada Maret 2002, dibebaskan tidak lama kemudian. Ikut menJundullah, juga mengambil bagian dalam pertemuan pendirian Rabitatul Mujahidin nya Abu Bakar Ba’asyir pada akhir 1999.Umar. Rekan Hambali yang mengadakan kontak dengan beberapa tokoh kunci yang terlibat kasus bom malam Natal di Jawa Barat. Penduduk Malaysia. Mungkin salah satu Usehubungan kasus bom Bali.Yazid Sufaat. Anggota senior JI yang ditahan di Malaysia, diduga bertanggung jawab atas bom malam Natal 2000 di Medan.Yudi alias Andri. Salah satu tersangka kasus bom Bali, bagian dari sel Imam Samudra di Banten.Lahir di desa Sukamanah, Malimping, Banten tahun 1980. Setelah menghadir

elajar di Pondok Ngruki dari 1992-1995. Diduga membantu Abdul Rauf menyiapkan bom Bali

Page 101: bnpt

5/10/2018 bnpt - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bnpt 101/101