21
Kelompok: 1. Resti Radini (12.0102.0015) 2. Indah Natul (12.0102.0047) 3. Eliva Kurnianingsih (12.0102.0052) BUDAYA ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen

Citation preview

Kelompok:

Resti Radini (12.0102.0015)

Indah Natul (12.0102.0047)

Eliva Kurnianingsih (12.0102.0052)

BUDAYA ORGANISASI

1

Budaya

Budaya (culture):

Sekumpulan nilai, keyakinan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang menjadi ciri-ciri sebuah komunitas masyarakat. (Griffin)

Budaya ( Culture ) :

Gabungan kompleks dari asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu.

Budaya Organisasi

Budaya Organisasi (organization culture):

Serangkaian nilai, keyakinan, perilaku, kebiasaan dan sikap yang membantu seorang anggota organisasi dalam memahami prinsip-prinsip yang dianut oleh organisasi tersebut, bagaimana organisasi tersebut melakukan segala sesuatu dan apa yang dianggapnya penting. (Griffin)

Organizational culture :

Sejumlah pemahaman penting, seperti norma, nilai, sikap, dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi. ( James Stoner, Edwart Freeman, Daniel Gilbert)

Suatu pola asumsi dasar yang dimiliki bersama yang didapat oleh suatu kelompok ketika memecahkan masalah penyesuaian eksternal dan integrasi internal, yang telah berhasil dengan cukup baik untuk dianggap sah dan, oleh karena itu, diinginkan untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang tepat untuk menerima, berfikir, dan merasa berhubungan dengan masalah tersebut.

Sumber-sumber budaya organisasi

1. Pengaruh umum dari luar yang luas.2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat.3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi-organisasi selalu berinteraksi.

Ciri-ciri Budaya Organisasi

Inovasi dan pengambilan resiko.

Perhatian terhadap detail.

Orientasi hasil.

Orientasi orang.

Orientasi tim.

Keagresifan.

Kemantapan.

Budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Pengaruh umum dari luar yang luasMencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.

2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakatKeyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.

3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasiOrganisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya.

Lingkungan budaya organisai terbagi menjadi 2:

1.Lingkungan Eksternal (External Environment)adalah segala sesuatu diluar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhinnya. Sebenarnya terdapat dua lingkungan eksternal yang terpisah:

lingkungan umum adalah serangkaian dimensi dan kekuatan yang luas yang berada di sekitar organisasi yang menciptakan keseluruhan konteks organisasi.

lingkungan tugas adalah organisasi atau kelompok eksternal tertentu yang mempengaruhi suatu organisasi

2.Lingkungan Internal (internal nvironment)suatu organisasi terdiri dari kondisi dan kekuatan yang berada didalam organisasi. Lingkungan internal ini hanya terdiri dua orang yang penting, contohnya dewan direksi, dan pemilik.

Fungsi Budaya Organisasi

Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.

Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.

Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.

Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.

Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Tiga Elemen Dasar Budaya

ARTIFACTStruktur organisasi dan proses yang tampak NILAI-NILAI YANG DIDUKUNGStrategi, sasaran, filosofi (alasan yang didukung) ASUMSI DASARBawah sadar, keyakinan yang sudah ada, persepsi, pemikiran, dan perasaan (sumber akhir dari nilai dan tindakan)

Budaya Organisasi Dan Prestasi Kerja

Studi Kotter dan Heskett

Pada tingkat yang terlihat, terdapat pola tingkah laku dan gaya karyawan

Pada tingkat yang tidak terlihat ada nilai-nilai yang dimiliki bersama dan asumsi yang sudah lama dipegang

Hasil penelitian Harvard menunjukkan:

Budaya peruhsaan dapat mempunyai dampak signifikan pada prestasi kerja ekonomi perusahaan dalam jangka panjang.

Budaya perusahaan bahkan mungkin merupakan faktor yang lebih penting dalam menentukan sukses atau gagalnya perusahaan dalam decade mendatang.

Budaya perusahaan yang menghambat prestasi keuangan yang kokoh dalam jangka panjang adalah tidak jarang perusahaan itu berkembang dengan mudah, bahkan dalam perusahaan yang penuh dengan orang yang bijaksana dan pandai.

Walau sulit untuk diubah, budaya perusahaan dapat diubah untuk lebih meningkatkan prestasi.

Meningkatkan potensi budaya organisasi

visi dari pendiri telah menciptakan budaya keterkaitan dan bekerja sama. Hal itu berhasil hanya karena pendiri memperhatikan penerimaan karyawan yang cocok dan mengajari mereka mengenai budaya. Semua ini meningkatkan potensi budaya.

Peran pendidikan dan berbagi rasa

ketika karyawan bergabung dengan sebuah organisasi, manajer memperkenalkan mereka pada budaya organisasi selama pelatihan, atau lebih umum, dalam wawancara mengenai pekerjaan. Manajer menyampaikan peraturan tertulis dan tidak tertulis yang harus ditaati oleh karyawan

Dari Budaya ke Multibudaya

Walaupun budaya perusahaan dapat menjadi kekatan yang besar bagi prestasi keuangan, kekuatan dari konsep budaya juga mempunyai kelemahan potensial. Dalam dunia masa kini banyak asumsi dan nilai-niai yang berlaku amat berbeda dari yang berlaku satu generasi yang lalu. Tenaga kerja masa kini multibudaya.

Multibudaya didefinisikan sebagai pandangan bahwa terdap banyak prbedaan latar belakang bdaya dan faktor-faktor yang penting dalam organisasi, serta bahwa orang dari latar belakang yang berbeda dapat berada bersama dan berkembang dalam suatu organisasi. Biasanya multibudaya mengacu pada faktor budaya seperti ethnik, ras, jenis kelamin, kemampuan fisik dan orientasi seksual, tetapi kadang-kadang umur serta faktor lain ditambahkan

Isu jenis kelamin dalam multibudaya

Langit-langit kacaJarang dijumpai kaum wanita dalam posisi eksekutif puncak. Pelecehan seksualBerlaku ditempat kerja tingkah laku seksual tidak dikehendaki. Contohnya: kata-kata, gerakan tubuh, suara, tindakan, dan sentuhan fisik. StereotypeAplikasi karakter yang dianggap suatu kelompok.

Isu rasial dan etnik minoritas dalam multibudaya

Mencapai puncak

Kesenjangan penghasilan

Pintu berputar

Isu Lain Dalam Multibudaya

Diskriminasi terhadap orang berusia lanjut

Orientasi seksual

Multibudaya Dan Sukses Organisasi

Enam Argumen Taylor Cox

Professor taylor Cox dari university of Michigan menyarankan enm argument untuk mendukung keyakinan bahwa mengelola keanekaragaman budaya dapat menperbaiki prestasi organisasi.

Argumentasi Budaya

Argumentasi Akuisisi Sumber Daya

Agrumentasi Pemasaran

Argumentasi Kreativitas

Argumentasi Pemecahan Masalah

Argumentasi Fleksibilitas Sistem

Mengelola Keanekeragaman

Tujuh macam aktivitas pengelolaan isu keanekaragaman

Budaya organisasi

Menghargai perbedaan.

Sistem nilai yang paling lazim.

Penyertaan budaya.

Sistem manajemen SDM

Rekruetmen.

Pelatihan dan pengembangan.

Penilaian prestasi kerja

Kompensasi dan tunjangan.

Promosi.

3. Karier lebih tinggi yang melibatkan kaum wanita.

Karier ganda.

Pelecehan seksual.

Konflik kerja-keluarga

4. Heterogenitas dalam RAS/ETNIK/KEBANGSAAN.

Pengaruh kekompakan, komunikasi, konflik, semangat.

Pengaruh identitas kelompok pada interaksi ( yaitu Stereotipe )

Praduga ( Rasisme, Etnosentrisme )

5. Masalah pendidikan.

Memperbaiki sekolah umum.

Mendidik manajemen untuk menghargai perbedaan.

7. Pengaturan pikiran mengenai keanekaragaman.

Masalah atau peluang ?

Tantangan dihadapi atau hanya ditangani ?

Tingkat yang diterima mayoritas budaya ( menolak atau mendukung )

6. Perbedaan budaya.

Memajukan pengetahuan dan penerimaan.

Mengambil keuntungan dari peluang yang disediakan oleh keanekaragaman.

TERIMA KASIH