Buku Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bencana merupakan hal yang sangat tidak terduga , dan semua hal tersebut membutuhkan penanganan yang sangat cepat yang melibatkan lintas sektoral namun terutama dari tenaga kesehatan. alur dan managemen mengenai penanganan bencana terutama mengenai kebutuhan gizi yag sangat berperan dalam kelangsungan hidup.

Citation preview

  • KEMENTERIAN KESEHATAN RI2012

    613.2 Ind p

    PEDOMAN KEGIATAN GIZIDALAM PENANGGULANGAN BENCANA

    KEMENTERIAN KESEHATANREPUBLIK INDONESIA

  • Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI613.2Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anakp Pedoman kegiatan gizi dalam penanggulangan bencana,-- Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2012. ISBN 978-602-235-138-2

    1. Judul I. NUTRITION II. FOOD III. EMERGENCY CARE IV. CIVIL DEFENSE V. DISASTER

    Daftar Ralat

    Halaman Tertulis Seharusnya

    13 mergencies Emergencies

    36 Rusum Ransum

    41 gula untuk selingan sore 0

    gula untuk selingan sore 3/4 p

    54 Rangsum Ransum

  • 613.2 Ind p

    PEDOMAN KEGIATAN GIZIDALAM PENANGGULANGAN BENCANA

    KEMENTERIAN KESEHATANREPUBLIK INDONESIA

    KEMENTERIAN KESEHATAN RI2012

  • PEDOMAN KEGIATAN GIZI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

    KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

    DIREKTORAT BINA GIZI2012

    613.2Indp

    KEMENTERIAN KESEHATANREPUBLIK INDONESIA

    BA

    K

    T I H U S

    ADA

  • Katalog Dalam Terbitan. Kementrian Kesehatan RI623.2Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat,P Pedoman pelaksanaan penanganan gizi dalam situasi darurat. - Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2010.

    I. Judul 1. NUTRITION 2. FOOD 3. EMERGENCY CARE

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I iii

    KATA PENGANTAR

    Indonesia secara geografis dan demografis rentan terhadap terjadinya bencana alam dan bencana non alam, termasuk potensi bencana akibat konflik sosial. Kejadian bencana mengakibatkan korban bencana harus mengungsi dengan segala keterbatasan. Kondisi ini dapat berdampak pada perubahan status gizi korban bencana khususnya kelompok rentan yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia.

    Untuk mengantisipasi kejadian bencana dengan segala dampaknya, Direktorat Bina Gizi telah menerbitkan buku Pedoman Penanggulangan Masalah Gizi Dalam Keadaan Darurat, 2002 dan telah digunakan selama 1 dekade dalam penanganan kegiatan gizi di berbagai daerah bencana dengan beberapa revisi sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Buku Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana ini, merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya, antara lain dengan melengkapi bagan kegiatan penanganan gizi mulai dari pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana.

    Pedoman ini merupakan acuan bagi petugas untuk mengelola kegiatan penanganan gizi dalam situasi bencana. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam pembahasan pedoman edisi revisi ini.

    Saran dan masukan konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan pedoman ini di masa mendatang.

    Jakarta, Mei 2012

    Direktur Bina Gizi,

    DR. Minarto, MPS

  • iv I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I v

    DAFTAR ISI

    HalamanKATA PENGANTAR .............................................................................. iiiDAFTAR ISI ........................................................................................... vDAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... viiDAFTAR TABEL ................................................................................ viii BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................... . 1 B. Tujuan ............................................................................ 3 1. Tujuan Umum ............................................................. 3 2. Tujuan Khusus ............................................................. 3 C. Definisi Operasional ....................................................... 4 BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN GIZI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ............................................ 7. A. Pra Bencana ................................................................... 7. B. Situasi Keadaan Darurat Bencana .................................... 9. 1. Siaga Darurat .................................................... ...........9. 2. Tanggap Darurat ................................................ ...........9. 3. Transisi Darurat ....................................................... 15. C. Pasca Bencana ........................................................... 16

    BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PENANGANAN GIZI .................... 17. A. Penanganan Gizi Kelompok Rentan ................................ 18 1. Penanganan Gizi Anak Usia 0-23 bulan ...................... 18 2. Penanganan Gizi Anak Balita Usia 24-5.9. bulan .......... 25. 3. Penanganan Gizi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui ............25. 4. Penanganan Gizi Lanjut Usia ..................................... 28 B. Penanganan Gizi Kelompok Dewasa ......................................28

  • vi I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI ............................................. 29. 1. Pra Bencana ................................................................. 29. 2. Tanggap Darurat Awal dan Tanggap Darurat Lanjut ..............29. 3. Pasca Bencana .............................................................. 30 BAB V DAFTAR PUSTAKA ..................................................................31 LAMPIRAN ...........................................................................................32

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I vii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Contoh Ransum Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal dan Cara Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan Untuk Pengungsi ..................32

    Lampiran 2 Penyusunan Menu Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak (PMBA) Usia 6 5.9. Bulan ........................37.

    Lampiran 3 Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia (Orang/Hari) ................................47.

    Lampiran 4 Formulir I Registrasi Keluarga, Balita dan Ibu Hamil ...................................................................48

    Lampiran 5 Formulir II Hasil Pengukuran Antropometri dan Faktor Penyulit Pada Anak Balita ...............................49.

    Lampiran 6 Formulir III Hasil Pengukuran Antropometri Pada Ibu Hamil .................................................................5.0

    Lampiran 7 Pernyataan Bersama United Nations Childrens Fund (Unicef), World Health Organization (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) .........................5.1

    Lampiran 8 Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Mengenai Air Susu Ibu (ASI) dan Menyusui ...................................................................5.7.

    Lampiran 9 Checklist Pemantauan dan Evaluasi .................................7.6

  • viii I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    DAFTAR TABEL

    Halaman Tabel 1 Contoh Standar Ransum Fase I Tahap Tanggap Darurat Awal .......................................................................32Tabel 2 Contoh Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan Mentah untuk 15.00 Orang Selama 3 Hari pada Fase I Tahap Tanggap Darurat Awal ...............................................33Tabel 3 Contoh Perhitungan Bahan Makanan Mentah Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal ...................................... 34Tabel 4 Contoh Standar Bantuan Pangan Terbatas Untuk Dibawa Pulang (Dry Ration) orang/hari .............................35.Tabel 5 Contoh Standar Bantuan Pangan Terbatas Untuk Dimakan Ditempat/Dapur Umum ( Wet Ration ) g/orang/hari ......................................................................36Tabel 6 Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Bayi 6-8 Bulan (65.0 kkal) ................................................................... 38Tabel 7 Contoh Menu Hari I sampai V Untuk Bayi 6-8 Bulan (65.0 kkal) .................................................................................... 38Tabel 8 Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Bayi 9.-11 Bulan (9.00 kkal) ................................................39. Tabel 9 Contoh Menu Hari I - Hari V Untuk Bayi 9. - 11 Bulan (9.00 kkal) ................................................................40Tabel 10 Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Anak 12-23 Bulan (125.0 kkal) ...........................................41Tabel 11 Contoh Menu Hari I - Hari V Untuk Anak 12 - 23 Bulan (125.0 kkal) ..............................................................42Tabel 12 Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Anak 24-47. Bulan (1300 kkal) ...........................................43Tabel 13 Contoh Menu Hari I - Hari V Untuk Anak 24-47. Bulan (1300 kkal) ..............................................................44Tabel 14 Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Anak 48-5.9. Bulan (17.5.0 kkal) .................................45.Tabel 15 Contoh Menu Hari I - Hari V Untuk Anak 48-5.9. Bulan (1300 kkal) ..............................................................46

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Posisi wilayah Indonesia, secara geografis dan demografis rawan terjadinya bencana alam dan non alam seperti gempa tektonik, tsunami, banjir dan angin puting beliung. Bencana non alam akibat ulah manusia yang tidak mengelola alam dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya bencana alam, seperti tanah longsor, banjir bandang, kebakaran hutan dan kekeringan. Selain itu, keragaman sosio-kultur masyarakat Indonesia juga berpotensi menimbulkan gesekan sosial yang dapat berakibat terjadi konflik sosial.

    Berdasarkan data Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2009. tercatat 287. kali kejadian bencana dengan korban meninggal sebanyak 1.5.13 orang, luka berat/rawat inap sebanyak 1.49.5. orang, luka ringan/rawat jalan 5.6.65.1 orang, korban hilang 7.2 orang dan mengakibatkan 45.9..387. orang mengungsi. Selanjutnya, pada tahun 2010 tercatat 315. kali kejadian bencana dengan korban meninggal sebanyak 1.385. orang, luka berat/rawat inap sebanyak 4.085. orang, luka ringan/rawat jalan 9.8.235. orang, korban hilang 247. orang dan mengakibatkan 618.880 orang mengungsi. Sementara itu, pada tahun 2011 tercatat 211 kali kejadian bencana dengan korban meninggal sebanyak 5.5.2 orang, luka berat/rawat inap sebanyak 1.5.7.1 orang, luka ringan/rawat jalan 12.39.6 orang, korban hilang 264 orang dan mengakibatkan 144.604 orang mengungsi. Dampak bencana tersebut, baik bencana alam maupun konflik sosial, mengakibatkan terjadinya kedaruratan di segala bidang termasuk kedaruratan situasi masalah kesehatan dan gizi.

    Dampak akibat bencana secara fisik umumnya adalah rusaknya berbagai sarana dan prasarana fisik seperti permukiman, bangunan fasilitas pelayanan umum dan sarana transportasi serta fasilitas umum lainnya. Namun demikian, dampak yang lebih mendasar adalah timbulnya permasalahan kesehatan dan gizi pada kelompok masyarakat korban

  • 2 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    bencana akibat rusaknya sarana pelayanan kesehatan, terputusnya jalur distribusi pangan, rusaknya sarana air bersih dan sanitasi lingkungan yang buruk.

    Masalah gizi yang bisa timbul adalah kurang gizi pada bayi dan balita, bayi tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) karena terpisah dari ibunya dan semakin memburuknya status gizi kelompok masyarakat. bantuan makanan yang sering terlambat, tidak berkesinambungan dan terbatasnya ketersediaan pangan lokal dapat memperburuk kondisi yang ada.

    Masalah lain yang seringkali muncul adalah adanya bantuan pangan dari dalam dan luar negeri yang mendekati atau melewati masa kadaluarsa, tidak disertai label yang jelas, tidak ada keterangan halal serta melimpahnya bantuan susu formula bayi dan botol susu. Masalah tersebut diperburuk lagi dengan kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan lokal khususnya untuk bayi dan balita.

    Bayi dan anak berumur di bawah dua tahun (baduta) merupakan kelompok yang paling rentan dan memerlukan penanganan gizi khusus. Pemberian makanan yang tidak tepat pada kelompok tersebut dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian, terlebih pada situasi bencana. Risiko kematian lebih tinggi pada bayi dan anak yang menderita kekurangan gizi terutama apabila bayi dan anak juga menderita kekurangan gizi mikro. Penelitian di pengungsian menunjukkan bahwa kematian anak balita 2-3 kali lebih besar dibandingkan kematian pada semua kelompok umur. Kematian terbesar terjadi pada kelompok umur 0-6 bulan (WHO-UNICEF, 2001). Oleh karena itu penanganan gizi dalam situasi bencana menjadi bagian penting untuk menangani pengungsi secara cepat dan tepat.

    Dalam pelaksanaannya, upaya penanganan gizi dalam situasi bencana merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak sebelum terjadinya bencana (pra bencana), pada situasi bencana yang meliputi tahap tanggap darurat awal, tahap tanggap darurat lanjut dan pasca bencana. Kegiatan penanganan gizi pada tahap tanggap darurat awal adalah kegiatan pemberian makanan agar pengungsi tidak lapar dan dapat

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 3

    mempertahankan status gizinya, sementara penanganan kegiatan gizi pada tahap tanggap darurat lanjut adalah untuk menanggulangi masalah gizi melalui intervensi sesuai masalah gizi yang ada. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut di atas perlu memaksimalkan pemanfaatan anggaran operasional penanggulangan bencana Kementerian Kesehatan.

    Buku ini merupakan acuan bagi petugas gizi dan para pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam penanggulangan bencana agar penanganan gizi dapat dilakukan secara cepat dan tepat.

    B. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    Petugas memahami kegiatan gizi dalam penanggulangan bencana mulai dari pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana secara cepat dan tepat untuk mencegah terjadinya penurunan status gizi korban bencana.

    2. Tujuan Khusus

    a. Petugas memahami kegiatan penanganan gizi pada pra bencana

    b. Petugas memahami pengelolaan penyelenggaraan makanan pada situasi bencana

    c. Petugas mampu menganalisis data hasil Rapid Health Assessment (RHA) kejadian bencana

    d. Petugas mampu menganalisis data status gizi balita dan ibu hamil korban bencana.

    e. Petugas mampu melaksanakan pemantauan dan evaluasi pasca bencana

  • 4 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    C. Definisi Operasional

    a. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan manusia disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

    b. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia

    c. Pengungsi (Internal Displaced People) adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggal untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk bencana.

    d. Kelompok rentan adalah sekelompok orang yang membutuhkan penanganan khusus dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia baik dengan fisik normal maupun cacat.

    e. Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.

    f. Surveilans gizi pada situasi bencana adalah proses pengamatan keadaan gizi korban bencana khususnya kelompok rentan secara terus menerus untuk pengambilan keputusan dalam menentukan tindakan intervensi.

    g. Makanan tambahan adalah makanan bergizi sebagai tambahan selain makanan utama bagi kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi.

    h. Makanan tambahan bagi balita adalah makanan tambahan yang diperuntukan bagi balita usia 24 - 5.9. bulan dengan kandungan gizi sekitar 1/3 dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yaitu energi 35.0-400 kkal dan 12 - 15. g protein per hari makan.

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 5.

    i. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan bergizi yang diberikan disamping ASI bagi anak usia 6 24 bulan untuk mencapai kecukupan gizi, dengan kandungan yaitu energi minimum 400 kkal dan 8 - 12 g protein per hari makan.

    j. Makanan tambahan bagi ibu hamil adalah makanan tambahan yang diperuntukan bagi ibu hamil, dengan kandungan gizi sesuai dengan AKG, yaitu energi 300 kkal dan 17. g protein per hari makan.

    k. Keadaan serius (serious situation) adalah keadaan yang ditandai dengan prevalensi gizi balita kurus lebih besar atau sama dengan 15.%, atau 10-14,9.% dan disertai faktor penyulit.

    l. Blanket supplementary Feeding adalah makanan tambahan yang diberikan kepada seluruh kelompok rentan terutama balita dan ibu hamil yang diberikan pada keadaan gawat (serious situation).

    m. Keadaan berisiko (risky situation) adalah keadaan yang ditandai dengan prevalensi gizi balita kurus lebih besar atau sama dengan 10-14,9.%, atau 5.-9.,9.% dan disertai faktor penyulit.

    n. Targetted supplementary feeding adalah makanan tambahan yang diberikan kepada kelompok rentan kurang gizi terutama balita kurus dan ibu hamil risiko KEK dengan LiLA 1per10.000/hari.

    Angkakematianbalita>2per10.000/hari.

    TerdapatKejadianLuarBiasa(KLB)campakataupertusis.

    PeningkatankasusISPAdandiare.

    p. Prevalensi balita kurus adalah jumlah anak berusia 0 5.9. bulan yang berdasarkan indeks antropometri BB/TB mempunyai nilai

  • 6 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    z score

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 7.

    BAB II

    RUANG LINGKUP KEGIATAN GIZI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

    Kegiatan gizi dalam penanggulangan bencana merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak pra bencana, pada situasi bencana dan pasca bencana, sebagaimana digambarkan pada Bagan 1. Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana.

    A. Pra Bencana

    Penanganan gizi pada pra bencana pada dasarnya adalah kegiatan antisipasi terjadinya bencana dan mengurangi risiko dampak bencana. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain sosialisasi dan pelatihan petugas seperti manajemen gizi bencana, penyusunan rencana kontinjensi kegiatan gizi, konseling menyusui, konseling Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), pengumpulan data awal daerah rentan bencana, penyediaan bufferstock MP-ASI, pembinaan teknis dan pendampingan kepada petugas terkait dengan manajemen gizi bencana dan berbagai kegiatan terkait lainnya.

  • 8 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Bagan 1Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Sumber: Diadaptasi dari The Management of Nutrition in Major Emergencies: WHO, 2000. p.75-77

    Sosialisasi dan Pelatihan PetugasPembinaan Teknis

    Rencana KontinjensiPengumpulan Data Awal

    dll

    Pemantauan dan Evaluasi

    Pra - Bencana

    FASE I TAHAP TANGGAP DARURAT AWAL:Analisis data pengungsi dari hasil Rapid Health Assessment (RHA)

    FASE II TAHAP TANGGAP DARURAT AWAL:Pengumpulan data antropometri balita (BB/U, BB/PB atau BB/TB dan TB/U),

    ibu hamil (LiLA)

    TAHAP TANGGAP DARURAT LANJUT:Analisis hasil pengukuran antropometri dan faktor penyulit

    Situasi Serius(Serious Situation):

    Persentase balita kurus( 15%

    atauPersentase balita kurus

    (

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 9.

    B. Situasi Keadaan Darurat Bencana

    Situasi keadaan darurat bencana terbagi menjadi 3 tahap, yaitu siaga darurat, tanggap darurat dan transisi darurat.

    1. Siaga Darurat

    Siaga darurat adalah suatu keadaan potensi terjadinya bencana yang ditandai dengan adanya pengungsi dan pergerakan sumber daya. Kegiatan penanganan gizi pada situasi siaga darurat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada dapat dilaksanakan kegiatan gizi seperti pada tanggap darurat.

    2. Tanggap Darurat

    Kegiatan penanganan gizi pada saat tanggap darurat dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap tanggap darurat awal dan tanggap darurat lanjut.

    a. Tahap Tanggap Darurat Awal

    1) Fase I Tanggap Darurat Awal

    Fase I Tanggap Darurat Awal antara lain ditandai dengan kondisi sebagai berikut: korban bencana bisa dalam pengungsian atau belum dalam pengungsian, petugas belum sempat mengidentifikasi korban secara lengkap,bantuan pangan sudah mulai berdatangan dan adanya penyelenggaraan dapur umum jika diperlukan.

    Lamanya fase 1 ini tergantung dari situasi dan kondisi setempat di daerah bencana yaitu maksimal sampai 3 hari setelah bencana. Pada fase ini kegiatan yang dilakukan adalah: Memberikanmakananyangbertujuanagarpengungsi

    tidak lapar dan dapat mempertahankan status gizinya

    Mengawasipendistribusianbantuanbahanmakanan

    MenganalisishasilRapidHealthAssessment(RHA)

    Pada fase ini, penyelenggaraan makanan bagi korban

  • 10 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    bencana mempertimbangkan hasil analisis RHA dan standar ransum. Rasum adalah bantuan bahan makanan yang memastikan korban bencana mendapatkan asupan energi, protein dan lemak untuk mempertahankan kehidupan dan beraktivitas. Ransum dibedakan dalam bentuk kering (dry ration) dan basah (wet ration). Dalam perhitungan ransum basah diprioritaskan penggunaan garam beriodium dan minyak goreng yang difortifikasi dengan vitamin A.

    Contoh standar ransum pada Fase I Tahap Tanggap Darurat Awal dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1

    Contoh Standar Ransum Fase I Tahap Tanggap Darurat Awal

    Bahan Makanan Kebutuhan/Orang/Hari (g)Ukuran Rumah Tangga

    (URT)1

    Biskuit 100 10-12 bh

    Mie Instan 320 3 gls (4 bks)

    Sereal (Instan) 5.0 5. sdm (2 sachets)

    Blended food (MP-ASI) 5.0 10 sdm

    Susu untuk anak balita (1-5. tahun) 40 8 sdm

    Energi (kkal) 2.138

    Protein (g) 5.3

    Lemak (g) 40

    Catatan:

    1. Contoh standar ransum di atas hanya untuk keperluan perencanaan secara keseluruhan

    2. Perkiraan balita di pengungsian sebesar 10% dari jumlah pengungsi, perlu ada Blended food (MP-ASI) dan susu untuk anak umur 1-5. tahun di dalam standar perencanaan ransum

    3. Penerimaan dan Pendistribusian melalui dapur umum

    4. Perhitungan bahan makanan hendaknya ditambahkan 10% untuk hal tak terduga atau kehilangan

    1 Ukuran Rumah Tangga (URT): bh = buah; gls = gelas; sdm = sendok makan; bks = bungkus

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 11

    Contoh perhitungan kebutuhan bahan makanan sesuai standar ransum berdasarkan jumlah korban bencana dapat dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2

    Contoh Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan Mentah untuk 1500 Orang Selama 3 Hari pada Fase I Tahap Tanggap Darurat Awal

    Bahan Makanan Kebutuhan/Orang/Hari (g)

    Kebutuhan Bahan Makanan

    Untuk 1500 Pengungsi

    Tambahan 10% (kg)

    Jumlah Kebutuhan

    (kg)

    Per Hari (kg)Per 3 Hari (kg)

    Biskuit 100 15.0 45.0 45. 49.5.

    Mie Instan 320 480 1440 144 15.84

    Sereal (Instan) 5.0 7.5. 225. 22,5. 247.,5.

    Blended food (MP-ASI) 5.0 7.5. 225. 22,5. 247.,5.

    Susu untuk anak balita (1-5. tahun) 40 60 180 18 19.8

    2) Fase II Tanggap Darurat Awal

    Kegiatan terkait penanganan gizi pada fase II, adalah:

    a) Menghitung kebutuhan gizi

    Berdasarkan analisis hasil Rapid Health Assessment (RHA) diketahui jumlah pengungsi berdasarkan kelompok umur, selanjutnya dapat dihitung ransum pengungsi dengan memperhitungkan setiap orang pengungsi membutuhkan 2.100 kkal, 5.0 g protein dan 40 g lemak, serta menyusun menu yang didasarkan pada jenis bahan makanan yang tersedia. Contoh menu dapat dilihat pada Lampiran 1.

  • 12 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    b) Pengelolaan penyelenggaraan makanan di dapur umum yang meliputi:

    Tempatpengolahan Sumberbahanmakanan Petugaspelaksana Penyimpananbahanmakananbasah Penyimpananbahanmakanankering Caramengolah Caradistribusi Peralatanmakandanpengolahan Tempatpembuangansampahsementara Pengawasanpenyelenggaraanmakanan Mendistribusikanmakanansiapsaji Pengawasan bantuan bahan makanan untuk

    melindungi korban bencana dari dampak buruk akibat bantuan tersebut seperti diare, infeksi, keracunan dan lain-lain, yang meliputi:

    P Tempat penyimpanan bantuan bahan makanan harus dipisah antara bahan makanan umum dan bahan makanan khusus untuk bayi dan anak

    P Jenis-jenis bahan makanan yang diwaspadai termasuk makanan dalam kemasan, susu formula dan makanan suplemen

    P Untuk bantuan bahan makanan produk dalam negeri harus diteliti nomor registrasi (MD), tanggal kadaluarsa, sertifikasi halal, aturan cara penyiapan dan target konsumen

    P Untuk bantuan bahan makanan produk luar negeri harus diteliti nomor registrasi (ML), bahasa, tanggal kadaluarsa, aturan cara penyiapan dan target konsumen

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 13

    Jika terdapat bantuan makanan yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, petugas harus segera melaporkan kepada Koordinator Pelaksana.

    b. Tanggap Darurat Lanjut

    Tahap tanggap darurat lanjut dilaksanakan setelah tahap tanggap darurat awal, dalam rangka penanganan masalah gizi sesuai tingkat kedaruratan. Lamanya tahap tanggap darurat lanjut tergantung dari situasi dan kondisi setempat di daerah bencana.

    Pada tahap ini sudah ada informasi lebih rinci tentang keadaan pengungsi, seperti jumlah menurut golongan umur dan jenis kelamin, keadaan lingkungan, keadaan penyakit, dan sebagainya. Kegiatan penanganan gizi pada tahap ini meliputi:

    1) A n a l i s i s f a k t o r penyulit berdasarkan hasil Rapid Health Assessment (RHA).

    2) Pengumpulan data antropometri balita (berat badan, panjang badan/tinggi badan), ibu hamil dan ibu menyusui (Lingkar Lengan Atas).

    Besar sampel untuk pengumpulan data antropometri :

    Populasikorbanbencanasampai3.000orang,seluruh(total)balitadiukur

    Populasikorbanbencanakurangdari10.000rumahtangga,gunakansystematic random sampling dengan jumlah sampel minimal 45.0 balita

    Populasikorbanbencana lebihdari10.000rumahtangga,gunakan cluster sampling, yaitu minimum 30 cluster yang ditentukan secara Probability Proportion to Size (PPS) dan tiap cluster minimum 30 balita

    Sumber :The Management of Nutrition In Major mergencies,Geneva,WHO,2000. P45..

  • 14 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    3) Menghitung proporsi status gizi balita kurus (BB/TB

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 15.

    kesehatan untuk mendapat perawatan sesuai Tatalaksana Anak Gizi Buruk.

    5.) Melaksanakan pemberian makanan tambahan dan suplemen gizi.

    Khusus anak yang menderita gizi kurang perludiberikan makanan tambahan disamping makanan keluarga, seperti kudapan/jajanan, dengan nilai energi 35.0 kkal dan protein 15. g per hari.

    Ibu hamil perlu diberikan 1 tablet Fe setiap hari,selama 9.0 hari.

    Ibu nifas (0-42 hari) diberikan 2 kapsul vitamin Adosis 200.000 IU (1 kapsul pada hari pertama dan 1 kapsul lagi hari berikutnya, selang waktu minimal 24 jam)

    Pemberian vitamin A biru (100.000 IU) bagi bayiberusia 6-11 bulan; dan kapsul vitamin A merah (200.000 IU) bagi anak berusia 12-5.9. bulan, bila kejadian bencana terjadi dalam waktu kurang dari 30 hari setelah pemberian kapsul vitamin A (Februari dan Agustus) maka balita tersebut tidak dianjurkan lagi mendapat kapsul vitamin A.

    Melakukan penyuluhan kelompok dan konselingperorangan dengan materi sesuai dengan kondisi saat itu, misalnya konseling menyusui dan MP-ASI.

    Memantau perkembangan status gizi balita melaluisurveilans gizi.

    3. Transisi Darurat

    Transisi darurat adalah suatu keadaan sebelum dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan penanganan gizi pada situasi transisi darurat disesusaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, dapat dilaksanakan kegiatan gizi seperti pada tanggap darurat

  • 16 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    C. Pasca Bencana

    Kegiatan penanganan gizi pasca bencana pada dasarnya adalah melaksanakan pemantauan dan evaluasi sebagai bagian dari surveilans, untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan (need assessment) dan melaksanakan kegiatan pembinaan gizi sebagai tindak lanjut atau respon dari informasi yang diperoleh secara terintegrasi dengan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat (public health response) untuk meningkatkan dan mempertahankan status gizi dan kesehatan korban bencana.

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 17.

    BAB III

    PELAKSANAAN KEGIATAN PENANGANAN GIZI

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merupakan penanggung jawab utama dalam penanggulangan bencana. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) Kementerian Kesehatan merupakan unsur dari BNPB dalam penanggulangan masalah kesehatan dan gizi akibat bencana. Pengelola kegiatan gizi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan bagian dari tim penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana yang dikoordinasikan PPKK, PPKK Regional dan Sub regional, Dinas Kesehatan Provinsi serta Kabupaten dan Kota. Penanganan gizi pada situasi bencana melibatkan lintas program dan lintas sektor termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) nasional maupun internasional.

    Kegiatan penanganan gizi pada situasi bencana perlu dikoordinasikan agar efektif dan efisien, antara lain sebagai berikut:

    a. Penghitungan kebutuhan ransum;

    b. Penyusunan menu 2.100 kkal, 5.0 g protein dan 40 g lemak;

    c. Penyusunan menu untuk kelompok rentan;

    d. Pendampingan penyelenggaraan makanan sejak dari persiapan sampai pendistribusian;

    e. Pengawasan logistik bantuan bahan makanan, termasuk bantuan susu formula bayi;

    f. Pelaksanaan surveilans gizi untuk memantau keadaan gizi pengungsi khususnya balita dan ibu hamil;

    g. Pelaksanaan tindak lanjut atau respon sesuai hasil surveilans gizi;

    h. Pelaksanaan konseling gizi khususnya konseling menyusui dan konseling MP-ASI;

    i. Suplementasi zat gizi mikro (kapsul vitamin A untuk balita dan tablet besi untuk ibu hamil);

  • 18 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Penanganan gizi dalam situasi bencana terdiri dari penanganan gizi pada kelompok rentan dan dewasa selain ibu menyusui dan ibu hamil. Penjelasan lebih rinci penanganan pada kelompok tersebut sebagai berikut:

    A. Penanganan Gizi Kelompok Rentan

    Penanganan gizi kelompok rentan diprioritaskan bagi anak usia 0-23 bulan, anak usia 24-5.9. bulan, ibu hamil dan ibu menyusui serta lanjut usia.

    1. Penanganan Gizi Anak Usia 0-23 Bulan

    Bayi dan anak usia 0-23 bulan atau di bawah dua tahun (baduta) merupakan kelompok yang paling rentan sehingga memerlukan penanganan gizi khusus. Pemberian makanan yang tidak tepat serta kekurangan gizi pada kelompok tersebut dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian yang lebih tinggi pada situasi bencana.

    Penelitian di pengungsian menunjukkan bahwa kematian anak balita 2-3 kali lebih besar dibandingkan kematian pada semua kelompok umur. Kematian terbesar terjadi pada kelompok umur 0-6 bulan (WHO-UNICEF, 2001). Oleh karena itu penanganan gizi bagi kelompok ini dalam situasi bencana menjadi bagian penting untuk menangani pengungsi secara cepat dan tepat.

    Penanganan gizi anak usia 0-23 bulan mengikuti prinsip Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) sebagai berikut:

    a. Prinsip Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA)

    1) Pemberian ASI pada bayi/baduta sangat penting tetap diberikan pada situasi bencana

    2) PMBA merupakan bagian dari penanganan gizi dalam situasi bencana

    3) PMBA dalam situasi bencana harus dilakukan dengan benar dan tepat waktu

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 19.

    4) Institusi penyelenggara PMBA adalah Pemerintah Daerah yang dibantu oleh Dinas Kesehatan setempat yang mempunyai tenaga terlatih penyelenggara PMBA dalam situasi bencana

    5.) Apabila Dinas Kesehatan setempat belum memiliki atau keterbatasan tenaga pelaksana PMBA dalam situasi bencana, dapat meminta bantuan tenaga dari Dinas Kesehatan lainnya

    6) PMBA harus di integrasikan pada pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak

    7.) Penyelenggaraan PMBA diawali dengan penilaian cepat untuk mengidentifikasi keadaan ibu, bayi dan anak termasuk bayi dan anak piatu

    8) Ransum pangan harus mencakup kebutuhan makanan yang tepat dan aman dalam memenuhi kecukupan gizi bayi dan anak

    9.) Susu formula, produk susu lainnya, botol dan dot tidak termasuk dalam pengadaan ransum.

    b. Pelaksanaan PMBA Pada Situasi Bencana

    1) Penilaian Cepat

    Penilaian cepat dilakukan sebagai berikut:

    a) Penilaian cepat dilakukan untuk mendapatkan data tentang jumlah dan keadaan ibu menyusui, bayi dan anak termasuk bayi piatu

    b) Penilaian cepat dilakukan pada tahap tanggap darurat awal fase pertama sebagai bagian dari menghitung kebutuhan gizi

    c) Penilaian cepat dilakukan oleh petugas gizi yang terlibat dalam penanganan bencana

    d) Penilaian cepat dilakukan dengan mencatat, mengolah

  • 20 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    dan melaporkan data tentang jumlah dan keadaan ibu menyusui, bayi dan anak termasuk bayi piatu

    e) Instrumen penilaian cepat meliputi:

    Profil penduduk terutama kelompok rentan dananak yang kehilangan keluarga

    Kebiasaan penduduk terkait PMBA, termasukpemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI serta bayi piatu

    Keberadaansusuformula,botoldandot

    DataASIEksklusifdanMP-ASIsebelumbencana

    Risikokeamananpadaibudananak

    Jika hasil penilaian cepat memerlukan tambahan informasi, dilakukan pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif sebagai bagian dari analisis faktor risiko penyebab masalah gizi dalam situasi bencana.

    Data kualitatif meliputi:

    Akses ketersediaan pangan terutama bagi bayidan anak

    Kondisi lingkungan misalnya sumber air dankualitas air bersih, bahan bakar, sanitasi, MCK (Mandi, Cuci, Kakus), perumahan, fasilitas penyelenggaraan makanan

    Dukungan pertolongan persalinan, pelayananpostnatal (ibu nifas dan bayi neonatus) serta perawatan bayi dan anak

    Faktor-faktorpenghambatibumenyusuibayidanPMBA

    Kapasitas dukungan potensial pemberian ASIEksklusif dan MP-ASI (Kelompok Pendukung

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 21

    Ibu Menyusui, nakes terlatih, konselor menyusui, konselor MP-ASI, LSM perempuan yang berpengalaman)

    Kebiasaan PMBA termasuk cara pemberiannya(cangkir/botol), kebiasaan PMBA sebelum situasi bencana dan perubahannya

    Data kuantitatif meliputi:

    Jumlahbayidananakbadutadenganatautanpakeluarga menurut kelompok umur; 0-5. bulan, 6-11 bulan, 12-23 bulan

    Jumlahibumenyusuiyangsudahtidakmenyusuilagi

    Angkakesakitandankematianbayidananakdipengungsian

    2) Dukungan Untuk Keberhasilan PMBA

    a) Penyediaan tenaga konselor menyusui dan MP-ASI di pengungsian

    b) Tenaga kesehatan, relawan kesehatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat/Non Government Organization (LSM/NGO) kesehatan memberikan perlindungan, promosi dan dukungan kepada ibu-ibu untuk keberhasilan menyusui termasuk relaktasi

    c) Memberikan konseling menyusui dan PMBA di pengungsian, Rumah Sakit lapangan dan tempat pelayanan kesehatan lainnya yang ada dilokasi bencana

    d) Pembentukan pos pemeliharaan dan pemulihan gizi bayi dan baduta

    e) Melakukan pendampingan kepada keluarga yang memiliki bayi atau anak yang menderita masalah gizi

  • 22 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    c. Kriteria Bayi 0-5. bulan dan Baduta (6-23 Bulan) Yang Mendapat Susu Formula atau PASI 3

    3. PASI = Penganti Air Susu Ibu seperti : susu formula, makanan/minuman untuk bayi < 6 bulan, botol susu dot/empeng.

    1) Bayi dan baduta yang benar-benar membutuhkan sesuai pertimbangan profesional tenaga kesehatan yang berkompeten (indikasi medis).

    2) Bayi dan baduta yang sudah menggunakan susu formula sebelum situasi bencana

    3) Bayi dan baduta yang terpisah dari Ibunya (tidak ada donor ASI)

    4) Bayi dan baduta yang ibunya meninggal, ibu sakit keras, ibu sedang menjalani relaktasi, ibu menderita HIV+ dan memilih tidak menyusui bayinya serta ibu korban perkosaan yang tidak mau menyusui bayinya.

    d. Cara Penyiapan dan Pemberian Susu Formula

    1) Cuci tangan terlebih dahulu hingga bersih dengan menggunakan sabun

    2) Gunakan cangkir atau gelas yang mudah dibersihkan, mencuci alat dengan menggunakan sabun

    3) Gunakan selalu alat yang bersih untuk membuat susu dan menyimpannya dengan benar

    4) Sediakan alat untuk menakar air dan susu bubuk (jangan menakar menggunakan botol susu)

    5.) Sediakan bahan bakar untuk memasak air dan gunakan air bersih, jika memungkinkan gunakan air minum dalam kemasan.

    6) Lakukan pendampingan untuk memberikan konseling menyusui.

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 23

    Penanganan Gizi Bayi 0-5 Bulan

    Bayi tetap diberi ASI Bila bayi piatu, bayi terpisah dari ibunya atau ibu tidak dapat

    memberikan ASI, upayakan bayi mendapat bantuan ibu susu/donor, dengan persyaratan: Permintaan ibu kandung atau keluarga bayi yang

    bersangkutan Identitas agama dan alamat pendonor ASI diketahui

    dengan jelas oleh keluarga bayi Persetujuan pendonor setelah mengetahui identitas bayi

    yang di beri ASI Pendonor ASI dalam kondisi kesehatan baik dan tidak

    mempunyai indikasi medis ASI donor tidak diperjualbelikan

    Bila tidak memungkinkan bayi mendapat ibu susu/donor, bayi diberikan susu formula dengan pengawasan atau didampingi oleh petugas kesehatan

  • 24 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Penanganan Gizi Anak Usia 6-23 Bulan

    Baduta tetap diberi ASI Pemberian MP-ASI yang difortifikasi dengan zat gizi makro, pabrikan

    atau makanan lokal pada anak usia 6-23 bulan Pemberian makanan olahan yang berasal dari bantuan ransum umum

    yang mempunyai nilai gizi tinggi. Pemberian kapsul vitamin A biru (100.000 IU) bagi yang berusia 6-11

    bulan; dan kapsul vitamin A merah (200.000 IU) bagi anak berusia 12-5.9. bulan

    Bila bencana terjadi dalam waktu kurang dari 30 hari setelah pemberian kapsul vitamin A (Februari dan Agustus) maka balita tersebut tidak dianjurkan lagi mendapat kapsul vitamin A.

    Dapur umum sebaiknya menyediakan makanan untuk anak usia 6-23 bulan (contoh menu pada lampiran 2)

    Air minum dalam kemasan diupayakan selalu tersedia di tempat pengungsian

    e. Pengelolaan Bantuan Susu Formula atau Pengganti Air Susu Ibu (PASI)

    1) Memberikan informasi kepada pendonor dan media massa bahwa bantuan berupa susu formula/PASI, botol dan dot pada korban bencana tidak diperlukan.

    2) Bantuan berupa susu formula atau PASI harus mendapat izin dari Kepala Dinas Kesehatan setempat.

    3) Pendistribusian dan pemanfaatan susu formula atau PASI harus diawasi secara ketat oleh petugas kesehatan, Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat

    4) Selalu perhatikan batas kadaluarsa kemasan susu formula untuk menghindari keracunan dan kontaminasi

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 25.

    2. Penanganan Gizi Anak Balita 24-59 Bulan

    a. Hindari penggunaan susu dan makanan lain yang penyiapannya menggunakan air, penyimpanan yang tidak higienis, karena berisiko terjadinya diare, infeksi dan keracunan.

    b. Keragaman menu makanan dan jadwal pemberian makanan disesuaikan dengan kemampuan tenaga pelaksana. Daftar menu harian ditempel di tempat yang mudah dilihat oleh pelaksana pengolahan makanan. (contoh menu pada Lampiran 2)

    c. Pemberian kapsul vitamin A.

    d. Makanan utama yang diberikan sebaiknya berasal dari makanan keluarga yang tinggi energi, vitamin dan mineral. Makanan pokok yang dapat diberikan seperti nasi, ubi, singkong, jagung, lauk pauk, sayur dan buah. Bantuan pangan yang dapat diberikan berupa makanan pokok, kacang-kacangan dan minyak sayur.

    3. Penanganan Gizi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

    Ibu hamil dan menyusui, perlu penambahan energi sebanyak 300 kkal dan 17. g protein, sedangkan ibu menyusui perlu penambahan energi 5.00 kkal dan 17. g protein. Pembagian porsi menu makanan sehari dan contoh menu makanan untuk ibu hamil dan ibu menyusui dapat dilihat pada tabel berikut:

  • 26 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Tabel 3

    Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui (2200 kkal)

    Bahan Makanan Jumlah Porsi (p) PagiSelingan

    Pagi SiangSelingan

    Sore Malam

    Nasi atau bahan makanan penukar

    6 p + 1 p 1 p + 1/2 p 1 p 2 p p 1,5. p + p

    Lauk Hewani atau bahan makanan Penukar

    3 p 1 p - 1 p - 1 p

    Lauk Nabati atau bahan makanan Penukar

    3 p 1 p - 1 p - 1 p

    Sayur atau bahan makanan Penukar

    3 p 1 p - 1 p - 1 p

    Buah atau bahan makanan Penukar

    4 p - 1 p 1 p 1 p 1 p

    Gula 2 p 1 p - - 1 p -Minyak 5. p 1,5. p 1 p 1 p - 1,5. pSusu 1 p - - - - 1 p

    Keterangan:

    1 porsi (p) nasi/penukar ditambahkan pada makanan ibu menyusui dengan rincian tambahan p pada makan

    pagi dan p pada makan malam

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 27.

    Tabel 4

    Contoh Menu Hari I Hari V Untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui (2200 kkal)

    Waktu Makan

    Menu HariI II III IV V

    Pagi Nasi kuning Abon

    Nasi Ikan kalengbumbu tomat

    Mie kuah Tumis daging kaleng

    Nasi goreng Perkedel kornet

    Nasi uduk Bakwan ikan kaleng

    Selingan Bola bola mie daging Tehmanis

    Buah kaleng Biskuit Teh manis

    Buah kaleng Biskuit Teh manis

    Siang Nasi Ikan asin pedas (cabekering)

    Nasi Mie goreng Opor daging kaleng

    Nasi Ikan bumbu kari

    Nasi

    Sup Bola daging kaleng

    Nasi Tumis Dendeng manis

    Selingan Buah kaleng Biskuit Teh manis

    Buah kaleng Martabak mie Teh manis

    Buah kaleng

    Sore Nasi Tim ikan kaleng

    Nasi gurih Dendeng balado

    Nasi Mie kuah siram daging kaleng

    Nasi Sambal goreng ikanteri

    Nasi Fuyunghai mie ikan sarden saos tomat

    Catatan: Menuinidiberikanselama5haripertamadimanaumumnyabahanmakanansegarsepertilaukpauk,

    sayuran dan buah belum dapat diperoleh

    TabletFe(folat)terusdiberikandandikonsumsi Setelahharike-5diharapkansudahtersediabahanmakanansegar Menudapat lebihbervariasidengandiberikanmakananselinganberupabuah+biskuit,danmakan

    siang/sore dilengkapi dengan lauk dan sayuran segar

    Buahdapatbervariasisesuaidenganbuahyangada Bilamakanansegarsudahdapatdiperoleh,makanankalengsepertiikankaleng,dagingkalengsupaya

    segera diganti dengan bahan makanan segar ataupun tempe, tahu, kacang-kacangan, sayuran dapat dipilih dari sayuran yang tersedia, apapun jenis sayurannya

  • 28 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Selain itu ibu hamil dan ibu menyusui perlu diberikan nasehat atau anjuran gizi dan kesehatan melalui kegiatan konseling menyusui dan konseling MP-ASI serta pendistribusian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil.

    4. Penanganan Gizi Lanjut Usia

    Usia lanjut, perlu makanan dalam porsi kecil tetapi padat gizi dan mudah dicerna. Dalam pemberian makanan pada usia lanjut harus memperhatikan faktor psikologis dan fisiologis agar makanan yang disajikan dapat dihabiskan. Dalam kondisi tertentu, kelompok usia lanjut dapat diberikan bubur atau biskuit.

    B. Penanganan Gizi Kelompok Dewasa

    1. Pemilihan bahan makanan disesuaikan dengan ketersediaan bahan makanan

    2. Keragaman menu makanan dan jadwal pemberian disesuaikan dengan kemampuan tenaga pelaksana. Daftar Menu Harian ditempel di tempat yang mudah dilihat oleh pelaksana pengolahan makanan

    3. Pemberian makanan/minuman suplemen harus didasarkan pada anjuran petugas kesehatan yang berwewenang

    4. Perhitungan kebutuhan gizi korban bencana disusun dengan mengacu pada rata-rata Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan, sebagai mana terdapat pada Lampiran 3

    5.. Menyediakan paket bantuan pangan (ransum) yang cukup untuk semua pengungsi dengan standar minimal 2.100 kkal, 5.0 g protein dan 40 g lemak per orang per hari. Menu makanan disesuaikan dengan kebiasaan makan setempat, mudah diangkut, disimpan dan didistribusikan serta memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 29.

    BAB IV

    PEMANTAUAN DAN EVALUASI

    Pemantauan dan evaluasi kegiatan penanganan gizi pada situasi bencana merupakan kegiatan yang dilakukan mulai tahap pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana secara terus menerus dan berkesinambungan. Kegiatan ini dilakukan dengan mengevaluasi pencapaian pelaksanaan kegiatan dengan cara memantau hasil yang telah dicapai yang terkait penanganan gizi dalam situasi bencana yang meliputi input, proses dan output.

    Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh pengelola kegiatan gizi bersama tim yang dikoordinasikan oleh PPKK Kementerian Kesehatan dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan.

    1. Pra Bencanaa. Tersedianya pedoman pelaksanaan penanganan gizi dalam situasi

    bencana b. Tersedianya rencana kegiatan antisipasi bencana (rencana

    kontinjensi)c. Terlaksananya sosialisasi dan pelatihan petugasd. Terlaksananya pembinaan antisipasi bencanae. Tersedianya data awal daerah bencana

    2. Tanggap Darurat Awal dan Tanggap Darurat Lanjut

    a. Tersedianya data sasaran hasil RHAb. Tersedianya standar ransum di daerah bencanac. Tersedianya daftar menu makanan di daerah bencanad. Terlaksananya pengumpulan data antropometri balita (BB/U,

    BB/TB dan TB/U)e. Terlaksananya pengumpulan data antropometri ibu hamil dan ibu

    menyusui (LiLA)

  • 30 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    f. Terlaksananya konseling menyusui

    g. Terlaksananya konseling MP-ASI

    h. Tersedianya makanan tambahan atau MP-ASI di daerah bencana

    i. Tersedianya kapsul vitamin A di daerah bencana

    j. Terlaksananya pemantauan bantuan pangan dan susu formula

    3. Pasca Bencana

    a. Terlaksananya pembinaan teknis pasca bencana

    b. Terlaksananya pengumpulan data perkembangan status gizi korban bencana.

    c. Terlaksananya analisis kebutuhan (need assessment) kegiatan gizi pasca bencana

    Contoh instrumen pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dapat dilihat pada Lampiran 9..

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 31

    BAB V

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Edisi Revisi. Jakarta. PPKK-Kemenkes RI. 2011

    2. The Management of Nutrition in Major Emergencies. Geneva. WHO. 2000

    3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007. Tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta. Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana. 2007.

    4. Himpunan Peraturan Perundangan Tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008

    5.. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7. Tahun 2008 Tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar. Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008

    6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 6.A Tahun 2011 Tentang Pedoman Penanggulangan Dana Siap Pakai Pada Status Keadaan Darurat Bencana. Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008

  • 32 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Lampiran 1

    CONTOH RANSUM FASE II TAHAP TANGGAP DARURAT AWAL DAN CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN UNTUK

    PENGUNGSI

    Tabel 1

    Contoh Standar Ransum Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal

    Bahan MakananJumlah/Orang/Hari (g)

    Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 Tipe 5Sereal (beras, terigu, jagung, bulgur) 400 420 35.0 420 45.0

    Kacang-kacangan 60 5.0 100 60 5.0

    Minyak goreng 25. 25. 25. 30 25.

    Ikan/daging kaleng - 20 - 30 -Gula 15. - 20 20 20Garam beriodium 5. 5. 5. 5. 5.Buah dan Sayur - - - - 100Blended Food (MP-ASI) 5.0 40 5.0 - -

    Bumbu - - - - 5.

    Energi (kkal) 2113 2106 2087. 209.2 2116Protein (g; % kkal) 5.8 g; 11% 60 g; 11% 7.2 g; 14% 45. g; 9.% 5.1 g; 10%

    Lemak (g; % kkal) 43 g; 18% 47. g; 20% 43 g; 18% 38 g; 16% 41 g; 17.%

    Sumber: UNHCR, Handbook for Emergencies

    Catatan :

    Contoh ransum tipe 1, 2, 3, 4, dan 5. merupakan alternatif sesuai dengan faktor-faktor kebiasaan serta ketersediaan pangan setempat

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 33

    Tabel 2

    Contoh Standar Ransum Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal Tipe 1

    Bahan Makanan

    Kebutuhan/Orang/Hari

    (g)

    Ukuran Rumah Tangga

    (URT)

    Sereal (beras, terigu, jagung) 400 2 gls

    Kacang-kacangan 60 6-9. sdm

    Minyak goreng 25. 2-3 sdm

    Ikan/daging kaleng -

    Gula 15. 1-2 sdm

    Garam beriodium 5. 1 sdm

    Buah dan Sayur -

    Blended Food (MP-ASI) 5.0 10 sdm

    Energi (kkal) 2.113

    Protein (g; % kkal) 5.8 g; 11%

    Lemak (g; % kkal) 43g; 18%

    Catatan:

    Ukuran Rumah Tangga (URT): gls = gelas; sdm = sendok makan

  • 34 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Tabel 3

    Contoh Perhitungan Bahan Makanan Mentah Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal

    Jika jumlah pengungsi sebanyak 15.00 orang, maka perhitungan kebutuhan bahan makanan pada Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal untuk selama 10 hari adalah sebagai berikut:

    Bahan MakananKebutuhan/Orang/Hari

    (g)

    Kebutuhan Bahan Makanan

    Untuk 1500 Pengungsi

    Penambahan Kebutuhan

    Bahan Makanan 10% (kg)Per Hari

    (kg)Per 10 Hari

    (kg)

    Sereal (beras, terigu, jagung) 400 600 6.000 6600

    Kacang-kacangan 60 9.0 9.00 9.9.0

    Minyak goreng 25. 37.,5. 37.5. 412,5.

    Ikan/daging kaleng -

    Gula 15. 22,5. 225. 247.,5.

    Garam beriodium 5. 7.,5. 7.5. 82,5.

    Buah dan Sayur -

    Blended Food (MP-ASI) 5.0 7.5. 7.5.0 825.

    Energi (kkal) 2.113

    Protein (g; % kkal) 5.8 g; 11%

    Lemak (g; % kkal) 43g; 18%

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 35.

    Tabel 4

    Contoh Standar Bantuan Pangan Terbatas Untuk Dibawa Pulang (Dry Ration) g/orang/hari

    Bahan Makanan Ransum 1 Ransum 2

    Blended Food Fortified/MP-ASI 25.0 200

    Sereal

    Biskuit tinggi energi

    Minyak yang sudah difortifikasi dengan vitamin A 25. 20

    Biji-bijian

    Gula 20 15.

    Garam beriodium

    Energi (kkal) 1.25.0 1.000

    Protein (g) 45. 36

    Lemak (g) 30 30

  • 36 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Tabel 5

    Contoh Standar Bantuan Pangan Terbatas Untuk Dimakan Ditempat/Dapur Umum (Wet Ration) g/orang/hari

    Bahan Makanan R1 R2 R3 R4 R5

    Blended Food Fortified/MP-ASI bubuk 100 125. 100

    Sereal 125.

    Biskuit Tinggi energi 125.

    Minyak yang sudah difortifikasi dengan vitamin A 15. 20 10 10

    Biji-bijian 30 30

    Gula 10 10

    Garam beriodium 5.

    Energi (kkal) 620 5.60 7.00 605. 5.10

    Protein(g) 25. 15. 20 23 18

    Lemak % (kkal) 30 30 28 26 29.

    Catatan :

    R = Rusum

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 37.

    Lampiran 2

    PENYUSUNAN MENU PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) USIA 6 59 BULAN

    Kebutuhan gizi: Bayi 6-11 bulan, 100-120 kkal/kg berat badan, makanan terdiri dari

    Air Susu Ibu (ASI) + Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

    Anak 12-23 bulan, 80-9.0 kkal/kg berat badan, makanan terdiri dari ASI + MP-ASI/makanan keluarga

    Anak 24-5.9. Bulan, 80-100 Kal/kg berat badan, makanan terdiri dari makanan keluarga

    Menu MP-ASI dan makanan keluarga dibawah ini terdiri dari 2 bagian. Bagian satu adalah menu 5. hari pertama setelah keadaan darurat terjadi, dimana bantuan bahan makanan masih terbatas. Lima (5.) hari berikutnya diharapkan keadaan sudah mulai teratasi dan bantuan bahan makanan segar sudah ada, sehingga menu dapat ditambah bahan makanan segar berupa lauk, sayur dan buah sesuai kebutuhannya

    Bila dari awal keadaan darurat sudah tersedia bahan makanan segar seperti daging/ikan/telur, sayur dan buah, maka harus diutamakan untuk diberikan pada bayi dan balita

    Perlu diperhatikan jenis bantuan yang diberikan hendaknya juga meliputi bumbu dapur, baik yang segar maupun yang sudah diproses atau siap pakai (dalam kemasan)

  • 38 I Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana

    Tabel 6

    Pembagian Porsi Menu Makanan SehariUntuk Bayi 6-8 Bulan (650 kkal)

    Bahan Makanan Jumlah Porsi (p) PagiSelingan

    Pagi SiangSelingan

    Sore Sore

    ASI SekehendakNasi/penukar p p - p - pLauk/Penukar 1 p 1/3 p - 1/3 p - 1/3 pBuah 1 p - - p - pSusu 2/5. p - - 1/5. p - 1/5. pMinyak - - - - - -MP-ASI (blended food)

    1-2 sachet(@ 25. g)

    Multi vitamin dan mineral (Taburia)

    1 sachet (1 g)

    Tabel 7

    Contoh Menu Hari I sampai VUntuk Bayi 6-8 Bulan (650 kkal)

    Waktu Makan

    Menu HariI II III IV V

    Setiap Waktu ASI ASI ASI ASI ASI

    Pagi Bubur siap saji rasa pisangBubur siap saji rasa apel

    Bubur siap saji rasa jeruk

    Bubur siap saji rasa pisang

    Bubur siap saji rasa jeruk

    Siang Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi

    Sore Bubur siap saji rasa ikanBubur siap saji rasa ayam

    Bubur siap saji rasa kacang hijau

    Bubur siap saji rasa daging sapi

    Bubur siap saji rasa kacang merah

    Catatan: ASIditeruskansekehendakbayi Menuinidiberikanselama5haripertamadimanaumumnyabahanmakanansegarsepertilaukpauk,

    sayuran dan buah belum dapat diperoleh Setelahhari ke-5diharapkansudah tersediabahanmakanansegar, sehinggamenu lebihbervariasi

    dengan diberikan makanan selingan berupa buah+biskuit, dan makan sore dilengkapi dengan lauk pauk dan sayuran segar

    Buahdapatbervariasisesuaidenganbuahyangada Laukhewanidapatdiberikanbervariasi sesuaidenganbahanmakanansegar yang tersedia, seperti

    ayam, ikan, daging, ataupun tempe, tahu, kacang-kacangan Sayurandapatdipilihdarisayuranyangtersedia,apapunjenissayurannya Tambahkantaburia1sachet(1g)setiapduaharisekalidalamsalahsatumakananpagi

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 39.

    Tabel 8

    Pembagian Porsi Menu Makanan SehariUntuk Bayi 9-11 Bulan (900 kkal)

    Bahan Makanan Jumlah Porsi (p) PagiSelingan

    Pagi SiangSelingan

    Sore Sore

    ASI SekehendakNasi/penukar 2 p 1/2 p p p p pLauk/Penukar 1 p 1/3 p - 1/3 p - 1/3 pBuah 1 p - p - p -Susu 1 p 1/3 p - 1/3 p - 1/3 pMinyak p - - p - pMulti vitamin dan mineral (Taburia)

    1 sachet (1 g)

  • 40

    I Pe

    dom

    an K

    egia

    tan

    Gizi

    Dal

    am P

    enan

    ggul

    anga

    n Be

    ncan

    a

    Tabe

    l 9

    Cont

    oh M

    enu

    Hari

    I H

    ari V

    Untu

    k Ba

    yi 9

    -11

    Bula

    n (9

    00 k

    kal)

    Wak

    tu M

    akan

    Men

    u Ha

    riI

    IIIII

    IVV

    Setia

    p W

    aktu

    ASI

    ASI

    ASI

    ASI

    ASI

    Pagi

    Bubu

    r siap

    saji

    rasa

    pi

    sang

    Bubu

    r siap

    saji

    rasa

    ap

    elBu

    bur s

    iap s

    aji ra

    sa

    jeruk

    Bubu

    r siap

    saji

    rasa

    pi

    sang

    Bu

    bur s

    iap s

    aji ra

    sa

    jeruk

    Selin

    gan

    Bisk

    uit b

    ayi

    Bisk

    uit b

    ayi

    Bisk

    uit b

    ayi

    Bisk

    uit b

    ayi

    Bisk

    uit b

    ayi

    Sian

    g Bu

    bur S

    umsu

    mBu

    bur S

    umsu

    mBu

    bur S

    umsu

    mBu

    bur S

    umsu

    mBu

    bur S

    umsu

    mSe

    linga

    n Bi

    skui

    t bay

    iBi

    skui

    t bay

    iBi

    skui

    t bay

    iBi

    skui

    t bay

    iBi

    skui

    t bay

    iSo

    re

    Bubu

    r siap

    saji

    rasa

    ika

    nBu

    bur s

    iap s

    aji ra

    sa

    ayam

    Bu

    bur s

    iap s

    aji ra

    sa

    kaca

    ng h

    ijau

    Bubu

    r siap

    saji

    rasa

    da

    ging

    sap

    iBu

    bur s

    iap s

    aji ra

    sa

    kaca

    ng m

    erah

    Cata

    tan:

    ASI d

    iteru

    skan

    sek

    ehen

    dak

    bayi

    M

    enu

    ini d

    iber

    ikan

    selam

    a 5.

    hari

    perta

    ma

    dim

    ana

    umum

    nya

    baha

    n m

    akan

    an s

    egar

    sepe

    rti la

    uk p

    auk,

    say

    uran

    dan

    bua

    h be

    lum

    dap

    at d

    iper

    oleh

    Bubu

    r sum

    sum

    dap

    at d

    ibua

    t bila

    ters

    edia

    tepu

    ng b

    eras

    , san

    tan/

    sus

    u da

    n gu

    lamer

    ah/ p

    utih

    Se

    telah

    har

    i ke

    5.-di

    hara

    pkan

    sud

    ah te

    rsed

    ia ba

    han

    mak

    anan

    seg

    ar

    M

    enu

    dapa

    t leb

    ih b

    erva

    riasi

    deng

    an d

    iber

    ikan

    mak

    anan

    seli

    ngan

    ber

    upa

    buah

    + b

    iskui

    t, da

    n m

    akan

    sian

    g/ s

    ore

    dilen

    gkap

    i den

    gan

    lauk

    dan

    sayu

    ran

    sega

    r

    Buah

    dap

    at b

    erva

    riasi

    sesu

    ai de

    ngan

    bua

    h ya

    ng a

    da

    La

    uk h

    ewan

    i unt

    uk ti

    m s

    arin

    g da

    pat d

    iber

    ikan

    berv

    arias

    i ses

    uai d

    enga

    n ba

    han

    mak

    anan

    seg

    ar y

    ang

    ters

    edia,

    sep

    erti

    ayam

    , ika

    n, d

    agin

    g, a

    taup

    un te

    mpe

    , tah

    u, k

    acan

    g-ka

    cang

    an

    Sayu

    ran

    untu

    k tim

    sar

    ing

    dapa

    t dip

    ilih d

    ari s

    ayur

    an y

    ang

    ters

    edia,

    apa

    pun

    jenis

    sayu

    rann

    ya

    Tam

    bahk

    an ta

    buria

    1 s

    ache

    t (1

    g) s

    etiap

    dua

    har

    i sek

    ali p

    ada

    salah

    sat

    u m

    akan

    an p

    agi

  • Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana I 41

    Tabel 10

    Pembagian Porsi Menu Makanan SehariUntuk Anak 12-23 Bulan (1250 kkal)

    Bahan Makanan Jumlah Porsi (p) PagiSelingan

    Pagi SiangSelingan

    Sore Sore

    ASI Sekehendak

    Nasi/penukar 2,5. p 3/4 p 1/4 p p p p

    Lauk/Penukar 3 p 1 p - 1 p - 1 p

    Buah 2 p - 1 p - 1 p -

    Susu 1,5. p 1/2 p - p - p

    Minyak 1 p p - - p - p

    Gula 1,5. p - p - - -

    Multi vitamin dan mineral (Taburia)

    - 1 sachet (1 g)

    - - - -

  • 42

    I Pe

    dom

    an K

    egia

    tan

    Gizi

    Dal

    am P

    enan

    ggul

    anga

    n Be

    ncan

    a

    Tabe

    l 11

    Cont

    oh M

    enu

    Hari

    I H

    ari V

    Untu

    k An

    ak 1

    2-23

    Bul

    an (1

    250

    kkal

    )

    Wak

    tu M

    akan

    Men

    u Ha

    riI

    IIIII

    IVV

    Setia

    p W

    aktu

    ASI

    ASI

    ASI

    ASI

    ASI

    Pagi

    Bubu

    r ber

    asAb

    onNa

    si Ik

    an k

    aleng

    sao

    s to

    mat

    Mie

    gore

    ng c

    ampu

    r da

    ging

    kale

    ng

    Nasi

    gorin

    gAb

    onNa

    si ud

    ukPe

    rked

    el da

    ging

    kale

    ngSe

    linga

    nBi

    skui

    t Bu

    ah k

    aleng

    Bisk

    uit

    Buah

    kale

    ngBi

    skui

    t Si

    ang

    Nasi

    Sup

    jamur

    kale

    ng d

    an

    teri

    Nasi

    Tum

    is de

    nden

    g m

    anis

    Nasi

    Sup

    dagi

    ng k

    aleng

    Nasi

    Ikan

    Sar

    den

    sam

    bal

    gore

    ng

    Nasi

    Tim

    teri

    bum

    bu to

    mat

    Cata

    tan:

    ASI d

    iteru

    skan

    sek

    ehen

    dak

    bayi

    M

    enu

    ini d

    iber

    ikan

    selam

    a 5.

    hari

    perta

    ma

    dim

    ana

    umum

    nya

    baha

    n m

    akan

    an s

    egar

    sepe

    rti la

    uk p

    auk,

    say

    uran

    dan

    bua

    h be

    lum

    dap

    at d

    iper

    oleh

    Tam

    bahk

    an T

    abur

    ia da

    lam m

    akan

    an a

    nak

    1 sa

    chet

    per

    har

    i

    Sete

    lah h

    ari k

    e-5.

    diha

    rapk

    an s

    udah

    ters

    edia

    baha

    n m

    akan

    an s

    egar

    Men

    u da

    pat l

    ebih

    ber

    varia

    si de

    ngan

    dib

    erika

    n m

    akan

    an s

    eling

    an b

    erup

    a bu

    ah +

    bisk

    uit,

    dan

    mak

    an s

    iang/

    sore

    dile

    ngka

    pi d

    enga

    n lau

    k pa

    uk d

    an s

    ayur

    an s

    egar

    Buah

    dap

    at b

    erva

    riasi

    sesu

    ai de

    ngan

    bua

    h ya

    ng a

    da

    Bi

    la m

    akan

    an s

    egar

    sud

    ah d

    apat

    dip

    erol

    eh, m

    akan

    an k

    aleng

    sep

    eri i

    kan

    kalen

    g, d

    agin

    g ka

    leng

    supa

    ya s

    eger

    a di

    gant

    i den

    gan

    baha

    n m

    akan

    an s

    egar

    ata

    upun

    tem

    pe, t

    ahu,

    kac

    ang

    kaca

    ngan

    Sayu

    ran

    dapa

    t dip

    ilih d

    ari s

    ayur

    an y

    ang

    ters

    edia,

    apa

    pun

    jenis

    sayu

    rann

    ya

    Tam

    bahk

    an ta

    buria

    1 s

    ache

    t (1

    g)/h

    ari d

    alam

    sala

    h sa

    tu m

    akan

    an a

    nak

  • 43

    I Pe

    dom

    an K

    egia

    tan

    Gizi

    Dal

    am P

    enan

    ggul

    anga

    n Be

    ncan

    a

    Tabe

    l 12

    Pem

    bagi

    an P

    orsi

    Men

    u M

    akan

    an S

    ehar

    iUn

    tuk

    Anak

    24-

    47 B

    ulan

    (130

    0 kk

    al)

    Baha

    n M

    akan

    anJu

    mla

    h Po

    rsi

    (p)

    Pagi

    Selin

    gan

    Pagi

    Sian

    gSe

    linga

    n So

    reSo

    reM

    alam

    Nasi

    /pen

    ukar

    3,25.

    p

    p

    p

    p

    p

    p-

    Lauk

    /Pen

    ukar

    3 p

    1 p

    -1

    p-

    1 p

    -

    Buah

    2 p

    -1

    p-

    1 p

    --

    Susu

    2 p

    1 p

    --

    --

    1 p

    Min

    yak

    1,5.

    p

    p-

    p

    -

    p-

    Gula

    2 p

    p

    p

    -

    p-

    p

    Mul

    ti vi

    tam

    in

    dan

    min

    eral

    (Tab

    uria

    )-

    1 sa

    chet

    (1 g

    )-

    --

    --

  • 44

    I Pe

    dom

    an K

    egia

    tan

    Gizi

    Dal

    am P

    enan

    ggul

    anga

    n Be

    ncan

    a

    Tabe

    l 13

    Cont

    oh M

    enu

    Har

    i I

    Har

    i VU

    ntuk

    Ana

    k 24

    -47

    Bula

    n (1

    300

    kkal

    )

    Wak

    tu M

    akan

    Men

    u H

    ari

    III

    IIIIV

    VPa

    gi

    Bubu

    r ber

    asAb

    on

    Susu

    Nas

    i Ik

    an k

    alen

    g sa

    us to

    mat

    Su

    su

    Mie

    gor

    eng

    Cam

    pur d

    agin

    g ka

    leng

    Susu

    Nas

    i gor

    eng

    Abon

    Su

    su

    Nas

    i udu

    k Pe

    rked

    el d

    agin

    g ka

    leng

    Susu

    Selin

    gan

    Bisk

    uit

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Buah

    kal

    eng

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Bisk

    uit

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Buah

    kal

    eng

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Bisk

    uit

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)Si

    ang

    Nas

    i Ik

    an tu

    na k

    alen

    g tu

    mis

    ba

    wan

    g

    Nas

    i D

    agin

    g ka

    leng

    bum

    bu

    sant

    an

    Nas

    i udu

    k Ab

    on ik

    an

    Nas

    i Su

    p ja

    mur

    kale

    ng d

    ante

    ri N

    asi

    Tum

    is D

    ende

    ng m

    anis

    Selin

    gan

    Buah

    kal

    eng

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh,s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Bisk

    uit

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh,s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Buah

    kal

    eng

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh,s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Bisk

    uit

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh,s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Buah

    kal

    eng

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh,s

    irup,

    ju

    s dl

    l)So

    reN

    asi

    Sup

    jam

    ur k

    alen

    g da

    n te

    riSu

    su

    Nas

    i Tu

    mis

    Den

    deng

    man

    is

    Susu

    Nas

    i Su

    p da

    ging

    kal

    eng

    Susu

    Nas

    iIk

    an s

    arde

    n bu

    mbu

    sam

    bal

    gore

    ngSu

    su

    Nas

    i Ti

    m te

    ri bu

    mbu

    tom

    at

    Susu

    Cata

    tan:

    Men

    u in

    i dib

    erik

    an s

    elam

    a 5.

    hari

    pert

    ama

    dim

    ana

    umum

    nya

    baha

    n m

    akan

    an s

    egar

    sepe

    rti l

    auk

    pauk

    , say

    uran

    dan

    bua

    h be

    lum

    dap

    at d

    iper

    oleh

    Susu

    dib

    erik

    an 2

    kal

    i seh

    ari k

    aren

    a an

    ak s

    udah

    dis

    apih

    Men

    u sa

    ma

    deng

    an m

    akan

    an u

    sia

    12-2

    4 bu

    lan,

    han

    ya p

    orsi

    lebi

    h be

    sar

    Se

    tela

    h ha

    ri ke

    -5. d

    ihar

    apka

    n su

    dah

    ters

    edia

    bah

    an m

    akan

    an s

    egar

    Men

    u da

    pat l

    ebih

    ber

    varia

    si d

    enga

    n di

    berik

    an m

    akan

    an s

    elin

    gan

    beru

    pa b

    uah

    + bi

    skui

    t, da

    n m

    akan

    sia

    ng/s

    ore

    dile

    ngka

    pi d

    enga

    n la

    uk d

    an s

    ayur

    an s

    egar

    Buah

    dap

    at b

    erva

    riasi

    ses

    uai d

    enga

    n bu

    ah y

    ang

    ada

    Bi

    la m

    akan

    an s

    egar

    sud

    ah d

    apat

    dip

    erol

    eh, m

    akan

    an k

    alen

    g se

    pert

    i ika

    n ka

    leng

    , dag

    ing

    kale

    ng s

    upay

    a se

    gera

    dig

    anti

    deng

    an b

    ahan

    mak

    anan

    seg

    ar a

    taup

    un te

    mpe

    , tah

    u, k

    acan

    g-ka

    cang

    an

    Sa

    yura

    n da

    pat d

    ipili

    h da

    ri sa

    yura

    n ya

    ng te

    rsed

    ia, a

    papu

    n je

    nis

    sayu

    rann

    ya

    Ta

    mba

    hkan

    tabu

    ria 1

    sac

    het (

    1 g)

    / har

    i dal

    am s

    alah

    sat

    u m

    akan

    an a

    nak

  • 45.

    I Pe

    dom

    an K

    egia

    tan

    Gizi

    Dal

    am P

    enan

    ggul

    anga

    n Be

    ncan

    a

    Tabe

    l 14

    Pem

    bagi

    an P

    orsi

    Men

    u M

    akan

    an S

    ehar

    iUn

    tuk

    Anak

    48-

    59 B

    ulan

    (175

    0 kk

    al)

    Baha

    n M

    akan

    anJu

    mla

    h Po

    rsi (

    p)Pa

    giSe

    linga

    n Pa

    giSi

    ang

    Selin

    gan

    Sore

    Sore

    Mal

    am

    Nasi

    /pen

    ukar

    4 p

    1 p

    p

    1 p

    p

    1 p

    -La

    uk/P

    enuk

    ar4,

    5. p

    1 p

    p

    1,25.

    p

    p1,

    25. p

    -Bu

    ah3

    p-

    1 p

    1 p

    -1

    p-

    Susu

    3 p

    1 p

    p

    -

    p-

    1 p

    Min

    yak

    1,5.

    p

    p-

    p

    -

    p-

    Gula

    2 p

    p

    p

    -

    p-

    p

    Mul

    ti vi

    tam

    in d

    an m

    iner

    al

    (Tab

    uria

    )-

    1 sa

    chet

    (1 g

    )-

    --

    --

  • 46

    I Pe

    dom

    an K

    egia

    tan

    Gizi

    Dal

    am P

    enan

    ggul

    anga

    n Be

    ncan

    a

    Tabe

    l 15

    Cont

    oh M

    enu

    Har

    i I

    Har

    i VU

    ntuk

    Ana

    k 48

    -59

    Bula

    n (1

    750

    kkal

    )

    Wak

    tu

    Mak

    anM

    enu

    Har

    iI

    IIIII

    IVV

    Pagi

    Bu

    bur b

    eras

    Ab

    on

    Susu

    Nas

    i Ik

    an k

    alen

    g sa

    us to

    mat

    Su

    su

    Mie

    gor

    eng

    Cam

    pur d

    agin

    g ka

    leng

    Susu

    Nas

    i gor

    eng

    Abon

    Su

    su

    Nas

    i udu

    k Pe

    rked

    el d

    agin

    g ka

    leng

    -Sus

    u

    Selin

    gan

    Bisk

    uit

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Buah

    kal

    eng

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Bisk

    uit

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Buah

    kal

    eng-

    Min

    uman

    man

    is

    (teh

    , siru

    p, ju

    s dl

    l)Bi

    skui

    t M

    inum

    an m

    anis

    (teh

    , siru

    p,

    jus

    dll)

    Sian

    g N

    asi

    Ikan

    tuna

    kal

    eng

    tum

    is b

    awan

    gN

    asi

    Dag

    ing

    kale

    ng b

    umbu

    san

    tan

    Nas

    i udu

    k Ab

    on ik

    an

    Nas

    i Su

    p ja

    mur

    kale

    ng d

    ante

    ri N

    asi

    Tum

    is D

    ende

    ng m

    anis

    Selin

    gan

    Buah

    kal

    eng-

    Min

    uman

    man

    is

    (teh

    , siru

    p, ju

    s dl

    l)Bi

    skui

    t M

    inum

    an m

    anis

    (teh

    , siru

    p,

    jus

    dll)

    Buah

    kal

    eng

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)

    Bisk

    uit

    Min

    uman

    m

    anis

    (teh

    , siru

    p,

    jus

    dll)

    Buah

    kal

    eng

    Min

    uman

    man

    is (t

    eh, s

    irup,

    ju

    s dl

    l)So

    reN

    asi

    Sup

    jam

    ur k

    alen

    g da

    n te

    riSu

    su

    Nas

    i Tu

    mis

    den

    deng

    man

    is

    Susu

    Nas

    i Su

    p da

    ging

    kal

    eng

    Susu

    Nas

    i Ik

    an s

    arde

    n bu

    mbu

    sam

    bal

    gore

    ngSu

    su

    Nas

    i Ti

    m te

    ri bu

    mbu

    tom

    at

    Susu

    Cata

    tan:

    Men

    u in

    i dib

    erik

    an s

    elam

    a 5.

    hari

    pert

    ama

    dim

    ana

    umum

    nya

    baha

    n m

    akan

    an s

    egar

    sep

    erti

    lauk

    pau

    k, s

    ayur

    an d

    an b

    uah

    belu

    m d

    apat

    dip

    erol

    eh

    Su

    su d

    iber

    ikan

    2 k

    ali s

    ehar

    i kar

    ena

    anak

    sud

    ah d

    isap

    ih

    M

    enu

    sam

    a de

    ngan

    mak

    anan

    usi

    a 12

    -24

    bula

    n, h

    anya

    por

    si le

    bih

    besa

    r

    Sete

    lah

    hari

    ke-5.

    dih

    arap

    kan

    suda

    h te

    rsed

    ia b

    ahan

    mak

    anan

    seg

    ar

    M

    enu

    dapa

    t leb

    ih b

    erva

    riasi

    den

    gan

    dibe

    rikan

    mak

    anan

    sel

    inga

    n be

    rupa

    bua

    h +

    bisk

    uit,

    dan

    mak

    an s

    iang

    /sor

    e di

    leng

    kapi

    den

    gan

    lauk

    dan

    say

    uran

    seg

    ar

    Bu

    ah d

    apat

    ber

    varia

    si s

    esua

    i den

    gan

    buah

    yan

    g ad

    a

    Bila

    mak

    anan

    seg

    ar s

    udah

    dap

    at d

    iper

    oleh

    , mak

    anan

    kal

    eng

    sepe

    rti i

    kan

    kale

    ng, d

    agin

    g ka

    leng

    sup

    aya

    sege

    ra d

    igan

    ti de

    ngan

    bah

    an m

    akan

    an s

    egar

    ata

    upun

    tem

    pe, t

    ahu,

    kac

    ang-

    kaca

    ngan

    Sayu

    ran

    dapa

    t dip

    ilih

    dari

    sayu

    ran

    yang

    ters

    edia

    , apa

    pun

    jeni

    s sa

    yura

    nnya

    Ta

    mba

    hkan

    tabu

    ria 1

    sac

    het (

    1 g)

    / har

    i dal

    am s

    alah

    sat

    u m

    akan

    an a

    nak

    Pe

    rbed

    aan

    deng

    an a

    nak

    usia

    2-3

    tahu

    n te

    rdap

    at p

    ada

    jum

    lah

    baha

    n m

    akan

    an y

    ang

    dibe

    rikan

  • 47.

    I

    Ped

    oman

    Keg

    iata

    n Gi

    zi D

    alam

    Pen

    angg

    ulan

    gan

    Benc

    ana

    ANGK

    A KEC

    UKUP

    AN GI

    ZI YA

    NG DI

    ANJU

    RKAN

    BAGI

    BANG

    SA IN

    DONE

    SIA (O

    RANG

    /HARI)

    1

    No

    Kelom

    puk

    Umur

    Berat

    Ba

    dan

    (kg)

    Tingg

    i Ba

    dan

    (cm)

    Energ

    i (kk

    al)

    Pro-

    tein

    (g)

    Vit A

    (RE)

    Vit D

    (mcg)

    Vit

    E (mg)

    Vit K

    (mcg)

    Th

    ia- min

    (mcg)

    Ribo-

    flavin

    (mg)

    Niacin

    (m

    g) As

    am

    Folat

    (mcg)

    Piri-

    doksi

    n (m

    g) Vit

    B12

    (mcg)

    Vit

    C (m

    g) Ka

    l-siu

    m (m

    g)

    Fos- for

    (mg)

    Magn

    e- siu

    m (m

    g) Be

    si (m

    g) Iod

    ium

    (mcg)

    Se

    ng

    (mg)

    Sele-

    niu

    m (m

    cg)

    Mang

    an

    (mg)

    Fluor

    (mg)

    An

    ak

    1 0 -

    6 bu

    lan

    6,0

    60

    550

    10

    375

    5 4

    5 0,3

    0,3

    2

    65

    0,1

    0,4

    40

    200

    100

    25

    0,5

    90

    1,3

    5 0,0

    03

    0,01

    2 7 -

    11 bu

    lan

    8,5

    71

    650

    16

    400

    5 5

    10

    0,4

    0,4

    4 80

    0,3

    0,5

    40

    40

    0 22

    5 55

    7

    90

    7,5

    10

    0,6

    0,4

    3 1 -

    3 tah

    un

    12,0

    90

    1000

    25

    40

    0 5

    6 15

    0,5

    0,5

    6

    150

    0,5

    0,9

    40

    500

    400

    60

    8 90

    8,2

    17

    1,2

    0,6

    4

    4 - 6

    tahun

    17

    ,0 11

    0 15

    50

    39

    450

    5 7

    20

    0,6

    0,6

    8 20

    0 0,6

    1,2

    45

    50

    0 40

    0 80

    9

    120

    9,7

    20

    1,5

    0,8

    5 7 -

    9 tah

    un

    25,0

    120

    1800

    45

    50

    0 5

    7 25

    0,9

    0,9

    10

    20

    0 1,0

    1,5

    45

    60

    0 40

    0 12

    0 10

    12

    0 11

    ,2 20

    1,7

    1,2

    Pri

    a 6

    10 -1

    2 tah

    un

    35,0

    138

    2050

    50

    60

    0 5

    11

    35

    1,0

    1,0

    12

    300

    1,3

    1,8

    50

    1000

    10

    00

    170

    13

    120

    14

    20

    1,9

    1,7

    7 13

    - 15 t

    ahun

    45

    ,0 15

    0 24

    00

    60

    600

    5 15

    55

    1,2

    1,2

    14

    40

    0 1,3

    2,4

    75

    10

    00

    1000

    22

    0 19

    15

    0 17

    ,4 30

    2,2

    2,3

    8

    16 - 1

    8 tah

    un

    55,0

    160

    2600

    65

    60

    0 5

    15

    55

    1,3

    1,3

    16

    400

    1,3

    2,4

    90

    1000

    10

    00

    270

    15

    150

    17,0

    30

    2,3

    2,7

    9 19

    - 29 t

    ahun

    56

    ,0 16

    5 25

    50

    60

    600

    5 15

    65

    1,2

    1,3

    16

    40

    0 1,3

    2,4

    90

    80

    0 60

    0 27

    0 13

    15

    0 12

    ,1 30

    2,3

    2,7

    10

    30

    - 49 t

    ahun

    62

    ,0 16

    5 23

    50

    60

    600

    5 15

    65

    1,2

    1,3

    16

    40

    0 1,3

    2,4

    90

    80

    0 60

    0 30

    0 13

    15

    0 13

    ,4 30

    2,3

    3,0

    11

    50

    - 64 t

    ahun

    62

    ,0 16

    5 22

    50

    60

    600

    10

    15

    65

    1,2

    1,3

    16

    400

    1,7

    2,4

    90

    800

    600

    300

    13

    150

    13,4

    30

    2,3

    3,0

    12

    65 +

    tahun

    62

    ,0 16

    5 20

    50

    60

    600

    15

    15

    65

    1,0

    1,3

    16

    400

    1,7

    2,4

    90

    800

    600

    300

    13

    150

    13,4

    30

    2,3

    3,0

    1Ke

    putus

    an M

    enter

    i Kese

    hatan

    Repu

    blik In

    done

    sia No

    mor: 1

    593/M

    enkes

    /SK/XI

    /2005

    tang

    gal 24

    Nope

    mber

    2005

    , tenta

    ng An

    gka Ke

    cukup

    an Gi

    zi Yan

    g Dian

    jurkan

    Bagi B

    angsa

    Indo

    nesia

    ANGK

    A KEC

    UKUP

    AN G

    IZI YA

    NG DI

    ANJU

    RKAN

    BAGI

    BANG

    SA IN

    DONE

    SIA (O

    RANG

    /HARI)

    1

    No

    Kelom

    puk

    Umur

    Berat

    Ba

    dan

    (kg)

    Tingg

    i Ba

    dan

    (cm)

    Energ

    i (kk

    al)

    Pro-

    tein (g)

    Vit A

    (RE)

    Vit D

    (mcg

    ) Vit

    E (mg)

    Vit K

    (mcg

    ) Th

    ia- min

    (mcg

    )

    Ribo-

    flavin

    (m

    g) Nia

    cin

    (mg)

    Asam

    Fo

    lat

    (mcg

    )

    Piri-

    doksi

    n (m

    g) Vit

    B12

    (mcg

    ) Vit

    C (m

    g) Ka

    l-siu

    m (m

    g)

    Fos- for

    (mg)

    Magn

    e- siu

    m (m

    g) Be

    si (m

    g) Iod

    ium

    (mcg

    ) Se

    ng

    (mg)

    Sele-

    niu

    m (m

    cg)

    Mang

    an

    (mg)

    Fluor

    (mg)

    An

    ak

    1 0 -

    6 bu

    lan

    6,0

    60

    550

    10

    375

    5 4

    5 0,3

    0,3

    2

    65

    0,1

    0,4

    40

    200

    100

    25

    0,5

    90

    1,3

    5 0,0

    03

    0,01

    2 7 -

    11 bu

    lan

    8,5

    71

    650

    16

    400

    5 5

    10

    0,4

    0,4

    4 80

    0,3

    0,5

    40

    40

    0 22

    5 55

    7

    90

    7,5

    10

    0,6

    0,4

    3 1 -

    3 tah

    un

    12,0

    90

    1000

    25

    40

    0 5

    6 15

    0,5

    0,5

    6

    150

    0,5

    0,9

    40

    500

    400

    60

    8 90

    8,2

    17

    1,2

    0,6

    4

    4 - 6

    tahun

    17

    ,0 11

    0 15

    50

    39

    450

    5 7

    20

    0,6

    0,6

    8 20

    0 0,6

    1,2

    45

    50

    0 40

    0 80

    9

    120

    9,7

    20

    1,5

    0,8

    5 7 -

    9 tah

    un

    25,0

    120

    1800

    45

    50

    0 5

    7 25

    0,9

    0,9

    10

    20

    0 1,0

    1,5

    45

    60

    0 40

    0 12

    0 10

    12

    0 11

    ,2 20

    1,7

    1,2

    Pr

    ia 6

    10 -1

    2 tah

    un

    35,0

    138

    2050

    50

    60

    0 5

    11

    35

    1,0

    1,0

    12

    300

    1,3

    1,8

    50

    1000

    10

    00

    170

    13

    120

    14

    20

    1,9

    1,7

    7 13

    - 15 t

    ahun

    45

    ,0 15

    0 24

    00

    60

    600

    5 15

    55

    1,2

    1,2

    14

    40

    0 1,3

    2,4

    75

    10

    00

    1000

    22

    0 19

    15

    0 17

    ,4 30

    2,2

    2,3

    8

    16 - 1

    8 tah

    un

    55,0

    160

    2600

    65

    60

    0 5

    15

    55

    1,3

    1,3

    16

    400

    1,3

    2,4

    90

    1000

    10

    00

    270

    15

    150

    17,0

    30

    2,3

    2,7

    9 19

    - 29 t

    ahun

    56

    ,0 16

    5 25

    50

    60

    600

    5 15

    65

    1,2

    1,3

    16

    40

    0 1,3

    2,4

    90

    80

    0 60

    0 27

    0 13

    15

    0 12

    ,1 30

    2,3

    2,7

    10

    30

    - 49 t

    ahun

    62

    ,0 16

    5 23

    50

    60

    600

    5 15

    65

    1,2

    1,3

    16

    40

    0 1,3

    2,4

    90

    80

    0 60

    0 30

    0 13

    15

    0 13

    ,4 30

    2,3

    3,0

    11

    50

    - 64 t

    ahun

    62

    ,0 16

    5 22

    50

    60

    600

    10

    15

    65

    1,2

    1,3

    16

    400

    1,7

    2,4

    90

    800

    600

    300

    13

    150

    13,4

    30

    2,3

    3,0

    12

    65 +

    tahun

    62

    ,0 16

    5 20

    50

    60

    600

    15

    15

    65

    1,0

    1,3

    16

    400

    1,7

    2,4

    90

    800

    600

    300

    13

    150

    13,4

    30

    2,3

    3,0

    1Ke

    putus

    an M

    enter

    i Kes

    ehata

    n Rep

    ublik

    Indon

    esia

    Nomo

    r: 159

    3/Men

    kes/S

    K/XI/2

    005 t

    angg

    al 24

    Nop

    embe

    r 200

    5, ten

    tang A

    ngka

    Kecu

    kupa

    n Gizi

    Yang

    Dian

    jurka

    n Bag

    i Ban

    gsa I

    ndon

    esia

    Lam

    pira

    n 3

    No

    Kelom

    puk

    Umur

    Berat

    Ba

    dan

    (kg)

    Tingg

    i Ba

    dan

    (cm)

    Energ

    i (kk

    al)

    Pro- tein (g)

    Vit A

    (RE)

    Vit D

    (m

    cg)

    Vit E (m

    g) Vit

    K (m

    cg)

    Thia- min

    (mcg

    )

    Ribo-

    flavin

    (m

    g) Nia

    cin

    (mg)

    Asam

    Fo

    lat

    (mcg

    )

    Piri-

    doksi

    n (m

    g) Vit

    B12

    (mcg

    ) Vit

    C

    (mg)

    Kal-

    sium

    (mg)

    Fos- for

    (mg)

    Magn

    e- siu

    m (m

    g) Be

    si (m

    g) Iod

    ium

    (mcg

    ) Se

    ng

    (mg)

    Sele-

    niu

    m (m

    cg)

    Mang

    an

    (mg)

    Fluor

    (mg)

    Wa

    nita

    13

    10 -1

    2 tah

    un

    37,0

    145

    2050

    50

    60

    0 5

    11

    35

    1,0

    1,0

    12

    300

    1,2

    1,8

    50

    1000

    10

    00

    180

    20