11
MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 /PMK.Oll/2013 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DANI ATAU PERBAlKAN GERBONG BARANG, KERETA PENUMPANG, KERETA REL LISTRIK/DIESEL, BOGIE, DAN KOMPONEN KERETA API UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa dalam rangka memenuhi penyediaan barang danl atau jasa guna kepentingan umum dan meningkatkan daya saing industri pembuatan danl atau perbaikan gerbong barang, kereta penumpang, kereta rei listrikl diesel, bogie, dan komponen kereta api di dalam negeri, perlu memberikan insentif fiskal berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas impor barang dan bahan oleh industri pembuatan danl atau perbaikan gerbong barang, kereta penumpang, kereta rellistrikl diesel, bogie, dan komponen kereta api; b. bahwa terhadap impor barang dan bahan untuk industri pembuatan danl atau perbaikan gerbong barang, kereta penumpang, kereta rei listrikl diesel, bogie, dan komponen kereta api telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan barang dan bahan untuk dapat diberikan. Bea Masuk Ditanggung Pemerintah, sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK.01l/2013 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan Untuk Memproduksi Barang Danl Atau Jasa Guna Kepentingan Umum Dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2013; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas - impor barang dan bahan untuk industri pembuatan danl atau perbaikan gerbong barang, kereta penumpang, kereta rei listrikl diesel, bogie, dan komponen kereta api sebagaimana dimaksud dalam huruf b, telah ditetapkan pagu anggaran untuk pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah TahunAnggaran 2013;

bogie, - BCPerak

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bogie, - BCPerak

MENTERI I(EUANGANREPUBLIK INDONESIA

SALIN AN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 53 /PMK.Oll/2013

TENTANG

BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHANGUNA PEMBUATAN DANI ATAU PERBAlKAN GERBONG BARANG,

KERETA PENUMPANG, KERETA REL LISTRIK/DIESEL,BOGIE, DAN KOMPONEN KERETA API

UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa dalam rangka memenuhi penyediaan barangdanl atau jasa guna kepentingan umum danmeningkatkan daya saing industri pembuatan danl atauperbaikan gerbong barang, kereta penumpang, keretarei listrikl diesel, bogie, dan komponen kereta api didalam negeri, perlu memberikan insentif fiskal berupaBea Masuk Ditanggung Pemerintah atas impor barangdan bahan oleh industri pembuatan danl atauperbaikan gerbong barang, kereta penumpang, keretarellistrikl diesel, bogie, dan komponen kereta api;

b. bahwa terhadap impor barang dan bahan untukindustri pembuatan danl atau perbaikan gerbongbarang, kereta penumpang, kereta rei listrikl diesel,bogie, dan komponen kereta api telah memenuhi kriteriapenilaian dan ketentuan barang dan bahan untukdapat diberikan. Bea Masuk Ditanggung Pemerintah,sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri KeuanganNomor 7/PMK.01l/2013 tentang Bea Masuk DitanggungPemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan UntukMemproduksi Barang DanlAtau Jasa GunaKepentingan Umum Dan Peningkatan Daya SaingIndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2013;

c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk DitanggungPemerintah atas -impor barang dan bahan untukindustri pembuatan danl atau perbaikan gerbongbarang, kereta penumpang, kereta rei listrikl diesel,bogie, dan komponen kereta api sebagaimana dimaksuddalam huruf b, telah ditetapkan pagu anggaranuntuk pemberian Bea Masuk Ditanggung PemerintahTahunAnggaran 2013;

Page 2: bogie, - BCPerak

Mengingat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 2 -

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, sertadalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (5)Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK.Oll/2013tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas ImporBarang Dan Bahan Untuk Memproduksi BarangDan/Atau Jasa Guna Kepentingan Umum DanPeningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu UntukTahun Anggaran 2013, perlu menetapkan PeraturanMenteri Keuangan tentang Bea Masuk DitanggungPemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan GunaPembuatan Dan/Atau Perbaikan Gerbong Barang,Kereta Penumpang, Kereta ReI Listrik/Diesel, Bogie,Dan Komponen Kereta Api Untuk Tahun Anggaran2013;

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentangKepabeanan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara' RepublikIndonesia Nomor 4661);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentangAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara TahunAnggaran 2013 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2012 Nomor 228, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5361);

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.05/2010tentang Mekanisme Pelaksanaan Dan PertanggungjawabanAtas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 72/PMK.05/2012;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK.Oll/2013tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas ImporBarang Dan Bahan Untuk Memproduksi BarangDan/Atau Jasa Guna Kepentingan Umum DanPeningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu UntukTahun Anggaran 2013;

Page 3: bogie, - BCPerak

Menetapkan

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 3 -

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUKDITANGGVNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DANBAHAN GUNA PEMBUATAN DAN/ATAU PERBAIKANGERBONG BARANG, KERETA PENUMPANG, KERETA RELLISTRIK/DIESEL, BOGIE, DAN KOMPONEN KERETA APIUNTUK TAHUN ANGGARAN 2013.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Perusahaan adalah Perusahaan yang termasuk dalamindustri dengan kegiatan utama membuat dan/ ataumemperbaiki gerbong barang, kereta penurrtpang, keretareI listrik/ diesel, bogie, dan komponen kereta api.

2. Barang dan Bahan Untuk Industri Pembuatan dan/atauPerbaikan Gerbong Barang, Kereta Penumpang, KeretaReI Listrik/Diesel, Bogie, dan Komponen Kereta Apiyang selanjutnya disebut Barang dan Bahan' adalahbarang jadi, barang setengah jadi dan/ atau bahan bakutermasuk komponen untuk diolah, dirakit, dandipasang, guna pembuatan dan/atau perbaikan gerbongbarang, kereta penumpang, kereta reI listrik/diesel,

. bogie, dan komponen kereta api oleh Perusahaan.

Pasal2

(1) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah diberikan atasimpor Barang dan Bahan sebagaimana tercantumdalam Lampiran yang merupakan bagian. tidakterpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(2) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) merupakan belanja subsidi pajakditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud dalamPeraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaimekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban atasBea Masuk Ditanggung Pemerintah.

(3) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah tidak diberikanterhadap:

a. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif umum beamasuk sebesar 0% (nol persen);

b. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif bea masuksebesar 0% (nol persen) berdasarkan perjanjian ataukesepakatan internasional;

It

Page 4: bogie, - BCPerak

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 4 -

c. Barang dan Bahan yang dikenakan Bea Masuk AntiDumping/Bea Masuk Anti Dumping Sementara, BeaMasuk Tindakan Pengamanan/Bea Masuk TindakanPengamanan Sementara, Bea Masuk Imbalan, atauBea'Masuk Tindakan Pembalasan;

d. Barang dan Bahan yang diimpor oleh Perusahaan diTempat Penimbunan Berikat; atau

e. Barang dan Bahan yang diimpor oleh Perusahaanyang mendapat fasilitas pembebasan ataupengembalian bea masuk atas impor Barang danBahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang padabarang lain dengan tujuan untuk diekspor.

(4) Bea Masuk Ditanggung PemerLntah sebagaimanadimaksud pada ayat (1), diberikan dengan paguanggaran paling tinggi sebesar Rp7.500.000.000,00(tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

(5) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negarasebagai Pengguna Anggaran Bagian AnggaranBendahara Umum Negara menetapkan DirekturJenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi,Kementerian Perindustrian selaku Kuasa· PenggunaAnggaran untuk melaksanakan pembayaran belanjasubsidi pajak ditanggung pemerintah.

(6) Alokasi anggaran Bea Masuk Ditanggung Pemerintahdengan pagu sebagaimana dimaksud pada ayat (4)unt'uk Perusahaan, ditetapkan oleh Kuasa PenggunaAnggaransebagaimana dimaksud pada ayat (5).

Pasal3

(1) Untuk memperoleh Bea Masuk Ditanggung Pemerintahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1),Perusahaan mengajukan permohonan kepada DirekturJenderal Bea dan Cukai dengan dilampiri RencanaImpor Barang yang telah diset~ui dan ditandasahkanoleh Direktur Jenderal Industri Unggulan' BerbasisTeknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian.

(2) Rencana Impor Barang sebagaimana dimaksud padaayat (.1), paling sedikit memuat elemen data sebagaiberikut:

a. nomor dan tanggal Rencana Impor Barang;

b. nomor Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Tahun Anggaran 2013;

c. nama Perusahaan;

Page 5: bogie, - BCPerak

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 5 -

d. Nomor Pokok Wajib Pajak;

e. alamat;

f. kantor pabean tempat pemasukan barang;

g. uraian, jenis, dan spesifikasi teknis barang;

h. pos tarif (HS);

1. jumlah/ satuan barang;

J. perkiraan harga impor;

k. negara asal;

1. perkiraan bea masuk yang ditanggung pemerintah;dan

m. nama dan tanda tangan dari pimpinan Perusahaan.

Pasal4

(1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3ayat (1), Direktur Jenderal Bea dan Cukai memberikanpersetujuan atau penolakan dalam jangka waktu palinglama 14 (empat belas) hari terhitung sejak perniohonanditerima secara lengkap.

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa persetujuan sebagian atau persetujuanseluruhnya atas Barang dan Bahan yang tercantumdalam Rencana Impor Barang yang dilampirkan padaperinohonan yang diajukan Perusahaan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3.

(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (1) disetujui sebagian atau seluruhnya,Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama MenteriKeuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuanganmengenai Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atasimpor Barang dan Bahan guna pembuatan dan/ atauperbaikan gerbong barang, kereta' penumpang, keretarei listrik/diesel, bogie, dan komponen kereta api olehindustri pembuatan dan/ atau perbaikan gerbongbarang, kereta penumpang, kereta rel listrik! diesel,bogie, dan komponen kereta api.

(4) Dalarri hal permohonan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (1) ditolak, Direktur Jenderal Bea danCukai atas nama Menteri Keuangan menyampaikansurat pemberitahuan penolakan kepada Perusahaandengan menyebutkan alasan penolakan.

Page 6: bogie, - BCPerak

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 6 -

Pasa15

(1) Atas realisasi impor Bea Masuk Ditanggung Pemerintahyang pelaksanaannya didasarkan pada KeputusanMenteri Keuangan .sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (3), Kantor Pengawasan dan PelayananBea dan Cukai atau Kantor Pelayanan UtamaBea dan Cukai setempat membubuhkan cap"BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAHBERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR /PMK.Oll/" pada semua lembarPemberitahuan Pabean Impot.

(2) Pemberitahuan Pabean Impor sebagaimana dimaksudpada ayat (I), dipakai sebagai dasar untuk pencatatanpenerimaan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah dandialokasikan sebagai belanja subsidi pajak dalarnjumlah yang sarna.

Pasal6

(1) Dalam hal terdapat perbedaan antara Barang danBahan yang akan diimpor dengan daftar Barang danBahan yang terdapat dalarn Keputusan MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (3), Perusahaan dapat mengajukan permohonanuntuk melakukan perubahan terhadap KeputusanMenteri Keuangan tersebut.

(2) Permohonan untuk melakukan perubahan terhadapKeputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), diajukan kepada Direktur Jenderal Beadan Cukai dan dilampiri dengan Rencana Impor BarangPerubahan yang te1ah disetujui dan ditandasahkan olehDirektur Jenderal Industri Unggulan Berbasis TeknologiTinggi, Kementerian Perindustrian.

Pasal7

(1) Atas permohonan untuk melakukan perubahanterhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6, Direktur Jenderal Bea danCukai memberikan persetujuan atau penolakan dalamjangka waktu paling larna 14 (empat belas) hariterhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.

(2) Persetujuan atas permohonan untuk melakukanperubahan terhadap Keputusan Menteri Keuangansebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat berupapersetujuan sebagian atau persetujuan seluruhnya.

Page 7: bogie, - BCPerak

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 7 -

(3) Dalam hal permohonan untuk melakukan perubahanterhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 disetLDui sebagian atauseluruhnya, Direktur Jenderal Bea dati Cukai atasnama . Menteri Keuangan menerbitkan KeputusanMenteri Keuangan mengenai perubahan terhadapKeputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (3).

(4) Dalam hal permohonan untuk melakukan perubahanterhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 ditolak, Direktur Jenderal Beadan Cukai atas nama Menteri Keuangan menyampaikansurat pemberitahuan penolakan kepada Perusahaandengan menyebutkan alasan penolakan.

Pasal 8

Pelaksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea MasukDitanggung PeII).erintah sebagaimana dimaksud dalamPasal 2, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalamPeraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaimekanisme pe1aksanaan dan pertanggungjawaban.atas BeaMasuk Ditanggung Pemerintah.

Pasal9

(1) Terhadap Barang dan Bahan yang memperoleh BeaMasuk Ditanggung Pemerintah, wajib digunakan olehPerusahaan yang bersangkutan guna pembuatandanl atau perbaikan gerbong barang, kereta penumpang,kereta reI listrikl diesel, bogie, dan kornponen kereta apidan tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain.

(2) Atas penyalahgunaan ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (I), Perusahaan wajib membayar bea masukyang seharusnya dibayar ditambah dengan bungasebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (duapuluh empat) bulan sejak dilakukan realisasi impor BeaMasuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 ayat (1).

Pasall0

Peraturan Menteri 1m mulai berlaku pada tanggaldiundangkan sampai dengan tanggal31 Desember 2013.

Page 8: bogie, - BCPerak

MENTER! \(EUANGANREPUBU\( INDONESIA

·8·

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannyadalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggalll Maret 2013MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

tid.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 11 Maret 2013MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSlA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 393SaIinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO JJMtJM

u.1;><KEPALA!?AGIANT.U.KEM TERIAN

J1.L .--V· .

GIARTOk \ .--_ ...•NIP 1959~~20r:'8402_~()O\

"-.'. " .-: .'~. -_ ..~ . ./

Page 9: bogie, - BCPerak

MENTEAlI<EUANGANREPUBLlII INDONESIA

l-AMPlRANPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 53/PMK.Oll/2013TENTANGSEA MASUK DlTANGGUNG PEMERINTAH ATAS lMPORBARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN/ATAUpgRBAIKAN GERBONG BARANG, KEr~ETA PENUMPANG,KERETA REL LISTHlK/ DIESEL, BOGIE DAN KOMPONENKERETA API UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013

DAFlAR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN/ATAUPERBAIKAN GERBONG BARANG, KERETA PENUMPANG,

KERETA REL LISTRIK/DIESEL, BOGIE, DAN KOMPONEN KERETA APIUNTUK TAHUN ANGGARAN 2013

TERMASUKNO.

URAIANSPESIFlKASI DALAM

BARANGPOS TARIF

1. Hot Rolled Steel Tebal kurang dari 3 mm dengan 7208.39.00.00sheet in Coil Iebar 600 mm atau 1ebih

2. Hot Rolled Steel Baja bukan paduan dengan ukuran 7208.51.00.00Plates tebal > 25 mm dengan 1ebar " 600

mm atau ukuran 10 mm < tebal ,;25 mm dengan 1ebar " 2000 mm

Tebal4,75 mm atau 1ebih tetapi 7208.52.00.00tidal{ me1ebihi 10 mm dengan 1ebar2000 mm atau 1ebih

Tebal1ebih dari 3 mm tapi tidak 7208.53.00.00me1ebihi 4,75 mm dengan 1ebar 600mm atau 1ebih

Tebal kurang dari 3 mm dengan 7208.54.00.01ebar 600 mm atau 1ebih

3. Cold Rolled Steel Tebal me1ebihi 1 mm tetapi kurang 7209.16.00.10sheet in Coils dari 3 mm dengan 1ebar 600 mm

atau 1ebih sampai dengan 1.250mm

4. Cold Rolled Steel Tebal me1ebihi 1 mm tetapi kurang 7209.26.00.10Sheets dari 3 mm dengan 1ebar 600 mm

atau 1ebih sampai dengan 1.250mm tidak dalam gu1ungan

5. Channel Steel Tinggi kurang dari 80 mm 7216.10.00.00

Tinggi 80 mm atau 1ebih 7216.31.00.00

6. Angle Steel Tinggi 80 mm atau 1ebih 7216.50.90.00

7. Cold Rolled Tebal 3 mm atau 1ebih tetapi kurang 7219.32.00.00Stainless Steel dari 4,75 mm, 1ebar 600 mm atauSheets/ Cold 1ebihRolled StainlessSteel Plate Tebal1ebih dari 1 mm tetapi kurang 7219.33.00.00

dari 3 mm, 1ebar 600 mm atau 1ebih

dengan keteba1an 0,5 mm atau 7219.34.00.001ebih tetapi tidak me1ebihi 1 mmdengan 1ebar 600 mm atau 1ebih

Page 10: bogie, - BCPerak

MENTERII<EUANGANREPUBLlI( INDONESIA

- 2 -

URAlANTERMASUK

NO.BARANG

SPESIFlKASI DALAM.POS TARIF

8. Seamless Carbon Pipa bertekanan tinggi tidak 7304.39.20.00Steel dikampuh dengan penampangTubes! Seamless silang lingkaran dati besi atau bajaCarbon Steel bukan paduanpIpes

dengan diameter luar kurang dati 7304.39.40.00140mm

dengan diameter luar 140 mm atau 7304.39.90.00lebih

9. Carbon Steel dengan diameter luar kurang dati 7306.30.90.10pIpe 12,5 mm

10. Carbon Steel dengan diameter luar 12,5 mm 7306.30.90.90pIpe atau lebih

11. Cable Tipe MFLC untuk kereta api 7614.90.90.008544.11.90.90

12. Engine dengan tenaga melebihi 100 kW 8408.90.50.20untuk lokomotif kereta api dan trem

13. Diesel Engine dengan tenaga melebihi 100 kW 8408.90.50.20untuk lokomotif kereta api dan trem

14. Air Conditioner dengan keluaran tidak melebihi 8415.82.21.00CBU! SKD!Part 26,83 kWfor Train

dengan keluaran melebihi 26,83 kW 8415.82.29.00

15. Heavy Duty Split dengan keluaran tidak melebihi 8415.82.21.00(ACfor 26,83 kW yang terpasang di kabinLocomotive) masmlS

dengan keluaran melebihi 26,83 kW 8415.82.29.00yang terpasang di kabin masinis

16. Turbo Paras transmisi (termasuk paras 8483.10.90.00Transmission berputar dan paras engkol) dan

engkol yang pergunakan untukkereta api

17. Genset dengan keluaran melebihi 750 W 8501.32.93.00tetapi tidak melebihi 37,5 kW

dengan keluaran tidak melebihi 75 8502.11.00.00kVA

Page 11: bogie, - BCPerak

MENTEAlI(EUANGJlNREPUBLlI( INDONESIA

·3·

TERMASUKNO.

URAIANSPESIFIKASI DALAM

BARANGPOS TARIF

18. Motor Traction Motor DC, dengan keIuaran 8501.33.00.00melebihi 75 kW tetapi tidakmeIebihi 375 kW

19. Generator AC dengan keluaran melebihi 12,5 kVA 8501.62.10.00(Alternator)

dengan keluaran melebihi 150 kVA 8501.62.90.00tetapi tidak melebihi 375 kVA

dengan keluaran melebihi 375 kVA 8501.63.00.00tetapi tidak melebihi 750 kVA

dengan keluaran melebihi 750 kVA 8501.64.00.00

dengan keluaran melebihi 12,5 kVA 8501.61.20.00

20. Battery NICAD mempunyai volume bagian luar 8506.80.91.00tidak melebihi 300 em3 , denganampere 75 Ah, voltase 12 VDC

mempunyai volume bagian luar 8506.80.99.00melebihi 300 em3 , dengan ampere75 Ah, voltase 12 VDC

21. Alternator untuk kereta api 8511.50.29.00

22. Fuse Voltase melebihi 1.000 volt 8535.10.00.00

23. Relay untuk voltase melebihi 60 volt, 8536.49.90.00selain relai digital

24. Traction Engine untuk voltase melebihi 1.000 volt 8537.20.90.00Ccontrol Unit(TECU)

25. Voltage dengan input voltase 380 VAC, arus 9030.89.90.00Transducer 4 . 20 rnA, frekwensi 50 Hz

26. Driver Seat tempat duduk dengan rangka logam 9401.71.00.00dengan lapisan penutup untukkereta api

tempat duduk dengan rangka logam 9401.79.00.90tanpa lapisan penutup untuk keretaapl

Salinan sesuai d!:.l}gan aslinyaKEPALA BLR"6UMUM "

/~. .

lJ.(\)· -- \KEPALf BAGIAN T.U. KEMENTERIAN

~ J'\- j .. ... -'. - :'

GIARTO~ /NIP 195904201984021001..... __ ._~

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO