23
Ringkasan UAS Human and Computer Interaction 1. Requirement statement tentang produk bisa bekerja, fungsi apa saja yang harus dijalankan. Tujuannya : mengumpulkan data yang appropriate, sufficient, relevant sehingga sekumpulan requirement yang stabil bisa dihasilkan. 2. Jenis requirement : Functional apa yang harus produk lakukan. Data tipe, volatility, ukuran / jumlah, persistence, akurasi, value data. Environmental dimana interactive produk akan beroperasi. Ada 4 aspek yang dipertimbangkan : Physical environment berapa banyak lighting, noise, movement. Social environment berkaitan dengan aspek sosial terkait interaction design. Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Ringkasan UAS Human and Computer Interaction

1. Requirement statement tentang produk bisa bekerja, fungsi apa saja yang harus dijalankan. Tujuannya : mengumpulkan data yang appropriate, sufficient, relevant sehingga sekumpulan requirement yang stabil bisa dihasilkan.

2. Jenis requirement : Functional apa yang harus produk lakukan. Data tipe, volatility, ukuran / jumlah, persistence, akurasi,

value data. Environmental dimana interactive produk akan

beroperasi. Ada 4 aspek yang dipertimbangkan : Physical environment berapa banyak lighting, noise,

movement. Social environment berkaitan dengan aspek sosial

terkait interaction design. Organizational environment seberapa ketersediaan

support, semudah apa bisa digunakan, apakah ada fasilitas training.

Technical environment teknologi apa yang digunakan agar produk bisa berfungsi, teknologi apa yang cocok.

User characteristic key attribute di user group. Persona deskripsi user tentang produk saat development,

sehingga produk bisa dirancang sesuai kebutuhan.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 2: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Usability goals dan user experiences goals harus dengan pengukuran yang tepat.

3. Data gathering : Interviews Kuisioner Direct dan indirect observation Mempelajari dokumentasi Riset produk yang mirip

4. Guideline pada data gathering : Fokus pada kebutuhan stakeholder Melibatkan stakeholder groups Melibatkan lebih dari 1 representative setiap grup Dukung dengan task description dan prototype

5. 3 tipe task description yang umum digunakan : Skenario

Informal narrative description. Menjelaskan aktivitas manusia dalam bentuk cerita

yang memungkinkan eksplorasi dan diskusi konteks, kebutuhan, dan requirement.

Use Case Berkaitan dengan actor dan tujuannya dalam

menggunakan sistem. Mengidentifikasi actor. Examine actor. Identifikasi tujuan mereka saat menggunakan sistem.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 3: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Setiap tujuan ini akan menjadi use case. Essential use case (task case) diturunkan menjadi activity

diagram Abstraksi dari scenario. Struktur mengandung 3 hal berikut :

o Nama yang mengekspresikan user inetention.o Langkah deskripsi user actions.o Langkah deskripsi system responsibilities.

Pembagian tanggung jawab user dan sistem, yang akan membantu saat conceptual design.

Berkaitan dengan user roles. Actor bisa jadi sistem lain. User role adalah role yang mungkin berbeda untuk

setiap orang ketika memakai sistem.

6. Task analysis : Investigasi situasi yang ada saat ini. Analisis tujuan dari orang yang akan melakukan sesuatu :

apa yang hendak dicapai? Informasi yang dianalisis menjadi dasar untuk membuat

requirement baru atau merancang task baru.

7. Hierarchical task analysis task dipecah menjadi subtask – subtask. Dibentuk secara hirarki kemudian dianalisis.

Identifikasi training needs. Membagi task menjadi subtask. Dikelompokkan dan menspesifikasikan bagaimana task akan

dijalankan di situasi sebenarnya.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 4: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Titik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai.

Jika memungkinkan, task dapat dibagi menjadi subtask dan dibagi lagi sampai menjadi low – level step yang bisa direpresentasikan di screen sketch.

8. Data analysis analisis data set yang dipengaruhi goal, pengumpulan data kita, dan target data. Ada 2 :

Kualitatif berkaitan dengan jawaban – jawaban. Kuantitatif akan lebih mendukung simpulan daripada

kualitatif karena berhubungan dengan angka.

9. Data gathering : Interview

Kualitatif bisa respon open question. Kuantitatif umur, pekerjaan.

Kuisioner Kualitatif respon komentar, opini. Kuantitatif umur, pekerjaan.

Observasi Kualitatif sikap, deskripsi. Kuantitatif demografi partisipan, banyak orang yang

terlibat.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 5: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

10. Tahapan analisa data : Pengumpulan data (melalui interview / observasi /

kuisioner) Melakukan analisis (kuantitatif / kualitatif) Menggunakan tools analisis data :

Contoh : Nvivo dan SPSS. Fasilitas kategorisasi. Theme – based analysis. Quantitative analysis.

Menggunakan framework : Grounded theory pendekatan data analisis kualitatif

yang bertujuan membangun teori dari analisis dan interpretasi sistematik dari empirical data.

Distributed cognition teori tentang distributed nature pada fenomena kognitif tentang individu, artifacts, representasi internal dan eksternal.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 6: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Activity theory teori yang menjelaskan perilaku manusia dalam aktivitas sehari – hari. Membantu dalam mengidentifikasi tensions antar elemen berbeda di sistem.

Mempresentasikan penemuan : Rigorous notation

o Punya syntax dan semantik yang jelas.o Contoh : work models yang dipromosikan dalam

contextual design, menggunakan flow, breakdown, individual roles yang jelas.

o Kelebihan : Petunjuk jelas untuk melihat penemuan dan

apa yang di highlight.o Kelemahan :

Bisa mengabaikan bagian lain karena ada yang di highlight.

Presisi yang diexpresikan dengan notasi bisa menyebabkan kurangnya audiens, karena tidak mengerti.

Storieso Cara mudah dan intuitif untuk berkomunikasi

tentang ide dan pengalaman.o Ada 3 cara :

Partisipan mungkin telah bercerita saat pengumpulan data.

Cerita tentang partisipan mungkin di employed.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 7: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Cerita bisa ditata dari anekdot sederhana atau pola berulang yang ditemukan di data.

Summarizing :o Laporan tertulis yang jelas dengan overview dari

awal dan konten detail, sehingga mudah dibaca dan bisa menjadi referensi dokumen.

o Termasuk anekdot, quotations, gambar, dan video clips yang membantu membawa studi, meningkatkan ketertarikkan, membuat deskripsi lebih bermakna.

11. Simple kuantitatif analysis : Average dan presentase Mean, median, modus Menggunakan Likert Scale Biasanya menggunakan graphical representation (diagram,

chart)

12. Pada analisis kuantitatif : Bagaimana desain pertanyaan berefek pada analisis?

pertanyaan sebisa mungkin yang jawabannya eksak (ada pilihan jawaban) ketimbang pertanyaan yang merupakan jawaban panjang karena jawaban bisa bervariasi sehingga bisa berakhir kualitatif.

Biasa menggunakan excel, karena menyediakan numerical manipulations dan graphical representation.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 8: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Menggunakan graphical representation pada data mempermudah mendapat overall view dari data dan polanya.

13. Simple kualitatif analysis : Mencari pada jawaban yang sama / mirip :

Contoh : menggunakan affinity diagram, yang mengatur individual ide dan insight ke struktur hirarki.

Mengkategorikan data : Data dibagi ke elemen, kemudian setiap elemen

dikategorikan. Elemen dikategorikan menggunakan categorization

scheme. Kategori digunakan ditentukan dari tujuan study. Biasa dibuat list (misal bagian 1, kemudian ada 1.1,

1.2). Analisis critical incidents :

Identifikasi incident spesifik yang signifikan. Fokus dan analisis secara detail. Menggunakan reset data yang dikumpulkan sebagai

konteks untuk menginformasikan interpretasi. Contoh : incident akibat navigation device.

14. Prototype manifestasi desain yang mengizinkan stakeholder berinteraksi dan eksplor suatu produk.

15. Ada 2 jenis prototype :

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 9: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Low – Fidelity sederhana, contoh : di kertas hanya terdiri dari penjelasan :

Hanya untuk eksplorasi. Tidak pernah diintesikan untuk diintegrasikan menjadi

produk final. Contoh : storyboarding, sketching, prototyping dengan

index card, Wizard of Oz. High – Fidelity complex, sudah ada alat peragaannya :

Menggunakan materi yang menjadi ekspektasi produk akhir dan menghasilkan prototype yang terlihat seperti versi final.

Contoh : prototype di visual basic. Berguna untuk menjual ide dan testing technical

issues.

16. Kelebihan dan kekurangan low dan high fidelity

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 10: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

17. Tujuan prototype : Menjembatani requirement dan end product. Apabila high fidelity, user dapat mencoba end product.

18. Ada 2 desain prototype : Conceptual dimulai dari sketch di kertas :

Dari requirement ke desain awal :o Jangan lupakan requirement user.o Diskusi ide dengan stakeholders.o Menggunakan low fidelity prototyping untuk

mendapat feedback cepat.o Ulangi langkah.

Membangun model konseptual :o Interface metafor yang sesuai untuk membantu

user mudah memahami produk.o Tipe interaksi yang mendukung aktivitas user.o Tipe interaksi alternatif.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 11: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Memperluas model konseptual :o Menentukan fungsi yang akan dilakukan produk.o Menentukan user mana yang akan lakukan.o Menentukan bagaimana fungsi tersebut

berkaitan.o Menentukan informasi yang dibutuhkan untuk

mendukung. Physical modify produk yang sudah ada berdasarkan

pengalaman : Tidak ada batasan yang jelas antara conceptual dan

physical. Desain interaksi bersifat inherent iterative, jadi bisa

saja ada isu di physical design tetapi harus kembali ke keputusan yang dibuat di conceptual design.

Contoh aspek physical design : tampilan visual seperti warna, grafik, icon, tombol, interface, pilihan devices.

19. Menggunakan skenario di design : Skenario bisa digunakan untuk memodelkan situasi kerja

yang ada saat ini, tetapi biasa digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang diimajinasikan.

Skenario digunakan seperti script user evaluation prototype sebagai basis storyboard dan membuat shared understanding pada team.

Skenario baik digunakan untuk menjual ide ke user, manager, dan customer yang potensial.

20. Menggunakan prototype di design :

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 12: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Generate storyboard dari skenario. Generate card – based prototype dari use case.

21. Support desain : Design pattern untuk interaction design pattern language

programming. Open source system dan komponen web. Tools dan environment automated tools seperti iPhone

app development.22. Tipe evaluasi utamanya adalah usability testing dan

experiments. Natural setting yang melibatkan user

Metode utamanya adalah field studies untuk mengevaluasi orang di natural settings.

Digunakan untuk :o Identifikasi peluang teknologi baru.o Menentukan requirement untuk desain

baru.o Memfasilitasi pengenalan teknologi atau

inform deployment pada teknologi yang ada pada konsep baru.

Metode field study : observasi, interview, logging. Bisa juga dilakukan secara virtual, misal melalui multiuser game.

Data didapat dari event dan percakapan yang direkam atau dicatat.

Setting yang tidak melibatkan user

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 13: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Reasearcher mengimajinasikan dan memodelkan bagaimana interface akan digunakan.

Metodeo Inspection method mempredikasi user

behavior dan identifikasi usability.o Contoh termasuk evaluasi heuristik

mengaplikasikan knowledge tentang tipikal user dengan rules of thumb.

o Walkthroughs termasuk langkah – langkah skenario atau menjawab pertanyaan untuk prototype detail.

Teknik laino Analitik teknik logging data baik langung

maupun remote. Web analitik : pengukuran, collection, analysis, reporting untuk memahami dan optimisasi penggunaan web.

o Model membandingkan efficacy interface berbeda untuk aplikasi sama. Menggunakan Fitt’s Law untuk memprediksikan waktu.

23. Data yang dibutuhkan pada usability testing : Video recording termasuk ekspresi wajah, keystrokes, dan

perpindahan mouse. User satisfication quistionaires untuk mengetahui

bagaimana perasaan user menggunakan produk.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 14: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Interview terstruktur / semi – structured untuk menggali informasi lebih lanjut.

24. Performance measurement dilakukan dengan video recording :

Waktu untuk complete task yang ada. Banyak error yang partisipan lakukan.

25. Tahapan usability testing : Pilih responden. Buat form persetujuan survey untuk responden. Siapkan task list yang harus dilakukan responden. Lakukan test : video recording, kuisioner. Compile data. Mempresentasikan temuan : diagram / chart + essay yang

berisi penjelasan.

26. Evaluasi framework : Tentukan tujuan. Eksplorasi pertanyaan. Pilih metode evaluasi. Identifikasi practical issues. Tentukan bagaimana berurusan dengan ethical issues. Evaluasi, analisis, interpretasi, presentasikan data

Reliability konsistensi method menentukan bagaimana menghasilkan hasil yang sama pada occasion berbeda dibawah circumstance yang sama.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 15: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Validity metode evaluasi mengukur hal yang diukur.

Ecological validity bagaimana environment di evaluasi.

Biases ketika hasil distorted. Scope evaluasi study yang merujuk ke hal – hal

yang bisa digeneralisasi.

27. Ada 3 jenis design experiment berdasarkan partisipan : Different participant 2 grup yang dibedakan, misalnya

grup 1 diminta menggunakan cara konvensional dan grup yang 1 nya lagi diminta menggunakan software.

Same participant grup yang diperlakukan sama. Misalkan pada periode Januari – Maret diminta menggunakan cara konvensional, kemudian pada periode April – Juni menggunakan software.

Matched participant karakteristik dipilih (pairing). Misalkan generasi yang lebih tua diminta menggunakan cara konvensional, sedangkan generasi yang lebih muda diminta menggunakan software.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 16: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

28. Field studies evaluasi studi yang ada di natural settings. Tujuannya adalah menelusuri bagaimana orang berinteraksi dengan teknologi di dunia nyata. Sering juga disebut “in the wild”.

29. Evaluasi heuristik evaluasi yang dipandu oleh sekumpulan prinsip usability. Kumpulan heuristik :

Visibility status sistem. Kecocokan sistem dan dunia nyata. Fleksibilitas dan efisiensi. Aestethic dan desain minimalis. Membantu user recognize, diagnosa, recover error. Membantu dokumentasi.

30. Cognitive walkthrough sangat terfokus, sehingga cocok untuk evaluasi bagian kecil produk.

31. Pluralistic walkthrough user, developer, usability experts bekerja sama untuk membentuk task scenario, diskusi usability issues terkait langkah di scenario.

32. Analitik metode evaluasi user traffic melalui sistem. Jika dilakukan untuk traffic website atau bagian web, maka disebut web analytics.

33. Predictive models evaluasi sistem tanpa kehadiran user di tempat :

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205

Page 17: bslc.or.id · Web viewTitik awal adalah tujuan user (user goal), kemudian di examine, dan task utama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Jika memungkinkan, task dapat dibagi

Menggunakan formula untuk menurunkan pengukuran user performance.

Estimasi efisiensi sistem yang berbeda untuk berbagai task. Contoh : GOMS model, Keystrokes Level Model (KLM), Fitt’s

Law. Ini bisa digunakan untuk predict expert, error – free performance untuk berbagai jenis task tertentu.

Timothy Orvin Edwardo – LK01 – 1901456205