bntuk sdiaan obat

  • Upload
    abbylla

  • View
    183

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BENTUK SEDIAAN OBAT (FARMAKOLOGI) Abbylla (n,n) A. Pengertian Dasar 1. Obat : Zat kimiawi, hewani, nabati yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit dan gejala2nya 2. Farmasi : hal yang mencakup semua aspek obat seperti sintesis, isolasi, pembuatan, pengendalian, kontrol, distribusi dan penggunaan. 3. Farmasetika : bidang umum yang mempelajari faktor-faktor : fisika, kimia , biologi dalam formulasi, stabilitas, efektivitas bentuk sediaan obat 7. Species 8. Trochisci (pastiles) : kerja di mulut 9. Ovula : kerja di vagina Formula serbuk Zat aktif : Serbuk, Kristal, Ekstrak, Tinctur Zat Tambahan : Pemanis corigensia saporis, (laktosa) Pewarna corigensia coloris (karmin) Pengharum corigensia odoris, (oleum, rosae, oleum citri) Pengisi pembawa, (laktosa) Pembagian menurut derajat kehalusan (tbuat dr kawat logam) : P. grossus: Bubuk dr ayakan A5, A3, A1,5, B10 P. subtilis: Bubuk dr ayakan B20, B30 P. subtilissmus: Bubuk dr ayakan B40, B50 P. impalpabilis: Bubuk dr ayakan B60 & > halus lg 1. SERBUK Pulveres Bubuk yg t'bagi2 dlm bungkusan Berat/ bks: 300mg 1g umumny 500mg B.J besar : > 500 mg B.J ringan : < 500 mg (volume >>) Pe(+)an berat utuk mencapai 500mg/bks dgn z. indeferen, umumnya s.l (laktosa). Kekurangan berat akibat penggantian dgn zat exsiccatus atau krn ada bhn yg tdk diambil tdk m'pengaruhi dosis tidak perlu/tidak harus diganti Kertas bungkus puyer Kertas biasa : tidak utk bhn higroskopis. Kertas perkamen (umum dipakai) : utk bhn mudah menguap & higrosokopis. Kertas paraffin/lilin : utk bhn higroskopis, tapi tidak dipakai bila ada bahan larut dalam paraffin/lilin (mis. Minyak mudah menguap, camphora, dsb).

Pertimbangan Pemberian Obat 1. Efek yg diinginkan, local/sistemik 2. Onset & duration dari aksi obat yg diinginkan 3. Stabilitas obat dilambung / intestin 4. Keamanan relatif dari pgunaan melalui bermacam rute 5. Rute apa yg menyenangkan pasien & dokter 6. Apakah pasien dapat menelan obat/tidak 7. Harga obat yg relatif ekonomis. Rute Penggunaan Obat Oral, Parenteral, Inhalasi, Pada Membran mukosa : mata, hidung, vagina, telinga, juga Pada Kulit Sediaan padat Penggunaan Oral 1. Serbuk : Pulvis , Pulveres 2. Pilulae : Pilulae, Boli, Granula 3. Tabulettae : A. Tabulae compressae B. Trochisi C. Pastillae D. Dragees 4. Capsulae Pengunaan Lainnya: 5. Suppositoria : Vaginalia, Analia 6. Bacilla

BENTUK SEDIAAN OBAT (FARMAKOLOGI) Abbylla (n,n)Pulvis Bubuk yg tdk t'bagi2 Digunakan sebagai: 1. Obat luar: Wondpoeder = puyer luka Strooipoeder = pulv. Adspersorius = bubuk tabur Tandpoeder = pulv. Dentrificus = bubuk gigi Snuifpoeder = pulv. Sternutatorius = bubuk hisap Blaaspoeder = utk rongga tubuh Z. indiferen: talk, bolus alba, amylum, carbonas calicus, carbonas, magnesicus 2. Obat dalam: Maagpoeder = p. stomachicus = bubuk perut Laxerpoeder = p. laxantes Bruispoeder = p. aerophprus Zuurpoeder = p. antacidus Pengayakan: pulvis hrs diayak - P. adspersorius B40, kec lemak (+) B30 - P. sternutatorius B50 - Serbuk utk dimakan (maagpoeder): B30 2. PIL (PILULAE) sediaan padat berbentuk bulat/oval, dibuat dari bahan yg dapat mbentuk pil dan digunakan secara oral Ukuran pil : bobot 300 mg(FI) Bobot 60 300 mg (Van Duin) Besar yg baik: 5 mm 1. BJ 1: 100-150 mg/pil 2. BJ besar: 200 mg/pil (Ferrum reductum) Syarat 1. Hrs mudah pecah di lambung/usus & tdk boleh meninggalkan tubuh dlm keadaan tdk b'ubah (Farmakope: Pil yg dimasukkan ke dlm 10 cc HCl 0,04 n, 37C dikocok b'ulang2 selama 10 jam hancur) 2. Bundar, licin, sama besar 3. Homogen pd bag yg pecah 4. Selama disimpan dlm botol (dg tek rendah), tdk boleh berubah bentuk. Bahan utk p'buatan pil: 1. Bhn obat b'khasiat (R. cardinale): - 1 macam/lbh - Padat, cair atau cair - Jml kecil (1/4 250mg) sdh b'khasiat 2. Bhn p'isi : utk m'capai bsr pil yg umum 3. Bhn p'ikat/perekat : Bolus alba: utk bhn yg t'urai o/ bubuk tumbuh2an, mis: KmnO4, Succ. Liq 2 g/60 pil atau 1/3 jml berat pil, Adeps lanae, vas. Album 4. Bhn p'basah: Aqua, Aqua glycerinata (aa), Sir. Simplex 5. Bhn penabur : Lycopodium, Talcum Pil yg akan disalut hanya boleh diberi talk sdkt saja Bhn penutup/penyalut pil (selubung pil): Dilakukan bila: 1.Rasa tdk enak 2.T'oksidasinya obat hrs dihindarkan, mis: garam ferro, vit C 3.Bhn obat hygroskopis, mis: FeCl3, Hydras chlorali 4.Pil # blh pch di lambung, tp hrs di usus 5.Pil yg akan disalut hanya boleh diberi talk sdkt saja 3. Tablet/Tabulae = Tablet compressi Hampir = pil, hanya dibuat dgn mesin2 cetak Bentuknya b'macam2, tp biasanya nya bulat Bahan pembentuk tablet 1. Z. b'khasiat: 1 atau bbrp mcm obat 2. Z. p'isi: s.l, sacch album 3. Z. p'ikat: sir. Simplex, GA, gelatin, dll 4. Z. penabur (utk pelicin/lubricant): talk, as. Stearat, Mg-stearat 5. Disintegrater (memudahkan pecahnya tablet): tepung kentang, gandum, beras.

BENTUK SEDIAAN OBAT (FARMAKOLOGI) Abbylla (n,n)Kadang-kadang di(+): Corrigensia coloris Corrigensia odoris. Syarat kekerasan: Tdk boleh tl keras, kec. Tab hisap Syarat Farmakope utk tablet yg ditelan: Bila dimasukkan dlm lar HCl 0,04 n, 37C, dlm 5' hrs hancur. Catatan: utk tab yg dilapisi gula wkt 5' dihitung stl gula larut semua Cara pemakaiannya 1. Obat dalam a. Utk ditelan obat : Flu Sakit perut Jantung Hipertensi DM(OAD) Vitamin Hormon b. Utk dihisap (Lozenges) : mengandung obat yg hrs bekerja lama pd selaput lendir mulut/ kerongkongan Agar tdk pecah wkt dihisap, pakai: Sacch. alb & Gom Arab 10% Contoh: Strepsil, Effisol loz, Kalmycin FG Troches. c. Tablet sublingual : bhn obat diserap melalui mukosa mulut. Co: Nitrobat -- utk angina pectoris Cedocard, Buprenorphine subling d. Buccal : disisipkan di sekitar selaput lendir pipi. Co: Sandopart 2. Obat luar a. Vaginal tablet : Flagyl vaginal tab Canesten vaginal tab Terramycin vaginal tab. b. Tab utk dilarutkan: Catalin c. Hypodermic tablet: ditaruh di bawah kulit Macam-macam Tablet 1. Bukal (Buccal tablet) : pipi dan gusi 2. Sub lingual : dibawah lidah 3. Hipodermik :tablet lrt dlm air, u/ injeksi 4. Implantasi :berupa pellet, bulat, oval/pipih berisi steroid dimasukkan dlm kulit badan 5. Vagina 6. Lozenges : dihisap, sukar hancur untuk tenggorokkan dan rongga mulut 7. Bersalut : salut gula (dragee), salut film, salut tekan, enterik(kerja di usus) Ada 3 tipe obat oral yang long action berbeda dalam pelepasan dan absorpsi obat yg tercapai kons terapi yg tetap dalam waktu yg lama 1. Sustained release : kons terapi obat diperoleh pd kecepatan = pd dosis tunggal dan selanjutnya dijaga levelnya spy tetap u.periode yg lama 2. Prolonged action : mula2 diatur ketersediaan obat dalam jmlh yg cukup thd badan untuk memberi efek terapi yg diingini scr cepat setelah itu sediaan obat berikutnya sebagi pengganti obat yg diekresi /memperlama duration efek terapi dibanding obat tunggal 3. Repeat action : memberi pengobatan = pada dosis tunggal pd waktu digunakan dan dosis tunggal yg lain pd waktu berikutnya 3. Capsulae Sediaan berupa serbuk yg diisikan dlm cangkang kapsul (cangkang dasar) atau dpt juga berupa sediaan air/setengah padat (massa pil) Tujuan p'berian : utk menutupi obat yg rasa/baunya tdk enak Jenis-jenis kapsul : C. Gelatinosae (dr gelatin) C. gelatinosae/C.molles/soft C lunak

BENTUK SEDIAAN OBAT (FARMAKOLOGI) Abbylla (n,n) C. operculatae/C.durae/Hard C keras C. Amylacae (dr amylum) bhn lain : metilselulosa Yg dpt dimasukkan ke dlm kapsul : Zat padat (bubuk/massa pil) Zat cair: asal # merusak kapsul 6. Ovula Btk bundar/spt telur (DM ORAL) 7. Bacilla Batang yg digunakan sbg obat luar Pembagian Bacilla caustica; mengandung bhn2 kaustik Argenti Nitras Quelistiffe: utk m'lebarkan saluran2 btg laminaria (dimasukkan dlm canalis cervicalis) 8. Species Jamu Bhn dr tumbuh2an yg masih berupa bag2 kasar, dicampur/ # dicampur dg garam2 Dr bhn ini dibuat infus/decoct Hanya utk bhn # t'golong obat keras Co: Sp. Anti-aphtosae: jamu sariawan Sp. Laxanthes: jamu urus2 Sp. Asthamaticae: jamu asthma Sp. Diuretika: jamu diuretik Jamu yg dibuat paten 1. Enkasari (kimia farma) = anggur obat sariawan 2. Batugin Elixir (Kimia farma) 3. Tab. Orthosiphonus folium (Soho) 4. Curcuma tab/dragee (Soho) 5. Kapsul Keji beling (Dupa) 6. Kapsul Savitri singset (Dupa 7. Tab pegel linu (Air mancur) 8. Kaps. Galian singset Patmosari (Air mancur) 9. Jamu Mejan/disentri (Jago) Obat Cair 1. Solutiones (Larutan) & Mixturae (camp.) 2. Mixtura Agitanda & Suspensi (camp. Kocok) 3. Elixir 4. Sirup

Kapasitas kapsul : 250mg (umum dipakai) 5. Suppositoria Sediaan obat padat yg digunakan dg cara menyisipkan ke dlm rektum, umumnya berbentuk seperti torpedo. Melunak, meleleh & larut pd suhu tubuh Bhn dasar : hrs larut dlm air/meleleh pd suhu tubuh, (Lemak coklat (Ol.Cacao) ) Jenis Suppositoria 1.Supp. Anali (anus) = suppositoria 2. Supp. Vaginalia (vagina) = globuli vaginalis, ovula 3. Supp. Urethralia (uretra) = Bougie Obat yg sering diberikan: - Spasmolitika - Bronkodilator - Analgetika (HCl morphin) - Hipnotika - Laksans - Kardiaka Pemakaian supp Efek lokal utk th/ hemoroid/ fissura ani Efek sistemik obat diserap mll mukosa/ pemb.drh, kmd ke seluruh tubuh (tanpa mll v.porta & hepar) asma bronkial rematoid artritis Waktu pemberian Sebaiknya post defekasi, kec. Laxantia pd obstipasi Supp dpt dibuat licin dgn sedikit minyak Penyimpanan dlm wadah t'tutup baik, di tempat sejuk

BENTUK SEDIAAN OBAT (FARMAKOLOGI) Abbylla (n,n)5. Saturationes (saturasi/camp. jenuh) & Netralisationes (Netralisasi) 6. Suspensi 7. Emulsa 8. Infusa (rebusan) 9. Guttae (obat tetes) 10. Injektiones (obat suntik) 1. Solutiones (Larutan) & Mixturae (camp) Batasan (FI edisi IV) Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut Larutan adalah sediaan cair yang dibuat dengan melarutkan satu jenis obat atau lebih dalam pelarut, dimaksudkan untuk digunakan sebagai obat dalam, luar atau untuk dimasukkan ke dalam rongga tubuh Contoh Pelarut : air, etanol, etanol-air, propilen glikol, gliserin Sesuai dengan tujuan penggunaan : Larutan steril, larutan tidak steril, larutan antiseptika 2. Mixtura Agitanda (camp. Kocok) = mikstur gojog Zat padat tdk dapat larut dlm jumlah air yg tersedia harus diusahakan agar zat padat tdk larut tsb terbagi rata dlm cairan dibuat mixtura agitanda/suspensi dgn : 1. Sol. Gummosa: bila zat yg tdk larut (berkhasiat keras) 2. Sol. Gummosa tenuis: bila zat yg tdk larut, (tidak berkhasiat keras) Pgs (pulvis gummosus) : Gom arab (gummi arabicum) Tragacant Saccharum album aaa 3. ELIXIR Adalah sediaan cair yang berupa larutan dengan menggunakan pelarut utama etanoJumlah etanol yang diperbolehkan antara 3% - 44% biasanya 5% - 15% FORMULA : Bahan berkhasiat Pembawa Zat tambahan Bahan Berkhasiat : umumnya bahan yang sukar larut dalam pelarut air, misalnya : Sedatif, contohnya : fenobarbital Analgesik-antipiretik, contoh : parasetamol Antiasma, contoh : teofilin 4. SIRUP Adalah sediaan cair yang mengandung gula (sakarosa), dengan kadar tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66% dan berupa larutan 5. POTIO EFFERVESCENT = SATURASI Adalah sediaan cair yang dibuat dengan mencampur bagian asam dan bagian basa yang menghasilkan larutan jenuh CO2 Bagian Asam Asam asetat Asam asetat Asam tartrat Asam salisilat Bahan yang ditambahkan kedalam bgn asam Sirop2, garam2 netral, garam2 alkaloid, persenyawaan yang mudah menguap Bagian Basa: Amonia Kalium karbonat Na-karbonat Bahan yg ditambahkan kedalam bagian basa:

BENTUK SEDIAAN OBAT (FARMAKOLOGI) Abbylla (n,n) Garam2 dari asam yg sukar larut(garam dr asam salisilat dan asam benzoat) Garam2 kalium dan amonia, bila asamnya asam tatrat 6. SUSPENSI Sediaan cair yg mgd partikel padat tdk larut yg terdispersi dlm fase cair (cairan pembawa). Zat yg terdispersi hrs halus & tdk boleh cepat mengendap, jika dikocok perlahan endapan harus segera terdisperasi kembali Dpt mgd zat tambahan utk menjamin stabilitas suspensi Tdk boleh terlalu kental agar sediaan mudah dikocok & dituang Harus diberi label Kocok dulu. Penggunaan Suspensi Injeksi im Sediaan untuk mata(mis.suspensi cortison) Sediaan per-os(Suspensi sulfa/milanta) Sediaan per-rektal(mis.suspensi paranitrosulfa thiazol) Sediaan topikal Bentuk-Bentuk Suspensi 1. Mixtura : - per-os - pembawa : hidroalkoholik 2. Magma : -suspensi kental seperti bubur -pembawa air -untuk pemakaian dalam kec.bentonit magma(external) 3. Gels : suspensi kental ( Al(OH)3 ) 4. Lotion : suspensi untuk pemakaian luar, mis. Calamin lotion Keunggulan Bekerja protektif Proloned action (kerja diperpanjang) 3. Rasa obat lebih baik bila dibanding dg larutan Penandaan : label Kocok Dahulu Suspensi tidak pernah disaring 7. Emulsa (Emulsi) Sediaan cairan 2 fase cairan dlm sistin dispersi, fase cairan yg satu t'dispersi sangat halus & merata dlm fase cairan lainnya, umumnya dimantapkan oleh zat p'emulsi Emulsa alam (E. vera, e. tulen) Dibuat dari biji & buah2an yg mgd minyak & putih telur (mrp emulgatornya). Emulsa buatan (emulsa spuria) Emulgator yg digunakan umumnya Gom Arab emulsi dari : 1. minyak lemak 2. lemak padat 3. minyak atsiri 4. balsem/extr. Filicis 5. minyak lemak & minyak atsiri bersama dgn zat padat yg larut 6. minyak lemak & minyak atsiri bersama2 dgn zat padat tak larut 7. Bromoform Mixt. oleosa (emulsum oleosum) adl emulsi 10% dr oleum amygdalarum 8. Decocta & Infusa Sari dlm air, dibuat dr bhn bakal alam (simplicia) pd suhu 900 -980C Decocta lama penyarian jam Infusa lama penyarian jam Penyarian /ekstraksi dilakukan secara infundasi 150 - 250 C (suhu kamar): macerasi 350 - 450 C: digerasi 900 - 980 C: infundasi 1000 C: coque Yg dibuat infus: Bahan bakal yg lunak Bahan bakal yg mengandung minyak atsiri

BENTUK SEDIAAN OBAT (FARMAKOLOGI) Abbylla (n,n)Bahan bakal yg tdk/kurang tahan thd pemanasan Bahan bakal yg banyak mengandung pati (Ph.N.VI & F.I Ed II: semua bahan bakal dibuat infus ) par = disamping parenteral: pemberian obat enteon= usus tdk melalui usus Dpt diberikan dlm wadah dosis tunggal (ampul) atau wadah dosis ganda (vial/flacon) dibuat dr kaca. Syarat2 obat suntik 1. Steril 2. Isotoni : perlu pd s.k, i.t, i.v dlm jmlh besar. 3. Isohidri : tak selalu dapat dilakukan krn ada obat yg tdk stabil pd pH 7,4. Perlu pd s.k, i.m, i.v jml besar. 4. Bebas pirogen bila volumenya > 10 ml. Bila tidak, dapat menyebabkan demam, menggigil dan muntahmuntah. Keuntungan pemberian parenteral 1. Resorpsi obat lebih cepat & lebih baik 2. Dosis dapat tepat 3. Untuk obat yang tidak tahan asam lambung 4. Untuk obat yang mengiritasi lambung 5. Untuk pasien yang tidak dapat makan obat (mis. Muntah, tdk sadar, dibius) 6. Cepat kerjanya (Utk mengatasi syok). Tincturae (Tinctuur) Suatu sari dr bahan bakal asli yg kering dr nabati/hewani dgn zat cair yg mgd etanol. Krn mengandung etanol: - Tdk akan busuk - Tdk mungkin tjd proses pemeraman Cara pembuatan: - perkolasi - maserasi Extracta (Sari2) Dibuat dgn m'perkolasi/ m'maserasi bahan bakal dgn suatu zat pelarut yg tepat atau dpt dgn menuangi bahan bakal dgn air didih.

9. Isotoni & Isohydri Isotoni : tek osmosa cairan tubuh (darh, air mata, cairan lumbal) lar. Garam fisiologik (NaCl 0,9%) Isohydri : ph cairan & pH darah & cairan tubuh lain, pH 7,4 (7,3-7,4) Keuntungan dan Kerugian Sediaan Larutan : Keuntungan : 1. Merupakan camouran homogen 2. Dosis dapat mudah diubah-ubah dalam pembuatan 3. Dapat diberikan dalam dosis kecil/diencerkan bila mengiritasi lambung 4. Obat diabsorpsi lebih cepat dan onset akan terjadi cepat 5. Mudah diberikan pemanis, bau2an, pewarna untuk anakanak 6. Untuk pemakaian luar bentuk larutan mudah dipakai Kerugian 1. Bentuk larutan lebih besar volumenya 2. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan 3. Ada obat yang rasa dan bau sukar dihilangkan dalam bentuk larutan Parenteral : 10. Injections (Injeksi / Obat Suntik) sediaan steril berupa lar emulsi atau suspensi atau serbuk yg hrs dilarutkan/ disuspensikan lbh dulu sbln digunakan. Diberikan scr parenteral (disuntikkan), y.i dgn cara merobek jar ke dlm kulit atau melalui kulit/selaput lendir.

BENTUK SEDIAAN OBAT (FARMAKOLOGI) Abbylla (n,n)Menurut konsistensinya: 1. Sari2 kental (Extracta spissa) 2. Sari2 kering (Extracta siccca) 3. Sari2 cair (Extracta liquida/fluida) Vina (Anggur) Vinum = anggur obat (Sherry) Kadar Etanolnya: 19-21% Kadar sari: 3-7% Aqua Aromatis (Air2 Aromatis) Dibuat dgn: - Penyulingan - M. Atsiri dikocok dgn air hangat kuku - M. atsiri dilarutkan dlm etanol 96% Spiritus Aromatici Dibuat dgn m'macerasi bahan bakal dgn campuran etanol 70% & air, kmd menyuling daripadanya sejumlah bobot. INHALASI (paru-paru) Obat dalam keadana gas atau uap yg akan diabsorpsi sangat cepat melalui alveoli paru-paru dan membran mukosa pada perjalanan pernafasan. Alat yg dipakai : inhaler,vaporizer, atomizer, nebulizer, aerosol Membran mukosa 1. Lozenges :mulut dan tenggorokan 2. Oculenta = ophthalmic ointment 3. Nasal solution atau suspension 4. Otic solution 5. suppositoria 6. Bacilla 7. Ovula 8. Tablet sub-lingual dan tablet buccal SEMANGAT ABBYLLA!! (n,n)v