7
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bronkhtis adalah salah satu penyakit pada paru-paru yang peradangannya menyerang bronchus dengan prevalensi kesakitan di Indonesia cukup besar jumlahnya. Hal ini disebabkan karena peningkatan pertumbuhan industri yang mengakibatkan terjadinya polusi udara, juga meningkatnya angka perokok terutama di usia remaja dan produktif. Biasanya penyakit bronchitis ini mengalami batuk-batuk kering, nafas agak sesak lama-kelamaan batuk disertai juga adanya peningkatan suhu tubuh. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan berperan membantu klien penyakit ini dengan memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif sehingga kebutuhan dasar klien yang terganggu dapat ditanggulangi. 2. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengerti tentang Bronkhitis dan dan memahami apa yang harus dilakukan seorang perawat untuk menangani Bronkhitis 2. Tujuan Khusus Mengetahui Anatomi dan Fisiologi Bronkhitis Mengetahui Definisi Bronkhitis Mengetahui Patofisiologi Bronkhitis Mengetahui Etiologi Bronkhitis Mengetahui Manifestasi klinik Bronkhitis Mengetahui Komplikasi Bronkhitish BAB II KONSEP DASAR 1. Anatomi Fisiologi

Bronkhitis Pada Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bronkhitis

Citation preview

  • BAB I PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Bronkhtis adalah salah satu penyakit pada paru-paru yang peradangannya menyerang bronchus dengan prevalensi kesakitan di Indonesia cukup besar jumlahnya.

    Hal ini disebabkan karena peningkatan pertumbuhan industri yang mengakibatkan terjadinya polusi udara, juga meningkatnya angka perokok terutama di usia remaja dan produktif. Biasanya penyakit bronchitis ini mengalami batuk-batuk kering, nafas agak sesak lama-kelamaan batuk disertai juga adanya peningkatan suhu tubuh.

    Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan berperan membantu klien penyakit ini dengan memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif sehingga kebutuhan dasar klien yang terganggu dapat ditanggulangi.

    2. Tujuan 1. Tujuan Umum

    Mengerti tentang Bronkhitis dan dan memahami apa yang harus dilakukan seorang perawat untuk menangani Bronkhitis

    2. Tujuan Khusus Mengetahui Anatomi dan Fisiologi Bronkhitis Mengetahui Definisi Bronkhitis Mengetahui Patofisiologi Bronkhitis Mengetahui Etiologi Bronkhitis Mengetahui Manifestasi klinik Bronkhitis Mengetahui Komplikasi Bronkhitish

    BAB II KONSEP DASAR

    1. Anatomi Fisiologi

  • Pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Fungsi dari sistem pernapasan adalah untuk mengambil O2 yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran, mengeluarkan CO2 hasil dari metabolism.

    a. Hidung Merupakan saluran udara yang pertama yang mempunyai dua lubang dipisahkan oleh sekat

    septum nasi. Di dalamnya terdapat bulu-bulu untuk menyaring udara, debu dan kotoran. Selain itu terdapat juga konka nasalis inferior, konka nasalis posterior dan konka nasalis media yang berfungsi untuk mengahangatkan udara.

    b. Faring Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. Terdapat di

    bawah dasar pernapasan, di belakang rongga hidung, dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. Di bawah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga di beberapa tempat terdapat folikel getah bening.

    c. Laring Merupakan saluran udara dan bertindak sebelum sebagai pembentuk suara. Terletak di depan

    bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya. Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglottis yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis.

    d. Trakea Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 20 cincin yang terdiri dari tulang

    rawan yang berbentuk seperti tapal kuda yang berfungsi untuk mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, yang berfungsi untuk mengeluarkan benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan.

    e. Bronkus Merupakan lanjutan dari trakea, ada 2 buah yang terdapat pada ketinggian vertebra thorakalis

    IV dan V. mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus kanan lebih besar dan lebih pendek daripada bronkus kiri, terdiri dari 6 8 cincin dan mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri terdiri dari 9 12 cincin dan mempunyai 2 cabang. Cabang bronkus yang lebih kecil dinamakan bronkiolus, disini terdapat cincin dan terdapat gelembung paru yang disebut alveolli.

    f. Paru-paru Merupakan alat tubuh yang sebagian besar dari terdiri dari gelembung-gelembung. Di sinilah

    tempat terjadinya pertukaran gas, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah.

    2. Defenisi

  • Bronkhitis adalah suatu peradangan bronkhioli, bronkus,trakhea. Secara klinis para ahli

    mengartikan bronkitis sebagai suatu penyakit atau gangguan respiratorik dengan batuk

    merupakan gejala yang utama dan dominan, ini berarti bahwa bronkitis bukan merupakan

    penyakit yang berdiri sendiri melainkan bagian dari penyakit lain tetapi bronkus memegang

    peran. Bronkitis ada 2 yaitu bronkitis akut,dan bronkitis kronik.

    3. Patofisiologi (penyebab tersering infeksi) - Masuk saluran pernapasan - Sel mukosa dan sel silia -

    Berlanjut - Masuk saluran pernapasan(lanjutan) - Menginfeksi saluran pernapasan - Bronkitis - Mukosa membengkak dan menghasilkan lendir - Pilek 3 4 hari - Batuk (mula-mula kering kemudian berdahak) - Riak jernih - Purulent - Encer - Hilang - Batuk - Keluar - Suara ronchi basah atau suara napas kasar - Nyeri subsernal - Sesak napas - Jika tidak hilang setelah tiga minggu - Kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder (pertahanan utama) (Sumber : dr.Rusepno Hasan, Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak, 1981)

    Virus dan kuman biasa masuk melalui port de entry mulut dan hidung dropplet infection yang selanjutnya akan menimbulkan viremia/ bakterimia dengan gejala atau reaksi tubuh untuk melakukan perlawanan.

    4. Etiologi Penyakit ini biasanya disebabkan oleh berbagai macam hal yaitu, virus,bakteri,parasit dan

    jamur. Virusnya adalah virus rhinovus,respiratory syncitial virus (RSV), virus influenza dan

    coxscakie virus. Bakteri yang menyebabkannya adalah staphylococcus, streptococcus,

    pneumococcus,haemophulus influenza, parasit yang menyebabkan adalah oskariasis dan jamur.

    5. Manifestasi Klinis 1) Batuk 2) Wheezing (bunyi nafas mengi). 3) Sesak nafas atau gangguan pernafasan. 4) Sianosis (warna kulit kebiruan karena kekurangan oksigen). 5) Takipneu (pernafasan yang cepat). 6) Retraksi interkostal (otot di sela iga tertarik ke dalam karena bayi berusaha keras untuk bernafas) 7) Pernafasan cuping hidung (cuping hidung kembang kempis) 8) Demam (pada bayi yang lebih muda, demam lebih jarang terjadi).

  • 6. Komplikasi Ada beberapa komplikasi bronkhitis yang dapat dijumpai pada pasien, antara lain :

    Bronchitis kronik

    Pneumonia dengan atau tanpa atelektaksis, bronchitis sering mengalami infeksi berulang

    biasanya sekunder terhadap infeksi pada saluran nafas bagian atas. Hal ini sering terjadi pada

    mereka drainase sputumnya kurang baik.

    Pleuritis. Komplikasi ini dapat timbul bersama dengan timbulnya pneumonia. Umumnya

    pleuritis sicca pada daerah yang terkena.

    Efusi pleura atau empisema

    Abses metastasis diotak, akibat septikemi oleh kuman penyebab infeksi supuratif pada bronkus.

    Sering menjadi penyebab kematian

    Haemaptoe terjadi kerena pecahnya pembuluh darah cabang vena ( arteri pulmonalis ) , cabang

    arteri ( arteri bronchialis ) atau anastomisis pembuluh darah. Komplikasi haemaptoe hebat dan

    tidak terkendali merupakan tindakan beah gawat darurat.

    Sinusitis merupakan bagian dari komplikasi bronchitis pada saluran nafas

    Kor pulmonal kronik pada kasus ini bila terjadi anastomisis cabang-cabang arteri dan vena

    pulmonalis pada dinding bronkus akan terjadi arterio-venous shunt, terjadi gangguan oksigenasi

    darah, timbul sianosis sentral, selanjutnya terjadi hipoksemia. Pada keadaan lanjut akan terjadi

    hipertensi pulmonal, kor pulmoner kronik,. Selanjutnya akan terjadi gagal jantung kanan.

    Kegagalan pernafasan merupakan komlikasi paling akhir pada bronchitis yang berat da luas

    Amiloidosis keadaan ini merupakan perubahan degeneratif, sebagai komplikasi klasik dan

    jarang terjadi. Pada pasien yang mengalami komplikasi ini dapat ditemukan pembesaran hati dan

    limpa serta proteinurea

    7. Pencegahan

    Jika Anda telah sering mengalami serangan bronkitis atau berulang, penyebabnya mungkin sesuatu di lingkungan Anda. Lokasi yang dingin, lembab - khususnya dikombinasikan dengan polusi udara atau asap rokok - dapat membuat Anda lebih rentan terhadap bronkitis akut. Ketika masalah menjadi berat, Anda mungkin perlu untuk mempertimbangkan perubahan di mana dan bagaimana Anda hidup dan bekerja.

    Langkah-langkah ini juga dapat membantu menurunkan risiko bronkitis dan melindungi paru-paru secara umum:

  • 1) Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko bronkitis kronis dan emphysema.

    2) Cobalah untuk menghindari orang-orang yang telah pilek atau flu. Semakin sedikit Anda terkena virus yang menyebabkan bronkitis, semakin rendah risiko Anda mendapatkannya. Hindari kerumunan orang selama musim flu.

    3) Hindari keluar malam karena saat malam kondisi udara dingin dan sangat lembab sehingga membuat bronkus mengalami vasokontriksi dan peningkatan produksi secret.

    4) Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Misalnya telur, susu, daging dan sebagainya.

    5) Dapatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus bronkitis akut hasil dari influenza, virus. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu melindungi Anda dari flu, yang pada gilirannya, dapat mengurangi risiko bronkitis.

    6) Tanyakan kepada dokter tentang pneumonia shot. Jika usia Anda lebih dari 60 tahun atau Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru, perlu dipertimbangkan melakukan shot bronkitis. Selain itu, dikenal sebagai vaksin Prevnar dapat membantu melindungi anak-anak terhadap pneumonia. Kami menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anaku usia 2 hingga 5 tahun yang berada pada risiko tertentu penyakit pneumokokus, seperti mereka yang memiliki kekurangan sistem kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau anemia sel sabit. Efek samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil dan ringan termasuk rasa nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Jika Anda memiliki radang paru-paru atau lebih lima tahun yang lalu menjalankan shot, dokter anda dapat merekomendasikan bahwa Anda mendapatkan satu lagi.

    7) Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan secara teratur. Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan membiasakan menggunakan sanitizer tangan. Dan jangan menggosok hidung atau mata Anda.

    8) Ketika praktek, memakai masker. Jika Anda harus menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik untuk memakai masker yang menutupi mulut dan hidung untuk mengurangi risiko infeksi.

    8. Pengobatan a. Tindakan Perawatan

    Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan lendir Berjemur dipagi hari. Sering mengubah posisi. Banyak minum. Inhalasi Nebulizer b. Tindakan Medis. Jangan beri obat antihistamin berlebih. Beri antibiotik bila ada kecurigaan infeksi bacterial

  • Dapat diberi efedrin 0,5 1 mg/KgBB tiga kali sehari Chloral hidrat 30 mg/Kg BB sebagai sedatif

    BAB III PENUTUP

    1. Kesimpulan Bronkitis kronis adalah penyakit yang diakibatkan karena adanya peradangan pada

    bronkus yang di sebabkan oleh infeksi, polutan udara, dan asap rokok, tanda dan gejala pada bronchitis kronis adalah batuk, diikuti dengan sesak napas, bisa dengan atau tanpa dahak, setelah beberapa hari dahak akan bisa bercampur dengan nanah (mucopurulent). Pada tahap ini biasanya akan diikuti dengan demam, nyeri otot dan sendi serta sesak nafas yang lumayan hebat.

    2. Saran

    Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menjadi referensi bagi para mahasiswa keperawatan maupun pembacanya dalam pembuatan Asuhan Keperawatan tentang penyakit Bronkitis.

    Kami sebagai penyusun menyadari adanya kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembacanya bagi kami sebagai penyusun makalah ini.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Buku ajar : asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem pernapasan.ARIF

    MUTAQQIN(2008). Doenges, Marilynn E, 1992, Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, ECG: Jakarta.

    Wikipedia, 2009. Bronkitis, http://id.wikipedia.org/wiki/Bronkitis. di akses tanggal 12 desember 2012 Pukul 20.00 WIB

    Xamthone, 2010. Bronkitis. http://xamthone-plus.com/bronkitis. di akses tanggal 12 desember 2012 Pukul 20.00 WIB

    Ginageh, 2011. Penyakit Bronkitis. http://ginageh.wordpress.com/2011/09/30/penyakit-bronkitis/. di akses tanggal 12 desember 2012 Pukul 20.00 WIB