7
1 BAB VI ROLL MACHINE 6.1 Prinsip Kerja Prinsip kerja mesin ini sangat sederhana, benda kerja berupa peralatan atau logam berdiameter kecil dijepit diantara upper roll dan lower roll. Benda kerja terjepit diantara dua rol, sehingga timbul gaya gesek yang diperlukan untuk menggigit dan menarik benda kerja, bar atau lembaran agar dapat melewati rol. Batang atau lembaran logam yang melewati rol berputar akan mengalami tegangan tekan dan tegangan geser permukaan. Tegangan geser menimbulkan tegangan gesek antara permukaan rol dengan benda kerja. Gaya gesek ini berguna untuk menarik benda kerja agar dapat masuk ke dalam celah rol. Deformasi akan menghasilkan benda kerja menjadi bertambah panjang dengan luas penampang atau tebal yang menurun. Gambar 6.1 Skema proses roling. Sumber: Rahmat Riyanto (2012) 6.2 Fungsi Mesin Rol Funsi dari mesin ini adalah untuk mengurangi ketebalan logam dan kemudahan dalam membentuk suatu Tugas Praktikum Proses Manufaktur I Program Studi Teknik Industri FT – UB

Buku Tgs Mesin Roll

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mesin

Citation preview

Page 1: Buku Tgs Mesin Roll

1

BAB VI ROLL MACHINE

6.1 Prinsip Kerja

Prinsip kerja mesin ini sangat sederhana, benda kerja berupa peralatan atau

logam berdiameter kecil dijepit diantara upper roll dan lower roll. Benda kerja

terjepit diantara dua rol, sehingga timbul gaya gesek yang diperlukan untuk

menggigit dan menarik benda kerja, bar atau lembaran agar dapat melewati rol.

Batang atau lembaran logam yang melewati rol berputar akan mengalami

tegangan tekan dan tegangan geser permukaan. Tegangan geser menimbulkan

tegangan gesek antara permukaan rol dengan benda kerja. Gaya gesek ini berguna

untuk menarik benda kerja agar dapat masuk ke dalam celah rol. Deformasi akan

menghasilkan benda kerja menjadi bertambah panjang dengan luas penampang

atau tebal yang menurun.

Gambar 6.1 Skema proses roling.Sumber: Rahmat Riyanto (2012)

6.2 Fungsi Mesin Rol

Funsi dari mesin ini adalah untuk mengurangi ketebalan logam dan

kemudahan dalam membentuk suatu logam. Mesin rol bisa dilakukan dengan

pengerjaan panas maupun pengerjaan dingin. Mesin pembentukan rol terdiri dari

pasangan rol yang secara progresif memberi bentuk pada lembaran logam yang

diumpankan secara berkelanjutan.

Pada proses pengerolan suatu logam, ketebalan logam mengalami

deformasi terbanyak. Adapun lebarnya hanya bertambah sedikit. Pada operasi

pengerolan, keseragaman suhu sangat penting karena berpengaruh pada aliran

logam dan plastisitas. 

Tugas Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri FT – UB

Page 2: Buku Tgs Mesin Roll

2

6.3 Bagian-Bagian Mesin Rol

Gambar 6.2 Bagian-bagian mesin rol.Sumber: Buku petunjuk praktikum proses manufaktur 1.2012

Keterangan:

1. Lengan pemutar

Digunakan untuk memutar rol ecara manual.

2. Upper roll

Merupakan rol yang mempunyai kedudukan tetap.

3. Rear roll

Digunakan untuk mengatur radius benda dengan mengubah posisinya.

4. Lower roll

Merupakan roll yang dapat disetel untuk menyesuaikan dengan ketebalan

benda kerja.

5. Roda pengunci

Digunakan untuk mengatur dan mengunci kedudukan lower roll sehingga

benda kerja terjepit dengan erat.

6. Roda pengatur diameter

Digunakan untuk mengatur diameter lingakaran hasil dengan merubah

posisi rear rol.

Tugas Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri FT – UB

Page 3: Buku Tgs Mesin Roll

3

6.4 Macam-Macam Mesin Rol

1. Mesin rol dua tingkat (two-high roll mill)

Mesin rol ini mempunyai diameter sekitar 2,0 s/d 4,5 ft. (0,6 s/d 1,4 m).

Rol ini dapat bekerja secara bolak-balik (reversing) atau searah

(nonreversing). Rol yang searah selalu berputar pada arah yang sama dan

benda kerja selalu dimasukkan dari sisi yang sama. Rol yang bekerja bolak-

balik arah putar rol dapat dibalik, sehingga benda kerja bisa dimasukkan

dari sisi yang lain.

a. Lembaran logam bergerak antara rol kemudian dihentikan.

b. Arah rol dibalik, benda kerja dimasukkan dari sisi yang lain.

c. Pada interval tertentu logam diputar 90° agar penampang uniform dan

butir-butir logam merata.

Keuntungan:

a. Dapat mereduksi luas penampang dalam berbagai ukuran.

b. Dapat diatur kemampuanya sesuai denagn ukuran batangan dan laju

reduksi.

Kelemahan:

a. Ukuran panjang batangan terbatas.

b. Pada setiap pembalikan siklus pembalikan gaya kelembaman arus

diatasi.

Gambar 6.3 Skema mesin rol dua tingkat.Sumber: Rahmat Riyanto (2012)

Tugas Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri FT – UB

Page 4: Buku Tgs Mesin Roll

4

2. Mesin rol tingkat tiga (three-high roll mil)

Rol ini mengeliminasi kelemahan dari rol dua tingkat, namun

diperlukan perangkat tambahan untuk menaikkan atau menurunkan

material, digunakan manipulator mekanis untuk memutar atau menggeser

material.

Keuntungan:

a. Tidak diperlukan arah pembalikan arah putar rol, sehingga tidak ada gaya

kelembaman yang harus diatasi.

b. Biaya lebih murah dan mempunyai keluasan lebih tinggi dibandingkan

dengan mesin rol bolak-balik.

Kelemahan:

a. Diperlukan adanya mekanisme elevasi.

b. Terdapat sedikit kesulitan dalam mengatasi kecepatan rol.

Gambar 6.4 Skema mesin rol tiga tingkat.

Sumber: Rahmat Riyanto (2012)

3. Mesin rol empat tingkat (four-high roll mill)

Rol diameter lebih kecil menghasilkan panjang kontak yang lebih

pendek untuk pereduksian yang sama, sehingga diperlukan gaya yang lebih

kecil dan energi yang lebih sedikit

Penampang lebih kecil mengurangi kekakuan, dan rol cenderung

melengkung sehingga perlu ditopang dengan rol diameter besar.

Tugas Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri FT – UB

Page 5: Buku Tgs Mesin Roll

5

Gambar 6.5 Skema mesin rol empat tingkat.Sumber: Rahmat Riyanto (2012)

4. Mesin rol kluster

Menggunakan empat rol pendukung dengan dua rol yang langsung

berhubungan langsung dengan benda kerja dimana diameternya lebih kecil

dibandingkan mesin rol tingkat empat. Penggunaanya sama dengan mesin

rol tingkat empat.

Gambar 6.6 Skema mesin rol kluster.Sumber: Rahmat Riyanto (2012)

5. Mesin rol tandem

Berupa rangkaian rol yang dipasang seri dimana pada setiap tahap

terdapat reduksi yang berbeda, biasanya disebut dengan pengerolan strip.

Gambar 6.7 Skema mesin rol tandem.Sumber: Rahmat Riyanto (2012)

Tugas Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri FT – UB