Upload
rozi-yuliandi
View
238
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
medical
Citation preview
PORTOFOLIO
Asfiksia Neonatus
Presentandr. Rozi Yuliandi
Pendampingdr. Rahman Gusdiardi
PROGRAM DOKTER INTERNSHIPRSUD M.ZEIN PAINAN2012Borang PortofolioNo. ID dan Nama Peserta :dr. Rozi Yuliandi
No. ID dan Nama Wahana :RSUD Dr. M Zein Painan
Topik :
Tanggal (kasus) :09 Juli 2012
Nama Pasien :By.PNo. MR13.57.17
Tanggal Presentasi :18 Juli 2012Pendamping :dr. Rahman Gusdiardi
Tempat Presentasi :Aula RSUD Dr. M Zein Painan
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak
Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi :Pasien bayi laki-laki, BB 3100 gram lahir secara SCTP a.i Plasenta Previa di bagian KB RSUD M.Zein Painan dengan : Apgar Skor : 4/5 Ketuban hijau (+) Tali pusat layu Sesak nafas (+) Sianosis (+) Retraksi (+)
TujuanMengidentifikasi penyebab, perjalanan penyakit, gejala, diagnosis dan tata laksana dari Asfiksia neonatus
Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas : Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos
Data Pasien :Nama : By.PNo. Registrasi : 13.56.64
Nama Klinik : RSUD M Zein PainanTelp : -Terdaftar sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis /Gambaran Klinis : Asfiksia neonates
2. Riwayat Pengobatan : Tidak ada
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit : Tidak ada
4. Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga sakit seperti pasien
5. Riwayat Pekerjaan : Tidak ada
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : -
7. Riwayat Imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus) : -
Lain-lain : Status generalisata :Keadaan umum : sakit beratNadi : 130x/mntNafas : 64x/mntSuhu : 35,8 0C
Status Lokalis untuk dugaan diagnosis dan penyingkir diagnosis banding :
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Thoraks : Simetris kiri = kanan, retraksi (+)Abdomen : supel, hepar dan lien tidak teraba, BU (+) normalEktremitas : akral hangat, sianosis (+)
Pemeriksaan Penunjang : (-)
Daftar Pustaka :1. Buku Ajar Neonatologi2. Pencegahan dan Penatalaksanaan Asfiksia Neonatorum , Health Technology Assessment Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008
Hasil Pembelajaran :1. Diagnosis Asfiksia neonatus2. Penatalaksanaan Asfiksia neonatus
Rangkuman Hasil Pembelajaran PortofolioSubjektif :Pasien bayi laki-laki, BB 3100 gram lahir secara SCTP a.i Plasenta Previa di bagian KB RSUD M.Zein Painan dengan : Apgar Skor : 4/5 Ketuban hijau (+) Tali pusat layu Sesak nafas (+) Sianosis (+) Retraksi (+)
Lain-lain : Status generalisata :Keadaan umum : sakit beratNadi : 150x/mntNafas : 64x/mntSuhu : 35,8 0C
Status Lokalis untuk dugaan diagnosis dan penyingkir diagnosis banding :
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Thoraks : Simetris kiri = kanan, retraksi (+)Abdomen : supel, hepar dan lien tidak teraba, BU (+) normalEktremitas : akral hangat, sianosis (+)
Assestment :1. Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernafas secara spontan, tidak teratur dan tidak adekuat segera setelah lahir. Keadaan ini disertai hipoksia, hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Pasien ini mengalami kesulitan bernapas dan merintih, tonus otot yang lemah, bunyi jantung yang cepat, dan terlihat extremitas kebiruan dengan Apgar Skor pada bayi ini adalah 4/5.
2. Banyak faktor yang bisa menyebabkan asfiksia pada neonates1. Faktor ibuHipoksia ibu. Hal ini menimbulkan hipoksia janin. Hipoksia ibu ini dapat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian oabat analgetika atau anestesi dalam.Gangguan aliran darah uterus. Mengurangi aliran darah uterus akan menebabkan berkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta dan demikian juga ke janin. Hal ini sering diditemukan pada keadaan :a. Gangguan kontraksi uterus (hipotoni, hipertoni, atonia uterus)b. Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan, plasenta previa, atau solutio plasenta.c. Hipertensi ibu ( eklampsia, toksemia)d. Ibu penderita DM, kelainan jantung atau penyakit ginjal.e. Partus lama.f. Persalinan abnormal (kelahiran sungsang, kembar, seksio sesarea) 2. Faktor plasentaAsfiksia janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta 3. Faktor FetusGangguan aliran darah ini dapat ditemukan pada tali pusat membumbung, lilitan tali pusat dan kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir 4. Faktor NeonatusDepresi pusat pernapasan pada bayi baru lahir dapat terjadi pada a. Pemakaian obat anestesi / analgetika berlebihan pada ibub. Trauma yang terjadi pada persalinanc. Kelainan kongenital pada bayi (Aplasia paru, atresia saluran nafas, hernia diafragmatika)d. Adanya gangguan tumbuh kembang intrauterin Dalam hal ini kemungkinan asfiksia yang terjadi disebabkan karena faktor dari ibu, yaitu ibunya menderita Pasenta Previa yang menyebabkan berkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta dan demikian juga ke janinnya.
3. Penatalaksanaan Asfiksia Neonatus
4. Komplikasi yang mungkin timbul pada bayi dengan Asfiksia Neonatus adalah : Edema otak Perdarahan otak Anuria atau oligouria Hiperbilirubinemia Enterokolikans netrotikans Kejang Koma Bayi ini mengalami kejang beberapa jam setelah lahir, kejang seluruh tubuh, lama lebih kurang 3 menit. Kejang ini disebabkan karena ada gangguan pertukaran gas dan transport O2 sehingga menyebabkan kekurangan persediaan O2 dan kesulitan pengeluaran CO2 hal ini dapat menyebabkan kejang pada bayi tersebut karena perfusi jaringan tak efektif.
Plan :Diagnosis : Asfiksia neonatus
Pengobatan : O2 : 1L/menit Ventilasi Tekanan Positif AVFD D10 % + KCl 10cc +Ca.Glukonas 10cc 8 tts/menit (mikro) Inj. Ceftriaxon 2x150 mg (i.v) Inj. Gentamisin 1x15 mg (i.v) Posisi semifowler Puasa sementara
Pendidikan :Dilakukan kepada keluarga pasien
Konsultasi :Konsultasi dilakukan dengan bagian Anak
RujukanSaat ini pasien belum perlu di rujuk.
KontrolKegiatanPeriodeHasil yang diharapkan
Pemantauan efek samping obat Selama perawatan Mengetahui jika ada efek samping obat terhadap pasien
Pemeriksaan fisik Frekuensi nafas Retraksi Sianosis Setiap hari selama perawatan Gejala berkurang