3
 Budidaya ikan jelawat  merupak an salah satu upaya dal am pengemb ang an ikan- ikan asli Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Umumn ya ikanjelawat ditemukan dibeberapa sungai di Sumatra dan Kalimantan. Ikan jenis ini memiliki potensi ekonomis penting, bahkan dapat dimasukkan dalam kategori komoditas ekspor potensial. Secara morfologi, ikan ini memiliki bentuk tubuh agak bulat dan memanjang, mencerminkan bahwa ikan ini termasuk perenang cepat. Kepala bagian sebelah atas agak mendatar, mulut berukuran sedang, garis literal tidak terputus, ba gi an pung gung be rwarna pera k ke hi jauan da n ba gi an peru t pu ti h keperakan, pada sirip dada dan perut terdapat warna merah, gurat sisi melengkung agak kebawah dan berakhir pada bagia n ekor bawah yang berwarna kemer ah merahan, mempunyai 2 pasang sungut. emeliharaan Ikan !elawat umumny a mengandalkan hasil penangkapan dari perairan umum yang dilakukan pada musim hujan. Ikan ini berbiak di sungai pada permulaan musin hujan, dengan anak benih tersedia secara musiman. Karena penangkapan benih hanya mengandalkan hasil penangkapan di perairan umum, maka pada umumny a kontinuitas keber adaan Ikan !elaw at ini terganggu. "elihat kondisi tersebut, maka perlu adanya upaya pembudidayaan dengan metode yang mengandalkan penguasaan teknologi. embudidayaan ini pun menjadi pelua ng usaha dan nant iny a akan membe rik an keuntun gan yang besar. "etod e pembu did ay aan Ika n !e law at ini dapat dil aku kan dengan beberapa tah ap, yakni ematangan #onad, emijahan, enetasan, emeliharaan $ar%a, dan endederan. Pematangan Gonad ada tahap ini, induk dipelihara dalam kolam khusus berukuran &''-('' m2 penebaran ', )- ', 2& kg*m2. Se la ma pe meli ha raan, in duk ikan di be ri pa kan pe let de ng an kandungan protein 2& 2+. akan tersebut diberikan sebanyak dari berat badan dengan frekwensi 2 per hari. Selain pellet, induk diberikanjuga pakan berupa hijauan seperti daun singkong secukupnya. $ama pemeliharaan induk lebih kurang + bulan. Induk yang siap pijah diperoleh dengan cara seleksi. iri induk !elawat dengan gonad yang matang adalah sebagai berikut/ Betina : a. erut membesar dan lembut. b. 0pabila diurut ke arah anus akan keluar cairan kekuningan. c. Sirip dada halus dan licin Jantan :

Budidaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pp

Citation preview

Budidayaikanjelawatmerupakan salah satu upaya dalam pengembanganikan-ikanasli Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Umumnyaikanjelawatditemukan dibeberapa sungai di Sumatra dan Kalimantan.Ikanjenis ini memiliki potensi ekonomis penting, bahkan dapat dimasukkan dalam kategori komoditas ekspor potensial. Secara morfologi,ikanini memiliki bentuk tubuh agak bulat dan memanjang, mencerminkan bahwaikanini termasuk perenang cepat.Kepala bagian sebelah atas agak mendatar, mulut berukuran sedang, garis literal tidak terputus, bagian punggung berwarna perak kehijauan dan bagian perut putih keperakan, pada sirip dada dan perut terdapat warna merah, gurat sisi melengkung agak kebawah dan berakhir pada bagian ekor bawah yang berwarna kemerahmerahan, mempunyai 2 pasang sungut. PemeliharaanIkanJelawatumumnya mengandalkan hasil penangkapan dari perairan umum yang dilakukan pada musim hujan.Ikan ini berbiak di sungai pada permulaan musin hujan, dengan anak benih tersedia secara musiman. Karena penangkapan benih hanya mengandalkan hasil penangkapan di perairan umum, maka pada umumnya kontinuitas keberadaanIkanJelawatini terganggu. Melihat kondisi tersebut, maka perlu adanya upaya pembudidayaan dengan metode yang mengandalkan penguasaan teknologi. Pembudidayaan ini pun menjadi peluang usaha dan nantinya akan memberikankeuntungan yang besar. Metode pembudidayaanIkanJelawatini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yakni Pematangan Gonad, Pemijahan, Penetasan, Pemeliharaan Larva, dan Pendederan.

Pematangan GonadPada tahap ini, induk dipelihara dalam kolam khusus berukuran 500-700 m2 penebaran 0,1-0,25 kg/m2. Selama pemeliharaan, indukikandiberi pakan pelet dengan kandungan protein 2528%. Pakan tersebut diberikansebanyak 3 % dari berat badan dengan frekwensi 23 per hari. Selain pellet, induk diberikanjuga pakan berupa hijauan seperti daun singkong secukupnya. Lama pemeliharaan induk lebih kurang 8 bulan. Induk yang siap pijah diperoleh dengan cara seleksi. Ciri indukJelawatdengan gonad yang matang adalah sebagai berikut:Betina :a. Perut membesar dan lembut.b. Apabila diurut ke arah anus akan keluar cairan kekuningan.c. Sirip dada halus dan licinJantan :a. Perut langsing.b. Apabila diurut akan keluar cairan putih (sperma)c. Sirip dada terasa lebih kasar bila diraba

PemijahanPemijahanjelawatdapat dilakukan secara alami dan buatan. Dalam pemijahan buatan, dapat dilakukan dengan penyuntikan(induced breeding) menggunakan hormon. Induk jantan dan betina disuntik dengan menggunakan hormon Ovaprim. Induk betina dilakukan 3 kali penyuntikandengan dosis 0,7 ml /kg induk. Interval waktu antara suntikanpertama dan kedua 12 jam, sedangkan penyuntikankedua dan ketiga 6 jam. Induk jantan dilakukan satu kali penyuntikandengan dosis 0,5 ml/ekor induk bersamaan dengan penyuntikankedua induk betina. Penyuntikandilakukan secara intramuscular pada bagian punggung. Kemudian dilakukan stripping (pengeluaran telur dan sperma dari Induk) setelah 4 6 jam dari suntikanterakhir. Telur dan sperma ditampung dalam satu wadah yang bersih dan kering. Kemudian diaduk perlahan hingga tercampur rata dengan menggunakan bulu ayam. Tambahkan air bersih untuk mengaktifkan sperma, setelah terjadi pembuahan maka dilakukan pencucian telur 3 4 kali hingga telur bersih dari sisa sperma.

PenetasanPada tahap penetasan, diperlukan wadah untuk menampung dan menetaskan telur. Wadah penetasan telur berbentuk corong dengan diameter 60 cm tinggi 50 cm, terbuat dari bahan lembut atau kain dengan bagian bawah diberi aerasi yang berfungsi untuk menggerakkan telur. Kepadatan telur 10.000 20.000 butir per corong, wadah tersebut ditempatkan didalam bak yang sirkulasi airnya lancar. Pada suhu normal 26 28 0C, dalam waktu 18 24 jam telur akan menetas kemudian larva ditampung dalam bak perawatan. Selama dalam perawatan larva diberi pakan berupa nauplii artemia atau emulsi kuning telur yang telah direbus. Setelah larva berumur antara 7 10 hari, kemudian ditebarkan di kolam pendederan yang telah dipersiapkan.

PendederanPada tahap Pendederan, persiapan kolam meliputi pengeringan 2-3 hari, perbaikanpematang,pembuatan saluran tengah (kamalir) dan pemupukan dengan pupuk kandung sebanyak 500-700 gr/m2. Kolam diisi air sampai ketinggian 80-100 cm. Pada saluran pemasukan dipasang saringan berupa hapa halus untuk menghindari masuknyaikanliar. Benih ditebarkan 3 hari setelah pengisian air kolam dengan padat penebaran 100-150 ekor/m2. Benihikandiberi pakan berupa tepung hancuran pelet dengan dosis 10-20 % per hari yang mengandung lebih kurang 25% protein. Lama pemeliharaan 2-3 minggu. Benih yang dihasilkan ukuran 2-3 cm dan siap untuk pendederan lanjutan. (Disarikandari R.A.M. Yusuf)