Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BUDAYA LOKAL DALAM PROSESPEMBELAJARAN DI UNUD
BUDAYA LOKAL DALAM PROSESPEMBELAJARAN DI UNUD
Wayan Windia
Ketua Puslit Subak Univ. Udayana
PRODI SKL KKNI
MK SK DAN KDPIP UNUD KEBUDAYAAN(BUDAYA LOKAL)
PROFIL
PP-SCL
MAHASISWA
PENILAIAN SOFT-SKILL
BAGAIMANAMENG-
IMPLEMENTASIKAN??
LAMBANG UNUD
CAKRA WIDYA PRAWARTANACAKRA WIDYA PRAWARTANA
MOTO UNUD
TAKITAKI--TAKINING SEWAKA GUNA WIDYATAKINING SEWAKA GUNA WIDYA
P2KBK_FH_2010 3
POLA ILMIAH POKOK (PIP) :
KEBUDAYAAN
RAKER REKTOR SE INDONESIATGL. 17-19 PEBRUARI 1975
MENETAPKAN POLA ILMIAH POKOK (PIP)SEBAGAI DASAR ORIENTASI LEMBAGA
PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA
RAPAT SENAT UNUDTGL. 12 MARET 1976
MENETAPKAN PIP UNUD : KEBUDAYAAN
RAPAT SENAT UNUDTGL. 12 MARET 1976
MENETAPKAN PIP UNUD : KEBUDAYAAN
PEDOMAN IMPLEMENTASI PIPKEBUDAYAAN DI UNIVERSITAS
UDAYANATAHUN 2005.
SENAT UNUDMENETAPKAN VISI UNUD :UNGGUL, MANDIRI, DANBERBUDAYA , TH. 2005.
MANUAL MUTU AKADEMIKINDIKATOR IMPLEMENTASI POLA ILMIAH POKOK (PIP)
KEBUDAYAAN UNIV. UDAYANATGL. 12 SEPTEMBER 2009
PIP SEBAGAI ALAT UNTUK MENJABARKAN VISI
STANDAR UNIVERSITAS UDAYANATAHUN 2015
LANDASAN PENDIDIKANKARAKTER
APA ITU POLA ILMIAH POKOK (PIP) ?
• Pola pengembangan ilmiah di PT yang harus memiliki dasarorientasi ilmiah.
• Dasar (pokok) orientasi ilmiah itu harus mewarnaipengembangan ilmu di PT tsb.
• Warna pengembangan ilmu tsb, bersumber dari lokasi dimana PT itu ber lokasi.
• Jadi : PIP adalah pola pengembanganilmiah yang mewarnai pengembanganilmu di PT, yang bersumber dari lokasi PTtsb berada.
• Pola pengembangan ilmiah di PT yang harus memiliki dasarorientasi ilmiah.
• Dasar (pokok) orientasi ilmiah itu harus mewarnaipengembangan ilmu di PT tsb.
• Warna pengembangan ilmu tsb, bersumber dari lokasi dimana PT itu ber lokasi.
• Jadi : PIP adalah pola pengembanganilmiah yang mewarnai pengembanganilmu di PT, yang bersumber dari lokasi PTtsb berada.
P2KBK_FH_2010 6
TUJUAN PENGEMBANGAN PIP
• PT memiliki ciri khas.
• Dosen memiliki pegangan dasar untukpembentukan karakter dalam prosespembelajaran.
• Mahasiswa memiliki bekal kearifan lokaldan kejiwaan (dalam bentuk soft skill),dalam rangka pembentukan karakter tsb.
P2KBK_FH_2010 7
• PT memiliki ciri khas.
• Dosen memiliki pegangan dasar untukpembentukan karakter dalam prosespembelajaran.
• Mahasiswa memiliki bekal kearifan lokaldan kejiwaan (dalam bentuk soft skill),dalam rangka pembentukan karakter tsb.
TUJUAN PIP DALAM PP
• Mahasiswa (dan sivitas akademika), memilikikarakter yang baik, berbasis budaya lokal.
• Mahasiswa (dan sivitas akademika), tidak sajaunggul, dan mandiri (sesuai visi Unud), tetapijuga berbudaya.
• Wujud dari budaya (lokal) adalah : nilai-nilai,sosial, dan artefak (kebendaan).
• Nilai, adalah sesuatu yang berharga, yang bisamenjadi pegangan hidup di masa depan.
• Mahasiswa (dan sivitas akademika), memilikikarakter yang baik, berbasis budaya lokal.
• Mahasiswa (dan sivitas akademika), tidak sajaunggul, dan mandiri (sesuai visi Unud), tetapijuga berbudaya.
• Wujud dari budaya (lokal) adalah : nilai-nilai,sosial, dan artefak (kebendaan).
• Nilai, adalah sesuatu yang berharga, yang bisamenjadi pegangan hidup di masa depan.
LEVEL IMPLEMENTASI PIP
• PRODI : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)/CPPRODI.
• MATA KULIAH : STANDAR KOMPETENSI (SK)/CP MATAKULIAH.
• POKOK BAHASAN : KOMPETENSI DASAR (KD)/CPPOKOK BAHASAN.
• 107 ELEMEN KEBUDAYAAN (BALI), YANG DAPATDISINGGUNG/DIBAHAS DALAM KULIAH (ManualMutu Akademik, BPMU).
• PRODI : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)/CPPRODI.
• MATA KULIAH : STANDAR KOMPETENSI (SK)/CP MATAKULIAH.
• POKOK BAHASAN : KOMPETENSI DASAR (KD)/CPPOKOK BAHASAN.
• 107 ELEMEN KEBUDAYAAN (BALI), YANG DAPATDISINGGUNG/DIBAHAS DALAM KULIAH (ManualMutu Akademik, BPMU).
P2KBK_FH_2010 9
POLAILMIAHPOKOK
(PIP)
PENDIDIKANKARAKTER
KEBUDAYAAN/BUDAYA
LOKAL
• Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagaipendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,pendidikan moral, pendidikan watak, yangbertujuan mengembangkan kemampuanpeserta didik untuk memberikan keputusanbaik-buruk, memelihara apa yang baik, danmewujudkan kebaikan itu dalam kehidupansehari-hari dengan sepenuh hati.
• Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagaipendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,pendidikan moral, pendidikan watak, yangbertujuan mengembangkan kemampuanpeserta didik untuk memberikan keputusanbaik-buruk, memelihara apa yang baik, danmewujudkan kebaikan itu dalam kehidupansehari-hari dengan sepenuh hati.
OLAHHATI
OLAHPIKIR
jujur, beriman danbertakwa, amanah, adil,
bertanggung jawab,berempati, beranimengambil resiko,
pantang menyerah, relaberkorban, dan berjiwa
patriotik
jujur, beriman danbertakwa, amanah, adil,
bertanggung jawab,berempati, beranimengambil resiko,
pantang menyerah, relaberkorban, dan berjiwa
patriotik
peduli, ramah, santun,rapi, nyaman, saling
menghargai, toleran, sukamenolong, gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,mengutamakan
kepentingan umum,bangga menggunakan
bahasa dan produkIndonesia, dinamis, kerjakeras, dan beretos kerja
peduli, ramah, santun,rapi, nyaman, saling
menghargai, toleran, sukamenolong, gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,mengutamakan
kepentingan umum,bangga menggunakan
bahasa dan produkIndonesia, dinamis, kerjakeras, dan beretos kerja
cerdas, kritis,kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikirterbuka, produktif,berorientasi Ipteks,
dan reflektif
cerdas, kritis,kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikirterbuka, produktif,berorientasi Ipteks,
dan reflektif
PerilakuBerkarakter
OLAHRASA/K
ARSA
OLAHRAGA
peduli, ramah, santun,rapi, nyaman, saling
menghargai, toleran, sukamenolong, gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,mengutamakan
kepentingan umum,bangga menggunakan
bahasa dan produkIndonesia, dinamis, kerjakeras, dan beretos kerja
peduli, ramah, santun,rapi, nyaman, saling
menghargai, toleran, sukamenolong, gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,mengutamakan
kepentingan umum,bangga menggunakan
bahasa dan produkIndonesia, dinamis, kerjakeras, dan beretos kerja
tangguh, bersih dansehat, disiplin, sportif,andal, berdaya tahan,
bersahabat,kooperatif,
determinatif,kompetitif, ceria, dan
gigih
tangguh, bersih dansehat, disiplin, sportif,andal, berdaya tahan,
bersahabat,kooperatif,
determinatif,kompetitif, ceria, dan
gigih
12
NILAI-NILAI LUHUR
Tema Pembangunan Karakter Bangsa danPendidikan Karakter
Membangun generasi yang
JUJUR, CERDAS,TANGGUH, dan PEDULI
Membangun generasi yang
JUJUR, CERDAS,TANGGUH, dan PEDULI
Pelaksanaan Pendidikan Karakterdi Perguruan Tinggi
KEGIATANKESEHARIAN
KEGIATANKEMAHASISWAAN
Integrasi ke dalam kegiatan pendidikan,penelitian dan pengabdian kpd masyarakatyang berkarakter
Pembiasaan dalam kehidupan kesehariandi Perguruan Tinggi
BUDAYA PT (KAMPUS)/BUDAYA ORGANISASI
TRI DHARMAPERGURUANTINGGI
KEGIATANKESEHARIAN
KEGIATANKEMAHASISWAAN
Integrasi ke dalam kegiatankemahasiswaan antara lain:
Pramuka, Olahraga, Karya Tulis,Seni
Penerapan pembiasaankehidupan keseharian dilingkungan keluarga, asrama, danmasyarakat 14
BUDAYA PT (KAMPUS)/BUDAYA ORGANISASI
Perspektif Nilai-nilai karakter dlmtotalitas BudayaAkademik
TRI DHARMAPERGURUANTINGGI
BUDAYAAKADEMIK
SUMBER NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKANUNUD
Parahyangan
KEARIFAN LOKAL
TRI HITA KARANAJalan hidup 3 penyebabkesejahteraan:Hubungan harmonis: Manusia-Tuhan, Manusia-Manusia, Manusia-Lingkungan
ManusiaLingkung
an
Manusia
Pawongan Palemahan
KEARIFAN LOKAL
TRI HITA KARANAJalan hidup 3 penyebabkesejahteraan:Hubungan harmonis: Manusia-Tuhan, Manusia-Manusia, Manusia-Lingkungan
Kearifan LokalHubungan Manusia dengan Manusia
Konsep Nilai
Filosofi hidup Kerja untuk kerja Loyalitas, Tekun,‘Customized’, Hubungan,Non-materi
Desa-Kala-Patra Ucapan dan tindakansesuai tempat, waktu,kondisi
Toleransi, Pengekangan diri
Tri Kaya Parisudha Pikiran, ucapan dantindakan sejalan
Konsistensi, kebenaranTri Kaya Parisudha Pikiran, ucapan dantindakan sejalan
Konsistensi, kebenaran
Kasta (Catur Warna) Pembagian fungsi sesuaikemampuan
Profesional, Fokus,Spesialisasi
Rwa-bhineda Dua Sisi BerbedaSimbol Hitam-Putih
Ko-eksistensi, KeterbukaanToleransi, Fairness
Tat Twam Asi Aku adalah Kau Kebersamaan
Karma Pala Kausalitas: Hasil sesuaitindakan
Kejujuran
LAPISAN KEBUDAYAAN
Nilai-nilai/ Pola Pikir
Sosial/Interaksisosial
Artefak/KebendaanArtefak/Kebendaan
PROSES PEMBELAJARANMASING-MASING DOSEN MEMASUKKAN NILAI-NILAIKARAKTER KE DALAM MATA KULIAH SEBAGAI BIDANG
KAJIAN
MK KAJIAN NILAI SUMBER
Sosial politik Konflik Toleransi Desa-Kala-Patra
Hukum Kasus Pidana Kejujuran Karmapala
Ekonomi Manfaat Kebersamaan Tat Twam Asi
107 FILSAFAT/BUDAYA LOKALYANG PERLU DISINGGUNG-
SINGGUNG DALAM KULIAH-KULIAH
107 FILSAFAT/BUDAYA LOKALYANG PERLU DISINGGUNG-
SINGGUNG DALAM KULIAH-KULIAH
1.Agawe sukhaning praja (sukhaning rat kininkinira )(senantiasa membangun kesejahteraan masyarakat)
2. Aharalaghava (menggendalikan diri dalam menikmatimakanan)
3.Ahimsa paramo drama (tidak menyakiti hati sesama makhlukhidup merupakan darma tertinggi)
4.Ahimsa(tanpa kekerasan/tidak anarkis)5.Akrodha (mengendalikan emosi)6.Anasuya (tidak berbuat dosa)7.Andrayuda (menguasai ajaran agama, pengetahuan lainnya
dan bijaksana)8.Anrsamsya (tidak mementingkan diri sendiri)9.Apramadha (tidak lalai)10. Arimbhava (bersimpati kepada penderitaan orang lain)
1.Agawe sukhaning praja (sukhaning rat kininkinira )(senantiasa membangun kesejahteraan masyarakat)
2. Aharalaghava (menggendalikan diri dalam menikmatimakanan)
3.Ahimsa paramo drama (tidak menyakiti hati sesama makhlukhidup merupakan darma tertinggi)
4.Ahimsa(tanpa kekerasan/tidak anarkis)5.Akrodha (mengendalikan emosi)6.Anasuya (tidak berbuat dosa)7.Andrayuda (menguasai ajaran agama, pengetahuan lainnya
dan bijaksana)8.Anrsamsya (tidak mementingkan diri sendiri)9.Apramadha (tidak lalai)10. Arimbhava (bersimpati kepada penderitaan orang lain)
11. Arjawa (Jujur)12. Asevakadharma (mendahulukan kebajikan)13. Asih-Punya-Bhakti (cinta kasih,
jasa/pemberian, dan penghormatan)14. Astainya (tidak mengambil milik orang
lain/mencuri)15. Avyavaharika (tidak suka bertengkar)16. Bhadram(keutamaan/kemuliaan)17. Bhoga, Upabhoga, Paribhoga (pangan,
sandang, papan)18. Brahmacari (tekun relajar)19. Brata (melakukan pantangan tertentu)20. Daivisampat (sifat ke-Tuhanan/sifat yangluhur)
11. Arjawa (Jujur)12. Asevakadharma (mendahulukan kebajikan)13. Asih-Punya-Bhakti (cinta kasih,
jasa/pemberian, dan penghormatan)14. Astainya (tidak mengambil milik orang
lain/mencuri)15. Avyavaharika (tidak suka bertengkar)16. Bhadram(keutamaan/kemuliaan)17. Bhoga, Upabhoga, Paribhoga (pangan,
sandang, papan)18. Brahmacari (tekun relajar)19. Brata (melakukan pantangan tertentu)20. Daivisampat (sifat ke-Tuhanan/sifat yangluhur)
21. Daksina (kemurahan hati)22. Dama (bisa menasehati diri sendiri)23. Dana (memberikan derma/berderma)24. Darma (taat menjalankan ajaran agama)25. Desa amawacara nagara amawa tata
(desa punya aturan, negara punya hukum yangmengatur segalanya)
26. Desa-Kala-Patra (tempat-waktu-keadaan)27. Dharaksa Sthitaprajna (tahan uji dalam menghadapi
berbagai tantangan, stabil dalam suka dan duka)28. Dhrti (hatinya tenang)29. Dhyana (kontemplasi)30. Gunabhiksana (Jujur dan mampu mengatasi
berbagai kesukaran)
21. Daksina (kemurahan hati)22. Dama (bisa menasehati diri sendiri)23. Dana (memberikan derma/berderma)24. Darma (taat menjalankan ajaran agama)25. Desa amawacara nagara amawa tata
(desa punya aturan, negara punya hukum yangmengatur segalanya)
26. Desa-Kala-Patra (tempat-waktu-keadaan)27. Dharaksa Sthitaprajna (tahan uji dalam menghadapi
berbagai tantangan, stabil dalam suka dan duka)28. Dhrti (hatinya tenang)29. Dhyana (kontemplasi)30. Gunabhiksana (Jujur dan mampu mengatasi
berbagai kesukaran)
31. Krtajahita (tidak segan meminta maaf bila melakukankesalahan)
32. Gurususrusa (taat kepada guru)33. Haywa ngkala ksepa
(tidak membuang kesempatan/waktu)34. Hrih/Jengah (memiliki rasa malu)35. Ijya (senantiasa memuja Tuhan YME dan leluhur)36. Indriyanigraha (mengendalikan indria)37. Irsya(tidak iri hati)38. Isvarapranidhana (mendekatkan diri
kepada Tuhan YME)39. Karina (cinta kasih terhadap semua makhluk)40. Kayika Parisuddha (perbuattan yang dipandang baik,
yaitu: tidak membunuh, tidak mencuri,dan tidak berzina)
31. Krtajahita (tidak segan meminta maaf bila melakukankesalahan)
32. Gurususrusa (taat kepada guru)33. Haywa ngkala ksepa
(tidak membuang kesempatan/waktu)34. Hrih/Jengah (memiliki rasa malu)35. Ijya (senantiasa memuja Tuhan YME dan leluhur)36. Indriyanigraha (mengendalikan indria)37. Irsya(tidak iri hati)38. Isvarapranidhana (mendekatkan diri
kepada Tuhan YME)39. Karina (cinta kasih terhadap semua makhluk)40. Kayika Parisuddha (perbuattan yang dipandang baik,
yaitu: tidak membunuh, tidak mencuri,dan tidak berzina)
41. Ksama (pemaaf)42. Ksayanikang papa nahan prayojana (lenyapnya penderitaan
masyarakat menjadi tujuan hidup)43. Lokasamgraha(kesejahteraan bersama)44. Maduravacana (ucapan yang baik dan ramah)45. Madurya (manis pandangannya)46. Maitri (memiliki kasih sayang/bersahabat kepada
semua makhluk)47. Manacika Parisuddha (pikiran yang dipandang baik,
yaitu: tidak menginginkan milik orang lain, kasih dan sayangkepada semua mahluk, dan beriman kepada ajarankarmaphala)
48. Mardava (berhati lembut)49. Mauna/Mona (mengendalikan wicara)50. Mudita (tutur kata yang simpati)
41. Ksama (pemaaf)42. Ksayanikang papa nahan prayojana (lenyapnya penderitaan
masyarakat menjadi tujuan hidup)43. Lokasamgraha(kesejahteraan bersama)44. Maduravacana (ucapan yang baik dan ramah)45. Madurya (manis pandangannya)46. Maitri (memiliki kasih sayang/bersahabat kepada
semua makhluk)47. Manacika Parisuddha (pikiran yang dipandang baik,
yaitu: tidak menginginkan milik orang lain, kasih dan sayangkepada semua mahluk, dan beriman kepada ajarankarmaphala)
48. Mardava (berhati lembut)49. Mauna/Mona (mengendalikan wicara)50. Mudita (tutur kata yang simpati)
51. Mukti(moksa/penyelamatan spritual)52. Nirbhayata (keberanian)53. Nirlobha/Aparigraha(tidak rakus)54. Niskamakrama (tidak mementingkan diri sendiri)55. Nityasa angulih sutreptining nagantu
(senantiasa mewujudkan ketentramandan ketertiban masyarakat)
56. Parasparosarpanaya (salunglung-sabhayanta/wiring/beriuk-saguluk/bersatu-padu/solidaritas/seia sekata/ senasib sepenanggungan)
57. Prajaraksaka (mewujudkan ketentraman masyarakat)58. Prasaa (berpikiran jernih)59. Prayascitta (kesucian hati)60. Priti (simpati, sangat welas asih)
51. Mukti(moksa/penyelamatan spritual)52. Nirbhayata (keberanian)53. Nirlobha/Aparigraha(tidak rakus)54. Niskamakrama (tidak mementingkan diri sendiri)55. Nityasa angulih sutreptining nagantu
(senantiasa mewujudkan ketentramandan ketertiban masyarakat)
56. Parasparosarpanaya (salunglung-sabhayanta/wiring/beriuk-saguluk/bersatu-padu/solidaritas/seia sekata/ senasib sepenanggungan)
57. Prajaraksaka (mewujudkan ketentraman masyarakat)58. Prasaa (berpikiran jernih)59. Prayascitta (kesucian hati)60. Priti (simpati, sangat welas asih)
61. Rvabhineda (dua hal yang berbeda, baik buruk, salah benar,dll)62. Sadhugunavan (berbudipekerti luhur dan memiliki kemampuan)63. Sadhuniragraha (tidak menyakiti makluk lain)64. Sadhusamsarga (bergaul dengan orang-orang baik)65. Safari-giri-adomukha (keindahan yang mengandung daya
magnetis, bila di tepi pantai terlihat gunung dan pegununganyang indah, dan bila berada di pegunungan,kelihatan pantai dan lautan yang indah)
66. Sakatilinganingambek, nyata ketresnan yata katemu(sesuatu yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh,pasti akan berhasil dicapai)
67. Samajika Sangathana (organisasi sosial)68. Samanah/Ekatva/Advaita/Kalih Samaika/Bhineka Tunggal Ika
(persatuan/kesatuan)69. Samani (solidaritas/kebersamaan)70. Sanata (selalu ingin berbuat baik)
61. Rvabhineda (dua hal yang berbeda, baik buruk, salah benar,dll)62. Sadhugunavan (berbudipekerti luhur dan memiliki kemampuan)63. Sadhuniragraha (tidak menyakiti makluk lain)64. Sadhusamsarga (bergaul dengan orang-orang baik)65. Safari-giri-adomukha (keindahan yang mengandung daya
magnetis, bila di tepi pantai terlihat gunung dan pegununganyang indah, dan bila berada di pegunungan,kelihatan pantai dan lautan yang indah)
66. Sakatilinganingambek, nyata ketresnan yata katemu(sesuatu yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh,pasti akan berhasil dicapai)
67. Samajika Sangathana (organisasi sosial)68. Samanah/Ekatva/Advaita/Kalih Samaika/Bhineka Tunggal Ika
(persatuan/kesatuan)69. Samani (solidaritas/kebersamaan)70. Sanata (selalu ingin berbuat baik)
71. Santa (satunya kata dengan perbuatan)72. Santa-jagadhita (damai dan sejahtera)73. Santi(damai)74. Santosa (puas/mensyukuri karunia Tuhan YME)75. Satya (kebenaran)76. Satyam nasti paro drama (kebenaran adalah
darma tertinggi)77. Satyamitra/Tindih (solidaritas kepada teman)78. Satyam-Sivam-Sundaram (kebenaran-keharmonisan-
keindahan)79. Satyasamaya (tepat waktu)80. Satyavacana (memiliki rasa malu)
71. Santa (satunya kata dengan perbuatan)72. Santa-jagadhita (damai dan sejahtera)73. Santi(damai)74. Santosa (puas/mensyukuri karunia Tuhan YME)75. Satya (kebenaran)76. Satyam nasti paro drama (kebenaran adalah
darma tertinggi)77. Satyamitra/Tindih (solidaritas kepada teman)78. Satyam-Sivam-Sundaram (kebenaran-keharmonisan-
keindahan)79. Satyasamaya (tepat waktu)80. Satyavacana (memiliki rasa malu)
81. Sauca (suci/jernih pikirannya)82. Sevaka (pelayanan sosial)83. Snana ( menyucikan diri dengan sembahyang rutin)84. Subhasamkalpa (hasrat luhur)85. Surapratyana (segan dan hormat kepada
atasan/senioritas)86. Suraraksana (tidak mengenal rasa takut/
tidak khawatir)87. Svadhyaya (belajar)88. Svasi Vacana (aspirasi-aspirasi luhur)89. Svavalambana (percaya diri)90. Tapa (pengendalian diri)
81. Sauca (suci/jernih pikirannya)82. Sevaka (pelayanan sosial)83. Snana ( menyucikan diri dengan sembahyang rutin)84. Subhasamkalpa (hasrat luhur)85. Surapratyana (segan dan hormat kepada
atasan/senioritas)86. Suraraksana (tidak mengenal rasa takut/
tidak khawatir)87. Svadhyaya (belajar)88. Svasi Vacana (aspirasi-aspirasi luhur)89. Svavalambana (percaya diri)90. Tapa (pengendalian diri)
91. Tat twam asi (memandang setiap makhluk seperti dirisendiri)
92. Titiksa (memiliki ketekunan dan kesabaran hati)93. Tri Hita Karana (tiga hal yang menyebabkan sejahtera,
hubungan harmoni dengan Tuhan YME, dengan sesamamakhluk, dan dengan alam lingkungan/sekitar)
94. Trimandala (uttama, madhyama, kanistama), (hulu, madia,teben),di atas, di tengah-tengah, di bawah)
95. Tyaga/Lascarya (tulus ikhlas)96. Tyagaprasana (tidak mengenal lelah bila melaksanakan
tugas)97. Udarata (kedermawanan)98. Upasthanigraha (pengendalian dorongan seks)99. Upeksa (mawas diri)100. Vacika Parisuddha(perbuatan yang dipandang baik,Yaitu:
tidak jahat atau munafik, tidak kasar, tidak menfitnah dantidak berdusta)
91. Tat twam asi (memandang setiap makhluk seperti dirisendiri)
92. Titiksa (memiliki ketekunan dan kesabaran hati)93. Tri Hita Karana (tiga hal yang menyebabkan sejahtera,
hubungan harmoni dengan Tuhan YME, dengan sesamamakhluk, dan dengan alam lingkungan/sekitar)
94. Trimandala (uttama, madhyama, kanistama), (hulu, madia,teben),di atas, di tengah-tengah, di bawah)
95. Tyaga/Lascarya (tulus ikhlas)96. Tyagaprasana (tidak mengenal lelah bila melaksanakan
tugas)97. Udarata (kedermawanan)98. Upasthanigraha (pengendalian dorongan seks)99. Upeksa (mawas diri)100. Vacika Parisuddha(perbuatan yang dipandang baik,Yaitu:
tidak jahat atau munafik, tidak kasar, tidak menfitnah dantidak berdusta)
101. Variagya (tidak mengikuti dorongannafsu)
102. Vasdhaivakutumbhakam (semuamahluk bersaudara)
103. Vicaksana(kebijaksanaan)104. Vidagdaprasana (tidak mudah
dihasut/dipropokasi)105. Vimatsaritva (tidak dengki/irihati)106. Visvaprema(kasih sayang universal)107. Yajna (pengorbanan)
101. Variagya (tidak mengikuti dorongannafsu)
102. Vasdhaivakutumbhakam (semuamahluk bersaudara)
103. Vicaksana(kebijaksanaan)104. Vidagdaprasana (tidak mudah
dihasut/dipropokasi)105. Vimatsaritva (tidak dengki/irihati)106. Visvaprema(kasih sayang universal)107. Yajna (pengorbanan)