16

Buku Panduan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Panduan daripada tidak memandu

Citation preview

Page 1: Buku Panduan
Page 2: Buku Panduan

ACARA MAROSOK

BUKU PANDUAN

Cibubur, Februari 2012

Page 3: Buku Panduan

ACARA MAROSOK TANGGAL 11 FEBRUARI 2012 - PUKUL 10.00

KEDIAMAN BAPAK DR. H. SYAMSUL MAARIF, MSIPERUMAHAN RAFFLES HILL BLOK AI No. 15

DEPOK - JAWA BARAT

NO WAKTU URAIAN KEGIATAN

1. 10.00

I. Acara PendahuluanRombongan Ninik Mamak dan Tokoh Masyarakat tiba di tempat acara.

2. 10.05 Penyambutan oleh Keluarga Dr. H. Syamsul Maarif, MSi (anak & cucu) di teras rumah.

3. 10.05-10.10 Penyambutan Tari Gelombang dan Pasembahan.

4. 10.10-10.20 Petatah Petitih dari sesama Juru Bi-cara Wakil dari Keluarga Bpk Dr. H. Syamsul Maarif, MSi dan Ninik Mamak.

5. 10.20-10.30 Bpk & Ibu Dr. H. Syamsul Maarif, MSi menyalami para Ninik Mamak dan Eksekutif yang berada di barisan pa-ling depan sebagai uacapan selamat datang.

6. 10.30-10.35 Para Ninik Mamak dan undangan lainnya dipersilahkan memasuki tempat acara.

Page 4: Buku Panduan

/ II. ACARA POKOK

NO WAKTU URAIAN KEGIATAN

7. 10.35-10.40

II. Acara PokokPembukaan

8. 10.40-10.50 Pembacaan Ayat Suci Al Quran be-serta Saritilawahnya.

9. 10.50-10.55 Ucapan selamat datang dari pihak keluarga Bpk Dr. H. Syamsul Maarif, MSi.

10. 10.55-11.05 Wakil Ninik Mamak dari Padang menyampaikan maksud, tujuan dan penyerahan Surat Permohonan Kesediaan menerima Gelar.

Dilanjutkan pernyataan kesediaan menerima Gelar.

11. 11.05-11.25 Jawaban dari pihak Bpk Dr. H. Syamsul Maarif, MSi.

12. 11.25-11.35 Pembacaan Profil (Riwayat Hidup Singkat) Bpk. DR. H. Syamsul Maarif, MSi

Page 5: Buku Panduan

13. 11.35-12.00 Sambutan-sambutan :

1. Bpk Drs M. Sayuti Dt Rajo Peng-hulu, M.Pd.Ketua LKAAM Sumatera Barat.

2. Bpk Prof. Dr. Emil SalimTokoh Masyarakat.

3. Bpk Ir. H. Azwar Anas Dt Rajo Sulaiman.Tokoh Masyarakat.

4. Bpk Prof. Dr. Irwan Prayitno, MSc Dt Bandaro Basa.Gubernur Prov Sumatera Barat.

14. 12.00-12.10 Pembacaan Doa

/ III. ACARA TAMBAHAN ……

NO WAKTU URAIAN KEGIATAN

15. 12.10-13.10

III. Acara TambahanRamah tamah dan santap siang bersama

16. 13.10-13.15

Para tamu undangan dimohon kembali ketempat semula

17. 13.15-13.25

Sambutan ucapan terima kasih oleh Bpk Dr. H. Syamsul Maarif & keluarga

18. 13.25

Pamitan.

Page 6: Buku Panduan
Page 7: Buku Panduan

ARTI PENGHULU / DATUK :

Setelah nenek moyang orang Minang

mempunyai tempat tinggal yang tetap

, maka untuk menjamin kerukunan,

ketertiban, perdamaian, dan kesejahteraan

keluarga dibentuklah semacam

pemerintahan suku. Tiap suku dikepalai

oleh seorang penghulu suku.

Hulu artinya Pangkal , asal usul, kepala

atau pemimpin . Hulu Sungai artinya

Pangkal atau asal sungai yaitu tempat sungai

itu berasal atau berpangkal. Kalang hulu

artinya penggalang atau pengganjal kepala

atau bantal.

Maksudnya melakukan

penjajakan dari pihak ninik

mamak kepada calon Penghulu/

Datuk yang dikehendaki oleh

ninik mamak dan keluarga besar.

MAROSOK / MARISIAK / MARESEK

Penghulu berarti Kepala Kaum

Semua penghulu mempunyai

Gelar Datuk

Datuk artinya “Orang yang

Berilmu , Orang Pandai yang di

Tuakan “ atau Datu-Datu

Kedudukan Penghulu dalam tiap nagari

tidak sama . Ada nagari yang penghulunya

mempunyai kedudukan yang setingkat

dan sederajat. Dalam Pepatah adat disebut

“Duduk sama rendah tegak sama tinggi “.

Page 8: Buku Panduan

Penghulu yang setingkat dan sederajat ini

adalah di nagari yang menganut “LARAS

(Aliran)” Bodi – Caniago dari keturunan

Datuk Perpatih Nan Sabatang. Sebaliknya,

ada pula nagari yang kedudukannya

Penghulunya bertingkat–tingkat yang

di dalam adat disebut “ BERJENJANG

NAIK BERTANGGA TURUN” , yaitu

para penghulu yang menganut Laras

(Aliran) Koto – Piliang dari ajaran Datuk

Katumanggungan .

Balai adat dari kedua laras ini juga berbeda.

Balai adat dari laras Bodi Caniago dari

ajaran Datuk Perpatih Nan Sabatang

Lantainya Rata, melambangkan “Duduk

sama rendah dan tegak sama tinggi “.

Balai adat dari laras Koto Piliang yang

menganut ajaran Datuk Katumanggunan

lantainya mempunyai anjuang di kiri dan

kanan, yang melambangkan kedudukan

penghulu yang tidak sama tetapi “

Berjenjang naik dan Batangga Turun” .

Kendati pun kedudukan para penghulu

berbeda di kedua ajaran adat itu , namun

keduanya menganut paham demokrasi

Page 9: Buku Panduan

. Demokrasi itu tidak ditunjukan pada cara tapi demokrasinya ditentukan pada system

“Musyawarah dan Mufakat”. Kedua system itu menempuh cara yang sama dalam mengambil

keputusan , yaitu dengan cara “MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT”.

Page 10: Buku Panduan

2. Orang yang arif bijaksana.

3. Paham akan landasan pikir

dan hukum adat Minang.

4. Hanya kaum pria yang akil

balig dan berakal sehat.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 syarat

utama bagi seorang untuk dapat diangkat

jadi Penghulu – Datuk di luar persyaratan

keturunan sebagai berikut :

1. Berpengetahuan dan

mempunyai kadar intelektual

yang tinggi atau cerdik

pandai.

Page 11: Buku Panduan

Profil,Profil

MAYJEN TNI (PURN) DR. H. SYAMSUL MAARIF. M.Si.

Page 12: Buku Panduan

Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr. H.

Syamsul Maarif, M.Si. lahir 27 September

1950 di Kauman, Gurah, Kediri, Jawa

Timur, dari pasangan orang tua Bapak

H. Imam Suhadi dan Ibu Hj. Rusminah.

Syamsul Maarif menikah dengan Hj. Nanik

Kadaryani, seorang gadis dari Kauman

Gg. 4, Pare, Kediri, Jawa Timur. Ibu Hj.

Nanik Kadaryani lahir pada 24 Agustus

1955 dari pasangan orangtua Bapak H.

Kasan Pratikno dan Hj. Daliyani. Saat

ini dikaruniai tiga orang anak – Erwin

Yudhoprasetyo, Kartika Wulanningrum,

dan Alya Kusumaningrum. Anak pertama

telah memberikan dua orang cucu.

Mengawali karier militer di TNI Angkatan

Darat, Syamsul Maarif yang lulus dari

Akabri Tahun 1973, menjabat sebagai

Danton STTB Kiban Yon 743 Waingapu

pada tahun 1974. Berikut karir militer yang

pernah dijabat sebagai berikut: Danton

hingga Wadanyon di Kodam IX/ Udayana,

Bali dan Nusa Tenggara dan di Detasemen

Intelijen di Kodam IX/ Udayana, Bali dan

Nusa Tenggara (1974 – 1988). Selanjutnya

menjabat sebagai Danyon, Dandim,

Danrem, serta Kasdam di Kodam V/

Brawijaya, Jawa Timur (1989 – 1998).

Karier berikutnya adalah sebagai Gubernur

Akademi Militer 1999 – 2000 dan karier

di bidang sosial politik adalah sebagai

anggota DPR RI pada tahun 2000 – 2003.

Kemudian kembali ke dalam lingkungan

TNI sebagai Askomsos dan terakhir

Asisten Teritorial dari tahun 2004 – 2006.

Dan pada tahun 2006 alih status sebagai

Pegawai Negeri Sipil dan menjabat Kepala

BNPB hingga sekarang.

ProfilProfil,

MAYJEN TNI (PURN) DR. H. SYAMSUL MAARIF. M.Si.

Page 13: Buku Panduan

Pengalaman operasi militer antara lain

Operasi Intelijen di Timor Timur pada

tahun 1974, Operasi Trisula di Timor

Timur tahun 1976 dan 1979, serta operasi

Sospol.

Pendidikan di lingkungan militer dimulai

sejak Taruna Akabri Darat dari tahun

1970 – 1979, dan dilanjutkan pendidikan

di Amerika tahun 1985 di bidang intelijen.

Kemudian Seskoad tahun 1988 – 1989,

Lemhanas tahun 2000. Di samping itu,

kursus-kursus kejuruan yang lain pada

Korps Infanteri. Pendidikan umum setelah

Akabri antara lain Universitas Airlangga

Surabaya tahun 1997 hingga mendapat

gelar Magister Sosiologi dan Universitas

Indonesia pada 2007 hingga mendapat gelar

Doktor bidang Sosiologi.

Selama berkarier di dunia militer dan

penanggulangan bencana, Syamsul Maarif

telah melakukan penugasan di luar negeri.

Penugasan pertama di Program Sus

Tactical Intelligence Officer di Amerika

Serikat pada 1980. Beberapa penugasan

lain antara lain di negara-negara ASEAN,

Selandia Baru, Kamboja, Australia, Turki,

Spanyol, Belanda, dan Mesir. Selain itu,

beliau juga pernah menjadi keynote speaker

pada World Reconstruction Conference di

Jenewa, Swiss. Pada tahun 2010, Syamsul

Maarif sebagai Ketua Delegasi Pemerintah

Indonesia pada 4th Asian Ministerial

Conference on Disaster Risk Reduction di

Incheon, Korea. Pada tahun 2011 beliau

ditunjuk oleh Presiden RI, Dr. Susilo

Bambang Yudhoyono, sebagai focal point

dan hadir pada 3rd Global Platform for

Disaster Risk Reduction di Jenewa, Swiss

sebagai bagian dari delegasi Indonesia .

Selama menangani penanggulangan

bencana di Indonesia, banyak gagasan dan

pemikiran yang dilahirkan dan ditularkan

kepada masyarakat dan stakeholder terkait.

Berikut beberapa karya pemikiran Dr.

Syamsul Maarif dalam penanggulangan

bencana, Bencana dan Penanggulangannya,

Tinjauan dari Aspek Sosiologis (2010),

Selama menangani penanggulangan bencana di Indonesia, banyak gagasan dan pemikiran yang

dilahirkan dan ditularkan kepada masyarakat dan stakeholder terkait.

Page 14: Buku Panduan

Kebijakan dan Wewenang BNPB

dalam Penanggulagnan Bencana

Alam (2011), Menuju Bangsa

yang Tangguh Menghadapi

Bencana (2011), Mewujudkan

Bangsa Indonesia sebagai Bangsa

yang Tangguh Menghadapi

Bencana (2011), Meningkatkan

Sinergitas Pencegahan dan

Penanggulangan Bencana ditinjau

dari Aspek Kebijakan (2011),

Merapi Menyapa Kehidupan,

Hidup Harmonis di Lereng

Merapi (2011), Strengthening

Local Recovery: The Key to

Building Back Better (2011),

Disaster Risk Reduction and

Climate Change Adaptation:

Current Initiatives and future

Direction (2010). Selain itu,

beliau juga menyusun beberapa

bahan ajar perkuliahan di bidang

Kapital Sosial, Sosiologi Politik,

Page 15: Buku Panduan
Page 16: Buku Panduan

dan Sosiologi Bencana dan Lingkungan.

Di samping jabatan di militer dan

pemerintahan, Dr. Syamsul Maarif pernah

menjabat sebagai Ketua Harian dan

Manajer Persebaya pada tahun 1995 –

1997. Kepedulian di dunia akademik juga

ditunjukkan oleh beliau dengan menjadi

tenaga dosen di beberapa universitas. Dr.

Syamsul Maarif juga aktif sebagai Dosen

Universitas Jember, Dosen Program Studi

Disaster Management for National Security,

Universitas Pertahanan Indonesia, Dosen

tamu di ITB dan UGM. Dr. Syamsul

Maarif juga menjabat Ketua Dewan

Pembina Forum Peduli Bencana Indonesia

(FPBI), Ketua Dewan Penasihat Platform

Nasional Pengurangan Resiko Bencana,

serta anggota Advisory Board Pusat

Penelitian Mitigasi Bencana, ITB Bandung.

Segudang prestasi, jabatan, dan

pengabdian kepada bangsa dan negara,

menghantarkan beliau untuk menerima

tanda penghormatan dari Pemerintah

Indonesia. Tanda penghormatan yang

telah diterima antara lain Satyalancana

Seroja, Satyalancana Kesetiaan VIII,

Satyalancana Kesetiaan XVI, Satyalancana

Kesetiaan XXIV, Satyalancana Dwidya

Sistha, Bintang Kartika Eka Pakci Nararya,

Bintang Kartika Eka Pakci Pratama,

Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang

Yudha Dharma Pratama. Penganugerahan

gelar juga diberikan oleh Keraton

Surakarta pada 2002 atas jasa beliau

dalam pelestarian budaya, dengan gelar

Kanjeng Raden Haryo Tumenggung

(KRHT) sehingga diberi nama KRHT

Syamsul Maarif Martodipuro, yang artinya

penjaga negara. Sementara itu pada 2010

Dr. Syamsul Maarif dianugerahi gelar

Nusa Reksa Pratama oleh Universitas

Gadjah Mada atas kepeduliannya terhadap

penanggulangan bencana di Indonesia.

Pada 2011 Pemerintah Indonesia kembali

memberikan tanda penghormatan Bintang

Maha Putra Utama kepada Dr. Syamsul

Maarif yang disematkan Presiden RI Dr.

Susilo Bambang Yudhoyono. Dan pada

2012 masyarakat adat Sumba Timur

menganugerahkan Umbu Ratu Jawa bagi

Dr. Syamsul Maarif atas kepeduliannya

kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur,

khususnya masyarakat Sumba.