Budaya dan peradaban.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Budaya dan peradaban.docx

    1/9

    Tugas ISBD

    Civilization dan Culture

    Nama Kelompok:

    I Wayan Adi Juliawan P (1008605002)

    I Komang Arya Ganda Wiguna (1008605018)

    Made Arya Wijaya (1008605020)

    Ida Bagus Adisimakrisna Peling (1008605021)

    Gde Adi Pramana (1008605059)

    Program Studi Teknik Informatika

    Jurusan Ilmu Komputer

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Universitas Udayana

    2010

  • 7/21/2019 Budaya dan peradaban.docx

    2/9

    A.Culture (Kebudayaan)

    Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang

    merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan

    dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal

    dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah

    tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa

    Indonesia.

    Kata culture muncul setelah kata civilization. Hegel menggunakannya secara bergantian

    dengan makna yang sama. Namun, lama kelamaan dirasakan perbedaan kon-sep antara kedua

    kata tersebut. Pada awalnya, konsep civilization mengandung makna yang dapat diklasifikasi

    atas dua subkonsep, yaitu nilai-nilai moral dan nilai-nilai mate-rial (Karl Marx: infrasructure dan

    superstructure). Dengan munculnya istilah culture, se-tiap subkonsep diberi istilah: culture yang

    bermakna nilai moral/superstructure (terma-suk di dalamnya prinsip normatif, ide, aspek

    intelektualitas, spiritualitas, keyakinan, dan adat) dan civilization yang bermakna nilai

    material/infrastructure (termasuk di dalamnya segala hal yang dibuat manusia, baik berupa

    materi maupun ilmu pengetahuan, kebijakan, tata tertib, dsb.). Sutrisno dan Putranto (2005:7,8)

    menggunakan istilah kebudayaan atau budaya secara bergantian (lebih sering kebudayaan)

    sebagai padanan dari culture dan peradaban sebagai padanan dari civilization.

    Budaya adalah suatu pola dari asumsi-asumsi dasar (keyakinan dan harapan) yang

    ditemukan ataupun dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dari organisasi, dan kemudian

    menjadi acuan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan adaptasi keluar dan

    integrasi internal, dan karena dalam kurun waktu tertentu telah berjalan/berfungsi dengan baik,

    maka dipandang sah, karenanya dibakukan bahwa setiap anggota organisasi harus menerimanya

    sebagai cara yang tepat dalam pendekatan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi

    oleh Shein (1985-1990)

    Budaya dalam arti yang luas adalah suatu keadaan akibat perilaku manusia yang secara

    perorangan atau kelompok, bermasyarakat dan bernegara yang dapat mempengaruhi kehidupan

    yang damai dan tenteram, sejahtera dalam arti bahwa semua dapat hidup sehat diatas garis

    kemiskinan, tidak membedakan suku, etnik, ras dan jenis kelamin, tidak mencemari dan merusak

  • 7/21/2019 Budaya dan peradaban.docx

    3/9

    lingkungan, tidak meracuni sumberdaya alam terbaharukan dan tidak terbaharukan, yang secara

    demokratis menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi manusia, memberi kebebasan untuk

    beragama, kebebasan mengeluarkan pendapat dan kebebasan dapat menikmati pendidikan sesuai

    bakat dan keinginannya oleh Bacharuddin Jusuf Habibie.

    Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya

    berupa buah pikiran dan alam penghidupan oleh R. Soekmono.

    Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam

    rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar oleh Antropolog

    Koentjaraningrat.

    Kebudayaan adalah Keseluruhan cara hidup (yang merangkumi cara bertindak,

    berkelakuan dan berfikir) serta segala hasil kegiatan dan penciptaan yang berupa kebendaan atau

    kerohanian sesuatu masyarakat, tamadun, peradaban, kemajuan akal budi dan lain-lain oleh Ibid.

    Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas,

    meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan,

    seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari

    anggota masyarakat (Taylor, 1897)

    Mempelajari pengertian kebudayaan bukan suatu kegiatan yang mudah, mengingat

    banyaknya batasan konsep dari berbagai literaturnya, baik yang berwujud ataupun yang abstrak

    yang secara jelas menunjukkan jalan hidup bagi kelompok orang (masyarakat). Demikian pula

    proses sejarah bukan hal yang mengikat, tetapi merupakan kondisi ilmu pengetahuan, agama,

    seni, adat istiadat, dan kehendak semua masyarakat.

    Walaupun demikian, menurut Kluckhohn (1951) hampir semua antropolog Amerika

    setuju dengan dalil proposisi yang diajukan oleh Herkovits dalam bukunya yang berjudul Man

    and His works tentang teori kebudayaan yaitu:

    1. Kebudayaan dapat dipelajari

    2. Kebudayaan berasaal atau bersumber dari segi biologis, lingkungan, psikologis,

    dan komponen sejarah eksistensi manusia.

    3. Kebudayaan mempunyai struktur

  • 7/21/2019 Budaya dan peradaban.docx

    4/9

    Kkebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek

    4. Kebudayaan bersifat dinamis

    5. Kebudayaan mempunyai variable

    6. Kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat dianalisis dengan metode

    ilmiah

    7. Kebudayaan merupakan alat bagi seseorang (individu) untuk mengatur keadaan

    totalnya dan menambah arti kesan kreatif.

    Pengertian kebudayaan yang dikemukakan oleh E.B. Taylor maupun dalil-dalil yang di

    kemukakan oleh Herkovits masih bersifat luas sehingga pengkajian kebudayaan sangat

    bervariasi. Menurut Krober dan Klukhon (1950) kebudayaan, definisinya adalah kebudayaan

    terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh

    dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri

    dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi; pusat

    esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap

    nilai-nilai.

    B.

    Civilization (Peradaban)

    Pengertian Peradaban. Bergantung dari titik tolak epistemologik.

    Pengertian Bahasa.

    1) Hadharahtinggal dalam hadhar (permukiman dalam kota)tempat munculnya

    ketinggian ilmu, teknik dan sastra

    Lawan dari badiyah ; memberi kepada kita makna ijtimai (sosial), interaksi antar

    manusia yang terefleksikan pada aktivitas tolong menolong, penataan dan organisasi

    sosial; dalam tempat yang dibatasi (kota)

    2) Civilizationcivilis (penduduk kota)civis (kota)civites (pertanian); makna ini

    sama dengan culture (pencapaian akal, sastra, tsaqafah).

    dua makna pemakaian

  • 7/21/2019 Budaya dan peradaban.docx

    5/9

    a) Satu tahapan dari tahap-tahap kemajuan dari perkembangan(evolusi) sosial

    masyarakat manusia

    b) Tahap kemajuan pemikiran dan material masyarakat manusia..

    Ibnu Khaldun

    1) Hadharah adalah nihayatul umran, titik omega dari proses organanisasional sosial

    masyarakat. Tahap akhir dari siklus masyarakat, yang ditandai oleh pudarnya solidaritas

    sosial dan munculnya kemewahan; sebuah titik ujung keburukan dan jauhnya masyrakat

    dari kebaikan.

    2) Hadharah adalah sirrullahi, rahasia Allah dalam munculnya fenomena ilmu dan industri,

    qanun (hukum) yang mengatur pencapaian kemajuan ilmu dan teknologi.

    Will Durant

    Tatanan sosial yang menggerakkan pencapaian prestasi intelektual, budaya manusia dalam empat

    unsur; ekonomi, sistem politik, etika dan iptek.

    Taylor

    Derajat ketinggian budaya, dalam ilmu, teknologi, kehidupan sosial.

    Dari pembahasan di atas dapat dipahami makna peradaban dari dua dimensi berikut :

    1. Tatanan sosial, sistem sosial, yang merupakan syarat untuk merealisasikan prestasi

    kebudayaan

    2. Derajat perkembangan budaya (taraf kemajuan), tujuan yang ingin dicapai oleh realisasi

    kebudayaan masyarakat.

    Pendapat Bennabi Tentang Peradaban

    1. Dimensi strukturalperadaban = manusia + tanah + waktusintesis oleh pemikiran

    keagamaan

    2. Dimensi fungsionalperadaban adalah alat sosial masyarakat. peradaban adalah

    kumpulan syarat-sayarat etik dan material yang berfungsi memajukan setiap individu

  • 7/21/2019 Budaya dan peradaban.docx

    6/9

    dalam setiap fase kehidupan dan melaksanakan peran kesejarahannyasebuah garansi/

    dhomamat.isi, syarat etik material, perilaku sosial (jaringan sosial).

    3. Dimensi peradaban sebagai tujuan gerak masyarakat dalam sejarah

    Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia.

    Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks":

    dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya

    lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang

    rumit dalam struktur hirarki sosial.

    Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah

    "budaya" yang populer dalam kalangan akademis. Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi

    dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan,

    nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup

    masyarakat". Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah istilah

    deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat

    dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan

    ekonomi dan budaya.

    Dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adalah istilah

    "peradaban" dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam konteks sosial di mana

    rumit dan budaya kota yang dianggap unggul lain "ganas" atau "biadab" budaya, konsep dari

    "peradaban" digunakan sebagai sinonim untuk "budaya (dan sering moral) Keunggulan dari

    kelompok tertentu." Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti "perbaikan pemikiran, tata

    krama, atau rasa". Masyarakat yang mempraktikkan pertanian secara intensif; memiliki

    pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota.

    "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat

    pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global). Istilah

    peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk

    memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan

    dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor

    tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.

  • 7/21/2019 Budaya dan peradaban.docx

    7/9

    C. Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban

    Apakah peradaban dan kebudayaan berbeda ? Kalau kita perhatikan, kata peradaban

    dalam bahasa Indonesia berkonotasi dengan pengertian adab, kesopanan, kesantunan serta

    kehalusan. Sedangkan budaya dalam pengertian yang terkenal diartikan sebagai seluruh hasil

    cipta, rasa dan karsa manusia, setidaknya begitu yang dipahami waktu sekolah dulu. Dalam

    konteks ini budaya melingkupi seluruh aspek kehidupan manusia. Dunia melayu menggunakan

    kata tamadun untuk memaknai peradaban, sebuah kata yang berakar pada bahasa Arab.

    Menurut penjelasan Effat al Sharqawi, pembedaaan antara kebudayaan dan peradaban

    dalam bahasa arab bisa ditelusuri dari makna hadharah, tsaqafah dan madaniah. Hadharah

    berakar pada kata hadhara yang berarti hadir, hadir dalam kondisi baik. Di sini termuat indikasi

    ruang dan kebaikan. Hadharah berarti hidup menetap di kota sebagai lawan dari badw yang

    berarti desa, dusun, pengembara. Tsaqafah berkonotasi dengan aspek ide. Tsaqafah berakar pada

    pengertian memahami secara mendalam, orang yang cerdik dan cermat dan cepat belajar.

    Sedangkan madaniyah terkait dengan aspek-aspek kehidupan kota, madinah.

    Dalam bahasa Inggris dibedakan antara culture dan civilization. Culture berakar pada

    pertanian, yang kemudian dimaknai sebagai bentuk ungkapan semangat mendalam suatu

    masyarakat, mencirikan apa yang dirindukan oleh manusia, yang terefleksi pada seni, moral dan

    religi. Civilization berakar pada civitas (kota), civility (kesopanan), yang kemudian dimaknai

    sebagai manifestasi kemajuan mekanis (teknologis), mencirikan apa yang digunakan oleh

    manusia, yang terefleksi pada politik, ekonomi dan teknologi. Dalam kata-kata Will Durant,

    civilization is social order promoting cultural creation.

    Ibn Khaldun menggunakan terminologi umran untuk menggambarkan organisasi sosial

    manusia. Pengertian umran menurut Ibn Khaldun ini, berdasar keterangan Louy Shafi,

    dipengaruhi oleh penggunaan akar katanya oleh al Quran. Al Quran menggunakan akar kata

    amara mengacu pada kemunculan kehidupan sosial pada pada area tertentu sebagai akibat

    menentapnya satu kelompok manusia (surat Hud 61). Makna kedua (surat Rum 30) mengacu

    pada konstruksi berbagai fasilitas yang diasosiasikan dengan kehidupan sosial yang maju dan

    superior. Umran ini dibedakan menjadi umran badawi (bedouin culture) dan umran hadhari

    (civic culture). Kehidupan badawi dicirikan oleh kesederhanaan, kebebasan, persamaan,

  • 7/21/2019 Budaya dan peradaban.docx

    8/9

    keberanian spontan, kegembiraan dan kohesifitas (ashabiah). Kehidupan hadhari dicirikan oleh

    kompleksitas, pembatasan (restriksi), pembedaan (inequality), menahan diri (inhibitation),

    kecanggungan (clumsiness) dan interest pribadi (self interest). Perubahan sosial masyarakat

    mengarah pada ciri-ciri kehidupan hadhari. Tetapi pencapain hadharah juga merupakan awal

    kejatuhan masyarakat secara etis, yang kemudian menjadi kejatuhan secara sosial-material.

    Bennabi mendefinisikan peradaban sebagai keseluruhan sarana moral dan material yang

    membuat masyarakat memberikan jaminan sosial (ad dhamamat al ijtimaiyah) yang diperlukan

    oleh anggotanya untuk kemajuan. Atau ia juga mendefinisikan peradaban sebagai objektifikasi

    kehendak dan kemampuan masyarakat dalam konteks ruang dan waktu. Mengenai kebudayaan,

    ia membandingkan kebudayaan sebagai jaringan darah yang mensuplai darah kepada organ-

    organ tubuh. Dalam idenya mengenai orientasi budaya manusia untuk membangun peradaban ia

    mencirikan muatan kebudayaan itu dengan muatan etis, muatan estetis, muatan logika pragmatik

    dan muatan industri(shinaah aspek rekayasa, engineering).

    Sebuah polemik pernah terjadi antara Malik Bennabi dengan Sayyid Qutb. Sayyid Qutb

    pernah berencana menerbitkan buku yang akan membahas tentang menuju masyarakat Islam

    yang berperadaban. Tetapi kemudian ia merubah menjadi menuju masyarakat Islam, dengan

    menghilangkan atribut berperadaban. Bennabi mengkritik ini karena menghilangkan substansi

    permasalahan yang sesungguhnya pada masyarakat Islam. Dalam Maalim fi Thariq, Petunjuk

    Jalan, Sayyid Qutb menyebut seseorang sebagai muslim Perancis telah memberikan kritik

    terhadapnya. Kemudian ia menjelaskan substansi yang dimaksudkan olehnya, dalam

    pemahamannya Islam merupakan kulminasi sifat beradab manusia atau Islam sendiri sama

    dengan peradaban. Polemik ini mudah kita pahami dengan memahami perbedaan antara

    peradaban dan budaya (atau hadharah dan tsaqafah). Yang dirujuk oleh Qutb adalah Islam

    sebagai nilai. Sedangkan yang dirujuk oleh Bennabi adalah manifestasi Islam dalam sejarah dan

    masyarakat.

    Pada sisi lain Said Hawwa dalam bukunya Agar Kita Tidak Dilindas Zaman

    menggunakan tiga terminologi hadharah, tsaqafah dan madaniyah untuk merujuk makna yang

    berbeda-beda. Hadharah adalah kata terluas untuk mengacu pada aspek sosio-historis kelompok

    manusia. Sisi spiritual, nilai, seni, ilmu diwakili oleh tsaqafah. Sedangkan aspek material

    diwakili oleh kata madaniyah.

  • 7/21/2019 Budaya dan peradaban.docx

    9/9

    Dari tinjauan perbedaan di atas (juga terhadap tinjauan terhadap teori-teori peradaban

    pada posting sebelumnya) setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita cirikan dari perbedaan

    peradaban dan kebudayaan.

    1.

    Peradaban (hadharah, civilization) berakar pada ide tentang kota. Kemajuan material

    (ilmu dan teknologi), aspek kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain.

    2. Kebudayaan (culture, tsaqafah) berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang

    ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu masyarakat.

    3. Kebudayaan dan peradaban merupakan aspek-aspek kehidupan sosial manusia. Sebuah

    deskripsi mengenai kontras-kontras antara kebudayaan dan peradaban dijelaskan secara

    menarik oleh Alija Izebegovic dalam Membangun Jalan Tengah. Karena peradaban dan

    kebudayaan adalah dua aspek dalam kehidupan manusia, ada interelasi antara keduanya.

    Sebagaimana interelasi antara aspek spiritual, mental dan material dalam diri manusia.

    4. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress

    dan development). Tetapi sebuah masyarakat memiliki nilai-nilai, pemikiran-pemikiran

    dasar yang tetap, yang menjadi identitas kulturalnya. Nilai-nilai yang tidak hilang begitu

    saja ketika sebuah peradaban mundur atau hancur. Yang terjadi adalah nilai-nilai itu

    menjadi tidak efektif secara sosial.

    5. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami pasang dan

    surut. Sedang kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran

    tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran.

    6. Membangun peradaban tidak bisa dengan sekedar menumpuk-numpuk produk peradaban

    lain. Sebuah peradaban diukur dari pencapaiannya.

    7. Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial (dalam terminologi Bennabi)

    atau inovasi sosial (dalam terminologi Drucker) yang menciptakan pranata (institusi)

    sosial yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan produk-produk

    peradaban lain dalam konteks kebudayaan sendiri.