4

Click here to load reader

Buat presentasi ponik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buat presentasi ponik

Kebutuhan akan bahan pangan terus juga meningkat seiring dengan pertambahan

penduduk. Dengan kemajuan teknologi beberapa produksi pertanian masih dapat

ditingkatkan melalui upaya intensifikasi pertanian. Upaya intensifikasi ini juga

akhir-akhir mengalami hambatan seperti semakin kecilnya subsidi pemerintah

terhadap sarana produksi pertanian (pupuk, pestisida dll).

Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman tampa menggunakan media tanah

sebagai media tumbuhnya. Sistem hidroponikpun mempunyai kelemahan dalam

pembiayaan awal dan operasinya. Sehingga hidroponikpun kurang berkembang di

masyarakat tani.

Untuk pemberian nutrisi untuk tanaman yang ditumbuhkan menggunakan sistem

hidroponik memiliki biaya yang sangat mahal (70 % biaya produksi digunakan

untuk hal ini). Dilain pihak produksi yang rendah disebabkan beberapa hal, yaitu

banyak petani yang belum menerapkan cara budidaya yang baik, seperti

penggunaan pupuk yang kurang berimbang, perawatan yang kurang intensif dan

salah perhitungan waktu tanam.

A. Fungsi dari bahan organik

Bahan organik tanah meliputi semua jenis lapisan tanaman dan sisa hewan.

Senyawa organik karbon adalah sumber energi yang dibutuhkan organisme untuk

melakukan aktivitasnya. Senyawa organik dengan perbandingan C/N yang ada

dalam tanah dapat digunakan untuk merangsang penyebaran nutrisi yang sulit

masuk ke dalam tubuh mikroorganisme karena kekurangan nitrogen dalam tanah.

B. Nutrisi ( larutan pupuk)

Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap urine sapi, diantaranya adalah

Anty ( 1987 ) melaporkan bahwa urine sapi mengandung zat perangsang tumbuh

yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh diantaranya adalah IAA.

Page 2: Buat presentasi ponik

Karena baunya yang khas urine ternak juga dapat mencegah datangnya berbagai

hama tanaman sehingga urine sapi juga dapat berfungsi sebagai pengendalian

hama tanaman dari serangan

Table 1. Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan

cair.

C. Teknologi fermentasi

Fermentasi merupakan aktivitas mikroorganisme baik aerob maupun anaerob

yang mampu mengubah atau mentranspormasikan senyawa kimia ke subtrat

organik (Rahman,1989). Selanjutnya Winarno (1990) mengemukan bahwa

fermentasi dapat terjadi karena ada aktivitas mikroorganisme penyebab fermentasi

pada subtrat organik yang sesuai, proses ini dapat menyebabkan perubahan sifat

bahan tersebut.

Joo. Y.H (1990). Melaporkan bahwa teknologi fermentasi anaerob untuk skala

petani telah banyak dikembangkan, dimana hasilnya pupuk kandang

dikonversikan tidak hanya dalam bentuk pupuk organik cair yang bagus tetapi

juga dalam bentuk biogas yang berenergi tinggi.

Prinsip dari fermentasi anaerob ini adalah bahan limbah organik dihancurkan oleh

mikroba dalam kisaran temperatur dan kondisi tertentu yaitu fermentasi anaerob.

D. Fertigasi

Fertigasi merupakan cara pemberian air irigasi bersamaan dengan pemupukkan

melalui emiter yang diletakkan dekan dengan perakaran tanaman. Fertigasi yang

merupakan cara pemberian air irigasi bersamaan dengan pemupukan melalui

emiter yang diletakkan dekat dengan perakaran tanaman. Fertigasi banyak

dikembangkan melalui sistem irigasi curah, irigasi pancaran dan irigasi tetes

dengan hasil yang memuaskan, yakni dapat menghemat pupuk, tenaga, dan

jumlah serta waktu pemberian dapat disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi. Drip

atau trickle irigasi adalah tipe mikro-irigasi dimana air dan hara diberikan melalui

pipa plastic dengan drip-emiter yang diletakkan di dekat barisan tanaman.