Upload
tiaradwivantari-sumadiwangsa
View
16
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bpm
Citation preview
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
BLOK BIOETHICS AND HEALTH LAW 3
SEMESTER 4 TH AJARAN 2009/2010
A. Deskripsi Blok
a. Nama Blok
: BHL 3
b. Ruang lingkup
: Ilmu Etika Kedokteran & Hukum Kedokteran
c. SKS
: 1
d. Jadwal Pelaksanaan
: Semester 4
B. Bidang Keilmuan
Bidang keilmuan yang terlibat dalam blok BHL 3 adalah Bioetika, Hukum Kesehatan, Filsafat dan Ilmu Kesehatan Masyarakat
C. Struktur Organisasi Blok
Ketua Blok
: dr. Miko FerineSie Akademik
: Diyah Woro, S.Psi
Sie Evaluasi
: dr. Fajar W.PBAB II
KOMPETENSI BLOK BIOETHICS AND HEALTH LAW 3
No.Pokok Bahasan
1. Human Vulnerability & Nondiscrimination
a. Kompetensi Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip-prinsip penghormatan terhadap human vulnerability, konsep-konsep diskriminasi dan stigmatisasi dalam konteks bioteika, menganalisa isu-isu etika terkait human vulnerability dan nondiscrimination
b. Metode Pembelajaran
Lecture (100)
2. Fairness and Equity in Health Care
a. Kompetensi Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan kembali dan menganalisis dalam kasus faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan isu etis yang berkaitan dengan Pelayanan kesehatan
b. Metode Pembelajaran
Lecture (100)Diskusi Kelompok (100`)
3. Working with colleagues & co-worker
a. Kompetensi Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan isu-isu etika berkaitan dengan hubungan dokter dengan teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya dan menganalisa dalam kasus isu-isu etika berkaitan dengan pemberian kritik dan umpan balik kepada teman sejawat, pelaporan mengenai pengobatan yang tidak sesuai dan tidak etis yang dilakukan teman sejawat, isu kerahasiaan informasi dengan teman sejawat & tenaga kesehatan lain dan hambatan fisik, emosi dalam hub dgn TS dan tenaga kerja lainnya
b. Metode Pembelajaran
Lecture (100)
Diskusi Kelompok (100`)
4. Alternative/traditional medicine
a. Kompetensi Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan pengobatan tradisional di Indonesia yang diakui pemerintah dan menjelaskan keragaman nilai yang berhubungan dengan penggunaan dan pengawasan pengobatan alternatif, isu-isu etika yang berhubungan dengan pengobatan alternative pada pasien dengan penyakit terminal (withdrawing treatment switch to alternative medicine)
b. Metode Pembelajaran
Lecture (100)
Diskusi Kelompok (100`)
5. Informed Consent & Informed Refusal
a. Kompetensi Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang informed consent dan informed refusal meliputi pengertian dasar, latar belakang, manfaat dan prosedur, serta menganalisa isu-isu etika yang berkaitan dengan implementasinya dalam kedokteran klinik.
b. Metode Pembelajaran
Lecture (100) Structure Oral Case Analysis (SOCA)
A. METODE PEMBELAJARAN
1. KNOWLEDGE/KOGNITIF
1.1. KULIAH PENDAHULUAN
Kuliah pendahuluan merupakan metode pemberian materi yang berkaitan dengan kompetensi yang diinginkan dalam blok BHL 3 dengan cara kuliah interaktif yang dilakukan di kelas. Kuliah ini diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk menguasai konsep dasar yang dibutuhkan dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Kuliah diberikan oleh dosen atau narasumber yang ahli dalam bidangnya. Diharapkan dalam memberikan kuliah dosen atau narasumber dapat memacu peran aktif mahasiswa.
1.2 DISKUSI PLENO NARASUMBER
Pada akhir minggu, sebelum ujian komprehensif diadakan, maka akan dilaksanakan Diskusi Pleno Narasumber (DPN), sebagai sarana untuk mengklarifikasi hasil diskusi yang dirasa masih belum memuaskan mahasiswa. Mahasiswa boleh mengajukan pertanyaan baik pada saat diskusi kelompok maupun pada saat diskusi pleno narasumber.
2. SKILLS/KETRAMPILAN
2.1. DISKUSI KELOMPOK
Pada Blok BHL 3, mahasiswa diharapkan dapat berlatih untuk mengemukakan pendapat dengan baik terhadap suatu kasus. Keterampilan yang diharapkan adalah mampu mengungkapkan pendapat berdasarkan alasan yang tepat dan masuk akal.
Dalam diskusi kelompok mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang dosen sebagai tutor dan fasilitator. Sebelum diskusi dimulai, tutor akan membuka dengan perkenalan sesama anggota kelompok dan tutor, memimpin pemilihan ketua dan sekretaris diskusi dan mengamati jalannya diskusi serta memberi komentar atau saran terhadap diskusi yang telah berjalan dan diskusi mendatang.
Pada diskusi kelompok ini waktu yang diperlukan sekitar 1 x 100 menit untuk membahas satu buah kasus yang telah dirancang oleh tim blok. Pada saat diskusi, diharapkan tutor sudah memahami tujuan serta sasaran belajar, dan mempelajari topik yang akan dibahas, sehingga dalam diskusi tutor juga mampu mengarahkan mahasiswa sehingga tidak terjadi kebuntuan diskusi dan tercapai sasaran belajar yang diharapkan. Pada diskusi ini mahasiswa diharapkan sudah membaca dan memahami skenario serta mencari artikel atau sumber-sumber lain yang berkaitan dengan skenario sebagai bekal untuk berdiskusi dengan kelompoknya. Pada saat diskusi mahasiswa peserta diskusi akan melakukan 4 langkah diskusi yaitu:
1. Klarifikasi istilah
Pada langkah pertama ini peserta diskusi diberi kesempatan untuk mengklarifikasi kata atau istilah dalam skenario yang belum dimengerti, atau yang dapat menyebabkan kerancuan dalam memahami skenario.
2. Mengidentifikasi masalah
Pada langkah kedua ini peserta diskusi diharapkan dapat mengindentifikasi beberapa permasalahan etika/moral yang muncul dalam skenario. Tutor bertugas membuka kesempatan lebar bagi seluruh peserta diskusi untuk memberikan pendapatnya, dan selanjutnyak mengarahkan secara tidak langsung jika sekiranya ada permasalahan yang belum muncul.
3. Pemetaan Masalah.
Permasalahan yang ada kemudian dikelompokkan berdasarkan kriteria yang disepakati bersama. Tutor bertugas untuk mengarahkan secara tidak langsung proses pemetaan yang sedang berjalan. Jika ada permasalahan yang belum dikelompokkan wajib dikelompokkan oleh mahasiswa.
4. Pembahasan komprehensif
Pada pembahasan ini, mahasiswa diminta membahas permasalahan yang ada dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Perbedaan pendapat dimungkinkan terjadi, tetapi sepanjang alasan yang dikemukakan logis, ilmiah dan bisa diterima maka hal itu diperbolehkan
2.2. PRESENTASI HASIL DISKUSI Presentasi hasil diskusi dilakukan pada saat Diskusi Pleno Narasumber. Pada presentasi ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ketrampilan dalam menyampaikan materi diskusi yang telah dilakukannya, keterampilan pengelolaan waktu diskusi dan keterampilan bekerja sama dengan baik dengan anggota kelompok maupun dengan seluruh kelas.
3. ATTITUDE/AFEKTIF
Penilaian attitude mahasiswa dilakukan selama mengikuti proses pembelajaran di Blok BHL 3, terutama pada saat mengikuti perkuliahan, tutorial, diskusi kelompok, serta diskusi kelas. Penilaian tidak dikuantifikasi secara persentase tetapi dijadikan prasyarat untuk mengikuti ujian komprehensif, yaitu apabila salah satu hal dibawah ini terpenuhi, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak boleh mengikuti evaluasi komprehensif sehingga hasilnya TL (Tidak Lengkap) dan dinyatakan tidak lulus blok BHL.
Prasyarat mengikuti Ujian Blok BHL 3 adalah :
1. Kehadiran dalam perkuliahan tanpa alasan yang jelas dan tidak diberitahukan sebelumnya sebanyak > 75 %, setara dengan 4 kali perkuliahan2. Kehadiran dalam diskusi kelompok kecil (tutorial) dan DPN diwajibkan, kecuali sakit dan tugas dari jurusan, fakultas, maupun universitas.
3. Melanggar aturan akademik seperti yang tercantum dalam buku pedoman UNSOED, misalnya plagiasi. Penentuan apakah seorang mahasiswa melakukan pelanggaran ini akan ditentukan oleh rapat tim blok.
B. MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring Proses Pembelajaran
Monitoring pembelajaran dirancang oleh Team Teaching dan dilakukan pada saat sebelum dan sesudah dosen melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Monitoring terdiri dari:
a. Monitoring berkesinambungan oleh dosen, meliputi kehadiran mahasiswa dan perilaku mahasiswa di dalam kelas (sopan santun, keaktifan dalam bertanya dan berdiskusi)
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya selama proses pembelajaran berlangsung
2, Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosen dan materi kuliah dalam bentuk kuesioner. Evaluasi diisi oleh setiap mahasiswa pada akhir blok, berupa :a. Evaluasi Perkuliahan
Mengukur keefektifan kuliah dan performa pemateri
b. Evaluasi Tutor dalam Diskusi
Mengukur Keefektifan diskusi dan performa tutor3. Assesment Blok
Evaluasi hasil belajar (assessment) dilakukan pada akhir minggu blok BHL 3 diukur dalam bentuk ujian dengan soal-soal MCQ, dan SOCA. Pembobotan setiap item penilaian terlihat pada tabel berikut:
No.JenisBobotNilai AngkaNilai Akhir
1Ujian Tulis Komprehensif35 %
2SOCA25%
3Tugas Kelompok15 %
4Keaktifan dalam diskusi kelompok25%
Jumlah nilai
Nilai akhir = pembobotan x nilai angka
Nilai akhir dalam huruf:
80 100= A
Kompeten
66 < 80 = B
Kompeten
56 < 66= C
Tidak Kompeten
50 < 56 = D
Tidak Kompeten
< 50 = E
Tidak Kompeten
Sehingga seorang mahasiswa dinyatakan LULUS BLOK BHL apabila memiliki nilai minimal 56 dengan nilai MCQ dan SOCA minimal 66LAMPIRAN AMateri Pembelajaran Blok BHL 3
NOTOPIK KULIAH INTERAKTIFPENGAMPU
1. Human Vulnerability & NondiscriminationDrs. Uki Dwi P., M.Sc
2. Fairness & Equity in Health Caredr. Joko Mulyanto, M.Sc.
3. Alternative/traditional medicineDiyah Woro S.Psi
4. Working with colleagues & co-workersdr. Zaenuri Syamsu H., SpF
5. Informed consent & informed refusaldr. Amalia
Metode Pembelajaran
NoMetode PembelajaranJumlahWaktu
1Kuliah Pendahuluan5 x 100500 menit
2Diskusi Kelompok3 x 100300 menit
3Presentasi hasil diskusi2 x 100 200 menit
SKENARIO DISKUSI KELOMPOK
DISKUSI KELOMPOK 1The patient with leukemia
Mr. H is referred from a sub district hospital with suspect of leukemia. He is admitted to the public district hospital to a regular ward with another patient diagnosed with chronic obstructive pulmonary disorder. After a thorough blood test, the diagnosis of leukemia was confirmed. The physician suggested a BMP to find the pathological diagnosis of the kind of leukemia in order to give the right therapy; although the prognosis was considered to be poor, with a five-year survival rate of 10-20%. Mr. H would also be referred to another hospital 4 hours away for the chemotherapy because the hospital cannot provide the regimens and due to the lack of isolation rooms. Mr. Hs condition has been deteriorating and he feels it is impossible for him to be referred. He has three young children and he cannot afford a chemo and radiotherapy. He also feels too weak for a 4-hour travel. At the end he feels all the cost and effort would not be worth of when considering the poor prognosis. The patient and his family refuse to be referred and decide to seek an alternative therapy.
Questions:
1. List all the problems you see in this case!
2. Should the patient be referred to another hospital?
3. Should the physician conduct a BMP, considering patients refusal to be referred and to further receive chemotherapy/radiotherapy?
4. If the patient wishes to stay in the hospital, what should the physician/hospital staff do regarding the lack of isolation room in the hospital?
5. What would you do if you were his attending physician?
DISKUSI KELOMPOK 2
Pengobatan China Makin Populer di Amerika Serikat
Senin, 29 Juni 2009 | 22:45 WIB
KOMPAS.com - Ketika Dr. Francis Yu memulai klinik akupunktur di California pada 1970-an, kebanyakan pasiennya adalah orang China, tapi sekarang, separuh pasiennya bukan orang China. Pernyataan Dr. Yu bergema di beberapa laporan pers belakangan ini bahwa obat alternatif menemukan penerimaan yang lebih luas oleh dokter, perusahaan asuransi dan rumah sakit di AS.Orang beralih ke pengobatan non-konvensional dan obat herbal untuk mengobati bermacam penyakit mulai dari sengatan hawa panas sampai gangguan tidur hingga kanker dan sakit jantung. Mereka mengingini "perawatan" lebih dalam perawatan kesehatan mereka sementara makin banyak orang tak percaya pada perusahaan obat dan pemerintah.California menjadi negara bagian pertama AS yang mengeluarkan izin praktik bagi tabib akupunktur yang berkualitas sebagai penyedia perawatan dasar pada 1978. Hingga 2004, California telah memberi izin lebih dari 9.000 ahli akupunktur. Kini, jumlah tersebut diperkirakan melebihi 15.000. California merupakan hampir separuh dari seluruh ahli akupunktur di AS.Dr. Yu mengatakan kepada wartawan kantor berita China, Xinhua, George Bao, pada awalnya, akupunktur tak diterima dan dihormati oleh arus utama. Kebanyakan orang Amerika tak menganggap akupunktur sebagai pengobatan pilihan, tapi saat waktu berlalu dan ketika makin banyak rumah sakit AS serta lembaga penelitian mendirikan pusat pengobatan akupunktur, makin banyak pula orang Amerika beralih ke obat herbal dan akupunktur China guna mengobati berbagai penyakit konvensional yang tak dapat disembuhkan oleh para dokter Amerika.Makin banyak lembaga dan rumah sakit besar, termasuk Johns Hopkins Hospital dan R Adams Cowley Shock Trauma Center di University of Maryland Medical Center, telah mendirikan satuan medis terpadu yang mempersatukan pendekatan konvensional dan alternatif bagi pengobatan. Pengobatan alternatif meliputi pengurang stres seperti meditasi, yoga dan pijat selain akupunktur serta kop.Beberapa studi memperlihatkan jumlah orang Amerika yang mau mencoba pengobatan alternatif terus bertambah. Jajak pendapat pada 2007 oleh pemerintah federal mendapati bahwa lebih dari sepertiga orang dewasa dan hampir 12 persen anak-anak di AS memanfaatkan pengobatan alternatif, termasuk akupunktur, pengobatan tulang punggung, homeopathy dan asupan herbal.
Pertanyaan panduan:
1. Menurut Anda faktor apa saja yang dapat membuat orang menjadi tak percaya pada perusahaan obat dan pemerintah?
2. Berdasar paragraf keempat pada skenario, mengapa terapi akupunktur pada awalnya tak diterima dan dihormati oleh arus utama? 3. Siapa sebenarnya yang dimaksud dengan arus utama?4. Bagaimana Anda melihat perkembangan pengobatan alternatif di Indonesia? 5. Menurut Anda faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan alternatif di Indonesia?DISKUSI KELOMPOK 3Yes sir, no sir, three bags full sir(scenario terlampir dalam Pdf)Pertanyaan panduan:
1. Menurut Anda bagaimanakah seharusnya hubungan dokter dengan teman sejawatnya terutama dalam lingkup rumah sakit (center) pendidikan?2. Bagaimanakah seharusnya hubungan dokter dengan paramedis dalam sebuah tim medis? 3. Bagaimanakah Anda melihat hubungan antar anggota tim medis di Indonesia? 4. Menurut Anda bagaimanakah pengaruh budaya dan hierarki dalam kerja sebuah tim medis di Indonesia? 5. Bagaimanakah perbedaan hubungan dokter-pasien antara kedua negara (budaya) dalam artikel tersebut? Bagaimana di Indonesia? 6. Berdasar artikel tersebut, persamaan apakah yang Anda lihat antara India dan Indonesia terkait hubungan dokter-pasien?7. Dibandingkan dengan Inggris dan India, sistem manakah yang menurut Anda paling tepat untuk diterapkan di Indonesia?
LAPORAN DISKUSI KELOMPOKAturan Penulisan dan Pengumpulan Laporan:
1. Laporan ini merupakan laporan hasil Diskusi Kelompok 1, 2, 3, 2. Laporan disusun per kelompok setelah pelaksanaan diskusi kelompok.
3. Untuk DK 1 dan 2, waktu pengumpulan paling lambat adalah 2 hari setelah diskusi sebelum jam 09.00 di Sekretariat Blok sejumlah 1 (satu) eksemplar, kecuali untuk DK 3 dikumpulkan paling lambat Senin, 19 Juli 2010 jam 08.00
4. Komponen penilaian laporan hasil diskusi kelompok dapat dilihat dalam Borang Penilaian Laporan Diskusi. Waktu pengumpulan laporan dan kesesuaian dengan hasil pada saat diskusi akan mempengaruhi penilaian.5. Format Laporan :
Cover Judul: Mika warna hijau, tertulis nama anggota kelompok yang mengikuti diskusi (mahasiswa yang tidak mengikuti diskusi tidak dituliskan namanya) Isi
Bab I: Latar Belakang (berisi latar belakang permasalahan,
bukan latar belakang kegiatan)
Bab II: Pembahasan (berisi hasil diskusi dengan dilengkapi
sumber-sumber materi yang diperoleh saat diskusi maupun materi tambahan yang diperoleh setelah diskusi)
Bab III:Kesimpulan
Daftar Pustaka: sumber terpercaya, minimal 5 buku teks/artikel terbaru dari jurnal (maksimal 10 tahun)
Tata cara penulisan: A4, margin 4-4-3-3, Times News Roman 12, spasi 1.5JADWAL PEMBELAJARAN BLOK BHL 3Hari
WaktuRabu
14-7-2010Kamis
15-7-2010Jumat
16-7-2010Sabtu
17-7-2010Senin
19-7-2010Selasa
20-7-2010
07.00 07.30Kontrak Pembelajaran
07.30 09.10Kuliah 1
Human Vulnerability & Nondiscrimination
DRS Uki DP, MScKuliah 3
Alternative & Traditional Medicine
Diyah Woro, S.PsiKuliah 5
Informed Consent & Informed Refusal
Dr. Amalia UTKSOCARemidi Ujian Tulis Komprehensif
09.20 11.00Kuliah 2
Fairness & Equity in Health Care
Dr. Joko Mulyanto, M.ScDK2DK 3DPNNS : UDP, JM, DW
Moderator : Ika Murti H(150 menit)
Remidi SOCA
11.20 13.00
DK 1
Kuliah 4
Working with Colleagues & Co-Worker
Dr. Zaenuri SH
12.50 13.40
DAFTAR TUTOR BLOK BHL 3DISKUSI KELOMPOKDKJadwal123456789101112
DK 1
Rabu, 14 Juli 2010
12.00 13.40DUYWDSHINAVIRWKMSUSEATIM
DK 2Kamis, 15 Juli 2010
09.20 -11.00DUYWDSHINAVIRWKMSUSEATIM
DK 3Jumat, 16 Juli 2010
09.20 11.00DUYWDSHINAVIRWKMSUSEATIM
Daftar Tutor DK
1. Dr. Dwi Utami A (DU)
2. Dr. Yudhi Wibowo (YW)
3. Dr. Diah Krisnansari (DK)
4. Dr. Hidayat Sulistyo (HI)
5. Dr. Nasid Abdulah (NA)
6. Dr. Vitasari Indriyani (VI)
7. Rahmawati Wulansari, Psi (RW)
8. Dr. Khusnul Muflikhah (KM)
9. Dr. Sutrisno (SU)
10. Dr. Setyawati (SE)
11. Dr. Ariadne TH (AT)
12. Dr. Ika Murti H (IM)
DAFTAR PENGUJI SOCA (tanggal 19 Juli 2010)
1. Dr. Yudhi Wibowo
2. Dr. Diah Krisnansari
3. Dr. Hidayat Sulistyo
4. Dr. Nasid Abdulah
5. Diyah Woro S.Psi
6. Dr. Amalia
7. Rahmawati W, Psi
8. Dr. Ika Murti H
9. Dr. SutrisnoBORANG PENILAIAN KEAKTIFAN DISKUSI
(diisi oleh Tutor)
Diskusi
: ..................................
Kelompok
: ..................................
Tanggal : ...............................................................
Nama Tutor
: ...............................................................
Paraf Tutor
: ..............................
Berilah penilaian terhadap kemampuan dan sikap mahasiswa selama mengikuti diskusi dengan keterangan sebagai berikut :
0 = tidak dilakukan1 = dilakukan secara tidak konsisten2 = dilakukan secara konsisten
Item penilaianNo. urut mahasiswa
1234567891011
A. Tanggung Jawab
1. Mahasiswa menyelesaikan semua tugas berdasarkan kesepakatan kelompok
2. Mahasiswa berpartisipasi secara aktif dalam diskusi
3. Perilaku mahasiswa memfasilitasi/mendukung pembelajaran mahasiswa lain
4. Mahasiswa datang tepat waktu pada setiap sesi diskusi
B. Proses Informasi
5. Mahasiswa mengemukakan informasi/pendapat baru pada saat diskusi
6. Informasi yang disampaikan oleh mahasiswa relevan dengan topik diskusi
7. Mahasiswa menggunakan berbagai sumber referensi ilmiah dalam mencari informasi
8. Mahasiswa dapat beragumentasi dengan baik dan luwes
C. Komunikasi
9. Mahasiswa dapat mengkomunikasikan/ mengungkapkan idenya dengan jelas
D. Analisis Secara Kritis
10. Mahasiswa memberikan alasan dari pendapat yang diutarakannya
11. Pendapat mahasiswa mendukung pemahaman kelompok
12. Mahasiswa dapat berpikir secara mandiri/independen
E. Kesadaran diri
13. Mahasiswa menyadari kekurangan dan kelebihannya
14. Mahasiswa dapat menerima kritik/masukan dengan lapang dada
Total
Sumber : Amin and Khoo (2006); terjemahan dan modifikasi
10. BORANG PENILAIAN LAPORAN DISKUSI(diisi oleh Tutor)
JUDUL/TEMA DISKUSI : .........................KELOMPOK : ...........................................................................
No.ASPEK YANG DINILAISKORNILAI YANG DICAPAI
1KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN TUGAS
Mengumpulkan tepat waktu 30
Terlambat 1 hari20
Terlambat 2 hari10
Terlambat 3 hari atau lebih0
2PEMENUHAN ISI PENUGASAN
Memuat semua tujuan pembelajaran60
Memuat sebagian besar (minimal 75%) tujuan pembelajaran45
Memuat 60,0-74,9% tujuan pembelajaran35
Memuat 40,0-59,9% tujuan pembelajaran25
Memuat kurang dari 40% tujuan pembelajaran15
3JUMLAH REFERENSI YANG DIGUNAKAN DENGAN PENULISAN YANG KONSISTEN
5 referensi atau lebih5
4 referensi4
3 referensi3
2 referensi2
1 referensi1
Tidak ada referensi0
4JENIS REFERENSI YANG DIGUNAKAN
Semua referensi terpercaya (textbook, buku referensi, jurnal ilmiah, website dari lembaga terpercaya)5
Sebagian besar (minimal 75%) referensi terpercaya4
50% atau lebih referensi tidak terpercaya 2,5
Semua referensi tidak terpercaya (koran atau majalah baik cetak maupun elektronik) atau tidak ada referensi0
TOTAL NILAI
Daftar Kelompok MahasiswaKELNIMNAMAKELNIMNAMA
1G1A008003ARY SUHENDRA4G1A008006HANIFAN HERU N
G1A008012EDI RUSPANDIG1A008008WHIDY SURYA P
G1A008016VERRA HERMANIA TG1A008015MAHARANI RAESA P R
G1A008019SABRINA ANGGRAINIG1A008037SYIFAU RAKHMI
G1A008042INDAH AMALIAG1A008055TRESNA WAHYUNINGSIH
G1A008059NANDIYA PRAKASITAG1A008065FUAD AZIZI
G1A008060MEDIO YOGA PRATAMAG1A008068JEANITA INDRIASARI
G1A008076DIAN KRISTIANI IKA OG1A008094RIZKI ZAKIAH
G1A008080AMMA F MUIZAG1A008105FARIDZ ALBAM WISESO
G1A008100IZNI AYUNIG1A008114DINI ARIKA SARI
KELNIMNAMAKELNIMNAMA
2G1A008009AHMAD ZAKI5G1A008013NURUL FAJRI
G1A008017SABRINA AYU LARASATIG1A008029ERLI NUR RAMDHAN
G1A008038AI IRMA SITI RAHMAHG1A008036RACHMA DEWI ASTARI
G1A008054SITI MASLIKHAG1A008057VIRGIANA PUTRI ASTARI
G1A008072ANGGI ANGGIAN DG1A008067IRHAM TAHKIK SURYANA
G1A008078USBATUN LATIFAHG1A008075NOVITA WIDIA ARYANI
G1A008090ANNISA FILDZA HG1A008092ERSI PHILO SOFIATI
G1A008098ANEU MULYANIG1A008113MARGARETA G R I S
G1A008110DIMAS BAGUS C. P.G1A008119RIJAL MAULANA M
G1A008115ANDHITA CHAIRUNNISAG1A008123FADILLA AYUNINGTIAS
G1A008131ELLI DWI ERMAWATIG1A008133RIFKA FATHNINA
KELNIMNAMAKELNIMNAMA
3G1A008018ELIS MA'RIFAH6G1A008011WIDA NOVIA ISMAIL
G1A008039ANNISA HEMA IZATIG1A008030MADA OKTAV C
G1A008053MARDIANA FARHALINAG1A008035RAHMAH FITRI UTAMI
G1A008058ANGGIA PUSPITASARIG1A008108DIBYAGUNA
G1A008063BANGKIT PANK BG1A008112DHITA ANDINI A
G1A008074ANIEK MARSETYOWATIG1A008117NOVANIA INDRIASARI
G1A008079PUTU JUNI WULANDARIG1A008121INSAN FADILLAH P
G1A008099IKA SUHARTATIG1A008129KHURIYATUN NADHIFAH
G1A008102TRIBUANA YOGASWARAG1A008134LAURA SYERIN
G1A008116AGENG SADENO PUTROG1A008136WIDYA DEVI CITA I
G1A008118HAMIDATUL ULFAHG1A008130ASTI NOVITRIYANTI E
KELNIMNAMAKELNIMNAMA
7G1A008010WIENDA DIDA P10G1A008004DINAR YUNISWANDARI
G1A008031DWI PUTRA RAMADHANIG1A008026VENNY TIURSANI S
G1A008032SEKAR NITI WIJAYANTIG1A008033M NUR HANIEF
G1A008051DIANA VERIFY HASTUTYAG1A008048IDAYU NOURMALITA P
G1A008073NUNUNG HASANAHG1A008050ANNISA AMALIA F
G1A008077RIKAWANTO PRIMA P.G1A008084WIWIN NOVIYANTI
G1A008089AGHA CHANDRA SARIG1A008122LARAS PUSPA NIRMALA
G1A008093M. TAUFIQURRAHMANG1A008124REDHO AFRIANDO
G1A008106NIKEN FEBRIHARSARIG1A008127RENATA NADHIA MP
G1A008111ASTRID INDRIATIG1A008128VIDA BERRY AL ADEN
G1A008066RINA RIYATUL MG1A008088NONI FRISTA AL-AZHARI
KELNIMNAMAKELNIMNAMA
8G1A008007ADITYA NOVITA11G1A008002FITRIANA RAHMAWATI
G1A008028NIKITA RACHEL AJANIG1A008005FITRIYANUR SAHRIR
G1A008040MUFTI AKBARG1A008025ARINI DEWI SETYOWATI
G1A008045YONIFA ANNA WIASRIG1A008027TINI ROHMANTINI
G1A008070SHELLA SHALIS JAMILAHG1A008041BINTANG GETARTO P
G1A008082ALDILA VIDYA D.A.G1A008046DYAH ISNANI FITRIANA
G1A008085RIZKY TEJO HUTOMOG1A008083LITA HERVITASARI
G1A008101AGUSTIKA NUR SETIYANIG1A008095ANGGA ASWI YANDA
G1A008109YULINDA DWI AG1A008103AYUNINGTYAS CH
G1A008125FANI ADHIKARAG1A008132WIDITYA RIZKY P.
G1A008024YUDITYA DWI CAHYA LG1A008047FAHMY BEN BELLA
KELNIMNAMAKELNIMNAMA
9G1A008034PRIMA ADITYA W12G1A008001NADIA AYU TIARASARI
G1A008044MUHAMMAD ALI MUKTIG1A008020MARISA ROSA BELLA
G1A008049ALDIAN INDIRAWATYG1A008022INDAH ADHIARINI SUKMA
G1A008061APRILIA CHRISTI SIWIG1A008043NISA HERMINA PUTRI
G1A008064DESTIATPIN SG1A008081WAHYU PERMATASARI
G1A008069AULIA RAHMAWATIG1A008086BRILLIANT VAN F S R
G1A008091NURUL SETIAWANG1A008087AD'HA YULINA N S
G1A008104ANGGRAINI KG1A008096DEDI ADNAN FAUZI
G1A008107MIRLINDA HARTING1A008097IWAN IRAWAN
G1A008120ADE SITI RAHMAWATIG1A008126BENEDICTA ARUM B
G1A008014GALIH RAKASIWIG1A008023SYUKRON CHALIM
Referensi
World Medical Association Medical Ethics Manual, Chapter 3
http://www.wma.net/e/ethicsunit/pdf/manual/chap_3.pdf
U.K. Clinical Ethics Network, Resource allocation in health care
http://www.ethics-network.org.uk/Ethics/eresource.htm
UNHCHR: The Right to the Highest Attainable Standard of Health
http://www.unhchr.ch/tbs/doc.nsf/(symbol)/E.C.12.2000.4.En?OpenDocument
International Society for Equity in Health
http://www.iseqh.org/
International Society on Priorities in Health Care
http://www.healthcarepriorities.org/society/default.html
Global Forum for Health Research: A Practical Framework for Setting Priorities in Health Research
http://www.globalforumhealth.org/filesupld/1090_report_99/109099CHPT8.
WHO/UNAIDS: Guidance on Ethics and Equitable Access to HIV Treatment and Care
http://www.who.int/ethics/en/ethics_equity_HIV_e.pdfWorld Medical Association Medical Ethics Manual, Chapter 3
http://www.wma.net/e/ethicsunit/pdf/manual/chap_3.pdfU.K. Clinical Ethics Network, Resource allocation in health care
http://www.ethics-network.org.uk/Ethics/eresource.htmUNHCHR: The Right to the Highest Attainable Standard of Health
http://www.unhchr.ch/tbs/doc.nsf/(symbol)/E.C.12.2000.4.En?OpenDocumentInternational Society for Equity in Health
http://www.iseqh.org/International Society on Priorities in Health Care
http://www.healthcarepriorities.org/society/default.htmlGlobal Forum for Health Research: A Practical Framework for Setting Priorities in Health Research
http://www.globalforumhealth.org/filesupld/1090_report_99/109099CHPT8.PDFWHO/UNAIDS: Guidance on Ethics and Equitable Access to HIV Treatment and Care
http://www.who.int/ethics/en/ethics_equity_HIV_e.pdfInternational Bioethics Committee; Report on Consent. UNESCO 2007.
Carmi A. (Ed.): Informed Consent (UNESCO Chair in Bioethics, 2003)42
Dickens B., Cook R., Kismodi E. (Eds.): Reproductive Health: Case Studies with Ethical Commentary (UNESCO Chair in Bioethics, 2006)
Carmi A., Moussaoui D., Arboleda-Florez J. (Eds.): Teaching Ethics inPsychiatry: Case-Vignettes (UNESCO Chair in Bioethics, 2005)
WMA, Declaration of Helsinki http://www.wma.net/e/policy/b3.
DESKRIPSI BLOK
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Nilai = Total Nilai X 100 =
28
PAGE